BUKU PANDUAN PRAKTEK LAPANGAN DAN
BUKU PANDUAN PRAKTEK LAPANGAN
MATA KULIAH
PENGEMBANGAN PEDESAAN DAN KAWASAN
AGROWISATA
LABORATORIUM KOMUNIKASI DAN PEMBANGUNAN
MASYARAKAT
BAGIAN SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
1
PRAKTIKUM PENGEMBANGAN PEDESAAN DAN
KAWASAN AGROWISATA
Daftar presentase penilaian kegiatan praktikum
Asistensi
5%
General Prestest
10%
Kegiatan Lapangan
30%
Diskusi
10%
Laporan
20%
Responsi
25%
+
Total
100%
TATA TERTIB PRAKTIKUM
1. Seluruh rangkaian kegiatan praktikum wajib diikuti untuk semua mahasiswa
yang mengambil
mata kuliah PENGEMBANGAN PEDESAAN DAN
KAWASAN AGROWISATA,
2. Selama mengikuti praktikum, praktikan wajib memakai jas almamater dan
bersepatu,
3. Praktikan harus datang minimal 10 menit sebelum acara di mulai. Apabila
terlambat akan dikenakan sanksi sesuai kebijakan laboratorium,
4. Selama praktikum dilarang merokok dan melakukan tindakan yang dapat
mengganggu kegiatan praktikum,
5. Ketidaklengkapan tugas praktikum akan mengakibatkan nilai praktikum TL
(Tidak Lengkap),
6. Pembuatan Laporan diberikan waktu maksimal 1 minggu setelah acara
praktikum.
2
KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN
1. PRAKTEK LAPANGAN DI DESA WISATA
A. Lokasi
Praktek lapangan dilaksanakan di Desa Trimulyo, Sleman
B. Pelaksanaan
Diskusi dan penjelasan tentang sejarah dan manajemen desa wisata
akan diberikan oleh ketua desa wisata yang bersangkutan saat
mahasiswa praktikum. Mahasiswa akan diterjunkan ke lapangan secara
langsung dengan didampingi oleh dosen dan asisten. Maka dengan
demikian mahasiswa akan memperoleh gambaran situasi pengelolaan di
wilayah praktek lapangan.
C. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan metode diskusi dan wawancara
langsung kepada ketua desa wisata yang bersangkutan serta observasi
desa wisata.
D. Waktu
Praktek lapangan dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
E. Tema Bahasan
Tema bahasan dengan menggunakan Analisis SWOT (Strange,
Weaknes, Oppurtunity, Threat).
3
DESA WISATA
Pengertian Pengembangan Pedesaan
Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang terbukti
kebenarannya
untuk meningkatkan
fungsi,
manfaat
dan
aplikasi
ilmu
pengetahuan dan teknologi yang telah ada atau menghasilkan teknologi baru
(LIPI, 2007).
Pedesaan berasal dari kata dasar “desa” yang menurut definisi universal
adalah sebuah aglomerasi pemukiman di area pedesaan (rural). Menurut
peraturan pemerintah Nomor 57 Tahun 1005 tentang desa, disebut bahwa desa
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyrakat setempat,
berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati
dalam ssistem Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pengembangan pedesaan merupakan suatu konsep kegiatan yang
berhubungan
dengan
area/wilayah
desa
dan
masyarakatnya
untuk
mewujudkan suatu kemampuan dan prestasi untuk kesejahteraan hidup
bersama.
Desa wisata dibagi dalam lima macam tema wisata desa, antara lain
alam, budaya, ekowisata, pedesaan, dan agrowisata. Wisata alam mengarah
pada rekreasi alam yang sedikit atau tidak sama sekali berdampak pada
lingkungan ekologi. Wisata budaya mengacu pada adat, kebudayaan, sejarah
dan arkeologi dari masyarakat setempat. Ekowisata adalah jenis wisata yang
bertanggung jawab, yang menjaga sumber-sumber alam sekaligus memelihara
nilai sosial dan kesejahteraan masyarakat setempat. Wisata pedesaan dima
4
na wisatawan berbagi dan merasakan hidup di desa, dan desa itu memperoleh
berbagai keuntungan termasuk ekonomi dari aktivitas wisatawan. Agrowisata
melibatkan
wiasatawan
dalam
kegiatan
pertanian
tradisional
tanpa
mengganggu ekosistem atau poduktivitas dari daerah yang dikunjungi.
Prinsip dasar dari pengembangan desa wisata :
1. Pengembangan fasilitas-fasilitas wisata dalam skala kecil beserta
pelayanan di dalam atau di dekat desa.
2. Fasilitas-fasilitas dan pelayanan tersebut dimiliki dan dikerjakan oleh
penduduk desa, bisa bekerjasama atau individu yang memiliki.
3. Pengembangan desa wisata didasarkan pada satu sifat budaya
tradisional yang lekat pada suatu desa atau sifat atraksi yang dekat
dengan alam dengan pengembangan desa sebagai pusat pelayanan
bagi wisatawan yang mengunjungi kedua atraksi tersebut.
Jenis wisatawan pengunjung desa wisata:
1. Wisatawan domestik
Terdapat tiga jenis pengunjung domestik yaitu:
a. wisatawan rutin yang tinggal didaerah dekat desa tersebut
b. wisatawan dari luar daerah, yang transit atau lewat
c. wisatawan yang secara khusus mengadakan perjalanan wisata
khusus
2. Wisatawan mancanegara
a. Wisatawan yang suka berpetualang dan berminat khusus pada
kehidupan dan kebudayaan di desa
b. Wisatawan yang pergi dalam grup dalam suatu biro perjalanan
c. Wisatawan yang tertarik untuk mengunjungi dan hidup di dalam desa
wisata.
5
PARIWISATA YANG BERKELANJUTAN
Pariwisata berkelanjutan merupakan konsep yang kabur dan pada
beberapa
tingkatan
terbentuk
menyesuaikan
dengan
kebutuhan
para
konservasionis, pemerintah, komunitas, dan pengembang. Maka dengan
demikian tidak ada definisi yang diterima secara universal. Tujuan utama
pariwiasta berkelanjutan adalah menemukan keseimbangan antara tuan rumah
(komunitas lokal), tamu (wisatawan), dan lingkungan. Tiga arah hubungan ini
merupakan inti dari prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan dan memerlukan
pertimbangan yang hati-hati untuk memaksimalkan keuntungan positif dan
meminimalkan efek negatif. Jelas bahwa pariwisata berkelanjutan bukan
termasuk kebijakan ’melarang pertumbuhan’, namun terdapat batasan-batasan
pertumbuhan dan bahwa lingkungan harus dikelola dalam arah jangka panjang
( Page dkk., 2001).
Swarbrooke (1991) memberikan definisi pariwisata berkelanjutan yang
berguna adalah ’pariwisata yang secara ekonomi berjalan namun tidak merusak
sumber daya dimana masa depan pariwisata bergantung,
khususnya
lingkungan fisik dan struktur sosial dari komunitas tuan rumah’, mengamati
kebutuhan untuk mencapai keseimbangan dalam penggunaan sumber daya
dan lingkungan yang dikunjungi dan dikonsumsi wisatawan.
Pariwisata bersifat berkelanjutan bila memiliki beberapa macam sifat
berikut :
1. Informatif. Wisatawan tidak hanya belajar tentang tempat tujuan mereka
6
belajar
bagaimana
menopang
karakternya
saat
memperdalam
pengalaman mereka sendiri. Penduduk belajar bahwa sesuatu yang
biasa dan familier dapat menjadi perhatian dan nilai bagi orang luar.
2. Mendukung integritas tempat. Tempat tujuan wisatawan yang cerdas
mencari perusahaan yaang menekankan karakter lokal dalam arsitektur,
masakan, pusaka, estetika, dan ekologi. Pendapatan pariwisata
menaikkan nilai aset lokal.
3. Menguntungkan penduduk. Perusahaan perjalanan melakukan yang
terbaik untuk mempekerjakan dan melatih warga lokal, membeli suplai
lokal, dan memakai jasa lokal.
4. Melindungi sumber daya. Wisatawan yang sadar lingkungan menyukai
perusahaan yang meminimalkan polusi, konsumsi energi, penggunaan
air, pengaruh bahan kimia, dan penerangan malam yang tidak perlu.
5. Menghormati budaya dan tradisi lokal. Wisatawan asing belajar dan
mengamati tata cara lokal, termasuk menggunakan kata-kata yang
sopan dalam bahasa lokal. Penduduk belajar bagaimana berurusan
dengan ekspektasi asing yang mungkin berbeda dengan yang mereka
miliki.
6. Tidak
menyalahgunakan
produk.
Pihak
yang
berkepentingan
mengantisipasi tekanan-tekanan pembangunan dan menerapkan batasbatas dan teknik-teknik manajemen untuk mencegah sindrom yang
dicintai
akan
mati.
Perusahaan-perusahaan
bekerja
sama
mempertahankan habitat alami, situs peninggalan, keindahan alam, dan
budaya lokal.
7. Mengupayakan kualitas bukan kuantitas. Komunitas mengukur
keberhasilan pariwisata bukan dari jumlah wisatawan belaka namun dari
lama tinggal, pengeluaran uang, dan kualitas pengalaman.
8. Liburan yang hebat. Wisatawan yang puas dan gembira membawa
pulang pengetahuan baru dan mendorong kawannya untuk menikmati
hal yang sama yang membawa kelanjutan usaha di tempat tujuan.
Prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan
7
Beberapa prinsip penting pembangunan pariwisata berkelanjutan yang
disebutkan oleh Jamieson dan Nobel (2000) meliputi hal berikut :
1. Pariwisata seharusnya dimulai dengan bantuan masukan komunitas
berbasis luas dan komunitas seharusnya menjaga kendali pembangunan
pariwisata
2. Pariwisata seharusnya menyediakan pekerjaan yang berkualitas bagi
penduduk komunitas dan hubungan antara bisnis lokal dan pariwisata
seharusnya dibentuk.
3. Aturan praktik seharusnya dibuat bagi pariwisata pada semua level:
nasional, regional, dan lokal berdasarkan standar-standar yang diakui
secara
internasional.
Pedoman
bagi
operasi-operasi
pariwisata,
penilaian dampak, pengawasan dampak kumulatif, dan batas-batas
perubahan yang dapat diterima seharusnya dibuat.
4. Program-program pendiddikan dan pelatihan untuk memperbaiki dan
mengelola pusaka dan sumber daya alam seharusnya dibuat.
Pencapaian pariwisata berkelanjutan sulit dilakukan untuk empat alasan
menurut Moller (1994):
1. Terlalu banyak teori dan ahli. Terlalu sedikit sumber daya dan waktu
untuk bertindak.
2. Ledakan permintaan dalam pariwisata yang terus berlanjut.
3. Terdapat peningkatan kesadaran akan lingkungan, filosofi hedonistik
yang berarti kecenderungan terhadap kesenangan berlibur lebih unggul
daripada tanggung jawab.
4. Perubahan paradigma diperlukan untuk merubah gaya hidup yang cocok
dengan lingkungan sosial dan lingkungan. Merupakan sebuah proses
yang panjang dan sulit.
8
KONSEP AGROWISATA
Konsep Agrowisata
Pariwisata pertanian (juga dikenal sebagai agriwisata atau agrowisata)
merupakan persimpangan dimana pertanian dan pariwisata bertemu dan kini
menjadi salah satu segmen pariwisata yang berkembang paling pesat di
Amerika serikat. Aktivitas agrowisata dapat meliputi tur pertanian dan
peternakan, aktivitas rekreasi margasatwa, hiking, menunggang kuda, kilang
anggur, menumpang truk jerami dan sebagainya. Orang-orang mengunjungi
pertanian, peternakan, kebun anggur atau kilang anggur untuk membeli produk,
menikmati hiburan, ikut serta dalam aktivitas-aktivitas, makan atau sekedar
menghabiskan malam.
Agrowisata dapat memberi keuntungan yang signifikan bagi petani dan
komunitas pertanian-desa dan pertanian-kota. Hasil dari studi wisatawan
menunjukkan bahwa agrowisata memiliki dampak ekonomi yang substansial
bagi komunitas lokal.
Agrowisata
juga
memberikan
kesempatan bagi
diversifikasi dan intensif ekonomi bagi pengembang, memajukan pembangunan
ekonomi, dan membantu mendidik publik tentang kontribusi penting pertanian
bagi ekonomi dan kualitas kehidupan daerah.
Agrowisata didefinisikan sebagai bisnis yang dilakukan oleh petani untuk
kesenangan atau pendidikan publik, mempromosikan hasil-hasil pertanian, dan
menciptakan penghasilan pertanian tambahan. Ia meliputi beragam fasilitas dan
aktivitas seperti festival pertanian, kunjungan pertanian, tur pertanian,
demonstrasi pertanian, tinggal di pertanan, kilang anggur, mencari jejak, dan
museum pertanian.
Petani, Wisatawan
Pada pertengahan 1980-an, dimana menjadi jelas bahwa kondisi
ekonomi global mengancam kelangsungan budaya desa dan sektor pertanian,
banyak negara Eropa mulai mencari strategi-strategi pembanguan alternatif dan
yang lebih ”berkelanjutan” untuk merevitalisasi daerah pinggiran dan komunitas
pedesaan yang berkaitan. Konteks ini berarti ”agrowisata” telah menjadi
9
perangkat pembangunan yang menonjol bagi diversitas dan melengkapi
aktivitas ekonomi ”tradisional” pertanian individu.
Agrowisata dan Pembangunan Ekonomi Masyarakat
Bisnis agrowisata dapat menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi
komunitas dimana mereka beroperasi. Bisnis rekreasi dan kesenangan lain
dalam area restoran, toko kelontong, hotel, dan semacamnya diuntungkan dari
meningkatnya lalu lintas wisatawan. Untuk alasan kelompok-kelompok
pembangunan daerah dan regional mungkin bagus untuk memasukkan
agrowisata ke dalam rencana pembangunan ekonomi komunitas mereka.
Sebagai tambahan, sejumlah usaha ogrowisata, seperti pembangunan
museum yang terkait dengan pertanian, kebun binatang, atau tur pertanian dan
agribisnis, memerlukan partispasi komunitas yang lebih luas. Dukungan bisnis
lokal,
kamar
dagang,
dan
dewan
pembangunan
pariwisata
biasanya
menciptakan koordinasi yang lebih baik dan meningkatkan kemungkinan
keberhasilan bisnis agrowisata ini.
Definisi Agrowisata
1. Definisi menurut kombinasi
Agrowisata memiliki tiga kombinasi penting: lokasi atau sumber daya,
jasa, dan wisatawan. Mempelajari tiga kombinasi utama ini akan diketahui
poin-poin penting,
Sumber daya : aktivitas pertanian yang mengesankan wisatawan
Jasa: menyediakan jasa yang dibutuhkan wisatawan
Wisatawan: orang-orang yang mampu dan mampu membayar
untuk hiburan dan pendidikan pertanian tradisional.
2. Definisi menurut sistem
Dengan mempelajari sistem agrowisata dengan memakai elemenelemen agrowisata akan diketahui apa yang disetujui dan tidak disetujui dari
macam aktivitas ini. Elemen yang dipakai adalah:
Sumber daya sebagai perhatian utama
10
Sistem manajemen yang memberikan tatanan yang dibutuhkan
wisatawan
Kepuasan dan penghasilan petani yang diperoleh dari wisatawan
Akibat-akibat agrowisata
3. Definisi menurut pengelolaan
Mendapatkan definisi agrowisata dengan mempelajari manajemen
merupakan cara mempelajari agrowisata dengan memperhatikan bagaimana
melindungi lokasi perjalanan dan akibat-akibat aktivitas ini. Oleh karena itu
petani atau warga, sistem dan manajemen rencana yang baik memiliki arti
besar bagi agrowisata.
11
TYPE, DAYA TARIK DAN ELEMEN AGROWISATA
Tipe Agrowisata
1. Agrowisata menempatkan daya tarik pertanian utama
Merupakan cara mengembangkan agrowisata guna menjadikan
atraksi sub-wisata menjadi poin yang utama. Dipakai untuk program tur
jangka pendek dan bertujuan mengundang wisatawan ke atraksi wisata
utama. Kasus seperti ini tidak perlu tempat agrowisata yang efisien atau
besar, namun cukup berlokasi di area yang cocok seperti pasar
pertanian.
2. Area pertanian
Merupakan pembangunan yang akan membuat area pertanian
dikenal karena akan diperluas ke area besar dan menarik.
3. Kombinasi
Merupakan efisiensi tempat agrowisata yang diperluas di banyak
area dimana ia tidak dapat dikembangkan sebagai jalur tujuan sehingga
ia akan dikembangkan sebagai jaringan atraksi atau pasar produk
pertanian yang menarik. Pembangunan tempat atraksi untuk menjadikan
akomodasi produk pertanian dikenal bergantung pada tempat yang
pantas.
Daya tarik agrowisata
1. Daya tarik agrowisata dalam komunitas
Berupa
kerjasama
penduduk
lokal
dalam
tiap
komunitas
pertanian. Terdapat akomodasi yang disediakan bagi wisatawan untuk
beristirahat dalam waktu yang singkat (1 hari). Selain itu komunitas
memiliki tempat menariknya sendiri dan aktivitas-aktivitas yang menarik.
2. Daya tarik atau aktivitas pertanian individu
Merupakan area individu tiap penduduk lokal dimana mereka
telah mengembangkan penanaman atau pengolahan khususnya produk.
3. Daya tarik pertanian dalam festival atau sesuatu yang fenomenal
12
Wisatawan akan terbujuk oleh festival khusus tiap komunitas lokal
seperti festival durian, hari mangosteen. Selain itu wisatawan dapat
berjalan-jalan selama acara pertanian yang menarik: pertanian bunga
matahari yang sedang bersemi, pertanian teratai yang sedang mekar.
Elemen-elemen Agrowisata
Agrowisata memiliki empat elemen: penyedia, tanaman, pengalaman,
dan ekoturis. Jika dipadukan elemen-elemen ini membentuk agrowisata.
Elemen-elemen umum pada pengertian ini yang terkait dengan ekoturis dalam
definisi agrowisata meliputi:
Pengalaman pertama dengan lingkungan alam
Apresiasi yang lebih kuat dan kontak yang lebih dekat dengan
margasatwa, budaya lokal, dan isu-isu konservasi sumber daya
Kesenangan langsung dari fenomena alam yang relatif belum terganggu
Level persiapan dari para peserta dan kontribusi terhadap kesehatan
dan kualitas atraksi alam yang dikunjungi.
13
PRINSIP-PRINSIP AGROWISATA
Agrowisata terdiri dari atas sejumlah komponen yang saling terkait yang
seharusnya hadir dalam agrowisata asli. Terdapat lima prinsip kunci yang
fundamental
bagi
agrowisata
antara
lain
agrowisata
berbasis
alam,
berkelanjutan secara ekologi, mendidik secara lingkungan, menguntungkan
secara lokal, dan menghasilkan kepuasan wisatawan. Tiga sifat pertama
dianggap mendasar bagi produk untuk disebut sebagai ”agrowisata”
sementara dua sifat terakhir dipandang perlu bagi semua bentuk pariwisata.
1. Berbasis alam
Agrowisata berbasis lingkungan alam dengan fokus pada kekhasan
biologi, fisik, dan budayanya. Agrowisata berlangsung dalam dan bergantung
pada tatanan alami dan dapat memasukkan elemen-elemen budaya dimana
mereka berlangsung dalam tatanan yang alami. Konservasi sumber daya alam
sangat perlu bagi perencanaan, pembangunan, dan manajemen agrowisata.
2. Berkelanjutan secara ekologi
Semua pariwisata seharusnya berkelanjutan-secara ekonomi, sosial, dan
lingkungan. Keberlanjutan sumber daya alam telah diakui oleh pemerintah
nasional dan negara bagian Australia sebagai prinsip pedoman kunci dalam
manajemen aktivitas manusia. Agrowisata secara ekologi merupakan
pariwisata berkelanjutan yang berlangsung dalam tatanan yang alami.
Tantangan
agrowisata
di
banyak
negara
atau
wilayah
adalah
mengembangkan kapasitas pariwisata dan kualitas produknya tanpa
memberi
pengaruh
buruk
bagi
lingkungan
yang
menjaga
dan
memeliharanya. Ini melibatkan penjaminan bahwa tipe, lokasi, dan level
pemakaian agrowisata tidak membahayakan area-area alami.
3. Mendidik secara lingkungan
Sifat
edukatif
dari
agrowisata
merupakan
elemen
kunci
yang
membedakan dari bentuk-bentuk pariwisata berbasis alam lainnya. Pendidikan
14
dan interprestasi lingkungan merupakan perangkat yang penting untuk
menciptakan pengalaman agrowisata yang menyenangkan dan berarti.
Agrowisata menarik orang-orang yang ingin berinteraksi dengan lingkungan
untuk mengembangkan pengetahuan, kesadaran, dan apresiasi mereka pada
lingkungan. Maka dengan demikian agrowisata idealnya menciptakan tindakan
positif terhadap lingkungan melalui pengembangan peningkatan kesadaran
konservasi.
4. Menguntungkan secara lokal
keterlibatan komunitas lokal tidak hanya menguntungkan komunitas dan
lingkungan tapi juga meningkatkan kualitas pengalaman wisatawan. Komunitas
lokal dapat dilibatkan dalam operasi-operasi agrowisata, dan dalam ketetapan
pengetahuan, jasa, fasilitas dan produk. Keuntungan ini seharusnya melampaui
kerugian agrowisata bagi komunitas tuan rumah dan lingkungan.
5. Kepuasan wisatawan
kepuasan pengunjung akan pengalaman agrowisata sangat perlu bagi
kelangsungan industri agrowisata jangka panjang. Termasuk dalam konsep ini
adalah pentingnya keselamatan pengunjung yang berkaitan dengan stabilitas
politik.
Informasi
yang
disediakan
mengenai
kesempatan
agrowisata
seharusnya menggambarkan secara akurat kesempatan yang ditawarkan pada
tempat tujuan agrowisata tertentu. Pengalaman agrowisata seharusnya sesuai
dengan atau melebihi harapan realistis pengunjung. Pelayanan dan kepuasan
klien seharusnya menjadi yang kedua hanya konservasi dan perlindungan yang
mereka kunjungi.
15
KEUNTUNGAN POTENSIAL DAN KERUGIAN
AGROWISATA
Dampak-dampak lingkungan
Keuntungan Langsung
Kerugian Langsung
Memberikan insentif untuk
Bahaya dimana kapasitas
melindungi lingkungan secara
pelaksanaan lingkungan tanpa
formal (area yang dilindungi) dan
pamrih terlampaui terjadi karena:
Tingkat pertumbuhan yang
informal
Memberikan insentif untuk restorasi
cepat
Kesulitan dalam
dan konservasi habitat yang
mengidentifikasi, mengukur,
berubah
Agrowisata secara aktif membantu
dan memonitor dampak ide
penguatan habitat (pendanaan,
jangka panjang dimana
pembuatan kebijakan,
seluruh pariwisata
pemeliharaan, dan sebagainya)
mengalami tekanan
Keuntungan Tidak Langsung
Kerugian Tidak Langsung
Telaah mengenai agrowisata
Area-area yang rapuh dapat
membantu mengembangkan
diekspos oleh bentuk-bentuk
komitmen yang lebih luas terhadap
pariwisata yang kurang ramah
kenyamanan lingkungan
(fungsi perintis)
Dapat membantu mengembangkan
Ruang-ruang yang terlindung
karena agrowisata memberikan
kecenderungan menempati nilai
keuntungan lingkungan yang
finansial pada alam yang
beragam
tergantung pada ketertarikan
16
Dampak-dampak ekonomi
Keuntungan Langsung
Kerugian Langsung
Pendapatan langsung diperoleh dari
Pengeluaran awal (akuisisi lahan,
agrowisatawan
Penciptaan
pembentukan area-area yang
kesempatan
dilindungi, superstruktur,
kerja
infrastruktur)
langsung
Pengeluaran yang harus
Potensi yang kuat bagi hubungan
dengan sektor-sektor ekonomi lokal
berlangsung (pemeliharaan,
lain
infrastruktur, promosi, upah)
Stimulasi ekonomi desa pinggiran
Keuntungan Tidak Langsung
Kerugian Tidak Langsung
Pendapatan tidak langsung dari
Ketidakpastian pendapatan karena
sifat konsumsi
agrowisatawan (efek pengali yang
Hubungan pendapatan karena
tinggi)
Kecenderungan agrowisatawan
impor, partisipasi akspatriat atau
non lokal, dan sebagainya
untuk melindungi atraksi budaya
Biaya kesempatan
dan pusaka sebagai tambahan
Rusaknya panen oleh margasatwa
Keuntungan ekonomi dari
pemakaian berkelanjutan area yang
dilindungi (farmasi, riset) dan
eksistensi yang melekat (misalnya
pengendalian banjir)
17
Dampak-dampak sosial budaya
Keuntungan Langsung
Kerugian Langsung
Agrowisata dapat dijangkau oleh Gangguan terhadap budaya lokal
spektrum populasi yang luas
Elemen
dan yang mungkin terisolasi
dari Gangguan sistem nilai asing elit
estetis/spiritual
Penggusuran budaya lokal oleh
pengalaman
Membantu
kesadaran
mengembangkan
lingkungan
keberadaan taman
diantara
agrowisata dan penduduk lokal
Keuntungan Tidak Langsung
Kerugian Tidak Langsung
Keuntungan pilihan dan eksistensi
Potensi
kebencian
antagonisme
lokal
dan
perlawanan
wisatawan terhadap aspek budaya
lokal
(misalnya
perburuan,
pertanian tebang dan bakar)
18
Analisis Lingkungan
1. Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan
peluang. Ancaman adalah suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat
menghambat usaha-usaha perusahaan untuk mencapai daya saing strategis
sedangkan peluang adalah kondisi dalam lingkungan umum yang dapat
membantu perusahaan mencapai daya saing strategis.
A. Lingkungan Makro
Lingkungan makro merupakan lingkungan yang secara tidak langsung
mempengaruhi keputusan-keputusan strategik perusahaan dalam jangka
panjang dan bersifat uncontrollable (tak terkendali). Secara umum lingkungan
makro dikategorikan menjadi empat, yaitu: 1) ekonomi, 2) teknologi, 3) politikhukum, dan 4) sosial budaya.
B. Lingkungan Mikro
Lingkungan mikro desa wisata
adalah kekuatan lingkungan
dimana
lingkungan tersebut yang dekat dengan desa wisata yang akan mempengaruhi
kemampuan dan kinerja desa wisata. Beberapa aspek yang masuk dan
mempengaruhi dalam Lingkungan mikro desa wisata adalah dari bagian-bagian
dalam desa wisata, persaingan antar desa wisata, wisatawan, desa wisata baru
2. Analisis Lingkungan Internal
Analisis lingkungan internal bertujuan untuk mengidentifikasi dan
menjelaskan berbagai faktor yang menjadi kekuatan (strength) dan kelemahan
(weakness), kajian internal pada hakekatnya merupakan analisis dan evaluasi
atas kondisi, kinerja dan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan
pembangunan.
19
Analisis SWOT
SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal Strengths dan
Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang
dihadapi.
Analisis SWOT merupakan alat yang membantu menentukan dan
mengembangkan strategi yang tepat dalam menghadapi persaingan. Namun
yang perlu diperhatikan bahwa tujuan dalam menentukan strategi yang
digunakan dari hasil SWOT adalah pada dasarnya menghasilkan strategi
alternatif yang layak, bukan untuk memilih atau menetapkan strategi yang
terbaik.
Berbagai peluang
3. mendukung strategi
1. Mendukung strategi
turn-around
agresif
Kekuatan
Internal
Kelemahan
Internal
4. Mendukung strategi
2. Mendukung strategi
difensif
diversifikasi
Berbagai Ancaman
Kuadran 1 : ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan desa wisata
tersebut
memiliki
peluang
dan
kekuatan
sehingga
dapat
memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan
dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang
agresif (Growth oriented strategy).
20
Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih
memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan
adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi.
Kuadran 3 : Desa wisata menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi
di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan
internal. Fokus strategi desa wisata ini adalah meminimalkan
masalah-masalah internal sehingga dapat merebut peluang pasar
yang lebih baik.
Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, desa
wisata tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan
internal.
21
Contoh Analisis Swot Wisata Danau Toba
22
23
Contoh Analisis Swot Kelompok Ternak Mandiri
Kekuatan
Internal
Eksternal
Peluang/O
Berpeluang untuk dikembangkan
sebagai daerah wisata
agrowisata
(peternakan,pertanian,holtik
ultura)
Berpeluang untuk dijadikan
tempat tujuan untuk belajar
pertanian,peternakan,holtik
ultura
Wisata yang baik bagi keluarga,
pelajar, para petani pemula,
Kelemahan
Kawasan ini berada di
wilayah Kabupaten
Bandung . daerah
Bandung dan
sekitarnya notabene
merupakan tujuan
objek wisata .
Ketersedian pakan di
daerah ini cukup.
Areal kelompok ternak
ini dekat dengan pasar
hewan
Memiliki sumber air
yang melimpah
Sudah mulai
menerapkan sistem
pertanian terpadu
Produk peternakan
sudah memiliki pasar
tetap di restoran
produk olahan daging
domba di sekitar
Bandung
Usaha peternakan ini
bagi sebagian orang
aggota kelompok
ternak masih bersifat
usaha sampingan.
Produktivitas hasil
ternak belum optimal
karena sebagian
peternak masih rendah
pengetahuan tentang
manajemen
pemeliharaan ternak
Perhatian pemerintah
masih rendah baik dari
bantuan dana dan
pendampingan
Strategi S/O
Strategi W/O
Meningkatkan kembali Penigkatan intensitas
sistem pertanian
penyadaran
terpadu di areal
masyarakat bahwa
kelompok ternak.
peternakan dan
agrobisnis secara
Menyebarkan informasi
umum memberikan
tentang keunikan
kontribusi yang baik
konsep wisata agro
pada ekonomi
kelompok ternak
Peningkatan upaya investasi
Mendukung dan
baik dari swasta
mendorong jurnalis
maupun pemerintah
untuk memberitakan
agar usaha ini lebih
potensi kelompok
berkembang
ternak mandiri
Peningkatan upaya
pendampingan baik
oleh pemerintah
ataupun swasta untuk
meningkatkan
pengetahuanpeternak
24
Tantangan T
Strategi T
Strategi W/ S
Kelompok ternak villa domba Peningkatan kualitas
Peningkatan Kerjasama
yang letaknya berdekatan
kelompok ternak
dengan pihak
terkait(dinas
dengan kelompok ternak
secara umum(sistem
pariwisata,dinas
sebagai tempat tujuan
agrowisata, sarana dan
peternakan dan
wisata agro memiliki
prasarana,promosi)
pertanian)
kesiapan dan popularitas
yang lebih baik .
25
FORMAT LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN
PENGEMBANGAN PEDESAN DAN KAWASAN AGROWISATA
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Praktek Lapangan
Metode
BAB II. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA WISATA..................
Lokasi
Sejarah
Aset yang dimiliki
Analisis Lingkungan Internal
Kekuatan
dibuat apa adanya
Kelemahan
sesuai kondisi desa
Analisis Lingkungan Eksternal
wisata yang dikunjungi
Peluang
Tantangan
Formulasi srategi
Strategi antara kekuatan dan peluang
Strategi antara kelemahan dan peluang
Strategi antara kekuatan dan tantangan
Strategi antara kelemahan dan tantangan
BAB III. PENUTUP
Kesimpulan
Saran
LAMPIRAN
26
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN(12)
PENGEMBANGAN PEDESAAN DAN KAWASAN AGROWISATA(12)
POTENSI DAERAH KELOMPOK TERNAK MANDIRI GUNA
UNTUK PENGEMBANGAN DESA (14)
(tema bervariasi tergantung dari kondisi lokasi setempat)
Lokasi
Desa:…
Kecamatan:…
Kabupaten:…
spasi 1
Disusun oleh:
Noor Asrianto
Annisa Qurotun A
Kurnia Tri P
PT/05741
PT/05829
PT/05830
spasi 1
Asisten: Taufik Ismail
LABORATORIUM KOMUNIKASI DAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT
BAGIAN SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
27
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktek Lapangan yang berjudul
…………………………………………
…………………………………………
Di Desa…, Kecamatan…, Kabupaten…
Telah disetujui oleh Asisten Pembimbing
pada tanggal....
Laporan Praktek Lapangan ini disusun sebagai salah satu syarat yang harus
dipenuhi dalam Matakuliah Pengembangan Pedesaan dan Kawasan
Agrowisata
No. Nama Mahasiswa
NIM
Tanda Tangan
1.
..............................
.......
1.
2.
..............................
.......
3.
..............................
.......
4.
..............................
.......
5.
..............................
.......
6.
..............................
.......
2.
3.
4.
5.
6.
4 enter
Asisten Pendamping
3x enter
Taufik Ismail
28
CONTACT PERSON
Asisten Pendamping
Pengembangan Pedesaan dan Kawasan Agrowisata
Swastian Ganicka
085717322569
Travelia Febrin
085729155625
Hendri Fatchurahman
082141447949
Taufik Ismail
085641622640
29
Catatan
30
MATA KULIAH
PENGEMBANGAN PEDESAAN DAN KAWASAN
AGROWISATA
LABORATORIUM KOMUNIKASI DAN PEMBANGUNAN
MASYARAKAT
BAGIAN SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
1
PRAKTIKUM PENGEMBANGAN PEDESAAN DAN
KAWASAN AGROWISATA
Daftar presentase penilaian kegiatan praktikum
Asistensi
5%
General Prestest
10%
Kegiatan Lapangan
30%
Diskusi
10%
Laporan
20%
Responsi
25%
+
Total
100%
TATA TERTIB PRAKTIKUM
1. Seluruh rangkaian kegiatan praktikum wajib diikuti untuk semua mahasiswa
yang mengambil
mata kuliah PENGEMBANGAN PEDESAAN DAN
KAWASAN AGROWISATA,
2. Selama mengikuti praktikum, praktikan wajib memakai jas almamater dan
bersepatu,
3. Praktikan harus datang minimal 10 menit sebelum acara di mulai. Apabila
terlambat akan dikenakan sanksi sesuai kebijakan laboratorium,
4. Selama praktikum dilarang merokok dan melakukan tindakan yang dapat
mengganggu kegiatan praktikum,
5. Ketidaklengkapan tugas praktikum akan mengakibatkan nilai praktikum TL
(Tidak Lengkap),
6. Pembuatan Laporan diberikan waktu maksimal 1 minggu setelah acara
praktikum.
2
KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN
1. PRAKTEK LAPANGAN DI DESA WISATA
A. Lokasi
Praktek lapangan dilaksanakan di Desa Trimulyo, Sleman
B. Pelaksanaan
Diskusi dan penjelasan tentang sejarah dan manajemen desa wisata
akan diberikan oleh ketua desa wisata yang bersangkutan saat
mahasiswa praktikum. Mahasiswa akan diterjunkan ke lapangan secara
langsung dengan didampingi oleh dosen dan asisten. Maka dengan
demikian mahasiswa akan memperoleh gambaran situasi pengelolaan di
wilayah praktek lapangan.
C. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan metode diskusi dan wawancara
langsung kepada ketua desa wisata yang bersangkutan serta observasi
desa wisata.
D. Waktu
Praktek lapangan dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
E. Tema Bahasan
Tema bahasan dengan menggunakan Analisis SWOT (Strange,
Weaknes, Oppurtunity, Threat).
3
DESA WISATA
Pengertian Pengembangan Pedesaan
Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang terbukti
kebenarannya
untuk meningkatkan
fungsi,
manfaat
dan
aplikasi
ilmu
pengetahuan dan teknologi yang telah ada atau menghasilkan teknologi baru
(LIPI, 2007).
Pedesaan berasal dari kata dasar “desa” yang menurut definisi universal
adalah sebuah aglomerasi pemukiman di area pedesaan (rural). Menurut
peraturan pemerintah Nomor 57 Tahun 1005 tentang desa, disebut bahwa desa
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyrakat setempat,
berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati
dalam ssistem Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pengembangan pedesaan merupakan suatu konsep kegiatan yang
berhubungan
dengan
area/wilayah
desa
dan
masyarakatnya
untuk
mewujudkan suatu kemampuan dan prestasi untuk kesejahteraan hidup
bersama.
Desa wisata dibagi dalam lima macam tema wisata desa, antara lain
alam, budaya, ekowisata, pedesaan, dan agrowisata. Wisata alam mengarah
pada rekreasi alam yang sedikit atau tidak sama sekali berdampak pada
lingkungan ekologi. Wisata budaya mengacu pada adat, kebudayaan, sejarah
dan arkeologi dari masyarakat setempat. Ekowisata adalah jenis wisata yang
bertanggung jawab, yang menjaga sumber-sumber alam sekaligus memelihara
nilai sosial dan kesejahteraan masyarakat setempat. Wisata pedesaan dima
4
na wisatawan berbagi dan merasakan hidup di desa, dan desa itu memperoleh
berbagai keuntungan termasuk ekonomi dari aktivitas wisatawan. Agrowisata
melibatkan
wiasatawan
dalam
kegiatan
pertanian
tradisional
tanpa
mengganggu ekosistem atau poduktivitas dari daerah yang dikunjungi.
Prinsip dasar dari pengembangan desa wisata :
1. Pengembangan fasilitas-fasilitas wisata dalam skala kecil beserta
pelayanan di dalam atau di dekat desa.
2. Fasilitas-fasilitas dan pelayanan tersebut dimiliki dan dikerjakan oleh
penduduk desa, bisa bekerjasama atau individu yang memiliki.
3. Pengembangan desa wisata didasarkan pada satu sifat budaya
tradisional yang lekat pada suatu desa atau sifat atraksi yang dekat
dengan alam dengan pengembangan desa sebagai pusat pelayanan
bagi wisatawan yang mengunjungi kedua atraksi tersebut.
Jenis wisatawan pengunjung desa wisata:
1. Wisatawan domestik
Terdapat tiga jenis pengunjung domestik yaitu:
a. wisatawan rutin yang tinggal didaerah dekat desa tersebut
b. wisatawan dari luar daerah, yang transit atau lewat
c. wisatawan yang secara khusus mengadakan perjalanan wisata
khusus
2. Wisatawan mancanegara
a. Wisatawan yang suka berpetualang dan berminat khusus pada
kehidupan dan kebudayaan di desa
b. Wisatawan yang pergi dalam grup dalam suatu biro perjalanan
c. Wisatawan yang tertarik untuk mengunjungi dan hidup di dalam desa
wisata.
5
PARIWISATA YANG BERKELANJUTAN
Pariwisata berkelanjutan merupakan konsep yang kabur dan pada
beberapa
tingkatan
terbentuk
menyesuaikan
dengan
kebutuhan
para
konservasionis, pemerintah, komunitas, dan pengembang. Maka dengan
demikian tidak ada definisi yang diterima secara universal. Tujuan utama
pariwiasta berkelanjutan adalah menemukan keseimbangan antara tuan rumah
(komunitas lokal), tamu (wisatawan), dan lingkungan. Tiga arah hubungan ini
merupakan inti dari prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan dan memerlukan
pertimbangan yang hati-hati untuk memaksimalkan keuntungan positif dan
meminimalkan efek negatif. Jelas bahwa pariwisata berkelanjutan bukan
termasuk kebijakan ’melarang pertumbuhan’, namun terdapat batasan-batasan
pertumbuhan dan bahwa lingkungan harus dikelola dalam arah jangka panjang
( Page dkk., 2001).
Swarbrooke (1991) memberikan definisi pariwisata berkelanjutan yang
berguna adalah ’pariwisata yang secara ekonomi berjalan namun tidak merusak
sumber daya dimana masa depan pariwisata bergantung,
khususnya
lingkungan fisik dan struktur sosial dari komunitas tuan rumah’, mengamati
kebutuhan untuk mencapai keseimbangan dalam penggunaan sumber daya
dan lingkungan yang dikunjungi dan dikonsumsi wisatawan.
Pariwisata bersifat berkelanjutan bila memiliki beberapa macam sifat
berikut :
1. Informatif. Wisatawan tidak hanya belajar tentang tempat tujuan mereka
6
belajar
bagaimana
menopang
karakternya
saat
memperdalam
pengalaman mereka sendiri. Penduduk belajar bahwa sesuatu yang
biasa dan familier dapat menjadi perhatian dan nilai bagi orang luar.
2. Mendukung integritas tempat. Tempat tujuan wisatawan yang cerdas
mencari perusahaan yaang menekankan karakter lokal dalam arsitektur,
masakan, pusaka, estetika, dan ekologi. Pendapatan pariwisata
menaikkan nilai aset lokal.
3. Menguntungkan penduduk. Perusahaan perjalanan melakukan yang
terbaik untuk mempekerjakan dan melatih warga lokal, membeli suplai
lokal, dan memakai jasa lokal.
4. Melindungi sumber daya. Wisatawan yang sadar lingkungan menyukai
perusahaan yang meminimalkan polusi, konsumsi energi, penggunaan
air, pengaruh bahan kimia, dan penerangan malam yang tidak perlu.
5. Menghormati budaya dan tradisi lokal. Wisatawan asing belajar dan
mengamati tata cara lokal, termasuk menggunakan kata-kata yang
sopan dalam bahasa lokal. Penduduk belajar bagaimana berurusan
dengan ekspektasi asing yang mungkin berbeda dengan yang mereka
miliki.
6. Tidak
menyalahgunakan
produk.
Pihak
yang
berkepentingan
mengantisipasi tekanan-tekanan pembangunan dan menerapkan batasbatas dan teknik-teknik manajemen untuk mencegah sindrom yang
dicintai
akan
mati.
Perusahaan-perusahaan
bekerja
sama
mempertahankan habitat alami, situs peninggalan, keindahan alam, dan
budaya lokal.
7. Mengupayakan kualitas bukan kuantitas. Komunitas mengukur
keberhasilan pariwisata bukan dari jumlah wisatawan belaka namun dari
lama tinggal, pengeluaran uang, dan kualitas pengalaman.
8. Liburan yang hebat. Wisatawan yang puas dan gembira membawa
pulang pengetahuan baru dan mendorong kawannya untuk menikmati
hal yang sama yang membawa kelanjutan usaha di tempat tujuan.
Prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan
7
Beberapa prinsip penting pembangunan pariwisata berkelanjutan yang
disebutkan oleh Jamieson dan Nobel (2000) meliputi hal berikut :
1. Pariwisata seharusnya dimulai dengan bantuan masukan komunitas
berbasis luas dan komunitas seharusnya menjaga kendali pembangunan
pariwisata
2. Pariwisata seharusnya menyediakan pekerjaan yang berkualitas bagi
penduduk komunitas dan hubungan antara bisnis lokal dan pariwisata
seharusnya dibentuk.
3. Aturan praktik seharusnya dibuat bagi pariwisata pada semua level:
nasional, regional, dan lokal berdasarkan standar-standar yang diakui
secara
internasional.
Pedoman
bagi
operasi-operasi
pariwisata,
penilaian dampak, pengawasan dampak kumulatif, dan batas-batas
perubahan yang dapat diterima seharusnya dibuat.
4. Program-program pendiddikan dan pelatihan untuk memperbaiki dan
mengelola pusaka dan sumber daya alam seharusnya dibuat.
Pencapaian pariwisata berkelanjutan sulit dilakukan untuk empat alasan
menurut Moller (1994):
1. Terlalu banyak teori dan ahli. Terlalu sedikit sumber daya dan waktu
untuk bertindak.
2. Ledakan permintaan dalam pariwisata yang terus berlanjut.
3. Terdapat peningkatan kesadaran akan lingkungan, filosofi hedonistik
yang berarti kecenderungan terhadap kesenangan berlibur lebih unggul
daripada tanggung jawab.
4. Perubahan paradigma diperlukan untuk merubah gaya hidup yang cocok
dengan lingkungan sosial dan lingkungan. Merupakan sebuah proses
yang panjang dan sulit.
8
KONSEP AGROWISATA
Konsep Agrowisata
Pariwisata pertanian (juga dikenal sebagai agriwisata atau agrowisata)
merupakan persimpangan dimana pertanian dan pariwisata bertemu dan kini
menjadi salah satu segmen pariwisata yang berkembang paling pesat di
Amerika serikat. Aktivitas agrowisata dapat meliputi tur pertanian dan
peternakan, aktivitas rekreasi margasatwa, hiking, menunggang kuda, kilang
anggur, menumpang truk jerami dan sebagainya. Orang-orang mengunjungi
pertanian, peternakan, kebun anggur atau kilang anggur untuk membeli produk,
menikmati hiburan, ikut serta dalam aktivitas-aktivitas, makan atau sekedar
menghabiskan malam.
Agrowisata dapat memberi keuntungan yang signifikan bagi petani dan
komunitas pertanian-desa dan pertanian-kota. Hasil dari studi wisatawan
menunjukkan bahwa agrowisata memiliki dampak ekonomi yang substansial
bagi komunitas lokal.
Agrowisata
juga
memberikan
kesempatan bagi
diversifikasi dan intensif ekonomi bagi pengembang, memajukan pembangunan
ekonomi, dan membantu mendidik publik tentang kontribusi penting pertanian
bagi ekonomi dan kualitas kehidupan daerah.
Agrowisata didefinisikan sebagai bisnis yang dilakukan oleh petani untuk
kesenangan atau pendidikan publik, mempromosikan hasil-hasil pertanian, dan
menciptakan penghasilan pertanian tambahan. Ia meliputi beragam fasilitas dan
aktivitas seperti festival pertanian, kunjungan pertanian, tur pertanian,
demonstrasi pertanian, tinggal di pertanan, kilang anggur, mencari jejak, dan
museum pertanian.
Petani, Wisatawan
Pada pertengahan 1980-an, dimana menjadi jelas bahwa kondisi
ekonomi global mengancam kelangsungan budaya desa dan sektor pertanian,
banyak negara Eropa mulai mencari strategi-strategi pembanguan alternatif dan
yang lebih ”berkelanjutan” untuk merevitalisasi daerah pinggiran dan komunitas
pedesaan yang berkaitan. Konteks ini berarti ”agrowisata” telah menjadi
9
perangkat pembangunan yang menonjol bagi diversitas dan melengkapi
aktivitas ekonomi ”tradisional” pertanian individu.
Agrowisata dan Pembangunan Ekonomi Masyarakat
Bisnis agrowisata dapat menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi
komunitas dimana mereka beroperasi. Bisnis rekreasi dan kesenangan lain
dalam area restoran, toko kelontong, hotel, dan semacamnya diuntungkan dari
meningkatnya lalu lintas wisatawan. Untuk alasan kelompok-kelompok
pembangunan daerah dan regional mungkin bagus untuk memasukkan
agrowisata ke dalam rencana pembangunan ekonomi komunitas mereka.
Sebagai tambahan, sejumlah usaha ogrowisata, seperti pembangunan
museum yang terkait dengan pertanian, kebun binatang, atau tur pertanian dan
agribisnis, memerlukan partispasi komunitas yang lebih luas. Dukungan bisnis
lokal,
kamar
dagang,
dan
dewan
pembangunan
pariwisata
biasanya
menciptakan koordinasi yang lebih baik dan meningkatkan kemungkinan
keberhasilan bisnis agrowisata ini.
Definisi Agrowisata
1. Definisi menurut kombinasi
Agrowisata memiliki tiga kombinasi penting: lokasi atau sumber daya,
jasa, dan wisatawan. Mempelajari tiga kombinasi utama ini akan diketahui
poin-poin penting,
Sumber daya : aktivitas pertanian yang mengesankan wisatawan
Jasa: menyediakan jasa yang dibutuhkan wisatawan
Wisatawan: orang-orang yang mampu dan mampu membayar
untuk hiburan dan pendidikan pertanian tradisional.
2. Definisi menurut sistem
Dengan mempelajari sistem agrowisata dengan memakai elemenelemen agrowisata akan diketahui apa yang disetujui dan tidak disetujui dari
macam aktivitas ini. Elemen yang dipakai adalah:
Sumber daya sebagai perhatian utama
10
Sistem manajemen yang memberikan tatanan yang dibutuhkan
wisatawan
Kepuasan dan penghasilan petani yang diperoleh dari wisatawan
Akibat-akibat agrowisata
3. Definisi menurut pengelolaan
Mendapatkan definisi agrowisata dengan mempelajari manajemen
merupakan cara mempelajari agrowisata dengan memperhatikan bagaimana
melindungi lokasi perjalanan dan akibat-akibat aktivitas ini. Oleh karena itu
petani atau warga, sistem dan manajemen rencana yang baik memiliki arti
besar bagi agrowisata.
11
TYPE, DAYA TARIK DAN ELEMEN AGROWISATA
Tipe Agrowisata
1. Agrowisata menempatkan daya tarik pertanian utama
Merupakan cara mengembangkan agrowisata guna menjadikan
atraksi sub-wisata menjadi poin yang utama. Dipakai untuk program tur
jangka pendek dan bertujuan mengundang wisatawan ke atraksi wisata
utama. Kasus seperti ini tidak perlu tempat agrowisata yang efisien atau
besar, namun cukup berlokasi di area yang cocok seperti pasar
pertanian.
2. Area pertanian
Merupakan pembangunan yang akan membuat area pertanian
dikenal karena akan diperluas ke area besar dan menarik.
3. Kombinasi
Merupakan efisiensi tempat agrowisata yang diperluas di banyak
area dimana ia tidak dapat dikembangkan sebagai jalur tujuan sehingga
ia akan dikembangkan sebagai jaringan atraksi atau pasar produk
pertanian yang menarik. Pembangunan tempat atraksi untuk menjadikan
akomodasi produk pertanian dikenal bergantung pada tempat yang
pantas.
Daya tarik agrowisata
1. Daya tarik agrowisata dalam komunitas
Berupa
kerjasama
penduduk
lokal
dalam
tiap
komunitas
pertanian. Terdapat akomodasi yang disediakan bagi wisatawan untuk
beristirahat dalam waktu yang singkat (1 hari). Selain itu komunitas
memiliki tempat menariknya sendiri dan aktivitas-aktivitas yang menarik.
2. Daya tarik atau aktivitas pertanian individu
Merupakan area individu tiap penduduk lokal dimana mereka
telah mengembangkan penanaman atau pengolahan khususnya produk.
3. Daya tarik pertanian dalam festival atau sesuatu yang fenomenal
12
Wisatawan akan terbujuk oleh festival khusus tiap komunitas lokal
seperti festival durian, hari mangosteen. Selain itu wisatawan dapat
berjalan-jalan selama acara pertanian yang menarik: pertanian bunga
matahari yang sedang bersemi, pertanian teratai yang sedang mekar.
Elemen-elemen Agrowisata
Agrowisata memiliki empat elemen: penyedia, tanaman, pengalaman,
dan ekoturis. Jika dipadukan elemen-elemen ini membentuk agrowisata.
Elemen-elemen umum pada pengertian ini yang terkait dengan ekoturis dalam
definisi agrowisata meliputi:
Pengalaman pertama dengan lingkungan alam
Apresiasi yang lebih kuat dan kontak yang lebih dekat dengan
margasatwa, budaya lokal, dan isu-isu konservasi sumber daya
Kesenangan langsung dari fenomena alam yang relatif belum terganggu
Level persiapan dari para peserta dan kontribusi terhadap kesehatan
dan kualitas atraksi alam yang dikunjungi.
13
PRINSIP-PRINSIP AGROWISATA
Agrowisata terdiri dari atas sejumlah komponen yang saling terkait yang
seharusnya hadir dalam agrowisata asli. Terdapat lima prinsip kunci yang
fundamental
bagi
agrowisata
antara
lain
agrowisata
berbasis
alam,
berkelanjutan secara ekologi, mendidik secara lingkungan, menguntungkan
secara lokal, dan menghasilkan kepuasan wisatawan. Tiga sifat pertama
dianggap mendasar bagi produk untuk disebut sebagai ”agrowisata”
sementara dua sifat terakhir dipandang perlu bagi semua bentuk pariwisata.
1. Berbasis alam
Agrowisata berbasis lingkungan alam dengan fokus pada kekhasan
biologi, fisik, dan budayanya. Agrowisata berlangsung dalam dan bergantung
pada tatanan alami dan dapat memasukkan elemen-elemen budaya dimana
mereka berlangsung dalam tatanan yang alami. Konservasi sumber daya alam
sangat perlu bagi perencanaan, pembangunan, dan manajemen agrowisata.
2. Berkelanjutan secara ekologi
Semua pariwisata seharusnya berkelanjutan-secara ekonomi, sosial, dan
lingkungan. Keberlanjutan sumber daya alam telah diakui oleh pemerintah
nasional dan negara bagian Australia sebagai prinsip pedoman kunci dalam
manajemen aktivitas manusia. Agrowisata secara ekologi merupakan
pariwisata berkelanjutan yang berlangsung dalam tatanan yang alami.
Tantangan
agrowisata
di
banyak
negara
atau
wilayah
adalah
mengembangkan kapasitas pariwisata dan kualitas produknya tanpa
memberi
pengaruh
buruk
bagi
lingkungan
yang
menjaga
dan
memeliharanya. Ini melibatkan penjaminan bahwa tipe, lokasi, dan level
pemakaian agrowisata tidak membahayakan area-area alami.
3. Mendidik secara lingkungan
Sifat
edukatif
dari
agrowisata
merupakan
elemen
kunci
yang
membedakan dari bentuk-bentuk pariwisata berbasis alam lainnya. Pendidikan
14
dan interprestasi lingkungan merupakan perangkat yang penting untuk
menciptakan pengalaman agrowisata yang menyenangkan dan berarti.
Agrowisata menarik orang-orang yang ingin berinteraksi dengan lingkungan
untuk mengembangkan pengetahuan, kesadaran, dan apresiasi mereka pada
lingkungan. Maka dengan demikian agrowisata idealnya menciptakan tindakan
positif terhadap lingkungan melalui pengembangan peningkatan kesadaran
konservasi.
4. Menguntungkan secara lokal
keterlibatan komunitas lokal tidak hanya menguntungkan komunitas dan
lingkungan tapi juga meningkatkan kualitas pengalaman wisatawan. Komunitas
lokal dapat dilibatkan dalam operasi-operasi agrowisata, dan dalam ketetapan
pengetahuan, jasa, fasilitas dan produk. Keuntungan ini seharusnya melampaui
kerugian agrowisata bagi komunitas tuan rumah dan lingkungan.
5. Kepuasan wisatawan
kepuasan pengunjung akan pengalaman agrowisata sangat perlu bagi
kelangsungan industri agrowisata jangka panjang. Termasuk dalam konsep ini
adalah pentingnya keselamatan pengunjung yang berkaitan dengan stabilitas
politik.
Informasi
yang
disediakan
mengenai
kesempatan
agrowisata
seharusnya menggambarkan secara akurat kesempatan yang ditawarkan pada
tempat tujuan agrowisata tertentu. Pengalaman agrowisata seharusnya sesuai
dengan atau melebihi harapan realistis pengunjung. Pelayanan dan kepuasan
klien seharusnya menjadi yang kedua hanya konservasi dan perlindungan yang
mereka kunjungi.
15
KEUNTUNGAN POTENSIAL DAN KERUGIAN
AGROWISATA
Dampak-dampak lingkungan
Keuntungan Langsung
Kerugian Langsung
Memberikan insentif untuk
Bahaya dimana kapasitas
melindungi lingkungan secara
pelaksanaan lingkungan tanpa
formal (area yang dilindungi) dan
pamrih terlampaui terjadi karena:
Tingkat pertumbuhan yang
informal
Memberikan insentif untuk restorasi
cepat
Kesulitan dalam
dan konservasi habitat yang
mengidentifikasi, mengukur,
berubah
Agrowisata secara aktif membantu
dan memonitor dampak ide
penguatan habitat (pendanaan,
jangka panjang dimana
pembuatan kebijakan,
seluruh pariwisata
pemeliharaan, dan sebagainya)
mengalami tekanan
Keuntungan Tidak Langsung
Kerugian Tidak Langsung
Telaah mengenai agrowisata
Area-area yang rapuh dapat
membantu mengembangkan
diekspos oleh bentuk-bentuk
komitmen yang lebih luas terhadap
pariwisata yang kurang ramah
kenyamanan lingkungan
(fungsi perintis)
Dapat membantu mengembangkan
Ruang-ruang yang terlindung
karena agrowisata memberikan
kecenderungan menempati nilai
keuntungan lingkungan yang
finansial pada alam yang
beragam
tergantung pada ketertarikan
16
Dampak-dampak ekonomi
Keuntungan Langsung
Kerugian Langsung
Pendapatan langsung diperoleh dari
Pengeluaran awal (akuisisi lahan,
agrowisatawan
Penciptaan
pembentukan area-area yang
kesempatan
dilindungi, superstruktur,
kerja
infrastruktur)
langsung
Pengeluaran yang harus
Potensi yang kuat bagi hubungan
dengan sektor-sektor ekonomi lokal
berlangsung (pemeliharaan,
lain
infrastruktur, promosi, upah)
Stimulasi ekonomi desa pinggiran
Keuntungan Tidak Langsung
Kerugian Tidak Langsung
Pendapatan tidak langsung dari
Ketidakpastian pendapatan karena
sifat konsumsi
agrowisatawan (efek pengali yang
Hubungan pendapatan karena
tinggi)
Kecenderungan agrowisatawan
impor, partisipasi akspatriat atau
non lokal, dan sebagainya
untuk melindungi atraksi budaya
Biaya kesempatan
dan pusaka sebagai tambahan
Rusaknya panen oleh margasatwa
Keuntungan ekonomi dari
pemakaian berkelanjutan area yang
dilindungi (farmasi, riset) dan
eksistensi yang melekat (misalnya
pengendalian banjir)
17
Dampak-dampak sosial budaya
Keuntungan Langsung
Kerugian Langsung
Agrowisata dapat dijangkau oleh Gangguan terhadap budaya lokal
spektrum populasi yang luas
Elemen
dan yang mungkin terisolasi
dari Gangguan sistem nilai asing elit
estetis/spiritual
Penggusuran budaya lokal oleh
pengalaman
Membantu
kesadaran
mengembangkan
lingkungan
keberadaan taman
diantara
agrowisata dan penduduk lokal
Keuntungan Tidak Langsung
Kerugian Tidak Langsung
Keuntungan pilihan dan eksistensi
Potensi
kebencian
antagonisme
lokal
dan
perlawanan
wisatawan terhadap aspek budaya
lokal
(misalnya
perburuan,
pertanian tebang dan bakar)
18
Analisis Lingkungan
1. Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan
peluang. Ancaman adalah suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat
menghambat usaha-usaha perusahaan untuk mencapai daya saing strategis
sedangkan peluang adalah kondisi dalam lingkungan umum yang dapat
membantu perusahaan mencapai daya saing strategis.
A. Lingkungan Makro
Lingkungan makro merupakan lingkungan yang secara tidak langsung
mempengaruhi keputusan-keputusan strategik perusahaan dalam jangka
panjang dan bersifat uncontrollable (tak terkendali). Secara umum lingkungan
makro dikategorikan menjadi empat, yaitu: 1) ekonomi, 2) teknologi, 3) politikhukum, dan 4) sosial budaya.
B. Lingkungan Mikro
Lingkungan mikro desa wisata
adalah kekuatan lingkungan
dimana
lingkungan tersebut yang dekat dengan desa wisata yang akan mempengaruhi
kemampuan dan kinerja desa wisata. Beberapa aspek yang masuk dan
mempengaruhi dalam Lingkungan mikro desa wisata adalah dari bagian-bagian
dalam desa wisata, persaingan antar desa wisata, wisatawan, desa wisata baru
2. Analisis Lingkungan Internal
Analisis lingkungan internal bertujuan untuk mengidentifikasi dan
menjelaskan berbagai faktor yang menjadi kekuatan (strength) dan kelemahan
(weakness), kajian internal pada hakekatnya merupakan analisis dan evaluasi
atas kondisi, kinerja dan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan
pembangunan.
19
Analisis SWOT
SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal Strengths dan
Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang
dihadapi.
Analisis SWOT merupakan alat yang membantu menentukan dan
mengembangkan strategi yang tepat dalam menghadapi persaingan. Namun
yang perlu diperhatikan bahwa tujuan dalam menentukan strategi yang
digunakan dari hasil SWOT adalah pada dasarnya menghasilkan strategi
alternatif yang layak, bukan untuk memilih atau menetapkan strategi yang
terbaik.
Berbagai peluang
3. mendukung strategi
1. Mendukung strategi
turn-around
agresif
Kekuatan
Internal
Kelemahan
Internal
4. Mendukung strategi
2. Mendukung strategi
difensif
diversifikasi
Berbagai Ancaman
Kuadran 1 : ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan desa wisata
tersebut
memiliki
peluang
dan
kekuatan
sehingga
dapat
memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan
dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang
agresif (Growth oriented strategy).
20
Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih
memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan
adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi.
Kuadran 3 : Desa wisata menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi
di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan
internal. Fokus strategi desa wisata ini adalah meminimalkan
masalah-masalah internal sehingga dapat merebut peluang pasar
yang lebih baik.
Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, desa
wisata tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan
internal.
21
Contoh Analisis Swot Wisata Danau Toba
22
23
Contoh Analisis Swot Kelompok Ternak Mandiri
Kekuatan
Internal
Eksternal
Peluang/O
Berpeluang untuk dikembangkan
sebagai daerah wisata
agrowisata
(peternakan,pertanian,holtik
ultura)
Berpeluang untuk dijadikan
tempat tujuan untuk belajar
pertanian,peternakan,holtik
ultura
Wisata yang baik bagi keluarga,
pelajar, para petani pemula,
Kelemahan
Kawasan ini berada di
wilayah Kabupaten
Bandung . daerah
Bandung dan
sekitarnya notabene
merupakan tujuan
objek wisata .
Ketersedian pakan di
daerah ini cukup.
Areal kelompok ternak
ini dekat dengan pasar
hewan
Memiliki sumber air
yang melimpah
Sudah mulai
menerapkan sistem
pertanian terpadu
Produk peternakan
sudah memiliki pasar
tetap di restoran
produk olahan daging
domba di sekitar
Bandung
Usaha peternakan ini
bagi sebagian orang
aggota kelompok
ternak masih bersifat
usaha sampingan.
Produktivitas hasil
ternak belum optimal
karena sebagian
peternak masih rendah
pengetahuan tentang
manajemen
pemeliharaan ternak
Perhatian pemerintah
masih rendah baik dari
bantuan dana dan
pendampingan
Strategi S/O
Strategi W/O
Meningkatkan kembali Penigkatan intensitas
sistem pertanian
penyadaran
terpadu di areal
masyarakat bahwa
kelompok ternak.
peternakan dan
agrobisnis secara
Menyebarkan informasi
umum memberikan
tentang keunikan
kontribusi yang baik
konsep wisata agro
pada ekonomi
kelompok ternak
Peningkatan upaya investasi
Mendukung dan
baik dari swasta
mendorong jurnalis
maupun pemerintah
untuk memberitakan
agar usaha ini lebih
potensi kelompok
berkembang
ternak mandiri
Peningkatan upaya
pendampingan baik
oleh pemerintah
ataupun swasta untuk
meningkatkan
pengetahuanpeternak
24
Tantangan T
Strategi T
Strategi W/ S
Kelompok ternak villa domba Peningkatan kualitas
Peningkatan Kerjasama
yang letaknya berdekatan
kelompok ternak
dengan pihak
terkait(dinas
dengan kelompok ternak
secara umum(sistem
pariwisata,dinas
sebagai tempat tujuan
agrowisata, sarana dan
peternakan dan
wisata agro memiliki
prasarana,promosi)
pertanian)
kesiapan dan popularitas
yang lebih baik .
25
FORMAT LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN
PENGEMBANGAN PEDESAN DAN KAWASAN AGROWISATA
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Praktek Lapangan
Metode
BAB II. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA WISATA..................
Lokasi
Sejarah
Aset yang dimiliki
Analisis Lingkungan Internal
Kekuatan
dibuat apa adanya
Kelemahan
sesuai kondisi desa
Analisis Lingkungan Eksternal
wisata yang dikunjungi
Peluang
Tantangan
Formulasi srategi
Strategi antara kekuatan dan peluang
Strategi antara kelemahan dan peluang
Strategi antara kekuatan dan tantangan
Strategi antara kelemahan dan tantangan
BAB III. PENUTUP
Kesimpulan
Saran
LAMPIRAN
26
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN(12)
PENGEMBANGAN PEDESAAN DAN KAWASAN AGROWISATA(12)
POTENSI DAERAH KELOMPOK TERNAK MANDIRI GUNA
UNTUK PENGEMBANGAN DESA (14)
(tema bervariasi tergantung dari kondisi lokasi setempat)
Lokasi
Desa:…
Kecamatan:…
Kabupaten:…
spasi 1
Disusun oleh:
Noor Asrianto
Annisa Qurotun A
Kurnia Tri P
PT/05741
PT/05829
PT/05830
spasi 1
Asisten: Taufik Ismail
LABORATORIUM KOMUNIKASI DAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT
BAGIAN SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
27
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktek Lapangan yang berjudul
…………………………………………
…………………………………………
Di Desa…, Kecamatan…, Kabupaten…
Telah disetujui oleh Asisten Pembimbing
pada tanggal....
Laporan Praktek Lapangan ini disusun sebagai salah satu syarat yang harus
dipenuhi dalam Matakuliah Pengembangan Pedesaan dan Kawasan
Agrowisata
No. Nama Mahasiswa
NIM
Tanda Tangan
1.
..............................
.......
1.
2.
..............................
.......
3.
..............................
.......
4.
..............................
.......
5.
..............................
.......
6.
..............................
.......
2.
3.
4.
5.
6.
4 enter
Asisten Pendamping
3x enter
Taufik Ismail
28
CONTACT PERSON
Asisten Pendamping
Pengembangan Pedesaan dan Kawasan Agrowisata
Swastian Ganicka
085717322569
Travelia Febrin
085729155625
Hendri Fatchurahman
082141447949
Taufik Ismail
085641622640
29
Catatan
30