IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DALAM PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KONSEP TAS BACKPACK YANG ERGONOMIS DAN MULTIFUNGSI

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DALAM
PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KONSEP TAS
BACKPACK YANG ERGONOMIS DAN MULTIFUNGSI
Nataya Charoonsri Rizani1, Agie Satria2
Staf Pengajar Jurusan Teknik Industri Universitas Trisakti
2
Asisten Laboratorium Desain Sistem Kerja dan Ergonomi Trisakti
1,2

ABSTRACT
Backpack is one of the most attractive bag because of its excellence in the load management.
Preliminary research conducted in the productive age segment (17-40 years) respondents showed that
the majority (53 percent) were dissatisfied with the existing backpack. Then narrowed the market
share in the segment of students and white collar worker who required high mobility. Customer
identification was conducted by several questionnaires. There were 6 primary needs and 21 target
specification which connected on needs metric matrix.
Keyword : backpack, product design, ergonomics, primary needs, target specification, needs metric
matrix.
1. PENDAHULUAN
Backpack (ransel), merupakan salah
satu tas yang banyak digemari karena

beberapa keunggulan antara lain kemudahan
dalam hal membawa barang, manajemen
beban yang lebih baik dan mencegah
terjadinya cidera pada otot bahu. Pembagian
tugas untuk menahan beban yang lebih
bertumpu pada otot pinggul menyebabkan
aktivitas membawa beban menjadi lebih
mudah, seimbang dan stabil. Besarnya minat
terhadap backpack ini yangmenjadi landasan
pengembangan produk agar dapat memenuhi
keinginan pemakai.

Gambar 1

Penelitian pendahuluan kemudian
dilakukan yang meliputi kegiatan pengamatan
secara langsung dan penyebaran kuisioner
pendahuluan. Kegiatan pengamatan langsung
ini dilakukan di lapangan untuk mencari
informasi-informasi yang selanjutnya akan

menjadi dasar dari penelitian. Objek
pengamatan adalah para pengguna tas
backpack dan juga penelusuran melalui
internet. Kegiatan pengamatan dilakukan
selama satu bulan penuh
di lingkungan
kampus Trisakti dan tempat-tempat umum
seperti pusat perbelanjaan, tempat wisata,
sarana umum dan televisi. Hasil mind mapping
hasil kegiatan pengamatan langsung dapat
dilihat pada Gambar 1.

Mind Maping Kegiatan Pengamatan Langsung

Identifikasi Kebutuhan Pelanggan (Nataya CR, dkk)

Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 36

Hasil kuesioner pendahuluan menjadi titik
tolak tujuan penelitian yaitu pengembangan

tas backpack yang ergonomis dan multifungsi.
Berdasarkan penelitian pendahuluan dapat
disimpulkan :
1. 53%
responden
menyatakan
ketidakpuasannya terhadap tas backpack
yang telah ada.
2. Responden menginginkan Tas backpack
tahan lama (1-5 tahun).
3. Responden menginginkan tas backpack
yang ergonomis tetap bergaya trendy
(sesuai keinginan pasar).
4. Responden
menginginkan
pengembangan produk backpack untuk
yang sesuai dengan responden mayoritas
yaitu pelajar, mahasiswa dan eksekutif
muda.
5. Responden

menginginkah
harga
kompetitif dengan kualitas yang optimal
(menggunakan bahan baku dengan
kualitas yang baik dan harga yang
murah)
Dalam makalah ini tujuan dari penelitian
dititikberatkan pada identifikasi kebutuhan
pelanggan yang merupakan fase pertama
dalam tahap pengembangan tas backpack
yang ergonomis dan multifungsi.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Pengembangan Produk
Kriteria Pengembangan Produk
Lima dimensi spesifikasi yang umum
digunakan untuk menilai kinerja usaha
pengembangan produk, yaitu (Ulrich and
Eppinger, 1995 (diterjemahkan oleh Nora
A.dan Ivelinne A. M., 2001)):
1. Kualitas Produk

2. Biaya Produk
3. Waktu Pengembangan Produk
4. Biaya Pengembangan
5. Kapabilitas Pengembangan
Fase Pengembangan Produk
Enam fase proses pengembangan yang
dijadikan sebagai langkah–langkah awal
pembuatan suatu produk hingga produk
tersebut siap untuk digunkan. Berikut enam
fase proses pengembangan tersebut (Ulrich
and Eppinger, 1995 (diterjemahkan oleh Nora
A.dan Ivelinne A. M., 2001)) :

Identifikasi Kebutuhan Pelanggan (Nataya CR, dkk)

0. Perencanaan
Kegiatan perencanaan sering dirujuk
sebagai zerofase karena kegiatan ini
mendahului persetujuan proyek dan
proses peluncuran pengembangan

produk aktual.
1. Pengembangan Konsep
Pada fase ini, mulai dilakukan
identifikasi kebutuhan pasar target,
membuat berbagai alternatif konsep
dan kemudian dipilih yang terbaik
untuk
diteruskan
pada
proses
pengembangan selanjutnya. Konsep
adalah uraian dari bentuk, fungsi dan
tampilan suatu produk dan biasanya
dibarengi
dengan
sekumpulan
spesifikasi, analisis produk–produk
pesaing serta pertimbangan ekonomis
proyek.
2. Perancangan Tingkat Sistem

Fase ini mencakup definisi arsitektur
produk dan uraian produk menjadi
subsistem–subsistem serta komponen–
komponen. Output pada fase ini
biasanya mencakup tata letak bentuk
produk, spesifikasi secara fungsional
dari tiap subsistem produk serta
diagram aliran proses pendahuluan
untuk proses perakitan akhir.
3. Perancangan Detail
Fase ini mencakup spesifikasi lengkap
dari bentuk, material dan toleransi–
toleransi dari seluruh komponen unik
pada produk dan identifikasi seluruh
komponen standar yang dibeli dari
pemasok. Rencana proses dinyatakan
dan peralatan dirancang untuk tiap
komponen yang dibuat dalam sistem
produksi.
4. Pengujian dan Perbaikan

Fase ini melibatkan konstruksi dan
evaluasi dari bermacam–macam versi
produksi awal produk. Pada fase ini
juga diciptakan yang namanya
prototipe awal (prototype alpha) dan
prototipe berikutnya (Prototype beta).
Prototipe
awal
dibuat
dengan
menggunakan komponen–komponen
serta bentuk yang menyerupai aslinya,
namun dengan proses manufaktur
yang lebih sederhana. Prototipe awal
dibuat untuk melihat apakah produk
dapat bekerja sesuai dngan yang
direncanakan dan dapat memenuhi
Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 37

Dari keseluruhan fase pengembangan yang

telah disebutkan di atas, fase 1 atau
Pengembangan Konsep inilah yang memegang
peranan terpenting. Tanpa mengecilkan peran
dari fase-fase yang lain, karena pada fase
inilah tim melakukan kegiatan penyaringan
dan identifikasi kebutuhan pelanggan yang
menjadi target pasar. Kebanyakan dari fase ini,
informasi baru mungkin tersedia atau hasil–
hasil yang diperoleh dapat menyebabkan tim
untuk mengulang kegiatan awal sebelum
melanjutkan
ke
kegiatan
berikutnya.
Perulangan ini umumnya disebut dengan
iterasi. Fase ini terdiri dari beberapa kegiatan
(Ulrich and Eppinger, 1995 (diterjemahkan
oleh Nora A.dan Ivelinne A. M., 2001)),
diantaranya :
1. Identifikasi Kebutuhan Pelanggan

Sasaran dari kegiatan ini adalah
memahami kebutuhan pelanggan. Output
dari kegiatan ini adalah sekumpulan
pernyataan kebutuhan pelanggan yang
tersusun rapi, diatur dalam daftar secara
hierarki dengan bobot–bobot kepentingan
untuk tiap kebutuhan.
2. Penetapan Spesifikasi Target
Spesifikasi merupakan uraian yang tepat
mengenai bagaimana produk bekerja.
Spesifikasi juga merupakan terjemahan
dari kebutuhan pelanggan menjadi

kebutuhan secara teknis. Output dari
kegiatan ini adalah suatu daftar
spesifikasi target. Setiap spesifikasi
terdiri dari suatu metrik (besaran), serta
nilai–nilai batas dan ideal untuk besaran
tersebut.
3. Penyusunan Konsep

Kegiatan ini mencakup gabungan dari
penelitian eksternal, proses pemecahan
masalah secara kreatif oleh tim dan
penelitian sistematis dari bagian– bagian
solusi yang dihasilkan oleh tim.
4. Pemilihan Konsep
Pemilihan konsep merupakan kegiatan
dimana berbagai konsep dianalisis secara
berturut–turut,
dieliminasi
untuk
mnegidentifikasi konsep mana yang
paling menjanjikan. Proses ini biasanya
terdiri dari beberapa iterasi dan mungkin
diajukannya tambahan penyusunan dan
perbaikan konsep.
5. Pengujian Konsep
Satu atau lebih konsep akan diuji apakah
kebutuhan pelanggan telah terpenuhi,
memperkirakan potensi pasar dari produk
dan
mengidentifikasi
beberapa
kelemahan yang harus diperbaiki selama
proses pengembangan selanjutnya. Jika
respon pasar negatif, maka sebaiknya tim
mengambil keputusan apakah harus
dihentikan atau beberapa kegiatan awal
mungkin diulang bila dibutuhkan.
6. Penentuan Spesifiksi Akhir
Pada kegiatan ini, tim melakukan
penetapan akhir mengenai spesifikasi
sebulumnya
yang
berasal
dari
penerjemahan kebutuhan pelanggan. Tim
harus konsisten dengan nilai–nilai
beasaran spesifik yang mencerminkan
batasan–batasan pada konsep produk itu
sendiri,
batasan–batasan
yang
diidentifikasi melalui pemodelan secara
teknis serta pilihan antara biaya dan
kinerja.
7. Perencanaan Proyek
Pada kegiatan akhir pengembangan
konsep ini, tim membuat suatu jadwal
pengembangan secara rinci, menentukan
strategi untuk meminimasi waktu
pengembangan dan mengidentifikasi
sumber daya yang digunakan untuk
menyelesaikan proyek.

Identifikasi Kebutuhan Pelanggan (Nataya CR, dkk)

Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 38

kebutuhan pelanggan. Sedangkan
prototipe berikutnya, dibuat dengan
komponen–komponen
yang
dibutuhkan, tetapi tidak melalui proses
perakitan
yang
sesungguhnya.
Prototipe ini dimaksudkan untuk
menjawab
pertanyaan
mengenai
kinerja
dan
keandalan
untuk
mengidentifikasi
perubahan–
perubahan secara teknik untuk produk
akhir.
5. Produksi Awal
Fase ini dibuat dengan menggunakan
sistem produksi yang sesungguhnya.
Tujuan dari produksi awal ini adalah
untuk melatih pihak developer dalam
memecahkan permasalahan yang
mungkin timbul pada proses produksi
sesungguhnya.
Fase 1 : Pengembangan Konsep

Tabel 1 Enam Fase Proses Pengembangan Berserta Rincian Kegiatan Masing– Masing Bagian
Perencanaan

Pengembangan Konsep

1.Menerjemahkan
peluang pasar

1.Mengumpulkan
Kebutuhan Konsumen

2.Mengidentifikasi
segmen pasar

2.Mengidentifikasi
pengguna utama

Perancangan
Perancangan
Pengujian &
Produksi Awal
Tingkat Sistem
Detail
Perbaikan
PEMASARAN
1.Mengembangkan 1.Mengembangkan 1.Mengembangkan
1.Menempatkan
rencana perluasan
rencana pemasaran promosi & peluncuran produksi awal
material
keluarga produk
pada konsumen
utama
2.Menyiapkan
percobaan lapangan

3.Mengidentifikasi
produk pesaing
DESAIN
1.Mempertimbangkan 1.Meneliti kelayakan
1.Menurunkan
1.Mendefinisikan 1.Melakukan percobaan 1.Mengevaluasi
Output produksi
platform & arsitektur konsep-konsep produk alternatif arsitektur- bentuk komponen keandalan
awal
produk
arsitektur produk
2.Memperkirakan
teknologi-teknologi
baru

2.Mengembangkan
konsep-konsep
perancangan secara
industri

2.Memilih material2.Mendefinisikan
subsistem-subsistem material
& perantaraperantara
3.Merancang
toleransi-toleransi

4.Melengkapi
3.Membuat & melakukan 3.Melakukan
pencatatan
percobaan prototipeperbaikan rancangan
pengendalian
prototipe
secara industri
rancangan secara
industri

2.Melakukan percobaan
umur pakai

3.Melakukan percobaan
kinerja
4.Memperoleh
persetujuan sesuai
dengan peraturan

5.Menerapkan
perubahan rancangan
1.Mengidentifikasi
batasan-batasan
produksi

MANUFAKTUR
1.Memperkirakan biaya 1.Mengidentifikasi 1.Mendefinisikan
manufaktur
pemasok-pemasok proses-proses
untuk komponenproduksi
komponen utama
subkomponen

2.Mengatur strategi
rantai penawaran

2.Memperkirakan
kelayakan produksi

2.Melakukan analisis 2.Merancang
beli atau buat
peralatan

Identifikasi Kebutuhan Pelanggan (Nataya CR, dkk)

1.Menyiapkan pemasok 1.Memulai operasi
untuk produksi awal sistem produksi
keseluruhan

2.Memperbaiki prosesproses pabrikasi &
perakitan

Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 39

3.Mendefinisikan
gambaran rakitan
akhir

3.Mendefinisikan 3.Melakukan pelatihan
proses-proses yang tenaga kerja
menjamin kualitas
4.Memulai
4.Memperbaiki prosespengadaan peralatan proses yang menjamin
utama
kualitas

1.Penelitian :
mendemonstrasikan
teknologi-teknologi
yang ada

FUNGSI LAINNYA
1.Keuangan : melakukan 1.Keuangan :
analisis ekonomi
Mempersiapkan
analisis beli buat

2.Keuangan :
2.Hukum : Menyelidiki
membantu
permasalahanmerencanakan sasaran- permasalahan paten
sasaran

1.Penjualan :
Mengembangkan
rencana-rencana
penjualan

2.Jasa :
Mengidentifikasi
permasalahan yang
berhubungan dengan
jasa

3.Manajeman umum :
mengalokasikan
sumber daya proyek

3. METODOLOGI PENELITIAN
Pemilihan Obyek Perancangan
1.
Memilih
Objek
Penelitian
(Produk)
Produk yang dipilih harus merupakan
produk yang memenuhi kriteria-kriteria
sebagai berikut : Pertama, produk yang
terpilih merupakan produk yang telah
dikenal secara luas oleh masyarakat.
2.
Memilih Pasar Target (Segmentasi
Pasar)
Segmentasi
pasar
diperlukan
guna
mempermudah proses pengerjaan proyek
pengembangan ini dan menjadikannya tepat
sasaran. Strategi yang digunakan untuk
menentukan segmen pasar adalah market
pull (tarikan pasar).
3.
Pernyataan
Misi
(Mission
Statement)
Kesimpulan dari tahap perencanaan proyek
adalah sebuah pernyataan misi (Mission
Statement). Pernyataan misi ini akan
digunakan
sebagai
petunjuk
untuk
memformulasikan definisi pasar target yang
lebih detail dan asumsi-asumsi yang
mendasari
operasional
proses

Identifikasi Kebutuhan Pelanggan (Nataya CR, dkk)

pengembangan. Pernyataan misi ini
berisikan enam poin utama, yaitu :
a) Uraian Produk (Product Description),
menguraikan secara singkat mengenai
produk yang akan dikembangkan,
manfaat utama dan menyertakan visi
dari produk tersebut.
b) Sasaran Bisnis Utama, menentukan
waktu yang dibutuhkan selama proses
perencanaan
dan
pengembangan,
performansi finansial yang diharapkan
dan target pangsa pasar.
c) Pasar Utama (Primary Market),
segmen pasar yang menjadi tujuan
utama pemasaran produk.
d) Pasar Kedua (Secondary Market),
segmen pasar yang tingkat prioritasnya
berada di bawah pasar utama.
e) Asumsi-Asumsi
dan
BatasanBatasan, kemungkinan jangkauan
konsep yang dapat dijadikan sebagai
patokan atau fokus pengembangan.
f) Stakeholder, berisikan sekumpulan
yang dipengaruhi oleh keberhasilan dan
kegagalan produk.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
OBYEK RANCANGAN
Berdasarkan data yang dihimpun melalui
proses awal penelitian, terdapat tiga hal
Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 40

yang mendasari mengapa tas backpack
yang terpilih, yaitu :
a) Hasil dari pengolahan data 30
kuisioner
pendahulu.
Semua
responden (100%) menjawab poin B
(Tahu) pada pertanyaan nomor satu
yang berbunyi “Tahukah anda seperti
apa tas backpack itu ?”.
b) Hasil dari pengamatan yang dilakukan
secara langsung, bahwa hampir di
setiap segmen ekonomi, umur, profesi
dan jenis kelamin pada masyarakat,
terdapat pengguna tas backpack.
c) Hasil
penelusuran
di
internet,
menunjukan bahwa dewasa ini
semakin banyak penelitian yang
berkaitan dengan tas backpack dan
penggunanya.
Maka dapat disimpulkan bahwa, tas
dengan jenis ransel atau backpack ini
telah dikenal secara luas oleh
masyarakat umum dari berbagai
kalangan.
Target Pasar (Segmentasi Pasar)
Penentuan target pasar diawali dengan
penyebaran kuisioner yang terdiri dari
kuesioner pendahulu, kuisioner 1, kuisioner 2
dan kuisioner 3, pengamatan secara langsung
dan penelusuran melalui internet. Berdasarkan
hasil pengolahan data 30 kuisioner yang
disebarkan, segmentasi pasar akan terfokus
pada rentan usia antara 17 hingga 40 tahun.
Segmen pasar ini termasuk ke dalam
kelompok usia produktif. Rata-rata berprofesi
sebagai pelajar, mahasiswa hingga pekerja
dengan tingkat mobilitas dan keragaman
aktivitas yang cukup tinggi. Mereka
memerlukan backpack sebagai alat bantu
untuk membawa barang keperluan yang
diperlukan selama menjalankan aktivitas.
Pernyataan Misi
Terdiri dari uraian produk, sasaran bisnis
utama, pasar utama, pasar kedua, asumsi dan
batasan, dan stakeholder terkait.
Uraian Produk
Tas
Backpack
yang
mengedepankan
kebutuhan pelanggan melalui keunggulan pada
segi kualitas bahan, daya tahan, inovasi desain,
model yang trendy namun tetap ekonomis.
Fokus utama tas ini ada pada nilai ergonomis
yang memberikan rasa nyaman, aman dan
Identifikasi Kebutuhan Pelanggan (Nataya CR, dkk)

mengurangi dampak kelelahan pada bagian
tubuh tertentu, khususnya sekitar bahu hingga
pinggang
Sasaran Bisnis Utama
• Produk yang dibuat berupa prototipe
• Produk akan diujicobakan kepada lima
orang responden selama satu minggu
pemakaian
• Produk ini diharapkan mampu menjadi
alternatif tas backpack dan menghapus
ketidakpuasan para pelanggan terhadap tas
backpack yang ada sebelumnya
Pasar Utama
Kelompok masyarakat yang menjalani
aktivitas dengan mobilitas yang cukup tinggi
dan sangat dekat dengan keberadaan tas.
Rentang umur antara 17-40 tahun, seperti :
• Siswa Sekolah Menengah
• Mahasiswa
• Kalangan pekerja baik kantoran
Pasar Kedua
Kelompok masyarakat yang membutuhkan tas
backpack pada saat-saat dan kebutuhankebutuhan tertentu, seperti :
• Traveller atau Backpacker
• Para pendaki gunung
• Pengguna tas yang gemar bepergian dengan
menggunakan kendaraan beroda dua dan
atau menggunakan moda transportasi umum
• Para pengguna tas yang menginginkan tas
tidak menggangu gerak tubuh lainnya
Asumsi dan Batasan
• Produk tidak di produksi secara massal
• Produksi hanya sebatas kepentingan tugas
akhir
• Fokus utama terletak pada konsep
ergonomis dan ekonomis
• Produk yang diproduksi hanya satu jenis,
yaitu tas dengan model ransel (backpack)
• Produk dibuat di Bogor, Indonesia
• Daya tahan tas berkisar antara 1 hingga 5
tahun
Stakeholder
Produk ini dibuat semata-mata untuk
kepentingan penelitian. Namun, apabila
terdapat pihak-pihak yang tertarik, dapat
melakukan kontak langsung dengan pihak
peneliti, seperti :
1. Peneliti (Mahasiswa dan ahli) tas backpack
untuk kepentingan pengembangan ide dan
konsep (bahan penelitian)
Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 41

2. Produsen ataupun penjual tas backpack
dengan maksud memasarkan dan segala
macam bentuk kegiatan komersil lainya
3. Pengguna tas backpack (konsumen akhir)
yang berkeinginan menggunakan prototype
Identifikasi Kebutuhan Pelanggan
Penentuan kebutuhan pelanggan didahului
dengan mencari customer statements yang

kemudian diterjemahkan ke dalam customer
needs. Penyaringan terhadap customer needs
kemudian dilakukan untuk memilih yang
dianggap signifikan. Untuk mempermudah
kemudian dikelompokkan primary needs dan
secondary needs dan kemudian dicari tingkat
kepentingannya.

Tabel 2 Tabel Primary Needs dan Secondary Needs
Primary Needs

Fleksibelitas Produk

Nilai Estetika Produk

Kualitas Bahan dan
Daya Tahan Produk

Nilai Ergonomis Produk
(Keamanan &
Kenyamanan)

Secondary Needs
Tas backpack dapat menampaung buku (kertas) dan alat
tulis dengan aman
Tas backpack multifungsi untuk keperluan sekolah, kuliah,
bekerja, kegiatan olahraga dan kegiatan outdoor
Tas backpack dapat digunakan untuk membawa laptop
Tas backpack memiliki desain yang sederhana dan menarik
(trendy)
Tas backpack dengan desain bentuk yang proporsional
(Bodyfit)
Tas backpack memiliki kreasi warna yang menarik, tidak
mencolok dan variatif
Tas backpack terbuat dari bahan yang ringan dan
berkualitas
Tas backpack terbuat dari bahan yang kedap air
Tas backpack dilengkapi dengan resleting yang berkualitas
dan efisien
Tas backpack dilengkapi dengan kunci pengaman yang
efektif dan efisien
Tas backpack memiliki kualitas jahitan yang baik pada
bagian sambungan
Tas backpack dilengkapi dengan beberapa kantong khusus,
tersembunyi dan aman
Tas backpack memiliki desain pengalokasian beban yang
nyaman dan merata
Tas backpack memiliki desain alas punggung yang
ergonomis (sirlulasi udara, menahan posisi punggung dan
empuk)
Tas backpack memiliki desain tali utama yang ergonomis
(dapat diatur, dilepas, empuk dan lebar)

Tabel 3 Tingkat Kepentingan Relatif Customer Needs
No.

Kebutuhan Pelanggan

Tingkat
Kepentingan

1

Tas backpack dapat menampaung buku (kertas) dan alat tulis
dengan aman

5

2
3
4
5
6

Tas backpack multifungsi untuk keperluan sekolah, kuliah,
bekerja, kegiatan olahraga dan kegiatan outdoor
Tas backpack dapat digunakan untuk membawa laptop
Tas backpack memiliki desain yang sederhana dan menarik
(trendy)
Tas backpack dengan desain bentuk yang proporsional
(Bodyfit)
Tas backpack memiliki kreasi warna yang menarik, tidak
mencolok dan variatif

Identifikasi Kebutuhan Pelanggan (Nataya CR, dkk)

5
5
5
5
3

Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 42

7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

Tas backpack terbuat dari bahan yang ringan dan berkualitas
Tas backpack terbuat dari bahan yang kedap air
Tas backpack dilengkapi dengan resleting yang berkualitas
dan efisien
Tas backpack dilengkapi dengan kunci pengaman yang
efektif dan efisien
Tas backpack memiliki kualitas jahitan yang baik pada bagian
sambungan
Tas backpack dilengkapi dengan beberapa kantong khusus,
tersembunyi dan aman
Tas backpack memiliki desain pengalokasian beban yang
nyaman dan merata
Tas backpack memiliki desain alas punggung yang ergonomis
(sirlulasi udara, menahan posisi punggung dan empuk
Tas backpack memiliki desain tali utama yang ergonomis
(dapat diatur, dilepas, empuk dan lebar)
Tas backpack dengan modifikasi kapasitas yang dapat diatur
sesuai kebutuhan
Tas backpack dilengkapi dengan tali tambahan sebagai
modifikasi menjadi tas selempang
Tas backpack dilengkapi dengan trolley
Tas backpack dilengkapi dengan jaket
Tas backpack dilengkapi dengan tali pinggang
Tas backpack dilengkapi dengan kantong pada sisi luar untuk
membawa botol minum
Tas backpack dilengkapi dengan ruang tambahan untuk
membawa makanan
Tas backpack memiliki harga yang kompetitif dan terjangkau

Sesudah dicari tingkat kepentingan dilanjutkan
dengan penentuan spesifikasi target dan
menentukan hubungan antara needs dan target
yang ada. Hasil tahapan ini dapat dipetakan
dalam needs metrics matrix.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Terdapat 6 primary needs yang
teridentifikasi yaitu fleksibilitas produk,
nilai estetika produk, kualitas bahan dan
daya tahan produk, nilai ergonomi
produk, modifikasi dan inovasi, dan nilai
ekonomis produk.
2. Fleksibilitas produk terdiri dari secondary
needs
yang
mempunyai
tingkat
kepentingan tinggi yaitu backpack yang
dapat membawa buku, laptop dan
multifungsi.
3. Nilai estetika produk terdiri dari
secondary needs yang mempunyai tingkat

Identifikasi Kebutuhan Pelanggan (Nataya CR, dkk)

5
4
4
4
5
4
5
5
5
3
3
3
2
3
3
3
5

kepentingan tinggi yaitu desain sederhana
dan proporsional.
4. Kualitas bahan dan daya tahan produk
terdiri dari secondary needs yang
mempunyai tingkat kepentingan tinggi
yaitu terbuat dari bahan yang ringan
dan kualitas jahitan yang baik.
5. Nilai ergonomis produk terdiri dari
secondary needs yang mempunyai
tingkat kepentingan tinggi yaitu
alokasi beban nyaman, alas punggung
ergonomis dan desain tali utama yang.
6. Dua primary needs terakhir terdiri dari
secondary needs dengan tingkat
kepentingan yang tidak terlalu tinggi.
7. Berdasarkan kebutuhan pelanggan,
ditetapkan 21 target spesifikasi yang
kemudian dihubungkan dengan need
metric matrix.

Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 43

Tabel 4 Needs Metrics-Matrix

Keterangan Simbol
: Hubungan Kuat
: Hubungan Sedang
: Hubungan Lemah

Identifikasi Kebutuhan Pelanggan (Nataya CR, dkk)

Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340

44

6. DAFTAR PUSTAKA
[1] Eko Nurmianto. 2008. Ergonomi: Konsep
Dasar dan Aplikasinya. Edisi Kedua.
Surabaya: Guna Widya.
[2] Nora Azmi dan Iveline Anne Marie. 2001.
Perancangan
dan
Pengembangan
Produk. Diterjemahkan dari Ulrich, Karl
T. dan Eppinger, Steven D. 1995.
Product Design and Development. Edisi
Pertama. Jakarta: Salemba Teknika.
[3] Y. Martinus P.. “Pengantar Ergonomi
Desain 1 dan 2”.
Catatan Kuliah

Identifikasi Kebutuhan Pelanggan (Nataya CR, dkk)

Jurusan Desain. Bandung: Institut
Teknologi Bandung (ITB).
[4] Hurst, Kenneth S. 2006. Prinsip – Prinsip
Perancangan Teknik. Diterjemahkan dari
Engineering Design Principles. Jakarta:
Erlangga.
[5] Adji Dharma dan Petrus Andrianto. 1993.
Atlas Anatomi Manusia. Diterjemahkan
dari Spalteholz, Werner dan Spanner,
Rudolf. 1960. Handatlas Der Anatomie
Des Menschen. Edisi 16. Jakarta: © 1987
Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 45