KUESIONER DAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI
KUESIONER
DISIPLIN KERJA PEGAWAI
EKO HERTANTO
PROGRAM PASCASARJANA
Disiplin
berasal
dari
bahasa
latin
yaitu
melanggar
peraturan
atau
prosedur,
disiplin
disciplina yang diartikan sebagai latihan atau
merupakan bentuk pengendalian diri pegawai dan
pendidikan, pengembangan tabiat, dan kesopanan.
pelaksanaan yang teratur dan menunjukkan tingkat
Salah satu aspek kekuatan Sumber Daya Manusia
kesungguhan tim kerja dalam sebuah organisasi.
(SDM) dapat tercermin pada sikap dan perilaku
Kemudian menurut Siagian (2006:304), disiplin
disiplin, sebab disiplin mempunyai dampak yang
adalah pelatihan, khususnya pelatihan pikiran dan
kuat terhadap suatu organisasi untuk mencapai
sikap
keberhasilan
kebiasaan-kebiasaan diri untuk mentaati peraturan
dalam
direncanakan.
mengejar
Kedisiplinan
tujuan
merupakan
yang
fungsi
operatif manajemen sumber daya manusia yang
paling
penting
karena
semakin
baik
untuk
menghasilkan
pengendalian
diri,
yang berlaku.
Sinambela
dalam
Barnawi
dan
Arifin
disiplin
(2012:110), mengatakan bahwa, disiplin pada
karyawan maka semakin tinggi juga prestasi atau
hakekatnya adalah kepatuhan pada aturan atau
kinerja yang dicapainya dan akan menciptakan
perintah
karyawan yang berkualitas. Disiplin sangat penting
Sedangkan
untuk pertumbuhan organisasi, digunakan terutama
kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan
untuk karyawan agar mendisiplinkan diri dalam
seseorang menaati semua peraturan dan norma-
melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan
norma sosial yang berlaku. Kemudian menurut
maupun kelompok.
Sinambela (2012:238), disiplin kerja adalah sebuah
Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik
karyawan
untuk
mematuhi
dan
menyenangi
proses
yang
ditetapkan
menurut
yang
permasalahan
kinerja,
manajer
sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.
mengkomunikasikan
Disiplin menitikberatkan pada bantuan kepada
kepada para pegawai.
pegawai untuk mengembangkan sikap yang baik
dalam
Sedangkan
organisasi.
Hasibuan
digunakan
peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada,
oleh
(2009:193),
untuk
proses
menghadapi
ini
melibatkan
mengidentifikasikan
masalah-masalah
menurut
Ardhana
dan
kinerja
(2011:134),
terhadap pekerjaan. Disiplin pegawai yang baik
disiplin kerja merupakan suatu sikap menghormati,
akan mempercepat tercapainya tujuan organisasi,
menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturan-
sedangkan disiplin yang rendah akan menjadi
peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun
penghalang dan memperlambat pencapaian tujuan
tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan
organisasi.
tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya.
Keith Davis dalam Mangkunegara (2013:129),
Pendapat-pendapat
tersebut
memberikan
mengemukakan bahwa “Dicipline is management
penegasan bahwa disiplin merupakan faktor yang
action
standards”.
sangat penting dalam perkembangan karakteristik
Berdasarkan pendapat Keith Davis, disiplin kerja
kepribadian seorang karyawan seperti tanggung
dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen
jawab, percaya diri, ketekunan dalam bekerja dan
untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi.
kontrol diri serta dapat mempertahankan dan
Kemudian
mengembangkan
to
(2003:236),
enforce
menurut
disiplin
organization
Sulistyani
adalah
dan
Rosidah
prosedur
yang
mengoreksi atau menghukum bawahan karena
bekerja.
perilaku
yang
tepat
dalam
Jadi, seseorang akan bersedia mematuhi
semua
peraturan
serta
melaksanakan
PENDEKATAN DISIPLIN
tugas-
Menurut Mangkunegara (2013:130-131), ada
tugasnya, baik secara sukarela maupun karena
tiga pendekatan disiplin, yaitu pendekatan disiplin
terpaksa.
modern,
Kedisiplinan diartikan jika
karyawan
disiplin
selalu datang dan pulang tepat pada waktunya,
bertujuan.
mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik,
1.
dengan
Pendekatan
sosial yang berlaku.
mempertemukan
a.
130), ada 2 bentuk disiplin kerja, yaitu
b.
Disiplin preventif adalah suatu upaya untuk
pegawai
mengikuti
keperluan
atau
c.
hukum
yang
Keputusan-keputusan
yang
semaunya
penyuluhan dengan mendapatkan faktafaktanya.
peraturan perusahaan.
d.
jawab
Melakukan protes terhadap keputusan
yang berat sebelah pihak terhadap kasus
membangun iklim organisasi dengan disiplin
disiplin.
preventif. Begitu pula pegawai harus dan wajib
mengetahui, memahami semua pedoman kerja
proses
diperbaiki dengan mengadakan proses
dapat memelihara dirinya terhadap peraturantanggung
pada
terhadap kesalahan atau prasangka harus
pegawai
berdisiplin diri. Dengan cara preventif, pegawai
mempunyai
Melindungi tuduhan yang benar untuk
berlaku.
telah digariskan perusahaan. Tujuan dasarnya
menggerakkan
Disiplin modern merupakan suatu cara
diteruskan
dan
mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang
2.
sejumlah
yaitu
fisik.
Disiplin Preventif
Pemimpin
modern
menghindarkan bentuk hukuman secara
disiplin preventif, dan disiplin korektif.
untuk
disiplin
ini berasumsi:
Menurut Mangkunegara (2013:129-
adalah
disiplin
kebutuhan baru di luar hukuman. Pendekatan
BENTUK DISIPLIN KERJA
menggerakkan
dan
Pendekatan Disiplin Modern
mematuhi semua peraturan dan norma-norma
1.
tradisi,
2.
Pendekatan Disiplin Tradisi
serta peraturan-peraturan yang ada dalam
Pendekatan
organisasi. Jika sistem organisasi baik, maka
pendekatan disiplin dengan cara memberikan
diharapkan akan lebih mudah menegakkan
hukuman. Pendekatan ini berasumsi:
disiplin kerja.
a.
Disiplin Korektif
Disiplin
korektif
disiplin
suatu
upaya
menggerakkan pegawai dalam menyatukan
dan
b.
Disiplin
pelanggaran,
disesuaikan
yang berlaku pada perusahaan.
pelanggarannya.
c.
disiplin perlu diberikan sanksi sesuai dengan
peraturan
yang
berlaku,
memberikan pelajaran kepada pelanggar.
pernah
ada
hukuman
pelaksanaannya
dengan
untuk
harus
tingkat
Pengaruh hukuman untuk memberikan
pelajaran
peraturan yang berlaku. Tujuan pemberian
memelihara
tidak
adalah
mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman
sanksi adalah untuk memperbaiki pelanggar,
yaitu
peninjauan kembali bila telah diputuskan.
suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap
Pada disiplin korektif, pegawai yang melanggar
tradisi,
Disiplin dilakukan oleh atasan kepada
bawahan,
adalah
dengan
kepada
pelanggar
maupun
kepada pegawai lainnya.
d.
dan
Peningkatan
perbuatan
pelanggaran
diperlukan hukuman yang lebih keras.
e.
Pemberian hukuman terhadap pegawai
yang melanggar kedua kalinya harus
diberi hukuman yang berat.
3.
Pendekatan Disiplin Bertujuan
Pendekatan
disiplin
pegawai, ringannya sanksi, dan pengabaian
bertujuan
berasumsi
bahwa:
a.
b.
c.
disiplin.
d.
Disiplin kerja harus dapat diterima dan
Pemberian sanksi pelanggaran disiplin harus
dipahami oleh semua pegawai.
tidak membeda-bedakan pegawai, tua-muda,
Disiplin bukanlah suatu hukuman, tetapi
pria-wanita tetap diberlakukan sama sesuai
merupakan pembentukan perilaku.
dengan peraturan yang berlaku. Tujuannya
Disiplin
agar pegawai menyadari bahwa disiplin kerja
ditujukan
untuk
perubahan
perilaku yang lebih baik.
d.
Pemberian Sanksi Harus Impersonal
berlaku untuk semua pegawai dengan sanksi
Disiplin pegawai bertujuan agar pegawai
pelanggaran yang sesuai dengan peraturan
bertanggung
yang berlaku.
jawab
terhadap
perbuatannya.
Menurut
mempengaruhi
Menurut Mangkunegara (2013:131pelaksanaan
sanksi
pegawai
terhadap
peringatan, harus segera, konsisten, dan
1.
atau
Tujuan dan Kemampuan
Pemberian Peringatan
tingkat kedisiplinan karyawan. Hal ini berarti
Pegawai yang melanggar disiplin kerja perlu
bahwa tujuan (pekerjaan) yang dibebankan
diberikan surat peringatan pertama, kedua, dan
kepada
ketiga. Tujuan pemberian peringatan adalah
kemampuan karyawan bersangkutan. Disinilah
agar pegawai yang bersangkutan menyadari
letak pentingnya asas “the right man in the
pelanggaran
right place and the right man in the right job”.
yang
telah
dilakukannya.
Disamping itu pula surat peringatan tersebut
2.
karyawan
harus
sesuai
dengan
Teladan Pimpinan
dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
Teladan pimpinan sangat berperan dalam
memberikan penilaian kondite pegawai.
menentukan kedisiplinan
Pemberian Sanksi Harus Segera
pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh
Pegawai yang melanggar disiplin harus segera
para bawahannya.
diberikan sanksi yang sesuai dengan peraturan
3.
karyawan karena
Balas Jasa
organisasi yang berlaku. Tujuannya, agar
Balas jasa (gaji dan
pegawai yang bersangkutan memahami sanksi
mempengaruhi kedisiplinan karyawan karena
pelanggaran
yang
balas jasa akan memberikan kepuasan dan
Kelalaian
pemberian
berlaku
di
organisasi.
sanksi
itu,
memberi
peluang
pelanggar
untuk
kesejahteraan) ikut
kecintaan karyawan terhadap perusahaan atau
akan
pekerjaannya.
memperlemah disiplin yang ada. Di samping
c.
kedisiplinan
organisasi
Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi
impersonal.
b.
tingkat
suatu
perusahaan, diantaranya:
pelanggar disiplin dengan memberikan
a.
(2009:194-198),
pada dasarnya banyak indikator yang
PELAKSANAAN SANKSI DISIPLIN
132),
Hasibuan
4.
Keadilan
mengabaikan disiplin.
Keadilan
Pemberian Sanksi Harus Konsisten
kedisiplinan karyawan, karena ego dan sifat
Pemberian sanksi kepada pegawai yang tidak
manusia yang selalu merasa dirinya penting
disiplin harus konsisten. Hal ini bertujuan agar
dan minta diperlakukan sama dengan manusia
pegawai sadar dan menghargai peraturan-
lainnya. Dengan keadilan yang baik akan
peraturan yang berlaku. Ketidakkonsistenan
menciptakan kedisiplinan yang baik pula. Jadi,
pemberian
keadilan harus ditetapkan dengan baik supaya
pegawai
sanksi
merasakan
dapat
mengakibatkan
adanya
diskriminasi
ikut
mendorong
kedisiplinan karyawan baik pula.
terwujudnya
Kedisiplinan adalah fungsi MSDM
5.
6.
Waskat
yang menjadi tolok ukur untuk mengukur
Waskat
(pengawasan
tindakan
nyata
adalah
atau mengetahui apakah fungsi-fungsi
dalam
SDM lainnya secara keseluruhan telah
mewujudkan kedisiplinan karyawan. Hal ini
dilaksanakan dengan baik atau tidak.
berarti atasan harus selalu ada atau hadir di
Kedisiplinan
tempat kerja agar dapat mengawasi dan
mencerminkan bahwa fungsi-fungsi MSDM
memberikan petunjuk, jika ada bawahannya
lainnya telah dilaksanakan sesuai dengan
yang
rencana.
dan
melekat)
paling
mengalami
efektif
kesulitan
dalam
jika
baik,
kedisiplinan
pegawai kurang baik, berarti penerapan
Sanksi dan Hukuman
fungsi-fungsi MSDM kurang baik.
Langkah awal untuk mencapai prestasi kerja
memelihara kedisiplinan karyawan. Dengan
yang
sanksi
berat,
Kedisiplinan merupakan fungsi operatif MSDM yang
akan semakin takut melanggar
terpenting karena semakin baik disiplin pegawai,
hukuman
karyawan
yang
semakin
diharapkan
harus
dimulai
dari
disiplin.
peraturan-peraturan.
semakin tinggi prestasi kerja yang dicapainya.
Ketegasan
Tanpa disiplin pegawai yang baik, sulit organisasi
Ketegasan
dalam
melakukan
mencapai hasil yang maksimal. Salah satu aspek
mempengaruhi
kedisiplinan
kekuatan Sumber Daya Manusia dapat tercermin
karyawan. Pimpinan harus berani dan tegas,
pada sikap dan perilaku disiplin, sebab disiplin
bertindak untuk menghukum setiap karyawan
mempunyai dampak yang kuat terhadap suatu
yang indisipliner.
organisasi untuk mencapai keberhasilan dalam
Hubungan Kemanusiaan
mengejar tujuan yang direncanakan.
tindakan
8.
Sebaliknya
yang
menyelesaikan pekerjaannya.
Sanksi hukuman berperan penting dalam
7.
pegawai
pimpinan
akan
Hubungan
kemanusiaan
yang
harmonis
Berdasarkan pernyataan diatas disiplin kerja
diantara sesama karyawan ikut menciptakan
harus dimiliki oleh setiap pegawai dan harus
kedisiplinan yang baik.. Jadi, kedisiplinan
dibudayakan di
karyawan akan tercipta apabila hubungan
mendukung tercapainya tujuan organisasi karena
kemanusiaan dalam organisasi tersebut baik.
merupakan wujud dari kepatuhan terhadap aturan
Langkah awal untuk mencapai kinerja
diharapkan
harus
dimulai
dari
disiplin. Disiplin kerja merupakan suatu
sikap menghormati, menghargai, patuh,
dan taat terhadap peraturan-peraturan
yang berlaku, baik yang tertulis maupun
tidak
tertulis
serta
sanggup
menjalankannya dan tidak mengelak untuk
menerima sanksi-sanksinya. Kedisiplinan
diartikan jika karyawan selalu datang dan
pulang tepat pada waktunya, mengerjakan
semua
bisa
kerja dan juga sebagai tanggung jawab diri.
KESIMPULAN
yang
kalangan pegawai agar
pekerjaannya
dengan
baik,
mematuhi semua peraturan dan normanorma sosial yang berlaku di lingkungan
perusahaan.
Pelaksanaan disiplin dengan dilandasi kesadaran
akan terciptanya suatu kondisi yang harmonis.
Kondisi yang harmonis tersebut harus diwujudkan
keselarasan antara kewajiban dan hak pegawai.
Hal
demikian
pegawai
membuktikan
memiliki
pengaruh
bila
kedisiplinan
terhadap
kinerja
pegawai.
Hukuman
diperlukan
dalam
meningkatkan kedisiplinan dan mendidik
pegawai
supaya
menaati
semua
peraturan. Pemberian hukuman harus adil
dan tegas terhadap
semua pegawai.
Dengan keadilan dan ketegasan, sasaran
pemberian
Peraturan
hukuman
tanpa
akan
dibarengi
tercapai.
pemberian
hukuman yang tegas bagi pelanggarnya
bukan menjadi alat pendidik bagi pegawai.
memperlambat
Oleh karena itu disiplin kerja pegawai yang
perusahaan.
baik
akan
perusahaan,
mempercepat
sedangkan
pencapaian
tujuan
tujuan
disiplin
yang
merosot akan menjadi penghalang dan
INDIKATOR DISIPLIN KERJA PEGAWAI:
1. KETEPATAN WAKTU
2. KETAATAN TERHADAP PERATURAN
3. TANGGUNG JAWAB KERJA
4. MELAKSANAKAN TUGAS DAN KEWAJIBAN
KRITERIA JAWABAN
SKOR PENILAIAN
SS
= Sangat Setuju
5
S
= Setuju
4
KS
= Kurang Setuju
3
TS
= Tidak Setuju
2
STS
= Sangat Tidak Setuju
1
No
PERTANYAAN
SS
KETEPATAN WAKTU
Apakah anda selalu datang ke tempat
1
kerja sebelum jam kerja dimulai
Apakah anda selalu pulang kerja sesuai
2
dengan peraturan yang ditetapkan oleh
3
4
perusahaan
Apakah anda
pernah
meninggalkan
tempat kerja tanpa izin dari atasan
Apakah anda terkadang pulang lebih
cepat dikarenakan alasan-alasan tertentu
Apakah
jarak
tempat
tinggal
5
6
7
mempengaruhi ketepatan waktu anda
datang ke tempat kerja
Saya pernah datang
mendapat teguran
Saya menggunakan
dengan tepat
Datang lebih
8
terlambat
waktu
awal ke
dan
istirahat
tempat
kerja
memberikan ketenangan dalam memulai
untuk bekerja
KETAATAN TERHADAP PERATURAN
Apakah anda sering menunda-nunda
9
waktu kerja
S
KS
TS
STS
10
Saya selalu merapikan peralatan kerja
setelah pekerjaan selesai
Apakah anda melaksanakan
11
12
13
14
peraturan
yang
ditetapkan
semua
oleh
perusahaan
Pegawai yang tidak menaati peraturan
dan kesalahan akan dikenakan sanksi
Saya taat pada atasan jika ditugaskan
membantu pekerjaan bidang lain
Saya melaksanakan semua
aturan
jabatan yang ditetapkan oleh perusahaan
Saya pernah melanggar tata tertib dan
15
aturan
yang
perusahaan
Saya
selama
16
telah
ini
ditetapkan
tidak
oleh
pernah
meninggalkan kantor sebelum jam kerja
berakhir
Saya bersedia dikenakan sanksi apabila
17
18
19
20
21
tidak menggunakan seragam pada saat
jam kerja
Saya mengetahui sepenuhnya peraturan
yang ditetapkan oleh perusahaan
Saya selalu mematuhi perintah atasan
Saya bertekad untuk tidak melanggar
peraturan lagi
Saya selalu mengenakan tanda pengenal
saat berada di lingkungan perusahaan
Saudara memberi tahu pihak perusahaan
22
dan melampirkan surat izin, jika tidak
masuk bekerja
Perusahaan memberikan sanksi yang
23
tegas bagi pegawai yang melanggar
peraturan
TANGGUNG JAWAB KERJA
Saya menggunakan, fasilitas yang ada di
24
kantor sesuai dengan prosedur dan
25
26
aturan yang berlaku
Saya selalu mengerjakan tugas pekerjaan
dengan penuh tanggung jawab
Saya bertanggung jawab terhadap hasil
pekerjaan yang ditugaskan oleh atasan
Apakah atasan selalu memberi tahu
27
pegawai mengenai prosedur kerja dan
28
peraturan yang berlaku
Saya melakukan pekerjaan sudah sesuai
dengan prosedur kerja yang ditetapkan
oleh perusahaan
Selama ini pegawai yang tidak menaati
29
prosedur kerja dan melakukan kesalahan
akan dikenai sanksi oleh perusahaan
Saya bersedia menerima sanksi apabila
30
31
tidak menyelsaikan tugas tepat pada
waktunya
Saya tidak pernah ditegur atasan karena
kesalahan kerja
Saya siap memperbaiki
32
kesalahan
dalam
jika
terjadi
melaksanakan
pekerjaan
Sebelum bekerja saya selalu melakukan
33
pemeriksaan terhadap peralatan yang
akan digunakan untuk bekerja
MELAKSANAKAN TUGAS DAN KEWAJIBAN
Saya bersedia melepas jabatan jika tidak
34
mampu melaksanakan tugas pekerjaan
35
dengan baik
Apakah anda sering menyelesaikan tugas
tepat waktunya
Apakah anda selalu bertanggung jawab
36
terhadap
tugas
dan
pekerjaan
yang
diperintahkan oleh pimpinan
Saya sanggup menjalankan perjalanan
37
38
39
40
41
42
43
44
dinas
apabila
ditugaskan
oleh
perusahaan
Saya sanggup bekerja di luar jam kerja
jika dibutuhkan
Saya selalu menjaga sikap yang baik di
dalam lingkungan perusahaan
Saya sering tidak berada di ruangan
kantor pada waktu jam kerja
Saya memahami penjabaran tugas saya
secara jelas
Saya selalu melaksanakan tugas dari
perusahaan dengan benar
Saya sangat tunduk dan patuh kepada
atasan
Saya merasa keberatan jika harus selalu
taat dan patuh kepada atasan
Saya ingin protes apabila
atasan
45
memberikan tugas yang tidak sesuai
46
dengan kewajiban saya di perusahaan
Pekerjaan yang dibebankan kepada
pegawai
harus
sesuai
dengan
kemampuan pegawai yang bersangkutan
DAFTAR PUSTAKA
Ardhana, I Komang, Ni Wayan Mujiati, dan, I
Wayan Mudhiarta Utama, Manajemen
Sumber
Daya
Manusia,
Revisi,
Jakarta:
PT.
Bumi
Aksara, 2009.
Edisi
Pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu,
2011.
Mangkunegara,
A.A.
Anwar
Prabu.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Barnawi dan Arifin Mohammad. Kinerja Guru
Profesional,
Edisi
Yogyakarta:
Ar-Ruzz
Media, 2012.
Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen Sumber
Daya Manusia, Cetakan Ketigabelas,
Perusahaan,
Cetakan
Kesebelas,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2013.
Siagian, Sondang. Manajemen Sumber Daya
Manusia,
Cetakan
Ketiga
Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
Belas,
Sinambela, Lijan Poltak, Kinerja Pegawai
Teori
Pengukuran
dan
Implikasi,
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.
Sulistyani,
Ambar
Teguh,
&
Rosidah.
Manajemen Sumber Daya Manusia,
Yogyakarta: PT. Graha Ilmu, 2003.
DISIPLIN KERJA PEGAWAI
EKO HERTANTO
PROGRAM PASCASARJANA
Disiplin
berasal
dari
bahasa
latin
yaitu
melanggar
peraturan
atau
prosedur,
disiplin
disciplina yang diartikan sebagai latihan atau
merupakan bentuk pengendalian diri pegawai dan
pendidikan, pengembangan tabiat, dan kesopanan.
pelaksanaan yang teratur dan menunjukkan tingkat
Salah satu aspek kekuatan Sumber Daya Manusia
kesungguhan tim kerja dalam sebuah organisasi.
(SDM) dapat tercermin pada sikap dan perilaku
Kemudian menurut Siagian (2006:304), disiplin
disiplin, sebab disiplin mempunyai dampak yang
adalah pelatihan, khususnya pelatihan pikiran dan
kuat terhadap suatu organisasi untuk mencapai
sikap
keberhasilan
kebiasaan-kebiasaan diri untuk mentaati peraturan
dalam
direncanakan.
mengejar
Kedisiplinan
tujuan
merupakan
yang
fungsi
operatif manajemen sumber daya manusia yang
paling
penting
karena
semakin
baik
untuk
menghasilkan
pengendalian
diri,
yang berlaku.
Sinambela
dalam
Barnawi
dan
Arifin
disiplin
(2012:110), mengatakan bahwa, disiplin pada
karyawan maka semakin tinggi juga prestasi atau
hakekatnya adalah kepatuhan pada aturan atau
kinerja yang dicapainya dan akan menciptakan
perintah
karyawan yang berkualitas. Disiplin sangat penting
Sedangkan
untuk pertumbuhan organisasi, digunakan terutama
kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan
untuk karyawan agar mendisiplinkan diri dalam
seseorang menaati semua peraturan dan norma-
melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan
norma sosial yang berlaku. Kemudian menurut
maupun kelompok.
Sinambela (2012:238), disiplin kerja adalah sebuah
Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik
karyawan
untuk
mematuhi
dan
menyenangi
proses
yang
ditetapkan
menurut
yang
permasalahan
kinerja,
manajer
sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.
mengkomunikasikan
Disiplin menitikberatkan pada bantuan kepada
kepada para pegawai.
pegawai untuk mengembangkan sikap yang baik
dalam
Sedangkan
organisasi.
Hasibuan
digunakan
peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada,
oleh
(2009:193),
untuk
proses
menghadapi
ini
melibatkan
mengidentifikasikan
masalah-masalah
menurut
Ardhana
dan
kinerja
(2011:134),
terhadap pekerjaan. Disiplin pegawai yang baik
disiplin kerja merupakan suatu sikap menghormati,
akan mempercepat tercapainya tujuan organisasi,
menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturan-
sedangkan disiplin yang rendah akan menjadi
peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun
penghalang dan memperlambat pencapaian tujuan
tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan
organisasi.
tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya.
Keith Davis dalam Mangkunegara (2013:129),
Pendapat-pendapat
tersebut
memberikan
mengemukakan bahwa “Dicipline is management
penegasan bahwa disiplin merupakan faktor yang
action
standards”.
sangat penting dalam perkembangan karakteristik
Berdasarkan pendapat Keith Davis, disiplin kerja
kepribadian seorang karyawan seperti tanggung
dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen
jawab, percaya diri, ketekunan dalam bekerja dan
untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi.
kontrol diri serta dapat mempertahankan dan
Kemudian
mengembangkan
to
(2003:236),
enforce
menurut
disiplin
organization
Sulistyani
adalah
dan
Rosidah
prosedur
yang
mengoreksi atau menghukum bawahan karena
bekerja.
perilaku
yang
tepat
dalam
Jadi, seseorang akan bersedia mematuhi
semua
peraturan
serta
melaksanakan
PENDEKATAN DISIPLIN
tugas-
Menurut Mangkunegara (2013:130-131), ada
tugasnya, baik secara sukarela maupun karena
tiga pendekatan disiplin, yaitu pendekatan disiplin
terpaksa.
modern,
Kedisiplinan diartikan jika
karyawan
disiplin
selalu datang dan pulang tepat pada waktunya,
bertujuan.
mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik,
1.
dengan
Pendekatan
sosial yang berlaku.
mempertemukan
a.
130), ada 2 bentuk disiplin kerja, yaitu
b.
Disiplin preventif adalah suatu upaya untuk
pegawai
mengikuti
keperluan
atau
c.
hukum
yang
Keputusan-keputusan
yang
semaunya
penyuluhan dengan mendapatkan faktafaktanya.
peraturan perusahaan.
d.
jawab
Melakukan protes terhadap keputusan
yang berat sebelah pihak terhadap kasus
membangun iklim organisasi dengan disiplin
disiplin.
preventif. Begitu pula pegawai harus dan wajib
mengetahui, memahami semua pedoman kerja
proses
diperbaiki dengan mengadakan proses
dapat memelihara dirinya terhadap peraturantanggung
pada
terhadap kesalahan atau prasangka harus
pegawai
berdisiplin diri. Dengan cara preventif, pegawai
mempunyai
Melindungi tuduhan yang benar untuk
berlaku.
telah digariskan perusahaan. Tujuan dasarnya
menggerakkan
Disiplin modern merupakan suatu cara
diteruskan
dan
mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang
2.
sejumlah
yaitu
fisik.
Disiplin Preventif
Pemimpin
modern
menghindarkan bentuk hukuman secara
disiplin preventif, dan disiplin korektif.
untuk
disiplin
ini berasumsi:
Menurut Mangkunegara (2013:129-
adalah
disiplin
kebutuhan baru di luar hukuman. Pendekatan
BENTUK DISIPLIN KERJA
menggerakkan
dan
Pendekatan Disiplin Modern
mematuhi semua peraturan dan norma-norma
1.
tradisi,
2.
Pendekatan Disiplin Tradisi
serta peraturan-peraturan yang ada dalam
Pendekatan
organisasi. Jika sistem organisasi baik, maka
pendekatan disiplin dengan cara memberikan
diharapkan akan lebih mudah menegakkan
hukuman. Pendekatan ini berasumsi:
disiplin kerja.
a.
Disiplin Korektif
Disiplin
korektif
disiplin
suatu
upaya
menggerakkan pegawai dalam menyatukan
dan
b.
Disiplin
pelanggaran,
disesuaikan
yang berlaku pada perusahaan.
pelanggarannya.
c.
disiplin perlu diberikan sanksi sesuai dengan
peraturan
yang
berlaku,
memberikan pelajaran kepada pelanggar.
pernah
ada
hukuman
pelaksanaannya
dengan
untuk
harus
tingkat
Pengaruh hukuman untuk memberikan
pelajaran
peraturan yang berlaku. Tujuan pemberian
memelihara
tidak
adalah
mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman
sanksi adalah untuk memperbaiki pelanggar,
yaitu
peninjauan kembali bila telah diputuskan.
suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap
Pada disiplin korektif, pegawai yang melanggar
tradisi,
Disiplin dilakukan oleh atasan kepada
bawahan,
adalah
dengan
kepada
pelanggar
maupun
kepada pegawai lainnya.
d.
dan
Peningkatan
perbuatan
pelanggaran
diperlukan hukuman yang lebih keras.
e.
Pemberian hukuman terhadap pegawai
yang melanggar kedua kalinya harus
diberi hukuman yang berat.
3.
Pendekatan Disiplin Bertujuan
Pendekatan
disiplin
pegawai, ringannya sanksi, dan pengabaian
bertujuan
berasumsi
bahwa:
a.
b.
c.
disiplin.
d.
Disiplin kerja harus dapat diterima dan
Pemberian sanksi pelanggaran disiplin harus
dipahami oleh semua pegawai.
tidak membeda-bedakan pegawai, tua-muda,
Disiplin bukanlah suatu hukuman, tetapi
pria-wanita tetap diberlakukan sama sesuai
merupakan pembentukan perilaku.
dengan peraturan yang berlaku. Tujuannya
Disiplin
agar pegawai menyadari bahwa disiplin kerja
ditujukan
untuk
perubahan
perilaku yang lebih baik.
d.
Pemberian Sanksi Harus Impersonal
berlaku untuk semua pegawai dengan sanksi
Disiplin pegawai bertujuan agar pegawai
pelanggaran yang sesuai dengan peraturan
bertanggung
yang berlaku.
jawab
terhadap
perbuatannya.
Menurut
mempengaruhi
Menurut Mangkunegara (2013:131pelaksanaan
sanksi
pegawai
terhadap
peringatan, harus segera, konsisten, dan
1.
atau
Tujuan dan Kemampuan
Pemberian Peringatan
tingkat kedisiplinan karyawan. Hal ini berarti
Pegawai yang melanggar disiplin kerja perlu
bahwa tujuan (pekerjaan) yang dibebankan
diberikan surat peringatan pertama, kedua, dan
kepada
ketiga. Tujuan pemberian peringatan adalah
kemampuan karyawan bersangkutan. Disinilah
agar pegawai yang bersangkutan menyadari
letak pentingnya asas “the right man in the
pelanggaran
right place and the right man in the right job”.
yang
telah
dilakukannya.
Disamping itu pula surat peringatan tersebut
2.
karyawan
harus
sesuai
dengan
Teladan Pimpinan
dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
Teladan pimpinan sangat berperan dalam
memberikan penilaian kondite pegawai.
menentukan kedisiplinan
Pemberian Sanksi Harus Segera
pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh
Pegawai yang melanggar disiplin harus segera
para bawahannya.
diberikan sanksi yang sesuai dengan peraturan
3.
karyawan karena
Balas Jasa
organisasi yang berlaku. Tujuannya, agar
Balas jasa (gaji dan
pegawai yang bersangkutan memahami sanksi
mempengaruhi kedisiplinan karyawan karena
pelanggaran
yang
balas jasa akan memberikan kepuasan dan
Kelalaian
pemberian
berlaku
di
organisasi.
sanksi
itu,
memberi
peluang
pelanggar
untuk
kesejahteraan) ikut
kecintaan karyawan terhadap perusahaan atau
akan
pekerjaannya.
memperlemah disiplin yang ada. Di samping
c.
kedisiplinan
organisasi
Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi
impersonal.
b.
tingkat
suatu
perusahaan, diantaranya:
pelanggar disiplin dengan memberikan
a.
(2009:194-198),
pada dasarnya banyak indikator yang
PELAKSANAAN SANKSI DISIPLIN
132),
Hasibuan
4.
Keadilan
mengabaikan disiplin.
Keadilan
Pemberian Sanksi Harus Konsisten
kedisiplinan karyawan, karena ego dan sifat
Pemberian sanksi kepada pegawai yang tidak
manusia yang selalu merasa dirinya penting
disiplin harus konsisten. Hal ini bertujuan agar
dan minta diperlakukan sama dengan manusia
pegawai sadar dan menghargai peraturan-
lainnya. Dengan keadilan yang baik akan
peraturan yang berlaku. Ketidakkonsistenan
menciptakan kedisiplinan yang baik pula. Jadi,
pemberian
keadilan harus ditetapkan dengan baik supaya
pegawai
sanksi
merasakan
dapat
mengakibatkan
adanya
diskriminasi
ikut
mendorong
kedisiplinan karyawan baik pula.
terwujudnya
Kedisiplinan adalah fungsi MSDM
5.
6.
Waskat
yang menjadi tolok ukur untuk mengukur
Waskat
(pengawasan
tindakan
nyata
adalah
atau mengetahui apakah fungsi-fungsi
dalam
SDM lainnya secara keseluruhan telah
mewujudkan kedisiplinan karyawan. Hal ini
dilaksanakan dengan baik atau tidak.
berarti atasan harus selalu ada atau hadir di
Kedisiplinan
tempat kerja agar dapat mengawasi dan
mencerminkan bahwa fungsi-fungsi MSDM
memberikan petunjuk, jika ada bawahannya
lainnya telah dilaksanakan sesuai dengan
yang
rencana.
dan
melekat)
paling
mengalami
efektif
kesulitan
dalam
jika
baik,
kedisiplinan
pegawai kurang baik, berarti penerapan
Sanksi dan Hukuman
fungsi-fungsi MSDM kurang baik.
Langkah awal untuk mencapai prestasi kerja
memelihara kedisiplinan karyawan. Dengan
yang
sanksi
berat,
Kedisiplinan merupakan fungsi operatif MSDM yang
akan semakin takut melanggar
terpenting karena semakin baik disiplin pegawai,
hukuman
karyawan
yang
semakin
diharapkan
harus
dimulai
dari
disiplin.
peraturan-peraturan.
semakin tinggi prestasi kerja yang dicapainya.
Ketegasan
Tanpa disiplin pegawai yang baik, sulit organisasi
Ketegasan
dalam
melakukan
mencapai hasil yang maksimal. Salah satu aspek
mempengaruhi
kedisiplinan
kekuatan Sumber Daya Manusia dapat tercermin
karyawan. Pimpinan harus berani dan tegas,
pada sikap dan perilaku disiplin, sebab disiplin
bertindak untuk menghukum setiap karyawan
mempunyai dampak yang kuat terhadap suatu
yang indisipliner.
organisasi untuk mencapai keberhasilan dalam
Hubungan Kemanusiaan
mengejar tujuan yang direncanakan.
tindakan
8.
Sebaliknya
yang
menyelesaikan pekerjaannya.
Sanksi hukuman berperan penting dalam
7.
pegawai
pimpinan
akan
Hubungan
kemanusiaan
yang
harmonis
Berdasarkan pernyataan diatas disiplin kerja
diantara sesama karyawan ikut menciptakan
harus dimiliki oleh setiap pegawai dan harus
kedisiplinan yang baik.. Jadi, kedisiplinan
dibudayakan di
karyawan akan tercipta apabila hubungan
mendukung tercapainya tujuan organisasi karena
kemanusiaan dalam organisasi tersebut baik.
merupakan wujud dari kepatuhan terhadap aturan
Langkah awal untuk mencapai kinerja
diharapkan
harus
dimulai
dari
disiplin. Disiplin kerja merupakan suatu
sikap menghormati, menghargai, patuh,
dan taat terhadap peraturan-peraturan
yang berlaku, baik yang tertulis maupun
tidak
tertulis
serta
sanggup
menjalankannya dan tidak mengelak untuk
menerima sanksi-sanksinya. Kedisiplinan
diartikan jika karyawan selalu datang dan
pulang tepat pada waktunya, mengerjakan
semua
bisa
kerja dan juga sebagai tanggung jawab diri.
KESIMPULAN
yang
kalangan pegawai agar
pekerjaannya
dengan
baik,
mematuhi semua peraturan dan normanorma sosial yang berlaku di lingkungan
perusahaan.
Pelaksanaan disiplin dengan dilandasi kesadaran
akan terciptanya suatu kondisi yang harmonis.
Kondisi yang harmonis tersebut harus diwujudkan
keselarasan antara kewajiban dan hak pegawai.
Hal
demikian
pegawai
membuktikan
memiliki
pengaruh
bila
kedisiplinan
terhadap
kinerja
pegawai.
Hukuman
diperlukan
dalam
meningkatkan kedisiplinan dan mendidik
pegawai
supaya
menaati
semua
peraturan. Pemberian hukuman harus adil
dan tegas terhadap
semua pegawai.
Dengan keadilan dan ketegasan, sasaran
pemberian
Peraturan
hukuman
tanpa
akan
dibarengi
tercapai.
pemberian
hukuman yang tegas bagi pelanggarnya
bukan menjadi alat pendidik bagi pegawai.
memperlambat
Oleh karena itu disiplin kerja pegawai yang
perusahaan.
baik
akan
perusahaan,
mempercepat
sedangkan
pencapaian
tujuan
tujuan
disiplin
yang
merosot akan menjadi penghalang dan
INDIKATOR DISIPLIN KERJA PEGAWAI:
1. KETEPATAN WAKTU
2. KETAATAN TERHADAP PERATURAN
3. TANGGUNG JAWAB KERJA
4. MELAKSANAKAN TUGAS DAN KEWAJIBAN
KRITERIA JAWABAN
SKOR PENILAIAN
SS
= Sangat Setuju
5
S
= Setuju
4
KS
= Kurang Setuju
3
TS
= Tidak Setuju
2
STS
= Sangat Tidak Setuju
1
No
PERTANYAAN
SS
KETEPATAN WAKTU
Apakah anda selalu datang ke tempat
1
kerja sebelum jam kerja dimulai
Apakah anda selalu pulang kerja sesuai
2
dengan peraturan yang ditetapkan oleh
3
4
perusahaan
Apakah anda
pernah
meninggalkan
tempat kerja tanpa izin dari atasan
Apakah anda terkadang pulang lebih
cepat dikarenakan alasan-alasan tertentu
Apakah
jarak
tempat
tinggal
5
6
7
mempengaruhi ketepatan waktu anda
datang ke tempat kerja
Saya pernah datang
mendapat teguran
Saya menggunakan
dengan tepat
Datang lebih
8
terlambat
waktu
awal ke
dan
istirahat
tempat
kerja
memberikan ketenangan dalam memulai
untuk bekerja
KETAATAN TERHADAP PERATURAN
Apakah anda sering menunda-nunda
9
waktu kerja
S
KS
TS
STS
10
Saya selalu merapikan peralatan kerja
setelah pekerjaan selesai
Apakah anda melaksanakan
11
12
13
14
peraturan
yang
ditetapkan
semua
oleh
perusahaan
Pegawai yang tidak menaati peraturan
dan kesalahan akan dikenakan sanksi
Saya taat pada atasan jika ditugaskan
membantu pekerjaan bidang lain
Saya melaksanakan semua
aturan
jabatan yang ditetapkan oleh perusahaan
Saya pernah melanggar tata tertib dan
15
aturan
yang
perusahaan
Saya
selama
16
telah
ini
ditetapkan
tidak
oleh
pernah
meninggalkan kantor sebelum jam kerja
berakhir
Saya bersedia dikenakan sanksi apabila
17
18
19
20
21
tidak menggunakan seragam pada saat
jam kerja
Saya mengetahui sepenuhnya peraturan
yang ditetapkan oleh perusahaan
Saya selalu mematuhi perintah atasan
Saya bertekad untuk tidak melanggar
peraturan lagi
Saya selalu mengenakan tanda pengenal
saat berada di lingkungan perusahaan
Saudara memberi tahu pihak perusahaan
22
dan melampirkan surat izin, jika tidak
masuk bekerja
Perusahaan memberikan sanksi yang
23
tegas bagi pegawai yang melanggar
peraturan
TANGGUNG JAWAB KERJA
Saya menggunakan, fasilitas yang ada di
24
kantor sesuai dengan prosedur dan
25
26
aturan yang berlaku
Saya selalu mengerjakan tugas pekerjaan
dengan penuh tanggung jawab
Saya bertanggung jawab terhadap hasil
pekerjaan yang ditugaskan oleh atasan
Apakah atasan selalu memberi tahu
27
pegawai mengenai prosedur kerja dan
28
peraturan yang berlaku
Saya melakukan pekerjaan sudah sesuai
dengan prosedur kerja yang ditetapkan
oleh perusahaan
Selama ini pegawai yang tidak menaati
29
prosedur kerja dan melakukan kesalahan
akan dikenai sanksi oleh perusahaan
Saya bersedia menerima sanksi apabila
30
31
tidak menyelsaikan tugas tepat pada
waktunya
Saya tidak pernah ditegur atasan karena
kesalahan kerja
Saya siap memperbaiki
32
kesalahan
dalam
jika
terjadi
melaksanakan
pekerjaan
Sebelum bekerja saya selalu melakukan
33
pemeriksaan terhadap peralatan yang
akan digunakan untuk bekerja
MELAKSANAKAN TUGAS DAN KEWAJIBAN
Saya bersedia melepas jabatan jika tidak
34
mampu melaksanakan tugas pekerjaan
35
dengan baik
Apakah anda sering menyelesaikan tugas
tepat waktunya
Apakah anda selalu bertanggung jawab
36
terhadap
tugas
dan
pekerjaan
yang
diperintahkan oleh pimpinan
Saya sanggup menjalankan perjalanan
37
38
39
40
41
42
43
44
dinas
apabila
ditugaskan
oleh
perusahaan
Saya sanggup bekerja di luar jam kerja
jika dibutuhkan
Saya selalu menjaga sikap yang baik di
dalam lingkungan perusahaan
Saya sering tidak berada di ruangan
kantor pada waktu jam kerja
Saya memahami penjabaran tugas saya
secara jelas
Saya selalu melaksanakan tugas dari
perusahaan dengan benar
Saya sangat tunduk dan patuh kepada
atasan
Saya merasa keberatan jika harus selalu
taat dan patuh kepada atasan
Saya ingin protes apabila
atasan
45
memberikan tugas yang tidak sesuai
46
dengan kewajiban saya di perusahaan
Pekerjaan yang dibebankan kepada
pegawai
harus
sesuai
dengan
kemampuan pegawai yang bersangkutan
DAFTAR PUSTAKA
Ardhana, I Komang, Ni Wayan Mujiati, dan, I
Wayan Mudhiarta Utama, Manajemen
Sumber
Daya
Manusia,
Revisi,
Jakarta:
PT.
Bumi
Aksara, 2009.
Edisi
Pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu,
2011.
Mangkunegara,
A.A.
Anwar
Prabu.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Barnawi dan Arifin Mohammad. Kinerja Guru
Profesional,
Edisi
Yogyakarta:
Ar-Ruzz
Media, 2012.
Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen Sumber
Daya Manusia, Cetakan Ketigabelas,
Perusahaan,
Cetakan
Kesebelas,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2013.
Siagian, Sondang. Manajemen Sumber Daya
Manusia,
Cetakan
Ketiga
Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
Belas,
Sinambela, Lijan Poltak, Kinerja Pegawai
Teori
Pengukuran
dan
Implikasi,
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.
Sulistyani,
Ambar
Teguh,
&
Rosidah.
Manajemen Sumber Daya Manusia,
Yogyakarta: PT. Graha Ilmu, 2003.