Bab 2 implementasi strategi zigzaw
STRATEGI KOMPETITIF
MENGEMBANGKAN STRATEGI
KOMPETITIF
Dalam mengembangkan posisi
kompetitif yang berkesinambungan,
setiap perusahaan secara sengaja
atau sebagai akibat dari tekanan
pasar akan mencapai satu dari dua
strategi kompetitif; (1) kepemimpinan
biaya; atau
(2) diferensiasi.
Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership)
Kepemimpinan
biaya adalah strategi
dimana perusahaan mengungguli
kompetitor dalam menghasilkan produk
atau jasa dengan biaya yang paling rendah.
Pemimpin biaya menghasilkan laba secara
berkesinambungan pada tingkat harga yang
lebih rendah, sehingga membatasi
pertumbuhan kompetisi dalam industri
melalui kesuksesannya dalam mengurangi
harga dan merusak profitabilitas
kompetitor, yang harus mengikuti harga
rendah pemimpin biaya tersebut.
Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership)
Kepemimpinan
biaya biasanya merupakan
hasil dari produktivitas proses produksi,
distribusi, dan administrasi secara
keseluruhan.
contohnya penghematan BTKL dengan cara
memproduksi di wilayah lain yang memiliki
standar upah rendah.
Kelemahan potensial dari strategi
kepemimpinan biaya adalah kecenderungan
memotong biaya yang dapat menjatuhkan
permintaan terhadap produk dan jasa,
contohnya dengan menghilangkan fitur-fitur
penting.
Diferensiasi (Differentiation)
Strategi diferensiasi diimplementasikan dengan
cara menciptakan produk yang unik dengan
cara tertentu, biasanya memiliki kualitas yang
lebih baik, fitur produk pelanggan, atau inovasi.
Strategi diferensiasi dapat disebut dengan
kepemimpinan produk, yang mengacu pada
inovasi dan fitur dalam produk.
Persepsi ini menyebabkan perusahaan dapat
mematok harga lebih tinggi dan mengungguli
kompetisi laba tanpa menurunkan biaya secara
signifikan.
Diferensiasi (Differentiation)
Kelemahan strategi diferensiasi terletak pada
kecenderungan perusahaan untuk merusak
kekuatannya dengan berusaha menurunkan
biaya atau mengabaikan perlunya memiliki
rencana pemasaran yang terus-menerus dan
agresif untuk menekankan diferensiasi.
Jika pelanggan mulai yakin bahwa
perbedaannya dengan produk kompetitor
tidak lagi signifikan, maka produk kompetitor
yang biayanya lebih rendah akan lebih
menarik.
Mengembangkan strategi kompetitif
merupakan langkah pertama untuk
bisnis yang sukses.
Langkah penting berikutnya adalah
mengimplementasikan strategi
tersebut, dan langkah tersebut
merupakan pekerjaan akuntan
manajemen.
IMPLEMENTASI STRATEGI:
RANTAI NILAI, KARTU SKOR
BERIMBANG, DAN PETA STRATEGI
Analisis Kekuatan – Kelemahan –
Peluang – Ancaman (Strength –
Weaknesses – Opportunities –
Threats –SWOT)
Langkah pertama dalam mengimplementasikan
strategi adalah mengidentifikasi faktor-faktor
penentu kesuksesan (critical success factors-CSF)
yang harus menjadi fokus perusahaan untuk meraih
kesuksesan.
Analisis SWOT (SWOT analysis) merupakan
prosedur sistematis untuk mengidentifikasi CSF
yang dimiliki oleh perusahaan: kekuatan dan
kelemahan internal, serta peluang dan ancaman
eksternal.
ANALISIS SWOT
Dalam
definisi lain, analisis SWOT
diartikan sebagai sebuah bentuk
analisis situasi dan juga kondisi yang
bersifat deskriptif (memberi suatu
gambaran) >> mengenai situasi
yang sedang dihadapi.
Analisis ini menempatkan situasi dan
juga kondisi sebagai faktor masukan,
lalu kemudian dikelompokkan
menurut kontribusinya masingmasing.
Empat Komponen analisis
SWOT
Strenght (S) yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun
kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu
organisasi atau perusahaan pada saat ini.
Weaknesses (W) yaitu analisis kelemahan, situasi
ataupun kondisi yang merupakan kelemahan dari
suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini.
Opportunity (O) yaitu analisis peluang, situasi atau
kondisi yang merupakan peluang diluar suatu
organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang
berkembang bagi organisasi dimasa depan.
Threath (T) yaitu analisis ancaman, cara menganalisis
tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh
suatu
perusahaan
ataupun
organisasi
untuk
menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang
tidak menguntungkan bagi perusahaan.
Manfaat Analisis SWOT
Metode
analisis SWOT bisa dianggap
sebagai metode analisis yang paling
dasar, yang bermanfaat untuk
melihat suatu topik ataupun suatu
permasalahan dari 4 sisi yang
berbeda.
Hasil dari analisis biasanya berupa
arahan/rekomendasi untuk
mempertahankan kekuatan dan
untuk menabah keuntungan dari segi
peluang yang ada, sambil
Langkah
terakhir dalam analisis SWOT adalah
mengidentifikasi ukuran-ukuran kuantitatif dari
faktor-faktor penentu kesuksesan (CSF). Faktorfaktor penentu kesuksesan mewakili proses
yang sangat penting dalam perusahaan yang
menyampaikan nilai bagi pelanggan
Dalam mengidentifikasi proses yang sangat
penting dan mengembangkan ukuran CSF harus
dilakukan studi yang cermat terhadap proses
bisnis perusahaan. Fungsi-fungsi pengembangan
produk, produksi, pemasaran, manajemen, dan
keuangan harus diinvestigasi untuk menentukan
secara spesifik bagaimana fungsi-fungsi ini
berkontribusi bagi kesuksesan perusahaan.
ANALISIS RANTAI NILAI
Analisis
rantai nilai adalah alat analisis strategi
yang digunakan untuk lebih memahami
keunggulan
kompetitif
perusahaan,
mengidentifikasi di mana nilai bagi pelanggan
dapat
di
tingkatkan
atau
biaya
dapat
diturunkan, dan lebih memahami hubungan
perusahaan dengan pemasok, pelanggan, dan
perusahaan lainnya dalam industry yang sama.
Untuk perusahaan manufaktur, hal ini dimulai
dari pengembangan produk dan pengujian
produk baru, kemudian pada pembelian bahan
baku dan proses produksi, dan akhirnya
penjualan dan pelayanan.
Istilah rantai nilai (value chain) digunakan
karena setiap aktivitas dimaksudkan untuk
menambah nilai pada produk atau jasa
bagi pelanggan. Pihak manajemen dapat
memahami dengan lebih baik keunggulan
kompetitif dan strategi perusahaan dengan
memisahkan operasinya berdasarkan
aktivitas. Rantai nilai dapat dioperasikan
melalui tiga fase, secara berurutan :
1. Hulu,
2. Operasi,
3. Hilir.
Kartu Skor Berimbang (Balanced Scorecard BSC)
BSC
ini merupakan impelementasi strategi
dengan menyediakan alat pengukuran
kinerja kompherensif yang mencerminkan
ukuran – ukuran yang sangat penting
kesuksesan strategi perusahaannya.
Jadi, manajer dan karyawan dalam
perusahaan memiliki kesadaran terhadap
faktor penentu kesuksesan atau CSF
melalui BSC dan intensif untuk mencapai
CSF ini dalam memajukan perusahaan je
arah tujuan strategis.
Keuntungan BSC
Sarana
untuk menulusuri kemajuan terhadap pencapaian
tujuan strategi.
Sarana untuk mengimplementasi strategi dengan
mengalihkan manajer pada faktor – faktor kesuksesan
yang secara strategis relevan dan memberikan mereka
penghargaan atas pencapaian faktor – faktor ini.
Kerangka kerja yang dapat digunakan perusahaan untuk
mencapai perubahan organisasi yang diharapkan dalam
hal strategi, dengan memberiksn penghargaan atas
pencapaian faktor – faktor yang merupakan dari bagian
strategi baru. BSC membuat sifat dan arah perubahan
yang diharapkan menjadi jelas bagi seluruh pihak.
Alasan yang adil dan objektif bagi perusahaan dalam
menentukan kompensasi dan promosi dari setiap manajer.
Kerangka kerja yang mengoordinasikan seluruh
perusahaan untuk mencapai faktor – faktor kesuksesan
Hubungan BSC dan Strategi/Visi
MENGEMBANGKAN STRATEGI
KOMPETITIF
Dalam mengembangkan posisi
kompetitif yang berkesinambungan,
setiap perusahaan secara sengaja
atau sebagai akibat dari tekanan
pasar akan mencapai satu dari dua
strategi kompetitif; (1) kepemimpinan
biaya; atau
(2) diferensiasi.
Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership)
Kepemimpinan
biaya adalah strategi
dimana perusahaan mengungguli
kompetitor dalam menghasilkan produk
atau jasa dengan biaya yang paling rendah.
Pemimpin biaya menghasilkan laba secara
berkesinambungan pada tingkat harga yang
lebih rendah, sehingga membatasi
pertumbuhan kompetisi dalam industri
melalui kesuksesannya dalam mengurangi
harga dan merusak profitabilitas
kompetitor, yang harus mengikuti harga
rendah pemimpin biaya tersebut.
Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership)
Kepemimpinan
biaya biasanya merupakan
hasil dari produktivitas proses produksi,
distribusi, dan administrasi secara
keseluruhan.
contohnya penghematan BTKL dengan cara
memproduksi di wilayah lain yang memiliki
standar upah rendah.
Kelemahan potensial dari strategi
kepemimpinan biaya adalah kecenderungan
memotong biaya yang dapat menjatuhkan
permintaan terhadap produk dan jasa,
contohnya dengan menghilangkan fitur-fitur
penting.
Diferensiasi (Differentiation)
Strategi diferensiasi diimplementasikan dengan
cara menciptakan produk yang unik dengan
cara tertentu, biasanya memiliki kualitas yang
lebih baik, fitur produk pelanggan, atau inovasi.
Strategi diferensiasi dapat disebut dengan
kepemimpinan produk, yang mengacu pada
inovasi dan fitur dalam produk.
Persepsi ini menyebabkan perusahaan dapat
mematok harga lebih tinggi dan mengungguli
kompetisi laba tanpa menurunkan biaya secara
signifikan.
Diferensiasi (Differentiation)
Kelemahan strategi diferensiasi terletak pada
kecenderungan perusahaan untuk merusak
kekuatannya dengan berusaha menurunkan
biaya atau mengabaikan perlunya memiliki
rencana pemasaran yang terus-menerus dan
agresif untuk menekankan diferensiasi.
Jika pelanggan mulai yakin bahwa
perbedaannya dengan produk kompetitor
tidak lagi signifikan, maka produk kompetitor
yang biayanya lebih rendah akan lebih
menarik.
Mengembangkan strategi kompetitif
merupakan langkah pertama untuk
bisnis yang sukses.
Langkah penting berikutnya adalah
mengimplementasikan strategi
tersebut, dan langkah tersebut
merupakan pekerjaan akuntan
manajemen.
IMPLEMENTASI STRATEGI:
RANTAI NILAI, KARTU SKOR
BERIMBANG, DAN PETA STRATEGI
Analisis Kekuatan – Kelemahan –
Peluang – Ancaman (Strength –
Weaknesses – Opportunities –
Threats –SWOT)
Langkah pertama dalam mengimplementasikan
strategi adalah mengidentifikasi faktor-faktor
penentu kesuksesan (critical success factors-CSF)
yang harus menjadi fokus perusahaan untuk meraih
kesuksesan.
Analisis SWOT (SWOT analysis) merupakan
prosedur sistematis untuk mengidentifikasi CSF
yang dimiliki oleh perusahaan: kekuatan dan
kelemahan internal, serta peluang dan ancaman
eksternal.
ANALISIS SWOT
Dalam
definisi lain, analisis SWOT
diartikan sebagai sebuah bentuk
analisis situasi dan juga kondisi yang
bersifat deskriptif (memberi suatu
gambaran) >> mengenai situasi
yang sedang dihadapi.
Analisis ini menempatkan situasi dan
juga kondisi sebagai faktor masukan,
lalu kemudian dikelompokkan
menurut kontribusinya masingmasing.
Empat Komponen analisis
SWOT
Strenght (S) yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun
kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu
organisasi atau perusahaan pada saat ini.
Weaknesses (W) yaitu analisis kelemahan, situasi
ataupun kondisi yang merupakan kelemahan dari
suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini.
Opportunity (O) yaitu analisis peluang, situasi atau
kondisi yang merupakan peluang diluar suatu
organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang
berkembang bagi organisasi dimasa depan.
Threath (T) yaitu analisis ancaman, cara menganalisis
tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh
suatu
perusahaan
ataupun
organisasi
untuk
menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang
tidak menguntungkan bagi perusahaan.
Manfaat Analisis SWOT
Metode
analisis SWOT bisa dianggap
sebagai metode analisis yang paling
dasar, yang bermanfaat untuk
melihat suatu topik ataupun suatu
permasalahan dari 4 sisi yang
berbeda.
Hasil dari analisis biasanya berupa
arahan/rekomendasi untuk
mempertahankan kekuatan dan
untuk menabah keuntungan dari segi
peluang yang ada, sambil
Langkah
terakhir dalam analisis SWOT adalah
mengidentifikasi ukuran-ukuran kuantitatif dari
faktor-faktor penentu kesuksesan (CSF). Faktorfaktor penentu kesuksesan mewakili proses
yang sangat penting dalam perusahaan yang
menyampaikan nilai bagi pelanggan
Dalam mengidentifikasi proses yang sangat
penting dan mengembangkan ukuran CSF harus
dilakukan studi yang cermat terhadap proses
bisnis perusahaan. Fungsi-fungsi pengembangan
produk, produksi, pemasaran, manajemen, dan
keuangan harus diinvestigasi untuk menentukan
secara spesifik bagaimana fungsi-fungsi ini
berkontribusi bagi kesuksesan perusahaan.
ANALISIS RANTAI NILAI
Analisis
rantai nilai adalah alat analisis strategi
yang digunakan untuk lebih memahami
keunggulan
kompetitif
perusahaan,
mengidentifikasi di mana nilai bagi pelanggan
dapat
di
tingkatkan
atau
biaya
dapat
diturunkan, dan lebih memahami hubungan
perusahaan dengan pemasok, pelanggan, dan
perusahaan lainnya dalam industry yang sama.
Untuk perusahaan manufaktur, hal ini dimulai
dari pengembangan produk dan pengujian
produk baru, kemudian pada pembelian bahan
baku dan proses produksi, dan akhirnya
penjualan dan pelayanan.
Istilah rantai nilai (value chain) digunakan
karena setiap aktivitas dimaksudkan untuk
menambah nilai pada produk atau jasa
bagi pelanggan. Pihak manajemen dapat
memahami dengan lebih baik keunggulan
kompetitif dan strategi perusahaan dengan
memisahkan operasinya berdasarkan
aktivitas. Rantai nilai dapat dioperasikan
melalui tiga fase, secara berurutan :
1. Hulu,
2. Operasi,
3. Hilir.
Kartu Skor Berimbang (Balanced Scorecard BSC)
BSC
ini merupakan impelementasi strategi
dengan menyediakan alat pengukuran
kinerja kompherensif yang mencerminkan
ukuran – ukuran yang sangat penting
kesuksesan strategi perusahaannya.
Jadi, manajer dan karyawan dalam
perusahaan memiliki kesadaran terhadap
faktor penentu kesuksesan atau CSF
melalui BSC dan intensif untuk mencapai
CSF ini dalam memajukan perusahaan je
arah tujuan strategis.
Keuntungan BSC
Sarana
untuk menulusuri kemajuan terhadap pencapaian
tujuan strategi.
Sarana untuk mengimplementasi strategi dengan
mengalihkan manajer pada faktor – faktor kesuksesan
yang secara strategis relevan dan memberikan mereka
penghargaan atas pencapaian faktor – faktor ini.
Kerangka kerja yang dapat digunakan perusahaan untuk
mencapai perubahan organisasi yang diharapkan dalam
hal strategi, dengan memberiksn penghargaan atas
pencapaian faktor – faktor yang merupakan dari bagian
strategi baru. BSC membuat sifat dan arah perubahan
yang diharapkan menjadi jelas bagi seluruh pihak.
Alasan yang adil dan objektif bagi perusahaan dalam
menentukan kompensasi dan promosi dari setiap manajer.
Kerangka kerja yang mengoordinasikan seluruh
perusahaan untuk mencapai faktor – faktor kesuksesan
Hubungan BSC dan Strategi/Visi