Desain interior chrisye music center dengan pendekatan genre pop romantic di Jakarta
CHRISYE MUSIC CENTER DENGAN PENDEKATAN GENRE POP ROMANTIC DI JAKARTA
Disusun Untuk Memenuhi Syarat mendapatkan Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa Unversitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun oleh : DEC NYTA W. K
C 0807016
JURUSAN DESAIN INTERIOR FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012
commit to user
CHRISYE MUSIC CENTER DENGAN PENDEKATAN GENRE POP ROMANTIC DI JAKARTA
Disusun Untuk Memenuhi Syarat mendapatkan Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa Unversitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun oleh : DEC NYTA W. K
C 0807016
JURUSAN DESAIN INTERIOR FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012
commit to user
commit to user
commit to user
Nama : Dec Nyta W. Kumalasary NIM : C 0807016
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Tugas Akhir berjudul “Desain Interior Chrisye Music Center Dengan Pendekatan Genre Pop Romantic Di Jakarta” adalah benar- benar karya sendiri, bukan plagiat dan dibuatkan orang
lain. Hal- hal yang bukan karya saya, dalam Laporan Tugas Akhir ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan Tugas Akrir dan gelar yang diperoleh.
Surakarta, 30 Januari 2012 Yang membuat pernyataan,
Dec Nyta W. Kumalasary NIM. C 0807016
commit to user
“Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita- cita”
-Presiden Soekarno-
“Bermimpilah dan jalan hidup di mulai...” -Chrisye-
“Because a place and song can totally bring back a whole lot of memories..”. -Penulis-
commit to user
Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada :
1. Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia kepada hamba-Nya.
2. Kedua orangtua dan seluruh keluarga besar yang senantiasa memberikan do’a, dukungan dan semangat yang tidak pernah putus kepada penulis.
3. Teman-temanku dan para sahabat yang selalu mendukung penulis.
4. Dosen pembimbing dan seluruh jajaran dosen jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS.
commit to user
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan karunia dan berkah yang melimpah, sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini.
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini tidak sedikit hambatan yang dihadapi oleh penulis, akhirnya penulis dapat menyelesaikan dengan baik berkat bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan yang baik ini penulis tidak lupa untuk mengucapkan rasa terima kasih kepada :
1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Anung B Studyanto, S. Sn, MT, selaku Ketua Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa.
3. Drs. Rahmanu Widayat, M.Sn, selaku Dosen Pembimbing I Mata Kuliah Tugas Akhir.
4. Iik Endang Siti W, S.Sn, M.Ds, selaku Dosen Pembimbing II Tugas Akhir dan Koordinator Tugas Akhir.
5. Kedua orangtua dan seluruh keluarga besar penulis atas doa, kasih sayang, dukungan dan semangat yang tidak pernah putus.
6. Teman-teman seperjuangan tugas akhir, Veronika, Safira, Hamidah, Riris, Ilhami, Danan, Fahmi, Mas Muhib atas rasa motivasinya. Ristika, Junet dan Nitha yang banyak membantu dalam proses penyelesaian tugas akhir dan semangat dari teman-teman Wonder Girls-ku Made, Erna, Fifi dan Hanny. U’re the best guys..!
Penulis menyadari dalam penulisan dan penyusunan Tugas Akhir ini masih terdapat kesalahan dan kekeliruan sehingga dengan sangat terbuka penulis mengharapkan masukan dan kritikan demi kesempurnaannya.
Surakarta, 30 Januari 2012
Penulis
commit to user
CHRISYE MUSIC CENTER DENGAN PENDEKATAN GENRE POP ROMANTIC DI JAKARTA
1 Dec Nyta W. K,
Drs. Rahmanu Widayat., M.Sn 2 , Iik Endang S. W, SSn,M.Ds 3
ABSTRAK
2012.Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana merancang Chrisye Music Center yang sesuai kaidah desain terhadap pengelompokan organisasi ruang, sirkulasi dan interior sistem yang efisien dan fungsional?. (2) Bagaimana merancang Chrisye Music Center sebagai bangunan komersil kompleks yang estetis dan menarik perhatian pengunjung?. (3) Bagaimana menerapkan konsep pop romantic dalam mewujudkan atmosfer interor yang sesuai ciri khas dan karakter musik Chrisye? Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut : (1) Perancangan Chrisye Music Center sebagai pusat informasi dan entertainment, sebagai tempat berkumpul yang teroganisir dan media nostalgia bagi para penggemar musik Chrisye dan masyarakat luas. (2) Perancangan Chrisye Music Center dapat menghadirkan atmosfer interior genre pop romantic yang sesuai sesuai ciri khas dan karakter musik Chrisye. (3) Perancangan Chrisye Music Center sebagai solusi komplek bisnis komersil baru dibidang industri musik. Metode yang digunakan dalam pembahasan masalah adalah metode pembahasan analisa interaktif, dimana ada 3 tahap pokok yang digunakan oleh peneliti, yaitu : melalui proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi data. Kemudian penyusunan informasi sebelum menyusun sebuah kesimpulan dari penelitian yang dilakukann dan sejak awal penelitian data penelitian sudah harus memulai melakukan pencatatan peraturan, pola-pola pertanyaan, arahan sebab-akibat dan proporsi-proporsi. Dari analisis ini dapat disimpulkan beberapa hal : (1).Perancangan Interior Chrisye Music Center sebagai pusat informasi dan hiburan bagi para penggemar musik Chrisye dibangun dengan estetis tinggi agar banyak menarik pengunjung. (2) Penggunaan warna dan bentuk yang sesuai dengan tema akan membangun suasana para pengunjung. (3) Karakter ruang sangat membantu dalam menciptakan kenyamanan dan keamanan bagi pengunjung.
1 Mahasiswa Jurusan Desain Interior dengan NIM C0807016 2 Dosen Pembimbing 1
3 Dosen Pembimbing 2
commit to user
CHRISYE MUSIC CENTER WITH ROMANTIC POP GENRE APPROACH IN JAKARTA
Dee Nyta W.K 1 Drs. Rahmani WWIdayat,MSn 2 Iik Endang Siti Wahyuningsih, SSn,M.Ds 3
ABSTRACT
2012. Formulation of the problem discussed in this research is: (1) How to plan Chrisye Music Center according to design rules of grouping rooms, circulation, and system interior efficiently and functionally? (2) How to plan Chrisye Music Center as an aesthetic and most-visited commercial building? (3) How to apply romantic pop concept in realizing interior atmosphere which is accordance with the soul and characteristic of Chrisye music? The goals of this project are as follows: (1) Planning of Chrisye Music Center as an information and entertainment center, as an organized gathering place, and as nostalgic media for Chrisye fans and the community. (2) Planning of Chrisye Music Center which can deliver interior atmosphere of romantic pop genre in accordance with distinctive features and character of Chrisye music. (3) Planning of Chrisye Music Center as solution of new commercial business complex in music industry.
A method used in discussion of the problem is an interactive analysis method where there are three main stages used by the researchers: by selecting, focusing, simplifying, abstracting data. We, then, collect information before inferences. From the very beginning, we note rules, question patterns, cause-effect guidance, and proportions. It can be concluded that: (1) Interior plan of Chrisye Music Center as an information and entertainment center for Chrisye fans is build with high aesthetic so that it attracts visitors. (2) Coloring and shaping which is accordance with the theme would create an atmosphere for the visitors. (3) Room character is very helpful to build comfort and secure to the visitors.
1 Student, Interior Design Program with student number C 0807016 2 First Supervisor 3 Second Supervisor
commit to user
BAB V PENUTUP .................................................................................. 123
A. Kesimpulan ....................................................................................... 123
B. Saran ................................................................................................. 124 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 125 LAMPIRAN ............................................................................................ 126
commit to user
halaman
GAMBAR II.1. Perjalanan Hidup Chrisye ........................................ 18 GAMBAR II.2. Discography Karir Musik Chrisye ............................ 23 GAMBAR II.3. Peta Kota Jakarta ...................................................... 35 GAMBAR II.4. Organisasi Ruang Terpusat ....................................... 39 GAMBAR II.5. Organisasi Ruang Linier ........................................... 39 GAMBAR II.6. Organisasi Ruang Radial........................................... 40 GAMBAR II.7. Organisasi Ruang Cluster ......................................... 41 GAMBAR II.8. Organisasi Ruang Grid .............................................. 42 GAMBAR II.9. Pola Sirkulasi Linier ................................................ 44 GAMBAR II.10. Pola Sirkulasi Radial ................................................. 44 GAMBAR II.11. Pola Sirkulasi Spiral .................................................. 45 GAMBAR II.12. Pola Sirkulasi Grid .................................................... 45 GAMBAR II.13. Pola Sirkulasi Network ............................................. 46 GAMBAR II.14. Lampu Sorot Terarah ke Bawah .............................. 65 GAMBAR II.15. Lampu Sorot Dinding Rel ......................................... 66 GAMBAR II.16. Wallwasher Lamp .................................................... 67 GAMBAR II.17. Customize Light ........................................................ 67 GAMBAR II.18. Daerah Frekuensi Indera Manusia ............................ 72 GAMBAR II.19. Reverberation Time dengan Volume Aula ............... 73 GAMBAR II.20. Dinding Berlapis Majemuk ....................................... 76 GAMBAR II.21. Fire Estinguisher dan Hidrant Kebakaran ................. 78 GAMBAR III.1. Tampak Depan Museum Nasional Indonesia ........... 81 GAMBAR III.2. Main Entrace dengan Metal Detector (R. Emas MNI) 82 GAMBAR III.3. Penggunaan Track Lamp (R. Emas MNI) ............ 82 GAMBAR III.4. Sistem Display Koleksi (R. Emas MNI) ................... 83 GAMBAR III.5. Penggunaan Hidden Halogen Lamp(R. Emas MNI) 83 GAMBAR III.6. Sistem Keamanan Pada Ceiling (R. Emas MNI) ...... 83 GAMBAR III.7. Tampak Depan Gallery Nike Ardilla ....................... 84 GAMBAR III.8. Display Memorabilia (Gallery Nike Ardilla) ............ 85 GAMBAR III.9. Display Memorabilia (Gallery Nike Ardilla) ............ 86
commit to user
GAMBAR III.11. Interior Cafe (Gallery Nike Ardilla) ......................... 87 GAMBAR III.12. Wall Teratment (Solaria Solo Square) ...................... 88 GAMBAR III.13. Indirect Lamp Pada Dinding (Solaria Solo Square) . 88 GAMBAR III.14. Ceiling Teratment (Solaria Solo Square) .................. 89 GAMBAR III.15. Interior The Rock Cafe, Bar and Club Bandung ...... 90 GAMBAR III.16. Interior The Rock Cafe, Bar and Club Bandung ...... 90 GAMBAR III.17. Stage The Rock Cafe, Bar and Club Bandung ......... 91 GAMBAR III.18. Bar The Rock Cafe, Bar and Club Bandung ............ 91 GAMBAR III.19. Lounge The Rock Cafe, Bar and Club Bandung ..... 92 GAMBAR IV.1. Site Plan Chrisye Music Center ............................... 94 GAMBAR IV.2. Organisasi Ruang Radial .......................................... 101 GAMBAR IV.3. Hubungan Antar Ruang ............................................ 103 GAMBAR IV.4. Pembagian Area ........................................................ 104 GAMBAR IV.5. Zoning ...................................................................... 105 GAMBAR IV.6. Grouping .................................................................. 105 GAMBAR IV.7. Aplikasi Atmosfer Film Badai Pasti Berlalu ............ 107 GAMBAR IV.8. Aplikasi Atmosfer Film Gita Cinta Dari SMA ......... 108 GAMBAR IV.9. Aplikasi Atmosfer Film Puspa Indah Taman Hati .... 109 GAMBAR IV.10. Warna Dominan Chrisye Music Center .................... 118 GAMBAR IV.11. Garis Dominan Chrisye Music Center ...................... 119
commit to user
halaman BAGAN I.1. Metode Desain .........................................................
10 BAGAN I.2. Skema Pola Pikir Perancangan ................................
12 BAGAN IV.1 Struktur Organisasi ..................................................
95 BAGAN IV.2 Pola Kegiatan Pengelola ..........................................
97 BAGAN IV.3 Pola Kegiatan Pengunjung Alternatif 1 ....................
98 BAGAN IV.4 Pola Kegiatan Pengunjung Alternatif 2 ....................
98
commit to user
Halaman TABEL II.1. Data Iklim Jakarta .....................................................
36 TABEL II.1. Pembagian Daerah Jakarta ........................................
38 TABEL IV.1. Sistem Operasional Chrisye Music Center ..............
96 TABEL IV.2. Program Fasilitas .....................................................
97 TABEL IV.3. Analisa Spesifikasi Lantai......................................... 110 TABEL IV.4. Analisa Spesifikasi Dinding ...................................... 111 TABEL IV.5. Analisa Spesifikasi Ceiling ....................................... 112 TABEL IV.6. Analisa Kriteria Pencahayaan ................................... 113 TABEL IV.7. Analisa Kriteria Penghawaann .................................. 114 TABEL IV.8. Analisa Kriteria Akustik Ruang ................................ 115
1 Dec Nyta W. K,
2 Drs. Rahmanu Widayat., M.Sn 3 , Iik Endang S. W, SSn,M.Ds
ABSTRAK
2012.Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana merancang Chrisye Music Center yang sesuai kaidah desain terhadap pengelompokan organisasi ruang, sirkulasi dan interior sistem yang efisien dan fungsional?. (2) Bagaimana merancang Chrisye Music Center sebagai bangunan komersil kompleks yang estetis dan menarik perhatian pengunjung?. (3) Bagaimana menerapkan konsep pop romantic dalam mewujudkan atmosfer interor yang sesuai ciri khas dan karakter musik Chrisye? Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut : (1) Perancangan Chrisye Music Center sebagai pusat informasi dan entertainment, sebagai tempat berkumpul yang teroganisir dan media nostalgia bagi para penggemar musik Chrisye dan masyarakat luas. (2) Perancangan Chrisye Music Center dapat menghadirkan atmosfer interior genre pop romantic yang sesuai sesuai ciri khas dan karakter musik Chrisye. (3) Perancangan Chrisye Music Center
sebagai solusi komplek bisnis komersil baru dibidang industri musik. Metode yang digunakan dalam pembahasan masalah adalah
metode pembahasan analisa interaktif, dimana ada 3 tahap pokok yang digunakan oleh peneliti, yaitu : melalui proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi data. Kemudian penyusunan informasi sebelum menyusun sebuah kesimpulan dari
1 Mahasiswa Jurusan Desain Interior dengan NIM C0807016 2 3 Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2
Interior Chrisye Music Center sebagai pusat informasi dan hiburan bagi para penggemar musik Chrisye dibangun dengan estetis tinggi agar banyak menarik pengunjung. (2) Penggunaan warna dan bentuk yang sesuai dengan tema akan membangun suasana para pengunjung. (3) Karakter ruang sangat membantu dalam menciptakan kenyamanan dan keamanan bagi pengunjung.
2 Dec Nyta W.K,
3 Drs. Rahmanu Widayat, M.Sn 4 , Iik Endang S W, S.Sn, M.Ds
ABSTRACT
2012. Formulation of the problem discussed in this research is: (1) How to plan Chrisye Music Center according to design rules of grouping rooms, circulation, and system interior efficiently and functionally? (2) How to plan Chrisye Music Center as an aesthetic and most-visited commercial building? (3) How to apply romantic pop concept in realizing interior atmosphere which is accordance with the soul and characteristic of Chrisye music? The goals of this project are as follows: (1) Planning of Chrisye Music Center as an information and entertainment center, as an organized gathering place, and as nostalgic media for Chrisye fans and the community. (2) Planning of Chrisye Music Center which can deliver interior atmosphere of romantic pop genre in accordance with distinctive features and character of Chrisye music. (3) Planning of Chrisye Music Center as solution of new commercial business complex in music industry.
A method used in discussion of the problem is an interactive analysis method where there are three main stages used by the
researchers: by selecting, focusing, simplifying, abstracting data. We, then, collect information before inferences. From the very beginning, we note rules, question patterns, cause-effect guidance, and proportions.
2 Student, Interior Design Program with student number C 0807016 3 First Supervisor 4
Second Supervisor Second Supervisor
commit to user
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada era 70-an Indonesia mengalami perkembangan musik seiring munculnya penyanyi-penyanyi pop solo dengan masing-masing ciri khas suaranya seperti Bob Tutupoli, Broery Pesolima, Dhedy Damhudi, Harvey Malaihollo, Ebiet G Ade dan Iwan Fals. Dari nama-nama penyanyi pop solo tersebut muncul nama Christian Rahadi atau Chrismansyah Rahadi yang akhirnya lebih dikenal oleh penikmat lagu dan musik dengan nama ‘Chrisye’ yang mengusung genre baru yakni ‘pop kreatif’ yang akhirnya menjadi ‘pop romantic’ dengan lagu-lagu
pop yang ceria namun memiliki lirik romantis. Chrisye memulai karir sejak tahun 1967, mulanya ia bergabung dengan Gank Pegangsaan yang dimotori keluarga Nasution. Sempat pula memetik bass dan merangkap sebagai vokalis di band Sabda Naga yang diproduseri oleh pengusaha Pontjo Sutowo dan dikontrak untuk bermain band di New York selama 2 tahun.
Nama Chrisye mulai dikenal ketika ia bergabung dengan Guruh Soekarno Putra dalam proyek Guruh Gipsy dan diminta Radio Prambors menyanyikan lagu Lilin Lilin Kecil karya James F Sundah yang kemudian menjadi hits dalam Lomba Cipta Lagu Remaja 1977. Kemudian pada tahun 1977 Eros Djarot mengajaknya membuat sountrack film Badai Pasti Berlalu yang kemudian dianggap sebagai tonggak musik
commit to user
dianggap sebagai icon musik pop Indonesia hingga sekarang. Kemahirannya menguasai dinamisme zaman membuatnya disebut penyanyi 4 dekade yang hingga akhir hayatnya telah menghasilkan 25 full album hits dan memiliki pengaruh besar terhadap penerus genre musik pop di Indonesia.
Dari prestasi tersebut digagaslah sebuah Chrisye Music Center sebagai pusat rekreasi informasi dan entertainment dengan fasilitas dan sarana yang kompleks meliputi Gallery, Souvenir Store, Live Music Cafe dan Karaoke bagi para penikmat musik Chrisye yang dibalut nuansa interior modern dengan memunculkan atmosfer genre pop romantic yang diambil dari nuansa cuplikan film dan beberapa video clip Chrisye yang memoriable sehingga pengunjung dapat bernostalgia pada masa-masa munculnya musik Chrisye seperti sebuah kutipan Inggris ‘a place and song can totally bring back a whole lot of memories’, konsep tersebut dirancang sebagai wujud apresiasi bagi Chrisye selaku Legend musik pop Indonesia.
Site plan Chrisye Music Center akan diasumsikan di Jakarta tepatnya di Menara Indosat, Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Lokasi ini berada di perempatan Jl. K. H. Wahid Hasyim dipilih karena sangat strategis dan erat sebagai kawasan wisata turis domestik maupun mancanegara karena berdekatan dengan Bundaran Hotel Indonesia, pusat perbelanjaan Plaza Indonesia dan Grand Indonesia, simpang Monas dan Museum Nasional Indonesia. Selain itu ditinjau dari aspek regional, Jakarta Pusat memiliki
commit to user
artis maupun penyanyi yang memungkinkan akan memanfaatkan Chrisye Music Center sebagai referensi rekreasi mengenai musik. Selain itu keluarga dan fans club Chrisye tercatat terbanyak terdapat di Jakarta.
B. BATASAN PERANCANGAN
Sebagai pusat informasi dan entertainment bagi para penggemar musik Chrisye, perancangan interior Chrisye Music Center yang dibatasi pada keluasan 1200 m² sampai 1500 m² akan memiliki fasilitas dan sarana yang kompleks meliputi :
1. Area informatif
Lobby Gallery (Music Gallery, Library, Movie Theater) Souvenir Store
2. Area entertaiment
Lobby Live Music Café Karaoke
3. Area operasional
Lobby Office Control Room
commit to user
Ditinjau dari latar belakang dan batasan perancangan maka desain interior Chrisye Music Center akan ditekankan pada:
1. Bagaimana merancang Chrisye Music Center yang sesuai kaidah desain terhadap pengelompokan organisasi ruang, sirkulasi dan interior sistem yang efisien dan fungsional ?
2. Bagaimana merancang Chrisye Music Center sebagai bangunan komersil kompleks yang estetis dan menarik perhatian pengunjung?
3. Bagaimana menerapkan konsep pop romantic dalam mewujudkan atmosfer interor yang sesuai ciri khas dan karakter musik Chrisye?
D. TUJUAN PERANCANGAN
1. Perancangan Chrisye Music Center sebagai pusat informasi dan entertainment, sebagai tempat berkumpul yang teroganisir dan media nostalgia bagi para penggemar musik Chrisye dan masyarakat luas.
2. Perancangan Chrisye Music Center dapat menghadirkan atmosfer interior genre pop romantic yang sesuai sesuai ciri khas dan karakter musik Chrisye.
3. Perancangan Chrisye Music Center sebagai solusi komplek bisnis komersil baru dibidang industri musik.
4. Perancangan Chrisye Music Center menjadi sah satu wujud apresiasi untuk melestarikan musik Indonesia.
commit to user
1. Sasaran Pengunjung
a. Kalangan fans dan penggemar musik Chrisye.
b. Pelaku industri musik langsung (pelaku perusahaan rekaman,
produser dll)
c. Pelaku industri musik tidak langsung (composer, penyanyi dll)
d. Seluruh masyarakat umum Indonesia dan dunia.
2. Sasaran Desain
a. Merancang Chrisye Music Center sebagai sebuah bangunan kompleks dengan organisasi ruang, sirkulasi dan interior system yang fungsional dan efisien.
b. Merancang Chrisye Music Center sebagai pusat informasi dan entertainment yang estetis dan menarik perhatian pengunjung .
c. Merancang Chrisye Music Center dengan menciptakan atmosfer interior genre pop romantic pada aspek suasana, bentuk, warna dan material yang sesuai ciri khas dan karakter musik Chrisye.
F. MANFAAT PERANCANGAN
1. Bagi Penulis/ Desainer
a. Mengenal dan menambah wawasan mengenai desain interior dan
musik Chrisye.
commit to user
system interior yang berkaitan dengan bangunan kompleks edukatif dan entertainment..
c. Mengembangkan kreatifitas dalam perancangan interior bangunan, desain furniture, pemanfaatan ruang kosong, dan mengolah landscape menjadi kesatuan yang estetis dan sesuai fungsinya.
2. Bagi Dunia Akademik
a. Memberikan informasi mengenai pentingnya melestarikan musik
dalam negeri.
b. Memberikan referensi baru dalam rancangan sebuah desain.
3. Bagi Masyarakat
a. Memberikan solusi tempat rekreasi edukatif baru dengan
memunculkan sebuah pusat musik.
b. Sebagai sarana nostalgia dan tempat berkumpul bagi para penggemar musik Chrisye.
G. METODE DESAIN
Metodologi adalah suatu cara atau jalan untuk memecahkan masalah yang ada pada masa sekarang dengan cara mengumpulkan, menyusun, mengklarifikasi serta menginterpretasikan data-data. Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang tujuannya adalah menemukan, mengembangkan atau menguji kebenaran suatu
commit to user
metode-metode yang bersifat ilmiah. Maka, pengertian metodologi penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk memecahkan suatu masalah yang ada dengan cara mengumpulkan, menyusun serta menginterpretasikan data guna menemukan, mengembangkan atau menguji kebenaran suatu pengetahuan. Metode penelitian sangat menentukan dalam sebuah penelitian ilmiah karena mutu dan validitas dari hasil penelitian ilmiah sangat ditentukan oleh pemilihan metode secara tepat. (HB. Sutopo, 2002). Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah :
1. Metode Pengumpulan Data
Data adalah suatu fakta atau keterangan dan obyek yang diteliti. Data yang diperlukan merupakan data yang relevan dan menunjang untuk perencanaan dan perancangan Chrisye Music Center , adapun jenis data yaitu :
a. Data Primer
Sejumlah keterangan yang diperoleh secara langsung dari lapangan penelitian, melalui pihak-pihak yang terkait secara langsung.
commit to user
Sejumlah data yang secara tidak langsung diperoleh dari lapangan penelitian, tetapi diperoleh melalui studi pustaka, majalah, internet.
Adapun metode pengumpulan data antara lain:
1) Observasi
Teknik pengumpulan data dengan turun langsung ke lapangan. Jenis observasi yang digunakan adalah observasi berperan aktif, yaitu peneliti tidak bersikap pasif sebagai pengamat, tetapi memainkan berbagai peran yang dimungkinkan dalam suatu situasi yang berkaitan dengan observasinya dengan mempertimbangkan akses yang bisa diperolehnya dan bisa dimanfaatkan bagi pengumpulan data. Peneliti bahkan bisa berperan tidak hanya dalam bentuk berdialog yang mengarah pada pendalaman dan kelengkapan datanya, tetapi juga bisa mengarahkan peristiwa-peristiwa yang sedang dipelajari demi kemantapan datanya.
2) Studi Literatur
Mencari informasi yang berkaitan dengan gallery memorabilia, music souvenir store, café dan karaoke.
commit to user
Teknik cuplikan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat purposive sampling, karena sama sekali tidak membuat generalisasi hasil. Dalam hal ini, penulis memilih informan yang dianggap mengetahui masalahnya secara mendalam. Dalam hal ini penulis dapat mengambil keputusan sendiri saat memiliki pemikiran tentang apa yang sedang diteliti, dengan siapa dan kapan melakukan observasi, serta apa yang akan direview. (HB. Sutopo, 2002).
3. Metode Pembahasan
Metode yang digunakan dalam pembahasan masalah adalah metode pembahasan analisa interaktif, dimana ada tiga tahap pokok yang digunakan oleh peneliti, yaitu :
a. Data Reduksi Proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi data.
b. Data Display Merupakan suatu penyusunan informasi sebelum menyusun sebuah kesimpulan dari penelitian yang dilakukan.
c. Concludeing Drawing Dari awal penelitian data penelitian sudah harus memulai melakukan pencatatan peraturan, pola-pola
commit to user
(Sutopo HB, 1988, 23-24)
Bagan 1.1 Rincian Pokok Perancangan Sumber : Analisa Penulis
commit to user
BAB I PENDAHULUAN
Terdiri atas latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan, sasaran perancangan, manfaat, dan metode desain.
BAB II KAJIAN TEORI
Uraian tentang landasan teori hasil proses pengumpulan data dan studi literatur yang dijadikan untuk mencapai tujuan perancangan.
BAB III STUDI LAPANGAN
Merupakan uraian tentang data-data hasil survei lapangan yang digunakan sebagai acuan atau referensi juga pembanding dalam proses perancangan nantinya.
BAB IV PEMBAHASAN
Merupakan uraian tentang ide atau gagasan yang akan melatar belakangi terciptanya karya desain interior.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Meliputi kesimpulan evaluasi konsep perancangan dan keputusan desain serta saran-saran penulis mengenai Desain Interior Chrisye Music Center.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user
Bagan 1.2 Skema Pola Pikir Perancangan Sumber : Analisa Data 2010
commit to user
KAJIAN TEORI
A. PENGERTIAN JUDUL
1. Judul
“Desain Interior Chrisye Music Center Dengan Pendekatan Genre Pop Romantic di Jakarta ”
2. Definisi Judul
a. Desain
Rancangan, rencana suatu bentuk dan sebaginya. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1993 : 138) Suatu sistem yang berlaku untuk segala macam jenis perancangan dimanan titik beratnya adalah melihat sesuatu
persoalan tidak secara tepisah atau tersendiri melainkan sebagi suatu kesatuan dimana satu masalah dengan lainnya saling kait mengkait.
(Desain Interior, 1999 : 12)
b. Interior
Bagian dalam gedung (ruang, dsb), tatanan perabot (hiasan,
dsb) di ruang dalam gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,1993 : 483).
commit to user
kehidupan manusia melalui media ruang. (Ensiklopedi Nasional Indonesia, 1991 : 197)
c. Chrisye
Chrisye lahir di Yogyakarta dengan nama Christian Rahadi pada
16 September 1949 dan meninggal di Jakarta, 30 Maret 2007 pada umur 57 tahun. Ia adalah seorang penyanyi pop legendaris Indonesia yang memulai karier musiknya sebagai bassist bersama band Gipsy pada tahun 1967, kemudian ia memulai solo karir dan namanya dikenal pecinta musik Indonesia lewat lagu Lilin-lilin Kecil di sekitar tahun 1977 dan mengisi soundtrack album film nasional Badai Pasti Berlalu, Beberapa lagunya yang populer adalah Ketika Tangan dan Kaki Berkata, Aku Cinta Dia, Anak Sekolah, Hip Hip Hura, Nona Lisa, dan Pergilah Kasih. (www. wikipedia chrisye.com, 27 Oktober 2011)
d. Musik
Musik merupakan satu bentuk kesenian yang dapat mempengaruhi sisi personal manusia, bersifat universal – mampu dinikmati beragam kalangan usia, status, latar belakang budaya, dsb. (www.wikipedia bahasa Indonesia_musik.com, 27 Oktober 2011)
commit to user
Pokok, pangkal, titik tengah
(www.artikata.com/pusat, 27 Oktober 2011)
f. Genre
Genre, istilah serapan untuk ragam yakni pembagian suatu bentuk seni atau tutur tertentu menurut kriteria yang sesuai untuk bentuk tersebut. Dalam semua jenis seni, genre adalah suatu kategorisasi tanpa batas-batas yang jelas. (www.wikipedia.org/wiki/Genre, 27 Oktober 2011)
g. Pop
Sejenis genre yang sering disebut dengan musik populer, dinamis dan fleksibel. (www.wikipedia.org/wiki/Muzik pop, 27 Oktober 2011)
h. Romantic
Musik Romantik dikaitkan dengan Gerakan Romantik pada sastra, seni, dan filsafat, penuh syair lembut dan cenderung bermakna cinta. (www.wikipedia.org/wiki/Musik Romantik, 27 Oktober 2011)
commit to user
Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta, Jakarta Raya) adalah ibu kota negara Indonesia. Jakarta merupakan satu- satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Jakarta terletak di bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (sebelum 1527), Jayakarta (1527-1619), Batavia/Batauia, atau Jaccatra (1619-1942), dan Djakarta (1942-1972).
Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan: 6.977,5 km²), dengan penduduk berjumlah 9.588.198 jiwa (2010). Wilayah metropolitan Jakarta (Jabotabek) yang berpenduduk sekitar 28 juta jiwa, merupakan metropolitan terbesar di Indonesia atau urutan keenam dunia
(www.wikipedia.org/wiki/Jakarta, 27 Oktober 2011)
“Desain Interior Chrisye Music Center Dengan Pendekatan Genre Pop Romantic di Jakarta ” adalah perancangan sebuah bangunan pusat rekreasi informasi dan entertainment dengan fasilitas dan sarana yang kompleks meliputi Gallery, Souvenir Store, Live Music Cafe dan Karaoke bagi para penikmat musik Chrisye yang dibalut nuansa interior modern dengan memunculkan atmosfer genre pop romantic yang diambil dari nuansa cuplikan film Chrisye yang memoriable
commit to user
musik Chrisye seperti sebuah kutipan Inggris a place and song can totally bring back a whole lot of memories , konsep tersebut dirancang sebagai wujud apresiasi bagi Chrisye selaku Legend musik pop Indonesia.
A. TINJAUAN TENTANG CHRISYE
1. Biografi Chrisye
Chrisye lahir di Yogyakarta dengan nama Christian Rahadi pada 16 September 1949 dan meninggal di Jakarta, 30 Maret 2007 pada umur 57 tahun. Ia adalah seorang penyanyi pop legendaris Indonesia yang memulai karier musiknya sebagai bassist bersama band Gipsy pada tahun 1967, kemudian ia memulai solo karir dan namanya dikenal pecinta musik Indonesia lewat lagu Lilin-lilin Kecil di sekitar tahun 1977 dan mengisi soundtrack album film nasional Badai Pasti Berlalu dan kemudian berhasil mengeluarkan lagu-lagu hits selama 4 dekade terakhir. Nama Lengkap
: Christian Rahadi
Tempat dan Tanggal Lahir : Yogyakarta, 16 September 1949 Meninggal
: Jakarta, 30 Maret 2007
Profesi
: Penyanyi
Jenis musik : Pop, Pop Romantic, Pop Progesif Instrumen
: Bass, Gitar, Piano
Perusahaan rekaman
: Musica Studios
commit to user
Keluarga
: Damayanti Noor (istri)
Rizkia Nurannisa (anak pertama) Risti Nurraisa (anak kedua) Rainda Prashatya (anak ketiga) Randa Pramasya (anak keempat)
Gambar 2.1 Perjalanan Hidup Crisye (www. wikipedia chrisye.com, 27 Oktober 2011)
2. Perjalanan Karir Musik Chrisye
Berangkat dari hobby bermain musik, Chrisye merintis kariernya di Dunia Musik dengan bergabung dalam Band Sabda Naga di tahun 1968. Kemudian ia membentuk band baru bersama teman- teman Pegangsaan dengan nama Gipsy Band..
commit to user
Nasution, Kenan Nasution, Onan, Tami dan Chrisye sendiri, mereka sempat menggelar GIPSY CONCERT di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta pada tahun 1970 dengan bintang tamu Almarhum Mus Mualim. Group Band ini juga dikontrak bermain di Ramayana Restaurant - New York selama kurang lebih satu tahun ( 1973 - 1974 ).
Ditahun 1974 - 1975, Chrisye yang masih tinggal di New York bergabung dengan Band THE PRO'S dengan personilnya Almarhum Broery Marantika, Dimas Wahab, Pomo, Ronnie Makasutji dan Abadi Soesman. The Pros juga merupakan Home Band pada Ramayana Restaurant.
Sekembalinya di Indonesia, pada tanggal 16 September 1949 Chrisye bergabung dengan Guruh Soekarno Putra membuat sebuah album rekaman GURUH GIPSY, dalam album tersebut mereka memadukan unsur-unsur Gamelan Bali dan Instrument Konvensional.
Ditahun berikutnya, Chrisye memutuskan untuk bersolo karier dan mulai menelurkan album-album rekaman dengan lagu-lagu ciptaannya sendiri maupun teman-teman dekatnya. Ditahun 1977 ini pula Chrisye berhasil membawakan lagu Lilin-Lilin Kecil karya James
F. Sundah dan memenangkan Lomba Karya Cipta Lagu Remaja Prambors (LCLR), lagu ini sempat kembali populer ketika dibawakan oleh Chrisye pada tahun 1992 yang lalu.
commit to user
nama Pop Romantic yakni memadukan musik pop yang ceria dan up beat dengan lirik lirik romantis yang mudah diingat dengan begitu Karier Chrisye sebagai penyanyi semakin berkibar di Blantika Musik Indonesia. Album Badai Pasti Berlalu, Sabda Alam dan hampir semua album yang dikeluarkannya digemari dan berhasil dipasaran.
Ketika pada tahun 1986 Chrisye mencoba warna musik yang agak berbeda untuk album Aku Cinta Dia dan Hip Hip Hura yang bernada riang, album tersebut tetap laku dan menjadi hits dibanyak tangga terpopuler di Indonesia, meski Chrisye merasa tidak cocok untuk membawakan lagu dengan beat cepat, kedua album ini tetap mendapat respons yang baik dari penggemarnya, dan masing-masing berhasil memperoleh penghargaan BASF AWARD, GOLDEN RECORD untuk Album Aku Cinta Dia dan SILVER RECORD untuk Hip Hip Hura.
Pada album Kisah Cintaku tahun 1988, Chrisye kembali kewarnanya semula, baik pada album tersebut maupun album berikutnya, serperti Pergilah Kasih, Cintaku T'lah Berlalu dan Sendiri Lagi, performance Chrisye tetap Prima dan kembali meraih BASF AWARD, GOLDEN RECORD serta HDX AWARD.
Disamping keberhasilan dalam karier sebagai penyanyi, Chrisye pernah mencoba untuk tampil di layar perak, yakni dalam film Seindah Rembulan bersama Iis Sugianto, serta sebagai bintang tamu
commit to user
Chrisye mengaku tidak pandai berakting dan bergaya, sehingga tidak jarang dalam penampilannya di televisi atau panggung, Chrisye pun tak terlalu banyak bergerak.
Satu catatan lagi dalam perjalanan karier Chrisye, Video Clipnya album Cinta T'lah Berlalu merupakan Video Clip Indonesia Pertama yang ditayangkan di MTV, berikutnya Video Clip untuk album Sendiri Lagi berhasil meraih Juara Pertama pada acara Video Musik Indonesia periode V yang diselenggarakan oleh TVRI.
Pada awal tahun 1996 Chrisye mengeluarkan Album dengan nuansa Akustik dengan Tajuk album AKUSTICHRISYE dan pada awal Desember tahun 1997 ini Chrisye merelease Album KALA CINTA MENGGODA Ciptaan Guruh Sukarno Putra yang memberi sejarah baru dalam peta musik Indonesia dengan keberhasilan Video
Clip “Kala Cinta Menggoda” meraih penghargaan di ajang MTV Video Music Award tahun 1998 yang berlangsung di Los Angeles
sebagai pemenang “MTV Video Music Award Asia Viewer’s Choice Award”.
Nama Chrisye sempat tercoreng di tahun 2002 Beberapa lagu yang ia nyanyikan dituding sebagai jiplakan. Seperti Hip Hip Hura (ciptaan Adjie Sutama) yang mirip Footloose (Kenny Loggins), Selamat Tinggal Sayang (Dadang S. Manaf) yang menyerupai The Carpenters, Jumpa Pertama (Andi Mapajalos) dengan Morning Train
commit to user
yang beda-beda tipis dengan Man on Fire (Andy Gibb). Hingga beberapa rivalnya mengulik-ulik lagu Pelangi dalam album Badai Pasti Berlalu merupakan duplikasi dari After The Ordeal-nya Genesis. Juga Khayalku yang beberapa verse-nya dituding dicuplik dari Repent Walpurgis milik Procol Harum. Namun masalah tersebut tidak berlangsung lama karena para masyarakat luas sangat menghargai Chrisye sebagai penyanyi bukan pencipta lagu tersebut.
Setelah kurang lebih 25 tahun malang melintang di dunia musik, Chrisye yang telah berputra empat ini tetap mempunyai vocal yang prima dan kehadirannya tetap dinantikan para penggemar setianya. Tahun 1994 Chrisye menggelar konser "SENDIRI" di JICC - Surabaya - Solo - Bandung. Dan tahun 2000 di bulan February Konser "BADAI PASTI BERLALU" Di JICC, kedua rangkaian konser tsb merupakan konser terbesar di Indonesia. Tahun 2001 sukses melaksanakan “KONSER TOUR Legendary 2001” pada tanggal 28 April – 22 Mei 2001 yang berlangsung di 14 kota besar Indonesia disertai dengan peluncuran album 2001 dengan judul yang sama.
Pada 12 Juli 2006, Chrisye membuat sebuah konser besar yang diberi nama Dekade. Memang sebelum konser Chrisye sudah berjanji akan memberikan gaya terbaiknya, bahkan belum pernah dia lakukan selama ia konser. Pada konsernya tersebut, Chrisye banyak membawakan lagu-lagu hits tahun 1940 seperti Pasar Gambir, Stambul
commit to user
Manisku dan Anggrek Bulan berduet dengan Sophia Latjuba. Selain itu, dalam konser Dekade tersebut, Chrisye juga berduet dengan Ari Lasso yang melantunkan lagu berjudul Kangen.Pada 17 Juli 2006 Chrisye menggelar konser Akbar yang disiarkan di stasiun swasta Indosiar, dalam konser tersebut Chrisye memadukan lagu-lagunya dengan kisah memori di masa lalu termasuk menyiarkan cuplikan
film-film yang membesarkan namanya.
Gambar 2.2 Discography Karir Musik Chrisye www. wikipedia chrisye.com, 27 Oktober 2011
commit to user
1) Definisi Pop Romantic
Pop sejenis genre yang sering disebut dengan musik populer,
dinamis dan fleksibel (www.wikipedia.org/wiki/Muzik pop, 27 Oktober 2011)
Romantic Musik Romantik dikaitkan dengan Gerakan Romantik pada
sastra, seni, dan filsafat, penuh syair lembut dan cenderung bermakna cinta. (www.wikipedia.org/wiki/Musik Romantik, 27 Oktober 2011)
2) Analisa Pop Romantic
Pop Romantic adalah penggabungan antara genre musik pop yang diusung Chrisye yang dibalut dengan lirik-lirik romantis yang menimbulkan perasaan nyaman, indah dan penuh cinta. Analisa tersebut akan digunakan sebagai konsep desain yakni menggabungkan unsur pop dan unsur romantis sebagai pembentuk aspek suasana. Dengan mengambil konsep Pop Romantic diharapkan Chrisye Music Center dapat menciptakan suasana dengan karakter dan ciri khas dari musik Chrisye.
commit to user
Penggunaan warna-warna pop atau pastel yang ceria, dinamis namun tetap berdasar pada konsep atmosfer interior per ruang Aplikasi bentuk-bentuk oval, bundar, melingkar pada dinding, furniture dan seluruh elemen pembentuk ruang lainnya. Penggunaan material finishing yang memiliki kesan lembut, empuk dan hangat untuk menciptakan kesan romantis.
C. TINJAUAN TENTANG MUSIC CENTER
1. Music Hall
a. Pengertian
Music Hall adalah jenis hiburan yang bersifat teaterikal, berasal dari Inggris, dan popular sekitar tahun 1850 s/d 1960. Music Hall juga memiliki pengertian sebagai berikut : Sebuah bentuk hiburan yang isinya beragam, termasuk
perpaduan musik yang popular, komedi dan atraksi khusus Sebuah teater, atau panggung tempat diselenggarakannya
sebuah pertunjukan Lokasi dimana biasanya diadakan pertunjukan musik popular
( www.wikipedia.org/wiki/Music_hall, 27 Oktober 2011)
b. Sejarah dan Perkembangannya
Music Hall pertama yang telah diakui adalah The Canterbury, terletak di 143 Westminster Bridge Road, Lambeth, dibangun
commit to user
the Halls" . The Canterbury buka pada tanggal 17 Mei 1852, bentuk ruangannya persis seperti ruang konser pada umumnya, dan direnovasi pada tahun 1859, dibangun sebagai beragam theater, dan akhirnya hancur oleh bom pada tahun 1942.
c. Tujuan
Dapat disimpulkan, sebuah Music Hall memiliki tujuan sebagai tempat pertunjukan beragam bentuk kesenian, yang bertujuan untuk menghibur penontonnya.
d. Kegiatan
Bentuk kegiatan yang ada didalam sebuah music Hall pada dasarnya ada 2 macam, yaitu menonton (penonton) dan ditonton (performer), dan dalam kegiatannya muncul sebuah bentuk interaksi antara 2 hal tersebut.
2. Music Memorabilia
a. Pengertian
Memorabilia memiliki pengertian dasar sama dengan souvenir, sebuah benda yang mengandung unsur kenangan, memorabilia memiliki nilai lebih karena berhubungan dengan sejarah, budaya maupun hiburan.
commit to user
biasanya berupa poster, foto dan lainnya. (www.wikipedia.org/wiki/memorabilia, 27 Oktober 2011)
b. Tujuan
Ruangan memorabilia memiliki tujuan untuk menghadirkan kembali kenangan atau memori mengenai musisi yang memiliki barang yang dipajang tersebut. Agar penggemarnya atau orang awampun dapat ikut merasakandan mengenang sosok idola mereka melalui barang peninggalannya.
c. Kegiatan
Ruangan ini berfungsi sebagai ruang pamer dimana barang-barang yang dipajang merupakan barang yang sebelumnya merupakan milik musisi (Koes Plus). Barang-barang tersebut dapat berupa alat musik, pakaian, aksesoris dan lainnya.
3. Music Club
a. Pengertian Club
Club adalah tempat berkumpul atau terhimpunnya beberapa orang atau sejumlah orang yang mempunyai maksud dan tujuan yang sama dan juga kemungkinan suatu hobi atau kesenangan yang sama pula. (Harnoto Tri Nurhadi, 2004)
commit to user
Dalam perkembangannya, club merupakan kumpulan beberapa orang yang memiliki tujuan tertentu, yang sama dalam hal pekerjaan maupun bidang usaha mereka. Namun, makin lama kumpulan tersebut tidak hanya mewadahi kepentingan-kepentingan formal saja, tetapi juga mengarah pada kegiatan kemasyarakatan, kegiatan rutin yang dijalankan sehari-hari. Menurut sejarahnya (berdasarkan dari buku Encyclopedia Americana), club sudah ada sejak kebudayaan Yunani, orang-orang sering mengadakan pertemuan di suatu tempat untuk bertukar fikiran mengenai filsafat, agama, politik, dan lain-lain. Sementara itu, orang Romawi mempunyai kebiasaan mandi bersama pijat dan sambil berbincang mengenai kesusastraan atau hal lain yang disukai Selain di Yunani dan Romawi, di Inggris sekitar abad 1, didirikan pertama kali sebuah club yang bernama Elizabethan England, sebagai titik tolak berkembangnya club-club lain pada abad selanjutnya. Sejak itu, baik di Inggris dan Amerika, perkumpulan- perkumpulan dengan kegiatan berbeda, club sosial, club politik, club catur, penunggang kuda dan lain sebagainya. (Harnoto Tri Nurhadi, 2004)
c. Klasifikasi Club
Berdasarkan maksud dan tujuannya, klasifikasi club dibedakan menjadi :
commit to user
dengan tujuan antara lain adalah meningkatkan keadaan sosial yang ada pada suatu masyarakat tertentu.
2. Profesional club, yakni perkumpulan yang terdiri dari anggota- anggota dengan latar belakang atau tingkat sosial tertentu dan bertujuan
profesionalisme sesuai bidangnya.
3. Political club, yakni suatu perkumpulan dengan anggota yang terdiri dari orang-orang yang tertarik pada masalah ketatanegaraan.
4. Women’s club, yakni perkumpulan dengan anggota khususnya wanita yang bertujuan meningkatkan harkat dan martabat kaum wanita.
d. Keanggotaan
1. Syarat Keanggotaan
Keanggotaan dari club juga bermacam-macam. Mereka yang menjadi member akan menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada, seperti spa, restaurant, ruang pertemuan, dan lain-lain. Meskipun demikian ada juga mereka yang memanfaatkan fasilitas club namun tidak terdaftar sebagai anggota. Untuk bisa terdaftar sebagai anggota club, maka tiap-tiap personil harus memenuhi beberapa persyaratan yang ditentukan oleh pengelola, antara lain :
commit to user
b. Mampu membayar iuran bulanan
c. Harus mempunyai sponsor yang sudah menjadi anggota tetap yang akan memberi rekomendasi kepada calon anggota.
2. Sifat Keanggotaan
Sifat keanggotaan, umumnya dikategorikan menjadi 3 jenis antara lain :
a. Single, yakni menjadi anggota secara perorangan
b. Family, yakni satu keluarga menjadi anggota
c. Company, yakni perusahaan atau bentuk usaha lain membiayai beberapa karyawan untuk menjadi anggota
3. Hak Anggota Adapun hak-hak yang didapat oleh anggota, yaitu :
a. Menggunakan fasilitas yang ada dan pembayaran
diperhitungkan setiap bulan
b. Mengundang atau mengajak teman, yang bukan anggota
untuk bersama-sama memakai fasilitas yang ada.
commit to user
1. Pengunjung
Bagi pengunjung, kegiatan mereka adalah dibagi menjadi 2, yaitu komunikasi dan lobbying. Komunikasi di sini merupakan interaksi antar pengguna sedangkan lobbying merupakan suatu kegiatan di luar kegiatan resmi. Bentuk komunikasi sendiri dapat dibedakan menjadi 2 macam, yakni komunikasi menurut hubungan dan komunikasi menurut sifat.
a. Komunikasi menurut hubungan
Komunikasi ini dibedakan atas hubungan vertikal dan horizontal. Menurut hubungan vertikal, diberikan oleh pimpinan kepada para anggota organisasi maupun sebaliknya Dan menurut hubungan horizontal, dilakukan antar para pejabat organisasi yang memiliki kedudukan kurang lebih sederajat. (Soehardiman Joewono, 1972, hal. 25).
b. Komunikasi Menurut Sifat
Ada 2 strategi yang ditempuh oleh para pengguna dalam mencapai tujuannya, yaitu melalui forum formal maupun informal. Forum formal adalah komunikasi yang terjadi di antara para anggota organisasi yang secara tegas telah ditentukan dalam struktur organisasi. (Soehardiman Joewono, 1972, hal. 15).
commit to user
ceramah, lokakarya, dan lain-lain. Sedangkan, forum informal adalah segenap kegiatan pemindahan informasi dalam suatu organisasi yang tidak direncanakan atau ditentukan sebelumnya dalam struktur atau peraturan- peraturan yang formal. Termasuk dalam pengertian ini adalah komunikasi yang dilakukan para anggota organisasi atas dasar kehendak atau hasrat pribadi maupun komunikasi yang dilakukan pejabat dengan menyimpang
struktur
organisasi yang
formal
(Soehardiman Joewono, 1972, hal. 15). Kemudian bentuk lobbying, seperti telah disebutkan bahwa lobbying adalah suatu pertemuan di luar kegiatan resmi, lepas dari kegiatan organisasi/ perusahaan/ instansi untuk menuju penyegaran fisik dan mental dari kesibukan sehari-hari sehingga dapat mempertinggi daya kreasi manusia, serta untuk mencapai keseimbangan antara bekerja dengan istirahat. Bentuk lobbying yang dilakukan para pengguna lebih bersifat rekreasi. Ada 2 jenis kegiatan yang dimaksud, yaitu : Rekreasi aktif
Meliputi kegiatan bermain dan berolahraga (bilyard, bridge, renang, golf, dan lain-lain).
commit to user