MENGAPRESIASI SASTRA GENRE PUISI MELALUI KEGIATAN PARAFRASE PADA LIRIK LAGU “SAKITNYA TUH DI SINI
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 90-103
MENGAPRESIASI SASTRA GENRE PUISI MELALUI KEGIATAN
PARAFRASE PADA LIRIK LAGU “SAKITNYA TUH DI SINI”
Lisdwiana Kurniati
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, STKIP Muhammadiyah Pringsewu
email: lisdwianakurniati@stkipmpringsewu-lpg.ac.id
Abstract
There are several ways to appreciate literature, especially poetry genre besides
activities to understand the fundamental and elements contained in the literature. One
of them is paraphrasing the song lyrics. Paraphrases activities were taught in schools
ranging from Elementary, Junior High, Senior High and Universities. The results of
this study can be used as the concrete illustration or creative and innovative literature
learning alternative ways in literature appreciating activity. Paraphrase activity of
poetry genre can be done through bound paraphrasing and free paraphrasing. This
study uses qualitative descriptive method by analyzing the data and presenting it
straightly. The result shows that the song lyric of “sakitnya tuh di sini” contains of
disappointment because of infidelity lover or disappointed of betrayed love.
Key Words: Literature, Paraphrase, Song Lyric.
mendalam
1. PENDAHULUAN
Sastra adalah karangan atau karya
bagi
pembaca
atau para
penikmat karya sastra.
seni yang menggunakan bahasa sebagai
Keindahan puisi dihasilkan oleh
mediumnya. Bahasa dalam karya sastra
bunyi-bunyi dalam diksi yang dipilih
berbeda dengan bahasa dalam karya atau
penyair selain dari kata-katanya yang
seni lainnya. Bahasa dalam sastra lebih
bertenaga (berjiwa). Sementara itu, selain
mengedapankan
(estetis).
gaya bahasa, keindahan fiksi atau prosa
Itulah mengapa banyak para penyair yang
dibangun oleh cerita melalui sarana
menata kata-kata tertentu (diksi) dalam
kejutan
karya sastra sehingga dapat berterima dan
ceritanya.
menyentuh
perasaan
drama dihasilkan oleh dialog dan gerak
pembaca/pendengar. Mereka memilih dan
para pemainnya. Kombinasi dialog dan
memberdayakan kata (plastik bahasa)
gerak yang estetik dan mendukung
keindahan
emosi
dan
atau
suspense
Sementara
itu,
dalam
alur
keindahan
tersebut sehingga meninggalkan kesan
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
90
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 90-103
penjiwaan
akan
menjadikan
peran
dihasilkan
tersebut apik untuk dinikmati.
Oleh
karena
itu,
mengapresiasi
bagaimanapun
oleh
apresiasi
memunculkan
bahasa
menghayati,
wahana
imaji
di
karya
penyair.
tersebut,
bentuknya dan cara mengeksploitasinya,
menjadi
suatu
lebih
sikap
yang
Hasil
dari
jauh
akan
memahami,
mengapresiasi,
bahkan
kehidupan manusia. Untuk memahami
mengaplikasikan nilai-nilai yang ada
sejarah, memahami diri pribadi manusia
dalam karya sastra. Kegiatan memahami
itu sendiri, memahami alam, dan lain-lain
adalah mengkaji isi yang tertulis atau
dalam hubungannya dengan kehidupan
tersembunyi dalam suatu karya sastra.
manusia menggunakan bahasa sebagai
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk
sarana
tidak
dapat memahami karya sastra selain dari
sastra.
kegiatan memahami sifat-sifat dasar dan
Memahami karya sastra juga dimulai
unsur-unsur yang terdapat dalam karya
dengan memahami bahasa dalam karya
sastra.
pengerti.
terkecuali
Begitu
dengan
pula,
karya
sastra tersebut. Tidak akan tampak kesan
Salah satu cara yang dapat digunakan
dan maksud penyair atau pengarang tanpa
untuk
terlebih dahulu memahami bahasanya.
khususnya genre/jenis puisi ialah melalui
Karya sastra terbagi atas tiga jenis,
memahami
isi
karya
sastra
kegiatan memparafrase (memprosakan
yaitu puisi, prosa, dan drama. Singkatnya,
puisi
puisi disebut sebagai karangan terikat,
mengungkapkan kembali suatu tuturan
prosa disebut karangan bebas, dan drama
dengan
disebut
mengubah
sebagai
karangan
yang
tersebut).
cara
Memparafrase
yang
substansi
berbeda
isi
ialah
tanpa
(makna).
dipentaskan. Tergolong jenis puisi antara
Parafrase mencoba mengubah bahasa
lain puisi epik, puisi lirik, dan puisi
yang
dramatik. Sementara itu, jenis prosa ialah
menghilangkan pengertian isi suatu karya
cerpen,
novel, novelet, dan roman.
tersebut. Parafrase dapat menambahkan
Selanjutnya, drama terbagi atas drama
kata-kata yang dinilai telah padat dan
komedi, drama tragedi, drama komedi
mampat sehingga
tragedi, dan melodrama.
bahwa memparafrase ialah mengubah
Kegiatan memahami karya sastra
merupakan
bagian
dari
digunakan
dengan
tidak
ada yang menyebut
bahasa bentuk puisi ke dalam bahasa
kegiatan
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
91
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 90-103
dalam
bentuk
prosa
secara
terikat
benar, dan berpanjang-panjang. Karya
yang
maupun secara bebas.
baik
juga
memperhitungkan
Puisi atau yang sejenisnya (lirik
bagaimana sebuah bahasa dapat diterima
lagu) merupakan jenis karya sastra yang
oleh penggemarnya. Sebuah lagu atau
memahaminya
dengan
nyanyian merupakan bentuk karya sastra
tersebut
jenis puisi yang dapat diterima oleh
adalah karya sastra ditulis penyair dengan
semua kalangan dari kalangan bawah
bahasa yang acapkali padat dalam bentuk
hingga kalangan menengah ke atas. Besar
bait. Dalam hal ini lirik lagu (lirik)
kemungkinan lagu sangat efektif dan
diidentikkan dengan pengertian puisi.
lebih menarik dalam
Dalam KBBI (2008: 937) disebutkan
pesan dan kesan kepada pendengarnya.
bahwa lirik adalah sajak pendek dalam
Selain menghibur, lagu juga memiliki
bentuk nyanyian yang isinya melukiskan
nilai estetika dan seni.
dapat
diparafrasekan.
perasaan.
Jenis
Maka,
sastra
lirik
lagu
pada
menyampaikan
Lagu atau musik merupakan hiburan
hakikatnya sama dengan puisi. Lirik lagu
yang
menggunakan bahasa yang estetis untuk
kalangan. Mulai dari lagu berirama
dinyanyikan.
terdapat
dangdut, pop, musik klasik, atau bahkan
semata-mata
gabungan antara musik irama dangdut
barisan kata yang hampa/kosong belaka.
dan musik irama pop. Kalau disimak,
Suatu karya dapat bernilai jika ia memuat
bahasa-bahasa
nilai-nilai yang dapat dijadikan pijakan
pengarang lagu merupakan bahasa pilihan
untuk menata kehidupan.
(diksi)
amanat
Di
(pesan).
dalamnya
Bukan
Beragam cara dan bentuk bahasa
para
penyair
menyampaikan
idenya
banyak
yang
digemari
yang
ditulis
oleh
semua
digunakan
oleh
secara
padat,
sederhana, dan dengan paduan kata yang
indah bunyinya sehingga selain enak
melalui sebuah karya. Namun, suatu
didengar
juga
menyentuh
karya memiliki penggemarnya masing-
perasaan. Meski ditulis sederhana, lirik
masing karena penerimaan suatu karya
lagu juga mengandung sebuah ide, pesan,
tentunya juga melihat latar belakang
perasaan,
penerima karyanya. Tidak semua orang
mengungkap maksud dan amanat penyair
dapat menerimanya. Sebuah karya yang
dalam lagunya
baik bukan saja ditulis dengan indah,
beberapa teknik. Salah satunya dengan
penulis
lagu.
hati
dan
Untuk
tentulah diperlukan
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
92
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 90-103
teknik
parafrase.
ketertarikan
Oleh
peneliti
karena
terhadap
itu,
teknik
melodi yang sama dan menyayikannya
dengan gaya yang unik dan menarik.
parafrase karena teknik ini memang
Lirik lagu Cita Citata sederhana dan
diajarkan dalam pembelajaran sastra baik
mudah dihapal oleh kalangan anak-anak,
di tingkat dasar, menengah, sampai di
remaja, bahkan para orang tua tertarik
tingkat Perguruan Tinggi dalam rangka
pada lagu tersebut. Uniknya, lirik lagu
untuk menyingkap rahasia pencipta lagu
“Sakitnya tuh di sini” dibuat secara
atau puisi yang dituangkan melalui
spontan dan hanya perlu 240 menit atau 4
permainan diksi yang menarik pembaca
jam
atau pendengarnya. Berdasarkan hasil
Keindahan liriknya sebagai sebuah karya
dari
membuat/menulis
terletak pada pilihan kata yang berepitisi
parafrase sebuah puisi /lirik lagu dapat
dan permainan rima (persajakan di akhir)
menjadi
dan
lirik lagunya. Karya sastra haruslah
pembaca
bersifat estetis. Oleh sebab itu, sebagai
sekaligus mencintai karya sastra melalui
suatu hiburan yang dinikmati masyarakat
kegiatan apresiasi sastra.
sejatinya karya sastra haruslah indah
penelitian
gambaran
menambah
konkret
pengetahuan
dalam
proses
pembuatannya.
Peneliti akan memparafrasekan dan
dilihat dan merdu didengar. Bentukan
memahami isi lirik lagu karya Cita Citata
huruf vokal dan konsonan yang berpadu
yang berjudul sakitnya tuh di sini. Cita
dan nampak pada bunyi awal, tengah, dan
Citata merupakan salah satu penyanyi
akhir menjadi penopang keindahan suatu
yang
lirik.
sangat
beruntung
di
dunia
permusikan Indonesia. Lagu rilisannya
Tidaklah mengherankan jika lirik
yang berjudul sakitnya tuh di sini berhasil
lagu
memukau
dijadikan sebagai salah satu subjek
para
penggemar
musik.
“Sakitnya
tuh
di
sini”
dapat
Hitsnya sangat popular di kalangan
gambaran
masyarakat mulai dari anak-anak hingga
pembelajaran sastra yang kreatif dan
orang dewasa, bahkan juga di kalangan
inovatif dalam kegiatan belajar apresiasi
berbagai profesi menikmatinya. Tidak
sastra
sedikit dari mereka yang menggubah
memparafrasekan
beberapa
suatu
syairnya
dengan
lantunan
dan
sarana
khususnya
puisi.
pembelajaran
ialah
alternatif
belajar
Keberhasilan
bagaimana
memberikan gambaran materi yang lebih
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
93
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 90-103
konkret, dekat, dan diminati, bahkan juga
tergagas dibenaknya. Oleh karena itu,
sebagian
tidaklah salah jika bahasa dikatakan
besar
dari
mereka
telah
mengetahuinya, dan dapat diaplikasikan
berperan
dalam kehidupan sehari-hari sehingga
Bahasa dapat mengantarkan kita untuk
mudah untuk dipahami. Hal-hal tersebut
memenuhi
tidak lain sebagai salah satu upaya untuk
komunikasi.
meningkatkan minat dan kemampuan
siswa
dalam
mempelajari
materi
sentral
dalam
maksud
kehidupan.
dalam
setiap
Dalam fungsinya sebagai sarana
komunikasi,
Halliday
sebagaimana
pelajaran bahasa Indonesia, khususnya
dikutip
dalam mengapresiasi karya sastra.
fungsi-fungsi bahasa ke dalam tujuh
Sumarlam
dkk.,
merangkum
Dalam upaya memberikan gambaran
fungsi, yaitu instrumental, regulatoris,
mengapresiasi karya sastra jenis puisi
representasional, interaksional, personal,
(lirik) dalam bentuk parafrase, peneliti
heuristik,
akan memparafrasekan lagu “Sakitnya
instrumental, berfungsi melayani atau
tuh
memanipulasi lingkungan, menyebabkan
di
sini”
dengan
dua
cara
dan
imajinatif.
Fungsi
memparafrase, yakni parafrase terikat dan
peristiwa-peristiwa
prafrase bebas. Memparafrase secara
Fungsi regulatoris berfungsi mengontrol
terikat yakni dengan: 1) memberikan
peristiwa.
tambahan kata, 2) memberikan makna
berfungsi untuk membuat pernyataan,
lugas, 3) memberikan makna kias, dan 4)
menyampaikan fakta dan pengetahuan,
memberikan makna utuh pada lirik lagu.
menjelaskan atau melaporkan, tegasnya
Sementara itu, memparafrase bebas ialah
menghadirkan
dengan
sebagaimana orang melihatnya. Fungsi
dalam
mengungkapkannya
redaksi
bahasa
kembali
dan
bentuk
tertentu
Fungsi
representasional
kembali
berfungsi
interaksional
terjadi.
realitas
membangun
berbeda, namun isi sama sekali tidak
kontak sosial dan menjaga komunikasi
berubah.
tetap
Fungsi
personal
memungkinkan
seorang
penutur
digunakan oleh sekelompok orang untuk
mengungkapkan
perasaan,
menyampaikan gagasan dan perasaan.
personalitas,
Melalui
Fungsi heuristik, melibatkan bahasa yang
Bahasa
merupakan
bahasa
sarana
seseorang
yang
dapat
mengungkapkan apa yang dialami dan
terbuka.
digunakan
reaksi-reaksi
emosi,
naluriah.
untuk
memperoleh
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
94
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 90-103
pengetahuan,
untuk
mempelajari
bunyi, kata, frasa, bahkan kalimat yang
lingkungan. Fungsi imajinatif berfungsi
digunakan.
untuk melayani dan menciptakan sistem-
disampaikan
sistem imajiner atau ide-ide.
(2005:26-27) menyatakan bahwa sebuah
Dapat disimpulkan bahwa klasifikasi
Hal
ini
juga
oleh
telah
Nurgiyantoro
bentuk sastra disebut puisi jika di
fungsi-fungsi bahasa di atas digunakan
dalamnya
untuk
berbagai unsur bahasa untuk mencapai
menyampaikan
pengalaman,
fakta,
gagasan,
perasaan,
dan
terdapat
pendayagunaan
efek keindahan.
imajinasi pengguna bahasa. Praktiknya,
Oleh karena itu, dalam lirik lagu pun
ketujuh fungsi tersebut tidaklah berdiri
bahasa mempunyai peranan yang sangat
sendiri
berpadu.
penting. sebagai salah satu jenis karya
hendak
sastra dan bagian dari karya seni.
melalui
Penciptaan
melainkan
Manakala
saling
seseorang
mengungkapkan
perasaannya
lirik
lagu
perlu
kata.
sebuah karya yang artistik maka ia berada
mempertimbangkan
keestetisan
pada paduan fungsi bahasa personal dan
Hakikatnya,
lagu
imajinatif. Sebab, komunikasi adalah
berdasarkan
kegiatan kompleks.
penyanyi, pengalaman orang lain yang
lirik
pengalaman
diciptakan
pribadi
Pada sebuah karya sastra yang
ditranslasikan, kehidupan sosial, dan
artistik (puisi) dalam hal ini lirik lagu,
sebagainya. Agar dapat menghibur dan
bahasa
digunakan
tersampaikan dengan baik di depan
dalam
publik atau pencinta lagu, bahasa lirik
Bahasa
lagu harus berterima di hati pendengar.
komunikasi keseharian adalah sederhana
Sebagai hiburan bahasa dalam lirik lagu
dan komunikatif dan biasanya dipahami
hendaknya enak didengar berdasarkan
dengan melibatkan konteks. Sementara
bunyi dan kata dan sebagai sebuah karya
itu, bahasa dalam sebuah karya sastra
yang tersampaikan bahasa lirik lagu
adalah bahasa yang benar-benar pilihan.
haruslah sederhana, mudah dipahami
Artinya,
secara struktur dan makna, serta logis.
komunikasi
berbeda
komunikasi
dengan
yang
bahasa
keseharian.
sederhana
namun
penyair
tetap
Suprapto (1991: 46) mengatakan
mendayagunakan imajinasinya sehingga
bahwa lirik lagu merupakan “karya sastra
diperoleh bahasa estetis. Estetis dari segi
yang berisi curahan pribadi, bersifat
pengarang
meski
atau
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
95
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 90-103
subjektif, didasarkan pada rasa kasih
Dalam
penyajiannya,
adalah
kepastian dan kesangsian, kegembiraan,
berkolaborasi
kesedihan, dan sebagainya. Keterangan di
pengiringnya. Sebagai bentuk puisi, lirik
atas
lagu
lagu haruslah indah dari sisi bahasa dan
merupakan bentuk karya sastra yang
indah dari segi musik atau irama yang
menggambarkan subjektivitas pengarang
mengiringinya. Keindahan bahasa pada
terhadap hal-hal yang dilihat, didengar,
lirik lagu tampak pada kata-kata yang
dan dirasakannya. Di dalamnya Suprapto
memiliki bunyi estetis sesuai dengan
juga mencurahkan segala apa yang
perasaan
pengarang.
dialaminya dalam ekspresi kata dan
dipungkiri,
secara
suara.
persajakan bunyi-bunyi
bahwa
lirik
yang
lagu
sayang, rindu dendam, suka dan benci,
menyiratkan
bahasa
lirik
dengan
senantiasa
musik
sebagai
Tak
dapat
sederhana
paduan
akhir adalah
Sementara itu, Semi (1993: 106)
salah satu nilai keestetisan bahasa lirik
mengatakan bahwa lirik lagu juga sebagai
lagu. Selain itu, musik atau irama yang
puisi yang dinyanyikan, karena itu ia
indah
disusun dengan susunan yang sederhana
membawakan lirik lagu, dapat menarik
dan
yang
perhatian
dan
memperdalam
sederhana pula.” Pendapat Semi ini lebih
sehingga
dapat
merontgen
menegaskan bahwa lirik lagu sama
pendengarnya. Hal ini sebagaimana yang
dengan musikalilasi puisi atau berpuisi
disampaikan oleh Rahmat Djoko Pradopo
dengan musik dan kata-kata yang dipilih
(2009: 22) bahwa “bunyi bersifat estetik
bersifat lebih sederhana.
untuk mendapatkan keindahan dan tenaga
menguungkapkan
sesuatu
pun
menentukan
keindahan
makna
ke
hati
pandangan-pandangan
ekspresif bagi sebuah puisi. Bunyi erat
di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa
kaitannya dengan anasir-anasir musik
lirik lagu merupakan bentuk karya sastra
seperti
puisi yang di dalamnya berisi curahan
sebagainya. Bunyi juga memiliki tugas
perasaan, pengalaman, pemikiran, dan
yang lebih penting lagi, yaitu untuk
juga pesan seseorang atau pengarang
memperdalam
yang ditulis dengan susunan kata yang
rasa, dan menimbulkan bayangan angan
sederhana
yang jelas, menimbulkan suasana yang
Berdasarkan
dinyanyikan.
dan
dinimatinya
dengan
lagu,
melodi,
ucapan,
irama,
dan
menimbulkan
khusus, dan sebagainya”.
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
96
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 90-103
Aminudin (2009: 41) mengatakan
merupakan gubahan susunan kata dalam
bahwa parafrase merupakan suatu cara
bentuk larik atau pun bait ke dalam
untuk
makna
karangan bebas namun terikat dengan isi.
dalam suatu cipta sastra dengan jalan
Berdasarkan kedua pendapat di atas
memahami
kandungan
mengungkapkan kembali gagasan yang
dapat
disampaikan
dengan
pengungkapan kembali isi suatu teks atau
menggunakan kata-kata maupun kalimat
karangan (jenis puisi) dalam bentuk teks
yang berbeda dengan kata-kata dan
atau karangan yang berbeda dari bentuk
kalimat yang digunakan pengarangnya.
atau
Penjelasan
menggambarkan
Tifografi dalam bentuk jenis puisi diubah
bagaimana sebuah kata atau kalimat
ke dalam tipografi prosa (karangan
dalam karya sastra (jenis puisi) dapat
bebas). Meski perwajahan bentuk awal
dipahami
berubah
pengarang
tersebut
maknanya
dengan
cara
disimpulkan
susunan
bahwa
parafrase
kata/kalimat
namun
sama
aslinya.
sekali
mengubah kata atau kalimat tersebut
mengubah
dalam bentuk dan susunan yang berbeda.
Pemparafrase
Perbedaan tersebut nampak pada kata-
menguraikan
kata
padat
bahkan mewacanakan kata dari kata
dikembangkan ke dalam cerita atau
aslinya asalkan tetap memperhatikan
paragraf
kelogisan ide sesuai dengan aslinya.
sederhana
yang
dengan
ditulis
tanpa
mengubah
Kartono
kandungan isi pengarang.
Dalam
KBBI
(2008),
kandungan
tidak
parafrase
bebas
kata,
dkk
maknanya.
memilih
kata,
menambah
kata,
(2005:
5.24)
mengungkapkan bahwa dalam menyusun
adalah penguraian kembali suatu teks
parafrase
atau karangan dalam bentuk atau susunan
parafrase terikat dan parafrase bebas.
kata
dapat
Dalam
yang
langkah-langkah yang perlu dilakukan
tersembunyi. Uraian teks atau karangan
yakni: a) memberikan makna larik, yaitu
(bentuk puisi) diubah seluas-luasnya dan
dengan memberikan tambahan kata, atau
sekonkret-konkretnya sehingga pembaca
kata-kata, pelengkap kata, maupun tanda
atau pendengar dapat memehami secara
baca, yang diletakkan di dalam kurung;
utuh isi puisi. Tidak berbeda dengan
b) memberikan makna lugas,
pendapat sebelumnya bahwa parafrase
dengan mengubah bait menjadi paragraf
lain
menjelaskan
dengan
maksud
maknanya
terdapat
menyusun
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
dua
cara,
parafrase
yaitu
terikat,
yaitu
97
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 90-103
dan menghilangkan tanda kurung; c)
lisan. Lirik lagu yang dijadikan subjek
memberikan makna kias, yaitu dengan
penelitian
cara menafsirkan kata yang sekiranya
kemudian dipaparkan berdasarkan tujuan
bermakna kias; dan d) memberikan
penelitian, yakni memperafrasekannya
makna utuh, yaitu dengan memadukan
dengan
antara makna lugas dan makna kias
parafrase bebas.
ini
dikaji
cara
secara
parafrase
cermat
terikat
dan
menjadi satu kesatuan paragraph yang
utuh dan padu. Adapun, langkah-langkah
yang diperlukan menyusun parafrase
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Cita
Citata
merupakan
gadis
bebas, yaitu dengan cara: a) membaca
kelahiran Bandung, Agustus 1994. Ia
dan memahami secara keseluruhan suatu
merupakan seorang penyanyi sekaligus
karya
sastra;
b)
perubahan
yang
bentuknya
maupun
penggunaan
memahami
jenis
artis Indonesia. Ia mulai menggeluti
dilakukan,
baik
dunia musik dengan single dangdut
atau
Kalimera Athena ciptaan Doel Sumbang.
c)
Pada saat kelas 4 sekolah dasar, ia sering
redaksinya
bahasanya;
mengungkapkan kembali dengan redaksi
menyanyi
dangdut
di
bahasa dan bentuk yang berbeda tetapi
pernikahan
isinya tetap sama.
Pratama. Sejak SMA, ia mulai menyanyi
dengan
acara resepsi
Gemilang
Abdi
pop. Kemudian, ia mulai bernyanyi
musik
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode
sebagai
jazz.
Ia
mengawali
penyanyi
jazz
dan
karirnya
mulai
deskriptif kualitatif, yakni dengan cara
bergabung dengan Sani Musik Indonesia
menganalisis data dan menyajikannya
pada pertengahan tahun 2014 sebagai
secara lugas. Data yang ada ditinjau ketat
penyanyi dangdut. Karirnya melejit sejak
secara teoretis kepustakaan, sehingga
ia merilis single yang berjudul Sakitnya
diperoleh pemahaman data yang tepat.
Tuh di Sini. Beragam penghargaan
Hal ini sebagaimana yang dikemukan
diperolehnya
oleh Fatimah Djajasudarma (1993: 10)
soundtrack sinetron paling ngetop dalam
bahwa metodologi kualitatif merupakan
kategori SCTV Awards tahun 2014. Lagu
prosedur
data
dangdut paling ngetop, pendatang baru
deskriptif berupa data tertulis atau data
terpopuler, nominasi pendatang baru
yang
menghasilkan
di
antaranya:
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
sebagai
98
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 90-103
paling seru. Dalam waktu singkat ia telah
meraih hati penikmat lagu pop dan
dangdut mulai dari kalangan anak-anak,
remaja, dan dewasa. Berikut parafrase
lirik lagu Sakitnya tuh di sini.
Sakitnya tuh di sini Di dalam hatiku
Sakitnya tuh di sini Melihat kau
selingkuh
Sakitnya tuh di sini Pas kena hatiku
Sakitnya tuh di sini Kau menduakan aku
Teganya hatimu
Permainkan cintaku
Sadisnya caramu
Mengkhianati aku
Sakitnya hatiku
Hancurnya jiwaku
Di depan mataku
Kau sedang bercumbu
Sakitnya tuh di sini Di dalam hatiku
Sakitnya tuh di sini Melihat kau
selingkuh
Sakitnya tuh di sini Pas kena hatiku
Sakitnya tuh di sini Kau menduakan aku
Sakit… sakit… sakitnya tuh di sini
Sakit… sakit… sakitnya tuh di sini
1) Parafrase terikat lagu “Sakitnya tuh di
sini”.
a. Penambahan kata dan tanda baca
Bait ke-1
Rasa sakitnya tuh melekat di sini,
di dalam hatiku
Rasa sakitnya tuh melekat di sini
ketika melihat engkau
berselingkuh
Rasa sakitnya tuh sampai di sini
ketika pas kena ke hatiku
Rasa sakitnya tuh di sini ketika
mengetahui bahwa engkau telah
menduakan aku
Bait ke-2
Sungguh teganya hatimu wahai
kekasihku
Engkau telah mempermainkan
cintaku
Sungguh sadisnya caramu yang
telah mengkhianati cinta aku
Terasa sakitnya di hatiku dan
hancurnya di jiwaku
Di depan kedua mataku
Aku melihat engkau sedang
bercumbu dengan wanita lain.
bait ke-3
Rasa sakitnya tuh melekat di sini,
di dalam hatiku
Rasa sakitnya tuh melekat di sini
ketika melihat engkau
berselingkuh
Rasa sakitnya tuh sampai di sini
ketika pas kena ke hatiku
Rasa sakitnya tuh di sini ketika
mengetahui bahwa engkau telah
menduakan aku
bait ke-4
Terasa sakit… terasa sakit… terasa
sakitnya tuh di sini
Terasa sakit… terasa sakit… terasa
sakitnya tuh di sini
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
99
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 90-103
2) Memberikan makna lugas (mengubah
mengetahui
bahwa
engkau
telah
sakit,
terasa
menduakan aku.
bait menjadi paragraf)
Bait ke- 4
Bait ke-1
Rasa sakitnya tuh di sini, berada di
Terasa
sakit,
terasa
dalam hatiku. Terasa sakitnya tuh
sakitnya tuh di sini. Terasa sakit,
melekat di sini ketika melihat engkau
terasa sakit, terasa sakitnya tuh di sini.
selingkuh. Rasa sakitnya tuh sampai di
sini ketika pas kena ke hatiku.Rasa
3) Menafsirkan kata yang bermakna kias
sakitnya tuh di sini ketika mengetahui
Kata-kata yang bermakna kias pada
bahwa engkau telah menduakan aku.
lirik lagu tersebut terdapat pada bait
pertama larik ketiga dan keempat,
Bait ke- 2
Sungguh
teganya
kekasihku.
hatimu
wahai
menduakan aku”. Kemudian pada bait
telah
kedua larik pertama dan ketiga, yakni
Sungguh
“Permainkan cintaku” dan “Hancurnya
Engkau
mempermainkan
sadisnya
yaitu: “Pas kena hatiku” dan “Kau
cintaku.
caramu
mengkhianati
cinta
yang
telah
aku.
Terasa
jiwaku”.
Frase
“Pas
kena
hatiku”
bila
sakitnya di hatiku dan hancurnya di
didenotasikan akan menjadi “hatiku
jiwaku. Di depan kedua mataku aku
benar-benar merasakan sakit yang tak
melihat engkau sedang bercumbu
terelakkan”. frase “Kau menduakan
dengan wanita lain.
aku” bila didenotasikan akan menjadi
“diam-diam engkau telah membagi
Bait ke-3
cintamu dengan orang lain”.
Rasa sakitnya tuh melekat di sini, di
Pada frase “Permainkan cintaku”,
dalam hatiku. Rasa sakitnya tuh
dapat
melekat di sini ketika melihat engkau
“menganggap cinta ku sebagai pengisi
berselingkuh.
tuh
hiburan belaka”. Frase “Hancurnya
sampai di sini ketika pas kena ke
jiwaku” bila didenotasikan menjadi
hatiku. Rasa sakitnya tuh di sini ketika
“Jiwaku
Rasa
sakitnya
didenotasikan
merasa
menderita”.
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
100
sangat
menjadi
terpukul
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 90-103
cintamu dengan orang lain. Terasa sakit,
4) Memberikan makna utuh (memadukan
terasa sakit, terasa sakitnya tuh di sini.
makna lugas dengan makna kias)
Terasa sakit, terasa sakit, terasa sakitnya
Pemaduan makna lugas dan makna
tuh di sini.”
utuh dalam lirik lagu sakitnya tuh di
sini sebagai berikut:
b. Parafrase
“Rasa sakitnya tuh di sini, berada di
dalam
hatiku.
Terasa
lirik
lagu
“Sakitnya tuh di sini”.
tuh
Rasa sakitnya itu terasa di sini, yakni
melekat di sini ketika melihat engkau
berada di dalam hatiku ini. Rasa sakitnya
selingkuh. Rasa sakitnya tuh sampai di
itu sampai melekat di hatiku ini manakala
sini dan hatiku benar-benar merasakan
aku
sakit yang tak terelakkan. Rasa sakitnya
berselingkuh di hadapanku. Rasa sakit
tuh di sini ketika mengetahui bahwa
yang tak terperikan itu benar-benar telah
diam-diam
membagi
melukai hatiku yang tulus ini. Rasa sakit
cintamu dengan orang lain. Sungguh
karena cinta itu benar-benar terasa di
teganya hatimu wahai kekasihku. Engkau
hatiku ketika diriku mengetahui jikalau
menganggap cinta ku sebagai pengisi
dirimu diam-diam telah berbagi cinta
hiburan
dengan orang lain. Engkau telah berani
engkau
belaka.
sakitnya
bebas
telah
Sungguh
sadisnya
caramu yang telah mengkhianati cinta
aku. Terasa sakitnya
di hatiku dan
melihat
langsung
dirimu
bermain cinta lagi di belakang ku.
Dirimu
sangat
tidak
berperasaan
Jiwaku merasa sangat terpukul menderita.
seolah-olah menganggap cinta suci yang
Di depan kedua mataku aku melihat
telah kita bina sekian lama itu seperti
engkau sedang bercumbu dengan wanita
hiburan semata. Caramu mempermainkan
lain. Rasa sakitnya tuh di sini, berada di
perasaan dan hatiku itu terbilang tidak
dalam
berperikemanusiaan.
hatiku.
Terasa
sakitnya
tuh
Dirimu
telah
melekat di sini ketika melihat engkau
mengkhianati ketulusan cintaku. Hatiku
selingkuh. Rasa sakitnya tuh sampai di
sangat
sini dan hatiku benar-benar merasakan
kelakuanmu
sakit yang tak terelakkan. Rasa sakitnya
terpukul menderita mengetahui bahwa di
tuh di sini ketika mengetahui bahwa
depan mataku sendiri dirimu bermesraan
diam-diam
dengan wanita lain.
engkau
telah
membagi
sakit
dan
dan
kecewa
jiwaku
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
101
ini
melihat
sangat
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 90-103
Rasa sakitnya itu terasa di sini, yakni
keseluruhan paragraf dipadukan, dalam
berada di dalam hatiku ini. Rasa sakitnya
parafrase bebas ditulis perparagraf untuk
itu sampai melekat di hatiku ini manakala
perbait lirik lagu.
dirimu
Namun, yang perlu diperhatikan
berselingkuh di hadapanku. Rasa sakit
untuk membuat/menulis parafrase bentuk
yang tak terperikan itu benar-benar telah
bebas haruslah dimulai dari parafrase
melukai hatiku yang tulus ini. Rasa sakit
bentuk terikat. Hal ini dimaksudkan
karena cinta itu benar-benar terasa di
untuk
hatiku ketika diriku mengetahui jikalau
pemparafrase karya sastra jenis puisi,
dirimu diam-diam telah berbagi cinta
termasuk lirik lagu.
aku
melihat
langsung
memandu
dan
memudahkan
dengan orang lain. Engkau telah berani
4. SIMPULAN
bermain cinta lagi di belakang ku.
Terasa sakit, terasa sakit, terasa sakit
sekali hatiku ini. Sakit, sungguh hatiku
merasa sakit atas semua kekecewaan
yang dirimu perbuat kepadaku kekasihku.
Rasa sakitnya itu berada melekat di
Pada parafrase bebas di atas tampak
bahwa kata atau kalimat yang ada lebih
luas dari parafrase jenis terikat. Jika
parafrase
jenis
terikat
pemparafrase penulisannya berpusat pada
kata-kata
dan jenis bebas pada lirik lagu Cita-Citata
yang berjudul “Sakitnya tuh di sini”
dapat disimpulkan bahwa lirik-lirik lagu
tersebut
berisi
kekecewaan
tambahan
yang
dinilai
sederhana dan mengganti kata kias
dengan kata yang konkret, maka tidaklah
demikian
dalam
Parafrase
bebas
parafrase
sebagaimana
bebas.
yang
dituliskan di atas lebih mendeskripsikan
peristiwa yang terjadi dalam setiap larik.
Selain itu, jika dalam parafrase terikat
tepatnya
kecewa
karena
dikhianati
cintanya.
Mengapreasiasi karya sastra jenis
puisi kiranya harus dilakukan dalam dua
bentuk,
yakni parafrase terikat dan
parafrase bebas. Parafrase terikat akan
memandu
pemparafrase
sekaligus
memudahkan
memperoleh
gambaran
hakikat parafrase dan sebagai langkah
awal memprafrase sastra jenis puisi.
Pemparafrase dapat menambah kata-kata,
mengkonkretkan
kata,
dan
menulis
kembali dalam bentuk paragraf. Parafrase
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
102
karena
ketidaksetiaan kekasihnya atau lebih
hatiku.
dalam
Berdasarkan parafrase jenis terikat
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 90-103
jenis bebas merupakan bentuk yang lebih
luas dari parafrase jenis terikat. Ia dapat
berupa
prosa
utuh
yang
lebih
mendeskripsikan secara detail peristiwa
Penelitian dan Kajian. Bandung: PT
ERESCO Anggota IKAPI.
Tim Penyusun. 2008. Kamus Bahasa
Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
yang terkandung dalam setiap lariknya.
5. DAFTAR PUSTAKA
Aminudin. 2009. Pengantar Apresiasi
Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru.
Burhan Nurgiyantoro. 2005. Teori
Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah
Mada University.
Lirikanlaguku. 2014. Lirik Lagu Cita
Citata: Sakitnya Tuh Disini. [online].
(http://lirikanlaguku.blogspot.co.id/2
014/08/lirik-lagu-cita-citata-sakitnyatuh.html?m=1, diakses 18 Agustus
2015).
Kartono, dkk. 2013. Modul PLPG Guru
Kelas SD. Jakarta: Kemdikbud RI.
M. Atar Semi. 1993. Anatomi Sastra.
Padang: Angkasa Raya.
Rahmat
Djoko
Pradopo.
2009.
Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press.
Sumarlam dkk. 2003. Analisis Wacana:
Teori dan Praktik. Surakarta:
Pustaka Cakra.
Suprapto. 1991. Kumpulan Istilah dan
Apresiasi Sastra Bahasa Indonesia.
Surabaya: Indah Surabaya.
T. Fatimah Djajasudarma. 1993. Metode
linguistik:
Ancangan
Metode
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
103
MENGAPRESIASI SASTRA GENRE PUISI MELALUI KEGIATAN
PARAFRASE PADA LIRIK LAGU “SAKITNYA TUH DI SINI”
Lisdwiana Kurniati
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, STKIP Muhammadiyah Pringsewu
email: lisdwianakurniati@stkipmpringsewu-lpg.ac.id
Abstract
There are several ways to appreciate literature, especially poetry genre besides
activities to understand the fundamental and elements contained in the literature. One
of them is paraphrasing the song lyrics. Paraphrases activities were taught in schools
ranging from Elementary, Junior High, Senior High and Universities. The results of
this study can be used as the concrete illustration or creative and innovative literature
learning alternative ways in literature appreciating activity. Paraphrase activity of
poetry genre can be done through bound paraphrasing and free paraphrasing. This
study uses qualitative descriptive method by analyzing the data and presenting it
straightly. The result shows that the song lyric of “sakitnya tuh di sini” contains of
disappointment because of infidelity lover or disappointed of betrayed love.
Key Words: Literature, Paraphrase, Song Lyric.
mendalam
1. PENDAHULUAN
Sastra adalah karangan atau karya
bagi
pembaca
atau para
penikmat karya sastra.
seni yang menggunakan bahasa sebagai
Keindahan puisi dihasilkan oleh
mediumnya. Bahasa dalam karya sastra
bunyi-bunyi dalam diksi yang dipilih
berbeda dengan bahasa dalam karya atau
penyair selain dari kata-katanya yang
seni lainnya. Bahasa dalam sastra lebih
bertenaga (berjiwa). Sementara itu, selain
mengedapankan
(estetis).
gaya bahasa, keindahan fiksi atau prosa
Itulah mengapa banyak para penyair yang
dibangun oleh cerita melalui sarana
menata kata-kata tertentu (diksi) dalam
kejutan
karya sastra sehingga dapat berterima dan
ceritanya.
menyentuh
perasaan
drama dihasilkan oleh dialog dan gerak
pembaca/pendengar. Mereka memilih dan
para pemainnya. Kombinasi dialog dan
memberdayakan kata (plastik bahasa)
gerak yang estetik dan mendukung
keindahan
emosi
dan
atau
suspense
Sementara
itu,
dalam
alur
keindahan
tersebut sehingga meninggalkan kesan
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
90
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 90-103
penjiwaan
akan
menjadikan
peran
dihasilkan
tersebut apik untuk dinikmati.
Oleh
karena
itu,
mengapresiasi
bagaimanapun
oleh
apresiasi
memunculkan
bahasa
menghayati,
wahana
imaji
di
karya
penyair.
tersebut,
bentuknya dan cara mengeksploitasinya,
menjadi
suatu
lebih
sikap
yang
Hasil
dari
jauh
akan
memahami,
mengapresiasi,
bahkan
kehidupan manusia. Untuk memahami
mengaplikasikan nilai-nilai yang ada
sejarah, memahami diri pribadi manusia
dalam karya sastra. Kegiatan memahami
itu sendiri, memahami alam, dan lain-lain
adalah mengkaji isi yang tertulis atau
dalam hubungannya dengan kehidupan
tersembunyi dalam suatu karya sastra.
manusia menggunakan bahasa sebagai
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk
sarana
tidak
dapat memahami karya sastra selain dari
sastra.
kegiatan memahami sifat-sifat dasar dan
Memahami karya sastra juga dimulai
unsur-unsur yang terdapat dalam karya
dengan memahami bahasa dalam karya
sastra.
pengerti.
terkecuali
Begitu
dengan
pula,
karya
sastra tersebut. Tidak akan tampak kesan
Salah satu cara yang dapat digunakan
dan maksud penyair atau pengarang tanpa
untuk
terlebih dahulu memahami bahasanya.
khususnya genre/jenis puisi ialah melalui
Karya sastra terbagi atas tiga jenis,
memahami
isi
karya
sastra
kegiatan memparafrase (memprosakan
yaitu puisi, prosa, dan drama. Singkatnya,
puisi
puisi disebut sebagai karangan terikat,
mengungkapkan kembali suatu tuturan
prosa disebut karangan bebas, dan drama
dengan
disebut
mengubah
sebagai
karangan
yang
tersebut).
cara
Memparafrase
yang
substansi
berbeda
isi
ialah
tanpa
(makna).
dipentaskan. Tergolong jenis puisi antara
Parafrase mencoba mengubah bahasa
lain puisi epik, puisi lirik, dan puisi
yang
dramatik. Sementara itu, jenis prosa ialah
menghilangkan pengertian isi suatu karya
cerpen,
novel, novelet, dan roman.
tersebut. Parafrase dapat menambahkan
Selanjutnya, drama terbagi atas drama
kata-kata yang dinilai telah padat dan
komedi, drama tragedi, drama komedi
mampat sehingga
tragedi, dan melodrama.
bahwa memparafrase ialah mengubah
Kegiatan memahami karya sastra
merupakan
bagian
dari
digunakan
dengan
tidak
ada yang menyebut
bahasa bentuk puisi ke dalam bahasa
kegiatan
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
91
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 90-103
dalam
bentuk
prosa
secara
terikat
benar, dan berpanjang-panjang. Karya
yang
maupun secara bebas.
baik
juga
memperhitungkan
Puisi atau yang sejenisnya (lirik
bagaimana sebuah bahasa dapat diterima
lagu) merupakan jenis karya sastra yang
oleh penggemarnya. Sebuah lagu atau
memahaminya
dengan
nyanyian merupakan bentuk karya sastra
tersebut
jenis puisi yang dapat diterima oleh
adalah karya sastra ditulis penyair dengan
semua kalangan dari kalangan bawah
bahasa yang acapkali padat dalam bentuk
hingga kalangan menengah ke atas. Besar
bait. Dalam hal ini lirik lagu (lirik)
kemungkinan lagu sangat efektif dan
diidentikkan dengan pengertian puisi.
lebih menarik dalam
Dalam KBBI (2008: 937) disebutkan
pesan dan kesan kepada pendengarnya.
bahwa lirik adalah sajak pendek dalam
Selain menghibur, lagu juga memiliki
bentuk nyanyian yang isinya melukiskan
nilai estetika dan seni.
dapat
diparafrasekan.
perasaan.
Jenis
Maka,
sastra
lirik
lagu
pada
menyampaikan
Lagu atau musik merupakan hiburan
hakikatnya sama dengan puisi. Lirik lagu
yang
menggunakan bahasa yang estetis untuk
kalangan. Mulai dari lagu berirama
dinyanyikan.
terdapat
dangdut, pop, musik klasik, atau bahkan
semata-mata
gabungan antara musik irama dangdut
barisan kata yang hampa/kosong belaka.
dan musik irama pop. Kalau disimak,
Suatu karya dapat bernilai jika ia memuat
bahasa-bahasa
nilai-nilai yang dapat dijadikan pijakan
pengarang lagu merupakan bahasa pilihan
untuk menata kehidupan.
(diksi)
amanat
Di
(pesan).
dalamnya
Bukan
Beragam cara dan bentuk bahasa
para
penyair
menyampaikan
idenya
banyak
yang
digemari
yang
ditulis
oleh
semua
digunakan
oleh
secara
padat,
sederhana, dan dengan paduan kata yang
indah bunyinya sehingga selain enak
melalui sebuah karya. Namun, suatu
didengar
juga
menyentuh
karya memiliki penggemarnya masing-
perasaan. Meski ditulis sederhana, lirik
masing karena penerimaan suatu karya
lagu juga mengandung sebuah ide, pesan,
tentunya juga melihat latar belakang
perasaan,
penerima karyanya. Tidak semua orang
mengungkap maksud dan amanat penyair
dapat menerimanya. Sebuah karya yang
dalam lagunya
baik bukan saja ditulis dengan indah,
beberapa teknik. Salah satunya dengan
penulis
lagu.
hati
dan
Untuk
tentulah diperlukan
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
92
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 90-103
teknik
parafrase.
ketertarikan
Oleh
peneliti
karena
terhadap
itu,
teknik
melodi yang sama dan menyayikannya
dengan gaya yang unik dan menarik.
parafrase karena teknik ini memang
Lirik lagu Cita Citata sederhana dan
diajarkan dalam pembelajaran sastra baik
mudah dihapal oleh kalangan anak-anak,
di tingkat dasar, menengah, sampai di
remaja, bahkan para orang tua tertarik
tingkat Perguruan Tinggi dalam rangka
pada lagu tersebut. Uniknya, lirik lagu
untuk menyingkap rahasia pencipta lagu
“Sakitnya tuh di sini” dibuat secara
atau puisi yang dituangkan melalui
spontan dan hanya perlu 240 menit atau 4
permainan diksi yang menarik pembaca
jam
atau pendengarnya. Berdasarkan hasil
Keindahan liriknya sebagai sebuah karya
dari
membuat/menulis
terletak pada pilihan kata yang berepitisi
parafrase sebuah puisi /lirik lagu dapat
dan permainan rima (persajakan di akhir)
menjadi
dan
lirik lagunya. Karya sastra haruslah
pembaca
bersifat estetis. Oleh sebab itu, sebagai
sekaligus mencintai karya sastra melalui
suatu hiburan yang dinikmati masyarakat
kegiatan apresiasi sastra.
sejatinya karya sastra haruslah indah
penelitian
gambaran
menambah
konkret
pengetahuan
dalam
proses
pembuatannya.
Peneliti akan memparafrasekan dan
dilihat dan merdu didengar. Bentukan
memahami isi lirik lagu karya Cita Citata
huruf vokal dan konsonan yang berpadu
yang berjudul sakitnya tuh di sini. Cita
dan nampak pada bunyi awal, tengah, dan
Citata merupakan salah satu penyanyi
akhir menjadi penopang keindahan suatu
yang
lirik.
sangat
beruntung
di
dunia
permusikan Indonesia. Lagu rilisannya
Tidaklah mengherankan jika lirik
yang berjudul sakitnya tuh di sini berhasil
lagu
memukau
dijadikan sebagai salah satu subjek
para
penggemar
musik.
“Sakitnya
tuh
di
sini”
dapat
Hitsnya sangat popular di kalangan
gambaran
masyarakat mulai dari anak-anak hingga
pembelajaran sastra yang kreatif dan
orang dewasa, bahkan juga di kalangan
inovatif dalam kegiatan belajar apresiasi
berbagai profesi menikmatinya. Tidak
sastra
sedikit dari mereka yang menggubah
memparafrasekan
beberapa
suatu
syairnya
dengan
lantunan
dan
sarana
khususnya
puisi.
pembelajaran
ialah
alternatif
belajar
Keberhasilan
bagaimana
memberikan gambaran materi yang lebih
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
93
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 90-103
konkret, dekat, dan diminati, bahkan juga
tergagas dibenaknya. Oleh karena itu,
sebagian
tidaklah salah jika bahasa dikatakan
besar
dari
mereka
telah
mengetahuinya, dan dapat diaplikasikan
berperan
dalam kehidupan sehari-hari sehingga
Bahasa dapat mengantarkan kita untuk
mudah untuk dipahami. Hal-hal tersebut
memenuhi
tidak lain sebagai salah satu upaya untuk
komunikasi.
meningkatkan minat dan kemampuan
siswa
dalam
mempelajari
materi
sentral
dalam
maksud
kehidupan.
dalam
setiap
Dalam fungsinya sebagai sarana
komunikasi,
Halliday
sebagaimana
pelajaran bahasa Indonesia, khususnya
dikutip
dalam mengapresiasi karya sastra.
fungsi-fungsi bahasa ke dalam tujuh
Sumarlam
dkk.,
merangkum
Dalam upaya memberikan gambaran
fungsi, yaitu instrumental, regulatoris,
mengapresiasi karya sastra jenis puisi
representasional, interaksional, personal,
(lirik) dalam bentuk parafrase, peneliti
heuristik,
akan memparafrasekan lagu “Sakitnya
instrumental, berfungsi melayani atau
tuh
memanipulasi lingkungan, menyebabkan
di
sini”
dengan
dua
cara
dan
imajinatif.
Fungsi
memparafrase, yakni parafrase terikat dan
peristiwa-peristiwa
prafrase bebas. Memparafrase secara
Fungsi regulatoris berfungsi mengontrol
terikat yakni dengan: 1) memberikan
peristiwa.
tambahan kata, 2) memberikan makna
berfungsi untuk membuat pernyataan,
lugas, 3) memberikan makna kias, dan 4)
menyampaikan fakta dan pengetahuan,
memberikan makna utuh pada lirik lagu.
menjelaskan atau melaporkan, tegasnya
Sementara itu, memparafrase bebas ialah
menghadirkan
dengan
sebagaimana orang melihatnya. Fungsi
dalam
mengungkapkannya
redaksi
bahasa
kembali
dan
bentuk
tertentu
Fungsi
representasional
kembali
berfungsi
interaksional
terjadi.
realitas
membangun
berbeda, namun isi sama sekali tidak
kontak sosial dan menjaga komunikasi
berubah.
tetap
Fungsi
personal
memungkinkan
seorang
penutur
digunakan oleh sekelompok orang untuk
mengungkapkan
perasaan,
menyampaikan gagasan dan perasaan.
personalitas,
Melalui
Fungsi heuristik, melibatkan bahasa yang
Bahasa
merupakan
bahasa
sarana
seseorang
yang
dapat
mengungkapkan apa yang dialami dan
terbuka.
digunakan
reaksi-reaksi
emosi,
naluriah.
untuk
memperoleh
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
94
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 90-103
pengetahuan,
untuk
mempelajari
bunyi, kata, frasa, bahkan kalimat yang
lingkungan. Fungsi imajinatif berfungsi
digunakan.
untuk melayani dan menciptakan sistem-
disampaikan
sistem imajiner atau ide-ide.
(2005:26-27) menyatakan bahwa sebuah
Dapat disimpulkan bahwa klasifikasi
Hal
ini
juga
oleh
telah
Nurgiyantoro
bentuk sastra disebut puisi jika di
fungsi-fungsi bahasa di atas digunakan
dalamnya
untuk
berbagai unsur bahasa untuk mencapai
menyampaikan
pengalaman,
fakta,
gagasan,
perasaan,
dan
terdapat
pendayagunaan
efek keindahan.
imajinasi pengguna bahasa. Praktiknya,
Oleh karena itu, dalam lirik lagu pun
ketujuh fungsi tersebut tidaklah berdiri
bahasa mempunyai peranan yang sangat
sendiri
berpadu.
penting. sebagai salah satu jenis karya
hendak
sastra dan bagian dari karya seni.
melalui
Penciptaan
melainkan
Manakala
saling
seseorang
mengungkapkan
perasaannya
lirik
lagu
perlu
kata.
sebuah karya yang artistik maka ia berada
mempertimbangkan
keestetisan
pada paduan fungsi bahasa personal dan
Hakikatnya,
lagu
imajinatif. Sebab, komunikasi adalah
berdasarkan
kegiatan kompleks.
penyanyi, pengalaman orang lain yang
lirik
pengalaman
diciptakan
pribadi
Pada sebuah karya sastra yang
ditranslasikan, kehidupan sosial, dan
artistik (puisi) dalam hal ini lirik lagu,
sebagainya. Agar dapat menghibur dan
bahasa
digunakan
tersampaikan dengan baik di depan
dalam
publik atau pencinta lagu, bahasa lirik
Bahasa
lagu harus berterima di hati pendengar.
komunikasi keseharian adalah sederhana
Sebagai hiburan bahasa dalam lirik lagu
dan komunikatif dan biasanya dipahami
hendaknya enak didengar berdasarkan
dengan melibatkan konteks. Sementara
bunyi dan kata dan sebagai sebuah karya
itu, bahasa dalam sebuah karya sastra
yang tersampaikan bahasa lirik lagu
adalah bahasa yang benar-benar pilihan.
haruslah sederhana, mudah dipahami
Artinya,
secara struktur dan makna, serta logis.
komunikasi
berbeda
komunikasi
dengan
yang
bahasa
keseharian.
sederhana
namun
penyair
tetap
Suprapto (1991: 46) mengatakan
mendayagunakan imajinasinya sehingga
bahwa lirik lagu merupakan “karya sastra
diperoleh bahasa estetis. Estetis dari segi
yang berisi curahan pribadi, bersifat
pengarang
meski
atau
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
95
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 90-103
subjektif, didasarkan pada rasa kasih
Dalam
penyajiannya,
adalah
kepastian dan kesangsian, kegembiraan,
berkolaborasi
kesedihan, dan sebagainya. Keterangan di
pengiringnya. Sebagai bentuk puisi, lirik
atas
lagu
lagu haruslah indah dari sisi bahasa dan
merupakan bentuk karya sastra yang
indah dari segi musik atau irama yang
menggambarkan subjektivitas pengarang
mengiringinya. Keindahan bahasa pada
terhadap hal-hal yang dilihat, didengar,
lirik lagu tampak pada kata-kata yang
dan dirasakannya. Di dalamnya Suprapto
memiliki bunyi estetis sesuai dengan
juga mencurahkan segala apa yang
perasaan
pengarang.
dialaminya dalam ekspresi kata dan
dipungkiri,
secara
suara.
persajakan bunyi-bunyi
bahwa
lirik
yang
lagu
sayang, rindu dendam, suka dan benci,
menyiratkan
bahasa
lirik
dengan
senantiasa
musik
sebagai
Tak
dapat
sederhana
paduan
akhir adalah
Sementara itu, Semi (1993: 106)
salah satu nilai keestetisan bahasa lirik
mengatakan bahwa lirik lagu juga sebagai
lagu. Selain itu, musik atau irama yang
puisi yang dinyanyikan, karena itu ia
indah
disusun dengan susunan yang sederhana
membawakan lirik lagu, dapat menarik
dan
yang
perhatian
dan
memperdalam
sederhana pula.” Pendapat Semi ini lebih
sehingga
dapat
merontgen
menegaskan bahwa lirik lagu sama
pendengarnya. Hal ini sebagaimana yang
dengan musikalilasi puisi atau berpuisi
disampaikan oleh Rahmat Djoko Pradopo
dengan musik dan kata-kata yang dipilih
(2009: 22) bahwa “bunyi bersifat estetik
bersifat lebih sederhana.
untuk mendapatkan keindahan dan tenaga
menguungkapkan
sesuatu
pun
menentukan
keindahan
makna
ke
hati
pandangan-pandangan
ekspresif bagi sebuah puisi. Bunyi erat
di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa
kaitannya dengan anasir-anasir musik
lirik lagu merupakan bentuk karya sastra
seperti
puisi yang di dalamnya berisi curahan
sebagainya. Bunyi juga memiliki tugas
perasaan, pengalaman, pemikiran, dan
yang lebih penting lagi, yaitu untuk
juga pesan seseorang atau pengarang
memperdalam
yang ditulis dengan susunan kata yang
rasa, dan menimbulkan bayangan angan
sederhana
yang jelas, menimbulkan suasana yang
Berdasarkan
dinyanyikan.
dan
dinimatinya
dengan
lagu,
melodi,
ucapan,
irama,
dan
menimbulkan
khusus, dan sebagainya”.
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
96
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 90-103
Aminudin (2009: 41) mengatakan
merupakan gubahan susunan kata dalam
bahwa parafrase merupakan suatu cara
bentuk larik atau pun bait ke dalam
untuk
makna
karangan bebas namun terikat dengan isi.
dalam suatu cipta sastra dengan jalan
Berdasarkan kedua pendapat di atas
memahami
kandungan
mengungkapkan kembali gagasan yang
dapat
disampaikan
dengan
pengungkapan kembali isi suatu teks atau
menggunakan kata-kata maupun kalimat
karangan (jenis puisi) dalam bentuk teks
yang berbeda dengan kata-kata dan
atau karangan yang berbeda dari bentuk
kalimat yang digunakan pengarangnya.
atau
Penjelasan
menggambarkan
Tifografi dalam bentuk jenis puisi diubah
bagaimana sebuah kata atau kalimat
ke dalam tipografi prosa (karangan
dalam karya sastra (jenis puisi) dapat
bebas). Meski perwajahan bentuk awal
dipahami
berubah
pengarang
tersebut
maknanya
dengan
cara
disimpulkan
susunan
bahwa
parafrase
kata/kalimat
namun
sama
aslinya.
sekali
mengubah kata atau kalimat tersebut
mengubah
dalam bentuk dan susunan yang berbeda.
Pemparafrase
Perbedaan tersebut nampak pada kata-
menguraikan
kata
padat
bahkan mewacanakan kata dari kata
dikembangkan ke dalam cerita atau
aslinya asalkan tetap memperhatikan
paragraf
kelogisan ide sesuai dengan aslinya.
sederhana
yang
dengan
ditulis
tanpa
mengubah
Kartono
kandungan isi pengarang.
Dalam
KBBI
(2008),
kandungan
tidak
parafrase
bebas
kata,
dkk
maknanya.
memilih
kata,
menambah
kata,
(2005:
5.24)
mengungkapkan bahwa dalam menyusun
adalah penguraian kembali suatu teks
parafrase
atau karangan dalam bentuk atau susunan
parafrase terikat dan parafrase bebas.
kata
dapat
Dalam
yang
langkah-langkah yang perlu dilakukan
tersembunyi. Uraian teks atau karangan
yakni: a) memberikan makna larik, yaitu
(bentuk puisi) diubah seluas-luasnya dan
dengan memberikan tambahan kata, atau
sekonkret-konkretnya sehingga pembaca
kata-kata, pelengkap kata, maupun tanda
atau pendengar dapat memehami secara
baca, yang diletakkan di dalam kurung;
utuh isi puisi. Tidak berbeda dengan
b) memberikan makna lugas,
pendapat sebelumnya bahwa parafrase
dengan mengubah bait menjadi paragraf
lain
menjelaskan
dengan
maksud
maknanya
terdapat
menyusun
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
dua
cara,
parafrase
yaitu
terikat,
yaitu
97
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 90-103
dan menghilangkan tanda kurung; c)
lisan. Lirik lagu yang dijadikan subjek
memberikan makna kias, yaitu dengan
penelitian
cara menafsirkan kata yang sekiranya
kemudian dipaparkan berdasarkan tujuan
bermakna kias; dan d) memberikan
penelitian, yakni memperafrasekannya
makna utuh, yaitu dengan memadukan
dengan
antara makna lugas dan makna kias
parafrase bebas.
ini
dikaji
cara
secara
parafrase
cermat
terikat
dan
menjadi satu kesatuan paragraph yang
utuh dan padu. Adapun, langkah-langkah
yang diperlukan menyusun parafrase
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Cita
Citata
merupakan
gadis
bebas, yaitu dengan cara: a) membaca
kelahiran Bandung, Agustus 1994. Ia
dan memahami secara keseluruhan suatu
merupakan seorang penyanyi sekaligus
karya
sastra;
b)
perubahan
yang
bentuknya
maupun
penggunaan
memahami
jenis
artis Indonesia. Ia mulai menggeluti
dilakukan,
baik
dunia musik dengan single dangdut
atau
Kalimera Athena ciptaan Doel Sumbang.
c)
Pada saat kelas 4 sekolah dasar, ia sering
redaksinya
bahasanya;
mengungkapkan kembali dengan redaksi
menyanyi
dangdut
di
bahasa dan bentuk yang berbeda tetapi
pernikahan
isinya tetap sama.
Pratama. Sejak SMA, ia mulai menyanyi
dengan
acara resepsi
Gemilang
Abdi
pop. Kemudian, ia mulai bernyanyi
musik
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode
sebagai
jazz.
Ia
mengawali
penyanyi
jazz
dan
karirnya
mulai
deskriptif kualitatif, yakni dengan cara
bergabung dengan Sani Musik Indonesia
menganalisis data dan menyajikannya
pada pertengahan tahun 2014 sebagai
secara lugas. Data yang ada ditinjau ketat
penyanyi dangdut. Karirnya melejit sejak
secara teoretis kepustakaan, sehingga
ia merilis single yang berjudul Sakitnya
diperoleh pemahaman data yang tepat.
Tuh di Sini. Beragam penghargaan
Hal ini sebagaimana yang dikemukan
diperolehnya
oleh Fatimah Djajasudarma (1993: 10)
soundtrack sinetron paling ngetop dalam
bahwa metodologi kualitatif merupakan
kategori SCTV Awards tahun 2014. Lagu
prosedur
data
dangdut paling ngetop, pendatang baru
deskriptif berupa data tertulis atau data
terpopuler, nominasi pendatang baru
yang
menghasilkan
di
antaranya:
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
sebagai
98
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 90-103
paling seru. Dalam waktu singkat ia telah
meraih hati penikmat lagu pop dan
dangdut mulai dari kalangan anak-anak,
remaja, dan dewasa. Berikut parafrase
lirik lagu Sakitnya tuh di sini.
Sakitnya tuh di sini Di dalam hatiku
Sakitnya tuh di sini Melihat kau
selingkuh
Sakitnya tuh di sini Pas kena hatiku
Sakitnya tuh di sini Kau menduakan aku
Teganya hatimu
Permainkan cintaku
Sadisnya caramu
Mengkhianati aku
Sakitnya hatiku
Hancurnya jiwaku
Di depan mataku
Kau sedang bercumbu
Sakitnya tuh di sini Di dalam hatiku
Sakitnya tuh di sini Melihat kau
selingkuh
Sakitnya tuh di sini Pas kena hatiku
Sakitnya tuh di sini Kau menduakan aku
Sakit… sakit… sakitnya tuh di sini
Sakit… sakit… sakitnya tuh di sini
1) Parafrase terikat lagu “Sakitnya tuh di
sini”.
a. Penambahan kata dan tanda baca
Bait ke-1
Rasa sakitnya tuh melekat di sini,
di dalam hatiku
Rasa sakitnya tuh melekat di sini
ketika melihat engkau
berselingkuh
Rasa sakitnya tuh sampai di sini
ketika pas kena ke hatiku
Rasa sakitnya tuh di sini ketika
mengetahui bahwa engkau telah
menduakan aku
Bait ke-2
Sungguh teganya hatimu wahai
kekasihku
Engkau telah mempermainkan
cintaku
Sungguh sadisnya caramu yang
telah mengkhianati cinta aku
Terasa sakitnya di hatiku dan
hancurnya di jiwaku
Di depan kedua mataku
Aku melihat engkau sedang
bercumbu dengan wanita lain.
bait ke-3
Rasa sakitnya tuh melekat di sini,
di dalam hatiku
Rasa sakitnya tuh melekat di sini
ketika melihat engkau
berselingkuh
Rasa sakitnya tuh sampai di sini
ketika pas kena ke hatiku
Rasa sakitnya tuh di sini ketika
mengetahui bahwa engkau telah
menduakan aku
bait ke-4
Terasa sakit… terasa sakit… terasa
sakitnya tuh di sini
Terasa sakit… terasa sakit… terasa
sakitnya tuh di sini
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
99
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 90-103
2) Memberikan makna lugas (mengubah
mengetahui
bahwa
engkau
telah
sakit,
terasa
menduakan aku.
bait menjadi paragraf)
Bait ke- 4
Bait ke-1
Rasa sakitnya tuh di sini, berada di
Terasa
sakit,
terasa
dalam hatiku. Terasa sakitnya tuh
sakitnya tuh di sini. Terasa sakit,
melekat di sini ketika melihat engkau
terasa sakit, terasa sakitnya tuh di sini.
selingkuh. Rasa sakitnya tuh sampai di
sini ketika pas kena ke hatiku.Rasa
3) Menafsirkan kata yang bermakna kias
sakitnya tuh di sini ketika mengetahui
Kata-kata yang bermakna kias pada
bahwa engkau telah menduakan aku.
lirik lagu tersebut terdapat pada bait
pertama larik ketiga dan keempat,
Bait ke- 2
Sungguh
teganya
kekasihku.
hatimu
wahai
menduakan aku”. Kemudian pada bait
telah
kedua larik pertama dan ketiga, yakni
Sungguh
“Permainkan cintaku” dan “Hancurnya
Engkau
mempermainkan
sadisnya
yaitu: “Pas kena hatiku” dan “Kau
cintaku.
caramu
mengkhianati
cinta
yang
telah
aku.
Terasa
jiwaku”.
Frase
“Pas
kena
hatiku”
bila
sakitnya di hatiku dan hancurnya di
didenotasikan akan menjadi “hatiku
jiwaku. Di depan kedua mataku aku
benar-benar merasakan sakit yang tak
melihat engkau sedang bercumbu
terelakkan”. frase “Kau menduakan
dengan wanita lain.
aku” bila didenotasikan akan menjadi
“diam-diam engkau telah membagi
Bait ke-3
cintamu dengan orang lain”.
Rasa sakitnya tuh melekat di sini, di
Pada frase “Permainkan cintaku”,
dalam hatiku. Rasa sakitnya tuh
dapat
melekat di sini ketika melihat engkau
“menganggap cinta ku sebagai pengisi
berselingkuh.
tuh
hiburan belaka”. Frase “Hancurnya
sampai di sini ketika pas kena ke
jiwaku” bila didenotasikan menjadi
hatiku. Rasa sakitnya tuh di sini ketika
“Jiwaku
Rasa
sakitnya
didenotasikan
merasa
menderita”.
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
100
sangat
menjadi
terpukul
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 90-103
cintamu dengan orang lain. Terasa sakit,
4) Memberikan makna utuh (memadukan
terasa sakit, terasa sakitnya tuh di sini.
makna lugas dengan makna kias)
Terasa sakit, terasa sakit, terasa sakitnya
Pemaduan makna lugas dan makna
tuh di sini.”
utuh dalam lirik lagu sakitnya tuh di
sini sebagai berikut:
b. Parafrase
“Rasa sakitnya tuh di sini, berada di
dalam
hatiku.
Terasa
lirik
lagu
“Sakitnya tuh di sini”.
tuh
Rasa sakitnya itu terasa di sini, yakni
melekat di sini ketika melihat engkau
berada di dalam hatiku ini. Rasa sakitnya
selingkuh. Rasa sakitnya tuh sampai di
itu sampai melekat di hatiku ini manakala
sini dan hatiku benar-benar merasakan
aku
sakit yang tak terelakkan. Rasa sakitnya
berselingkuh di hadapanku. Rasa sakit
tuh di sini ketika mengetahui bahwa
yang tak terperikan itu benar-benar telah
diam-diam
membagi
melukai hatiku yang tulus ini. Rasa sakit
cintamu dengan orang lain. Sungguh
karena cinta itu benar-benar terasa di
teganya hatimu wahai kekasihku. Engkau
hatiku ketika diriku mengetahui jikalau
menganggap cinta ku sebagai pengisi
dirimu diam-diam telah berbagi cinta
hiburan
dengan orang lain. Engkau telah berani
engkau
belaka.
sakitnya
bebas
telah
Sungguh
sadisnya
caramu yang telah mengkhianati cinta
aku. Terasa sakitnya
di hatiku dan
melihat
langsung
dirimu
bermain cinta lagi di belakang ku.
Dirimu
sangat
tidak
berperasaan
Jiwaku merasa sangat terpukul menderita.
seolah-olah menganggap cinta suci yang
Di depan kedua mataku aku melihat
telah kita bina sekian lama itu seperti
engkau sedang bercumbu dengan wanita
hiburan semata. Caramu mempermainkan
lain. Rasa sakitnya tuh di sini, berada di
perasaan dan hatiku itu terbilang tidak
dalam
berperikemanusiaan.
hatiku.
Terasa
sakitnya
tuh
Dirimu
telah
melekat di sini ketika melihat engkau
mengkhianati ketulusan cintaku. Hatiku
selingkuh. Rasa sakitnya tuh sampai di
sangat
sini dan hatiku benar-benar merasakan
kelakuanmu
sakit yang tak terelakkan. Rasa sakitnya
terpukul menderita mengetahui bahwa di
tuh di sini ketika mengetahui bahwa
depan mataku sendiri dirimu bermesraan
diam-diam
dengan wanita lain.
engkau
telah
membagi
sakit
dan
dan
kecewa
jiwaku
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
101
ini
melihat
sangat
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 90-103
Rasa sakitnya itu terasa di sini, yakni
keseluruhan paragraf dipadukan, dalam
berada di dalam hatiku ini. Rasa sakitnya
parafrase bebas ditulis perparagraf untuk
itu sampai melekat di hatiku ini manakala
perbait lirik lagu.
dirimu
Namun, yang perlu diperhatikan
berselingkuh di hadapanku. Rasa sakit
untuk membuat/menulis parafrase bentuk
yang tak terperikan itu benar-benar telah
bebas haruslah dimulai dari parafrase
melukai hatiku yang tulus ini. Rasa sakit
bentuk terikat. Hal ini dimaksudkan
karena cinta itu benar-benar terasa di
untuk
hatiku ketika diriku mengetahui jikalau
pemparafrase karya sastra jenis puisi,
dirimu diam-diam telah berbagi cinta
termasuk lirik lagu.
aku
melihat
langsung
memandu
dan
memudahkan
dengan orang lain. Engkau telah berani
4. SIMPULAN
bermain cinta lagi di belakang ku.
Terasa sakit, terasa sakit, terasa sakit
sekali hatiku ini. Sakit, sungguh hatiku
merasa sakit atas semua kekecewaan
yang dirimu perbuat kepadaku kekasihku.
Rasa sakitnya itu berada melekat di
Pada parafrase bebas di atas tampak
bahwa kata atau kalimat yang ada lebih
luas dari parafrase jenis terikat. Jika
parafrase
jenis
terikat
pemparafrase penulisannya berpusat pada
kata-kata
dan jenis bebas pada lirik lagu Cita-Citata
yang berjudul “Sakitnya tuh di sini”
dapat disimpulkan bahwa lirik-lirik lagu
tersebut
berisi
kekecewaan
tambahan
yang
dinilai
sederhana dan mengganti kata kias
dengan kata yang konkret, maka tidaklah
demikian
dalam
Parafrase
bebas
parafrase
sebagaimana
bebas.
yang
dituliskan di atas lebih mendeskripsikan
peristiwa yang terjadi dalam setiap larik.
Selain itu, jika dalam parafrase terikat
tepatnya
kecewa
karena
dikhianati
cintanya.
Mengapreasiasi karya sastra jenis
puisi kiranya harus dilakukan dalam dua
bentuk,
yakni parafrase terikat dan
parafrase bebas. Parafrase terikat akan
memandu
pemparafrase
sekaligus
memudahkan
memperoleh
gambaran
hakikat parafrase dan sebagai langkah
awal memprafrase sastra jenis puisi.
Pemparafrase dapat menambah kata-kata,
mengkonkretkan
kata,
dan
menulis
kembali dalam bentuk paragraf. Parafrase
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
102
karena
ketidaksetiaan kekasihnya atau lebih
hatiku.
dalam
Berdasarkan parafrase jenis terikat
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 90-103
jenis bebas merupakan bentuk yang lebih
luas dari parafrase jenis terikat. Ia dapat
berupa
prosa
utuh
yang
lebih
mendeskripsikan secara detail peristiwa
Penelitian dan Kajian. Bandung: PT
ERESCO Anggota IKAPI.
Tim Penyusun. 2008. Kamus Bahasa
Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
yang terkandung dalam setiap lariknya.
5. DAFTAR PUSTAKA
Aminudin. 2009. Pengantar Apresiasi
Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru.
Burhan Nurgiyantoro. 2005. Teori
Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah
Mada University.
Lirikanlaguku. 2014. Lirik Lagu Cita
Citata: Sakitnya Tuh Disini. [online].
(http://lirikanlaguku.blogspot.co.id/2
014/08/lirik-lagu-cita-citata-sakitnyatuh.html?m=1, diakses 18 Agustus
2015).
Kartono, dkk. 2013. Modul PLPG Guru
Kelas SD. Jakarta: Kemdikbud RI.
M. Atar Semi. 1993. Anatomi Sastra.
Padang: Angkasa Raya.
Rahmat
Djoko
Pradopo.
2009.
Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press.
Sumarlam dkk. 2003. Analisis Wacana:
Teori dan Praktik. Surakarta:
Pustaka Cakra.
Suprapto. 1991. Kumpulan Istilah dan
Apresiasi Sastra Bahasa Indonesia.
Surabaya: Indah Surabaya.
T. Fatimah Djajasudarma. 1993. Metode
linguistik:
Ancangan
Metode
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
103