ETIKA AKUNTANSI MANAJERIAL DAN KEUANGAN (1)

MAKALAH ETIKA BISNIS DAN PROFESI
“ETIKA AKUNTANSI MANAJERIAL DAN KEUANGAN”

Nama Kelompok :
Vivi Velia (1613064)
Khatarina Sonda (1613068)
Arni (1613080)
Kelas : Akuntansi A
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR
Januari 2018

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etika dalam akuntansi keuangan dan manajemen merupakan suatu bidang keuangan yang
merupakan sebuah bidang yang luas dan dinamis. Bidang ini berpengaruh langsung terhadap
kehidupan setiap orang dan organisasi. Ada banyak bidang yang dapat di pelajari, tetapi
sejumlah besar peluang karir tersedia di bidang keuangan. Manajemen keuangan dengan
demikian merupakan suatu bidang keuangan yang menerapkan prinsip-prinsip keuangan

dalam sebuah organisasi untuk menciptakan dan mempertahankan nilai melalui pengambilan
putusan dan manajemen sumber daya yang tepat.
Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan
laporan keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor,pemasok, serta
pemerintah. Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah persamaan
akuntansi di mana aktiva adalah harta yang dimiliki suatu perusahaan digunakan untuk
operasi perusahaan dalam upaya untuk menghasilkan pendapatan. Sedangkan modal yaitu
selisih antara aktiva dikurang hutang. Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah
pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan
berkala dari hasil pencatatan tersebut. Laporan ini yang disusun untuk kepentingan umum
dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai
manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang saham. Hal penting
dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan
aturan- aturan yang harus digunakan didalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan
untuk kepentingan eksternal.
Definisi akuntansi manajemen menurut Chartered Institute of Management
Accountant, yaitu Penyatuan bagian manajemen yang mencakup, penyajian dan penafsiran
informasi yang digunakan untuk perumusan strategi, aktivitas perencanaan dan pengendalian,
pembuatan keputusan, optimalisasi penggunaan sumber daya, pengungkapan kepada pemilik
dan pihak luar, pengungkapan kepada pekerja, pengamanan asset. Bagian integral dari

manajemen yang berkaitan dengan proses identifikasi penyajian dan interpretasi/penafsiran
atas informasi yang berguna untuk merumuskan strategi, proses perencanaan dan
pengendalian, pengambilan keputusan, optimalisasi keputusan, pengungkapan pemegang
saham dan pihak luar, pengungkapan entitas organisasi bagi karyawan, dan perlindungan atas
aset organisasi. Persamaan akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen prinsip akuntansi

yang diterima baik dalam akuntansi dalam akuntansi keuangan kemungkinan besar juga
merupakan prisnsip pengukuran yang Releven dalam akuntansi manajemen dan
menggunakan sistem informasi operasi yang sama sebagai bahan baku untuk menghasilkan
informasi yang disajikan kepada pemakainya.
Berdasarkan latar belakang diatas, kita perlu mengetahui kode etik dan peraturan – peraturan
yang mendukung keandalan seorang akuntan publik dengan standar – standar yang telah
ditentukan dalam siklus akuntansi dan proses auditing.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan etika profesi?
2. Apa yang dimaksud dengan akuntansi keuangan ?
3. Apa yang dimaksud dengan akuntansi manajemen ?
4. Apa saja persamaan dan perbedaan antara akuntansi keuangan dan akuntansi
manajemen ?
5. Apa saja etika dalam akuntansi keuangan dan manajemen ?

6. Apa saja kriteria standar perilaku akuntan manajemen ?
7. Apa saja etika profesional akuntan manajemen ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengidentifikasi karakteristik etika bisnis
2. Menjelaskan bagian dari akuntansi keuangan
3. Menjelaskan apa itu akuntansi manajemen
4. Menjelaskan persamaan dan perbedaan antara akuntansi keuangan dan akuntansi
manajemen
5. Menjelaskan bagaimana mengetahui etika dalam akuntansi keuangan dan manajemen
6. Mengidentifikasi kriteria standar perilaku akuntan manajemen
7. Mengidentifikasi etika profesional akuntan manajemen

BAB II
PEMBAHASAN
1. Etika Provesi
Etika profesi merupakan karakteristik suatu profesi yang membedakan suatu profesi dengan
profesi lain, yang berfungsi untuk mengatur tingkah laku para anggotanya. Tanpa etika,
profesi akuntan tidak akan ada karena fungsi akuntan adalah sebagai penyedia informasi
untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis.
Menurut Magnis-Suseno (1985) etika normatif terbagi atas dua yaitu, tolok ukur

pertanggungjawaban moral meliputi etika wahyu, etika peraturan, etika situasi dan etika
relativisme. Sedangkan etika normatif menuju kebahagiaan meliputi egoisme, pengembangan
diri dan utilitarisme. Disamping itu, Hardjoeno (2002) membagi jenis etika atas empat
kelompok yaitu, etikanormatif, etika peratusran, etika situasi dan etika relativisme.
Setiap profesi yang memberikan pelayanan jasa pada masyarakat harus memiliki
kode etik sebagai seperangkat prinsip–prinsip moral yang mengatur tentang perilaku
profesional. Kode etik yaitu norma atau asas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu
sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja.

2. Akuntansi Keuangan
Menurut Sugiarto (2002) Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan
dengan penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor,
pemasok, serta pemerintah. Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah
persamaan akuntansi (Aset = Liabilitas + Ekuitas). Akuntansi keuangan berhubungan dengan
masalah pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan
berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. Laporan ini yang disusun untuk
kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi
manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggung jawaban keuangan terhadap para
pemegang saham. Hal penting dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang merupakan aturan-aturan yang harus digunakan di dalam pengukuran

dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal. Dengan demikian, diharapkan
pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat berkomunikasi melalui laporan keuangan ini,
sebab mereka menggunakan acuan yang sama yaitu SAK. SAK ini mulai diterapkan di
Indonesia pada 1994, menggantikan Prinsip-prinsi Akuntansi Indonesia tahun 1984.

3. Akuntansi Manajemen
Akuntansi Manajemen atau Akuntansi Manajerial adalah sistem akuntansi yang berkaitan
dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau manajemen dalam
suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada manajemen untuk membuat keputusan
bisnis yang akan memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan
melakukan fungsi kontrol.
Menurut Chartered

Institute

of

Management Accountants (CIMA),

akuntansi


manajemen adalah “proses identifikasi, pengukuran, akumulasi, analisis, penyusunan,
interpretasi,

dan

komunikasi

informasi

yang

digunakan

oleh

manajemen

untuk


merencanakan, mengevaluasi dan pengendalian dalam suatu entitas dan untuk memastikan
sesuai dan akuntabilitas penggunaan sumber daya tersebut. Akuntansi manajemen juga
meliputi penyusunan laporan keuangan untuk kelompok non-manajemen seperti pemegang
saham, kreditur, badan pengatur dan otoritas pajak “(Istilah resmi CIMA).
The American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) menyatakan bahwa
akuntansi manajemen sebagai praktik meluas ke tiga bidang berikut :
1. Manajemen Strategi – Memajukan peran akuntan manajemen sebagai mitra strategis
dalam organisasi.
2. Manajemen Kinerja – Mengembangkan praktik pengambilan keputusan bisnis dan
mengelola kinerja organisasi.
3. Manajemen Risiko – Berkontribusi untuk membuat kerangka kerja dan praktik untuk
mengidentifikasi, mengukur, mengelola dan melaporkan risiko untuk mencapai tujuan
organisasi.
Chartered Institute of Management Accountants (CIMA) menyatakan bahwa “Seorang
akuntan manajemen harus mampu menerapkan pengetahuan profesional dan keterampilannya
dalam penyusunan dan penyajian informasi keputusan keuangan dan lainnya yang
berorientasi sedemikian rupa untuk dapat membantu manajemen dalam merumusakan
kebijakan, perencanaan dan pengendalian pelaksanaan pengoperasian. “Akuntan manajemen
oleh karena itu dilihat sebagai “pencipta nilai” antara akuntan. Mereka jauh lebih tertarik
melihat ke depan dan mengambil keputusan yang akan memengaruhi masa depan organisasi,

daripada rekaman sejarah dan kepatuhan (menjaga nilai) aspek profesi. Pengetahuan dan
pengalaman akuntansi manajemen dapat diperoleh dari berbagai bidang dan fungsi dalam

suatu organisasi seperti manajemen informasi, perbendaharaan, audit efisiensi, pemasaran,
penilaian, penetapan harga, logistik, dan lainnya.
Berbeda dengan Informasi Akuntansi keuangan, Informasi Akuntansi manajemen adalah :
1. Dirancang dan dimaksukan untuk digunakan oleh pihak manajemen dalam organisasi
sedangkan informasi Akuntansi keuangan dimaksudkan dan dirancang untuk pihak
eksternal seperti kreditur dan para pemegang saham
2. Biasanya rahasia dan digunakan oleh pihak manajemen dan bukan untuk laporan
publik.
3. Memandang ke depan, bukan sejarah.
4. Dihitung dengan mengacu pada kebutuhan manajer, sering menggunakan sistem
informasi manajemen, bukan mengacu pada standar akuntansi keuangan. Hal ini
disebabkan karena penekanan yang berbeda : informasi akuntansi manajemen
digunakan dalam sebuah organisasi, biasanya untuk pengambilan keputusan.

4. Persamaan dan Perbedaan Antara Akuntansi Keuangan dan Akuntansi
Manajemen
Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan

keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor, pemasok, serta pemerintah.
Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi di mana
aktiva adalah harta yang dimiliki suatu perusahaan digunakan untuk operasi perusahaan
dalam upaya untuk menghasilkan pendapatan. Sedangkan modal yaitu selisih antara aktiva
dikurang hutang. Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi
untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil
pencatatan tersebut. Laporan ini yang disusun untuk kepentingan umum dan biasanya
digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai
pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang saham. Hal penting dari akuntansi
keuangan adalah adanya Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan aturan- aturan
yang harus digunakan didalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk
kepentingan eksternal. Dengan demikian, diharapkan pemakai dan penyusun laporan
keuangan dapat berkomunikasi melalui laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan
acuan yang sama yaitu SAK. SAK ini mulai diterapkan di Indonesia pada 1994,
menggantikan Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984.

Akuntansi manajemen adalah disiplin ilmu yang berkenaan dengan penggunaan informasi
akuntansi oleh para manajemen dan pihak-pihak internal lainnya untuk keperluan
penghitungan biaya produk, perencanaan, pengendalian dan evaluasi, serta pengambilan
keputusan. Definisi akuntansi manajemen menurut Chartered Institute of Management

Accountant, yaitu Penyatuan bagian manajemen yang mencakup, penyajian dan penafsiran
informasi yang digunakan untuk perumusan strategi, aktivitas perencanaan dan pengendalian,
pembuatan keputusan, optimalisasi penggunaan sumber daya, pengungkapan kepada pemilik
dan pihak luar, pengungkapan kepada pekerja, pengamanan asset.
Bagian integral dari manajemen yang berkaitan dengan proses identifikasi penyajian dan
interpretasi/penafsiran atas informasi yang berguna untuk merumuskan strategi, proses
perencanaan

dan

pengendalian,

pengambilan

keputusan,

optimalisasi

keputusan,


pengungkapan pemegang saham dan pihak luar, pengungkapan entitas organisasi bagi
karyawan, dan perlindungan atas aset organisasi. Akuntansi Manajemen (Managerial
Accounting) berhubungan dengan pengidentifikasian dan pemilihan yang terbaik dari
beberapa alternatif kebijakan atau tindakan dengan menggunakan data historis atau taksiran
untuk membantu pimpinan.
Persamaan akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen prinsip akuntansi yang
diterima baik dalam akuntansi dalam akuntansi keuangan kemungkinan besar juga
merupakan prisnsip pengukuran yang Releven dalam akuntansi manajemen dan
menggunakan sistem informasi operasi yang sama sebagai bahan baku untuk menghasilkan
informasi yang disajikan kepada pemakainya.
Persamaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
1.

Prinsip akuntansi yang lazim diterima baik dalam akuntansi keuangan kemungkinan
besar juga merupakan prinsip pengukuran yang relevan dalam akuntansi manajemen

2.

Menggunakan Sistem informasi operasi yang sama sebagai bahan baku untuk
menghasilkan informasi yang disajikan kepada pemakainya

5. Etika dalam Akuntansi Keuangan dan Manajemen
Etika dalam Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen adalah teori tentang tingkah
laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik buruk dan sejauh mana yang dapat
ditentukan oleh akal sehat. Sedangkan akuntansi keuangan adalah seni penyusunan laporan
keuangan untuk memenuhi kebutuhan pihak internal dan pihak external. Manajemen
keuangan dengan demikian merupakan suatu bidang keuangan yang menerapkan prinsipprinsip keuangan dalam sebuah organisasi untuk menciptakan dan mempertahankan nilai
melalui pengambilan putusan dan manajemen sumber daya yang tepat.
Etika dalam akuntansi keuangan dan manajemen merupakan suatu bidang keuangan
yang merupakan sebuah bidang yang luas dan dinamis. Bidang ini berpengaruh langsung
terhadap kehidupan setiap orang dan organisasi. Ada banyak bidang yang dapat di pelajari,
tetapi sejumlah besar peluang karir tersedia di bidang keuangan. Manajemen keuangan
dengan demikian merupakan suatu bidang keuangan yang menerapkan prinsip-prinsip
keuangan dalam sebuah organisasi untuk menciptakan dan mempertahankan nilai melalui
pengambilan putusan dan manajemen sumber daya yang tepat
Adapun beberapa etika yang harus di terapkan oleh para pelaku dalam akuntansi keuangan
dan akuntansi manajemen dapat di jabarkan sebagai berikut :
a. Competance (Kompetensi)
Kompetensi diartikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu
pekerjaan atau tugas yang dilandasi oleh keterampilan dan pengetahuan kerja yang
dituntut oleh pekerjaan tersebut. Arti kata Competance disini adalah setiap praktisi
Akuntansi Manajemen dan Manajemen Keuangan memiliki tanggung jawab untuk :
1. Menjaga

tingkat

kompetensi

profesional

sesuai

dengan

pembangunan

berkelanjutan, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
2. Melakukan tugas sesuai dengan hukum, peraturan dan standar teknis yang
berlaku.
3. Mampu menyiapkan laporan yang lengkap, jelas, dengan informasi yang relevan
serta dapat diandalkan

b. Confidentiality (Kerahasiaan)
Confidentiality atau kerahasiaan adalah pencegahan bagi mereka yang tidak berkepentingan dapat mencapai informasi, berhubungan dengan data yang diberikan ke pihak lain
untuk

keperluan

tertentu

dan

hanya

diperbolehkan

untuk

keperluan

tertentu tersebut.Dalam hal kerahasiaan ini Praktisi akuntansi manajemen dituntut untuk :
1. Mampu menahan diri dari mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh
dalam pekerjaan, kecuali ada izin dari atasan atau atas dasar kewajiban hukum.
2. Menginformasikan kepada bawahan mengenai kerahasiaan informasi yang
diperoleh, agar dapat menghindari bocornya rahasia perusahaan. Hal ini dilakukan
juga untuk menjaga pemeliharaan kerahasiaan.
3. Menghindari diri dari mengungkapkan informasi yang diperoleh untuk
kepentingan pribadi maupun kelompok secara ilegal melalui pihak ketiga.
c. Integrity (Kejujuran)
Integritas adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan. Praktisi akuntansi manajemen dan
manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
1. Menghindari adanya konflik akrual dan menyarankan semua pihak agar terhindar
dari potensi konflik.
2. Menahan diri dari agar tidak terlibat dalam kegiatan apapun yang akan
mengurangi kemampuan mereka dalam menjalankan tigas secara etis.
3. Menolak berbagai hadiah, bantuan, atau bentuk sogokan lain yang dapat
mempengaruhi tindakan mereka.
4. Menahan diri dari aktivitas negati yang dapat menghalangi dalam pencapaian
tujuan organisasi
5. Mengkomunikasikan

informasi

yang

tidak

menguntungkan

serta

yang

menguntungkan dalam penilaian professional
6. Menahan diri agar tidak terlibat dalam aktivitas apapun yang akan
mendiskreditkan profesi

d. Objectivity (Objekivitas)
Objekivitas pada dasarnya tidak berpihak, dimana sesuatu secara ideal dapat diterima oleh
semua pihak, karena pernyataan yang diberikan terhadapnya bukan merupakan hasil
dari asumsi (kira-kira), prasangka, ataupun nilai-nilai yang dianut oleh subjek tertentu.
1. Mengkomunikasikan atau menyebarkan informasi yang cukup dan objektif
2. Mengungkapkan semua informasi relevan yang diharapkan dapat memberikan
pemahaman akan laporan atau rekomendasi yang disampaikan

6. Kriteria Standar Perilaku Akuntan Manajemen
 Competence (Kompetensi)
Auditor harus menjaga kemampuan dan pengetahuan profesional mereka pada tingkatan yang
cukup tinggi dan tekun dalam mengaplikasikannya ketika memberikan jasanya, diantaranya
menjaga tingkat kompetensi profesional, melaksanakan tugas profesional yang sesuai dengan
hukum dan menyediakan laporan yang lengkap dan transparan
 Confidentiality (Kerahasiaan)
Auditor harus dapat menghormati dan menghargai kerahasiaan informasi yang diperoleh dari
pekerjaan dan hubungan profesionalnya, diantaranya meliputi menahan diri supaya tidak
menyingkap informasi rahasia, menginformasikan pada bawahan (subordinat) dengan
memperhatikan kerahasiaan informasi, menahan diri dari penggunaan informasi rahasia yang
diperoleh.
 Integrity (Kejujuran)
Auditor harus jujur dan bersikap adil serta dapat dipercaya dalam hubungan profesionalnya.
Meliputi menghindari konflik kepentingan yang tersirat maupun tersurat, menahan diri dari
aktivitas yang akan menghambat kemampuan, menolak hadiah, bantuan, atau keramahan
yang akan mempengaruhi segala macam tindakan dalam pekerjaan, mengetahui dan
mengkomunikasikan batas-batas profesionalitas, mengkomunikasikan informasi yang baik
maupun tidak baik, menghindarkan diri dalam keikutsertaan atau membantu kegiatan yang
akan mencemarkan nama baik profesi.
 Whistle Blowing
Merupakan Tindakan yang dilakukan seorang atau beberapa karyawan untuk membocorkan
kecurangan perusahaan kepada pihak lain. Motivasi utamanya adalah moral. Whistle blowing
sering disamakan begitu saja dengan membuka rahasia perusahaan. Contohnya seorang
karyawan melaporkan kecurangan perusahaan yang membuang limbah pabrik ke sungai.

Whistle blowing dibagi menjadi dua yaitu :
1. Whistle Blowing internal, yaitu kecurangan dilaporkan kepada pimpinan
perusahaan tertinggi, pemimpin yang diberi tahu harus bersikap netral dan bijak,
loyalitas moral bukan tertuju pada orang, lembaga, otoritas, kedudukan,
melainkan pada nilai moral: keadilan, ketulusan, kejujuran, dan dengan demikian
bukan karyawan yang harus selalu loyal dan setia pada pemimpin melainkan
sejauh mana pimpinan atau perusahaan bertindak sesuai moral
2. Whistle Blowing eksternal, yaitu membocorkan kecurangan perusahaan kepada
pihak luar seperti masyarakat karena kecurangan itu merugikan masyarakat,
motivasi utamanya adalah mencegah kerugian bagi banyak orang, yang perlu
diperhatikan adalah langkah yang tepat sebelum membocorkan kecurangan terebut
ke masyarakat, untuk membangun iklim bisnis yang baik dan etis memang
dibutuhkan perangkat legal yang adil dan baik.

7. Etika Profesional Akuntan Manajemen
Kebiasaaan beretika adalah sangat penting dalam menjalankan perekonomian kita telah
memicu berbagai perubahan peraturan dan permintaan perundang-undangan baru. Dalam
perekonomian yang baru, digital, dan berbasis kepercayaan, kepentingan sangat dijunjung
tinggi. Kejujuran perusahaan, yang diwujudkan dalam merek dan reputasi, meningkatkan
kepercayaan pelanggan, karyawan dan investor. Pengalaman menunjukkan bahwa aset
semacam ini harus dibangun lama dan penuh pengorbanan, namun cepat dapat hilang dalam
sekejap, dan jika hilang, maka kehilangan segalanya. Akhirnya, untuk kebaikan semua orang
termasuk perusahaan pencetak laba adalah sangat penting untuk menjalankan bisnis dalam
kerangka etika yang membangun dan menjaga kepercayaan.
Ikatan Akuntan Manajemen (Institute of Management Accountant – IMA) di Amerika Serikat
telah mengembangkan kode etik yang disebut Standar Kode Etik untuk Praktisi Akuntan
Manajemen dan Manajemen Keuangan (Standards of Ethical Conduct for Practitioners of
Management Accounting and Financial Management).
Ada empat standar etika untuk akuntan manajemen yaitu:
1. Kompetensi
Artinya, akuntan harus memelihara pengetahuan dan keahlian yang sepantasnya, mengikuti
hukum, peraturan dan standar teknis, dan membuat laporan yang jelas dan lengkap
berdasarkan informasi yang dapat dipercaya dan relevan.

Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:


Menjaga tingkat kompetensi profesional sesuai dengan pembangunan berkelanjutan,
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.



Melakukan tugas sesuai dengan hukum, peraturan dan standar teknis yang berlaku.



Mampu menyiapkan laporan yang lengkap, jelas, dengan informasi yang relevan serta
dapat diandalkan.

2. Kerahasiaan (Confidentiality)
Mengharuskan seorang akuntan manajemen untuk tidak mengungkapkan informasi rahasia
kecuali ada otorisasi dan hukum yang mengharuskan untuk melakukan hal tersebut.
Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:


Mampu menahan diri dari mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh dalam
pekerjaan, kecuali ada izin dari atasan atau atas dasar kewajiban hukum.



Menginformasikan kepada bawahan mengenai kerahasiaan informasi yang diperoleh,
agar dapat menghindari bocornya rahasia perusahaan. Hal ini dilakukan juga untuk
menjaga pemeliharaan kerahasiaan.



Menghindari diri dari mengungkapkan informasi yang diperoleh untuk kepentingan
pribadi maupun kelompok secara ilegal melalui pihak ketiga.

3. Integritas (Integrity)
Mengharuskan untuk menghindari “conflicts of interest”, menghindari kegiatan yang dapat
menimbulkan prasangka terhadap kemampuan mereka dalam menjunjung etika.
Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:


Menghindari adanya konflik akrual dan menyarankan semua pihak agar terhindar dari
potensi konflik.



Menahan diri dari agar tidak terlibat dalam kegiatan apapun yang akan mengurangi
kemampuan mereka dalam menjalankan tigas secara etis.



Menolak berbagai hadiah, bantuan, atau bentuk sogokan lain yang dapat
mempengaruhi tindakan mereka.



Menahan diri dari aktivitas negati yang dapat menghalangi dalam pencapaian tujuan
organisasi.



Mampu mengenali dan mengatasi keterbatasan profesional atau kendala lain yang
dapat menghalagi penilaian tanggung jawab kinerja dari suatu kegiatan.



Mengkomunikasikan

informasi

yang

tidak

menguntungkan

serta

yang

menguntungkan dalam penilaian profesional.


Menahan diri agar tidak terlibat dalam aktivitas apapun yang akan mendiskreditkan
profesi.

4. Objektivitas (Objectifity)
Mengharuskan para akuntan untuk mengkomunikasikan informasi secara wajar dan objektif,
mengungkapan secara penuh (fully disclose) semua informasi relevan yang diharapkan dapat
mempengaruhi pemahaman user terhadap pelaporan, komentar dan rekomendasi yang
ditampilkan.
Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
 Mengkomunikasikan atau menyebarkan informasi yang cukup dan objektif.
Mengungkapkan semua informasi relevan yang diharapkan dapat memberikan
pemahaman akan laporan atau rekomendasi yang disampaikan.
 Integritas :
Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki tanggung
jawab untuk :
Menghindari konflik kepentingan yang nyata atau jelas dan menyarankan semua
pihak dari setiap potensi konflik.
Menahan diri dari aktivitas apapun cenderung mengganggu kemampuan mereka
untuk melakukan tugas mereka secara etis .
Menolak hadiah , bantuan , atau perhotelan yang dapat mempengaruhi atau
tampaknya mempengaruhi tindakan mereka .
Menahan diri dari baik kegiatan atau pasif menumbangkan pencapaian tujuan
yang sah dan etis dari organisasi .
Dan mengenali dan berkomunikasi keterbatasan profesional atau kendala lain
yang akan menghalangi penilaian bertanggung jawab atau kinerja yang sukses
dari suatu kegiatan .

Berkomunikasi tidak menguntungkan serta informasi yang menguntungkan dan
penilaian profesional atau pendapat .
Menahan diri dari setiap tindakan atau mendukung aktivitas apapun yang akan
mendiskreditkan profesi .
 Obyektivitas :
Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki tanggung
jawab untuk :
Mengkomunikasikan informasi yang akurat dan obyektif
Sepenuhnya mengungkapkan semua informasi yang relevan yang cukup dapat
diharapkan mempengaruhi pemahaman yang dimaksudkan laporan pengguna ,
pengamatan dan rekomendasi.
 Resolusi Konflik Etika :
Dalam menerapkan standar etika , praktisi manajemen akuntansi dan manajemen
keuangan mungkin mengalami masalah dalam mengidentifikasi etis atau
menyelesaikan suatu konflik perilaku etis . Ketika dihadapkan dengan praktisi etis
yang signifikan dari manajemen akuntansi dan manajemen keuangan harus
mengikuti kebijakan yang ditetapkan dari bantalan organisasi pada resolusi
konflik ini . Jika kebijakan ini tidak menyelesaikan konflik etis , dokter harus
mempertimbangkan keputusan berikut .
Diskusikan masalah ini dengan atasan langsung , kecuali tampak bahwa superior
terlibat , dalam hal ini , masalah harus dipresentasikan pada tingkat berikutnya
yang lebih tinggi dari manajemen . Jika solusi yang memuaskan tidak dapat
dicapai setelah masalah ini pertama kali disajikan , merujuk hal tersebut ke
tingkat berikutnya dari manajemen senior .
Jika atasan langsung adalah CEO atau otoritas setara control diterima dapat
menjadi kelompok seperti komite audit , komite eksekutif , dewan direksi , dewan
direksi atau pemilik . Kontak dengan tingkat di atas atasan langsung harus

dimulai hanya dengan pengetahuan atas. dengan asumsi bahwa atas tidak terlibat .
Kecuali jika ditentukan secara hukum , komunikasi masalah tersebut kepada
pihak berwenang atau individu yang tidak dipekerjakan atau dilibatkan oleh
organisasi dianggap tidak tepat .
Memperjelas diskusi rahasia yang relevan dengan penasihat tujuan untuk
memperoleh pemahaman yang lebih baik dari kemungkinan evolusi aksi masalah
etika
Konsultasikan pengacara Anda untuk kewajiban hukum dan hak konflik etis .
Jika konflik etika masih ada setelah melelahkan semua tingkat evaluasi internal,
mungkin tidak ada jalan pada isu-isu penting untuk mengundurkan diri dari
organisasi dan mengirimkan memorandum informasi kepada perwakilan yang
tepat organisasi . Setelah pengunduran diri, tergantung pada sifat dari konflik etis,
hal itu juga mungkin tepat untuk memberitahu pihak lain .

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Akuntansi keuangan adalah seni penyusunan laporan keuangan untuk memenuhi
kebutuhan pihak internal dan pihak external. Manajemen keuangan dengan demikian
merupakan suatu bidang keuangan yang menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam sebuah
organisasi untuk menciptakan dan mempertahankan nilai melalui pengambilan putusan dan
manajemen sumber daya yang tepat, sedangkan akuntansi manajemen atau akuntansi
manajerial adalah sistem akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan
informasi akuntansi untuk manajer atau manajemen dalam suatu organisasi dan untuk
memberikan dasar kepada manajemen untuk membuat keputusan
Etika dalam perspektif umum adalah suatu hal tentang tingkah laku perbuatan manusia
dipandang dari segi baik buruk dan sejauh mana yang dapat ditentukan oleh akal sehat. Di
dalam akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen sangat berhubungan erat dengan orang
lain seperti investor dan kreditor, dengan kata lain etika pun menjadi hal utama yang harus di
prioritaskan untuk pencapaiaan tujuan organisasi. Etika menjadi suatu hal yang Penting
dalam setiapproses yang terjadi dalam akuntansi keuangan maupun manajemen. Apabila etika
yang dilakukan sesuai dengan aturan yang buat, maka proses pencapaiaan tujuan organisasi
tidak akan mengalami hambatan.
Etika dalam akuntansi keuangan dan manajemen merupakan suatu bidang keuangan yang
merupakan sebuah bidang yang luas dan dinamis. Bidang ini berpengaruh langsung terhadap
kehidupan setiap orang dan organisasi. Maka dari itu di perlukan beberapa etika yang harus
dilakukan , seperti Competence, Confidentiality, Integrity and Objectivity. melihat dari
beberapa etika di atas maka akan sangat membantu meminimalisir ancaman yang akan
menghambat pencapaiaan tujuan organisasi.

Rekomendasi
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan diatas maka penulis merekomendasikan beberapa
hal mengenai etika dalam akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen yaitu :
1.

Melihat di zaman ini maraknya berbagai kasus kecurangan yang terjadi maka saya
merekomendasikan untuk membuat suatu standar etika yang di bakukan untuk mencegah
masalah di kemudian hari.

2.

Mencegah terjadinya tindak kecurangan dan pelanggaran di internal perusahaan maka
penulis merekomendasikan perlu diadakanya pelatihan yang memuat materi mengenai
etika dalam internal perusahaan.

3.

Corporate Social Responsibility (CSR) adalah bentuk tanggung jawab dari setiap
perusahaan terhadap lingkungan, sosial dan ekonomi masyarakat. Csr ini sendiri memiliki
hubungan yang erat dengan etika perusahaan terhadap wilayah di sekelilingnya seperti
masyarakat, limbah, dll. Maka penulis merekomendasikan untuk membuat suatu program
CSR untuk memberikan kontribusi positif ke dunia luar

4.

Keputusan salah satu hal yang mempengaruhi masa depan perusahaan. Maka etika
perlu di pertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan agar bisa mendapatan hasil
akhir yang baik untuk masa depan perusahaan

5.

Etika juga berkaitan dengan kode etik dalam suatu organisasi. Maka penulis
merekomendasikan untuk meningkatkan kepatuhan pada kode etik yang telah di buat.

6.

Komitmen profesional juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap etika di dunia
keuangan dan manajerial, diharapkan dengan komitmen professional yang baik akan
meningkatkan pelayanan terhadap pihak kolega dan pelanggan. Karena peningkatan
komitmen professional berakibat pada peningkatan etika dalam menunjang pengambilan
keputusan perusahaan.

7.

Dalam kondisi apapun, Perusahaan khususnya para pekerja harus tetap bersikap
independen, serta tidak boleh terdesak oleh kepentingan apapun, tidak peduli dari pihak
mana kepentingan itu berasal. Para pekerja harus memegang teguh etika, integritas dan
independensi dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.

8.

Proses penyusunan laporan keuangan pada perusahaan memerlukan para professional
unuk mengerjakanya. Maka para pegawai yang di beri tanggung jawab tersebut harus
memiliki etika yang sesuai dengan aturan yang ada di perusahaan.

9.

Pencapaiaan good corporate governance bisa saja di pengaruhi oleh etika, ketika etika
di suatu perusahaan baik maka good corporate governance akan terlaksana.

DAFTAR PUSTAKA
Sugiarto, Pengantar Akuntansi, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, Jakarta, 2002.
Agoes, Sukrisno dan Ardana, I Cenik. Etika Bisnis dan Profesi:Tantangan Membangun Manusia
Seutuhnya – Jakarta : Salemba Empat, 2009
Keraf, Sonny. 1998. Etika Bisnis : Tuntutan dan Relivansinya. Yogyakarta : Kanisius
Iklan