UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI BERMAIN LEMPAR SASARAN PADA PESERTA DIDIK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN
BOLA BASKET MELALUI BERMAIN LEMPAR SASARAN
PADA PESERTA DIDIK
Robiansyah, Victor Simanjuntak, Fitriana Puspa Hidasari
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi FKIP Untan
e – mail : robiansyah042017@gmail.com
Abstract: the objective of this study was to determine the learning outcome basketball
game learner V class primary school through the model to play a throwing target. To
achieve the objectives of the study, used data analysis techniques to test, questionnaire
and observation. The method used in this research is descriptive method. Subject action
research are the learners in primary school by the number of 30 students. The samples
using the technique of random sample. The results of data analysis, there were 15
students who have been thoroughly studied or by 50% and 15 students or 50% of
students who have not been thoroughly studied.
Keywords: basketball, the first cycle, the second cycle, learning outcomes, throwing
target.
Pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan merupakan suatu pembelajaran
yang bertujuan untuk meningkatkan
kebugaran melalui aktifitas gerak yang
aktif.


Pendidikan
jasmani
yang
dilaksanakan
di
sekolah
dasar
berorientasi pada kurikulum tingkat
satuan
pendidikan
(KTSP) guna
mewujudkan peningkatan mutu dan
relevansi secara menyeluruh. Adapun
beberapa alasan mengapa kurikulum
berbasis kompetensi menjadi pilihan
dalam upaya perbaikan kondisi
pendidikan di tanah air ini, diantaranya
(Depdiknas, 2003: 1) : (1) potensi
peserta didik berbeda-beda, dan potensi

tersebut
akan
berkembang
jika
stimulusnya tepat, (2) mutu hasil
pendidikan yang masih rendah serta
mengabaikan
aspek-aspek
moral,
akhlak, budi pekerti, seni dan olahraga,
serta life skill, (3) persaingan global
sehingga menyebabkan peserta didik
yang mampu akan berhasil/eksis, dan
yang kurang mampu akan gagal, (4)

persaingan pada kemampuan SDM
(sumber daya manusia) produk
lembaga pendidikan, (5) persaingan
terjadi pada lembaga pendidikan,
sehingga perlu rumusan yang jelas

mengenai standar kompetensi lulusan,
yang selanjutnya standar kompetensi
mata pelajaran perlu dijabarkan
menjadi sejumlah kompetensi dasar.
Salah satu materi Pendidikan
jasmani yang diajarkan di sekolah dasar
adalah permainan bola basket. Permainan
bola basket adalah salah satu cabang
olahraga yang termasuk populer dan
banyak
digemari
oleh
masyarakat
Indonesia. Tetapi, materi permainan bola
basket belum sepenuhnya diterapkan oleh
guru olahraga sekolah dasar karena
keterbatasan fasilitas seperti ring dan bola
basket.Kenyataan ini merupakan modal
dasar dan peluang untuk mencapai prestasi.
Namun, prestasi bola basket yang

didambakan belum dapat terwujud. Oleh
sebab itu, sangat diharapkan adanya usahausaha pembinaan ke arah peningkatan
prestasi. Untuk meningkatkan prestasi
olahraga
bola basket, diharapkan
1

memperhatikan generasi penerus yang
sekarang ini masih dalam tahap pemula.
Permainan bola basket memiliki
karakteristik tersendiri, antara lain kategori
permainan yang mempergunakan bola
besar, lapangan yang luas dan mempunyai
papan pantul serta ring untuk memasukkan
bola. Di samping itu, prinsip dasar
permainan bola basket adalah (1) dribbling;
(2) chest pass; (3) shooting; (4) pivot; dan
(5) lay up. Aspek-aspek yang terlibat dalam
prinsip dasardi atas adalah psikis dan fisik.
Keadaan inilah yang mengakibatkan

permainan bola basket lebih sulit
dibandingkan dengan permainan lainnya,
terutama bagi pemain pemula.
Keterampilan dasar bermain bola
basket didominasi oleh keterampilan
melempar, menangkap, menggiring bola,
dan
menembak
(shooting).
Dalam
pembinaan permainan bola basket masih
saja sering dijumpai latihan yang hanya
ditujukan pada teknik permainan saja,
misalnya
langsung
bermain
tanpa
memperhatikan
latihan-latihan
yang

menunjang. Padahal, unsur-unsur tersebut
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan. Karena apabila salah satunya
terabaikan, maka akan berpengaruh
terhadap kemampuan peserta didik dalam
permainan
bola basket
secara
keseluruhan. Salah satu teknik permainan
bola basket yaitu teknik bermain lempar
sasaran. Bermain lempar sasaran perlu di
kembangkan karena merupakan salah satu
permainan bola basket yang sesuai untuk
diterapkan pada peserta didik sekolah
dasar. Tentunya dengan tidak mengabaikan
teknik yang lain, dan disamping latihanlatihan fisik, taktik dan mental yang
juga
turut
menunjang
pengembangan dan prestasi bermain bola

basket.
Masalah umum dalam penelitian ini
adalah bagaimana upaya meningkatkan
hasil belajar permainanbola basket melalui
model bermain lempar sasaran, pencapaian
ketuntasan hasil belajar serta pengaruh
penggunaan model bermain lempar sasaran
terhadap hasil belajar permainan bola

basketpada peserta didik kelas V
SD.Penelitian ini mempunyai tujuan untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar
permainan bola basketpada peserta didik
kelas V SD melalui model bermain lempar
sasaran.
Berdasarkan
hasil
observasi,
diketahui bahwa guru dalam kegiatan
pembelajaran permainan bola basket belum

menggunakan metode yang tepat. Guru
hanya mengajak peserta didik untuk belajar
menangkap dan melempar bola, sehingga
peserta didik terlihat kurang antusias dan
asal-asalan
dalam
memegang
dan
melempar bola. Guru juga tidak
memberikan contoh cara yang benar dalam
permainan bola basket serta membetulkan
apabila terjadi kesalahan peserta didik
dalam memegang atau melempar bola.

Menurut Syamsir Azis (Dalam
Sri Widiastuti dan Nur Rohmah
Muktiani)
(2010:51)
mengatakan
“Permainan adalah suatu kegiatan yang

menarik,
menantang
dan
bisa
menimbulkan kesenangan yang unik,
baik dilakukan oleh seorang atau lebih,
yang dilakukan oleh anak-anak atau
orang dewasa, orang tua atau muda,
miskin atau kaya, laki-laki atau
perempuan”.
Sedangkan
menurut
Schaller dan Lazarus yang dikutip.
Pendekatan bermain merupakan bentuk
pembelajaran yang dirancang dalam
bentuk permainan yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas manusia. Dalam
pendekatan bermain menekankan pada
penerapan teknik dalam situasi
permainan

yang
sesungguhnya.
Pendekatan bermain pada prinsipnya
untuk memenuhi keinginan gerak anak
agar menimbulkan rasa senang bagi diri
mereka.
Dengan bermain anak akan
berusaha untuk mengekspresikan dan
berusaha
menampilkan
kemampuannya. Namun disisi lain
seorang guru harus menanamkan sikap
sportivitas, karena dalam bermain ada
2

yang menang dan ada yang kalah.
Pendekatan
bermain
didalamnya
terkandung pembelajaran yang cukup

banyak manfaatnya yaitu diantaranya
penguasaan teknik cabang olahraga
yang dipelajari, penerapan taktik yang
baik, menanamkan sifat sportivitas
pada anak didik, dan memecahkan
masalah yang terjadi di dalam
permainan serta pembentukan mental
anak.
Dengan adanya kondisi tersebut,
penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tindakan kelas dengan model bermain
lempar
sasaran.
Dipilihnya
model
pembelajaran bermain lempar sasaran
dengan alasan bahwa kegiatan yang paling
disukai peserta didik adalah bermain,
sehingga dengan bermain lempar sasaran
ini dapat menumbuhkan motivasi peserta
didik dalam permainan bola basket.

pembelajaran. Menurut Sumiyati dan
Asra (2008 : 5-6) ada beberapa faktor
yang
mempengaruhi
keberhasilan
proses belajar tersebut, 43 antara lain :
faktor guru, peserta didik, kurikulum
dan lingkungan. Sehubungan dengan
faktor-faktor di atas maka faktor guru
memegang peranan paling penting.
Menurut Rusli Lutan (2001 : 11)
pengelolaan pengajaran merupakan
kunci
keberhasilan
pengajaran.
Sedangkan menurut Rudi Susilana dan
Cepi Riyana (2008 : 24) salah satu
penentu
keberhasilan
proses
pembelajaran adalah media. Melalui
media proses pembelajaran bisa lebih
menarik dan menyenangkan. Hasil
pembelajaran permainan bola besar,
khususnya hasil melakukan permainan
bola basket belum seperti yang
diharapkan. Hal ini dipengaruhi
kurangnya keseriusan dan motivasi dari
peserta
didik
dalam
proses
pembelajaran permainan bola besar ini,
khususnya permainan bola basket.
Pemikiran peserta didik yang kurang
percaya diri, menganggap olahraga
permainan bola besar, khususnya
permainan bola basket itu kurang
penting dan pada proses evaluasi
permainan bola basket itu tidak
menyenangkan. Untuk meningkatkan
keseriusan dan motivasi peserta didik
dalam pembelajaran permainan bola
basket serta supaya mendapatkan hasil
pembelajaran yang lebih baik yang
sesuai dengan target peningkatan hasil
permainan bola basket, peneliti
menggunakan model pembelajaran
bermain lempar sasaran sebagai strategi
pembelajaran.

Berdasarkan pengamatan peneliti
dan mendengarkan keterangan dari
Guru Penjasorkes SD Negeri 30 Nanga
Biaban Kabupaten Sekadau
yang
menyatakan bahwa kesulitan dalam
melakukan permainan bola basket
disebabkan oleh beberapa faktor : jarak
yang dirasa terlalu jauh, bola dirasa
terlalu berat, keseriusan dan motivasi
dari peserta didik yang masih kurang
dan juga rasa malu dari beberapa
peserta didik dalam melakukan
lemparan sehingga hasilnya tidak
maksimal. Dari beberapa faktor
ternyata keseriusan dan motivasi
peserta didik adalah masalah paling
mendasar. Faktor-faktor penghambat
itu harus dihilangkan oleh guru dengan
cara-cara yang baik. Guru dapat
memberikan bantuan pertolongan,
memberi motivasi dan mencari cara
yang baik, aman, memudahkan dan
mnenyenangkan peserta didik untuk Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian adalah
melakukan. Namun demikian bukan
sebagai
berikut : 1) Bagi Peserta Didik,
hanya faktor guru saja yang berperan
dalam
keberhasilan
proses menciptakan suasana pembelajaran

3

yang lebih menyenangkan serta
meningkatkan peran aktif peserta didik
dalam
mengikuti
pembelajaran
pendidikan jasmani (PAIKEM) dalam
meningkatkan hasil belajar permainan
bola basket; 2) Bagi Guru, Untuk
meningkatkan kreatifitas mengajar
melalui penerapan model pembelajaran
sebagai inovasi baru dalam proses
pembelajaran serta untuk meningkatkan
kinerja guru dalam menjalankan
tugasnya secara profesional; 3) Bagi
Sekolah, sebagai bahan masukan, saran,
dan informasi terhadap sekolah,
instansi, lembaga pendidikan untuk
mengembangkan
strategi
belajar
mengajar yang tepat dalam rangka
meningkatkan kualitas proses dan
kuantitas hasil belajar peserta didik.
METODE

yang relevan meliputi pengumpulan
data, teknik analisis data dan
penyusunan laporan penelitian.
Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Metode deskriptif ini digunakan
untuk
memecahkan
permasalahan
penelitian dengan cara menggambarkan
atau
memaparkan
objek penelitian
berdasarkan hasil di mana penelitian
berlangsung.
Penelitian ini dilaksanakan di SD
Negeri 30 Nanga Biaban Kabupaten
Sekadau dengan pelaksanaan kegiatan di
luarkelas.
Waktu Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) ini dilaksanakan melalui 2 siklus
untuk melihat dan meningkatkan hasil
belajar permainan bola basket melalui
model bermain lempar sasaran. Dalam
pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini
dilaksanakan pada :
Tahap atau tindakan pertama (Siklus
I) pada hari Kamis tanggal 9 Februari
2017. Tahap atau tindakan kedua (Siklus
II) pada hari Kamis tanggal 23 Februari
2017.

Untuk memecahkan masalah
dalam penelitian, diperlukan langkahlangkah yang relevan dengan masalah
yang telah dirumuskan. Sehubungan
dengan ini, maka diperlukan metode
yang tepat sehingga diperoleh data
yang objektif. Menurut Sugiyono
(2011: 3), “Metode penelitian adalah
Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan
cara ilmiah untuk mendapatkan data
kelas.
dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
Pelaksanaan
Permasalah
Perencanaa
Sedangkan menurut Subana dan
tindakan 1
ntindakan 1
Sudrajat (2012:14), menyatakan bahwa
Siklus 1
“Metode penelitian merupakan suatu Permasalahan baru
Observasi 1
Refleksi 1
hasilrefleksi
prosedur penyelesaian masalah guna
Pelaksanaan
Perencanaa
mencari kebenaran yang dituangkan
tindakan 2
n tindakan
Siklus 2
2
dalam bentuk perumusan masalah, studi
dan
literature,
asumsi–asumsi,
dan Penyimpulan
Observasi 2
Refleksi
pemaknaan hasil
2
hipotesis”,
pengumpulan
dan
penganalisisan data hingga penarikan Jika permasalahan
Lanjut ke
siklus
kesimpulan”. Dari pendapat diatas belum terselesaikan
berikutnya
dapat
diartikan
bahwa
metode
Pada
Siklus 1 terdiri
dari
penelitian merupakan cara atau
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
prosedur ilmiah yang dipergunakan
refleksi.
untuk memecahkan masalah dalam
Perencanaan, ada beberapa macam
penelitian dengan langkah-langkah kegiatan yang perlu dipersiapkan antara

4

lain : (1) menetapkan pokok bahasan, (2)
membuat RPP, (3) menyiapkan materi
pembelajaran, (4) menyiapkan sarana dan
prasarana pembelajaran, (5) menyiapkan
model pembelajaran yang akan diterapkan.
Pelaksanaan, penelitian ini akan
dilaksanakan pada semester genap tahun
ajaran 2016/2017 tepatnya pada bulan
Februari 2017
dengan kolaborasi
bersamabapakCandra Jatu Kuncoro,S.Pd
sebagai guru mata pelajaran pendidikan
jasmani serta bantuan dari teman sejawat
yaitu bapak Nafian.
Observasi, dilaksanakan selama
proses pembelajaran penjaskes berlangsung
yang diberikanoleh bapak Candra Jatu
Kuncora,S.Pd. sebagai guru mata pelajaran
pendidikan jasmani di sekolah tersebut.
Dari hasil observasi dan test kemampuan
bermain bola basket menggunakan model
bermain lempar sasaran maka dapat dilihat
tingkat keberhasilan atau tidaknya terhadap
peserta didik dalam permainan bola basket.
Refleksi, berdasarkan hasil observasi
dilakukan refleksi yaitu dengan melihat
kelemahan
dan
kekurangan
pada
pembelajaran di siklus I. Kekurangan yang
muncul akan diperbaiki pada siklus
selanjutnya. Jika kegiatan sudah mencapai
titik jenuh maka siklus dapat dihentikan.
Prosedur penelitian dengan siklus
yang diberikan mengacu berdasarkan
kriteria jika hasil penelitian telah
menemukan hasil yang memuaskan maka
peneliti
dapat
menghentikan
dan
mengambil kesimpulan (Iskandar dalam
Nelly Novita Galuh, 2011:51). Hasil
penelitian yang memuaskan yang dimaksud
adalah hasil penelitian dengan kriteria ratarata
yang
diperolehpadakategoritertentuyaitupada
rata-rata di atas 70%.Makahasil yang
diperoleh memuaskan dalam perbaikan dan
peningkatan
proses
pembelajaran,
penelitian dapat dihentikan. Menurut Nana
Sudjana (dalam Nelly Novita Galuh, 2011:
109) kriteria rata-rata persentase diuraikan
pada tabel 1.sebagaiberikut:

Tabel 1. Nilai Kriteria Rata-Rata
Nilai (%)
Kriteria
71 – 100%
Baik
51 – 70%
Sedang
0 – 50%
Buruk
Subjek Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) ini adalah peserta didik di Sekolah
Dasar kelas V dengan jumlah 30 peserta
didik. Pengambilan sample menggunakan
teknik random sample.
Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam perbaikan pembelajaran
ini adalah observasi (pengamatan) adalah
alat pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengamati dan mencatat
secara sistematik gejala-gejala yang
diselidiki. Observasi dilakukan pada saat
proses belajar mengajar berlangsung.
Obervasi ini digunakan untuk melihat
langsung kegiatan proses pembelajaran.
Hal ini yang diobservasi kaitannya dengan
interaksi dan motivasi peserta didik dalam
proses pembelajaran.
Tes adalah serentetan atau latihan
yang
digunakan
untuk
mengukur
keterampilan,
pengetahuan,
sikap,
intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok
(Arikunto, 2006: 125).
Tes digunakan dalam penelitian ini untuk
mengetahui tingkat kemampuan atau daya
serap peserta didik setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran perbaikan. Tes yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tes
tertulis. Tes tertulis ada beberapa macam
bentuk, seperti pilihan ganda, isilah, jawab
singkat dan menguraikan. Tes tertulis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tes
tertulis bervariasi, yaitu pilihan ganda,
isilah dan uraian singkat.
Angket adalah daftar pertanyaan
yang didistribusikan melalui pos untuk
diisi dan dikembalikan atau dapat juga
dijawab dibawah pengawasan peneliti
(Nasution,2001, 128).Angket digunakan
untuk mendapatkan keterangan dari sampel
atau sumber yang beraneka ragam yang
lokasinya sering tersebar di daerah yang
luas. Angket dalam penelitian ini

5

digunakan untuk memperoleh informasi
tentang efektifitas penggunaan model
pembelajaran bermain lempar sasaran.
Instrumen Pengumpulan Datayang
digunakan dalam penelitian ini adalah
untuk pengumpulan data dalam penelitian
tindakan kelas ini berupa instrumen tes dan
nontes.
Instrumen
tes,digunakan
untuk
mengungkap data tentang keterampilan
melempar bola basket. Instrumen nontes
berupa lembar observasi, yang digunakan
untuk mengungkapkan aktivitas guru dan
siswa selama kegiatan pembelajaran.
Instrumen tes,yang digunakan
dalam penelitian ini berupa instrumen tes.
Yang dimaksud dengan tes psikomotorik
adalah
instrumen
untuk
menilai
keterampilan melempar bola basket.
Instrumen non tes,dalam penelitian
ini yaitu berupa lembar observasi.
Observasi ini digunakan untuk mengamati
tingkah laku, sikap, dan respon peserta
didik pada saat pembelajaran berlangsung.
Aspek yang diamati terhadap peserta
didik meliputi: perhatian peserta didik
terhadap materi, keterampilan peserta didik
dalam bertanya, keterampilan peserta didik
dalam menjawab pertanyaan, keaktifan
peserta didik, kemampuan peserta didik
dalam menyerap materi pelajaran.
Kriteria penilaian untuk lembar
observasi terhadap aktivitas guru antara
lain sebagai berikut:

No.
1
2
3
4
5

Tabel 2. Kriteria Penilaian
RentangNilai
Kriteria
80–100
sangataktif
60–79
aktif
40–59
cukupaktif
20–39
kurangaktif
0–19
tidakaktif

Untuk mengetahui efektifitas suatu
metode dalam kegiatan pembelajaran perlu
diadakan analisis data. Pada penelitian ini
menggunakan
teknik
analisis
data
deskriptif kualitatif yaitu suatu metode
penelitian yang bersifat menggambarkan
kenyataan atau fakta sesuai dengan data

yang diperoleh dengan tujuan untuk
mengetahui respon peserta didik terhadap
pembelajaran serta aktivitas guru dan
peserta didik selama proses pembelajaran.

-

-

Tabel 3. Lembar Penilaian.
IndikatorPencapaian
Ket.
Cara memegang
bolabasket.
Cara memantulkan bola.
Men-dribel
boladenganberjalan/berlari.
Kombinasi gerakan dribel
dan memasukkan bola ke
ring.
Melakukan gerakan chess
dan bounce pass.
Melakukan gerakan
shooting.
Melakukan lay up.
Bermain basket dengan
peraturan yang
dimodifikasi.

Untuk mengetahui efektifitas
suatu
metode
dalam
kegiatan
pembelajaran perlu diadakan analisis
data. Pada penelitian ini menggunakan
teknik
analisis
data
deskriptif
kualitatif
yaitu
suatu
metode
penelitian
yang
bersifat
menggambarkan kenyataanb atau
fakta sesuai dengan data yang
diperoleh dengan tujuan untuk
mengetahui respon peserta didik
terhadap pembelajaran serta aktivitas
guru dan peserta didik selama proses
pembelajaran.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Penelitian yang dilaksanakan di SD
Negeri 30 Nanga Biaban Kabupaten
Sekadau ini adalah bertujuan untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar
permainan bola basketpada peserta didik

6

kelas V sekolah dasar melalui model
bermain lempar sasaran.

dilakukan perbaikan
memenuhi KKM.

karena

belum

Tabel 4.Hasil Test Keterampilan Melempar Tabel 6. Hasil Test Keterampilan
Bola Pada Pra Siklus.
Melempar Bola Pada Siklus II
Nilai
Nilai
Tota
Ket.
Total
Ket. Dribel Passin Shotting
Dribel Passing Shotting
l
g
Jum
2180
2215
2220
2205
Jum 2035 2050
2041 2042
Rerata 72,7
73,8
74
73,5
Rerat
67,8
68,3
68
68,1
a
Terdapat 28 siswa yang telah tuntas
atau memenuhi KKM yang ditentukan
Hasil
pretes
keterampilan
yaitu 70, dan terdapat 2 siswa yang belum
melempar bola dalam permainan bola
memenuhi ketuntasan belajar. Secara
basket diperoleh nilai rata-rata untuk
klasikal nilai rata-rata untuk drible sebesar
drible sebesar 67,8; passing sebesar 68,3;
72,7 dan passing sebesar 73,8 telah
shoting sebesar 68,0 dan rata-rata nilai
memenuhi KKM dan untuk shoting
keseluruhan adalah 68,1. Jika dilihat dari
diperoleh nilai sebesar 74,0 telah
nilai rata-rata kelas tersebut dapat
memenuhi KKM. Dengan demikian secara
diketahui bahwa secara klasikal nilai
klasikal telah memenuhi KKM untuk
keterampilan melempar bola masih di
keterampilan drible, passing dan shoting
bawah KKM. Jika dilihat secara
telah memenuhi KKM.
individual terdapat 15 siswa yang telah
Berdasarkan hasil penelitian didapat
memenuhi KKM dan 15 siswa yang lain
data sebagai berikut :
belum memenuhi KKM atau sebesar 50%
siswa telah tuntas belajar dan 50% belum
Tabel . Perbandingan Hasil Tes
tuntas belajar.
Keterampilan MelemparBola Pada
Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Tabel 5. Hasil Test Keterampilan
Nilai Keterampilan
Melempar Bola Pada Siklus I.
Melempar bola
Keterangan
Nilai
Pra
Siklus Siklus
Ket.
Total
Dribel Passing Shotting
Siklus
I
II
2108,3
Jum
2115 2115
2095
Jumlah
2042
2108,3 2205
Rerata 70,5
70,5
69,8
70,3
Rata – rata
68,1
70,3
73,5
Terdapat 21 siswa yang telah tuntas
atau memenuhi KKM yang ditentukan
yaitu 70, dan terdapat 9 siswa yang belum
memenuhi ketuntasan belajar. Secara
klasikal nilai rata-rata untuk drible sebesar
70,5 dan passing sebesar 70,5 telah
memnuhi KKM dan untuk shoting
diperoleh nilai sebesar 69,8 belum
memenuhi KKM. Dengan demikian secara
klasikal telah memenuhi KKM untuk
keterampilan drible dan passing sedangkan
keterampilan shoting masing perlu

Data pada tabel tersebut, diketahui
bahwa rata-rata nilai pada prasiklus, siklus
I dan siklus II terdapat kenaikan pada
prasiklus rata-rata nilai sebesar 68,1; pada
siklus I rata-rata nilai sebesar 70,3 dan
pada siklus II diperoleh rata-rata nilai
sebesar 73,5. Dengan demikian terdapat
peningkatan keterampilan melempar bola
pada permainan bola basket.
Untuk
mengetahui
efektifitas
pembelajaran melempar pada permainan
bola basket dalam penelitian ini digunakan
angket penelitian. Angket dibuat kemudian
diberikan kepada siswa untuk diisi sesuai
dengan pengetahuan dan pengalaman yang

7

dialami oleh siswa. Jumlah soal angket
yang dibuat sebanyak 5 butir dengan
ketentuan sebagai berikut: jawaban a
mendapatkan skor 4; jawaban b
mendapatkan skor 3; jawaban c
mendapatkan skor 2; dan jawaban d
mendapatkan skor 1.
Berikut
hasil
angket
untuk
mengetahui efektifitas penerapan model
pembelajaran bermain lempar sasaran pada
permainan bola basket :

tujuan pembelajaran dapat berakibat pada
menurunnya motivasi belajar siswa untuk
mengikuti pelajaran, sehingga pada
akhirnya prestasi belajar siswa menurun.
Untuk mencapai hasil yang optimal dalam
kegiatan
proses
belajar
mengajar,
diperlukan ketepatan dalam penggunaan
model pembelajaran yang dilakukan oleh
guru. Guru harus menggunakan model
pembelajaran yang sesuai dengan pokok
bahasan yang disajikan. Antara model
pembelajaran yang satu dengan model
Tabel 5. Hasil Angket Responden Siswa
pembelajaran yang lainnya terdapat
perbedaan dalam kelemahan dan kelebihan
Skor
Skor
masing-masing.
Ket.
1
2
3
4
5 Akhir
Dari hasil data yang diperoleh
selama
pelaksanaan kegiatan belajar
Jum. 108 106 102 104 107
527
mengajar mata pelajaran penjasorkes
Jumlah yang skor yang diperoleh khususnya pada materi permainan bola
baik
sebelum
perbaikan
dari siswa dalam menjawab angket adalah basket,
pembelajaran maupun pada pelaksanaan
527.
perbaikan pembelajaran siklus I dan siklus
II, kemudian kami diskusikan dengan
Pembahasan
Dalam
pengajaran
Pendidikan teman sejawat dan supervisor.
Dari hasil diskusi tersebut dapat
Jasmani
Olahraga
dan
kesehatan
disimpulkan
bahwa telah terjadi kemajuan
(Penjasorkes) diperlukan suatu model
pembelajaran yang dapat menjelaskan jumlah siswa yang tuntas belajar, yaitu
secara konkrit kepada siswa mengenai siswa yang mendapat nilai 70 keatas
konsep-konsep tertentu, sehingga dapat sebagai berikut :
pra
siklus
perbaikan
membantu siswa untuk memahami materi a. Tahap
pembelajaran
dari
30
siswa
kelas V
yang diberikan. Seperti telah dijelaskan
terdapat
15
siswa
yang
telah
tuntas
sebelumnya bahwa tidak semua pokok
belajar atau sebesar 50 % dan 15 siswa
bahasan dapat disampaikan dengan
atau 50 % siswa yang belum tuntas
menggunakan model pembelajaran yang
belajar.
sama. Untuk itu diperlukan kejelian dan
b.
Tahap
perbaikan pembelajaran pada
kecermatan serta keahlian guru dalam
siklus
I
terdapat 9 siswa dari 30 siswa
memilih metode mengajar yang sesuai
atau
30
% siswa yang belum tuntas
dengan materi yang akan disampaikan.
belajar, dan 21 siswa atau sebesar 70 %
Namun tidak semua guru, terutama guru
yang telah tuntas belajar.
Sekolah Dasar menggunakan metode
c.
Tahap
perbaikan pembelajaran pada
mengajar yang berbeda-beda dalam
siklus
II
terdapat 2 siswa atau sebesar
memberikan materi yang berbeda pula.
6,6%
yang
mendapatkan nilai kurang
Sebaliknya kebanyakan guru hanya
dari
70
dan
28
siswa atau sebesar 93,4
menggunakan satu model pembelajaran
% telah tuntas belajar
saja yang dianggap paling mudah, namun
Melihat data tersebut di atas, sejak
tidak memperhatikan keefektifan dan
tahap
pra siklus dilakukan perbaikan
kemanfaatan metode serta kesesuaian
sampai
dengan perbaikan pembelajaran
materi yang akan disampaikan.
siklus
II
terdapat peningkatan. Data
Penggunaan model pembelajaran
peningkatan
penguasaan siswa terhadap
dan alat peraga yang kurang tepat dengan

8

materi pelajaran dapat pula dilihat pada
grafik ketuntasan siswa dalam menguasai
materi pelajaran. Pada grafik tersebut
terlihat adanya penambahan prosentase
pada
setiap
tahapan
perbaikan
pembelajaran yang telah dilaksanakan.

terdapat 15 siswa yang telah tuntas belajar
atau sebesar 50 % dan 15 siswa atau 50 %
siswa yang belum tuntas belajar; tahap
perbaikan pembelajaran pada siklus I
terdapat 9 siswa dari 30 siswa atau 30 %
siswa yang belum tuntas belajar, dan 21
siswa atau sebesar 70 % yang telah tuntas
belajar; dan tahap perbaikan pembelajaran
pada siklus II terdapat 2 siswa atau sebesar
6,6% yang mendapatkan nilai kurang dari
70 dan 28 siswa atau sebesar 93,4% telah
tuntas belajar.

Hasil
observasi
Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) menunjukkan
adanya perkembangan yang cukup
baik. Meskipun pada siklus I masih
terdapat siswa yang belum tuntas
belajarnya,
namun
sudah
ada
peningkatan nilai bagi siswatersebut Saran
dari yang semula 15 siswa menjadi 9
Beberapa saran yang dapat diberikan
siswa dan pada siklus II sebanyak 2 berdasar hasil penelitian di lapangan
siswa yang belum tuntas belajarnya.
adalah, 1) Guru diharapkan menggunakan
Terjadinya peningkatan jumlah
siswa yang tuntas belajar ini merupakan
wajud peningkatan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Penjasorkes khususnya pada
materi permainan bola basket.
Terjadinya
peningkatan
ini
disebabkan antara lain:
a. Pada siklus I guru menggunakan
metode yang berbeda dengan pra siklus,
serta penggunaan alat peraga pada
siklus I.
b. Pada siklus II guru memperbaiki alat
peraga dengan menggunakan ember
yang berwarna menarik sehingga lebih
menarik perhatian siswa.
c. Pada siklus I siswa belum terbiasa
menggunakan ember sebagai alat peraga
dalam melempar bola dengan sasaran
ember sebagai pengganti keranjang, dan
pada siklus II siswa mulai terbiasa
dalam menggunakan ember pengganti
keranjang sebagai alat peraga.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil pada
penelitian ini adalah diketahui teknik
bermain
lempar
sasaran
dalam
meningkatkan keterampilan melempar
dalam permainan bola basket pada siswa
kelas V SD Negeri 30 Nanga Biaban
adalah, tahap pra siklus perbaikan
pembelajaran dari 30 siswa kelas V

metode, media dan sumber belajar
yangdapat mempengaruhi minat siswa
untuk belajar, 2) Guru seringkali
melakukan penelitian tindakan kelas untuk
dapat mengetahui kesulitan belajar siswa
dan mampu mengatasinya, sehingga
prestasi siswa akan meningkat, 3) Sekolah
hendaknya menyediakan alat peraga yang
dapat membantu tercapainya tujuan
pendidikan, 4) Guru dapat memanfaatkan
alat peraga yang berasal dari lingkungan
sekitar sehingga mudah diperoleh dengan
biaya yang murah.
DAFTAR RUJUKAN
Buku
Arikunto, S (2006), Prosedur Penelitian
Suatu
Pendekatan
Praktis,
Jakarta : PT Rineka Cipta.
Bambang

Riyanto
(2011).
Upaya
Peningkatan
Pembelajaran
Lompat Jauh dengan Alat Bantu
Ban dan Karet Pada Siswa Kelas
V DI SD Negeri Rejowinangun
Utara 3 Kota Magelang. Skripsi.
Yogyakarta: FIK UNY 86

Depdiknas (2003). Model Pembelajaran
Pendidikan Jasmani Sekolah
Dasar. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas, (2007), Naskah Pengembangan

9

Model-Model
Pembelajaran
BolaBasket : Diklat Instruktur
Tingkat
Lanjutan
Guru
Penjasorkes SMA.
Dinata,
M
(2003),
Dasar-dasar
Mengajar Bola Basket, Bandar : Cerdas
Jaya.
Faisal, S ((2000), Metodologi Penelitian
Pendidikan, Surabaya : Usaha Nasional
Hidayah (2012) , “Modifikasi alat bantu
sarung
tangan
untuk
meningkatkankemampuan dribble
pada cabang olah raga basket,
(Skripsi) tidakdipublikasikan.
Jayadi (2012) , Pengaruh Metode Latihan
dan
Koordinasi
terhadap
keterampilanchest pass dalam
permainan bola basket. (Skripsi)
tidak dipublikasikan
Keven A. Prusak (2007). Permainan Bola
Basket. Klaten: Intan Sejati Lampung.
Margiyani (2008). Pendidikan Jasmani,
Olahraga
dan
Kesehatan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Mulyasa (2009). Praktik Penelitian
Tindakan Kelas. Bandung: Remaja
Mylsidayu (2012) , Pengembangan Model
Tes Keterampilan Bolabasket
UntukAnak
Sekolah
Dasar,
(Skripsi) Tidak dipublikasikan.
Nasution, 1995. Didaktik Asas-Asas
Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta
Nasution, S (2002), Metode Research,
Jakarta : Bumi Aksara.
Nuril Ahmadi (2007). Permainan Bola
Basket. Surakarta: Era Intermedia.
Oemar Hamalik, 2000. Media Pengajaran.
Jakarta: Rineka Cipta

Perencanaan
Pembelajaran.
Jakarta: Bumi Aksara
Rosdakarya Rochiati Wiriaatmadja (2009).
Metode Penelitian Tindakan
Kelas. Bandung: Remaja
Rudi Susilana & Cepi Riyana (2008),
Media Pembelajaran. Jakarta: Wacana
Prima.
Rusli Ibrahim (2001). Landasan Psikologi
Pendidikan Jasmani di Sekolah
Dasar. Jakarta: Depdiknas.
Rusli Lutan (2001). Asas-asas Pendidikan
Jasmani. Jakarta: Depdiknas.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor
yang Mempengaruhinya. Dikutip
dari skripsi Eko, Arianto. 2013.
Upaya Meningkatkan Minat,
Motivasi
danHasil
Belajar
Lompat Jauh Gaya Hang Style
Dengan Media Bola Gantung
Bagi Siswa Kelas III A SMP N 1
Randublatung Kabupaten Blora
Tahun
2012/2013,
Program
Sarjana
Universitas
Negeri
Semarang.
Sugiyono (2011). Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suryabrata,
S
(2000),
Metodologi
Penelitian, Jakarta : PT Bumi Aksara.
Syamsul

Hadi (2008). Faktor yang
Mempengaruhi
Kualitas
Pembelajaran.
http://hadirukiyah.blogspot.com/2
009/05/faktor-yangmempengaruhi-kualitas.html
diunduh pada 28 Januari 2013.

Tim. (2003). Undang-undang Republik
Indonesia No.20 Tahun 2003
Tentang
Sitem
Pendidikan

Rosdakarya Hamzah B. Uno (2008).

10

Nasional.
Umbara.

Bandung:

Citra

Tirtarahardja, Umardan S. L. La, Sulo.
(2008). Pengantar pendidikan.
Jakarta: Rineka Ciptan.
Wahyuni, Sri dan Sutarmin. (2012).
Pendidikan Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan. Solo : Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.
Wena,

Made.
(2009).
Strategi
Pembelajaran
Inovatif
dan
Kontemporer. Malang: Bumi
Aksara.

11

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25