DAMPAK PARIWISATA TERHADAP PERTUMBUHAN E

DAMPAK PARIWISATA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
Nurul Inaayah Maulidah1
1

Mahasiswa Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Pasundan, inaayahn@gmailcom

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota- Universitas Pasundan Bandung Jl. Dr.
Setiabudhi No.193, Kota Bandung

I.

Pendahuluan

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada saat ini ditunjang oleh sektor-sektor yang terus
berkembang dan menunjukkan angka perbaikan dalam meningkatkan pendapatan atau
devisa bagi Indonesia.Sektor-sektor tersebut seperti sektor pariwisata yang pada saat Ini
Telah Berkembang menjadi salah satu industri terbesar bagi pertumbuhan ekonomi
diIndonesia, ini dapat dilihat dari meningkatnya perkembangan jumlah kunjungan turis
baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. Meningkatnya jumlah kunjungan
wisatawan adalah dengan mengunjungi obyek wisata yang dimiliki oleh suatu daerah.
Kontribusi sektor pariwisata melalui sektor perdagangan, hotel dan restoran juga

memberikan kontribusi yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Pariwisata akan
membawa perekonomian suatu daerah (negara) menjadi lebih maju. Ini ditandai dengan
meningkatnya PDRB (PDB) suatu daerah (negara), menaiknya kesempatan berusaha dan
bekerja, serta meningkatkan penerimaan devisa. Ini tidak berarti wisatawan domestik
(wisdom) tidak perlu diperhatikan. Hanya saja kalau wsidom perlu lebih dulu ada
peningkatan PDRB. Lain dengan wismari yang memang dari negara asalnya pendapatan
mereka sudah tinggi. Agar bagus, bukan hanya pendapatan per kapita yang harus tinggi,
tetapi harus ditunjang dengan variabel keamanan dan politik yang kondusif.
Hipotesis seperti yang kita ketahui (statistik), yakni dugaan yang mungkin benar, atau
mungkin juga salah. Dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika faktorfaktor membenarkannya. Penolakan dan penerimaan hipotesis, dengan begitu sangat
tergantung kepada hasil-hasil penyelidikan terhadap faktor-faktor yang dikumpulkan
Hipotesis dapat juga dipandang sebagai konklusi yang sifatnya sangat sementara. Sebagai
konklusi sudah tentu hipotesis tidak dibuat dengan semena-mena, melainkan atas dasar
pengetahuan-pengetahuan tertentu. Pengetahuan ini sebagian dapat diambil dari hasil-hasil

serta problematika-problematika yang timbul dari penyelidikan-penyelidikan yang
mendahului, dari renungan-renungan atas dasar pertimbangan yang masuk akal, ataupun
dari hasil-hasil penyelidikan yang dilakukan sendiri.
Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu proposisi atau anggapan yang mungkin
benar, dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan/pemecahan persoalan

ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut. Hipotesis statistik ialah suatu pernyataan
tentang bentuk fungsi suatu variabel atau tentang nilai sebenarnya suatu parameter. Suatu
pengujian hipotesis statistik ialah prosedur yang memungkinkan keputusan dapat dibuat,
yaitu

keputusan

untuk

menolak

atau

tidak

menolak

hipotesis

yang


sedang

dipersoalkan/diuji.
Hipotesis (atau lengkapnya hipotesis statistik) merupakan suatu anggapan atau suatu
dugaan mengenai populasi. Sebelum menerima atau menolak sebuah hipotesis, seorang
peneliti harus menguji keabsahan hipotesis tersebut untuk menentukan apakah hipotesis itu
benar atau salah. H0 dapat berisikan tanda kesamaan (equality sign) seperti : = , ≤ , atau ≥.
Bilamana H0 berisi tanda kesamaan yang tegas (strict equality sign) = , maka Ha akan
berisi tanda tidak sama (not-equality sign). Jika H0 berisikan tanda ketidaksamaan yang
lemah (weak inequality sign) ≤ , maka Ha akan berisi tanda ketidaksamaan yang kuat (stirct
inequality sign) > ; dan jika H0 berisi ≥, maka Ha akan berisi