MAKALAH KIMIA ANALITIK II PROGRAM STUDI (1)

MAKALAH KIMIA ANALITIK II
Pengaruh Kondisi Proses Distilasi Vakum Terhadap Peningkatan Konsentrasi Sitral
Minyak Sereh Dapur (Lemongrass Oil)

OLEH:
KELOMPOK 4

Belinda Arabella

(150511)

Durriah

(1505112209)

Fazlina arisya

(150511)

Franstio A. Siahaan
Puja Ardila


Dosen Pembimbing

(1505112332)

: Dr.Rini, S.Si, M.Si,

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PMIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU
2017

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas terselesaikannya
makalah yang berjudul “Pengaruh Kondisi Proses Distilasi Vakum Terhadap
Peningkatan Konsentrasi Sitral Minyak Sereh Dapur (Lemongrass Oil)”. Makalah yang
masih perlu dikembangkan lebih jauh ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak yang membacanya.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak,
penulis tidak mungkin menyelesaiakan penyusunan makalah ini, untuk itu ucapan terima
kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu. Penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pihak pembaca.
Akhirnya kami sampaikan terima kasih serta mohon maaf yang sebesar-besarnya bila
ada kesalahan kata maupun kalimat, dan semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca
sekalian.

Pekanbaru, 06 April 2017

Kelompok 4

2

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................

2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................

4

1.

Latar Belakang.....................................................................................................

4

2.

Rumusan Masalah ..............................................................................................

5

3.

Tujuan Penulisan..................................................................................................


5

BAB 2 PEMBAHASAN ...........................................................................................................

6

1.

Defenisi Destilasi Vakum.....................................................................................

6

2.

Kandungan Dan Khasiat Minyak Sereh Dapur....................................................

6

3.


Metodologi Penelitian..........................................................................................

7

BAB 3 PENUTUP......................................................................................................................

11

1.

Kesimpulan..........................................................................................................

11

2.

Saran....................................................................................................................

11


DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................

12

3

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Minyak sereh dapur (Cymbopogon citratus) merupakan salah satu jenis minyak atsiri
yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Dalam jumlah besar minyak sereh dapur digunakan
untuk menghasilkan sitral, yang merupakan konstituen utama dari minyak tersebut. Karena
berkadar sitral tinggi maka minyak tersebut memiliki bau lemon yang keras, sehingga
dinamakan lemongrass. Kandungan sitral minimal yang dipersyaratkan dalam perdagangan
minyak sereh dapur adalah minimal 75% (Guenther, 1990). Sitral merupakan bahan baku
untuk pembuatan ionon (suatu senyawa aromatik yang berbau violet). Ionon adalah golongan
senyawa-senyawa aromatis sintetik yang banyak digunakan sebagai pewangi dalam berbagai
macam parfum dan kosmetika. Ionon memiliki bau seperti violet yang intensif dan tahan
lama. Di samping itu, sitral sangat penting sebagai bahan baku pada sintesa vitamin A

(Hendrique dkk. 2001).
Selain kedua penggunaan di atas, minyak sereh dapur (lemongrass oil) juga digunakan
secara meluas untuk pewangi sabun, detergent, pembersih lantai, aerosol, dan aneka jenis
produk teknis lainnya. Dalam jumlah yang kecil digunakan pada industri makanan dan
minuman seperti anggur, saos, permen, rempah, dan lainnya. Sebagai bahan yang digunakan
di bagian luar, juga dapat digunakan untuk obat sakit kepala, sakit gigi, dan ramuan air
mandi. Penelitian yang berkaitan dengan ekstraksi minyak sereh dapur telah banyak
dilakukan. Namun, kandungan sitral dalam minyak sereh dapur yang dihasilkan dalam
penelitian-penelitian tersebut sangat beragam, dimana masih banyak yang belum memenuhi
standar perdagangan. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kandungan sitral dalam minyak sereh dapur diantaranya distilasi vakum (Tovar dkk., 2010).
Dalam proses distilasi vakum, suhu dan tekanan merupakan parameter yang sangat
penting untuk menghasilkan produk dengan tingkat kemurnian yang tinggi. Selain itu, derajat
keasaman bahan baku (minyak sereh dapur) juga memegang peranan penting dalam mengikat
komponen sitral (Sasser dkk., 1992).

4

1.2 RUMUSAN MASALAH
 Apa yang dimaksud dengan destilasi vakum?

 Apa saja kandungan dan manfaat dari minyak daun sereh?
 Bagaimana metodologi penelitian peningkatan konsentrasi sitral minyak sereh dapur
dengan metode distilasi vakum?

1.3 TUJUAN PENULISAN
 Mengetahui tentang distilasi vakum
 Mengetahui tentang kandungan dan manfaat dari minyak daun sereh
 Mengetahui peningkatkan konsentrasi sitral minyak sereh dapur dengan metode
distilasi vakum.

5

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFENISI DESTILASI VAKUM
Destilasi

vakum


digunakan

untuk

memisahkan dua kompenen yang titik didihnya sangat
tinggi,

motode

yang

digunakan

adalah

dengan

menurunkan tekanan permukaan lebih rendah dari 1 atm,
sehingga titik didihnya juga menjadi rendah, dalam
prosesnya, suhu yang digunakan untuk mendistilasinya

tidak perlu terlalu tinggi.
Distilasi Vakum disebut juga distilasi dengan
tekanan rendah. Untuk mencegah penguraian senyawa-senyawa organik dianjurkan
melakukan distilasi dengan metode ini. Distilasi ini terutama digunakan untuk sampel-sampel
dengan titik didih diatas 180oC. Dengan bantuan aspirator air, tekanan dapat diturunkan
sampai 12-15 mmHg. Sedangkan dengan bantuan pompa vakum tekanan dapat diturunkan
sampai 0.01 mmHg. Untuk terakhir ini diperlukan cold trap untuk keamanan dan jangan
sekali-kali melepaskan keadaan vakum dengan melepaskan labu atau termometer.
2.2 KANDUNGAN DAN KHASIAT MINYAK SEREH DAPUR
Karena beraroma seperti lemon, sereh dapur sering disebut lemongrass (rumput
lemon). Menurut ilmu taksonomi,termasuk dalam famili gramineae (rumput-rumputan) dan
genus Cymbopogon. Lemongrass oil memiliki aroma khas lemon. Penyebab aroma tersebut
adalah sebuah senyawa bergugus fungsi aldehid, yakni sitral sebagai senyawa utama minyak
sereh dapur. Selain sitral, minyak sereh wangi juga mengandung beberapa senyawa penyusun
minyak atsiri seperti sitronellal, geraniol, mirsen, nerol, farnesol, metil heptenol, dipenten, ndesialdehid, linalool, metal heptenon, dan senyawa-senyawa lain dalam jumlah yang kecil.
Senyawa Sitral digunakan sebagai bahan baku pembuatan senyawa-senyawa ionon.
Ionon adalah golongan senyawa-senyawa aromatis sintetik yang banyak digunakan sebagai
pewangi dalam berbagai macam parfum dan kosmetika. Di samping itu, sitral sangat penting
sebagai bahan baku pada sintesa Vitamin A. Selain kedua penggunaan di atas, minyak sereh


6

dapur juga digunakan secara meluas untuk pewangi sabun, detergen, pembersih lantai,
aerosol, dan aneka jenis produk teknis lainnya. Dalam jumlah yang kecil digunakan pada
industri makanan dan minuman seperti anggur, saus, permen, rempah, dan lainnya. Sebagai
bahan yang digunakan di bagian luar, digunakan untuk keperluan obat sakit kepala, sakit gigi,
ramuan air mandi dan juga ekstrak tanamannya yang larut dalam petroleum eter, dapat
digunakan sebagai penolak serangga, seperti nyamuk dan kecoa.
2.3 METODOLOGI PENELITIAN
a. Alat Dan Bahan
Bahan baku yang digunakan pada penelitian ini adalah minyak sereh dapur, minyak
goreng (sebagai media pemanas) dan KOH. Alat yang digunakan meliputi alat distilasi
vakum yang terdiri atas satu set alat distilasi yang dilengkapi dengan pompa vakum, dan pH
meter. Rangkaian alat distilasi vakum yang digunakan di tunjukkan pada Gambar dibawah
ini:

7

b. Proses Distilasi Vakum Minyak Sereh Dapur
Minyak sereh dapur diambil 200 ml, kemudian ditambahkan KOH 10% untuk
mencapai pH 5.Selanjutnya minyak dimasukkan dalam labu leher tiga dan dihubungkan
dengan kondensor. Peralatan distilasi dihidupkan pemanasnya dan diatur suhu kemudian
tekanan sesuai variable penelitian. Pengkondisian operasi yang digunakan dengan cara
pendekatan tekanan uap terhadap titik didih (kisaran suhu) komponen utama minyak sereh
dapur yang diinginkan. Proses distilasi dihentikan ketika minyak telah berhenti teruapkan (3
jam). Pada penelitian ini analisis dilakukan pada produk bawah (bottom).
c. Analisa Bahan
Analisis awal dilakukan untuk mengetahui komposisi awal minyak sereh dapur yang
dilakukan menggunakan GC-MS (Gas Chromatography-Mass Spectrometer). Kemudian
produk bagian bawah hasil distilasi vakum di analisis secara fisik dan kimia yaitu, analisis
kandungan sitral menggunakan GC-MS, analisis berat Jenis dengan piknometer177,dan
analisis indeks bias dengan refraktometer (AOAC, 1990).
d. Analisis Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini dilakukan proses distilasi vakum minyak sereh dapur. Secara
keseluruhan minyak sereh dapur hasil distilasi vakum berwarna kuning-coklat jernih dan
berbau khas lemon. Hasil distilasi minyak sereh dapur yang didapat menghasilkan 2 (dua)
produk yaitu produk bawah dan produk atas. Masing-masing produk memiliki komponen
berbeda, dimana produk bawah banyak mengandung komponen bertitik didih tinggi
sedangkan pada produk atas mengandung komponen bertitik didih rendah. Dalam penelitian
ini hasil yang dianalisis adalah produk bawah. Hasil distilasi vakum kemudian di analisis
menggunakan GC-MS untuk mengetahui konsentrasi komponen-komponen yang terkandung
didalamnya. Hasil GC-MS seperti Gambar 2. Dari hasil analisis GC-MS produk bawah
diperoleh informasi bahwa terdapat 15-18 komponen senyawa yang terkandung dalam
minyak sereh. Komponen kimia penyusun minyak sereh dapur dapat dilihat pada Tabel 1:

8

Dari tabel terlihat bahwa komponen dengan persentase tertinggi adalah sitral. Sitral
adalah isomer acyclic monoterpen aldehydes gabungan dari neral (β/cis-citral) dan geranial
(α/trans-citral) (Tovar dkk., 2010). Sitral yang memiliki dua isomer memiliki titik didih
sebesar 229 °C pada tekanan 760 mmHg. kandungan sitral yang diperoleh semakin
meningkat dengan meningkatnya suhu operasi. Peningkatan kandungan sitral diakibatkan
oleh semakin banyak komponen lain yang terpisah pada proses distilasi akibat rendahnya titik
didih komponen tersebut, sedangkan sebagian besar sitral berada pada produk bawah karena
memiliki titik didih yang lebih tinggi (229 °C). Hasil sitral tertinggi terdapat pada suhu
proses 130 °C yaitu sebesar 82,74%. Kandungan sitral pada minyak sereh awal adalah 72%
sehingga terjadinya peningkatan konsentrasi sitral sebesar 10,74% setelah dilakukan distilasi
vakum.

9

Kandungan sitral yang diperoleh semakin meningkat dengan semakin rendahnya
tekanan atau semakin vakum. Peningkatan kandungan sitral diakibatkan oleh semakin banyak
komponen sitral yang terpisah pada tekanan rendah karena sitral memiliki titik didih yang
tinggi sehingga akan lebih mudah terpisah dengan komponen lain pada tekanan yang lebih
rendah. Komponen yang bertitik didih tinggi lebih mudah terpisah dengan kondisi vakum.
Distilasi vakum berguna untuk memisahkan komponen utama berdasarkan perbedaan
titik didih. Minyak atsiri umumnya tidak disuling pada tekanan atmosfir tetapi dalam keadaan
vakum, karena pada tekanan atmosfir dan suhu tinggi dapat menyebabkan dekomposisi
(Agustian dkk., 2008). Hasil sitral tertinggi terdapat pada tekanan 50 mbar yaitu sebesar
84,68%. Kandungan sitral pada minyak sereh awal adalah 72% sehingga terjadinya
peningkatan konsentrasi sitral sebesar 12,68% setelah dilakukan distilasi vakum dengan
tekanan rendah.

Tabel 4 menunjukkan hasil analisis standar mutu minyak sereh dapur yang dihasilkan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa berat jenis, indeks bias, kelarutan dalam alkohol serta
kadar sitral telah memenuhi standar EOA.

10

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Sitral merupakan komponen utama dari minyak sereh dapur yang dapat dipisahkan
menggunakan distilasi vakum. Suhu dan tekanan pada distilasi vakum berpengaruh terhadap
peningkatan konsentrasi sitral. Dari hasil GC-MS diperoleh konsentrasi sitral 75,33%84,68%. Konsentrasi sitral tertinggi diperoleh pada kondisi proses suhu 120o C dan tekanan
50 mbar yaitu 84,68%. Peningkatan konsentrasi sitral terjadi setelah distilasi vakum 3,33%12,68% dari kandungan sitral minyak sereh awal yaitu 72%.
3.2 SARAN
Dalam penelitian ini, kita harus benar-benar memperhatikan variabel penelitiannya
seperti suhu dan tekanan pada metode distilasi vakum serta derajat keasaman bahan baku.

11

DAFTAR PUSTAKA
Agustian, E., Sulaswatty, A., Tasrif., Arya, J. L., dan Badria, I. A. 2008. Pemisahan Sitronelal
dari Minyak Sereh Wangi Menggunakan Unit Fraksionasi Skala Bench. LIPI Serpong,
Tanggerang
Ma'mun dan Nanan. 1993. Pengaruh Perajangan Dan Lama Pelayuan Terhadap

Rendemen

Dan Mutu Minyak Sereh Dapur. Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Vol. VIII,
No. 1, Balitro, Bogor.
Puji, E. A. 2012. Pemisahan Sitral Dari Minyak Atsiri Serai Dapur (Cymbopogon Citratus)
Sebagai Pelangsing Aromaterapi. IPB, Bogor.
Rohaeti, N.G., Pamungkas., Irzaman. 2010. Kajian Efisiensi Energi Proses Penyulingan Dan
Sifat Fisik hasil Penyulingan Minyak Serai Dapur Menggunakan Tungku Sekam Dan
Heating Mantel. FMIPA IPB. Bogor.
Supardan, dkk.2013. pengaruh kondisi proses distilasi vakum terhadap peningkatan konsentrasi
sitral minyak sereh dapur (lemongrass oil). Universitas Syiah Kuala, Aceh
Soedibyo, B.R.A.Mooryati, 1998, Alam Sumber Kesehatan manfaat dan kegunaan, 342,

Balai

Pustaka, Jakarta

12

Dokumen yang terkait

STUDI KANDUNGAN BORAKS DALAM BAKSO DAGING SAPI DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN BANGIL – PASURUAN

15 183 17

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA EMPIRIS PADA PASIEN RAWAT INAP PATAH TULANG TERTUTUP (Closed Fracture) (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

11 138 24

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

STUDI PENGGUNAAN ACE-INHIBITOR PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan)

15 136 28

STUDI PENGGUNAAN ANTITOKSOPLASMOSIS PADA PASIEN HIV/AIDS DENGAN TOKSOPLASMOSIS SEREBRAL (Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

13 158 25

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

AN ANALYSIS OF LANGUAGE CONTENT IN THE SYLLABUS FOR ESP COURSE USING ESP APPROACH THE SECRETARY AND MANAGEMENT PROGRAM BUSINESS TRAINING CENTER (BTC) JEMBER IN ACADEMIC YEAR OF 2000 2001

3 95 76

EFEKTIVITAS PENGAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA LAGU BAGI SISWA PROGRAM EARLY LEARNERS DI EF ENGLISH FIRST NUSANTARA JEMBER

10 152 10

IMPLEMENTASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT (Studi Deskriptif di Desa Tiris Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo)

21 177 22