PEMBAGIAN KERJA DAN STRUKTUR ORGANISASI

PEMBAGIAN KERJA DAN
STRUKTUR ORGANISASI
BAB 9

NAMA : BIAINI NAELI MUNA
NIM : 125020300111098

ASSALAMUALAIKUM WR.WB. BAPAK/IBU DAN TEMAN-TEMAN DI SELURUH INDONESIA SEKALIAN.
SEMOGA DENGAN FILE INI, SEMAKIN MENAMBAH ILMU PENGETAHUAN, WAWASAN & DAPAT
BERMANFAAT BAGI SESAMA.
DENGAN SENANG HATI SAYA MENERIMA SARAN YANG BERSIFAT MEMBANGUN DARI BAPAK/IBU
DAN TEMAN-TEMAN YANG DAPAT DISAMPAIKAN MELALUI JARINGAN DIBAWAH INI :

PIN BBM : 517EB577
FACEBOOK : BIAINI NELI
LINKEDID : BIAINI NELI

SALAM,
BIAINI NAELI MUNA

Pengertian Organisasi

Istilah organisasi memiliki dua arti umum.
1. Arti yang pertama mengacu pada suatu lembaga
(institution) atau kelompok fungsional.
2. Arti yang kedua adalah mengacu pada proses
pengorganisasian dalam pengertian ini. Proses
pengorganisasian merupakan upaya untuk
menyeimbangkan kebutuhan organisasi akan stabilitas
dan kepercayaan terhadap tindakan anggotanya.

Proses pengorganisasian
 Perincian pekerjaan.

 Pembagian pekerjaan.

 Pemisahan pekerjaan (pendepartemanan).

 Koordinasi pekerjaan.

 Monitoring dan pengorganisasian.


Pentingnya pengorganisasian
Ernest Dale menguraikan pengorganisasian sebagai suatu proses multi
langkah :

Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai

tujuan organisasi.

Setiap organisasi dibentuk dengan seperangkat tujuan.

Membagi beban kerja ke dalam aktivitas-aktivitas yang secara logis

dan memadai dapat dilakukan oleh seseorang atau oleh sekelompok
orang.

Organisasi dibentuk karena pekerjaan yang akan diselesaikan tidak

dapat dilakukan oleh satu orang saja.

Mengkombinasikan pekerjaan anggota pekerjaan anggota perusahaan


dengan cara yang logis dan efisien.

Bila suatu perusahaan memperbesar usahanya dan mempekerjakan

lebih banyak pegawai.

Karakteristik pekerjaan
J. Richard Hackman , 5 dimensi pekerjaan :

Variasi keterampilan (skill variety)

Kadar sejauh mana diperlukan variasi
keterampilan dan bakat untuk menyelesaikan tugas
tertentu.
 Identitas tugas (task identity)
Kadar sejauh mana pekerjaan melibatkan
penyelesaian unit, proyek, atau bagian pekerjaan
yang dapat diidentifikasikan.
 Signifikasi tugas (task significance)

Kadar sejauh mana tugas mempengaruhi
pekerjaan atau kehidupan orang lain, di dalam atau
di luar organisasi.

 Otonomi

Kadar sejauh mana kebebasan individu atas
pekerjaan dan kebijakan untuk menjadwalkan tugas dan
menentukan prosedur pelaksanaannya.
 Umpan balik (feedback)
Kadar sejauh mana individu menerima informasi
khusus (pujian, teguran, atau komentar lain) tentang
efektivitas pelaksanaan tugasnya.

Hasil pengamatan Hackman menunjukkan
bahwa rasa keberartian, tanggung-jawab dan
pemahaman hasil pekerjaan akan mempengaruhi
motivasi dan kepuasan kerja.

Chris Argyis, Frederick Herzberg dan Douglas

McGregor menaruh perhatian atas masalah-masalah yang
timbul sebagai akibat penyederhanaan pekerjaan yang
ekstrim, terhadap individu.
Mereka mengemukakan bahwa apabila pekerjaan sangat dispesialisasikan
atau difragmentasikan, para karyawan akan merasakan bahwa tugas-tugas
mereka monoton, tidak menyenangkan dan tidak memuaskan.

Pemekaran kerja dan pengayaan kerja


Pemekaran kerja,
Menanggulangi ketidakpuasan dengan meningkatkan
cakupan pekerjaan.
Dalam cara ini, berbagai fungsi horisontal dari suatu unit
organisasi dikombinasikan, yang karenanya memberikan pegawai
lebih banyak tugas untuk dilaksanakan.

Pengayaan kerja (job enrichment)

Berusaha menangani ketidakpuasan dengan meningkatkan

kedalaman pekerjaan (job dept).
Aktivitas-aktivitas kerja vertikal dari suatu unit organisai
dikombinasikan dalam satu bentuk pekerjaan sehingga pegawai
dapat merasakan adanya otonomi pelaksanaan pekerjaan yang
lebih besar.

Pedoman pemerkaya kerja
1. Membentuk unit-unit kerja alamiah
 Pembagian tugas atas dasar
a.
Tingkat pelatihan/pengalaman pegawai.
b.
Keberartian dan kadar pentingnya bagi karyawan.

2. Mengkombinasikan tugas-tugas
a.
Mendorong pengembangan beberapa keterampilan dengan
mengkombinasikan sejumlah tugas yang telah
terspesialisasikan menjadi satu kesatuan tugas.
3. Menetapkan hubungan nasabah

a.
Karyawan akan merasakan manfaatnya dari adanya
interaksi adalah :

• Umpan balik langsung (positif dan negatif) atas
keluaran kerja mereka.
• Pengembangan keterampilan.
• Peningkatan tanggung-jawab.

Meningkatkan otonomi pegawai
(beban vertikal)
• Memberi tanggung-jawab dan kendali lebih besar kepada pegawai
dengan memperkenalkan mereka untuk :
a.
b.
c.
d.
e.
f.


Menetukan metode kerja
Menasihati dan melatih pegawai yang kurang berpengalaman.
Menjadawalkan kerja leluhur.
Menetapkan prioritas kerja
Mengatasi krisis mereka sendiri tanpa bergantung pada
supervisor.
Mengendalikan aspek anggaran dari proyek mereka sendiri

Membuka saluran umpan balik
• Pegawai memperoleh umpan balik pada saat melaksanakan

tugas.
Umpan balik atas pekerjaan dapat berasal dari :
a.
b.
c.

Hubungan langsung dengan masalah.
Tanggung-jawab pegawai pegawai terhadap inspeksi
pengendalian mutu.

Laporan-laporan berkala dan standar prestasi individu.

Pengorganisasian dan struktur organisasi
Pengorganisasian adalah proses penyesuaian struktur

organisasi dengan tujuan, sumber daya dan
lingkungannya.
 Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan
hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan
posisi dalam suatu perusahaan.

Unsur-unsur struktur organisasi
a. Spesialisasi kreativitas
Mengacu pada spesifikasi tugas-tugas perorangan dan kelompok kerja
di seluruh organisasi (pembagian kerja) dan penyatuan tugas-tugas
tersebut ke dalam unit kerja.
b. Standarisasi aktivitas
Merupakan prosedur yang digunakan organisasi untuk menjamin
kelayak-dugaan aktivitas-aktivitasnya.
c. Koordinasi aktivitas

Adalah prosedur yang mengintegrasikan fungsi-fungsi sub unit dalam
organisasi.
d. Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan
Mengacu pada lokasi kekuasaan pengambilan keputusan. Dalam
struktur organisasi yang disentralisasikan, keputusan diambil pada
tingkat tinggi atau oleh para manajer terus atau bahkan oleh seseorang
saja.
e. Ukuran unit kerja
Mengacu pada jumlah pegawai dalam suatu kelompok kerja.

Faktor-faktor penentu struktur
organisasi
Strategi dan struktur organisasi
Misi dan tujuan menyeluruh suatu organisasi akan membantu
penyusunan rancangannya.
Teknologi sebagai faktor penentu struktur
Bentuk teknologi yang digunakan oleh suatu organisasi tertentu
untuk menghasilkan produknya juga mempengaruhi cara
pengaturan organisasi.
Manusia sebagai faktor penentu struktur.

Orang-orang yang terlibat dalam aktivitas suatu organisasi akan
mempengaruhi struktur organisasi tersebut.
Ukuran dan struktur
Baik ukuran organisasi secara ,meyeluruh maupun ukuran subsub unitnya akan mempengaruhi struktur.

Pendepartemenan
Fungsi kerja para pegawai perlu dibagi-bagikan di antara
mereka dan dikombinasikan menurut cara-cara yang logis.
Para karyawan yang memiliki fungsi berkaitan biasanya
berbagi bidang kerja yang sama dan merupakan suatu unit kerja.

Reorganisasi awal
Dampak yang jelas dari usul reorganisasi itu adalah penghematan waktu
dan upaya.
Hal ini dengan sendirinya bukanlah suatu penyelesaian yang kecil, salah satu
manfaat yang diinginkan dari proses reorganisasi adalah meningkatnya efisiensi.

unsur-unsur struktur dari bagan
organisasi:
 Pembagian kerja

Setiap kotak mewakili tanggung-jawab seseorang atau sub unit untuk
bagian tertentu dari beban kerja organisasi.
 Manajer dan bawahan
Garis tebal menunjukkan garis komando (siapa melapor kepada siapa).
 Jenis kerja yang dilaksanakan
Label dan uraian kotak-kotak menunjukkan tugas-tugas kerja otganisasi
atau bidang-bidang tanggung-jawab yang berbeda-beda.
 Pengelompokan bagian-bagian kerja
Keseluruhan bagan menunjukkan dasar pembagian aktivitas organisasi.
Misalnya : atas dasar fungsional atau wilayah.
 Tingkat manajemen
Sebuah bagan tidak hanya menunjukkan manajer dan bawahan secara
perorangan tetapi juga hirarki pimpinan secara keseluruhan.

Struktur organisai formal

Pembagian struktur dalam organisasi formal

Struktur organisasi berdasarkan fungsi, menghimpun semua orang yang terlibat

dalam suatu aktivitas atau beberapa aktivitas yang berkaitan dalam suatu
departemen.
Organisasi yang berdasarkan produk atau pasar, sering dipandang sebagai
organisasi menurut divisi, yang menghimpun dalam sebuah unit kerja semua orang
yang terlibat dalam produksi dan pemasaran suatu produk atau sekelompok produk
yang berkaitan,
 Organisasi yang berdasarkan matriks terdapat dua jenis desain sekaligus.
Departemen-departemen fungsional permanen memiliki wewenang atas standar
prestasi dan profesional unitnya, sedangkan tim proyek dibentuk sesuai dengan
kebutuhan untuk melaksanakan program-program tertentu.

Organisasi fungsional
Dapat mengefisienkan penggunaan sumber daya.
Mempermudah untuk memobilisasi dan mengelokasikan keahlian tertentu.

Karakteristik struktur fungsional :

Kelebihan :

Kelemahan

Cocok bagi lingkungan yang stabil

Tanggapan lebih lambat diterima.

Menunjang pengembnagan keahlian
Memberi kesempatan bagi para ahli
spesialis

Menyebabkan terjadinya kemacetan.
Tidak menunjang pengembangan
manajer umum

Hanya memerlukan koordinasi minimal.

Tidak merangsang inovasi, prespektifnya
sempit.

Hanya memerlukan keterampilan antar
pribadi yang kecil

Dapat menimbulkan konflik mengenai
prioritas produk

Organisasi produk/pasar
Suatu organisasi produk atau pasar dapat mengikuti salah satu dari pola utama
berikut :
• Dalam divisi berdasarkan produk. Tiap departemen bertanggung-jawab atas suatu

produk atau beberapa produk lain yang sejenis.
• Divisi berdasarkan wilayah, menghimpun dalam sebuah departemen seluruh
aktivitas yang dilaksanakan di wilayah tertentu di mana unit yang bersangkutan
melakukan bisnisnya.
• Divisi berdasarkan pelanggan terjadi apabila suatu divisi menjual hampir seluruh
atau seluruh produknya kepada golongan pelanggan tertentu.

Karakteristik Organisasi produk/pasar
Kelebihan

kelemahan

Pengkoordinasian lebih mudah

Kemungkinan pemrosesan tugastugas ganda secara paralel.

Prestasi kerja yang tinggi dapat
dipertahankan

Tidak mendukung koordinasi
aktivitas antar berbagai divisi.

Cocok untuk perubahan yang cepat

Mendorong pengabdian prioritas
jangka panjang.

Memungkinkan adanya visibilitas
produk yang tinggi

Memungkinkan menurunnya
pedalaman kecakapan.

Memungkinkan konsentrasi penuh
terhadap tugas-tugas.

Menimbulkan konflik antara tugas
divisi dengan prioritas perusahaan

Organisasi matriks
• Struktur matriks berusaha mengkombinasikan manfaat

kedua jenis rancang bangun dan berusaha menghindarkan
kelemahan-kelemahannya.
• Dalam suatu organisasi matriks, para pegawai pada hakikatnya

memiliki dua orang atasan artinya, mereka berada di bawah
dualisme wewenang.

Karakteristik Organisasi Matriks
Kelebihan

Kelemahan

Memberikan keluwesan kepada organisasi.

Resiko timbulnya perasaan dengki

Merangsang kerja sama antar disiplin

Mendorong terjadinya persaingan kekuasaan.

Melibatkan, memotivasi dan menantang para
pegawai.

Dapat menimbulkan lebih banyak diskusi
daripada tindakan

Mengembangkan keterampilan pegawai.

Menuntut adanya keterampilan yang tinggi
dalam hubungan antar perorangan.

Membebaskan pimpinan teras dari keharusan Penerapannya memerlukan biaya besar.
menyusun rencana

Merangsang orang untuk mengidentifikasi
diri dengan produk akhir.

Ada resiko beberapa tim proyek mengerjakan
tugas yang sama.

Organisasi informal
Hubungan-hubungan yang berlangsung dalam
organisasi tentu saja tidak hanya terbatas pada hal-hal yang
secara resmi digambarkan oleh bagan organisasi formal.
Para manajer selamanya menyadari bahwa organisasi informal
berkembang, tak pelak lagi perwujudan kebutuhan pribadi dan sekelompok
dari warga perusahaan.
Hubungan antar pribadi dalam organisasi yang akan
mempengaruhi keputusan-keputusan yang diambil tetapi
hal ini tidak tercakup dalam skema formal atau tidak
konsisten dengannya.
Organisasi informal terdiri dari hubungan-hubungan antar pribadi dan jalurjalur komunikasi yang tak bisa tidak akan berkembang apabila orang bekerja
bersama-sama.

Peter Drucker “beberapa persyaratyang harus
diperhatikan oleh para manajer dalam menilai
cocok atau tidaknya suatu struktur organisasi
tertentu”.
a. Kejelasan, sebagai lawan dan kesederhanaan.
b. Ekonomi, sebagai upaya untuk memelihara kendali dan mengurangi
pertikaian.
c. Arah pandangan ditujukan kepada produk dan bukan kepada proses,
kepada hasil bukannya pada cara.
d. Pengertian dari setiap individu tentang tugasnya sendiri dan tujuan
organisasi secara keseluruhan.
e. Pengambilan keputusan, yang menyangkut masalah-masalah sesaat
terikat pada tindakan yang akan diambil.
f. Langgeng dan selalu memperbarui diri sendiri, ini berarti bahwa suatu
organisasi harus bisa menghasilkan pemimpin-pemimpin untuk hari
esok dari dalam dirinya sendiri.

• Sumber :

Dikutip dari buku Pengantar Manajemen