Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Faktor Motivator dengan Kepuasan Kerja Karyawan CV. Griya Wali Sakti T1 132007003 BAB V
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
Ada hubungan yang signifikan antara Faktor Motivator dengan Kepuasan Kerja
Karyawan CV. Griya Wali Sakti Demak.
5.2
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran-saran yang dapat penulis berikan
adalah sebagai berikut:
5.2.1. Bagi Perusahaan
Hasil analisis menyatakan ada hubungan yang signifikan dengan arah positif
antara faktor motivator dengan kepuasan kerja karyawan CV. Griya Wali Sakti.
Berdasarkan analisis deskriptif untuk faktor motivator karyawan terbagi di kategori:
Sangat Tinggi (14,09 %) Tinggi (65,77 %) Sedang (17,45 %) dan untuk kategori
rendah (2,68 %) dan sangat rendah (0 %). Kepuasan kerja karyawan sebagian besar
berkategori tinggi (52,35 %). Pihak perusahaan cukup berhasil dalam memberikan
motivator terhadap karyawan sehingga karyawan merasakan kepuasan kerja yang
tinggi dari apa yang telah dikerjakan, dari data yang diperoleh melalui penelitian, dan
klasifikasi dari tabel kepuasan kerja karyawan perusahaan dapat mempertahankan
kepuasan kerja karyawan
yang tergolong dalam kategori tinggi, apabila
73
memungkinkan dapat lebih meningkatkan faktor motivator sehingga kepuasan kerja
karyawan juga akan lebih meningkat lagi dan masuk dalam kategori kepuasan sangat
tinggi.
Bagi pimpinan perusahaan CV. Griya Wali Sakti diharapkan dapat lebih
mengembangkan kebijakan yang sesuai dengan visi, misi perusahaan. Khususnya
dalam variabel faktor motivator aspek achievement yang masih rendah dibandingkan
aspek yang lainnya. Memberikan semangat yang membangun, dan memberikan
penghargaan terhadap karyawan berdasarkan prestasi yang mereka capai (Blanchard
& Johnson (The One Minute Manager), 2002). Memberikan penghargaan dapat
berupa memberikan pujian-pujian yang singkat ( pujian satu menit) hal ini dapat
dilakukan dengan:
1.
Mengatakan pada karyawan bahwa manajer akan memberikan umpan
balik pada mereka mengenai bagaimana cara kerja mereka dan hasil
kerjanya.
Ex : “Kami selaku manajer perusahaan akan memperhatikan kinerja
karyawan, memberikan penilaian dan mengarahkan kinerja karyawan
sesuai sasaran-sasaran perusahaan adalah tugas kami selaku manajer
tanpa mencari-cari kesalahan karyawan. Kami bersikap netral dan adil
terhadap seluruh karyawan. Hasil pencapaian karyawan tergolong
baik, namun semoga pencapaian ini semakin meningkat dari waktu ke
waktu (sambil tersenyum tulus dihadapan karyawan)”.
74
2.
Memuji karyawan dengan segera.
Ex : “Apa yang kalian kerjakan sangat memuaskan, target penjualan
roti bulan ini bahkan terlewati. Terima kasih atas kerjasama karyawan
semuanya, semoga hal positif ini dapat dipertahankan dan semakin
ditingkatkan”.
3.
Mengatakan pada karyawan betapa senangnya perasaan manajer atas
pakerjaan karyawan dan kemajuan yang dicapai.
Ex : “Saya senang dengan hasil kerja dan semangat kerja yang kamu
tunjukan (karyawan), perusahaan juga bangga dengan pencapaianmu
(sambil berjabat tangan dan memegang pundak karyawan tersebut)”.
5.2.2. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini hanya merumuskan masalah adakah hubungan yang signifikan
antara faktor motivator dengan kepuasan kerja karyawan. Jadi peneliti belum
menganalisis data deskripsi subyek usia tabel 4.2. Penelitian Luthans (2006), di
Israeli kibbutz menyatakan bahwa subyek penelitian dengan usia tua (30tahun keatas)
memiliki kepuasan kerja yang tinggi, sedangkan dalam penelitian ini deskripsi usia
subyek sebagian besar berusia 25 tahun tergolong dewasa. Akan tetapi memiliki
kepuasan kerja yang tinggi, karena itu bagi peneliti selanjutnya dapat meneliti adakah
hubungan antara usia dengan kepuasan kerja karyawan.
75
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
Ada hubungan yang signifikan antara Faktor Motivator dengan Kepuasan Kerja
Karyawan CV. Griya Wali Sakti Demak.
5.2
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran-saran yang dapat penulis berikan
adalah sebagai berikut:
5.2.1. Bagi Perusahaan
Hasil analisis menyatakan ada hubungan yang signifikan dengan arah positif
antara faktor motivator dengan kepuasan kerja karyawan CV. Griya Wali Sakti.
Berdasarkan analisis deskriptif untuk faktor motivator karyawan terbagi di kategori:
Sangat Tinggi (14,09 %) Tinggi (65,77 %) Sedang (17,45 %) dan untuk kategori
rendah (2,68 %) dan sangat rendah (0 %). Kepuasan kerja karyawan sebagian besar
berkategori tinggi (52,35 %). Pihak perusahaan cukup berhasil dalam memberikan
motivator terhadap karyawan sehingga karyawan merasakan kepuasan kerja yang
tinggi dari apa yang telah dikerjakan, dari data yang diperoleh melalui penelitian, dan
klasifikasi dari tabel kepuasan kerja karyawan perusahaan dapat mempertahankan
kepuasan kerja karyawan
yang tergolong dalam kategori tinggi, apabila
73
memungkinkan dapat lebih meningkatkan faktor motivator sehingga kepuasan kerja
karyawan juga akan lebih meningkat lagi dan masuk dalam kategori kepuasan sangat
tinggi.
Bagi pimpinan perusahaan CV. Griya Wali Sakti diharapkan dapat lebih
mengembangkan kebijakan yang sesuai dengan visi, misi perusahaan. Khususnya
dalam variabel faktor motivator aspek achievement yang masih rendah dibandingkan
aspek yang lainnya. Memberikan semangat yang membangun, dan memberikan
penghargaan terhadap karyawan berdasarkan prestasi yang mereka capai (Blanchard
& Johnson (The One Minute Manager), 2002). Memberikan penghargaan dapat
berupa memberikan pujian-pujian yang singkat ( pujian satu menit) hal ini dapat
dilakukan dengan:
1.
Mengatakan pada karyawan bahwa manajer akan memberikan umpan
balik pada mereka mengenai bagaimana cara kerja mereka dan hasil
kerjanya.
Ex : “Kami selaku manajer perusahaan akan memperhatikan kinerja
karyawan, memberikan penilaian dan mengarahkan kinerja karyawan
sesuai sasaran-sasaran perusahaan adalah tugas kami selaku manajer
tanpa mencari-cari kesalahan karyawan. Kami bersikap netral dan adil
terhadap seluruh karyawan. Hasil pencapaian karyawan tergolong
baik, namun semoga pencapaian ini semakin meningkat dari waktu ke
waktu (sambil tersenyum tulus dihadapan karyawan)”.
74
2.
Memuji karyawan dengan segera.
Ex : “Apa yang kalian kerjakan sangat memuaskan, target penjualan
roti bulan ini bahkan terlewati. Terima kasih atas kerjasama karyawan
semuanya, semoga hal positif ini dapat dipertahankan dan semakin
ditingkatkan”.
3.
Mengatakan pada karyawan betapa senangnya perasaan manajer atas
pakerjaan karyawan dan kemajuan yang dicapai.
Ex : “Saya senang dengan hasil kerja dan semangat kerja yang kamu
tunjukan (karyawan), perusahaan juga bangga dengan pencapaianmu
(sambil berjabat tangan dan memegang pundak karyawan tersebut)”.
5.2.2. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini hanya merumuskan masalah adakah hubungan yang signifikan
antara faktor motivator dengan kepuasan kerja karyawan. Jadi peneliti belum
menganalisis data deskripsi subyek usia tabel 4.2. Penelitian Luthans (2006), di
Israeli kibbutz menyatakan bahwa subyek penelitian dengan usia tua (30tahun keatas)
memiliki kepuasan kerja yang tinggi, sedangkan dalam penelitian ini deskripsi usia
subyek sebagian besar berusia 25 tahun tergolong dewasa. Akan tetapi memiliki
kepuasan kerja yang tinggi, karena itu bagi peneliti selanjutnya dapat meneliti adakah
hubungan antara usia dengan kepuasan kerja karyawan.
75