LAPORAN HASIL OBSERVASI DAN PRAKTIK MENG

LAPORAN HASIL OBSERVASI DAN PRAKTIK MENGAJAR
PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS IV DI SDN 1
REJOSARI

LAPORAN HASIL OBSERVASI DAN PRAKTIK MENGAJAR
PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS
IV DI SDN 1 REJOSARI
Disusun untuk memenuhi tugas Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas Tinggi
Dosen Pembimbing : Sri Susilaningsih
Disusun Oleh :
Shofiana Dwi Astuti
1401410358
Rombel 05

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR, S1
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012

BAGIAN 1

OBERVASI

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru dalam proses pembelajaran di kelas dipandang dapat memainkan peran penting
terutama dalam membantu peserta didik untuk membangun sikap positif dalam belajar,
membangkitkan rasa ingin tahu, mendorong kemandirian dan ketepatan logika intelektual, serta
menciptakan kondisi-kondisi untuk sukses dalam belajar. Selain terampil mengajar, seorang guru
juga memiliki pengetahuan yang luas, bijak, dan dapat bersosialisasi dengan baik. Untuk
mewujudkan tujuan pendidikan yang sesungguhnya seorang guru dituntut untuk memiliki
beberapa kompetensi guru.
Menurut Mulyasa kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal,
keilmuan, sosial, spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi standar profesi guru yang
mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik,
pengembangan pribadi dan profesionalisme. Menurut Undang-undang No.14 tahun 2005 tentang
Guru Dan Dosen pasal 10 ayat (1) kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan
profesi.
Agar dapat mengetahui keempat kompetensi guru tersebut secara nyata, penulis sebagai
calon guru perlu mendapatkan pengalaman langsung di lapangan dengan melakukan observasi

dan praktik mengajar di Sekolah Dasar.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui secara langsung kondisi nyata di Sekolah Dasar mengenai pembelajaran
Bahasa Indonesia kelas tinggi.
2. Untuk mendapatkan pengalaman langsung praktik mengajar Bahasa Indonesia di kelas tinggi.

PELAKSANAAN DAN HASIL OBSERVASI
A. Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Sabtu, 25 November 2012
Tempat
: Kelas 4 SDN 1 Rejosari
Nama Guru
: Sri Rejeki, S.Pd
B. Hasil Observasi
Kompetensi guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian
khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru
dengan kemampuan maksimal. Kompetensi guru profesional mencakup kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Berikut akan diuraikan
lebih jauh tentang kompetensi-kompetensi tersebut:
1. Kompetensi pedagogik

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik.
Depdiknas menyebut kompetensi ini dengan kompetensi pengelolaan pembelajaran. Kompetensi
ini dapat dilihat dari kemampuan merencanakan program belajar mengajar, kemampuan
melaksanakan interaksi atau mengelola proses belajar mengajar, dan kemampuan melakukan
penilaian.
a. Kompetensi Menyusun Rencana Pembelajaran
Kompetensi penyusunan rencana pembelajaran meliputi:
(1) mampu mendeskripsikan tujuan,
(2) mampu memilih materi,
(3) mampu mengorganisir materi,
(4) mampu menentukan metode/strategi pembelajaran,
(5) mampu menentukan sumber belajar/media/alat peraga pembelajaran,
(6) mampu menyusun perangkat penilaian,
(7) mampu menentukan teknik penilaian, dan
(8) mampu mengalokasikan waktu.
Berdasarkan uraian di atas, merencanakan program belajar mengajar merupakan proyeksi guru
mengenai kegiatan yang harus dilakukan siswa selama pembelajaran berlangsung, yang
mencakup: merumuskan tujuan, menguraikan deskripsi satuan bahasan, merancang kegiatan
belajar mengajar, memilih berbagai media dan sumber belajar, dan merencanakan penilaian
penguasaan tujuan.

b. Kompetensi Melaksanakan Proses Belajar Mengajar
(1) membuka pelajaran,
(2) menyajikan materi,
(3) menggunakan media dan metode,
(4) menggunakan alat peraga,
(5) menggunakan bahasa yang komunikatif,
(6) memotivasi siswa,
(7) mengorganisasi kegiatan,
(8) berinteraksi dengan siswa secara komunikatif,
(9) menyimpulkan pelajaran,

(10) memberikan umpan balik,
(11) melaksanakan penilaian, dan
(12) menggunakan waktu.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa melaksanakan proses belajar mengajar merupakan
sesuatu kegiatan dimana berlangsung hubungan antara manusia, dengan tujuan membantu
perkembangan dan menolong keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Pada dasarnya
melaksanakan proses belajar mengajar adalah menciptakan lingkungan dan suasana yang dapat
menimbulkan perubahan struktur kognitif para siswa.
c. Kompetensi Melaksanakan Penilaian Proses Belajar Mengajar

Penilaian proses belajar mengajar dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan perencanaan
kegiatan belajar mengajar yang telah disusun dan dilaksanakan.
(1) mampu memilih soal berdasarkan tingkat kesukaran,
(2) mampu memilih soal berdasarkan tingkat pembeda,
(3) mampu memperbaiki soal yang tidak valid,
(4) mampu memeriksa jawab,
(5) mampu mengklasifikasi hasil-hasil penilaian,
(6) mampu mengolah dan menganalisis hasil penilaian,
(7) mampu membuat interpretasi kecenderungan hasil penilaian,
(8) mampu menentukan korelasi soal berdasarkan hasil penilaian,
(9) mampu mengidentifikasi tingkat variasi hasil penilaian,
(10) mampu menyimpulkan dari hasil penilaian secara jelas dan logis,
(11) mampu menyusun program tindak lanjut hasil penilaian,
(12) mengklasifikasi kemampuan siswa,
(13) mampu mengidentifikasi kebutuhan tindak lanjut hasil penilaian,
(14) mampu melaksanakan tindak lanjut,
(15) mampu mengevaluasi hasil tindak lanjut, dan
(16) mampu menganalisis hasil evaluasi program tindak lanjut hasil penilaian.
Berdasarkan uraian di atas kompetensi pedagogik tercermin dari indikator (1) kemampuan
merencanakan program belajar mengajar, (2) kemampuan melaksanakan interaksi atau

mengelola proses belajar mengajar, dan (3) kemampuan melakukan penilaian.
2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi Kepribadian yaitu kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berahlak mulia. Subkompetensi mantap dan

stabil memiliki indikator yang esensial yaitu : bertindak sesuai hukum, norma sosial, bangga
menjadi guru dan memiliki konsistensi dalam bertindak dan bertutur. Guru dewasa akan
menampilkan kemandirian dalam bertindak dan memiliki etos kerja yang tinggi. Guru yang arif
akan mampu melihat manfaat pembelajaran bagi peserta didik, sekolah dan masyarakat,
menunjukkan sikap terbuka dalam berfikir dan bertindak. Berwibawa mengandung makna bahwa
guru memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan perilaku yang
disegani. Yang paling utama dalam kepribadian guru adalah berahlak mulia, ia dapat menjadi
teladan bertindak sesuai norma agama (iman, takwa, jujur, ikhlas, suka menolong serta memiliki
perilaku yang dapat dicontoh).
3. Kompetensi Profesional
Kompetensi Profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas
dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar
kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan. Guru harus memahami struktur,
konsep dan metode keilmuan yang koheren dengan materi ajar. Memahami hubungan konsep
antara mata pelajaran terkait dan menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan seharihari. Selain itu, guru juga harus menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk

memperdalam pengetahuan dan materi bidang studi.
4. Kompetensi Sosial
Kompetensi Sosial merupakan pendidik sebagai bagian dari masyarakat, untuk berkomunikasi
dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik dan masyarakat sekitar. Guru
tidak bisa bekerja sendiri tanpa memperhatikan lingkungannya. Ia harus sadar sebagai bagian tak
terpisahkan dari masyarakat akademik tempat ia mengajar maupun dengan masyarakat luas. Ia
harus memiliki kepekaan lingkungan dan secara terus menerus berdiskusi dengan teman sejawat
dalam memecahkan persoalan pendidikan. Guru yang jalan sendiri tidak akan berhasil apalagi
kalau dia menjaga jarak dengan peserta didik. Dia harus sadar bahwa interaksi guru dengan
siswa mesti terus dihidupkan agar suasana belajar hangat dan harmonis. Keempat kompetensi di
atas merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Masing-masing bukanlah hal yang
berdiri sendiri.
Berdasarkan hasil observasi yang telah saya lakukan, secara keseluruhan guru kelas 4
SDN 1 Rejosari sudah memiliki keempat kompetensi profesional guru seperti yang telah
dipaparkan di atas, meskipun ada beberapa kriteria yang belum dimiliki. Pada kompetensi
pedagogik, guru mampu mengelola pembelajaran di kelas dengan baik. Guru telah
mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebelum mengajar. Namun, guru
belum menggunakan media sebagai pendukung proses pembelajaran. Guru hanya menggunakan
buku paket yang ada di kelas. Guru juga belum memberikan evaluasi sebagai pengukur
kemampuan siswa memahami materi yang telah diajarkan. Guru memberikan tugas rumah

sebagai tindak lanjut pembelajaran. Pada kompetensi kepribadian, guru berperilaku baik yang
dapat diteladani oleh peserta didik. Guru tidak membedakan peserta didik dari pekerjaaan
orangtua, kecerdasan siswa. Guru bertutur kata dengan sopan. Interaksi antara guru dengan
peserta didik dapat terjalin dengan baik. Jika ada peserta didik yang tidak memperhatikan
penjelasan materi, guru menegur dengan sopan. Guru juga sabar dalam menghadapi tingkah laku
peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Pada kompetensi professional, guru
sudah menguasai materi yang diajarakan. Guru mampu menyampaikan materi pada peserta didik
secara menyeluruh dan mendalam. Suara guru cukup keras yang dapat di dengar oleh seluruh

peserta didik. Selama proses pembelajaran guru mampu mengkondisikan kelas agar tidak gaduh.
Pada kompetensi sosial, guru melakukan interaksi pada peserta didik dengan baik selama proses
pembelajaran. Selain itu, guru juga berinteraksi baik dengan teman sejawatnya. Guru juga
menanamkan pada peserta didik untuk menegur sapa atau bersalaman dengan teman, guru,
maupun orang lain.
C. Simpulan
Berdasarkan hasil observasi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa guru harus
memiliki keempat kompetensi guru. Kompetensi guru merupakan gambaran tentang apa yang
seyogyanya dapat dilakukan seseorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya, baik berupa
kegiatan, berperilaku maupun hasil yang dapat ditunjukkan. Keempat kompetensi guru yaitu
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, kompetensi sosial.

Keempat kompetensi tersebut merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Masingmasing bukanlah hal yang berdiri sendiri. Keempat kompetensi tersebut diperlukan agar dapat
menjadi guru yang berkompeten dan profesional. Sejalan dengan tantangan kehidupan global,
peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga
menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan
kompetensinya.

BAGIAN II
PRAKTIK MENGAJAR

Pelaksanaan
Hari/tanggal
Waktu
Kelas
Observer

: Senin, 26 November 2012
: 07.30 – 08.40 WIB
: 4 SDN 1 Rejosari
: Bu Sri Rejeki, S.Pd


LAMPIRAN

Gambar 1: Papan nama sekolah

Gambar 3: Praktikan membuka pelajaran

Gambar 5: Salah satu siswa membacakan contoh surat pribadi yang ditempelkan dipapan tulis

Gambar 2: Ruang kelas SDN 1 Rejosari

Gambar 4: Praktikan menuliskan tema “Menulis Surat Pribadi”

Gambar 6: Siswa maju ke depan untuk menuliskan bagian surat pribadi pada contoh surat
secara bergantian

Gambar 7: Praktikan menerangkan cara pengirimian surat dengan menggunakan amplop

Gambar 9: Praktikan membimbing siswa dalam mengerjakan LKS

Gambar 11: Guru kelas 4 yaitu bu Sri Rejeki menilai praktikan


Gambar 8: Siswa mengerjakan LKS (menulis surat pribadi berdasarkan pengalaman atau citacita)

Gambar 10: Siswa membacakan hasil kerjanya di depan kelas

Gambar 12: Foto bersama guru dan siswa kelas 4 SDN 1 Rejosari