MAKALAH NARKOBA DAN ROKOK DALAM PANDANGA

MAKALAH
NARKOBA DAN ROKOK DALAM PANDANGAN
ISLAM
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Masail Fiqhiyah
Dosen Pengampu : Erkham Maskuri, LC.,M.S.I

Disusun Oleh :
1. Muhammad Arsyad

(213-13-019)

2. Trispa Juwita

(213-13-037)

3. Imam Adi

(213-13-041)

4. Nurul Mutmainah


(213-13-047)

PERBANKAN SYARIAH S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2016

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih, lagi maha
penyanyang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, yang telah memberikan
hidayah-Nya kepada seluruh umat manusia untuk dijadikan pedoman dan acuan
dalam meraih keselamatan dunia dan akhirat.
Shalawat serta salam semoga tercurah limpah kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari jaman jahiliyyah ke jaman
islamiyyah, yang telah membawa rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.
Tidak lupa kepada keluarganya, para shahabatnya, dan sampailah kepada kita
selaku umatnya semoga kita mendapat sapa’at darinya di yaumil jaza amin
allahumma amin...
Alhamulillah kami panjatkaan kehadirat Illahi Robbi, karena berkat

iradah-Nya kami diberikan kemudahan sehingga kami mampu melalui hambatanhambatan yang datang selama penyusunan makalah ini, kami juga mengucapkan
terimakasih kepada dosen mata kuliah Masail Fiqhiyah Bapak Erkham
Maskuri.,LC.,M.S.I. yang telah memberikan bimbingan kepada kami selama
penyusunan makalah ini dan tentunya dengan ridha Allah Subhanahu wa Ta'ala,
terwujudlah makalah yang berjudul “Narkoba Dan Hukum Rokok Dalam
Pandangan Islam “.

Salatiga,13September2016

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan
Adiktif lainnya. Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak
hukum seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa,
hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk
pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif. Istilah napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan

dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut
tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama.

Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian
Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa

nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan”.
Sebenarnya Narkoba itu obat legal yang digukan dalam dunia kedokteran,
namun dewasa ini Narkoba banyak disalahgunakan. Bahkan kalangan muda tidak
sedikit yang menggunakan narkoba. Banyak dari mereka yang menggunakan
Narkoba dengan alasan untuk kesenangan batin, namun sayangnya tidak banyak
yang mengetahuai bahaya narkoba. Oleh karena itu selain untuk menyelesaikan
tugas dari mata kuliah Bhs. Indonesia, kami menyusun makalah ini bertujuan
untuk memberikan informasi betapa bahayanya Narkoba.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian rokok?
2. Bagaimana hukum rokok dalam pandangan islam?
3. Apa manfaat dan madharat rokok?


4. Apa pengertian narkoba?
5. Bagaimana hukum narkoba dalam pandangan islam ?
6. Apa manfaat dan madharat narkoba?

1.3 Tujuan Makalah
2. Mengetahui definisi dari rokok
3. Mengetahui hukum rokok dalam pandangan islam
4. Mengetahui manfaat dan madharat rokok
5. Mengetahui definisi dari narkoba
6. Mengetahui hukum narkoba dalam pandangan islam
7. Mengetahui manfaat dan madharat narkoba

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Rokok
Dalam bahasa Arab, rokok disebut dukhan (
‫ﻙ‬

‫) ﻟ‬, natan (


‫) ﻟ ﺧ‬, tabagh ( ‫) ﻟ ﻎ‬, tambak (

‫) ﻟ‬, sijarah ( ‫)ﺳ ﺠ ﺭ‬. Sedangkan perbuatan merokok itu disebut

dengan tadkhin (

‫ ) ﻟ ﺧ‬yang berasal dari fi'il tsulasi mazid ruba'i dakhkhana

yudakhkhinu tadkhinan (

‫ﺧ‬

‫ﺧ‬

‫ﺧﻨ‬

). Penghisap rokok atau perokok disebut

dengan mudakhkhin( ‫) ﻟ ﺧ‬


Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa
lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung
bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar
perokok yang bukan perokok.
1. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200
diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi
tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon
monoksida, dsb.
2. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan
pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan
pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap
melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah
tempat yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet.
3. Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok
bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok
berat akan memilih merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya
terbatas.
4. Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong
miskin, sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering

dialihkan untuk membeli rokok. Rokok dengan merk terkenal biasanya dimiliki
oleh perusahaan rokok asing yang berasal dari luar negeri, sehingga uang yang
dibelanjakan perokok sebagaian akan lari ke luar negeri yang mengurangi

devisa negara. Pabrik rokok yang mempekerjakan banyak buruh tidak akan
mampu meningkatkan taraf hidup pegawainya, sehingga apabila pabrik rokok
ditutup para buruh dapat dipekerjakan di tempat usaha lain yang lebih kreatif
dan mendatangkan devisa.
5. Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum merokok
untuk merokok agar merasakan penderitaan yang sama dengannya, yaitu
terjebak dalam ketagihan asap rokok yang jahat. Sebagian perokok juga ada
yang secara sengaja merokok di tempat umum agar asap rokok yang
dihembuskan dapat terhirup orang lain, sehingga orang lain akan terkena
penyakit kanker.
6. Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga rokok dapat
dikategorikan sebagai benda atau barang haram yang harus dihindari dan
dijauhi sejauh mungkin. Ulama atau ahli agama yang merokok mungkin akan
memiliki persepsi yang berbeda dalam hal ini.
Efek rokok terhadap kesehatan sendiri sangat membahayakan, akibat
kandungan berbagai bahan kimia berbahaya yang ada di dalam rokok maka

dengan merokok sama saja kita memasukkan bahan-bahan berbahaya tersebut ke
dalam tubuh kita. Penyakit-penyakit yang diketahui dapat disebabkan oleh rokok
antara lain : kanker tenggorokan, kanker paru-paru, kanker lambung, penyakit
jantung

koroner,

pneumonia,

gangguan

sistem

reproduksi

dll.

Akan Tetapi walaupun rokok sudah banyak diketahui bahayanya &
menimbulkan banyak penyakit , masih banyak saja orang yang tetap merokok.
Salah satu alasannya adalah kandungan nikotin di dalam rokok akan menimbulkan

kecanduan bagi para penghisapnya sehingga apabila mereka tidak merokok,
mereka akan merasakan gangguan seperti gelisah, berkeringat dingin, sakit perut
dll. Kemudian ketika mereka merokok kembali & nikotin telah menyentuh otak
lagi,

barulah

mereka

akan

merasa

tenang

&

dapat

berkonsentrasi.


Oleh sebab itu banyak perokok yang akan terus menjadi perokok seumur
hidupnya, walaupun apabila mereka mempunyai keinginan yang kuat untuk
berhenti, mereka sulit menghentikan kecanduan mereka terhadap rokok. Salah

satu hal lain yang turut menjadi keprihatinan adalah jumlah perokok yang
semakin meningkat dari tahun ke tahun, hal ini berarti bahwa terdapat
pertambahan perokok baru setiap saat yang kemungkinan besar akan terus
menjadi perokok aktif seumur hidupnya. Perokok baru tersebut sebagaian besar
adalah anak-anak & remaja.

2.2 Hukum Rokok Dalam Pandangan Islam
A. Pendapat Yang Mengharamkan Rokok
Dalil Haramnya Rokok
1. QS Al-A'raf 7:157
(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya)
mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang
menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari
mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik
dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari

mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka
orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan
mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka
itulah orang-orang yang beruntung. QS Al-A'raf 7:157

2. QS Al-Isra 17:26-27
Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada
orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu
menghambur-hamburkan(hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemborospemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu
adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.

Ayat lain yang sering diajukan dalil adalah QS An-Nisa' 4:29 dan Al-Baqarah
2:195.

3. Hadits riwayat Abu Daud, Ahmad, Daruqutni, dll
“ Jangan melakukan sesuatu yang dapat mencelakakan diri sendiri dan orang
lain”.
4. Hadits riwayat Bukhari
“ Barangsiapa beriman pada Allah dan hari akhir maka hendaknya tidak
menyakiti tetangganya, menghormati tamunya, dan mengatakan sesuatu yang
baik atau diam”.
B. Alasan Keharaman Rokok
Alasan ulama yang mengharamkan rokok antara lain adalah sbb:
1. Mengganggu kesehatan
2. Pemborosan
3. Mengganggu kesehatan masyarakat
4. Mengganggu kesehatan lingkungan

Jika kita meneliti lebih lanjut pendapat para ulama madzhab, kita akan
menemukan bahwa hukum rokok itu HARAM. Namun kebanyakan ulama saat
ini tidak berani mengatakan bahwa rokok itu haram karena berbagai
kepentingan. Entah itu kepentingan pribadi atau golongan tertentu. Mereka
tidak berani mengharamkan dan ujung-ujungnya jatuh ke Makruh atau mubah.
Padahal, para ulama sebelum kita, terutama ulama madzhab yang menjadi
panutan banyak orang di negeri ini, Syafi’iyah mengharamkan rokok. Coba
tilik dalam kitab Syarh Riyadhis Sholihin oleh Ibnu ‘Alaan, Al Adzkar dan
yang lainnya menjelaskan bahwa hukum rokok itu haram. Ada pula Asy
Syaikh ‘Abdur Rahim Al Ghozi, Ibrahim bin Jam’an dan ulama Syafi’iyah
lainnya mengharamkan rokok.
Dikatakan oleh Qalyubi, seorang ulama Syafi’i dalam kitab Hasyiyah
Qalyubi ala Syarh Al Mahalli, jilid pertama pada halaman 69 yang berarti,
“Ganja dan segala obat bius yang menghilangkan akal, zatnya suci sekalipun
haram untuk dikonsumsi. Oleh karena itu para Syaikh kami berpendapat bahwa
rokok hukumnya juga haram, karena rokok dapat membuka jalan agar tubuh

terjangkit berbagai penyakit berbahaya“ .
Begitu pula ulama dari madzhab lainnya seperti Malikiyah, Hanafiyah dan
Hambali juga mengharamkan rokok. Ini berarti para ulama terdahulu
menyatakan bahwa rokok itu haram. Untuk menyakinkan hal tersebut, anda
dapat membaca kitab ‘Hukmu Ad Diin Fil Lihyah wa Tadkhin’ oleh Syaikh
‘Ali Hasan ‘Ali ‘Abdul Hamid Al Halabi terbitan Al Maktabah Al Islamiyah
pada halaman 42 hingga halaman 44.
Dalil yang menjadi hujjah bahwa rokok itu haram
Para ulama terdahulu mengharamkan rokok tentu saja bukan tanpa sebab,
namun menggunakan dalil keilmuan. Berikut adalah beberapa dalil yang
mendukung haramnya rokok.
Allah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 195, yang artinya,
“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan “.
Seperti kita ketahui, telah banyak penelitian yang menyatakan bahwa rokok
dapat merusak sistem organtubuh seperti paru-paru dan jantung, menimbulkan
kanker, penyakit pencernaan, berefek buruk bagi janin, merusak reproduksi.
Bahkan semua itu tertera di bungkusnya, oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa rokok itu haram.
Ditambah lagi, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang
artinya:“Tidak boleh memulai memberi dampak buruk (mudhorot) pada orang
lain, begitu pula membalasnya.” HR. Ibnu Majah no. 2340, Ad
Daruquthni 3/77, Al Baihaqi 6/69, Al Hakim 2/66
Dalam hadits ini jelas bahwa perbuatan memberi mudhorot kepada orang
lain adalah terlarang. Merokok tidak hanya menimbulkan mudhorot bagi diri
sendiri, namun juga orang lain. Bahkan menurut penelitian ilmiah, perokok
pasif justru mendapatkan dampak yang lebih buruk daripada perokok aktif.
Sebagai pengetahuan, rokok pernah diharamkan pada abad ke-12 Hijriyah pada
masa pemerintahan Khalifah Ustmaniyah. Orang yang merokok akan dikenai
sanksi dan rokok yang ada disita oleh pemerintah dan dimusnahkan. Para
ulama kala itu mengharamkan rokok berdasarkan kesepakatan dokter di masa
itu yang menyatakan bahwa rokok berbahaya bagi tubuh.

G. Pendapat Rokok Makruh
Kaidah fiqih “segala sesuatu pada asalnya adalah mubah”.
Alasan Ulama Rokok Makruh/Boleh/Mubah
Shaykh Hazim Abu Ghazalah, ulama Yordania, menganggap rokok itu
makruh. Hukum Islam dalam soal merokok adalah tidak ada dalil eksplisit
(qath'i) dalambQuran atau Sunnah (hadits) Nabi. Yang ada adalah firman
Allah dalam QS Al-A'raf 7:157. Ayat ini sangat umum dan sama sekali
tidak mengarah pada rokok. Ayat ini merujuk pada apa yang terdapat pada
perkara-perkara yang diharamkan seperti minum khamr (minuman keras),
judi, zina, riba, dan lain-lain. Oleh karena itu, saya tidak bisa menetapkan
hukum yang pasti untuk mengharamkan rokok, untuk menghukumi makruh
tahrim. Saya hanya bisa menganjurkan saudara-saudara kita yang perokok
agar meninggalkan kebiasaan buruk ini.
Pada dasarnya tidak ada nash yang shorih (jelas) yang mengatakan
bahwa rokok itu haram. Dan dalam kaidah ushul fiqih Syafi’ ‫ ﻩ‬bahwa segala
sesuatu pada asalnya adalah mubah ( ‫ ) اﻻﺑ ﺣﺔ اﻷﺷﻴ ﺀ ﻓﻰ اﻷﺻﻞ‬kecuali jika ada
dalil yang mengharamkannya. Nah, karena tidak ditemukan dalil baik dari
al-Qur’an maupun al-Hadits yang mengharamkan rokok, maka pengambilan
hukumnya dengan istish-hab (kembali ke hukum asalnya) yaitu mubah. Jadi
hukum rokok pada asalnya adalah mubah.
Menurut Arwani, para ulama NU dalam bahtsul masail menilai tidak ada
dasar yang kuat untuk mengharamkan rokok. Namun, lanjut Arwani, khusus
bagi orang-orang dalam kondisi tertentu, misalnya memiliki penyakit dan
penyakitnya bisa bertambah parah jika merokok, maka rokok diharamkan.
"Misalnya bagi orang yang menderita diabetes dan sakit paru-paru, rokok
haram

Ulama/lembaga

bagi

yang

mereka,"

Berfatwa

Rokok

katanya.

Makruh

/Boleh

a. Hazim Taif Abu Ghazalah direktur Jam'iyah Darul Quran, Yordania.

b. Muhammad bin Abdul Ghaffar Al-Sharif, dosen Syaria Universitas
Kuwait
c. Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PBNU pada 25 Februari 2011
memutuskan

bahwa

rokok

itu

hukumnya

makruh

atau

mubah.

d. awatan kuasa Perunding Hukum Syara’ (Fatwa) Malaysia.
Fatwa Yusuf Qardhawi
Yusuf Qardhawi merupakan ketua Ikatan Ulama Internasional, berfatwa
bahwa merokok adalah haram karena ia membahayakan kesehatan dan
harta. Sebagian isi fatwanya adalahsebagaiberikut:

Tidak ada pendapat ulama saat ini yang menghalalkan rokok setelah
kalangan medis menjelaskan bahayanya dan efek negatifnya. Apabila
pendapat yang membolehkan rokok secara mutlak, maka yang tersisa adalah
pendapat makruh atau haram. Pendapat yang mengharamkan menurut kami
lebih kuat argumennya. Dan itulah pendapat saya. Hal itu karena jelasnya
bahaya fisik, harta dan diri karena kebiasaan merokok. Segala sesuatu yang
membahayakan kesehatan manusia maka harus diharamkan secara syariah.

Allah berfirman dalam QS Al Baqarah 2:185
"...dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.
QS An-Nisa 4:29
"Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah
Maha Penyayang kepadamu."

QS Al An'am 6:141
"Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang yang berlebih-lebihan."

QS Al-Isra 17:27
"Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara
syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya."

Rokok berbahaya pada kesehatan dan harta, maka memperoleh sesuatu yang
membahayakan manusia itu haram karena firman Allah
QS An-Nisa 4:29
"Dan janganlah kamu membunuh dirimu"
Oleh karena itu, kami merasa wajib memfatwakan haramnya rokok pada
saat ini.

2.3 Manfaat dan Madharat Rokok
1.

Manfaat rokok

Manfaat rokok dilihat dari segi sosial-ekonomi:



Penyerapan tenaga kerja,



Pasokan pendapatan negara,



Kelangsungan hidup petani tembakau,

Kiprah sosial industri rokok

2. Madharat rokok
Meskipun merokok mempunyai beberapa manfaat dari segi sosial
ekonomi, namun bahayanya juga lebih banyak, baik bagi perokok aktif maupun
perokok pasif, diantaranya :



Tembakau lebih berbahaya daripada ganja



Tembakau menyebabkan kematian lebih dari satu juta orang pertahun di dunia



bronchitis kronis

Tembakau mencetuskan 90% dari kasus serangan kanker paru, 75% kasus

Tembakau menyebabkan penyempitan pembuluh darah, kerusakan liver,
kanker tenggorokan, kanker paru-paru, kanker prostat, kanker saluran



pencernaan dan kelainan janin.
Membahayakan orang-orang disekitarnya

2.4 Pengertian Narkoba
Narkoba merupakan singkatan dari (Narkotika, Psikotropika dan Bahan
Adiktif lainnya). Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak
hukum seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa,
hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk
pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif. Istilah napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan
dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut
tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama.
Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian dari:
Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan
rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan”.
Psikotropika adalah “zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf
pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku”.
Bahan adiktif lainnya adalah “zat atau bahan lain bukan narkotika dan
psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan
ketergantungan”
Meskipun demikian, penting kiranya diketahui bahwa tidak semua jenis
narkotika dan psikotropika dilarang penggunaannya. Karena cukup banyak pula
narkotika dan psikotropika yang memiliki manfaat besar di bidang kedokteran dan
untuk kepentingan pengembangan pengetahuan.
Menurut UU No.22 Tahun 1997 dan UU No.5 Tahun 1997, narkotika dan
psikotropika yang termasuk dalam Golongan I merupakan jenis zat yang
dikategorikan illegal. Akibat dari status illegalnya tersebut siapapun yang

memiliki, memproduksi, menggunakan, mendistribusikan atau mengedarkan
narkotika dan psikotropika Golongan I dapat dikenakan pidana sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku.
2.5 Mukum Narkoba Dalam Pandangan Islam
Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah: pada keduanya
itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa
keduanya lebih besar dari manfaatnya.(QS. Al-Baqarah: 219)

Sebelum Islam datang orang-orang Arab Jahiliyah pada masa itu sangat
akrab dengan miras yaitu khamar, mereka juga menyediakan tempat-tempat
khusus untuk pesta minuman khamar, sehingga kehidupan mereka yang seperti
itu, menjadikan mereka candu terhadap khamar seperti layaknya orang-orang
kecanduan rokok pada masa sekarang ini. Bahkan Dr. Yusuf Al-Qaradawi pernah
menulis, saking akrabnya orang Arab dengan khamar, bangsa arab jahiliyah
sampai-sampai dalam bahasa Arab ada seratus nama penyebutan yang berbeda
untuk sebuah minuman yang memabukkan tersebut.Namun setelah Islam datang,
Nabi Muhamamad SAW memberantas penggunaan minuman khamar dan
merekapun meninggalkannya.
Sementara dalam hadist yang lain
“Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya mengharamkan jual beli khamr, bangkai,
babi, dan patung. Lalu ditanyakan kepada Rasulullah, Wahai Rasulullah,
bagaimana menurut engkau bangkai yang digunakan untuk mengecat perahu,
menghaluskan kulit, dan sebagai penerangan? Rasulullah menjawab, Tidak
boleh. Itu tetap haram kemudian Rasulullah SAW melanjutkan Allah mengutuk
orang Yahudi. Sesungguhnya Allah telah mengharamkan lemak pada mereka.
Mereka memperbaikinya, lalu menjual dan memakan hasilnya ” (HR Imam

Bukhari dan Imam Muslim).
Imam Syaukani mengatakan bahwa, “Sesungguhnya setiap yang diharamkan
Allah kepada hamba, maka menjualnya pun haram, disebabkan karena haramnya

hasil penjualannya. Tidak keluar dari (kaidah) kuliyyah tersebut, kecuali sesuatu
yang telah dikhususkan oleh dalil”.(Nailul Authar V hal 221).

Kendatipun ayat dan hadis tersebut tidak merinci dampak bahaya dari
penggunaanya, namun secara tegas telah menggambarkan bahwa mengkomsumsi
narkoba banyak mudharatnya ketimbang mamfaatnya. Narkoba merupakan
barang yang berbahaya karena bisa menimbulkan kelemahan fisik, mental,
maupun intelektual.
Sistem sanksi Hukum Islam bahwa setiap orang yang menggunakan
Narkoba dikelompokkan sebagai perbuatan kriminal, dan sanksi yang diberikan
negara bisa berupa jilid (cambuk) atau penjara hingga lima belas tahun, dan denda
yang ukurannya diserahkan kepada qadli. Demikian pula bagi orang turut serta
menjualbelikannya. Bisa dilihat Abdurrahaman Al Maliki (Nidzomul ‘Uquubat,
2004:189).
Bagi individu, salah satu upaya yang mesti dilakukannya adalah dengan
menempa ketakwaan individual. Pembentukan ketakwaan individu khususnya
bagi kalangan generasi muda muslim dapat diawali dengan pembentukan
kepribadian Islam yang khas. Kepribadian Islam yang khas merupakan sinergi
antara pola pikir dan pola sikap seorang muslim yang dilandasi oleh akidah Islam
dan nilai-nilai Islam. Pola pikir Islam adalah seperangkat pemikiran Islam yang
berfungsi untuk menyelesaikan seluruh problematika kehidupan manusia.
Pola sikap yang Islami ini dapat dibentuk dengan peningkatan ibadah dan
menciptakan lingkungan yang kondusif untuk penerapan nilai-nilai Islam. Namun,
ketakwaan indvidu yang melahirkan kepribadian Islam yang khas tersebut juga
sebaiknya ditopang oleh pengawasan masyarakat yang kontinu. Pengawasan dan
partisipasi dari masyarakat ini merupakan bagian dari aktivitas amar ma’ruf nahi
mungkar yang diwajibkan oleh konsepsi syariah islam
Selain itu pemberantasan narkoba lainnya yang tak kalah pentingnya
adalah dengan peran negara yaitu dengan cara penegakan atau supremasi hukum
dari penguasa yang tegas dan adil bagi pengedar narkoba, adalah dengan

memberlakukan hukum ta’zir berupa tahanan selama 15 tahun hingga hukuman
mati seperti yang termaktub dalam kitab Nizhomul Uqubat (Sistem Sanksi dalam
Islam), Karangan Syaikh Abdurahman al Maliki. Penerapan sanksi tersebut selain
sebagai penebus dosa bagi sang pelaku, juga bertujuan untuk mencegah atau
memberikan efek jera bagi anggota masyarakat lainnya. penyalahgunaan narkoba
adalah problematika sosial yang sewajarnya untuk diantisipasi secara kolektif
berlandaskan syariah. Karena hanya dengan panduan syariah Islam kehidupan
insan dapat menjadi lebih baik
2.6 Manfaat dan Madharat Narkoba
Pada dasarnya narkoba banyak memiliki madharat dari pada manfaat,
karna narkoba hanya dapat digunakan dengan dosis yang kecil hal itu juga untuk
keadaan terpaksa.
Sudah umum diketahui bahwa kebiasaan mengkosumsi narkoba dalam
waktu lama akan mengakibatkan kerusakan hati, jantung, pangkreas dan
peradangan lambung. Dapat pula merusak secara permanen jaringan otak,
sehingga

menimbulkan

gangguan

daya

ingatan,

kemampuan

penilaian,

kemampuan belajar dan bahkan gangguan jiwa.
Lebih jauh lagi akan menimbulkan gejala mudah tersinggung dan kurang
perhatian terhadap lingkungan, menekan pusat pengendalian diri sehingga
menjadi berani dan agresif dan tidak terkontrol.
Berbahaya bagi akal pikiran dan urat-urat syaraf. Berbahaya bagi harta
benda dan keluarga. Minum khamar, sama dengan menghisap candu, dan
menimbulkan ketagihan. Seseorang yang telah ketagihan minum khamr, baginya
tak ada nilai harta benda, berapa saja harga khamr itu akan dibelinya, asal
ketagihannya terpenuhi. Kalau sudah demikian halnya, maka khamr itu
membahyakan pergaulan dan masyarakat, menimbulkan permusuhan, perkelahian
dan sebagainya. Rumah tangga akan kacau, tetangga tak aman dan masyarakat

akan rusak, lantaran minum khamr. Akan terlihatlah manusia yang mabukmabukan, yang mengganggu keamanan dan ketertiban.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa:
Hukum mengkonsumsi rokok adalah HARAM karena merokok dapat
menyakiti diri sendiri dan juga merupaqkan tindakan atau perilaku
pemborosan.
Dalil yang mendasari pengeluarkan fatwa haram rokok:
Alquran melarang umatnya untuk membinasakan dan merusak diri
sendiri sebagaimana disebutkan,
''Dan, janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri kedalam kebinasaan
dengan tangan kalian sendiri.'' (Albaqarah: 195).

‫وﻻت ْقتل ْوآا ْنفسك ْم‬

“Dan Janganlah kalian membunuh diri kalian sendiri ..” ( An Nisa (4):
29)
Dalam ayat lain Allah Ta’ala juga berfirman:
hobi merokok merupakan tindakan tabdzir (pemborosan) dan penyianyiaan terhadap harta. Mereka tidak mendapatkan apa-apa dari rokok
kecuali ketenangan sesaat, bahaya penyakit yang mengancam jiwa, dan
terbuangnya uang secara sia-sia.
“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah Saudara-saudara syaitan
dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya” (QS. Al Isra’ (17):
27)

Narkoba adalah jenis obat berbahaya bahkan terlarang dan memiliki
dampak yang sangat buruk untuk orang yang mengkonsumsinya, yang bisa
membunuh mereka secara parlahan-lahan karena kandungan zat berbahaya
di dalamnya. Zat-zat berbahaya itu dapat menimbulkan beberapa penyakit.
Dalam pandangan Islam penyalahgunaan Narkoba adalah kebiasaan buruk
yang tidak di halalkan karena kita mengetahui bahwa Narkoba bukanlah
termasuk barang-barang yang pantas dinikmati oleh seorang muslim. juga
karena besarnya bahaya yang ditimbulkan dari penyalahgunaan Narkoba.

B. SARAN
Merokok & penyalahgunaan Narkoba adalah sesuatu yang yang tidak
harus dilakukan. Karena, menimbulkan banyak keburukan baik diri sendiri
dan orang lain. Yang sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an.
Oleh kaena itu, sebagai seorang muslim yang peduli dengan kesehatan
diri sendiri dan linkungan tidak sepatutnya kita menggunakan kedua
barang tersebut. Karena, begitu banyak dampak negatif yang ditimbulkan
dari rokok & narkoba.

DAFTAR PUSTAKA



http://masailfiqhiyah77.blogspot.co.id/2013/10/masail-fiqhiyah-rokokdan-narkoba-dalam.html



http://dedenheryana.heck.in/hukum-rokok-dalam-islam.xhtml



rokok-dalam.html

https://tugasfiles.blogspot.co.id/2014/05/makalah-hukum-narkoba-dan-

anakgoogles.blogspot.com/2012/10/hukum-merokok-menurut-islam.html