FRUSTASI STRES DAN DEPRESI. docx
FRUSTASI, STRES, DAN DEPRESI
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Psikologi Umum”
Dosen Pengampu :
Isfauzi Hadi, M.Psi.
Disusun Oleh :
1. Bagus Asmai’i
(932141214)
2. Nailul Mafaidah
(932151714)
3. Wulan Kusuma
(932142414)
4. Shohaa Arifia Irsyada
(932143814)
JURUSAN TARBIYAH PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KEDIRI
2014/2015
DAFTAR ISI
Halaman
i
judul .....................................................................................................
Daftar
ii
isi ...............................................................................................................
BAB
I
1
PENDAHULUAN ...................................................................................
A.
Latar
1
B.
Belakang ...........................................................................................
Rumusan
1
Masalah ......................................................................................
C.
Tujuan
2
II
3
PEMBAHASAN ...................................................................................
A.
Pengertian
Frustasi,
Stres,
dan
3
Penulisan ........................................................................................
BAB
Depresi ......................................................
Gejala
dari
Frustasi,
dan
4
Depresi ......................................................
C.
Faktor Penyebab dari Frustasi, Stres, dan Depresi
6
B.
……………………......
D.
Cara
Mengatasi
Frustasi,
Stres
Stres,
Depresi ..............................................
BAB
dan 10
III 12
PENUTUP ............................................................................................
A.
12
Kesimpulan ................................................................................................
B.
12
Saran ..........................................................................................................
Daftar
Pustaka ......................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan
juga kependidikan yang sangat pesat, membawa perubahan
pula dalam kehidupan manusia. Perubahan-perubahan itu
membawa akibat yaitu tuntutan yang lebih tinggi terhadap
setiap individu untuk lebih meningkatkan kinerjanya. Agar
eksistensinya tetap terjaga, maka setiap individu akan
mengalami frustasi, stres, dan depresi terutama bagi
individu yang kurang dapat menyesuaikan diri dengan
perkembangan tersebut.
Kalau diperhatikan orang-orang dalam kehidupan
sehari-hari, akan terlihat bermacam-macam hal yang terjadi
dikalangan masyarakat tersebut. Ada yang kelihatannya
selalu gembira, senang, bahagia, dan tertawa walau yang
akan dihadapinya nanti berbeda dengan apa yang
diharapkan. Adapula yang sering mengeluh dan bersedih
hati, putus asa, menyerah, tidak cocok dengan orang lain
dan pekerjaannya hal tersebut membuat seseorang
mengalami suatu gannguan kesehatan. Hal ini terjadi
karena kurangnya masyarakat untuk menjaga keharmonisan
di dalam masyarakat itu sendiri.
Dalam gangguan frustasi, stres, dan depresi ini kita
harus tau betul apa yang akan dipelajari dalam hal ini dan
bagaimana pemahaman kita terhadap gangguan-gangguan
tersebut. Dalam pembahasan ini banyak sekali poin-poin
yang bisa kita ambil pelajaran atau sisi positifnya, agar kita
tahu masalah yang ada di lingkungan masyarakat mengenai
tiga hal tersebut.
B.
1.
2.
3.
4.
Rumusan Masalah
Apa pengertian frustasi, stres, dan depresi?
Bagaimanakah gejala dari frustasi, stres dan depresi?
Apakah faktor penyebab dari frustasi, stres, dan depresi?
Bagaimanakah cara mengatasi frustasi, stres, dan
depresi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu frustasi, stres, dan depresi
2. Untuk mengetahui dan memahami gejala-gejala frustasi,
stres, dan depresi
3. Untuk mengetahui dan memahami faktor penyebab
frustasi, stres, dan depresi
4. Untuk mengetahui cara mengatasi frustasi, stres, dan
depresi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Frustasi, Stress, dan Depresi
1. Pengertian Frustasi1[1]
Frustasi berasal dai bahasa latin yaitu frustasio yan
artinya perasaan kecewa atau jengkel akibat terhalang
dalam pencapaian tujuan. Frustasi dapat diartikan juga
sebagai keadaan terhambat dalam mencapai suatu tujuan.
Frustasi merupakan suatu keadaan ketegangan yang tak
menyenangkan dipenuhi perasaan dan aktifitas simpatetis
yang semakin meninggi yang disebabkan oleh rintangan dan
hambatan. Frustasi dapat berasal dari dalam (internal) atau
dari luar diri (eksternal) seseorang yang mengalaminya.
Sumber yang berasal dari dalam termasuk kekurangan diri
sendiri seperti kurangnya rasa percaya diri atau ketakutan
pada situasi sosial yang menghalangi pencapaian tujuan.
2.
Pengertian Stress2[2]
Stres adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi
maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi
kinerja keseharian seseorang. Bahkan stres dapat membuat
produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan
1
2
mental. Pada dasarnya, stres adalah sebuah bentuk
ketegangan, baik fisik maupun mental. Sumber stres disebut
dengan stresor dan ketegangan yang diakibatkan karena
3.
stres, disebut strain.
Pengertian Depresi3[3]
Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu
keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai
menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya
maka hal itu disebut sebagai suatu gangguan depresi.
Beberapa gejala gangguan depresi adalah perasaan sedih,
rasa lelah yang berlebihan setelah aktivitas rutin yang
biasa, hilang minat dan semangat, malas beraktivitas, dan
gangguan pola tidur.
B.
Gejala Frustasi, Stres, dan Depresi
1.
Gejala Frustasi4[4]
a.
Meremehkan pekerjaan orang lain tanpa bisa
membuktikan memang bisa dari pkerjaan yang diremehkan
tersebut.
b.
Meremehkan keahlian orang lain tanpa bisa membuktikan
memang benar-benar ahli dari orang yang diremehkan
keahliannya.
c.
Terlalu sibuk mengurusi urusan orang lain hingga lupa
untuk meningkatkan dirinya sesuai dengan kesibukannya.
d.
Terlalu mengasihi diri sendiri sehingga tidak pernah ada
jalan keluar dari semua masalah yang menimpanya.
2.
Gejala Stres5[5]
a.
b.
Hilang minat terhadap kegiatan yang disenangi.
Hilang selera makan, yang berujung pada penurunan berat
badan
3
4
5
c.
d.
Terlihat lelah, atau kekurangan energi.
Memiliki perasaan tidak berharga dan tidak memiliki
harapan
e.
Rasa bersalah yang tidak pada tempatnya
f.
Tidak mampu berkonsentrasi dan berpikir jernih
g.
Melankolik yang biasanya disertai bangun pagi terlambat
dua jam dari biasanya, rasa tidak berdaya dipagi hari dan
bergerak lebih lamban
h. Pusing atau sakit perut
i.
Mempunyai keinginan atau harapan untuk mati, bahkan
bunuh diri.
3.
Gejala Depresi6[6]
a.
Gejala Fisik
Gangguan pola tidur, misalnya sulit tidur, terlalu banyak
atau terlalu sedikit tidur
b.
Menurunya tingkat aktivitas. Orang yang depresi
menunjukkan perilaku yang pasif, misalnya menonton tv,
makan dan tidur.
c.
Menurunnya efisiensi kerja. Orang yang terkena deperesi
akan sulit mengfokuskan perhatian atau fikiran pada suatu
d.
hal atau pekerjaan.
Menurunnya produktivitas kerja. Orang yang terkena
depresi akan kehilangan sebagian atau seluruh motivasi
kerjanya.
e.
Mudah merasa letih dan sakit. Karena depresi itu sendiri
adalah perasaan negatif .
Gejala Psikis
a.
Kehilangan rasa percaya diri. Penyebabnya, orang yang
mengalami depresi cenderung memandang segala sesuatu
dari sisi negatif.
b.
Sensitif. Orang yang mengalami depresi senang sekali
mengaitkan segala sesuatu dengan dirinya.
6
c.
Merasa diri tidak berguna. Peraaan tidak berguna ini
muncul karena mereka merasa menjadi orang yang gagal
terutama dibidang atau lingkungan yang seharusnya mereka
d.
kuasai.
Perasaan bersalah. Perasaan bersalah terkadang timbul
dalam pemikiran orang yang mengalami depresi.
e.
Perasaan terbebani. Banyak orang yang menyalahkan
-
orang lain atas kekusahan yang dialaminya.
Gejala Sosial
Depresi sebenarnya berasal dari diri sendiri dan pada
akhirnya mempengaruhi lingkungan di sekitarnya.
Lingkungan akan bereaksi terhadap perilaku orang yang
depresi yang pada umumnya negatif (mudah marah,
tersinggung, menyendiri, sensitif, mudah letih, dan mudah
sakit). Problem sosial biasanya terjadi pada masalah
interaksi dengan rekan kerja, atasan atau bawahan. Masalah
tersebut tidak hanya berbentuk konflik, namun masalah lain
seperti perasaan minder, malu, cemas jika berada diantara
kelompok. Mereka merasa tidak mampu untuk bersikap
terbuka dan secara aktif menjalin hubungan dengan
lingkungan sekalipun ada kesempatan.
C.
1.
a.
Faktor Penyebab dari Frustasi, Stres, dan Depresi
Faktor Penyebab Frustasi7[7]
Frustasi lingkungan
Frustasi yang disebabkan oleh halangan atau rintangan yang
terdapat dalam lingkungan.
b.
Frustasi pribadi
Frustasi yang tumbuh dari ketidakpuasan seseorang dalam
mencapai tujuan dengan perkataan lain frustasi pribadi ini
terjadi karena adanya perbedaan antara tingkatan aspirasi
c.
dengan tingkatan kemampuannya.
Frustasi konflik
7
Frustasi yang disebabkan oleh konflik dari berbagai motif
dalam diri seseorang dengan adanya motif saling
bertentangan, maka pemuasan dari salah satu motif yang
menyebabkan frustasi bagi motif yang lain. Diantaranya
motif tersebut adalah:
1)
Konflik mendekat-mendekat (memilih satu dari dua
pilihan)
2) Konflik mendekat menjauh
3) Konflik menjauh-jauh
2.
-
Faktor Penyebab Stres8[8]
Faktor biologis. Faktor ini juga terbagi kedalaman
beberapa tipe:
a. Gen. Keadaan individu pada masa konsepsi dipengaruhi
oleh sikap dan perilaku ibu. Bagaimana ibu berperilaku
ketika sedang hamil, dan asupan gizinya apakah sudah
terpenuhi atau malah defisiensi. Ketika seorang ibu stres,
otomatis bayi yang dikandungnyapun akan ikut stres pula.
Dan kebanyakan hal ini tidak disadari oleh si ibu sehingga
pada saat melahirkan ibu malah menyalahkan proses
persalinan ketika anaknya cacat fisik atau cacat mental.
b. Penyakit. Karena mempunyai penyakit langka, sulit
disembuhkan bahkan tidak ada obatnya, seseorang bisa saja
mengakhiri hidupnya pada tali gantungan atau meminum
racun. Penyakit yang membuat seseorang merasa tidak
berguna dan tidak mungkin sembuh, bisa menjadi sebuah
stressor.
c. Tidur. Obat capek yang paling manjur adalah tidur. Ketika
porsi tidur seseorang tidak terpenuhi, maka akan terjadi
tekanan dalam diri orang tersebut ditandai dengan
8
sensitivitas yang lebih tinggi dari biasa, pusing, sulit
beradaptasi dengan lingkungan dan belum menyadari
dimana berada. Hal tersebut akan menimbulkan stres baik
pada tingkat ringan atau tinggi.
d. Postur tubuh. Kebanyakan stressor ini menyebabkan
perempuan ingin melakukan apa saja untuk mendapatkan
postur tubuh yang diinginkan.
e. Kelelahan. Faktor ini tidak dapat dipungkiri menjadi salah
satu faktor penyebab stres yang paling utama. Ketika
seseorang merasa kelelahan, maka hal yang ingin segera
a.
dipenuhi adalah deristirahat.
Faktor psikologis
Frustasi. Sudah sangat jelas bahwasannya frustasi adalah
penyebab seseorang mengalami sters.
b.
Perasaan dan emosi. Marah, mudah tersinggung, merasa
tidak nyaman, merasa tidak aman, sedih, merasa bersalah
dan lain-lain.
c.
Pengalaman hidup. Perpisahan dengan orang yang
dicintai adalah stressor dari psikologis yang paling banyak
mempengaruhi tingkat kesadaran seseorang.
d.
Keputusan prilaku. Salah mengambil keputusan membuat
e.
orang merasa takut dan tidak mau lagi menjalani hidupnya.
Respon perlawanan. Ketika seseorang melawan hal yang
terjadi namun dia tetap tidak merubah keadaan. Di saat itu,
seseorang akan merasa down dan tidak berguna. Stres akan
a.
datang pada orang-orang seperti itu.
Faktor Sosial
Keluarga. Misalnya adalah terjadi kesalahan pada pola
asuh yang diberikan, broken home, keadaan sosial ekonomi.
b.
Lingkungan. Peristiwa alam sepeti gempa bumi, tsunami,
banjir dan tanah longsor secara langsung membuat orang
mempunyai tegangan tinggi.
c.
Dunia Kerja. Tugas yang menumpuk yang harus
dikumpulan besok, tugas sedikit yang jumlahnya sedikit
namun tingkat kesulitan tinggi.
3.
a.
Faktor Penyebab Depresi9[9]
Faktor Fisik
Faktor Genetik: Seseorang yang dalam keluarganya
diketahui menderita depresi berat memiliki resiko lebih
besar menderita gangguan depresi daripada masyarakat
pada umumnya.
b.
Susunan Kimia Otak dan Tubuh: Beberapa bahan kimia di
dalam otak dan tubuh memegang peranan yang besar dalam
mengendalikan emosi kita.
c.
Faktor Usia: Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa
golongan usia muda yaitu remaja dan orang dewasa jauh
d.
lebih banyak terkena depresi.
Gender: Wanita dua kali lebih sering terdiagnosa
menderita depresi daripada pria.
e.
Gaya Hidup: Banyak kebiasaan dan gaya hidup tidak sehat
berdampak pada penyakit misalnya penyakit jantung juga
bisa memicu kecemasan dan depresi.
f.
Penyakit fisik: Penyakit fisik dapat menyebabkan depresi.
g.
Obat-Obatan: Beberapa obat-obatan untuk pengobatan
dapat menyebabkan depresi.
h. Obat-Obatan Terlarang: Obat-obatan terlarang telah
terbukti dapat menyebabkan depresi karena memengaruhi
a.
kimia dalam otak dan menimbulkan ketergantungan.
Faktor Psikologis
Kepribadian: aspek kepribadian ikut pula mempengaruhi
tinggi rendahnya depresi yang dialami serta kerentanan
b.
terhadap depresi.
Pola Pikir: Seseorang yang merasa negatif mengenai diri
sendiri rentan terkena depresi.
c.
Harga Diri: Harga diri merupakan salah satu faktor yang
d.
e.
menentukan perilaku individu.
Stres: Stres berat itu juga menyebabkan depresi.
Lingkungan Keluarga: misalnya kehilangan orang tua
ketika masih anak-anak, penyiksaan fisik dan seksual ketika
kecil.
9
f.
Penyakit Jangka Panjang: Orang-orang yang sakit keras
rentan terhadap depresi saat mereka dipaksa dalam posisi
dimana mereka tidak berdaya.
D.
1.
a.
Cara Mengatasi Frustasi, Stres, dan Depresi
Cara Mengatasi Frustasi10[10]
Bertindak secara eksplosif, yaitu semua energi yang
terdapat dalam diri individu diledakkan atau dihabiskan
dengan jalan melakukan perbuatan atau ucapan yang
bersifat eksplosif.
b.
Melakukan pembelaan (rationalisasi), yaitu usaha yang
dilakukan untuk mencari alasan yang masuk akal bagi
tindakan yang sesungguhnya tidak masuk akal.
c.
Dengan cara introversi, yaitu menempuh jalan dengan
menarik diri dan masuk kedalam dunia khayal.
d.
Melakukan proyeksi, yaitu menimpakan sesuatu yang
terasa dalam dirinya kepada orang lain.
e.
Substitusi, yaitu cara pembelaan diri yang paling baik
diantara cara-cara yang tidak disadari dalam menghadapi
kesukaran.
f.
Reaksi ‘Psikopatis’, yaitu golongan individu yang
cenderung melanggar aturan dalam mengatasi frustasi.
2. Cara Mengatasi Stres11[11]
a.
Jangan hanya bergantung pada diri sendiri
b.
Ciptakan tujuan yang terukur dan bisa tercapai
c.
Jangan menuntut kesempurnaan
d.
Bedakan antara stres yang nyata dan tidak nyata
e.
Tahu apa yang bisa diharapkan dari anda
f.
Jangan menipu diri-sendiri
g.
Jangan biarkan satu kegagalan menghancurkan anda
h. Belajar mengelola waktu
10
11
3.
a.
b.
Cara mengatasi Depresi12[12]
Obat Antidepresan
CBT(Cognitive Behavior Therapy) : Pendekatan CBT
memusatkan perhatian pada proses berpikir klien yang
berhubungan dengan kesulitan emosional dan psikologi
klien.
c.
Terapi Interpersonal: Bantuan psikoterapi jangka pendek
yang berfokus kepada hubungan antara orang-orang dengan
perkembangan sintom penyakit kejiwaan.
d.
Konseling Kelompok dan Dukungan Sosial: pelaksanaan
wawancara komseling yang dilakukan antara seorang
konselor dengan beberapa pasien sekaligus dalam kelompok
kecil.
e.
Berolahraga
f.
Mengatur Pola Makan
g.
Terapi Humor
h. Berdo’a
i.
Hidroterapi dan Hidrotermal
j.
Menolong Orang yang Sedang Menderita Depresi
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Frustasi merupakan suatu keadaan ketegangan yang tak
menyenangkan, dipenuhi perasaan dan aktivitas simpatetis
yang semakin meninggi yang disebabkan oleh rintangan dan
hambatan.Frustrasi dapat berasal dari dalam (internal) atau
12
dari
luar
diri
(eksternal)
seseorang
yang
mengalaminya. Frustasi bisa menimbulkan dua kelompok
diantaranya bisa menimbulkan situasi yang menguntungkan
(positif)
dan
sebaliknya
juga
mengakibatkan
timbulnya
situasi yang destruktif merusak (negatif).
Pada dasarnya, stres adalah sebuah bentuk ketegangan,
baik fisik maupun mental. Sumber stres disebut dengan
stresor dan ketegangan yang di akibatkan karena stres,
disebut strain.
Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu
keadaan sedih,
bila
kondisi
depresi
seseorang
sampai
menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya
maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan Depresi.
Beberapa gejala Gangguan Depresi adalah perasaan sedih,
rasa lelah yang berlebihan setelah aktivitas rutin yang
biasa, hilang minat dan semangat, malas beraktivitas, dan
gangguan
pola
tidur.
Depresi
merupakan
salah
satu
penyebab utama kejadian bunuh diri.
B.
Saran
Kami selaku penulis mohon maaf atas segala kekhilafan
dan kekurangan makalah ini dan mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar makalah ini lebih bermanfaat
dan lebih baik kualitasnya dimasa mendatang. Mudahmudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Psikologi Umum”
Dosen Pengampu :
Isfauzi Hadi, M.Psi.
Disusun Oleh :
1. Bagus Asmai’i
(932141214)
2. Nailul Mafaidah
(932151714)
3. Wulan Kusuma
(932142414)
4. Shohaa Arifia Irsyada
(932143814)
JURUSAN TARBIYAH PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KEDIRI
2014/2015
DAFTAR ISI
Halaman
i
judul .....................................................................................................
Daftar
ii
isi ...............................................................................................................
BAB
I
1
PENDAHULUAN ...................................................................................
A.
Latar
1
B.
Belakang ...........................................................................................
Rumusan
1
Masalah ......................................................................................
C.
Tujuan
2
II
3
PEMBAHASAN ...................................................................................
A.
Pengertian
Frustasi,
Stres,
dan
3
Penulisan ........................................................................................
BAB
Depresi ......................................................
Gejala
dari
Frustasi,
dan
4
Depresi ......................................................
C.
Faktor Penyebab dari Frustasi, Stres, dan Depresi
6
B.
……………………......
D.
Cara
Mengatasi
Frustasi,
Stres
Stres,
Depresi ..............................................
BAB
dan 10
III 12
PENUTUP ............................................................................................
A.
12
Kesimpulan ................................................................................................
B.
12
Saran ..........................................................................................................
Daftar
Pustaka ......................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan
juga kependidikan yang sangat pesat, membawa perubahan
pula dalam kehidupan manusia. Perubahan-perubahan itu
membawa akibat yaitu tuntutan yang lebih tinggi terhadap
setiap individu untuk lebih meningkatkan kinerjanya. Agar
eksistensinya tetap terjaga, maka setiap individu akan
mengalami frustasi, stres, dan depresi terutama bagi
individu yang kurang dapat menyesuaikan diri dengan
perkembangan tersebut.
Kalau diperhatikan orang-orang dalam kehidupan
sehari-hari, akan terlihat bermacam-macam hal yang terjadi
dikalangan masyarakat tersebut. Ada yang kelihatannya
selalu gembira, senang, bahagia, dan tertawa walau yang
akan dihadapinya nanti berbeda dengan apa yang
diharapkan. Adapula yang sering mengeluh dan bersedih
hati, putus asa, menyerah, tidak cocok dengan orang lain
dan pekerjaannya hal tersebut membuat seseorang
mengalami suatu gannguan kesehatan. Hal ini terjadi
karena kurangnya masyarakat untuk menjaga keharmonisan
di dalam masyarakat itu sendiri.
Dalam gangguan frustasi, stres, dan depresi ini kita
harus tau betul apa yang akan dipelajari dalam hal ini dan
bagaimana pemahaman kita terhadap gangguan-gangguan
tersebut. Dalam pembahasan ini banyak sekali poin-poin
yang bisa kita ambil pelajaran atau sisi positifnya, agar kita
tahu masalah yang ada di lingkungan masyarakat mengenai
tiga hal tersebut.
B.
1.
2.
3.
4.
Rumusan Masalah
Apa pengertian frustasi, stres, dan depresi?
Bagaimanakah gejala dari frustasi, stres dan depresi?
Apakah faktor penyebab dari frustasi, stres, dan depresi?
Bagaimanakah cara mengatasi frustasi, stres, dan
depresi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu frustasi, stres, dan depresi
2. Untuk mengetahui dan memahami gejala-gejala frustasi,
stres, dan depresi
3. Untuk mengetahui dan memahami faktor penyebab
frustasi, stres, dan depresi
4. Untuk mengetahui cara mengatasi frustasi, stres, dan
depresi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Frustasi, Stress, dan Depresi
1. Pengertian Frustasi1[1]
Frustasi berasal dai bahasa latin yaitu frustasio yan
artinya perasaan kecewa atau jengkel akibat terhalang
dalam pencapaian tujuan. Frustasi dapat diartikan juga
sebagai keadaan terhambat dalam mencapai suatu tujuan.
Frustasi merupakan suatu keadaan ketegangan yang tak
menyenangkan dipenuhi perasaan dan aktifitas simpatetis
yang semakin meninggi yang disebabkan oleh rintangan dan
hambatan. Frustasi dapat berasal dari dalam (internal) atau
dari luar diri (eksternal) seseorang yang mengalaminya.
Sumber yang berasal dari dalam termasuk kekurangan diri
sendiri seperti kurangnya rasa percaya diri atau ketakutan
pada situasi sosial yang menghalangi pencapaian tujuan.
2.
Pengertian Stress2[2]
Stres adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi
maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi
kinerja keseharian seseorang. Bahkan stres dapat membuat
produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan
1
2
mental. Pada dasarnya, stres adalah sebuah bentuk
ketegangan, baik fisik maupun mental. Sumber stres disebut
dengan stresor dan ketegangan yang diakibatkan karena
3.
stres, disebut strain.
Pengertian Depresi3[3]
Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu
keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai
menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya
maka hal itu disebut sebagai suatu gangguan depresi.
Beberapa gejala gangguan depresi adalah perasaan sedih,
rasa lelah yang berlebihan setelah aktivitas rutin yang
biasa, hilang minat dan semangat, malas beraktivitas, dan
gangguan pola tidur.
B.
Gejala Frustasi, Stres, dan Depresi
1.
Gejala Frustasi4[4]
a.
Meremehkan pekerjaan orang lain tanpa bisa
membuktikan memang bisa dari pkerjaan yang diremehkan
tersebut.
b.
Meremehkan keahlian orang lain tanpa bisa membuktikan
memang benar-benar ahli dari orang yang diremehkan
keahliannya.
c.
Terlalu sibuk mengurusi urusan orang lain hingga lupa
untuk meningkatkan dirinya sesuai dengan kesibukannya.
d.
Terlalu mengasihi diri sendiri sehingga tidak pernah ada
jalan keluar dari semua masalah yang menimpanya.
2.
Gejala Stres5[5]
a.
b.
Hilang minat terhadap kegiatan yang disenangi.
Hilang selera makan, yang berujung pada penurunan berat
badan
3
4
5
c.
d.
Terlihat lelah, atau kekurangan energi.
Memiliki perasaan tidak berharga dan tidak memiliki
harapan
e.
Rasa bersalah yang tidak pada tempatnya
f.
Tidak mampu berkonsentrasi dan berpikir jernih
g.
Melankolik yang biasanya disertai bangun pagi terlambat
dua jam dari biasanya, rasa tidak berdaya dipagi hari dan
bergerak lebih lamban
h. Pusing atau sakit perut
i.
Mempunyai keinginan atau harapan untuk mati, bahkan
bunuh diri.
3.
Gejala Depresi6[6]
a.
Gejala Fisik
Gangguan pola tidur, misalnya sulit tidur, terlalu banyak
atau terlalu sedikit tidur
b.
Menurunya tingkat aktivitas. Orang yang depresi
menunjukkan perilaku yang pasif, misalnya menonton tv,
makan dan tidur.
c.
Menurunnya efisiensi kerja. Orang yang terkena deperesi
akan sulit mengfokuskan perhatian atau fikiran pada suatu
d.
hal atau pekerjaan.
Menurunnya produktivitas kerja. Orang yang terkena
depresi akan kehilangan sebagian atau seluruh motivasi
kerjanya.
e.
Mudah merasa letih dan sakit. Karena depresi itu sendiri
adalah perasaan negatif .
Gejala Psikis
a.
Kehilangan rasa percaya diri. Penyebabnya, orang yang
mengalami depresi cenderung memandang segala sesuatu
dari sisi negatif.
b.
Sensitif. Orang yang mengalami depresi senang sekali
mengaitkan segala sesuatu dengan dirinya.
6
c.
Merasa diri tidak berguna. Peraaan tidak berguna ini
muncul karena mereka merasa menjadi orang yang gagal
terutama dibidang atau lingkungan yang seharusnya mereka
d.
kuasai.
Perasaan bersalah. Perasaan bersalah terkadang timbul
dalam pemikiran orang yang mengalami depresi.
e.
Perasaan terbebani. Banyak orang yang menyalahkan
-
orang lain atas kekusahan yang dialaminya.
Gejala Sosial
Depresi sebenarnya berasal dari diri sendiri dan pada
akhirnya mempengaruhi lingkungan di sekitarnya.
Lingkungan akan bereaksi terhadap perilaku orang yang
depresi yang pada umumnya negatif (mudah marah,
tersinggung, menyendiri, sensitif, mudah letih, dan mudah
sakit). Problem sosial biasanya terjadi pada masalah
interaksi dengan rekan kerja, atasan atau bawahan. Masalah
tersebut tidak hanya berbentuk konflik, namun masalah lain
seperti perasaan minder, malu, cemas jika berada diantara
kelompok. Mereka merasa tidak mampu untuk bersikap
terbuka dan secara aktif menjalin hubungan dengan
lingkungan sekalipun ada kesempatan.
C.
1.
a.
Faktor Penyebab dari Frustasi, Stres, dan Depresi
Faktor Penyebab Frustasi7[7]
Frustasi lingkungan
Frustasi yang disebabkan oleh halangan atau rintangan yang
terdapat dalam lingkungan.
b.
Frustasi pribadi
Frustasi yang tumbuh dari ketidakpuasan seseorang dalam
mencapai tujuan dengan perkataan lain frustasi pribadi ini
terjadi karena adanya perbedaan antara tingkatan aspirasi
c.
dengan tingkatan kemampuannya.
Frustasi konflik
7
Frustasi yang disebabkan oleh konflik dari berbagai motif
dalam diri seseorang dengan adanya motif saling
bertentangan, maka pemuasan dari salah satu motif yang
menyebabkan frustasi bagi motif yang lain. Diantaranya
motif tersebut adalah:
1)
Konflik mendekat-mendekat (memilih satu dari dua
pilihan)
2) Konflik mendekat menjauh
3) Konflik menjauh-jauh
2.
-
Faktor Penyebab Stres8[8]
Faktor biologis. Faktor ini juga terbagi kedalaman
beberapa tipe:
a. Gen. Keadaan individu pada masa konsepsi dipengaruhi
oleh sikap dan perilaku ibu. Bagaimana ibu berperilaku
ketika sedang hamil, dan asupan gizinya apakah sudah
terpenuhi atau malah defisiensi. Ketika seorang ibu stres,
otomatis bayi yang dikandungnyapun akan ikut stres pula.
Dan kebanyakan hal ini tidak disadari oleh si ibu sehingga
pada saat melahirkan ibu malah menyalahkan proses
persalinan ketika anaknya cacat fisik atau cacat mental.
b. Penyakit. Karena mempunyai penyakit langka, sulit
disembuhkan bahkan tidak ada obatnya, seseorang bisa saja
mengakhiri hidupnya pada tali gantungan atau meminum
racun. Penyakit yang membuat seseorang merasa tidak
berguna dan tidak mungkin sembuh, bisa menjadi sebuah
stressor.
c. Tidur. Obat capek yang paling manjur adalah tidur. Ketika
porsi tidur seseorang tidak terpenuhi, maka akan terjadi
tekanan dalam diri orang tersebut ditandai dengan
8
sensitivitas yang lebih tinggi dari biasa, pusing, sulit
beradaptasi dengan lingkungan dan belum menyadari
dimana berada. Hal tersebut akan menimbulkan stres baik
pada tingkat ringan atau tinggi.
d. Postur tubuh. Kebanyakan stressor ini menyebabkan
perempuan ingin melakukan apa saja untuk mendapatkan
postur tubuh yang diinginkan.
e. Kelelahan. Faktor ini tidak dapat dipungkiri menjadi salah
satu faktor penyebab stres yang paling utama. Ketika
seseorang merasa kelelahan, maka hal yang ingin segera
a.
dipenuhi adalah deristirahat.
Faktor psikologis
Frustasi. Sudah sangat jelas bahwasannya frustasi adalah
penyebab seseorang mengalami sters.
b.
Perasaan dan emosi. Marah, mudah tersinggung, merasa
tidak nyaman, merasa tidak aman, sedih, merasa bersalah
dan lain-lain.
c.
Pengalaman hidup. Perpisahan dengan orang yang
dicintai adalah stressor dari psikologis yang paling banyak
mempengaruhi tingkat kesadaran seseorang.
d.
Keputusan prilaku. Salah mengambil keputusan membuat
e.
orang merasa takut dan tidak mau lagi menjalani hidupnya.
Respon perlawanan. Ketika seseorang melawan hal yang
terjadi namun dia tetap tidak merubah keadaan. Di saat itu,
seseorang akan merasa down dan tidak berguna. Stres akan
a.
datang pada orang-orang seperti itu.
Faktor Sosial
Keluarga. Misalnya adalah terjadi kesalahan pada pola
asuh yang diberikan, broken home, keadaan sosial ekonomi.
b.
Lingkungan. Peristiwa alam sepeti gempa bumi, tsunami,
banjir dan tanah longsor secara langsung membuat orang
mempunyai tegangan tinggi.
c.
Dunia Kerja. Tugas yang menumpuk yang harus
dikumpulan besok, tugas sedikit yang jumlahnya sedikit
namun tingkat kesulitan tinggi.
3.
a.
Faktor Penyebab Depresi9[9]
Faktor Fisik
Faktor Genetik: Seseorang yang dalam keluarganya
diketahui menderita depresi berat memiliki resiko lebih
besar menderita gangguan depresi daripada masyarakat
pada umumnya.
b.
Susunan Kimia Otak dan Tubuh: Beberapa bahan kimia di
dalam otak dan tubuh memegang peranan yang besar dalam
mengendalikan emosi kita.
c.
Faktor Usia: Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa
golongan usia muda yaitu remaja dan orang dewasa jauh
d.
lebih banyak terkena depresi.
Gender: Wanita dua kali lebih sering terdiagnosa
menderita depresi daripada pria.
e.
Gaya Hidup: Banyak kebiasaan dan gaya hidup tidak sehat
berdampak pada penyakit misalnya penyakit jantung juga
bisa memicu kecemasan dan depresi.
f.
Penyakit fisik: Penyakit fisik dapat menyebabkan depresi.
g.
Obat-Obatan: Beberapa obat-obatan untuk pengobatan
dapat menyebabkan depresi.
h. Obat-Obatan Terlarang: Obat-obatan terlarang telah
terbukti dapat menyebabkan depresi karena memengaruhi
a.
kimia dalam otak dan menimbulkan ketergantungan.
Faktor Psikologis
Kepribadian: aspek kepribadian ikut pula mempengaruhi
tinggi rendahnya depresi yang dialami serta kerentanan
b.
terhadap depresi.
Pola Pikir: Seseorang yang merasa negatif mengenai diri
sendiri rentan terkena depresi.
c.
Harga Diri: Harga diri merupakan salah satu faktor yang
d.
e.
menentukan perilaku individu.
Stres: Stres berat itu juga menyebabkan depresi.
Lingkungan Keluarga: misalnya kehilangan orang tua
ketika masih anak-anak, penyiksaan fisik dan seksual ketika
kecil.
9
f.
Penyakit Jangka Panjang: Orang-orang yang sakit keras
rentan terhadap depresi saat mereka dipaksa dalam posisi
dimana mereka tidak berdaya.
D.
1.
a.
Cara Mengatasi Frustasi, Stres, dan Depresi
Cara Mengatasi Frustasi10[10]
Bertindak secara eksplosif, yaitu semua energi yang
terdapat dalam diri individu diledakkan atau dihabiskan
dengan jalan melakukan perbuatan atau ucapan yang
bersifat eksplosif.
b.
Melakukan pembelaan (rationalisasi), yaitu usaha yang
dilakukan untuk mencari alasan yang masuk akal bagi
tindakan yang sesungguhnya tidak masuk akal.
c.
Dengan cara introversi, yaitu menempuh jalan dengan
menarik diri dan masuk kedalam dunia khayal.
d.
Melakukan proyeksi, yaitu menimpakan sesuatu yang
terasa dalam dirinya kepada orang lain.
e.
Substitusi, yaitu cara pembelaan diri yang paling baik
diantara cara-cara yang tidak disadari dalam menghadapi
kesukaran.
f.
Reaksi ‘Psikopatis’, yaitu golongan individu yang
cenderung melanggar aturan dalam mengatasi frustasi.
2. Cara Mengatasi Stres11[11]
a.
Jangan hanya bergantung pada diri sendiri
b.
Ciptakan tujuan yang terukur dan bisa tercapai
c.
Jangan menuntut kesempurnaan
d.
Bedakan antara stres yang nyata dan tidak nyata
e.
Tahu apa yang bisa diharapkan dari anda
f.
Jangan menipu diri-sendiri
g.
Jangan biarkan satu kegagalan menghancurkan anda
h. Belajar mengelola waktu
10
11
3.
a.
b.
Cara mengatasi Depresi12[12]
Obat Antidepresan
CBT(Cognitive Behavior Therapy) : Pendekatan CBT
memusatkan perhatian pada proses berpikir klien yang
berhubungan dengan kesulitan emosional dan psikologi
klien.
c.
Terapi Interpersonal: Bantuan psikoterapi jangka pendek
yang berfokus kepada hubungan antara orang-orang dengan
perkembangan sintom penyakit kejiwaan.
d.
Konseling Kelompok dan Dukungan Sosial: pelaksanaan
wawancara komseling yang dilakukan antara seorang
konselor dengan beberapa pasien sekaligus dalam kelompok
kecil.
e.
Berolahraga
f.
Mengatur Pola Makan
g.
Terapi Humor
h. Berdo’a
i.
Hidroterapi dan Hidrotermal
j.
Menolong Orang yang Sedang Menderita Depresi
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Frustasi merupakan suatu keadaan ketegangan yang tak
menyenangkan, dipenuhi perasaan dan aktivitas simpatetis
yang semakin meninggi yang disebabkan oleh rintangan dan
hambatan.Frustrasi dapat berasal dari dalam (internal) atau
12
dari
luar
diri
(eksternal)
seseorang
yang
mengalaminya. Frustasi bisa menimbulkan dua kelompok
diantaranya bisa menimbulkan situasi yang menguntungkan
(positif)
dan
sebaliknya
juga
mengakibatkan
timbulnya
situasi yang destruktif merusak (negatif).
Pada dasarnya, stres adalah sebuah bentuk ketegangan,
baik fisik maupun mental. Sumber stres disebut dengan
stresor dan ketegangan yang di akibatkan karena stres,
disebut strain.
Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu
keadaan sedih,
bila
kondisi
depresi
seseorang
sampai
menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya
maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan Depresi.
Beberapa gejala Gangguan Depresi adalah perasaan sedih,
rasa lelah yang berlebihan setelah aktivitas rutin yang
biasa, hilang minat dan semangat, malas beraktivitas, dan
gangguan
pola
tidur.
Depresi
merupakan
salah
satu
penyebab utama kejadian bunuh diri.
B.
Saran
Kami selaku penulis mohon maaf atas segala kekhilafan
dan kekurangan makalah ini dan mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar makalah ini lebih bermanfaat
dan lebih baik kualitasnya dimasa mendatang. Mudahmudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya.