PENGARUH DOSIS PUPUK KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI (Brassica rapa) Zul Habibi
PENGARUH DOSIS PUPUK KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN
SAWI (Brassica rapa)
Zul Habibi1, Dr. Halus Satriawan, SP, M.Si2, Agusni, SP, MP3
Agroteknologi (S1), FakultasPertanian, UniversitasAlmuslim
Jln. Almuslim No.1, Bireuen-Aceh Indonesia
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan dosis dan kombinasi pupuk
kompos terhadap pertumbuhan tanaman sawi. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan, dimulai
pada bulan September 2015 sampai Oktober 2015. Lokasi penelitian dilaksanakan Di Desa
Matang Jareueng Kecamatan Samalanga Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh. Penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial dengan 4 perlakuan dan 3
ulangan dimana setiap unit percobaan terdiri dari jenis tanaman sawi. Parameter dalam penelitian
ini adalah tinggi tanaman (cm), diameter batang (cm), berat berangkasan basah (gr) dan berat
berangkasan kering (gr). Hasil penelitian dalam penelitian ini dari hasil pengamatan tinggi
tanaman sawi pada umur 16, 28 dan 40 Hari setelah Tanam (HST). Hasil pengujian
menunjukkan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umut 16 dan 40 HST, tidak
berpengaruh nyata pada 28 HST.Dari hasil pengamatan diameter batang sawi pada umur 16, 28
dan 40 HST. Hasil pengujian menunjukkan tidak berpengaruh nyata terhadap diameter batang
pada umut 16, 28 dan 40 HST.
Kata Kunci : Pupuk Kompos, Sawi.
PENDAHULUAN
tanah serta lingkungan, jika dibiarkan lebih
LatarBelakang
lanjut akan berpengaruh fatal bagi siklus
Sawi (Brassica rapa) merupakan jenis
kelangsungan
kehidupan,
bahkan
jika
sayur – sayuran yangtidak asing lagi di
sayuran yang tercemar tersebut dimakan oleh
masyarakat Indonesia. Selain dikonsumsi
manusia secara terus menerus, tentunya akan
langsung, sawi jugadigunakan untuk sayur –
menyebabkan efek kerusakan pada jaringan
sayuran. Sehingga prospek komoditas sawi
tubuh,
ini sangatbaik untuk dibudidayakan dengan
menyebabkan tanah rusak. Hal ini tentunya
baik.
tiap
perlu adanya penambahan pupuk organik
dengan
yang menyebabkan tanah menjadi lebih baik,
peningkatan jumlah penduduk dan taraf
baik secara fisik,biologi maupun kimia tanah.
kehidupanmasyarakat
Pemberian
dosis
kombinasi
dengan
Konsumsi
sawi
tahunnyameningkat
mengenai
pentingnya
pada
seiring
serta
kesadaran
sayuran
dalam
asupanmakannnya (Rukmana, 2007).
sedangkan
pada
pupuk
tanah
kompos
menggunakan
akan
dan
eceng
gondok diharapkan dapat meningkatkan hasil
Penggunaan pupuk anorganik yang
tanaman sawi, karena pada tanah yang
terus menerus dapat merusak kesuburan
kebanyakan pupuk anorganik bila langsung
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
Page | 305
dijadikan pertanian organik hasilnya akan
tanaman sawi hijau dapat tumbuh dan
kurang bagus.
berkembang dengan baik pada tanah yang
Berdasarkan pembahasan diatas maka
gembur, subur, tanah mudah menyerap air,
penulis tertarik untuk mengambil judul
dan kedalaman tanah cukup dalam (Cahyono,
“Pengaruh Dosis Pupuk Kompos Terhadap
2003).
Pertumbuhan Tanaman Sawi”.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan
2. Pengaruh Pupuk Kompos Terhadap
penelitian ini adalah
Pertumbuhan Tanaman Sawi
untuk mengetahui pengaruh penggunaan
Pupuk kompos adalah jenis pupuk
dosis pupuk kompos terhadap pertumbuhan
alami yang terbuat dari bahan organik yang
tanaman sawi.
merupakan sisa buangan makhluk hidup
Manfaat Penelitian
(tanaman dan hewan). Sebagai pupuk alami,
Berdasarkan tujuan penelitian tersebut
keberadaan
kompos
terutama
sangat
diatas, maka manfaat yang diharapkan dalam
dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi fisik
penelitian ini adalah:
tanah, di samping untuk menyuplai unsur
a. Dapat mengetahui pengaruh penggunaan
hara (Sutedjo, 2002).
dosis
pupuk
kompos
terhadap
pertumbuhan tanaman sawi.
b. Dapat
memanfaatan
pupuk
Tanaman
sayur-sayuran
pada
umumnya akan tumbuh baik pada tanah
kompos
terhadap pertumbuhan tanaman sawi.
dengan kandungan bahan organik yang
tinggi, tidak tergenang, memiliki aerasi dan
c. Dapat menghemat biaya bagi petani bila
drainasi yang baik (Haryanto dkk, 2006).
menggunakan pupuk kompos terhadap
Kandungan bahan kompos yang rendah
pertumbuhan tanaman sawi.
merupakan kendala utama dalam produksi
sayur-sayuran.
Oleh
karena
itu
untuk
TINJAUAN PUSTAKA
mendapatkan produksi sayur-sayuran yang
1. Botani Tanaman Sawi
tinggi, disamping pemberian pupuk kimia
Tanaman sawi hijau berakar serabut
yang
tumbuh
dan
berkembang
secara
juga harus dilakukan pemberian pupuk
kompos.
menyebar ke semua arah disekitar permukaan
Kebutuhan tanah akan bahan organik berupa
tanah, perakaranya sangat dangkal pada
pupuk kandang, kompos, pupuk hijau terus
kedalaman sekitar 5 cm. Tanaman sawi hijau
meningkat
tidak memiliki akar tunggang. Perakaran
menurunnya kesuburan tanah, rusaknya sifat-
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
sejalan
dengan
makin
Page | 306
sifat fisik tanah, rendahnya daya ikat
METODE PENELITIAN
terhadap
1. Metode Penelitian
air
hujan
dan
menurunnya
persediaan bahan organik.
Penelitian
ini
menggunakan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) non
faktorial dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan
3. Manfaat Pupuk Kompos
Manfaat pupuk kompos adalah dapat
dimana setiap unit percobaan terdiri dari
menyediakan unsur hara makro dan mikro,
jenis tanaman sela. Perlakuannya sebagai
mengandung asam humat (humus) yang
berikut :
mampu meningkatkan kapasitas tukar kation
A0 = Kontrol
tanah,
bahan
A1 = Pupuk Kompos 10 ton/ha
mikroorganisme tanah, pada tanah masam
A2 = Pupuk Kompos 20 ton/ha
penambahan bahan organik dapat membantu
A3 = Pupuk Kompos 30 ton/ha
meningkatkan pH tanah, dan penggunaan
Model matematis yang digunakan adalah :
meningkatkan
aktivitas
Yij = µ + βi+ Pj + εij
pupuk organik tidak menyebabkan polusi
tanah dan polusi air (Novizan, 2007).
2. Pelaksanaan Penelitian
Kompos dibuat dari bahan organik
Pelaksanaanpenelitiandalampenelitiani
yang berasal dari bermacam-macam sumber.
nidimulaidenganpembuatan pupuk kompos,
Dengan
pengolahan tanah ,pembuatan bedengan,
demikian,
kompos
merupakan
sumber bahan organik dan nutrisi tanaman.
pembibitan,
Kemungkinan
bahan
penyulaman, pemupukan, panen
mengandung
selulosa
dasar
15-60%,
kompos
enzi
penanaman,
pemeliharaan,
3. Variabel Pengamatan
hemiselulosa 10-30%, lignin 5-30%, protein
Pengamatan pertumbuhan tanaman
5-30%, bahan mineral (abu) 3-5%, di
sawi dimulai umur tanam 2 minggu setelah
samping itu terdapat bahan larut air panas
tanam dengan interval 1 minggu sekali dan
dan dingin (gula, pati, asam amino, urea,
variabel pengamatan meliputi :
garam amonium) sebanyak 2-30% dan 1-
1. Tinggi Tanaman (cm)
15% lemak larut eter dan alkohol, minyak
dan lilin (Sutanto, 2002).
Pengukuran tinggi tanaman dilakukan
dengan
menggunakan
meteran
pada
permukaan tanah dengan pangkal tanaman
kemudian meteran diarahkan keatas sampai
pada bagian daun yang tertinggi / panjang
pada umur 16, 28 dan 40 HST.
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
Page | 307
dilakukan dengan menggunakan timbangan
2. Diameter Batang (cm)
Pengukuran
diameter
batang
dilakukan pada saat panen. Pengukuran
digital, setiap tanaman sawi diambil sampel
tanaman dari setiap petak perlakuan.
dilakukan dengan cara meletakkan jangka
sorong pada bagian batang sawi, setiap
HASIL DAN PEMBAHASAN
tanaman sawi diambil sampel tanaman dari
1. Pengaruh Pupuk kompos
setiap petak perlakuan pada umur 16, 28 dan
a. Tinggi Tanaman (cm)
Dari hasil pengamatan tinggi tanaman
40 HST.
sawi pada umur 16, 28 dan 40 Hari setelah
3. Jumlah daun
Pengukuran jumlah daun dilakukan
Tanam (HST) disajikan pada lampiran 1, 3
dengan menghitung jumlah daun satu pokok
dan
5.
Hasil
pengujian
menunjukkan
tanaman sawi dilakukan pada umur 16, 28
berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman
dan 40 HST.
pada umut 16 dan 40 HST, tidak berpengaruh
4. Berat Berangkasan Basah (gr)
nyata pada 28 HST. Pengaruh Pupuk kompos
Pengukuran berat berangkasan basah
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman
dilakukan pada saat panen. Pengukuran
sawi dapat di lihat pada Tabel 1 di bawah ini:
Tabel 1. Rata-Rata Tinggi Tanaman Pada Umur 16, 28 dan 40 HST Akibat Pemberian Pupuk
Kompos
TinggiTanaman (cm)
Perlakuan
16 HST
28 HST
40 HST
A0 (Kontrol)
3.77a
11.79
22.12a
A1 (10 ton/ha)
4.00a
12.22
23.00a
A2 (20 ton/ha)
4.43a
11.21
30.82b
A3 (30 ton/ha)
5.01b
11.82
31.12b
0.8
-
5.6
BNJ 0,05
Keterangan
: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada lajur dan kolom yang sama berbeda tidak nyata
pada
Tabel
1
uji
menunjukkan
BNJ
pada
taraf
(0,05).
bahwa
berasosiasi dengan tanaman tersebut, dengan
pemberian pupuk kompos berpengaruh nyata
menambat nitrogen. Hal ini sesuai dengan
terhadap tinggi tanaman pada umur 16 dan
pendapat Weiss (2003), diduga karena pupuk
40 HST dan tidak berpengaruh nyata pada
kompos dapat bersimbiosis dengan tanaman
umur 28 HST. Pupuk kompos hidup dengan
sawi yaitu dengan cara menginfeksi akar
menginfeksi akar tanaman legum dan
tanaman
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
dan
membentuk
bintil akar
Page | 308
didalamnya, karena adanya bintil akar yang
Dari
hasil
pengamatan
diameter
efektif dapat menyediakan unsur hara N
batang sawi pada umur
dalam
disajikan pada lampiran 7, 9 dan 11.
mendukung
pertumbuhan
bagi
tanaman.
Pengaruh
Pupuk
16, 28 dan 40
kompos
terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman sawidi lihat
pada Tabel 2 di bawah ini:
b. Diameter Batang (cm)
Tabel 2. Rata-Rata Diameter Batang Pada Umur 16, 28 dan 40 HST Akibat Pemberian Pupuk
kompos
Diameter Batang (cm)
Perlakuan
16 HST
28 HST
40 HST
A0 (Kontrol)
0.77
1.45
1.45
A1 (10 ton/ha)
0.66
1.89
1.33
A2 (20 ton/ha)
0.43
1.55
1.28
A3 (30 ton/ha)
0.35
1.49
2.45
-
-
-
BNJ 0,05
Keterangan
: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada lajur dan kolom yang sama berbeda tidak nyata
pada uji BNJ pada taraf (0,05).
Berdasarkan
menunjukkan
Tabel
bahwa
2
pemberian
diatas
daerah
Pupuk
kekurangan
kompos tidak berpengaruh nyata terhadap
pembesaran.
Bila
Pupuk
tanaman
kompos
maka
pembesaran dan perpanjangan sel terhambat.
diameter batang baik pada umur 16, 28 dan
40HST. Hal ini diduga pemberian Pupuk
komposadalah mengatur pergerakan stomata
c. Jumlah Daun (Helai)
Dari hasil pengamatan jumlah daun
dan memperbesar batang yang akan tumbuh.
sawi pada umur
Sesuai dengan pendapat Bel dan Rahmania
Pengaruh
(2001),menyatakan
pertumbuhan dan hasil tanaman sawidi lihat
tanaman
bahwa
tidakberkorelasi
pertumbuhan
dengan
Pupuk
16, 28 dan 40HST.
kompos
terhadap
pada Tabel 3 di bawah ini:
penambahan konsentrasipupuk kompos pada
Tabel 3. Rata-Rata Jumlah Daun Pada Umur 16, 28 dan 40 HST Akibat Pemberian Pupuk
kompos
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
Page | 309
JumlahDaun (Helai)
Perlakuan
16 HST
28 HST
40 HST
A0 (Kontrol)
2.77
4.45
8.36
A1 (10 ton/ha)
2.66
4.22
8.76
A2 (20 ton/ha)
2.43
4.21
8.78
A3 (30 ton/ha)
2.35
4.82
8.40
-
-
-
BNJ 0,05
Keterangan
: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada lajur dan kolom yang sama berbeda tidak nyata
pada uji BNJ pada taraf (0,05).
Berdasarkan
menunjukkan
Tabel
bahwa
3
pemberian
diatas
Pupuk
d. Berat Berangkasan Basah (gr)
kompos tidak berpengaruh nyata terhadap
Hasil pengamatan terhadap berat
jumlah jumlah daun. Mekanisme kerja pupuk
bangkasan basah dalam satu kali panen. Hasil
kompos pada tanaman yaitu dengan cara
pengujian menunjukkan berpengaruh nyata
rambut akar normal, pengeluaran zat organic
terhadap berat bangkasan basah. Pengaruh
oleh akar, akumulasi pupuk kompos dalam
Pupuk kompos terhadap pertumbuhan dan
rhizosfer. Hal ini diduga pemberian Pupuk
hasil tanaman sawidi lihat pada Tabel 4 di
kompos tidak mampu membantu proses
bawah ini:
penyerapan unsur hara dan mineral dalam
tanah (Handayanto,2007).
Tabel 4. Rata-Rata Berat Bangkasan Basah Akibat Pemberian Pupuk kompos
Perlakuan
BeratBerangkasanBasah (gr)
A0 (Kontrol)
114.70a
A1 (10 ton/ha)
165.05c
A2 (20 ton/ha)
162.40b
A3 (30 ton/ha)
169.52d
BNJ 0,05
Keterangan
1.1
: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada lajur dan kolom yang sama berbeda tidak nyata
pada
pada
taraf
(0,05)
diatas
bahwa pemberian Pupuk kompos mampu
pemberian
Pupuk
memberi dampak yang nyata pada berat
kompos berpengaruh nyata terhadap berat
sawi.Secara umum pertumbuhan generatif
menunjukkan
bahwa
Tabel
BNJ
4
.
Berdasarkan
uji
bangkasan basah. Hal ini menunjukkan
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
Page | 310
terjadi apabila tanaman terpenuhi pupuk dan
berpengaruh nyata terhadap jumlah akar.
zat hara yang baik.
Pengaruh
Pupuk
pertumbuhan
dan
kompos
hasil
terhadap
tanaman
sawi
(P
SAWI (Brassica rapa)
Zul Habibi1, Dr. Halus Satriawan, SP, M.Si2, Agusni, SP, MP3
Agroteknologi (S1), FakultasPertanian, UniversitasAlmuslim
Jln. Almuslim No.1, Bireuen-Aceh Indonesia
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan dosis dan kombinasi pupuk
kompos terhadap pertumbuhan tanaman sawi. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan, dimulai
pada bulan September 2015 sampai Oktober 2015. Lokasi penelitian dilaksanakan Di Desa
Matang Jareueng Kecamatan Samalanga Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh. Penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial dengan 4 perlakuan dan 3
ulangan dimana setiap unit percobaan terdiri dari jenis tanaman sawi. Parameter dalam penelitian
ini adalah tinggi tanaman (cm), diameter batang (cm), berat berangkasan basah (gr) dan berat
berangkasan kering (gr). Hasil penelitian dalam penelitian ini dari hasil pengamatan tinggi
tanaman sawi pada umur 16, 28 dan 40 Hari setelah Tanam (HST). Hasil pengujian
menunjukkan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umut 16 dan 40 HST, tidak
berpengaruh nyata pada 28 HST.Dari hasil pengamatan diameter batang sawi pada umur 16, 28
dan 40 HST. Hasil pengujian menunjukkan tidak berpengaruh nyata terhadap diameter batang
pada umut 16, 28 dan 40 HST.
Kata Kunci : Pupuk Kompos, Sawi.
PENDAHULUAN
tanah serta lingkungan, jika dibiarkan lebih
LatarBelakang
lanjut akan berpengaruh fatal bagi siklus
Sawi (Brassica rapa) merupakan jenis
kelangsungan
kehidupan,
bahkan
jika
sayur – sayuran yangtidak asing lagi di
sayuran yang tercemar tersebut dimakan oleh
masyarakat Indonesia. Selain dikonsumsi
manusia secara terus menerus, tentunya akan
langsung, sawi jugadigunakan untuk sayur –
menyebabkan efek kerusakan pada jaringan
sayuran. Sehingga prospek komoditas sawi
tubuh,
ini sangatbaik untuk dibudidayakan dengan
menyebabkan tanah rusak. Hal ini tentunya
baik.
tiap
perlu adanya penambahan pupuk organik
dengan
yang menyebabkan tanah menjadi lebih baik,
peningkatan jumlah penduduk dan taraf
baik secara fisik,biologi maupun kimia tanah.
kehidupanmasyarakat
Pemberian
dosis
kombinasi
dengan
Konsumsi
sawi
tahunnyameningkat
mengenai
pentingnya
pada
seiring
serta
kesadaran
sayuran
dalam
asupanmakannnya (Rukmana, 2007).
sedangkan
pada
pupuk
tanah
kompos
menggunakan
akan
dan
eceng
gondok diharapkan dapat meningkatkan hasil
Penggunaan pupuk anorganik yang
tanaman sawi, karena pada tanah yang
terus menerus dapat merusak kesuburan
kebanyakan pupuk anorganik bila langsung
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
Page | 305
dijadikan pertanian organik hasilnya akan
tanaman sawi hijau dapat tumbuh dan
kurang bagus.
berkembang dengan baik pada tanah yang
Berdasarkan pembahasan diatas maka
gembur, subur, tanah mudah menyerap air,
penulis tertarik untuk mengambil judul
dan kedalaman tanah cukup dalam (Cahyono,
“Pengaruh Dosis Pupuk Kompos Terhadap
2003).
Pertumbuhan Tanaman Sawi”.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan
2. Pengaruh Pupuk Kompos Terhadap
penelitian ini adalah
Pertumbuhan Tanaman Sawi
untuk mengetahui pengaruh penggunaan
Pupuk kompos adalah jenis pupuk
dosis pupuk kompos terhadap pertumbuhan
alami yang terbuat dari bahan organik yang
tanaman sawi.
merupakan sisa buangan makhluk hidup
Manfaat Penelitian
(tanaman dan hewan). Sebagai pupuk alami,
Berdasarkan tujuan penelitian tersebut
keberadaan
kompos
terutama
sangat
diatas, maka manfaat yang diharapkan dalam
dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi fisik
penelitian ini adalah:
tanah, di samping untuk menyuplai unsur
a. Dapat mengetahui pengaruh penggunaan
hara (Sutedjo, 2002).
dosis
pupuk
kompos
terhadap
pertumbuhan tanaman sawi.
b. Dapat
memanfaatan
pupuk
Tanaman
sayur-sayuran
pada
umumnya akan tumbuh baik pada tanah
kompos
terhadap pertumbuhan tanaman sawi.
dengan kandungan bahan organik yang
tinggi, tidak tergenang, memiliki aerasi dan
c. Dapat menghemat biaya bagi petani bila
drainasi yang baik (Haryanto dkk, 2006).
menggunakan pupuk kompos terhadap
Kandungan bahan kompos yang rendah
pertumbuhan tanaman sawi.
merupakan kendala utama dalam produksi
sayur-sayuran.
Oleh
karena
itu
untuk
TINJAUAN PUSTAKA
mendapatkan produksi sayur-sayuran yang
1. Botani Tanaman Sawi
tinggi, disamping pemberian pupuk kimia
Tanaman sawi hijau berakar serabut
yang
tumbuh
dan
berkembang
secara
juga harus dilakukan pemberian pupuk
kompos.
menyebar ke semua arah disekitar permukaan
Kebutuhan tanah akan bahan organik berupa
tanah, perakaranya sangat dangkal pada
pupuk kandang, kompos, pupuk hijau terus
kedalaman sekitar 5 cm. Tanaman sawi hijau
meningkat
tidak memiliki akar tunggang. Perakaran
menurunnya kesuburan tanah, rusaknya sifat-
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
sejalan
dengan
makin
Page | 306
sifat fisik tanah, rendahnya daya ikat
METODE PENELITIAN
terhadap
1. Metode Penelitian
air
hujan
dan
menurunnya
persediaan bahan organik.
Penelitian
ini
menggunakan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) non
faktorial dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan
3. Manfaat Pupuk Kompos
Manfaat pupuk kompos adalah dapat
dimana setiap unit percobaan terdiri dari
menyediakan unsur hara makro dan mikro,
jenis tanaman sela. Perlakuannya sebagai
mengandung asam humat (humus) yang
berikut :
mampu meningkatkan kapasitas tukar kation
A0 = Kontrol
tanah,
bahan
A1 = Pupuk Kompos 10 ton/ha
mikroorganisme tanah, pada tanah masam
A2 = Pupuk Kompos 20 ton/ha
penambahan bahan organik dapat membantu
A3 = Pupuk Kompos 30 ton/ha
meningkatkan pH tanah, dan penggunaan
Model matematis yang digunakan adalah :
meningkatkan
aktivitas
Yij = µ + βi+ Pj + εij
pupuk organik tidak menyebabkan polusi
tanah dan polusi air (Novizan, 2007).
2. Pelaksanaan Penelitian
Kompos dibuat dari bahan organik
Pelaksanaanpenelitiandalampenelitiani
yang berasal dari bermacam-macam sumber.
nidimulaidenganpembuatan pupuk kompos,
Dengan
pengolahan tanah ,pembuatan bedengan,
demikian,
kompos
merupakan
sumber bahan organik dan nutrisi tanaman.
pembibitan,
Kemungkinan
bahan
penyulaman, pemupukan, panen
mengandung
selulosa
dasar
15-60%,
kompos
enzi
penanaman,
pemeliharaan,
3. Variabel Pengamatan
hemiselulosa 10-30%, lignin 5-30%, protein
Pengamatan pertumbuhan tanaman
5-30%, bahan mineral (abu) 3-5%, di
sawi dimulai umur tanam 2 minggu setelah
samping itu terdapat bahan larut air panas
tanam dengan interval 1 minggu sekali dan
dan dingin (gula, pati, asam amino, urea,
variabel pengamatan meliputi :
garam amonium) sebanyak 2-30% dan 1-
1. Tinggi Tanaman (cm)
15% lemak larut eter dan alkohol, minyak
dan lilin (Sutanto, 2002).
Pengukuran tinggi tanaman dilakukan
dengan
menggunakan
meteran
pada
permukaan tanah dengan pangkal tanaman
kemudian meteran diarahkan keatas sampai
pada bagian daun yang tertinggi / panjang
pada umur 16, 28 dan 40 HST.
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
Page | 307
dilakukan dengan menggunakan timbangan
2. Diameter Batang (cm)
Pengukuran
diameter
batang
dilakukan pada saat panen. Pengukuran
digital, setiap tanaman sawi diambil sampel
tanaman dari setiap petak perlakuan.
dilakukan dengan cara meletakkan jangka
sorong pada bagian batang sawi, setiap
HASIL DAN PEMBAHASAN
tanaman sawi diambil sampel tanaman dari
1. Pengaruh Pupuk kompos
setiap petak perlakuan pada umur 16, 28 dan
a. Tinggi Tanaman (cm)
Dari hasil pengamatan tinggi tanaman
40 HST.
sawi pada umur 16, 28 dan 40 Hari setelah
3. Jumlah daun
Pengukuran jumlah daun dilakukan
Tanam (HST) disajikan pada lampiran 1, 3
dengan menghitung jumlah daun satu pokok
dan
5.
Hasil
pengujian
menunjukkan
tanaman sawi dilakukan pada umur 16, 28
berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman
dan 40 HST.
pada umut 16 dan 40 HST, tidak berpengaruh
4. Berat Berangkasan Basah (gr)
nyata pada 28 HST. Pengaruh Pupuk kompos
Pengukuran berat berangkasan basah
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman
dilakukan pada saat panen. Pengukuran
sawi dapat di lihat pada Tabel 1 di bawah ini:
Tabel 1. Rata-Rata Tinggi Tanaman Pada Umur 16, 28 dan 40 HST Akibat Pemberian Pupuk
Kompos
TinggiTanaman (cm)
Perlakuan
16 HST
28 HST
40 HST
A0 (Kontrol)
3.77a
11.79
22.12a
A1 (10 ton/ha)
4.00a
12.22
23.00a
A2 (20 ton/ha)
4.43a
11.21
30.82b
A3 (30 ton/ha)
5.01b
11.82
31.12b
0.8
-
5.6
BNJ 0,05
Keterangan
: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada lajur dan kolom yang sama berbeda tidak nyata
pada
Tabel
1
uji
menunjukkan
BNJ
pada
taraf
(0,05).
bahwa
berasosiasi dengan tanaman tersebut, dengan
pemberian pupuk kompos berpengaruh nyata
menambat nitrogen. Hal ini sesuai dengan
terhadap tinggi tanaman pada umur 16 dan
pendapat Weiss (2003), diduga karena pupuk
40 HST dan tidak berpengaruh nyata pada
kompos dapat bersimbiosis dengan tanaman
umur 28 HST. Pupuk kompos hidup dengan
sawi yaitu dengan cara menginfeksi akar
menginfeksi akar tanaman legum dan
tanaman
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
dan
membentuk
bintil akar
Page | 308
didalamnya, karena adanya bintil akar yang
Dari
hasil
pengamatan
diameter
efektif dapat menyediakan unsur hara N
batang sawi pada umur
dalam
disajikan pada lampiran 7, 9 dan 11.
mendukung
pertumbuhan
bagi
tanaman.
Pengaruh
Pupuk
16, 28 dan 40
kompos
terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman sawidi lihat
pada Tabel 2 di bawah ini:
b. Diameter Batang (cm)
Tabel 2. Rata-Rata Diameter Batang Pada Umur 16, 28 dan 40 HST Akibat Pemberian Pupuk
kompos
Diameter Batang (cm)
Perlakuan
16 HST
28 HST
40 HST
A0 (Kontrol)
0.77
1.45
1.45
A1 (10 ton/ha)
0.66
1.89
1.33
A2 (20 ton/ha)
0.43
1.55
1.28
A3 (30 ton/ha)
0.35
1.49
2.45
-
-
-
BNJ 0,05
Keterangan
: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada lajur dan kolom yang sama berbeda tidak nyata
pada uji BNJ pada taraf (0,05).
Berdasarkan
menunjukkan
Tabel
bahwa
2
pemberian
diatas
daerah
Pupuk
kekurangan
kompos tidak berpengaruh nyata terhadap
pembesaran.
Bila
Pupuk
tanaman
kompos
maka
pembesaran dan perpanjangan sel terhambat.
diameter batang baik pada umur 16, 28 dan
40HST. Hal ini diduga pemberian Pupuk
komposadalah mengatur pergerakan stomata
c. Jumlah Daun (Helai)
Dari hasil pengamatan jumlah daun
dan memperbesar batang yang akan tumbuh.
sawi pada umur
Sesuai dengan pendapat Bel dan Rahmania
Pengaruh
(2001),menyatakan
pertumbuhan dan hasil tanaman sawidi lihat
tanaman
bahwa
tidakberkorelasi
pertumbuhan
dengan
Pupuk
16, 28 dan 40HST.
kompos
terhadap
pada Tabel 3 di bawah ini:
penambahan konsentrasipupuk kompos pada
Tabel 3. Rata-Rata Jumlah Daun Pada Umur 16, 28 dan 40 HST Akibat Pemberian Pupuk
kompos
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
Page | 309
JumlahDaun (Helai)
Perlakuan
16 HST
28 HST
40 HST
A0 (Kontrol)
2.77
4.45
8.36
A1 (10 ton/ha)
2.66
4.22
8.76
A2 (20 ton/ha)
2.43
4.21
8.78
A3 (30 ton/ha)
2.35
4.82
8.40
-
-
-
BNJ 0,05
Keterangan
: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada lajur dan kolom yang sama berbeda tidak nyata
pada uji BNJ pada taraf (0,05).
Berdasarkan
menunjukkan
Tabel
bahwa
3
pemberian
diatas
Pupuk
d. Berat Berangkasan Basah (gr)
kompos tidak berpengaruh nyata terhadap
Hasil pengamatan terhadap berat
jumlah jumlah daun. Mekanisme kerja pupuk
bangkasan basah dalam satu kali panen. Hasil
kompos pada tanaman yaitu dengan cara
pengujian menunjukkan berpengaruh nyata
rambut akar normal, pengeluaran zat organic
terhadap berat bangkasan basah. Pengaruh
oleh akar, akumulasi pupuk kompos dalam
Pupuk kompos terhadap pertumbuhan dan
rhizosfer. Hal ini diduga pemberian Pupuk
hasil tanaman sawidi lihat pada Tabel 4 di
kompos tidak mampu membantu proses
bawah ini:
penyerapan unsur hara dan mineral dalam
tanah (Handayanto,2007).
Tabel 4. Rata-Rata Berat Bangkasan Basah Akibat Pemberian Pupuk kompos
Perlakuan
BeratBerangkasanBasah (gr)
A0 (Kontrol)
114.70a
A1 (10 ton/ha)
165.05c
A2 (20 ton/ha)
162.40b
A3 (30 ton/ha)
169.52d
BNJ 0,05
Keterangan
1.1
: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada lajur dan kolom yang sama berbeda tidak nyata
pada
pada
taraf
(0,05)
diatas
bahwa pemberian Pupuk kompos mampu
pemberian
Pupuk
memberi dampak yang nyata pada berat
kompos berpengaruh nyata terhadap berat
sawi.Secara umum pertumbuhan generatif
menunjukkan
bahwa
Tabel
BNJ
4
.
Berdasarkan
uji
bangkasan basah. Hal ini menunjukkan
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
Page | 310
terjadi apabila tanaman terpenuhi pupuk dan
berpengaruh nyata terhadap jumlah akar.
zat hara yang baik.
Pengaruh
Pupuk
pertumbuhan
dan
kompos
hasil
terhadap
tanaman
sawi
(P