Startegi Komunikasi Dalam Belajar bahasa

BAGAIMANA STRATEGI
KOMUNIKASI DIGUNAKAN
DALAM PROSES PEMBELAJARAN
BAHASA ARAB
 
Nurhidayati
Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
2017

 

PENDAHULUAN


Dalam proses pembelajaran bahasa
Arab ujaran pebelajar dipengaruhi
bahasa pertama pebelajar melalui cara
penyederhanaan leksikon dan
ungkapan bahasa Arab ketika pebelajar
menghadapi kesulitan dalam
berkomunikasi dengan bahasa Arab

baik lisan maupun tulis.



Beberapa strategi komunikasi yang digunakan
pebelajar menurut Tarone (1983:62) adalah (a)
strategi parafrase, (b) strategi peminjaman, dan
(c) strategi penghindaran. Penggunaan strategi
komunikasi dalam proses pembelajaran bahasa
Arab merupakan hal yang positif agar pebelajar
tidak perlu menghentikan atau menghindari
kegiatan berbahasa. Strategi komunikasi
merupakan alat atau sarana yang dapat
membantu pemerolehan dan pembelajaran
bahasa Arab.

PEMBAHASAN





Pengertian Strategi Komunikasi
Pengertian strategi komunikasi menurut Corder (1983)
adalah cara sistematik yang diterapkan oleh penutur untuk
mengungkapkan makna/pesan ketika penutur menghadapi
kesulitan dalam berkomunikasi. Tarone (1983:63)
mendefinisikan strategi komunikasi sebagai usaha
sistematik yang merupakan upaya pebelajar untuk
mengekspresikan makna dalam ungkapan bahasa yang
dipelajari pada situasi ia tidak mampu menguasai sistem
yang tepat pada bahasa tersebut, atau usaha sadar untuk
mengkomunikasikan pikiran pebelajar ketika struktur
bahasa yang dipelajari tidak mencukupi untuk
menyampaikan pikiran.



Faerch & Kasper (1983) mendefinisikan
strategi komunikasi sebagai usaha
sadar untuk mengatasi kesulitan

seseorang dalam mencapai tujuan
komunikasi. Sementara itu, Bialystok
(1990:1) menyatakan bahwa strategi
komunikasi adalah strategi yang
didasarkan pada ciri-ciri bahasa yang
dipelajari.



Ada dua hal yang menandai strategi komunikasi
dari beberapa definisi tersebut yaitu problematicity
and consciousness, unsur masalah, dan
kesengajaan. Yang dimaksud dengan masalah
adalah bahwa strategi komunikasi muncul karena
ketidakmampuan atau kurang pengetahuan
pebelajar dalam berbahasa, sedang yang dimaksud
dengan kesengajaan adalah bahwa pada saat
komunikasi berlangsung, pebelajar dengan sadar
menggunakan pola-pola bahasa yang mungkin
benar dan mungkin salah (Ellis, 1986).




Dalam mengatasi problem komunikasi, pebelajar
bahasa Arab dapat menggunakan strategi
berdasarkan bahasa antara, yang antara lain
dapat dilaksanakan sebagaimana dinyatakan
Faerch dan Kasper (1983) dengan cara
menggeneralisasikan bentuk, membuat
parafrasa, menciptakan kata, dan merekonstruksi
kalimat. Pebelajar bahasa Arab dapat
menggunakan strategi komunikasi berdasarkan
bahasa pertama yaitu bahasa Indonesia , bahasa
Jawa dan bahasa daerah lainnya.

PERANAN STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB



Penggunaan strategi komunikasi, khususnya

strategi pencapaian dalam pembelajaran
bahasa Arab berfungsi sebagai media
otomatisasi penggunaan butir-butir kebahasaan
dan sistem bahasa Arab yang dipelajari. Dalam
proses bertutur dengan menggunakan bahasa
Arab, strategi komunikasi dapat memberikan
peluang bagi penutur dewasa yang memiliki
penguasaan bahasa lebih baik untuk membantu
penutur dalam menggunakan bentuk tuturan
yang tepat.



Penggunaan strategi komunikasi berperan
penting dalam mendukung proses penguasaan
bentuk-bentuk tulisan tertentu dan pemerolehan
masukan bahasa yang lebih banyak dan
bermakna untuk meningkatkan kemampuan
berbahasa. Penggunaan strategi komunikasi
dipengaruhi oleh faktor tingkat penguasaan

bahasa, sumber-sumber masalah kesulitan
dalam berbahasa, kepribadian pebelajar, dan
situasi atau lingkungan anak (Ellis, 1986 dan
Bialystok, 1983).

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Penggunaan Strategi Komunikasi


Sebagai penutur bahasa antara mahasiswa
selaku pebelajar bahasa Arab berusaha
mempelancar kemahiran berbahasa Arab
melalui penggunaan strategi komunikasi.
Beberapa faktor yang mempengaruhi
penggunaan strategi komunikasi dalam
belajar bahasa kedua adalah (a) tingkat
penguasaan bahasa pelajar, (b) masalah
bahasa sumber, (c) kepribadian, dan (d)
situasi belajar (Ellis, 1986:183).


JENIS STRATEGI KOMUNIKASI



Beberapa strategi komunikasi yang
digunakan pebelajar menurut Tarone
(1983:62) adalah: (a) strategi
parafrase, (b) strategi peminjaman,
dan (c) strategi penghindaran.

(1) STRATEGI PARAFRASE




merupakan strategi pembentukan makna dalam
bentuk ungkapan alternatif yang merupakan
konstruksi bahasa yang dipelajari yang berterima
atau tidak berterima pada saat pembentukan
konstruksi yang paling tepat tidak diketahui.

Strategi parafrase dapat dilaksanakan melalui
teknik memperkirakan (approximation),
menciptakan atau mengganti kata (word
coinage), dan menggunakan kalimat penjelas
(circumlocution).



Berdasarkan ketiga strategi yang
digunakan pada strategi parafrase
tersebut, ditemukan 7 strategi
parafrase yang ditemukan. Ketujuh
strategi tersebut adalah (a)
rekonstruksi kata, frasa, dan kalimat,
(b) pendeskripsian, (c) pemakaian
contoh, (d) pendefinisian, (e)
penggunaan sinonim, (f) penggunaan
simile, dan (g) personifikasi.

CONTOH STRATEGI PARAFRASE







Misalnya, menggunakan kata yamsyi-yamsyi
‘jalan-jalan’ untuk ungkapan yatamasysya (S .
Memperkirakan).
Misalnya ungkapan mahasiswa‫ جنونك‬junu:nuka
untuk maksud tuturan gila kamu. Adapun
ungkapan yang benar adalah‫ت مجنون‬
‫ أن‬anta
majnun (menciptakan atau mengganti kata ).
Misalnya menggunakan ungkapan ‫أأأأف‬
‫أأل‬
‫ت ب‬
‫أأكأأأ‬
‫س‬
‫ أألغأأة‬pada kalimat‫ت‬

‫أألأأم وسكت‬
‫أأأل ك‬
‫تب‬
‫ىأألابي‬
‫تأألا‬
‫م دخل‬
‫أأأ ث م‬
‫ألفأألغأأة‬
‫أأأأ‬
‫ب‬
(menggunakan kalimat penjelas)

(2) STRATEGI PEMINJAMAN


merupakan strategi komunikasi yang
dilakukan pebelajar bahasa Arab ketika
menghadapi kemacetan berkomunikasi
dalam berbahasa lisan maupun tulis
melalui pemakaian strategi terjemahan

literal, campur kode, permintaan
bantuan, dan penggunaan mimik atau
gestur.

STRATEGI PEMINJAMAN DENGAN PERMINTAAN
BANTUAN


Strategi yang dilakukan pebelajar
dengan cara berkonsultasi atau
mengharapkan mitra tutur atau
pembaca untuk memberikan perbaikan
dan kritik atas tuturan yang
dikomunikasikan.





Dari catatan observasi pembelajaran di kelas diperoleh
data bahwa mahasiswa melakukan strategi ini melalui
proses (a) memberhentikan kalimat sebelum sempurna,
(b) menulis ungkapan dengan menggunakan bahasa yang
sudah dikuasai atau bahasa pertama, (c) bertanya tentang
penggunaan kosakata, ungkapan, atau idiom tertentu, (d)
mengungkapkan atau menulis kalimat dengan
menerjemahkan makna bahasa Indonesia ke bahasa Arab
kata perkata, dan (e) brainstorming (saling melengkapi
antar mahasiswa dan dosen).
Strategi permintaan bantuan ini juga ditemukan pada data
tulis berupa penulisan kata, frasa, atau kalimat dari
bahasa Indonesia atau dari bahasa asing lain.

STRATEGI PEMINJAMAN DENGAN TERJEMAHAN
LITERAL

merupakan strategi yang digunakan
penutur dengan cara menerjemahkan
kata perkata makna yang dimaksudkan
ke bahasa (Arab) yang dipelajari.
misalnya menggunakan ungkapan ‫أأأل‬
‫ب‬
‫ت‬
‫شأأأأر‬
‫ أأع‬pada kalimat
‫ى‬
‫أأمتعل‬
‫ت ن‬
‫شأأأأر‬
‫أأأل أأع‬
‫ب‬
‫ أألاسرير‬untuk menyatakan kalimat
tanpa terasa saya tertidur di atas
tempat tidur. Adapun ungkapan yang
betul adalah ‫بببل‬
‫ببلاسرير ب‬
‫ى‬
‫ت عل‬
‫ببنمبب‬



STRATEGI PEMINJAMAN MELALUI PENGGUNAAN
CAMPUR KODE






merupakan strategi yang digunakan dengan
cara meminjam kata, frasa, atau kalimat
dari bahasa asing lain atau bahasa pertama
penutur pada tuturan bahasa Arab.
Contoh penggunaan kata-kata bhs
Indonesia berikut dalam tulisan bhs Arab
mahasiswa, yaitu:
Flamboyan, dangdut, BNI, Ancol,
berpamitan.

CONTOH PENGGUNAAN KATA-KATA DARI BHS INGGRIS DAN MESIR BERIKUT DALAM
TULISAN BHS ARAB MAHASISWA, YAITU:












Cat Women
Lau khayafat adlummuka tal:qi: al ama:n
Lau ta:yahtu fi: qalbi: tala:qi: alhana:n
Ah..uji:luka lau innani: fi ab’adi maka:n
Habi:tuka wa fi: bu’dika qalbi: ma’aka
Habi:tuka misy mumkin ansa: hawa:ka
Ana hasis kaanni: qa:baltuka zama:n
Ana ‘a:yiz aqu:luka bihubbika kama:n
Qu:li: li: haji:luka unawwiru sama:ka
Hika:yatuna hika:yatun katabaha: mala:k

(3) STRATEGI PENGHINDARAN






Strategi penghindaran adalah strategi yang
digunakan penutur untuk menghindari
problematika komunikasi baik lisan maupun tulis.
Ada tiga strategi penghindaran yang dilakukan
mahasiswa dan tercermin pada tulisan mereka,
yaitu: (a) penghindaran penggunaan bentuk
morfologis yang kompleks, (b) penghindaran
penggunaan struktur kalimat kompleks, dan (c)
penghindaran variasi tema tulisan.
 



Kecenderungan penggunaan kalimat dasar
dan kalimat positif oleh penulis merupakan
bukti bahwa penulis lebih memilih pemakaian
kalimat yang lebih sederhana. Kalimat dasar
tidak memerlukan kalimat penghubung dan
kalimat dasar hanya terdiri dari satu klausa
yang dapat dilengkapi dengan unsur
keterangan tempat, waktu, dan alat. Adapun
kalimat positif juga lebih sederhana
susunanya daripada kalimat negatif .

‫الحمد لله‬
‫شكرا على اهتمامكم‬
‫‪‬‬

‫‪‬‬