PENERAPAN PENDEKATAN DAN KONSTRUKTIVIS DENGA

1

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVIS DENGAN METODE GUIDE
DISCOVERY LEARNING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VII
SMPN 4 PADANG PANJANG TAHUN AJARAN 2013/2014

JURNAL
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Matematika

Oleh :
RINI SISKA
NPM. 091000284202097

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT
PADANGPANJANG
2014


2

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVIS DENGAN METODE GUIDE
DISCOVERY LEARNING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VII
SMPN 4 PADANGPANJANG TAHUN AJARAN 2013/2014
Oleh :
RINI SISKA
Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
ABSTRAK
Pada umumnya siswa kelas VII SMPN 4 Padangpanjang cendrung menerima
pengetahuan dari guru, tanpa ada usaha untuk menggali informasi tentang pengetahuan itu
sendiri.Selain itu, dalam menyampaikan suatu konsep pembelajaran matematika, guru
cendrung secara langsung menyajikan materi pelajaran yang mengakibatkan pembelajaran
menjadi kurang bermakna dan pembelajaran bersifat hafalan sehingga motivasi siswa untuk
belajar matematika rendah akibatnya hasil belajar yang didapatkan kurang memuaskan atau
di bawah KKM yang ditetapakan sekolah. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat
mengatasi masalah tersebut adalah pendekatan konstruktivis dengan Metode Guide Discovery
Learning. Untuk itu, diadakan penelitian untuk mengetahui (1).Bagaimana motivasi siswa
kelas VII SMPN 4 Padangpanjang selama proses pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery Learning? (2).Apakah hasil belajar
matematika siswa kelas VII SMPN 4 Padangpanjang dengan menggunakan pendekatan
konstruktivis dengan metode Guide Discovery learning lebih baik daripada hasil belajar
matematika siswa tanpa menggunakan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide
Discovery Learning?Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 4
Padangpanjang, sedangkan sampel adalah kelas VII2 sebagai kelas eksperimen dan VII4
sebagai kelas kontrol. Penarikan sampel ini menggunakan teknik random sampling. Hipotesis
pada penelitian ini adalah” hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan pendekatan
konstruktivis dengan metode Guide Discovery Learning lebih baik daripada hasil belajar
matematika siswa yang tanpa menggunakan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide
Discovery Learning”. Data motivasi belajar siswa diperoleh dengan angket dan dianalisis
dengan statistik deskriptif. Sehingga didapat rata-rata persentase motivasi belajar siswa
76,83 %. Berdasarkan kriterianya rata-rata ini tergolong tinggi. Data hasil belajar siswa
diperoleh dengan tes akhir dan dianalisis dengan statistik deskriptif yaitu menggunakan uji-t.
Sehingga didapat π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” = 2.76 > 1,68 = 𝑑(0,05∢55) , maka 𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterima. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan pendekatan
konstruktivis dengan metode Guide Discovery Learning lebih baik daripada hasil belajar
matematika siswa yang tanpa menggunakan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide
Discovery Learning pada kelas VII SMP N 4 Padangpanjang tahun pelajaran 2013/2014.
Kata kunci : pendekatan konstruktivis, metode guide discovery learning, motivasi, hasil

belajar.

3

I.

PENDAHULUAN
Matematika merupakan ilmu dasar yang memegang peranan penting dalam
perkembangan pola pikir peserta didik. Oleh karena itu matematika dijadikan sebagai
salah satu mata pelajaran yang wajib yang diberikan di setiap jenjang pendidikan di
Indonesia. Mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah hingga pendidikan
tinggi. Untuk itu, sangat diharapkan matematika dapat dipahami dengan baik oleh
siswa. Ini ditandakan dengan siswa aktif dalam menggali informasi tentang
pelajarannya. Keaktifan siswa tersebut dapat dipengaruhi oleh motivasi belajar siswa.
Berdasarkan wawancara peneliti dengan Bapak Aswandi, S.Pd (guru matematika kelas
VII SMPN 4 Padangpanjang) dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa masih
rendah. Hal ini mengakibatkan siswa malas untuk belajar matematika sehingga hasil
belajar siswa masih banyak yang dibawah KKM yang ditetapkan yaitu 70. Hal ini dapat
dilihat pada tabel 1.1.
Tabel 1.1

Persentase Ketuntasan Nilai Ujian Semester I Pada Mata Pelajaran Matematika
Siswa Kelas VII di SMPN 4 Padangpanjang Tahun Ajaran 2013/2014
No
Kelas

Jumlah
siswa

1.

VII.1

28

2.

VII.2

28


3.

VII.3

29

4.

VII.4

29

5.

VII.5

26

6.


VII.6

30

Ketuntasan
Tuntas
Tidak
Tuntas
8 Orang
20 Orang
9 Orang

19 Orang

2 Orang

27 Orang

5 Orang


24 Orang

8 Orang

16 Orang

6 Orang

24 Orang

Persentase
Tuntas
Tidak
Tuntas
28,6%
71,4%
32,1%
67,9%
6,9 %
93,1 %

17,2 %
82,8 %
38,5 %
61,5 %
20,0 %
80,0 %

Sumber: Guru matapelajaran Matematika SMP Negeri 4 Padang Panjang
Motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika dapat
dipengaruhi oleh pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan guru. Salah satu
pendekatan dan model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan
hasil belajar siswa adalah pendekatan konstruktivis dengan Metode Guide Discovery
Learning. Menurut Wina Sanjaya (2005:118) konstruktivis adalah β€œProses membangun
atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan
pengalaman”. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa melalui konstruktivis
akan menghasilkan pengetahuan yang akan bertahan lama, karena siswa yang
menemukan atau membangun sediri pengetahuannya.
Salah satu metode yang digunakan adalah Metode Guide Discovery Learning.
Menurut Herdian (2010) metode Pembelajaran Guide Discovery Learning merupakan
β€œsuatu metode pengajaran yang menitik beratkan pada aktifitas siswa dalam belajar”.

Dalam proses pembelajaran dengan metode ini, guru hanya bertindak sebagai
pembimbing dan fasilitator yang mengarahkan siswa untuk menemukan konsep, dalil,
prosedur, dan algoritma. Agar siswa lebih termotivasi untuk belajar maka pada

4

pendekatan konstruktivis dengan Metode Guide Discovery Learning ini menggunakan
LKS. Dengan demikian, pendekatan konstruktivis dengan Metode Guide Discovery
Learning diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika siswa.
Agar penelitian ini lebih terfokus dan terarah serta mengingat keterbatasan
waktu, dana dan tenaga yang peneliti miliki, maka batasan masalah dalam penelitian ini
yaitu:
1. Motivasi belajar siswa dengan penerapan pendekatan konstruktivis dengan
Metode Guide Discovery Learning.
2. Hasil belajar matematika pada ranah kognitif dengan penerapan pendekatan
konstruktivis dengan Metode Guide Discovery Learning.
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana motivasi siswa kelas VII SMPN 4 Padangpanjang selama proses
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivis dengan metode

Guide Discovery Learning?
2. Apakah hasil belajar matematika siswa kelas VII SMPN 4 Padangpanjang dengan
menggunakan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery learning
lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa tanpa menggunakan
pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery Learning?

1.
2.

1.
2.
3.

Penelitian ini bertujuan untuk :
Mengetahui motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan pendekatan
konstruktivis dengan metode Guide Discovery learning
Mengetahui hasil belajar matematika siswa pada ranah kognitif dengan penerapan
pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery learning
Adapun yang menjadi asumsi pada penelitian ini adalah :
Setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama dalam mengikuti kegiatan proses

pembelajaran di dalam kelas
Setiap siswa mempunyai kemampuan yang berbeda dalam mengkontruksi sendiri
pengetahuannya.
Hasil tes yang diperoleh diakhir penelitian merupakan gambaran tentang hasil
belajar matematika siswa.

Berdasarkan teori di atas didapat hipotesis bahwa β€œhasil belajar matematika
siswa dengan menggunakan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery
Learning lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa yang tanpa menggunakan
pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery Learning pada kelas VII
SMP N 4 Padangpanjang tahun pelajaran 2013/2014”.
II.

METODOLOGI
Penelitian ini berjenis penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian
Random Group Only Design. Penelitian ini menggunakan dua kelas sampel yaitu kelas
ekspeimen dan kelas kontrol. Dimana untuk kelas eksperimen adalah kelas yang
mendapatkan perlakuan dengan penerapan pendekatan konstruktivis dengan metode
Guide Discovery Learning, sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang mendapatkan
perlakuan tanpa penerapan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery
Learning.

5

Sebelum menentukan kelas sampel dilakukan uji homogenitas. Setelah
2
2
dilakukan perhitungan maka didapat π‘‹β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”
= 6,30866 < 11,07 = 𝑋(0,95;5)
, maka 𝐻0
diterima. Ini berarti bahwa populasi homogen pada tingkat kepercayaan 95%. Untuk
menentukan kelas sampel maka digunakan teknik random sampling, sehingga di dapat
kelas VII2 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII4 sebagai kelas kontrol.
Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian. (Arikunto, 2006). Berdasarkan rumusan masalah, maka yang menjadi
variabel dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel bebas
Menurut Lufri (2007 : 93), β€œVariabel Bebas adalah variabel penyebab atau
yang mempengaruhi variabel terikat”. Yang menjadi variabel bebas dalam
penelitian ini adalah penerapan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide
Discovery Learning
b. Variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Yang
menjadi variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada ranah
kognitif yang didapat dari hasil belajar tes akhir serta motivasi belajar siswa.
Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 4 Padangpanjang dengan materi
menentukan perbandingan dan skala. Penelitian ini langsung dilakukan oleh peneliti
dengan jadwal penelitian sebagai berikut :
Tabel 2.1
Jadwal Penelitian
No
Hari/tanggal
Waktu
Kegiatan
1 Kamis / 6 Februari 2014 07.15-08.30
Proses belajar mengajar
2 Sabtu / 8 Februari 2014
07.15-09.15
Proses belajar mengajar
3 Rabu/ 12 Februari 2014
11.30-12.45
Uji coba soal di kelas
VIII SMPN 4
Padangpanjang
3 Kamis/ 13 Februari 2014 07.15-08.30
Proses belajar mengajar
5 Sabtu / 15 Februari 2014 07.15-09.15
Tes akhir dan pengisian
angket di kelas
ekperimen
6 Senin / 17 Februari 2013 07.15-08.30
Tes akhir di kelas
control
Bahan yang digunakan adalah RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan
LKS (Lembar kerja Siswa). Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah
angket motivasi belajar siswa dan tes hasil belajar. Untuk mendapatkan instrumen yang
baik dari tes yang akan diberikan pada siswa maka dibuat kisi-kisi soal tes uji coba,
menyusun soal sesuai dengan kisi-kisi berdasarkan kurikulum dan kompetensi dasar,
tes diujicobakan dulu pada siswa kelas VIII SMPN 4 Padangpanjang. Untuk
mengidentifikasi soal-soal maka dilakukan analisis data dengan validitas soal
menggunakan rumus Korelasi Product Moment, mencari realibilitas soal, daya
pembeda soal, indeks kesukaran soal, dan selanjutnya diklasifikasikan.
Teknik analisis data untuk motivasi belajar siswa adalah dengan menggunakan
angket yang diisi siswa kelas sampel di akhir penelitian. Data angket motivasi diperoleh
dengan cara menghitung skor siswa yang menjawab masing-masing item sebagaimana

6

terdapat pada angket. Data dianalisis dengan teknik persentase yang dikemukakan oleh
Riduwan (2005) dalam Rian. Hilman.web sebagai berikut :
π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ =

π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘—π‘Žπ‘€π‘Žπ‘π‘Žπ‘› π‘‘π‘–π‘Žπ‘ βˆ’ π‘‘π‘–π‘Žπ‘ π‘–π‘‘π‘’π‘š
Γ— 100%
π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘–π‘‘π‘’π‘Žπ‘™ π‘–π‘‘π‘’π‘š

Hasil yang diperoleh akan diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria
sebagai berikut :
: Sangat rendah
0 ≀ π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ < 20
: Rendah
20 ≀ π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ < 40
: Sedang
40 ≀ π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ < 60
: Tinggi
60 ≀ π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ < 80
80 ≀ π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ < 100 : Sangat tinggi
(Riduwan (2005) dalam Rian.Hilman.com)
III.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Data hasil penelitian yang dideskripsikan adalah data tentang motivasi belajar
siswa yang dilihat melalui angket dan hasil belajar siswa yang dilihat melalui tes
tertulis di kelas VII2. Rincian masing-masing data diuraikan sebagai berikut :
1.

Motivasi belajar matematika siswa
Data motivasi belajar siswa dengan penerapan pendekatan konstruktivis
dengan Meode Guide Discovery Learning diperoleh melalui angket. Responden
pada penelitian ini adalah siswa kelas VII2 SMPN 4 Padangpanjang yang
berjumlah 28 orang. Angket ini terdiri dari 44 butir pertanyaan. Pertanyaan
tersebut diuraikan dari indikator yang telah ditetapkan sebelumnya dan terdiri dari
pertanyaan positif dan pertanyaan negatif. Angket ini menggunakan skala likert.
Pilihan pendapat siswa untuk setiap item pertanyaan pada angket ini terdiri dari
sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Setelah
angket diisi oleh siswa, selanjutnya dilakukan penskoran untuk masing-masing
item. Hasil rekapitulasi perhitungan skor masing-masing item angket
dikelompokkan dalam masing-masing indikator. Hasil ini dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 3.1
Rekapitulasi Persentase Motivasi Belajar Siswa
No
Indikator
Persentase
78 %
1 Adanya hasrat dan keinginan berhasil
83 %
2 Dorongan dan kebutuhan dalam belajar
78 %
3 Adanya harapan dan cita-cita masa depan
72 %
4 Adanya penghargaan dalam belajar
78 %
5 Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
72%
6 Adanya lingkungan belajar yang kondusif
Rata-Rata
76.83
Kriteria
Tinggi

Dari tabel di atas, terlihat bahwa motivasi belajar siswa dengan menggunakan
pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery Learning tergolong tinggi

7

dengan rata-rata persentasenya 76,83 %. Ini berarti bahwa penerapan pendekatan
konstruktivis dengan metode Guide Discovery Learning mempengaruhi motivasi
belajar siswa kelas VII SMPN 4 Padangpanjang Tahun Ajaran 2013/2014.
2. Hasil belajar matematika siswa
Untuk data hasil belajar yang diberikan pada ke dua kelas sampel dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 4.2
Nilai Ketuntasan Siswa pada Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
Kelas
Jumlah
Ketuntasan (β‰₯ πŸ•πŸŽ) Tidak tuntas (≀ πŸ•πŸŽ)
Sampel
siswa
Jumlah
%
Jumlah
%
Eksperimen
28
21
75
7
25
Kontrol
29
11
38
18
62
Untuk menjawab hipotesis yang diajukan pada penelitian ini maka data tes
hasil belajar diuji secara statisitik inferensial yaitu dengan menggunakan uji-t.
Berdasarkan perhitungan uji-t dengan taraf kepercayaan 95 % dan derajat kebebasan
55 diperoleh harga π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” = 2.76 > 1,68 = 𝑑(0,05∢55), maka 𝐻0 ditolak dan 𝐻1
diterima. Hal ini berarti hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan
pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery Learning lebih baik
daripada hasil belajar matematika siswa yang tanpa menggunakan pendekatan
konstruktivis dengan metode Guide Discovery Learning pada kelas VII SMP N 4
Padangpanjang tahun pelajaran 2013/2014.
Berdasarkan pembahasan mengenai motivasi dan hasil belajar matematika
siswa maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan konstruktivis dengan
metode Guide Discovery Learning dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar
matematika siswa kelas VII SMPN 4 Padangpanjang.
Adapun kendala yang peneliti temukan pada penelitian ini antara lain :
a. Pada awal penelitian peneliti kesulitan memotivasi siswa untuk bertanya, memberi
saran dan menjawab pertanyaan. Siswa masih malu-malu dalam menyampaikan
pendapat dan sarannya kepada siswa lain yang menampilkan hasil kerja di dapan
kelas.
b. Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti menemukan kendala dalam
mengelola waktu. Pada saat diberikan tugas di dalam LKS siswa merasa waktunya
kurang sehingga siswa yang mendapatkan kesempatan ke depan kelas hanya
beberapa orang saja untuk mempersentasikan hasil yang mereka buat.
Penelitian relevan dengan penelitian yang penulis laksanakan adalah penelitian
yang telah dilakukan oleh :
1. Afif Afdhila, mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Negri
Padang pada tahun 2009. Dengan judul β€œPenerapan Pendekatan Konstruktivis
dengan Metode Discovery Learning pada Pembelajaran Matematika di Kelas VII
MTsN Padangpanjang.

8

Beda penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian yang telah
dilaksanakan oleh Afif afdhila adalah dari sisi tujuannya. Penelitian ini bertujuan
untuk melihat motivasi dan hasil belajar matematika siswa dengan penerapan
pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery Learning . Sedangkan
penelitian Afif Afdhila bertujuan untuk melihat aktivitas dan hasil belajar
matematika siswa dengan penerapan pendekatan konstruktivis dengan Metode
Discovery Learning.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Pembelajaran matematika dengan penerapan pendekatan konstruktivis dengan
metode Guide Discovery Learning pada kelas eksperimen (𝑋1 ) dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Hasil belajar matematika siswa dengan penerapan pendekatan konstruktivis
dengan metode Guide Discovery Learning lebih baik daripada hasil belajar
metematika siswa yang tidak menggunakan penerapan pendekatan konstruktivis
dengan metode Guide Discovery Learning di kelas VII SMPN 4
Padangpanjang.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat dikemukakan saran
sebagai berikut :
1. Diharapkan pada guru-guru matematika agar dapat menerapkan pembelajaran
konstruktivis dengan metode Guide Discovery Learning, karena pembelajaran
ini dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa.
2. Bagi peneliti-peneliti berikutnya yang tertarik dengan penerapan pendekatan
konstruktivis dengan metode Guide Discovery Learning agar dapat
memperhatikan manajemen kelompok dan manajemen waktu pelaksanaan
pembelajaran tersebut.
3. Diharapkan kepada guru bidang studi selain dari matematika agar dapat
menerapkan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery
Learning pada pembelajaran, karena pembelajaran ini menuntut agar siswa
dapat berbagi pengetahuan, saling melengkapi satu sama lain, dan hal yang
terpenting dalam pembelajaran ini siswa dapat mengkonstruksi pengetahuaanya
sendiri.
V.

DAFTAR KEPUSTAKAAN
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 1999. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Herdian. 2010. Metode Pembelajaran Discovery. http://herdy07.wordpress.com diakses
pada hari Senin, 17 November 2013
Hudojo, Herman. 2001. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika.
Malang: Universitas Negeri Malang
Lufri. 2007. Kiat Memahami Metodologi Dan Melakukan Penelitian. Padang :UNP
press

9

Muhamad, Nur. 2004. Pembelajaran Berpusat Kepada Siswa dan Pendekatan
Konstruktivis dalam Pengajaran. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Nurhadi. 2003. Pembelajaran Konstektual dan Penerapan dalam KBK. Malang :
Universitas Negri Malang
Sardiman . 2001 . Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada
Sudjana . 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Suryabrata, Sumadi.2003. Metodologi Penelitian. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara
Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauaan
konseptual Operasional. Jakarta : Bumi Aksara