KHUSHU’ DALAM AL-QUR’AN : STUDI PENAFSIRAN ISMA’IL HAQI DALAM RUH AL-BAYAN.

(1)

KHUSHU

’ DALAM AL-QUR’AN

(Studi Penafsiran Isma’il Haqi dalam Ruh al-Bayan)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Memperoleh Gelar Magister dalam Program Studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir

Disusun oleh:

KUSRONI

NIM : F1523282

PASCASARJANA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

SURABAYA


(2)

(3)

(4)

(5)

vii

Khushu a

!al-Baya "#$ % & ' ( ) *

+ , - # , , % # . # # /## . # # /## . # # /## . # # /# 0 & /#0 & /# ####0 & /#0 & /#

, ! - % , 1 ( - + , 1 1 + , %

%# * 1 + % ( 11 ! , - 1 % - %

1 1 , , % 1 % & + ! 1 %

1 1 , !# , ' % 2 " 1 , !& - 1

, + ! khushu’. Ibadah yang berkualitas adalah ibadah yang

dilakukan dengan penuh ketenangan hati, ketenangan fisik, dan konsentrasi fikiran, sehingga ibadah bisa memberikan efek positif dalam kehidupan sosial. Semua hal ini

hanya bisa tercapai ketika seseorang telah mampu khushu , , !&

#

Penelitian kualitatif berbasis library research ini bertujuan untuk mengungkap

ayat-ayat khushu’ yang disebutkan dalam al-Qur’an, meliputi varian makna khushu’,

macam-macam khushu’, kunci meraih khushu’, manfaat dan urgensi khushu’, serta

relevansinya dengan kehidupan modern berdasarkan analisis atas penafsiran Isma’il

Haqi dalam tafsir Ruh al-Bayan.

/ - % % 1 + ! 1 1 +

% + 1 1 + tahlili"# 3 1 1 1

! ' ! + + 4 %

-- khushu ' + & 1 ( 1 % 1

+ ! + % % , - % , ! ( #

+ ( 11 , !0 & khushu

1& + !& %& ! & 1 & 1 + ! - % , 1

5 ( !" - ' 1 + + + 1# 6 khushu ' 1

+ khushu ! - 1 1 + 1& + !& 1 1 + ! + %

- % ! & khushu , - 1 1 % ! %

% % ! # 6 khushu ' + 1 + khushu

- 1 % 1 1 % 1 % 1 - &

khushu - 1 % + 1 khushu 1& + !&

%& 1 1 + ! 1 % , 1 , ! &

1 + ! ! 1 + 1 ! + #


(6)

1

! ! !

!

"

"

"

"

#

#

#

#

$ %

$ %

$ %

$ %

&&&& Kusroni

# ' ( ) #* + ) ) # , - ) ) -(

, -# )

.ubudiyah

& ( , # * / , ( ' , 0 , '

/ ) # ) # % - % ( +

1

# ) #

, -

/

S1alat , ( ) # % - ( # ) 2 # # * / ,

+ ' , - ( ) ( ( ) # ) # % - /

Melihat betapa urgen s1alat dalam Islam, maka s1alat hendaknya dilakukan dengan sebaik-baiknya dengan memenuhi segala sarat dan rukunnya, serta mengupayakan adanya kekhushu’an dalam menjalakannya. S1alat yang khush akan membawa implikasi positif bagi pelakunya, ia akan menjadi pribadi berperilaku baik dalam kehidupan dan pergaulan sosial. Karena s1alat yang berkualitas bisa mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar.

3 ( ) ) 0 - 4 & ( ) #+ % ( ) ,

#khushu’. Pendek kata, ibadah yang berkualitas adalah ibadah yang dilakukan dengan penuh ketenangan hati, ketenangan fisik, dan konsentrasi fikiran. Semua hal ini hanya bisa tercapai ketika seseorang telah mampu khushu ) ) #+

1

/

# #

1

# % - - / al-Gazali menjelaskan bahwa

khushu’ merupakan media komunikasi bagi seorang hamba kepada Rabb-nya. Dengan s1alat seorang hamba bisa memohon pertolongan dan petunjuk kepada Allah swt. Namun, sebagaimana dijelaskan sendiri oleh Allah swt., bahwa s1alat merupakan salah satu ibadah yang cenderung berat jika tidak dilakukan dengan khushu’.

Memang, khushu’selama ini diidentikkan pada ibadah s1alat saja, namun jika kita menulusuri ayat-ayat yang berbicara tentang khushu’, tidak semuanya ditujukan untuk s1alat saja. Dari 7 (tujuh) ayat yang berbicara tentang khushu nya orang mukmin di dunia, hanya 3 (tiga) yang secara eksplisit berbicara dalam hal ibadah

1

, sedangkan 4 (empat) ayat lain membicarakan khushu’ dalam hal ibadah lain (non

1

). Salah satu dari empat ayat tersebut membicarakan kekhushu’an sebagian ahli kitab kepada Allah, satunya lagi membicarakan tentang khushu’ dalam hal kebaikan dan do′a, satu lagi membicarakan sifat khushu’ dalam ibadah secara umum mencakup laki-laki dan perempuan, dan yang terakhir berbicara tentang kekhushu’an hati dalam berzikir kepada Allah dan menerima terhadap kebenaran yang dijelaskan oleh Allah dalam al-Qur′an.


(7)

2

Tesis ini membahas tentang pengungkapan khushu’ yang ada dalam al-Qur`an, dengan fokus kajian dan analisis terhadap penafsiran yang disampaikan oleh Isma !

"

#1

$ %

, 5 ' #& % % - ) ) 0 - khushu nya orang

mukmin di dunia.

II

-( , ! adalah ! ) 1 ) $ )

# # # $ # 3 * $ * / 3 * ( ,

( % - 2 # ! / ! # ( ( 67 ) &

. ) ) " )+ # ) ( , ' % - , ( %

( # % / -( # -( , % ( ( % %

% - ) ' /

! # ( (2 2 + " ( , # ) # ! # #

689: / - % , # ( (2 2 # # ( ; # + )

) ( , # 6896 / ' ( ! # ) # ,

-( - ( - % - - % - - ( / ( ) : # +

) * 2 # % # % - ' - - , % % - ) % (# # <

) = + % - ( , ( # , ( ( 3 * % #/ $ ( #

-- ( , ! ( 0 + > -( # # ( % - , - (# ' (

( # /?

! # -- * 2 # ) % ' ( ) 5 # /

- ' ( 68 # + # , ) ) -

) % #

& * ) * #

, - * % (# ) $ ! + # * ( % (# # < (2

@ / ) ) - , - * % (# ) $ ! ( * (

( - ) # 5 ' #& # + ! ' - ) ' ) ) - , (

, #* + + 2- ( + $ % + < ! #+ + " /

# 68AB / ! ' ( (2 ) ( )

-" * ( , % (# # < / , - - (

, # % (# # ' - , ( # , ' ( % (# )

$ ! / ' ( # ! , ) -# ) ( # # %

- ) (# # - ( , - ' , - ' % (# # /

(# (# ( # , % + ! ) % ( )

= #

%


(8)

3

- ( ) #* ( % ) 0 , 689 ( )/ % ' ( % ( %

) % - # ) ( 0 ( # # %

"

#

$ %

/

#

$ %

"

C

, ( ( % # % #+ %

-( % C :8 3 = ) ( , ) - (

#

#

/

" 68 ' - ' # # ) % ( B59 ) / # 4

) , ( , 2 2- ! ) ) # " ( /

# % - 2 2 - - # ) # , /

) 0 ) #* D ( ) , ) % # # ( + % (# ()

#% ) . ) / $ ) ( , ' (+ , ' - # #

*/ $ % # , - --( - ) % #( - (

C - ) ) & ( / ( ( ( ) 2 ( ,

# 2#2 * # ( , # % # # */ - ( ) (

( ,

* !

& ( ( % /

, # 6665 / " ( * (

7: # / ! ) ( + > ( -# ) ( * ( ( ( )

% - % * #% ( , # */? )

-( ,2, / ) ( ) % ( (

-% ( ( - / " # ) ) , ( - 0 (

-" ( , " ( / $ , # ) ( ) ) , (

2 # , 0 ( # % " # . ) # 7886 / -( )

% # , # 786: ' - ( ( 0 ( ( : 68 ' /

! "

#

$ %

) % ( - ( , '

-khushu + ) ( 0 ( , , ( / " ( , , E65FB8GH68I+

! - ( ( # % # % % - - , ' (2 (

% - -- , , -+ ( ' ( - , , , ( %

-) ) ) ) - * % # % - 4 / # , ' 0

#

+ ! ( ( ( ( ' (# - khushu / $ #*

# # tawa & ' , ( # % - ) ( - ( ) # ' *

#

&+ ) - - al-buka & ( al khushu & , ( # % - ) (


(9)

4

# - , % , ( # + ) ' +

- 2 ( # % + ( , # ( ,

))

% /

( ) % E76F5:GHI8+ ! ' ( ) #*

( ( % - , 2 # , ) , ( ) # ( ( ( , #+

( # hati + , ( ( % - ) ( al-akhla!

(

#

&

( # , 2 / ! ' - -- ) * # + ) #* ( ( khushu & (

0 ( , # % , ( # ' + ( # - ( (

# ) / - # , ) % - -

-, ( /

@( khushu

#

$ %

' - , ( !

( % 6 7/ - ( ) #* ( ) # - # ( (

# % ) # - ( % - ( + , , ) # ,

#+ % ( , ( , ( ( 2 2- ( # , ) - /

( % ( , ) # % - ( ) * ( ,

1

) #

- khushu/

, $ ! # E7FA5GHJB B9+ ! -- ) * # ) #*

)

1

( # ) - % - - khushu / Khushu

( , # ( ( , # + , ( ( 0 - 2

-) ) , ( 1 - ) ( / " ( , # ( ( ,

# , % ( ) * ( , ( - % - (

( % - % ) #* ( ) ( ) ( ,

))

% /

Berdasarkan pemahaman dan analisa terhadap penafsiran yang disampaikan oleh

Isma !

#

al-Baya + , ( khushu ) ) ,

- / # + , ) - , (+ % ( , ( (

, ( , ( , ( / 0 ( + khushu 0 ( , , # + % ( 0

# 0 ) / -( # , ( , ( +khushu , ,

# + % ( khushu 1 khushu

1

/

6/ Khushu 0 ( / Khushu

#

Khushu

#

, - # ) ( - --2 )


(10)

5

( E65FB8GH68I+ ' ( ) #* '

( % # ' # - , ' ( # ,

- , ( % - #

*

&+ -+ ) - 2

( # % - # , ) / 2 - % - # % # + (

( , - % - -/ # # - ( - (2

-( - ( / ( , , ( , ( ) #

) # % - ) ( khushu /

0 ( , , ( 4 --2 ) af’a al-jawa

#

&+ khushu

' - 0 ( , , # ) 2 -/ , % - 2 # ,

) / ( ' ( 2 - -# %

-% - /

-( ' ( ( % -

1

+ khushu

#

#

-(( ( , + # , - + - ( ) 0 1 +

) 0 - , , ( ) ) / " ( khushu

lahiri # (( - ( - ( - , # =1 +

( , -- - ( + ,( ( ( /

, ( # khushu ' - ) # 2 - ( (

1

/ 2

-% - ( (

1

# % khushu + 0 % --2 ) # % #% (

, ( - ( ) ) ( ( - ( - (

1

/

-( % +khushu 0 # # % , ( , %

--+ # + # - 2 ( # % - , )

#

- ( - (

1

/

)/ Khushu

)

Khushu batini ( ) - ( - # + ( ( + (

( , - # ( ( - + # #

# , % /

-( ( % -

1

+ khushu

)

0 ( , ,

, % -2 2 -( # ( (# * ( (# * + -- -( #

) = ( ( , # + % 0 mahabbah&

( , # + ( ( , ( # ,

( - - ( # / 3 ( 2 -

1

% )


(11)

6

Khushu 0 ) ' - 0 ( , , ( # , - '

% - ) * 2 # # */+ ) ( , #/ ,

% - ( ( 2 # ) - # ( ) K # # )

-' ( 2 # # % 6II/ # ) #

" ) , , - , % - , ( 2 # ! /

7/ Khushu 0 , (

/ Khushu

1

Ayat yang secara khusus menyinggung khushu

1

#

% 6 7+ $ ! # % JB J9/ %

6 7 - ( ) #* 2 - 2 - % - ) - # 2 - % - khushu

1

% / -( $ ! # % JB J9 ' ( ) #*

1

( ) ( ( ) - 2 - % - ( ) khushu /

)/ Khushu

1

5 ' #& % % - ) ) 0 - ( khushu 2 - (

+ # % % % - 0 ( , ) # khushu 1 +

) - ' ( , ) ) % / -( % % +

% 68I+ ) % % I8+ % 6II+

# = ) % :B+ % 69+ ' ( - khushu

1

/ % 68I ) 0 ( - khushu ' +

) % % I8 ) ) 0 - khushu ) 2 ) ) #+

% 6II ) 0 ( khushu ( ) ) #+

# = ) % :B ) ) 0 - khushu ) ) # 0 +

% 69 ) ) 0 - khushu ) = (

- - # /

$ ( , + , ) ( , ) #* khushu

(+ , #+ -+ # + ( + ( , # 0 ( ,

, , (+ , khushu 0 ( , khushu #

khushu ) + ( khushu 0 , ( , khushu

1

1

/

) - 2 - # ) + ( ( ( ) # %

-) ( / ) # % - ) ( + % ( ( ) ( , # )


(12)

7

! )

&+ ) ( # % ( ' ) , - ( --2 ) ) 0

/

+ ) - - ( 2 # # $ ! # %

JB+ khushu , ( % - 0 - ) ( ( 2 - ( ) % ( /

+ , % ( J9 $ ! # # ' ( , - 0 + ) #*

2 - 2 - % - ) ( ( ) # - khushu + - , (

) ) ) ) ( / 3 ( ( ( ) # - , #

- ) # - / ; - 2 - ) # ( % - ( ( % ( %

-( ) #* ( ( ( ( ) -

))

% + ( ( ( %

-( ) #* ( ( ( ) ( , # / ( #

2 - 2 - % - % ) #* ( # , * ) ,2 + ) ( ,

( -- + ( , # % # 0 - ( # 4

(# /

# */ # 2 2( - , - ( %

-/ $ #* # -+ -+ ) # - ' )

-1

% / ,

1

) ) # # # ) 0 -

-- # / # -- ( ) ' ( ) #/ ) (

* -- , ) - % - #( + # --

1

) ) #+

) ' ( , # , ( # - ) # - /

( % + ( 0 # khushu # - % , - ( + ( % ( +

( 2 - ) #* ( ) - # - / '

-) #* - % ( ( ) ( , # / % ( , #

( ) ( # / # # ( 0 # khushu’

) #/ 2 - % - ( ( % ( , (

-' ( ) # - khushu /

) % % I8+ # , ( ( 2 # ,

) L ( % / ) )( ) #* ) L ( % # 2 - % - )

-( ) -( + ' ) 2 + ' ) ) # - khushu ( , # /

-( % 6 7 # ) ( , - ) #*

2 - 2 - ( % - khushu

1

% # 2 - 2 - % - ) -/


(13)

8

# % - # ( ( , ) # */

) ) # - khushu+ # ' ' ( , # # /

+ # = ) % :B # ' - - ( ) #*

2 - 2 - ( ) ( ( ( , , , %

-) -) # - khushu # ,( , - 2 + , # %

-( ( - /

@ , % % ) ( , ' - khushu /

$ #* ) ) # 0 khushu ) ( , # # + (+ , # , # ( ,

( # , ( ( 0 ( , ( , + , # %

( ) # + , # % - - - # /

-( , % 69+ # - - - (

( - khushu ' ( # , , , 2 / %

# , % ( ( , 2 - 2 - % - # ) - (

) # ( + - ( khushu # ( ) = ( ( , # /

% # ' - ) ( , - ( , 2 - 2

-( - ( ( ) ) - 2 - 2 - % - ) , - #

- ) , / $ % ( ( -- * ( %

-, -, ( ) - ( , + , % ( -- # ( khushu

) ) # ( , # / ) # ( ' ( + ,

(# % ( ) % ( ' 2 - % - (/

Khushu , ( ) # ( -2 2 ' - ( ) #

2 - # ) / # -- ) # % - # ( ( ) , ) (

, - # ( ,2 ) - , ( % / ' , ) % - -+ # + , #

( , # # , ( # + - ( ( # ,2


(14)

xi DAFTAR ISI

!" #

$ % & $ ! & ! & ' (

) *+*& ! & ' ,

*-* ! ! ! ,

!% ! ! ,

!" . /

! $ '* * ##

.$ ! ! #0

& + +1 ' & ! #2

34 3 5 6 3 7

3 5

8

3

." % $ ! - ! ! ! * &+ 74 7 9 : 7 #, %&

*7'5 8 ; 7! % 7

%& 7

86* 4 7!

<0 # !" !;*&*! ! <=

< .$ ! %& ! <2

.$ %& $ & " &*+1 > ! %& ! <? 1 .$ %& $ & " @ > !- & ! <( @ .$ %& $ & " & " & & !A 1 ; <( 0

- 7'

%&

*7'5 8 ; 7!

<( = !$ > + ' $ > %&

*7'5 8 ; 7!

0B 2 & + C ! $ ! + ' ! %&

*7'5 8 ; 7!

0#

34 3 9 6 3 8

KHUSHU34

3 9

8

3

3

3

86

4 3

!- * ! +*+ ! !"Khushu74 0<


(15)

) ! %& ! &+ 74 7 9 : 7 ' $ > ; 8 ; Khushu74 +

*7'9

8 ; 7!

2#

+8 + ; !" $ ! $ !" !Khushu74 ((

!& ; 8 ; Khushu74 $ !" ! + ; !" $ ! ,B

D 34 3 9 6 3

8 KHUSHU34

3 9

8

3

3

3

86

4 3

Khushu74 $ + %&

*7'9 8 ; 7!

,(

@ +8+ @ +Khushu74 ,/

) *!@ 'Khushu74 /<

!% $ ! " !& Khushu74 /0

!& Khushu74 $ !" ! .! & ' $*> ! .$ !

# Khushu74 $ ! & . ." & + /2

< Khushu74 $ ! !& !; $ !" ! ' $*> ! .$ ! /,

D

& +>* ! #B?

! #B(


(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

dustur

! ! ! "

# $

%

&

! '

( !

) & !

#) * ! " ( " " ( ) " ! + " % " " ,) - . " ( " '//01 232


(17)

2

2 & 7

3

( ! 2 8

%

)

9

7 !

& !

" & ! " ! !

: * * " * * " & !

; " "4 " $ ! !

+ " " % < "

" " + ! " "

" =

& !

& 9 ,#1 !

2) 8 . " + ! " ) ! " ,) ) 9 %

'//31 > % #3

3 ( " " ( ? 232


(18)

3

,'1 ! , A " "1 ,21 ! " , 1 ,31 ! , A " "16

B ! !

7 ) 7

$ !

( B " B : + ! 9 C 4 D

&

.

" E % " ! " ) ! " .

0

( !

% ! ! ! +

! ! "

" !

! " "

) ! ! ! " A

6) ( ) " D' D2

D7 $ ) & ! ,: -& ( 1 3


(19)

4

" ! !

"

.

,<ubu"diyah1

5

. % * "

S*ala"t

#/

Melihat betapa urgen s*ala"t dalam Islam, maka s*ala"t hendaknya dilakukan dengan

sebaik-baiknya dengan memenuhi segala sarat dan rukunnya, serta mengupayakan

adanya kekhushu"an dalam menjalakannya. S*ala"t yang khush " akan membawa implikasi

positif bagi pelakunya, ia akan menjadi pribadi berperilaku baik dalam kehidupan dan

pergaulan sosial. Karena s*ala"t yang berkualitas bisa mencegah pelakunya dari perbuatan

keji dan mungkar11.

: ,C 1

khushu"’. Pendek kata, ibadah yang berkualitas adalah ibadah yang dilakukan dengan penuh ketenangan hati, ketenangan fisik, dan konsentrasi fikiran.

5 =#-=6

#/( 7 ) * +

-Fﻪﻠﻣﻋ ﺭﺋﺎﺳ ﺩﺳﻓ ﺕﺩﺳﻓ ﻥﺇﻭ ،ﻪﻠﻣﻋ ﺭﺋﺎﺳ ﺢﻠﺻ ﺕﺣﻠﺻ ﻥﺈﻓ ،ﺓﻼﺻﻟﺍ ﺔﻣﺎﻳﻘﻟﺍ ﻡﻭﻳ ﺩﺑﻌﻟﺍ ﻪﺑ ﺏﺳﺎﺣﻳ ﺎﻣ ﻝﻭﺃG

% ) 8 ( . "

+ " % ) " 7 "′" 8 7 "′"

8* H* " A " I " " + < 8A "! %

7 ( " : ) : " ) " * " 7 " "

: " 9 * " ! * " " % " J % * ! )

% 8A < " "


(20)

5

Semua hal ini hanya bisa tercapai ketika seseorang telah mampu khushu"

*

B H 4 % A "

7 F$ *

,! " 1 G#'

HA 4 " " (A

, " " 1 +

#2 < F 7

* 7

7 G#3 8 7

* . 7 F

* khush " G#=

) " *

SAala"t sebagaimana dijelaskan oleh al-GAaza"li" merupakan media

komunikasi bagi seorang hamba kepada Rabb-nya. Dengan s*ala"t seorang hamba bisa

memohon pertolongan dan petunjuk kepada Allah swt. Namun, sebagaimana dijelaskan

#' 8 +A " " % < 7 +A "

G$

G

,( +A " ) B " > >%%% #1

#2 ) ) HA 4 " " % A " 9 " . " ,$ - . " B % '//=1

> % '#3

#3 8 4 " . ! " ; . " <% " ) A "

< 8A ! " ! ! " ! " + " ) ! % A " " ! % A " <9 " . " ,$ - . " B % '//=1 > % '#3

#=8 . " " ) @ ; . " <% "

) A " < 8A ! " ! ! " ! " + " ) ! % A " " ! % A " <9 " . " ,$ - . " B % '//=1 > % '#3


(21)

6

sendiri oleh Allah swt.16, bahwa s*ala"t merupakan salah satu ibadah yang cenderung berat

jika tidak dilakukan dengan khushu".

Memang, khushu"selama ini diidentikkan pada ibadah s*ala"t saja, namun jika kita

menulusuri ayat-ayat yang berbicara tentang khushu", tidak semuanya ditujukan untuk

s*ala"t saja. Dari 7 (tujuh) ayat yang berbicara tentang khushu" nya orang mukmin di

dunia17, hanya 3 (tiga) yang secara eksplisit berbicara dalam hal ibadah * " 18,

sedangkan 4 (empat) ayat lain membicarakan khushu"dalam hal ibadah lain (non * " ).

Salah satu dari empat ayat tersebut membicarakan kekhushu"an sebagian ahli kitab

kepada Allah19, satunya lagi membicarakan tentang khushu"dalam hal kebaikan dan

do′a20, satu lagi membicarakan sifat khushu"dalam ibadah secara umum mencakup

laki-laki dan perempuan21, dan yang terakhir berbicara tentang kekhushu"an hati dalam

berzikir kepada Allah dan menerima terhadap kebenaran yang dibawa dan dijelaskan oleh al-Qur′an.22

Oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk membahas tentang pengungkapan khushu" yang ada dalam al-Qur`a"n. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan

kesimpulan dan pemahaman yang memadai tentang khushu"dalam al-Qur’an, sehingga

harapan terwujudnya sebuah ibadah yang mempunyai nilai atau kualitas bukan hanya

kuantitas (baik dalam ibadah * " maupun non * " ) bisa diwujudkan.

#6 ( $ '-3=

#D. #6 , 1 " # , 1

" ' , 1 "

6 , 1 khushu" !

D , 1 khushu"

#0K ( , $ '-3=1 , % "

′#D-#/51 , ) ′ " '2-'1

#5K ( , " % " 2-#551

'/K ( , "

′ '#-5/1

'#K ( , A4 " 22-2=1 ''K ( , 8A " =D-#61


(22)

7

B. Identifikasi dan Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Penafsiran Isma′il HA " khushu" ! " A

$ "

2. Bentuk-bentuk khushu"dalam tafsir " A $ " .

3. Varian makna kata khushu"yang ada dalam tafsir " A $ " .

4. Berbagai penafsiran ulama terhadap kata khushu"dalam al-Qur’a"n.

Berangkat dari identifikasi masalah di atas, maka untuk memberikan kajian secara mendalam dan fokus diperlukan adanya batasan masalah. Oleh karena itu dalam penelitian ini, pembahasan akan dibatasi sebagai berikut:

1. Pengungkapan al-Qur′an tentang kekhushu"an orang-orang mukmin di dunia

menurut Isma′il HA " tafsir " A $ " .

2. Makna Khushu"dalam Tafsir Ru"h al-Baya"n karya Isma′il HA "

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka fokus penelitian yang dilakukan

dalam tesis ini adalah terbatas pada ayat-ayat yang berbicara tentang ke khushu"an

orang-orang mukmin di dunia berdasarkan penafsiran yang disampaikan oleh Isma′il HA "


(23)

8

C.Rumusan Masalah

Untuk menghasilkan sebuah kesimpulan, dalam penelitian diperlukan adanya sebuah rumusan masalah. Oleh karena itu, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengertian dan penjelasan khushu" dalam al-Qur′a"n menurut

Isma′il HAaqi"dalam tafsir Ru"h* al-Baya"n?

2. Bagaimana implemantasi khushu"dalam tafsir Ru"h* al-Baya"n karya Isma′il HAaqi"L

3. $ relevansi khushu"’dengan kehidupan modern?

D.Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memahami secara mendalam tentang penjelasan Isma′il HAaqi tentang

khushu"dalam tafsir Ru"h* al-Baya"n.

2. Untuk memahami secara mendalam terkait varian makna dan panafsiran

ayat-ayat khushu"yang disampaikan oleh Isma′il HAaqi dalam tafsir Ru"h* al-Baya"n.

3. Untuk memahami secara mendalam bagaimana implementasi khushu"dalam

tafsir Ru"h* al-Baya"n karya Isma′il HAaqi"

4. 9 ! khushu" serta

relevansinya dengan kehidupan modern

E.Manfaat Penelitian

Sebagai sebuah usaha, tentunya sebuah penelitian diharapkan menghasilkan sebuah manfaat atau kegunaan. Adapun manfaat atau kegunaan yang diharapkan dari


(24)

9

penelitian ini mencakup dua aspek, yakni manfaat dalam aspek teoritis dan manfaat dalam aspek praktis. Manfaat secara teoritis yang dihasilkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Adanya tambahan pengetahun dan wawasan dalam khazanah keilmuan Islam,

terutama dalam bidang tafsir al-Qur′a"n.

2. Adanya pemahaman yang memadai mengenai pengungkapan khushu"dalam

al-Qur′an, meliputi implementasi, macam-macam, keutamaan dan kunci

meraih khushu"dalam menjalankan ibadah secara umum, dan * " secara

secara spesifik, serta relevansinya dengan kehidupan modern.

Sedangkan manfaat secara praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Adanya dorongan atau motivasi untuk melaksanakan ibadah dengan khushu",

serta mengimplementasikan makna dan nilai-bilai khushu"’ dalam kehidupan

mikro maupun makro, individual maupun sosial.

2. Adanya minat terhadap penelitian secara akademis terhadap tema sejenis yang

lebih mendalam dari aspek dan sudut pandang yang berbeda.

F. Kerangka Teoritik

Untuk membantu memecahkan dan mengidentifikasi masalah yang hendak diteliti, dalam proses penelitian dibutuhkan adanya sebuah kerangka teoritik. Kerangka teoritik juga digunakan untuk memperlihatkan ukuran-ukuran atau kriteria yang dijadikan

dasar untuk membuktikan sesuatu.23


(25)

10

Untuk menjelaskan tentang khushu"dan relevansinya dengan kehidupan modern,

penulis akan menjelaskan definisi dan hakikat khushu", macam-macam khushu", kunci

untuk mencapai atau memperoleh ke khushu"an, dan manfaat serta urgensi khushu".

1. Definisi khushu"; Secara etimologi, khushu"yang dalam bahasa arab adalah

al-khushu"(ﻉﻮﺸﺨﻟﺍ) merupakan bentuk mas*dar dari khasha’a (ﻉ-ﺵ -ﺥ) yang mengikuti wazan fa’ala ( َﻞَﻌَﻓ) memiliki arti al-khudA " ,ﻉﻮﻀﺨﻟﺍ1 al-suku"n (ﻥﻮﻜﺴﻟﺍ), dan al-tadhallul (ﻞـّﻟﺬـﺘﻟﺍ).24 Sementara itu, al-Jurja"ni mengatakan bahwa al-khushu"’, al khudA "’, dan al-tawa" A " mempunyai pengertian yang sama.25 Dalam kamus al-Munawir, kata ﻊﺸﺧ

diartikan tunduk, takluk, dan menyerah.26 Sementara, kata ﻉﺮﺿ diartikan rendah, dan

merendahkan diri.27 Sedangkan khushu"menurut istilah ahli hakikat adalah tunduk kepada

kebenaran (al-inqiya" A 1 khushu"

,al-khawf al-da"′im fi al-qalb1 '0

' ) khushu"E % 8A " + " "

7 khushu"

Bhushu"

,iltifa"t1

" "

( khushu" -khushu"’- ,khush "

al-nafs1

khushu" ,khush " al-qalb1 4

'3) K " @ "4 I " B " ) A " * ,$ - . " B <% '/#21

D2'

'= : " " + "! " ? #/2

'6 N B ) ? 23#

'D% 0'#


(26)

11

khushu" ,khush " al-ru"h1

,tajalli1

,ma Aabbah) ! ! '5

2 Kunci meraih khushu"; kunci untuk mencapai sebuah kekhushu"an adalah adanya

kesadaran dan keyakinan akan datangnya kematian dan fase-fase paska kematian, mulai dari kesulitan di alam kubur sampai pada hari persaksian dan aspek-aspek eskatologis lainnya. Jika kesadaran dan keyakinan ini tidak bisa dihadirkan oleh seorang hamba

dalam ibadah-ibadahnya, niscaya ia akan berat dan sulit mencapai ke khushu"an. 30

3 Manfaat dan urgensi khushu"; khushu"merupakan salah satu amal yang baik, dan

justru menjadi penentu dari kualitas suatu amal ibadah. Jika seorang hamba menjauhi segala larangan Allah swt. dan serta menjalankan seluruh perintah dan beramal ibadah

dengan baik dan khushu", maka Allah telah menyiapkan jaminan ampunan (mag*firah)

terhadap dosa-dosa kecil. Karena amal ibadah yang baik dan berkualitas akan menghapus

dosa-dosa kecil.31 Di samping jaminan ampunan, Allah swt juga menjanjikan sebuah

pahala yang agung (ajran azi" 1 2'

G.Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan terkait khushu"’, berdasarkan

penelusuran penulis dari berbagai sumber, ditemukan beberapa hasil penelitian tentang khushu"sebagai berikut:

1. Khushu"’dalam SAala"t (Perbandingan Tafsir Al-Manar dan Tafsir Al-Munir) oleh Rinawi tahun 2009. Skripsi yang diajukan kepada Fakultas Ushuluddin

'5% 8 " " $ " ! + ! " " ,$ - . B % '/#21 > >% 3D 2/% > % 50

2#% > >%% #2=


(27)

12

IAIN Sunan Ampel Surabaya ini membahas tentang khushu"dalam s*ala"t saja,

dengan melakukan kajian perbandingan penafsiran antara Rasyid Ridha dan

Wahbah Zuhayli"

2. Pelatihan (* " Khushu"’; Shalat Sebagai Meditasi Tertinggi dalam Islam, Buku karya Abu Sangkan, menjelaskan tentang hukum dan teori mengenai * " khushu". Juga di dalamnya dijelaskan tentang langkah-langkah konkrit yang dapat mencapai * " khushu".

3. (* " yang Khushu"’ dan Langkah-langkah Mencapainya, Buku karya Muhammad Shaleh al-Munjid, menjelaskan beberapa upaya untuk

mengundang dan menguatkan kekhushu"an dalam * " , juga di dalamnya

dijelaskan tentang segala penghalang dan pengganggu yang memalingkan dan mengeruhkan rasa khushu".

4. al-Khushu"’ fi al-(*al " wa Asra"ruh, Buku karya Misa Abdu, Jujuk Najibah Ardianingsih (terj.) menjelaskan tentang niat dan pengertiannya, baik secara bahasa maupun istilah shara’, serta peranan niat dalam ibadah, juga di dalamnya dijelaskan tentang definisi khushu"baik secara bahasa maupun istilah shara’ serta menjelaskan dasar-dasar khushu"dan pengaruhnya dalam jiwa manusia, pentingnya khushu"" dalam * " serta-serta faktor-faktor yang dapat mengantarkan kekhushu"an * " , serta dijelaskan mengenai bagaimana merenungkan makna-makna bacaan dan rahasia-rahasia gerakan shalat.

5. (* " Best of the Best, Buku karya Abdullah Gymnastiar, menjelaskan tentang kedudukan shalat, kunci sukses * " khushu"’, serta dijelaskan mengenai persiapan-persiapan dalam rangka mencapai kekhushu"’an * " .


(28)

13

6. Khushu"’ dalam (* ", Buku karya Amin bin Abdullah al-Shaqawi, Terjemah : Muzaffar Sahidu, Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad tahun 2010. Menjelaskan tentang bagaimana khushu""dan cara meraih khushu""dalam s*ala"t.

Dari sekian judul penelitian dan buku yang telah disebutkan di atas, seluruhnya

membahas tentang khushu""dalam *a a" . Ada judul skripsi, itupun menampilkan pendapat

dua mufasir yaitu Rasyid Ridha dan Wahbah Zuhayli. Oleh karena itu, tesis yang berjudul “Khushu"dalam al-Qur′an (Studi Penafsiran Isma′il HAaqi" dalam Tafsir Ru"h al-Baya"n)” ini tergolong baru dan berbeda, dan belum ditemukan penelitian yang sama atau sejenis.

H. Metode Penelitian

# : &

$ !

,library research1 B !

" !

C 22

$

! !23

K khushu" "

khushu" ! + ! " * $ " % ′ 8 " &

! C

22( 8 ) ,K - 9H) #5DD1 #3


(29)

14

" ! " * $ "

% ′ 8 ! khushu" (

! " !

, ! A 1 K memaparkan segala aspek yang terkandung di dalam

ayat-ayat khushu" dengan mengacu pada penafsiran % ′ 8 ! " *

al-Baya"

' ( .

) !

.

-# . &

( , 1 "

+ ! "

-" B "

+ ! " " *al-Baya" % ′ 8A "

' . (

. !

<9I " al-Qur'a"

! . !

-Mu’jam al-Mufahras li Alfa"4*al-Qur’ " ) @ $ " "


(30)

15

+ ! " al-Qur’a" B " % 8 ! 4* @ " <%

% ( 8* ! * ( 9 B " . "

% " ! 9I " " ( " * " (*afwat al-Taf " " < " " (* " "

2 + & .

)

khushu" ) ) ! li ! "4*al-Qur’ "

) * @ $ " " ) ) ! ) "

4 " ) " ; B !

" 4 " +

! % " 8A khushu" dalam tafsir " * $ "

3 + .

( +

! !

! khushu"

khushu" " ! % ′ 8A

khushu" ! " $ " +

!

kulli , 1


(31)

16

Secara garis besar, gambaran umum dari pokok pembahasan tesis ini terdiri dari lima bab.

BAB I: berisi pendahuluan yang mengemukakan latar belakang masalah. Dimana hal tersebut merupakan landasan berpikir penyusunan tesis ini. Latar belakang yang telah dipaparkan kemudian diidentifikasi, setelah melakukan identifikasi masalah penulis melakukan pembatasan terhadap masalah yang dibahas. Hal ini bertujuan agar pembahasan menjadi fokus dan tidak terlalu luas. Setelah itu dibuat rumusan masalah yang berupa pertanyaan-pertanyaan. Dalam bab ini juga disampaikan metode penelitian, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan tesis. Dengan demikian, intisari yang dipaparkan dalam bab pertama ini adalah bersifat metodologis.

BAB II: menguraikan tentang biografi dan perjalanan intelektual Isma′il HAaqi, dan

juga tentang tafsir Ru" $ "

, ittija"h, serta pandangan atau komentar para ulama’ terhadap tafsir Ru"

$ "

BAB III: mengungkapkan tentang penafsiran Isma"’il HAaqi terhadap ayat-ayat

khushu"dalam ! " $ " . Dalam bab ini terdiri dari beberapa sub bab, pertama;

tinjauan umum tentang khushu", kedua; penjelasan tentang klasifikasi ayat-ayat khushu"

berdasarkan varian bentuk dan derivasinya, ketiga; penafsiran Isma"’il HAaqi"

khushu"dalam tafsir " $ " E term-term yang identik dengan

khushu", kelima; uraian tentang relevansi ayat-ayat khushu"dengan term-term yang identik dengannya.

BAB IV: berisi analisis terhadap penafsiran Isma"′il HAaqi" tentang ayat-ayat


(32)

17

dalam beberapa sub tema yaitu: pertama, khushu"dalam tafsir " $ " , kedua,

macam-macam khushu" tafsir " $ " , ketiga, kunci mencapai khushu"dalam

ibadah, keempat, manfaat dan urgensi khushu", kelima, khushu"dan relevansinya dengan

kehidupan modern.

BAB V : merupakan penutup, berisi kesimpulan dari uraian-uraian yang disampaikan dalam tesis ini, kemudian dikemukakan beberapa saran-saran sehubungan dengan persoalan yang dibahas.


(33)

106

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pemaparan yang telah disampaikan, penulis dapat memberikan beberapa kesimpulan;

Secara etimologi, khushu’ yang dalam bahasa arab adalah al-khushu’ (ﻉﻮﺸﺨﻟﺍ)

merupakan bentuk masdar dari khasha’a (ﻉ-ﺵ -ﺥ) yang mengikuti wazan fa’ala

( َﻞَﻌَﻓ) memiliki arti tunduk ﻉﻮﻀﺨﻟﺍ tenang (ﻥﻮﻜﺴﻟﺍ), merasa hina (ﻞـّﻟﺬـﺘﻟﺍ), takut (ﻑﻮﺨﻟﺍ), dan rendah diri (ﻊﺿﺍﻮﺘﻟﺍ). Sedangkan secara terminologi, khushu’ adalah tunduk, tenang, merasa hina, takut, dan rendah diri lahir dan batin kepada Allah ta’ala.

! " #! $! %! % "

khushu !& %! # # % 'hushu % % # %

%! " ! % % !# ( ! & # # #!

)! % *khushu !& %! ! # % khushu # % # %

% % !# ( % ! % #! " " ! khushu %

!%! " % ! " ! % ! " " % ( % '! *khushu

!& # % ! # % khushu % ! " ! "!

"! % ! % % khushu %

! " # ! ! % khushu % % # % %! " % %

!# ( % ! % ! % # ! % !#


(34)

107

, Khushu % % %! " # % % % ! !& $

! ! % ! # " ! % ! ""

%! ! % # ! ! ! ! #+ % " #! ! #

# % # + ! + !

B. Saran

1. Kajian yang dilakukan oleh penulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu perlu adanya tindak lanjut oleh para peneliti untuk mengembangkan dan memperdalam kajian dari aspek dan sudut pandang yang berbeda.

2. Penafsiran Isma ! # #! #! ! ! "

! ! ! $ " !%! ' $ % + # %


(35)

BIBLIOGRAFI

! "

#

$

%

! &

' # (

! )

* + + +, -*

$

.+, / & - / -* (

0

!

.+, / & - / -* ((1

! / 2 3 #

4

#

5

% +& '

5 # 678

9

%+ *: %

'

$ # ; 5

%

*+ +,

* ,

-* */

*

/

24 / & ! ! , 66

'

<

&

5

<

)

% +&

! < 5 / #

Daulay, Nurussakinah, Pengantar Psikologi dan Pandangan Al-Qur’an tentang Psikologi, Jakarta: Penerbit Kencana, 2014, Cet. I.

'*: * * , =

$ #

> * *

! ,&9? ' :+ *,+ + ( @

'* A /

%* *

*

4 / ; B , , , 67@

C *

* + + +, -* *

%

'

4 / & = - * (

" 2 3

!

"

#

* * 5 4

* ,

* + *

#

24 / & D5 % = = + -*

66E

" F 2 3 . #

%

! & ' %

( @

B 2 3

G H

'

2!* & ' %

((1

%

'

%

"

!* &' " / 66(

5 +

* + + +, =* * I

.+, / & HB 688

2 3

5 <

!* & ' 4

2 3 5 *

%

#

F

!

#

H

* *

5 / !+,+ & - / % ((8

5

/

!* & '


(36)

109

2 3 ′ <

=

!

!* &' %

( @

* + + +,

! ,& / ((6

4 2 3

#

!* & ' %

((6 9*

% " # #

$

'

666

0 +

%

5 & - / - +, * 668

C: * + +,

%+ * :+ *

.+, / & D% 5 (

) H :

) # 2 3 = 5 #

5

%

!* &

=

) =

*

$ #

-* :*/

!

* + + +,

5 & * ((@

$ < < 2 3 #

H

$ #

!* & ' " /

$ 2 3

=

$

<

' %

$ 2 3

H

5

)

% +& ' ) # 67J

Rinawi,Khushu’dalam Salat (Perbandingan Tafsir Al-Manar dan Tafsir Al-Munir) , Skripsi IAIN Sunan Ampel, 2009.

5 2 3

5

!* & ' % ((8

5 # 2 3 ! / =

<

=

!* &

/ E(@

5

"

5

; %+ *: %*/

-+

/

$

4 / & =

B + -* 661

Sangkan, Abu, Pelatihan

5<

Khushu’; Shalat Sebagai Meditasi Tertinggi dalam Islam.2010.

Shaqawi(al), Amin bin Abdullah Khushu’ dalam 5< , Terjemah : Muzaffar Sahidu, Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad, 2010.

5 2 3 % +&

%+ +


(37)

5 # 2 3 <

5

/

#

* & ' 5

5 < 2 3 4 ! /

H

$ #

!* & '

% ( 9* ?

2 3

4

#

!

= (((

2 3 $

#

%

:

A 0 K 4 = ! # L ' * H M*

* / ((6

A ! =

#

#

$ #

' / & ' " / 661

A / 2 3

%

2! & ' % E(8

A / 2 3 ! '

!

H

$ #

!* & ' %

@8J 618 I*

A 2 3 !* & ' %


(1)

17 dalam beberapa sub tema yaitu: pertama, khushu"’ dalam tafsir

"

$

"

, kedua, macam-macam khushu"’ tafsir

"

$

"

, ketiga, kunci mencapai khushu"’dalam ibadah, keempat, manfaat dan urgensi khushu"’, kelima, khushu"’dan relevansinya dengan kehidupan modern.

BAB V : merupakan penutup, berisi kesimpulan dari uraian-uraian yang disampaikan dalam tesis ini, kemudian dikemukakan beberapa saran-saran sehubungan dengan persoalan yang dibahas.


(2)

106 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pemaparan yang telah disampaikan, penulis dapat memberikan beberapa kesimpulan;

Secara etimologi, khushu’ yang dalam bahasa arab adalah al-khushu’ (ﻉﻮﺸﺨﻟﺍ) merupakan bentuk masdar dari khasha’a (ﻉ-ﺵ -ﺥ) yang mengikuti wazan fa’ala ( َﻞَﻌَﻓ) memiliki arti tunduk ﻉﻮﻀﺨﻟﺍ tenang (ﻥﻮﻜﺴﻟﺍ), merasa hina (ﻞـّﻟﺬـﺘﻟﺍ), takut (ﻑﻮﺨﻟﺍ), dan rendah diri (ﻊﺿﺍﻮﺘﻟﺍ). Sedangkan secara terminologi, khushu’ adalah tunduk, tenang, merasa hina, takut, dan rendah diri lahir dan batin kepada Allah ta’ala.

! " #! $! %! % "

khushu !& %! # # %

'

hushu % % # %

%! " ! % % !# ( ! & # # #!

)! % *khushu !& %! ! # % khushu # % # %

% % !# ( % ! % #! " " ! khushu %

!%! " % ! " ! % ! " " % ( % '! *khushu

!& # % ! # % khushu

%

! " ! "!

"!

%

! % % khushu

%

! " # ! ! % khushu % % # % %! " % %

!# ( % !

%

! % # ! % !#


(3)

107

, Khushu % % %! " # % % % ! !& $

! ! % ! # " ! % ! ""

%! ! % # ! ! ! ! #+ % " #! ! #

# % # + ! + !

B. Saran

1. Kajian yang dilakukan oleh penulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu perlu adanya tindak lanjut oleh para peneliti untuk mengembangkan dan memperdalam kajian dari aspek dan sudut pandang yang berbeda.

2. Penafsiran Isma ! # #! #! ! ! "

! ! ! $ " !%! ' $ % + # %


(4)

108

BIBLIOGRAFI

!

"

#

$

%

!

&

'

#

(

!

)

* + + +, -*

$

.+, /

& -

/ -*

(

0

!

.+, /

& -

/ -*

((1

! /

2 3

#

4

#

5

% +& '

5 # 678

9

%+ *: %

'

$ # ; 5

%

*+ +,

* ,

-* */

*

/

24 /

& !

!

, 66

'

<

&

5

<

)

% +&

!

<

5

/ #

Daulay, Nurussakinah,

Pengantar Psikologi dan Pandangan Al-Qur’an tentang Psikologi

,

Jakarta: Penerbit Kencana, 2014, Cet. I.

'*:

* *

,

=

$ #

> * *

!

,&9? ' :+ *,+ + ( @

'*

A /

%* *

*

4 /

; B

, , , 67@

C

*

* + + +, -* *

%

'

4 /

& =

- *

(

"

2 3

!

"

#

* *

5

4

* ,

* + *

#

24 /

& D5 %

=

=

+ -*

66E

"

F

2 3

. #

%

!

& '

%

( @

B

2 3

G H

'

2!*

& '

%

((1

%

'

%

"

!*

&'

" / 66(

5

+

* + + +, =* * I

.+, /

& HB

688

2 3

5 <

!*

& '

4

2 3 5

*

%

#

F

!

#

H

* *

5

/

!+,+ & -

/

%

((8

5

/

!*

& '


(5)

109

2 3

<

=

!

!*

&'

%

( @

* + + +,

!

,&

/

((6

4

2 3

#

!*

& '

%

((6 9*

%

"

#

#

$

'

666

0

+

%

5

& -

/ - +, *

668

C: * + +,

%+ * :+ *

.+, /

& D% 5 (

)

H

:

)

# 2 3

=

5 #

5

%

!*

&

=

)

=

*

$ #

-* :*/

!

* + + +,

5

&

*

((@

$ < <

2 3

#

H

$ #

!*

& '

" /

$

2 3

=

$

<

'

%

$

2 3

H

5

)

% +& ' ) #

67J

Rinawi

,Khushu’dalam Salat (Perbandingan Tafsir Al-Manar dan Tafsir Al-Munir)

, Skripsi

IAIN Sunan Ampel, 2009.

5

2 3

5

!*

& '

%

((8

5 #

2 3

! /

=

<

=

!*

&

/

E(@

5

"

5

; %+ *: %*/

-+

/

$

4 /

& =

B

+ -*

661

Sangkan

,

Abu,

Pelatihan

5<

Khushu’; Shalat Sebagai Meditasi Tertinggi dalam

Islam.

2010.

Shaqawi

(al), Amin bin Abdullah

Khushu’ dalam 5<

,

Terjemah : Muzaffar Sahidu, Editor :

Eko Haryanto Abu Ziyad, 2010.

5

2 3

% +&

%+ +


(6)

110

5 # 2 3

<

5

/

#

* & '

5

5

< 2 3 4

! /

H

$ #

!*

& '

%

(

9* ?

2 3

4

#

!

=

(((

2 3

$

#

%

:

A

0

K 4

=

!

#

L ' *

H M*

* /

((6

A

!

=

#

#

$ #

'

/ & '

" /

661

A

/

2 3

%

2!

& '

%

E(8

A /

2 3 !

'

!

H

$ #

!*

& '

%

@8J

618

I*

A

2 3

!*

& '

%