KETERKAITAN KERJA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PELAJAR DAN MAHASISWA DI WILAYAH RW 07 KAMPUNG PRAWIROTAMAN YOGYAKARTA (The Relationship Between Occupying and Learning Motivation of Students at Region RW 07 Kampung Prawirotaman Yogyakarta) SKRIPSI

KETERKAITAN KERJA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PELAJAR DAN MAHASISWA DI WILAYAH RW 07 KAMPUNG PRAWIROTAMAN YOGYAKARTA

(The Relationship Between Occupying and Learning Motivation of Students at Region RW 07 Kampung Prawirotaman Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (SPd.I) Program Studi Pendidkan Agama Islam

Oleh : Andriansyah Zaenuri 03422001 JURUSAN TARBIYAH FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM UNUVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2008

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Andriansyah Zaenuri NIM : 03422001 Jurusan : Tarbiyah/ Pendidikan Agama Islam Fakultas : Ilmu Agama Islam

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya orang lain yang pernah diajukan unutk memperoleh gelar kesrjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oloeh orang lain, tanpa terkecuali yang secara tertulis diacu dalam nasakah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, 20 Juni 2008

Andriansyah Zaenuri

FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM

JURUSAN TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA REKOMENDASI PEMBIMBING

Yang bertanda tangan di bawah ini, Dosen Pembimbing Skripsi: Nama Mahasiswa

: Andriansyah Zaenuri

Nomor mahasiswa : 03 422 001 Judul Skripsi

: Keterkaitan Kerja Dengan Motivasi Belajar Pelajar dan Mahasiswa di Wilayah RW 07 Kampung Prawirotaman Yogyakarta.

menyatakan bahwa, berdasarkan proses dan hasil bimbingan selama ini, serta dilakukannya perbaikan, maka yang bersangkutan dapat mendaftarkan diri untuk mengikuti munaqasah skripsi pada Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Yogyakarta, 20 Juni 2008

Dra. M. Hajar Dewantara, M.Ag Dosen Pembimbing

NOTA DINAS Yogyakarta, 6 Jumadis sani 1429 H Hal : Skripsi

20 Juni 2008 M

Kepada : Yth. Dekan Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia di Yogyakarta

Assalamu’alaikum Wr. Wb, Berdasarkan penunjukan Dekan Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia dengan surat nomor: 098/Dek/70/FIAI/IV/08 tanggal 20 Juni 2008 atas tugas kami sebagai pembimbing skripsi saudara : Nama : Andriansyah Zaenuri Nomor Pokok/NIMKO

Mahasiswa Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia Jurusan / Program Studi

: Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam

Tahun Akademik

: 2007- 2008

Judul Skripsi : Keterkaitan Kerja Dengan Motivasi Belajar Pelajar dan Mahasiswa di Wilayah RW 07 Kampung Prawirotaman Yogyakaarta

setelah kami teliti dan diadakan perbaikan seperlunya, akhirnya kami berketetapan bahwa skripsi saudara tersebut di atas memenuhi syarat untuk diajukan ke sidang munaqosah Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia.

Demikian pernyataan ini, semoga dalam waktu dekat ini dapat diujikan dan bersama ini kami lampirkan 3 (tiga) eksemplar skripsi dimaksud.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb, Dosen Pembimbing,

Drs. Hajar Dewantoro, M,Ag

MOTTO

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan dirinya sendiri (QS. Ar-Ra’du :11).

PERSEMBAHAN

SKRIPSI INI KU PERSEMBAHKAN KEPADA BAPAK DAN IBU TERSAYANG ADIK- ADIK DAN KELUARGA NUNGKY TERSAYANG KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilaa’lamiin . Dengan rahmat Allah SWT dan karuniaNya, dan tak lupa shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Rasulullah Saw, Para Sahabat dan Pengikutnya di akhir zaman Amiin.

Peneliti telah menyeleseikan skripsi dengan suatu kekurangan dan kelebihan. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tak tidak langsung oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada :

Bpk Prof. Dr Edy Suandi Hamid, M.Ec selaku Rektor Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Bpk Drs. H M. Fajar Hidayanto, MM selaku Dekan Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Bpk Drs. M Hajar Dewantara, M.Ag selaku Kaprodi jurusan Tarbiyah dan Dosen Pembimbing Skripsi, apabila ada perilaku yang kurang berkenan dan salah- salah kata atau ucapan penulis mohon maaf yang sebesar- besarnya. Drs. Djuwarijah, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Tarbiyah dan Dosen Pembimbing Akademik yang selama ini telah membibimbing penulis dari awal perkuliahan, apabila ada perilaku yang kurang berkenan dan salah- salah kata atau ucapan penulis mohon maaf yang sebesar- besarnya. Dosen- Dosen Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia Yogyakarta yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu terimakasih atas ilmu yang diberikan semoga bermanfaat di dunia dan di akhirat. Pegawai Administratif Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Pak Muhhanam, Om Lilik, Pakde Jiwanggo, Om Taryo, Om Da’ul, Bu Titik, Bu Neni, Bu Siti Aisyah, Om Pur, Pakde Nardi, Pakde Parman, Pak Darudi, Om Ali, Pak Zumaroh.

Bapak- bapak Satpam yang selalu mengamankan kampus dan memberi informasi Pak Yono, Pak Ponidi, Om Jatmiko, Om Andri, Pakde Dawami. Babe dan Ibu tersayang terima kasih untuk semuanya, doa, dorongan, dan biaya mohon maaf bila anakmu ini bandel. Adik- adikku Ryan, Ardi, Gigih jangan pada bandel bakti sama Babe dan Ibu yaaa… Keluarga Prawirotaman Mbah Putri dan Mbah Kakung, Bu Wahyu, Bu Supri, Om Tok, Pakde Agus, Budhe Iin, Pakde Amat, Budhe Midah, Pakde Harno, Budhe Supri, Mbah Yekti, Mbak Etik, Mbak Ida, Mas Apri. Kluarga Pakem Bu Retno n Keluarga Terima kasih atas tumpangannya. Mbak dan Adik- adik sepupu, Yayuk, Nova, Aldi, Nanuk, Nurul, Dika, Tata, Dela, Mbak Erna, Rara, Puji Lestari. Pak RW O7 Prawirotaman yang telah memberikan izinnya dan warga Prwairotaman. Deden dan istrinya, Darmo, Sasongko, Manyun”n” Eka, Bowo_Cacing, Budi n Keluarga, temen- temen KKN Indra, Rio, Beky, Aan, Rindang, Irsyad, Hani, Asfi, Dian, Ita, Yani. Temen2 semua yang telah memberikan dorongan dan doa buat Jupri thank’s banget telah membantu atas terselesaikannya skripsi ini, temen2 Pingpong Pak Pargono/ Bosse, Mbah Dayat, Asep, Irfan, , Pak Ari jangan berhenti untuk berlatih CAAYYOOO……. Buat Mbib n anak- anak kos juga, Said, Jhon Nawir, Begal, Galih, Hamzah, jangan pada tidur terus. Sangat teristimewa buat calon istriku “NUNGKY” tersayang yang selalu menemani saat suka dan duka, memberi dorongan serta doa pokoknya semuanya dech tapi jangan dicubitin terus yaaa sakittt hehehehehe……

Penulis sadar bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat dibutuhkan. Dan untuk semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini penulis mengcapkan banyak terima kasih atas bantuan dan doanya semoga amal kebaikannya di terima Allah SWT Amiin.

Yogayakarta, 20 Juni 2008

Andriansyah Zaenuri

ABSTRAK KETERKAITAN KERJA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PELAJAR DAN MAHASISWA DI RW 07 KAMPUNG PRAWIROTAMAN YOGYAKARTA

Penelitian dalam rangka penyusunan kripsi ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan kerja dengan motivasi belajar pelajar dan mahasiswa RW 07 Kampung Prawirotaman Yogyakarta.

Subjek penelitian ini adalah pelajar dan mahasiswa di wilayah RW 07 Kampung Prawirotaman Yogyakarta yang mempunyai pekerjaan sambilan di luar jam belajarnya atau sekolahnya. Berdasarkan pada kondisi populasi dengan faktor kerja yang kurang memadai, maka untuk kelancaran penelitian, penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode populasi.

Metode pengambilan data menggunakan metode angket dengan menggunakan skala sikap Likert dengan skor 1-4 dan dokumentasi serta observasi sebagai pelengkap dari data yang tidak diperoleh dari angket. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan bantuan program SPSS versi 12.0 for Windows.

Hasil penelitian menunjukan bahwa kerja mempunyai pengaruh terhadap motivasi belajar pelajar dan mahasiswa yang dibuktikan dengan besarnya nilai R Square, yaitu sebesar 0,630 pada tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian kerja mempunyai pengaruh 63% dalam penurunan tingkat motivasi belajar pelajar dan mahasiswa RW 07 Kampung Prawirotaman Yogyakarta, sehingga diketahui bahwa motivasi belajar pelajar dan mahasiswa RW 07 Kampung Prawirotaman Yogyakarta menurun seiring berlawanan dengan peningkatan terhadap kerja. Berdasarkan perhitungan tersebut maka, hipotesis alternatif (Ha) bahwa “keterkaitan kerja terhadap motivasi belajar pelajar dan mahasiswa RW 07 Kampung Prawirotaman Yogyakarta” diterima, sehingga hipotesis nihil (Ho) ditolak.

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ………………………………………………………

i SURAT PENGESAHAN..............................................................................

ii SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ……………………………………

iii REKOMENDASI PEMBIMBING ………………………………………..

iv NOTA DINAS …………………………………………………………….. ..

v MOTTO .……………………………………………………………………. vi HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................

vii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1 Subyek Penelitian……………………………………......................

20 Tabel 2 Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Belajar ...……………………………

25 Tabel 3 Kisi-Kisi Instrumen Kerja ....………………………………….........

26

tentu ada yang belajar. Dapat diketahui bahwa belajar itu merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan atau aktivitas, misalnya dengan membaca, mengamati, meniru, dan lain sebagainya. Belajar akan lebih baik apabila si subyek belajar itu mengalami atau melakukannya. Dalam arti luas belajar dapat di artikan sebagai kegiatan psiko- fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya dan dalam arti sempit belajar merupakan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya dan intinya belajar adalah penambahan pengetahuan. “Belajar adalah berubah” dalam hal ini yang di maksudkan belajar berarti usaha mengubah tingkah laku, jadi belajar akan membawa suatu perubahan pada individu- individu yang belajar. Yang di maksud dengan perubahan di sini tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan tetapi berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak penyesuain diri. Dapat juga di katakan bahwa belajar itu sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko- fisik untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif, psikomotorik.

(Oemar Hamalik 2000: 45) Hilgard dan Brower mendefinisikan belajar sebagai perubahan dalam perbuatan melalui aktifitas, praktek, dan pengalaman . Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Belajar adalah suatu proses bukan suatu tujuan tetapi merupakan proses untuk mencapai tujuan. Belajar akan lebih efektif apabila di dorong dengan motivasi, terutama motivasi dari dalam/ dasar kebutuhan/ kesadaran. Motivasi sendiri mempunyai arti yaitu berasal dari kata “motif” yang berarti segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas- aktivitas (Oemar Hamalik 2000: 45) Hilgard dan Brower mendefinisikan belajar sebagai perubahan dalam perbuatan melalui aktifitas, praktek, dan pengalaman . Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Belajar adalah suatu proses bukan suatu tujuan tetapi merupakan proses untuk mencapai tujuan. Belajar akan lebih efektif apabila di dorong dengan motivasi, terutama motivasi dari dalam/ dasar kebutuhan/ kesadaran. Motivasi sendiri mempunyai arti yaitu berasal dari kata “motif” yang berarti segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas- aktivitas

Kerja merupakan sesuatu yang di butuhkan manusia. Kebutuhan itu bisa bermacam- macam serta berkembang dan berubah, bahkan seringkali tidak di sadari oleh pelakunya. Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang hendak di capai, dan orang berharap bahwa aktivitas kerja yang dilakukan akan membawanya kepada suatu keadaan yang lebih baik atau memuaskan daripada keadaan sebelumnya. Bekerja adalah kewajiban dan dambaan bagi setiap orang untuk memenuhi kebutuhan hidup, selama ia mampu bekrja keras untuk membanting tulang, memeras keringat dan memutar otak. Bekerja pada hakikatnya untuk kepentingan diri sendiri, tetapi juga bagi kepentingan yang memberikan manfaat pihak lain dan tentu saja sudah diatur dengan prosedur dan persyaratan antara hak dan kewajiban yang berlaku sehinnga ia mempunyai jaminan hidup hari ini dan hari esok. Dalam menghadapi tantangan etos kerja dan idealisme, perlu di bangun dedikasi, kerja keras dan kejujuran, prinsip- prinsip kerja dan waktu harus Kerja merupakan sesuatu yang di butuhkan manusia. Kebutuhan itu bisa bermacam- macam serta berkembang dan berubah, bahkan seringkali tidak di sadari oleh pelakunya. Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang hendak di capai, dan orang berharap bahwa aktivitas kerja yang dilakukan akan membawanya kepada suatu keadaan yang lebih baik atau memuaskan daripada keadaan sebelumnya. Bekerja adalah kewajiban dan dambaan bagi setiap orang untuk memenuhi kebutuhan hidup, selama ia mampu bekrja keras untuk membanting tulang, memeras keringat dan memutar otak. Bekerja pada hakikatnya untuk kepentingan diri sendiri, tetapi juga bagi kepentingan yang memberikan manfaat pihak lain dan tentu saja sudah diatur dengan prosedur dan persyaratan antara hak dan kewajiban yang berlaku sehinnga ia mempunyai jaminan hidup hari ini dan hari esok. Dalam menghadapi tantangan etos kerja dan idealisme, perlu di bangun dedikasi, kerja keras dan kejujuran, prinsip- prinsip kerja dan waktu harus

Dan yang lebih penting dalam memberikan semangat kerja adalah bahwa kita harus kembali pada kiblat yaitu menelaah nilai ajaran agama yang di yakini dan yang bisa memimpin serta memberi petunjuk dengan benar. Adanya etos kerja adalah suatu pandangan dan sikap suatu bangsa atau satu umat terhadap kerja. Apabila di pandang dari sikap tersebut, melihat kerja sebagai suatu hal yang luhur untuk eksistensi manusia, maka etos kerja itu akan tinggi. Sebaliknya apabila melihat kerja sebagai suatu hal yang tidak berarti untuk kehidupan manusia, apalagi apabila sama sekali tidak ada pandangan sikap terhadap kerja, maka etos kerja itu dengan sendirinya rendah. Oleh karena itu untuk menimbulkan pandangan dan sikap yang menghargai kerja sebagai sesuatu yang luhur diperlukan suatu dorongan dan motivasi. Manusia di dalam kehidupannya mempunyai perkembangan hidup setiap masing- masing individu yaitu pada masa kanak- kanak, remaja, dewasa dan tua. Pada perkembangan remaja dan dewasa dimana pada fase pertumbuhan tersebut mengalami proses pematangan misalnya kematangan dalam berfikir dan kematangan organ- organ tubuh manusia. Oleh karena itu manusia didalam perkembangannya di tuntut untuk mengalami perubahan jiwa manusia. Berawal dari perubahan tersebut maka proses berfikir seseorang remaja dan dewasa akan semakin matang, misalnya seorang remaja yang sedang menempuh belajarnya di SLTA bertanya- tanya bahwa, apakah yang akan di capai setelah menyelsaikan studinya di SLTA, di dalam belajarnya anak tersebut akan memperoleh banyak ilmu pengetahuan serta pengalaman- pengalaman dari sekolahnya untuk melanjutkan studinya. Apabila dilihat dari factor kondisi ekonomi, orang tua anak tersebut termasuk golongan menengah ke bawah atau kurang mampu dan dapat menyelesaikan studi di SLTA sudah bersyukur, di samping itu guna membantu orang tua untuk meringankan beban biaya studinya, Dan yang lebih penting dalam memberikan semangat kerja adalah bahwa kita harus kembali pada kiblat yaitu menelaah nilai ajaran agama yang di yakini dan yang bisa memimpin serta memberi petunjuk dengan benar. Adanya etos kerja adalah suatu pandangan dan sikap suatu bangsa atau satu umat terhadap kerja. Apabila di pandang dari sikap tersebut, melihat kerja sebagai suatu hal yang luhur untuk eksistensi manusia, maka etos kerja itu akan tinggi. Sebaliknya apabila melihat kerja sebagai suatu hal yang tidak berarti untuk kehidupan manusia, apalagi apabila sama sekali tidak ada pandangan sikap terhadap kerja, maka etos kerja itu dengan sendirinya rendah. Oleh karena itu untuk menimbulkan pandangan dan sikap yang menghargai kerja sebagai sesuatu yang luhur diperlukan suatu dorongan dan motivasi. Manusia di dalam kehidupannya mempunyai perkembangan hidup setiap masing- masing individu yaitu pada masa kanak- kanak, remaja, dewasa dan tua. Pada perkembangan remaja dan dewasa dimana pada fase pertumbuhan tersebut mengalami proses pematangan misalnya kematangan dalam berfikir dan kematangan organ- organ tubuh manusia. Oleh karena itu manusia didalam perkembangannya di tuntut untuk mengalami perubahan jiwa manusia. Berawal dari perubahan tersebut maka proses berfikir seseorang remaja dan dewasa akan semakin matang, misalnya seorang remaja yang sedang menempuh belajarnya di SLTA bertanya- tanya bahwa, apakah yang akan di capai setelah menyelsaikan studinya di SLTA, di dalam belajarnya anak tersebut akan memperoleh banyak ilmu pengetahuan serta pengalaman- pengalaman dari sekolahnya untuk melanjutkan studinya. Apabila dilihat dari factor kondisi ekonomi, orang tua anak tersebut termasuk golongan menengah ke bawah atau kurang mampu dan dapat menyelesaikan studi di SLTA sudah bersyukur, di samping itu guna membantu orang tua untuk meringankan beban biaya studinya,

Hasil dari pengamatan penulis tentang keadaan kondisi pelajar dan mahasiswa di kampung Prawirotaman Yogyakarta bahwa, pelajar dan mahasiswa menuntut ilmu pendidikannya dengan sambil dikarenakan factor ekonomi keluarga yang rendah atau kurang mencukupi untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan untuk mencukupi kehidupan sehari- hari. Karena dari apapun pekerjaan yang mereka lakukan sangat membantu meringankan beban biaya orang tua. Suatu contoh pekerjaan ynag dilakukan oleh salah satiu pelajar yaitu membuat batu bata yang berasal dari bahan semen, pasir dan batu walaupun pekerjaan tersebut tidak selamanya ada dan waktunya hanya 2 bulan. Pekerjaan tersebut dilakukan pada waktu sepulang dari sekolah sampai sekuat tenaganya. Oleh karena itu peneliti akan meneliti seberapa tinggi motivasi dalam belajarnya apabila sambil bekerja di luar jam belajarnya atau studinya.

B. Rumusan Masalah Adakah keterkaitan antara kerja dengan motivasi belajar pelajar dan mahasiswa di wilayah RW 07 Kampung Prawirotaman Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana motivasi belajar pelajar dan mahasiswa di Prawirotaman dengan mereka sambil bekerja.

D. Manfaat Penelitian

1. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan atau menambah serta mengembangkan ilmu pengetahuan tentang motivasi belajar terhadap lingkungan masyarakat.

2. Dengan terlaksananya penelitian ini dapat diketahui tingkat motivasi belajar pelajar dan mahasiswa.

3. Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam mengembangkan penelitian selanjutnya.

BAB II LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Penelitian yang dilakukan oleh Tasliyem (2006) yang diajukan sebagai skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pada jurusan Tarbiyah Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, yang berjudul “Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Cara Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam Dengan Motivasi Belajar Siswa di Luar Jam Pelajaran di SMP Muhammadiyah 3 Depok Sleman Yogyakarta” mengangkat dua permasalahan pokok. Kedua permasalahan pokok dimaksud adalah (1) persepsi siswa terhadap cara mengajar guru pendidikan agama islam, dan (2) motivasi belajar siswa di luar jam pelajaran. Hasil analisis yang dilakukan oleh Tasliyem menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi siswa terhadap cara mengajar guru pendidikan agama islam dengan motivasi belajar siswa di luar jam pelajaran di SMP Muhammadiyah 3 Depok Sleman Yogyakarta.

Penelitian yang dilakukan oleh Siswanto (2004) yang diajukan sebagai skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pada jurusan Tarbiyah Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, yang berjudul “ Pengaruh Pendidikan Non Formal Terhadap Motivasi Belajar Pada Siswa MAN I Purworejo yang mengangkat dua permasalahan (1) pendidikan non formal, dan (2) motivasi belajar. Terdapat dua macam hipotesis yang di ajukan yaitu Hipotesis nihil (Ho) dan Hipotesis alternative (Ha). Adapun hipotesis nihil sebagai berikut “tidak terdapat pengaruh pendidikan non formal terhadap motivasi belajar siswa MAN I Purworejo, sedangkan hipotesis alternatifna terdapat pengaruh antara pendidikan non formal terhadap motivasi belajar siswa MAN I Purworejo.

Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Makki (2005) yang diajukan sebagai skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pada jurusan Tarbiyah Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, yang berjudul “Latar Belakang Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak” mengangkat dua permasalahan yaitu (1) latar belakang masalah ekonomi orang tua, dan (2) motivasi belajar anak. Terdapat dua macam hipotesis yang di ajukan yaitu Hipotesis nihil (Ho) dan Hipotesis alternative (Ha). Adapun hipotesis nihil sebagai berikut “tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara latar belakang ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar anak, sedangkan hipotesis alternatifna terdapat pengaruh yang signifikan antara latar belakang ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar anak.

Berdasarkan beberapa penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa dari ketiga penelitian di atas yang membahas tentang motivasi dan pengaruh ekonomi orang tua serta pendidikan non formal di luar jam sekolahnya. Berbeda sekali dengan penelitian yang bertema keterkaitan kerja terhadap motivasi belajar ini. Perbedaan dari penelitian ini adalah lebih menitik beratkan pada Berdasarkan beberapa penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa dari ketiga penelitian di atas yang membahas tentang motivasi dan pengaruh ekonomi orang tua serta pendidikan non formal di luar jam sekolahnya. Berbeda sekali dengan penelitian yang bertema keterkaitan kerja terhadap motivasi belajar ini. Perbedaan dari penelitian ini adalah lebih menitik beratkan pada

Dan sedangkan penelitian terdahulu masih bersifat global atau luas dan mengungkap masalah- masalah konseptual, sehingga dalam operasionalnya dikembangkan dengan keadaan atau kondisi tempat yang diteliti dan itu dapat diketahui dengan melakukan peneltian lapangan dan hasil yang mereka peroleh hampir sama yaitu adanya pengaruh positif yang signifikan antara motivasi belajar di luar jam pelajaran/ keterkaitan kerja/ latar belakang ekonomi orang tua/ pendidikan non formal. Dari pengamatan penulis belum ada penelitian yang secara spesifik meneliti Keterkaitan Kerja Dengan Motivasi Belajar Pelajar dan Mahasiswa di Kampung Prawirotaman RW 07 Yogyakarta.

B. Konsep Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar Sudah begitu banyak para ahli pendidikan yang telah memberikan arti atau pengertian

tentang motivasi dan sudah umum semua orang menyebut motivasi untuk menunjukkan bahwa seseorang untuk melakukan atau berbuat sesuatu.

Menurut Sardiman AM (200: 71) diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Artinya bahwa motiv dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek utnuk melakukan aktivitas- aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan atau dapat pila diartikan motiv itu sebagai kondisi intern (kesiapsiagaan). Dan berawal dari kata motif Sardiman mengartikan motivasi sebagai daya penggerak yang menjadi aktif. Menurut Mc Donald yang dikutip Sardiman AM (2000: 72), Menurut Sardiman AM (200: 71) diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Artinya bahwa motiv dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek utnuk melakukan aktivitas- aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan atau dapat pila diartikan motiv itu sebagai kondisi intern (kesiapsiagaan). Dan berawal dari kata motif Sardiman mengartikan motivasi sebagai daya penggerak yang menjadi aktif. Menurut Mc Donald yang dikutip Sardiman AM (2000: 72),

Sedangkan Gerungan menambahkan bahwa motivasi adalah penggerak, alasan-alasan, atau dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan dirinya melakukan suatu tindakan/bertingkah laku. (Gerungan, 1991: 140).

Motivasi menurut Purwanto (1990: 60) adalah bahwa motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Martin Handoko, (1992: 23), mengungkapkan bahwa motivasi adalah tenaga atau faktor yang terdapat dalam diri manusia yang menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah laku.

Hilgard dan Brower mendefinisikan belajar sebagai perubahan dalam perbuatan melalui aktifitas, praktek, dan pengalaman . Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Belajar adalah suatu proses bukan suatu tujuan tetapi merupakan proses untuk mencapai tujuan. (Oemar Hamalik 2000: 45).

Dari pendapat di atas dapat diketahui arti dari motivasi belajar adalah daya penggerak dari dalam sebagai perubahan dalam perbuatan melalui aktivitas, praktek dan pengalaman dengan proses untuk mencapai suatu tujuan.

2. Macam- Macam Motivasi. Manusia adalah makhluk hidup yang bersifat dinamis dan social yang senantiasa selalu beebuat sesuatu ataupun melkuakn kegiatan dan suatu kegiatan tersebut dapat terpengaruh dari luar ada pula dari dalam diri individu sendiri dan dapat dikatakan bahwa individu tersebut mempunyai motivasi atau dorongan. Adapun macam- macam motivasi.

a. Motivasi Sadar Motivasi Sadar adalah seseorang yang bertingkah laku tertentu dan orang tersebut sadar atau mengerti dengan apa yang dia perbuat. Oleh karena itu siswa akan menemukan langkah- langkah apa yang harus di perbuat untuk tercapainya tujuan belajar. (Martin Handoko 1992: 28).

b. Motivasi Tak Sadar Motivasi Tak Sadar adalah seseorang yang bertingkah laku tertentu akan tetapi orang tersebut tidak mengetahui dengan dorongan apa yang menggerakkannya. Dengan demikian apabila ada siswa yang mempunyai motivasi tak sadar berarti siswa tersebut belum bisa bertanggung jawab atas apa yang di perbuat artinya bahwa hasil belajar atau prestasi belajar jauh dari apa yang di harapannya akan tetapi kurang bisa di tuntut juga karena tidak mengetahui atau tak sadar akan tingkah lakunya (Martin Handoko 1992: 28).

Menurut W. A Gerungan motivasi dalam diri manusia dibedakan menjadi 3 motif yaitu Motif Biogenetis, Motif Sosiogenetis, Motif Sosiogenetis Adapun motif- motif menurut W. A Gerungan yaitu:

a. Motif Biogenetis Motif biogenetis adalah motif yang berkembang pada diri orang dan berasal dari organismenya sebagai makhluk biologis. Motif- motif biogenetis merupakan motif- motif yang berasal dari kebutuhan- kebutuhan organisma orang demi kelanjutan kehidupannya secara biologis. motif biogenetis ini adalah asli di dalam diri orang dan berkembang dengan sendirinya. Contoh; misalnya lapar, haus, kebutuhan akan kegiatan dan istirahat, mengambil nafas, seksualitas buang air dan sebagainya. (Gerungan 1987: 142) a. Motif Biogenetis Motif biogenetis adalah motif yang berkembang pada diri orang dan berasal dari organismenya sebagai makhluk biologis. Motif- motif biogenetis merupakan motif- motif yang berasal dari kebutuhan- kebutuhan organisma orang demi kelanjutan kehidupannya secara biologis. motif biogenetis ini adalah asli di dalam diri orang dan berkembang dengan sendirinya. Contoh; misalnya lapar, haus, kebutuhan akan kegiatan dan istirahat, mengambil nafas, seksualitas buang air dan sebagainya. (Gerungan 1987: 142)

Motif- motif sosiogenetis adalah motif- motif yang dipelajari orang lain berasal dari lingkungan kebudayaan tempat orang itu berada dan berkembang. Motif sosiogenetis tidak berkembang dengan sendirinya, mau tak mau, tetapi berdasarkan interaksi sosial dengan orang- orang atau hasil kebudayaan orang. Macamnya motif- motif yang sosiogenetis itu banyak sekali dan berbeda- beda sesuai dengan perbedaan- perbedaan yang terdapat di antara bermacam- macam corak kebudayaan dunia. Contoh; keinginan akan makan pecel, akan makan pudding coklat, semuanya merupakan motif- motif yang berdasarkan motif “lapar” tetapi yang terjalin dengan keinginan- keinginan yang coraknya sangat dipengaruhi lingkungan kebudayaan sekitarnya. (Gerungan 1987: 143)

c. Motif Teogenetis

Motif teogenetis berasal dari interaksi antara manusia dengan Tuhan seperti yang nyata dalam ibadahnya dan dalam kehidupannya sehari- haridi mana ia berusaha merealisasi norma- norma agama tertentu. Di dalam itu manusia memerlukan interaksi dengan Tuhannya untuk dapat menyadari akan tugasnya sebagai manusia yang berketuhanan di dalam masyarakat yang serba ragam itu. Contoh motif teogenetis, misalnya: keinginan untuk mengabdi kepada Tuahn Yang Maha Esa, keinginan untuk merealisasi norma- norma agamanya menurut petunjuk Kitab Suci, dan lain- lain. (Gerungan 1987: 143- 144)

Dengan demikian bahwa motivasi orang pada umumnya banyak beragam dan ada yang pada mula- mulanya berasal dari dalam dirinya, tetapi juga nantinya akan mendarah daging selama ia berkembang dari anak kecil sampai ia menjadi dewasa. Dan hal ini mempunyai peranan yang penting sekali dalam lapangan pendidikan. Di dalam Al qur’an Dengan demikian bahwa motivasi orang pada umumnya banyak beragam dan ada yang pada mula- mulanya berasal dari dalam dirinya, tetapi juga nantinya akan mendarah daging selama ia berkembang dari anak kecil sampai ia menjadi dewasa. Dan hal ini mempunyai peranan yang penting sekali dalam lapangan pendidikan. Di dalam Al qur’an

3. Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Menurut peneliti ada dua factor yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu motivasi dari dalam dan motivasi dari luar. Adapun motivasi dari dalam:

a. Diri Sendiri atau individu Diri sendiri merupakan faktor yang sangat mempengaruhi dalam menumbuhkan motivasi

dalam belajar. Motivasi ini tumbuh karena ada kemauan atau dorongan dari dalam diri individu tanpa adanya suatu pengaruh dari luar, misalnya seorang anak yang tadinya tidak mempunyai daya tarik untuk membaca buku, dengan sendirinya dan tanpa disuruh pun anak tersebut akan rajin membaca.

Adapun motivasi dari luar:

a. Keluarga Keluarga adalah faktor utama dalam menumbuhkan motivasi belajar , karena di dalam

keluarga merpakan sumber yang pertama dalam pendidikan. Dan pendidikan yang diterima dalam keluarga inilah yang akan digunakan oleh anak sebagai dasar untuk mengikuti pendidikan selanjutnya di sekolah.. Yang dimaksud dengan keluarga adalah terutama orang tua dan dalam hal ini orang tua sangat berperan penting. Misalnya, seorang anak susah sekali untuk belajar, dan bagaimanakah cara orang tua menghadapi agar anak tersebut rajin belajar keluarga merpakan sumber yang pertama dalam pendidikan. Dan pendidikan yang diterima dalam keluarga inilah yang akan digunakan oleh anak sebagai dasar untuk mengikuti pendidikan selanjutnya di sekolah.. Yang dimaksud dengan keluarga adalah terutama orang tua dan dalam hal ini orang tua sangat berperan penting. Misalnya, seorang anak susah sekali untuk belajar, dan bagaimanakah cara orang tua menghadapi agar anak tersebut rajin belajar

b. Lingkungan Masyarakat Peran masyarakat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dalam menumbuhkan

motivasi belajar. Misalnya lembaga pendidikan yang diselenggarakan atau yang didirikan oleh masyarakat adalah salah satu unsur terbentuknya motivasi belajar. Yang dimaksud masyarakat di sini adalah seseorang yang dipercaya untuk memimpin lingkungannya dengan istilah lain yaitu RT ataupun RW. Contoh sederhana untuk menumbuhkan motivasi belajar dalam pendidikan masyarakat yaitu adanya sanggar belajar yang didirikan, organisasi- organisasi serta taman pendidikan atau dengan istilah nama lain yang berkaitan pendidikan.

C. Kerja

1. Pengertian Kerja Kerja adalah suatu kegiatan sosial. Orang akan beranggapan bahwa satu- satunya perangsang untuk bekerja hanyalah uang atau perasaan takut akan menganggur dan ternyata bahwa uang bukanlah faktor utama yang memotivasi semua orang untuk bekerja. Dengan kata lain tidak semua orang bekerja karena membutuhkan uang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada diri manusia terdapat kebutuhan- kebutuhan yang pada saatnya membentuk tujuan- tujuan yang hendak dicapai dan dipenuhinya. Demi mencapai tujuan- tujuan itu orang terdorong melakukan suatu aktivitas yang disebut kerja. Kerja adalah kegiatan melakukan sesuatu, yang 1. Pengertian Kerja Kerja adalah suatu kegiatan sosial. Orang akan beranggapan bahwa satu- satunya perangsang untuk bekerja hanyalah uang atau perasaan takut akan menganggur dan ternyata bahwa uang bukanlah faktor utama yang memotivasi semua orang untuk bekerja. Dengan kata lain tidak semua orang bekerja karena membutuhkan uang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada diri manusia terdapat kebutuhan- kebutuhan yang pada saatnya membentuk tujuan- tujuan yang hendak dicapai dan dipenuhinya. Demi mencapai tujuan- tujuan itu orang terdorong melakukan suatu aktivitas yang disebut kerja. Kerja adalah kegiatan melakukan sesuatu, yang

Pengamatan psikologi pada kerja lebih banyak sebagai aktivitas kehidupan manusia dan kerja merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Dari sudut pandang modern mengenai kerja dikatakan bahwa, kerja merupakan bagian yang paling mendasar dari kehidupan manusia. Baik pria maupun wanita menyukai pekerjaan terkadang orang tersebut tidak menyukai pekerjaannya hal ini bisa disebabkan adanya kondisi psikologis dan sosial dari pekerjaan itu. Bekerja adalah kewajiban dan dambaan bagi setiap orang untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kehidupan sepanjang masa, selama ia mampu berbuat untuk membanting tulang, memeras keringat dan memutar otak. Bekerja pada hakikatnya untuk kepentingan diri sendiri, tetapi juga bagi kepentingan yang memberikan manfaat pihak lain dan tentu saja telah diatur dengan prosedur dan persyaratan antara hak dan kewajiban, sehingga ia mempunyai jaminan hidup hari ini dan hari esok. Pandji Anoraga (2001: 14)

2. Motivasi Kerja Dalam pengertian umum, motivasi dikatakan sebagai kebutuhan yang mendorong perbuatan ke arah suatu tujuan tertentu. Setiap manusia pada hakikatnya mempunyai sejumlah kebutuhan yang pada saat- saat tertentu menuntut pemuasan, di mana hal- hal yang dapat memberikan pemuasan pada suatu kebutuhan adalah menjadi tujuan dari kebutuhan tersebut. jadi motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Kuat dan

lemahnya motivasi kerja seorang tenaga kerja ikut menentukan besar atau kecil prestasinya. Pada umumnya orang yang dibutuhkan oleh organisasi adalah orang yang bekerja dengan motivasi yang tinggi. Ada perbedaan antara orang yang bermotif (motivated) untuk bekerja dengan orang yang bekerja dengan motivasi yang tinggi. Orang yang bermotif untuk bekerja, ia bekerja hanya karena harus memenuhi kebutuhan- kebutuhannya yang vital bagi diri dan keluarganya seperti untuk mendapatkan jaminan kesehatan dan hari tua, status, ataupun untuk memperoleh pergaulan yang menyenangkan dan menarik, belum tentu akan memberikan kepuasan baginya dalam menjalankan tugas- tugasnya. Sedangkan orang yang bekerja dengan motivasi yang tinggi adalah orang yang merasa senang dan mendapatkan kepuasan dalam pekerjaannya. Ia akan lebih berusaha untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan semangat yang tinggi, serta selalu berusaha mengembangkan tugas dan dirinya. Istilah motivasi dalam empat dasawarsa terakhir ini nampak semakin popular. Motivasi ialah suatu model dalam menggerakkan dan mengarahkan karyawan agar dapat melaksanakan tugasnya masing- masing dalam mencapai sasaran dengan penuh kesadaran, kegairahan dan bertanggung jawab. Motivasi mengandung makna yang lebih luas daripada sekedar diberi arti penggerakan dan pengarahan atau komando untuk menjuruskan para karyawan. Motivasi adalah bidang pengkajian manajemen yang banyak melibatkan aspek- aspek psikologis, karena dengan motivasi kita lebih banyak menjelaskan terjadinya perilaku orang- orang yang didorong oleh kondisi psikis yang ada pada diri mereka masing- masing. Seperti halnya dorongan untuk bersedia bekerja dengan baik, kesadaran dalam menunaikan tugas, rasa tanggung jawab dan berupaya untuk meningkatkan prestasi. Pandji Anoraga (2001:

34- 39).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

A. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan dalam penelitian.

Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu variable bebas (independent variable) dan variable terikat (dependent variable).

a. Variabel Independen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kerja.

b. Variabel Dependen yang di gunakan dalam penelitian ini adalah motivasi belajar pelajar dan mahasiswa.

DUA VARIABEL YANG SALING BERHUBUNGAN

KERJA

MOTIVASI BELAJAR

X : Variabel Independen Y : Variabel Dependen : Arah hubungan (pengaruh antara variable X dan variable Y)

2. Perumusan Definisi Operasional Objek Adapun definisi operasioanal objek kedua variable di atas sebagai berikut :

a. Kerja Kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seseorang yang bekerja di perusahan maupun berdikari/ usaha sendiri atau bahkan bekerja apa adanya dengan kata lain serabutan.

b. Motivasi belajar

Motivasi belajar yang di maksud dalam penelitian ini adalah motivasi belajar pelajar dan mahasiswa khususnya pada di luar jam belajar di sekolah atau perguruan tinggi

B. Subyek Penelitian

Menurut (Suharsimi Arikunto 2005. 151-153) bahwa subyek penelitian adalah benda, hal, atau orang tempat data untuk variable penelitian yang dipermasalahkan dan demikian peneliti mau tidak mau harus menyetujui pendapat bahwa subyek penelitian merupakan sesuatu yang sangat penting kedudukannya di dalam penelitian. Dalam pengambilan data penelitian, terlebih dahulu ditentukan subjek penelitian yang akan menjadi responden penelitian.

Sebagai peneliti, kita harus melakukan penataan terlebih dahulu agar pada waktunya sudah sampai pada saat pengumpulan data, subyek tersebut sudah siap. Dalam hubungan dengan penyiapan subyek penelitian, masalah, etika, tenggang rasa, saling menghargai, dan sebangsanya minta prioritas dari peneliti untuk diperhatikan. Setiap orang mempunyai keinginan untuk dihargai. Dan di dalam pengumpulan data peneltian kelupaan atau kekurangan dari peneliti untuk memberikan penghargaan terhadap siapa saja yang dimintai bantuannya, misalnya responden yang diminta untuk mengisi angket, dapat berakibat fatal. Ada kalanya calon subyek atau orang yang mempunyai tanggung jawab atas calon subyek penelitian kita adalah orang yang sudah kita kenal bahkan mempunyai hubungan baik dengan kita. Tentu saja kondisi yang seperti ini akan sangat membantu kelancaran peneliti di dalam menyiapkan subyek penelitian. Atas dasar uraian ini jelaslah bahwa dalam kondisi peneliti sudah kenal baik dengan calon subyek atau penanggung jawab calon subyek, pantas dijadikan pertimbangan di dalam memilih atau menentukan subyek penelitian. Tujuannya antara lain adalah kemurnian data yang diperoleh serta kemudahan kerja peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.

Subyek dalam penelitian ini adalah pelajar dan mahasiswa di wilayah RW 07 kampung Prawirotaman Yogyakarta yang sambil bekerja.

Tabel 1. Subyek Penelitian TEMPAT, NO NAMA ALAMAT SEKOLAH TANGGAL, LAHIR

Yogyakarta, 31 juli

Jl. Prawirotaman SMP Taman

1 Fiko Kurniawan

Dewasa YK Yogyakarta, 21 Juli Prawirotaman No: SMP N 2 Sewon

No: 27b

2 Imam Santoso

Yogyakarta, 21 Juli Prawirotaman No:

3 Nevi Juhana

Fak. Biologi UGM M. Moorullah

Prawirotaman No: Fak Tekhnik

4 Nafsih

Kependidikan Urliana Putri

November 1987

Yogyakarta, 28 April Jl. Prawirotaman

Moh. Tri

Yogyakarta, 4

Prawirotaman No:

6 Hardiansyah S

MAN II YK Fajar Marta Aditya Yogyakarta, 30

September 1992

Prawirotaman No:

Fak Isipol UMY Hendra Wijaya

Prawirotaman No: SLTP

Hernindyaningrum Maret 1989

Jur. TPHP UGM Wanto Oni

No: 80

Yogyakarta, 5 Juni

Prawirotaman No:

10 Widiono

Fak. Isipol UMY Teguh Satrio

Prawirotaman No:

11 Saputro

532 SMU Budi Luhur Yudi Kusuma

Maret 1989

Yogyakarta, 20

Prawirotaman No:

Yogyakarta, 28 April Jl. Prawirotaman

13 Elly Murtiningsih

BSI. Informatika Lucky Nurul

Jl. Prawirotaman

14 Handayani S

Januari 1986

No: 39

Fak. T. Sipil UGM

C. Prosedur Pengumpulan Data

1. Jenis Data Peneltian ini adalah penelitian yang bersifat kuantitatif di mana data akan dihasilkan

berupa angka- angka dan diolah melalui analisis statistic yang akan mencari keterkaitan kerja terhadap motivasi belajar pelajar dan mahasiswa di wilayah RW 07 kampung Prawirotaman Yogyakarta. Jadi pada dasarnya jenis data yang dikumpulkan berupa data- data dan angka statistic yang kemudian diterjemahkan ke dalam kata- kata setelah dilakukan pengujian atau pengesetan dengan rumus statistic.

Menurut Burhan Bungin (2006:119) Data adalah bahan keterangan tentang suatu objek penelitian yang diperoleh di lokasi penelitian.

Data adalah segala keterangan (informasi) mengenai segala hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Data dapat dimaknai sebagai setiap informasi mengenai segala sesuatu yang terkait dengan objek yang sedang diteliti. Akan tetapi, tidak semua informasi menjadi data, namun data menjadi informasi yang dibutuhkan terkait dengan objek penelitian (Muhammad Idrus 2007: 83,110)

2. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah

metode kuesioner atau angket, dokumentasi dan observasi.

a. Metode Angket atau Kuesioner

Angket ialah daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirimkan untuk diisi oleh responden, Bungin, (2005:123) sesuai dengan tema penelitian yang banyak dinilai masuk dataran perSoalan sangat individu, maka angket yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket tertutup, yaitu angket yang disajikan sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda pada tempat atau kolom yang sesuai, Arikunto, (1998:137) atau dengan kata lain responden tinggal memilih jawaban yang telah disiapkan, Arikunto, (1998:141).

Dalam penelitian ini, peneliti membagikan kuesioner yang disusun dalam kalimat-kalimat pertanyaan. Responden diminta memberikan respon tanggapannya dengan memilih salah satu pilihan jawaban. Jawaban dari responden yang bersifat kualitatif yang dikuantitatifkan dan diukur dengan menggunakan skala Likert.

Menurut Kinner dalam Ridwan, (2004: 47), penentuan skor pada masing-masing item pertanyaan terhadap masalah yang diteliti diukur dengan skala Likert, yaitu skala yang berhubungan dengan pernyataan sikap seseorang terhadap sesuatu.

Angket disusun dengan menggunakan skala likert sebagai alat ukur sikap responden terhadap pertanyaan yang diberikan. Kategori jawaban terdiri atas 4 alternatif jawaban. Untuk analisis secara kuantitatif, maka alternaltif jawaban diberi skor dari 1 sampai 4, dengan rincian sebagai berikut:

4 : sangat setuju atau sangat tinggi

3 : setuju atau tinggi

2 : tidak setuju atau rendah

1 : sangat tidak setuju atau rendah sekali

Dalam pembuatan angket penelitian, peneliti terlebih dahulu menguji instrumen dalam angket yang akan disebarkan kepada responden penelitian, kaitannya dalam hal ini peneliti telah mengujikan sebaran angket pada 11 orang di luar wilayah yang peneliti teliti.

b. Observasi Observasi atau pengamatan adalah cara pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati baik langsung maupun tidak langsung yang hasil pengamatan tersebut dicatat secara sistematis (Sutrisno Hadi 1994: 236).

Teknik atau metode ini peneliti gunakan untuk mengumpulkan data serta mengetahui gambaran mengenai pelajar dan mahasiswa RW 07 kampung Prawirotaman Yogyakarta.

dan mencatat hasil atau datanya dan di harapkan memperoleh gambaran yang mewakili populasi yang benar.

c. Dokumentasi Metode dokumentasi adalah teknik atau metode pengumpulan data dengan mencari data yang berupa buku atau catatan dan sebagainya. Teknik atau metode dokumentasi ini peneliti gunakan untuk mendapatkan data- data administrative dan data statistic misalnya pelajar dan mahasiswa.

3. Instrumen Penelitian

a. Kisi- kisi Instrumen Langkah awal dalam pembuatan kisi- kisi instrument adalah mendefinisikan variable yang hendak diukur dengan menentukan sub variable, indicator, dan dijabarkan ke dalam butir- butir ide dikarenakan hal ini untuk memperoleh dan mengetahui ada tidaknya indikasi yang dimaksud. Indikator- indicator tersebut akan dijadikan dasar untuk membuat dan menentukan pertanyaan- pertanyaan dalam angket yang akan diberikan kepada responden.

Tabel 2. Kisi- Kisi Instrumen Motivasi Belajar

VARIABEL SUB VARIABEL SUB VARIABEL ITEM

Kemauan diri sendiri

Motivasi dari dalam

Niat individu

Kondisi fisik

Faktor keluarga atau

Orang Tua

Motivasi Belajar

Dorongan keluarga

Motivasi dari luar

Dorongan teman

Fasilitas belajar

yang baik Lingkungan yang yang baik Lingkungan yang

atau tugas Membaca buku

10

Refreshing atau

11

tamasya Mengikuti les atau

12

seminar Mengikuti organisasi

13

14

Mata pelajaran favorit

15

Kewajiban Orang Tua

Tabel 3. KISI- KISI INSTRUMEN KERJA

VARIABEL SUB VARIABEL SUB VARIABEL ITEM

Datang tepat

16

waktu Efisiensi kerja

17

Pekerjaan sesuai

18

yang diharapkam Profesional Kerja

Kerja

Menikmati atau enjoy

19

dalam pekerjaannya Sters kerja

20

Kesungguhan dan

21

ketekunan kerja

22

Motivasi Kerja

Kepuasan kerja

b. Uji Validitas Instrument

Hubungan antar

23

teman kerja Kondisi pekerjaan

24

Gaji atau upah

25

bayaran Kehidupan pribadi

26

dan keluarga Jaminan pekerjaan

27

Pengalaman hidup

28

meandiri Loyal dengan pekerjaan

29

Hubungan baik dengan atasan

30

Berkaitan dengan pengujian vailiditas instrument Arikunto (1995:63-69) menjelaskan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Uji Validitas bertujuan untuk mengetahui tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan atau dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat, Arikunto, (1998: 160). Validitas adalah seberapa jauh alat ukur dapat mengungkap dengan tepat gejala atau bagian- bagian gejala yang hendak diukur Hadi, (1982: 73).

Analisa yang digunakan dalam dalam uji validitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan korelasi produk moment sesuai dengan pendapat Pearson dalam Arikunto, (1998: 161) pada setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir dan kemudian dibantu dengan program aplikasi SPSS type 12.0 guna pengelompokkan data. Rumus yang digunakan adalah:

Keterangan : r x y = Angka indeks korelasi “r” produk moment N

= Number of cases ∑XY = Jumlah hasil penelitian antara skor X dan skor Y ∑X = Jumlah seluruh skor X ∑Y = Jumlah seluruh skor Y. Sudjiono (2005 : 206)

c. Uji Reabilitas Instrumen

Reliabilitas instrument adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan, Winarsunu , (2004: 62). Untuk mengetahui apakah alat ukur reliable atau tidak, diuji dengan menggunakan metode Alpha Cronbach. Sebuah instrumen dianggap telah memiliki tingkat keandalan yang dapat diterima, jika nilai koefisien reliabilitas yang terukur adalah lebih besar atau sama dengan 0,6. Winarsunu , (2004: 64)

Instrumen yang sudah dapat dipercaya yang reliabel akan menghasilkan data yang akurat. Realibilitas instrumen dicari dengan metode reliabilitas internal, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran dengan rumus alpha. Ridwan, (2004: 125). Rumus alpha yang digunakan adalah:

rH = ⎜ ⎟ 1 − ∑ 2 k − 1 ⎜⎜

Keterangan: rH

= Reliabilitas Instrumen k

= Banyaknya item pertanyaan atau banyaknya soal ∑σ 2

b = Jumlah varians butir σ 2

1 = Varians total

d. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh merupakan distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti Uji Kertas Peluang Normal, Uji Liliefors, dan Uji Chi Kuadrat. Adapun metode statistik untuk d. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh merupakan distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti Uji Kertas Peluang Normal, Uji Liliefors, dan Uji Chi Kuadrat. Adapun metode statistik untuk

X 2 = Chi quadrat fo

= Frekuensi yang diperoleh

fh = Frekuensi yang diharapkan Untuk uji normalitas data ini digunakan analisis chi quadrat pada tabel pada taraf

signifikan 5%. Selain menggunakan Chi Quadrat, normalitas juga dapat dihitung dengan bantuan SPSS dengan menggunakan fasilitas One Sample Kolmogorov Smirnov test

e. Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat berbentuk garis lurus atau tidak. Pengujian linieritas dilakukan dengan menggunakan uji r dengan rumus sebagai berikut :

RKreg Freg = RKres

Keterangan : Freg = Harga bilangan untuk garis regresi RKreg = Rerata kudrat garis regresi RKres = Rerata kuadrat garis residu. Hadi (1994 : 273)

f. Analisis Regresi Linier

Regresi secara sederhana diartikan sebagai suatu proses atau usaha memperkirakan perubahan, Riduwan, (2004: 145). Regresi sederhana digunakan untuk menganalisis hubungan sebab akibat variabel bebas terhadap variabel terikat, yang dalam penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Model ini juga digunakan karena untuk melihat perbedaan besar kecilnya pengaruh variabel X terhadap Variabel Y, Bungin, (2005: 222). Rumus yang digunakan adalah:

Y ^ = a + bX Keterangan

Y ^ : subjek variabel terikat yang diproyeksikan