TEORI BELAJAR DAN PEMBELA JARAN

TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

DISUSUN OLEH
Rina Oktaviana Dewi
1815140205
KELAS A PGSD 2014

DOSEN PENGAMPU
Ika Lestari, S.Pd., M.Si

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2015

1. Jelaskan perbedaan paradigma pengajaran dan pembelajaran dilihat dari
definisi, pola interaksi, dan pelaku!

Pengajaran

Pembelajaran


Pengajaran
dengan

sama

kegiatan

artinya Pembelajaran

adalah

proses

yang

mengajar. diselenggarakan pendidik yang menimbulkan

Kegiatan mengajar dilakukan interaksi belajar mengajar dengan peserta
oleh


guru

menyampaikan

untuk didik untuk memperoleh dan memproses
pengetahuan pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

kepada siswa.
Tujuannya
menyampaikan

untuk Tujuannya agar terjadi belajar pada diri siswa
informasi atau si belajar.

kepada si belajar atau siswa.
subjek atau fokus adalah guru.

subjek atau fokus adalah siswa.


Kegiatan belajar berlangsung Kegiatan belajar dapat berlangsung dengan
bila ada pengajar seperti guru, atau tanpa adanya pengajar seperti guru,
dosen, dsb.

dosen, dsb.

2. Jelaskan perbedaan taksonomi kognitif menurut Bloom dan Anderson!
 Taksonomi kognitif menurut Bloom
e
v
al
u
a
sintesis
si
analisis
penerapan
pemahaman
pengetahuan


a. Pengetahuan (Knowledge)

Merupakan kemampuan menyatakan kembali fakta, konsep, prinsip, prosedur
atau istilah yang telah dipelajari (Recall data or information). Tingkatan ini
merupakan tingkatan yang paling rendah namun menjadi prasyarat bagi tingkatan
selanjutnya. Kemampuan yang dimiliki hanya kemampuan menangkap informasi
kemudian menyatakan kembali informasi tersebut tanpa memahaminya. Contoh
kata kerja yang digunakan yaitu, mendefinisikan; menguraikan; menyebut satu
per satu; mengidentifikasi; memberikan nama; mendaftar; mencocokan;
membaca; mencatat; mereproduksi; memilih; menetapkan; menggambarkan
(defines; describes; enumerates; identifies; labels; lists; matches; names; reads;
records; reproduces; selects; states; views).
b. Pemahaman (Comprehension)
Merupakan kemampuan untuk memahami arti, interpolasi, interpretasi instruksi
(pengarahan) dan masalah. pemahaman merupakan salah satu jenjang
kemampuan dalam proses berpikir dimana siswa dituntut untuk memahami yang
berarti mengetahui sesuatu hal dan melihatnya dari berbagai segi. Pada tingkatan
ini, selain hapal siswa juga harus memahami makna yang terkandung, misalnya
dapat menjelaskan suatu gejala, dapat menginterpretasikan grafik, bagan atau
diagram serta dapat menjelaskan konsep atau prinsip dengan kata-kata sendiri.

c. Penerapan (Application)
Merupakan kemampuan untuk menggunakan konsep dalam situasi baru atau pada
situasi konkret. Tingkatan ini merupakan jenjang yang lebih tinggi dari
pemahaman.

Kemampuan

yang

diperoleh

meliputi

kemampuan

untuk

menerapkan prinsip, konsep, teori, hukum maupun metode yang dipelajarinya
dalam situasi baru. Kata kerja yang digunakan yaitu, mempraktikan; mengurus;
mengartikulasikan;


menilai;

memetakan;

mengumpulkan;

menghitung;

membangun; menyokong; mengontrol; menentukan; berkembang; menemukan;
menetapkan; menyampaikan; melaksanakan; memasukan; menginformasikan;
menginstruksikan;

menerapkan;

mengambil

bagian;

meramalkan;


mempersiapkan; memelihara; menghasilkan; memproyeksikan; menyediakan;
menghubungkan;

melaporkan;

mempertunjukan;

memecahkan;

mengajar;

memindahkan; menggunakan; memanfaatkan (acts; administers; articulates;
assesses; charts; collects; computes; constructs; contributes; controls;
determines; develops; discovers; establishes; extends; implements; includes;
informs; instructs; operationalizes; participates; predicts; prepares; preserves;

produces; projects; provides; relates; reports; shows; solves; teaches; transfers;
uses; utilizes).
d. Analisis (Analisys)

Merupakan kemampuan untuk memilah materi atau konsep kedalam bagianbagian sehingga struktur susunannya dapat dipahami. Dengan analisis diharapkan
seorang siswa dapat memilah integritas menjadi bagian-bagian yang lebih rinci
atau lebih terurai dan memahami hubungan-hubungan bagian-bagian tersebut satu
sama

lain.

Contoh

kata

kerja

yang

digunakan

yaitu

menganalisa,


membandingkan, mengklasifikasikan (breaks down; correlates; diagrams;
differentiates; discriminates; distinguishes; focuses; illustrates; infers; limits;
outlines; points out; prioritizes; recognizes; separates; subdivides).
e. Sintesis (Synthesis)
Merupakan kemampuan untuk mengintegrasikan baian-bagian yang terpisah
menjadi suatu keseluruhan yang terpadu. kemampaun sintesis merupakan
kemampaun menggabungkan bagian-bagian (unsur-unsur) sehingga terjelma pola
yang berkaitan secara logis atau mengambil kesimpulan-kesimpulan dari
peristiwa-peristiwa yang ada hubungannya satu sama lainnya. Kemampuan ini
misalnya dalam merencanakan eksperimen, menyusun karangan, menggabungkan
objek-objek yang memiliki sifat sama ke dalam suatu klasifikasi. Contoh kata
kerja yang digunakan yaitu, menghasilkan; merumuskan; mengorganisasikan
(categorize; combine; compiles; composes; creates; devises; designs; explains;
generates; modifies; organizes; plans; rearranges; reconstructs; relates;
reorganizes; revises; rewrites; summarizes; tells; writes).
f. Evaluasi (Evaluation)
Merupakan kemampuan untuk membuat pertimbangan (penilaian) terhadap suatu
situasi, nilai-nilai atau ide-ide. Kemampuan ini merupakan kemampuan tertinggi
dari kemampuan lainya. Evalusi adalah kemampuan memberikan keputusan

tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara kerja,
materi dan kriteria tertentu. Untuk dapat membuat suatu penilaian, seseorang
harus memahami, dapat menerapkan, menganalisis dan mensintesis terlebih
dahulu. Contoh kata kerja yang digunakan yaitu menilai, menafsirkan, menafsir,
memutuskan (appraises, compares, concludes, contrasts, criticizes, critiques,
defends, describes, discriminates, evaluates, explains, interprets, justifies,
relates, summarizes, supports).

 Taksonomi menurut Anderson
M
e
n
ci
p
t
a
M e n ila i
k
a
M e n g a n a l is is

n
M e n e ra p ka n
M em aham i
M e n g in g a t

a. Mengingat (Remember)
Merupakan proses menarik kembali informasi yang tersimpan dalam memori
jangka panjang. Mengingat merupakan proses kognitif yang paling rendah
tingkatannya. Untuk mengkondisikan agar “mengingat” bisa menjadi bagian
belajar bermakna, tugas mengingat hendaknya selalu dikaitkan dengan aspek
pengetahuan yang lebih luas dan bukan sebagai suatu yang lepas dan terisolasi.
Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif: mengenali (recognizing) dan
mengingat (recalling).
b. Memahami (Understand)
Mengkonstruk makna atau pengertian berdasarkan pengetahuan awal yang
dimiliki, mengaitkan informasi yang baru dengan pengetahuan yang telah
dimiliki, atau mengintegrasikan pengetahuan yang baru ke dalam skema yang
telah ada dalam pemikiran siswa. Karena penyususn skema adalah konsep, maka
pengetahuan konseptual merupakan dasar pemahaman. Kategori memahami
mencakup tujuh proses kognitif: menafsirkan (interpreting), memberikan contoh
(exemplifying), mengkelasifikasikan (classifying), meringkas (summarizing),
menarik inferensi (inferring), membandingkan (comparing), dan menjelaskan
(explaining)
c. Menerapkan (Applying)
Mencakup penggunaan suatu prosedur guna menyelesaikan masalah atau
mengerjakan tugas. Oleh karena itu mengaplikasikan berkaitan erat dengan
pengetahuan prosedural. Namun tidak berarti bahwa kategori ini hanya sesuai

untuk pengetahuan prosedural saja. Kategori ini mencakup dua macam proses
kognitif: menjalankan (executing) dan mengimplementasikan (implementing).
d.

Menganalisis (Analyzing)
Menguraikan suatu permasalahan atau obyek ke unsurunsurnya dan menentukan
bagaimana saling keterkaitan antar unsur-unsur tersebut dan struktur besarnya.
Ada tiga macam proses kognitif yang tercakup dalam menganalisis: membedakan
(differentiating), mengorganisir (organizing), dan menemukan pesan tersirat
(attributting).

e. Mengevaluasi (Evaluation)
Membuat suatu pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar yang ada. Ada dua
macam proses kognitif yang tercakup dalam kategori ini: memeriksa (checking)
dan mengritik (critiquing).
f. Menciptakan (create)
Menggabungkan beberapa unsur menjadi suatu bentuk kesatuan. Ada tiga macam
proses kognitif yang tergolong dalam kategori ini, yaitu: membuat (generating),
merencanakan (planning), dan memproduksi (producing).
3. Buatlah contoh kasus pembelajaran di kelas yang menganut prinsip
a. Teori belajar kognitif
b. Teori belajar humanistik
c. Teori belajar behavioristik
d. Teori belajar konstruksivistik
Jelaskan dimana letak prinsip belajarnya!
a. Kognitif
Contohnya, seorang anak berpendapat bahwa semua yang terbang adalah burung,
lalu ia melihat benda lain yang dapat terbang selain burung, misalnya pesawat
terbang, maka ia dapat mengorganisasikan pengetahuan itu bahwa benda yang
dapat terbang bukan hanya burung.
Prinsip belajar: asimilasi
b. Humanistik
Contohnya, saat sedang belajar matematika, siswa tidak hanya memahami sebuah
rumus saja, tetapi ia mampu menggunakan rumus tersebut untuk memecahkan
suatu masalah.
Prinsip belajar: memecahkan masalah.

c. Behavioristik
Contohnya, Seorang anak ketika mendengar bunyi sebuah lonceng tidak tidak
berarti apa-apa. Namun, beberapa kali ia melihat tukang es krim sambil
membunyikan lonceng. Lambat laun jika ia mendengar bunyi lonceng, ia
mengartikannya adanya tukang es krim datang.
Prinsip belajar: kebiasaan
d. Konstruksivistik
Contohnya, seorang guru sedang mengajarkan mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan tentang norma-norma. Guru memberikan penjelasan dan
contoh-contoh yang sangat rinci serta apa akibat yang diterima jika melanggarnya,
sehingga peserta didik dapat memahaminya. Orang tua telah menanamkan dasardasar norma sejak anaknya masih kecil, dengan begitu pengaplikasian normanorma yang diajarkan di sekolah lebih mudah karena para siswa telah memiliki
bayangan sebelumnya dan akan menjadi kebiasaan dengan sendirinya.
4. Mengapa guru perlu mengetahui teori belajar dan pembelajaran?
Karena mengetahui teori belajar dan pembelajaran akan sangat membantu guru agar
menjadi lebih bijaksana dalam usahanya membimbing murid dalam proses
pertumbuhan belajar. Dengan menguasai teori belajar diharapkan guru memiliki
memiliki kedewasaan dan kewibawaan dalam hal mengajar, mempelajari muridnya,
meng¬gunakan prinsip-prinsip psikologi maupun dalam hal menilai cara mengajarnya
sendiri. Seorang guru dikatakan kompeten bila ia memiliki khasanah cara
penyampaian yang kaya, memiliki pula kriteria yang dapat dipergunakan untuk
memilih cara-cara yang tepat di dalam menyajikan pengalaman belajar mengajar,
sesuai dengan materi yang akan disampaiakan. Kesemuanya itu hanya akan diperoleh
jika guru menguasai teori-teori belajar.
5. Mengapa guru perlu mengetahui alasan siswa untuk belajar?
Setiap individu peserta didik adalah unik, masing-masing memiliki kemampuan
ataupun tingkatan serta karakter masing-masing. Beberapa perbedaan tersebut sangat
perlu diperhatikan guru dalam melaksanakan dan mengelola pembelajaran. Guru
dapat menentukan bagaimana perlakuan yang harus diterapkan pada peserta didik,
guru juga harus memperhatikan masing-masing siswa sehingga guru bukan hanya
mampu memberikan perlakuan secara umum pada tiap kelompok atau tingkatan

belajar, namun juga guru mampu memberikan perlakukan khusus yang tepat pada
masing-masing individu terutama individu yang memiliki karakter berbeda dengan
karakter peserta didik pada umumnya. Misalkan saja pada sebuah kelompok belajar
terdapat seorang siswa yang selalu mendapatkan nilai rendah dibanding siswa lainnya
serta kurang mampu mengikuti pelajaran maka guru perlu mengetahui perbedaan
tersebut, mencari tahu penyebab, serta juga memberikan perlakuan khusus pada
peserta didik tersebut agar tidak tertinggal dengan siswa lainnya dalam hal belajar.
6. Jelaskan yang dimaksud dengan teori pembelajaran bersifat preskriptif dan
teori belajar bersifat deskriptif!

Preskriptif

Deskriptif

teori pembelajaran perspektif

teori belajar deskriptif dimaksudkan

dimaksudkan untuk mencapai tujuan

untuk memberikan hasil.

Agar perolehan belajar dan retensi

Bila isi/materi pelajaran (kondisi)

(hasil) meningkat, organisasilah

diorganisasi dengan menggunakan

isi/materi pelajaran (kondisi) dengan

metode elaborasi (metode), maka

menggunakan model elaborasi

perolehan belajar dan retensi (hasil)

(metode).

akan meningkat.

Agar dapat mengingat isi buku teks

Jika membuat rangkuman tentang isi

yang dibaca secara lebih baik, maka

buku teks yang dibaca, maka retensi

bacalah isi buku teks itu berulang-

terhadap isi buku teks itu akan lebih

ulang dan buatlah rangkumannya.

baik.

Kelebihan dari teori preskriptif yaitu

Kelebihan dari teori belejar deskriptif

lebih sistematis sehingga memiliki

adalah lebih terkonsep sehingga siswa

arah dan tujuan yang jelas. banyak

lebih memahami materi yang akan

member motivasi agar terjadi proses

disampaikan. mendorong siswa untuk

belajar. mengoptimalisasikan kerja

mencari sumber pengetahuan sebanyak-

otak secara maksimal.

banyaknya dalam mengerjakan suatu
tugas.

Kekuranagan dari teori balajar

Kekurangan untuk teori deskriptif

preskriptif yaitu membutuhkan waktu

adalah kurang memperhatikan sisi

cukup lama.

psikologis siswa dalam mendalami
suatu materi.