MADRASAH ASAL USUL DAN KARAKTERISTIK (1)
BAB I
PENDAHULUAN
Madrasah merupakan lembaga pendidikan Islam penting dan sangat
populer dalam masyarakat Indonesia hingga saat ini Madrasah merupakan
lembaga pendidikan Islam penting dan sangat populer dalam masyarakat
Indonesia hingga saat ini. Namun madrasah Bukanlah berasal dari budaya
Indonesia asli. Madrasah merupakan produk peradaban muslim yang sangat
monumental. Dalam pada itu Madrasah di dalam muncul dalam ke Bakuman
peradaban dan kebudayaan yang mengitarinya. Disamping itu, berdirinya
Madrasah sangat dipengaruhi oleh faktor sosial politik dan keagamaan masyarakat
tempat dimana lembaga pendidikan itu berdiri.
Dalam makalah yang singkat ini penulis memfokuskan pembahasannya
pada sejarah Madrasah dan penyebarannya di dunia Islam termasuk Indonesia,
disusul dengan pembahasan tentang madrasah di bagian ini penulis menjelaskan
historisitas atau asal usul dari madrasah. Dalam pembahasan ini digunakan pula
metode sejarah dan pendekatan sejarah sosial untuk mendeskripsikan tentang asalusul madrasah berdasarkan data data dan fakta fakta yang akurat serta solid .1
BAB II
PEMBAHASAN
1Abd Mukti , Paradigma Pendidikan Islam Dalam teori dan Praktek SejakPriode Klasik
Hingga modern,(Medan:Perdana Publishing, 2016) h,152-153
1
A. Historisitas Madrasah
Diasumsikan bahwa Madrasah tidaklah muncul dalam kevakuman
peradaban masyarakat yang mengitarinya. Begitu juga kemunculan Madrasah itu
tentu saja tidak bisa terlepas dari faktor sosial politik dan keagamaan yang
melatarbelakanginya. Dalam pada itu Madrasah sebagai lembaga pendidikan
belum dikenal pada masa nabi SAW, masa Al Khulafaur Rasyidin (11/32-40/661),
dan masa Bani Umayyah (41/661-132/750). Akan tetapi Madrasah itu baru
dikenal pada masa Dinasti Abbasiyah (132/750-656/1258).
Sebagaimana diketahui bahwa, Al Mutawakkil
Abbasiyah besar terakhir.
merupakan Khalifah
Khalifah khalifah yang memerintah sesudahnya
semuanya lemah. Hal ini ditandai dengan semakin kuatnya pengaruh Amir Al
Umar
asal
Turki
dalam
mengendalikan
jalannya
roda
pemerintahan.
Konsekuensinya, muncullah di daerah-daerah yang jauh dari pusat pemerintahan,
Dinasti Dinasti kecil yang memerdekakan diri dari pemerintah pusat di Baghdad.
Salah satu diantaranya adalah dinasti samaniyah di transoxiana atau ma wara’ al
nahr. Dinasti ini menjadikan bukhara sebagai pusat pemerintahannya.
Ketika memulai pemerintahannya, para Amir samaniah mulai merasakan
kurangnya tenaga terampil dan cakap yang dibutuhkan mereka dalam
menjalankan roda pemerintahannya. Untuk mengatasi kekurangan ini, para Amir
Samaniyah mendirikan lembaga pendidikan baru yakni madrasah di bukhara. Hal
ini dipelopori oleh Amir Isma ‘il al samani. Disebutkan bahwa Madrasah ini
dilengkapi dengan sebuah perpustakaan besar. Inilah Madrasah pertama di dunia
muslim. Dengan demikian Madrasah merupakan salah satu bagian dari peradaban
muslim Persia (Perso Muslim Civilization) jangan bukan peradaban muslim Arab
(Arabo Muslim Civilization).2
Selain untuk mencetak tenaga-tenaga pegawai yang diperlukan dinasti
samaniyah, Madrasah ini juga mempunyai tujuan untuk mensosialisasikan
mazhab Sunni yang dianut oleh negara, dan untuk mendidik para kader ulama.
2Abd Mukti , Paradigma PendidikanIslam Dalam teori dan Praktek Sejak Priode Klasik
Hingga modern, h.153-154
2
Maka jadilah Madrasah itu prototipe lembaga pendidikan seni penting sepanjang
sejarah pendidikan muslim.
Tampaknya, berdirinya lembaga Madrasah itu diperkirakan diilhami oleh
kebijakan Alexander the great yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
buat Rp30.000 Pemuda bacteria dipersia. Hal ini terjadi dalam abad ketiga
sebelum Masehi. Pendidikan dan Pelatihan ini tentu saja menggunakan
modelMacedonia (Yunani), daerah asal sang penakluk tersebut. Sistem pendidikan
Yunani yang sudah maju itu tentu saja tetap dipelihara dan dipertahankan oleh
raja-raja yang datang sesudah Alexander the great tersebut hingga masa Islam.
Kota bacteria sesudah Islam berubah namanya menjadi Balkh. perlu dicatat di sini
bahwa banyak intelektual muslim dan pemimpin masyarakat yang berasal dari
kota Baklh ini. Diantaranya, keluarga Barmaki dan Saman Khuda, kakek Amir
sammaniyah. Karena itu tidak mengherankan kalau kemudian para penguasa
Daulah ini sangat mengenal sistem pendidikan Yunani tersebut dan karena itu
mereka mengadopsinya dan memberi namanya dengan Madrasah Sebagaimana
telah disebutkan terdahulu.
Langkah Amir Ismail al Samani dalam mendirikan madrasah kemudian
diikuti oleh para pemimpin sunni lainnya yakni para Sultan,para Atabeg dan
khalifah. karena itu tersebarlah Madrasah dari daerah asalnya,Bukhara di Timur,
menuju ke arah barat, meliputi negeri Khurasan, Irak, Syria, Mesir, dan Maroko.
Bahkan ke dunia Islam non Arab lainnya termasuk Indonesia. Di Indonesia usaha
mendirikan madrasah dimulai pada kesultanan-kesultanan Islam seni yang
diketahui mempunyai hubungan sosial kultural keagamaan yang kuat dengan
Persia.3
B.Penyebaran Madrasah di Dunia Muslim
Dalam sejarah Islam Madrasah sudah menjadi fenomena yang menonjol sejak
awal abad 11 dan 12 masehi atau abad ke-5 Hijriyah, Khususnya ketika Wazir
Bani saljuk, Nizam Al Mulk mendirikan madrasah nizamiyah di Baghdad. sebuah
lembaga pendidikan yang bertujuan menyebarkan pemikiran sunni untuk
menghadapi tantangan pemikiran Syiah, menyediakan tenaga tenaga pengajar dari
3Ibid,h.155
3
kalangan sunni dan menyebarkannya ke berbagai daerah serta membentuk
kelompok pekerja seni untuk berpartisipasi dalam menjalankan pemerintahan,
memimpin kantor, khususnya di bidang peradilan dan manajemen.
Pada abad pertengahan Madrasah nizamiyah kemudian dipandang sebagai
lembaga pendidikan par exellence dan menjadi tren di hampir seluruh wilayah
kekuasaan Islam. secara historis dalam kajian yang lebih terfokus pada Madrasah
nizamiyah produk pertengahan di Baghdad, George makdisi mengungkapkan
bahwa akar sejarah pertumbuhan Madrasah dalam dunia islam melewati tiga
tahap, yaitu: (1) Tahap Masjid, (2) Tahap Masjid Khan, (3) Tahap Madrasah.
Demikianlah lembaga pendidikan Islam yang sebelumnya banyak
dilakukan di masjid masjid dan kitab-kitab ini terus mengalami penyesuaian.
Madrasah terus meluas dan berkembang sejalan dengan perkembangan zaman
berikut ragam perubahan yang diimplikasinya. Akan hal ini Maksum dalam
madrasah sejarah dan perkembangannya 1997, menegaskan bahwa setidaknya ada
2 faktor yang sangat berpengaruh bagi awal perkembangan madrasah.
Pertama, perhatian dan peran aktif penguasa . tidak bisa dipungkiri bahwa
keterlibatan pemerintah memiliki andil yang cukup besar bagi perkembangan dan
kemajuan nya. Sejarah mencatat perhatian yang besar dari para pemimpin seperti
Nizam Al Mulk, Nur Al Din Zanky, Salahuddin Al Ayyubi dan Muntasir Billah,
menjadi salah satu faktor determinan bagi tersebar luas nya Madrasah di berbagai
daerah.4
Kedua, perhatian yang besar dari para saudagar, ulama dan elemen
masyarakat lainnya. Tidak sedikit dari mereka yang mendirikan madrasah dengan
model dan standar yang relatif sama dengan madrasah yang didirikan oleh para
penguasa pada zamannya. Dalam hal ini Al azzawi mencatat bahwa pada masa
Bani saljuk terdapat lebih dari 30 madrasah yang didirikan oleh mereka yang tidak
memiliki kaitan dengan pemerintah. Demikian juga Ahmad shalaby dari hasil
penelitiannya dia menemukan sedikitnya ada 16 Madrasah pada masa dinasti
ayyubiyah yang didirikan oleh perorangan.
Fenomena ini menunjukkan Bagaimana Sinergi antara pihak pemerintah
dengan swasta pada awal perkembangan Madrasah menjadi sebuah kekuatan yang
4Ainurrafiq Dawan dab Ahmad Ta’arifin, Manajemen Madrasah Berbasis Pesantren,
(Jakarta:Listafariska Putra,2004), h.31-32
4
sangat kuat bagi Kemajuan dan perkembangan madrasah. tanpa perhatian dan
partisipasi keduanya berharap agar Madrasah menjadi sebuah lembaga pendidikan
yang maju dan berkembang adalah suatu yang sangat utopis. disinilah semestinya
kita belajar dari awal sejarah perkembangan Madrasah di dunia Islam.5
Telah dijelaskan di muka bahwa Madrasah berasal dari Bukhara. dari sini
kemudian Madrasah menyebar ke provinsi Khurasan, yang berada di bawah
kekuasaan dinasti samaniyah. penduduk Khurasan mayoritas bermazhab Sunni,
dan karena itu mereka mendirikan madrasah dalam jumlah yang banyak. salah
satu diantaranya adalah madrasah yang didirikan oleh Amir Nashir ibn
Subughtigin, saudara Sultan Mahmud al Ghaznawi. Tujuannya ialah untuk
mensosialisasikan ajaran ajaran sunni yang dianutnya. tujuan lainnya adalah untuk
mencetak pegawai-pegawai yang dibutuhkan Kesultanan. Masih di khurasan,
Nizham al Mulk, perdana menteri Sultan Alp Arselan, mendirikan Madrasah
Nizhamiyah yang sangat terkenal itu di Naisabur; Balkh; Harah; Merv; Isfahan;
Khuzistan dan Yad. Tujuan utamanya ialah untuk melindungi para ulama sunni
seperti Al juwaini guru Al Ghazali Al Baihaqi pakar Hadits dan Al qusyairi
seorang Sufi dari kekerasan yang dilakukan atas perintah Al kundury. Iya dikenal
menganut mazhab muktazilah yang memegang jabatan Perdana menteri pada
masa pemerintahan Sultan Tughril Beg al Saljuqi. Al juwaini dan al-baihaqi diusir
dari naisabur sedangkan Al qusyairi dan kawan-kawannya di penjara di kandahar.
Dari khurasan Madrasah menyebar ke Irak. di sini Nizam Al Mulk
mendirikan madrasah nizamiyah di Baghdad, Bashrah, Mosul, Jazirah Ibnu Umar
dan Amul Thabaristan. Tujuan utamanya adalah untuk mengajarkan ajaran ajaran
sunni pada masyarakat di seluruh Irak. Para ilmuwan sejarah memandang
kebijakan Nizam Al Mulk ini hanyalah merupakan dan terbalik terhadap
kebijakan pendahulunya penguasa dinasti buwaihi yang melarang ajaran ajaran
sunni diajarkan pada lembaga-lembaga pendidikan dan menjadikan lembaga
pendidikan sebagai pusat propaganda agama dan politik di seluruh wilayah
kekuasaan mereka.
Perlu disebutkan di sini bahwa Nizam Al Mulk tidak hanya sekedar
mengadopsi madrasah akan tetapi lebih dari itu ia telah memperbaiki dan
5 Ibid, h.33
5
memperbarui sistem Madrasah Sunni tersebut. perbaikan yang dilakukan
pemimpin tersebut adalah terutama dalam bangunan fisik madrasah. Sementara
pada guru besar ataumudarrisnya
melaksanakan perbaikan dalam metode
pengajaran dan kurikulumnya dengan memperkenalkan metode seminar dan ilmuilmu umum.
Masih di Irak, Khalifah Al mustansir al-abbasi mendirikan madrasah
mustansiriyah di Baghdad. Tujuannya ialah untuk memperkuat kedudukannya dan
sekaligus memperbaiki Citra Khalifah yang sudah merosot selama beberapa abad
sebelumnya. Khalifah memperindah bangunan Madrasah ini dan memperbaiki
sistem pendidikannya sehingga arsitektur Madrasah mustansiriyah Lebih Indah
dan sistem pendidikannya lebih baik daripada madrasah nizamiah di Baghdad.6
Dari Irak Madrasah menyebar lagi ke Syria. Disini Atabeg Nurdin
Mahmud ibn Zangi mendirikan beberapa buah madrasah. Kelihatannya pemimpin
ini juga mengikuti langkah Nizam Al Mulk dalam melakukan perbaikan dalam
lembaga dan sistem madrasah.
Pemimpin sunni lainnya yang mengadopsi Madrasah adalah Sultan
Salahuddin Al Ayyubi yang menggantikan dinasti fatimiyah yang bermazhab
Syiah ismailiyah. Ia mendirikan madrasah dalam jumlah yang banyak dan karena
itu ia dicatat sebagai pendiri madrasah terbanyak kedua sesudah Nizam Al Mulk.
Tujuan utamanya ialah selain untuk mensosialisasikan ajaran ajaran Sunni, juga
untuk mencegah munculnya kembali kekuatan politik dan keagamaan kaum Syiah
ismailiyah. Kebijakan Salahuddin al-ayyubi ini diikuti oleh para penggantinya dan
kaum keluarganya.
Dari Mesir Madrasah menyebar lagi ke Maroko. Sebagaimana pemimpin
muslim Sunni sebelumnya, Abu Y-suf Ya’kub al-Manshur,penguasa dinasti
muwahhidun, mengadopsi Madrasah dan sekaligus memperbaiki aspek lembaga
dan
sistem
pendidikannya.
Ia
mendirikan
madrasah
Idariyah
(sekolah
administrasi),Madrasah Thibbiyah (sekolah kesehatan) dan Madrasah Fallahiyah
(sekolah kelautan). Tujuannya antara lain ialah untuk mencetak tenaga-tenaga
6AbdMukti , Paradigma PendidikanIslam Dalam teori dan Praktek Sejak Priode Klasik Hingga
modern,h.155-156
6
pegawai yang dibutuhkan negara, untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan
kesejahteraan masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan.7
C. Masuk dan Berkembangnya Madrasah di Indonesia
Dalam pengertian umum, Madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam
telah muncul dan berkembang seiring dengan masuk dan berkembangnya Islam
di Indonesia. Madrasah telah mengalami perkembangan ginjang dan jenisnya
seirama dengan perkembangan bangsa sejak masa Kesultanan, masa penjajahan,
dan masa kemerdekaan. perkembangan tersebut telah merubah pendidikan dari
bentuk awalnya seperti pengajian di rumah rumah, Langgar, mushola, dan masjid
menjadi formal sekolah seperti bentuk madrasah yang kita kenal saat ini.
Demikian pula dari segi materi telah terjadi perkembangan dan
penyesuaian dalam penyelenggaraan pendidikan. kau sebelumnya hanya belajar
mengaji al-qur'an dan ibadah praktis melalui sistem Madrasah dan materi
pembelajaran mengalami perluasan seperti tauhid, Hadits, Tafsir dan bahasa
Arab. Bahkan, Madrasah kemudian mengadopsi pelajaran umum sebagai mana
sekolah-sekolah di bawah pembinaan Departemen Pendidikan Nasional.Serta
dalam pengertian khusus yang seperti inilah sejarah perkembangan Madrasah di
Indonesia masih menjadi sebuah potret buram.8
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang masuk dan berkembangnya
Madrasah di Indonesia (dahulu Nusantara). Meskipun para ilmuwan sejarah
mengakui bahwa pendidikan Islam di Indonesia dimulai bersamaan dengan
masuknya Agama Islam ke negeri ini yang berlangsung di rumah rumah guru
agama. Namun pelaksanaan pendidikan Islam secara formal dan sistematis
barulah dimulai pada kerajaan-kerajaan Islam yang berlangsung di masjid-masjid
dan madrasah-madrasah yang tersebar di seluruh Indonesia. kerajaan islam
pertama di Indonesia adalah Kesultanan Pasai. Sebagaimana pemimpin Muslim
lainnya para Sultan Pasai yang bermazhab sunni dikenal sebagai pecinta dan
pelindung ilmu pengetahuan dan para ulama.
Sejarah mencatat bahwa ulama Persia mempunyai peran penting dalam
memperkenalkan Madrasah di Indonesia. Dalam pada itu disebutkan bahwa ada
7Ibid, h.157
8Ainurrafiq Dawan dab Ahmad Ta’arifin, Manajemen Madrasah Berbasis Pesantren, h.33
7
dua ulama yang mendampingi Al Malik Al Zahir, Sultan Pasai, yakni Qadhi Amir
Said al-Syirazi dan Taj al-Din al-Isfahani. keduanya berasal dari Persia. Ketika
singgah di pasar Ibnu Batutah, seorang pengembara asal Maroko pernah bertemu
dengan kedua ulama tersebut. hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang
kuat dari Persija pada pemerintahan Sultan Al Malik Al Zahir, terutama dalam
bidang pendidikan.Qadhi Amir Said al-Syirazi memegang Jabatan sebagai Qadhi
al-Qudhat (Hakim Tinggi) merangkap guru agama (mudarris), dan Taj al-Din alIsfahani memegang jabatan sebagai guru agama. Tentu saja kedua guru agama ini
menggunakan sistem pendidikan madrasah yang sudah dikenal di negeri asalnya
yaitu Persia. Masyarakat di Kesultanan Pasai menyebutkan perkataan madrasah
dengan sebutan meunasah. Untuk mengetahui apakah sistem pendidikan
Madrasah ini sama atau tidak dengan Madrasah asalnya di Persia, tentu saja
diperlukan sebuah penelitian lain lagi yang secara khusus membahas hal ini.
Tampaknya Meunasah sebagai sebuah lembaga pendidikan ketika itu
dengan cepat menyebar keseluruh wilayah Kesultanan Pasai (abad ke 13 -1514)
dan kesultanan Aceh Darussalam (1514-1912). Dari pasar dan Aceh Madrasah
menyebar ke daerah-daerah Indonesia lainnya melalui jaringan ulama Pasai dan
alumni Aceh.
Salah seorang ulama bahasa yang pindah ke Kesultanan Demak (15181546) adalah Syarif Hidayatullah (w.1570). ia memegang jabatan sebagai guru
agama pada masa Sultan trenggono (1521-1546). Bahkan Sultan menikahkan
ulama muda ini dengan adik perempuannya. Tentu saja Syarif Hidayatullah
menggunakan sistem pendidikan yang pernah dikenal di daerah kelahirannya
yakni Madrasah dalam mengajarkan murid-muridnya. Dari Demak Madrasah
menyebar ke Banten(1552-1682) dan Cirebon. kedua wilayah ini berada di bawah
kekuasaan Sultan Syarif Hidayatullah. pemimpin ini mendirikan sebuah perguruan
besar di kaki Gunung Jati Cirebon. Iya sendiri bertindak sebagai pemimpin besar
di kaki gunung jati Dan sekaligus gurunya. dengan demikian perguruan ini juga
melanjutkan sistem madrasah. Sebagai seorang penyebar agama ulama dan guru
agama maka Syarif Hidayatullah dikenal dengan gelar Sunan Gunung Jati salah
seorang Walisongo. Disamping itu ya dikenal juga seorang militer dan raja. Salah
8
seorang muridnya adalah bernama Kyai Santang guru agama dan juru dakwah
terkenal di Jawa Barat.
Dalam pada itu Sunan Giri mendirikan sebuah perguruan besar di Gresik
yang menarik minat para pelajar dari berbagai daerah di sekitarnya. Sunan ini juga
diperkirakan menggunakan sistem antara sah dalam memberikan pelajaran kepada
murid-muridnya. murid-murid Sunan Giri ini dipanggil oleh masyarakat di
sekitarnya dengan panggilan Kyai. Diantaranya kyai junggala ,kyai daulat dan
Kyai Gede Ing Soro. sejak inilah panggilan Kyai untuk ulama pertama kali
dipopulerkan. Begitu juga sebelumnya sistem Madrasah ini diduga digunakan
dalam memberikan pelajaran kepada murid-muridnya oleh Maulana Malik
Ibrahim asal Persia dan Sunan Ampel. dengan demikian merasa sudah tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat Indonesia sejak zaman Kesultanan Pasai yang
dipelopori oleh para ulama asal Persia. perkembangan baru dalam madrasah di
Indonesia terjadi pada permulaan abad ke 20 yang dipelopori oleh para ulama
tokoh pendidik dan pejuang kemerdekaan.9
Ketika Muhammad Abduh dari Mesir menyerukan pembaruan dalam
bidang pendidikan uangnya sampai juga di Indonesia terutama melalui alumni
Mesir asal Indonesia.Dr.Abdullah Ahmad merupakan orang pertama yang
menyahuti seruan tokoh pembaharuan pendidikan tersebut dengan mendirikan
madrasah Adabiah di Padang pada tahun 1905. diperkirakan inilah Madrasah
pertama di Indonesia. Tokoh pendidikan ini mempunyai pengaruh dalam
pembaharuan pendidikan Islam di Indonesia dan disebutkan bahwa pertemuannya
dengan Ahmad Dahlan dalam Muktamar Serikat Islam (SI), sebuah organisasi
politik yang dianutnya telah mendorong pendiri organisasi Muhammadiyah 1912
ini memperbarui pendidikan Islam dengan mendirikan madrasah pada berbagai
tingkat. Begitu juga Kyai Imam zarkasyi, salah seorang murid Doktor Abdullah
Ahmad, setelah kembali ke kampung halamannya mendirikan Pondok Pesantren
Modern Darussalam Gontor Diponegoro. Menurut Karel a steenbrink, dia
menuduh gurunya itu sebagai Hollender(ke-belanda-belandaan). Inilah Ciri
sebuah pembaharuan selalu yg menuai pro kontra di dalam masyarakat. Hal ini
juga dialami oleh Muhammad Ali Pasya pembaruan dari Mesir dengan tuduhan
9Abd Mukti , Paradigma PendidikanIslam Dalam teori dan Praktek Sejak Priode Klasik
Hingga modern,h.157-159
9
terhadap nya sebagai westernisasi. pada masa berikutnya usaha mendirikan
madrasah di Indonesia mengalami kemajuan pesat, sehingga Madrasah terdahulu
tidak populer lagi dalam masyarakat Indonesia. kelihatannya upaya menjadikan
Madrasah pada Kesultanan terdahulu dan Pada permulaan abad ke-20 di Indonesia
mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk mencerdaskan masyarakat. Akan tetapi
motifnya berbeda. kalau pada Kesultanan terdahulu motif mendirikan madrasah
adalah untuk memperkuat kedudukan Sultan. Maka motif mendirikan madrasah
Pada permulaan abad ke 20 adalah untuk memperjuangkan Indonesia merdeka
dari kaum kolonial Belanda.10
Apakah keberadaannya mempunyai keterkaitan atau hubungan dengan
madrasah yang berkembang di Timur Tengah pada abad 11-12 M ataukah
Madrasah di Indonesia mempunyai latar belakang sejarahnya sendiri dan ini
Dikembalikan pada situasi di awal abad ke 20? Jika benar demikian lantas
Bagaimanakah proses perkembangan itu terjadi? Berikut akan dipaparkan sekilas
tentang perkembangan Madrasah di Indonesia sejak awal abad ke 20,Orde lama ,
Orde baru, Sampai Era Reformasi sekarang ini.11
1. Madrasah di Awal Abad ke-20
Meski belum menemukan kata sepakat mayoritas peneliti lembaga
pendidikan Islam di Indonesia pada umumnya berpandangan bahwa
menyerupakan antara madrasah yang berkembang di Timur Tengah pada abad
11-12 M jangan merasa yang berkembang di Indonesia adalah sesuatu yang
tidak pada tempatnya. kalaupun mau dihubungkan hal itu lebih tepat bila
dikaitkan dengan pesantren. Pasalnya bila diukur dari ketentuan fisik menurut
George backside ditemukan kesamaan diantaranya keduanya, yaitu sama-sama
terdiri dari masjid, asrama, dan ruang belajar. Adapun kurikulum yang bersifat
baku yang mengatur pelaksanaan pendidikan sebagai prasyarat bagi sebuah
Madrasah dalam pengertian sekolah belum ditemukan.
2. Madrasah di Era Orde Lama; Mempertahankan Eksistensi
Perkembangan Madrasah pada Orde Lama sangat identik dengan peran
departemen agama yang resmi didirikan pada tanggal 3 Januari 1946. lembaga
inilah yang secara intensif memperjuangkan politik pendidikan Islam di
10Ibid, h.159-160
11Ainurrafiq Dawan dab Ahmad Ta’arifin, Manajemen Madrasah Berbasis Pesantren, h. 34
10
Indonesia. Waktu itu salah satu orientasi departemen agama dalam bidang
pendidikan Islam bertumpu pada aspirasi umat Islam agar pendidikan agama
diajarkan di berbagai sekolah, di samping pada pengembangan Madrasah itu
sendiri. Dalam salah satu dokumen disebutkan bahwa tugas bagian pendidikan
di lingkungan Departemen Agama meliputi;pertama, memberikan pengajaran
agama di sekolah negeri dan partikulir atau swasta,Kedua, Memberikan
pengetahuan umum di Madrasah ,Ketiga, mengadakan pendidikan guru agama
(PGA) serta pendidikan Hakim Islam Negeri PHIN)
3. Orde Baru; Era Pengembangan Madrasah
Secara umum dapat diakui bahwa kebijakan pemerintah Orde Baru
mengenai pendidikan agama termasuk Madrasah bersifat positif dan
konstruktif khususnya dalam dua dekade terakhir 1980-an – 1990-an.
pemerintahan orde baru memandang bahwa Madrasah harus dikembangkan
dalam rangka pemerataan kesempatan dan peningkatan mutu pendidikan.
Kebijakan seperti ini secara lebih kuat tercermin dalam komitmen orde baru
untuk menyelenggarakan pendidikan agama sebagai bagian yang tak
terpisahkan dari sistem pendidikan nasional.
4. Era Reformasi; Desentralisasi dan Deregulasi Madrasah
Seperti telah dipaparkan diatas bahwa pemerintahan telah banyak
mengeluarkan berbagai kebijakan berkenaan dengan peningkatan pendidikan
Islam
khususnya
madrasah
Seperti
telah
dipaparkan
diatas
bahwa
pemerintahan telah banyak mengeluarkan berbagai kebijakan berkenaan
dengan peningkatan pendidikan Islam khususnya madrasah. diantara
kebijakan-kebijakan pemerintah adalah dengan dikeluarkannya berbagai
macam undang-undang yang berkenaan dengan peningkatan pendidikan
Islam.
Namun demikian, peraturan itu tidak juga serta merta mengubah
Madrasah tumbuh dan berkembang seperti yang diharapkan. seperti kita
ketahui, Madrasah itu sendiri lahir tumbuh dan berkembang dari dan untuk
masyarakat.
masyarakatlah
yang
membentuk
serta
Membina
dan
mengembangkan nya. dari segi kuantitas perkembangan Madrasah boleh jadi
sangat pesat namun dari segi kualitas sangat lambat. hal ini mungkin menjadi
11
konsekuensi madrasah yang bersifat populis yang selalu cenderung memutar
dan belum sempat mendalam.
Demikianlah sekilas tentang dinamika dan kontinuitas merasa di
Indonesia sehingga sampai pada bentuknya yang sekarang. keberadaannya
terus mengalami perkembangan sesuai dengan perubahan konteks yang
melingkupinya. sejalan dengan itu dinamisasi pemikiran generasi bangsa
untuk terus memajukan dan mengkontekstualisasikan nya menjadi sebuah
keniscayaan.12
D. KARAKTERISTIK MADRASAH
Madrasah adalah satu jenis yang lain dari lembaga pendidikan tinggi dan
dia muncul pada akhir abad ke IV Hijriyah.
berkembangnya madrasah-madrasah dalam waktu yang cepat itu
merupakan satu manifestasi yang bertujuan untuk melawan golongan Syi'ah yang
telah kuat dan berkembang di seluruh pelosok dunia Islam pada abad ke-4
Hijriyah. Gerakan Syiah Ini bukan saja merupakan gerakan politik yang
dikembangkan oleh pengikut pengikut Ali untuk mengendalikan pemerintahan
akan tetapi dalam waktu yang sama dia juga merupakan satu gerakan ilmu
pengetahuan yang sejalan dengan falsafah dan pendapat-pendapat golongan mistik
yang beraliran ekstrim. gerakan ini telah mendapat tantangan yang hebat dari
penganut mazhab Ahlussunnah. Munculnya orang-orang salju pada abad ke 10.00
masehi yang merupakan golongan pendukung mazhab ahlussunnah yang fanatik
terhadap kepercayaan agama dan jatuhnya sebagian besar dari kerajaan Islam
dalam tangan mereka dan sikap mereka yang sangat setia kepada Khalifah,
kesemuanya ini merupakan faktor-faktor yang utama yang dapat mengugurkan
Maja Palu sunnah dan melemahkan pengaruh dan kedudukan golongan Syiah.
munculnya masalah sampah basah yang banyak dalam abad ini telah merupakan
satu alat untuk menyatakan satu sikap baru dalam berpikir dan untuk melahirkan
Gelora semangat keagamaan yang meluap-luap Pada masa ini sehingga terjadi
perang salib di antara umat Islam dan Kristen. Madrasah Madrasah tersebut
tersebar hampir di seluruh dunia Islam untuk memperkuat majas apa lu sunnah
12Ainurrafiq
Pesantren,45-51
Dawan
dab Ahmad
Ta’arifin,
12
Manajemen
Madrasah
Berbasis
dengan cara memberi perhatian yang besar terhadap mempelajari ilmu fiqih yang
terdapat di dalam 4 buah melihat.13
Al maqrizi mengatakan tentang Madrasah sebagai berikut. Madrasah itu
tidak dikenal pada masa sahabat dan tabiin. Iya diciptakan sesudah 400 tahun dari
tahun Hijriyah. Pada saya mula-mula yg didirikan dalam Islam ialah madrasah
yang didirikan oleh penduduk nishapur. Madrasah yang didirikan mereka itu
adalah Madrasah Baihaqiyah. Di sini pula didirikan sebuah sekolah oleh Amir
Nashr bin Sabkatkin. Diantara madrasah-madrasah yang didirikan oleh masa
dahulu itu adalah Madrasah nizamiyah di Baghdad. Sekolah ini didirikan oleh
Perdana Menteri nizamul Mulk dan didirikan pada tahun 457 Hijriyah.
Madrasah itu tidak berbeda dari masjid atau Jami, baik dari segi
bangunan, tugas maupun tujuannya. Hanya Madrasah itu lebih lengkap persiapan
yang untuk studi dan untuk tempat tinggal bagi pelajar pelajar yang belajar secara
full time. Madrasah pun telah digunakan pula untuk melaksanakan tujuan-tujuan
masjid seperti digunakan untuk melakukan sholat sebagaimana dilakukan di
masjid-masjid dan Madrasah pula digunakan sebagai pengadilan.
Muncul madrasah-madrasah dapat dianggap sebagai usaha baru di dalam
Islam untuk mengatur dan meneruskan studi dengan cara memperbanyak jalanjalan sehingga orang dapat bekerja tetap padanya dengan memberikan gaji gaji
tetap bagi para guru dan menyedihkan Perumahan dan makanan bagi para
pelajar.14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
13Asma Hasan Fahmi,Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam,(Jakarta: Bulan Bintang,1979),
h.40-41
14Ibid, h.42-45
13
Pada abad pertengahan Madrasah nizamiyah kemudian dipandang sebagai
lembaga pendidikan par exellence dan menjadi tren di hampir seluruh wilayah
kekuasaan Islam. secara historis dalam kajian yang lebih terfokus pada Madrasah
nizamiyah produk pertengahan di Baghdad, George makdisi mengungkapkan
bahwa akar sejarah pertumbuhan Madrasah dalam dunia islam melewati tiga
tahap, yaitu: (1) Tahap Masjid, (2) Tahap Masjid Khan, (3) Tahap Madrasah.
ada 2 faktor yang sangat berpengaruh bagi awal perkembangan madrasah.
Pertama, perhatian dan peran aktif penguasa . tidak bisa dipungkiri bahwa
keterlibatan pemerintah memiliki andil yang cukup besar bagi perkembangan dan
kemajuan nya. Sejarah mencatat perhatian yang besar dari para pemimpin seperti
Nizam Al Mulk, Nur Al Din Zanky, Salahuddin Al Ayyubi dan Muntasir Billah,
menjadi salah satu faktor determinan bagi tersebar luas nya Madrasah di berbagai
daerah.
Kedua, perhatian yang besar dari para saudagar, ulama dan elemen
masyarakat lainnya. Tidak sedikit dari mereka yang mendirikan madrasah dengan
model dan standar yang relatif sama dengan madrasah yang didirikan oleh para
penguasa pada zamannya. Dalam hal ini Al azzawi mencatat bahwa pada masa
Bani saljuk terdapat lebih dari 30 madrasah yang didirikan oleh mereka yang tidak
memiliki kaitan dengan pemerintah. Demikian juga Ahmad shalaby dari hasil
penelitiannya dia menemukan sedikitnya ada 16 Madrasah pada masa dinasti
ayyubiyah yang didirikan oleh perorangan.
Tentang perkembangan Madrasah di Indonesia sejak awal abad ke
20,Orde lama , Orde baru, Sampai Era Reformasi sekarang ini.
Madrasah di Awal Abad ke-20
Madrasah di Era Orde Lama; Mempertahankan Eksistensi
Orde Baru; Era Pengembangan Madrasah
Era Reformasi; Desentralisasi dan Deregulasi Madrasah
B. Saran:
14
Untuk penyempurnaan makalah ini, penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran bagi pembaca. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk penulis
sendiri dan para pembaca sebagai khazanah ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
15
Mukti,Abd , Paradigma Pendidikan Islam Dalam teori dan Praktek Sejak
Priode Klasik Hingga modern,Medan:Perdana Publishing, 2016
Ainurrafiq Dawan dab Ahmad Ta’arifin, Manajemen Madrasah Berbasis
Pesantre,,Jakarta:Listafariska Putra,2004,
.
Fahmi, Asma Hasan, Sejarah dan Filsafat Pendidikan
Islam,Jakarta:Bulan Bintang, 1979
Mukti,Abd, Kontruksi Pendidikan Islam Belajar dari Kejayaan
Madrasah Nizamiyah Dinasti Saljuq,Medan:Kencana Publishing,2004
16
PENDAHULUAN
Madrasah merupakan lembaga pendidikan Islam penting dan sangat
populer dalam masyarakat Indonesia hingga saat ini Madrasah merupakan
lembaga pendidikan Islam penting dan sangat populer dalam masyarakat
Indonesia hingga saat ini. Namun madrasah Bukanlah berasal dari budaya
Indonesia asli. Madrasah merupakan produk peradaban muslim yang sangat
monumental. Dalam pada itu Madrasah di dalam muncul dalam ke Bakuman
peradaban dan kebudayaan yang mengitarinya. Disamping itu, berdirinya
Madrasah sangat dipengaruhi oleh faktor sosial politik dan keagamaan masyarakat
tempat dimana lembaga pendidikan itu berdiri.
Dalam makalah yang singkat ini penulis memfokuskan pembahasannya
pada sejarah Madrasah dan penyebarannya di dunia Islam termasuk Indonesia,
disusul dengan pembahasan tentang madrasah di bagian ini penulis menjelaskan
historisitas atau asal usul dari madrasah. Dalam pembahasan ini digunakan pula
metode sejarah dan pendekatan sejarah sosial untuk mendeskripsikan tentang asalusul madrasah berdasarkan data data dan fakta fakta yang akurat serta solid .1
BAB II
PEMBAHASAN
1Abd Mukti , Paradigma Pendidikan Islam Dalam teori dan Praktek SejakPriode Klasik
Hingga modern,(Medan:Perdana Publishing, 2016) h,152-153
1
A. Historisitas Madrasah
Diasumsikan bahwa Madrasah tidaklah muncul dalam kevakuman
peradaban masyarakat yang mengitarinya. Begitu juga kemunculan Madrasah itu
tentu saja tidak bisa terlepas dari faktor sosial politik dan keagamaan yang
melatarbelakanginya. Dalam pada itu Madrasah sebagai lembaga pendidikan
belum dikenal pada masa nabi SAW, masa Al Khulafaur Rasyidin (11/32-40/661),
dan masa Bani Umayyah (41/661-132/750). Akan tetapi Madrasah itu baru
dikenal pada masa Dinasti Abbasiyah (132/750-656/1258).
Sebagaimana diketahui bahwa, Al Mutawakkil
Abbasiyah besar terakhir.
merupakan Khalifah
Khalifah khalifah yang memerintah sesudahnya
semuanya lemah. Hal ini ditandai dengan semakin kuatnya pengaruh Amir Al
Umar
asal
Turki
dalam
mengendalikan
jalannya
roda
pemerintahan.
Konsekuensinya, muncullah di daerah-daerah yang jauh dari pusat pemerintahan,
Dinasti Dinasti kecil yang memerdekakan diri dari pemerintah pusat di Baghdad.
Salah satu diantaranya adalah dinasti samaniyah di transoxiana atau ma wara’ al
nahr. Dinasti ini menjadikan bukhara sebagai pusat pemerintahannya.
Ketika memulai pemerintahannya, para Amir samaniah mulai merasakan
kurangnya tenaga terampil dan cakap yang dibutuhkan mereka dalam
menjalankan roda pemerintahannya. Untuk mengatasi kekurangan ini, para Amir
Samaniyah mendirikan lembaga pendidikan baru yakni madrasah di bukhara. Hal
ini dipelopori oleh Amir Isma ‘il al samani. Disebutkan bahwa Madrasah ini
dilengkapi dengan sebuah perpustakaan besar. Inilah Madrasah pertama di dunia
muslim. Dengan demikian Madrasah merupakan salah satu bagian dari peradaban
muslim Persia (Perso Muslim Civilization) jangan bukan peradaban muslim Arab
(Arabo Muslim Civilization).2
Selain untuk mencetak tenaga-tenaga pegawai yang diperlukan dinasti
samaniyah, Madrasah ini juga mempunyai tujuan untuk mensosialisasikan
mazhab Sunni yang dianut oleh negara, dan untuk mendidik para kader ulama.
2Abd Mukti , Paradigma PendidikanIslam Dalam teori dan Praktek Sejak Priode Klasik
Hingga modern, h.153-154
2
Maka jadilah Madrasah itu prototipe lembaga pendidikan seni penting sepanjang
sejarah pendidikan muslim.
Tampaknya, berdirinya lembaga Madrasah itu diperkirakan diilhami oleh
kebijakan Alexander the great yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
buat Rp30.000 Pemuda bacteria dipersia. Hal ini terjadi dalam abad ketiga
sebelum Masehi. Pendidikan dan Pelatihan ini tentu saja menggunakan
modelMacedonia (Yunani), daerah asal sang penakluk tersebut. Sistem pendidikan
Yunani yang sudah maju itu tentu saja tetap dipelihara dan dipertahankan oleh
raja-raja yang datang sesudah Alexander the great tersebut hingga masa Islam.
Kota bacteria sesudah Islam berubah namanya menjadi Balkh. perlu dicatat di sini
bahwa banyak intelektual muslim dan pemimpin masyarakat yang berasal dari
kota Baklh ini. Diantaranya, keluarga Barmaki dan Saman Khuda, kakek Amir
sammaniyah. Karena itu tidak mengherankan kalau kemudian para penguasa
Daulah ini sangat mengenal sistem pendidikan Yunani tersebut dan karena itu
mereka mengadopsinya dan memberi namanya dengan Madrasah Sebagaimana
telah disebutkan terdahulu.
Langkah Amir Ismail al Samani dalam mendirikan madrasah kemudian
diikuti oleh para pemimpin sunni lainnya yakni para Sultan,para Atabeg dan
khalifah. karena itu tersebarlah Madrasah dari daerah asalnya,Bukhara di Timur,
menuju ke arah barat, meliputi negeri Khurasan, Irak, Syria, Mesir, dan Maroko.
Bahkan ke dunia Islam non Arab lainnya termasuk Indonesia. Di Indonesia usaha
mendirikan madrasah dimulai pada kesultanan-kesultanan Islam seni yang
diketahui mempunyai hubungan sosial kultural keagamaan yang kuat dengan
Persia.3
B.Penyebaran Madrasah di Dunia Muslim
Dalam sejarah Islam Madrasah sudah menjadi fenomena yang menonjol sejak
awal abad 11 dan 12 masehi atau abad ke-5 Hijriyah, Khususnya ketika Wazir
Bani saljuk, Nizam Al Mulk mendirikan madrasah nizamiyah di Baghdad. sebuah
lembaga pendidikan yang bertujuan menyebarkan pemikiran sunni untuk
menghadapi tantangan pemikiran Syiah, menyediakan tenaga tenaga pengajar dari
3Ibid,h.155
3
kalangan sunni dan menyebarkannya ke berbagai daerah serta membentuk
kelompok pekerja seni untuk berpartisipasi dalam menjalankan pemerintahan,
memimpin kantor, khususnya di bidang peradilan dan manajemen.
Pada abad pertengahan Madrasah nizamiyah kemudian dipandang sebagai
lembaga pendidikan par exellence dan menjadi tren di hampir seluruh wilayah
kekuasaan Islam. secara historis dalam kajian yang lebih terfokus pada Madrasah
nizamiyah produk pertengahan di Baghdad, George makdisi mengungkapkan
bahwa akar sejarah pertumbuhan Madrasah dalam dunia islam melewati tiga
tahap, yaitu: (1) Tahap Masjid, (2) Tahap Masjid Khan, (3) Tahap Madrasah.
Demikianlah lembaga pendidikan Islam yang sebelumnya banyak
dilakukan di masjid masjid dan kitab-kitab ini terus mengalami penyesuaian.
Madrasah terus meluas dan berkembang sejalan dengan perkembangan zaman
berikut ragam perubahan yang diimplikasinya. Akan hal ini Maksum dalam
madrasah sejarah dan perkembangannya 1997, menegaskan bahwa setidaknya ada
2 faktor yang sangat berpengaruh bagi awal perkembangan madrasah.
Pertama, perhatian dan peran aktif penguasa . tidak bisa dipungkiri bahwa
keterlibatan pemerintah memiliki andil yang cukup besar bagi perkembangan dan
kemajuan nya. Sejarah mencatat perhatian yang besar dari para pemimpin seperti
Nizam Al Mulk, Nur Al Din Zanky, Salahuddin Al Ayyubi dan Muntasir Billah,
menjadi salah satu faktor determinan bagi tersebar luas nya Madrasah di berbagai
daerah.4
Kedua, perhatian yang besar dari para saudagar, ulama dan elemen
masyarakat lainnya. Tidak sedikit dari mereka yang mendirikan madrasah dengan
model dan standar yang relatif sama dengan madrasah yang didirikan oleh para
penguasa pada zamannya. Dalam hal ini Al azzawi mencatat bahwa pada masa
Bani saljuk terdapat lebih dari 30 madrasah yang didirikan oleh mereka yang tidak
memiliki kaitan dengan pemerintah. Demikian juga Ahmad shalaby dari hasil
penelitiannya dia menemukan sedikitnya ada 16 Madrasah pada masa dinasti
ayyubiyah yang didirikan oleh perorangan.
Fenomena ini menunjukkan Bagaimana Sinergi antara pihak pemerintah
dengan swasta pada awal perkembangan Madrasah menjadi sebuah kekuatan yang
4Ainurrafiq Dawan dab Ahmad Ta’arifin, Manajemen Madrasah Berbasis Pesantren,
(Jakarta:Listafariska Putra,2004), h.31-32
4
sangat kuat bagi Kemajuan dan perkembangan madrasah. tanpa perhatian dan
partisipasi keduanya berharap agar Madrasah menjadi sebuah lembaga pendidikan
yang maju dan berkembang adalah suatu yang sangat utopis. disinilah semestinya
kita belajar dari awal sejarah perkembangan Madrasah di dunia Islam.5
Telah dijelaskan di muka bahwa Madrasah berasal dari Bukhara. dari sini
kemudian Madrasah menyebar ke provinsi Khurasan, yang berada di bawah
kekuasaan dinasti samaniyah. penduduk Khurasan mayoritas bermazhab Sunni,
dan karena itu mereka mendirikan madrasah dalam jumlah yang banyak. salah
satu diantaranya adalah madrasah yang didirikan oleh Amir Nashir ibn
Subughtigin, saudara Sultan Mahmud al Ghaznawi. Tujuannya ialah untuk
mensosialisasikan ajaran ajaran sunni yang dianutnya. tujuan lainnya adalah untuk
mencetak pegawai-pegawai yang dibutuhkan Kesultanan. Masih di khurasan,
Nizham al Mulk, perdana menteri Sultan Alp Arselan, mendirikan Madrasah
Nizhamiyah yang sangat terkenal itu di Naisabur; Balkh; Harah; Merv; Isfahan;
Khuzistan dan Yad. Tujuan utamanya ialah untuk melindungi para ulama sunni
seperti Al juwaini guru Al Ghazali Al Baihaqi pakar Hadits dan Al qusyairi
seorang Sufi dari kekerasan yang dilakukan atas perintah Al kundury. Iya dikenal
menganut mazhab muktazilah yang memegang jabatan Perdana menteri pada
masa pemerintahan Sultan Tughril Beg al Saljuqi. Al juwaini dan al-baihaqi diusir
dari naisabur sedangkan Al qusyairi dan kawan-kawannya di penjara di kandahar.
Dari khurasan Madrasah menyebar ke Irak. di sini Nizam Al Mulk
mendirikan madrasah nizamiyah di Baghdad, Bashrah, Mosul, Jazirah Ibnu Umar
dan Amul Thabaristan. Tujuan utamanya adalah untuk mengajarkan ajaran ajaran
sunni pada masyarakat di seluruh Irak. Para ilmuwan sejarah memandang
kebijakan Nizam Al Mulk ini hanyalah merupakan dan terbalik terhadap
kebijakan pendahulunya penguasa dinasti buwaihi yang melarang ajaran ajaran
sunni diajarkan pada lembaga-lembaga pendidikan dan menjadikan lembaga
pendidikan sebagai pusat propaganda agama dan politik di seluruh wilayah
kekuasaan mereka.
Perlu disebutkan di sini bahwa Nizam Al Mulk tidak hanya sekedar
mengadopsi madrasah akan tetapi lebih dari itu ia telah memperbaiki dan
5 Ibid, h.33
5
memperbarui sistem Madrasah Sunni tersebut. perbaikan yang dilakukan
pemimpin tersebut adalah terutama dalam bangunan fisik madrasah. Sementara
pada guru besar ataumudarrisnya
melaksanakan perbaikan dalam metode
pengajaran dan kurikulumnya dengan memperkenalkan metode seminar dan ilmuilmu umum.
Masih di Irak, Khalifah Al mustansir al-abbasi mendirikan madrasah
mustansiriyah di Baghdad. Tujuannya ialah untuk memperkuat kedudukannya dan
sekaligus memperbaiki Citra Khalifah yang sudah merosot selama beberapa abad
sebelumnya. Khalifah memperindah bangunan Madrasah ini dan memperbaiki
sistem pendidikannya sehingga arsitektur Madrasah mustansiriyah Lebih Indah
dan sistem pendidikannya lebih baik daripada madrasah nizamiah di Baghdad.6
Dari Irak Madrasah menyebar lagi ke Syria. Disini Atabeg Nurdin
Mahmud ibn Zangi mendirikan beberapa buah madrasah. Kelihatannya pemimpin
ini juga mengikuti langkah Nizam Al Mulk dalam melakukan perbaikan dalam
lembaga dan sistem madrasah.
Pemimpin sunni lainnya yang mengadopsi Madrasah adalah Sultan
Salahuddin Al Ayyubi yang menggantikan dinasti fatimiyah yang bermazhab
Syiah ismailiyah. Ia mendirikan madrasah dalam jumlah yang banyak dan karena
itu ia dicatat sebagai pendiri madrasah terbanyak kedua sesudah Nizam Al Mulk.
Tujuan utamanya ialah selain untuk mensosialisasikan ajaran ajaran Sunni, juga
untuk mencegah munculnya kembali kekuatan politik dan keagamaan kaum Syiah
ismailiyah. Kebijakan Salahuddin al-ayyubi ini diikuti oleh para penggantinya dan
kaum keluarganya.
Dari Mesir Madrasah menyebar lagi ke Maroko. Sebagaimana pemimpin
muslim Sunni sebelumnya, Abu Y-suf Ya’kub al-Manshur,penguasa dinasti
muwahhidun, mengadopsi Madrasah dan sekaligus memperbaiki aspek lembaga
dan
sistem
pendidikannya.
Ia
mendirikan
madrasah
Idariyah
(sekolah
administrasi),Madrasah Thibbiyah (sekolah kesehatan) dan Madrasah Fallahiyah
(sekolah kelautan). Tujuannya antara lain ialah untuk mencetak tenaga-tenaga
6AbdMukti , Paradigma PendidikanIslam Dalam teori dan Praktek Sejak Priode Klasik Hingga
modern,h.155-156
6
pegawai yang dibutuhkan negara, untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan
kesejahteraan masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan.7
C. Masuk dan Berkembangnya Madrasah di Indonesia
Dalam pengertian umum, Madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam
telah muncul dan berkembang seiring dengan masuk dan berkembangnya Islam
di Indonesia. Madrasah telah mengalami perkembangan ginjang dan jenisnya
seirama dengan perkembangan bangsa sejak masa Kesultanan, masa penjajahan,
dan masa kemerdekaan. perkembangan tersebut telah merubah pendidikan dari
bentuk awalnya seperti pengajian di rumah rumah, Langgar, mushola, dan masjid
menjadi formal sekolah seperti bentuk madrasah yang kita kenal saat ini.
Demikian pula dari segi materi telah terjadi perkembangan dan
penyesuaian dalam penyelenggaraan pendidikan. kau sebelumnya hanya belajar
mengaji al-qur'an dan ibadah praktis melalui sistem Madrasah dan materi
pembelajaran mengalami perluasan seperti tauhid, Hadits, Tafsir dan bahasa
Arab. Bahkan, Madrasah kemudian mengadopsi pelajaran umum sebagai mana
sekolah-sekolah di bawah pembinaan Departemen Pendidikan Nasional.Serta
dalam pengertian khusus yang seperti inilah sejarah perkembangan Madrasah di
Indonesia masih menjadi sebuah potret buram.8
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang masuk dan berkembangnya
Madrasah di Indonesia (dahulu Nusantara). Meskipun para ilmuwan sejarah
mengakui bahwa pendidikan Islam di Indonesia dimulai bersamaan dengan
masuknya Agama Islam ke negeri ini yang berlangsung di rumah rumah guru
agama. Namun pelaksanaan pendidikan Islam secara formal dan sistematis
barulah dimulai pada kerajaan-kerajaan Islam yang berlangsung di masjid-masjid
dan madrasah-madrasah yang tersebar di seluruh Indonesia. kerajaan islam
pertama di Indonesia adalah Kesultanan Pasai. Sebagaimana pemimpin Muslim
lainnya para Sultan Pasai yang bermazhab sunni dikenal sebagai pecinta dan
pelindung ilmu pengetahuan dan para ulama.
Sejarah mencatat bahwa ulama Persia mempunyai peran penting dalam
memperkenalkan Madrasah di Indonesia. Dalam pada itu disebutkan bahwa ada
7Ibid, h.157
8Ainurrafiq Dawan dab Ahmad Ta’arifin, Manajemen Madrasah Berbasis Pesantren, h.33
7
dua ulama yang mendampingi Al Malik Al Zahir, Sultan Pasai, yakni Qadhi Amir
Said al-Syirazi dan Taj al-Din al-Isfahani. keduanya berasal dari Persia. Ketika
singgah di pasar Ibnu Batutah, seorang pengembara asal Maroko pernah bertemu
dengan kedua ulama tersebut. hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang
kuat dari Persija pada pemerintahan Sultan Al Malik Al Zahir, terutama dalam
bidang pendidikan.Qadhi Amir Said al-Syirazi memegang Jabatan sebagai Qadhi
al-Qudhat (Hakim Tinggi) merangkap guru agama (mudarris), dan Taj al-Din alIsfahani memegang jabatan sebagai guru agama. Tentu saja kedua guru agama ini
menggunakan sistem pendidikan madrasah yang sudah dikenal di negeri asalnya
yaitu Persia. Masyarakat di Kesultanan Pasai menyebutkan perkataan madrasah
dengan sebutan meunasah. Untuk mengetahui apakah sistem pendidikan
Madrasah ini sama atau tidak dengan Madrasah asalnya di Persia, tentu saja
diperlukan sebuah penelitian lain lagi yang secara khusus membahas hal ini.
Tampaknya Meunasah sebagai sebuah lembaga pendidikan ketika itu
dengan cepat menyebar keseluruh wilayah Kesultanan Pasai (abad ke 13 -1514)
dan kesultanan Aceh Darussalam (1514-1912). Dari pasar dan Aceh Madrasah
menyebar ke daerah-daerah Indonesia lainnya melalui jaringan ulama Pasai dan
alumni Aceh.
Salah seorang ulama bahasa yang pindah ke Kesultanan Demak (15181546) adalah Syarif Hidayatullah (w.1570). ia memegang jabatan sebagai guru
agama pada masa Sultan trenggono (1521-1546). Bahkan Sultan menikahkan
ulama muda ini dengan adik perempuannya. Tentu saja Syarif Hidayatullah
menggunakan sistem pendidikan yang pernah dikenal di daerah kelahirannya
yakni Madrasah dalam mengajarkan murid-muridnya. Dari Demak Madrasah
menyebar ke Banten(1552-1682) dan Cirebon. kedua wilayah ini berada di bawah
kekuasaan Sultan Syarif Hidayatullah. pemimpin ini mendirikan sebuah perguruan
besar di kaki Gunung Jati Cirebon. Iya sendiri bertindak sebagai pemimpin besar
di kaki gunung jati Dan sekaligus gurunya. dengan demikian perguruan ini juga
melanjutkan sistem madrasah. Sebagai seorang penyebar agama ulama dan guru
agama maka Syarif Hidayatullah dikenal dengan gelar Sunan Gunung Jati salah
seorang Walisongo. Disamping itu ya dikenal juga seorang militer dan raja. Salah
8
seorang muridnya adalah bernama Kyai Santang guru agama dan juru dakwah
terkenal di Jawa Barat.
Dalam pada itu Sunan Giri mendirikan sebuah perguruan besar di Gresik
yang menarik minat para pelajar dari berbagai daerah di sekitarnya. Sunan ini juga
diperkirakan menggunakan sistem antara sah dalam memberikan pelajaran kepada
murid-muridnya. murid-murid Sunan Giri ini dipanggil oleh masyarakat di
sekitarnya dengan panggilan Kyai. Diantaranya kyai junggala ,kyai daulat dan
Kyai Gede Ing Soro. sejak inilah panggilan Kyai untuk ulama pertama kali
dipopulerkan. Begitu juga sebelumnya sistem Madrasah ini diduga digunakan
dalam memberikan pelajaran kepada murid-muridnya oleh Maulana Malik
Ibrahim asal Persia dan Sunan Ampel. dengan demikian merasa sudah tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat Indonesia sejak zaman Kesultanan Pasai yang
dipelopori oleh para ulama asal Persia. perkembangan baru dalam madrasah di
Indonesia terjadi pada permulaan abad ke 20 yang dipelopori oleh para ulama
tokoh pendidik dan pejuang kemerdekaan.9
Ketika Muhammad Abduh dari Mesir menyerukan pembaruan dalam
bidang pendidikan uangnya sampai juga di Indonesia terutama melalui alumni
Mesir asal Indonesia.Dr.Abdullah Ahmad merupakan orang pertama yang
menyahuti seruan tokoh pembaharuan pendidikan tersebut dengan mendirikan
madrasah Adabiah di Padang pada tahun 1905. diperkirakan inilah Madrasah
pertama di Indonesia. Tokoh pendidikan ini mempunyai pengaruh dalam
pembaharuan pendidikan Islam di Indonesia dan disebutkan bahwa pertemuannya
dengan Ahmad Dahlan dalam Muktamar Serikat Islam (SI), sebuah organisasi
politik yang dianutnya telah mendorong pendiri organisasi Muhammadiyah 1912
ini memperbarui pendidikan Islam dengan mendirikan madrasah pada berbagai
tingkat. Begitu juga Kyai Imam zarkasyi, salah seorang murid Doktor Abdullah
Ahmad, setelah kembali ke kampung halamannya mendirikan Pondok Pesantren
Modern Darussalam Gontor Diponegoro. Menurut Karel a steenbrink, dia
menuduh gurunya itu sebagai Hollender(ke-belanda-belandaan). Inilah Ciri
sebuah pembaharuan selalu yg menuai pro kontra di dalam masyarakat. Hal ini
juga dialami oleh Muhammad Ali Pasya pembaruan dari Mesir dengan tuduhan
9Abd Mukti , Paradigma PendidikanIslam Dalam teori dan Praktek Sejak Priode Klasik
Hingga modern,h.157-159
9
terhadap nya sebagai westernisasi. pada masa berikutnya usaha mendirikan
madrasah di Indonesia mengalami kemajuan pesat, sehingga Madrasah terdahulu
tidak populer lagi dalam masyarakat Indonesia. kelihatannya upaya menjadikan
Madrasah pada Kesultanan terdahulu dan Pada permulaan abad ke-20 di Indonesia
mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk mencerdaskan masyarakat. Akan tetapi
motifnya berbeda. kalau pada Kesultanan terdahulu motif mendirikan madrasah
adalah untuk memperkuat kedudukan Sultan. Maka motif mendirikan madrasah
Pada permulaan abad ke 20 adalah untuk memperjuangkan Indonesia merdeka
dari kaum kolonial Belanda.10
Apakah keberadaannya mempunyai keterkaitan atau hubungan dengan
madrasah yang berkembang di Timur Tengah pada abad 11-12 M ataukah
Madrasah di Indonesia mempunyai latar belakang sejarahnya sendiri dan ini
Dikembalikan pada situasi di awal abad ke 20? Jika benar demikian lantas
Bagaimanakah proses perkembangan itu terjadi? Berikut akan dipaparkan sekilas
tentang perkembangan Madrasah di Indonesia sejak awal abad ke 20,Orde lama ,
Orde baru, Sampai Era Reformasi sekarang ini.11
1. Madrasah di Awal Abad ke-20
Meski belum menemukan kata sepakat mayoritas peneliti lembaga
pendidikan Islam di Indonesia pada umumnya berpandangan bahwa
menyerupakan antara madrasah yang berkembang di Timur Tengah pada abad
11-12 M jangan merasa yang berkembang di Indonesia adalah sesuatu yang
tidak pada tempatnya. kalaupun mau dihubungkan hal itu lebih tepat bila
dikaitkan dengan pesantren. Pasalnya bila diukur dari ketentuan fisik menurut
George backside ditemukan kesamaan diantaranya keduanya, yaitu sama-sama
terdiri dari masjid, asrama, dan ruang belajar. Adapun kurikulum yang bersifat
baku yang mengatur pelaksanaan pendidikan sebagai prasyarat bagi sebuah
Madrasah dalam pengertian sekolah belum ditemukan.
2. Madrasah di Era Orde Lama; Mempertahankan Eksistensi
Perkembangan Madrasah pada Orde Lama sangat identik dengan peran
departemen agama yang resmi didirikan pada tanggal 3 Januari 1946. lembaga
inilah yang secara intensif memperjuangkan politik pendidikan Islam di
10Ibid, h.159-160
11Ainurrafiq Dawan dab Ahmad Ta’arifin, Manajemen Madrasah Berbasis Pesantren, h. 34
10
Indonesia. Waktu itu salah satu orientasi departemen agama dalam bidang
pendidikan Islam bertumpu pada aspirasi umat Islam agar pendidikan agama
diajarkan di berbagai sekolah, di samping pada pengembangan Madrasah itu
sendiri. Dalam salah satu dokumen disebutkan bahwa tugas bagian pendidikan
di lingkungan Departemen Agama meliputi;pertama, memberikan pengajaran
agama di sekolah negeri dan partikulir atau swasta,Kedua, Memberikan
pengetahuan umum di Madrasah ,Ketiga, mengadakan pendidikan guru agama
(PGA) serta pendidikan Hakim Islam Negeri PHIN)
3. Orde Baru; Era Pengembangan Madrasah
Secara umum dapat diakui bahwa kebijakan pemerintah Orde Baru
mengenai pendidikan agama termasuk Madrasah bersifat positif dan
konstruktif khususnya dalam dua dekade terakhir 1980-an – 1990-an.
pemerintahan orde baru memandang bahwa Madrasah harus dikembangkan
dalam rangka pemerataan kesempatan dan peningkatan mutu pendidikan.
Kebijakan seperti ini secara lebih kuat tercermin dalam komitmen orde baru
untuk menyelenggarakan pendidikan agama sebagai bagian yang tak
terpisahkan dari sistem pendidikan nasional.
4. Era Reformasi; Desentralisasi dan Deregulasi Madrasah
Seperti telah dipaparkan diatas bahwa pemerintahan telah banyak
mengeluarkan berbagai kebijakan berkenaan dengan peningkatan pendidikan
Islam
khususnya
madrasah
Seperti
telah
dipaparkan
diatas
bahwa
pemerintahan telah banyak mengeluarkan berbagai kebijakan berkenaan
dengan peningkatan pendidikan Islam khususnya madrasah. diantara
kebijakan-kebijakan pemerintah adalah dengan dikeluarkannya berbagai
macam undang-undang yang berkenaan dengan peningkatan pendidikan
Islam.
Namun demikian, peraturan itu tidak juga serta merta mengubah
Madrasah tumbuh dan berkembang seperti yang diharapkan. seperti kita
ketahui, Madrasah itu sendiri lahir tumbuh dan berkembang dari dan untuk
masyarakat.
masyarakatlah
yang
membentuk
serta
Membina
dan
mengembangkan nya. dari segi kuantitas perkembangan Madrasah boleh jadi
sangat pesat namun dari segi kualitas sangat lambat. hal ini mungkin menjadi
11
konsekuensi madrasah yang bersifat populis yang selalu cenderung memutar
dan belum sempat mendalam.
Demikianlah sekilas tentang dinamika dan kontinuitas merasa di
Indonesia sehingga sampai pada bentuknya yang sekarang. keberadaannya
terus mengalami perkembangan sesuai dengan perubahan konteks yang
melingkupinya. sejalan dengan itu dinamisasi pemikiran generasi bangsa
untuk terus memajukan dan mengkontekstualisasikan nya menjadi sebuah
keniscayaan.12
D. KARAKTERISTIK MADRASAH
Madrasah adalah satu jenis yang lain dari lembaga pendidikan tinggi dan
dia muncul pada akhir abad ke IV Hijriyah.
berkembangnya madrasah-madrasah dalam waktu yang cepat itu
merupakan satu manifestasi yang bertujuan untuk melawan golongan Syi'ah yang
telah kuat dan berkembang di seluruh pelosok dunia Islam pada abad ke-4
Hijriyah. Gerakan Syiah Ini bukan saja merupakan gerakan politik yang
dikembangkan oleh pengikut pengikut Ali untuk mengendalikan pemerintahan
akan tetapi dalam waktu yang sama dia juga merupakan satu gerakan ilmu
pengetahuan yang sejalan dengan falsafah dan pendapat-pendapat golongan mistik
yang beraliran ekstrim. gerakan ini telah mendapat tantangan yang hebat dari
penganut mazhab Ahlussunnah. Munculnya orang-orang salju pada abad ke 10.00
masehi yang merupakan golongan pendukung mazhab ahlussunnah yang fanatik
terhadap kepercayaan agama dan jatuhnya sebagian besar dari kerajaan Islam
dalam tangan mereka dan sikap mereka yang sangat setia kepada Khalifah,
kesemuanya ini merupakan faktor-faktor yang utama yang dapat mengugurkan
Maja Palu sunnah dan melemahkan pengaruh dan kedudukan golongan Syiah.
munculnya masalah sampah basah yang banyak dalam abad ini telah merupakan
satu alat untuk menyatakan satu sikap baru dalam berpikir dan untuk melahirkan
Gelora semangat keagamaan yang meluap-luap Pada masa ini sehingga terjadi
perang salib di antara umat Islam dan Kristen. Madrasah Madrasah tersebut
tersebar hampir di seluruh dunia Islam untuk memperkuat majas apa lu sunnah
12Ainurrafiq
Pesantren,45-51
Dawan
dab Ahmad
Ta’arifin,
12
Manajemen
Madrasah
Berbasis
dengan cara memberi perhatian yang besar terhadap mempelajari ilmu fiqih yang
terdapat di dalam 4 buah melihat.13
Al maqrizi mengatakan tentang Madrasah sebagai berikut. Madrasah itu
tidak dikenal pada masa sahabat dan tabiin. Iya diciptakan sesudah 400 tahun dari
tahun Hijriyah. Pada saya mula-mula yg didirikan dalam Islam ialah madrasah
yang didirikan oleh penduduk nishapur. Madrasah yang didirikan mereka itu
adalah Madrasah Baihaqiyah. Di sini pula didirikan sebuah sekolah oleh Amir
Nashr bin Sabkatkin. Diantara madrasah-madrasah yang didirikan oleh masa
dahulu itu adalah Madrasah nizamiyah di Baghdad. Sekolah ini didirikan oleh
Perdana Menteri nizamul Mulk dan didirikan pada tahun 457 Hijriyah.
Madrasah itu tidak berbeda dari masjid atau Jami, baik dari segi
bangunan, tugas maupun tujuannya. Hanya Madrasah itu lebih lengkap persiapan
yang untuk studi dan untuk tempat tinggal bagi pelajar pelajar yang belajar secara
full time. Madrasah pun telah digunakan pula untuk melaksanakan tujuan-tujuan
masjid seperti digunakan untuk melakukan sholat sebagaimana dilakukan di
masjid-masjid dan Madrasah pula digunakan sebagai pengadilan.
Muncul madrasah-madrasah dapat dianggap sebagai usaha baru di dalam
Islam untuk mengatur dan meneruskan studi dengan cara memperbanyak jalanjalan sehingga orang dapat bekerja tetap padanya dengan memberikan gaji gaji
tetap bagi para guru dan menyedihkan Perumahan dan makanan bagi para
pelajar.14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
13Asma Hasan Fahmi,Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam,(Jakarta: Bulan Bintang,1979),
h.40-41
14Ibid, h.42-45
13
Pada abad pertengahan Madrasah nizamiyah kemudian dipandang sebagai
lembaga pendidikan par exellence dan menjadi tren di hampir seluruh wilayah
kekuasaan Islam. secara historis dalam kajian yang lebih terfokus pada Madrasah
nizamiyah produk pertengahan di Baghdad, George makdisi mengungkapkan
bahwa akar sejarah pertumbuhan Madrasah dalam dunia islam melewati tiga
tahap, yaitu: (1) Tahap Masjid, (2) Tahap Masjid Khan, (3) Tahap Madrasah.
ada 2 faktor yang sangat berpengaruh bagi awal perkembangan madrasah.
Pertama, perhatian dan peran aktif penguasa . tidak bisa dipungkiri bahwa
keterlibatan pemerintah memiliki andil yang cukup besar bagi perkembangan dan
kemajuan nya. Sejarah mencatat perhatian yang besar dari para pemimpin seperti
Nizam Al Mulk, Nur Al Din Zanky, Salahuddin Al Ayyubi dan Muntasir Billah,
menjadi salah satu faktor determinan bagi tersebar luas nya Madrasah di berbagai
daerah.
Kedua, perhatian yang besar dari para saudagar, ulama dan elemen
masyarakat lainnya. Tidak sedikit dari mereka yang mendirikan madrasah dengan
model dan standar yang relatif sama dengan madrasah yang didirikan oleh para
penguasa pada zamannya. Dalam hal ini Al azzawi mencatat bahwa pada masa
Bani saljuk terdapat lebih dari 30 madrasah yang didirikan oleh mereka yang tidak
memiliki kaitan dengan pemerintah. Demikian juga Ahmad shalaby dari hasil
penelitiannya dia menemukan sedikitnya ada 16 Madrasah pada masa dinasti
ayyubiyah yang didirikan oleh perorangan.
Tentang perkembangan Madrasah di Indonesia sejak awal abad ke
20,Orde lama , Orde baru, Sampai Era Reformasi sekarang ini.
Madrasah di Awal Abad ke-20
Madrasah di Era Orde Lama; Mempertahankan Eksistensi
Orde Baru; Era Pengembangan Madrasah
Era Reformasi; Desentralisasi dan Deregulasi Madrasah
B. Saran:
14
Untuk penyempurnaan makalah ini, penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran bagi pembaca. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk penulis
sendiri dan para pembaca sebagai khazanah ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
15
Mukti,Abd , Paradigma Pendidikan Islam Dalam teori dan Praktek Sejak
Priode Klasik Hingga modern,Medan:Perdana Publishing, 2016
Ainurrafiq Dawan dab Ahmad Ta’arifin, Manajemen Madrasah Berbasis
Pesantre,,Jakarta:Listafariska Putra,2004,
.
Fahmi, Asma Hasan, Sejarah dan Filsafat Pendidikan
Islam,Jakarta:Bulan Bintang, 1979
Mukti,Abd, Kontruksi Pendidikan Islam Belajar dari Kejayaan
Madrasah Nizamiyah Dinasti Saljuq,Medan:Kencana Publishing,2004
16