PENGARUH EKSTRAK BEBERAPA JENIS GULMA TERHADAP PERKECAMBAHAN BIJI PADI (Oriza sativa L.)
PENGARUH EKSTRAK BEBERAPA JENIS GULMA
TERHADAP PERKECAMBAHAN BIJI PADI (Oriza sativa L.)
EFFECT OF EXTRACT SOME TYPES OF WEED
ON RICE SEED( Oriza sativa L.) GERMINATION
Kharis Triyono dan Sumarmi
Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas. Slamet Riyadi Surakarta
Jl. Sumpah Pemuda 18 Kadipiro Surakarta
kharis.triyono@unisri.ac.id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun
gulma terhadap perkecambahan biji padi (Oryza sativa L.) dan mengetahui jenis
ekstrak daun gulma yang paling menekan perkecambahan. Penelitian ini telah
dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian UNISRI Surakarta dimulai bulan
April sampai dengan bulan Oktober 2017 .Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan empat kali ulangan dan 6
perlakuan. Data dianalisis dengan Analisis keragaman pada jenjang nyata 5% dan uji
BNT pada jenjang nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun krokot
memberikan pengaruh berupa penghambatan perkecambahan pada parameter
persentase perkecambahan, kecepatan berkecambah, panjang akar, dan berat basah
kecambah, tetapi tidak beda nyata dengan ekstrak alang-alang dan bayam duri.
Ekstrak teki memberikan pengaruh yang paling kecil terhadap perkecambahan.
Jenis ekstrak yang menekan perkecambahan adalah ekstrak daun krokot yang
berupa penghambatan paling besar pada parameter perkecambahan, tetapi tidak
berbeda nyata dengan ekstrak alang-alang dan bayam duri.
Kata kunci : ekstrak daun gulma, perkecambahan , biji padi
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of weed extract on the germination of
rice seed (Oryza sativa L.) and to know the type of weed extract that pressest
germination. This research has been conducted in the Laboratory of Faculty of
Agriculture UNISRI Surakarta starting from April until October 2017. This study was
conducted using Completely Randomized Design (RAL), with four replications and 6
treatments. Data were analyzed by diversity analysis at 5% real level and BNT test at
5% real level. The results showed that the extract of krokot (Portulaca oleracea L.)
gave germination inhibition effect on percentage parameter of germination,
germination rate, root length, and wet weight of sprouts, but not significantly
different from alang-alang and spinach extract. The extract of the teki ( Cyperus
rotundus) gives the least effect on germination. The type of extract that pressest
germination is the extract of krokot (Portulaca oleracea L.) the form of the biggest
inhibition on germination parameter, but not significantly different with alang-alang
(Imperata cylindrica) extract and spinach thorn (Amaranthus spinosus L.)
Riset Fair 2017
Keywords: weed leaf extract, germination, seeds of rice
PENDAHULUAN
Padi
kesehatan manusia, dan menimbulkan
(Oryza
L.)
kerugian dalam produksi baik kualitas
merupakan tanaman penghasil beras
dan kuantitas. Menurut Sastroutomo
yang menjadi sumber makanan pokok
(1990)
bagi
yang sering kali tumbuh pada tempat
sebagian
Indonesia.
jumlah
sativa
besar
Peningkatan
penduduk
penduduk
petumbuhan
Indonesia
sangat
yang
gulma merupakan tumbuhan
tidak dikehendaki
karena
menimbulkan gangguan pada tanaman
berkaitan dengan ketersediaan pangan
di
terutama kebutuhan beras. Kementrian
merugikan manusia. Karena alasan di
Pertanian menyebutkan bahwa perkiraan
atas maka salah satu cara penting untuk
kebutuhan
meningkatkan
dan
ketersediaan
beras
sekitar
tempat tumbuh, sehingga
hasil
panen
adalah
nasional yaitu 139, 15 kg/tahun dengan
pengendalian
perkiraan jumlah penduduk 252 juta
memerlukan
jiwa.Besarnya kebutuhan beras nasional
antara lain ruang tumbuh, cahaya, air,
menyebabkan
produksi
nutrisi, CO2 dan bahan lain. Gulma
diupayakan.
dan tanaman budidaya yang tumbuh
Peningkatan produksi beras dipengaruhi
berdekatan akan saling mengadakan
oleh beberapa faktor yaitu ketersediaan
persaingan,
benih padi bermutu, kondisi lingkungan
mengeluarkan
tumbuh
(alelopat) dan peristiwanya disebut
beras
peningkatan
harus
terus
tanam
padi,
organisme
gulma.
Gulma
persyaratan
salah
tumbuh,
satunya
dengan
senyawa
kimia
pengganggu tanaman padi serta teknik
alelopati
pengelolaan pertumbuhan tanaman padi.
Fenomena alelopati merupakan salah
Gulma
dapat
menimbulkan
(Moenandir,
1990).
satu bentuk interaksi tumbuhan satu
kerugian karena berkompetisi dengan
dengan yang
tanaman
kimia. Menurut Odum (1971) alelopati
pokok
dalam menyerap
lain melalui
unsur-unsur hara dan air dari dalam
merupakan
suatu
tanah,
suatu
individu
serta
matahari
untuk
menurunkan
pertanian,
penerimaan
cahaya
proses
fotosintesis,
kualitas
produksi
perantara
peristiwa
dimana
tumbuhan
senyawa kimia yang
dapat menghambat
jenis
tumbuhan
atau
lain yang bersaing dengan tumbuhan
sumber hama dan penyakit, menganggu
tersebut. Zat alelopat dapat berupa
Riset Fair 2017
sebagai
menghasilkan
senyawa
gas
atau
cairan yang dikeluarkan
ulangan dan 6 perlakuan. Data dianalisis
dengan
melalui akar, batang maupun daun.
Analisis
keragaman
pada
gulma
jenjang nyata 5% dan uji BNT pada
termasuk tumbuhan pengganggu atau
jenjang nyata 5%. Jenis ekstrak yang
penghambat
digunakan berasal dari beberapa daun
Dari
segi
fungsi
pertumbuhan
tanaman
tetapi juga memberikan manfaat bagi
tumbuhan pengganggu(gulma) yaitu:
manusia contohnya
K1 = Kontrol
bisa digunakan
sebagai obat-abatan.
tumbuhan
Seperti pada
yang memiliki
senyawa-senyawa
dimanfaatkan
hal tersebut
Beberapa
yang
manusia.
maka
penelitian
Jenis
banyak
dapat
Berdasarkan
perlu dilakukan
Pengaruh
Ekstrak
Gulma
Terhadap
K2 = Teki (Cyperus rotundus L.)
K3 = Alang-alang (Imperata cylindrica
L.)
K4
= Bandotan (Ageratum conyzoides
L.)
K5 = Krokot (Portulaca oleracea L.)
Perkecambahan Biji padi (Oryza sativa
K6 = Bayam duri (Amaranthus spinosus
L.).
L.)
Sehingga
dapat
dirumuskan
masalah penelitiannya yaitu : Apakah
ada
jenis
pengaruh
ekstrak
pemberian beberapa
gulma
terhadap
perkecambahan biji padi (Oryza sativa
L.)? dan apakah ada jenis ekstrak gulma
yang paling menekan perkecambahan
biji padi (Oryza sativa L.)?
Alat yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu: pisau , gelas ukur ,
blender/ penumbuk
, pipet ,
labu
erlenmeyer , saringan, kertas merang ,
kertas label , timbangan digital , plastik
,cawan petri , , oven, penggaris/jangka
sorong
Bahan yang digunakan dalam
METODE PENELITIAN
penelitian ini yaitu : Ekstrak
bagian
daun dari
Alang-alang (Imperata
dilaksanakan di Laboratorium Fakultas
cylindrica
L.), bagian daun dari
Pertanian UNISRI Surakarta dimulai
Bandotan (Ageratum conyzoides L.),
bulan
bagian
Penelitian
April
sampai
ini
telah
dengan
bulan
daun
dari
Bayam
Oktober 2017 .Penelitian ini dilakukan
(Amaranthus
dengan menggunakan Rancangan Acak
daun dari Krokot (Portulaca oleracea
Lengkap (RAL), dengan
L.), dan bagian daun dari Teki (Cyperus
empat kali
spinosus
L.)
duri
bagian
rotundus L.). Biji padi dengan yang
Riset Fair 2017
sudah dibuat
memiliki daya kecambah minimal 95%.
Pelaksanaan
Menimbang
Penelitian
berbagai
macam
:
sebanyak 10 ml setiap
hari dalam 2 minggu.
Parameter
daun
yang
gulma yang akan dibuat ekstrak masing-
adalah
masing 1 kg kemudian dipotong kecil
laju perkecambahan,
dengan mengunakan pisau kemudian
panjang hipokotil, berat basah dan
diblender dengan menambahkan air 1
berat
liter
Perkecambahan terjadi saat keluarnya
setelah itu
disaring sehingga
persentase
diamati
kering
perkecambahan,
panjang
kecambah
akar,
padi.
jadilah ekstrak dari berbagai daun
radikula melalui pelapis biji
gulma yang akan digunakan untuk
terbentuknya organ-organ utama (akar
mengecambahkan
padi.
dan
yang
kehidupan
Menyiapkan
biji
cawan
petri
dibutuhkan sebanyak 24 buah, setiap
daun)
yang
sampai
dapat mendukung
tanaman
lebih
lanjut.
(Khuzayaro, 2003).
cawan petri diberi alas dengan kertas
merang
sebanyak
setiap
cawan
2
lembar. Pada
petri
tersebut
dimasukkan 25 biji padi. Biji padi
disiram menggunakan
ekstrak yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengamatan disajikan dalam Tabel
1 berikut :
Tabel 1. Pengaruh berbagai ekstrak daun gulma terhada perkecambahan biji padi
Perlakuan
Kec.ber Panjang
ke
hipokotil
cambah
Panjang Berat
akar
basah
Berat
kering
Kontrol (K0)
Persen
tase
perkecam
bahan
90.00 c
24.30 b
2.85 b
2.83 a
6.16 c
1.85 a
teki (K1)
62.50 b
24.15 b
2.83 b
7.75 c
3.42 a
1.90 a
alang2 (K2)
52.50 a
15.21 a
1.53 a
2.65 a
3.60 a
2.00 a
bandotan (K3)
51.25 a
24.33 b
3.00 c
6.05 c
3.29 a
1.83 a
krokot (K4)
47.50 a
18.54 a
2.35 b
1.96 a
3.87 b
2.15 a
bayamduri (K5)
51.25 a
24.30 b
2.50 b
3.05 b
3.46 b
1.93 a
Keterangan : Angka yang dikuti dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf
signifikan BNT 0.05.
Pada
perlakuan
Riset Fair 2017
tabel 1
jenis
pengaruh
ekstrak
gulma
terhadap
biji
persentase
padi,
perkecambahan
menunjukkan
terdapat
pengaruh
gulma.
pemberian
Nilai
jenis
rata-rata
persentase kecambah paling
ekstrak
pengangkutan zat makanan, asimilasi,
jumlah
pengaruh
tinggi
alelopati
pada
perkecambahan diduga terjadi pada
yaitu pada perlakuan kontrol(K0) tanpa
proses pengangkutan
air yang telah
penambahan ekstrak gulma, 90.00 %
bercampur
ekstrak
sedangkan nilai perkecambahan yang
mengandung
paling
pada
mengganggu proses kerja enzim yang
perlakuan ekstrak daun krokot (K4)
di gunakan pada proses pengagkutan
47.50%, namun hal ini tidak berbeda
sehingga asam giberelik (GA) tidak
nyata dengan perlakuan ekstrak daun
bisa
gulma lain seperti daun teki, alang-
yang
alang, bandotan dan bayam berduri.
perkecambahan
Pengaruh jenis ekstrak gulma terhadap
berfungsi sebagai katalisator dalam
perkecambahan diduga terjadi pada
reaksi metabolisme dalam biji, misalnya
salah
membantu
rendah
satu
diperoleh
dari
proses
dengan
zat penghambat akan
membentuk
enzim
α amilase
mengakibatkan
proses
pembelahan
(1990) proses perkecambahan dimulai
pemanjangan sel.
Gambar
proses
1.
penyerapan
Pengaruh
berbagai
terganggu.
dalam
perkecambahan, menurut Trenggono
dari
yang
sel
Enzim
proses
dan
mitosis,
selanjutnya
air,
ekstrak
daun
gulma
terhadap
persentase
perkecambahan
Menurut Jawa (1988) dalam
yang terkandung pada ekstrak alang-
Khuzayaroh (2003), senyawa fenol
alang, menyebabkan kecambah jadi
Riset Fair 2017
pendek kurus dan lama-kelamaan akan
lain dan tidak berbeda nyata dengan
mati. Dari penelitian ini ekstrak gulma
ekstrak daun krokot secara
krokot(K4) terlihat pada Gambar 1
Diduga
mempunyai
paling
berpengaruh pada proses perombakan
penghambatan
cadangan makanan tetapi berpengaruh
tinggi
pengaruh
yang
dalam
ekstrak
perkecambahan diduga zat yang bersifat
pada
menghambat
yang
gambar 2. Setiap
lebih
mempunyai
(daya
hambat)
dimiliki ekstrak daun krokot
tinggi
jika
alang-alang
perkecambahan
biji
kisaran
lihat
tanaman
waktu
yang
yang awalnya memiliki viabilitas yang
tinggi
kecepatan
perlakuan
(K2)
kecambah
alang-alang, teki
tabel 1
perkecambahan
pertumbuhan
tertentu untuk bisa berkecambah. Biji
dan bayam duri.
Pada
alang-alang tidak
dengan
dibandingkan
ekstrak bandotan,
statistik.
ekstrak
mempunyai
(15.21)
yang
laju
lebih
akan
meneruskan
proses
perkecambahan, sedangkan biji yang
memiliki
viabilitas
yang
rendah
proses
perkecambahanya
akan
terhambat.
lambat dari jenis ekstrak gulma yang
Gambar 2 . Pengaruh berbagai ekstrak daun gulma terhadap kecepatan berkecambah
Faktor
sangat
berperan
fisiologi
biji
dalam
juga
proses
berkecambah
(daya
viabilitas
biji)
(Sutopo,2004). Sedangkan perlakuan
perkecambahan biji yang menentukan
kontrol
mempunyai
cepat lambatnya proses perkecambahan
kecambah
yang
biji
dibanding dengan perlakuan yang lain
maupun
Riset Fair 2017
kemampuan
biji
lebih
kecepatan
tinggi
bila
meskipun secara statistik tidak berbeda
yang satu dengan benih yang lainnya.
nyata. Perkecambahan benih merupakan
Kecepatan tumbuh benih bergantung
proses
juga pada masa dormansi benih serta
metabolisme
menghasilkan
benih
yang
pertumbuhan
dari
jenis
kulit
benih
tergolong
benih
komponen kecambah yakni radikula
berkulit keras atau benih berkulit lunak.
dan plumula. Benih yang bermutu
Benih berkulit keras pada umumnya
mempunyai
bahwa
perkecambahan benihnya lebih lama
dibandingkan benih yang memiliki kulit
pengertian
varietasnya
benar
dan
murni,
mempunyai
mutu
genetis,
mutu
lunak.
Pada
fisiologis dan mutu fisik yang tinggi
sesuai
dengan
standar
mutu
pada
perlakuan
tabel 1
jenis
pengaruh
ekstrak
gulma
kelasnya. Mutu benih mencakup mutu
terhadap panjang hipokotil
pada biji
genetis, mutu fisiologis dan mutu fisik,
padi, menunjukkan nilai
rata-rata
serta memenuhi persyaratan kesehatan
panjang hipokotil paling
benih. Mutu genetis di ukur dari tingkat
pada perlakuan ekstrak daun bandotan
kemurniannya. Mutu fisiologis diukur
(K3) sedangkan nilai panjang hipokotil
dari viabilitas benih, kadar air, maupun
yang paling
daya simpan benih. Mutu fisik benih
perlakuan ekstrak alang-alang (K2)
diukur dari kebersihan benih, bentuk,
yang berbeda nyata dengan perlakuan
ukuran dan warna cerah yang homogen
ekstrak
serta benih tidak mengalami kerusakan
Perlakuan
karena serangan hama dan penyakit.
mempunyai
Kecepatan
tumbuh
benih
tentunya tidak akan sama antara benih
Riset Fair 2017
tinggi yaitu
rendah diperoleh pada
daun
gulma
yang
ekstrak
nilai
rata-rata
lain.
bandotan
panjang
hipokotil yang paling besar 3 cm.(lihat
gambar 3)
Gambar 3 . Pengaruh berbagai ekstrak daun gulma terhadap panjang hipokotil
Hal ini bukan berarti zat yang
bersifat menghambat
yang
dimiliki
menunjukkan terdapat pengaruh jenis
ekstrak gulma yang menghasilkan nilai
ekstrak bandotan lebih rendah jika
rata-rata panjang akar paling
dibandingkan dengan
yaitu
ekstrak
alang-
tinggi
pada perlakuan kontrol (K0)
alang, teki, krokot, dan bayam duri.
9.83 cm
Namun menurut Steinsik et al (1982)
ekstrak gulma teki (K1) 7.75 cm namun
dan Shettel dalam Setyowati (2001)
tidak
mengemukakan
dengan daun bandotan (K3), sedangkan
dan
bahwa pertumbuhan
perkembangan
tumbuhan
tergantung pada konsentrasi
ekstrak,
nilai
rendah
dan disusul dibawahnya
berbeda
nyata
perkecambahan
diperoleh
dibandingkan
yang
paling
pada perlakuan
sumber ekstrak, temperatur ruangan dan
ekstrak daun krokot (K4) tetapi tidak
jenis tumbuhan yang dievaluasi serta
berbeda nyata dengan alang-alang (K2)
saat aplikasi.
pada
Pada
tabel
perlakuan
jenis
terhadap
panjang
Riset Fair 2017
1
pengaruh
ekstrak daun gulma
akar
biji
padi,
taraf
signifikan
BNT
5.
Gambar 4 . Pengaruh berbagai ekstrak daun gulma terhadap panjang Akar
Pengaruh
yang
berbeda
tanaman budidaya maka hipokotil akan
biji
pendek dan busuk tetapi mempunyai
peristiwa
akar yang panjang karena umbi teki
alelopati yang terdapat pada gulma-
mempunyai sifat mereduksi hipokotil
gulma tersebut menurut Sastroutomo
dan mendukung
(1990) beberapa tanaman bervariasi
primer
dalam menghasilkan senyawa alelopati
dalam Aini (2008).
nyata
terhadap
panjang
padi, dikarenakan
pada
akar
dan
pertumbuhan
akar
lateral
akar
Wardani
yaitu tergantung keadaan tumbuhan itu
Dari Tabel 1 diketahui bahwa
sendiri, tempat tumbuh, gangguan dan
berat basah bibit terendah dicapai pada
tekanan lingkungan yang dialaminya.
perlakuan ekstrak daun bandotan(K3)
Alelopat yang diketahui menghambat
yaitu 3, 29 gram berbeda tidak nyata
pertumbuhan adalah senyawa kimia
dengan perlakuan ekstrak daun alang-
golongan
aromatik, fenol,
alang(K2) dan ekstrak daun teki(K1)
saponin, tanin dan asam asetat dari
serta ketiganya berbeda nyata dengan
golongan alifatik. Pemberian ekstrak
ekstrak daun krokot(K4) dan bayam
alang-alang, krokot dan bayam duri
berduri(K5)
juga diduga karena senyawa
Perlakuan kontrol memperoleh berat
senyawa
fenol
yang diduga merupakan salah satu
basah
pereduksi
dibanding
hipokotil
dan mendukung
pertumbuhan akar, sehingga apabila
ekstrak alang-alang diaplikasikan pada
Riset Fair 2017
serta
bitit
kontrol(K0).
tertinggi
dengan
lain(lihat gambar 5)
5.16
gram
perlakuan
yang
Gambar 5 . Pengaruh berbagai ekstrak daun gulma terhadap berat basah bibit
Berdasarkan hasil penelitian
tidak berbeda nyata
sehingga tidak
dan analisis statistik dengan Analisis
dilanjutkan dengan Uji BNT
of Variance tentang
Nyata
pengaruh
jenis
ekstrak gulma terhadap berat kering
perkecambahan
biji padi
Terkecil)
dengan
signifikan
(Beda
taraf
5%
terdapat
.
Gambar 6 . Pengaruh berbagai ekstrak daun gulma terhadap berat kering bibit
Dari
pengaruh
gulma
gambar
perlakuan
terhadap
Riset Fair 2017
berat
6
terlihat
padi, menunjukkan terdapat pemberian
jenis
ekstrak
jenis
kering
biji
ekstrak
menghasilkan
gulma
nilai
rata-rata
yang
berat
terhadap tingginya
berat
ekstrak krokot(K4) 2.15 gram tetapi
kecambah
(Ardian,
2008). Harjadi
tidak berbeda nyata dengan ekstrak
(1988)
menambahkan
daun gulma yang lain sedangkan yang
pertambahan ukuran dan berat kering
paling rendah diperoleh pada perlakuan
suatu
kontrol(K0).Menurut
kering tinggi
menyatakan
tanaman
yaitu
pada perlakuan
bertambahnya
berat
kering
bertambahnya ukuran dan jumlah sel.
mencerminkan
organik
yang
karbondioksida sehingga
memberikan kontribusi terhadap berat
kering
tanaman.
Arief
(2004)
menyatakan perubahan respirasi pada
benih yang telah lama disimpan juga
dapat menyebabkan penurunan berat
kering,
berat
kering
dipengaruhi
kecambah
oleh
lamanya
pertumbuhan sejak permulaan sampai
akhir
proses perkecambahan yang
telah ditentukan. Bila benih butuh
waktu yang lama untuk tumbuh maka
hasil
adalah
kecambah
kecambah
yang
diperoleh
pendek,
ukuran
daun kecambah kecil, hipokotilnya
pendek,
dan
volume
sehingga menghasilkan
akar
berat
kecil
kering
relatif rendah. Akan tetapi dengan
permulaan perkecambahan yang lebih
cepat maka akan memberi kontribusi
Riset Fair 2017
protoplasma
akibat
akumulasi
senyawa anorganik yang berasal dari
dan
menunjukkan
(1996)
KESIMPULAN
merupakan hasil sintesa tanaman dari
air
bahwa
Lakitan
bahwa
senyawa-senyawa
organisme
kering
Berdasarkan hasil penelitian
dan
pembahasan
dapat
diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Ekstrak daun krokot memberikan
pengaruh
berupa
perkecambahan
penghambatan
pada
parameter
persentase
perkecambahan,
kecepatan
berkecambah, panjang
akar, dan berat basah kecambah,
tetapi tidak beda nyata dengan
ekstrak
alang-alang
duri. Ekstrak
pengaruh yang
dan
teki
bayam
memberikan
paling
kecil
terhadap perkecambahan.
2. Jenis
ekstrak
perkecambahan
daun
krokot
yang
menekan
adalah
ekstrak
yang
berupa
penghambatan paling besar pada
parameter
perkecambahan, tetapi
tidak berbeda nyata dengan ekstrak
alang-alang dan bayam duri.
DAFTAR PUSTAKA
Aini, B. 2008. Pengaruh Ekstrak Alang-alang (Imperata cylindrica), Bandotan
(Ageratum conyzoides) dan Teki (Cyperus rotundus) Terhadap
Perkecambahan Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L). Skripsi
Tidak Diterbitkan. Universitas Islam Negeri Malang.
Ardian. 2008. Pengaruh Perlakuan Suhu dan Waktu Pemanasan terhadap
Perkecambahan Kopi Arabika (Coffea arabica). Jurusan Budidaya
Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau. Jurnal Akta Agrosia.11: 25Khuzayaroh, M. 2003. Pengaruh Alelopati Tanaman Teki (Cyperus rotundus L)
Terhadap Perkecambahan Biji Jagung (Zea mays L). Skripsi tidak
diterbitkan. Universitas Islam Negeri Malang.
Lakitan, B. 1993. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Moenandir, Y. 1990. Pengantar Ilmu dan Pengendalian Gulma. Jakarta: Rajawali
Pres.
Sastroutomo, S S. 1990. Ekologi Gulma. Jakarta: Gramesia Pustaka Utama.
Setyowati, N. 2001. Efikasi Alelopati Teki Formulasi Cairan Terhadap Gulma
Mimosa invisa dan Melonchia corchorifolia. Jurnal Penelitian Fakultas
Pertanian, Universitas Bengkulu.
Sutopo, L. 2004. Teknologi Benih. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Trenggomo, R.M. 1990. Biologi Benih. IPB-Press: Bogor.
Riset Fair 2017
TERHADAP PERKECAMBAHAN BIJI PADI (Oriza sativa L.)
EFFECT OF EXTRACT SOME TYPES OF WEED
ON RICE SEED( Oriza sativa L.) GERMINATION
Kharis Triyono dan Sumarmi
Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas. Slamet Riyadi Surakarta
Jl. Sumpah Pemuda 18 Kadipiro Surakarta
kharis.triyono@unisri.ac.id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun
gulma terhadap perkecambahan biji padi (Oryza sativa L.) dan mengetahui jenis
ekstrak daun gulma yang paling menekan perkecambahan. Penelitian ini telah
dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian UNISRI Surakarta dimulai bulan
April sampai dengan bulan Oktober 2017 .Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan empat kali ulangan dan 6
perlakuan. Data dianalisis dengan Analisis keragaman pada jenjang nyata 5% dan uji
BNT pada jenjang nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun krokot
memberikan pengaruh berupa penghambatan perkecambahan pada parameter
persentase perkecambahan, kecepatan berkecambah, panjang akar, dan berat basah
kecambah, tetapi tidak beda nyata dengan ekstrak alang-alang dan bayam duri.
Ekstrak teki memberikan pengaruh yang paling kecil terhadap perkecambahan.
Jenis ekstrak yang menekan perkecambahan adalah ekstrak daun krokot yang
berupa penghambatan paling besar pada parameter perkecambahan, tetapi tidak
berbeda nyata dengan ekstrak alang-alang dan bayam duri.
Kata kunci : ekstrak daun gulma, perkecambahan , biji padi
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of weed extract on the germination of
rice seed (Oryza sativa L.) and to know the type of weed extract that pressest
germination. This research has been conducted in the Laboratory of Faculty of
Agriculture UNISRI Surakarta starting from April until October 2017. This study was
conducted using Completely Randomized Design (RAL), with four replications and 6
treatments. Data were analyzed by diversity analysis at 5% real level and BNT test at
5% real level. The results showed that the extract of krokot (Portulaca oleracea L.)
gave germination inhibition effect on percentage parameter of germination,
germination rate, root length, and wet weight of sprouts, but not significantly
different from alang-alang and spinach extract. The extract of the teki ( Cyperus
rotundus) gives the least effect on germination. The type of extract that pressest
germination is the extract of krokot (Portulaca oleracea L.) the form of the biggest
inhibition on germination parameter, but not significantly different with alang-alang
(Imperata cylindrica) extract and spinach thorn (Amaranthus spinosus L.)
Riset Fair 2017
Keywords: weed leaf extract, germination, seeds of rice
PENDAHULUAN
Padi
kesehatan manusia, dan menimbulkan
(Oryza
L.)
kerugian dalam produksi baik kualitas
merupakan tanaman penghasil beras
dan kuantitas. Menurut Sastroutomo
yang menjadi sumber makanan pokok
(1990)
bagi
yang sering kali tumbuh pada tempat
sebagian
Indonesia.
jumlah
sativa
besar
Peningkatan
penduduk
penduduk
petumbuhan
Indonesia
sangat
yang
gulma merupakan tumbuhan
tidak dikehendaki
karena
menimbulkan gangguan pada tanaman
berkaitan dengan ketersediaan pangan
di
terutama kebutuhan beras. Kementrian
merugikan manusia. Karena alasan di
Pertanian menyebutkan bahwa perkiraan
atas maka salah satu cara penting untuk
kebutuhan
meningkatkan
dan
ketersediaan
beras
sekitar
tempat tumbuh, sehingga
hasil
panen
adalah
nasional yaitu 139, 15 kg/tahun dengan
pengendalian
perkiraan jumlah penduduk 252 juta
memerlukan
jiwa.Besarnya kebutuhan beras nasional
antara lain ruang tumbuh, cahaya, air,
menyebabkan
produksi
nutrisi, CO2 dan bahan lain. Gulma
diupayakan.
dan tanaman budidaya yang tumbuh
Peningkatan produksi beras dipengaruhi
berdekatan akan saling mengadakan
oleh beberapa faktor yaitu ketersediaan
persaingan,
benih padi bermutu, kondisi lingkungan
mengeluarkan
tumbuh
(alelopat) dan peristiwanya disebut
beras
peningkatan
harus
terus
tanam
padi,
organisme
gulma.
Gulma
persyaratan
salah
tumbuh,
satunya
dengan
senyawa
kimia
pengganggu tanaman padi serta teknik
alelopati
pengelolaan pertumbuhan tanaman padi.
Fenomena alelopati merupakan salah
Gulma
dapat
menimbulkan
(Moenandir,
1990).
satu bentuk interaksi tumbuhan satu
kerugian karena berkompetisi dengan
dengan yang
tanaman
kimia. Menurut Odum (1971) alelopati
pokok
dalam menyerap
lain melalui
unsur-unsur hara dan air dari dalam
merupakan
suatu
tanah,
suatu
individu
serta
matahari
untuk
menurunkan
pertanian,
penerimaan
cahaya
proses
fotosintesis,
kualitas
produksi
perantara
peristiwa
dimana
tumbuhan
senyawa kimia yang
dapat menghambat
jenis
tumbuhan
atau
lain yang bersaing dengan tumbuhan
sumber hama dan penyakit, menganggu
tersebut. Zat alelopat dapat berupa
Riset Fair 2017
sebagai
menghasilkan
senyawa
gas
atau
cairan yang dikeluarkan
ulangan dan 6 perlakuan. Data dianalisis
dengan
melalui akar, batang maupun daun.
Analisis
keragaman
pada
gulma
jenjang nyata 5% dan uji BNT pada
termasuk tumbuhan pengganggu atau
jenjang nyata 5%. Jenis ekstrak yang
penghambat
digunakan berasal dari beberapa daun
Dari
segi
fungsi
pertumbuhan
tanaman
tetapi juga memberikan manfaat bagi
tumbuhan pengganggu(gulma) yaitu:
manusia contohnya
K1 = Kontrol
bisa digunakan
sebagai obat-abatan.
tumbuhan
Seperti pada
yang memiliki
senyawa-senyawa
dimanfaatkan
hal tersebut
Beberapa
yang
manusia.
maka
penelitian
Jenis
banyak
dapat
Berdasarkan
perlu dilakukan
Pengaruh
Ekstrak
Gulma
Terhadap
K2 = Teki (Cyperus rotundus L.)
K3 = Alang-alang (Imperata cylindrica
L.)
K4
= Bandotan (Ageratum conyzoides
L.)
K5 = Krokot (Portulaca oleracea L.)
Perkecambahan Biji padi (Oryza sativa
K6 = Bayam duri (Amaranthus spinosus
L.).
L.)
Sehingga
dapat
dirumuskan
masalah penelitiannya yaitu : Apakah
ada
jenis
pengaruh
ekstrak
pemberian beberapa
gulma
terhadap
perkecambahan biji padi (Oryza sativa
L.)? dan apakah ada jenis ekstrak gulma
yang paling menekan perkecambahan
biji padi (Oryza sativa L.)?
Alat yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu: pisau , gelas ukur ,
blender/ penumbuk
, pipet ,
labu
erlenmeyer , saringan, kertas merang ,
kertas label , timbangan digital , plastik
,cawan petri , , oven, penggaris/jangka
sorong
Bahan yang digunakan dalam
METODE PENELITIAN
penelitian ini yaitu : Ekstrak
bagian
daun dari
Alang-alang (Imperata
dilaksanakan di Laboratorium Fakultas
cylindrica
L.), bagian daun dari
Pertanian UNISRI Surakarta dimulai
Bandotan (Ageratum conyzoides L.),
bulan
bagian
Penelitian
April
sampai
ini
telah
dengan
bulan
daun
dari
Bayam
Oktober 2017 .Penelitian ini dilakukan
(Amaranthus
dengan menggunakan Rancangan Acak
daun dari Krokot (Portulaca oleracea
Lengkap (RAL), dengan
L.), dan bagian daun dari Teki (Cyperus
empat kali
spinosus
L.)
duri
bagian
rotundus L.). Biji padi dengan yang
Riset Fair 2017
sudah dibuat
memiliki daya kecambah minimal 95%.
Pelaksanaan
Menimbang
Penelitian
berbagai
macam
:
sebanyak 10 ml setiap
hari dalam 2 minggu.
Parameter
daun
yang
gulma yang akan dibuat ekstrak masing-
adalah
masing 1 kg kemudian dipotong kecil
laju perkecambahan,
dengan mengunakan pisau kemudian
panjang hipokotil, berat basah dan
diblender dengan menambahkan air 1
berat
liter
Perkecambahan terjadi saat keluarnya
setelah itu
disaring sehingga
persentase
diamati
kering
perkecambahan,
panjang
kecambah
akar,
padi.
jadilah ekstrak dari berbagai daun
radikula melalui pelapis biji
gulma yang akan digunakan untuk
terbentuknya organ-organ utama (akar
mengecambahkan
padi.
dan
yang
kehidupan
Menyiapkan
biji
cawan
petri
dibutuhkan sebanyak 24 buah, setiap
daun)
yang
sampai
dapat mendukung
tanaman
lebih
lanjut.
(Khuzayaro, 2003).
cawan petri diberi alas dengan kertas
merang
sebanyak
setiap
cawan
2
lembar. Pada
petri
tersebut
dimasukkan 25 biji padi. Biji padi
disiram menggunakan
ekstrak yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengamatan disajikan dalam Tabel
1 berikut :
Tabel 1. Pengaruh berbagai ekstrak daun gulma terhada perkecambahan biji padi
Perlakuan
Kec.ber Panjang
ke
hipokotil
cambah
Panjang Berat
akar
basah
Berat
kering
Kontrol (K0)
Persen
tase
perkecam
bahan
90.00 c
24.30 b
2.85 b
2.83 a
6.16 c
1.85 a
teki (K1)
62.50 b
24.15 b
2.83 b
7.75 c
3.42 a
1.90 a
alang2 (K2)
52.50 a
15.21 a
1.53 a
2.65 a
3.60 a
2.00 a
bandotan (K3)
51.25 a
24.33 b
3.00 c
6.05 c
3.29 a
1.83 a
krokot (K4)
47.50 a
18.54 a
2.35 b
1.96 a
3.87 b
2.15 a
bayamduri (K5)
51.25 a
24.30 b
2.50 b
3.05 b
3.46 b
1.93 a
Keterangan : Angka yang dikuti dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf
signifikan BNT 0.05.
Pada
perlakuan
Riset Fair 2017
tabel 1
jenis
pengaruh
ekstrak
gulma
terhadap
biji
persentase
padi,
perkecambahan
menunjukkan
terdapat
pengaruh
gulma.
pemberian
Nilai
jenis
rata-rata
persentase kecambah paling
ekstrak
pengangkutan zat makanan, asimilasi,
jumlah
pengaruh
tinggi
alelopati
pada
perkecambahan diduga terjadi pada
yaitu pada perlakuan kontrol(K0) tanpa
proses pengangkutan
air yang telah
penambahan ekstrak gulma, 90.00 %
bercampur
ekstrak
sedangkan nilai perkecambahan yang
mengandung
paling
pada
mengganggu proses kerja enzim yang
perlakuan ekstrak daun krokot (K4)
di gunakan pada proses pengagkutan
47.50%, namun hal ini tidak berbeda
sehingga asam giberelik (GA) tidak
nyata dengan perlakuan ekstrak daun
bisa
gulma lain seperti daun teki, alang-
yang
alang, bandotan dan bayam berduri.
perkecambahan
Pengaruh jenis ekstrak gulma terhadap
berfungsi sebagai katalisator dalam
perkecambahan diduga terjadi pada
reaksi metabolisme dalam biji, misalnya
salah
membantu
rendah
satu
diperoleh
dari
proses
dengan
zat penghambat akan
membentuk
enzim
α amilase
mengakibatkan
proses
pembelahan
(1990) proses perkecambahan dimulai
pemanjangan sel.
Gambar
proses
1.
penyerapan
Pengaruh
berbagai
terganggu.
dalam
perkecambahan, menurut Trenggono
dari
yang
sel
Enzim
proses
dan
mitosis,
selanjutnya
air,
ekstrak
daun
gulma
terhadap
persentase
perkecambahan
Menurut Jawa (1988) dalam
yang terkandung pada ekstrak alang-
Khuzayaroh (2003), senyawa fenol
alang, menyebabkan kecambah jadi
Riset Fair 2017
pendek kurus dan lama-kelamaan akan
lain dan tidak berbeda nyata dengan
mati. Dari penelitian ini ekstrak gulma
ekstrak daun krokot secara
krokot(K4) terlihat pada Gambar 1
Diduga
mempunyai
paling
berpengaruh pada proses perombakan
penghambatan
cadangan makanan tetapi berpengaruh
tinggi
pengaruh
yang
dalam
ekstrak
perkecambahan diduga zat yang bersifat
pada
menghambat
yang
gambar 2. Setiap
lebih
mempunyai
(daya
hambat)
dimiliki ekstrak daun krokot
tinggi
jika
alang-alang
perkecambahan
biji
kisaran
lihat
tanaman
waktu
yang
yang awalnya memiliki viabilitas yang
tinggi
kecepatan
perlakuan
(K2)
kecambah
alang-alang, teki
tabel 1
perkecambahan
pertumbuhan
tertentu untuk bisa berkecambah. Biji
dan bayam duri.
Pada
alang-alang tidak
dengan
dibandingkan
ekstrak bandotan,
statistik.
ekstrak
mempunyai
(15.21)
yang
laju
lebih
akan
meneruskan
proses
perkecambahan, sedangkan biji yang
memiliki
viabilitas
yang
rendah
proses
perkecambahanya
akan
terhambat.
lambat dari jenis ekstrak gulma yang
Gambar 2 . Pengaruh berbagai ekstrak daun gulma terhadap kecepatan berkecambah
Faktor
sangat
berperan
fisiologi
biji
dalam
juga
proses
berkecambah
(daya
viabilitas
biji)
(Sutopo,2004). Sedangkan perlakuan
perkecambahan biji yang menentukan
kontrol
mempunyai
cepat lambatnya proses perkecambahan
kecambah
yang
biji
dibanding dengan perlakuan yang lain
maupun
Riset Fair 2017
kemampuan
biji
lebih
kecepatan
tinggi
bila
meskipun secara statistik tidak berbeda
yang satu dengan benih yang lainnya.
nyata. Perkecambahan benih merupakan
Kecepatan tumbuh benih bergantung
proses
juga pada masa dormansi benih serta
metabolisme
menghasilkan
benih
yang
pertumbuhan
dari
jenis
kulit
benih
tergolong
benih
komponen kecambah yakni radikula
berkulit keras atau benih berkulit lunak.
dan plumula. Benih yang bermutu
Benih berkulit keras pada umumnya
mempunyai
bahwa
perkecambahan benihnya lebih lama
dibandingkan benih yang memiliki kulit
pengertian
varietasnya
benar
dan
murni,
mempunyai
mutu
genetis,
mutu
lunak.
Pada
fisiologis dan mutu fisik yang tinggi
sesuai
dengan
standar
mutu
pada
perlakuan
tabel 1
jenis
pengaruh
ekstrak
gulma
kelasnya. Mutu benih mencakup mutu
terhadap panjang hipokotil
pada biji
genetis, mutu fisiologis dan mutu fisik,
padi, menunjukkan nilai
rata-rata
serta memenuhi persyaratan kesehatan
panjang hipokotil paling
benih. Mutu genetis di ukur dari tingkat
pada perlakuan ekstrak daun bandotan
kemurniannya. Mutu fisiologis diukur
(K3) sedangkan nilai panjang hipokotil
dari viabilitas benih, kadar air, maupun
yang paling
daya simpan benih. Mutu fisik benih
perlakuan ekstrak alang-alang (K2)
diukur dari kebersihan benih, bentuk,
yang berbeda nyata dengan perlakuan
ukuran dan warna cerah yang homogen
ekstrak
serta benih tidak mengalami kerusakan
Perlakuan
karena serangan hama dan penyakit.
mempunyai
Kecepatan
tumbuh
benih
tentunya tidak akan sama antara benih
Riset Fair 2017
tinggi yaitu
rendah diperoleh pada
daun
gulma
yang
ekstrak
nilai
rata-rata
lain.
bandotan
panjang
hipokotil yang paling besar 3 cm.(lihat
gambar 3)
Gambar 3 . Pengaruh berbagai ekstrak daun gulma terhadap panjang hipokotil
Hal ini bukan berarti zat yang
bersifat menghambat
yang
dimiliki
menunjukkan terdapat pengaruh jenis
ekstrak gulma yang menghasilkan nilai
ekstrak bandotan lebih rendah jika
rata-rata panjang akar paling
dibandingkan dengan
yaitu
ekstrak
alang-
tinggi
pada perlakuan kontrol (K0)
alang, teki, krokot, dan bayam duri.
9.83 cm
Namun menurut Steinsik et al (1982)
ekstrak gulma teki (K1) 7.75 cm namun
dan Shettel dalam Setyowati (2001)
tidak
mengemukakan
dengan daun bandotan (K3), sedangkan
dan
bahwa pertumbuhan
perkembangan
tumbuhan
tergantung pada konsentrasi
ekstrak,
nilai
rendah
dan disusul dibawahnya
berbeda
nyata
perkecambahan
diperoleh
dibandingkan
yang
paling
pada perlakuan
sumber ekstrak, temperatur ruangan dan
ekstrak daun krokot (K4) tetapi tidak
jenis tumbuhan yang dievaluasi serta
berbeda nyata dengan alang-alang (K2)
saat aplikasi.
pada
Pada
tabel
perlakuan
jenis
terhadap
panjang
Riset Fair 2017
1
pengaruh
ekstrak daun gulma
akar
biji
padi,
taraf
signifikan
BNT
5.
Gambar 4 . Pengaruh berbagai ekstrak daun gulma terhadap panjang Akar
Pengaruh
yang
berbeda
tanaman budidaya maka hipokotil akan
biji
pendek dan busuk tetapi mempunyai
peristiwa
akar yang panjang karena umbi teki
alelopati yang terdapat pada gulma-
mempunyai sifat mereduksi hipokotil
gulma tersebut menurut Sastroutomo
dan mendukung
(1990) beberapa tanaman bervariasi
primer
dalam menghasilkan senyawa alelopati
dalam Aini (2008).
nyata
terhadap
panjang
padi, dikarenakan
pada
akar
dan
pertumbuhan
akar
lateral
akar
Wardani
yaitu tergantung keadaan tumbuhan itu
Dari Tabel 1 diketahui bahwa
sendiri, tempat tumbuh, gangguan dan
berat basah bibit terendah dicapai pada
tekanan lingkungan yang dialaminya.
perlakuan ekstrak daun bandotan(K3)
Alelopat yang diketahui menghambat
yaitu 3, 29 gram berbeda tidak nyata
pertumbuhan adalah senyawa kimia
dengan perlakuan ekstrak daun alang-
golongan
aromatik, fenol,
alang(K2) dan ekstrak daun teki(K1)
saponin, tanin dan asam asetat dari
serta ketiganya berbeda nyata dengan
golongan alifatik. Pemberian ekstrak
ekstrak daun krokot(K4) dan bayam
alang-alang, krokot dan bayam duri
berduri(K5)
juga diduga karena senyawa
Perlakuan kontrol memperoleh berat
senyawa
fenol
yang diduga merupakan salah satu
basah
pereduksi
dibanding
hipokotil
dan mendukung
pertumbuhan akar, sehingga apabila
ekstrak alang-alang diaplikasikan pada
Riset Fair 2017
serta
bitit
kontrol(K0).
tertinggi
dengan
lain(lihat gambar 5)
5.16
gram
perlakuan
yang
Gambar 5 . Pengaruh berbagai ekstrak daun gulma terhadap berat basah bibit
Berdasarkan hasil penelitian
tidak berbeda nyata
sehingga tidak
dan analisis statistik dengan Analisis
dilanjutkan dengan Uji BNT
of Variance tentang
Nyata
pengaruh
jenis
ekstrak gulma terhadap berat kering
perkecambahan
biji padi
Terkecil)
dengan
signifikan
(Beda
taraf
5%
terdapat
.
Gambar 6 . Pengaruh berbagai ekstrak daun gulma terhadap berat kering bibit
Dari
pengaruh
gulma
gambar
perlakuan
terhadap
Riset Fair 2017
berat
6
terlihat
padi, menunjukkan terdapat pemberian
jenis
ekstrak
jenis
kering
biji
ekstrak
menghasilkan
gulma
nilai
rata-rata
yang
berat
terhadap tingginya
berat
ekstrak krokot(K4) 2.15 gram tetapi
kecambah
(Ardian,
2008). Harjadi
tidak berbeda nyata dengan ekstrak
(1988)
menambahkan
daun gulma yang lain sedangkan yang
pertambahan ukuran dan berat kering
paling rendah diperoleh pada perlakuan
suatu
kontrol(K0).Menurut
kering tinggi
menyatakan
tanaman
yaitu
pada perlakuan
bertambahnya
berat
kering
bertambahnya ukuran dan jumlah sel.
mencerminkan
organik
yang
karbondioksida sehingga
memberikan kontribusi terhadap berat
kering
tanaman.
Arief
(2004)
menyatakan perubahan respirasi pada
benih yang telah lama disimpan juga
dapat menyebabkan penurunan berat
kering,
berat
kering
dipengaruhi
kecambah
oleh
lamanya
pertumbuhan sejak permulaan sampai
akhir
proses perkecambahan yang
telah ditentukan. Bila benih butuh
waktu yang lama untuk tumbuh maka
hasil
adalah
kecambah
kecambah
yang
diperoleh
pendek,
ukuran
daun kecambah kecil, hipokotilnya
pendek,
dan
volume
sehingga menghasilkan
akar
berat
kecil
kering
relatif rendah. Akan tetapi dengan
permulaan perkecambahan yang lebih
cepat maka akan memberi kontribusi
Riset Fair 2017
protoplasma
akibat
akumulasi
senyawa anorganik yang berasal dari
dan
menunjukkan
(1996)
KESIMPULAN
merupakan hasil sintesa tanaman dari
air
bahwa
Lakitan
bahwa
senyawa-senyawa
organisme
kering
Berdasarkan hasil penelitian
dan
pembahasan
dapat
diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Ekstrak daun krokot memberikan
pengaruh
berupa
perkecambahan
penghambatan
pada
parameter
persentase
perkecambahan,
kecepatan
berkecambah, panjang
akar, dan berat basah kecambah,
tetapi tidak beda nyata dengan
ekstrak
alang-alang
duri. Ekstrak
pengaruh yang
dan
teki
bayam
memberikan
paling
kecil
terhadap perkecambahan.
2. Jenis
ekstrak
perkecambahan
daun
krokot
yang
menekan
adalah
ekstrak
yang
berupa
penghambatan paling besar pada
parameter
perkecambahan, tetapi
tidak berbeda nyata dengan ekstrak
alang-alang dan bayam duri.
DAFTAR PUSTAKA
Aini, B. 2008. Pengaruh Ekstrak Alang-alang (Imperata cylindrica), Bandotan
(Ageratum conyzoides) dan Teki (Cyperus rotundus) Terhadap
Perkecambahan Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L). Skripsi
Tidak Diterbitkan. Universitas Islam Negeri Malang.
Ardian. 2008. Pengaruh Perlakuan Suhu dan Waktu Pemanasan terhadap
Perkecambahan Kopi Arabika (Coffea arabica). Jurusan Budidaya
Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau. Jurnal Akta Agrosia.11: 25Khuzayaroh, M. 2003. Pengaruh Alelopati Tanaman Teki (Cyperus rotundus L)
Terhadap Perkecambahan Biji Jagung (Zea mays L). Skripsi tidak
diterbitkan. Universitas Islam Negeri Malang.
Lakitan, B. 1993. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Moenandir, Y. 1990. Pengantar Ilmu dan Pengendalian Gulma. Jakarta: Rajawali
Pres.
Sastroutomo, S S. 1990. Ekologi Gulma. Jakarta: Gramesia Pustaka Utama.
Setyowati, N. 2001. Efikasi Alelopati Teki Formulasi Cairan Terhadap Gulma
Mimosa invisa dan Melonchia corchorifolia. Jurnal Penelitian Fakultas
Pertanian, Universitas Bengkulu.
Sutopo, L. 2004. Teknologi Benih. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Trenggomo, R.M. 1990. Biologi Benih. IPB-Press: Bogor.
Riset Fair 2017