View of PROSES KOMUNIKASI DALAM BELAJAR MEMBACA, MENULIS, DAN BERHITUNG UNTUK ANAK USIA SEKOLAH DASAR

PROSES KOMUNIKASI
DALAM BELAJAR MEMBACA, MENULIS, DAN BERHITUNG
UNTUK ANAK USIA SEKOLAH DASAR
Buyung Pambudi
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Bangkalan
[email protected]
Abstrak: Sekolah dasar (SD) mengharuskan calon siswa baru untuk bisa
membaca, menulis, dan berhitung. Namun, ada beberapa siswa kelas satu hingga
kelas tiga sekolah dasar yang masih belum memiliki kemampuan membaca,
menulis, dan berhitung. Akibatnya, orang tua siswa harus memberikan les
tambahan berupa belajar membaca, menulis dan berhitung bagi anak-anaknya
agar bisa membaca, menulis, dan berhitung dalam waktu singkat. Memberi les
privat membaca, menulis dan berhitung sangat memerlukan kemampuan cara
berkomunikasi yang baik dan beragam untuk memudahkan siswa memahami
bahan ajar dalam les privat tersebut. Interaksi selama proses belajar membaca,
menulis dan berhitung antara guru les dengan siswa memungkinkan terjadinya
komunikasi. Guru les memilih cara berkomunikasi yang efektif agar siswa bisa
dengan mudah menerima pesan yang disampaikan, hingga siswa mampu
membaca, menulis, dan berhitung dalam waktu singkat. Pemilihan cara
berkomunikasi diperlukan hingga tercipta komunikasi yang efektif. Yakni,
terjadinya kesamaan pemahaman (meliputi penyamaan pikiran, makna, dan pesan)

antara guru les dengan siswa.
Kata kunci: berhitung, membaca, menulis, proses komunikasi.
Abstract: Elementary School (SD) requires prospective students to be able to
read, write and count. However, there are some students in grade one to grade
three primary schools still do not have the ability to read, write and count.
Consequently, parents must provide extra tutoring in the form of learning to read,
write and count for their children to be able to read, write and count in a short
time. Giving private tutoring in reading, writing and arithmetic is in need of a
good ability to communicate and a way to help students understand the variety of
teaching materials in the private lessons. Interaction during the process of learning
to read, write and count between tutors and students enabling communication.
Tutors choose how to communicate effectively so that students can easily receive
the message, until the student is able to read, write and count in a short time.
Selection of a way of communicating is required to create effective
communication. Namely, the common understanding (including equalization
thoughts, meanings and messages) between tutors and students.
Keywords: communication process, reading, writing, arithmetic.

62


Proses Komunikasi dalam Belajar Membaca, Menulis, dan Berhitung Untuk Anak Usia Sekolah
Dasar, Buyung Pambudi

batnya, orang tua siswa harus mem-

Pendahuluan:
Seiring terus berkembangnya si-

berikan les tambahan berupa belajar

stem pendidikan nasional mulai dari

membaca, menulis dan berhitung bagi

segi kurikulum, target lulusan hingga

anak-anaknya agar bisa membaca,

fasilitas dan bahan ajar di sekolah.


menulis dan berhitung dalam waktu

Akibatnya, banyak sekolah (terutama

singkat.

sekolah yang dianggap favorit) yang

Munculnya les privat membaca,

juga meningkatkan standar bagi calon

menulis dan berhitung menjadi lahan

siswa baru yang hendak belajar di

tersendiri bagi para mahasiswa, sar-

sekolah yang bersangkutan. Tak ayal,


jana maupun lulusan SMA untuk bisa

banyak

(khususnya

mencari nafkah tambahan. Meski ter-

sekolah yang dianggap favorit) yang

lihat mudah dan sederhana, memberi

mematok standar bagi siswa lulusan

les privat membaca, menulis dan

taman kanak-kanak yang ingin melan-

berhitung sangat memerlukan kemam-


jutkan ke sekolah dasar tersebut.

puan cara berkomunikasi yang baik dan

Patokan standar diantaranya mewa-

beragam untuk memudahkan siswa

jibkan calon siswa baru untuk bisa

memahami bahan ajar dalam les privat

menguasai baca, tulis dan berhitung

tersebut. Untuk menghindari terjadinya

hitung (calistung). Aki-batnya, para

ketidak-fokusan dalam penelitian kali


orang tua harus membekali anak-

ini, penulis menitikberatkan penelitian

anaknya kemampuan membaca, menu-

pada cara berkomunikasi guru les

lis dan berhitung.

privat

sekolah

dasar

membaca,

menulis


dan

berhitung.

Meski standar sekolah dasar sudah
mengharuskan calon siswa baru untuk

Metode Penelitian

bisa membaca, menulis dan berhitung,

Realitas

ternyata ada beberapa siswa kelas satu

sosial

berupa

adanya


proses komunikasi yang intensif antara

hingga kelas tiga sekolah dasar yang

guru les dan murid merupakan realitas

masih belum memiliki kemampuan

yang kompleks, utuh, dinamis dan

membaca, menulis dan berhitung. Aki-

63

Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 1, Juni 2015, hlm 62- 71

penuh makna. Jika menggunakan meto-

atau


tentang

kecenderungan

de penelitian kuantitatif /positifistik

sedang berlangsung.

yang

tidak memadai. Maka, metode peneli-

Dari kedua pengertian tersebut,

tian yang digunakan adalah metode

dapat dikatakan bahwa metode pene-

kualitatif. Yakni, metode penelitan ya-


litian kualitatif adalah sebuah metode

ng banyak digunakan pada penelitian

yang digunakan untuk mendeskrip-

yang bertujuan untuk menjelaskan

sikan,

suatu kejadian. Seperti yang dikemu-

fenomena, misalnya kondisi atau hu-

kakan oleh Sugiyono (2014).

bungan yang ada, pendapat yang ber-

“Penelitian

kualitatif
adalah
sebuah penelitian yang bertujuan untuk memberikan atau menjabarkan
suatu keadaan atau fenomena yang
terjadi saat ini dengan menggunakan
prosedur ilmiah untuk men-jawab
masalah secara aktual”.

kembang, dengan menggunakan pro-

menginterpretasikan

sesuatu

sedur ilmiah untuk menjawab masalah
secara aktual. Dengan demikian, penulis beranggapan bahwa metode penelitian kualitatif sesuai dengan penelitian
yang dilaksanakan oleh penulis. Karena

Sedangkan, Yusuf (2014) me-nya-

dalam penelitian ini, penulis berusaha

takan bahwa penelitian kualitatif me-

mendeskripsikan proses komunikasi

rupakan penelitian yang berusaha untuk

yang terjadi selama les privat menulis,

mencari makna, pemahaman, penger-

membaca dan berhitung.

tian, verstehen tentang suatu fenomena,

Bagaimana

kejadian, maupun kehidupan manusia.

proses

komunikasi

guru les privat membaca, menulis dan

Penelitia bisa terlibat langsung maupun

berhitung dengan siswa menjadi bagian

secara tidak langsung selama pengum-

penting yang akan diteliti. Selain itu,

pulan data sehing-ga diperoleh data

bagaimana guru les privat mengetahui

yang menyeluruh dan kontekstual. Ju-

bahwa telah terjadi komunikasi efektif

ga, peneliti berusaha menginterpre-

antara dirinya deng-an murid les privat

tasikan sesuatu, misalnya kondisi atau

juga mennadi bagian penting untuk

hubungan yang ada, pendapat yang

teliti.

berkembang, proses yang sedang ber-

Secara sederhana, penulis ber-

langsung, akibat atau efek yang terjadi

64

Proses Komunikasi dalam Belajar Membaca, Menulis, dan Berhitung Untuk Anak Usia Sekolah
Dasar, Buyung Pambudi

harap agar hasil penelitian ini

Semakin besar pertemuan dua

nantinya bisa dimanfaatkan Hasil pene-

lingkaran di atas (di wilayah signal),

litian yang berkaitan dengan proses

akan

pembelajaran maupun media pembe-

efektifitas komunikasi yang dilakukan

lajaran sudah cukup banyak. Bahkan,

oleh dua orang. Artinya, seorang pengi-

sejumlah hasil penelitian sudah diter-

rim pesan harus berupaya memadukan

bitkan dalam bentuk buku yang men-

ruang peng-alamannya dengan ruang

jadi rujukan bagi para pegiat di dunia

pengalaman penerima pesan. Sekaligus

pendidikan baik mahasiswa, dosen,

berupaya memahami pesan yang diki-

aktivis pendidikan maupun guru. Akan

rim balik oleh penerima pesan dengan

tetapi, penelitian yang fokus pada

cara beru-paya menyesuaikan dengan

proses komunikasi dalam belajar mem-

ruang pengalaman yang dimiliki pengi-

baca, menulis dan berhitung masih

rim pesan.

belum ada. Penelitian ini juga me-

semakin

Pola

besar

komunikasi

pula

yang

tingkat

dike-

mungkinkan adanya kolaborasi antara

mukakan oleh Wilbur Schramm ter-

kajian ilmu komunikasi dengan kajian

sebut juga mirip dengan penggam-

pendidikan.

baran pola pembelajaran yang dike-

Selain manfaat teoritis, diharap-

mukakan oleh Wina Sanjaya. Yakni,

kan hasil penelitian ini juga bisa di-

pola pembelajaran yang memerlukan

manfaatkan sebagai salah satu refe-

adanya saling ketergantungan antara

rensi bagi tenaga pendidik dalam me-

guru dengan murid. Pembelajaran bisa

nyampaikan pelajaran membaca, menu-

efektif jika guru dan murid bersama-

lis dan berhitung secara efektif.

sama saling bergantung untuk mencip-

Terdapat banyak pola dari bebe-

takan perubahan dalam segi kognitif,

rapa ahli ilmu komunikasi untuk meng-

afektif dan psikomotor murid.

gambarkan proses komunikasi. Dian-

Pada saat belajar membaca, me-

taranya model komunikasi yang dike-

nulis dan berhitung diperlukan keter-

mukakan oleh Wilbur Schramm.

paduan dalam mengirimkan pesan.
Sebelum lancar membaca, hal pertama

65

Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 1, Juni 2015, hlm 62-71

yang dilakukan adalah belajar abjad

pu membaca, menulis dan berhitung

(alfabet) dari A sampai Z. Keterpaduan

dalam tempo cepat.

yang dimaksud adalah, murid bukan

Sejumlah ilmuwan yang concern

hanya diharuskan menghafal huruf/

pada kajian terkait komunikasi telah

abjad

juga

memetakan proses komunikasi dalam

diarahkan untuk memahami bentuk

berbagai bentuk mulai dari proses ko-

huruf secara visual. Untuk menarik

munikasi yang berbentuk mekanis,

perhatian murid, bisa juga ditambahkan

hingga proses komunikasi terkini yang

perumpamaan atau persamaan antara

lebih

huruf dengan benda yang biasa dilihat

komu-nikasi ditujukan agar komunikasi

dalam kehidupan sehari-hari.

yang terjadi antara guru les dengan

melalui

bunyi,

tetapi

kompleks.

Pemetaan

proses

Begitu juga pada saat belajar

siswa bisa dikaji dengan lebih mudah.

menulis dan berhitung. Menulis mau-

Selain itu, pemetaan proses komunikasi

pun berhitung akan mudah dipahami

dilakukan untuk mengurai beberapa

jika yang ditulis berasal dari benda-

pilihan cara berkomunikasi hingga

benda yang mudah ditemui dalam

tercipta

keseharian.

Yakni, terjadinya kesamaan pemaha-

komunikasi

yang

efektif.

man (meliputi penyamaan pikiran,
Hasil dan Pembahasan
Interaksi

selama

proses

makna dan pesan) antara guru les
belajar

dengan siswa, sebagaimana definisi

membaca, menulis dan berhitung anta-

komunikasi yang dikemukakan oleh

ra guru les dengan siswa memung-

Deddy Mulyana.

kinkan terjadinya komunikasi. Bahkan,

Proses komunikasi dalam les privat

tidak mungkin terjadi interaksi tanpa

membaca, menulis dan berhitung meru-

terjadinya peristiswa komunikasi. Ba-

pakan proses yang disengaja sehingga

gaimana guru les memilih cara ber-

komunikasi yang dilakkan bersifat

komunikasi yang efektif agar siswa

instrumental karena guru les harus

bisa dengan mudah menerima pesan

mengirim pesan baik verbal maupun

yang disampaikan, hingga siswa mam-

nonverbal sesuai dengan kemampuan

66

Proses Komunikasi dalam Belajar Membaca, Menulis, dan Berhitung Untuk Anak Usia Sekolah
Dasar, Buyung Pambudi

yang

Terdapat empat langkah utama

dimiliki oleh murid les. Komunikasi ini

yang bisa dilakukan seorang guru les

merupakan komunikasi yang berorien-

untuk merancang cara belajar mem-

tasi pada sumber pesan (guru les).

baca, menulis dan berhitung.

daya

serap

terhadap

pesan

Untuk menjadi pengirim pesan yang

Langkah pertama berupa iden-

baik dan efektif, seorang guru les harus

tifikasi diperlukan untuk mengetahui

menyampaikan pesan

verbal

profil calon siswa yang hendak bela-jar

maupun non verbal) dengan sengaja

membaca, menulis dan berhitung. Pro-

secara utuh, jelas, tepat, dan konteks-

fil meliputi minat, kecenderungan, dan

tual. Tentunya dengan tambahan gaya

sejauh mana kekurangan dalam mem-

yang menarik dan bervariasi agar

baca, menulis dan berhitung. Proses

murid les mudah tertarik dan tidak

identifikasi diperlukan untuk menge-

cepat bosan.

tahui data awal menge-nai siswa yang

(baik

Interaksi selama les privat, proses

hendak belajar membaca, menulis dan

pembelajaran menjadi lebih personal.

berhitung. Data awal diperoleh dengan

Sudirwan Danim mengkelompokkan

bertanya ke-pada orang tua siswa, atau

interaksi yang lebih personal antara

bisa juga dilakukan dengan bertanya

guru les dengan murid ke dalam

langsung kepada siswa yang bersang-

pembe-lajaran sebagai sebuah seni.

kutan.

Karakteristik pembelajaran sebagai

Secara sederhana, terdapat dua

seni; Penampilan lebih bersifat indi-

kelompok siswa yang belum bisa

vidu, Konsep berpikir ilmiah lebih

membaca, menulis dan berhitung. Ke-

banyak dikembangkan melalui dialog,

lompok pertama adalah siswa yang

Interaksi tatap muka guru-murid lebih

tidak suka dengan pelajaran membaca

diutamakan, Tidak dapat dilakukan

dan menulis tetapi suka pelajaran ber-

dengan pendekatan teknologis, lebih

hitung. Kedua, kelompok siswa yang

banyak melibatkan unsur-unsur emosi,

tidak suka berhitung tapi suka mem-

di samping rasionalisasi ilmiah.

baca dan menulis.

67

Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 1, Juni 2015, hlm 62-71

Terdapat perbedaan cara mena-

bunyi huruf/angka, mimik mulut dan

ngani dua kelompok siswa tersebut

bentuk huruf/angka secara visual. Pe-

meski sama-sama memiliki persoalan

san yang disampaikan menjadi utuh

dalam kemampuan membaca, menulis

dan mudah dimengerti oleh siswa

dan berhitung. Kelompok pertama

dengan menekan sedikit mungkin ada-

dibutuhkan variasi dalam penyampain

nya noise. Karena proses komunikasi

pelajaran menulis, membaca dan ber-

yang berlangsung dalam skala komu-

hitung. Kegiatan menghafal huruf/

nikasi interpersonal sehingga kemung-

angka, kata maupun frasa diusahakan

kinan terjadinya komunikasi yang efek-

seminimal

tif antara guru les dan siswa sangat

mungkin

karena

karak-

teristik kelompok siswa yang pertama

besar.

ini kurang menyukai hafalan. Hurufhuruf/

angka-angka

Evaluasi pembelajaran mem-baca,

berwarna-warni

menulis dan berhitung selama ini masih

bisa menjadi pilihan untuk menarik

terfokus pada bagaimana siswa mampu

minat siswa memperhatikan pelajaran

hafal dengan benar huruf-huruf mau-

membaca. Potongan kertas warna-

pun angka-angka. Padahal, target guru

warni berbentuk huruf vokal maupun

seharusnya lebih kepada bagaimana

konsonan, bisa juga berasal dari poto-

siswa benar-benar paham tentang mate-

ngan kertas be-kas. Deretan angka

ri yang disampaikan selama mengikuti

warna-warni dengan bentuk yang unik

pelajaran membaca, menulis dan ber-

juga bisa menjadi pilihan.

hitung. Hafal, memiliki kelemahan

Sedangkan untuk kelompok ke-

mendasar karena kemampuan siswa

dua, kemampuan menghafalnya cukup

dalam menghafal relatif berbeda antara

baik sehingga tidak terlalu sulit dalam

satu dengan yang lain. Sedangkan

menyampaikan

memahami akan membuat siswa mu-

pelajaran

membaca,

menulis dan berhitung.

dah untuk mengingat bahkan mengu-

Selama pembelajaran membaca,

lang kembali pelajaran yang disam-

menulis dan berhitung diperlukan ada-

paikan.

nya keutuhan penyampaian pesan baik

68

Proses Komunikasi dalam Belajar Membaca, Menulis, dan Berhitung Untuk Anak Usia Sekolah
Dasar, Buyung Pambudi

karena jumlahnya yang tidak terlalu

Persoalan utama kenapa siswa
belum bisa membaca meski sudah

banyak.

duduk di bangku sekolah dasar adalah

Persoalan berikutnya adalah sara-

karena minimnya perhatian guru kepa-

na/ channel/ alat bantu /media pem-

da masing-masing siswa. Perhatian gu-

belajaran dalam pelajaran membaca

ru harus terbagi ke seluruh siswa yang

yang digunakan seharusnya bervariasi

ada di kelas yang berjumlah antara 20

dan

hingga 30 siswa. Minimnya perhatian

menyimak pelajaran membaca. Variasi

tersebut berdampak pada tidak efek-

bentuk, warna, dan ukuran media

tifnya proses komunikasi yang terjadi

pembelajaran dalam pelajaran mem-

antara

komunikator

baca akan menarik minat siswa. Media

tunggal berhadapan dengan komuni-

pembelajaran yang bervariasi tidak

kator lain berjumlah puluhan. Guru

harus identik dengan barang yang

tidak bisa menangkap pesan secara

harganya mahal, media pembelajaran

utuh pesan-pesan yang disampaikan

yang berasal dari barang-barang bekas

oleh para siswa. Banyaknya jumlah

yang bisa didaur ulang juga bisa

siswa ber-dampak pada banyak dan

digunakan. Bahkan, guru bisa menga-

beragam-nya pesan-balik (feedback)

jak siswa untuk ikut serta mendaur

yang disampaikan siswa kepada guru.

ulang barang bekas menjadi media

Pesan yang disampaikan guru les harus

pembelajaran membaca.

guru

sebagai

lengkap (meliputi suara/lafal, gambar,

menarik

minat

siswa

untuk

Media pembelajaran diperlukan

bentuk huruf).

untuk menunjang kelengkapan pesan

Idealnya, satu guru yang menga-jar

yang hendak disampaikan guru kepada

membaca memegang maksimal sepu-

siswa, sehingga siswa bisa menangkap

luh siswa agar pesan yang disampaikan

dan memahami pesan yang lebih utuh

guru kepada siswa bisa lebih utuh

dari guru. Baik itu pesan verbal mau-

dengan sedikit noise. Guru pun bisa

pun nonverbal dengan ditunjang ada-

menangkap dan memahami pesanbalik

nya

(feedback) yang disampaikan siswa

69

media

pembelajaran.

Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 1, Juni 2015, hlm 62-71

Pemilihan

media

pembelajaran

dengan mengarsir/ membubuhkan garis

yang tepat bisa membantu efektifitas

pada huruf/angka yang ditulis dengan

komunikasi yang dibangun oleh guru

garis putus-putus. Selain terus berlatih

les privat dengan siswa. Media pembe-

agar semakin terbiasa menulis huruf/

lajaran tidak harus berasal dari barang

angka, guru les juga bisa menam-

mewah, ataupun teknologi canggih ya-

bahkan

ng harganya relatif mahal. Kreatifitas

dengan benda yang biasa ditemui

guru les diperlukan untuk membuat

dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya,

media pembelajaran sederhana dari

huruf b (kecil) sama dengan ibu hamil,

barang yang mudah ditemukan sehari-

angka 1 sama dengan tongkat pramuka

hari. Bahkan, guru les juga bisa me-

yang berdiri tegak.

perumpamaan

huruf/angka

manfaatkan barang bekas yang bisa

Pengenalan angka menjadi langkah

didaur ulang menjadi media pembela-

awal bagi murid yang masih belum bisa

jaran. Mengembangkan kreatifitas se-

membaca, menulis maupun berhitung.

kaligus mengurangi sampah.

Tidak jauh berbeda dengan pengenalan

Persoalan berikutnya yang tidak

huruf/abjad, pengenalan angka juga

kalah penting adalah pemilihan dan

memerlukan adanya keterpaduan pe-

pemilahan pesan yang hendak disam-

san. Pengucapan angka, akan lebih

paikan oleh guru les. Pesan-pesan seha-

mudah dipahami jika masing-masing

rusnya

mudah

angka juga memiliki kemiripan dengan

dimengerti dan mampu mendorong

benda yang ada di lingkungan tempat

terbentuknya kesamaan pers-epsi anta-

tinggal murid.

bersifat

sederhana,

ra guru les dan siswa. Efektif atau
Simpulan

tidaknya suatu komunikasi selama pro-

Proses komunikasi efektif dalam

ses pembelajaran membaca bisa dilihat

pembelajaran membaca, menulis dan

dengan feedback yang muncul dari

berhitung bagi siswa usia sekolah dasar

siswa.

diperlukan untuk mempermudah siswa

Belajar menulis yang telah lazim

mengerti dan memahami pelajaran

diajarkan di sekolah-sekolah adalah

yang
70

disampaikan.

Seo-rang

guru

sebagai pengirim pesan kepada siswa

les dalam menyampaikan pela-

satu kelas yang belum bisa membaca,

jaran, pemanfaatan barang bekas untuk

menulis dan berhitung akan mengalami

didaur ulang menjadi media pembe-

banyak hambatan. Sehingga, sangat

lajaran juga merupakan upaya pemba-

mungkin ada siswa yang belum bisa

ngunan karakter murid.

membaca, menulis dan berhitung meski
Daftar Pustaka

sudah duduk di bangku sekolah dasar.

A. Muri Yusuf, Metode Penelitian:
Kuantitatif,
Kualitatif
dan
Penelitian Gabungan. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi,
Suatu Pengantar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2008.
Deddy Mulyan, Komunikasi Efektif,
Suatu Pendekatan Lintas Budaya.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005.
Sugiyono,
Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: CV. Alfabeta.
Wina Sanjaya, Media Komunikasi
Pembelajaran. Jakarta: Kencana,
Prenadamedia Group, 2012.

Karena peserta komunikasi yang terlibat dalam les privat hanya dua orang,
intensitas penyampaian pesan bisa
dilakukan oleh guru les kepada murid.
Pun sebaliknya, guru les juga bisa
mudah menangkap feedback (pesan
berupa umpan balik)

dari murid.

Sehingga, pelajaran membaca, menulis
dan berhitung bisa dipahami oleh siswa
dengan mudah.
Materi yang disampaikan dalam
les membaca, menulis dan berhitung
seha-rusnya „membumi‟. Dalam artian,
materi atau pelajaran yang disampaikan
harus memiliki keterkaitan yang erat
dengan kehidupan yang ada di lingkungan sekitar murid. Sehingga, keterpaduan field experience antara guru
dengan murid menjadi semakin besar.
Pemanfaatan barang-barang ya-ng
mudah ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari bisa dijadikan media pembelajaran. Selain mempermudah guru

71