T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan Pendekatan Inkuiri Tipe Inkuiri Terbimbing pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor ota Salatiga Semester I Tahun Pela
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian
3.1.1
Latar Penelitian
3.1.1.1 Tempat Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK)
untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilakukan di SD
Negeri Sidorejo Lor 07 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, pada kelas IV
Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017. Lokasi SDN Sidorejo Lor 07
sangat strategis karena dekat dengan pemukiman warga dan terletak di
pinggir jalan raya salatiga-muncul sehingga memudahkan peserta didik
untuk menjangkau sekolah. Sarana dan prasarana yang ada di SDN
Sidorejo Lor 07 cukup lengkap.
Prasarana yang dimiliki sekolah yaitu 6 ruang kelas, 1 kantor
kepala sekolah, 1 kantor guru dan TU, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang
komputer, 5 WC/kamar mandi siswa, 1 WC/kamar mandi guru, kantin,
tempat parkir, dan halaman sekolah yang cukup luas untuk digunakan
sebagai upacara dan berbagai aktivitas siswa lain.
3.1.1.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada semester I tahun pelajaran 2016/2017.
Waktu penelitian dilakukan dari bulan September sampai Januari.
Penentuan waktu ini mengacu pada kalender pendidikan dan waktu
pembelajaran PPL, karena penelitian ini dilakukan bersamaan dengan PPL
dan penelitian tindakan kelas memerlukan waktu yang cukup lama karena
dilakukan dalam beberapa siklus, masing-masing siklus dilaksanakan satu
pertemuan dengan alokasi waktu 3 JP.
Adapun prosedur penelitian dilakukan dengan penyusunan rencana
tindakan (proposal), pelaksanaan (penelitian) dan pelaporan hasil. Untuk
alokasi rincian waktu dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.
22
23
Tabel 3.1
Alokasi Waktu Penelitian
No
1.
Tahap
September
Oktober
Pelaksanaan
1 2 3 4
1 2 3 4
November
Desember
Januari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Proposal PTK
Siklus I
2.
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
Siklus II
3.
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
4.
Pelaporan
Tabel 3.1 di atas dapat diketahui bahwa penelitian tindakan kelas
ini dilaksanakan selama kurang lebih 5 bulan dari bulan september sampai
januari. Bulan september digunakan untuk menyusun proposal penelitian.
Bulan oktober digunakan untuk penyusunan skripsi BAB I, II, dan III,
serta perencanaan lain yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian yang
akan dilaksanakan awal november, seperti penyusunan soal evaluasi yang
akan diuji validitas dan reliabilitasnya di MI Rembes Kec. Bringin pada
minggu ke-4 oktober, menyusun RPP, menyusun lembar observasi
pelaksanaan pembelajaran oleh guru dan siswa, dsb. Bulan november
minggu ke-2 mulai dilaksanakan penelitian siklus I dan awal desember
pelaksanaan siklus II, selanjutnya minggu ke-2 desember samapai januari
digunakan untuk menyusunan BAB IV dan V serta persiapan ujian.
24
3.1.2
Karakteristik Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Sidorejo Lor 07
Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga yang berjumlah 44 siswa, yang terdiri
dari 23 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan. Semua siswa kelas IV
beragama islam dan berumur rata-rata 10-12 tahun.
Subjek penelitian sebagain besar berdomisili di daerah sekitar SD
Negeri Sidorejo Lor 07 seperti: Candi, Sraten, Pulutan dan berbagai daerah
lain yang berada di Kota Salatiga, sebagian besar siswa memilih sekolah di
SD Negeri Sidorejolor 07 karena prestasi sekolah yang dianggap lebih
baik dari pada sekolah-sekolah lain yang ada disekitarnya.
Dilihat dari kondisi ekonominya, subjek penelitian berada di dalam
kategori sosial ekonomi yang mampu yang dibuktikan dengan besarnya
uang saku yang diterima anak rata-rata 7000-15.000 per hari. Berdasarkan
wawancara sebagian besar orangtua siswa berkerja sebagai pegawai
maupun buruh, sehingga dalam keseharian siswa kurang mendapat
perhatian dari orang tua.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel bebas (independent) yang sering dilambangkan dengan X
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya
variabel terikat (dependent). Dalam penelitian ini terdapat variabel bebas atau
varibel yang mempengaruhi yaitu, pendekatan inkuri terbimbing
Variabel terikat (dependent) yang sering dilambangkan dengan Y
merupakan variabel yang dipegaruhi atau akibat dari treatment (perlakuan)
yang diberikan. Dalam penelitian ini variabel terikat atau yang dipengaruhi
adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri
Sidorejolor 07 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga.
3.3 Rencana Tindakan
Rencana tindakan yang akan digunkan dalam melakukan peneltian
tindakan kelas ini menggunkan model penelitian tindakan menurut Kemmis &
Taggart dalam Wiriatmadja (2008:66) yang membagi prosedur penelitian
tindakan menjadi empat tahap dalam setiap siklusnya, yaitu perencanaan
25
(planning), tindakan (acting) dan pengamatan (observasing), serta refleksi
(reflecting).
Gambar 3.1
Model Penelitian Tindakan Menurut Kemmis & Taggart
Tahap perencanaan (planning), merupakan tahap dimana peneliti
menyediakan segala sesuatu yang diperlukan dalam mendukung proses
pembelajaran IPA kelas IV. Tahap pelaksanaan (action) dan observasi
(observe),
merupakan
tahap
dimana
peneliti
melaksanaan
atau
mengimplemtasikan apa yang telah direncanakan berupa tindakan di dalam
kelas dan mengamati tindakan yang dilakukan bersamaan dengan tahap
pelaksanaan atau implementasi. Tahap refleksi (reflect), merupakan tahap
mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan, peneliti dan pengamat
berdiskusi tentang tindakan yang telah dilakukan dan merencanakan tindakan
selanjutnya. Pada tahap refleksi ini peneliti juga dapat melihat dirinya sendiri
26
untuk menemukan hal-hal yang dirasa masih kurang dan belum sesuai dengan
rencana tindakan.
Tahap refleksi ini juga peneliti dapat mengambil keputusan untuk
menghentikan
tindakan
atau
melanjutkan
tindakan
memperbaiki kekurangan pada tindakan berikutnya.
dengan
catatan
Selanjunya adapun
tahap-tahap Siklus I dan Siklus II akan dijelaskan secara rinci dan prosedur
sebagai berikut:
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan (Planning)
Meminta dan mendapat persetujuan dari pihak sekolah untuk
melaksanakan penelitian. Peneliti menetapkan seluruh rencana
tindakan untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada materi memahami
hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya dengan
menggunakan pendekatan inkuri tipe inkuiri terbimbing, adapun
langkah-langkah perencanaannya sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi masalah dalam pembelajaran yang dilakukan
guru sebelumnya.
2) Menganalisis dan menentukan masalah.
3) Merancang suatu proses pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan inkuri terbimbing sesuai dengan materi yang akan
diajarkan.
4) Menyiapkan perangkat pembelajaran (RPP, lembar kerja siswa,
lembar observasi, alat/bahan belajar dan alat evaluasi) dan tim
pengamat atau tim observasi.
5) Dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tercantum:
a. Standar Kompetensi (SK) 2. materi memahami hubungan
antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.
b. Kompetensi Dasar (KD)
2.3
Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan
dengan fungsinya
27
2.4
Menjelaskan hubungan antara bunga dengan fungsinya
c. Indikator Kerja
Hasil belajar siswa yang diajukan sebagai acuan atau
tolak ukur dalam peningkatan hasil belajar siswa dengan
pendekatan pembelajaran inkuiri tipe inkuiri terbimbing apabila
ketuntasan siswa mencapai 80% dengan KKM 75.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Action) dan Observasi (observe)
Tahap pelaksanaan tindakan yaitu melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan RPP yang telah disusun dan dan direncakaan
sebelumnya.
Pelaksaan
pembelajaran
ini
dengan
menerapkan
pendekatan inkuiri tipe inkuiri terbimbing pada KBM yang
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 3 JP (3
x 45 menit). Adapun langkah-lamgkah dalam pelaksaan dapat dirinci
sebagai berikut.
1) Melakukan tindakan sesuai dengan perencanaan yang telah
ditetapkan.
2) Melaksanakan
proses
pembelajaran
dengan
menggunakan
pendekatan inkuri terbimbing dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
- Membuka pelajaran, apersepsi, dan menyampaikan tujuan.
- Guru membagikan satu lembar daun pada masing-masing siswa
untuk di observasi dan lembar kerja.
- Guru membimbing siswa mengisi lembar kerja sesuai dengan
langkah-langkah yang telah ditetapkan.
- Guru meminta beberapa siswa maju kedepan membacakan hasil
pengamatannya.
- Guru membuat kesimpulan berdasarkan jawaban siswa.
3) Guru membagikan soal evaluasi.
4) Penutup dan refleksi
28
Observasi dilakukan pada saat PBM berlangsung dalam mata
pelajaran IPA dengan pendekatan inkuiri terbimbing. Observasi
dilakukan oleh guru kelas yang bersangkutan yaitu guru kelas IV saat
peneliti melaksanakan proses pembelajaran. Observasi dilakukan
untuk mengetahui terlaksana atau tidaknya rencana pembelajaran yang
telah ditetapkan sebelumnya dan digunakan sebagai pedoman
pelaksanaan perbaikan pada tahap selanjutnya.
c. Tahap Reflesi (Reflect)
Tahap ini dilakukan setelah pelaksanaan tidakan dan observasi
siklus I, kegatan refleksi ini dilakukan bertujuan untuk :
1) Melakukan
analisis
terhadap
semua
informasi
dan
hasil
pengamatan yang telah dilakukan guru atau observer serta hasil
pekerjaan peserta didik berupa lembar kerja dan hasil jawaban
evaluasi..
2) Membuat rencana baru untuk tindakan selanjutnya.
2. Siklus II
Pada siklus II, langkah-langkah kerja yang dilakukan oelh peneliti
sama persis dengan langkah-langkah pada siklus I, yaitu menerapakan
proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing
pada mata pelajaran IPA, namun terdapat berbedaan pada materi pokok
yang diajarkan jika pada siklus I KD 2.3 Menjelaskan hubungan antara
struktur daun tumbuhan dengan fungsinya maka pada siklus II lanjut pada
KD berikutnya yaitu KD 2.4 Menjelaskan hubungan antara bunga dengan
fungsinya. Siklus II ini merupakan hasil dari reflesi siklus I dan
merupakan penyempurnaan kekurangan-kekurangan yang ditemui pada
siklus I.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1
Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
dan data sekunder. Dimana data primer adalah data yang diperoleh dari
hasil tes terhadap siswa yang diberikan dalam penelitian pada setiap akhir
29
siklus. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil
observasi dan dokumentasi atau data dari guru yang bersangkutan.
3.4.2
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan 2 cara yaitu: teknik
tes dan teknik nontes.
1. Teknik Tes
Teknik tes digunakan oleh peneliti untuk menguji subjek untuk
mendapatkan data tentang hasil belajar peserta didik, alat yang
digunakan untuk mengumpulkan data yang akan diuji dalam penelitian
ini adalah tes formatif dalam bentuk tes pilihan ganda yang diberikan
di akhir setiap siklus. Tes diberikan kepada siswa secara individu
untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa. Sebelum dibuat
instrumennya maka sebelumnya disusun kisi-kisi soal. Kisi-kisi
merupakan deskripsi kompetensi dan materi yang akan diujikan.
Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup
dan sebagai petunjuk dalam penulisan soal. Untuk kisi-kisi soal lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.2 dan 3.3 di bawah ini.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Soal Tes IPA Siklus I
Standar Kompetensi (SK) 2. materi memahami hubungan antara
struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.
Standar
Kompetensi
Kompetensi (SK)
Dasar (KD)
2. Memahami
2.3
hubungan antra
Menjelaskan
struktur bagian
hubungan
tumbuhan
antara struktur
dengan fungsinya daun dan
fungsinya
Nomor
Indikator
Item
1.Siswa dapat menunjukan
bagian-bagian daun.
2, 10, 11,
12, 13,
17, 20,
21
2.Siswa dapat menyebutkan
bentuk-bentuk
berdasarkan
daun
tulang
4, 9, 16,
26, 28
30
daunnya.
3.Siswa dapat menyebutkan
contoh tumbuhan dari
5, 6, 15,
bentuk daun yang dimiliki
23, 30
tumbuhan tersebut
4.Siswa dapat menyebutkan
zat yang terkandung
didalam daun dan bagian
1, 24
daun.
5.Siswa dapat menjelaskan
fungsi daun.
3, 7, 19,
20, 25,
29
6.Siswa dapat menjelaskan
proses fotosistesis yang
terjadi di daun.
Jumah Soal
8, 14, 18,
22, 27
30
Tabel 3.3
Kisi-kisi Soal Tes IPA Siklus II
Standar Kompetensi (SK) 2. materi memahami hubungan antara
struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.
Standar
Kompetensi
Indikator
Nomor Item
Kompetensi (SK)
Dasar (KD)
2. Memahami
2.4
1. Siswa dapat
hubungan antra
Menjelaskan
menunjukan bagian-
13, 15, 17, 18,
struktur bagian
hubungan
bagian bunga.
20, 21, 22, 23.
tumbuhan
antara
denganfungsinya
bunga 2. Siswa
1, 2, 3, 4, 6, 7,
dapat
5, 8, 9, 11, 12,
dengan
menyebutkan fungsi
25, 26, 28, 30.
fungsinya
dari bagian-bagian
bungi.
3. Siswa dapat
1, 19.
31
menyebutkan contoh
tumbuhan yang
memiliki bunga
sempurna dan tidak
sempurna.
4. Siswa dapat
menyebutkan
10, 16,24, 27,
29.
menjelaskan fungsi
bunga bagi
tumbuhan
Jumlah Soal
30
2. Teknik Nontes
a. Observasi
Observasi atau pengamatan terhadap siswa dan guru didalam
kelas saat pembelajaran merupakan kegiatan pengamatan secara
langsung gejala-gejala subjek yang diselidiki dalam segenap aktivitas
siswa dan guru yang telah ditetapkan dalam kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan inkuri tipe inkuiri terbimbing
dengan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi ini
berfungsi sebagai tolak ukur dan refleksi untuk guru setelah selesai
mengajar disetiap siklus dan pertemuan, sehingga guru mengetahui
kekurangan dan kelebihan dalam mengajar dan peran siswa dalam
pembelajaran sudah sesuai atau belum dengan langkah-langkah model
pembelajaran inkuiri terbimbing yang telah ditetapkan. Selain itu,
lembar observasi ini juga digunakan sebagai tolak ukur peningkatan
hasil belajar dalam ranah afektif dan psikomotorik. Ranah afektif
dilihat dari hasil observasi pelaksaan pembelajaran oleh siswa,
sedangkan psikomotorik dilihat dari kerapian dalam menggambar daun
dan bunga dalam lembar kerja.
32
Kisi-kisi
observasi
keterlaksanaan
pendeketan
inkuri
terbimbing oleh guru maupun siswa, serta pedoman pengamatan
lembar kerja pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Tabel-tabel
di bawah ini.
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Observasi Pengajar dalam Pembelajaran
Menggunakan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Siklus I
Sintak Inkuiri
Keterlaksanaan
Kegiatan Guru
Terbimbing
Ya
Kegiatan Awal
1. Guru dan siswa berdo’a bersama
sesuai dengan kepercayaan masingmasing.
2. Guru mengucapkan salam.
3. Absensi.
4. Apersepsi, dengan:
Guru menampilkan gambar pohon
mangga. Guru melakukan tanya jawab
tentang bagian-bagian pohon (ada
akar, batang, daun, bunga, buah dsb).
Guru melakukan tanya jawab lagi
yang berfokus pada daun.
5. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
6. Guru menginformasikan/menjelaskan
topik dan proses pembelajaran yang
akan dilakukan pada pembelajaran kali
ini.
Kegiatan Inti
Merumuskan
1. Guru
memberikan
beberapa
Tidak
33
pertanyaan atau
pertanyaan/ permasalahan yang sesuai
masalah
dengan materi pembelajaran.
“Pernahkah kalian mengamati bentuk
daun
yang
ada
disekeliling
kita?
Bagaimanakah bentuk daun tersebut
apakah
sama
atau
berbeda?apakah
kalian tahu apa fungsi daun untuk
tumbuhan”? (eksplorasi)
2. Guru menetapkan satu pertanyaan/
permasalahan yang akan di pecahkan
yaitu
“struktur
daun
dan
bantuan
guru
fungsinya”.(eksplorasi)
3. Siswa
dengan
merumuskan
hipotesis
awal
atau
dugaan sementara tentang jawaban dari
pertanyaan yang dimunculkan. Seperti:
bentuk daun berbeda-beda ada yang
Merumuskan
melengkung, menjari dsb.(elaborasi)
hipotesis
Mengumpulkan
data
1. Guru membagikan kepada masingmasing siswa satu daun yang berbeda
bentuknya
dan
lembar
kerja.
(elaborasi)
2. Guru membimbing siswa mengisi
lembar
kerja
yang
disediakan
berdasarkan daun yang dimiliknya.
(elaborasi)
3. Guru
meminta
siswa
untuk
menggambar daun yang sudah di
bagikan
(eksplorasi)
pada
lembar
kerja.
34
4. Guru membimbing siswa menunjukan
struktur daun (tulang daun, tangkai
daun, bentuk kuncup, bentuk samping
daun, bentuk daun, dsb). (elaborasi)
5. Guru meminta siswa membaca buku
paket
yang
memperoleh
dimilikinya
untuk
informasi
tentang
macam-macam bentuk tulang daun
dan fungsi daun.(eksplorasi)
6. Berdasarkan data yang diperoleh siswa
menemukan nama bentuk daun yang
Menguji
hipotesis
dimilikinya. (eksplorasi)
7. Setelah menemukan nama bentuk daun
yang dimilikinya guru meminta siswa
mencocokan dengan hipotesis awal
yang telah ditentukan, apakah jawaban
yang diperoleh sesuai dengan yang ada
pada
hipotesis
awal
atau
tidak.
(eksplorasi)
Kesimpulan
1. Siswa dengan bentuk daun yang
berbeda-beda dan
membacakan hasil
pengamatannya pada teman lain di
depan kelas. (elaborasi)
2. Guru mengkonfirmasi jawaban siswa
apabila masih terdapat jawaban yang
kurang tepat. (konfirmasi)
3. Siswa
dan
guru
membuat
kesimpulan/rangkuman bersama-sama
tentang nama bentuk-bentuk daun
berdasarkan jawaban dan fungsi daun.
(elaborasi)
35
Penutup
Penutup
Evaluasi (tes tertulis berbentuk pilihan
ganda)
36
Tabel 3.5
Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran
Menggunakan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Siklus I
Kegiatan Guru
No.
1.
Kegiatan siswa yang diamati
Pendahuluan
a. Guru dan siswa berdo’a bersama sesuai
dengan kepercayaan masing-masing.
b. Guru mengucapkan salam.
c. Absensi.
d. Apersepsi,
dengan
memberikan Siswa mengikuti kegiatan dengan
berberapa pertanyaan yang berhubungan seksama.
dengan materi, dengan menggunakan
media gambar.
e. Guru
menyampaikan
pembelajaran.
f. Guru
tujuan Siswa memperhatikan tujuan
pembelajaran yang di sampaikan.
menginformasikan/menjelaskan Siswa mendengarkan penjelasan guru
topik dan proses pembelajaran yang tentang topik dan proses pembelajaran
akan dilakukan pada pembelajaran kali yang akan dilakukan.
Keterangan
37
ini.
Tahap 1: Merumuskan pertanyaan atau
masalah
a. Guru
memberikan
beberapa 1. Siswa menyimak pertanyaan yang
pertanyaan/ permasalahan yang sesuai
dengan materi pembelajaran.
diberikan guru.
2. Siswa
menjawab
pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan oleh guru.
b. Guru menetapkan satu pertanyaan/
permasalahan yang akan di pecahkan
yaitu “struktur daun dan fungsinya”.
Tahap 2: Merumuskan Hipotesis
Siswa dengan bantuan guru merumuskan
Siswa terlibat aktif dalam memberikan
hipotesis awal atau dugaan sementara
hipotesis berdasarkan permasalahn yang
tentang jawaban dari pertanyaan yang
telah ditetapkan.
dimunculkan. Seperti: bentuk daun
berbeda-beda ada yang melengkung,
menjari dsb.
Tahap 3: Mengumpulkan Data
38
a. Guru membagikan kepada masingmasing siswa satu daun yang berbeda
bentuknya dan lembar kerja. (elaborasi)
b. Guru menjelaskan kepada siswa cara Siswa menyimak penjelasan guru tentang
mengisi lembar kerja yang disediakan.
c. Guru
meminta
siswa
cara mengerjakan lembar kerja.
untuk Siswa menggambar daun yang
menggambar daun yang sudah di dimiliknya sesuai dengan perintah guru.
bagikan pada lembar kerja.
d. Guru membimbing siswa menunjukan Siswa mengikuti bimbingan yang
struktur daun (tulang daun, tangkai diberikan guru dalam melengkapi lembar
daun, bentuk kuncup, bentuk samping kerja.
daun, bentuk daun, dsb). (elaborasi)
e. Guru meminta siswa membaca buku Siswa membaca buku paketnya masingpaket
yang
dimilikinya
untuk masing untuk memperoleh informasi.
memperoleh informasi tentang macammacam bentuk tulang daun dan fungsi
daun.
f. Berdasarkan data yang diperoleh siswa Siswa dapat menemukan nama bentuk
39
menemukan nama bentuk daun yang tulang daun yang dimiliknya berdasarkan
dimilikinya.
informasi dalam buku.
Tahap 4 : Menguji Hipotesis
Guru meminta siswa untuk mencocokan
Siswa mencocokan hasilnya dengan
hasil pengamatannya dengan hipotesis
hipotesis yang sudah ditetapkan diawal.
awal yang telah ditentukan.
Tahap 5: Kesimpulan
a. Guru meminta beberapa siswa untuk Beberapa siswa mampu maju ke depan
maju
membacakan
hasil kelas membacakan hasil pengamatnanya.
pengamatannya.
b. Guru membuat kesimpulan/rangkuman Siswa menuliskan rangkuman yang
berdasarkan hasil jawaban siswa yang dibuat oleh guru.
telah maju.
7.
Penutup
Guru melakukan evaluasi (tes tertulis
Siswa mengerjakan soal tes yang di
berbentuk pilihan ganda)
berikan
40
Tabel 3.6
Kisi-kisi Lembar Observasi Pengajar dalam Kegiatan Pembelajaran
Menggunakan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Siklus II
Sintak
Aspek yang Diamati
Keterlaksanaan
Ya
Kegiatan Awal
1. Guru dan siswa berdo’a bersama sesuai
dengan kepercayaan masing-masing.
2. Guru mengucapkan salam.
3. Absensi.
4. Mengajak siswa bernyanyi bersama lagu
“Lihat Kebunku” kemudian melakukan
tanya jawab berkaitan dengan lirik lagu
yaitu tentang bunga.
5. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
6. Guru
menginformasikan/menjelaskan
topik dan proses pembelajaran yang akan
dilakukan pada pembelajaran kali ini.
Merumuskan
Kegiatan Inti
pertanyaan atau 7. Guru memunculkan beberapa pertanyaan/
masalah
permasalahan yang sesuai dengan materi
pembelajaran.
8. Guru
menetapkan
satu
pertanyaan/
permasalahan yang akan di pecahkan
yaitu “apa saja struktur/ciri-ciri bunga
dan fungsinya”?.
Merumuskan
Siswa dengan bantuan guru merumuskan
Hipotesis
hipotesis awal atau dugaan sementara tentang
jawaban dari pertanyaan yang dimunculkan.
Tidak
41
Seperti: bunga memiliki mahkota, tangkai
bunga, kelopak dsb.
Mengumpulka
n Data
1. Guru
membagikan
kepada
masing-
masing siswa gambar bunga.
2. Guru membimbing siswa mengisi lembar
kerja yang telah diberikan.
3. Guru meminta siswa untuk menggambar
ulang
gambar
bunga
yang
sudag
diberikan.
4. Guru
membimbingan
siswa
mengisi
lembar kerja yang disediakan dengan
menunjukan struktur bunga yang telah di
gambar (bagian-bagian
bunga; putik,
benang sari, mahkota, kelopak, tangkai
dsb.)
5. Berdasarkan
pengamatan
siswa
menemukan nama bagian-bagian bunga.
6. Guru meminta siswa membaca buku
paket
yang
dimilikinya
untuk
memperoleh informasi tentang fungsi dari
bagian-bagian bunga.
7. uru meminta siswa untuk mengisi kolom
fungsi bunga
Menguji
Guru bersama siswa mencocokan bersama
Hipotesis
nama bagian-bagian bunga yang diamati
dengan hipotesis awal yang telah ditentukan,
apakah jawaban
yang diperoleh sesuai
dengan yang ada pada hipotesis awal atau
tidak.
Kesimpulan
1. Guru meminta beberapa siswa untuk
42
maju membacakan hasil pengamatannya.
2. Guru membuat kesimpulan/rangkuman
berdasarkan hasil jawaban siswa yang
telah maju.
Penutup
Guru
melakukan
evaluasi
berbentuk pilihan ganda)
(tes
tertulis
43
Tabel 3.7
Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran dengan
Menggunkan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Siklus II
No.
1.
Kegiatan Guru
Kegiatan siswa
Pendahuluan
a. Guru dan siswa berdo’a bersama sesuai dengan
kepercayaan masing-masing.
b. Guru mengucapkan salam.
c. Absensi.
d. Mengajak siswa bernyanyi bersama lagu “Lihat Siswa mengikuti kegiatan dengan
Kebunku” kemudian melakukan tanya jawab seksama.
berkaitan dengan lirik lagu yaitu tentang bunga.
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Siswa memperhatikan tujuan
pembelajaran yang disampaikan.
f. Guru menginformasikan/menjelaskan topik dan Siswa mendengarkan penjelasan
proses pembelajaran yang akan dilakukan pada guru tentang topik dan proses
pembelajaran kali ini.
Tahap 1: Merumuskan pertanyaan atau masalah
pembelajaran yang akan dilakukan.
Keterangan
44
a. Guru
memunculkan
permasalahan
yang
beberapa
sesuai
pertanyaan/ 3. Siswa menyimak pertanyaan yang
dengan
materi
pembelajaran.
diberikan guru.
4. Siswa menjawab pertanyaanpertanyaan yang diberikan oleh
guru.
b. Guru menetapkan satu pertanyaan/ permasalahan
yang
akan
di
pecahkan
yaitu
“apa
saja
struktur/ciri-ciri bunga dan fungsinya?.”
Tahap 2: Merumuskan Hipotesis
Siswa dengan bantuan guru merumuskan hipotesis Siswa terlibat aktif dalam
awal atau dugaan sementara tentang jawaban dari memberikan hipotesis berdasarkan
pertanyaan
yang
dimunculkan.
Seperti:
bunga permasalahan yang telah ditetapkan.
memiliki mahkota, tangkai bunga, kelopak dsb.
Tahap 3: Mengumpulkan Data
a. Guru membagikan kepada masing-masing siswa
gambar bunga.
b. Guru membimbing siswa mengisi lembar kerja Siswa menyimak penjelasan guru
yang telah diberikan.
tentang cara mengerjakan lembar
45
kerja.
c. Guru meminta siswa untuk menggambar ulang Siswa menggambar bunga yang
gambar bunga yang sudag diberikan.
dimiliknya sesuai dengan perintah
guru.
d. Guru membimbingan siswa mengisi lembar kerja Siswa mengikuti bimbingan yang
yang disediakan dengan menunjukan struktur diberikan guru dalam melengkapi
bunga yang telah di gambar (bagian-bagian lembar kerja.
bunga; putik, benang sari, mahkota, kelopak,
tangkai dsb.)
e. Guru meminta siswa membaca buku paket yang Siswa membaca buku paketnya
dimilikinya untuk memperoleh informasi tentang masing-masing untuk memperoleh
fungsi dari bagian-bagian bunga.
informasi.
f. Guru meminta siswa untuk mengisi kolom fungsi Siswa dapat menemukan nama
bunga
bentuk tulang daun yang dimiliknya
berdasarkan informasi dalam buku.
Tahap 4 : Menguji Hipotesis
Guru bersama siswa mencocokan bersama nama Siswa mencocokan hasilnya dengan
bagian-bagian bunga yang diamati dengan hipotesis hipotesis yang sudah ditetapkan
46
awal yang telah ditentukan, apakah jawaban yang diawal.
diperoleh sesuai dengan yang ada pada hipotesis
awal atau tidak.
Tahap 5: Kesimpulan
a. Guru meminta beberapa siswa untuk maju Beberapa siswa mampu maju ke
membacakan hasil pengamatannya.
depan kelas membacakan hasil
pengamatnanya.
b. Guru
membuat
kesimpulan/rangkuman Siswa menuliskan rangkuman yang
berdasarkan hasil jawaban siswa yang telah maju.
7.
dibuat oleh guru.
Penutup
a. Guru melakukan evaluasi (tes tertulis berbentuk Siswa mengerjakan soal tes yang di
pilihan ganda)
berikan
47
Tabel 3.8
Pedoman Penilaian Lembar Kerja Siswa
untuk Penilaian Psikomotorik Siklus I & II
Kriteria
- Megerjakan semua langkah
Baik Sekali
Baik
Cukup
Kurang
(A)
(B)
(C)
(D)
Memenuhi Memenuhi Memenuhi
Tidak
pembelajaran inkuri sesuai
semua
3 dari 4
2 dari 3
memenuhi
dengan bimbingan guru.
kriteria
kriteria
kriteria
4 kriteria
- Gambar daun terlihat rapi,
tidak banyak coretan atau
bekas penghapus.
- Kesesuaian antara gambar
daun dengan keterangan
gambar.
- kerapian dan kerajinan
dalam menulis keterangan
dan kesimpulan
Siklus II pedoman penilaian lembara kerja untuk psikomotorik ini
sama dengan siklus I, hanya saja jika pada siklus I dengan gambar daun
pada siklus II dengan menggunakan gambar bunga.
3.4.3
Instrument Pengumpulan Data
3.4.3.1 Uji Validitas
Soal evaluasi yang diberikan disetiap akhir siklus dalam penelitian
terlebih dahulu harus dilakukan uji coba agar soal yang diujikan benarbenar soal yang valid. Menurut Basuki & Haryanto (2014:242) validitas
merupakan suatu ukuran yang menunjukan keabsahan sesuatu. Suatu tes
disebut valid jika benar-benar mengukur apa yang hendak diukur. Analisis
validitas dengan komputer dapat dilakukan dengan menggunkan program
SPSS (Statistical Package for Social Sience) for windows versi 17,0.
Untuk analisis validitas dengan bantuan SPSS dilakukan langkah-langkah
47
48
membuka program, memasukan data (entry data), mengolah data (klik
analys scale reliability analysis statistic scale if item deleted),
dan menganalisi output (Wardani, Slameto dan Winanto 2012:361).
Menurut Wardani, Slameto dan Winanto (2012: 344) dalam
melaksanakan uji validitas suatu butir soal dikatakan valid jika memiliki
koefisien validitas positif dan mendekati angka 1,00, namun pada
kenyataaanya koefisien validitas tidak pernah mencapai satu untuk itu
dibuat tabel pedoman penafsiran validitas soal sebagai berikut.
Tabel 3.9
Rentang Indeks Validitas
No.
Indeks
Intrepretasi
1.
0,81 – 1,00
Sangat tinggi
2.
0,61 – 0,80
Tinggi
3.
0,41 – 0,60
Cukup
4.
0,21 – 0,40
Rendah
5.
0,00 – 0,20
Sangat rendah
Uji validitas dalam penelitian ini memakai uji validitas berdasarkan
kriteria, dalam pengujian bukti validitas oleh adanya hubungan antara skor
tes dengan skor kriteria seperti pada Tabel 3.8. Berdasarkan uji validitas
dan penafsiran hasil maka diperoleh data soal yang valid sebagai berikut.
Peneliti menggunkan batasan nilai koefisien validitas yang ditentukan oleh
Azwar dalam Priyatno (2010:90) bahwa soal yang dikatakan valid yang
memiliki nilai koefisien 0,30.
Uji validitas dilakukan di MI Rembes 01 Kecamatan Bringin
Kabupaten Semarang pada siswa kelas IV, uji validitas dilakukan di MI
tersebut karena siswa kelas IV di MI tersebut sudah memperoleh materi
yang sesuai dengan KD dalam soal uji validitas. Kemudian hasil pengujian
diinput dan dianalisis dengan menggunakan program SPSS sehingga,
diperoleh soal yang benar-benar valid yang dapat digunakan sebagai alat
48
49
evaluasi pada akhir setiap siklus. Hasil uji validitas siklus I dan siklus II
ditunjukan pada Tabel 3.10 dan 3.11 di bawah ini.
Tabel 3.10
Hasil Uji Validitas Soal Tes Siklus I
Hasil Uji Validitas
No.
1.
2.
Indikator
Nomor Item
Siswa dapat menunjukan
2, 10, 11, 12,
2, 10, 11, 12,
bagian-bagian daun.
13, 17,20, 21
13, 20, 21.
Siswa dapat menyebutkan
bentuk-bentuk
daun
berdasarkan tulang daunnya.
3.
Valid
4, 9, 16, 26,
28
Tidak
Valid
17
4, 26, 28.
9, 16.
15, 23, 30.
5, 6.
Siswa dapat menyebutkan
contoh tumbuhan dari
5, 6, 15, 23,
bentuk daun yang dimiliki
30
tumbuhan tersebut
4.
Siswa dapat menyebutkan
zat yang terkandung didalam
1, 24
1, 24.
daun dan bagian daun.
5.
Siswa dapat menjelaskan
3, 7, 19, 25,
fungsi daun.
6.
29
Siswa dapat menjelaskan
8, 14, 18, 22,
proses fotosistesis yang
27
terjadi di daun.
Jumlah
30
7, 25, 29
3, 19
14, 22, 27
8, 18.
21
9
Hasil uji validitas soal siklus I sangat beragam ada yang memiliki
nilai koefisien validitas sangat tinggi, tinggi maupun sedang. Langkah
selanjutnya dari 21 soal yang valid 20 soal digunakan sebagai soal tes
49
50
siklus I yang diberikan secara urut dari nomer 1-20. Dan soal yang tidak
valid dihapus atau tidak digunakan untuk soal tes.
Tabel 3.11
Hasil Uji Validitas Soal Tes Siklus II
No
1.
Indikator
Siswa
dapat
Hasil Uji Validitas
Nomor Item
menunjukan
bagian-bagian bunga.
Valid
Tidak Valid
2, 3, 4, 6, 7, 2, 3, 4, 7, 6, 17, 18, 20,
13, 15, 17, 13, 15, 21.
22, 23.
18, 20, 21,
22, 23.
2.
3.
Siswa dapat menyebutkan
5, 8, 9, 11, 8, 9, 11, 12, 5, 25
fungsi
12, 25, 26, 25, 26, 28,
dari
bagian-bagian
bunga.
28, 30.
30.
Siswa dapat menyebutkan
1, 19.
1, 19.
contoh
tumbuhan
yang
memiliki bunga sempurna
dan tidak sempurna.
4.
Siswa dapat menyebutkan
10, 14, 16, 10, 14, 16,
menjelaskan fungsi bunga
24, 27, 29.
24, 27, 29.
bagi tumbuhan dan manusia
Jumlah
30
22
8
Hasil uji validitas soal siklus I sangat beragam ada yang memiliki
nilai koefisien validitas sangat tinggi, tinggi maupun sedang. Langkah
selanjutnya dari 22 soal yang valid 20 soal digunakan sebagai soal tes
siklus II yang diberikan secara urut dari nomer 1-20. Dan 8 soal yang tidak
valid dihapus atau tidak digunakan untuk soal tes.
50
51
3.4.3.2 Uji Reliabilitas
Setelah
dilakukan
uji
validitas
selanjutnya
dilakukan
uji
reliabilitas, uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan alat
ukur memberikan hasil pengukuran yang kostan atau ajeg. Seperti yang
dikemukakan oleh Basuki & Haryanto (2014:99) reliable atau Reliability
artinya dapat dipercaya. Suatu tes dikatakan dapat dipercaya apabila hasil
yang dicapai oleh tes itu konsisten atau ajeg, tidak menunjukan perubahan
perubahan yang berarti.
Ketententuan reliabilitas soal pada penelitian ini mengacu kepada
rentang indeks reliabilitas yang dikemukakan oleh George dan Mallerry
dalam Azwar (2005:29) yang mengikuti ketentuan sebagai berikut:
Tabel 3.12
Rentang Indeks Reliabilitas
No.
1.
2.
a 0,7
Indeks
Intrepretasi
Tidak dapat diterima
0,7 < a 0,8
3.
0,8 < a 0,9
4.
a > 0,9
Dapat diterima
Reliabilitas bagus
Reliabilitas memuaskan
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas soal maka diperoleh hasil
uji reliabilitas sebagai berikut:
Tabel 3.13
Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.962
30
Dari Tabel 3.12 yang diperoleh dari hasil pengolah data
dengan SPSS diperoleh angka Cronbach’a Alpha sebesar 0,962 jika
dilihat dalam Tabel rentang indeks koefisien reliabilitas sebesar 0,962
51
52
termasuk dalam kategori reliabilitas memuaskan. Hal ini berarti
instrumen soal memiliki tingkat reliabilitas yang sangat reliabel dan
dapat digunakan dalam penelitian siklus I.
Tabel 3.14
Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.935
30
Dari Tabel 3.13 yang diperoleh dari hasil pengolah data
dengan SPSS diperoleh angka Cronbach’a Alpha sebesar 0,935 jika
dilihat dalam Tabel rentang indeks koefisien reliabilitas sebesar 0,935
termasuk dalam kategori reliabilitas memuaskan. Hal ini berarti
isntrumen soal memiliki tingkat reliabilitas yang sangat reliabel dan
dapat digunakan dalam penelitian siklus II.
3.4.3.3 Uji Tingkat Kesukaran Soal
Slameto (2001) mengatakan tingkat kesukaran adalah angka yang
menunjukan proposi peserta didik yang menjawab betul suatu butir soal.
Semakin besar nilai kesuakaran soal berarti soal tersebut semakin mudah,
demikian juga sebaliknya semakin rendah tingkat kesuakaran soal berarti
soal tersebut semakin sulit. Tingkat kesukaran soal adalah peluang
menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu. tingkat
kesukaran ini biasnya dinyatakan dalam bentuk indeks tingkat kesukaran
yang dilambangkan dengan huruf (P). Tingkat kesuakaran soal ini dapat
dihitung dengan rumus seperti berikut ini.
P=
B
N
Keterangan:
P = tingkat kesukaran soal (proposi peserta didik yang menjawab benar)
B = jumlah peserta didik yang menjawab benar.
52
53
N = jumlah peserta didik
Tingkat kesukaran dinyatakan dalam bentuk proporsi yang
besarnya berikisar 0,00-1,00 Aiken (dalam Wardani, Slameto dan
Winanto, 2012:338). Tingkat kesukaran soal dapat ditentukan dengan
menggunakan Tabel berikut ini.
Tabel 3.15
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Soal Post Test
Rentang Nilai
Tingkat Kesuakaran
0.00-0.25
Sukar
0.26-0.75
Sedang
0.76-1.00
Mudah
Uji tingkat kesukaran soal dalam penelitian ini dihitung dengan
menggunaka Microsoft Office Excel 2007. Hasil perhitungan tingkat
kesukaran soal siklus I diperoleh hasil soal dengan tingkat kesukaran
mudah berjumlah 14, sedang 14 dan sulit 2 soal, untuk lebih lengkapnya
dapat dilihat pada (lampiran 124 hal.167). hasil perhitungan tingkat
kesukaran soal siklus II diperoleh hasil soal dengan tingkat kesukaran
mudah berjumlah 9 soal dan sedang 21 soal, untuk lebih lengkapnya dapat
dilihat pada (lampiran 25 hal. 168).
Hasil uji kesukaran soal post test didapatkan hasil yang belum
seimbang antara jumlah soal yang memiliki tingkat kesukaran mudah,
sedang dan sulit antara siklus I dan siklus II. Diharapkan untuk penelitian
selanjutnya sebelum melakukan tes, terlebih dahulu dilakukan uji
kesukaran soal agar soal tes yang diberikan memiliki jumlah soal dengan
tingkat kesuakaran yang seimbang antara siklus I dan siklus II. Sehingga,
hasil penelitian yang diperoleh benar-benar valid.
3.5 Indikator Kinerja
Indikator
kinerja
adalah
tolak
ukur
keberhasilan
perbaikan
pembelajaran yang ingin dicapai dalam suatu penelitian. Dengan melihat latar
belakang masalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA dengan menggunakan
53
54
pendekatan inkuiri tipe inkuiri terbimbing, dengan kriteria ketuntasan minimal
(KKM) 75 maka ditentukan indikator kinerja sebagai berikut:
Hasil belajar siswa yang diajukan sebagai acuan atau tolak ukur dalam
peningkatan hasil belajar siswa dengan pendekatan pembelajaran inkuiri tipe
inkuiri terbimbing apabila ketuntasan siswa mencapai 80% ≥75.
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik
Analisis
data
pada
penelitian
ini
dilakukan
dengan
menggunakan deskripsi analisis kuantitatif dan deskripsi kualitatif.
3.6.1
Deskripsi Kuantitatif
Deskripsi kuantitatif merupakan teknik analisis data berupa penyajian
data dalam bentu nilai atau persentase untuk mengetahui hasil belajar yang
dicapai siswa dalam proses pembelajaran. Peneliti juga menggunkaan data
nilai pra siklus yang diperoleh dari guru kelas yang bersangkutan yang
berguna untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dari pra siklus,
siklus 1 sampai siklus II. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau
persentase keberhasilan belajar siswa pada setiap akhir proses pembelajaran
prasiklus diberikan soal evaluasi berupa tes tertulis dalam bentuk pilihan
ganda, hasil analisis dilihat dari rata-rata nilai siswa dalam setiap siklus
tersebut dengan statistic sederhana sebagai berikut:
Nilai Rata − rata =
Jumlah nilai semua siswa
Jumlah siswa
Bentuk persentase dengan rumus statistik menurut Annas (2012:43)
sebagai berikut,
Persentase =
F
x 100
N
Keterangan :
P
= angka persentase
F
= frekuensi/jumlah yang akan dicari persentasenya
N
= jumlah semua frekuensu/banyaknya individu (siswa)
54
55
Menentukan persentase ketuntasan dan ketidaktuntasan secara
klasikal, dengan mengunakan rumus sebagai berikut:
Ketuntasan klasikan =
ketidaktuntasan klasikan =
Jumlah siswa yang tuntas
x 100
Jumlah semua siswa
Jumlah siswa yang tidak tuntas
x 100
Jumlah semua siswa
Ketuntasan dan ketidaktuntasan diperoleh dari hasil perhitungan
dengan kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan, sehingga, hasil
belajar siswa dikelompokan menjadi dua golongan yaitu:
1. Tuntas
= Nilai 75
2. Tidak tuntas
= Nilai < 75
3.6.2
Deskripsi Kualitatif
Data deskriptif kualitatif merupakan data hasil observasi terhadap
kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran baik siklus I maupun
siklus II dengan menggunakan pendekatan inkuiri tipe inkuiri terbimbing.
Hasil tersebut berupa kekurangan maupun kelebihan yang terjadi selama
pembelajaran berlangsung yang diamati oleh observer.
55
METODE PENELITIAN
3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian
3.1.1
Latar Penelitian
3.1.1.1 Tempat Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK)
untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilakukan di SD
Negeri Sidorejo Lor 07 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, pada kelas IV
Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017. Lokasi SDN Sidorejo Lor 07
sangat strategis karena dekat dengan pemukiman warga dan terletak di
pinggir jalan raya salatiga-muncul sehingga memudahkan peserta didik
untuk menjangkau sekolah. Sarana dan prasarana yang ada di SDN
Sidorejo Lor 07 cukup lengkap.
Prasarana yang dimiliki sekolah yaitu 6 ruang kelas, 1 kantor
kepala sekolah, 1 kantor guru dan TU, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang
komputer, 5 WC/kamar mandi siswa, 1 WC/kamar mandi guru, kantin,
tempat parkir, dan halaman sekolah yang cukup luas untuk digunakan
sebagai upacara dan berbagai aktivitas siswa lain.
3.1.1.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada semester I tahun pelajaran 2016/2017.
Waktu penelitian dilakukan dari bulan September sampai Januari.
Penentuan waktu ini mengacu pada kalender pendidikan dan waktu
pembelajaran PPL, karena penelitian ini dilakukan bersamaan dengan PPL
dan penelitian tindakan kelas memerlukan waktu yang cukup lama karena
dilakukan dalam beberapa siklus, masing-masing siklus dilaksanakan satu
pertemuan dengan alokasi waktu 3 JP.
Adapun prosedur penelitian dilakukan dengan penyusunan rencana
tindakan (proposal), pelaksanaan (penelitian) dan pelaporan hasil. Untuk
alokasi rincian waktu dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.
22
23
Tabel 3.1
Alokasi Waktu Penelitian
No
1.
Tahap
September
Oktober
Pelaksanaan
1 2 3 4
1 2 3 4
November
Desember
Januari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Proposal PTK
Siklus I
2.
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
Siklus II
3.
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
4.
Pelaporan
Tabel 3.1 di atas dapat diketahui bahwa penelitian tindakan kelas
ini dilaksanakan selama kurang lebih 5 bulan dari bulan september sampai
januari. Bulan september digunakan untuk menyusun proposal penelitian.
Bulan oktober digunakan untuk penyusunan skripsi BAB I, II, dan III,
serta perencanaan lain yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian yang
akan dilaksanakan awal november, seperti penyusunan soal evaluasi yang
akan diuji validitas dan reliabilitasnya di MI Rembes Kec. Bringin pada
minggu ke-4 oktober, menyusun RPP, menyusun lembar observasi
pelaksanaan pembelajaran oleh guru dan siswa, dsb. Bulan november
minggu ke-2 mulai dilaksanakan penelitian siklus I dan awal desember
pelaksanaan siklus II, selanjutnya minggu ke-2 desember samapai januari
digunakan untuk menyusunan BAB IV dan V serta persiapan ujian.
24
3.1.2
Karakteristik Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Sidorejo Lor 07
Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga yang berjumlah 44 siswa, yang terdiri
dari 23 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan. Semua siswa kelas IV
beragama islam dan berumur rata-rata 10-12 tahun.
Subjek penelitian sebagain besar berdomisili di daerah sekitar SD
Negeri Sidorejo Lor 07 seperti: Candi, Sraten, Pulutan dan berbagai daerah
lain yang berada di Kota Salatiga, sebagian besar siswa memilih sekolah di
SD Negeri Sidorejolor 07 karena prestasi sekolah yang dianggap lebih
baik dari pada sekolah-sekolah lain yang ada disekitarnya.
Dilihat dari kondisi ekonominya, subjek penelitian berada di dalam
kategori sosial ekonomi yang mampu yang dibuktikan dengan besarnya
uang saku yang diterima anak rata-rata 7000-15.000 per hari. Berdasarkan
wawancara sebagian besar orangtua siswa berkerja sebagai pegawai
maupun buruh, sehingga dalam keseharian siswa kurang mendapat
perhatian dari orang tua.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel bebas (independent) yang sering dilambangkan dengan X
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya
variabel terikat (dependent). Dalam penelitian ini terdapat variabel bebas atau
varibel yang mempengaruhi yaitu, pendekatan inkuri terbimbing
Variabel terikat (dependent) yang sering dilambangkan dengan Y
merupakan variabel yang dipegaruhi atau akibat dari treatment (perlakuan)
yang diberikan. Dalam penelitian ini variabel terikat atau yang dipengaruhi
adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri
Sidorejolor 07 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga.
3.3 Rencana Tindakan
Rencana tindakan yang akan digunkan dalam melakukan peneltian
tindakan kelas ini menggunkan model penelitian tindakan menurut Kemmis &
Taggart dalam Wiriatmadja (2008:66) yang membagi prosedur penelitian
tindakan menjadi empat tahap dalam setiap siklusnya, yaitu perencanaan
25
(planning), tindakan (acting) dan pengamatan (observasing), serta refleksi
(reflecting).
Gambar 3.1
Model Penelitian Tindakan Menurut Kemmis & Taggart
Tahap perencanaan (planning), merupakan tahap dimana peneliti
menyediakan segala sesuatu yang diperlukan dalam mendukung proses
pembelajaran IPA kelas IV. Tahap pelaksanaan (action) dan observasi
(observe),
merupakan
tahap
dimana
peneliti
melaksanaan
atau
mengimplemtasikan apa yang telah direncanakan berupa tindakan di dalam
kelas dan mengamati tindakan yang dilakukan bersamaan dengan tahap
pelaksanaan atau implementasi. Tahap refleksi (reflect), merupakan tahap
mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan, peneliti dan pengamat
berdiskusi tentang tindakan yang telah dilakukan dan merencanakan tindakan
selanjutnya. Pada tahap refleksi ini peneliti juga dapat melihat dirinya sendiri
26
untuk menemukan hal-hal yang dirasa masih kurang dan belum sesuai dengan
rencana tindakan.
Tahap refleksi ini juga peneliti dapat mengambil keputusan untuk
menghentikan
tindakan
atau
melanjutkan
tindakan
memperbaiki kekurangan pada tindakan berikutnya.
dengan
catatan
Selanjunya adapun
tahap-tahap Siklus I dan Siklus II akan dijelaskan secara rinci dan prosedur
sebagai berikut:
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan (Planning)
Meminta dan mendapat persetujuan dari pihak sekolah untuk
melaksanakan penelitian. Peneliti menetapkan seluruh rencana
tindakan untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada materi memahami
hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya dengan
menggunakan pendekatan inkuri tipe inkuiri terbimbing, adapun
langkah-langkah perencanaannya sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi masalah dalam pembelajaran yang dilakukan
guru sebelumnya.
2) Menganalisis dan menentukan masalah.
3) Merancang suatu proses pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan inkuri terbimbing sesuai dengan materi yang akan
diajarkan.
4) Menyiapkan perangkat pembelajaran (RPP, lembar kerja siswa,
lembar observasi, alat/bahan belajar dan alat evaluasi) dan tim
pengamat atau tim observasi.
5) Dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tercantum:
a. Standar Kompetensi (SK) 2. materi memahami hubungan
antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.
b. Kompetensi Dasar (KD)
2.3
Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan
dengan fungsinya
27
2.4
Menjelaskan hubungan antara bunga dengan fungsinya
c. Indikator Kerja
Hasil belajar siswa yang diajukan sebagai acuan atau
tolak ukur dalam peningkatan hasil belajar siswa dengan
pendekatan pembelajaran inkuiri tipe inkuiri terbimbing apabila
ketuntasan siswa mencapai 80% dengan KKM 75.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Action) dan Observasi (observe)
Tahap pelaksanaan tindakan yaitu melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan RPP yang telah disusun dan dan direncakaan
sebelumnya.
Pelaksaan
pembelajaran
ini
dengan
menerapkan
pendekatan inkuiri tipe inkuiri terbimbing pada KBM yang
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 3 JP (3
x 45 menit). Adapun langkah-lamgkah dalam pelaksaan dapat dirinci
sebagai berikut.
1) Melakukan tindakan sesuai dengan perencanaan yang telah
ditetapkan.
2) Melaksanakan
proses
pembelajaran
dengan
menggunakan
pendekatan inkuri terbimbing dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
- Membuka pelajaran, apersepsi, dan menyampaikan tujuan.
- Guru membagikan satu lembar daun pada masing-masing siswa
untuk di observasi dan lembar kerja.
- Guru membimbing siswa mengisi lembar kerja sesuai dengan
langkah-langkah yang telah ditetapkan.
- Guru meminta beberapa siswa maju kedepan membacakan hasil
pengamatannya.
- Guru membuat kesimpulan berdasarkan jawaban siswa.
3) Guru membagikan soal evaluasi.
4) Penutup dan refleksi
28
Observasi dilakukan pada saat PBM berlangsung dalam mata
pelajaran IPA dengan pendekatan inkuiri terbimbing. Observasi
dilakukan oleh guru kelas yang bersangkutan yaitu guru kelas IV saat
peneliti melaksanakan proses pembelajaran. Observasi dilakukan
untuk mengetahui terlaksana atau tidaknya rencana pembelajaran yang
telah ditetapkan sebelumnya dan digunakan sebagai pedoman
pelaksanaan perbaikan pada tahap selanjutnya.
c. Tahap Reflesi (Reflect)
Tahap ini dilakukan setelah pelaksanaan tidakan dan observasi
siklus I, kegatan refleksi ini dilakukan bertujuan untuk :
1) Melakukan
analisis
terhadap
semua
informasi
dan
hasil
pengamatan yang telah dilakukan guru atau observer serta hasil
pekerjaan peserta didik berupa lembar kerja dan hasil jawaban
evaluasi..
2) Membuat rencana baru untuk tindakan selanjutnya.
2. Siklus II
Pada siklus II, langkah-langkah kerja yang dilakukan oelh peneliti
sama persis dengan langkah-langkah pada siklus I, yaitu menerapakan
proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing
pada mata pelajaran IPA, namun terdapat berbedaan pada materi pokok
yang diajarkan jika pada siklus I KD 2.3 Menjelaskan hubungan antara
struktur daun tumbuhan dengan fungsinya maka pada siklus II lanjut pada
KD berikutnya yaitu KD 2.4 Menjelaskan hubungan antara bunga dengan
fungsinya. Siklus II ini merupakan hasil dari reflesi siklus I dan
merupakan penyempurnaan kekurangan-kekurangan yang ditemui pada
siklus I.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1
Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
dan data sekunder. Dimana data primer adalah data yang diperoleh dari
hasil tes terhadap siswa yang diberikan dalam penelitian pada setiap akhir
29
siklus. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil
observasi dan dokumentasi atau data dari guru yang bersangkutan.
3.4.2
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan 2 cara yaitu: teknik
tes dan teknik nontes.
1. Teknik Tes
Teknik tes digunakan oleh peneliti untuk menguji subjek untuk
mendapatkan data tentang hasil belajar peserta didik, alat yang
digunakan untuk mengumpulkan data yang akan diuji dalam penelitian
ini adalah tes formatif dalam bentuk tes pilihan ganda yang diberikan
di akhir setiap siklus. Tes diberikan kepada siswa secara individu
untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa. Sebelum dibuat
instrumennya maka sebelumnya disusun kisi-kisi soal. Kisi-kisi
merupakan deskripsi kompetensi dan materi yang akan diujikan.
Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup
dan sebagai petunjuk dalam penulisan soal. Untuk kisi-kisi soal lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.2 dan 3.3 di bawah ini.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Soal Tes IPA Siklus I
Standar Kompetensi (SK) 2. materi memahami hubungan antara
struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.
Standar
Kompetensi
Kompetensi (SK)
Dasar (KD)
2. Memahami
2.3
hubungan antra
Menjelaskan
struktur bagian
hubungan
tumbuhan
antara struktur
dengan fungsinya daun dan
fungsinya
Nomor
Indikator
Item
1.Siswa dapat menunjukan
bagian-bagian daun.
2, 10, 11,
12, 13,
17, 20,
21
2.Siswa dapat menyebutkan
bentuk-bentuk
berdasarkan
daun
tulang
4, 9, 16,
26, 28
30
daunnya.
3.Siswa dapat menyebutkan
contoh tumbuhan dari
5, 6, 15,
bentuk daun yang dimiliki
23, 30
tumbuhan tersebut
4.Siswa dapat menyebutkan
zat yang terkandung
didalam daun dan bagian
1, 24
daun.
5.Siswa dapat menjelaskan
fungsi daun.
3, 7, 19,
20, 25,
29
6.Siswa dapat menjelaskan
proses fotosistesis yang
terjadi di daun.
Jumah Soal
8, 14, 18,
22, 27
30
Tabel 3.3
Kisi-kisi Soal Tes IPA Siklus II
Standar Kompetensi (SK) 2. materi memahami hubungan antara
struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.
Standar
Kompetensi
Indikator
Nomor Item
Kompetensi (SK)
Dasar (KD)
2. Memahami
2.4
1. Siswa dapat
hubungan antra
Menjelaskan
menunjukan bagian-
13, 15, 17, 18,
struktur bagian
hubungan
bagian bunga.
20, 21, 22, 23.
tumbuhan
antara
denganfungsinya
bunga 2. Siswa
1, 2, 3, 4, 6, 7,
dapat
5, 8, 9, 11, 12,
dengan
menyebutkan fungsi
25, 26, 28, 30.
fungsinya
dari bagian-bagian
bungi.
3. Siswa dapat
1, 19.
31
menyebutkan contoh
tumbuhan yang
memiliki bunga
sempurna dan tidak
sempurna.
4. Siswa dapat
menyebutkan
10, 16,24, 27,
29.
menjelaskan fungsi
bunga bagi
tumbuhan
Jumlah Soal
30
2. Teknik Nontes
a. Observasi
Observasi atau pengamatan terhadap siswa dan guru didalam
kelas saat pembelajaran merupakan kegiatan pengamatan secara
langsung gejala-gejala subjek yang diselidiki dalam segenap aktivitas
siswa dan guru yang telah ditetapkan dalam kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan inkuri tipe inkuiri terbimbing
dengan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi ini
berfungsi sebagai tolak ukur dan refleksi untuk guru setelah selesai
mengajar disetiap siklus dan pertemuan, sehingga guru mengetahui
kekurangan dan kelebihan dalam mengajar dan peran siswa dalam
pembelajaran sudah sesuai atau belum dengan langkah-langkah model
pembelajaran inkuiri terbimbing yang telah ditetapkan. Selain itu,
lembar observasi ini juga digunakan sebagai tolak ukur peningkatan
hasil belajar dalam ranah afektif dan psikomotorik. Ranah afektif
dilihat dari hasil observasi pelaksaan pembelajaran oleh siswa,
sedangkan psikomotorik dilihat dari kerapian dalam menggambar daun
dan bunga dalam lembar kerja.
32
Kisi-kisi
observasi
keterlaksanaan
pendeketan
inkuri
terbimbing oleh guru maupun siswa, serta pedoman pengamatan
lembar kerja pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Tabel-tabel
di bawah ini.
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Observasi Pengajar dalam Pembelajaran
Menggunakan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Siklus I
Sintak Inkuiri
Keterlaksanaan
Kegiatan Guru
Terbimbing
Ya
Kegiatan Awal
1. Guru dan siswa berdo’a bersama
sesuai dengan kepercayaan masingmasing.
2. Guru mengucapkan salam.
3. Absensi.
4. Apersepsi, dengan:
Guru menampilkan gambar pohon
mangga. Guru melakukan tanya jawab
tentang bagian-bagian pohon (ada
akar, batang, daun, bunga, buah dsb).
Guru melakukan tanya jawab lagi
yang berfokus pada daun.
5. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
6. Guru menginformasikan/menjelaskan
topik dan proses pembelajaran yang
akan dilakukan pada pembelajaran kali
ini.
Kegiatan Inti
Merumuskan
1. Guru
memberikan
beberapa
Tidak
33
pertanyaan atau
pertanyaan/ permasalahan yang sesuai
masalah
dengan materi pembelajaran.
“Pernahkah kalian mengamati bentuk
daun
yang
ada
disekeliling
kita?
Bagaimanakah bentuk daun tersebut
apakah
sama
atau
berbeda?apakah
kalian tahu apa fungsi daun untuk
tumbuhan”? (eksplorasi)
2. Guru menetapkan satu pertanyaan/
permasalahan yang akan di pecahkan
yaitu
“struktur
daun
dan
bantuan
guru
fungsinya”.(eksplorasi)
3. Siswa
dengan
merumuskan
hipotesis
awal
atau
dugaan sementara tentang jawaban dari
pertanyaan yang dimunculkan. Seperti:
bentuk daun berbeda-beda ada yang
Merumuskan
melengkung, menjari dsb.(elaborasi)
hipotesis
Mengumpulkan
data
1. Guru membagikan kepada masingmasing siswa satu daun yang berbeda
bentuknya
dan
lembar
kerja.
(elaborasi)
2. Guru membimbing siswa mengisi
lembar
kerja
yang
disediakan
berdasarkan daun yang dimiliknya.
(elaborasi)
3. Guru
meminta
siswa
untuk
menggambar daun yang sudah di
bagikan
(eksplorasi)
pada
lembar
kerja.
34
4. Guru membimbing siswa menunjukan
struktur daun (tulang daun, tangkai
daun, bentuk kuncup, bentuk samping
daun, bentuk daun, dsb). (elaborasi)
5. Guru meminta siswa membaca buku
paket
yang
memperoleh
dimilikinya
untuk
informasi
tentang
macam-macam bentuk tulang daun
dan fungsi daun.(eksplorasi)
6. Berdasarkan data yang diperoleh siswa
menemukan nama bentuk daun yang
Menguji
hipotesis
dimilikinya. (eksplorasi)
7. Setelah menemukan nama bentuk daun
yang dimilikinya guru meminta siswa
mencocokan dengan hipotesis awal
yang telah ditentukan, apakah jawaban
yang diperoleh sesuai dengan yang ada
pada
hipotesis
awal
atau
tidak.
(eksplorasi)
Kesimpulan
1. Siswa dengan bentuk daun yang
berbeda-beda dan
membacakan hasil
pengamatannya pada teman lain di
depan kelas. (elaborasi)
2. Guru mengkonfirmasi jawaban siswa
apabila masih terdapat jawaban yang
kurang tepat. (konfirmasi)
3. Siswa
dan
guru
membuat
kesimpulan/rangkuman bersama-sama
tentang nama bentuk-bentuk daun
berdasarkan jawaban dan fungsi daun.
(elaborasi)
35
Penutup
Penutup
Evaluasi (tes tertulis berbentuk pilihan
ganda)
36
Tabel 3.5
Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran
Menggunakan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Siklus I
Kegiatan Guru
No.
1.
Kegiatan siswa yang diamati
Pendahuluan
a. Guru dan siswa berdo’a bersama sesuai
dengan kepercayaan masing-masing.
b. Guru mengucapkan salam.
c. Absensi.
d. Apersepsi,
dengan
memberikan Siswa mengikuti kegiatan dengan
berberapa pertanyaan yang berhubungan seksama.
dengan materi, dengan menggunakan
media gambar.
e. Guru
menyampaikan
pembelajaran.
f. Guru
tujuan Siswa memperhatikan tujuan
pembelajaran yang di sampaikan.
menginformasikan/menjelaskan Siswa mendengarkan penjelasan guru
topik dan proses pembelajaran yang tentang topik dan proses pembelajaran
akan dilakukan pada pembelajaran kali yang akan dilakukan.
Keterangan
37
ini.
Tahap 1: Merumuskan pertanyaan atau
masalah
a. Guru
memberikan
beberapa 1. Siswa menyimak pertanyaan yang
pertanyaan/ permasalahan yang sesuai
dengan materi pembelajaran.
diberikan guru.
2. Siswa
menjawab
pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan oleh guru.
b. Guru menetapkan satu pertanyaan/
permasalahan yang akan di pecahkan
yaitu “struktur daun dan fungsinya”.
Tahap 2: Merumuskan Hipotesis
Siswa dengan bantuan guru merumuskan
Siswa terlibat aktif dalam memberikan
hipotesis awal atau dugaan sementara
hipotesis berdasarkan permasalahn yang
tentang jawaban dari pertanyaan yang
telah ditetapkan.
dimunculkan. Seperti: bentuk daun
berbeda-beda ada yang melengkung,
menjari dsb.
Tahap 3: Mengumpulkan Data
38
a. Guru membagikan kepada masingmasing siswa satu daun yang berbeda
bentuknya dan lembar kerja. (elaborasi)
b. Guru menjelaskan kepada siswa cara Siswa menyimak penjelasan guru tentang
mengisi lembar kerja yang disediakan.
c. Guru
meminta
siswa
cara mengerjakan lembar kerja.
untuk Siswa menggambar daun yang
menggambar daun yang sudah di dimiliknya sesuai dengan perintah guru.
bagikan pada lembar kerja.
d. Guru membimbing siswa menunjukan Siswa mengikuti bimbingan yang
struktur daun (tulang daun, tangkai diberikan guru dalam melengkapi lembar
daun, bentuk kuncup, bentuk samping kerja.
daun, bentuk daun, dsb). (elaborasi)
e. Guru meminta siswa membaca buku Siswa membaca buku paketnya masingpaket
yang
dimilikinya
untuk masing untuk memperoleh informasi.
memperoleh informasi tentang macammacam bentuk tulang daun dan fungsi
daun.
f. Berdasarkan data yang diperoleh siswa Siswa dapat menemukan nama bentuk
39
menemukan nama bentuk daun yang tulang daun yang dimiliknya berdasarkan
dimilikinya.
informasi dalam buku.
Tahap 4 : Menguji Hipotesis
Guru meminta siswa untuk mencocokan
Siswa mencocokan hasilnya dengan
hasil pengamatannya dengan hipotesis
hipotesis yang sudah ditetapkan diawal.
awal yang telah ditentukan.
Tahap 5: Kesimpulan
a. Guru meminta beberapa siswa untuk Beberapa siswa mampu maju ke depan
maju
membacakan
hasil kelas membacakan hasil pengamatnanya.
pengamatannya.
b. Guru membuat kesimpulan/rangkuman Siswa menuliskan rangkuman yang
berdasarkan hasil jawaban siswa yang dibuat oleh guru.
telah maju.
7.
Penutup
Guru melakukan evaluasi (tes tertulis
Siswa mengerjakan soal tes yang di
berbentuk pilihan ganda)
berikan
40
Tabel 3.6
Kisi-kisi Lembar Observasi Pengajar dalam Kegiatan Pembelajaran
Menggunakan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Siklus II
Sintak
Aspek yang Diamati
Keterlaksanaan
Ya
Kegiatan Awal
1. Guru dan siswa berdo’a bersama sesuai
dengan kepercayaan masing-masing.
2. Guru mengucapkan salam.
3. Absensi.
4. Mengajak siswa bernyanyi bersama lagu
“Lihat Kebunku” kemudian melakukan
tanya jawab berkaitan dengan lirik lagu
yaitu tentang bunga.
5. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
6. Guru
menginformasikan/menjelaskan
topik dan proses pembelajaran yang akan
dilakukan pada pembelajaran kali ini.
Merumuskan
Kegiatan Inti
pertanyaan atau 7. Guru memunculkan beberapa pertanyaan/
masalah
permasalahan yang sesuai dengan materi
pembelajaran.
8. Guru
menetapkan
satu
pertanyaan/
permasalahan yang akan di pecahkan
yaitu “apa saja struktur/ciri-ciri bunga
dan fungsinya”?.
Merumuskan
Siswa dengan bantuan guru merumuskan
Hipotesis
hipotesis awal atau dugaan sementara tentang
jawaban dari pertanyaan yang dimunculkan.
Tidak
41
Seperti: bunga memiliki mahkota, tangkai
bunga, kelopak dsb.
Mengumpulka
n Data
1. Guru
membagikan
kepada
masing-
masing siswa gambar bunga.
2. Guru membimbing siswa mengisi lembar
kerja yang telah diberikan.
3. Guru meminta siswa untuk menggambar
ulang
gambar
bunga
yang
sudag
diberikan.
4. Guru
membimbingan
siswa
mengisi
lembar kerja yang disediakan dengan
menunjukan struktur bunga yang telah di
gambar (bagian-bagian
bunga; putik,
benang sari, mahkota, kelopak, tangkai
dsb.)
5. Berdasarkan
pengamatan
siswa
menemukan nama bagian-bagian bunga.
6. Guru meminta siswa membaca buku
paket
yang
dimilikinya
untuk
memperoleh informasi tentang fungsi dari
bagian-bagian bunga.
7. uru meminta siswa untuk mengisi kolom
fungsi bunga
Menguji
Guru bersama siswa mencocokan bersama
Hipotesis
nama bagian-bagian bunga yang diamati
dengan hipotesis awal yang telah ditentukan,
apakah jawaban
yang diperoleh sesuai
dengan yang ada pada hipotesis awal atau
tidak.
Kesimpulan
1. Guru meminta beberapa siswa untuk
42
maju membacakan hasil pengamatannya.
2. Guru membuat kesimpulan/rangkuman
berdasarkan hasil jawaban siswa yang
telah maju.
Penutup
Guru
melakukan
evaluasi
berbentuk pilihan ganda)
(tes
tertulis
43
Tabel 3.7
Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran dengan
Menggunkan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Siklus II
No.
1.
Kegiatan Guru
Kegiatan siswa
Pendahuluan
a. Guru dan siswa berdo’a bersama sesuai dengan
kepercayaan masing-masing.
b. Guru mengucapkan salam.
c. Absensi.
d. Mengajak siswa bernyanyi bersama lagu “Lihat Siswa mengikuti kegiatan dengan
Kebunku” kemudian melakukan tanya jawab seksama.
berkaitan dengan lirik lagu yaitu tentang bunga.
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Siswa memperhatikan tujuan
pembelajaran yang disampaikan.
f. Guru menginformasikan/menjelaskan topik dan Siswa mendengarkan penjelasan
proses pembelajaran yang akan dilakukan pada guru tentang topik dan proses
pembelajaran kali ini.
Tahap 1: Merumuskan pertanyaan atau masalah
pembelajaran yang akan dilakukan.
Keterangan
44
a. Guru
memunculkan
permasalahan
yang
beberapa
sesuai
pertanyaan/ 3. Siswa menyimak pertanyaan yang
dengan
materi
pembelajaran.
diberikan guru.
4. Siswa menjawab pertanyaanpertanyaan yang diberikan oleh
guru.
b. Guru menetapkan satu pertanyaan/ permasalahan
yang
akan
di
pecahkan
yaitu
“apa
saja
struktur/ciri-ciri bunga dan fungsinya?.”
Tahap 2: Merumuskan Hipotesis
Siswa dengan bantuan guru merumuskan hipotesis Siswa terlibat aktif dalam
awal atau dugaan sementara tentang jawaban dari memberikan hipotesis berdasarkan
pertanyaan
yang
dimunculkan.
Seperti:
bunga permasalahan yang telah ditetapkan.
memiliki mahkota, tangkai bunga, kelopak dsb.
Tahap 3: Mengumpulkan Data
a. Guru membagikan kepada masing-masing siswa
gambar bunga.
b. Guru membimbing siswa mengisi lembar kerja Siswa menyimak penjelasan guru
yang telah diberikan.
tentang cara mengerjakan lembar
45
kerja.
c. Guru meminta siswa untuk menggambar ulang Siswa menggambar bunga yang
gambar bunga yang sudag diberikan.
dimiliknya sesuai dengan perintah
guru.
d. Guru membimbingan siswa mengisi lembar kerja Siswa mengikuti bimbingan yang
yang disediakan dengan menunjukan struktur diberikan guru dalam melengkapi
bunga yang telah di gambar (bagian-bagian lembar kerja.
bunga; putik, benang sari, mahkota, kelopak,
tangkai dsb.)
e. Guru meminta siswa membaca buku paket yang Siswa membaca buku paketnya
dimilikinya untuk memperoleh informasi tentang masing-masing untuk memperoleh
fungsi dari bagian-bagian bunga.
informasi.
f. Guru meminta siswa untuk mengisi kolom fungsi Siswa dapat menemukan nama
bunga
bentuk tulang daun yang dimiliknya
berdasarkan informasi dalam buku.
Tahap 4 : Menguji Hipotesis
Guru bersama siswa mencocokan bersama nama Siswa mencocokan hasilnya dengan
bagian-bagian bunga yang diamati dengan hipotesis hipotesis yang sudah ditetapkan
46
awal yang telah ditentukan, apakah jawaban yang diawal.
diperoleh sesuai dengan yang ada pada hipotesis
awal atau tidak.
Tahap 5: Kesimpulan
a. Guru meminta beberapa siswa untuk maju Beberapa siswa mampu maju ke
membacakan hasil pengamatannya.
depan kelas membacakan hasil
pengamatnanya.
b. Guru
membuat
kesimpulan/rangkuman Siswa menuliskan rangkuman yang
berdasarkan hasil jawaban siswa yang telah maju.
7.
dibuat oleh guru.
Penutup
a. Guru melakukan evaluasi (tes tertulis berbentuk Siswa mengerjakan soal tes yang di
pilihan ganda)
berikan
47
Tabel 3.8
Pedoman Penilaian Lembar Kerja Siswa
untuk Penilaian Psikomotorik Siklus I & II
Kriteria
- Megerjakan semua langkah
Baik Sekali
Baik
Cukup
Kurang
(A)
(B)
(C)
(D)
Memenuhi Memenuhi Memenuhi
Tidak
pembelajaran inkuri sesuai
semua
3 dari 4
2 dari 3
memenuhi
dengan bimbingan guru.
kriteria
kriteria
kriteria
4 kriteria
- Gambar daun terlihat rapi,
tidak banyak coretan atau
bekas penghapus.
- Kesesuaian antara gambar
daun dengan keterangan
gambar.
- kerapian dan kerajinan
dalam menulis keterangan
dan kesimpulan
Siklus II pedoman penilaian lembara kerja untuk psikomotorik ini
sama dengan siklus I, hanya saja jika pada siklus I dengan gambar daun
pada siklus II dengan menggunakan gambar bunga.
3.4.3
Instrument Pengumpulan Data
3.4.3.1 Uji Validitas
Soal evaluasi yang diberikan disetiap akhir siklus dalam penelitian
terlebih dahulu harus dilakukan uji coba agar soal yang diujikan benarbenar soal yang valid. Menurut Basuki & Haryanto (2014:242) validitas
merupakan suatu ukuran yang menunjukan keabsahan sesuatu. Suatu tes
disebut valid jika benar-benar mengukur apa yang hendak diukur. Analisis
validitas dengan komputer dapat dilakukan dengan menggunkan program
SPSS (Statistical Package for Social Sience) for windows versi 17,0.
Untuk analisis validitas dengan bantuan SPSS dilakukan langkah-langkah
47
48
membuka program, memasukan data (entry data), mengolah data (klik
analys scale reliability analysis statistic scale if item deleted),
dan menganalisi output (Wardani, Slameto dan Winanto 2012:361).
Menurut Wardani, Slameto dan Winanto (2012: 344) dalam
melaksanakan uji validitas suatu butir soal dikatakan valid jika memiliki
koefisien validitas positif dan mendekati angka 1,00, namun pada
kenyataaanya koefisien validitas tidak pernah mencapai satu untuk itu
dibuat tabel pedoman penafsiran validitas soal sebagai berikut.
Tabel 3.9
Rentang Indeks Validitas
No.
Indeks
Intrepretasi
1.
0,81 – 1,00
Sangat tinggi
2.
0,61 – 0,80
Tinggi
3.
0,41 – 0,60
Cukup
4.
0,21 – 0,40
Rendah
5.
0,00 – 0,20
Sangat rendah
Uji validitas dalam penelitian ini memakai uji validitas berdasarkan
kriteria, dalam pengujian bukti validitas oleh adanya hubungan antara skor
tes dengan skor kriteria seperti pada Tabel 3.8. Berdasarkan uji validitas
dan penafsiran hasil maka diperoleh data soal yang valid sebagai berikut.
Peneliti menggunkan batasan nilai koefisien validitas yang ditentukan oleh
Azwar dalam Priyatno (2010:90) bahwa soal yang dikatakan valid yang
memiliki nilai koefisien 0,30.
Uji validitas dilakukan di MI Rembes 01 Kecamatan Bringin
Kabupaten Semarang pada siswa kelas IV, uji validitas dilakukan di MI
tersebut karena siswa kelas IV di MI tersebut sudah memperoleh materi
yang sesuai dengan KD dalam soal uji validitas. Kemudian hasil pengujian
diinput dan dianalisis dengan menggunakan program SPSS sehingga,
diperoleh soal yang benar-benar valid yang dapat digunakan sebagai alat
48
49
evaluasi pada akhir setiap siklus. Hasil uji validitas siklus I dan siklus II
ditunjukan pada Tabel 3.10 dan 3.11 di bawah ini.
Tabel 3.10
Hasil Uji Validitas Soal Tes Siklus I
Hasil Uji Validitas
No.
1.
2.
Indikator
Nomor Item
Siswa dapat menunjukan
2, 10, 11, 12,
2, 10, 11, 12,
bagian-bagian daun.
13, 17,20, 21
13, 20, 21.
Siswa dapat menyebutkan
bentuk-bentuk
daun
berdasarkan tulang daunnya.
3.
Valid
4, 9, 16, 26,
28
Tidak
Valid
17
4, 26, 28.
9, 16.
15, 23, 30.
5, 6.
Siswa dapat menyebutkan
contoh tumbuhan dari
5, 6, 15, 23,
bentuk daun yang dimiliki
30
tumbuhan tersebut
4.
Siswa dapat menyebutkan
zat yang terkandung didalam
1, 24
1, 24.
daun dan bagian daun.
5.
Siswa dapat menjelaskan
3, 7, 19, 25,
fungsi daun.
6.
29
Siswa dapat menjelaskan
8, 14, 18, 22,
proses fotosistesis yang
27
terjadi di daun.
Jumlah
30
7, 25, 29
3, 19
14, 22, 27
8, 18.
21
9
Hasil uji validitas soal siklus I sangat beragam ada yang memiliki
nilai koefisien validitas sangat tinggi, tinggi maupun sedang. Langkah
selanjutnya dari 21 soal yang valid 20 soal digunakan sebagai soal tes
49
50
siklus I yang diberikan secara urut dari nomer 1-20. Dan soal yang tidak
valid dihapus atau tidak digunakan untuk soal tes.
Tabel 3.11
Hasil Uji Validitas Soal Tes Siklus II
No
1.
Indikator
Siswa
dapat
Hasil Uji Validitas
Nomor Item
menunjukan
bagian-bagian bunga.
Valid
Tidak Valid
2, 3, 4, 6, 7, 2, 3, 4, 7, 6, 17, 18, 20,
13, 15, 17, 13, 15, 21.
22, 23.
18, 20, 21,
22, 23.
2.
3.
Siswa dapat menyebutkan
5, 8, 9, 11, 8, 9, 11, 12, 5, 25
fungsi
12, 25, 26, 25, 26, 28,
dari
bagian-bagian
bunga.
28, 30.
30.
Siswa dapat menyebutkan
1, 19.
1, 19.
contoh
tumbuhan
yang
memiliki bunga sempurna
dan tidak sempurna.
4.
Siswa dapat menyebutkan
10, 14, 16, 10, 14, 16,
menjelaskan fungsi bunga
24, 27, 29.
24, 27, 29.
bagi tumbuhan dan manusia
Jumlah
30
22
8
Hasil uji validitas soal siklus I sangat beragam ada yang memiliki
nilai koefisien validitas sangat tinggi, tinggi maupun sedang. Langkah
selanjutnya dari 22 soal yang valid 20 soal digunakan sebagai soal tes
siklus II yang diberikan secara urut dari nomer 1-20. Dan 8 soal yang tidak
valid dihapus atau tidak digunakan untuk soal tes.
50
51
3.4.3.2 Uji Reliabilitas
Setelah
dilakukan
uji
validitas
selanjutnya
dilakukan
uji
reliabilitas, uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan alat
ukur memberikan hasil pengukuran yang kostan atau ajeg. Seperti yang
dikemukakan oleh Basuki & Haryanto (2014:99) reliable atau Reliability
artinya dapat dipercaya. Suatu tes dikatakan dapat dipercaya apabila hasil
yang dicapai oleh tes itu konsisten atau ajeg, tidak menunjukan perubahan
perubahan yang berarti.
Ketententuan reliabilitas soal pada penelitian ini mengacu kepada
rentang indeks reliabilitas yang dikemukakan oleh George dan Mallerry
dalam Azwar (2005:29) yang mengikuti ketentuan sebagai berikut:
Tabel 3.12
Rentang Indeks Reliabilitas
No.
1.
2.
a 0,7
Indeks
Intrepretasi
Tidak dapat diterima
0,7 < a 0,8
3.
0,8 < a 0,9
4.
a > 0,9
Dapat diterima
Reliabilitas bagus
Reliabilitas memuaskan
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas soal maka diperoleh hasil
uji reliabilitas sebagai berikut:
Tabel 3.13
Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.962
30
Dari Tabel 3.12 yang diperoleh dari hasil pengolah data
dengan SPSS diperoleh angka Cronbach’a Alpha sebesar 0,962 jika
dilihat dalam Tabel rentang indeks koefisien reliabilitas sebesar 0,962
51
52
termasuk dalam kategori reliabilitas memuaskan. Hal ini berarti
instrumen soal memiliki tingkat reliabilitas yang sangat reliabel dan
dapat digunakan dalam penelitian siklus I.
Tabel 3.14
Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.935
30
Dari Tabel 3.13 yang diperoleh dari hasil pengolah data
dengan SPSS diperoleh angka Cronbach’a Alpha sebesar 0,935 jika
dilihat dalam Tabel rentang indeks koefisien reliabilitas sebesar 0,935
termasuk dalam kategori reliabilitas memuaskan. Hal ini berarti
isntrumen soal memiliki tingkat reliabilitas yang sangat reliabel dan
dapat digunakan dalam penelitian siklus II.
3.4.3.3 Uji Tingkat Kesukaran Soal
Slameto (2001) mengatakan tingkat kesukaran adalah angka yang
menunjukan proposi peserta didik yang menjawab betul suatu butir soal.
Semakin besar nilai kesuakaran soal berarti soal tersebut semakin mudah,
demikian juga sebaliknya semakin rendah tingkat kesuakaran soal berarti
soal tersebut semakin sulit. Tingkat kesukaran soal adalah peluang
menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu. tingkat
kesukaran ini biasnya dinyatakan dalam bentuk indeks tingkat kesukaran
yang dilambangkan dengan huruf (P). Tingkat kesuakaran soal ini dapat
dihitung dengan rumus seperti berikut ini.
P=
B
N
Keterangan:
P = tingkat kesukaran soal (proposi peserta didik yang menjawab benar)
B = jumlah peserta didik yang menjawab benar.
52
53
N = jumlah peserta didik
Tingkat kesukaran dinyatakan dalam bentuk proporsi yang
besarnya berikisar 0,00-1,00 Aiken (dalam Wardani, Slameto dan
Winanto, 2012:338). Tingkat kesukaran soal dapat ditentukan dengan
menggunakan Tabel berikut ini.
Tabel 3.15
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Soal Post Test
Rentang Nilai
Tingkat Kesuakaran
0.00-0.25
Sukar
0.26-0.75
Sedang
0.76-1.00
Mudah
Uji tingkat kesukaran soal dalam penelitian ini dihitung dengan
menggunaka Microsoft Office Excel 2007. Hasil perhitungan tingkat
kesukaran soal siklus I diperoleh hasil soal dengan tingkat kesukaran
mudah berjumlah 14, sedang 14 dan sulit 2 soal, untuk lebih lengkapnya
dapat dilihat pada (lampiran 124 hal.167). hasil perhitungan tingkat
kesukaran soal siklus II diperoleh hasil soal dengan tingkat kesukaran
mudah berjumlah 9 soal dan sedang 21 soal, untuk lebih lengkapnya dapat
dilihat pada (lampiran 25 hal. 168).
Hasil uji kesukaran soal post test didapatkan hasil yang belum
seimbang antara jumlah soal yang memiliki tingkat kesukaran mudah,
sedang dan sulit antara siklus I dan siklus II. Diharapkan untuk penelitian
selanjutnya sebelum melakukan tes, terlebih dahulu dilakukan uji
kesukaran soal agar soal tes yang diberikan memiliki jumlah soal dengan
tingkat kesuakaran yang seimbang antara siklus I dan siklus II. Sehingga,
hasil penelitian yang diperoleh benar-benar valid.
3.5 Indikator Kinerja
Indikator
kinerja
adalah
tolak
ukur
keberhasilan
perbaikan
pembelajaran yang ingin dicapai dalam suatu penelitian. Dengan melihat latar
belakang masalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA dengan menggunakan
53
54
pendekatan inkuiri tipe inkuiri terbimbing, dengan kriteria ketuntasan minimal
(KKM) 75 maka ditentukan indikator kinerja sebagai berikut:
Hasil belajar siswa yang diajukan sebagai acuan atau tolak ukur dalam
peningkatan hasil belajar siswa dengan pendekatan pembelajaran inkuiri tipe
inkuiri terbimbing apabila ketuntasan siswa mencapai 80% ≥75.
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik
Analisis
data
pada
penelitian
ini
dilakukan
dengan
menggunakan deskripsi analisis kuantitatif dan deskripsi kualitatif.
3.6.1
Deskripsi Kuantitatif
Deskripsi kuantitatif merupakan teknik analisis data berupa penyajian
data dalam bentu nilai atau persentase untuk mengetahui hasil belajar yang
dicapai siswa dalam proses pembelajaran. Peneliti juga menggunkaan data
nilai pra siklus yang diperoleh dari guru kelas yang bersangkutan yang
berguna untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dari pra siklus,
siklus 1 sampai siklus II. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau
persentase keberhasilan belajar siswa pada setiap akhir proses pembelajaran
prasiklus diberikan soal evaluasi berupa tes tertulis dalam bentuk pilihan
ganda, hasil analisis dilihat dari rata-rata nilai siswa dalam setiap siklus
tersebut dengan statistic sederhana sebagai berikut:
Nilai Rata − rata =
Jumlah nilai semua siswa
Jumlah siswa
Bentuk persentase dengan rumus statistik menurut Annas (2012:43)
sebagai berikut,
Persentase =
F
x 100
N
Keterangan :
P
= angka persentase
F
= frekuensi/jumlah yang akan dicari persentasenya
N
= jumlah semua frekuensu/banyaknya individu (siswa)
54
55
Menentukan persentase ketuntasan dan ketidaktuntasan secara
klasikal, dengan mengunakan rumus sebagai berikut:
Ketuntasan klasikan =
ketidaktuntasan klasikan =
Jumlah siswa yang tuntas
x 100
Jumlah semua siswa
Jumlah siswa yang tidak tuntas
x 100
Jumlah semua siswa
Ketuntasan dan ketidaktuntasan diperoleh dari hasil perhitungan
dengan kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan, sehingga, hasil
belajar siswa dikelompokan menjadi dua golongan yaitu:
1. Tuntas
= Nilai 75
2. Tidak tuntas
= Nilai < 75
3.6.2
Deskripsi Kualitatif
Data deskriptif kualitatif merupakan data hasil observasi terhadap
kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran baik siklus I maupun
siklus II dengan menggunakan pendekatan inkuiri tipe inkuiri terbimbing.
Hasil tersebut berupa kekurangan maupun kelebihan yang terjadi selama
pembelajaran berlangsung yang diamati oleh observer.
55