DAFTAR ISI - EKSPRESI SIMBOL MONOTEIS SASTRA LISAN KÈJHUNG MADURA (Telaah Semiotika Hjemslev)
DAFTAR ISI
Siti Maisaroh & Devi Nur Sugiarti, STKIP PGRI Jombang
Teater Rakyat Gambus Misri: Sebuah Kajian Struktur dan Fungsi 1
Heny Sulistyowati, STKIP PGRI Jombang
Komposisi Verbal Dalam Koran Jawa Pos Bulan Juli 2017 14
Isnani Nur Rizqi & Susi Darihastining, STKIP PGRI Jombang
Terbit empat kali setahun pada bulan Maret, Juni, September dan
Desember. Berisi tulisan yang diangkat dari hasil penelitian di bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Bentuk dan Fungsi Kalimat Interogatif Konfirmasi Serta Tendensi dalam Liputan Sidang Kopi Bersianida Agenda Pemeriksaan Saksi
25
Penanggung Jawab:
Kunci 2016 (Kajian Sintaksis)
Kaprodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Pemimpin Redaksi:
Fitri Resti Wahyuniarti, STKIP PGRI Jombang
Anton Wahyudi, S.Pd., M.Pd.
Pemerolehan Makna Pragmatis Dalam Tindak Tutur Direktif
32
Dewan Redaksi:
Dr. Siti Maisaroh, M.Pd. Pada Anak Usia 5 Tahun
Dr. Susi Darihastining, M. Pd.
Mu’minin, S.Pd., M.A. Endah Sari & Asri Wulandari, STKIP PGRI Jombang
Nanda Sukmana, S.Pd., M.Pd.
Mantra Bercocok Tanam Padi di Kecamatan Diwek Kabupaten
40
Penyunting Pelaksana:
Jombang (Kajian Struktur dan Fungsi)
Diana Mayasari, S.Pd., M.Pd.
Fitri Resti Wahyuniarti, S.Pd., M.Pd.
Banu Wicaksono & Erma Rahayu Lestari, STKIP PGRI Jombang
Penyunting Ahli:
Struktur dan Fungsi Cerita Babad Kebo Kicak Karang Kejambon
Dr. Heny Sulistyowati, M.Hum.
48
Bagi Masyarakat Kabupaten Jombang
Mitra Bestari:
Prof. Dr. Setya Yuwana Sudikan, M.A.
(Universitas Negeri Surabaya)
(Universitas negeri Malang) Prof. Dr. Djoko Saryono, M.Pd. Iwan Marwan, STAIN Kediri
Prof. Dr. Fatimah Djajasudarma (Universitas Negeri Bandung) Objektivitas Semiotika (Ilmu Tanda) Menyingkap Firman (Tanda-Tanda Kebesaran) Tuhan 66
Distributor:
Endah Sari, S.Pd., M.Pd.
Moh. Badrih, Universitas Islam Malang
Dra. Mindaudah, M.Pd.
Ekspresi Simbol Monoteis Sastra Lisan Kèjhung Madura
74
Penerbit: Prodi PBSI STKIP PGRI Jombang Kampus STKIP PGRI Jombang
(Telaah Semiotika Hjemslev)
Jalan Pattimura III/20 Jombang
Telp. (0321) 861319, Fax. (0321) 854319
Sultan, IAIN Pontianak
Email: [email protected] Surel: http://ejournal.stkipjb.ac.id/index.php/sastra
Sastra Pesisir Kajian Struktur Bahasa dan Nilai Budaya dalam
85
Web: http://www.stkipjb.ac.id
Pantun Pernikahan Masyarakat Melayu Sambas
Jurnal SASTRANESIA diterbitkan sejak 1 April 2013 oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Jombang.
Penyunting menerima sumbangan tulisan yang belum pernah diterbitkan di media lain. Naskah diketik di kertas HVS A4 spasi ganda sepanjang kurang lebih 15 halaman, dengan format seperti yang tercantum pada halaman belakang (Gaya Selingkung bagi Calon Penulis Jurnal SASTRANESIA). Naskah yang sudah masuk dievaluasi dan disunting untuk keberagaman format, istilah dan tata cara yang lainnya.
Teater Rakyat Gambus Misri: Sebuah Kajian Struktur dan Fungsi
Siti Maisaroh & Devi Nur Sugiarti
Email: [email protected], [email protected] STKIP PGRI Jombang
Salah satu teater rakyat yang memiliki nilai sejarah bagi masyarakat Jombang, Jawa Timur adalah Gambus Misri. Kajian terhadap Gambus Misri dengan menggunakan teori struktur naratif Heda Jason dan teori fungsi William R. Bascom. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data utama berupa transkrip video rekaman pertunjukan dan didukung hasil wawancara narasumber Gambus Misri. Hasil dari penelitian:teridentifikasi struktur bersubindika- tor yang berbeda, yakni (1) word-ing terdapat unsur dialek arekan, (2) texture, terdapat beragam genre sastra lama; (3) narration, adanya hubungan alur dengan tema pertunjukan, dan (4) drama- tization, dapat dipertunjukan teater rakyat Gambus Misri di era tahun 2000-an terbentuk dari tra- disi lisan yang masih aktif. Hasil penelitian terkait teori fungsi adalah bahwa kesenian Gambus Misri dapat berfungsi: (1) sebagai sistem proyeksi berupa fungsi hiburan dan nostalgia; (2) seba- gai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga kebudayaan, berupa pengesahan pranata dan penyimpan khazanah budaya bangsa; (3) sebagai alat pendidikan berupa pendidikan tanpa diba- tasi usia; dan (4) sebagai pemaksa dan pengawas norma berupa perilaku di atas dan di luar pang- gung.
PENDAHULUAN
Damono (Sudikan, 2015:4) memapar-
eater rakyat merupakan salah satu T kan bahwa tradisi lisan tetap akan berlang-
kekayaan budaya bangsa yang san- sung, meskipun zaman sudah memasuki gat langka keberadaannya. Oleh karena itu, tradisi cetak.Tradisi lisan yang bersifat seni penelitian terhadap salah satu unsur keka- memberikan deskripsi bentuk dan cara yaan budaya bangsa yang satu ini sangat pandang manusia pada wujud tradisi lisan. penting guna menjaga kelestariaanya dan Seperti halnya sastra lisan, tidak hanya ter- mencegah dari kepunahan. Salah satu tea- lihat ketika sastra yang disampaikan secara ter rakyat yang memiliki nilai sejarah bagi lisan, tetapi juga cara pewarisan lisan seba- masyarakat Jombang, Jawa Timur adalah gai ciri lain yang melekat pada sastra lisan. Gambus Misri.
Selain itu, ada wujud dari tradisi lisan yang Teater rakyat menjadi bagian dari wu- tidak hanya berupa bahasa lisan yang men- jud sastra lisan. Sebagai bentuk hasil jadi sastra, tetapi media lain menjadi ba-
“tradisi lisan sebagian lisan.” Teater rakyat gian dari wujudnya, yaitu teater rakyat. menggunakan tradisi lisan untuk pewari-
Tidak semua pewarisan memberikan san (yang dapat mengajarkan atau mem- pertahanan yang sama persis dengan wu- beri pengetahuan) ke masyarakat lain se- jud asli dari hasil tradisi lisan. Terlebih jika bagai pertahanan keberadaan wujud sen- dihadapkan pada bentuk sastra lisan, yang inya.
keindahannya relatif menjadi bagian ideo- SASTRANESIA Vol. 5, No. 4, 2017 keindahannya relatif menjadi bagian ideo- SASTRANESIA Vol. 5, No. 4, 2017
Ada kesenian lain yang di dalamnya menyebutnya cara tersebut digunakan ke- menggunakan nada musik lagu pembuka senian untuk menyesuaikan kekinian za- Selamat Datang dari Gambus Misri, yakni man, salah satunya dengan menyesuaikan Syiir Tanpa Waton. Ini didasari pernyataan isi per -tunjukanpada kondisi yang ada.
dari Cak Nun, dalam sebuah penampilan
Bentuk atau wujud dari sastra lisan malam. Cak Nun mengajak Grup Kasidah Al tersebut jika sudah berbeda jauh dari ben- Jamilah dari Desa Pulo Lor untuk melan- tuk awal, dapat dimungkinkan hal tersebut tunkan komposisi Syi’ir Tanpo Waton yang bukan bagian dari transformasi, melainkan dianggap sebagai karya Gus Dur. Cak Nun sudah menjadi wujud pertunjukan yang menegaskan, “Syiir tanpa waton itu karya memiliki sebutan lain. Atau bahkan justru Aspandi, ayah seniman Asmuni yang kela- bentuk lama tidak dapat bertahan, dan hiran Diwek Jombang,” (Hambali, 2012). minat masyarakat telah terpenuhi oleh per- Klarifikasi siapa pencipta Syiir Tanpo Wa- tunjukan lain. Salah satunya, hal ini terjadi ton tersebut, disebutkan oleh Kusumawati pada pertunjukan teater rakyat Gambus (2013:43) bahwa pencipta aslinya ialah Misri yang ada di kota Jombang menjelang Gus Nizam, seorang Kyai kelahiran Sido- kepunahan di era 1980-an.
arjo, 23 Oktober 1973 dari pondok
Teater rakyat Gambus Misri diperkira- pesantren di kawasan Simoketawang, Wo- kan sudah ada sejak tahun 1960-an di kota noayu, Sidoarjo. Sedangkan, Gambus Misri Jombang. Pendapat ini didukung oleh pen- (mungkin)telah ada sejak tahun 1960-an gakuan seorang narasumber di kabupaten dengan berdasarkan pernyataan Mustajab Mojokerto, A. Wachid Mustajab (66 th ) yang (2016:1), memberikan informasi melalui surat bala-
Gambus Misri telah ada sebelum tahun san mengenai pengalaman tentang Gambus tersebut (ini: melihat tahun kelahiran dari
Misri (6 Juni 2016). Beliau (Mustajab, Mustajab 1951 yang masih sempat men- 2016:1) menyatakan kelahiran 1951, per- yaksikan pertunjukan Gambus Misri), juga nah menyaksikan pertunjukan dari bebe- secara terpisah oleh Pitono dan Haryono rapa kelompok kesenian Gambus Misri, (2010:6 dan 124), yang menyebutkan bah- yang beberapa di antaranya sebanyak 2 wa pendiri pertama Gambus Misri ialah kali. Keberadaan Gambus Misri juga diung- Asmuni bin As-fandi, seniman Jombang kapkan oleh Pitono dan Haryono (2010:6), kelahiran 17 Juni 1932. Tahun kelahiran bahwa pendiri pertama grup kesenian ini Asmuni tersebut tentu sudah jauh lebih da- ialah Asmuni bin Asfandi. Disebutkan di hulu dari tahun Guz Nizam sebelumnya. Jombang ada dua kesenian dari subkultur
Selanjutnya, pertunjukan Gambus Misri berbeda, yakni Ludruk muncul dari komu- di awal perkembangan lebih mengambil nitas abangan, sedangkan Gambus Misri la- tema-tema Islami. Gambus Misriberasal hir dari komunitas Santri. Ludruk masih dari Jombang dan berlatar Islam dengan dapat bertahan sampai sekarang, se- representasi berasal dari budaya pesan- dangkan Gambus Misri telah mati. Selanjut- tren. Sedangkan, lirik awal yang dibawa-
2 SASTRANESIA Vol. 5, No. 4, 2017
SASTRANESIA Vol. 5, No. 4, 2017 3
kan dalam SyiirTanpa Waton yang menya- mai lirik awal lagu Selamat Datang pada Gambus Misri sebagai pembuka acara, da- pat diidentifikasi sebagai yang tersisa dari Gambus Misri yang ditimbulkan dari per- jalanan tradisi lisan yang berkembang. Se- hingga belum tentu bentuk Syiir Tanpa Wa- ton, dapat disebut sebagai transformasi dari bentuk Gambus Misri.
Bentuk Gambus Misri, sebagai teater rakyat dapat diidentifikasi dari bentuk sen- inya menjadi pusat pertemuan khalayak dengan seniman pada waktu dan tempat yang sama (Riantiarno, 2011:viii-1 dan 28). Selain itu, termasuk dalam gradasi sastra lisan terbesar yang terdiri dari sajian: musik, tari, dialog, nyanyian, lawakan, dan lakon. Sajian yang dikemas dalam satu pertunjukan inilah yang dikategorikan se- bagai sastra lisan terbesar. Selain itu, kategori sebagai pertunjukan sastra lisan, sebab ciri pertunjukan sastra lisan dan teater rakyat memiliki kesamaan, yakni di antaranya (1) yang cenderung tidak me- miliki teks dan meliputi banyak aspek: teks bahasa, musik, penataan pertunjukan (sehingga tidak ada teks yang baku, yang ada hanyalah ciri umum pertunjukan), (2) sifat pertunjukannya santai, bahkan ka- dang terjadi interaksi antara penyaji de- ngan penonton, (3) penyajian lewat dia-log tari, nyanyi. Kadang-kadang humor dimun- culkan, (4) spontanitas jadi dasar pa- gelarannya (nilai dan laku dramatiknya) (Amir, 2013:119; Riantiarno, 2011:28). Ka- darisman dalam Sukatman (2009:5) me- nyatakan bahwa seni Gambus Misri ditam- pilkan secara etnografik, ditampilkan rak- yat dengan memori saja, muatan simbo- liknya kecil, berorientasi pada budaya kedaerahan, bernilai keseharian, dan kan- dungan bahasa Jawa klasiknya kecil), Gam- bus Misri termasuk tradisi lisan kecil.
Tradisi lisan kecil yang berlaku dan kurang terorganisir dengan baik inilah yang membuat Gambus Misri mengalami pasang surut tradisi lisan. Muatan secara
etnografik, seperti halnya subkultur yang mendiami kota Jombang, tentu tidak dapat membuat kesenian ini sama bertahannya dengan karakter yang melekat. Sutarto dan Sudikan (2004:14-29) menyatakan Jom- bang termasuk budaya arekan, yang bera- kar dari kota Surabaya, yang diikuti juga kabupaten kota Mojokerto. Subkultur yang mendiami, terdiri dari santri, abangan, dan priyayi, ketiganya berimbang. Subkultur santri dengan karakter budaya arekan ma- sih bertahan, tetapi Gambus Misri yang merupakan bagian dari representasinya belum tentu bertahan.
Ketidakbertahanan tersebut dapat diti- mbulkan akibat tradisi lisan yang mulai pasif, karena berubah dan atau menghilang unsur sifatnya. Jika berubah unsur sifatnya, dapat terlihat dari nada yang tersisa dan melekat pada lagu Syiir Tanpa Waton, ini masih berlaku sifat seni dan lisannya, tetapi bentuk pertunjukan sudah berbeda, dan tidak dapat dikategorikan sebagai transformasi. Selanjutnya, menghilang un- sur sifatnya yang lain dapat berupa unsur seninya, seperti menjelang tahun 1980-an, kesenian ini mulai menghilang, dan menyisakan tradisi lisan dari pelakunya di tahun-tahun kemudian. Tradisi lisan ter- sebut dapat berupa cara-cara pertunjukan Gambus Misri dan berbagai pengalaman dari para pelaku belum tentu diper- tunjukkan ulang seperti pada masanya. Sehingga membuat Gambus Misri ter- simpan dalam ingatan para pelaku (baik seniman maupun khalayak). Selebihnya beberapa tahun kemudian, menjadi pasif.
Peristiwa tersebut seperti sifat dari sastra lisan dan tradisi lisan, apabila sastra lisan tidak ditradisikan maka dapat berlaku kesastraannya, namun dalam bentuk lain (dapat dituliskan atau berubah). Tetapi jika tradisi lisan tidak dapat mempertahankan sastra (nilai keindahannya), tinggallah sebagai tradisi lisan saja. Jika tradisi lisan berhenti, sifatnya menjadi tradisi lisan pa- sif, baik sementara atau hilang, maupun
SASTRANESIA Vol. 5, No. 4, 2017 4
terbekukan dalam bentuk lain (Hutomo dalam Sudikan, 2015: 21; Sukatman, 2009: 3).
Memasuki tahun 2000-an, ternyata teater rakyat yang berunsur musik, dialog, dan tari tersebut muncul kembali dengan transformasi baru oleh dukungan dari beberapa stake holder kesenian Jombang. Memasuki perkembangan teknologi, ma- nusia mulai mengenal tulisan dari manual hingga cetak. Cara ini juga digunakan untuk mengawetkan tradisi lisan yang ber- langsung, seperti pada teater rakyat Gambus Misri, yakni diketahui di tahun 2000-an dipertunjukkan ulang sebab peng- galian dan pengawetan informasi lisan hasil tradisi yang ada. Peristiwa ini dalam fenomena kelisanan dapat disebut sebagai era lisan kedua, atau Oong (Amir, 2013:12) menyebutnyasecondary orality (kelisanan tahap kedua). Kelisanan kedua dapat terbekukan dalam media elektronik misal- nya cetak, atau elektronik seperti compact disk (CD). Pembekuan elektronis tersebut dapat memperpanjang usia keberadaan tradisi lisan, termasuk berwujud sastra lisan. Sebab dapat dinikmati tanpa batas waktu pertemuan antara penutur dan pendengar. Sehingga dalam perkembangan tersebut, berlaku pada perkembangan dan perpanjangan usia sastra lisan dalam ben- uk elektronik, atau disebut sebagai sastra lisan elektronik.
Pertunjukan teater rakyat Gambus Mi- sri dalam upaya revitalisasi oleh pegiat seni menghasilkan juga bentuk sastra lisan elektronik. Pertunjukan melalui rekaman, yakni yang terlihat pada saat ditampilkan di TMII Anjungan Jawa Timur-Jakarta, pada Minggu (7 Agustus 2016) yang dapat diakses secara online di situs youtube.com.
Bentuk tersebut muncul dan dapat beriringan dengan budaya dari masyara- kat.Sastra lisan dibekukan berhenti sebab kebermaknaannya tidak dapat diserap se- cara langsung dan kurang menarik, akhir- nya penikmat beralih pertunjukan. Oleh
karena itu, perlu adanya kajian terkait yang dapat memunculkan kebermaknaan yang dapat memberikan nilai lebih bagi kebera- daan teater rakyat Gambus Misri. Salah satunya dengan mengkaji struktur dan fungsi pertunjukan dengan bantuan per- spektif teori yang tepat.
Struktur pertunjukan teater rakyat Gambus Misri yang disebutkan sebelumnya dianggap sama dengan Ludruk. Padahal yang dibawakan dari latar belakang mun- cul dan baground Islam dari kaum Santri, tentu memiliki khas untuk dapat dibe- dakan. Apalagi pertunjukan teater rakyat Gambus Misri yang ditampilkan di Anju- ngan Jawa Timur TMII di Jakarta, pada Minggu 7 Agustus 2016 berbeda dengan pertunjukan Gambus Misri sebelumnya. Pertunjukan yang didokumentasikan ini tetap mempertahankan unsur dari Gambus Misri, tetapi esensi pertunjukan yang dibawakan berbeda. Pertunjukan di TMII memiliki ciri yang mendekati pakem pertunjukan Gambus Misri yang lama (lebih terbagi menjadi beberapa bagian sajian berbeda seperti pembagian sajian pada Ludruk, yang dijelaskan pada buku sejarah dan Budaya Jombang), dan seperti ciri pertunjukan teater rakyat atau sastra lisan. Selain itu, judul lakon yang sama seperti teks drama teater modern San- diwara Gambus Misri di Depag, yakni Senja yang
Berceritamemiliki
beberapa perbedaan pembawaan, seperti jika di TMII alur cerita maupun perilaku pemain di atas panggung terdapat banyak gubahan dan menyesuikan pakem lama; maka per- tunjukan di Depag lebih pada alur teks drama, yang unsur sajian tidak terbagi seperti di TMII, karena pertunjukan ini mengikuti alur teks.
Perbedaan itulah yang menarik penulis meneliti struktur pertunjukan Gambus Misri di TMII, dengan alasan sajian terbagi tidak mencirikan alur teks teater modern. Mengingat seperti
pendapat Amir (2013:119) bahwa teks pertunjukan sastra pendapat Amir (2013:119) bahwa teks pertunjukan sastra
(1) Wording; atau disebut sebagai ting- bentuk teater rakyat, sebab masih menyi- kat kata. Pembahasan melingkupi sistem sakan ciri tradisi lama pada Gambus Misri linguistic. Dalam sastra lisan, hal ini dapat di eranya. Pembahasan struktur dengan dikaitkan dengan ciri folk penghasil bahasa, kajian teori, dapat memberikan sudut sehingga karakteristik bentuk kata dari pandang baru juga sebagai pertahanan bahasa dapat teridentifikasi; struktur lama melalui kajian dari teori
(2) Texture; tingkat jalinan makna struktur yang dipakai.
pada isi sajian sastra dapat meliputi: ma- Pemaknaan dari segi fungsi didasarkan salah ciri-ciri bahasa prosa dan puisi, gaya dari pernyataan Amir (2013: 78), bahwa sebuah genre, kebudayaan atau aliran- sastra lisan lebih dominan unsur hiburan aliran pencerita dan penyanyi, dan gaya dan pendidikan. Jika pada masanya, sebe- yang aneh perseorangan di dalam pertun- lum teknologi berkembang, Gambus Misri juk-an; diminati masyarakat sebagai media hibu-
(3) Narration; tingkat jalinan plot ran, dan pendidikan dari segi dakwah lakon (alur) cerita. Ini tidak terikat pada bentuk yang dibawakan (Wawancara A. Manan, narasi saja, tetapi juga pada ciri pertunju-
72 th : 6 dan 8 Maret 2017). Maka dengan kan yang telah dibahas sebelumnya, teks bantuan sudut pandang teori yang lain, sastra lisan sendiri adalah keseluruhan dari dapat digali lagi fungsi-fungsi yang tidak pertunjukan, maka jalinan plot (alur) dapat terlihat dan kurang termanfaatkan. Dengan juga ditandai dengan musik, tarian, atau demikian, kajian teori terhadap pertun- bahkan nyanyian; jukan teater rakyat Gambus Misri membuka
(4) Dramatization; dapat berupa keberagaman fungsi, dapat memper- akuistik, visual, dan aspek-aspek gerak panjang pemanfaatan keberadaan teater yang merupakan elemen-elemen setiap rakyat, juga pelestarian dan inventari- pertunjukan sastra lisan, atau penciptaan sasinya.
sastra lisan (Sudikan, 2015:98-99; Nurgi- Teori yang digunakan untuk mengkaji yantoro, 2010: 273). keberadaan sastra lisan elektronik, berupa
Fungsi sastra lisan mengikuti fungsi pertunjukan teater rakyat Gambus Misri di yang ada pada tradisi lisan. Sebab, sastra TMII pada Minggu 7 Agustus 2016, ialah lisan diketahui merupakan bagian dari teori struktur naratif milik Heda Jason wujud hasil tradisi lisan dengan pembeda (Sudikan, 2015:98-99) dan teori fungsi terdapat unsur estetika atau keinda- William R. Bascom (Danandjaja, 1994:19; han.Teori fungsi William R. Bascom, dipilih Sudikan, 2015: 151; dan dielaborasi de- sebab dianggap sebagai perintis jalan teori ngan penjabaran fungsi oleh Amir, fungsi pada tradisi lisan, yakni meliputi: (1) 2013:169).
sebagai sistem proyeksi; (2) sebagai penge- Struktur naratif Heda Jason dipilih sahan pranata-pranata dan lembaga kebu- karena tingkat struktur yang digunakan dayaan; (3) sebagai alat pendidikan anak; memiliki identifikasi yang dapat dipecah dan (4) sebagai alat pengawas dan
SASTRANESIA Vol. 5, No. 4, 2017 5 SASTRANESIA Vol. 5, No. 4, 2017 5
43 dan 168-170) menyatakan ada beragam bentuk ciri genre bahasa yang dike-nali fungsi yang terdapat pada sastra lisan, di dengan pengait maknanya, (3) narration, antaranya: (1) fungsi hiburan (membe- tidak hanya disebut sebagai plot yang rikan hiburan); (2) fungsi sosial (gotong tercermin pada lakon, tetapi juga tema royong, dan kegiatan masyarakat lainnya); pertunjukan sebagai penyambung alur (3) fungsi pendidikan (berlaku pada semua pertunjukan, dan (4) dramatization difo- kalangan, baik seniman, khalayak, atau kuskan pada proses munculnya sastra lisan umum); (4) fungsi nostalgia (mengingat di era 2000-an. Sedangkan untuk data kenangan, seperti ikatan berkampung fungsi akan dikenali berdasarkan perilaku dengan sanak saudara); (5) fungsi peng- yang terlihat dan yang mengidentifikasikan himpun dana; (6) fungsi politik (dapat nilai guna yang dapat dilekatkan sebagai berupa kritik, atau tujuan politik), (6) identifikasi fungsi terkait. Selanjutnya data khazanah bangsa (penyimpan sejarah, tersebut diberi kode nomor sesuai trans- budaya, dan ilmu); dan (7) sebagai penyim- krip video pertunjukan, akan dikode “V- pan nilai budaya dan identitas suatu No…” sebagai kode transkrip video pada bangsa dan negara.
nomor…. Sedangkan data transkrip wa- wancara, maka kode data “W-No…” sebagai
kode transkrip wawancara pada nomor….
METODE PENELITIAN
Serta untuk dokumen pendukung dikode Metode
dalam seperti contoh: Dok.(1)/SD1, merujuk do- penelitian ini ialah deskriptif kualitatif. kumen nomor (1), teridentifikasi struktur Alasannya didasarkan pendapat Corbin dan Dramatization data nomor 1. Strauss (2009: 5 dan 31) bahwa metode
yang
digunakan
tersebut dapat digunakan untuk mema- HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
hami dan mengungkap sesuatu di balik
Kajian Struktur dalam Lakon
feno-mena yang baru atau tidak diketahui Struktur yang ditemukan ada yang ti- sama sekali.Pengalaman yang ada akan dak terlepas dari latar belakang folk yang
membantu kepekaan teoritik pada suatu mengikuti. Dengan demikian, struktur yang objek.
terdapat dalam pertunjukan teater rakyat
Objek/sumber data pada penelitian Gambus Misri memiliki kesatuan meskipun adalah pertunjukan teater rakyat Gambus secara analisis dibedakan ke dalam tingkat
Misri yang ditampilkan di Anjungan Jawa berbeda, seperti berikut ini. Timur TMII Jakarta pada Minggu 7 Agustus
2016. Objek diakses secara online pada
1. Wording
laman youtube.com. Objek ini menjadi Tingkat kata yang terdapat pada per- sumber data utama yang diubah melalui tunjukan terlihat pada transkrip dialog.
proses pentranskripan yang didasarkan Pertunjukan teater rakyat Gambus Misri pada struktur naratif dalam pertunjukan yang berasal dari kota Jombang, tidak ter- sastra lisan adalah semua yang ada dalam lepas dari subkultur pengisi karakter dari pertunjukan. Selain itu juga didukung dari masyarakatnya, sehingga mempengaruhi hasil wawancara danberagam dokumen.
cara-cara hidup, termasuk dalam bahasa komunikasi.
6 SASTRANESIA Vol. 5, No. 4, 2017
Jombang termasuk dalam subkultur nesia, dan “sitik” yang terkadang ditu- arekan, dengan karakter sifat nJaba nJero turkan“titik” pada peristiwa dialek kese-
Padha (terbuka), Jer Basuki Mawa Bea (rela harian personal yang dijumpai peneliti di berkorban), dan Sesanti ya apa enake lapangan sebagai idiolek, yang berarti (musyawarah). Tidak jarang karena sifat “sedikit. tersebut mempengaruhi bahasa, menjadi
2. Texture
dituturkan dengan cepat, terkesan kasar Tidak jarang juga penuturan dialog
(tingkat tutur Jawa lebih bersifat campuran dalam pertunjukan diselingi beberapa antara halus dan kasar), dan lebih pada to genre bahasa. Beberapa di antaranya tidak the point. Seperti yang terlihat pada data terlihat dan teridentifikasi, sebab menjadi berikut.
satu kesatuan dalam pertunjukan. Sehingga jarang dijumpai secara terbuka dan
Pelawak 1 : …gak enak iki, mandiri, kecuali pada sajian tertentu, (1)
seperti nyanyian atau lakon, yang sudah mandeke! Kurang sitik, manéh!
kentara ciri genrenya. Ini terlihat pada data (3)
berikut.
(Kode. V-No.3) Peti bukan sembarang peti
Data tersebut menunjukkan adegan Peti yang baik, jati kayunya Sampiran pada sajian lawakan dalam pertunjukan
Bupati bukan sembarang bupati
teater rakyat Gambus Misri. Dialog yang Bupati yang baik yang selalu memikirkan Isi dituturkan oleh Pelawak 1 menunjukkan
kesejahteraan rak-yatnya! sikap keterbukaan terhadap lawan bicara,
(Kode. V-No.395) dengan mengungkapkan “…gak enak iki
mandeke!” yang ditujukan pada peristiwa Data tersebut adalah bagian dari nukil-
pemberhentian musik yang tidak enak dari an dialog yang dituturkan oleh Bintang dendangan yang dilakukan oleh tim pe- Tamu 1. Bahasa yang diucapkan berupa musik. Dari dialog ini juga dapat diketahui pantun. Genre ini ditandai dengan adanya bahwa dialek arekan, yang digunakan ditu- dua baris sampiran dan isi, yang masing- turkan secara tidak lengkap untuk mem- masing memiliki rima kembar atau percepat penuturan, seperti kata “iki” yang berseling. Seperti yang terlihat pada bunyi berarti “ini” sebagai kata adverbial peng- akhir pantun tersebut berseling /-ti/-nya/- ganti referensial terhadap peristiwa ber- ti/-nya/. musik dan menari yang dilakukan oleh pe-
Selain itu ada genre sastra daerah
lawak. Selain itu, bentuk dari kata yang seperti halnya cangkriman wancah. Cang- digunakan terdapat proses afiksasi, seperti kriman wancah merupakan bentuk akro- kata “mandeke” yang berasal dari kata nim Jawa yang kegunaannya lebih pada “mandek” bersufiks “-e” sebagai kata ganti fungsi teka-teki. Seperti pada data berikut. petunjuk “-nya.” Beberapa penggunaan lain
dari dialek arekan ini ialah, terdapat cam- Bintang :Pak Nyono itu kalau ibaratnya pur kode (bahasa Jawa dan bahasa lain se-
mobil, SusukiVitara …
rumpun, dikombinasi saat berkomunikasi),
Bintang :Artinya?
dan penuturan idiolek yang disepakati ber- Bintang :Sungguh-sungguhlaki- sama (sebab pemahaman antar penutur), laki,vitalitastiadatara
yang dapat dilihat pada penuturan Kurang … … (Kode. V-No.437-439)
sitik, manéh! Yakni teridentifikasi “kurang” Terlihat pada data bergaris bawah sebagai akronim yang mengandalkan bunyi
berarti sama dengan tuturan bahasa Indo- SASTRANESIA Vol. 5, No. 4, 2017 berarti sama dengan tuturan bahasa Indo- SASTRANESIA Vol. 5, No. 4, 2017
Pelawak 1: Ada apa aja kesenian di Jom- Bentuk-bentuk genre tersebut sengaja
bang?
dituturkan dan menjadi bagian dari dialog (Kode V-No.261) pada sajian lawakan, dan bukan berdiri sendiri sebagai sajian pantun sebagaimana
Terlihat pada nukilan, terdapat kata sajian nyanyian yang sudah tentu diketahui kesenian dan Jombang. Ini menunjukkan bentuknya. Seperti data berikut.
bahwa pertunjukan sengaja menampilkan tema khusus pada percakapan yang dilaku-
“Mari bergandengan jangan kan, yakni kesenian yang ada di kota Jom- dilepaska n…
bang, baik itu termasuk juga Gambus Misri. bernyanyi bersama dengan suka cita ….
Dengan demikian tema-tema tersebut Hati yang terluka jiwa yang tersiksa
secara tidak langsung terucapkan dan di- Raga yang t’lah lelah, semua
tunjukkan melalui tindakan di atas pang- akan sirna …. (Kode V-No.2)
gung, sebagai bagian dari penjalin antarsa- jian yang berbeda.
Lirik tersebut merupakan nukilan yang
4. Dramatization
ada pada sajian nyanyian yang ditampilkan Tingkat dramatization yang dipilih di awal pertunjukan setelah lagu Selamat peneliti lebih ditujukan pada perjalanan Datang pada kode yang sama (V-No.2). munculnya sastra lisan elektronik, yakni Bentuk dari lirik syair tersebut hampir adanya pertunjukan teater rakyat Gambus sama dengan pantun, yakni menggunakan Misri secara online di era 2000-an. Tern- bunyi rima serupa yakni /a/a/a/a/ pada yata ini tidak terlepas dari proses pemanja- bunyi
akhir ucapan tiap barisnya. ngan tradisi lisan yang terus digali dan dit- Ditemukannya beragam genre tersebut erapkan ulang tanpa menghilangkan unsur pada bentuk sastra lisan tidak terlepas dari yang ada dalam pertunjukan Gambus Misri. ciri folk masyarakat Jombang, yang pernah Seperti yang terangkum dalam kegiatan dipengaruhi budaya Melayu yang masuk berikut ini. dalam sendi-sendi agama Islam sebagai bagian dari ciri kaum santri.
1. Penggalian data, penulisan ulang, dan 3.Narration
pertunjukan Gambus Misri oleh tim Narration pada pertunjukan teater pelestari. rakyat Gambus Misri ditandai dengan tema pertunjukan. Tema yang dimaksud sebagai
“… Catatan ini hanya merupakan pintu penjalin rangkaian antarsajian yang ditam- masuk darurat yang mencoba menguak pilkan, bukan sekadar terlihat pada pem- tabir yang menyelimuti Gambus Misri.
plotan seperti pada cerita, tetapi juga dapat Pertemuan dengan beberapa pelaku dan terlihat pada tema-tema sajian yang dapat penikmatnya coba dihadirkan untuk mem- disatukan menjadi tema utama pertunju- berikan gambaran awal atas upaya penelu- kan sebab kesamaan yang ditemukan.
rusan, penggalian, rekonstruksi, revi-
Tema utama pertunjukan teater rakyat talisasi, pelestarian, dan pengem-bangan Gambus Misri di TMII pada Minggu,
8 SASTRANESIA Vol. 5, No. 4, 2017
Gambus Misri ke depan (Nanang, dkk., kemudian setelah data valid baru pelan- 2012:531).”
pelan kita coba kepada siswa SD di dua ta- (Kode Doc.1a/SD) hun setelahnya,” ujar pria yang juga guru di SDN Jombatan 2 Jombang ini (Riza W, Kutipan tersebut menunjukkan bahwa 2017:37).” tradisi lisan digali, dan dipertunjukkan
(Kode.Doc.6b/SD)
ulang sebagaimana yang didapatkan pada Kegiatan yang dilakukan oleh salah satu tradisi lisan pada sastra yang ada. pegiat seni, sekaligus juga berasal dari Beberapa di antaranya memberikan pertun akademisi, menunjukkan bahwa tradisi -jukan sebagai bentuk revitalisasi atau lisan yang ada tidak sekedar diterima se- proses menghidupkan kembali, seperti cara mentah. Sebab perlu untuk digali yang satu di antaranya dilakukan oleh ulang dari tradisi lisan yang berbeda, yakni Almarhum Badar Alamudy, mantan pemain dari keterangan individu yang satu dengan Gambus Misri, di Alun-Alun Jombang yang lain. Upaya ini akan mengurangi pen- (Nanang, dkk., 2012:535-536).
yebaran informasi yang salah, sebagai ben- Kemudian pertunjukan tersebut ditulis tuk pemurnian tradisi lisan untuk mene- dan didokumentasikan dalam buku yang mukan bentuk dari tradisi lisan pertama, sama. Ini menjadi bagian dari pembekuan termasuk juga dalam sastra lisan. tradisi lisan pada bentuk sastra ke dalam
Penyampaian ulang seperti memberi- tulisan, sebelum pada akhirnya menguap kan pengajaran di dunia penddikan, ini di- kembali menjadi tradisi lisan beri-kutnya.
lakukan dengan perlahan dan bertahap sesuai dengan usia, seperti yang di-lakukan
2. Penggalian data, pengajaran Gambus oleh pegiat seni pada penjelasan dokumen Misri di dunia pendidikan sebagai bagian tersebut. Pemanjangan tradisi lisan selanj-
pemanjangan tradisi lisan pada sastra lisan utnya dapat memperkecil resiko kesalah- pahaman akibat penerimaan pemahaman
…Upaya yang lain untuk merevitalisasi yang berbeda dari masing-masing peneri- gambus misri ini juga dilakukan Imam Gho- ma informasi. Agar ketika disampaikan
zali. Guru, dosen dan pegiat seni komunitas selanjutnya, ingatan tetap memberikan Tombo Ati Jom-bang ini juga tak kalah wujud tradisi lisan yang sama. dalam melakukan revitalisasi pada ke-
3.Tradisi Lisan dari Pelaku Seni juga senian yang sebelumnya dikatakannya te- masih menampilkan sastra selain proses lah punah ini. Upayanya juga tak main- pertunjukannya. main, dengan latar belakang pendidikan tingginya, ia tak saja sekedar mengumpul-
Ns: Iya. Jadi misalkan raja, Raja kan alat, pelakon, dan bermain. Namun dir- Sulaiman jika menjadi, apa sebutannya, inya mampu melakukan langkah yang bisa menunjukkan bahwasannya, Nabi Sulai- dibilang cukup komprehensif dalam revi- man itu adalah nabi, yang di semua negeri, tali-sasinya tersebut.
segala macam ucapan binatang apapun, Seperti adanya peneliti-an terlebih da- tahu dia. Terus dia sebagai pemimpin, yang hulu untuk mengumpulkan data valid se- betul-betul menegakkan keadilan rakyat lama kurang lebih setahun. Sebelum nya. Contohnya biasanya begini judulnya, akhirnya mulai diperkenalkan pada kalan- ada cerita orang yang saling berebut anak.
gan pendidikan tempatnya bekerja. “Kegi- Sangat ribut… … atannya mungkin total sudah tiga tahun
(translate wawancara Kode.W3- terakhir. Tahun pertama kita lakukan No.148) penelitian dulu bersa-ma mahasiswa saya,
SASTRANESIA Vol. 5, No. 4, 2017 9
Kisah Nabi Sulaiman yang dituturkan pilkan secara onli-ne, cukup beragam. oleh narasumber (Ns), sebagai hasil Fungsi-fungsinya diidentifikasi melalui wawancara yang dilakukan peneliti terha- transkrip teks dan meninjau ulang kha- dap narasumber (A. Manan, 72 th : 6 dan 8 layak beku yang terekam dalam video. Maret 2017) menunjukkan bahwa lakon Berikut beberapa fungsi di antara yang te- dari pertunjukan Gambus Misri di masanya lah ditemukan. mengkisahkan cerita tersebut. Hal ini pada tradisi lisan oleh pelaku, masih menyi-
1. Fungsi sebagai sistem proyeksi sahkan sastra lisan yang tercermin pada
Fungsi ini memosisikan bah-wa pertun- kisah Nabi Sulaiman secara tutur lisan jukan sebagai representasi yang dapat me- personal, dan bukan di panggung.
wujudkan angan seperti ketika khalayak mendapatkan hiburan atau terhibur atas
4. Dokumentasi tertulis dan rekam kenangan yang disampaikan. elektronis sebagai pembekuan sastra lisan (sastra lisan elek-tronik).
Pelawak 1: Ini kompaknya, keluarga besar, Jombang ya?!
Perhatikan gambar screen shoot laman
Pelawak 2: Ya!
youtube.com berikut ini! Pelawak 1: Ya di sini juga kan ada Pager Ijo… ?! Pelawak lain: Ya! Pelawak 1: Walau di perantauan, tapi tetap, hatinya tetap di Jombang…!
(Kode.V-No.56-60)
Nukilan data dialog tersebut menunjuk- kan secara terbuka, bahwa keberadaan mereka tidak berada di wilayah Jombang. Sehingga ketika pertunjukan dibawa di
Gambar tersebut diperoleh pada reka- tempat lain, secara terbuka pemain di atas man pertunjukan teater rakyat Gambus panggung dapat menunjukkan identitas Misri secara online. Revitalisasi yang berkampungnya. Hal ini disebabkan, kare- dilakukan oleh pegiat seni sebelumnya, na pertunjukan yang digelar me-miliki tu- memberikan beragam kegiatan seperti juan dan bertajuk khas Jombang, maka penggalian data, rekontruksi, dan akhirnya fungsi nostalgia muncul dan terlihat pada menghasilkan pertunjukan. Pertunjukan khalayak beku. yang terekam menunjukkan bahwa sastra
2. Fungsi Pengesahan Pranata-Pranata lisan dapat terbekukan dan dinikmati dan Lembaga Kebudayaan secara ulang tanpa harus melihat secara
Fungsi berikut digali berdasarkan live. Penyebarannya yang secara online, peristiwa sastra lisan yang terjadi dan ti- tanpa menghilangkan unsur suara lisan, dak jarang secara implisit berdasarkan dan sastra, menunjukkan tradisi lisan transkrip videonya. Seperti berikut ini. masih dapat tersebar.
Protokol: Hadirin yang berbaha-gia,
Kajian Fungsi lakon
inilah Sandiwara Gambus Misri, pimpi-nan Fungsi yang ditemukan pada pertunju- Joko Bromo lakon judul Sarip Tambak
kan teater rakyat Gambus Misri yang ditam- Oso… selamat menyaksikan! (Kode.V-No.998)
10 SASTRANESIA Vol. 5, No. 4, 2017
Tidak tampak bahwa adanya fungsi Tuhan itu menciptakan, dua telinga… satu yang dapat dimanfaatkan dari nukilan data mulut? Ternyata jawabannya dinantikan transkrip pertunjukan tersebut. Seolah penutur lain. Selanjutnya, Bintang Tamu 3 data tersebut hanya memberikan pern- menjawab pertanyaannya sendiri, Agar yataan biasa. Tetapi sebenarnya fungsi manusia itu lebih banyak mendengarkan, yang dimunculkan bukan dari pernyataan daripada berbicara! Dari tanya jawab yang yang didengar, melaikan dari wujud pern- dilontarkan oleh orang yang sama, d-pat yataan dialog tokoh dalam lakon yang dijadikan menjadi satu pesan, yakni alasan dimunculkan dan tersimpan secara beku Tuhan menciptakan dua telinga dan satu dalam pertunjukan yang telah didokumen- mulut pada manusia, ialah agar manusia tasikan. Dengan demikian, pernyataan lebih banyak mendengarkan daripada tersebut memiliki fungsi menyimpan infor- berbicara. Pesan ini mendidik agar masi yang baik sebagai bagian dari manusia, terlebih pada era sekarang, harus khazanah sejarah bangsa berupa pema- lebih banyak memperhatikan dan mende- paran perjalanan seni Gambus Misri di kota ngarkan informasi untuk mendapatkan Jombang, berserta lakon yang biasa dimun- informasi yang baik. Bila manusia men- culkan pada zaman pertunjukan ini masih dapat informasi, kemudian tergesa-gesa eksis di masyarakat, yang ditunjukkan den- disampaikan tanpa manfaat dan dasar yang gan penyebutan “…lakon judul Sarip Tam- benar, maka dapat menimbulkan informasi bak Oso…”pada dialog tersebut. Fungsi ini yang salah, dan kekacauan yang sia-sia. dapat termasuk dalam fungsi pengesahan Seperti beredarnya gossip dan beritahoax pranata-pranata dan lembaga kebudayaan. di kalangan usia. Dari pesan ini, moral Sebab, lembaga kebudayaan tercermin dari didiknya ialah manusia harus membia- khazanah bangsa sebagai bagian budaya sakan menyaring infor-masi, dengan yang pernah dilakukan dan dibentuk oleh banyak belajar dari pendengaran maupun masyarakat dalam sebentuk kesenian penglihatan. teater rakyat Gambus Misri.
4. Sebagai Alat Pemaksa dan Pengawas
3. Fungsi Pendidikan Anak
Norma
Fungsi pendidikan anak yang di- Fungsi pemaksa dan pengawas norma maksud ialah pendidikan pada ge-nerasi terlihat pada perilaku yang menjadi kebia- bangsa. Ini terlihat pada data berikut.
saan dan selalu diawasi sebagai norma yang berlaku. Fungsi ini terlihat pada data
Bintang: Jadi gini, saya saja. Gini. berikut. Kenapa, Tuhan itu menciptakan, dua teli-
Pelawak 1: (Menunjuk Pelawak 2) Ini nga…
‘kan lebih tua, biasa-nya yang lebih tua Bintang tamu 2: He?
‘kan, kita harus menghormati yang lebih Bintang tamu 3: …satu mulut?
tua , yang lebih sepuh itu harus dihormati…! Bintang tamu 1: Agar?
Biasanya!
Bintang: Agar manusia itu lebih banyak
(Kode. V-No.104)
mendengarkan, daripada berbicara! (Kode.V-No.588-592)
Norma yang terlihat ialah kewajiban untuk menghormati orang yang lebih tua. Percakapan para Bintang tamu, menun- Secara sadar, Pelawak 1 mengungkapkan jukkan bahwa ada amanah yang disam- hal tersebut, karena norma yang berlaku paikan melalui tanya jawab. Pertanyaan membudayakan kewajiban sikap tersebut. terlontarkan dari Bintang Tamu 3, Kenapa, Budaya ini tidak hanya berlaku ketika
SASTRANESIA Vol. 5, No. 4, 2017 11 SASTRANESIA Vol. 5, No. 4, 2017 11
terdiri dari fungsi menghormati orang yang lebih tua, juga menghibur dan nostalgia, (2) sebagai alat diatur dalam agama dan kepercayaan. Jika penge-sahan pranata-pranata dan lembaga hal tersebut dilanggar akan membawa kebudayaan, (3) sebagai alat pendidikan petaka,
yang
seperti ketika mendurhakai anak, tanpa batasan usia anak didik, dan orangtua (baik yang masih ada hubungan (4) sebagai alat pemaksa dan pengawas darah atau tidak). Sebab orang yang lebih norma, tua, dianggap sebagai orang yang sudah
memiliki pengalaman dan ilmu yang DAFTAR PUSTAKA
banyak berdasarkan
usia Amir, Adriyetti. 2013. Sastra Lisan Indone- perjalanan hidupnya. Sehingga perlu
panjang
sia. Yogyakarta: Pener-bit Andi. dihormati
mana- Danandjaja, James. 1994. Foklor Indonesia. pun.Secara sadar norma ini diawasi oleh
keberadaannya
di
Jakarta: PT Temt-print Grafiti Press. setiap
suatu Hambali, Jalaluddin. 2012. Cak Nun Buday- pertunjukan.
orang apalagi
dalam
awan Asal Menturo, Sumobito Pulang pengawas norma. Jika di atas pang-gung,
Kampung. Edisi (tidak diketahui; Pe- pengawasnya
mentasan terjadi pada Selasa, 14 Agus- membenarkan perilaku yang lain.
tus 2012 malam). Jawa Pos. Kusumawati, Ayu Diah. 2013. Bentuk Lagu
PENUTUP
“Tanpa Watan” Karya Gus Nizam Di Struktur naratif pertunjukan teater
Pondok Pesan-tren Ahlus-Shofa Wal- rakyat Gambus Misri yang ditampilkan di
Wafa Desa Simoketawang Kecamatan TMII pada Minggu, 7 Agustus 2016, yang
Wonoayu Kabu-paten Sidoarjo. Sura- diakses secara online pada laman you-
baya: Universitas Negeri Surabaya. tube.comberupa: (1) wording ditemukan Koentjoroningrat. 2000. Kebudayaan dan
unsur dialek arekan pada bentuk kata Mentalitas Pembangunan. Jakarta: PT sebagai bahasa yang digunakan; (2) texture
Gramedia.
dapat membedah beragam genre sastra Moeleong, Lexi J. 2005. Metode Penelitian dan wacana lain yang terdapat dalam
Kualitatif Edisi Revisi. Cet. ke 9. Band- pertunjukan, dan menjadi bagian dari yang
ung: Remaja Rosdakarya. ditampilkan, meliputi, cangkriman wancah, Nanang., dkk, 2012. Sejarah dan Budaya pantun, syair, dan wacana narasi dan
Jombang. Jombang: Dinas Pendidikan deskripsi; (3) narration terlihat pada kata
Kabupaten Jombang. Gambus Misri, kesenian, dan Jombang Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengka- sebagai penjalin antarsajian, yang dirang-
jian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada kum dalam satu tema Gambus Misri
University Press.
(sebagai kesenian) dan berkaitan dengan Pitono, Djoko., dan Kun Haryono. 2010. kota Jombang; (4) dramatization dapat
Profil Tokoh Kabupaten Jombang Jom- membuktikan bahwa pertunjukan teater
bang: Pemerintah Kabupaten Jombang. rakyat Gambus Misri yang direkam dan
Riantiarno, N. 2011. Kitab Teater. Ja- tersebar secara online di era ini ialah akibat karta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. tradisi lisan yang masih aktif dan berunsur
Riza W., Achmad. 2017. Melihat Nasib sastra, di kalangan pelaku seni dengan Gambus Misri Kesenian Asli Jombang (1). didukung beberapa kegiatan dari stake Radar Jombang, hal. 24, edisi Kamis, 6 April holder seni di Jombang.
2017. Jombang: Jawa Pos Radar Jombang. 12
SASTRANESIA Vol. 5, No. 4, 2017
________. 2017. Melihat Nasib Gambus Misri Kesenian Asli Jombang (2-habis). Ra- dar Jombang, hal. 32, edisi Jumat, 7 April 2017. Jombang: Jawa Pos Radar Jombang.
Sudikan, Setya Yuwana. 2015. Meto-de Penelitian Sastra Lisan. Lamongan: CV Pustaka Ilalang Group.
Sukatman. 2009. Butir-Butir Tradisi Lisan Indonesia. Yogyakarta: LaksBang
PRESSindo .
SASTRANESIA Vol. 5, No. 4, 2017 13
Komposisi Verbal Dalam Koran Jawa Pos Bulan Juli 2017
Heny Sulistyowati
E-mail: [email protected] STKIP PGRI Jombang
Salah satu proses morfologi yang menggabungkan dua unsur kata (morfem) atau lebih sehingga menimbulkan makna atau arti baru disebut komposisi. Proses pembentukan kata majemuk (komposisi) memiliki pengembangan bentuk berdasarkan konstruksi kelas katanya, yaitu komposisi nominal, komposisi verbal, dan komposisi adjektival. Penelitian ini mengambil permasalahan tentang wujud komposisi verbal yang memiliki hubungan makna setara, berlawanan, dan bersinonim antarunsur pembentuk kata majemuk. Objek yang digunakan, yaitu Koran Jawa Pos. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode deskriptif kualitatif.Penelitian dilakukan dengan mencatat kata-kata yang termasuk kata majemuk verbal dalam sebuah tabel yang dibuat berdasarkan rumusan masalah, .Hasil penelitian data yang diperoleh ditemukan bentuk komposisi verbal dengan hubungan makna setara seperti, menipiskan bibir, jalan tol, ulang tahun, unjuk gigi. Bentuk komposisi verbal dengan hubungan makna berlawanan antarunsur seperti, jual beli, keluar masuk, dan bongkar muat. Komposisi verbal dengan hubungan makna bersinonim antarunsur pembentuk peneliti menemukan pada kata diam tercengang dan melonjak tinggi. Bentuk komposisi verbal yang diperoleh berupa unsur dasar: verba + verba (V+V), verba + nomina (V+N), dan verba + adjektiva (V+Adj).
Kata Kunci: Penggunaan komposisi, verbal
PENDAHULUAN
Menurut Kridalaksana (Kushartanti lat komunikasi merupakan suatu
A dkk., 2009:3-4) bahasa ialah sistem tanda
media yang digunakan oleh manu- bunyi yang disepakati untuk dipergunakan sia untuk mengungkapkan ide-ide yang
oleh anggota kelompok masyarakat ter- hendak disampaikan dan mampu me- tentu dalam bekerjasama, berkomunikasi, nyampaikan pesan yang diterima. Bahasa
dan mengidentifikasikan diri. Dengan sebagai salah satu alat komunikasi dapat
demikian, bukan berarti sejumlah unsur menghubungkan manusia satu dengan
yang terkumpul secara tidak beraturan. yang lain dalam berinteraksi. Komunikasi
Unsur- unsur bahasa “diatur” seperti pola- tidak akanterjadi dengan sempurna bila
pola yang berulang sehingga salah satu tidak ada respon dari lawan bicara.
bagian saja tidak tampak maka secara Manusia berkomunikasi dengan orang lain
keseluruhan ujaran tersebut dapat dirasa- menggunakan bahasa.
kan.Sifat tersebut dapat dijabarkan lebih 14
SASTRANESIA Vol. 5, No. 4, 2017 SASTRANESIA Vol. 5, No. 4, 2017
nakah wujud komposisi verbal yang diuraikan atas satuan-satuan terbatas
memiliki hubungan makna setara, berla- yang terkombinasi dengan kaidah-kaidah
wanan, dan bersinonim antarunsur pem- yang dapat diramalkan.Bahasa bersifat
bentuk kata majemuk verbal. Objek yang sistematis berarti bukan sistem yang
digunakan ialah majalah Jawa Pos Edisi tunggal melainkan terdiri dari beberapa
Juli 2017.
subsistem, yakni subsistem fonologi, subsistem gramatika, dan subsistem
LANDASAN TEORI
leksikon. Morfologi adalah bagian dari ilmu Berkaiatan dengan bentuk, morfologi
bahasa yang membicarakan atau mem- merupakan cabang dari ilmu bahasa yang
pelajari seluk-beluk struktur kata serta mempelajari tentang seluk-beluk bentuk
pengaruh perubahan-perubahan struktur kata serta pengaruh perubahan-peruba- kata terhadap kelas kata dan arti kata han betuk kata terhadap kelas kata dan
(Putrayasa, 2010:3).Hal ini dijelaskan oleh arti kata. Perubahan-perubahan bentuk
Chaer (2008:3) bahwa secara etimologi kata terhadap kelas kata dan arti kata
kata morfologi berasal dari kata morf terjadi akibat dari proses morfologi
yang berarti “bentuk” dan logi yang berarti seperti afiksasi, reduplikasi, dan komposisi
“ilmu”, Dengan demikian, yang dimaksud (pemajemukan).Komponen atau unsur
dengan morfologi yaitu ilmu mengenai pembentuk kata, yaitu morfem (morfem
bentuk-bentuk dan pembentukan kata. dasar atau morfem imbuhan).
Kegiatan dalam membentuk kata diper- Selain afiksasi, reduplikas, dan kompo- lukan suatu komponen atau unsur pem- sisi, dapat dijelaskan bahwa komposisi
bentuk kata, yaitu morfem baik yang ialah suatu proses morfologis dalam mem- berupa morfem dasar maupun afiks de- bentuk suatu kata dengan cara mengga- ngan berbagai alat proses pembentukan bungkan dua atau lebih kata menjadi satu
kata itu, seperti afiks dalam afiksasi, sehingga menimbulkan arti kata baru.
duplikasi dalam reduplikasi (pengula- Hasil dari proses komposisi berupa kata
ngan), penggabungan dalam pemben- yang biasa disebut dengan kata majemuk.
tukan kata melalui komposisi, dan lain Penelitian yang dilakukan pada Jawa
sebagainya.
Pos Edisi Juli 2017 memiliki sisi keme- Proses morfologi adalah suatu sistem narikan.Penggalian dan pemahaman lebih
pembentukan kata dari sebuah bentuk dalam mengenai jenis komposisi verbal
dasar melalui pembubuhan afiks (afiksasi merupakan tujuan utama dari pe-nelitian
atau imbuhan), pengulangan (reduplikasi), ini.Peneliti dalam penelitian ini dapat
penggabungan (komposisi), pemendekan mengetahui tata bentuk bahasa Indonesia
(akronimisasi), dan pengubahan Hal status yang digunakan dalam Koran Jawa Pos
(konversi). Bentuk dasar alat pembentuk yang merupakan salah satu Koran yang
(afiksasi, reduplikasi, komposisi, akroni- beredar setiap hari di Indo-nesia. Peneliti