HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi dengan judul : “ ANALISIS PENGARUH INFORMASI PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP PERUBAHAN VOLATILITAS HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN ” (Studi pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2000 – 2007 )

“ ANALISIS PENGARUH INFORMASI PENGUMUMAN
RIGHT ISSUE TERHADAP PERUBAHAN
VOLATILITAS HARGA SAHAM DAN VOLUME
PERDAGANGAN ”
(Studi pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2000 – 2007 )

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat – Syarat Untuk
Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

ADINTYA DWINANDO BINTORO
F 1206077

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING


Skripsi dengan judul :

“ ANALISIS PENGARUH INFORMASI PENGUMUMAN RIGHT ISSUE
TERHADAP PERUBAHAN VOLATILITAS HARGA SAHAM DAN VOLUME
PERDAGANGAN ”
(Studi pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2000 – 2007 )

Surakarta,15 Juli 2010
Disetujui dan diterima oleh
Pembimbing

Prof. Dr. Hartono , MS
NIP. 19531221 1980031 1 004

LEMBAR PENGESAHAN
Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Guna melengkapi tugas-tugas dan
memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi jurusan
manajemen. Penandatanganan berpendapat bahwa Skripsi tersebut telah memenuhi

syarat untuk diterima.

Surakarta, 15 Juli 2010

Tim Penguji Skripsi
1. Ketua
Heru Agustanto, SE. ME
NIP. 1958081 4198601 1 001
2. Pembimbing
Prof. Dr. Hartono M.S
NIP. 19531221 1980031 1 004
3. Anggota
Drs. Harmadi, MM.
NIP. 1958051 319840 3 100

________________

________________

________________


MOTTO

*Dalam kesulitan, muncul kekuatan persahabatan dan tangantangan yang berkarya atas kita*
-Raine Maria Rilke-

*Persahabatan itu seperti rumah tidak perlu besar dan tidak perlu
mewah yang penting kita bahagia tinggal didalamnya*
-unnamed-

*Lebah menghisap madu dari bunga dan mendengungkan syukur
ketika mereka pergi meninggalkannya*
-R. Tagore, Stray Birds-

*Arahkan Pikiranku Kepada-Mu Ketika aku Kesepian*
-Mazmur 24-

*Hari yang paling disia-siakan adalah hari di mana kita tidak
pernah tertawa*
-Chamford, Maximes at Pensees-


HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan untuk :
1. Kedua orang tua ku
2. Kakak ku (mas Didit)
3. Almamater
4. Sahabat-sahabatku....

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang
telah memberikan Rahmat – Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul ” ANALISIS PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE
TERHADAP PERUBAHAN VOLATILITAS HARGA SAHAM DAN VOLUME
PERDAGANGAN ” studi pada perusahaan – perusahaan yang terdaftar di BEI
periode tahun 2000 – 2007 .
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk meraih derajat
Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak akan
terselesaikan tanpa bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada :
1. Bp. Prof. Dr. Hartono, MS selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
meluangkan waktu dan memberikan bimbingan serta masukan-masukan yang
berguna demi terselesainya skripsi ini.
2. Ibu Dra. Endang Suhari, M.Si selaku ketua jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bp. Karsono S.E, MS selaku pembimbing akademik yang telah membimbing
dan memberikan masukan selama masa perkuliahan.
4. Kedua Orang Tua, Kakakku serta keluarga lainnya, atas dukungan dan doa

kalian juga penulis dapat menyelesaikan kuliah ini.
5. Prof.Dr. Bambang Sutopo, M. Com, AK selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret.
6. Teman-teman manajemen 06 (non reguler) dan terutama tim PSM Excellio
Motor Company untuk kenangan terindah yang tak terlupakan dan persahabatan
kalian.
7. Dosen-dosen lainnya yang telah memberikan masukan serta saran yang
membantu dalam proses pengerjaan skripsi ini.
8. Serta pihak-pihak lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah

men-support dan memberikan pengarahan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini, baik bentuk
maupun isinya masih jauh dari sempurna, maka dengan kerendahan hati pula penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi sempurnanya skrripsi
ini.
Harapan penulis, semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis, kalangan
mahasiswa, dosen, perusahaan maupun pembaca dan semua pihak yang memerlukan.

Surakarta,15 Juli 2010
Penulis

Adintya Dwinando Bintoro

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .........................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...............................


ii

HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................

iii

HALAMAN MOTTO........................................................................

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN.........................................................

v

KATA PENGANTAR ......................................................................

vi

DAFTAR ISI .....................................................................................


viii

DAFTAR TABEL .............................................................................

x

DAFTAR GAMBAR ........................................................................

xi

ABSTRAKSI......................................................................................

xii

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................

1


B. Rumusan Masalah .................................................................

9

C. Tujuan Penelitian ..................................................................

9

D. Manfaat Penelitian ................................................................

10

BAB II. LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka..................................................................

11

1. Pasar Modal……………………………………………...

11


a. Pengertian Pasar Modal………………………………..

11

b. Instrumen Pasar Modal………………………………...

12

2. Right issue ……………………………………………….

14

a. Pengertian right issue………………………………….

14

b. Dampak right issue…………………………………….

17


3. Volatilitas harga saham………………………………….

19

4. Volume perdagangan saham……………………………..

20

5. Event study………………………………………………

21

B. Penelitian Terdahulu............................................................

22

C. Kerangka Pemikiran.............................................................

25

D. Hipotesis...............................................................................

26

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian …….............................................................

28

B. Periode Pengamatan..............................................................

29

C Populasi dan Sampel.............................................................

30

D. Sumber Data.........................................................................

32

E. Definisi operasional dan perhitungan...................................

33

F. Metode analisis data.............................................................

37

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis deskriptif.................................................................

42

1. Statistik Deskriptif.............................................................

44

2. Analisis perilaku harga saham dan volume perdagangan..

46

B. Pengujian Normalitas data ...................................................

52

C. Pengujian Hipotesis..............................................................

54

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan..............................................................................

61

B. Keterbatasan.........................................................................

62

C. Saran.....................................................................................

63

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

TABEL

Halaman

III.1. Hasil pemilihan sampel………………………………………….

7

IV.1. Daftar perusahaan sampel.............................................................

43

IV.2. Statistik deskriptif.........................................................................

44

IV.3. Residual return dan volume perdagangan sekitar pengumuman..

47

IV.4. Residual return dan volume perdagangan sekitar expiration.......

48

IV.5. Hasil pengujian normalitas varians return...................................

49

IV.6. Hasil pengujian normalitas average relative volume...................

49

IV.7. Mean dan median varians return..................................................

54

IV.8. Mean dan Median volume perdagangan saham............................

54

IV.9. Hasil uji wilcoxon signed rank pada varians return.....................

56

IV.10. Hasil uji wilcoxon signed rank pada average relative volume....

59

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.

Residual return 61 hari di sekitar pengumuman right issue

Lampiran 2.

Residual return 61 hari di sekitar tanggal kadaluwarsa right issue

Lampiran 3.

Residual volume perdagangan 61 hari di sekitar pengumuman right
issue

Lampiran 4.

Residual volume perdagangan 61 hari di sekitar tanggal kadaluwarsa
right issue

Lampiran 5.

Rata-rata Varians return

Lampiran 6.

Rata-rata relative volume

Lampiran 7.

Uji normalitas data

” ANALISIS PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP
PERUBAHAN VOLATILITAS HARGA SAHAM DAN VOLUME
PERDAGANGAN ” studi pada perusahaan – perusahaan yang terdaftar di BEI
periode tahun 2000 – 2007

ABSTRAKSI
Penelitian bertujuan untuk menjelaskan apakah informasi pengumuman right
issue yang dikeluarkan oleh perusahaan menyebabkan perubahan volatilitas harga
saham dan volume perdagangan saham yang beredar di pasar. Penelitian ini
mengambil sampel sebanyak 53 perusahaan yang terdaftar di Bursa efek Indonesia
yang melakukan kebijakan right issue pada periode 2000 sampai dengan 2007. Jenis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Variabel – variabel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah average varians return sebagai proksi
yang digunakan untuk mengukur perubahan volatilitas harga saham dan average
relative volume sebagai proksi perubahan volume perdagangan saham. Metode
pengujian menggunakan wilcoxon signed rank karena data tidak berdistribusi dengan
normal.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa tidak
ditemukannya perbedaan yang secara statistik signifikan terhadap average varians
return saham kecuali pada perbanding varians return saham antara periode I dengan
periode III yang signifikan pada level 10%. Sedangkan average relative volume
selama periode pengamatan yaitu antara periode sebelum pengumuman, periode saat
masa berlaku right issue hingga periode sesudah masa berlaku right issue berakhir
(expiration date) tidak menunjukan adanya perbedaan yang signfikan. Kesimpulan
tersebut diperoleh berdasarkan hasil pengujian menggunakan wilcoxon signed rank
dari perbandingan ketiga periode diatas (periode sebelum pengumuman, periode masa
berlaku right issue, dan periode sesudah masa berlaku right issue berakhir). Semua
nilai hasil pengujian memiliki nilai lebih besar dari α = 5% atau 0,05 kecuali nilai
hasil perbandingan varians return antara periode I dengan periode III. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pengumuman right issue memberikan pengaruh terhadap
volatilitas harga saham namun tidak berpengaruh terhadap perubahan volume
perdagangan.

Kata kunci : informasi, volatilitas harga saham, Volume perdagangan, Right
offerings

BAB I
PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG
Peran pasar modal saat ini menjadi semakin penting di tengah
perkembangan pesat perekonomian. Pasar modal berperan penting sebagai
sarana untuk menghimpun dana dari pelaku bisnis dan juga masyarakat. Pasar
modal berperan juga sebagai salah satu sumber pembiayaan pembangunan
nasional. Pasar modal diharapkan juga menjadi alternatif investasi selain
sistem perbankan sehingga memungkinkan juga bagi pemodal mempunyai
berbagai alternatif investasi yang sesuai dengan preferensi mereka. Secara
sederhana investasi adalah komitmen atas sejumlah dana / sumber daya
lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah
keuntungan dimasa datang (Tandelilin, 2001: 3).
Perusahaan yang telah go public dalam perjalanan usaha pasti akan
membutuhkan

sumber

dana

tambahan

untuk

membiayai

kegiatan

operasionalnya. Salah satu cara yang digunakan perusahaan untuk
menghimpun dana yaitu menggunakan instrumen-instrumen yang ada di pasar
modal. Instrumen pasar modal merupakan sekuritas atau surat berharga yang
diperjualbelikan di pasar modal (Tandelilin, 2001).
Pengertian sekuritas pada dasarnya adalah setiap surat pengakuan

hutang, surat berharga komersiil, saham, obligasi, sekuritas kredit, tanda bukti
hutang, rights, opsi atau derivative dari efek atau setiap instrumen yang
ditetapkan oleh BAPEPAM sebagai efek. Pilihan yang umum digunakan
perusahaan yang telah go public sebagai alternatif menghimpun dana adalah
melalui penawaran kembali saham kepada investor, baik melalui penawaran
umum maupun penawaran terbatas.
Pada penawaran umum, saham ditawarkan kepada para investor secara
keseluruhan, sedangkan penawaran terbatas yaitu saham ditawarkan kepada
para pemegang saham lama dengan harga yang umumnya lebih murah dari
harga pasar sehingga investror tertarik untuk membelinya. Penawaran terbatas
ini sering disebut dengan right issue.
Kebijakan penerbitan right di pasar modal Indonesia juga disebut
sebagi penawaran terbatas dengan hak membeli efek terlebih dahulu. Biasanya
perusahaan menetapkan bahwa setiap pemegang saham lama di beri hak untuk
membeli sejumlah saham baru dengan suatu perbandingan yang ditentukan.
Beberapa alasan yang umumnya mendasari perusahaan menerbitkan right
issue antara lain :
1. Biaya melakukan right issue lebih murah dibandingkan harus
mengeluarkan saham baru karena perusahaan yang melakukan right
issue tidak harus menggunakan jasa underwriter .
2. Right issue lebih aman dibandingkan pinjaman langsung atau dengan
penerbitan surat hutang, karena dengan right issue perusahaan tidak

perlu menanggung beban bunga.
3. Pemegang saham lama dapat mempertahanakn proporsi kepemilikan
saham nya dengan diprioritaskan dalam pembelian saham baru.
4. Right issue akan menambah jumlah lembar saham sehingga akan dapat
meningkatkan likuiditas saham baru.
Alasan lain yang juga melandasi perusahaan melakukan right issue
karena dengan melakukan right issue, kebutuhan akan tambahan modal dapat
terpenuhi dan pemegang saham lama dapat membeli saham yang ditawarkan
dengan harga yang lebih rendah dari harga pasar (Budiarto dalam Rivai,
2007).
Pengumuman kebijakan right issue yang dilakukan oleh perusahaan
akan menimbulkan reaksi yang beragam terhadap pasar (invastor), karena
pengumuman right issue disinyalir memiliki kandungan informasi didalamnya
yang dapat menjadi pertimbangan investor dalam berinvestasi. Hal ini karena
pengumuman right issue akan mempengaruhi tren harga saham di pasar
modal.
Investor akan merespon positif pengumuman right issue, bila dana
yang terhimpun melalui right issue yang dilakukan oleh perusahaan akan
digunakan untuk melakukan investasi yang dapat memberikan keuntungan
bagi perusahaan atau memiliki nilai NPV lebih dari satu. Pengumuman right
issue akan direspon negatif oleh investor bila dana yang terkumpul melalui
right issue akan digunakan untuk melunasi hutang perusahaan.

Reaksi pasar (investor) yang muncul akibat dari adanya suatu
pengumuman right issue dapat tercermin melalui perbedaan volatilitas harga
saham dan tingkat perdagangan saham. Pada penelitian-penelitian terdahulu
yang memusatkan perhatiannya pada kesamaan antara reaksi harga dan
volume atas informasi yang dipublikasikan, maka cenderung menyebabkan
para peneliti memandang harga dan volume sebagai ukuran yang substitusi
tentang ”reaksi pasar”. Hal ini disebabkan banyaknya penelitian menemukan
bahwa informasi yang dipublikasikan oleh emiten dapat mengakibatkan reaksi
harga dan volume perdagangan. Informasi yang dipublikasikan oleh emiten
antara lain laporan keuangan perusahaan, pengumuman besarnya deviden,
stock split, right issue, dll.
Harga saham yang berfluktuasi merupakan pertanda meningkatnya
jumlah investasi yang dilakukan oleh investor terhadap saham perusahaan
yang melakukan right issue. Perubahan harga saham merefleksikan revisi
kepercayaan dalam pasar agregat yang merupakan akibat dari adanya
informasi tersebut.
Volume perdagangan juga dapat digunakan sebagai indikator untuk
melihat reaksi investor terhadap suatu pengumuman karena volume
perdagangan yang tinggi mengindikasikan adanya peningkatan jumlah
transaksi terhadap suatu saham. Volume perdagangan secara umum
merupakan proksi yang dapat diinterpretasikan sebagai suatu aliran informasi
(Karpof, 1987). Suatu laporan yang dipublikasikan memiliki kandungan

informasi, maka jumlah lembar saham yang diperdagangkan akan menjadi
lebih besar pada saat earning tersebut diumumkan dari pada sebelumnya
selama tahun tersebut (Beaver, 1986).
Tiga hipotesis yang muncul dari perilaku return atau harga saham di
sekitar tanggal pengumuman right issue (Arif Budiarto dan Zaki Baridwan,
1999), yaitu :
1. Hipotesis Price pressure :
Dalam hipotesis ini diasumsikan bahwa dengan adanya sinyal
informasi right issue, harga saham akan turun secara permanen
untuk jangka waktu tertentu setelah pengumuman, karena
investor menyerap informasi yang buruk dari sinyal tersebut.
Setelah jangka waktu tertentu, harga saham akan cenderung naik
ke posisi semula.
2. Hipotesisi kandungan informasi
Dalam hipotesis ini diasumsikan bahwa informasi right issue
mempunyai kandungan informasi yang dapat mempengaruhi
preferensi investor dalam pengambilan keputusan investasi,
maka semestinya terjadi perbedaan dalam harga saham sebelum
dan sesudah pengumuman. Jika kandungan informasi right issue
di respon negatif maka akan menyebabkan perbedaan dalam
harga atau return saham sebelum dan sesudah pengumuman
yang menunjukan perbedaan negatif dan juga sebaliknya.

3. Hipotesis short selling
Hipotesis ini mengasumsikan bahwa harga saham akan turun
dengan segera sebelum hari pengumuman karena para spekulator
berusaha untuk menaikan penjualan saham secara besar-besaran
karena mereka percaya bahwa harga saham setelah pengumuman
akan turun, sehingga reaksi tersebut menyebabkan harga saham
turun

sebelum

pengumuman.

Diasumsikan

pula

bahwa

penurunan harga tersebut bersifat temporer.
Sejumlah penelitian terdahulu telah banyak dilakukan untuk meneliti
mengenai right issue, antara lain penelitian yang dilakukan oleh sheehan et all
(1997) yang menguji dampak pengumuman right issue terhadap harga saham
dan volume perdagangan saham pada NYSE, AMEX, dan NASDAQ selam
periode 1980-1986 dan periode 1989-1991. Sheehan et all menemukan bukti
bahwa sebelum tanggal pengumuman, harga saham mengalami penurunan
sedangkan volume perdagangan saham justru mengalami peningkatan.
Budiarto dan Zaki (1999) menguji pengaruh pengumuman harga saham right
issue terhadap tingkat keuntungan dan likuiditas saham pada 50 perusahaan
selama tahun 1994-1996. Pada penelitian tersebut ditemukan bahwa tidak ada
perbedaan pada return, abnormal return, dan trading volume activity di
seputar tanggal pengumuman right issue. Penelitian mengenai right issue
dilakukan juga oleh Bae dan Joe (1999) yang meneliti mengenai damapak
pengumuman right issue terhadap volatilitas harga saham dan perubahan

volume perdagangan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Bae dan Joe
mengindikasikan pemanfaatan informasi pengumuman right issue yang
dibuktikan dengan volume perdagangan yang lebih besar pada tanggal
pengumuman right issue dari pada sebelum pengumuman. Pada penelitian
tersebut juga ditemukan bahwa volatilitas harga saham mengalami penurunan
dari periode sebelum pengumuman right issue hingga periode setelah
expiration date.
Penelitian lain yang masih membahas mengenai right issue adalah
penelitian yang dilakukan Kurniasari dan Linggar (2003), dengan sampel
sebanyak 27 perusahaan selama rentang 1999-2001. Kurniasari dan Linggar
(2003) menghitungn abnormal return dengan metode market adjusted model
dan memperoleh hasil bahwa pada pengujian hipotesis mengenai reaksi pasar
terhadap pengumuman right issue menemukan adanya average abnormal
return yang cenderung negatif secara kumulatif pada saat ex-date. Hal ini
menunjukan adanya respon pasar yang negatif terhadap harga saham
meskipun tidak semua emiten terpengaruh.
Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang cukup beragam mengenai right
issue yang telah dilakukan diatas penulis tertarik untuk menguji kembali
mengenai dampak right issue. Selain itu penelitian yang akan dilakukan ini
merupakan replikasi penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Bae dan Joe
(1999) yang meneliti dampak pengumuman right issue terhadap volatilitas
harga saham dan volume perdagangan. Penelitian tersebut mengambil sampel

sebanyak 168 perusahaan yang melakukan right issue yang terdaftar di NYSE
selama rentang tahun 1968-1995. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Bae
dan joe membuktikan bahwa informasi pengumuman right issue dimanfaatkan
oleh investor, yang ditunjukan dengan volume perdagangan yang lebih besar
pada tanggal pengumuman right issue dibandingkan selama periode sebelum
pengumuman right issue. Bae dan Joe juga mengemukakan bahwa terjadi
penurunan volatilitas harga saham selama periode sebelum pengumuman right
issue hingga periode sesudah expiration date. Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian yang dilakukan oleh Bae dan Joe adalah pada periode pengamatan,
dimana penelitian ini melakukan pengamatan selama rentang tahun 20002007. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas maka penelitian yang
akan dilakukan ini diberi judul ” ANALISIS PENGARUH INFORMASI
PENGUMUMAN

RIGHT

ISSUE

TERHADAP

PERUBAHAN

VOLATILITAS HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN”
Studi pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2000-2007.

B.

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan
beberapa permasalahan pada penelitian ini, antara lain :
1. Apakah informasi pengumuman right issue yang dikeluarkan oleh
perusahaan mengakibatkan perbedaan volatilitas harga saham?
2. Apakah informasi pengumuman right issue yang dikeluarkan oleh
perusahaan mengakibatkan perbedaan volume perdagangan saham?

C.

TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat disimpulkan tujuan
penelitian yang ingin dicapai adalah menguji secara empiris bahwa :
1. Informasi pengumuman right issue yang dikeluarkan oleh perusahaan
mengakibatkan terjadinya perbedaan volatilitas harga saham pada
periode sebelum pengumuman right issue hingga periode sesudah
tanggal kadaluwarsa right issue (expiration date) Mengetahui dampak
dari adanya informasi.
2. Informasi pengumuman right issue yang dikeluarkan oleh perusahaan
mengakibatkan terjadinya perbedaan volatilitas volume perdagangan
pada periode sebelum pengumuman right issue hingga periode sesudah
tanggal kadaluwarsa right issue (expiration date) Mengetahui dampak
dari adanya informasi.

D.

MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan : memberikan masukan bagi perusahaan terutama untuk
perusahaan yang telah go public yang terdaftar di bursa Efek Indonesia,
mengenai kondisi pasar modal di Indonesia. Hasil penelitian ini bisa
menjadi masukan dalam mengambil keputusan berkaitan dengan
kebijakan melakukan right issue
2. Bagi akademisi : memberikan bukti empiris mengenai reaksi pasar yang
terjadi setelah perusahaan mengeluarkan pengumuman right issue,
sehingga dapat memberikan wawasan dan pengetahuan yang mendalam
mengenai reaksi pasar yang timbul setelah pengumuman right issue.
3. Bagi Investor : Sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat untuk
pengambilan keputusan investasi di pasar modal. Dengan mengetahui
reaksi pasar yang terjadi ketika ada pengumuman right issue.

BAB II
LANDASAN TEORI

E.

TINJAUAN PUSTAKA

1.
1.

Pasar Modal
Pengertian Pasar Modal
Pasar

modal didefinisikan sebagai sarana

bertemunya antara

permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang
umumnya lebih dari satu tahun. UU Pasar modal no. 8 tahun 95 Ps 1 dalam
Mohammad Samsul (2006 : 43) mendefiniskan pasar modal sebagai kegiatan
yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,
perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yan gditerbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
Menurut Sharpe (1995 : 44) definisi pasar modal merupakan suatu
mekanisme untuk membawa bersama aset-aset keuangan pembeli dan
penjual agar dapat memfasilitasi perdagangan. Sementara Mishkins dan
Eakins (2000 : 16) mendefenisikan pasar modal merupakan pasar dimana
hutang jangka panjang (yang jatuh temponya satu tahun atau lebih) dan
instrumen modal diperdagangkan.
Pasar

modal

hakikatnya

merupakan

jaringan

tatanan

yang

memungkinkan pertukaran klaim jangka panjang, penambahan financial

assets (dan hutang) pada saat yang sama memungkinkan investor untuk
mengubah dan menyesuaikan portofolio investasi (melalui pasar sekunder)
(anoraga 2006: 5).
Menurut Hartono (1998 : 11) pasar modal bisa didefinisikan sebagai
suatu sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana yang bersifat
jangka panjang dengan menjual saham dan mengeluarkan obligasi.

b. Instrumen Pasar Modal
Pada umumnya investasi pada pasar modal bersifat jangka panjang,
berbeda dengan pasar uang yang bersifat investasi jangka pendek. Investasi
jangka panjang dapat berwujud surat-surat berharga (securities) yang dapat
diklasifikasikan sebagia berikut :
1) Saham (stock) merupakan surat bukti pemilikan bagian modal atau
tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas yang memberi hak
atas deviden dan lain-lain menurut besar kecilnya modal yang
disetor. Ada 2 macam saham yaitu saham biasa dengan saham
preferen, dimana letak perbedaannya terdapat pada hak dalam
memperoleh deviden.
2) Obligasi merupakan kontrak jangka panjang bagi peminjam yang
setuju untuk melakukan pembayaran bunga dan pokok pinjaman
pada tanggal tertentu kepada pemegang obligasi . Obligasi dapat
diklasifikasikan dalam 4 jenis, antara lain :

·

Obligasi Treasuri (treasury bond)

·

Obligasi perusahaan (corporate bond)

·

Obligasi municipal (municipal bond)

·

Obligasi asing (foreign bond)

Setiap jenis obligasi ini memiliki perbedaan dalam pengembalian
yang diharapkan dan tingkat resiko.
3) Derivatif dari efek
a) Right
Right menunjukkan bukti hak memesan terlebih dahulu yang
melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang
saham untuk membeli saham baru yang akan diterbitkan oleh
emiten, sebelum saham-saham tersebut ditawarkan kepada
pihak lain.
b) Waran
Waran adalah efek yang diterbitkan oleh emiten yang memberi
hak kepada pemegang saham untuk memesan saham dari
emiten yang bersangkutan pada harga tertentu, umumnya untuk
6 bulan hingga 5 tahun.
c) Dividen Saham
Keuntungan perusahaan dapat dibagi dalam bentuk tunai
maupun dividen saham. Alasan emiten membagikan dividen

saham karena emiten ingin menahan labanya untuk digunakan
sebagai modal kerja.
d) Sertifikat Reksa Dana
Reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat. Sedangkan yang dimaksud sertifikat
reksa dana adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemodal
menitipkan uang kepada manajer investasi sebagai pengelola
dana untuk diinvestasikan baik di pasar modal atau pasar uang.
Ada dua jenis reksa dana yaitu reksa dana open end (terbuka),
sertifikat ini bisa dijual kembali pada manajer investasi, dan
reksa dana close end (tertutup), sertifikat ini tidak bisa dijual
kembali pada manajer investasi tetapi dijual ke pasar sekunder

2.

Right Issue
a. Pengertian Right Issue
Brealy dan Myers (1984) dalam fuad Rahman (2003) menyatakan
emiten dapat melakukan 2 cara dalam menawarkan sahamnya ke publik,
antara lain :
a. Cara pertama adalah menerbitkan atau menjual sahamnya
secara umum kepada investor publik, cara ini disebut general
cash offer
b. Cara kedua yaitu menwarkan sahamnya hanya kepada investor

lama yang telah memiliki saham emiten tersebut atau sering
disebut right issue.
Right issue diterjemahkan sebagai bukti right atau disebut juga disebut
preemptive right adalah hak pemegang saham lama mendapatkan tambahan
saham baru yang dikeluarkan oleh peruahaan, proporsionil / sebanding
dengan saham yang dimilikinya. Apabila ada pihak lain yang ingin sekali
membeli saham maka tidak akan boleh sebelum pemegang saham lama
menggunakan kesempatannya untuk membeli. Dalam hal ini investor tidak
terikat harus membelinya, karena bersifat hak. Tujuan dari diadakannya
preemptive right bagi pemegang saham ada 2 yaitu (Brigham, 2001 : 354) :
a. Supaya

pemegang

saham

saat

ini

bisa

memperhatikan

pengendalian karena apabila tidak ada preemptive right maka
manajemen perusahaan dapat menerbitkan sejumlah lembar saham
tambaha dan membeli sendiri sahamnya.
b. Untuk melindungi para pemegang saham terhadap dilusi nilai
saham. Apabila perusahaan menerbitkan tambahan jumlah saham
sedangkan pemegang saham lama tidak memiliki preemptive right
maka akan menurunkan nilai kekayaan pemilik saham lama,
sebaliknya pemlik saham baru akan lebih untung.
Alat investasi ini merupakan produk turunan dari saham, kebijakan
right issue merupakan upaya emiten untuk menambah saham yang beredar
guna menambah modal perusahaan. Right issue di Indonesia lebih dikenal

dengan HMETD atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Beberapa tujuan
perusahaan mengeluarkan kebijakan right issue antara lain untuk menambah
modal perusahaan yang digunakan untuk perluasan investasi atau
pembayaran hutang. Saham baru yang diterbitkan terlebih dahulu ditawarkan
kepada pemegang saham sekarang (existing shareholders) dengan harga
yang biasanya lebih rendah dari harga yang ditawarkan di pasar.
Right merupakan salah satau dari jenis opsi derivatif (turunan) dari
efek yang sebenarnya dan memiliki masa hidup yang relatif singkat. Proses
dan prosedur right issue menurut Ang (1997) dan sumber-sumber lain yang
dikutip Marwoto, yaitu :
1) Tanggal pendaftaran ke Bapepam : dilakukan untuk mendapatkan
persetujuan Bapepam.
2) Tanggal

penyebarluasan

prospektus

pendahuluan

:

menyebarluaskan prospektus ringkas pendahuluan di 2 surat kabar.
3) Tanggal pernayataan efektif oleh bapepam : tanggal Bapepam
mengeluarkan surat persetujuan right issue kepada emiten.
4) Tanggal RUPSLB : tanggal rapat umum pemegang saham luar
biasa (RUPSLB) untuk meminta persetujuan right issue.
5) Tanggal efektif : tanggal efektif setelah disetujui RUPSLB.
6) Tanggal penyebarluasan prospektus final : tanggal penerbitan
prospektus ringkas final di 2 surat kabar sesuai dengan yang
disetujui RUPSLB.

7) Tanggal Cum-right : tanggal terakhir perdagangan saham emiten
yang didalamnya terdapat hak mendapatkan right.
8) Tanggal ex-right : tanggal pertama perdagangan saham emiten,
tanpa adanya hak mendapatkan right.
9) Tanggal terakhir pencatatan (date of record) : tanggal terakhir
pencatatan pemegang saham yang berhak mendapatkan right.
10) Periode pengiriman sertifikat right : periode pengiriman sertfikat
right kepada pemegang saham yang telah terdaftar.
11) Periode pemecahan sertfikat right : periode pemcahan sertifikat
right kedalam surat kolektif yang kecil.
Signalling theory :
Teori yang paling banyak digunakan sebagai dasar untuk meneliti
pengaruh kandungan informasi dalam pengumuman right issue terhadap
perkembangan harga saham di pasar modal adalah teori sinyal (signalling
theory). Teori ini menjelaskan bahwa untuk membedakan perusahaan
berkualitas baik dengan perusahaan berkualitas buruk. Perusahaan yang
berkualitas baik akan dengan sengaja memberikan sinyal. Sinyal ini harus
efektif sehingga pasar dapat mempersepsikan dengan baik dan tidak mudah
ditiru oleh perusahaan yang berkualitas buruk. Sinyal ini diperlukan karena
dipasar masih terdapat asimetri informasi antara manajemen perusahaan
dengan investor.

b. Dampak Right Issue :
Adanya right issue mengakibatkan jumlah saham yang beredar akan
bertambah. Jumlah saham yang semakin banyak akibat kebijakan penerbitan
right issue dapat mempengaruhi kepemilikan pemegang saham lama apabila
tidak melakukan konversi right – nya. Pemegang saham lama ini akan
mengalami apa yang dikenal dengan istilah dilusi (dilution). Dilusi (dilution)
yaitu penurunan persentase kepemilikan saham.
Umumnya harga saham akan terkoreksi dengan adanya right issue.
Dalam mengukur besar koreksi yang timbul harus memperhatikan informasi
waktu, harga, dan rasio penerbitan right issue tersebut. Harga saham
perusahaan setelah emisi right secara teoritis akan mengalami penurunan,
karena harga pelaksanaan emisi right selalu lebih rendah dari pada harga
pasar. Hal tersebut mengakibatkan kapitalisasi pasar saham akan naik dalam
persentase yang lebih kecil dari pada naiknya persentase jumlah saham yang
beredar.
Miller dan Majluf dalam Sari (2003) menyatakan pada umumnya harga
saham perusahaan yang melakukan penawaran terbatas akan mengalami
fluktuasi sejak penawaran terbatas ini dipublikasikan dan pada saat ex-right
date. Perubahan ini tergantung pada persepsi modal terhadap penggunaan
dana yang dikumpulkan perusahaan lewat penawaran terbatas tersebut.
Saifur Rivai (2007:29) menyatakan bahwa dengan bertambahnya jumlah

saham yang beredar akan mengakibatkan jumlah dividen per lembar saham
yang akan diterima pemegang saham menjadi lebih kecil atau lebih sedikit,
hal itu akan terjadi apabila perolehan laba perusahaan dan persentase
pembayaran dividen (deviden pay out ratio) nilainya tetap. Penurunan dividen
per lembar saham dapat menimbulkan dampak psikologis yang negatif, karena
dividen per lembar saham yang kecil akan mengurangi minat investor untuk
membeli saham tersebut, sehingga mengakibatkan harga saham menjadi
turun.

3.

Volatilitas harga saham :
Voaltilitas adalah besarnya jarak antara fluktuasi harga harian suatu
saham. Volatilitas tidak hanya terbatas saham namun juga berlaku untuk
seluruh instrumen investasi, baik saham, emas, obligasi atau instrumeninstrumen lainnya. Semakin tinggi volatilitasnya, maka kepastian return
suatu saham semakin rendah.
Volatilitas Harga saham merupakan suatu instrumen yang dapat
digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui
parameter pergerakan harga-harga saham di pasar.
Menurut Acedo (2008) volatilitas merupakan rank maksimum dari
variasi harga saham tertentu pada suatu hari perdagangan. Menurut Wang
Sutrisno et al, parameter yang digunakan yaitu :
a. Harga saham

b. Volume perdagangan
c. Persentase saham
d. Varians saham (volatilitas saham)
Dalam mengukur tingkat volatilitas harga saham yang terjadi
metode yang sering digunakan adalah varian atau standar deviasi. Standar
deviasi berfungsi mengukur perbedaan antara sebuah level harga (high, low,
close, atau open) dengan nilai rata-ratanya, dimana semakin besar perbedaan
antara masing-masing harga dengan nilai rata-ratanya, maka semakin tinggi
nilai standar deviasi, dengan demikian tingkat volatilitas. Pada penelitian ini
digunakan varians dari return saham harian sebagai ukuran volatilitas harga
saham.

4.

Volume perdagangan saham :
Bamber dan Cheon (1995) mengenai reaksi pasar menyebutkan
banyak penelitian sebelumnya yang memusatkan perhatiannya pada
kesamaan antara reaksi harga dan volume atas informasi yang dipublikasikan
berdasarkan penemuan tersebut banyak peneliti yang kemudian memusatkan
perhatian pada harga dan volume perdagangan sebagai ukuran yang
substitusi tentang reaksi pasar. Selain itu ini juga diperkuat dengan berbagi
penelitian terdahulu yang menemukan bahwa informasi yang dipublikasikan
oleh emiten dapat mengakibatkan reaksi harga maupun reaksi volume
perdagangan.

Tingkat

volume

perdagangan

konsumen untuk memiliki

dapat

saham tersebut

menggambarkan
tinggi

minat

karena investor

menganggap bahwa saham yang memiliki tingkat volume perdagangan
(TVA) yang tinggi menunjukan saham tersebut likuid. Saham yang likuid
adalah saham yang mudah untuk dijadikan atau ditukarkan dengan uang.
Saham yang tidak likuid menyebabkan hilangnya kesempatan untuk
mendapatkan keuntungan (gain). Dan saham yang memiliki likuiditas yang
tinggi biasanya akan mempengaruhi harga saham yang bersangkutan
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan rata-rata volume
perdagangan yang bertujuan untuk menjelaskan pola perubahan volume
perdagangan yang terjadi akibat dari adanya suatu kejadian yang
berpengaruh terhadap pasar modal. Rata-rata volume perdagangan diukur
pada tiap periode di tiap perusahaan yang mengeluarkan right issue.

5.

Event Study :
Pengertian event study menurut Peterson (1989) dalam Ivan Christian
yaitu event study adalah suatu metodologi dalam penelitian keuangan yang
paling sering digunakan. Tujuan event study adalah untuk menilai apakah
terdapat abnormal return atau excess return yang diperoleh oleh pemegang
saham berdasarkan kejadian-kejadian tertentu (seperti pengumuman laba,
pengumuman merger, stock split, right issue). Abnormal return atau excess
return adalah perbedaan antara return yang sesungguhnya terhadap return

normal. Return normal merupakan return ekspektasi (return yang diharapkan
oleh investor). Return sesungguhnya merupakan return yang terjadi,
sedangkan return ekspektasi merupakan return yang harus diestimasi.
(Jogiyanto, 1998 : 433)
Menurut Bodie, Keane, Markus (1999 : 339) menyatakan definisi
event study yaitu :
Event study merupakan suatu teknik empiris dalam penelitian keuangan yang
memudahkan peneliti untuk menilai dampak suatu kejadian tertentu terhadap
harga saham suatu perusahaan.
Event study menurut (Moch Samsul 2006 : 273) yaitu mempelajari
pengaruh suatu peristiwa terhadap harga saham di pasar, baik pada saat
peristiwa tersebut terjadi maupun beberapa saat setelah peristiwa itu terjadi.
Berdasarkan definsi-definsi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
event study merupakan penelitian keuangan yang menguji secara empiris
suatu kejadian yang apabila suatu kejadian tersebut memiliki kandungan
informasi, maka akan dapat dilihat reaksi pasar yang terjadi dengan
menggunakan perubahan harga dari sekuritas.

F.

PENELITIAN TERDAHULU
Penelitian mengenai right issue telah banyak dilakukan baik dari

dalam negri maupun luar negri, namun kesimpulan yang dihasilkan beragam.
Penelitian-penelitian yang dilakukan di luar negri antara lain seperti yang
dilakukan oleh Tsangrakis (1996) yang meneliti tentang pengaruh
pengumuman right issue terhadap harga saham di pasar modal yunani
selama rentang tahun 1981 hingga 1990. Hasil penelitian tersebut yaitu
menemukan bukti bahwa pengumuman right issue direspon secara positif
oleh investor.
Scholes melakukan penelitian dengan menggunakan model pasar
untuk menguji 696 sampel perusahaan yang melakukan right issue di New
York Stock Echange (NYSE) antara tahun 1926 dan 1966 dengan
menggunakan metodologi penelitian studi peristiwa, ditemukan bukti bahwa
tingkat keuntungan abnormal (abnormal return) dalam bulan sebelum
tanggal pengumuman mencapai rata-rata 0,3% dan satu bulan setelah tanggal
pengumuman tidak ditemukan lagi adanya tingkat keuntungan abnormal.
Disamping itu juga ditemukan perilaku harga saham diseputar hari
pengumuman tidak pada besarnya size dari right issue, sehingga ia berhasil
menolak hipotesis “price presure”.
Hasil penelitian tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan
oleh Asquith dan Mullins (1986) serta penelitian yang dilakukan oleh
Masulis dan Korwar (1986) yang menemukan hasil bahwa setelah
pengumuman right issue terjadi penurunan harga saham, dimana pasar
kemudian memberikan respon negatif terhadap pengumuman right issue.

Hasil tersebut dimungkinkan karena pengeluaran saham baru ditangkap
sebagai sinyal negatif oleh investor. Penelitian tersebut sesuai dengan apa
yang dilakukan oleh Gajewski (2002) yang menguji seasoned equity
offerings (SEO) di Jerman. Penelitian ini menemukan bukti bahwa reaksi
pasar terhadap pengumuman SEO adalah negatif signifikan untuk right issue
dan negatif tidak signifikan untuk public offering, dalam kaitannya dengan
sertifikasi penjamin (underwriter certification) yang lebih kuat pada public
offering. Bae dan Joe (1999) yang meneliti mengenai dampak pengumuman
right issue terhadap volatilitas harga saham dan volume perdagangan.
Penelitian tersebut mengambil sampel 168 perusahaan yang melakukan right
issue dan terdaftar di NYSE selama tahun 1968-1995. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Bae dan Joe membuktikan bahwa informasi pengumuman
right issue dimanfaatkan oleh investor yang ditunjukan dengan volume
perdagangan saham yang lebih besar di sekitar tanggal pengumuman
dibandignkan sebelum tanggal pengumuman right issue. Volatilitas harga
saham pada penelitian tersebut juga menunjukan trend yang menurun selama
periode sebelum pengumuman hingga periode sesudah expiration date.
Penelitian mengenai right issue juga telah banyak dilakukan di
Indonesia dan menghasilkan beragam kesimpulan. Setyawan (2008) meneliti
tentang reaksi pasar (investor) sebelum dan sesudah pengumuman right issue
untuk saham-saham LQ 45 dan non LQ 45. Periode penelitian yang
digunakan selama tahun 1999-2005. Hasil penelitian tersebut menunjukan

bahwa terdapat reaksi sebelum dan sesudah pengumuman right issue apabila
jumlah sampel digabung antara perusahaan LQ 45 dengan non LQ 45,
namun ketika sampel dipisah antara LQ 45 dengan non LQ 45 hasil reaksi
akan sama saja (tidak ada perbedaan). Menurut Wijanarko yang meneliti 35
perusahaan yang melakukan right issue pada periode 1998-2001 menemukan
bukti bahwa terdapat perbedaan secara statitik signifikan antara abnormal
return sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Hasil penelitian yang
dirumuskan oleh Wijanarko ternyata berbeda dengan hasil yang didapat oleh
Kurniasari dan Linggar (2003 ) yang meneliti 27 perusahaan selama tahun
1999-2001 bahwa perhitungan average abnormal return menunjukan
kecenderungan negatif secara kumulatif pada saat ex-date. Hal ini
menunjukan adanya respon pasar yang negatif terhadap harga saham
meskipun tidak semua emiten terpengaruh. Budiarto dan Zaki (1999)
menguji pengaruh pengumuman right issue terhadap tingkat keuntungan dan
likuditas saham, pada 50 perusahaan selama tahun 1994-1996. Hasil yang
didapat oleh Budiarto dan Zaki yaitu tidak ada perbedaan pada return,
abnormal return,dan trading volume di sekitar tanggal pengumuman right
issue.

G.

KERANGKA PEMIKIRAN
Berdasarkan landasan teori yang telah dipaparkan oleh peneliti,

Average varians
return

Volatilitas
harga saham

maka peneliti mecoba untuk menggambarkan kerangka pemikirian penelitian
sebagai berikut :

Informasi
pengumuman
right issue
Rata-rata volume
perdagangan

Perubahan
volume
perdagangan

Gambar II.1
Kerangka Pemikiran
Dari gambaran kerangka berpikir diatas menunjukan bahwa
penelitian ini menguji apakah informasi pengumuman right issue yang
dikeluarkan perusahaan memberikan perbedaan terhadap average variance
return dan rata-rata volume perdagangan suatu saham pada periode
pengamatan. Perbedaan Average variance return dan rata-rata volume
perdagangan pada periode pengamatan dapat memberikan kesimpulan
bahwa terjadi perubahan volatilitas harga saham dan volume perdagangan.
Perubahan volatilitas harga saham dan volume perdagangan terhadap
informasi pengumuman right issue yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat
mengindikasikan adanya kandungan informasi dari pengumuman right issue
yang kemudian dimanfaatkan oleh investor dalam berinvestasi.
H.

HIPOTESIS
1.

Penelitian yang dilakukan Bae dan Joe (1999) ditemukan bahwa

volatilitas harga saham menunjukan tren yang menurun selama periode
sebelum pengumuman hingga sesudah tanggal kadaluwarsa.
Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka dapat disimpulkan hipotesis :
H1 : Terdapat perbedaan average varians return pada periode 30 hari
sebelum pengumuman right issue (periode I), periode setelah
tanggal pengumuman hingga sebelum masa berlaku right issue
berakhir (periode II) dan periode sesudah masa berlaku right issue
berakhir (periode III).
2.

Pada penelitian yang dilakukan Bae dan Joe (1999) ditemukan bahwa
volume perdagangan lebih tinggi pada periode sesudah pengumuman
hingga sebelum tanggal kadaluwarsa dibanding sebelum pengumuman
right issue dan sesudah tanggal kadaluwarsa.
Berdasarkan hasil temuan diatas, maka dapat disimpulkan hipotesis :
H2 : Terdapat perbedaan rata-rata volume perdagangan pada periode 30
hari sebelum pengumuman right issue (periode I), periode setelah
tanggal pengumuman hingga sebelum masa berlaku right issue
berakhir (periode II) dan periode sesudah masa berlaku right issue
berakhir (periode III).

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.

Jenis Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui dampak
informasi pengumuman right issue yang dikeluarkan oleh perusahaan
terhadap perubahan volatilitas harga saham dan volume perdagangan sehingga
dapat diketahui apakah ada pemanfaatan informasi tersebut bagi investor
dalam berinvestasi, maka jenis penelitian yang digunakan dalam tulisan ini
adalah event study. Event study yaitu studi yang mempelajari reaksi pasar
terhadap suatu pengumuman (Jogiyanto, 2003). Penelitian event study
bertujuan mengetahui pengaruh suatu peristiwa yang terjadi dan digunakan
untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu
pengumuman. Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat
reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi
(information content), diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu
pengumuman tersebut diterima pasar.
Tahapan – tahapan metodologi dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi
dua tahap, yakni tahap pertama ingin mengetahui apakah terjadi perbedaan
volatilitas harga saham dari periode sebelum pengumuman right issue hingga
sesudah tanggal kadaluwarsa (expiration date) right. Dan tahap kedua ingin
mengetahui apakah terjadi perbedaan Volatilitas volume perdagangan saham
dari periode sebelum pengumuman right issue hingga sesudah tanggal

kadaluwarsa (expiration date) right.

B.

Periode Pengamatan
Pada penelitian ini dilakukan pembagian menjadi 3 periode waktu dari
periode sebelum pengumuman (announcement date) right issue hingga
periode sesudah tanggal kadaluwarsa (expiration date) right. Pembagian
periode pengamatan dalam penelitian ini, meliputi :
1. Periode I terletak pada 30 hari sebelum announcement date.
2. periode II terletak antara announcement date hingga expiration date
yang berkisar antara 10 hari – 62 hari dengan rata-rata 30 hari.
3. Periode III terletak pada 30 hari sesudah expiration date.

Gambar III.1
Periode Pengamatan

pre-announcement date

-30

post-announcement

announcement date

pre-expiration

+30 ex-rights

post-expiration

expiration date

+30

10-62 hari dengan rata-rata 30 hari

C.

Populasi dan Sampel
Populasi menurut Emory dan Cooper (1996 : 214) adalah seluruh

kumpulan elemen yang dapat kita gunakan untuk membuat beberapa
kesimpulan. Menurut Suharsimi (1998 : 103) populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian. Menurut Singarimbun dan Effendi (1987 : 105) sampel
merupakan bagian dari populasi yang akan diselidiki dan dianggap telah
mewakili atau representatif dan mencerminkan ciri dari populasi. Sampel
menurut Soeratno dan Arsyad (2003 : 105) merupakan bagian yang menjadi
objek yang sesungguhnya dari suatu penilaian. Menurut Sudjana 2002 : 6)
sampel adalah bagian yang diambil dari populasi yang dianggap mewakili
karakteristik atau representatif dari populasi, sedangkan menurut Widayat dan
Amirullah (2002 : 52) sampel merupakan suatu sub kelompok dari populasi
yang dipilih dalam penelitian.
Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampel yang menurut Suharsimi (1983 : 127) dilakukan dengan cara
mengambil subyek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi
didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Menurut Widayat dan Amirullah (2002
: 54) purposive sampling atau disebut juga judgement sampling adalah
pengambilan sampel; yang dipilih berdasarkan penilaian atau pandangan dari
peneliti berdasarkan tujuan dan maksud penelitian. Pada penelitian ini
populasi yang dipilih yaitu perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI
selama tahun 2003-2008, sedangkan Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah perusahaan-perusahaan atau emiten yang mengeluarkan kebijakan
right issue selama periode 2000-2007 dan memenuhi beberapa kriteria.

Adapun kriteria penentuan sampel yang diterapkan, antara lain :
1. perusahaan yang melakukan right issue dan terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada periode 2000-2007.
2. Perusahaan yang mengeluarkan informasi lainnya (seperti stock
split, pembagian deviden, dan saham bonus dll) selama rentang
periode 30 hari sebelum pengumuman right issue hingga 30 hari
hingga sesudah masa berlaku right issue berakhir (expiraion) tidak
dianggap.
3. Perusahaan yang menunda dan membatalkan right issue tidak
dimasukan sebagai sampel.
4. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini meliputi 30 hari sebelum
pengumuman (announcement date) right issue hingga 30 hari
sesudah expiration date.
5. Selama periode pengamatan perusahaan memiliki data lengkap
untuk digunakan dalam penelitian yang mencakup stock return dan
volume perdagangan secara harian selama periode 30 hari sebelum
pengumuman (announcement date) right issue hingga 30 hari
sesudah masa berlaku right issue berakhir (expiration date).

Tabel III.1

Hasil Pemilihan Sampel
Tahun
Emiten yang mengumumkan
right issue
Emiten yang memiliki data
tidak lengkap
Emiten yang melakukan
kebijakan lain
Sampel

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

14

12

13

10

14

12

16

20

4

8

7

5

11

5

5

9

1

2

4

1

7

11

12

1
9

4

6

Total Sampel

53

Sumber : BEI

D.

Sumber D