MODEL PEMBELAJARAN FAIGAS Learning Find

MODEL PEMBELAJARAN
FAIGAS Learning
(Find An Issue And Get A Solution)
(Pembelajaran Berbasis Penemuaan Masalah dan Memberikan
Solusi)
Oleh : Reja Fahlevi
A. Pendahuluan
FAIGAS learning adalah sebuah model pembelajaran yang
ingin dikembangkan dengan

memadukan, menggabungkan dan

mengembangkan beberapa model pembelajaran yang sudah ada
sebelumnya seperti Discovery Learning, Project Based Learning,
Project Citizen, Fortopolio, Scientific Learning, dan lain – lain.
Model pembelajaran FAIGAS Learning juga bisa diartikan
adalah

sebuah model pembelajaran berbasis masalah yang

sederhana, yang ada di lingkungan sekolah. Model pembelajaran

ini menekankan

siswa untuk berfikir kritis, dapat memecahkan

masalah, serta memberikan tanggung jawab kepada siswa untuk
mencari dan memberikan sebuah solusi dari setiap permasalahan
yang terjadi di sekolah. Model pembelajaran ini di awali dengan,
siswa harus memperhatikan dan peka terhadap masalah yang ada
disekolahnya, mulai dari mencari masalah, memilih masalah,
mengidentifikasi penyebab masalah, mengumpulkan data – data
yang

berkaitan

dengan

masalah,memberikan

solusi


atas

permasalahan itu, dan kemudian disajikan di hadapan para pejabat
sekolah, seperti kepala sekolah, wakil kepala sekolah , guru dan
lain-lain,kemudian apabila memungkinkan di akhiri dengan
kegiatan pameran atau dipamerkan.

Model pembelajaran FAIGAS Learning merupakan sebuah
pembelajaran berbasis masalah sama seperti model – model
pembelajaran di atas,

tetapi

ada ciri khas dan karakteristik

tersendiri dari model pembelajaran ini yang membedakan dari
model – model pembelajaran lainya.
Adapun yang menjadi karakteristik dari model pembelajaran ini
adalah adanya kolaborasi dan kerja sama antara siswa, guru dan
pejabat sekolah untuk kepentingan kemajuan sekolah, siswa

membuat keputusan dan kerangka kerja, terdapat masalah yang
pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya, siswa merancang dari
setiap proses pengumpulan data, siswa bertanggung jawab dalam
proses pengolahan data sampai penyajian data, siswa mengevaluasi
kembali dari apa yang mereka dapatkan dan kerjakan, kelas harus
dibikin untuk toleran terhadap kesalahan – kesalahan dan yang
terakhir siswa harus mencari partner yang mendukung untuk acara
pameran.
B. Sasaran pengguna model dan materi pembelajaran yang
dikembangkan.
Model

Pembelajaran

FAIGAS

Learning

ini


cocok

dikembangkan untuk jenjang sekolah menengah atas (SMA) baik
itu dikelas X, XI dan XII, karena usia siswa untuk jenjang sekolah
menengah atas (SMA) merupakan usia yang peka dan tanggap
terhadap sebah informasi, kejadian dan juga masalah - masalah,
tetapi dengan berbagai pertimbangan serta dengan melihat
kematangan dan kesibukan siswa maka Model pembelajaran

FAIGAS Learning ini sangat tepat digunakan siswa kelas XI. Untuk
kelas X dimungkinkan masih dalam masa transisi dari jenjang
sebelumnya ke jenjang atas (SMA) jadi dirasa masih belum siap
untuk mengimplementasikan Model Pembelajaran ini, tetapi tidak
menutup

kemungkinan

juga

siswa


kelas

X

bisa

untuk

mengimplementasikan model pembelajaraan FAIGAS Learning ini
tergantung bagaimana mana cara guru menage (mengatur mereka).
Selain itu untuk kelas XII karena meraka dari awal pembelajaran
kelas XII sudah dipersiapkan dan difokuskan untuk menghadapi
UN (Ujian Nasiomal) tetapi sekali lagi tidak menutup kemungkinan
model pembelajaran FAIGAS ini juga bisa diimplementasikan di
Kelas XII.
Materi pelajaran untuk kelas XI yang akan dikembangkan
dengan menggunakan model pembelajaran FAIGAS ini adalah
materi mengenai ”Budaya Demokrasi Menuju Masyarakat Madani”
yang di dalamnya membahas mengenai pengertian dan prinsip –

prinsip budaya demokrasi. Materi ini sangat cocok memakai model
pembelajaran FAIGAS karena dalam model pembelajaran ini siswa
dituntut untuk memberikan dan menghasilakan

solusi kepada

sekolah dari setiap permasalahan yang mereka teliti. Menurut
penulis ini merupakan salah satu bentuk dari makna demokrasi.
1. Model pembelajaran yang dikembangkan harus memenuhi
karakteristik: kontekstual, aktif, inovatif, kreatif, efektif,
menyenangkan, bermakna dan kaya nilai-nilai kehidupan.
Jawab

Model pembelajaran FAIGAS memiliki beberapa beberapa
karakterisitik yang khas yang membedakanya dengan pendekatan
pembelajaran lain.
1. Belajar dimulai dengan menemukan masalah, ciri dari model
pembelajaran FAIGAS ini adalah siswa belajar dimulai dengan
mencari dan menemukan sebuah masalah yang ada di sekolah.
2. Memastikan bahwa masalah yang diberikan berhubungan

dengan dunia nyata siswa atau masalah di sekitarnya.
Pembelajaran

dengan

menggunakan

model

pembelajaran

FAIGAS ini adalah menyangkut dunia nyata atau menyangkut
masalah yang ada di sekolahnya, misalnya masalah kurangnya
ketersedian bak sampah, banyaknya sampah dan lain sebagianya
3. Mengoranisasiskan pelajaran diseputar masalah, bukan diseputar
disiplin ilmu. Yang ditekankan dalam pembelajaran dengan
menggunakan model FAIGAS adalah mengenai masalah yang
ingin dilihat dan ditekiti oleh siswa yang berkaitan dengan tema
pokok bahasan, yang ditekankan adalah mengenai masalahnya
yang ingin ditelitin oleh siswa bukan mengenai disiplin ilmunya.

4. Memberikan tanggung jawab yang besar kepada pembelajar
dalam membentuk dan menjalankan secara langsung proses
belajar mereka sendiri. Memberikan kepada siswa sifat
kemandirian dalam memecahkan sebuah masalah yang ada
sekolah maupun yang ada disekitarnya.
5. Menggunakan kelompok kecil, maksudnya untuk menjadikan
siswa aktif dalam menggali dan meneliti masalah – masalah
yang ada dengan cara menemukan masalah, kemudian

mengindetifkasi, menyiapkan dan mengolah data yang di dapat
dari berbagai sumber setelah itu memberikan sebuah solusi yang
bersifat konstruktif (membangun) untuk kemajuan dan kebaikan
sekolah.
6. Menuntut siswa untuk mendemonstrasikan apa yang telah
mereka pelajari dalam suatu produk atau kerja. Dengan sperti ini
siswa dimana untuk sekreatif mungkin dalam mendomstrasikna
dan menyajikan produk atau hasil kerja masalah yang merekan
teliti agar solusi yang mereka berikan benar – benar bermanfaat
demi kemajuan dan kebaikan sekolah.
7. Kerja sama, siswa dapat berkerja sama dengan pejabat sekolah,

guru, sponsor, sesama siswa bahkan orang yang terkait dengan
pembelajaran untuk membantu dalam pelaksanaan model
pembelajaran ini.
8. Siswa dapat menggunakan tingkat berfikir tinggi secara kritis
dan kreatif, seperti dapat menganalisis, membuat sintesis,
memecahkan masalah, membuat keputusan dan mengunnakan
bukti – bukti dan logika.
9. Diakhiri dengan dipamerkan dan disajikan dihadapan pejabat
sekolah, guru, siswa – siswa lain dan mengundang para sponsor
dan tamu yang mau berpartisipasi untuk memeriahkan acara
tersebut, misalnya mengadakan donor darah, penampilan musik,
seni dan lain – lain.
10.Kepedulian

terhadap

lingkungan

sekitar,


dengan

model

pembelajaran FAIGAS yang berbasis penemuan masalah dan
memberikan solusi dapat membuat siswa peduli terhadap

lingkungan sekitarnya terutama lingkungan sekolah yang meraka
hadapi sehari – hari.
C. Sintaks Model Pembelajaran Faigas Learning
Model Pembelajaran FAIGAS learning adalah sebuah model
pembelajaran yang ingin dikembangkan dengan
menggabungkan

dan

mengembangkan

memadukan,


beberapa

model

pembelajaran yang sudah ada sebelumnya seperti Discovery
Learning, Project Based Learning, Project Citizen, Fortopolio,
Scientific Learning, dan lain – lain. Dalam mengembangkan model
pembelajaran ini juga guru mempunyai beberapa peran yang harus
dilakukan di dalam kelas yang mengimplementasikan model
pembelajaran ini, peran guru tersebut diantaranya :
1. Mengajukan masalah atau mengorientasikan siswa kepada
masalah autentik, yaitu masalah kehidupan nyata sehari – hari.
2. Memfasilitiasi/membimbing penyeledikan misalnya melakukan
pengataman atau melakukan ekperimen/ percobaan.
3. Memfasilitasi dialog siswa.
4. Mendukung belajar siswa.
Teori

belajar

yang

mendasari

pembelajaran FAIGAS Leaning

dikembangkanya

model

adalah teori konstruktivisme.

Konstruktivisme merupakan landasan dari berbagai startegi
pembelajaran, hal ini terbukti dalam berbagai strategi pembelajaran
yang

selalu

seharusnya

memunculkan

keaktifan

siswa,

pembelajaran juga tidak lagi seluruh kegiatanya didominasi guru,

melainkan berorientasi pada siswa, dan Faigas Learning juga
memiliki kekhasan yang sama dengan konstruktivisme yaitu
student centered- learning. Konstuktivime mengutamakan keaktifan
siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan interksinya
dalam pengelaman belajar yang difasilitasi oleh guru. Beberapa
strategi pembelajaran konstruktivisme atau student centered
learning startegis adalah belajar aktif, belajar mandiri, belajar
kooperatif dan kolaboratif, generative learning, dan model
pembelajaran kognitif. (Pannen dalam Trianto, 2009: 41)
Signifikasi model pembelajaran FAIGAS untuk civic comptence
adalah untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan
berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan intelktual, belajar
berbagai peran melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nnyata
atau simulasi, dan menjadi pembelajar yang otonom dan mandiri.
Hal ini sejalan dengan pendapatnya Evelin dalam Trinato (2009:
43) mengemukakan bahwa kemampuan – kemampuan yang akan
dimiliki siswa dengan pembelajaran berbasis masalah adalah :
1. Dapat

berpikir

kritis

serta

mampu

menganalisis

dan

memecahkan masalah.
2. Menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan sumber – sumber
belajar yang cocok.
3. Bekerja sama dalam tim/ kelompok kecil
4. Menunjukan keterampilan berkomunikasi yang berguna dan
efektif, baik verbal maupun tertulis.
5. Menggunakan pengetahuan dan keterampilan intelektual yang
diperolehnya untuk belajar berkelanjutan.

Langkah – langkah dalam model pembelajaran FAIGAS adalah
sebagai berikut :
1. Siswa dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, kira – kira
satu kelompok beranggotakan 5 – 7 orang.
2. Siswa disuruh mencari masalah – masalah yang ada di sekolah,
masalahnya yang berorientasi untuk kemajuan sekolah.
3. Kemudian siswa memilih satu dari masalah - masalah tersebut
untuk diteliti dan dipelajari
4. Siswa mengidentifikasi masalah yang dipilihnya untuk kemudian
dilakukan penelitian
5. Masalah yang akan diteliti tidak boleh sama dengan kelompok
lain.
6. Siswa mengumpulkan data – data mengenai masalah yang diteliti
melalui berbagai sumber yang terkait dengan masalah yang
diteliti.
7. Data – data yang dikumpulkan tadi kemudian diolah baik dalam
bentuk slide, atau fortopolio, dan lain sebagainya tergantung
kreativitas siswa dalam mengolah data.
8. Siswa memberikan beberapa solusi yang baik untuk masalah –
masalah yang diteliti.
9. Siswa menyajikan hasil temuan dan penelitian di depan kelas
secara bergantian, disaksikan oleh teman – teman dan guru mata
pelajaran tersebut.
10.Setelah siswa menyajikan diskusi dibuka.
11. Satu yang terbaik dari setiap kelas yang menerapkan model
pembelajaran ini menjadi wakilnya untuk dipresntasikan di

hadapan pejabat – pejabat sekolah, seperti kepala sekolah,
wakasek, guru dan lain – lain
12. Kelompok yang menjadi perwakilan kelas masing – masing
mempresntasikan dan menyajikan data temuan – temuan tersebut
di hadapan pejabat – pejabat sekolah.
13.Bila memungkin acara puncaknya siswa berkerja sama dengan
beberapa sponsor untuk memeriahkan acara tersebut, misalnya
dengan melakukan donor darah gratis, dan lain – lain.
Selain banyak manfaat dari model pembelajaran FAIGAS
Learning ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan
model pembelajaran ini diantaranya adalah : (1) Realistic dengan
kehidupan siswa di sekolah. (2) konsep sesuia dengan kebutuhan
siswa. (3) Memupuk sifat inquiri siswa. (4) Retensi konsep jadi kuat.
Dan (5) memupuk kemampuan Problem Solving. Selain kelebihan
tersebut model ini juga memiliki beberapa kekurangan antara lain:
(1) persiapan pembelajaran (alat, problem, konsep) yang konmpleks,
(2) sulitnya mencari problem yang relevan, (3) sering terjadi miss –
konsepsi, dan (4) konsumsi waktu, dimana model ini memerlukan
waktu yang cukup dalam proses penyelidikan. Sehingga terkadang
banyak waktu yang tersita untuk proses tersebut.

Daftar Pustaka
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif –
Progresif. Jakarta. Kencana Prenada Media Group.