LAPORAN AKHIR UNGGULAN PERGURUAN TINGGI PERANCANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS WEB DETEKSI DINI RISIKO KERUGIAN PADA PENGENDALIAN INTERN INDUSTRI PERBANKAN SYARIAH
Bidang Unggulan PT :
TIK
Ketua : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, M.T. (NIDN 0329107301)
Anggota : Dr. Retno Maharesi, SSi, M.Sc. (NIDN 0315046604)
PERANCANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS WEB DETEKSI DINI RISIKO KERUGIAN PADA PENGENDALIAN INTERN INDUSTRI PERBANKAN SYARIAH
Dr. Dwi Asih Haryanti, S.E., M.M. (NIDN 0313047102)
Dr. Emirul Bahar Ssi. M.T.AAAIJ. (NIDN 0312066901)
LAPORAN AKHIR
UNGGULAN PERGURUAN TINGGI
Universitas Gunadarma
DESEMBER 2014
LATAR BELAKANG
Lembaga
intermediasi keuangan Bank syariah
dituntut untuk mematuhi prisip syariah kehatihatian dalam menjalankan usahanya (Bank
Indonesia, 2007).
Sehingga
perlu sistem pengendalian intern yang
meliputi perencanaan, organisasi, pelaksanaan
dan kontrol ketat dalam setiap penciptaan
usahanya (Sidi, 2003 ).
Pengendalian intern bank syariah :
Suatu elemen dalam sistem pengawasan yang
merupakan suatu mekanisme internal untuk
memberikan jaminan kepatuhan syariah
kepada para stakeholder bank syariah (Ilyas,
2004).
Sistem pengedalian intern lebih bersifat
mengatur ke dalam berupa mekanisme sistem
kontrol untuk kepentingan manajemen.
Dibutuhkan
alat bantu yang merepresentasikan
pendapat ahli dalam memberikan informasi lengkap
dan tepat berupa: pengetahuan, fakta, kaidah dan
model dalam suatu sistem yang user friendly dan
mudah diakses untuk proses pengendalian intern atas
risiko pada industri perbankan syariah yang efektif, .
TUJUAN
Menghasilkan perangkat lunak sistem pakar untuk
mendeteksi adanya risiko kerugian pada
pengendalian intern industri perbankan syariah
berbasis web.
TUJUAN TAHUN PERTAMA
Identifikasi
indikator risiko kerugian
Membuat database memuat informasi relevan
dengan indikator risiko kerugian
Merancang model base pengukuran risiko
kerugian
Merancang knowledge base yang merupakan
proses diagnosa risiko kerugian dan penentuan
strategi.
Merancang perangkat lunak sistem pakar deteksi
dini risiko kerugian
TUJUAN TAHUN KEDUA
Pengujian
dan implementasi sistem pakar
deteksi risiko kerugian
Melakukan penyempurnaan perangkat lunak
lunak untuk mengetahui kelemahannya.
Membangun website sistem pakar deteksi
risiko kerugian pada industri perbankan
syariah.
ROAD MAP PENELITIAN
Tahun
2000
2004
2006
2008
2008
2010
2011
2011
Judul
Konsistensi Praktek Sistem Pengendalian Intern dan
Akuntabilitas pada Lagzis (Studi Kasus di Lagzis X
Jakarta) 151-167.
Model Integrasi Jaringan Syaraf Tiruan dan Sistem
Pakar untuk Pengambilan Keputusan Investasi
Saham
Pemodelan Penilaian Risiko (Risk Assessment)
Dalam Perencanaan Audit Umum Pada Divisi Audit
Intern (Studi Kasus Pada Pt Bank Abc Kantor
Cabang Jakarta)
Pemahaman akuntabilitas dan sistem pengendalian
intern dalam mekanisme pengendalian intern
perbankan syariah (studi kasus pada bank syariah x)
Rancang Bangun Model Manajemen Strategi
Evaluasi Kinerja Usaha Mikro Dan Kecil Makanan
Ringan
Asset and liability Management in Islamic Banking.
Paper prepared to be presented 3rd International
Conference on Islamic banking and finance
Manajemen Likuiditas Perbankan Syariah
Sistem Penunjang Keputusan Penjadualan Proses
Produksi Jamu Berdasarkan Good Manufacturing
Practices (GMP)
Peneliti/Penulis
Triyuwono, Iwan
dan Roekhuddin
Zuhdi, A., A.
Maria.S.A., S.B.
Sutono
Setyobudi, Y. W.
Dewi, N.H.U.
Oktavina,
Rakhma
Bidabad,Bijan
dan Mahmoud
Allahyarifard
Harahap, R.D.
Oktavina, Rakhma
dan Retno Maharesi
Kebaruan dari penelitian mencakup
manfaat:
1. Membantu perbankan syariah dalam
mendeteksi risiko kerugian yang
mungkin terjadi dan memberikan
rekomendasi keputusan strategis
berkaitan dengan kondisi permodalan
2. Dukungan pengambilan kebijakan
bagi pemerintah dalam upaya
pengembangan industri perbankan
syariah di Indonesia.
STRUKTUR SISTEM PAKAR
Data
Model
Pengeta
huan
Sistem Manajemen
Basis Data
•Permodalan
•Teknologi
•Produksi/rendemen
Sistem Manajemen Basis
Model
•Strukturisasi Sistem
•Keputusan Kelompok
•Prediksi Kinerja Sistem
Sistem Berbasis
Pengetahuan
•Pendapat Pakar
•Pendapat Pihak Terkait
•Rule-base Skenario
•Struktur Biaya
•Indeks Komposit Kinerja
Sistem berbasis
Komputer
Data;
Eksternal
dan
Internal
Sumber
Pengetahuan
Manajemen
Data
Manajemen
Model
Ah
li
Manajem
en Dialog
Manajem
en
Pengetah
uan
Sistem Pengolahan
Terpusat
lapor
an
SPK
Manajer
(Pengguna) dan
Tugas
Sistem
Manajemen
Dialog
Pengguna
Sumber: Turban (1988)
SP
PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK
Requirements
definition
System and
software design
Implementation
and unit testing
Integration and
system testing
Operation and
maintenance
Sumber: Pressman (1992)
PERANCANGAN WEBSITE
Sumber: Supono (2008)
INDIKATOR CAPAIAN
Tahun Pertama (2013) :
a. Tugas akhir mahasiswa mengenai model penilaian risiko kerugian
pada industri perbankan syariah.
b. Tugas akhir mahasiswa mengenai implementasi model penilaian
risiko kerugian pada industri perbankan syariah.
c. Artikel yang dimuat pada prosiding/jurnal nasional terakreditasi
mengenai model deteksi dini risiko kerugian pada perbankan
syariah menggunakan jaringan syaraf tiruan.
Tahun Kedua (2014):
a. Artikel yang dimuat pada jurnal internasional terakreditasi
mengenai sistem pakar deteksi dini risiko kerugian pada perbankan
syariah.
c. Web site sistem pakar deteksi dini risiko kerugian
pada perbankan syariah.
d. HKI perangkat lunak sistem pakar deteksi dini risiko kerugian pada
perbankan syariah.
HASIL: PENGUJIAN SISTEM PAKAR
Evaluasi
model konseptual dan tahapan
penilaian risiko
Evaluasi variabel dan indikator risiko
Evaluasi penentuan skala dampak kejadian
risiko
Evaluasi penentuan skala probabilitas
keterjadian risiko
Evaluasi penilaian risiko
Evaluasi penentuan pengawasan dan mitigasi
risiko
HASIL: Evaluasi Model Konseptual
Model
konseptual yang digunakan adalah
model penilaian risiko untuk pencegahan
terhadap muculnya risiko, yaitu: Composite
Risk Index (CRI) dengan variabel dampak
kejadian dan skala probabilitas keterjadian
risiko.
Tahapan Penilaian Risiko
HASIL: Evaluasi Variabel Dan Indikator
Risiko
Variabel Risiko :
1. Risiko kredit
2. Risiko Pasar
3. Risiko Likuiditas
4. Risiko Opreasional
5. Risiko Hukum
6. Risiko Reputasi
7. Risiko Strategik
8. Risiko Kepatuhan
9. Risiko Imbal Hasil
10. Risiko Investasi
Hasil: Indikator Risiko :
1. Capital Adequacy Ratio (CAR)
2. Giro Wajib Minimum (GWM)
3. Pembiayaan yang diberikan (PYD)
4. Kualitas Aktiva Produktif (KAP)
5. Non-Performing Financing (NPF)
Risiko
Pembiayaan
Risiko
Pasar
6. Target Pembiayaan/ TP
7. Debitur Realisasi Baru yang
Menunggak (DRBM)
Risiko
Likuiditas
8. Financing To Deposit Ratio (FDR)
9. Return On Asset (ROA)
Risiko
Operasio
nal
10. Dana Pihak Ketiga (DPK)
11. Total Asset (TA)
Risiko
Hukum
12. Pelanggaran Likuiditas (PL)
13. Biaya Operasional/ Pendapatan
Operasional ( BOPO)
14. Jumlah Personil (JPL)
15. Adanya Fraud (AF)
16. Jumlah Perkara (JPA)
17. Klaim (K)
Risiko
Reputasi
Risiko
Stretagik
Risiko
Kepatuhan
Risiko
Investasi
18. Frekuensi Temuan (FT)
19. Tindak Lanjut Temuan (TLT)
Risiko
Imbal Hasil
HASIL: Evaluasi Penentuan Skala Dampak Kejadian Risiko
dan Skala Probabilitas Keterjadian Risiko
• Skala dampak kejadian risiko dinilai dengan
skala 1-5: 1 mewakili minimum dan 5
mewakili maksimum dampak kerugian yang
mungkin terjadi atas suatu risiko.
• Skala probabilitas keterjadian risiko
menghitung kemungkinan terulang kembali
suatu risiko pada bank syariah, pihak audit
internal memberikan nilai skala probabilitas
keterjadian risiko menggunakan skala 1- 5,
skala 1 mewakili skala probabilitas
keterjadian sangat rendah dan 5 mewakili
sangat tinggi.
HASIL: Evaluasi Model Penilaian Risiko
CRI variabel risiko =
skala dampak kejadian risiko indikator i * skala
probabilitas keterjadian risiko indikator i))
Panjang Kelas Interval (P)
range ( r)
banyaknya kelas (k)
Kelas Interval 1 = tingkat risiko rendah
Kelas Interval 2 = tingkat risiko rendah menuju sedang
Kelas Interval 3 = tingkat sedang
Kelas Interval 4 = tingkat risiko sedang menuju tinggi
Kelas Interval 5 = tingkat risiko tinggi
HASIL: Evaluasi Penentuan Pengawasan Dan Mitigasi Risiko
Variabel
1. Risiko Pembiayaan
Penilaian Risiko
Alternatif Mitigasi
1. Rendah
Lakukan pengawasan
2.
3.
4.
5.
1. Jika bank salah dalam menilai
kemampuan membayar debitur
Alternatif mitigasi risiko :
a. Membuat divisi khusus untuk
validasi data dan informasi.
b. Membuat standardisasi formulir
kebutuhan data atau informasi yang
harus diisi debitur.
c. Meminta agunan atau jaminan.
d. Membuat sistem pemeringkatan
terintegrasi dengan sistem seleksi
dan penetapan kebijakan (termin)
pembiayaan, seperti pagu pinjaman
tenor, skema pelunasan, dan
sebagainya.
e. Perlunya lembaga pemeringkat
independen untuk memeringkat
debitr secara berkala.
2.Jika nilai aset yang diagunankan berbeda
dengan harga pasarnya
Alternatif mitigasi risiko :
a. Mengecek harga pasar aset yang
diagunakan,
b. Menilai kembali agunan secara
berkala.
c. Membuat simulasi perubahan harga
wajar agunan terhadap eksposur
utang debitur, dan mengaitkannya
dengan kebijakan hair-cut pada saat
jatuh tempo.
d. Perlunya sinergi antara bank dan
pegadaian dalam pengelolaan
agunan.
3.Jika penjamin tidak mampu membayar
tunggakan debitur
Alternatif mitigasi risiko :
a. Bank perlu memastikan kredibilitas
penjamin pada waktu kontrak.
b. Bank perlu menjaga hubungan baik
dengan penjamin.
c. Bank perlu mengevaluasi
kemampuan membayar penjamin
sekala berkala
d. Perbankan perlu melembagakan
asosiasi penjamin untuk
mempermudah dalam
pengawasan atau evaluasi, menjaga
hubungan baik dan mningkatkan
kredibilitas kolektif penjamin
4. Jika debitur mengalami gagal bayar
Alternatf mitigasi risiko :
a.
Bank perlu melakukan simulasi
untuk merestrukturisasi utang atau
memilih kebijakan Hair – cut.
Rendah menuju sedang
Sedang
Sedang menuju Tinggi
Tinggi
2. Risiko Pasar
1. Rendah
2. Rendah menuju sedang
3. Sedang
4. Sedang menuju Tinggi
5. Tinggi
Lakukan pengawasan
1. Melakukan penyesuaian pendapatan beban (netting). Karena tTidak seperti bank
konvensional yang dapat melakukan lindung nilai dengan instrumen derivatif berbasis
bunga, bank Islam dituntut kreatif untuk mengatasi long position pada valas. Alternatif
yang digunakan adalah dengan menyamankan pendapatkan dengan biaya. Akan tetapi jika
bank Islam memutuskan untuk bermain di level internasional, kebijakan strategis terhadap
risiko nilai tukar harus diberlakukan secara preventif. Terdapat beberapa strategi dasar bagi
bank islam dalam mengatasi potensi risiko nilai tukar. Diantaranya, memastikan bahwa
setiap biaya dan pendapatan dari sebuah investasi berada dalam nilai tukar yang sama.
2. Kebijakan limit posisi. Kebijakan yang dapat digunakan untuk mengelola risiko pasar
adalah membatasi posisi bank pada transaksi keuangan, posisi long dan short, dengan
mempertimbangkan risiko pasar dari posisi bank pada sebuah transaksi. Bank islam dapat
menerapkan kebijakan limit pada tataran strategis, karena itu jika ada permintaan transaksi
baru yang mengakibatkan posisi terbuka pada valas makin besar, bank harus menahan
hingga posisi tersebut bergerak turun. Trade off antara risiko nilai tukar dan hilangnya
peluang bisnis dapat muncul dengan adalnya pembatasan posisi. Tetapi metode ini relatif
aman digunakan. Bank islam tidak boleh menerima transaksi baru dalam valas, jika akan
menyebabkan investor dan nasabahkanya berada dalam situasi berisiko.
3. Kebijakan limit kerugian. Kebijakan ini umumnya menekankan pada tindakan menarik
keluar investasi, jika perusahaan yang diinvestasikan mengalami tanda-tanda kebangkrutan
atau kerugian yang besar. Dalam prinsip bagi hasil, selayaknya kerugian ditanggung
bersama oleh semua pihak yang terikat dalam skema syirkah, tentu sesuai dengan
kontribusi modalnya. Oleh karena itu, mitigasi risiko yang dapt diterapkan bersifat
normatif. Beberapa elemen penilaian terhadap perusahaan yag dinilai rendah karena
kerugian besar, sebagai pedoman awal sebelum bank mengambil kebijakan menarik keluar
dananya dari bisnis tersebut.
3. Risiko Likuiditas
1. Rendah
Lakukan pengawasan
2. Rendah menuju sedang
3. Sedang
4. Sedang menuju Tinggi
5. Tinggi
1. Jika terjadi kelebihan likuiditas, bank
syariah harus mencari berbagai
instrumen investasi jangka pendek yang
dapt digunakan untuk menempatkan
dana lebih tersebut. karena sifatnya
semetara, maka sebaiknya instrumen
investasi yang dipilih merupakan
instrumen yang mudah ditraksaksikan
di pasar sehingga sewaktu waktu bank
islam membutuhkan likuiditas segera
instrumen investasi tersebut dapat
segera dicairkan.
2. Jika terjadi kekurangan likuiditas, maka
bank syariah harus mencari sumber
dana dengan biaya relatif murah untuk
mendanai kekurangan likuiditas yang
ada. Beberapa sumber pendanaan
jangka pendek biasanya dapat diperoleh
dari berbagai instrumen invesasi pasar
atau antar bank.
3. Melakukan sekuritisasi atas beberapa
aset yang bank miliki di mana bank
menerbitkan surat berharga sebagai
underlying asset.
4. Risiko Operasional
1. Rendah
Lakukan pengawasan
2. Rendah menuju sedang
3. Sedang
4. Sedang menuju Tinggi
5. Tinggi
1. Jika risiko yang frekuensinya terjadi
rendah namun bisa menimbulkan
dampak yang besar bisa dikeloladengan
membagi atau mentransfer risiko
tersebut dengan perusahaan tafakul.
2. Jika risiko dengan frekuensi keterjadian
rendah dan kalaupun terjadi dampak
kerugiannya masih bisa di toleransi
oleh bank Islam dapat dikelola dengan
proses kontrol internal yang memadai.
3. Jika risiko yang kemungkinan frekuensi
terjadinya tinggi dan bila terjadi
menimbulkan dampak yang bisa
mengacaukan bank harus dicegah
dengan supervisi ketat.
5. Risiko Hukum
1. Rendah
Lakukan pengawasan
2. Rendah menuju sedang
3. Sedang
4. Sedang menuju Tinggi
5. Tinggi
1. Melakukan kajian hukum atas dokumendokumen yang memiliki aspek hukum
baik berupa perjanjian atau peraturan
internal sebelum diberlakukan.
2. Memonitor perkara pengadilan yang
sedang berlangsung dengan mengikuti
segala perkembangannya.
3. Melakukan evaluasi transaksi material
dari aspek hukum sebelum transaksi
dijalankan.
4. Memberikan pelatihan atau penyuluhan
aspek-aspek hukum sebelum transaksi
dijalankan. Dengan kata lain
memberikan pelatihan atau penyuluhan
aspek-aspek hukum kepada karyawan
yang sehari-harinya berpotensi untuk
memiliki masalah dengan risiko
hukum.
6. Risiko Reputasi
1. Rendah
2.
3.
4.
5.
Rendah menuju sedang
Sedang
Sedang menuju Tinggi
Tinggi
Lakukan pengawasan
1.
2.
3.
4.
Melakukan penanganan pengaduan
nasabah yang secara jelas mengatur
kebijakan, prosedur, unit kerja yang
melakukan pemantauan dan pelaporan
seputar penanganan pengaduan nasabah
termasuk di dalamnya format pelaporan
kepada Bank Indonesia.
Pemantauan keluhan nasabah dan
hasilnya dilaporkan secara rutin kepada
pimpinan unit kerja masing-masing dan
secara khusus disampaikan kepada
Direksi. Laporan keluhan nasabah
dibuat untuk mengetahui
perkembangan jumlah keluhan dan
yang terpenting penanganannya.
Melakukan pengembangan
infrastruktur yang meliputi
implementasi software dan
hardwareyang tepat guna,
pengembangan prosedur serta
manajemen kerja yang semakin baik.
Pengembangan Infrastruktur sistem
informasi manajemen dapat
memudahkan pemantauan dan
mendukung kecepatan dan kualitas
kerja organisasi.
Mengoptimalkan peran DPS (Dewan
pengawas Syariah), agar dapat bisa
memastikan segala produk dan sistem
operasinal bank syariah benar-benar
sesuai syariah. Untuk memastikan
setiap transaksi sesuai dengan syari’ah,
anggota DPS harus memahami ilmu
ekonomi dan perbankan dan
berpengalaman luas di bidang hukum
Islam. Dengan demikian kualifikasi
menjadi anggota DPS harus memahami
ilmu ekonomi dan keuangan serta
perbankan serta expert di bidang
syariah. Mengacu pada kualifikasi DPS
tersebut di atas, maka bank-bank
syariah di Indonesia perlu melakukan
restrukturisasi, perbaikan dan
perubahan ke arah yang lebih baik dan
mengangkat DPS dari kalangan
ilmuwan ekonomi Islam yang
berkompeten di bidangnya. Hal ini
mutlak perlu dilakukan agar perannya
bisa optimal dan menimbulkan citra
positif bagi pengembangan bank
syariah di Indonesia
7. Risiko Strategik
1. Rendah
2.
3.
4.
5.
Rendah menuju sedang
Sedang
Sedang menuju Tinggi
Tinggi
Lakukan pengawasan
1. Jika karena adanya bank Islam baru
yang masuk kedalam industri.
Alternatif mitigasi risiko :
a. Masuknya bank Islam baru dalam
industry bisa dipandang sebagai suatu
rahmat bahwa bank-bank ini akan
lebih “meramaikan” geliat keuangan
islami yang ada. Namun, fenomena ini
pun perlu ditanggapi dari kacamata
bisnis. Jangan pernah sekalipun
menganggap remeh para pemain baru
yang masuk. Bank perlu membentuk
suatu task force khusus yang meneliti
seluk-beluk mengenai pemain baru ini,
lalu merekomendasikan bagaimana
langkah terbaik untuk dapat
berkompetisi secara sehat dengan
pemain baru ini.
b.Pemain baru jangan selalu dianggap
sebagai musuh. Bisa saja mereka
dijadikan partner dalam berbisnis,
sehingga praktik co-opetion dan bukan
pure competition-lah yang dilakukan.
2.
Jika muncul produk substitusi baru
Alternatif mitigasi risiko :
a. Apa pun produk baru yang muncul,
bank islam harus berpegang teguh
pada prinsip kepatuhan terhadap nilanilai islam. Jika produk baru yang
ditawarkan bank islam lain dianggap
tidak sesuai dengan visi/misi bank,
lebih baik untuk tidak ikut-ikutan pada
produk baru tersebut.
b. Perlunya membentuk satu tim
komunikasi yang dapat menjelaskan
keunggulan produk yang dimiliki bank
saat ini. Misalnya: jika bank tidak mau
mengeluarkan Islamic credit card
karena kontraversinya, maka bank bisa
mengomunikasikan bahwa debit card
atau setidaknya charge card adalah
lebih nyaman dan damai di hati, bank
juga bisa membuat semacam brosur
edukasi financial planning yang
didalamnya menjelaskan penggunaan
kartu kredit yang tidak begitu
direkomendasikan dan sebagainya.
c. Membentuk divisi pengembangan
produk dan membekalinya dengan
pelatihan yang berkesinambungan dan
informasi update mengenai preferensi
layanan nasabah.
3.
Jika strategi tidak sejalan dengan
visi/misi bank.
Alternatif mitigasi risiko :
a. Melakukan
monitoring
atas
8. Risiko Kepatuhan
1. Rendah
Lakukan pengawasan
2. Rendah menuju sedang
3. Sedang
4. Sedang menuju Tinggi
5. Tinggi
1. Pada tahap sebelum bisnis berjalan, jika
rancangan produk baru tersebut
dianggap sesuai dengan berbagai
ketentuan syariah, maka bank Islam
dapat memperkenalkan produk baru
tersebut kepada masyarakat. Jika pada
tahap ini ditemukan pelanggaran
prinsip syariah dalam rancangan
produk, maka produk baru harus
dihentikan pengembangannya. Namun,
jika ketidakpatuhan terhadap prinsip
syariah ditemukan pada tahap kedua,
IFSB memberikan pandangan bahwa
semua pendapatan yang bersumber dari
transaksi tersebut tidak diakui atau
dianggap sebagai kerugian. DPS atau
pihak terkait dapat memberikan sanksi
kepada bank Islam karena telah
mengabaikan prinsip syariah dalam
kegiatan operasionalnya. Jenis sanksi
yang diberikan sangat tergantung dari
peraturan dan diskresi dari otoritas
yang berwenang dalam kepatuhan
terhadap prinsip syariah.
2. Pada tahap setelah bisnis berjalan,
manajemen risiko kepatuhan syariah
dilakukan untuk mengevaluasi setiap
produk
perbankan
islam
yang
ditawarkan kepada masyarakat. Hal ini
dilakukan utnuk memastikan bahwa
setiap produk dan pelayanan bank
syariah konsisten dalam melaksanakan
prinsip-prinsip syariah.
9. Risiko Imbal Hasil
1. Rendah
Lakukan pengawasan
2. Rendah menuju sedang
3. Sedang
4. Sedang menuju Tinggi
5. Tinggi
1. Memberikan nisbah (imbal hasil) yang
menarik ketika suku bunga di pasar
mengalami kenaikan.
2. Memberikan reward agar nasabah
tidak memindahkan dananya.
3. Melakukan pencadangan keuntungan
atau profit equalization reserve (PER)
10. Risiko
Investasi
1. Rendah
Lakukan pengawasan
2. Rendah menuju sedang
3. Sedang
4. Sedang menuju Tinggi
5. Tinggi
Pada investasi mudharabah :
1. Jika bank salah dalam menilai kemampuan debitur dalam mengelola usaha yang biayai b
Alternatif mitigasi risiko :
a. Membuat devisi kusus untuk validasi data dan informasi.
b. Membuat devisi kusus yang menangani pembinaan debitur dalam hal menejerial,
motivasi dan spiritual.
c. Membuat standar disasi formulir kebutuhan data / informasi yang di isi debitur
d. Konfirmasi dan validasi data atau informasi yang disampaukan debitur
d. Meminta agungan atau jaminan
e. Membuat system pemeringkatan terintegrasi dengan system seleksi dan penetapan
kebijakan jangka waktu pembiayaan usaha, tatacara pengembalian dana, pembagian
keuntungan, bidang usaha yang dapat di biayai dan sebagainya
f. Bekerja sama dengan lembaga pemerintah independen untuk memeringkat debitur se
berkala
2. Jika debitur melakukan moral hazard.
Alternatif mitigasi risiko :
a. Bank perlu mengenal lebih jauh debiturnya dengan menerapkan prinsip KYC se
konprehensif.jika diperlukan, mudhorobah hanya bisa dilakukan dengan debitur y
sebelumnya sudah memiliki pengalaman bertran saksi dengan bank dan mem
track record yang baik.
b. Bank perlu memastikan bahwa debitur memiliki kemampuan yang memadai da
menyusun laporan keuangan dan laporan aktifitas lain yang diperlukan seb
pertanggung jawaban memiliki keterikatan morak dalam melaksanakan a
mudhorobah.
c. Bank perlu memastikan bahwa debitur sudah menggunakan dana yang diberikan b
untuk usaha atau keperluan lain yang tidak bertentangan dengan yang disepa
dengan akad. Hal ini bisa dilakukan dengan menjaga hubungan baik me
mekanisme pengawasan berkala untuk memastikan bahwa debitur sudah menjalan
usahanya dengan jujur dan efisien.
d. Bank dapat melibatkan debitur dalam menentukan nisbah bagi hasil agar debitur
3. Jika kebijakan agunan perlu disesuaikan dengan tingkat kredibilitas debitur.
Alternatif mitigasi risiko :
a. Debitur tidak menyerahkan bagi hasil sesuai perhitungan yang di sepakati
b. Bank tetap mengakui haknya sebagai “ pendapatan bagi hasil “ dan “piutang bagi
HASIL: PENYEMPURNAAN PERANGKAT LUNAK
BERBASIS WEB
Sistem
pakar diberi nama IPO Srisk.
Evaluasi ulang spesifikasi perangkat lunak yang
telah dirancang untuk mempermudah
pengoperasian model deteksi dini kerugian bank
syariah.
Spesifikasi aplikasi Server: Sistem operasi
Microsoft Windows ,Webserver menggunakan
Personal Web Server (PWS)/IIS. Pemrograman
menggunakan ASP (active server pages) classic,
Net Framework version: No Managed Code,
Microsoft Data Access Object 2.6 sebagai mesin
data base Microsoft Access.
Spesifikasi aplikasi client: pemrograman
menggunakan javascript dengan rekomendasi
browser mozilla firefox, IE 9.x
HASIL: SISTEM PAKAR DIBERI NAMA IPO SRISK
IMPLEMENTASI MODEL PENILAIAN RISIKO SECARA
MANUAL
Implementasi
pada Bank Jawa Barat Syariah
(BJBS) Kantor Pusat.
Hasil penilaian risiko (tahun 2012) adalah sbb:
No
Jenis Risiko
Tingkat Risiko
1
Risiko Pembiayaan
Tingkat risiko rendah menuju sedang
2
Risiko Pasar
Tingkat risiko rendah
3
Risiko Likuiditas
Tingkat risiko rendah
4
Risiko Operasional
Tingkat risiko sedang
5
Risiko Hukum
Tingkat risiko rendah
6
Risiko Reputasi
Tingkat risiko rendah menuju sedang
7
Risiko Strategis
Tingkat risiko rendah
8
Risiko Kepatuhan
Tingkat risiko rendah menuju sedang
Implementasi
system pakar secara manual terhadap
BJB Syariah menunjukkan hasil relatif sama dengan
hasil penilaian yang dilakukan oleh Divisi Manajemen
Risiko BJB (low to moderate level).
HASIL: RANCANGAN WEBSITE
Sementara
dapat diakses di
http://idealiving.somee.com/iposrisk
HASIL: Halaman Akses Website
Aplikasi IP-SRisk Web Based dijalankan
lebih baik menggunakan Mozilla Firefox.
Untuk setting aplikasi,
registrasi indikator dan
kelompok indikator. Silahkan
masukan username dan
password administrator
Untuk sembarang user (seting
indikator dan kelompok
indikator sudah tersedia)
gunakan link ini.
HASIL: Halaman Deklarasi / Javascript
Defnisikan rule base dan variabel
global menggunakan javascript
(khusus administrator).
HASIL: Halaman Registrasi Indikator Risiko
Untuk mengganti indikator: 1) klik
nama indikator ybs.; 2) isi kotak
‘Deskripsi Indikator’ dan
‘Keterangan Indikator’; 3) klik
tombol [update]
Untuk menambah kelas risiko
indikator: 1) isi kotak-kotak ini
dengan nama kelas dan skornya;
2) klik tombol [add].
Untuk menambahkan: 1) klik
tombol [add]; 2) isi kotak
‘Deskripsi Indikator’ dan
‘Keterangan Indikator’; 3) klik
tombol [update]
Untuk menghapus indikator: klik
tombol [rem]. Operasi
penghapusan tidak dapat
dibatalkan.
Untuk mengganti kelas risiko /skor
indikator: 1) klik kelas risiko/skor ybs; 2)
isi dengan kelas risiko/skor yang sesuai;
3) tekan tombol [enter pada keyboard.
Untuk menghapus kelas risiko, klik
tombol [rem].
Halaman Registrasi Variabel Risiko
Untuk mengganti kelompok indikator: 1) klik
nama indikator ybs.; 2) isi kotak ‘Deskripsi
Kelompok Indikator’ dan ‘Rekomendasi
Perbaikan Risiko’; 3) klik tombol [update]
Untuk menghapus kelompok indikator: klik
tombol [rem]. Operasi penghapusan tidak
dapat dibatalkan.
Untuk menambahkan: 1) klik tombol
[add]; 2) isi kotak ‘Deskripsi Kelompok
Indikator’ dan ‘Rekomendasi Perbaikan
Risiko’; 3) klik tombol [update]
Untuk mengganti indikator dalam kelompok: klik
indikator ybs lalu pilihan indikator
Untuk mengganti bobot indikator, klik bobot
indikator ybs lalu isi dengan bobot dan tekan
tombol [enter pada keyboard.
Untuk menghapus kelas risiko, klik tombol [rem].
Untuk menambah indikator dalam
kelompok: 1) klik tombol ini, pilih
indikator, dan isi bobot; 2) klik tombol
[add].
HASIL: Halaman Penilaian Risiko
2) Klik tombol [Hasil Penilaian]
untuk menampilkan hasil
agregasi (kelas risiko)
1) Pada setiap kelompok
tentukan/pilih skor (dampak
kejadian)
Hasil Penilaian Risiko
2) Klik tombol [Formulir
Penilaian] untuk kembali
ke halaman [Formulir
Penilaian]
1) Klik di sini untuk
menghilangkan/menampilkan
deskripsi mitigasi risiko
sehingga tampilan menjadi lebih
ringkas
Arens, Alvin A, Elder, Randal J., and Beasley, Mark S. 2006. Auditing and Assurance Services. And Integrated Approach 11th editions, New Jersey:
Pearson Prentice Hall.
DAFTAR PUSTAKA
Bank Indonesia. 2004. Cetak Biru Pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia. Jakarta: Bank Indonesia
Bidabad,Bijan and Mahmoud Allahyarifard. 2010. Asset and liability Management in Islamic Banking. Paper prepared to be presented 3rd International
Conference on Islamic banking and finance, Karachi, Pakistan, 24-25 March,2008. Diunduh Maret 2010.http://www.bidabad.com/doc/alm-english.pdf
Boyton, Jhonson, dan Kell. 2004. Modern Auditing. Jhon Wiley & Son, Inc. America
Dewi, N.H.U. 2008. Pemahaman akuntabilitas dan sistem pengendalian intern dalam mekanisme pengendalian intern perbankan syariah (studi kasus
pada bank syariah X). Jurnal Perbanas. Vol 12 No. 3 Desember 2008.
Eriyatno. 2003. Ilmu Sistem. Volume ke-1. Bogor: IPB Press.
Gilad B. 2004. Early Warning Using Competitive Intelligence to Anticipate Market Shift, Control Risk, and Create Powerful Strategies. New York:
Amacom.
Harahap, R.D. 2011. Manajemen Likuiditas Perbankan Syariah. Diunduh Februari 2012. http://
asbanda.com/download/ManajemenLikuiditasPerbankanSyariah.doc
Ilyas, Nasirwan, 2004. “Seputar Isu Corporate Governance dalam Bank Syariah”. Paper dipresentasikan pada Seminar Nasional Ekonomi Islam Good
Corporate Governance in Islamic Banking , STIE SEBI, Jakarta.
Kusumadewi S. 2003. Artificial Intelligence (Teknik Aplikasinya). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Laudon, Kenneth C dan Laudon, Jane P, 2006. Management Information System. ninth edition. New Jersey: Prentice Hall.
Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria majemuk. Jakarta: PT Grasindo.
Pressman, R. 2002. Software Engineering: A Practitioner’s Approach. Singapore: McGraw Hill.
Oktavina, Rakhma dan Retno Maharesi. 2011. Sistem Penunjang Keputusan Penjadualan Proses Produksi Jamu Berdasarkan Good Manufacturing
Practices (GMP). Laporan Akhir Hibah Bersaing. Universitas Gunadarma.
Rouse WB dan Boff KR. 1987. System Design: Behavioral Perspectives on Designer, Tools, and organizations. New York : Elsevier Science Publishing
Co., Inc.
Sidi Purnomo. 2003. Perbankan Syariah Masa Depan. Jakarta : Senayan Abadi Publishing.
Simon RL. 1998. A Note on Identifying Strategic Risk. Harvard Business School. 9:199-203
Supono. 2008. Tahapan Pembuatan Website. Diunduh Februari 2012. http://supono.wordpress.com/2008/04/03/tahapan-pembuatan-website/
Surbakti, Muhammad Syarif. 2004. Pengaturan Khusus Bagi Perbankan Syariah. Diunduh Juni 208. http://www. takziaonline.com.
Suryadi K dan Ramdhani MA. 2002. Sistem Pendukung Keputusan: Suatu Wacana Struktural Idealisasi and Implementasi Konsep Pengambilan Keputusan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Turban, E. 1988. Decision Suport and Expert System. New York: MacMillan Publishing Company.
Triyuwono, Iwan dan Roekhuddin, 2000. Konsistensi Praktek Sistem Pengendalian Intern dan Akuntabilitas pada Lagzis (Studi Kasus di Lagzis X Jakarta),
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.3. No.2 hal. 151-167.
Zuhdi, A., A. Maria.S.A., S.B. Sutono. 2004. Model Integrasi Jaringan Syaraf Tiruan dan Sistem Pakar untuk Pengambilan Keputusan Investasi Saham.
Diunduh Februari 2012. http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/jurnal.php?jrnlId=1121.
TIK
Ketua : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, M.T. (NIDN 0329107301)
Anggota : Dr. Retno Maharesi, SSi, M.Sc. (NIDN 0315046604)
PERANCANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS WEB DETEKSI DINI RISIKO KERUGIAN PADA PENGENDALIAN INTERN INDUSTRI PERBANKAN SYARIAH
Dr. Dwi Asih Haryanti, S.E., M.M. (NIDN 0313047102)
Dr. Emirul Bahar Ssi. M.T.AAAIJ. (NIDN 0312066901)
LAPORAN AKHIR
UNGGULAN PERGURUAN TINGGI
Universitas Gunadarma
DESEMBER 2014
LATAR BELAKANG
Lembaga
intermediasi keuangan Bank syariah
dituntut untuk mematuhi prisip syariah kehatihatian dalam menjalankan usahanya (Bank
Indonesia, 2007).
Sehingga
perlu sistem pengendalian intern yang
meliputi perencanaan, organisasi, pelaksanaan
dan kontrol ketat dalam setiap penciptaan
usahanya (Sidi, 2003 ).
Pengendalian intern bank syariah :
Suatu elemen dalam sistem pengawasan yang
merupakan suatu mekanisme internal untuk
memberikan jaminan kepatuhan syariah
kepada para stakeholder bank syariah (Ilyas,
2004).
Sistem pengedalian intern lebih bersifat
mengatur ke dalam berupa mekanisme sistem
kontrol untuk kepentingan manajemen.
Dibutuhkan
alat bantu yang merepresentasikan
pendapat ahli dalam memberikan informasi lengkap
dan tepat berupa: pengetahuan, fakta, kaidah dan
model dalam suatu sistem yang user friendly dan
mudah diakses untuk proses pengendalian intern atas
risiko pada industri perbankan syariah yang efektif, .
TUJUAN
Menghasilkan perangkat lunak sistem pakar untuk
mendeteksi adanya risiko kerugian pada
pengendalian intern industri perbankan syariah
berbasis web.
TUJUAN TAHUN PERTAMA
Identifikasi
indikator risiko kerugian
Membuat database memuat informasi relevan
dengan indikator risiko kerugian
Merancang model base pengukuran risiko
kerugian
Merancang knowledge base yang merupakan
proses diagnosa risiko kerugian dan penentuan
strategi.
Merancang perangkat lunak sistem pakar deteksi
dini risiko kerugian
TUJUAN TAHUN KEDUA
Pengujian
dan implementasi sistem pakar
deteksi risiko kerugian
Melakukan penyempurnaan perangkat lunak
lunak untuk mengetahui kelemahannya.
Membangun website sistem pakar deteksi
risiko kerugian pada industri perbankan
syariah.
ROAD MAP PENELITIAN
Tahun
2000
2004
2006
2008
2008
2010
2011
2011
Judul
Konsistensi Praktek Sistem Pengendalian Intern dan
Akuntabilitas pada Lagzis (Studi Kasus di Lagzis X
Jakarta) 151-167.
Model Integrasi Jaringan Syaraf Tiruan dan Sistem
Pakar untuk Pengambilan Keputusan Investasi
Saham
Pemodelan Penilaian Risiko (Risk Assessment)
Dalam Perencanaan Audit Umum Pada Divisi Audit
Intern (Studi Kasus Pada Pt Bank Abc Kantor
Cabang Jakarta)
Pemahaman akuntabilitas dan sistem pengendalian
intern dalam mekanisme pengendalian intern
perbankan syariah (studi kasus pada bank syariah x)
Rancang Bangun Model Manajemen Strategi
Evaluasi Kinerja Usaha Mikro Dan Kecil Makanan
Ringan
Asset and liability Management in Islamic Banking.
Paper prepared to be presented 3rd International
Conference on Islamic banking and finance
Manajemen Likuiditas Perbankan Syariah
Sistem Penunjang Keputusan Penjadualan Proses
Produksi Jamu Berdasarkan Good Manufacturing
Practices (GMP)
Peneliti/Penulis
Triyuwono, Iwan
dan Roekhuddin
Zuhdi, A., A.
Maria.S.A., S.B.
Sutono
Setyobudi, Y. W.
Dewi, N.H.U.
Oktavina,
Rakhma
Bidabad,Bijan
dan Mahmoud
Allahyarifard
Harahap, R.D.
Oktavina, Rakhma
dan Retno Maharesi
Kebaruan dari penelitian mencakup
manfaat:
1. Membantu perbankan syariah dalam
mendeteksi risiko kerugian yang
mungkin terjadi dan memberikan
rekomendasi keputusan strategis
berkaitan dengan kondisi permodalan
2. Dukungan pengambilan kebijakan
bagi pemerintah dalam upaya
pengembangan industri perbankan
syariah di Indonesia.
STRUKTUR SISTEM PAKAR
Data
Model
Pengeta
huan
Sistem Manajemen
Basis Data
•Permodalan
•Teknologi
•Produksi/rendemen
Sistem Manajemen Basis
Model
•Strukturisasi Sistem
•Keputusan Kelompok
•Prediksi Kinerja Sistem
Sistem Berbasis
Pengetahuan
•Pendapat Pakar
•Pendapat Pihak Terkait
•Rule-base Skenario
•Struktur Biaya
•Indeks Komposit Kinerja
Sistem berbasis
Komputer
Data;
Eksternal
dan
Internal
Sumber
Pengetahuan
Manajemen
Data
Manajemen
Model
Ah
li
Manajem
en Dialog
Manajem
en
Pengetah
uan
Sistem Pengolahan
Terpusat
lapor
an
SPK
Manajer
(Pengguna) dan
Tugas
Sistem
Manajemen
Dialog
Pengguna
Sumber: Turban (1988)
SP
PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK
Requirements
definition
System and
software design
Implementation
and unit testing
Integration and
system testing
Operation and
maintenance
Sumber: Pressman (1992)
PERANCANGAN WEBSITE
Sumber: Supono (2008)
INDIKATOR CAPAIAN
Tahun Pertama (2013) :
a. Tugas akhir mahasiswa mengenai model penilaian risiko kerugian
pada industri perbankan syariah.
b. Tugas akhir mahasiswa mengenai implementasi model penilaian
risiko kerugian pada industri perbankan syariah.
c. Artikel yang dimuat pada prosiding/jurnal nasional terakreditasi
mengenai model deteksi dini risiko kerugian pada perbankan
syariah menggunakan jaringan syaraf tiruan.
Tahun Kedua (2014):
a. Artikel yang dimuat pada jurnal internasional terakreditasi
mengenai sistem pakar deteksi dini risiko kerugian pada perbankan
syariah.
c. Web site sistem pakar deteksi dini risiko kerugian
pada perbankan syariah.
d. HKI perangkat lunak sistem pakar deteksi dini risiko kerugian pada
perbankan syariah.
HASIL: PENGUJIAN SISTEM PAKAR
Evaluasi
model konseptual dan tahapan
penilaian risiko
Evaluasi variabel dan indikator risiko
Evaluasi penentuan skala dampak kejadian
risiko
Evaluasi penentuan skala probabilitas
keterjadian risiko
Evaluasi penilaian risiko
Evaluasi penentuan pengawasan dan mitigasi
risiko
HASIL: Evaluasi Model Konseptual
Model
konseptual yang digunakan adalah
model penilaian risiko untuk pencegahan
terhadap muculnya risiko, yaitu: Composite
Risk Index (CRI) dengan variabel dampak
kejadian dan skala probabilitas keterjadian
risiko.
Tahapan Penilaian Risiko
HASIL: Evaluasi Variabel Dan Indikator
Risiko
Variabel Risiko :
1. Risiko kredit
2. Risiko Pasar
3. Risiko Likuiditas
4. Risiko Opreasional
5. Risiko Hukum
6. Risiko Reputasi
7. Risiko Strategik
8. Risiko Kepatuhan
9. Risiko Imbal Hasil
10. Risiko Investasi
Hasil: Indikator Risiko :
1. Capital Adequacy Ratio (CAR)
2. Giro Wajib Minimum (GWM)
3. Pembiayaan yang diberikan (PYD)
4. Kualitas Aktiva Produktif (KAP)
5. Non-Performing Financing (NPF)
Risiko
Pembiayaan
Risiko
Pasar
6. Target Pembiayaan/ TP
7. Debitur Realisasi Baru yang
Menunggak (DRBM)
Risiko
Likuiditas
8. Financing To Deposit Ratio (FDR)
9. Return On Asset (ROA)
Risiko
Operasio
nal
10. Dana Pihak Ketiga (DPK)
11. Total Asset (TA)
Risiko
Hukum
12. Pelanggaran Likuiditas (PL)
13. Biaya Operasional/ Pendapatan
Operasional ( BOPO)
14. Jumlah Personil (JPL)
15. Adanya Fraud (AF)
16. Jumlah Perkara (JPA)
17. Klaim (K)
Risiko
Reputasi
Risiko
Stretagik
Risiko
Kepatuhan
Risiko
Investasi
18. Frekuensi Temuan (FT)
19. Tindak Lanjut Temuan (TLT)
Risiko
Imbal Hasil
HASIL: Evaluasi Penentuan Skala Dampak Kejadian Risiko
dan Skala Probabilitas Keterjadian Risiko
• Skala dampak kejadian risiko dinilai dengan
skala 1-5: 1 mewakili minimum dan 5
mewakili maksimum dampak kerugian yang
mungkin terjadi atas suatu risiko.
• Skala probabilitas keterjadian risiko
menghitung kemungkinan terulang kembali
suatu risiko pada bank syariah, pihak audit
internal memberikan nilai skala probabilitas
keterjadian risiko menggunakan skala 1- 5,
skala 1 mewakili skala probabilitas
keterjadian sangat rendah dan 5 mewakili
sangat tinggi.
HASIL: Evaluasi Model Penilaian Risiko
CRI variabel risiko =
skala dampak kejadian risiko indikator i * skala
probabilitas keterjadian risiko indikator i))
Panjang Kelas Interval (P)
range ( r)
banyaknya kelas (k)
Kelas Interval 1 = tingkat risiko rendah
Kelas Interval 2 = tingkat risiko rendah menuju sedang
Kelas Interval 3 = tingkat sedang
Kelas Interval 4 = tingkat risiko sedang menuju tinggi
Kelas Interval 5 = tingkat risiko tinggi
HASIL: Evaluasi Penentuan Pengawasan Dan Mitigasi Risiko
Variabel
1. Risiko Pembiayaan
Penilaian Risiko
Alternatif Mitigasi
1. Rendah
Lakukan pengawasan
2.
3.
4.
5.
1. Jika bank salah dalam menilai
kemampuan membayar debitur
Alternatif mitigasi risiko :
a. Membuat divisi khusus untuk
validasi data dan informasi.
b. Membuat standardisasi formulir
kebutuhan data atau informasi yang
harus diisi debitur.
c. Meminta agunan atau jaminan.
d. Membuat sistem pemeringkatan
terintegrasi dengan sistem seleksi
dan penetapan kebijakan (termin)
pembiayaan, seperti pagu pinjaman
tenor, skema pelunasan, dan
sebagainya.
e. Perlunya lembaga pemeringkat
independen untuk memeringkat
debitr secara berkala.
2.Jika nilai aset yang diagunankan berbeda
dengan harga pasarnya
Alternatif mitigasi risiko :
a. Mengecek harga pasar aset yang
diagunakan,
b. Menilai kembali agunan secara
berkala.
c. Membuat simulasi perubahan harga
wajar agunan terhadap eksposur
utang debitur, dan mengaitkannya
dengan kebijakan hair-cut pada saat
jatuh tempo.
d. Perlunya sinergi antara bank dan
pegadaian dalam pengelolaan
agunan.
3.Jika penjamin tidak mampu membayar
tunggakan debitur
Alternatif mitigasi risiko :
a. Bank perlu memastikan kredibilitas
penjamin pada waktu kontrak.
b. Bank perlu menjaga hubungan baik
dengan penjamin.
c. Bank perlu mengevaluasi
kemampuan membayar penjamin
sekala berkala
d. Perbankan perlu melembagakan
asosiasi penjamin untuk
mempermudah dalam
pengawasan atau evaluasi, menjaga
hubungan baik dan mningkatkan
kredibilitas kolektif penjamin
4. Jika debitur mengalami gagal bayar
Alternatf mitigasi risiko :
a.
Bank perlu melakukan simulasi
untuk merestrukturisasi utang atau
memilih kebijakan Hair – cut.
Rendah menuju sedang
Sedang
Sedang menuju Tinggi
Tinggi
2. Risiko Pasar
1. Rendah
2. Rendah menuju sedang
3. Sedang
4. Sedang menuju Tinggi
5. Tinggi
Lakukan pengawasan
1. Melakukan penyesuaian pendapatan beban (netting). Karena tTidak seperti bank
konvensional yang dapat melakukan lindung nilai dengan instrumen derivatif berbasis
bunga, bank Islam dituntut kreatif untuk mengatasi long position pada valas. Alternatif
yang digunakan adalah dengan menyamankan pendapatkan dengan biaya. Akan tetapi jika
bank Islam memutuskan untuk bermain di level internasional, kebijakan strategis terhadap
risiko nilai tukar harus diberlakukan secara preventif. Terdapat beberapa strategi dasar bagi
bank islam dalam mengatasi potensi risiko nilai tukar. Diantaranya, memastikan bahwa
setiap biaya dan pendapatan dari sebuah investasi berada dalam nilai tukar yang sama.
2. Kebijakan limit posisi. Kebijakan yang dapat digunakan untuk mengelola risiko pasar
adalah membatasi posisi bank pada transaksi keuangan, posisi long dan short, dengan
mempertimbangkan risiko pasar dari posisi bank pada sebuah transaksi. Bank islam dapat
menerapkan kebijakan limit pada tataran strategis, karena itu jika ada permintaan transaksi
baru yang mengakibatkan posisi terbuka pada valas makin besar, bank harus menahan
hingga posisi tersebut bergerak turun. Trade off antara risiko nilai tukar dan hilangnya
peluang bisnis dapat muncul dengan adalnya pembatasan posisi. Tetapi metode ini relatif
aman digunakan. Bank islam tidak boleh menerima transaksi baru dalam valas, jika akan
menyebabkan investor dan nasabahkanya berada dalam situasi berisiko.
3. Kebijakan limit kerugian. Kebijakan ini umumnya menekankan pada tindakan menarik
keluar investasi, jika perusahaan yang diinvestasikan mengalami tanda-tanda kebangkrutan
atau kerugian yang besar. Dalam prinsip bagi hasil, selayaknya kerugian ditanggung
bersama oleh semua pihak yang terikat dalam skema syirkah, tentu sesuai dengan
kontribusi modalnya. Oleh karena itu, mitigasi risiko yang dapt diterapkan bersifat
normatif. Beberapa elemen penilaian terhadap perusahaan yag dinilai rendah karena
kerugian besar, sebagai pedoman awal sebelum bank mengambil kebijakan menarik keluar
dananya dari bisnis tersebut.
3. Risiko Likuiditas
1. Rendah
Lakukan pengawasan
2. Rendah menuju sedang
3. Sedang
4. Sedang menuju Tinggi
5. Tinggi
1. Jika terjadi kelebihan likuiditas, bank
syariah harus mencari berbagai
instrumen investasi jangka pendek yang
dapt digunakan untuk menempatkan
dana lebih tersebut. karena sifatnya
semetara, maka sebaiknya instrumen
investasi yang dipilih merupakan
instrumen yang mudah ditraksaksikan
di pasar sehingga sewaktu waktu bank
islam membutuhkan likuiditas segera
instrumen investasi tersebut dapat
segera dicairkan.
2. Jika terjadi kekurangan likuiditas, maka
bank syariah harus mencari sumber
dana dengan biaya relatif murah untuk
mendanai kekurangan likuiditas yang
ada. Beberapa sumber pendanaan
jangka pendek biasanya dapat diperoleh
dari berbagai instrumen invesasi pasar
atau antar bank.
3. Melakukan sekuritisasi atas beberapa
aset yang bank miliki di mana bank
menerbitkan surat berharga sebagai
underlying asset.
4. Risiko Operasional
1. Rendah
Lakukan pengawasan
2. Rendah menuju sedang
3. Sedang
4. Sedang menuju Tinggi
5. Tinggi
1. Jika risiko yang frekuensinya terjadi
rendah namun bisa menimbulkan
dampak yang besar bisa dikeloladengan
membagi atau mentransfer risiko
tersebut dengan perusahaan tafakul.
2. Jika risiko dengan frekuensi keterjadian
rendah dan kalaupun terjadi dampak
kerugiannya masih bisa di toleransi
oleh bank Islam dapat dikelola dengan
proses kontrol internal yang memadai.
3. Jika risiko yang kemungkinan frekuensi
terjadinya tinggi dan bila terjadi
menimbulkan dampak yang bisa
mengacaukan bank harus dicegah
dengan supervisi ketat.
5. Risiko Hukum
1. Rendah
Lakukan pengawasan
2. Rendah menuju sedang
3. Sedang
4. Sedang menuju Tinggi
5. Tinggi
1. Melakukan kajian hukum atas dokumendokumen yang memiliki aspek hukum
baik berupa perjanjian atau peraturan
internal sebelum diberlakukan.
2. Memonitor perkara pengadilan yang
sedang berlangsung dengan mengikuti
segala perkembangannya.
3. Melakukan evaluasi transaksi material
dari aspek hukum sebelum transaksi
dijalankan.
4. Memberikan pelatihan atau penyuluhan
aspek-aspek hukum sebelum transaksi
dijalankan. Dengan kata lain
memberikan pelatihan atau penyuluhan
aspek-aspek hukum kepada karyawan
yang sehari-harinya berpotensi untuk
memiliki masalah dengan risiko
hukum.
6. Risiko Reputasi
1. Rendah
2.
3.
4.
5.
Rendah menuju sedang
Sedang
Sedang menuju Tinggi
Tinggi
Lakukan pengawasan
1.
2.
3.
4.
Melakukan penanganan pengaduan
nasabah yang secara jelas mengatur
kebijakan, prosedur, unit kerja yang
melakukan pemantauan dan pelaporan
seputar penanganan pengaduan nasabah
termasuk di dalamnya format pelaporan
kepada Bank Indonesia.
Pemantauan keluhan nasabah dan
hasilnya dilaporkan secara rutin kepada
pimpinan unit kerja masing-masing dan
secara khusus disampaikan kepada
Direksi. Laporan keluhan nasabah
dibuat untuk mengetahui
perkembangan jumlah keluhan dan
yang terpenting penanganannya.
Melakukan pengembangan
infrastruktur yang meliputi
implementasi software dan
hardwareyang tepat guna,
pengembangan prosedur serta
manajemen kerja yang semakin baik.
Pengembangan Infrastruktur sistem
informasi manajemen dapat
memudahkan pemantauan dan
mendukung kecepatan dan kualitas
kerja organisasi.
Mengoptimalkan peran DPS (Dewan
pengawas Syariah), agar dapat bisa
memastikan segala produk dan sistem
operasinal bank syariah benar-benar
sesuai syariah. Untuk memastikan
setiap transaksi sesuai dengan syari’ah,
anggota DPS harus memahami ilmu
ekonomi dan perbankan dan
berpengalaman luas di bidang hukum
Islam. Dengan demikian kualifikasi
menjadi anggota DPS harus memahami
ilmu ekonomi dan keuangan serta
perbankan serta expert di bidang
syariah. Mengacu pada kualifikasi DPS
tersebut di atas, maka bank-bank
syariah di Indonesia perlu melakukan
restrukturisasi, perbaikan dan
perubahan ke arah yang lebih baik dan
mengangkat DPS dari kalangan
ilmuwan ekonomi Islam yang
berkompeten di bidangnya. Hal ini
mutlak perlu dilakukan agar perannya
bisa optimal dan menimbulkan citra
positif bagi pengembangan bank
syariah di Indonesia
7. Risiko Strategik
1. Rendah
2.
3.
4.
5.
Rendah menuju sedang
Sedang
Sedang menuju Tinggi
Tinggi
Lakukan pengawasan
1. Jika karena adanya bank Islam baru
yang masuk kedalam industri.
Alternatif mitigasi risiko :
a. Masuknya bank Islam baru dalam
industry bisa dipandang sebagai suatu
rahmat bahwa bank-bank ini akan
lebih “meramaikan” geliat keuangan
islami yang ada. Namun, fenomena ini
pun perlu ditanggapi dari kacamata
bisnis. Jangan pernah sekalipun
menganggap remeh para pemain baru
yang masuk. Bank perlu membentuk
suatu task force khusus yang meneliti
seluk-beluk mengenai pemain baru ini,
lalu merekomendasikan bagaimana
langkah terbaik untuk dapat
berkompetisi secara sehat dengan
pemain baru ini.
b.Pemain baru jangan selalu dianggap
sebagai musuh. Bisa saja mereka
dijadikan partner dalam berbisnis,
sehingga praktik co-opetion dan bukan
pure competition-lah yang dilakukan.
2.
Jika muncul produk substitusi baru
Alternatif mitigasi risiko :
a. Apa pun produk baru yang muncul,
bank islam harus berpegang teguh
pada prinsip kepatuhan terhadap nilanilai islam. Jika produk baru yang
ditawarkan bank islam lain dianggap
tidak sesuai dengan visi/misi bank,
lebih baik untuk tidak ikut-ikutan pada
produk baru tersebut.
b. Perlunya membentuk satu tim
komunikasi yang dapat menjelaskan
keunggulan produk yang dimiliki bank
saat ini. Misalnya: jika bank tidak mau
mengeluarkan Islamic credit card
karena kontraversinya, maka bank bisa
mengomunikasikan bahwa debit card
atau setidaknya charge card adalah
lebih nyaman dan damai di hati, bank
juga bisa membuat semacam brosur
edukasi financial planning yang
didalamnya menjelaskan penggunaan
kartu kredit yang tidak begitu
direkomendasikan dan sebagainya.
c. Membentuk divisi pengembangan
produk dan membekalinya dengan
pelatihan yang berkesinambungan dan
informasi update mengenai preferensi
layanan nasabah.
3.
Jika strategi tidak sejalan dengan
visi/misi bank.
Alternatif mitigasi risiko :
a. Melakukan
monitoring
atas
8. Risiko Kepatuhan
1. Rendah
Lakukan pengawasan
2. Rendah menuju sedang
3. Sedang
4. Sedang menuju Tinggi
5. Tinggi
1. Pada tahap sebelum bisnis berjalan, jika
rancangan produk baru tersebut
dianggap sesuai dengan berbagai
ketentuan syariah, maka bank Islam
dapat memperkenalkan produk baru
tersebut kepada masyarakat. Jika pada
tahap ini ditemukan pelanggaran
prinsip syariah dalam rancangan
produk, maka produk baru harus
dihentikan pengembangannya. Namun,
jika ketidakpatuhan terhadap prinsip
syariah ditemukan pada tahap kedua,
IFSB memberikan pandangan bahwa
semua pendapatan yang bersumber dari
transaksi tersebut tidak diakui atau
dianggap sebagai kerugian. DPS atau
pihak terkait dapat memberikan sanksi
kepada bank Islam karena telah
mengabaikan prinsip syariah dalam
kegiatan operasionalnya. Jenis sanksi
yang diberikan sangat tergantung dari
peraturan dan diskresi dari otoritas
yang berwenang dalam kepatuhan
terhadap prinsip syariah.
2. Pada tahap setelah bisnis berjalan,
manajemen risiko kepatuhan syariah
dilakukan untuk mengevaluasi setiap
produk
perbankan
islam
yang
ditawarkan kepada masyarakat. Hal ini
dilakukan utnuk memastikan bahwa
setiap produk dan pelayanan bank
syariah konsisten dalam melaksanakan
prinsip-prinsip syariah.
9. Risiko Imbal Hasil
1. Rendah
Lakukan pengawasan
2. Rendah menuju sedang
3. Sedang
4. Sedang menuju Tinggi
5. Tinggi
1. Memberikan nisbah (imbal hasil) yang
menarik ketika suku bunga di pasar
mengalami kenaikan.
2. Memberikan reward agar nasabah
tidak memindahkan dananya.
3. Melakukan pencadangan keuntungan
atau profit equalization reserve (PER)
10. Risiko
Investasi
1. Rendah
Lakukan pengawasan
2. Rendah menuju sedang
3. Sedang
4. Sedang menuju Tinggi
5. Tinggi
Pada investasi mudharabah :
1. Jika bank salah dalam menilai kemampuan debitur dalam mengelola usaha yang biayai b
Alternatif mitigasi risiko :
a. Membuat devisi kusus untuk validasi data dan informasi.
b. Membuat devisi kusus yang menangani pembinaan debitur dalam hal menejerial,
motivasi dan spiritual.
c. Membuat standar disasi formulir kebutuhan data / informasi yang di isi debitur
d. Konfirmasi dan validasi data atau informasi yang disampaukan debitur
d. Meminta agungan atau jaminan
e. Membuat system pemeringkatan terintegrasi dengan system seleksi dan penetapan
kebijakan jangka waktu pembiayaan usaha, tatacara pengembalian dana, pembagian
keuntungan, bidang usaha yang dapat di biayai dan sebagainya
f. Bekerja sama dengan lembaga pemerintah independen untuk memeringkat debitur se
berkala
2. Jika debitur melakukan moral hazard.
Alternatif mitigasi risiko :
a. Bank perlu mengenal lebih jauh debiturnya dengan menerapkan prinsip KYC se
konprehensif.jika diperlukan, mudhorobah hanya bisa dilakukan dengan debitur y
sebelumnya sudah memiliki pengalaman bertran saksi dengan bank dan mem
track record yang baik.
b. Bank perlu memastikan bahwa debitur memiliki kemampuan yang memadai da
menyusun laporan keuangan dan laporan aktifitas lain yang diperlukan seb
pertanggung jawaban memiliki keterikatan morak dalam melaksanakan a
mudhorobah.
c. Bank perlu memastikan bahwa debitur sudah menggunakan dana yang diberikan b
untuk usaha atau keperluan lain yang tidak bertentangan dengan yang disepa
dengan akad. Hal ini bisa dilakukan dengan menjaga hubungan baik me
mekanisme pengawasan berkala untuk memastikan bahwa debitur sudah menjalan
usahanya dengan jujur dan efisien.
d. Bank dapat melibatkan debitur dalam menentukan nisbah bagi hasil agar debitur
3. Jika kebijakan agunan perlu disesuaikan dengan tingkat kredibilitas debitur.
Alternatif mitigasi risiko :
a. Debitur tidak menyerahkan bagi hasil sesuai perhitungan yang di sepakati
b. Bank tetap mengakui haknya sebagai “ pendapatan bagi hasil “ dan “piutang bagi
HASIL: PENYEMPURNAAN PERANGKAT LUNAK
BERBASIS WEB
Sistem
pakar diberi nama IPO Srisk.
Evaluasi ulang spesifikasi perangkat lunak yang
telah dirancang untuk mempermudah
pengoperasian model deteksi dini kerugian bank
syariah.
Spesifikasi aplikasi Server: Sistem operasi
Microsoft Windows ,Webserver menggunakan
Personal Web Server (PWS)/IIS. Pemrograman
menggunakan ASP (active server pages) classic,
Net Framework version: No Managed Code,
Microsoft Data Access Object 2.6 sebagai mesin
data base Microsoft Access.
Spesifikasi aplikasi client: pemrograman
menggunakan javascript dengan rekomendasi
browser mozilla firefox, IE 9.x
HASIL: SISTEM PAKAR DIBERI NAMA IPO SRISK
IMPLEMENTASI MODEL PENILAIAN RISIKO SECARA
MANUAL
Implementasi
pada Bank Jawa Barat Syariah
(BJBS) Kantor Pusat.
Hasil penilaian risiko (tahun 2012) adalah sbb:
No
Jenis Risiko
Tingkat Risiko
1
Risiko Pembiayaan
Tingkat risiko rendah menuju sedang
2
Risiko Pasar
Tingkat risiko rendah
3
Risiko Likuiditas
Tingkat risiko rendah
4
Risiko Operasional
Tingkat risiko sedang
5
Risiko Hukum
Tingkat risiko rendah
6
Risiko Reputasi
Tingkat risiko rendah menuju sedang
7
Risiko Strategis
Tingkat risiko rendah
8
Risiko Kepatuhan
Tingkat risiko rendah menuju sedang
Implementasi
system pakar secara manual terhadap
BJB Syariah menunjukkan hasil relatif sama dengan
hasil penilaian yang dilakukan oleh Divisi Manajemen
Risiko BJB (low to moderate level).
HASIL: RANCANGAN WEBSITE
Sementara
dapat diakses di
http://idealiving.somee.com/iposrisk
HASIL: Halaman Akses Website
Aplikasi IP-SRisk Web Based dijalankan
lebih baik menggunakan Mozilla Firefox.
Untuk setting aplikasi,
registrasi indikator dan
kelompok indikator. Silahkan
masukan username dan
password administrator
Untuk sembarang user (seting
indikator dan kelompok
indikator sudah tersedia)
gunakan link ini.
HASIL: Halaman Deklarasi / Javascript
Defnisikan rule base dan variabel
global menggunakan javascript
(khusus administrator).
HASIL: Halaman Registrasi Indikator Risiko
Untuk mengganti indikator: 1) klik
nama indikator ybs.; 2) isi kotak
‘Deskripsi Indikator’ dan
‘Keterangan Indikator’; 3) klik
tombol [update]
Untuk menambah kelas risiko
indikator: 1) isi kotak-kotak ini
dengan nama kelas dan skornya;
2) klik tombol [add].
Untuk menambahkan: 1) klik
tombol [add]; 2) isi kotak
‘Deskripsi Indikator’ dan
‘Keterangan Indikator’; 3) klik
tombol [update]
Untuk menghapus indikator: klik
tombol [rem]. Operasi
penghapusan tidak dapat
dibatalkan.
Untuk mengganti kelas risiko /skor
indikator: 1) klik kelas risiko/skor ybs; 2)
isi dengan kelas risiko/skor yang sesuai;
3) tekan tombol [enter pada keyboard.
Untuk menghapus kelas risiko, klik
tombol [rem].
Halaman Registrasi Variabel Risiko
Untuk mengganti kelompok indikator: 1) klik
nama indikator ybs.; 2) isi kotak ‘Deskripsi
Kelompok Indikator’ dan ‘Rekomendasi
Perbaikan Risiko’; 3) klik tombol [update]
Untuk menghapus kelompok indikator: klik
tombol [rem]. Operasi penghapusan tidak
dapat dibatalkan.
Untuk menambahkan: 1) klik tombol
[add]; 2) isi kotak ‘Deskripsi Kelompok
Indikator’ dan ‘Rekomendasi Perbaikan
Risiko’; 3) klik tombol [update]
Untuk mengganti indikator dalam kelompok: klik
indikator ybs lalu pilihan indikator
Untuk mengganti bobot indikator, klik bobot
indikator ybs lalu isi dengan bobot dan tekan
tombol [enter pada keyboard.
Untuk menghapus kelas risiko, klik tombol [rem].
Untuk menambah indikator dalam
kelompok: 1) klik tombol ini, pilih
indikator, dan isi bobot; 2) klik tombol
[add].
HASIL: Halaman Penilaian Risiko
2) Klik tombol [Hasil Penilaian]
untuk menampilkan hasil
agregasi (kelas risiko)
1) Pada setiap kelompok
tentukan/pilih skor (dampak
kejadian)
Hasil Penilaian Risiko
2) Klik tombol [Formulir
Penilaian] untuk kembali
ke halaman [Formulir
Penilaian]
1) Klik di sini untuk
menghilangkan/menampilkan
deskripsi mitigasi risiko
sehingga tampilan menjadi lebih
ringkas
Arens, Alvin A, Elder, Randal J., and Beasley, Mark S. 2006. Auditing and Assurance Services. And Integrated Approach 11th editions, New Jersey:
Pearson Prentice Hall.
DAFTAR PUSTAKA
Bank Indonesia. 2004. Cetak Biru Pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia. Jakarta: Bank Indonesia
Bidabad,Bijan and Mahmoud Allahyarifard. 2010. Asset and liability Management in Islamic Banking. Paper prepared to be presented 3rd International
Conference on Islamic banking and finance, Karachi, Pakistan, 24-25 March,2008. Diunduh Maret 2010.http://www.bidabad.com/doc/alm-english.pdf
Boyton, Jhonson, dan Kell. 2004. Modern Auditing. Jhon Wiley & Son, Inc. America
Dewi, N.H.U. 2008. Pemahaman akuntabilitas dan sistem pengendalian intern dalam mekanisme pengendalian intern perbankan syariah (studi kasus
pada bank syariah X). Jurnal Perbanas. Vol 12 No. 3 Desember 2008.
Eriyatno. 2003. Ilmu Sistem. Volume ke-1. Bogor: IPB Press.
Gilad B. 2004. Early Warning Using Competitive Intelligence to Anticipate Market Shift, Control Risk, and Create Powerful Strategies. New York:
Amacom.
Harahap, R.D. 2011. Manajemen Likuiditas Perbankan Syariah. Diunduh Februari 2012. http://
asbanda.com/download/ManajemenLikuiditasPerbankanSyariah.doc
Ilyas, Nasirwan, 2004. “Seputar Isu Corporate Governance dalam Bank Syariah”. Paper dipresentasikan pada Seminar Nasional Ekonomi Islam Good
Corporate Governance in Islamic Banking , STIE SEBI, Jakarta.
Kusumadewi S. 2003. Artificial Intelligence (Teknik Aplikasinya). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Laudon, Kenneth C dan Laudon, Jane P, 2006. Management Information System. ninth edition. New Jersey: Prentice Hall.
Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria majemuk. Jakarta: PT Grasindo.
Pressman, R. 2002. Software Engineering: A Practitioner’s Approach. Singapore: McGraw Hill.
Oktavina, Rakhma dan Retno Maharesi. 2011. Sistem Penunjang Keputusan Penjadualan Proses Produksi Jamu Berdasarkan Good Manufacturing
Practices (GMP). Laporan Akhir Hibah Bersaing. Universitas Gunadarma.
Rouse WB dan Boff KR. 1987. System Design: Behavioral Perspectives on Designer, Tools, and organizations. New York : Elsevier Science Publishing
Co., Inc.
Sidi Purnomo. 2003. Perbankan Syariah Masa Depan. Jakarta : Senayan Abadi Publishing.
Simon RL. 1998. A Note on Identifying Strategic Risk. Harvard Business School. 9:199-203
Supono. 2008. Tahapan Pembuatan Website. Diunduh Februari 2012. http://supono.wordpress.com/2008/04/03/tahapan-pembuatan-website/
Surbakti, Muhammad Syarif. 2004. Pengaturan Khusus Bagi Perbankan Syariah. Diunduh Juni 208. http://www. takziaonline.com.
Suryadi K dan Ramdhani MA. 2002. Sistem Pendukung Keputusan: Suatu Wacana Struktural Idealisasi and Implementasi Konsep Pengambilan Keputusan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Turban, E. 1988. Decision Suport and Expert System. New York: MacMillan Publishing Company.
Triyuwono, Iwan dan Roekhuddin, 2000. Konsistensi Praktek Sistem Pengendalian Intern dan Akuntabilitas pada Lagzis (Studi Kasus di Lagzis X Jakarta),
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.3. No.2 hal. 151-167.
Zuhdi, A., A. Maria.S.A., S.B. Sutono. 2004. Model Integrasi Jaringan Syaraf Tiruan dan Sistem Pakar untuk Pengambilan Keputusan Investasi Saham.
Diunduh Februari 2012. http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/jurnal.php?jrnlId=1121.