PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. pdf
PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN
CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK
INDONESIA (BEI) PERIODE 2010-2014
Nurul Khairat Asri, Dwi Fitri Puspa, Mukhlizul Hamdi
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta
Email : Nurulkhairat94@yahoo.com
ABSTRACT
This research examines the impact of Corporate Social Responsibility and Corporate
Governance on tax aggressiveness. Corporate Social Responsibility is measured by Corporate
Social Responsibility disclosure and Corporate Governance that is measured using audit quality
and concentration ownership while tax aggressiveness is measured using Effective Tax Rate
(ETR).
Population in this research are manufacturing companies listed in Indonesia Stock
Exchange (IDX) from 2010 to 2014. The samples are selected using purposive sampling method.
Data used in this research is secondary data from the website of Indonesia Stock Exchange
www.idx.co.id.
The regression results indicate that Corporate Social Responsibility has not significantly
influenced tax aggressiveness while audit quality and concentration ownership has had a
positive significant influence on tax aggressiveness.
Keyword : tax aggressiveness, Corporate Social Responsibility, audit quality, concentration
ownership, Corporate Governance.
merupakan
Pendahuluan
pengeluaran
yang
paling
Pajak merupakan pendapatan utama
signifikan. Perusahaan juga mengadopsi
negara yang digunakan untuk membangun
strategi pajak untuk tujuan memaksimalkan
fasilitas publik dalam rangka mencapai
nilai pemegang saham (Landry et al, 2013).
kesejahteraan
lain,
Menurut Zuber (2013) agresivitas pajak
jumlah pajak yang dibayarkan merupakan
terjadi karena adanya grey area potensial
biaya yang mengurangi laba perusahaan.
yang berada diantara penghindaran dan
Chen et al (2010) menyatakan bahwa
penggelapan pajak dengan cara mengelola
perusahaan akan selalu mencari kesempatan
transaksi sedemikian rupa untuk menekan
untuk mengurangi biaya pajak karena pajak
beban pajak.
masyarakat.
Disisi
1
Menurut Landry et al (2013) membayar
(Boussaidi dan Hamed, 2015). Auditor yang
pajak secara adil merupakan aspek penting
berkualitas dalam hal ini auditor Big 4 erat
dari Corporate Social Responsibility (CSR).
kaitannya dengan reputasi dan nama besar.
Muller dan Kolk (2012) membuktikan
Reputasi dan nama besar yang dimiliki oleh
apabila suatu perusahaan membayar CSR
auditor akan memunculkan insentif untuk
lebih tinggi maka perusahaan tersebut
menghindari berbagai tindakan yang dapat
dipastikan membayar pajak lebih efektif jika
merusak reputasinya tersebut. Oleh karena
dibandingkan
yang
itu, auditor yang berkualitas memiliki
membayar CSR lebih rendah. Lanis dan
prinsip kehati-hatian yang lebih baik dengan
Richardson (2012) mengatakan bahwa sikap
tidak membiarkan perilaku agresivitas pajak
perusahaan dalam menjalankan CSR dapat
terjadi pada perusahaan yang diauditnya
mempengaruhi keputusan yang diambil
(Richardson et al, 2013).
dengan
perusahaan
perusahaan terkait sejauh mana usaha
perusahaan
dalam
menekan
Konsentrasi kepemilikan menunjukan
kewajiban
tingkat corporate governance perusahaan.
pajaknya.
Menurut La Porta et al (2002) corporate
Corporate governance diduga dapat
governance yang rendah terjadi di negara-
mempengaruhi tingkat agresivitas pajak
negara dengan konsentrasi kepemilikan yang
perusahaan.
(2013)
tinggi. Konsentrasi kepemilikan yang tinggi
menemukan bahwa corporate governance
menyebabkan pemegang saham mayoritas
yang efektif dapat membantu otoritas pajak
semakin menguasai perusahaan sehingga
dalam menangani agresivitas pajak. Sari dan
dapat mempengaruhi manajemen dalam
Martani (2010) mengatakan perusahaan
pengambilan keputusan termasuk keputusan
yang menerapkan corporate governance
mengenai
yang baik, efektif dan efisien dapat menekan
menjalankan strategi perpajakannya (Ying,
tingkat agresivitas pajaknya. Corporate
2011).
Governance
auditor
Richardson
diproksikan
eksternal
dan
et
al
oleh
kualitas
Di
konsentrasi
sejauh
Indonesia,
mana
perusahaan
agresivitas
pajak
merupakan masalah yang terjadi setiap
kepemilikan.
tahun. Banyak perusahaan yang memperoleh
Auditor dianggap sebagai pihak yang
laba di Indonesia membayar pajaknya diluar
dapat mendisiplinkan manajemen yang ingin
negeri karena tarif pajak efektif luar negeri
mentransfer kekayaan dari pemegang saham
lebih rendah. Hal ini dilakukan perusahaan
2
dengan metode transfer pricing. Transfer
LANDASAN
pricing bermula dari rekayasa keuangan
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
yang terjadi antara perusahaan antar negara.
Teori Agensi
TEORI
DAN
Perusahaan tersebut mengatur transaksi
Teori keagenan adalah teori yang
penjualan sehingga dapat menekan beban
menjelaskan hubungan antara pihak yang
pajak yang harus dibayar. Dirjen pajak, Sigit
memberi
Priadi Pramudito mengatakan ditahun 2015
pengambilan keputusan dalam menjalankan
negara mengalami kebocoran pajak hingga
perusahaan (principal) dengan pihak yang
Rp. 200 Triliun akibat perencanaan pajak
menerima tanggung jawab tersebut (agent)
agresif melalui metode transfer pricing
(Jensen dan Meckling, 1976).
(Nugroho, 2015).
Dari
tanggung
jawab
untuk
Teori agensi mengakibatkan perbedaan
maka
tujuan antara principal dan agent, perbedaan
penelitian ini berjudul Pengaruh Corporate
tujuan tersebut juga dapat terjadi akibat
Social
penjelasan
sebelumnya
Responsibility
dan
agresivitas
Corporate
pajak
perusahaan.
Pihak
Governance terhadap Agresivitas Pajak.
principal ingin manajemen membayar pajak
Objek dalam penelitian ini yaitu perusahaan
sesuai dengan jumlah sebenarnya serta
manufaktur yang listing di Bursa Efek
menghindari tindakan menyalahi peraturan
Indonesia periode 2010 sampai 2014.
pemerintah
Rumusan Masalah
perusahaan tidak terkena sanksi apabila
Berdasarkan
diatas,
perpajakan
agar
maka
dilakukan pemeriksaan pajak, sedangkan
masalah penelitian ini dirumuskan dalam
agent cenderung untuk meminimumkan
bentuk pertanyaan antara lain:
beban pajak agar mendapatkan keuntungan.
1.
Apakah Corporate Social Responsibility
Dari
berpengaruh terhadap agresivitas pajak
menimbulkan konflik antara principal dan
perusahaan?
agent yang disebut masalah keagenan.
Apakah kualitas auditor berpengaruh
Agresivitas Pajak
2.
uraian
terkait
terhadap agresivitas pajak perusahaan?
3.
Apakah
konsentrasi
perbedaan
Menurut
kepemilikan
pajak
kepentingan
Hlaing
merupakan
(2012)
setiap
tersebut
agresivitas
usaha
yang
berpengaruh terhadap agresivitas pajak
dilakukan oleh perusahaan yang berkaitan
perusahaan?
dengan perencanaan pajak dengan berusaha
untuk
3
mengurangi
tingkat
pajak
yang
efektif. Menurut Chen et al (2010) terdapat
bertujuan untuk memperkaya pemilik tapi
beberapa
perusahaan
juga memaksimalkan keuntungan setiap
karena melakukan agresivitas pajak yaitu
pihak yang ada di lingkungan perusahaan
peningkatan kas dan laba perusahaan karena
serta patuh pada setiap batasan yang ada
adanya penghematan pajak, laba yang lebih
dalam masyarakat. Nickels et al (2013)
besar
membuat
memandang CSR sebagai bentuk kepedulian
pemegang saham baru tertarik, selain itu
bisnis terhadap kesejahteraan masyarakat,
bagi manajer agresivitas pajak membuka
bukan hanya untuk pemilik. Lebih dari itu,
peluang dalam melakukan rent extraction.
CSR tidak hanya sekedar sebuah etika
Sedangkan
ditanggung
namun didasarkan pada komitmen unuk
perusahaan antara lain rusaknya reputasi
integritas dan keadilan. Menurut Nickels et
perusahaan setelah fiskus pajak melakukan
al (2013) perusahaan memiliki tanggung
audit, agresivitas pajak juga dapat memicu
jawab sosial terhadap pelanggan, karyawan,
timbulnya konflik antara lembaga yang
investor serta masyarakat dan lingkungan.
berhubungan dengan pajak dengan manajer
Corporate Governance
keuntungan
tersebut
juga
kerugian
bagi
dapat
yang
dan pemegang saham, selain itu perusahaan
Corporate
merupakan
Governance
juga akan mananggung sanksi dan hukuman
sistem yang berfungsi untuk mengawasi dan
jika terbukti melakukan agresivitas pajak.
mengendalikan perusahaan. Oleh karena itu
Sementara bagi negara agresivitas pajak
Corporate
Governance
akan mengurangi penerimaan pajak dari
diharapkan
dapat
jumlah yang seharusnya diterima.
keagenan yang terjadi dalam perusahaan.
Corporate Social Responsibility
Menurut Forum for Corporate Governance
Baron (2010) mengutip konsep CSR
yang
menekan
baik
masalah
in Indonesia (FCGI), Corporate Governance
berdasarkan pandangan Friedman (1970)
yaitu
yaitu perusahaan berusaha mencari laba
menetapkan hubungan antara pemegang
sebesar-besarnya sesuai dengan keinginan
saham,
pemilik namun menyesuaikannya dengan
pemerintah, karyawan serta para pemegang
setiap aturan yang ada di masyarakat baik
kepentingan intern dan ekstern lainnya
aturan yang tertulis maupun tidak tertulis.
sehubungan dengan kata hak-hak dan
Oleh karena itu perusahaan yang peduli
kewajiban
terhadap lingkungan sosialnya tidak hanya
Governance berjalan dengan baik terdapat
4
seperangkat
pengurus,
mereka.
peraturan
pihak
Agar
yang
kreditur,
Corporate
prinsip-prinsip
perusahaan
yang
prinsip
diterapkan
Konsentrasi Kepemilikan
transparansi,
Menurut La Porta et al (2002) corporate
prinsip akuntabilitas, prinsip responsibilitas,
governance yang rendah terjadi di negara-
prinsip independensi dan prinsip keadilan.
negara dengan konsentrasi kepemilikan yang
Kualitas Audit
tinggi. Konsentrasi kepemilikan menjadi
Kualitas
yaitu
harus
audit
merupakan
tingkat
lebih tinggi jika perusahaan dimiliki oleh
pengetahuan dan keahlian auditor dalam
lebih sedikit pemegang saham yang disebut
menemukan dan melaporkan pelanggaran
dengan pemegang saham pengendali atau
dalam sistem akuntansi perusahaan (Angelo,
pemegang saham mayoritas.
1981). Ada beberapa jenis auditor salah
Kepemilikan yang lebih terkonsentrasi
satunya adalah auditor eksternal atau auditor
mempunyai keuntungan dan kerugian bagi
independen yang dikenal dengan Kantor
perusahaan. Perusahaan yang dipegang oleh
Akuntan Publik (KAP).
lebih sedikit investor akan membuat kontrol
Ukuran dan reputasi Kantor Akuntan
dan pengawasan menjadi lebih mudah untuk
Publik (KAP) menunjukan kualitas yang
dilakukan sehingga menyulitkan manajemen
dimiliki KAP tersebut.
untuk berprilaku curang. Namun kerugian
KAP terbesar di
dunia dikenal dengan nama BIG 4 yang
yang diterima perusahaan
memiliki afiliasi di seluruh dunia termasuk
dipegang oleh semakin sedikit investor
Indonesia.
adalah menyebabkan timbulnya agency
Berikut KAP Big 4 yang berafiliasi
jika kontrol
problem terjadi antara pemegang saham
dengan KAP di Indonesia antara lain KAP
mayoritas
Price
berafiliasi
minoritas. Agensi problem tersebut dapat
dengan KAP Tanudiredja, Wibisana dan
terjadi karena pemegang saham pengendali
Rekan. KAP KPMG berafiliasi dengan KAP
dalam
Siddharta dan Widjaja. KAP Ernst & Young
memikirkan hak-hak dari pemegang saham
berafiliasi
minoritas.
Waterhouse
dengan
Coopers
KAP
Purwantono
dengan
pemegang
menjalankan
kontrol
saham
tidak
Suherman dan Surja. KAP Deloitte Touche
Pengembangan Hipotesis
Tohmatsu berafiliasi dengan KAP Osman
Pengaruh Corporate Sosial Responsibility
Bing Satrio (Arens et al, 2008).
terhadap Agresivitas Pajak
Lanis
menemukan
5
dan
bahwa
Richardson
CSR
(2012)
berpengaruh
negatif signifikan terhadap agresivitas pajak.
Berdasarkan penelitian sebelumnya maka
Hal ini disebabkan karena agresivitas pajak
hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah:
dapat ditekan oleh komitmen investasi
H2 : Kualitas audit berpengaruh terhadap
sosial, etika bisnis dan perilaku bisnis yang
agresivitas pajak.
dimiliki oleh suatu perusahaan. Sementara
Pengaruh
Winarsih (2013) dan Landry et al (2013)
terhadap Agresivitas Pajak
menemukan bahwa CSR tidak berpengaruh
Konsentrasi
Ying
(2011)
Kepemilikan
menemukan
bahwa
signifikan terhadap agresivitas pajak.
konsentrasi kepemilikan berpengaruh positif
Berdasarkan penelitian sebelumnya maka
signifikan terhadap agresif pajak. Rusydi
hipotesis pertama dalam penelitian ini
(2014)
adalah:
kepemilikan berpengaruh negatif signifikan
H1
:
Corporate
Sosial
menemukan
Hamed
Pengaruh
konsentrasi
Audit
terhadap
(2015)
menemukan
kepemilikan
bahwa
berpengaruh
negatif signifikan terhadap agresivitas pajak,
Agresivitas Pajak
kepemilikan terkonsentrasi akan menekan
Janssen dan Vandenbussche (2005)
menemukan
konsentrasi
terhadap agresivitas pajak. Boussaidi dan
Responsibility
berpengaruh terhadap agresivitas pajak.
Kualitas
bahwa
bahwa
kualitas
tingkat agresivitas pajak perusahaan.
audit
berpengaruh positif signifikan terhadap
Berdasarkan penelitian sebelumnya maka
agresivitas pajak. Auditor Big 4 dapat
hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah:
menjadi penyebab meningkatnya perilaku
H3 : Konsentrasi kepemilikan berpengaruh
agresivitas pajak perusahaan karena auditor
terhadap agresivitas pajak.
Big
Populasi dan Sampel
4
memberikan
pengetahuan
yang
Penelitian ini menggunakan populasi
berhubungan dengan perpajakan kepada
(2013)
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
auditor
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-
berpengaruh negatif signifikan terhadap
2014. Sampel dipilih berdasarkan metode
agresivitas pajak. Jika suatu perusahaan
purposive sampling dengan kriteria sebagai
menggunakan jasa KAP Big 4 maka
berikut:
perusahaan
1.
perusahaan.
menemukan
Richardson
bahwa
cenderung
et
al
kualitas
tidak
agresif
Perusahaan mempublikasikan annual
report dan data keuangan yang lengkap
meskipun KAP Big 4 menyediakan layanan
non-audit termasuk pelayanan pajak.
6
2.
Perusahaan
tidak
mengalami
rugi
Keterangan:
sebelum pajak.
3.
Perusahaan
dikenakan
CSR = Indeks luas pengungkapan CSR
beban pajak
perusahaan i.
penghasilan.
4.
ΣX
Laporan keuangan perusahaan berakhir
jika item y tidak diungkapkan.
pada tanggal 31 Desember.
5.
= Nilai 1 jika item y diungkapkan; 0
Laporan
keuangan
n
perusahaan
Kualitas Audit
menggunakan satuan mata uang rupiah.
Defenisi
Operasional
Variabel
= Jumlah item untuk perusahaan i
dan
Kualitas
audit
merupakan
tingkat
pengetahuan dan keahlian auditor dalam
Pengukuran.
menemukan dan melaporkan pelanggaran
Agresivitas pajak
dalam sistem akuntansi perusahaan (De
Agresivitas pajak merupakan tindakan
Angelo, 1981). Kualitas auditor diukur
manajemen untuk menurunkan penghasilan
dengan variabel dummy yaitu nilai 1 untuk
kena pajak melalui aktivitas perencanaan
perusahaan yang diaudit oleh KAP Big 4
pajak secara legal dan illegal maupun berada
dan nilai 0 untuk perusahaan yang diaudit
di grey area (Richardson et al., 2013).
oleh KAP non Big 4. Kualitas auditor
Proksi agresivitas pajak dalam penelitian ini
dilambangkan dengan AUD.
adalah Effective Tax Rates (ETR) (Lanis dan
Konsentrasi Kepemilikan
Richardson, 2012).
ETR =
Konsentrasi
beban pajak penghasilan
pendapatan sebelum pajak
jumlah
bisnis
pihak
perusahaan.
Hamed
terhadap
konsentrasi
pada
keadilan
(Nickels
atas
Penelitian
(2015)
kesejahteraan masyarakat yang didasarkan
komitmen
presentase
merupakan
kepemilikan
keseluruhan
atau
sebagian besar aktivitas bisnis pada suatu
Corporate Sosial Responsibility adalah
kepedulian
atau
beberapa
Corporate Social Responsibility
bentuk
kepemilikan
Boussaidi
menggunakan
kepemilikan
dan
definisi
akumulasi
untuk
integritas
dan
pemegang saham 5% atau lebih. Konsentrasi
et
2013).
CSR
kepemilikan saham dilambangkan dengan
al,
K5P.
diproksikan dengan jumlah CSR yang
diungkapkan perusahaan (Sembiring, 2005).
CSR =
ΣX
n
K5P =
7
Σ (kepemilikan saham ≥ 5%)
jumlah saham
Variabel Kontrol
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Profitabilitas
Deskripsi Sampel Penelitian
Profitabilitas menggambarkan kemampuan
perusahaan
dalam
memperoleh
Penelitian ini menggunakan populasi
profit.
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Profitabilitas diukur dengan ROA, yaitu :
ROA =
Leverage
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 20102014. Sampel dipilih berdasarkan metode
Laba Bersih
Total Aset
purposive sampling dengan beberapa kriteria
tertentu. Dari 146 perusahaan manufaktur
Leverage menggambarkan sejauh mana
maka terdapat 67 perusahaan yang sesuai
utang perusahaan dalam membiayai aktiva.
dengan kriteria yang telah ditentukan dalam
Leverage diukur dengan DAR, yaitu:
penelitian ini.
Total Hutang
DAR =
Total Aset
Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif memberikan
Penelitian ini menggunakan analisis
gambaran atau deskripsi mengenai nilai
regresi berganda untuk melihat pengaruh
minimum, maksimum, rata-rata (mean) dan
antar variabel independen terhadap variabel
standar deviasi dari variabel penelitian.
dependen. Analisis data pada penelitian ini
Statistik deskriptif dari variabel penelitian
dirumuskan sebagai berikut:
disajikan pada tabel berikut:
TAGit = α + β1 CSRIit + β2 AUDit + β3
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
K5Pit + β4 ROAit + β3 DARit + e
Keterangan:
TAGit
= agresivitas pajak
α
= konstanta
Varia
bel
β1, β2, β3 = koefisien regresi
N
Minim
Maksi
um
mum
Mean
Std.
Deviasi
ETR
335
0.1469
0.3862
0.2477
0.0411
CSR
335
0.0641
0.6282
0.2643
0.1092
AUD
335
0.0000
1.0000
0.5373
0.4993
K5P
335
0.2315
0.9999
0.7272
0.1670
CSRIit
= CSR
AUDit
= Kualitas audit
K5Pit
= Konsentrasi kepemilikan
ROAit
= Profitabilitas
diketahui bahwa variabel agresivitas pajak
DARit
= Leverage
yang diproksi dengan effective
e
= error
(ETR) memiliki nilai minimum 0,1469 dan
Sumber : data sekunder yang diolah SPSS16
Berdasarkan tabel deskriptif 4.2 dapat
tax rate
nilai maksimum 0,3862. Nilai rata-rata
(mean) 0,2477 dan standar deviasi 0,0411.
8
Dengan
demikian
rata-rata
perusahaan
memiliki konsentrasi kepemilikan yang
sampel penelitian membayar beban pajak
tinggi yaitu sebesar 72,72%.
sebesar 24,77% dari laba sebelum pajak.
Hasil Uji Asumsi Klasik
Variabel
Corporate
Hasil Uji Normalitas
Social
Responsibility (CSR) yang di proksikan
Uji normalitas menggunakan alat uji
dengan CSR disclousure memiliki nilai
kolmogorov smirnov (KS). Berikut adalah
minimum 0,0641 dan maksimum 0,6282.
hasil pengujian normalitas pada tebel di
Sementara nilai rata-rata (mean) 0,2643 dan
bawah ini :
nilai standar deviasi
0,1092. Hal
Tabel 4.3
Hasil Uji Kolmogorov Smirnov Test
ini
mengindikasikan bahwa tanggung jawab
Variabel
sosial yang dilaksanakan perusahaan pada
Asymp.Sig.
Cut off
Keterangan
ETR
0.079
0.05
Normal
periode pengamatan masih rendah yaitu
CSR
0.058
0.05
Normal
hanya sebesar 26,43%..
AUD
0.000
0.05
Tidak Normal
K5P
0.000
0.05
Tidak Normal
ROA
0.089
0.05
Normal
DAR
0.062
0.05
Normal
Variabel
diproksikan
kualitas
oleh
audit
variabel
(AUD)
dummy.
Perusahaan yang diaudit oleh KAP Big 4
Sumber data:Data diolah dengan SPSS 16.0
berjumlah sebanyak 36 perusahaan atau
Dari tabel 4.3 diatas menunjukkan nilai
sebesar 53,73% dari seluruh perusahaan
asymp. (2-tailed) pada tabel agresivitas
sampel. Sementara 31 perusahaan lainnya
pajak yang diproksi dangan ETR, variabel
diaudit oleh KAP non Big 4 atau sebesar
Corporate Social Responsibility (CSR),
46,27% dari seluruh perusahaan sampel.
Variabel
konsentrasi
variabel profitabilitas yang diukur dengan
kepemilikan
ROA, serta variabel leverage yang diukur
saham (K5P) memiliki nilai minimum
dengan DAR memiliki nilai asymp. (2-
0,2315 dan maksimum 0,9999 yang berarti
tailed) lebih besar dari alpha sebesar 0,05
bahwa jumlah kepemilikan saham paling
maka dapat disimpulakan bahwa data dari
terkonsentrasi adalah 99,99%. Nilai rata-rata
konsentrasi
kepemilikan
saham
variabel tersebut telah terdistribusi dengan
adalah
normal.
sebesar 0,7272 dengan standar deviasi
Variabel kualitas audit dilambangkan
sebesar 0,1670. Dapat disimpulkan bahwa
dengan AUD memiliki nilai asymp. (2-
perusahaan-perusahaan sampel penelitian
tailed) lebih kecil dari alpha sebesar 0,05.
Variabel kualitas audit tidak terdisribusi
9
normal karena diukur mrnggunakan variabel
dummysehingga
tidak
perlu
Hasil Uji Autokorelasi
Pengujian
untuk
hasil pengolahan uji autokorelasi pada tabel
Variabel konsentrasi kepemilikan yang
dibawah ini :
dilambangkan dengan K5P memiliki nilai
Tabel 4.5
Hasil Pengujian Autokorelasi
asymp. (2-tailed) lebih kecil dari alpha
0,05.
kepemilikan
dengan
menggunakan uji durbin-watson. Berikut
dinormalkan.
sebesar
dilakukan
Variabel
tidak
konsentrasi
terdistribusi
normal
Durbin-
disebabkan karena terdapat kesamaan nilai
Watson
Koefisien
Probability
Kesimpulan
1.2688
0.0000
Tidak terjadi
Autokorelasi
pada
Sumber:data sekunder yang diolah Eviews 7
beberapa perusahaan selama tahun amatan
Dari tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa
sehingga data tidak dapat terdistribusi
nilai durbin-watson sebesar 1,2688. Hasi
normal
tersebut mununjukkan bahwa -2 ≤ 1,2688 ≤
presentase
kepemilikan
meski
telah
saham
uji
outlier
dan
transformasi data.
+2, sehingga dapat disimpulkan bahwa
Hasil Uji Multikolinieritas
model
regresi
terbebas
dari
masalah
autokorelasi.
Uji multikolinieritas dilakukan dengan
Hasil Uji Heteroskedastisitas
menggunakan pearson correlation. Model
regresi yang baik adalah yang terbebas dari
Uji harvey digunakan untuk melihat
gejala multikolinieritas. Model regresi bebas
apakah di dalam model regresi terjadi gejala
dari gejala multikolinieritas bila koefesien
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
korelasi berada dibawah 0,80. Berikut tabel
apabila tidak terjadi heteroskedastisitas.
hasil pengolahan uji multikolinieritas:
Berikut hasil pengolahan data dengan uji
harvey dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Berdasarkan hasil uji multikolinieritas
Tabel 4.6
Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
dilakukan dengan menggunakan pearson
correlation menunjukkan bahwa semua
Keterangan
antar variabel memiliki korelasi dibawah
0,80 sehingga variabel agresivitas pajak,
CSR, AUD,
CSR,
K5P, ROA,
kualitas
audit,
konsentrasi
DAR
kepemilikan, profitabilitas dan leverage
Obs*R-
Probab
squered
ility
0.0626
0.05
Kesimpulan
Tidak terjadi
heteroskedastis
itas
Sumber:data sekunder yang diolah Eviews 7
terbebas dari masalah multikolinieritas.
Berdasarkan tabel 4.6 diatas diperoleh
nilai probability 0,0626. Nilai probability
10
Obs*R-Squared 0,0626 labih besar dari 0,05
sebesar 0,05. Dengan demikian keseluruhan
maka dapat disimpulkan bahwa variabel-
model regresi sudah layak atau fit untuk
variabel dalam model regresi tidak terjadi
melihat
masalah heteroskedastisitas.
terhadap variabel dependen.
Pengujian Hipotesis dan Pembahasannya
Pengaruh Corporate Social Responsibility
Hasil pengujian hipotesis menggunakan
pengaruh
variabel
independen
terhadap Agresivitas Pajak
program pengolahan data Eviews 7.0 berikut
Corporate
Social
Responsibility
hasilnya disajikan dalam tabel dibawah ini :
memiliki nilai koefesien regresi -0,0017 dan
Tabel 4.7
Hasil Uji Regresi
nilai signifikan 0,7422 lebih besar dari alpha
CSR
Koefesie
n Regresi
-0.0017
Probabi
lity
0.7422
AUD
K5P
ROA
DAR
0.0142
0.0380
-0.0187
0.0033
0.0036
0.0039
0.0000
0.7990
R²
FProb
0.1524
0.0000
Ket
Kesimpulan
Hipotesis
Tidak
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Tidak
Signifikan
Ditolak
sebesar 0,05 maka hipotesis pertama (H1)
ditolak sehingga ditemukan bahwa CSR
tidak
Diterima
Diterima
Diterima
Ditolak
berpengaruh
signifikan
terhadap
agresivitas pajak.
Hal ini disebabkan karena tingkat
pengungkapan CSR dalam annual report
perusahaan tidak bisa dijadikan jaminan
akan rendahnya agresivitas pajak yang
Sumber:hasil data sekunder diolah Eviews 7
dilakukan oleh perusahaan karena informasi
Dari tabel hasil uji regresi diatas dapat
CSR yang diungkapkan belum tentu sesuai
dilihat bahwa nilai R² sebesar 0,1524 atau
dengan kondisi sebenarnya (Winarsih et al,
15,24%.
bahwa
2014). Selain itu menurut Landry et al
variabel Corporate Social Responsibility,
(2013) CSR bukanlah faktor pendorong
kualitas audit, konsentrasi kepemilikan,
dibelakang perilaku pajak karena perilaku
provitabilitas dan leverage mempengaruhi
pajak
agresivitas
15,24%.
dengan tingkat CSR yang mereka lakukan,
lain diluar
bahkan perusahaan yang lebih terlibat
penelitian ini mempengaruhi agresivitas
dengan komunitas dan masyarakat atau
pajak sebesar 84,76%.
perusahaan
Hal
ini
menunjukkan
pajak
sebesar
Sedangkan variabel-variabel
perusahaan
yang
belum
lebih
tentu
selaras
berkomitmen
Dari hasil uji statistik F, diperoleh nilai
terhadap pelanggan justru lebih agresif.
F-Prob sebesar 0,0000. Hasil uji statistik F
Suatu perusahaan menunjukkan tanggung
dengan nilai 0,0000 lebih kecil dari alpha
jawab
11
sosial
yang
tinggi
terhadap
lingkungan
bisnisnya
karena
ingin
Hasil tersebut sejalan dengan penelitian
mendapatkan pengakuan serta citra positif
yang
dimata masyarakat.
Vandenbussche (2005) namun tidak sejalan
Hasil tersebut sejalan dengan penelitian
dilakukan
oleh
Janssen
dan
dengan penelitian-penelitian terdahulu yang
yang dilakukan oleh Landry et al (2013) dan
membuktikan
Winarsih et al (2014) namun tidak sejalan
berpengaruh negatif signifikan terhadap
dengan penelitian-penelitian terdahulu yang
agresivitas pajak (Richardson et al, 2013;
membuktikan bahwa
Widjaja dan Bunaidi, 2013).
CSR
berpengaruh
bahwa
kualitas
signifikan terhadap agresivitas pajak (Lanis
Pengaruh
dan Richardson, 2012; Jessica, 2014).
terhadap Agresivitas Pajak
Pengaruh
Kualitas
Audit
Konsentrasi
audit
Kepemilikan
Konsentrasi kepemilikan memiliki nilai
terhadap
koefesien
Agresivitas Pajak
regresi
0,0380
dengan
nilai
Kualitas audit memiliki nilai koefisien
signifikan 0,0039 lebih kecil dari alpha
regresi 0,0142 dengan nilai signifikan
sebesar 0,05 maka hipotesis ketiga (H3)
0,0036 lebih kecil dari alpha sebesar 0,05
diterima
maka
konsentrasi
hipotesis
kedua
(H2)
diterima
sehingga ditemukan bahwa kualitas audit
ditemukan
kepemilikan
bahwa
berpengaruh
signifikan terhadap agresivitas pajak.
berpengaruh signifikan terhadap agresivitas
Hal ini disebabkan karena semakin
pajak.
tinggi konsentrasi kepemilikan di suatu
Hasil ini memberikan bukti bahwa
kualitas
sehingga
auditor
dapat
perusahaan maka semakin mudah kontrol
meningkatkan
yang dapat dilakukan sehingga pemegang
agresivitas pajak. Hal ini disebabkan karena
saham mayoritas memiliki kekuatan yang
auditor BIG 4 diduga dapat memberikan
cukup
berbagai masukan materi perpajakan yang
perusahaan
berkualitas kepada manajemen terkait celah
perpajakan. Tindakan perusahaan dalam
penghematan pajak sehingga mendorong
menurunkan beban pajak akan memberikan
manajemen untuk mengambil keputusan-
keuntungan bagi pemegang saham mayoritas
keputusan yang mengakibatkan perusahaan
yaitu laba yang diterima perusahaan menjadi
melakukan agresivitas pajak (Sikka dan
lebih besar (Ying, 2011)
Hampton, 2005).
untuk
melaksanakan
termasuk
strategi
strategi
dibidang
Hasil tersebut sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Ying (2011) namun
12
tidak sejalan dengan penelitian-penelitian
berpengaruh signifikan terhadap agresivitas
terdahulu
pajak perusahaan maka hipotesis ketiga (H3)
konsentrasi
yang
membuktikan
kepemilikan
bahwa
diterima.
berpengaruh
negatif signifikan terhadap agresivitas pajak
Keterbatasan penelitian dan Saran
Berikut beberapa keterbatasan yang
(Rusydi, 2014; Boussaidi dan Hamed,
melekat pada penelitian ini serta saran untuk
2015).
Pengujian
Variabel
Kontrol
penelitian selanjutnya :
dan
Penelitian
Pembahasannya
Variabel kontrol
terhadap
yang berpengaruh
agresivitas
pajak
ini
dilakukan
pada
perusahaan manufaktur. Untuk penelitian
adalah
selanjutnya disarankan untuk menggunakan
profitabilitas dengan koefisien regresi -
perusahaan yang berbeda seperti perusahaan
0,0187 dengan nilai signifikan 0,0000 lebih
non manufaktur, perusahaan jasa keuangan
besar dari alpha 0,05. Hasil tersebut sejalan
dan non keuangan.
dengan penelitian yang dilakukan oleh Ying
Pada penelitian ini variabel agresivitas
(2011). Sedangkan variabel kontrol leverage
pajak diproksikan oleh Effective Tax Rate
tidak berpengaruh terhadap agresivitas pajak
(ETR). Untuk penelitian selanjutnya peneliti
dengan koefisien regresi 0,0033 dengan nilai
menyarankan agar menggunakan proksi lain
signifikan 0,799 lebih besar dari alpha 0,05.
seperti Cash Effective Tax Rate (CETR) atau
Hasil tersebut sejalan dengan penelitian
Book Tax Difference (BTV).
yang dilakukan oleh Sari dan Martani, 2010
Pada penelitian ini variabel independen
dan Landry, 2013.
yang
PENUTUP
variabel dependen adalah Corporate Social
Kesimpulan
Responsibility dan Corporate Governance.
digunakan
untuk
mempengaruhi
Penelitian ini menyimpulkan bahwa
Peneliti menyarankan penelitian selanjutnya
tidak
agar dapat menggunakan variabel lain
berpengaruh signifikan terhadap agresivitas
seperti kompensasi rugi fiskal, perbedaan
pajak perusahaan maka hipotesis pertama
gender dalam dewan eksekutif, kepemilikan
(H1) ditolak. Kualitas audit berpengaruh
keluarga,
signifikan
pajak
manajemen laba serta komponen-kompenen
perusahaan maka hipotesis kedua (H2)
corporate governance lainnya yang tidak
diterima.
digunakan dalam penelitian ini.
Corporate
Social
terhadap
Responsibility
agresivitas
Konsentrasi
kepemilikan
13
kepemilikan
pemerintah,
Structure. Journal of Accounting,
Ethics and Public Policy Vol 14 No
3.
DAFTAR PUSTAKA
Baron,
D.P. 2010. Business and Its
Environment. Edisi 6. Pearson. New
Jarsey.
La Porta, R., Florencio, L., Andrei, S., dan
Robert, V. 2002. Investor Protection
and Corporate Valuation. Journal of
Finence, Vol 57 No 3 : 3-27.
Boussaidi, A dan Hamed, M.S. 2015. The
Impact of Governance Mechanisms
on Tax Aggressiveness : Empirical
Evidence from Tunisian Context.
Journal of Asian Business Strategy,
5(1)2015: 1-12.
Lanis,
Chen, S., Chen, X., Cheng, Q dan Shevlin T.
2010. Are Family Firms More Tax
Aggressive than Non-Family Firms?.
Journal of Financial Economics, 95.
Muller, A dan Kolk, A. 2012. Responsible
Tax
as
Corporate
Social
Responsibilty : The Case of
Multinational
Enterprise
and
Effective Tax in India. Business and
Society : 1-29
De Angelo, L.E. 1981. Auditor Size and
Auditor
Quality.
Journal
of
Accounting and Economics, Vol 3 No
3 : 183-199.
Hlaing,
R dan Richardson, G. 2012.
Corporate Social Responsibility and
Tax Aggressiveness : An Empirical
Analysis. Journal Accounting Public
Policy : 86-108.
Nickels, W.G., McHugh, J.M dan McHugh,
S. 2013. Understanding Business.
Edisi 10. McGraw-Hill Education.
New York.
K.P.
2012.
Organizational
Architecture of Multinationals and
Tax Aggressiveness. University of
Waterloo.
Nugroho, Sigit A. 2015. Dirjen Pajak :
Transfer Pricing, Metode Hindari
Pajak. Viva.co.id.
Janssen, B dan Vandenbussche, H. 2005.
Corporate Tax Savings When Hiring
a Big Auditor : Empirical Evidence
for Belgium.
Richardson, G., Taylor, G., dan Lanis, R.
2013. The Impact of Board of
Director Oversight Characteristics on
Corporate Tax Aggressiveness : An
Empirical Analysis. Journal of
Accounting and Public Policy Vol 32
: 68-88.
Jensen, C.M. 1976. Theory of The Film :
Managerial Behaviour, Agency Cost
and Ownership Structure. Journal of
Financial Economics, Vol 3 No 4 :
305-360.
Jessica,
Elizabeth.
2014.
Penagruh
Pengungkapan Corporate Social
Responsibility terhadap Agresivitas
Pajak. Tax and Accounting Review,
Vol 4 No 1.
Rusydi, M.K. 2014. Pengaruh Struktur
Kepemilikan
terhadap
Tax
Avoidance. SNA XVII Mataram,
Lombok.
Sari, D.K dan Martani, D. 2010. Ownership
Characteristics,
Corporate
Governance
and
Tax
Landry, S., Deslandes, M dan Fortin, A.
2013. Tax Aggressiveness, Corporate
Social Responsibility and Ownership
14
Aggressiveness. The 3rd International
Accounting Conference. Bali.
Sembiring, Eddy. 2005. Karakteristik
Perusahaan
dan
pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial. SNA VIII
Solo.
Sikka, P dan Hampton, M.P. 2005. The Role
of Accountancy Firms in Tax
Avoidance : Some Evidence and
Issues. Accounting Forum Vol 3 :
325-343.
Widjaja, P.H dan Bunaidi, C.P. 2013.
Analisis Pengaruh Kepemilikan
Institusional, Proporsi Komisaris
Independen dan Kualitas Audit
terhadap Tingkat Agresivitas Pajak
serta Implikasinya terhadap Nilai
Perusahaan Jangka Pendek. SNA
XVI Manado.
Winarsih, R., Prasetyono, K dan Syam M..
2014. Pengaruh Good Corporate
Governance dan Corporate Social
Responsibility terhadap Tindakan
Pajak Agresif. SNA XVII Lombok.
Ying, Z. 2011. Ownership Structure, Board
Characteristics
and
Tax
Aggressiveness. Lingnan University.
Chine.
Zuber, J.M dan Sanders, D.L. 2013. The
Influence of Attraction and Company
values on Aggressive Corporate Tax
Decision Making. Journal of
Accounting, Ethics and Public Policy
Vol 14 No 2.
15
CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK
INDONESIA (BEI) PERIODE 2010-2014
Nurul Khairat Asri, Dwi Fitri Puspa, Mukhlizul Hamdi
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta
Email : Nurulkhairat94@yahoo.com
ABSTRACT
This research examines the impact of Corporate Social Responsibility and Corporate
Governance on tax aggressiveness. Corporate Social Responsibility is measured by Corporate
Social Responsibility disclosure and Corporate Governance that is measured using audit quality
and concentration ownership while tax aggressiveness is measured using Effective Tax Rate
(ETR).
Population in this research are manufacturing companies listed in Indonesia Stock
Exchange (IDX) from 2010 to 2014. The samples are selected using purposive sampling method.
Data used in this research is secondary data from the website of Indonesia Stock Exchange
www.idx.co.id.
The regression results indicate that Corporate Social Responsibility has not significantly
influenced tax aggressiveness while audit quality and concentration ownership has had a
positive significant influence on tax aggressiveness.
Keyword : tax aggressiveness, Corporate Social Responsibility, audit quality, concentration
ownership, Corporate Governance.
merupakan
Pendahuluan
pengeluaran
yang
paling
Pajak merupakan pendapatan utama
signifikan. Perusahaan juga mengadopsi
negara yang digunakan untuk membangun
strategi pajak untuk tujuan memaksimalkan
fasilitas publik dalam rangka mencapai
nilai pemegang saham (Landry et al, 2013).
kesejahteraan
lain,
Menurut Zuber (2013) agresivitas pajak
jumlah pajak yang dibayarkan merupakan
terjadi karena adanya grey area potensial
biaya yang mengurangi laba perusahaan.
yang berada diantara penghindaran dan
Chen et al (2010) menyatakan bahwa
penggelapan pajak dengan cara mengelola
perusahaan akan selalu mencari kesempatan
transaksi sedemikian rupa untuk menekan
untuk mengurangi biaya pajak karena pajak
beban pajak.
masyarakat.
Disisi
1
Menurut Landry et al (2013) membayar
(Boussaidi dan Hamed, 2015). Auditor yang
pajak secara adil merupakan aspek penting
berkualitas dalam hal ini auditor Big 4 erat
dari Corporate Social Responsibility (CSR).
kaitannya dengan reputasi dan nama besar.
Muller dan Kolk (2012) membuktikan
Reputasi dan nama besar yang dimiliki oleh
apabila suatu perusahaan membayar CSR
auditor akan memunculkan insentif untuk
lebih tinggi maka perusahaan tersebut
menghindari berbagai tindakan yang dapat
dipastikan membayar pajak lebih efektif jika
merusak reputasinya tersebut. Oleh karena
dibandingkan
yang
itu, auditor yang berkualitas memiliki
membayar CSR lebih rendah. Lanis dan
prinsip kehati-hatian yang lebih baik dengan
Richardson (2012) mengatakan bahwa sikap
tidak membiarkan perilaku agresivitas pajak
perusahaan dalam menjalankan CSR dapat
terjadi pada perusahaan yang diauditnya
mempengaruhi keputusan yang diambil
(Richardson et al, 2013).
dengan
perusahaan
perusahaan terkait sejauh mana usaha
perusahaan
dalam
menekan
Konsentrasi kepemilikan menunjukan
kewajiban
tingkat corporate governance perusahaan.
pajaknya.
Menurut La Porta et al (2002) corporate
Corporate governance diduga dapat
governance yang rendah terjadi di negara-
mempengaruhi tingkat agresivitas pajak
negara dengan konsentrasi kepemilikan yang
perusahaan.
(2013)
tinggi. Konsentrasi kepemilikan yang tinggi
menemukan bahwa corporate governance
menyebabkan pemegang saham mayoritas
yang efektif dapat membantu otoritas pajak
semakin menguasai perusahaan sehingga
dalam menangani agresivitas pajak. Sari dan
dapat mempengaruhi manajemen dalam
Martani (2010) mengatakan perusahaan
pengambilan keputusan termasuk keputusan
yang menerapkan corporate governance
mengenai
yang baik, efektif dan efisien dapat menekan
menjalankan strategi perpajakannya (Ying,
tingkat agresivitas pajaknya. Corporate
2011).
Governance
auditor
Richardson
diproksikan
eksternal
dan
et
al
oleh
kualitas
Di
konsentrasi
sejauh
Indonesia,
mana
perusahaan
agresivitas
pajak
merupakan masalah yang terjadi setiap
kepemilikan.
tahun. Banyak perusahaan yang memperoleh
Auditor dianggap sebagai pihak yang
laba di Indonesia membayar pajaknya diluar
dapat mendisiplinkan manajemen yang ingin
negeri karena tarif pajak efektif luar negeri
mentransfer kekayaan dari pemegang saham
lebih rendah. Hal ini dilakukan perusahaan
2
dengan metode transfer pricing. Transfer
LANDASAN
pricing bermula dari rekayasa keuangan
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
yang terjadi antara perusahaan antar negara.
Teori Agensi
TEORI
DAN
Perusahaan tersebut mengatur transaksi
Teori keagenan adalah teori yang
penjualan sehingga dapat menekan beban
menjelaskan hubungan antara pihak yang
pajak yang harus dibayar. Dirjen pajak, Sigit
memberi
Priadi Pramudito mengatakan ditahun 2015
pengambilan keputusan dalam menjalankan
negara mengalami kebocoran pajak hingga
perusahaan (principal) dengan pihak yang
Rp. 200 Triliun akibat perencanaan pajak
menerima tanggung jawab tersebut (agent)
agresif melalui metode transfer pricing
(Jensen dan Meckling, 1976).
(Nugroho, 2015).
Dari
tanggung
jawab
untuk
Teori agensi mengakibatkan perbedaan
maka
tujuan antara principal dan agent, perbedaan
penelitian ini berjudul Pengaruh Corporate
tujuan tersebut juga dapat terjadi akibat
Social
penjelasan
sebelumnya
Responsibility
dan
agresivitas
Corporate
pajak
perusahaan.
Pihak
Governance terhadap Agresivitas Pajak.
principal ingin manajemen membayar pajak
Objek dalam penelitian ini yaitu perusahaan
sesuai dengan jumlah sebenarnya serta
manufaktur yang listing di Bursa Efek
menghindari tindakan menyalahi peraturan
Indonesia periode 2010 sampai 2014.
pemerintah
Rumusan Masalah
perusahaan tidak terkena sanksi apabila
Berdasarkan
diatas,
perpajakan
agar
maka
dilakukan pemeriksaan pajak, sedangkan
masalah penelitian ini dirumuskan dalam
agent cenderung untuk meminimumkan
bentuk pertanyaan antara lain:
beban pajak agar mendapatkan keuntungan.
1.
Apakah Corporate Social Responsibility
Dari
berpengaruh terhadap agresivitas pajak
menimbulkan konflik antara principal dan
perusahaan?
agent yang disebut masalah keagenan.
Apakah kualitas auditor berpengaruh
Agresivitas Pajak
2.
uraian
terkait
terhadap agresivitas pajak perusahaan?
3.
Apakah
konsentrasi
perbedaan
Menurut
kepemilikan
pajak
kepentingan
Hlaing
merupakan
(2012)
setiap
tersebut
agresivitas
usaha
yang
berpengaruh terhadap agresivitas pajak
dilakukan oleh perusahaan yang berkaitan
perusahaan?
dengan perencanaan pajak dengan berusaha
untuk
3
mengurangi
tingkat
pajak
yang
efektif. Menurut Chen et al (2010) terdapat
bertujuan untuk memperkaya pemilik tapi
beberapa
perusahaan
juga memaksimalkan keuntungan setiap
karena melakukan agresivitas pajak yaitu
pihak yang ada di lingkungan perusahaan
peningkatan kas dan laba perusahaan karena
serta patuh pada setiap batasan yang ada
adanya penghematan pajak, laba yang lebih
dalam masyarakat. Nickels et al (2013)
besar
membuat
memandang CSR sebagai bentuk kepedulian
pemegang saham baru tertarik, selain itu
bisnis terhadap kesejahteraan masyarakat,
bagi manajer agresivitas pajak membuka
bukan hanya untuk pemilik. Lebih dari itu,
peluang dalam melakukan rent extraction.
CSR tidak hanya sekedar sebuah etika
Sedangkan
ditanggung
namun didasarkan pada komitmen unuk
perusahaan antara lain rusaknya reputasi
integritas dan keadilan. Menurut Nickels et
perusahaan setelah fiskus pajak melakukan
al (2013) perusahaan memiliki tanggung
audit, agresivitas pajak juga dapat memicu
jawab sosial terhadap pelanggan, karyawan,
timbulnya konflik antara lembaga yang
investor serta masyarakat dan lingkungan.
berhubungan dengan pajak dengan manajer
Corporate Governance
keuntungan
tersebut
juga
kerugian
bagi
dapat
yang
dan pemegang saham, selain itu perusahaan
Corporate
merupakan
Governance
juga akan mananggung sanksi dan hukuman
sistem yang berfungsi untuk mengawasi dan
jika terbukti melakukan agresivitas pajak.
mengendalikan perusahaan. Oleh karena itu
Sementara bagi negara agresivitas pajak
Corporate
Governance
akan mengurangi penerimaan pajak dari
diharapkan
dapat
jumlah yang seharusnya diterima.
keagenan yang terjadi dalam perusahaan.
Corporate Social Responsibility
Menurut Forum for Corporate Governance
Baron (2010) mengutip konsep CSR
yang
menekan
baik
masalah
in Indonesia (FCGI), Corporate Governance
berdasarkan pandangan Friedman (1970)
yaitu
yaitu perusahaan berusaha mencari laba
menetapkan hubungan antara pemegang
sebesar-besarnya sesuai dengan keinginan
saham,
pemilik namun menyesuaikannya dengan
pemerintah, karyawan serta para pemegang
setiap aturan yang ada di masyarakat baik
kepentingan intern dan ekstern lainnya
aturan yang tertulis maupun tidak tertulis.
sehubungan dengan kata hak-hak dan
Oleh karena itu perusahaan yang peduli
kewajiban
terhadap lingkungan sosialnya tidak hanya
Governance berjalan dengan baik terdapat
4
seperangkat
pengurus,
mereka.
peraturan
pihak
Agar
yang
kreditur,
Corporate
prinsip-prinsip
perusahaan
yang
prinsip
diterapkan
Konsentrasi Kepemilikan
transparansi,
Menurut La Porta et al (2002) corporate
prinsip akuntabilitas, prinsip responsibilitas,
governance yang rendah terjadi di negara-
prinsip independensi dan prinsip keadilan.
negara dengan konsentrasi kepemilikan yang
Kualitas Audit
tinggi. Konsentrasi kepemilikan menjadi
Kualitas
yaitu
harus
audit
merupakan
tingkat
lebih tinggi jika perusahaan dimiliki oleh
pengetahuan dan keahlian auditor dalam
lebih sedikit pemegang saham yang disebut
menemukan dan melaporkan pelanggaran
dengan pemegang saham pengendali atau
dalam sistem akuntansi perusahaan (Angelo,
pemegang saham mayoritas.
1981). Ada beberapa jenis auditor salah
Kepemilikan yang lebih terkonsentrasi
satunya adalah auditor eksternal atau auditor
mempunyai keuntungan dan kerugian bagi
independen yang dikenal dengan Kantor
perusahaan. Perusahaan yang dipegang oleh
Akuntan Publik (KAP).
lebih sedikit investor akan membuat kontrol
Ukuran dan reputasi Kantor Akuntan
dan pengawasan menjadi lebih mudah untuk
Publik (KAP) menunjukan kualitas yang
dilakukan sehingga menyulitkan manajemen
dimiliki KAP tersebut.
untuk berprilaku curang. Namun kerugian
KAP terbesar di
dunia dikenal dengan nama BIG 4 yang
yang diterima perusahaan
memiliki afiliasi di seluruh dunia termasuk
dipegang oleh semakin sedikit investor
Indonesia.
adalah menyebabkan timbulnya agency
Berikut KAP Big 4 yang berafiliasi
jika kontrol
problem terjadi antara pemegang saham
dengan KAP di Indonesia antara lain KAP
mayoritas
Price
berafiliasi
minoritas. Agensi problem tersebut dapat
dengan KAP Tanudiredja, Wibisana dan
terjadi karena pemegang saham pengendali
Rekan. KAP KPMG berafiliasi dengan KAP
dalam
Siddharta dan Widjaja. KAP Ernst & Young
memikirkan hak-hak dari pemegang saham
berafiliasi
minoritas.
Waterhouse
dengan
Coopers
KAP
Purwantono
dengan
pemegang
menjalankan
kontrol
saham
tidak
Suherman dan Surja. KAP Deloitte Touche
Pengembangan Hipotesis
Tohmatsu berafiliasi dengan KAP Osman
Pengaruh Corporate Sosial Responsibility
Bing Satrio (Arens et al, 2008).
terhadap Agresivitas Pajak
Lanis
menemukan
5
dan
bahwa
Richardson
CSR
(2012)
berpengaruh
negatif signifikan terhadap agresivitas pajak.
Berdasarkan penelitian sebelumnya maka
Hal ini disebabkan karena agresivitas pajak
hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah:
dapat ditekan oleh komitmen investasi
H2 : Kualitas audit berpengaruh terhadap
sosial, etika bisnis dan perilaku bisnis yang
agresivitas pajak.
dimiliki oleh suatu perusahaan. Sementara
Pengaruh
Winarsih (2013) dan Landry et al (2013)
terhadap Agresivitas Pajak
menemukan bahwa CSR tidak berpengaruh
Konsentrasi
Ying
(2011)
Kepemilikan
menemukan
bahwa
signifikan terhadap agresivitas pajak.
konsentrasi kepemilikan berpengaruh positif
Berdasarkan penelitian sebelumnya maka
signifikan terhadap agresif pajak. Rusydi
hipotesis pertama dalam penelitian ini
(2014)
adalah:
kepemilikan berpengaruh negatif signifikan
H1
:
Corporate
Sosial
menemukan
Hamed
Pengaruh
konsentrasi
Audit
terhadap
(2015)
menemukan
kepemilikan
bahwa
berpengaruh
negatif signifikan terhadap agresivitas pajak,
Agresivitas Pajak
kepemilikan terkonsentrasi akan menekan
Janssen dan Vandenbussche (2005)
menemukan
konsentrasi
terhadap agresivitas pajak. Boussaidi dan
Responsibility
berpengaruh terhadap agresivitas pajak.
Kualitas
bahwa
bahwa
kualitas
tingkat agresivitas pajak perusahaan.
audit
berpengaruh positif signifikan terhadap
Berdasarkan penelitian sebelumnya maka
agresivitas pajak. Auditor Big 4 dapat
hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah:
menjadi penyebab meningkatnya perilaku
H3 : Konsentrasi kepemilikan berpengaruh
agresivitas pajak perusahaan karena auditor
terhadap agresivitas pajak.
Big
Populasi dan Sampel
4
memberikan
pengetahuan
yang
Penelitian ini menggunakan populasi
berhubungan dengan perpajakan kepada
(2013)
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
auditor
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-
berpengaruh negatif signifikan terhadap
2014. Sampel dipilih berdasarkan metode
agresivitas pajak. Jika suatu perusahaan
purposive sampling dengan kriteria sebagai
menggunakan jasa KAP Big 4 maka
berikut:
perusahaan
1.
perusahaan.
menemukan
Richardson
bahwa
cenderung
et
al
kualitas
tidak
agresif
Perusahaan mempublikasikan annual
report dan data keuangan yang lengkap
meskipun KAP Big 4 menyediakan layanan
non-audit termasuk pelayanan pajak.
6
2.
Perusahaan
tidak
mengalami
rugi
Keterangan:
sebelum pajak.
3.
Perusahaan
dikenakan
CSR = Indeks luas pengungkapan CSR
beban pajak
perusahaan i.
penghasilan.
4.
ΣX
Laporan keuangan perusahaan berakhir
jika item y tidak diungkapkan.
pada tanggal 31 Desember.
5.
= Nilai 1 jika item y diungkapkan; 0
Laporan
keuangan
n
perusahaan
Kualitas Audit
menggunakan satuan mata uang rupiah.
Defenisi
Operasional
Variabel
= Jumlah item untuk perusahaan i
dan
Kualitas
audit
merupakan
tingkat
pengetahuan dan keahlian auditor dalam
Pengukuran.
menemukan dan melaporkan pelanggaran
Agresivitas pajak
dalam sistem akuntansi perusahaan (De
Agresivitas pajak merupakan tindakan
Angelo, 1981). Kualitas auditor diukur
manajemen untuk menurunkan penghasilan
dengan variabel dummy yaitu nilai 1 untuk
kena pajak melalui aktivitas perencanaan
perusahaan yang diaudit oleh KAP Big 4
pajak secara legal dan illegal maupun berada
dan nilai 0 untuk perusahaan yang diaudit
di grey area (Richardson et al., 2013).
oleh KAP non Big 4. Kualitas auditor
Proksi agresivitas pajak dalam penelitian ini
dilambangkan dengan AUD.
adalah Effective Tax Rates (ETR) (Lanis dan
Konsentrasi Kepemilikan
Richardson, 2012).
ETR =
Konsentrasi
beban pajak penghasilan
pendapatan sebelum pajak
jumlah
bisnis
pihak
perusahaan.
Hamed
terhadap
konsentrasi
pada
keadilan
(Nickels
atas
Penelitian
(2015)
kesejahteraan masyarakat yang didasarkan
komitmen
presentase
merupakan
kepemilikan
keseluruhan
atau
sebagian besar aktivitas bisnis pada suatu
Corporate Sosial Responsibility adalah
kepedulian
atau
beberapa
Corporate Social Responsibility
bentuk
kepemilikan
Boussaidi
menggunakan
kepemilikan
dan
definisi
akumulasi
untuk
integritas
dan
pemegang saham 5% atau lebih. Konsentrasi
et
2013).
CSR
kepemilikan saham dilambangkan dengan
al,
K5P.
diproksikan dengan jumlah CSR yang
diungkapkan perusahaan (Sembiring, 2005).
CSR =
ΣX
n
K5P =
7
Σ (kepemilikan saham ≥ 5%)
jumlah saham
Variabel Kontrol
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Profitabilitas
Deskripsi Sampel Penelitian
Profitabilitas menggambarkan kemampuan
perusahaan
dalam
memperoleh
Penelitian ini menggunakan populasi
profit.
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Profitabilitas diukur dengan ROA, yaitu :
ROA =
Leverage
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 20102014. Sampel dipilih berdasarkan metode
Laba Bersih
Total Aset
purposive sampling dengan beberapa kriteria
tertentu. Dari 146 perusahaan manufaktur
Leverage menggambarkan sejauh mana
maka terdapat 67 perusahaan yang sesuai
utang perusahaan dalam membiayai aktiva.
dengan kriteria yang telah ditentukan dalam
Leverage diukur dengan DAR, yaitu:
penelitian ini.
Total Hutang
DAR =
Total Aset
Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif memberikan
Penelitian ini menggunakan analisis
gambaran atau deskripsi mengenai nilai
regresi berganda untuk melihat pengaruh
minimum, maksimum, rata-rata (mean) dan
antar variabel independen terhadap variabel
standar deviasi dari variabel penelitian.
dependen. Analisis data pada penelitian ini
Statistik deskriptif dari variabel penelitian
dirumuskan sebagai berikut:
disajikan pada tabel berikut:
TAGit = α + β1 CSRIit + β2 AUDit + β3
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
K5Pit + β4 ROAit + β3 DARit + e
Keterangan:
TAGit
= agresivitas pajak
α
= konstanta
Varia
bel
β1, β2, β3 = koefisien regresi
N
Minim
Maksi
um
mum
Mean
Std.
Deviasi
ETR
335
0.1469
0.3862
0.2477
0.0411
CSR
335
0.0641
0.6282
0.2643
0.1092
AUD
335
0.0000
1.0000
0.5373
0.4993
K5P
335
0.2315
0.9999
0.7272
0.1670
CSRIit
= CSR
AUDit
= Kualitas audit
K5Pit
= Konsentrasi kepemilikan
ROAit
= Profitabilitas
diketahui bahwa variabel agresivitas pajak
DARit
= Leverage
yang diproksi dengan effective
e
= error
(ETR) memiliki nilai minimum 0,1469 dan
Sumber : data sekunder yang diolah SPSS16
Berdasarkan tabel deskriptif 4.2 dapat
tax rate
nilai maksimum 0,3862. Nilai rata-rata
(mean) 0,2477 dan standar deviasi 0,0411.
8
Dengan
demikian
rata-rata
perusahaan
memiliki konsentrasi kepemilikan yang
sampel penelitian membayar beban pajak
tinggi yaitu sebesar 72,72%.
sebesar 24,77% dari laba sebelum pajak.
Hasil Uji Asumsi Klasik
Variabel
Corporate
Hasil Uji Normalitas
Social
Responsibility (CSR) yang di proksikan
Uji normalitas menggunakan alat uji
dengan CSR disclousure memiliki nilai
kolmogorov smirnov (KS). Berikut adalah
minimum 0,0641 dan maksimum 0,6282.
hasil pengujian normalitas pada tebel di
Sementara nilai rata-rata (mean) 0,2643 dan
bawah ini :
nilai standar deviasi
0,1092. Hal
Tabel 4.3
Hasil Uji Kolmogorov Smirnov Test
ini
mengindikasikan bahwa tanggung jawab
Variabel
sosial yang dilaksanakan perusahaan pada
Asymp.Sig.
Cut off
Keterangan
ETR
0.079
0.05
Normal
periode pengamatan masih rendah yaitu
CSR
0.058
0.05
Normal
hanya sebesar 26,43%..
AUD
0.000
0.05
Tidak Normal
K5P
0.000
0.05
Tidak Normal
ROA
0.089
0.05
Normal
DAR
0.062
0.05
Normal
Variabel
diproksikan
kualitas
oleh
audit
variabel
(AUD)
dummy.
Perusahaan yang diaudit oleh KAP Big 4
Sumber data:Data diolah dengan SPSS 16.0
berjumlah sebanyak 36 perusahaan atau
Dari tabel 4.3 diatas menunjukkan nilai
sebesar 53,73% dari seluruh perusahaan
asymp. (2-tailed) pada tabel agresivitas
sampel. Sementara 31 perusahaan lainnya
pajak yang diproksi dangan ETR, variabel
diaudit oleh KAP non Big 4 atau sebesar
Corporate Social Responsibility (CSR),
46,27% dari seluruh perusahaan sampel.
Variabel
konsentrasi
variabel profitabilitas yang diukur dengan
kepemilikan
ROA, serta variabel leverage yang diukur
saham (K5P) memiliki nilai minimum
dengan DAR memiliki nilai asymp. (2-
0,2315 dan maksimum 0,9999 yang berarti
tailed) lebih besar dari alpha sebesar 0,05
bahwa jumlah kepemilikan saham paling
maka dapat disimpulakan bahwa data dari
terkonsentrasi adalah 99,99%. Nilai rata-rata
konsentrasi
kepemilikan
saham
variabel tersebut telah terdistribusi dengan
adalah
normal.
sebesar 0,7272 dengan standar deviasi
Variabel kualitas audit dilambangkan
sebesar 0,1670. Dapat disimpulkan bahwa
dengan AUD memiliki nilai asymp. (2-
perusahaan-perusahaan sampel penelitian
tailed) lebih kecil dari alpha sebesar 0,05.
Variabel kualitas audit tidak terdisribusi
9
normal karena diukur mrnggunakan variabel
dummysehingga
tidak
perlu
Hasil Uji Autokorelasi
Pengujian
untuk
hasil pengolahan uji autokorelasi pada tabel
Variabel konsentrasi kepemilikan yang
dibawah ini :
dilambangkan dengan K5P memiliki nilai
Tabel 4.5
Hasil Pengujian Autokorelasi
asymp. (2-tailed) lebih kecil dari alpha
0,05.
kepemilikan
dengan
menggunakan uji durbin-watson. Berikut
dinormalkan.
sebesar
dilakukan
Variabel
tidak
konsentrasi
terdistribusi
normal
Durbin-
disebabkan karena terdapat kesamaan nilai
Watson
Koefisien
Probability
Kesimpulan
1.2688
0.0000
Tidak terjadi
Autokorelasi
pada
Sumber:data sekunder yang diolah Eviews 7
beberapa perusahaan selama tahun amatan
Dari tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa
sehingga data tidak dapat terdistribusi
nilai durbin-watson sebesar 1,2688. Hasi
normal
tersebut mununjukkan bahwa -2 ≤ 1,2688 ≤
presentase
kepemilikan
meski
telah
saham
uji
outlier
dan
transformasi data.
+2, sehingga dapat disimpulkan bahwa
Hasil Uji Multikolinieritas
model
regresi
terbebas
dari
masalah
autokorelasi.
Uji multikolinieritas dilakukan dengan
Hasil Uji Heteroskedastisitas
menggunakan pearson correlation. Model
regresi yang baik adalah yang terbebas dari
Uji harvey digunakan untuk melihat
gejala multikolinieritas. Model regresi bebas
apakah di dalam model regresi terjadi gejala
dari gejala multikolinieritas bila koefesien
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
korelasi berada dibawah 0,80. Berikut tabel
apabila tidak terjadi heteroskedastisitas.
hasil pengolahan uji multikolinieritas:
Berikut hasil pengolahan data dengan uji
harvey dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Berdasarkan hasil uji multikolinieritas
Tabel 4.6
Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
dilakukan dengan menggunakan pearson
correlation menunjukkan bahwa semua
Keterangan
antar variabel memiliki korelasi dibawah
0,80 sehingga variabel agresivitas pajak,
CSR, AUD,
CSR,
K5P, ROA,
kualitas
audit,
konsentrasi
DAR
kepemilikan, profitabilitas dan leverage
Obs*R-
Probab
squered
ility
0.0626
0.05
Kesimpulan
Tidak terjadi
heteroskedastis
itas
Sumber:data sekunder yang diolah Eviews 7
terbebas dari masalah multikolinieritas.
Berdasarkan tabel 4.6 diatas diperoleh
nilai probability 0,0626. Nilai probability
10
Obs*R-Squared 0,0626 labih besar dari 0,05
sebesar 0,05. Dengan demikian keseluruhan
maka dapat disimpulkan bahwa variabel-
model regresi sudah layak atau fit untuk
variabel dalam model regresi tidak terjadi
melihat
masalah heteroskedastisitas.
terhadap variabel dependen.
Pengujian Hipotesis dan Pembahasannya
Pengaruh Corporate Social Responsibility
Hasil pengujian hipotesis menggunakan
pengaruh
variabel
independen
terhadap Agresivitas Pajak
program pengolahan data Eviews 7.0 berikut
Corporate
Social
Responsibility
hasilnya disajikan dalam tabel dibawah ini :
memiliki nilai koefesien regresi -0,0017 dan
Tabel 4.7
Hasil Uji Regresi
nilai signifikan 0,7422 lebih besar dari alpha
CSR
Koefesie
n Regresi
-0.0017
Probabi
lity
0.7422
AUD
K5P
ROA
DAR
0.0142
0.0380
-0.0187
0.0033
0.0036
0.0039
0.0000
0.7990
R²
FProb
0.1524
0.0000
Ket
Kesimpulan
Hipotesis
Tidak
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Tidak
Signifikan
Ditolak
sebesar 0,05 maka hipotesis pertama (H1)
ditolak sehingga ditemukan bahwa CSR
tidak
Diterima
Diterima
Diterima
Ditolak
berpengaruh
signifikan
terhadap
agresivitas pajak.
Hal ini disebabkan karena tingkat
pengungkapan CSR dalam annual report
perusahaan tidak bisa dijadikan jaminan
akan rendahnya agresivitas pajak yang
Sumber:hasil data sekunder diolah Eviews 7
dilakukan oleh perusahaan karena informasi
Dari tabel hasil uji regresi diatas dapat
CSR yang diungkapkan belum tentu sesuai
dilihat bahwa nilai R² sebesar 0,1524 atau
dengan kondisi sebenarnya (Winarsih et al,
15,24%.
bahwa
2014). Selain itu menurut Landry et al
variabel Corporate Social Responsibility,
(2013) CSR bukanlah faktor pendorong
kualitas audit, konsentrasi kepemilikan,
dibelakang perilaku pajak karena perilaku
provitabilitas dan leverage mempengaruhi
pajak
agresivitas
15,24%.
dengan tingkat CSR yang mereka lakukan,
lain diluar
bahkan perusahaan yang lebih terlibat
penelitian ini mempengaruhi agresivitas
dengan komunitas dan masyarakat atau
pajak sebesar 84,76%.
perusahaan
Hal
ini
menunjukkan
pajak
sebesar
Sedangkan variabel-variabel
perusahaan
yang
belum
lebih
tentu
selaras
berkomitmen
Dari hasil uji statistik F, diperoleh nilai
terhadap pelanggan justru lebih agresif.
F-Prob sebesar 0,0000. Hasil uji statistik F
Suatu perusahaan menunjukkan tanggung
dengan nilai 0,0000 lebih kecil dari alpha
jawab
11
sosial
yang
tinggi
terhadap
lingkungan
bisnisnya
karena
ingin
Hasil tersebut sejalan dengan penelitian
mendapatkan pengakuan serta citra positif
yang
dimata masyarakat.
Vandenbussche (2005) namun tidak sejalan
Hasil tersebut sejalan dengan penelitian
dilakukan
oleh
Janssen
dan
dengan penelitian-penelitian terdahulu yang
yang dilakukan oleh Landry et al (2013) dan
membuktikan
Winarsih et al (2014) namun tidak sejalan
berpengaruh negatif signifikan terhadap
dengan penelitian-penelitian terdahulu yang
agresivitas pajak (Richardson et al, 2013;
membuktikan bahwa
Widjaja dan Bunaidi, 2013).
CSR
berpengaruh
bahwa
kualitas
signifikan terhadap agresivitas pajak (Lanis
Pengaruh
dan Richardson, 2012; Jessica, 2014).
terhadap Agresivitas Pajak
Pengaruh
Kualitas
Audit
Konsentrasi
audit
Kepemilikan
Konsentrasi kepemilikan memiliki nilai
terhadap
koefesien
Agresivitas Pajak
regresi
0,0380
dengan
nilai
Kualitas audit memiliki nilai koefisien
signifikan 0,0039 lebih kecil dari alpha
regresi 0,0142 dengan nilai signifikan
sebesar 0,05 maka hipotesis ketiga (H3)
0,0036 lebih kecil dari alpha sebesar 0,05
diterima
maka
konsentrasi
hipotesis
kedua
(H2)
diterima
sehingga ditemukan bahwa kualitas audit
ditemukan
kepemilikan
bahwa
berpengaruh
signifikan terhadap agresivitas pajak.
berpengaruh signifikan terhadap agresivitas
Hal ini disebabkan karena semakin
pajak.
tinggi konsentrasi kepemilikan di suatu
Hasil ini memberikan bukti bahwa
kualitas
sehingga
auditor
dapat
perusahaan maka semakin mudah kontrol
meningkatkan
yang dapat dilakukan sehingga pemegang
agresivitas pajak. Hal ini disebabkan karena
saham mayoritas memiliki kekuatan yang
auditor BIG 4 diduga dapat memberikan
cukup
berbagai masukan materi perpajakan yang
perusahaan
berkualitas kepada manajemen terkait celah
perpajakan. Tindakan perusahaan dalam
penghematan pajak sehingga mendorong
menurunkan beban pajak akan memberikan
manajemen untuk mengambil keputusan-
keuntungan bagi pemegang saham mayoritas
keputusan yang mengakibatkan perusahaan
yaitu laba yang diterima perusahaan menjadi
melakukan agresivitas pajak (Sikka dan
lebih besar (Ying, 2011)
Hampton, 2005).
untuk
melaksanakan
termasuk
strategi
strategi
dibidang
Hasil tersebut sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Ying (2011) namun
12
tidak sejalan dengan penelitian-penelitian
berpengaruh signifikan terhadap agresivitas
terdahulu
pajak perusahaan maka hipotesis ketiga (H3)
konsentrasi
yang
membuktikan
kepemilikan
bahwa
diterima.
berpengaruh
negatif signifikan terhadap agresivitas pajak
Keterbatasan penelitian dan Saran
Berikut beberapa keterbatasan yang
(Rusydi, 2014; Boussaidi dan Hamed,
melekat pada penelitian ini serta saran untuk
2015).
Pengujian
Variabel
Kontrol
penelitian selanjutnya :
dan
Penelitian
Pembahasannya
Variabel kontrol
terhadap
yang berpengaruh
agresivitas
pajak
ini
dilakukan
pada
perusahaan manufaktur. Untuk penelitian
adalah
selanjutnya disarankan untuk menggunakan
profitabilitas dengan koefisien regresi -
perusahaan yang berbeda seperti perusahaan
0,0187 dengan nilai signifikan 0,0000 lebih
non manufaktur, perusahaan jasa keuangan
besar dari alpha 0,05. Hasil tersebut sejalan
dan non keuangan.
dengan penelitian yang dilakukan oleh Ying
Pada penelitian ini variabel agresivitas
(2011). Sedangkan variabel kontrol leverage
pajak diproksikan oleh Effective Tax Rate
tidak berpengaruh terhadap agresivitas pajak
(ETR). Untuk penelitian selanjutnya peneliti
dengan koefisien regresi 0,0033 dengan nilai
menyarankan agar menggunakan proksi lain
signifikan 0,799 lebih besar dari alpha 0,05.
seperti Cash Effective Tax Rate (CETR) atau
Hasil tersebut sejalan dengan penelitian
Book Tax Difference (BTV).
yang dilakukan oleh Sari dan Martani, 2010
Pada penelitian ini variabel independen
dan Landry, 2013.
yang
PENUTUP
variabel dependen adalah Corporate Social
Kesimpulan
Responsibility dan Corporate Governance.
digunakan
untuk
mempengaruhi
Penelitian ini menyimpulkan bahwa
Peneliti menyarankan penelitian selanjutnya
tidak
agar dapat menggunakan variabel lain
berpengaruh signifikan terhadap agresivitas
seperti kompensasi rugi fiskal, perbedaan
pajak perusahaan maka hipotesis pertama
gender dalam dewan eksekutif, kepemilikan
(H1) ditolak. Kualitas audit berpengaruh
keluarga,
signifikan
pajak
manajemen laba serta komponen-kompenen
perusahaan maka hipotesis kedua (H2)
corporate governance lainnya yang tidak
diterima.
digunakan dalam penelitian ini.
Corporate
Social
terhadap
Responsibility
agresivitas
Konsentrasi
kepemilikan
13
kepemilikan
pemerintah,
Structure. Journal of Accounting,
Ethics and Public Policy Vol 14 No
3.
DAFTAR PUSTAKA
Baron,
D.P. 2010. Business and Its
Environment. Edisi 6. Pearson. New
Jarsey.
La Porta, R., Florencio, L., Andrei, S., dan
Robert, V. 2002. Investor Protection
and Corporate Valuation. Journal of
Finence, Vol 57 No 3 : 3-27.
Boussaidi, A dan Hamed, M.S. 2015. The
Impact of Governance Mechanisms
on Tax Aggressiveness : Empirical
Evidence from Tunisian Context.
Journal of Asian Business Strategy,
5(1)2015: 1-12.
Lanis,
Chen, S., Chen, X., Cheng, Q dan Shevlin T.
2010. Are Family Firms More Tax
Aggressive than Non-Family Firms?.
Journal of Financial Economics, 95.
Muller, A dan Kolk, A. 2012. Responsible
Tax
as
Corporate
Social
Responsibilty : The Case of
Multinational
Enterprise
and
Effective Tax in India. Business and
Society : 1-29
De Angelo, L.E. 1981. Auditor Size and
Auditor
Quality.
Journal
of
Accounting and Economics, Vol 3 No
3 : 183-199.
Hlaing,
R dan Richardson, G. 2012.
Corporate Social Responsibility and
Tax Aggressiveness : An Empirical
Analysis. Journal Accounting Public
Policy : 86-108.
Nickels, W.G., McHugh, J.M dan McHugh,
S. 2013. Understanding Business.
Edisi 10. McGraw-Hill Education.
New York.
K.P.
2012.
Organizational
Architecture of Multinationals and
Tax Aggressiveness. University of
Waterloo.
Nugroho, Sigit A. 2015. Dirjen Pajak :
Transfer Pricing, Metode Hindari
Pajak. Viva.co.id.
Janssen, B dan Vandenbussche, H. 2005.
Corporate Tax Savings When Hiring
a Big Auditor : Empirical Evidence
for Belgium.
Richardson, G., Taylor, G., dan Lanis, R.
2013. The Impact of Board of
Director Oversight Characteristics on
Corporate Tax Aggressiveness : An
Empirical Analysis. Journal of
Accounting and Public Policy Vol 32
: 68-88.
Jensen, C.M. 1976. Theory of The Film :
Managerial Behaviour, Agency Cost
and Ownership Structure. Journal of
Financial Economics, Vol 3 No 4 :
305-360.
Jessica,
Elizabeth.
2014.
Penagruh
Pengungkapan Corporate Social
Responsibility terhadap Agresivitas
Pajak. Tax and Accounting Review,
Vol 4 No 1.
Rusydi, M.K. 2014. Pengaruh Struktur
Kepemilikan
terhadap
Tax
Avoidance. SNA XVII Mataram,
Lombok.
Sari, D.K dan Martani, D. 2010. Ownership
Characteristics,
Corporate
Governance
and
Tax
Landry, S., Deslandes, M dan Fortin, A.
2013. Tax Aggressiveness, Corporate
Social Responsibility and Ownership
14
Aggressiveness. The 3rd International
Accounting Conference. Bali.
Sembiring, Eddy. 2005. Karakteristik
Perusahaan
dan
pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial. SNA VIII
Solo.
Sikka, P dan Hampton, M.P. 2005. The Role
of Accountancy Firms in Tax
Avoidance : Some Evidence and
Issues. Accounting Forum Vol 3 :
325-343.
Widjaja, P.H dan Bunaidi, C.P. 2013.
Analisis Pengaruh Kepemilikan
Institusional, Proporsi Komisaris
Independen dan Kualitas Audit
terhadap Tingkat Agresivitas Pajak
serta Implikasinya terhadap Nilai
Perusahaan Jangka Pendek. SNA
XVI Manado.
Winarsih, R., Prasetyono, K dan Syam M..
2014. Pengaruh Good Corporate
Governance dan Corporate Social
Responsibility terhadap Tindakan
Pajak Agresif. SNA XVII Lombok.
Ying, Z. 2011. Ownership Structure, Board
Characteristics
and
Tax
Aggressiveness. Lingnan University.
Chine.
Zuber, J.M dan Sanders, D.L. 2013. The
Influence of Attraction and Company
values on Aggressive Corporate Tax
Decision Making. Journal of
Accounting, Ethics and Public Policy
Vol 14 No 2.
15