ANALISIS FERTILITAS PADA WANITA BEKERJA DI KOTA PALANGKA RAYA

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

Vol.3 No.6 Juli 2016

ANALISIS FERTILITAS PADA WANITA BEKERJA
DI KOTA PALANGKA RAYA
Yudi Pungan
Email : yudipungan@gmail.com
STIE Palangkaraya
ABSTRACT
Relatedness of opinion on fertility is when there is an increase on one’s income,
this will provide greater effect on the decrease of fertility. This research aims to
know and describe the effects of income, cost of children, working hours, age of
first marriage, education and work location on working female fertility in
Palangka Raya City. In this paper, the data collection technique is by Library
Research), namely the data collection technique through various literatures to
obtain theoretical basic equipment such as books, magazines, bulletins as well
as other relevant readings to the studied issues. (b) Field Research, namely by
direct observation on the observed objects.
The research result of independent variable effect results on dependent
variables in a whole can be seen from the value of F-Count by 17,954 with the

probability level of 0,000 (significance). Because the probability is much smaller
than α = 0,05, so the regression model can be used to predict the affecting
factors on fertility on working female in palangka Raya city in terms of poor
family or can be said that income, cost of children, working hours, age of first
marriage, education and work location simultaneously affect significantly on
fertility on working female in Palangka Raya city in poor family.

Keywords: Fertility, Working female, poor family

79

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

Vol.3 No.6 Juli 2016

ekspansif
PENDAHULUAN

tahunnya disebabkan oleh salah satu
faktor yaitu banyaknya fertilitas di

kalangan rumah tangga miskin yang
terbendung.

anak

produksi.
produksi
dengan

Ini

dianggap

dikarenakan

sebagai

barang

Berdasarkan


aspek

utilitas
aspek

anak

berbeda

konsumsi.

Karena

utilitas anak lebih dilihat dari aspek
kuantitas dan bukan kualitas (Becker
;2012).

Namun


teori

yang

dikemukakan diatas berbeda dari
teori

Menurut

Goldscheider

(Ibrahim ;2010) terdapat hubungan
yang positif antara pendidikan, mata
pencaharian dan pendapatan dengan
fertilitas. Hal ini diamati dari dua
kecenderungan yang saling berbeda
yaitu;

kenaikan


fertilitas

suatu

kelompok karena berstatus lebih
tinggi

dan

sukses

dalam

menggunakan alat kontrasepsi.

Melonjaknya penduduk setiap

tak

dan


perubahan

keinginan

kelompok tersebut untuk memiliki
keluarga lebih besar; dan penurunan
fertilitas dari kelompok berstatus
lebih rendah karena mereka semakin

Badan

Pusat

Statistik

menggunakan indikator pengeluaran
rata-rata per bulan yang mencukupi
makanan setara dengan 2100 kalori
per kapita/hari, ditambah dengan

pemenuhan

kebutuhan

pokok

minimum

lainnya

seperti

perumahan, bahan bakar, sandang,
pendidikan,

kesehatan

dan

transportasi, Jumlah penduduk usia

kerja di kota Palangka Raya selama
tahun 2015 meningkat 3,59 persen
menjadi

194.121

jiwa,

dibanding

tahun 2014 yang berjumlah 187.480
jiwa. Pertambahan jumlah penduduk
usia kerja selama tahun 2015 diikuti
oleh peningkatan jumlah angkatan
kerja

dan

angkatan


tingkat
kerja

partisipasi
mengalami

peningkatan sebesar 15,37 persen
atau berjumlah 16.999 jiwa. Oleh
sebab itu perlu penciptaan lapangan
kerja baru di berbagai sektor, jika
tidak

akan

berimplikasi

pada

munculnya tingkat pengangguran
baru.

80

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

Studi

ini

mengetahui

bertujuan
dan

untuk

menjelaskan

pengaruh pendapatan, biaya anak,

Vol.3 No.6 Juli 2016


atau

mata

pencaharian

yang

berlainan, menyebabkan pandangan
yang berbeda mengenai anak.

pertama,

Anak memiliki nilai universal

pendidikan dan lokasi pekerjaan

namun nilai anak tersebut sangat

terhadap fertilitas wanita bekerja di

dipengaruhi

Kota Palangka Raya.

kultural

TINJAUAN PUSTAKA

dimaksud dengan persepsi nilai anak

jam

kerja,

usia

a. Permintaan

kawin

Terhadap

Anak

(fertilitas)

oleh

dan

faktor

lain-lain.

sosio
Yang

oleh orang tua adalah merupakan
tanggapan dalam memahami adanya

anak

anak, yang berwujud suatu pendapat

merefleksikan

untuk memiliki diantara pilihan-

keinginan terhadap anak itu sendiri,

pilihan yang berorientasi pada suatu

disamping itu juga terhadap hal-hal

hal yang pada dasarnya terbuka

yang

dengan anak

dalam situasi yang datangnya dari

seperti keuntungan ekonomi yang

luar. Pandangan orang tua mengenai

mungkin dibawa anak.

nilai anak dan jumlah anak dalam

Permintaan
pada

terhadap

hakekatnya

berhubungan

Tidak dapat dipungkiri bahwa

keluarga

dapat

merupakan

anak mempunyai nilai tertentu bagi

hambatan bagi keberhasilan program

orang tua. Anak yang diibaratkan

KB.

sebagai titipan Tuhan bagi orang tua

b. Pengaruh Pendapatan Terhadap

memiliki

nilai

menuntut

dipenuhinya

konsekuensi

atas

tertentu

serta

beberapa

kehadirannya.

Fertilitas
Dalam
fertilitas

analisis
dibahas

ekonomi
mengapa

Latar belakang sosial yang berbeda

permintaan akan anak berkurang

tingkat pendidikan, kesehatan, adat

bila pendapatan meningkat. New

istiadat

household

atau

kebudayaan

suatu

kelompok sosial serta penghasilan

economics

berpendapat

bahwa (a) orang tua mulai lebih
81

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

Vol.3 No.6 Juli 2016

yang

anak masih memberikan kepuasan

berkualitas lebih tinggi dalam jumlah

akan tetapi balas jasa ekonominya

yang hanya sedikit sehingga ‚harga

turun. Di samping itu orang tua juga

beli‛ meningkat; (b) bila pendapatan

tak

dan pendidikan meningkat maka

anak. Jadi biaya membesarkan anak

semakin banyak waktu (khususnya

lebih besar daripada kegunaannya.

waktu ibu) yang digunakan untuk

Hal

merawat anak. Jadi anak menjadi

terhadap anak menurun atau dengan

lebih mahal.

kata

menyukai

anak-anak

berpendapat

Leibenstein

bahwa anak dilihat dari 2 segi
kegunaannya
(cost).

(utility)

dan

Kegunaannya

memberikan

kepuasan,

biaya

tergantung

ini

dari

sumbangan

mengakibatkan

lain

fertilitas

demand

turun

(Mundiharno ;1997).
c. Pengaruh Biaya Anak Terhadap
Fertilitas

ialah

Teori ekonomi fertilitas yang

dapat

dikemukakan oleh beberapa ahli

memberikan balas jasa ekonomi atau

menjelaskan

membantu

dalam

kegiatan

yang menentukan jumlah kelahiran

berproduksi

serta

merupakan

anak yang diinginkan per keluarga

sumber

dapat

menghidupi

diantaranya adalah berapa banyak

orang tua di masa depan. Sedangkan

kelahiran yang dapat dipertahankan

pengeluaran

hidup

yang

untuk

membesarkan

bahwa

(survive).

faktor-faktor

Tekanan

yang

anak adalah biaya dari mempunyai

utama adalah cara bertingkah laku

anak tersebut.

itu sesuai dengan yang dikehendaki

Apabila

ada

kenaikan

apabila

orang

melaksanakn

pendapatan, aspirasi orang tua akan

perhitungan-perhitungan

kasar

berubah. Orang tua menginginkan

mengenai jumlah kelahiran anak

anak dengan kualitas yang baik. Ini

yang diinginkannya. Perhitungan-

berarti biayanya naik. Sedangkan

perhitungan demikian itu tergantung

kegunannya turun sebab walaupun

pada keseimbangan antara kepuasan
82

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

atau

kegunaan

(utility)

yang

Vol.3 No.6 Juli 2016

seseorang

untuk

melangsungkan

tambahan

perkawinannya makin banyak pula

kelahiran seorang anak, baik berupa

anak yang dilahirkan jadi hubungan

keuangan maupun psikis (Caldwell,

antara

2003).

fertilitas negatif. Dalam masyarakat

diperoleh

dari

biaya

Menurut Robinson (2013) ada

umur

perkawinan

dan

orang yang menikah memperoleh

tiga macam tipe kegunaan anak

status

yakni , kegunaan yang diperoleh dari

merupakan

anak sebagai suatu barang konsumsi,

dianggap

misalnya sebagai sumber hiburan,

pernikahan yang dimaksud disini

kegunaan yang diperoleh dari anak

adalah umur pada waktu memasuki

sebagai suatu sarana produksi, yakni

ikatan sosial, atau dengan istilah

dalam beberapa hal tertentu anak

perkawinan,

diharapkan untuk melakukan suatu

perkawinan ( hubungan kelamin

pekerjaan tertentu yang menambah

yang pertama kali dilakukan setelah

pendapatan

kegunaan

menikah ). Seperti yang diketahui

yang diperoleh dari anak sebagai

bahwa pada saat seseorang menikah

sumber ketentraman, baik pada hari

pada usia yang relatif lebih muda,

tua maupun sebaliknya.

maka masa subur atau reproduksi

d. Pengaruh usia kawin pertama

akan lebih panjang dalam ikatan

terhadap permintaan Fertilitas

perkawinan sehingga mempengaruhi

keluarga,

Pengaruh
Pertama

Usia

Orang

Tua

pernikahan
terhadap

Fertilitas di Indonesia Sejalan dengan

baru,

dimana
status

paling

status

ini

sosial

yang

penting.

Usia

usia

konsumsi

peningkatan fertilitas.
e. Pengaruh Jam Kerja Terhadap
Fertilitas

muda

Kerja diartikan sebagai proses

seseorang melakukan perkawinan

penciptaan atau pembentukan nilai

makin panjang masa reproduksinya.

baru pada suatu unit sumber daya,

Maka dapat diharapkan makin muda

pengubahan atau penambahan nilai

pemikiran

bahwa

makin

83

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

Vol.3 No.6 Juli 2016

pada suatu unit alat pemenuhan

diperbolehkan

kebutuhan

sebanyak 1 sampai 1,5 jam tiap hari

yang

ada.

Menurut

kerja

kerja

yang

memerlukan istirahat agar dapat

perangkat

mempertahankan tingkat kerjanya

dijadwalkan

waktu
untuk

peralatan yang dioperasikan atau

8

jam,

istirahat

Kamus Besar Bahasa Indonesia jam
adalah

dalam

untuk

pekerja

dari hari kehari.

bagi

Oleh karena itu jam kerja

pegawai untuk bekerja. Jam kerja

biasa digunakan sebagai salah satu

bagi seseorang sangat menentukan

indikator

efisiensi dan produktivitas kerja.

produktivitas kerja. Semakin banyak

waktu

yang

dijadwalkan

Menurut
jam

kerja

menilai

2004)

jam kerja seseorang maka akan

Lamanya

semakin besar produktivitasnya dan

(Wulandari;
meliputi

untuk

seseorang mampu bekerja sehari

semakin

secara baik pada umumnya 6 sampai

digunakan untuk bekerja maka akan

8 jam, sisanya 16 sampai 18 jam

semakin kecil pula peluang untuk

digunakan

memperoleh anak.

untuk

keluarga,

masyarakat, untuk istirahat dan lainlain. Jadi satu minggu seseorang bisa

banyak

waktu

yang

f. Pengaruh Pendidikan Terhadap
Fertilitas

40

Menurut Bouge (Lucas ;1990)

bila

mengemukakan bahwa pendidikan

dipaksa untuk bekerja biasanya tidak

menunjukkan pengaruh yang lebih

efisien. Akhirnya produktivitas akan

kuat terhadap fertilitas dari pada

menurun, serta cenderung timbul

variabel lain. Seorang dengan tingkat

kelelahan dan keselamatan kerja

pendidikan yang relative tinggi tentu

masing-masing

menunjang

saja

mendorong

berapa keuntungan financial yang

bekerja

dengan

sampai

50

kemajuan

baik

jam.

selama

Selebihnya

akan
dan

kelancaran

usaha

baik

ataupun

kelompok.

individu
Pekerja

dapat

diperoleh

mempertimbangkan

seorang

anak

dibandingkan dengan biaya yang
84

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

harus

dikeluarkan

untuk

tradisional

dan membuka lapangan-lapangan
pekerjaan

membesarkannya.
Serupa

Vol.3 No.6 Juli 2016

dengan
perilaku

teori

berpenghasilan

tinggi

kepada kaum wanita.
Dalam

konsumen,

masyarakat

penerapan teori fertilitas di Negara-

berpenghasilan

negara

memberikan

pada daerah pertanian dan pesisir),

seandainya

anak-anak dianggap sebagai sumber

harga relatif atau biaya anak-anak

tenaga kerja dan sumber pendapatan

meningkat akibat dari, misalnya,

yang penting bagi keluarga. Selain

meningkatnya

bagi

itu, anak dinilai sebagai investasi

kaum wanita untuk memperoleh

hari tua atau sebagai komoditas

pendidikan

ekonomi yang dapat disimpan di

berkembang

pemahaman

bahwa

kesempatan

dan

pekerjaan,

atau

rendah

yang

adanya undang-undang mengenai

kemudian

batas usia minimum bagi anak-anak

merupakan hubungan positif antara

yang hendak bekerja, maka keluarga-

penghasilan

keluarga akan menginginkan sedikit

Berkorelasi

anak-anak ‚tambahan‛.

penghasilan

Para orang tua akan tergerak
untuk

mementingkan

kualitas

hari.

(terutama

Hal

dengan

tersebut

nilai

negatif
yang

anak.
apabila

tinggi

akan

menilai anak bukan sebagai potensi,
modal atau rezeki. Mereka menilai

atau

anak sebagai beban dalam keluarga.

memberi kesempatan kepada istri

Sehingga semakin tinggi penghasilan

dan

demi

maka

anak.

berkurang sehingga fertilitas akan

daripada

ibu

menunjang

kuantitas

untuk

anak,

bekerja

pemeliharaan

persepsi

Dengan demikian, salah satu cara

menurun.

untuk mendorong para keluarga

g. Pengaruh

agar
adalah

menginginkan
dengan

sedikit

anak

nilai

lokasi

anak

akan

Pekerjaan

Terhadap Fertilitas

memperbesar

kesempatan di bidang pendidikan
85

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

Peran wanita dapat dilihat dari
tiga

perspektif

dalam

kaitannya

Vol.3 No.6 Juli 2016

program KB untuk menurunkan
fertilitas.

dengan posisinya sebagai ibu rumah

2) Hubungan antara fertilitas dengan

tangga dan partisipan pembangunan

angkatan

atau pekerja pencari nafkah Hubeis

hubungan

(Achmad ;1994).

timbal balik, di mana satu sama lain

Dalam

hubungan

ini

(Bakir

saling

kerja

wanita

sebagai

yang

bersifat

kausal

mempengaruhi.

;2004) mengemukakan ada berbagai

penelitian

pendapat mengenai sifat hubungan

menunjukkan

antara fertilitas dan angkatan kerja,

antara fertilitas dan angkatan kerja

yaitu

wanita bersifat negatif. Ini berarti

1) Partisipasi wanita dalam angkatan

wanita

kerja mempunyai pengaruh negatif

mempunyai anak lebih sedikit dan

terhadap

ini

lebih aktif menggunakan kontrasepsi

terjadi

jika dibandingkan dengan wanita

pertentangan atau konflik antara

yang tidak bekerja. Sebaliknya, di

fungsi

negara-negara

berkembang

dianggap utama yaitu sebagai istri

hubungan

ini

dan ibu serta fungsi dan tugas

ditemukan pada pekerjaan di sektor

wanita sebagai pekerja. Oleh karena

modern

itu

perkotaan.

fertilitas.

disebabkan

dan

orang

Hal

karena

tugas

wanita

beranggapan

meningkatnya

kesempatan

yang

bahwa
bagi

di

Berbagai

negara
bahwa

yang

bekerja

negatif

atau

formal

maju

hubungan

cenderung

di

hanya

daerah

Sedangkan

pada

pekerjaan di sektor informal di

wanita untuk berpartisipasi dalam

daerah

kegiatan ekonomi di luar rumah

pedesaan marginal, fertilitas wanita

dapat digunakan sebagai salah satu

yang tidak bekerja tidak berbeda

kebijaksanaan

dengan mereka yang bekerja. Bahkan

kependudukan

di

bidang

yang

mendukung

di

perkotaan

beberapa

wanita

yang

maupun

negara
bekerja

di

berkembang
di

sektor
86

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

pertanian
ternyata

di

daerah

mempunyai

pedesaan
anak

lebih

Vol.3 No.6 Juli 2016

mengurus rumah tangga mempunyai
anak lebih banyak. Selain pekerjaan,

banyak dibandingkan dengan wanita

pendidikan

yang tidak bekerja.

pengaruh

juga
yang

mempunyai
kuat

terhadap

Goldscheider

fertilitas. Dapat dikatakan bahwa

(Ibrahim ;2001) terdapat hubungan

kenaikan tingkat pendidikan akan

yang positif antara pendidikan, mata

menghasilkan tingkat kelahiran yang

pencaharian dan pendapatan dengan

rendah

fertilitas. Hal ini diamati dari dua

mempengaruhi

persepsi

kecenderungan yang saling berbeda

terhadap

anak

yaitu;

menekan adanya keluarga besar.

Menurut

kenaikan

fertilitas

suatu

kelompok karena berstatus lebih

karena

nilai

pendidikan

akan
negatif

dan

akan

METODE PENELITIAN

keinginan

Model analisis yang digunakan

kelompok tersebut untuk memiliki

dalam penulisan ini adalah model

keluarga lebih besar; dan penurunan

regresi

fertilitas dari kelompok berstatus

hubungan

lebih rendah karena mereka semakin

variabel bebas dan variabel terikat.

ekspansif

Fertilitas merupakan variabel terikat

tinggi

dan

perubahan

dan

menggunakan
Pendapat
berbeda

sukses
alat

dalam

kontrasepsi.

(Goldscheider
dengan

berikut.

hasil

penelitian

Hatmaji

mengungkapkan

;2009)

bahwa

;2011
terjadi

Model ini memperlihatkan

sedangkan

dan

pengaruh

variabel

antara

bebasnya

pendapatan,biaya anak, jam kerja,
usia kawin pertama,

dan variabel

dummy yaitu tingkat pendidikan
dan lokasi pekerjaan.

hubungan negatif antara pekerjaan
wanita
yang

dengan
bekerja

fertilitas.

Wanita

di

rumah

luar

cenderung mempunyai anak lebih
sedikit,

sedangkan

wanita

yang
87

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

Vol.3 No.6 Juli 2016

HASIL PENELITIAN

lokasi pekerjaan terhadap fertilitas

1 Analisa Regresi

wanita bekerja.

Analisa

Regresi

digunakian

untukmengetahui

2 Hasil Analisi Regresi

pengaruh

Berdasarkan

data

yang

pendapatan, biaya anak, jam kerja,

diperoleh dan telah diolah, pada

usia kawin pertama, pendidikan,

penelitian

ini

didapatkan

hasil

sebagai berikut ( Tabel 5.1).
Variabel

Koefisien Regresi

t-Statistik

Probabilitas

C

0.909

1.331

0.187

Pendapatan

1.379E-6

2.170

0.033

Biaya Anak

7.604E-5

8.335

0.000

Jam Kerja

-0.002

-0.400

0.690

Usia kawin Pertama

0.037

1.197

0.234

Pendidikan

0.214

0.741

0.461

Lokasi Pekerjaan

0.207

1.158

0.250

R-Squared
F-hitung

= 0.537

Adjusted R-Square = 0.507

= 17,954

Prob (F-Hitung )

N = 100

= 0,000

Ket. * Signifikansi pada α = 5%
Dari tabel di atas maka diperoleh persamaan berikut :
Fertilitas = 0,909* Constant + 1,379* Pendapatan + 7, 604* Biaya Anak –
0,02*Jam Kerja + 0,037* Usia Kawin Pertama + 0,214 * Pendidikan+ 0, 207*
Lokasi Pekerjaan.
Interpretasi Data
Dari

regresi

pendidikan,

regresi

konstan maka fertilitas mengalami

sebesar 0,909 artinya apabila variabel

kenaikan sebesar 0,909 orang. Dengan

independent yakni pendapatan, biaya

demikian fertilitas dapat meningkat

diperoleh

hasil

anak, jam kerja, usia kawin pertama,

nilai

tabel
koefisien

dan

lokasi

pekerjaan

88

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

Vol.3 No.6 Juli 2016

jika tidak ada pengaruh dari variabel

bersama-sama

terikat

berpengaruh

atau variabel

independent

terhadap

dalam penelitian ini.
Sementara itu, R2 sebesar 0,537.
Nilai ini menunjukkan bahwa model
yang

digunakan

kemampuan

variasi

simultan

secara

signifikan

fertilitas

pada

wanita

pekerja di kota Palangka Raya pada
rumah tangga miskin.
Sedangkan

memiliki

menjelaskan

atau

koefisien

masing-masing

regresi

ada

yang

perubahan fertilitas sebesar 53,7%,

menunjukkan hasil signifikan dan ada

sedangkan sisanya sebesar 46,3%

yang

dijelaskan oleh variabel lain di luar

Berdasarkan hasil estimasi pada tabel

estimasi model.

5.2 dapat dilihat bahwa variabel

tidak

terhadap

fertilitas.

pengaruh

variabel-

pendapatan dan biaya anak yang

variabel

independent

terhadap

signifikan dalam model ini, karena t-

variabel

dependent

secara

Dan

hitungnya lebih besar dari t-tabel.

keseluruhan dilihat dari nilai F-

Sedangkan jam kerja, usia kawin

Hitung

pertama,

sebesar

17,954

dengan

pendidikan

dan

lokasi

0,000

pekerjaan nilai t-hitungnya lebih kecil

(signifikansi). Karena probabilitas

dari t-tabel sehingga tidak signifikan

jauh lebih kecil dari α = 0,05, maka

terhadap fertilitas.

tingkat

model

probabilitas

regresi

dapat

untuk memprediksi

Berdasarkan dari hasil estimasi

digunakan
faktor-faktor

di

atas

maka

dapat

yang mempengaruhi fertilitas pada

pengaruh

wanita pekerja di kota Palangkaraya

terhadap variabel independent pada

dalam hal ini rumah tangga miskin

penelitian ini sebagai berikut :

atau

1.

dapat

dikatakan

bahwa

pendapatan, biaya anak, jam kerja,
usia kawin pertama, pendidikan,
dan

lokasi

pekerjaan

secara

variabel

dijelaskan
dependent

Pengaruh Pendapatan terhadap
Fertilitas
Besarnya

koefisien

variabel pendapatan sebesar

regresi
1,379
89

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

artinya

apabila

pendapatan

Vol.3 No.6 Juli 2016

mengatakan

bahwa

pendapatan

bertambah 1 rupiah maka fertilitas

memiliki

akan turun sebesar 1,379 orang

terhadap fertilitas di mana setiap

dengan asumsi variabel – variabel

pendapatan

lain konstan.

akan turun begitupun sebaliknya.

Hasil

perhitungan

diperoleh

untuk

pengaruh

naik

negative

maka

fertilitas

statistic

Hubungan yang terjadi ini bertolak

variabel

belakang

dengan

yang

pendapatan (XI), diperoleh nilai

dikemukakan

thitung

yang mengatakan bahwa apabila

sebesar

2,170

dengan

Mundiharno

signifikansi t sebesar 0,033. Dengan

ada

menggunakan signifikansi (α) 0,05

aspirasi orang tua akan berubah.

dan df(degree of freedom) sebesar

Orang tua lebih menyukai anak

93, maka diperoleh nilai ttabel sebesar

dengan kualitas yang baik.

menunjukan

pendapatan

bahwa

memiliki

pengaruh

pendapatan

maka

Untuk kasus di kota Palangka

1,661. Maka diperoleh thitung (2,170) >
(1,661)

kenaikan

oleh

apa

Raya dalam hal ini rumah tangga
miskin

nampaknya

cara

berpikir

wanita

mereka perlahan-lahan berubah dari

Raya

prinsip ‘banyak anak banyak rejeki’

(rumah tangga miskin) pada taraf

menjadi ‘banyak anak banyak beban’.

kepercayaan 95%.

Karena sebagian dari mereka telah

terhadap
pekerja

fertilitas
di kota

pada
Palangka

Pendapatan memiliki pengaruh

menyadari bahwa betapa sulitnya

terhadap

untuk memelihara anak yang banyak

fertilitas di mana setiap pendapatan

sementara untuk biaya hidup sehari-

naik

hari saja sudah susah.

positif

dan

maka

begitupun

signifikan

fertilitas

akan

sebaliknya

naik
setiap

pendapatan turun maka fertilitas
akan turun. Hal ini berbanding
terbalik dari hipotesis awal yang

2.

Pengaruh Biaya Anak terhadap
Fertilitas
Besarnya

variabel

biaya

koefisien
anak

regresi
memiliki
90

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

pengaruh

positif

dan

signifikan

Vol.3 No.6 Juli 2016

besarnya koefisien variabel sebesar -

terhadap fertilitas dimana besarnya

0,002

koefisien regresi variabel

sebesar

pengurangan jam kerja sebesar 1 jam

setiap

maka fertilitas naik sebesar 0,002

7,604,

hal

ini

berarti

hal

ini

berarti

penambahan biaya anak 1 rupiah

orang

maka fertilitas turun sebesar 7,604

variabel lain konstan.

orang dengan asumsi variabel –

dengan

Hasil

asumsi

setiap

variabel-

perhitungan

statistic

diperoleh untuk variabel umur jam

variabel lainnya konstan.
statistic

kerja (X3), diperoleh nilai thitung sebesar

diperoleh untuk variabel biaya anak

-0,400 dengan signifikansi t sebesar

(X2), diperoleh nilai thitung sebesar

0,690.

8,335 dengan signifikansi t sebesar

signifikansi (α) 0,05 dan df(degree of

0,000.

freedom) sebesar 93, maka diperoleh

Hasil

perhitungan

Dengan

menggunakan

Dengan

menggunakan

signifikansi (α) 0,05 dan df(degree of

nilai

freedom) sebesar 93, maka diperoleh

diperoleh t-hitung (0,400) < (1,661)

nilai

Maka

menunjukan bahwa Jam kerja tidak

diperoleh thitung (8,335) > (1,661)

memiliki pengaruh terhadap fertilitas

menunjukan

anak

pada wanita pekerja di kota Palangka

terhadap

Raya (rumah tangga miskin) pada

ttabel

memiliki

sebesar

1,661.

bahwa

biaya

pengaruh

ttabel

sebesar

1,661.

fertilitas pada wanita pekerja di kota

taraf kepercayaan 95%.

Palangka

4.

Raya

(rumah

tangga

miskin) pada taraf kepercayaan 95%.
3.

Pengaruh Usia Kawin Pertama
Terhadap Fertilitas

Pengaruh Jam Kerja Terhadap
Fertilitas

Maka

Besarnya

koefisien

regresi

variabel usia kawin pertama memiliki

Besarnya

koefisien

variabel

jam

pengaruh

negatif

kerja

regresi
memiliki

namun

tidak

signifikan terhadap fertilitas dimana

pengaruh

positif

namun

tidak

signifikan terhadap fertilitas dimana
besarnya koefisien variabel sebesar
0,037

hal

ini

berarti

setiap
91

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

Vol.3 No.6 Juli 2016

penambahan usia kawin pertama 1

sebesar 0,214 orang dengan asumsi

tahun maka fertilitas turun sebesar

jika variabel independent tetap.

0,037 orang dengan asumsi variabel –
variabel lain konstan.
Hasil

Hasil

perhitungan

statistic

diperoleh untuk variabel pendidikan
statistic

(D1), diperoleh nilai thitung sebesar

diperoleh untuk variabel usia kawin

0,741 dengan signifikansi t sebesar

pertama (X4), diperoleh nilai thitung

0,461.

sebesar 1,197 dengan signifikansi t

signifikansi (α) 0,05 dan df(degree of

sebesar 0,234. Dengan menggunakan

freedom) sebesar 93, maka diperoleh

signifikansi (α) 0,05 dan df(degree of

nilai

freedom) sebesar 93, maka diperoleh

diperoleh t-hitung (0,741) < (1,661)

nilai

menunjukan

ttabel

perhitungan

sebesar

1,661.

Maka

Dengan

ttabel

menggunakan

sebesar

1,661.

bahwa

Maka

tidak

ada

diperoleh t-hitung (1,197) < (1,661)

perbedaan antara wanita pekerja yang

menunjukan

awal

berpendidikan SLTP ke bawah dan

pengaruh

SLTA ke atas terhadap fertilitas pada

nikah

tidak

terhadap
pekerja

bahwa

umur

memiliki

fertilitas
di kota

pada
Palangka

wanita

wanita pekerja di kota Palangka Raya

Raya

(rumah tangga miskin) pada taraf

(rumah tangga miskin) pada taraf

kepercayaan 95%.

kepercayaan 95%.

6.

5.

Pengaruh

Pendidikan

Pengaruh

Lokasi

Pekerjaan

terhadap Fertilitas

Terhadap Fertilitas

Lokasi pekerjaan memiliki besar

Tingkat pendidikan memiliki

koefisien

regresi

variabel

sebesar

variabel

0,207. Hal ini menunjukkan bahwa

sebesar 0,214. Hal ini menunjukkan

tidak ada perbedaan antara lokasi

bahwa tidak ada perbedaan tingkat

pekerjaan yang dilakukan di dalam

pendidikan antara tingkat SLTP ke

rumah dan di luar rumah sebesar

bawah dan tingkat SLTP ke atas

0,207

besar

koefisien

regresi

orang

dengan

asumsi

jika

seluruh variabel independent tetap.
92

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

Hasil
diperoleh

perhitungan
untuk

statistic

variabel

lokasi

Vol.3 No.6 Juli 2016

pada taraf kepercayaan sebesar 95
%.

pekerjaa (D2), diperoleh nilai thitung

b. Variabel Biaya Anak (X2) memiliki

sebesar 1,158 dengan signifikansi t

pengaruh positif dan signifikan

sebesar 0,250. Dengan menggunakan

terhadap fertilitas (Y) pada wanita

signifikansi (α) 0,05 dan df(degree of

pekerja di kota Palangka Raya

freedom) sebesar 93, maka diperoleh

dalam hal ini rumah tangga miskin

nilai

pada taraf kepercayaan sebesar 95

ttabel

sebesar

1,661.

Maka

diperoleh thitung (1,158) < (1,661)
menunjukan

bahwa

tidak

ada

%.
c. Variabel Jam Kerja (X3) memiliki

perbedaan fertilitas antara wanita

pengaruh negative

pekerja di kota Palangka Raya yang

signifikan terhadap fertilitas (Y)

bekerja di dalam rumah maupun

pada

yang bekerja di luar rumah dengan

Palangka

taraf kepercayaan 95%.

rumah tangga miskin pada taraf

wanita
Raya

dan tidak

pekerja
dalam

di
hal

kota
ini

kepercayaan sebesar 95 %.
KESIMPULAN

d. Variabel Usia Kawin Pertama (X1)

Berdasarkan hasil dan pembahasan

memiliki

yang

bab

tidak signifikan terhadap fertilitas

ditarik

(Y) pada wanita pekerja di kota

telah

sebelumnya,

dilakukan
maka

pada

dapat

kesimpulan sebagai berikut :
a. Variabel Pendapatan (X1) memiliki
pengaruh positif dan signifikan
terhadap fertilitas (Y) pada wanita
pekerja di kota Palangka Raya
dalam hal ini rumah tangga miskin

Palangka

pengaruh

Raya

positif

dalam

hal

dan

ini

rumah tangga miskin pada taraf
kepercayaan sebesar 95 %.
e. Variabel

Pendidikan

(D1)

menunjukkan bahwa tidak ada
perbedaan fertilitas antara tingkat
pendidikan SLTP ke bawah dan
tingkat SLTP ke atas.
93

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

Vol.3 No.6 Juli 2016

f. Variabel Lokasi Pekerjaan (D2)

Hurlock, B Elizabeth. 1999.
Psikologi Perkembangan. Erlangga :
Jakarta
www.bps.go.id. Diakses tanggal
12 Mei 2016
http://www.damandiri.or.id/file/r
ahmawatiunhasbab2.pdf. Diakses
Tanggal 22 Mei 2016
http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/i
ndex.php/man/article/viewFile/16139/
16131. Diakses tanggal 12 Mei 2016
http://digilib.its.ac.id/public/ITSMaster-15202-Chapter1-803224.pdf.
Diakses tangga 6 Pebruari 2016
http://www.conceptfertility.com.
my/content.php?lang=bm&cat=189&s
ubcat=183&item=20. Diakses tanggal 6
Pebruari 2016
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/f
iles/cdk_136_kesehatan_kerja.pdf.
Diakses tanggal 22 April 2016
Diposkan oleh Poliklinik Rutan
Pondok Bambu di 11.57 Diakses
tanggal 12 Mei 2016

menunjukkan bahwa tidak ada
perbedaan fertilitas antara lokasi
pekerjaan yang dilakukan di dalam
rumah maupun di luar rumah.
g. Secara

simultan,

variabel

Pendapatan (X1), Biaya Anak (X2),
Jam

Kerja

(X3),

Usia

Kawin

Pertama (X4), Pendidikan (D1), dan
Lokasi Pekerjaan (D2) berpengaruh
secara signifikan (nyata) terhadap
variabel terikat (Y) yaitu Fertilitas
di kota Palangka Raya dalam hal
ini rumah tangga miskin.
DAFTAR PUSTAKA
BPS, 2016, Palangka Raya dalam
angka. Badan Pusat Statistik Kota
Palangka Raya.

94