PENGARUH PERKEMBANGAN MEDIA SOSIAL TERH

“PENGARUH PERKEMBANGAN MEDIA SOSIAL TERHADAP

KOMUNIKASI INTERPERSONAL MASYARAKAT DI INDONESIA”
Dewi Puspita Sari 1, Oon Oktaviani 2, M.Januar Ibnu Adham 3
12

Mahasiswa Pendidikan Matematika
3

Dosen Pendidikan Sosial Budaya

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Singaperbangsa Karawang
Dewips1702@Yahoo.Com, Oonoktaviani18@Gmail.Com

Abstrak - Media hadir untuk menjadi bagian dari kehidupan manusia. Kehadiran dan perkembangan internet
membawa cara baru terhadap bagaimana berkomunikasi dalam kehidupan sosial. Media sosial menyajikan dan
mengubah paradigma komunikasi di masyarakat saat ini. Komunikasi di social media tidak dibatasi oleh
jarak,ruang dan waktu. Bisa terjadi dimana saja, kapan saja, tanpa harus bicara langsung (tatap muka). Bahkan
media sosial pun bisa meniadakan status sosial yang kerap menjadi penghalang komunikasi. Media sosia sendiri
yaitu sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan

menciptakan suatu informasi yang meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Di sisi lain,
dengan teknologi internet yang membuat komunikasi menjadi lebih mudah, ada beberapa efek negatif yang
berhubungan dengan komunikasi interpersonal yaitu masyarakat menjadi tidak mau melakukan komunikasi
secara langsung, termasuk dengan keluarga mereka. Dari masalah tersebut kita ingin mengetahui dan
membuktikan apakah media sosial berdampak pada komunikasi interpersonal pada masyarakat.

Kata kunci : komunikasi interpersonal,media sosial
Abstract - The media are present to be a part of human life. The presence and development of the internet brings
new ways of communicating in social life. Social media presents and alters the communication paradigm in
today's society. Communication in social media is not limited by distance, space and time. Can happen
anywhere, anytime, without having to talk directly (face to face). Even social media can negate social status that
often becomes a barrier to communication. The social media itself is an online medium, with its users can easily
participate, share, and create information that includes blogs, social networks, wikis, forums and virtual worlds.
On the other hand, with internet technology that makes communication easier, there are some negative effects
associated with interpersonal communication that the community becomes unwilling to communicate directly,
including with their families. From the problem we want to know and prove whether social media impact on
interpersonal communication on society.
Keywords: interpersonal communication, social media

PENDAHULUAN

Sebagai makhluk sosial, individu dituntut untuk mampu mengatasi permasalahan
yang timbul sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan sosial dan mampu menampilkan
diri sesuai dengan norma yang berlaku. Oleh karena itu setiap individu dituntut untuk mampu
menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitarnya. Sundari (2008) menyatakan bahwa
seseorang dikatakan memiliki penyesuaian diri yang positif apabila ia dapat menunjukkan
ciri-ciri sebagai berikut: tidak adanya ketegangan emosi, dalam memecahkan masalah

berdasarkan pertimbangan rasional, mengarah pada masalah yang dihadapi secara langsung
dan mampu menerima segala akibatnya, dalam memecahkan masalah bersikap realistis dan
objektif, mampu belajar ilmu pengetahuan yang mendukung apa yang dihadapi, sehingga
dengan pengetahuan itu dapat digunakan untuk menanggulangi masalah, karena dalam
menghadapi masalah memerlukan kesanggupan membandingkan pengalaman diri sendiri
maupun pengalaman orang lain.
Berkomunikasi merupakan kegiatan rutin manusia sejak mereka dilahirkan, mulai dari
tangisan sang bayi yang menyampaikan pesan berisi kebutuhan psikologis dan fisiologisnya,
sampai dengan pesan berisi kebutuhan komplementer orang dewasa. Semuanya tidak terlepas
dari proses penyampaian dan penerimaan pesan yang disebut komunikasi. Seiring
berkembangnya teknologi zaman sekarang, interaksi antar manusia bisa dilakukan dengan
cara tidak bertemu langsung, seperti menggunakan telepon, dan perangkat komunikasi tidak
langsung lainnya.

Internet dapat membantu remaja dalam berkomunikasi dan bersosialisasi, karena
internet memudahkan remaja menjalin relasi dengan teman ataupun lawan jenis. Jarak dan
waktu tidak lagi menjadi halangan dalam hal komunikasi. Akan tetapi sebaliknya, seorang
remaja yang kecanduan internet cenderung mengalami penurunan keinginan untuk
berkomunikasi secara langsung, tatap muka,khususnya dengan keluarga. Kemampuan untuk
berkomunikasi secara asertif sangat diperlukan untuk mengurangi dampak negatif
penggunaan internet pada remaja. Remaja yang cenderung mudah terpengaruh oleh teman
sebaya rentan terhadap pengaruh buruk penggunaan internet yang berlebihan. Terlepas dari
pentingnya pemanfaatan internet untuk kepentingan pendidikan atau pembelajaran, kini
makin terlihat fenomena yang menunjukkan minat yang tinggi pada kalangan remaja
perkotaan di Indonesia.
Jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, dan lainnya dapat membantu dalam banyak
hal dan membuka banyak kesempatan untuk anda. Tapi, siapa sangka ternyata jejaring sosial
juga dapat mendatangkan masalah untuk penggunanya. Jejaring sosial merupakan sesuatu
yang menyenangkan bagi banyak orang. Terutama, bagi orang yang maniak internet, dapat
berhubungan dengan teman dengan mudah, terutama untuk orang yang sudah lama tak
bertemu dan tinggal berjauhan. Jejaring sosial yang marak digunakan oleh remaja merupakan
tempat curhat bagi mereka, karena selama di rumah tidak diperhatikan oleh sekolah maupun
keluarga.
Sehinnga mereka selalu mencari alternatif lain di luar rumah untuk mencurahkan perasaan

hatinya.

Untuk itu solusi yang harus dilakukan adalah dengan mengubah cara mendidik anak,
yaitu dengan cara memberi perhatian lebih kepada anak remaja. Misalnya dengan
mengadakan pertemuan minimal seminggu sekali tentang apa yang menjadi keluhan anak
untuk dibahas dalam keluarga.Selain menguntungkan pengguna, jejaring sosial juga dapat
merugikan pengguna. Hal ini disebabkan apabila ada oknum atau pihak yang berniat
melakukan kejahatan dengan menggunakan media jejaring sosial. Kejahatan yang dimaksud
bisa berupa kriminal, pornografi, dan pencemaran nama baik.
KAJIAN TEORI
1. Sejarah Perkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi komunikasi yang begitu cepat berdampak langsung pada
perkembangan media komunikasi. Tak terhitung banyaknya teknologi komunikasi baru yang
telah dikembangkan dan dikenalkan para ahli kepada masyarakat. Berbagai teknologi
komunikasi yang ada saat ini merupakan hasil pengembangan dari berbagai macam teknologi
komunikasi sebelumnya seperti satelit komunikasi, alat perekam dan pemutarnya,
penggunaan spektrum terbatas, media transmisi gelombang lebar tertutup, serta
perkembangan sistem digital.Kehadiran teknologi modern ataupun media komunikasi modern
yang telah kita kenal saat ini dengan sendirinya mengubah cara kita memperoleh, mengolah,
menyimpan, memanggil kembali, dan menyebarkan informasi atau data (Fardiaz, 1981 :

150). Semuanya dapat kita lakukan dengan sangat cepat dan instan. Kita dapat melakukan
komunikasi dengan beberapa orang sekaligus dengan orang-orang dari seluruh dunia hanya
dengan satu jari saja. Pekerjaan pun dapat kita selesaikan dengan cepat. Berbagai teknologi
komunikasi yang kita kenal dan gunakan saat ini tidaklah hadir dengan sendirinya. Melainkan
merupakan pengembangan dari teknologi komunikasi masa lalu yang telah berlangsung
selama berabad-abad. Perjalanan sejarah perkembangan teknologi komunikasi berjalan
beriringan dengan peradaban manusia itu sendiri. Beberapa ahli telah mengidentifikasi
perjalan sejarah perkembangan teknologi komunikasi dan pada umumnya dibagi ke dalam
beberapa periode yaitu periode media tercetak (surat kabar, penerbitan berkala,buku), periode
media elektronik (telegraf,telepon,telepon nirkabel,motion pictures (film), alat rekam dan
pemutarnya, home vidio, radio, televisi,televisi nirkabel, satelit komunikasi), dan periode
media digital (komputer,internet).
2. Media Sosial

Media menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI 2014). Media merupakan alat atau
sarana komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk yang
terletak di antara dua pihak. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, [KBBI] 2014). Media sosial
menurut Wikipedia (2014). Media sosial merupakan sebuah media online, dengan para
penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog,
jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. ("Media Sosial,” 2014). Andreas Kaplan dan

Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis
internet yang membangun di atas dasar ideologi dan

teknologi Web 2.0 , dan yang

memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content".
Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut
tumbuh dengan cepat. Kini untuk mengakses media sosial bisa dilakukan dimana saja dan
kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya remaja
bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus
informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya
media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam
menyebarkan berita-berita.Media sosial seperti Facebook, Google, Twitter dan yang
sejenisnya seakan sudah menjadi suatu keharusan bagi remaja Indonesia untuk memilikinya.
Bahkan jika tidak memilikinya akan dianggap kurang pergaulan, cupu dan akan dikucilkan
dari komunitasnya. Tentu dengan adanya media sosial ini pasti mengakibatkan dampak yang
positif maupun dampak yang negatif (Jessica, 2013: http://tikomjessicadevina.blogspot.com,).
Di kalangan remaja saat ini, media sosial biasa digunakan sebagai tempat curhat dan tempat
untuk mencari teman-teman baru yang lebih banyak dan sangat cepat. Di media sosial,
remaja sering curhat tentang percintaan, kekeluargaan, perasaan, dan lain-lain. Contoh salah

satu media sosial yang sering digunakan remaja untuk mengeluarkan perasaannya melalui
tulisan adalah facebook. Selain itu, remaja sering menggunakan sosial media untuk
mengupload foto, melihat foto, dan mendwonload foto. Contoh media sosial yang digunakan
remaja untuk berbagi foto adalah instagram.
Dampak Positif dan Dampak Negatif Media Sosial
1. Dampak positif dari media sosial adalah:
a) Memudahkan kita untuk berinteraksi dengan banyak orang
Dengan media sosial, kita dapat dengan mudah berinteraksi dengan siapa saja
termasuk artis favorit kita yang juga menggunakan media sosial terkenal seperti
Facebook dan Twitter.

b) Memperluas pergaulan
Media sosial membuat kita bisa memiliki banyak koneksi dan jaringan yang luas.
Tentu saja hal ini berdampak positif bagi orang yang ingin mendapatkan teman atau
pasangan hidup dari tempat yang jauh atau negara asing.
c) Jarak dan waktu bukan lagi masalah
Di era media sosial seperti sekarang ini, hubungan jarak jauh bukan lagi halangan
besar karena kita tetap dapat berinteraksi dengan orang lain kapan saja walaupun
dipisahkan oleh jarak yang cukup jauh.
d) Lebih mudah dalam mengekspresikan diri

Media sosial memberikan sarana baru bagi manusia dalam mengekspresikan diri.
Orang biasa, orang pemalu, atau orang yang selalu gugup mengungkapkan pendapat
di depan umum akhirnya mampu menyuarakan diri mereka secara bebas.
e) Penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat
Dengan media sosial, siapapun dapat menyebarkan informasi baru kapan saja,
sehingga orang lain juga dapat memperoleh informasi yang tersebar di media sosial
kapan saja.
f) Biaya lebih murah
Bila dibandingkan dengan media lainnya, maka media sosial memerlukan biaya yang
lebih murah karena kita hanya perlu membayar biaya internet untuk dapat mengakses
media sosial.
2. Dampak negatif dari media sosial adalah:
a. Menjauhkan orang-orang yang sudah dekat dan sebaliknya. Orang yang terjebak
dalam media sosial memiliki kelemahan besar yaitu berisiko mengabaikan orangorang di kehidupannya sehari-sehari.
b. Interaksi secara tatap muka cenderung menurun
Karena mudahnya berinteraksi melalui media sosial, maka seseorang akan semakin
malas untuk bertemu secara langsung dengan orang lain.
c. Membuat orang-orang menjadi kecanduan terhadap internet
Dengan kepraktisan dan kemudahan menggunakan media sosial, maka orang-orang
akan semakin tergantung pada media sosial, dan pada akhirnya akan menjadi

kecanduan terhadap internet.
d. Rentan terhadap pengaruh buruk orang lain

Seperti di kehidupan sehari-hari, jika kita tidak menyeleksi orang-orang yang berada
dalam lingkaran sosial kita, maka kita akan lebih rentan terhadap pengaruh buruk.
e. Masalah privasi
Dengan media sosial, apapun yang kita unggah bisa dengan mudah dilihat oleh orang
lain. Hal ini tentu saja dapat membocorkan masalah-masalah pribadi kita. Oleh karena
itu, sebaiknya tidak mengunggah hal-hal yang bersifat privasi ke dalam media sosial.
f. Menimbulkan konflik
Dengan media sosial siapapun bebas mengeluarkan pendapat, opini , ide gagasan dan
yang lainnya, akan tetapi kebeasan yang berlebihan tanpa ada kontrol sering
menimbulkan potensi konflik yang akhirnya berujung pada sebuah perpecahan.
3. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi adalah proses pengiriman dan
penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang-orang
dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika. Komunikasi interpersonal
merupakan komunikasi didalam diri sendiri, didalam diri manusia terdapat komponenkomponen komunikasi seperti sumber, pesan, saluran penerima dan umpan balik. Dengan
kata lain para pelaku komunikasi saling bertukar informasi, pikiran, gagasan, dan sebagainya
(Rakhmat, 2001). Komunikasi interpersonal ini terus menerus terjadi selama proses

kehidupan manusia. Sebagaimana yang telah disebutkan oleh De Vito (dalam Rumondor,
2001) bahwa komunikasi interpersonal sebagai pengiriman pesan-pesan dari seorang atau
sekelompok orang (komunikator) dan diterima oleh orang yang lain (komunikan) dengan
efek dan umpan balik yang langsung. Pesan mulai dan berakhir dalam diri individu masingmasing.

Menurut

Muhammad

dalam

Sukaputri

(2012),

komunikasi

interpersonal

mempengaruhi komunikasi dan hubungan dengan orang lain. Suatu pesan yang

dikomunikasikan, bermula dari diri seseorang. Menurut Mulyana dalam Sukaputri (2012),
komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orangorang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain
secara langsung, baik verbal maupun nonverbal.
Pentingnya suatu komunikasi interpersonal ialah karena prosesnya memungkinkan
berlangsung secara dialogis. Dialog adalah bentuk komunikasi antarpribadi yang
menunjukkan terjadinya interaksi. Mereka yang terlibat dalam komunikasi bentuk ini
berfungsi ganda, masing-masing menjadi pembicara dan pendengar secara bergantian. Dalam
proses komunikasi dialogis Nampak adanya upaya dari para pelaku komunikasi untuk
terjadinya pergantian bersama (mutual understanding) dan empati. Dari proses ini terjadi rasa

saling menghormati bukan disebabkan status social melainkan didasarkan pada anggapan
bahwa masing-masing adalah manusia yang berhak dan wajib, pantas dan wajar dihargai dan
dihormati sebagai manusia. Menurut Devito dalam Sukaputri (2012), komunikasi
antarpribadi juga didefinisikan sebagai komunikasi yang terjadi diantara dua orang yang
mempunyai hubungan yang terlihat jelas diantara mereka, misalnya percakapan seseorang
ayah dengan anak, sepasang suami istri, guru dengan murid, dan lain sebagainya. Dalam
definisi ini setiap komunikasi baru dipandang dan dijelaskan sebagai bahan-bahan yang
teritegrasi dalam tindakan komunikasi antarpribadi.
Komunikasi interpersonal dibandingkan dengan komunikasi lainnya, dinilai paling
ampuh dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku komunikan.
Alasannya karena komunikasi ini berlangsung tatap muka, oleh karena dengan komunikasi
ini terjadilah kontak pribadi (personal kontak) yaitu pribadi anda menyentuh pribadi
komunikan. Ketika menyampaikan pesan, umpan balik berlangsung seketika (immediate
feedback) mengetahui pada saat itu tanggapan komunikan terhadap pesan yang diontarkan
pada ekspresi wajah dan gaya bicara. Apabila umpan balik positif, artinya tanggapan itu
menyenangkan, kita akan mempertahankan gaya komunikasi sebaliknya jika tanggapan
komunikasi negatif, maka harus mengubah gaya komunikasi sampai komunikasi berhasil.
Tujuan Komunikasi Interpersonal
Komunikasi

interpersonal

mempunyai

beberapa

tujuan.

Disini

akan

dipaparkan tujuan, antara lain (Devito, 1997):
a. Mendapatkan Rangsangan
Manusia membutuhkan stimulasi, bila tidak, manusia akan mengalami
kemunduran dan bisa mati Kontak antarmanusia merupakan salah satu cara terbaik
untuk mendapatkan stimulasi ini.
b. Mendapatkan Pengetahuan Diri
Sebagian besar melalui kontak dengan sesama manusia kita belajar mengenai
diri kita sendiri. Persepsi diri kita sangat dipengaruhi oleh apa yang kita yakini dan
dipikirkan orang tentang kita.
c. Memaksimalkan Kesenangan, Meminimalkan Penderitaan
Alasan paling umum untuk membina hubungan dan alasan yang dapat
mencakup semua alasan lainnya, yaitu kita berusaha berhubungan dengan manusia
lain untuk memaksimalkan kesenangan kita dan meminimalkan penderitaan. Kita
perlu berbagi rasa dengan orang lain mengenai nasib,penderitaan emosi, atau fisik

kita. Dari ketiga tujuan tersebut, biasanya komunikasi interpersonal diperlukan dalam
suatu hubungan demi mencapai harmonisasi.
Efektifitas Komunikasi Interpersonal
Efektifitas komunikasi interpersonal dimulai dengan lima kualitas umum yang
dipertimbangkan yaitu keterbukaan (openness), empati (empathy), sikap mendukung
(supportiveness), sikap positif (positiveness), dan kesetaraan (equality) Devito (1997).
a. Keterbukaan (Openess)
Kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi
interpersonal. Pertama, komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka kepada
orang yang diajaknya berinteraksi. Ini tidaklah berarti bahwa orang harus dengan
segera membukakan semua riwayat hidupnya. Memang ini mungkin menarik, tapi
biasanya tidak membantu komunikasi. Sebaliknya, harus ada kesediaan untuk
membuka diri dan mengungkapkan informasi yang biasanya disembunyikan, asalkan
pengungkapan diri ini patut.
b. Empati (Empathy)
Henry Backrack (1976) mendefinisikan empati sebagai “kemampuan
seseorang untuk mengetahui” apa yang sedang dialami orang lain pada suatu saat
tertentu, dari sudut pandang orang lain itu, melalui kacamata orang lain itu.”
Bersimpati di pihak lain adalah merasakan jadi orang lain atau merasa ikut bersedih.
Sedangkan berempati adalah merasakan sesuatu seperti orang yang mengalaminya,
berada di kapal yang sama dan merasakan perasaan yang sama dengan cara yang
sama. Orang yang empatik mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain,
perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan mereka untuk masa
mendatang.
Kita dapat mengkomunikasikan empati baik secara verbal maupun nonverbal.
Secara nonverbal, kita dapat mengkomunikasikan empati dengan memperlihatkan (1)
keterlibatan aktif dengan orang itu melalui ekspresi wajah dan gerak-gerik yang
sesuai; (2) konsentrasi terpusat meliputi kontak mata, postur tubuh yang penuh
perhatian, dan kekuatan fisik; serta (3) sentuhan atau
belaian yang sepantasnya.
c. Sikap Mendukung ( Supportiveness)
Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap
mendukung

(supportiveness).

Suatu

konsep

yang

perumusannya

dilakukan

berdasarkan Jack Gibb. Komunikasi yang terbuka dan empatik tidak dapat

berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung. Kita memperlihatkan sikap
mendukung dengan bersikap (1) deskriptif, bukan
evaluatif. (2) spontan, bukan strategik, dan (3) provisional, bukan sangat yakin.
d. Sikap Positif ( Positiveness)
Kita mengkomunikasikan sikap positif dalam komunikasi interpersonal
dengan sedikitnya dua cara: (1) menyatakan sikap positif dan (2) secara positif
mendorong orang yang menjadi teman kita berinteraksi. Sikap positif mengacu pada
sedikintya dua aspek dari komunikasi interpersonal.
Pertama, komunikasi interpersonal terbina jika seseorang memiliki sikap positif
terhadap dir mereka sendiri. Kedua, perasaan positif untuk situasi komunikasi pada
umumnya sangat penting untuk interaksi yang efektif. Tidak ada yang lebih
menyenangkan daripada berkomunikasi dengan orang yang tidak menikmati interaksi
atau tidak bereaksi secara menyenangkan terhadap situasi atau suasana interaksi.
e. Kesetaraan (equality)
Setiap situasi, barangkali terjadi ketidaksetaraan. Salah seorang mungkin lebih
pandai, lebih kaya, lebih tampan atau cantik, atau lebih atletis daripada yang lain.
Tidak pernah ada dua orang yang benar-benar ada dalam segala hal. Terlepas dari
ketidaksetaraan ini, komunikas interpersonal akan lebih efektif bila suasananya setara.
Artinya, harus ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua pihak sama-sama
bernilai dan berharga, dan bahwa masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang
penting untuk disumbangkan.
PEMBAHASAN
Masyarakat modern saat ini hampir tidak mungkin tidak terkena paparan media.
Disadari atau tidak, media dengan segala kontennya hadir menjadi bagian hidup manusia.
Seiring dengan perkembangan jaman, kehadiran media makin beragam dan berkembang.
Awalnya komunikasi dalam media berjalan hanya searah, dalam arti penikmat media hanya
bisa menikmati konten yang disajikan sumber media. Namun seiring perkembangan jaman,
orang awam sebagai penikmat media tidak lagi hanya bisa menikmati konten dari media yang
terpapar padanya, namun sudah bisa ikut serta mengisi konten di media tersebut.
Muncul dan berkembangnya internet membawa cara komunikasi baru di masyarakat.
Media sosial hadir dan merubah paradigma berkomunikasi di masyarakat saat ini.
Komunikasi tak terbatas jarak, waktu, ruang. Bisa terjadi dimana saja, kapan saja, tanpa harus

tatap muka. Bahkan media sosial mampu meniadakan status sosial, yang sering kali sebagai
penghambat komunikasi. Dengan hadirnya Twitter, Facebook, Google+ dan sejenisnya,
orang-orang tanpa harus bertemu, bisa saling berinteraksi. Jarak tak lagi menjadi masalah
dalam berkomunikasi. Lama waktu terakhir bertemu pun juga tak lagi menjadi masalah.
Teman yang telah 20 tahun tak bertemu pun bisa saling menemukan dan menjalin komunikasi
lagi. Dan karena kemudahan penggunaannya, hampir bisa dikatakan, siapa saja bisa
mengakses dan memanfaatkan media sosial.
Media sosial telah banyak merubah dunia. Memutarbalikkan banyak pemikiran dan
teori yang dimiliki. Tingkatan atau level komunikasi melebur dalam satu wadah yang
disebut jejaring sosial/media sosial. Konsekuensi yang muncul pun juga wajib diwaspadai,
dalam arti media sosial semakin membuka kesempatan tiap individu yang terlibat di
dalamnya untuk bebas mengeluarkan pendapatnya. Akan tetapi kendali diri harusnya juga
dimiliki, agar kebebasan yang dimiliki juga tidak melanggar batasan dan tidak menyinggung
pihak lain.
Masyarakat terdiri dari berbagai macam kalangan salah satunya remaja. Remaja
sebagai Makhluk Sosial yang sedang beranjak ke usia dewasa tentu sangat membutuhkan
orang lain sebagai sarana bersosialisasi dan berkomunikasi sesama manusia. Seiring dengan
perkembangan zaman kebutuhan akan komunikasi juga semakin berkembang dari masa ke
masa sehingga membentuk suatu kebudayaan baru yang juga berkembang dan semakin
kompleks.
Manusia yang awalnya saling berkomunikasi hanya dengan komunikasi secara
langsung (komunikasi lisan) lalu berkembang dengan ditemukannya tulisan sifat tertunda
pada komunikasi tulisan itu di perbaiki lagi dengan ditemukannya telegraf sebagai alat
komunikasi tulisan yang lebih cepat dari jarak yang sangat jauh. Lalu beberapa tahun
kemudian ditemukanlah radio, pesawat telepon, telepon genggam hingga hadirnya internet
yang membuat terobosan baru suatu cara berkomunikasi dengan menembus ruang dan waktu.
Dewasa ini hampir semua remaja Indonesia mengenal media sosial, dan hampir seluruh
remaja Indonesia pernah menggunakan fitur dari media sosial terutama para remaja yang
masih duduk dibangku sekolah ataupun kuliah. Remaja adalah masa dimana terjadinya
transisi perubahan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, di dalam masa transisi ini amatlah
penting sebab pembentukan karakter kedepannya sangat dipengaruhi oleh masa remaja ini,
dan dalam prosesnya ada berbagai macam elemen pembentuk sebagai builder pembentukan
karakter remaja, beberapa diantara adalah keluarga, teman, dan lingkungan.

Lingkungan salah satu aspek yang sangat berperan dalam menciptakan karakter
seseorang. Lingkungan yang sedang dihadapi oleh remaja saat ini yaitu lingkungan yang
meng-global-lisasi dalam artian kita khususnya remaja sedang dihadapkan pada
perkembangan dunia yang sangat pesat mencakup seluruh dunia dan mau tidak mau kita juga
terseret untuk terlibat di dalamnya. Internet, dalam konteks media soasial merupakan salah
buah hasil dari perkembangan budaya yang kian popular dan mengikuti zaman di era
globalisasi ini. Pada awalnya media sosial digunakan hanya sebatas pada pengiriman pesan
dari seorang pengirim tentang keberadaannya saat ini sehingga si pengirim pesan tersebut
mudah di ketahui keberdaannya secara cepat oleh si penerima,sangat cepat dan menghemat
waktu tentunya sebab si pengirim pesan tidak perlu lagi menelepon si penerima untuk
memberi kabar tentang dirinya lebih jauh. Semakin lama media sosial tersebut semakin
berkembang, dengan berbagai kreasi dan perubahan di setiap fiturnya, sehingga kini media
sosial bisa dimanfaatkan lebih jauh tidak hanya untuk memberi kabar tentang keberadaannya
saja lebih dari itu media sosial kini sudah bisa digunakan sebagai sarana ‘pengganti
kehidupan’ kita di dunia maya, seperti; mengirim pesan, berkomentar terhadap pesan orang
lain, menjalin pertemanan lebih banyak, berkirim foto,ruang untuk saling tukar pikiran, dan
lain sebagainya. Di bagian inilah permasalahan mulai muncul sebab kehadiran media sosial
yang bisa melakukan segalanya dalam berkomunikasi tersebut hampir mengambil alih
seluruh aktivitas asli kita di dunia nyata, sehingga orang lebih banyak melakukan aktivitas
lewat dunia maya ketimbang dunia nyata dan hal-hal itu bedampak pula pada munculnya
suatu budaya baru khususnya budaya berkomunikasi di kalangan remaja yang memiliki
perbedaan cukup signifikan antara komunikasi sebelum munculnya jejaring sosial dan
berkomunikasi sesudah munculnya jejaring sosial.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Komunikasi interpersonal dibandingkan dengan komunikasi lainnya, dinilai paling
ampuh dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku komunikan.
Alasannya karena komunikasi ini berlangsung tatap muka, oleh karena dengan komunikasi
ini terjadilah kontak pribadi (personal kontak) yaitu pribadi anda menyentuh pribadi
komunikan. Ketika menyampaikan pesan, umpan balik berlangsung seketika (immediate
feedback) mengetahui pada saat itu tanggapan komunikan terhadap pesan yang dilontarkan
pada ekspresi wajah dan gaya bicara. Apabila umpan balik positif, artinya tanggapan itu

menyenangkan, kita akan mempertahankan gaya komunikasi. Sebaliknya jika tanggapan
komunikasi negatif, maka harus mengubah gaya komunikasi sampai komunikasi berhasil.
Tetapi, dengan adanya perkembangan media social maka komunikasi interpersonal sudah
mulai kurang dilakukan oleh masyarakat di Indonesia, masyarakat lebih memilih
berkomunikasi antar sesama dengan menggunakan media social sehingga menimbulkan
berkurangnya intensitas dalam berinteraksi langsung dengan sesama, menghabiskan sebagian
besar waktu hariannya untuk berinteraksi dalam sosial media, hingga seringkali mengabaikan
orang disekelilingnya. Oleh karena itu kehadiran media sosial bisa melakukan segalanya
dalam berkomunikasi, hampir mengambil alih seluruh aktivitas asli kita di dunia nyata,
sehingga orang lebih banyak melakukan aktivitas lewat dunia maya ketimbang dunia nyata
dan hal-hal itu bedampak pula pada munculnya suatu budaya baru khususnya budaya
berkomunikasi di kalangan remaja yang memiliki perbedaan cukup signifikan antara
komunikasi sebelum munculnya jejaring sosial dan berkomunikasi sesudah munculnya
jejaring sosial.
Saran
Semoga dengan penyusunan artikel ini dapat membantu pembaca dalam membuat
tugas, dan menjadikan artikel ini sebagai referensi dalam belajar.
UCAPAN TERIMA KASIH
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk dosen mata kuliah Pendidikan
Sosial Budaya Bapak M. Januar Ibnu Adham, S.Pd, M.Pd yang telah membimbing kami
dalam pembuatan artikel yang berjudul Pengaruh Perkembangan Media Sosial Terhadap
Komunikasi Interpersonal Masyarakat Di Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Rakhmat, Jalaluddin. 2001.Psikologi Komunikas. PT. Remaja Rosdakarya,Bandung.
Skiripsi
Nurhadiati, Lestari A. 2012. Pengaruh Mengakses Media Chatting Terhadap Komunikasi
Interpersonal Mahasiswa Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam Di Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
Jurnal
Devito, Joseph. 1997. Komunikasi Antarmanusia. Jakarta: Professional Books.
H, Rumondor, Alex. 2001. Materi Pokok Komunikasi Antar Budaya. Universitas Terbuka,
Jakarta.
Sukaputri, Windy Pungky. 2012. Pola Komunikasi Orangtua dengan Anak Pengguna Game
On line yang Berprestasi. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Website
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2014, 6 November). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
[online: http://kbbi.web.id/media]. [Diakses: 8 Desember 2017, 20 : 30]
Lukman. (2013, 9 Desember). Dampak positif dan negatif menggunakan sosial media.
[online:http://bukukotakkotak.blogspot.com/2013/12/dampak-positif-dan-negatifmenggunakan.html ].[diakses: 8 desember 2017, 20 : 20]
Wikipedia.(2014,

6

November).

Media

sosial.

[online:http://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial]. [diakses: 8 desember 2017, 20 : 35]

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGARUH GLOBAL WAR ON TERRORISM TERHADAP KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBERANTAS TERORISME

57 269 37

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI CAFE MADAM WANG SECRET GARDEN MALANG

18 115 26

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124