LAPORAN PENILAIAN STATUS GIZI PADA BAYI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang Maha Kuasa yang
telah melimpahkan karunia nikmat bagi umat-Nya. Atas Ridho-Nya lah kami
dapat menyelesaikan laporan ini.
Dalam laporan ini kami menjelaskan mengenai “Penilaian Status Gizi
Pada Bayi” yang telah kami susun secara sistematis dan materi yang di sajikan
kami ambil dari sumber-sumber terpercaya.Laporan ini kami susu berdasarkan
atas hasil pendataan di puskesmas.
Makalah ini tidak akan terwujud, jika tidak ada dorongan dan dukungan
dari berbagai pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Besar harapan kami laporan ini dapat membantu meningkatkan profesi
belajar mahasiswa dan dapat bermanfaat bagi mahasiswa, khususnya dalam
masalah disajikan dalam laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kepada semua pihak untuk
memberikan kritik dan saran yang membangun demi tercapainya laporan yang
lebih baik di masa mendatang.
MAKASSAR, 17 Desember 2016
Kelompok 1
32
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di masyarakat, cara pengukuran status gizi yang paling sering
digunakan adalah antropometri gizi. Dewasa ini dalam program gizi
masyarakat, pemantauan status gizi anak balita menggunakan metode
antropometri, sebagai cara untuk menilai status gizi. Disamping itu pula dalam
kegiatan penapisan status gizi masyarakat selalu menggunakan metode
tersebut. Antropometri merupakan salah satu metode yang dapat dipakai
secara universal, tidak mahal, dan metode yang non invasif untuk mengukur
ukuran, bagian, dan komposisi dari tubuh manusia. Oleh karena itu,
disebabkan pertumbuhan anak-anak dan dimensi tubuh pada segala usia dapat
mencerminkan kesehatan dan kesejahteraan dari individu dan populasi,
antropometri dapat juga digunakan untuk memprediksi performa, kesehatan,
dan daya tahan hidup. (Supariasa, 2002)
Antropometri penting untuk kesehatan masyarakat dan juga secara
klinis yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan sosial dari
individu dan populasi. Selain itu, aplikasi antropometri mencakup berbagai
bidang karena dapat dipakai untuk menilai status pertumbuhan, status gizi dan
obesitas, identifikasi individu, olahraga, militer, teknik dan lanjut usia.
Antropometri berasal dari kata anthropos dan metros. Anthropos artinya tubuh
dan metros artinya ukuran. Jadi antropometri adalah ukuran dari tubuh.
Antropometri gizi adalah pengukuran yang berhubungan dengan berbagai
macam dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan
tingkat gizi. Umumnya, antropometri digunakan untuk mengukur status gizi
dari berbagai ketidak seimbangan antara asupan protein dan energi.
(Supariasa, 2002)
32
B. TUJUAN
a. Tujuan umum
1. Dapat melakukan pengukuran antropometri dengan tepat pada bayi.
2. Dapat menilai status gizi bayi berdasarkan standar yang digunakan.
b.
Tujuan khusus
1. Dapat melakukan pengukuran berat badan (BB) dan tinggi badan
(TB) pada bayi.
2.
Dapat menilai status gizi pada bayi.
C. MANFAAT
a. Agar mahasiswa dapat melakukan pengukuran berat badan (BB) dan
panjang badan (PB) pada bayi.
b. Agar mahasiswa dapat menentukan status gizi bayi.
c. Agar mahasiswa bisa menentukan status pertumbuhan bayi.
32
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENILAIAN STATUS GIZI
1. Pengertian Status Gizi (Nutrition Status)
Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam
bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk
variabel tertentu. Contoh : Gondok endemik merupakan keadaan tidak
seimbangnya pemasukan dan pengeluaran yodium dalam tubuh.
(Supariasa, 2002)
2. Penilaian Status Gizi
Penilaian status gizi adalah interpretasi dari data yang didapatkan
dengan menggunakan berbagai metode untuk mengidentifikasi populasi
atau individu yang beresiko atau dengan status gizi buruk. (Achadi, 2002)
Penilaian status gizi bertujuan untuk :
a. Memberikan gambaran secara umum mengenai metode penilaian
status gizi.
b. Memberikan penjelasan mengenai keuntungan dan kelemahan dari
masing-masing yang ada.
c.Memberikan gambaran singkat mengenai pengumpulan data,
perencanaan dan implementasi untuk penilaian status gizi.
Metode dalam penilaian status gizi dibagi dalam dua kelompok, yaitu secara
langsung dan tidak langsung. Penilaian status gizi secara langsung terdiri
dari penilaian dengan tanda klinis, tes laboratorium, metode biofisik dan
antropometri. Sedangkan penilaian status gizi secara tidak langsung berupa
survei konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi. Adapun metode
yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan pengukuran antropometri.
(Achadi, 2002)
a. Penilaian Status Gizi Secara Langsung
32
1. Antropometri
Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau
dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan
berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari
berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri secara umum
digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi.
Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi
jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.
(Supariasa, 2002)
2. Klinis
Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk
menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahanperubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat
gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel (supervicial epithelial
tissues) seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organorgan yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis secara cepat (rapid
clinical surveys). Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara tepat
tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi.
Disamping itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang
dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda (sign) dan gejala
(symptom) atau riwayat penyakit. (Supariasa, 2002)
3. Biokimia
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan
spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai
macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain :
darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.
Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan
32
terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis
yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faali dapat lebih banyak
menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik. (Supariasa,
2002)
4. Biofisik
Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan
status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan
melihat perubahan struktur dari jaringan. Umumnya dapat digunakan
dalam situasi tertentu seperti kejadian buta senja epidemik (epidemic of
night blindnes). Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap.
(Supariasa, 2002)
Penialian Status Gizi Secara Tidak Langsung
1. Survei Konsumsi Makanan
2. Statistik Vital
3. Faktor Ekologi
B. FAKTOR- FAKTOR YANG MEMENGARUHI STATUS GIZI PADA
BAYI
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi
1.
Faktor External
Faktor eksternal yang mempengaruhi status gizi antara lain:
a)
Pendapatan
Masalah gizi karena kemiskinan indikatornya adalah taraf ekonomi
keluarga, yang hubungannya dengan daya beli yang dimiliki keluarga
tersebut (Santoso, 1999).
b)
Pendidikan
32
Pendidikan gizi merupakan suatu proses merubah pengetahuan, sikap dan
perilaku orang tua atau masyarakat untuk mewujudkan dengan status gizi
yang baik (Suliha, 2001).
c)
Pekerjaan
Pekerjaan adalah sesuatu yang harus dilakukan terutama untuk
menunjang kehidupan keluarganya. Bekerja umumnya merupakan
kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai
pengaruh terhadap kehidupan keluarga (Markum, 1991).
d)
Budaya
Budaya adalah suatu ciri khas, akan mempengaruhi tingkah laku dan
kebiasaan (Soetjiningsih, 1998).
2.
Faktor Internal
Faktor Internal yang mempengaruhi status gizi antara lain :
a)
Usia
Usia akan mempengaruhi kemampuan atau pengalaman yang
dimiliki orang tua dalam pemberian nutrisi anak balita (Nursalam, 2001).
b)
Kondisi Fisik
Mereka yang sakit, yang sedang dalam penyembuhan dan yang
lanjut usia, semuanya memerlukan pangan khusus karena status
kesehatan mereka yang buruk. Bayi dan anak-anak yang kesehatannya
buruk, adalah sangat rawan, karena pada periode hidup ini kebutuhan zat
gizi digunakan untuk pertumbuhan cepat (Suhardjo, et, all, 1986).
c)
Infeksi
Infeksi dan demam dapat menyebabkan menurunnya nafsu makan atau
menimbulkan kesulitan menelan dan mencerna makanan (Suhardjo, et,
all, 1986).
32
C. ANTROPOMETRI
Antropometri berasal dari kata antropos dan metros. Antropos
artinya tubuh dan metros artinya ukuran. Jadi antropometri adalah ukuran
dari tubuh. Pengertian ini bersifat sangat umum sekali. Pengertian dari
sudut pandang gizi, telah banyak diungkapkan oleh para ahli Jelliffe
(1966)
mengungkapkan
bahwa
;
“Nutritional
antropometry
is
measurement of the variations of the physical dimensions and the gross
composition of the human body at different age levels and degree of
nutrition”. Dari definisi ini dapat ditarik kesimpulan pengertian bahwa
antropometri
gizi
adalah
berhubungan
dengan
berbagai
macam
pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat
umur dan tingkat gizi. Berbagai jenis ukuran tubuh antara lain : berat
badan, tinggi badan, lingkar lengan atas dan tebal lemak di bawah kulit.
Antropometri sangat umum digunakan untuk mengukur status gizi dari
berbagai ketidak seimbangan antara asupan protein dan energi. Gangguan
ini biasanya terlihat dari pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan
tubuh seperti lemak, otot, dan jumlah air dalam tubuh. (Nyoman, 2002)
Dewasa ini, di masyarakat sangat lazim digunakan metode
antropometri untuk menentukan status gizi, baik pada dewasa maupun
anak – anak. Selain untuk tujuan tesebut, antropometri digunakan untuk
kegiatan penapisan status gizi masyarakat. Sedangkan dari sudut pandang
gizi, antropometri berarti pengukuran dari ukuran dan komposisi tubuh
pada berbagai level usia dan variasi keadaan gizi.
Jadi
dapat
disimpulkan,
bahwa
fokus
utama
pengukuran
antropometri meliputi pengukuran dimensi tubuh seperti berat badan,
tinggi badan atau panjang badan, lingkar lengan atas dan komposisi tubuh
meliputi lemak tubuh (fat mass) dan bukan lemak tubuh (fat-free mass)
dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.
Antropometri gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam
pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat
32
umur dan tingkat gizi. Berbagai jenis ukuran tubuh antara lain: berat
badan, tinggi badan, lingkar lengan atas dan tebal lemakdi bawah kulit.
Keunggulan antropometri gizi sebagai berikut :
a. Prosedurnya sederhana, aman dan dapat dilakukan dalam jumlah sampel
yang besar.
b. Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli, tetapi cukup dilakukan oleh
tenaga yang sudah dilatih dalam waktu singkat dapat melakukan
pengukuran antropometri. Kader gizi (Posyandu) tidak perlu seorang
ahli, tetapi dengan pelatihan singkat ia dapat melaksanakan kegiatannya
secara rutin.
c. Alatnya murah, mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan dan dibuat di
daerah setempat. Memang ada alat antropometri yang mahal dan harus
diimpor dari luar negeri, tetapi penggunaan alat itu hanya tertentu saja
seperti "Skin Fold Caliper" untuk mengukur tebal lemak di bawah kulit.
d. Metode ini tepat dan akurat, karena dapat dibakukan.
e. Dapat mendeteksi atau menggambarkan riwayat gizi di masa lampau.
f. Umumnya dapat mengidentifikasi status gizi sedang, kurang, dan gizi
buruk, karena sudah ada ambang batas yang jelas.
g. Metode antropometri dapat mengevaluasi perubahan status gizi pada
periode tertentu, atau dari satu generasi ke generasi berikutnya.
h. Metode antropometri gizi dapat digunakan untuk penapisan kelompok
yang rawan terhadap gizi.
Di samping keunggulan metode penentuan status gizi secara
antropometri, terdapat pula beberapa kelemahan :
a.Tidak sensitifnya metode ini tidak dapat mendeteksi status gizi dalam
waktu singkat. Di samping itu tidak dapat membedakan kekurangan zat
gizi tertentu seperti zink dan Fe.
b. Faktor di luar gizi (penyakit, genetik, dan penurunan penggunaan
energi) dapat menurunkan spesifikasi dan sensitivitas pengukuran
antropometri.
32
c. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempengaruhi
presisi, akurasi, dan validitas pengukuran antropometri gizi.
d. Kesalahan ini terjadi karena:
1.
2.
pengukuran.
perubahan hasil pengukuran baik fisik maupun komposisi
jaringan.
3.
analisis dan asumsi yang keliru.
e. Sumber kesalahan, biasanya berhubungan dengan:
1.
latihan petugas yang tidak cukup.
2.
kesalahan alat atau alat tidak ditera.
3.
kesulitan pengukuran. (Nyoman, 2002)
D. JENIS PARAMETER PENGUKURAN ANTROPOMETRI PADA BAYI
a. Umur
Faktor umur sangat penting dalam penentuan status gizi. Kesalahan
penentuan umur akan menyebabkan interpretasi status gizi menjadi salah.
Hasil pengukuran tinggi badan dan berat badan yang akurat, menjadi tidak
berarti bila tidak disertai dengan penentuan umur yang tepat.
Menurut Puslitbang Gizi Bogor (1980), batasan umur digunakan
adalah tahun umur penuh (Completed Year) dan untuk anak umur 0-2
tahun digunakan bulan usia penuh (Completed Month).
Contoh: Tahun usia penuh (Completed Year)
Umur : 7 tahun 2 bulan, dihitung 7 tahun 6 tahun 11 bulan,
dihitung 6 tahun
Contoh: Bulan Usia penuh (Completed Month)
Umur : 4 bulan 5 hari, dihitung 4 bulan 3 bulan 27 hari,
dihitung 3 bulan
b.
Berat Badan
32
Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan
paling sering digunakan pada bayi baru lahir (neonatus). Berat badan
digunakan untuk mendiagnosa bayi normal atau BBLR. Dikatakan BBLR
apabila berat bayi lahir di bawah 2500 gram atau di bawah 2,5 kg. Pada
masa bayi-balita, berat badan dapat dipergunakan untuk melihat laju
pertumbuhan fisik maupun status gizi, kecuali terdapat kelainan klinis
seperti dehidrasi, asites, edema dan adanya tumor. Di samping itu pula
berat badan dapat dipergunakan sebagai dasar perhitungan dosis obat dan
makanan. Berat badan menggambarkan jumlah dari protein, lemak, air dan
mineral pada tulang. Pada remaja, lemak tubuh cenderung meningkat, dan
protein otot menurun. Pada orang yang edema dan asites terjadi
penambahan cairan dalam tubuh. Adanya tumor dapat menurunkan
jaringan lemak dan otot, khususnya terjadi pada orang kekurangan gizi.
Penentuan berat badan dilakukan dengan cara menimbang. Alat yang
digunakan di lapangan sebaiknya memenuhi beberapa persyaratan:
1.
Mudah digunakan dan dibawa dari satu tempat ke tempat yang
lain.
2.
Mudah diperoleh dan relatif murah harganya.
3.
Ketelitian penimbangan sebaiknya maksimum 0,1 kg.
4.
Skalanya mudah dibaca.
5.
Cukup aman untuk menimbang anak balita.
Alat yang dapat memenuhi persyaratan dan kemudian dipilih dan
dianjurkan untuk digunakan dalam penimbangan anak balita adalah dacin.
Penggunaan dacin mempunyai beberapa keuntungan antara lain:
1.
Dacin sudah dikenal umutn sampai di pelosok pedesaan.
2.
Dibuat di Indonesia, bukan impor, dan mudah didapat.
32
3.
Ketelitian dan ketepatan cukup baik.
Dacin yang digunakan sebaiknya minimum 20 kg dan maksimum 25 kg.
Bila digunakan dacin berkapasitas 50 kg dapat juga, tetapi hasilnya agak
kasar, karena angka ketelitiannya 0,25 kg.
c. Tinggi Badan/Panjang Badan
Tinggi atau panjang badan merupakan indikator umum ukuran
tubuh dan panjang tulang. Namun, tinggi saja belum dapat dijadikan
indikator untuk menilai status gizi, kecuali jika digabungkan dengan
indikator lain seperti usia dan berat badan. Penggunaan tinggi, atau
panjang, bukan tanpa kelemahan. Pertama, baku acuan yang tersedia
umumnya terambil dari penilaian tinggi badan subjek yang berasal dari
masyarakat berstatus gizi baik di negara maju. Kedua, defisit pertumbuhan
linier baru akan terjelma manakala defisiensi telah berlangsung lama yang
berarti tidak akan termanifestasi semasa bayi. Jika bayi terukur lebih
pendek ketimbang baku acuan, tidak berarti bayi tersebut tengah
malnutrisi pascanatal, melainkan dampak dari ukuran lahir rendah. Ketiga,
secara genetik setiap orang terlahir menurut ukuran yang tidak serupa:
orang yang jika dibandingkan dengan populasi "acuan" berukuran lebih
pendek
tidak
langsung
berarti
malnutrisi.
Tinggi badan diukur dalam keadaan berdiri tegak lurus, tanpa alas
kaki, kedua tangan merapat ke badan, punggung dan bokong menempel
pada dinding, dan pandangan diarahkan ke depan. Sedangkan panjang
badan diukur dalam keadaan bayi telentang
E. INDEKS PENGUKURAN ANTROPOMETRI
a.
Berat badan menurut umur (BB/U)
Indeks BB/U merefleksikan berat badan relatif dibandingkan dengan
umur anak. Indeks ini menggambarkan status gizi masa kini, baik digunakan
32
apabila data umur tidak diketahui. Karena indeks ini menggambarkan
proporsi berat badan relatif terhadap tinggi badan maka indeks ini
merupakan indikator kekurusan (wasting). Dengan sifat labil, indeks BB/U
menggambarkan status gizi pada masa kini. Indeks ini dapat mendeteksi
apakah seorang anak beratnya kurang atau sangat kurang, tetapi tidak dapat
digunakan untuk mengklasifikasikan apakah seorang anak mengalami
kelebihan
berat
badan
atau
sangat
gemuk.
Penting untuk diketahui bahwa seorang anak dengan BB/U rendah dapat
disebabkan oleh pendek (stunting) atau kurus(thinness) atau keduanya.
Kelebihan indeks BB/U antara lain :
1.
Mudah dan cepat dimengerti masyarakat umum.
2.
Sensitif melihat perubahan status gizi jangka pendek.
3.
Dapat mendeteksi kelebihan berat badan (overweight).
4.
Pengukuran objektif, pengulangan memberikan hasil relatif sama.
5.
Alat mudah dibawa dan relatif murah.
6.
Pengukuran mudah dilakukan dan teliti.
7.
Pengukuran tidak makan waktu banyak.
Kekurangan indeks BB/U :
1.
Kekeliruan interpretasi bila ada oedema.
2.
Perlu data umur yang akurat.
3.
Sering kesalahan pengukuran akibat pengaruh pakaian dan gerakan
anak.
4.
Secara operasional sering terjadi hambatan karena masalah sosial
budaya setempat.
b.
Berat badan menurut panjang atau tinggi badan (BB/PB atau BB/TB)
Berat badan mempunyai hubungan linear dengan tinggi badan. Pada
keadaan normal, maka perkembangan berat badan searah dengan
pertambahan tinggi badan dengan kecepatan tertentu. Indeks ini
menggambarkan status gizi masa kini, baik digunakan apabila data umur
tidak diketahui. Karena indeks ini menggambarkan proporsi berat badan
32
relatif terhadap tinggi badan, maka indeks ini merupakan indikator
kekurusan (wasting).
Kelebihan indeks BB/TB antara lain :
1.
Hampir bebas terhadap pengaruh umur dan ras.
2.
Dapat membedakan anak : kurus, gemuk, marasmus atau bentuk
KEP lainnya.
Kelemahan indeks BB/TB :
1. Tidak dapat memberi gambaran apakah anak tersebut pendek, cukup
tinggi badan atau kelebihan TB, karena faktor umur tidak
diperhatikan.
2. Dalam praktek sering dialami kesulitan ketika mengukur panjang
badan anak baduta atau TB anak balita.
3. Sering terjadi kesalahan membaca angka hasil pengukuran, terutama
bila dilakukan oleh tenaga non-profesional.
c. Panjang atau tinggi badan menurut umur (PB/U atau TB/U)
Tinggi badan menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal. Pada
keadaan normal maka tinggi badan akan tumbuh bersamaan dengan
pertambahan umur. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat badan,
dimana tinggibadan relatif kurang sensitif terhadap defisiensi gizi dalam
jangka pendek. Indeks ini menggambarkan keadaan stunting.
Kelebihan indeks TB/U :
1.
Indikator yang baik untuk mengetahui kurang gizi masa lampau.
2.
Alat mudah dibawa ke lapangan dan dapat dibuat secara lokal.
3.
Jarang orangtua keberatan diukur anaknya.
4.
Pengukuran objektif.
Kelemahan indeks TB/U :
1.
Dalam menilai intervensi harus disertai indeks lain (spt BB/U),
karena perubahan TB tidak banyak terjadi dalam waktu singkat.
2.
Membutuhkan beberapa teknik pengukuran seperti : alat ukur PB
untuk anak < 2 tahun, dan alat ukur TB untuk anak >2 tahun.
32
3.
Hasil ukur yang teliti sulit diperoleh oleh tenaga kurang terlatih,
seperti kader atau petugas yang belum berpengalaman.
4.
Memerlukan tenaga 2 orang untuk mengukur panjang badan.
5.
Umur tepat kadang sulit didapatkan.
d. Indeks Massa Tubuh
Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada orang dewasa (usia 18
tahun) merupakan masalah penting, karena selain mempunyai resiko
penyakit tertentu, juga dapat mempengaruhi produktivitas kerja. Oleh
karena itu pemantauan keadaan tersebut perlu dilakukan secara
berkesinambungan. Salah satu cara adalah dengan mempertahankan berat
badan ideal/normal. Kategori batas ambang IMT untuk Indonesia menurut
WH)/WPR/IASO/ITF (2000) :
Kategori IMT
1.
Kurus Sangat kurus < 16,49
2.
Kurus 16,5 – 18,49
3.
Normal 18,5 – 22,9
4.
Overweight 23,0 – 24,0
5.
Obesitas
32
BAB III
METODOLOGI
A. METODE/BAROMETER PENILAIAN STATUS GIZI
Pada laporan ini metode/barometer penilaian status gizi yang
digunakan adalah pengukuran antropometri. Pengukuran anthropometri
pada bayi dengan mengukur panjang bayi, berat badan bayi serta umur
bayi.
B. WAKTU & LOKASI PENDATAAN
Waktu : Tanggal 13 Desember 2016
Pukul 09.00 – 12.30
Lokasi : Puskesmas Sudiang
Posyandu balita Batu tambung
Jl. GOA RIA KM 18 MAKASSAR Kelurahan sudiang kec.
Biringkanaya.
C. JENIS & CARA PENGUMPULAN DATA
Cara pengumpulan data/sampel menggunakan metode wawancara
& obeservasi dengan mengukur berat badan (BB) dan panjang badan (PB)
serta mewawancarai/mengisi kuesioner responden untuk menanyakan
informasi ( umur, nama, tanggal lahir dll) dengan menggunakan metode
anthropometri.
D. POPULASI & SAMPEL
Populasi bayi yang ada di puskemas berjumlah
32
Sampel yang dambil pada laporan ini sebanyak 10 sampel (bayi).
E. ALAT & BAHAN
1. Dacing
2. Length board
32
BAB IV
HASIL & PEMBAHASAN
A. KARAKTERISTIK SAMPEL
1. Umur
Dari hasil pendataan rata-rata umur bayi pada sampel yaitu
2. Jenis kelamin
Jenis Kelamin
Frekuensi
%
Laki-laki
5
50
Perempuan
5
50
Jumlah
10
100
3. Berat Badan
Dari hasil pendataan berat badan saampel berkisar antara 4.5 – 8.2 kg
4. Panjang badan
Dari hasil pendataan panjang badan sampel berkisar antara 57 – 74.5
cm.
32
B. STATUS GIZI
PENILAIAN STATUS GIZI MENGGUNAKAN Z – SCORE
1.
ANINDYA FAIKA RESKI
PEREMPUAN ( 3 BULAN )
BB = 6-1 kg
PB = 57 cm
BB/U ( berat badan menurut umur )
Median = 5,8
BB
= 6,1
+ 1 SD = 6.6
BB / U =
( gizi baik )
PB / U ( panjang badan menurut umur )
Median= 59.8
PB
= 57 cm
-1 SD = 57.7
Median
=
BB/PB ( berat badan menurut panjang badan )
Median= 5.1
B
= 6.1 kg
PB
= 57 cm
+ 1 SD = 5.6
32
BB/PB =
IMT / U ( indeks massa tubuh menurut umur)
Median = 16.4
BB
= 6.1 kg
PB
= 57 cm = 0.57 cm
+ 1 SD = 17.9
IMT =
IMT/U =
(normal)
2. AKRAM SYAHPUTRA
Laki-laki( 1bulan )
BB = 5.3 kg
PB = 64 cm
BB/U ( berat badan menurut umur )
Median= 4.5
BB
= 5.3 kg
+ 1 SD = 5.1
BB/U =
PB/U ( Panjang Badan Menurut Umur )
32
Median= 54.7
PB
= 64 cm
+ 1SD = 56.7
PB/U =
BB/PB ( Berat Badan Menurut Panjang Badan )
Median= 7.0
BB
= 5.3 kg
PB
= 64 cm
-1 SD = 6.5
BB/PB =
IMT/U ( Indeks massa tubuh menurut umur )
Median= 14.9
BB
= 5.3 kg
PB
= 64 cm
-1 SD = 13.6
IMT
=
IMT/U =
32
Hasil Recall
1. =====================================================
================
HASIL PERHITUNGAN DIET/
==========================================================
===========
Nama Makanan
Jumlah
energy
carbohydr.
__________________________________________________________________
____________
SARAPAN
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN SIANG
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN MALAM
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
32
==========================================================
===========
HASIL PERHITUNGAN
==========================================================
===========
Zat Gizi
hasil analisis
rekomendasi
persentase
nilai
nilai/hari
pemenuhan
__________________________________________________________________
____________
energy
3450.0 kcal
700.0 kcal
493 %
water
0.0 g
1000.0 g
0%
protein
74.5 g(9%)
10.0 g(12 %)
745 %
fat
169.1 g(43%)
30.0 g(< 30 %)
564 %
carbohydr.
419.5 g(49%)
91.0 g(> 55 %)
461 %
dietary fiber
0.0 g
alcohol
0.0 g
PUFA
61.4 g
5.0 g
1228 %
cholesterol
89.7 mg
Vit. A
2829.0 µg
600.0 µg
472 %
carotene
0.0 mg
Vit. E
0.0 mg
Vit. B1
1.0 mg
0.4 mg
259 %
Vit. B2
2.1 mg
0.4 mg
535 %
Vit. B6
1.0 mg
0.3 mg
345 %
folic acid eq.
0.0 µg
Vit. C
338.1 mg
55.0 mg
615 %
sodium
1104.0 mg
potassium
3353.4 mg
calcium
2656.5 mg
400.0 mg
664 %
magnesium
241.5 mg
60.0 mg
403 %
phosphorus
2076.9 mg
300.0 mg
692 %
iron
41.4 mg
8.0 mg
518 %
zinc
12.4 mg
2.0 mg
621 %
2. =====================================================
================
HASIL PERHITUNGAN DIET/
==========================================================
===========
Nama Makanan
Jumlah
energy
carbohydr.
__________________________________________________________________
____________
SARAPAN
32
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN SIANG
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN MALAM
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
==========================================================
===========
HASIL PERHITUNGAN
==========================================================
===========
Zat Gizi
hasil analisis
rekomendasi
persentase
nilai
nilai/hari
pemenuhan
__________________________________________________________________
____________
energy
3450.0 kcal
700.0 kcal
493 %
water
0.0 g
1000.0 g
0%
protein
74.5 g(9%)
10.0 g(12 %)
745 %
fat
169.1 g(43%)
30.0 g(< 30 %)
564 %
carbohydr.
419.5 g(49%)
91.0 g(> 55 %)
461 %
dietary fiber
0.0 g
alcohol
0.0 g
PUFA
61.4 g
5.0 g
1228 %
cholesterol
89.7 mg
Vit. A
2829.0 µg
600.0 µg
472 %
carotene
0.0 mg
Vit. E
0.0 mg
Vit. B1
1.0 mg
0.4 mg
259 %
Vit. B2
2.1 mg
0.4 mg
535 %
Vit. B6
1.0 mg
0.3 mg
345 %
32
folic acid eq.
Vit. C
sodium
potassium
calcium
magnesium
phosphorus
iron
zinc
0.0 µg
338.1 mg
1104.0 mg
3353.4 mg
2656.5 mg
241.5 mg
2076.9 mg
41.4 mg
12.4 mg
55.0 mg
400.0 mg
60.0 mg
300.0 mg
8.0 mg
2.0 mg
615 %
664 %
403 %
692 %
518 %
621 %
3. =====================================================
================
HASIL PERHITUNGAN DIET/
==========================================================
===========
Nama Makanan
Jumlah
energy
carbohydr.
__________________________________________________________________
____________
SARAPAN
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN SIANG
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN MALAM
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
==========================================================
===========
HASIL PERHITUNGAN
==========================================================
===========
Zat Gizi
hasil analisis
rekomendasi
persentase
nilai
nilai/hari
pemenuhan
32
__________________________________________________________________
____________
energy
3450.0 kcal
700.0 kcal
493 %
water
0.0 g
1000.0 g
0%
protein
74.5 g(9%)
10.0 g(12 %)
745 %
fat
169.1 g(43%)
30.0 g(< 30 %)
564 %
carbohydr.
419.5 g(49%)
91.0 g(> 55 %)
461 %
dietary fiber
0.0 g
alcohol
0.0 g
PUFA
61.4 g
5.0 g
1228 %
cholesterol
89.7 mg
Vit. A
2829.0 µg
600.0 µg
472 %
carotene
0.0 mg
Vit. E
0.0 mg
Vit. B1
1.0 mg
0.4 mg
259 %
Vit. B2
2.1 mg
0.4 mg
535 %
Vit. B6
1.0 mg
0.3 mg
345 %
folic acid eq.
0.0 µg
Vit. C
338.1 mg
55.0 mg
615 %
sodium
1104.0 mg
potassium
3353.4 mg
calcium
2656.5 mg
400.0 mg
664 %
magnesium
241.5 mg
60.0 mg
403 %
phosphorus
2076.9 mg
300.0 mg
692 %
iron
41.4 mg
8.0 mg
518 %
zinc
12.4 mg
2.0 mg
621 %
4. =====================================================
================
HASIL PERHITUNGAN DIET/
==========================================================
===========
Nama Makanan
Jumlah
energy
carbohydr.
__________________________________________________________________
____________
SARAPAN
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN SIANG
susu nutrilon
139.8 g
230 g
32
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN MALAM
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
==========================================================
===========
HASIL PERHITUNGAN
==========================================================
===========
Zat Gizi
hasil analisis
rekomendasi
persentase
nilai
nilai/hari
pemenuhan
__________________________________________________________________
____________
energy
3450.0 kcal
700.0 kcal
493 %
water
0.0 g
1000.0 g
0%
protein
74.5 g(9%)
10.0 g(12 %)
745 %
fat
169.1 g(43%)
30.0 g(< 30 %)
564 %
carbohydr.
419.5 g(49%)
91.0 g(> 55 %)
461 %
dietary fiber
0.0 g
alcohol
0.0 g
PUFA
61.4 g
5.0 g
1228 %
cholesterol
89.7 mg
Vit. A
2829.0 µg
600.0 µg
472 %
carotene
0.0 mg
Vit. E
0.0 mg
Vit. B1
1.0 mg
0.4 mg
259 %
Vit. B2
2.1 mg
0.4 mg
535 %
Vit. B6
1.0 mg
0.3 mg
345 %
folic acid eq.
0.0 µg
Vit. C
338.1 mg
55.0 mg
615 %
sodium
1104.0 mg
potassium
3353.4 mg
calcium
2656.5 mg
400.0 mg
664 %
magnesium
241.5 mg
60.0 mg
403 %
phosphorus
2076.9 mg
300.0 mg
692 %
iron
41.4 mg
8.0 mg
518 %
zinc
12.4 mg
2.0 mg
621 %
5. =====================================================
===============
32
HASIL PERHITUNGAN DIET/
==========================================================
===========
Nama Makanan
Jumlah
energy
carbohydr.
__________________________________________________________________
____________
SARAPAN
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN SIANG
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN MALAM
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
==========================================================
===========
HASIL PERHITUNGAN
==========================================================
===========
Zat Gizi
hasil analisis
rekomendasi
persentase
nilai
nilai/hari
pemenuhan
__________________________________________________________________
____________
energy
3450.0 kcal
700.0 kcal
493 %
water
0.0 g
1000.0 g
0%
protein
74.5 g(9%)
10.0 g(12 %)
745 %
fat
169.1 g(43%)
30.0 g(< 30 %)
564 %
carbohydr.
419.5 g(49%)
91.0 g(> 55 %)
461 %
dietary fiber
0.0 g
alcohol
0.0 g
PUFA
61.4 g
5.0 g
1228 %
cholesterol
89.7 mg
Vit. A
2829.0 µg
600.0 µg
472 %
32
carotene
Vit. E
Vit. B1
Vit. B2
Vit. B6
folic acid eq.
Vit. C
sodium
potassium
calcium
magnesium
phosphorus
iron
zinc
0.0 mg
0.0 mg
1.0 mg
2.1 mg
1.0 mg
0.0 µg
338.1 mg
1104.0 mg
3353.4 mg
2656.5 mg
241.5 mg
2076.9 mg
41.4 mg
12.4 mg
0.4 mg
0.4 mg
0.3 mg
55.0 mg
400.0 mg
60.0 mg
300.0 mg
8.0 mg
2.0 mg
259 %
535 %
345 %
615 %
664 %
403 %
692 %
518 %
621 %
6. =====================================================
================
HASIL PERHITUNGAN DIET/
==========================================================
===========
Nama Makanan
Jumlah
energy
carbohydr.
__________________________________________________________________
____________
SARAPAN
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN SIANG
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN MALAM
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
==========================================================
===========
HASIL PERHITUNGAN
32
==========================================================
===========
Zat Gizi
hasil analisis
rekomendasi
persentase
nilai
nilai/hari
pemenuhan
__________________________________________________________________
____________
energy
3450.0 kcal
700.0 kcal
493 %
water
0.0 g
1000.0 g
0%
protein
74.5 g(9%)
10.0 g(12 %)
745 %
fat
169.1 g(43%)
30.0 g(< 30 %)
564 %
carbohydr.
419.5 g(49%)
91.0 g(> 55 %)
461 %
dietary fiber
0.0 g
alcohol
0.0 g
PUFA
61.4 g
5.0 g
1228 %
cholesterol
89.7 mg
Vit. A
2829.0 µg
600.0 µg
472 %
carotene
0.0 mg
Vit. E
0.0 mg
Vit. B1
1.0 mg
0.4 mg
259 %
Vit. B2
2.1 mg
0.4 mg
535 %
Vit. B6
1.0 mg
0.3 mg
345 %
folic acid eq.
0.0 µg
Vit. C
338.1 mg
55.0 mg
615 %
sodium
1104.0 mg
potassium
3353.4 mg
calcium
2656.5 mg
400.0 mg
664 %
magnesium
241.5 mg
60.0 mg
403 %
phosphorus
2076.9 mg
300.0 mg
692 %
iron
41.4 mg
8.0 mg
518 %
zinc
12.4 mg
2.0 mg
621 %
7. =====================================================
================
HASIL PERHITUNGAN DIET/
==========================================================
===========
Nama Makanan
Jumlah
energy
carbohydr.
__________________________________________________________________
____________
SARAPAN
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
32
MAKAN SIANG
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN MALAM
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
==========================================================
===========
HASIL PERHITUNGAN
==========================================================
===========
Zat Gizi
hasil analisis
rekomendasi
persentase
nilai
nilai/hari
pemenuhan
__________________________________________________________________
____________
energy
3450.0 kcal
700.0 kcal
493 %
water
0.0 g
1000.0 g
0%
protein
74.5 g(9%)
10.0 g(12 %)
745 %
fat
169.1 g(43%)
30.0 g(< 30 %)
564 %
carbohydr.
419.5 g(49%)
91.0 g(> 55 %)
461 %
dietary fiber
0.0 g
alcohol
0.0 g
PUFA
61.4 g
5.0 g
1228 %
cholesterol
89.7 mg
Vit. A
2829.0 µg
600.0 µg
472 %
carotene
0.0 mg
Vit. E
0.0 mg
Vit. B1
1.0 mg
0.4 mg
259 %
Vit. B2
2.1 mg
0.4 mg
535 %
Vit. B6
1.0 mg
0.3 mg
345 %
folic acid eq.
0.0 µg
Vit. C
338.1 mg
55.0 mg
615 %
sodium
1104.0 mg
potassium
3353.4 mg
calcium
2656.5 mg
400.0 mg
664 %
magnesium
241.5 mg
60.0 mg
403 %
phosphorus
2076.9 mg
300.0 mg
692 %
iron
41.4 mg
8.0 mg
518 %
32
zinc
12.4 mg
2.0 mg
621 %
8. =====================================================
================
HASIL PERHITUNGAN DIET/
==========================================================
===========
Nama Makanan
Jumlah
energy
carbohydr.
__________________________________________________________________
____________
SARAPAN
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN SIANG
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN MALAM
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
==========================================================
===========
HASIL PERHITUNGAN
==========================================================
===========
Zat Gizi
hasil analisis
rekomendasi
persentase
nilai
nilai/hari
pemenuhan
__________________________________________________________________
____________
energy
3450.0 kcal
700.0 kcal
493 %
water
0.0 g
1000.0 g
0%
protein
74.5 g(9%)
10.0 g(12 %)
745 %
fat
169.1 g(43%)
30.0 g(< 30 %)
564 %
carbohydr.
419.5 g(49%)
91.0 g(> 55 %)
461 %
dietary fiber
0.0 g
32
alcohol
PUFA
cholesterol
Vit. A
carotene
Vit. E
Vit. B1
Vit. B2
Vit. B6
folic acid eq.
Vit. C
sodium
potassium
calcium
magnesium
phosphorus
iron
zinc
0.0 g
61.4 g
89.7 mg
2829.0 µg
0.0 mg
0.0 mg
1.0 mg
2.1 mg
1.0 mg
0.0 µg
338.1 mg
1104.0 mg
3353.4 mg
2656.5 mg
241.5 mg
2076.9 mg
41.4 mg
12.4 mg
5.0 g
600.0 µg
0.4 mg
0.4 mg
0.3 mg
55.0 mg
400.0 mg
60.0 mg
300.0 mg
8.0 mg
2.0 mg
1228 %
472 %
259 %
535 %
345 %
615 %
664 %
403 %
692 %
518 %
621 %
9. =====================================================
================
HASIL PERHITUNGAN DIET/
==========================================================
===========
Nama Makanan
Jumlah
energy
carbohydr.
__________________________________________________________________
____________
SARAPAN
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN SIANG
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN MALAM
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
32
==========================================================
===========
HASIL PERHITUNGAN
==========================================================
===========
Zat Gizi
hasil analisis
rekomendasi
persentase
nilai
nilai/hari
pemenuhan
__________________________________________________________________
____________
energy
3450.0 kcal
700.0 kcal
493 %
water
0.0 g
1000.0 g
0%
protein
74.5 g(9%)
10.0 g(12 %)
745 %
fat
169.1 g(43%)
30.0 g(< 30 %)
564 %
carbohydr.
419.5 g(49%)
91.0 g(> 55 %)
461 %
dietary fiber
0.0 g
alcohol
0.0 g
PUFA
61.4 g
5.0 g
1228 %
cholesterol
89.7 mg
Vit. A
2829.0 µg
600.0 µg
472 %
carotene
0.0 mg
Vit. E
0.0 mg
Vit. B1
1.0 mg
0.4 mg
259 %
Vit. B2
2.1 mg
0.4 mg
535 %
Vit. B6
1.0 mg
0.3 mg
345 %
folic acid eq.
0.0 µg
Vit. C
338.1 mg
55.0 mg
615 %
sodium
1104.0 mg
potassium
3353.4 mg
calcium
2656.5 mg
400.0 mg
664 %
magnesium
241.5 mg
60.0 mg
403 %
phosphorus
2076.9 mg
300.0 mg
692 %
iron
41.4 mg
8.0 mg
518 %
zinc
12.4 mg
2.0 mg
621 %
10. =====================================================
================
HASIL PERHITUNGAN DIET/
==========================================================
===========
Nama Makanan
Jumlah
energy
carbohydr.
__________________________________________________________________
____________
32
SARAPAN
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN SIANG
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN MALAM
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
==========================================================
===========
HASIL PERHITUNGAN
==========================================================
===========
Zat Gizi
hasil analisis
rekomendasi
persentase
nilai
nilai/hari
pemenuhan
__________________________________________________________________
____________
energy
3450.0 kcal
700.0 kcal
493 %
water
0.0 g
1000.0 g
0%
protein
74.5 g(9%)
10.0 g(12 %)
745 %
fat
169.1 g(43%)
30.0 g(< 30 %)
564 %
carbohydr.
419.5 g(49%)
91.0 g(> 55 %)
461 %
dietary fiber
0.0 g
alcohol
0.0 g
PUFA
61.4 g
5.0 g
1228 %
cholesterol
89.7 mg
Vit. A
2829.0 µg
600.0 µg
472 %
carotene
0.0 mg
Vit. E
0.0 mg
Vit. B1
1.0 mg
0.4 mg
259 %
Vit. B2
2.1 mg
0.4 mg
535 %
Vit. B6
1.0 mg
0.3 mg
345 %
folic acid eq.
0.0 µg
Vit. C
338.1 mg
55.0 mg
615 %
sodium
1104.0 mg
32
potassium
calcium
magnesium
phosphorus
3353.4 mg
2656.5 mg
241.5 mg
2076.9 mg
400.0 mg
60.0 mg
300.0 mg
664 %
403 %
692 %
Provinsi
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Sulawesi selatan
7
70.0
70.0
70.0
Sulawesi selatan
2
20.0
20.0
90.0
Sulawesi Selatan
1
10.0
10.0
100.0
10
100.0
100.0
Total
iron
zinc
41.4 mg
12.4 mg
kecamatan
8.0 mg
2.0 mg
kabupaten/kota
Frequency
Percent
Valid Percent
Tanggal pengukuran/wawancara
Frequency
Makassar
Valid
518 %
621 %
Makassar
13-DEC-2016
Total
Percent
7
Valid Percent
70.0
Cumulative
Percent
Cumulative
70.0
70.0
Percent
3 10
30.0
100.0
Nama
Enumerator
10
100.0
30.0
100.0
100.0
Frequency
Valid Percent
Percent
100.0
100.0
Cumulative
Percent
ANDI FRIMAI DANA ELYAS
1
10.0
10.0
10.0
AYU ARDIATI
1
10.0
10.0
20.0
AYYI RIZKY NUR FAJRIAH
1
10.0
10.0
30.0
FARADILLAH SP
2
20.0
20.0
50.0
HAFILIA FIRDA
2
20.0
20.0
70.0
NUR HIKMAH
1
10.0
10.0
80.0
SEPTI MULDIANA
2
20.0
20.0
100.0
10
100.0
100.0
Total
32
Nama Lengkap Responden
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
DESI
1
10.0
10.0
10.0
FITRIANI
1
10.0
10.0
20.0
JUMARIAH
1
10.0
10.0
30.0
KARTINI
1
10.0
10.0
40.0
LINAWATI
1
10.0
10.0
50.0
NURUL HAERIYAH
1
10.0
10.0
60.0
Reski Wulandari
1
10.0
10.0
70.0
SRI BULAN
1
10.0
10.0
80.0
TRI LESTARI
1
10.0
10.0
90.0
TRI WAHYUNI
1
10.0
10.0
100.0
10
100.0
100.0
Total
32
Alamat Responden
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
BATU TAMBUNG
1
10.0
10.0
10.0
BATU TAMBUNG RT.3
1
10.0
10.0
20.0
1
10.0
10.0
30.0
1
10.0
10.0
40.0
1
10.0
10.0
50.0
BATU TAMBUNG RT3/RW5
1
10.0
10.0
60.0
BATU TAMBUNG RT5/RW5
1
10.0
10.0
70.0
BATU
1
10.0
10.0
80.0
Jl.P Kemerdekaan km. 17
1
10.0
10.0
90.0
Villa Bulu Roken Indah Blok
1
10.0
10.0
100.0
10
100.0
100.0
RW.5
BATU TAMBUNG
RT.3/RW.5
BATU TAMBUNG RT.4/
RW.5
BATU TAMBUNG
RT.4/RW.5
TAMBUNGRT.2/RW.5
E No. 3
Total
Nama Lengkap Bayi
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
ADISTYA INDAH
1
MAHARAN
32
10.0
10.0
10.0
AKRAM SYAHPUTRA
1
10.0
10.0
20.0
ANINDYA FAIKA RESKI
1
10.0
10.0
30.0
AUREL DINDA PRATIWI
1
10.0
10.0
40.0
AURELIA SEQWAN
1
10.0
10.0
50.0
M.GIBRAN
1
10.0
10.0
60.0
MUH. ISLAMUDDIN
1
10.0
10.0
70.0
MUH.ASKA ARAFAH
1
10.0
10.0
80.0
MUH.FAISAL
1
10.0
10.0
90.0
NUR SAPITRA
1
10.0
10.0
100.0
10
100.0
100.0
Total
Hubungan Responden dengan balita
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
Ibu Kandung
10
100.0
100.0
100.0
Jumlah anggota rumah tangga
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
4
6
60.0
60.0
60.0
5
1
10.0
10.0
70.0
6
2
20.0
20.0
90.0
9
1
10.0
10.0
100.0
10
100.0
100.0
Total
Pendidikan kepala rumah tangga(ayah)
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
Tidak tamat SD
1
10.0
10.0
10.0
Tamat SD
1
10.0
10.0
20.0
Tamat SMP
1
10.0
10.0
30.0
Tamat SMA
3
30.0
30.0
60.0
Tamat D4/S1-S3
4
40.0
40.0
100.0
32
Total
10
100.0
100.0
pendidikan ibu kandung/tiri
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
Tamat SD
1
10.0
10.0
10.0
Tamat SMP
2
20.0
20.0
30.0
Tamat SMA
4
40.0
40.0
70.0
Tamat D4/S1-S3
3
30.0
30.0
100.0
10
100.0
100.0
Total
pendidikan responden
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
Tamat SD
1
10.0
10.0
10.0
Tamat SMP
2
20.0
20.0
30.0
Tamat SMA
4
40.0
40.0
70.0
Tamat D4/S1-S3
3
30.0
30.0
100.0
10
100.0
100.0
Total
pekerjaan ayah kandung/tiri
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
PNS/TNI/Polri/BUMN/BUMD
3
30.0
30.0
30.0
Wiraswasta
5
50.0
50.0
80.0
Buruh
2
20.0
20.0
100.0
Total
10
100.0
100.0
pekerjaan ibu kandung/tiri
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
PNS/TNI/Polri/BUMN/BUMD
1
32
10.0
10.0
10.0
Peg.swasta
1
10.0
10.0
20.0
Lainnya
8
80.0
80.0
100.0
10
100.0
100.0
Total
pekerjaan responden
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
PNS/TNI/Polri/BUMN/BUMD
1
10.0
10.0
10.0
Pegawai swasta
1
10.0
10.0
20.0
lainnya
8
80.0
80.0
100.0
10
100.0
100.0
Total
pekerjaan lainnya ibu/responden
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
IRT
8
80.0
System
2
20.0
10
100.0
Total
100.0
100.0
Tanggal Lahir bayi
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
21-JAN-2016
1
10.0
10.0
10.0
13-MAR-2016
1
10.0
10.0
20.0
25-MAY-2016
1
10.0
10.0
30.0
13-JUN-2016
1
10.0
10.0
40.0
13-JUL-2016
1
10.0
10.0
50.0
19-JUL-2016
1
10.0
10.0
60.0
24-AUG-2016
1
10.0
10.0
70.0
21-SEP-2016
1
10.0
10.0
80.0
11-OCT-2016
1
10.0
10.0
90.0
10-NOV-2016
1
10.0
10.0
100.0
10
100.0
100.0
Total
32
umur bayi(bulan)
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
1
1
10.0
10.0
10.0
2
1
10.0
10.0
20.0
3
2
20.0
20.0
40.0
5
2
20.0
20.0
60.0
6
1
10.0
10.0
70.0
7
1
10.0
10.0
80.0
9
1
10.0
10.0
90.0
11
1
10.0
10.0
100.0
10
100.0
100.0
Total
tempat bayi dilahirkan
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
Rumah Sakit
7
70.0
70.0
70.0
Rumah/Klinik Bersalin
2
20.0
20.0
90.0
bidan praktek
1
10.0
10.0
100.0
10
100.0
100.0
Total
Penolong persalinan
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
Dokter
6
60.0
60.0
60.0
Bidan
4
40.0
40.0
100.0
32
Total
10
100.0
100.0
Inisiasi Menyusui Dini
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
YA
6
60.0
60.0
60.0
TIDAK
4
40.0
40.0
100.0
10
100.0
100.0
Total
sehari kemarin diberi minuman dan makanan apa saja
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
Missing
Hanya ASI saja
4
40.0
44.4
44.4
Diberi minuman/makanan
5
50.0
55.6
100.0
Total
9
90.0
100.0
System
1
10.0
10
100.0
lain
Total
jenis minuman/makanan selain ASI
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Susu Formula
4
40.0
80.0
umur Pertamakali diberi makanan dan minuman sealin ASI
Nasi Lumat
1
10.0
20.0
Frequency
Percent
Valid Percent
Total
5
50.0
100.0
Valid
Missing
Total
Valid
Missing
System
0 bulan(
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang Maha Kuasa yang
telah melimpahkan karunia nikmat bagi umat-Nya. Atas Ridho-Nya lah kami
dapat menyelesaikan laporan ini.
Dalam laporan ini kami menjelaskan mengenai “Penilaian Status Gizi
Pada Bayi” yang telah kami susun secara sistematis dan materi yang di sajikan
kami ambil dari sumber-sumber terpercaya.Laporan ini kami susu berdasarkan
atas hasil pendataan di puskesmas.
Makalah ini tidak akan terwujud, jika tidak ada dorongan dan dukungan
dari berbagai pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Besar harapan kami laporan ini dapat membantu meningkatkan profesi
belajar mahasiswa dan dapat bermanfaat bagi mahasiswa, khususnya dalam
masalah disajikan dalam laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kepada semua pihak untuk
memberikan kritik dan saran yang membangun demi tercapainya laporan yang
lebih baik di masa mendatang.
MAKASSAR, 17 Desember 2016
Kelompok 1
32
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di masyarakat, cara pengukuran status gizi yang paling sering
digunakan adalah antropometri gizi. Dewasa ini dalam program gizi
masyarakat, pemantauan status gizi anak balita menggunakan metode
antropometri, sebagai cara untuk menilai status gizi. Disamping itu pula dalam
kegiatan penapisan status gizi masyarakat selalu menggunakan metode
tersebut. Antropometri merupakan salah satu metode yang dapat dipakai
secara universal, tidak mahal, dan metode yang non invasif untuk mengukur
ukuran, bagian, dan komposisi dari tubuh manusia. Oleh karena itu,
disebabkan pertumbuhan anak-anak dan dimensi tubuh pada segala usia dapat
mencerminkan kesehatan dan kesejahteraan dari individu dan populasi,
antropometri dapat juga digunakan untuk memprediksi performa, kesehatan,
dan daya tahan hidup. (Supariasa, 2002)
Antropometri penting untuk kesehatan masyarakat dan juga secara
klinis yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan sosial dari
individu dan populasi. Selain itu, aplikasi antropometri mencakup berbagai
bidang karena dapat dipakai untuk menilai status pertumbuhan, status gizi dan
obesitas, identifikasi individu, olahraga, militer, teknik dan lanjut usia.
Antropometri berasal dari kata anthropos dan metros. Anthropos artinya tubuh
dan metros artinya ukuran. Jadi antropometri adalah ukuran dari tubuh.
Antropometri gizi adalah pengukuran yang berhubungan dengan berbagai
macam dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan
tingkat gizi. Umumnya, antropometri digunakan untuk mengukur status gizi
dari berbagai ketidak seimbangan antara asupan protein dan energi.
(Supariasa, 2002)
32
B. TUJUAN
a. Tujuan umum
1. Dapat melakukan pengukuran antropometri dengan tepat pada bayi.
2. Dapat menilai status gizi bayi berdasarkan standar yang digunakan.
b.
Tujuan khusus
1. Dapat melakukan pengukuran berat badan (BB) dan tinggi badan
(TB) pada bayi.
2.
Dapat menilai status gizi pada bayi.
C. MANFAAT
a. Agar mahasiswa dapat melakukan pengukuran berat badan (BB) dan
panjang badan (PB) pada bayi.
b. Agar mahasiswa dapat menentukan status gizi bayi.
c. Agar mahasiswa bisa menentukan status pertumbuhan bayi.
32
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENILAIAN STATUS GIZI
1. Pengertian Status Gizi (Nutrition Status)
Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam
bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk
variabel tertentu. Contoh : Gondok endemik merupakan keadaan tidak
seimbangnya pemasukan dan pengeluaran yodium dalam tubuh.
(Supariasa, 2002)
2. Penilaian Status Gizi
Penilaian status gizi adalah interpretasi dari data yang didapatkan
dengan menggunakan berbagai metode untuk mengidentifikasi populasi
atau individu yang beresiko atau dengan status gizi buruk. (Achadi, 2002)
Penilaian status gizi bertujuan untuk :
a. Memberikan gambaran secara umum mengenai metode penilaian
status gizi.
b. Memberikan penjelasan mengenai keuntungan dan kelemahan dari
masing-masing yang ada.
c.Memberikan gambaran singkat mengenai pengumpulan data,
perencanaan dan implementasi untuk penilaian status gizi.
Metode dalam penilaian status gizi dibagi dalam dua kelompok, yaitu secara
langsung dan tidak langsung. Penilaian status gizi secara langsung terdiri
dari penilaian dengan tanda klinis, tes laboratorium, metode biofisik dan
antropometri. Sedangkan penilaian status gizi secara tidak langsung berupa
survei konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi. Adapun metode
yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan pengukuran antropometri.
(Achadi, 2002)
a. Penilaian Status Gizi Secara Langsung
32
1. Antropometri
Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau
dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan
berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari
berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri secara umum
digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi.
Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi
jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.
(Supariasa, 2002)
2. Klinis
Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk
menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahanperubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat
gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel (supervicial epithelial
tissues) seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organorgan yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis secara cepat (rapid
clinical surveys). Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara tepat
tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi.
Disamping itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang
dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda (sign) dan gejala
(symptom) atau riwayat penyakit. (Supariasa, 2002)
3. Biokimia
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan
spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai
macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain :
darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.
Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan
32
terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis
yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faali dapat lebih banyak
menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik. (Supariasa,
2002)
4. Biofisik
Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan
status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan
melihat perubahan struktur dari jaringan. Umumnya dapat digunakan
dalam situasi tertentu seperti kejadian buta senja epidemik (epidemic of
night blindnes). Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap.
(Supariasa, 2002)
Penialian Status Gizi Secara Tidak Langsung
1. Survei Konsumsi Makanan
2. Statistik Vital
3. Faktor Ekologi
B. FAKTOR- FAKTOR YANG MEMENGARUHI STATUS GIZI PADA
BAYI
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi
1.
Faktor External
Faktor eksternal yang mempengaruhi status gizi antara lain:
a)
Pendapatan
Masalah gizi karena kemiskinan indikatornya adalah taraf ekonomi
keluarga, yang hubungannya dengan daya beli yang dimiliki keluarga
tersebut (Santoso, 1999).
b)
Pendidikan
32
Pendidikan gizi merupakan suatu proses merubah pengetahuan, sikap dan
perilaku orang tua atau masyarakat untuk mewujudkan dengan status gizi
yang baik (Suliha, 2001).
c)
Pekerjaan
Pekerjaan adalah sesuatu yang harus dilakukan terutama untuk
menunjang kehidupan keluarganya. Bekerja umumnya merupakan
kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai
pengaruh terhadap kehidupan keluarga (Markum, 1991).
d)
Budaya
Budaya adalah suatu ciri khas, akan mempengaruhi tingkah laku dan
kebiasaan (Soetjiningsih, 1998).
2.
Faktor Internal
Faktor Internal yang mempengaruhi status gizi antara lain :
a)
Usia
Usia akan mempengaruhi kemampuan atau pengalaman yang
dimiliki orang tua dalam pemberian nutrisi anak balita (Nursalam, 2001).
b)
Kondisi Fisik
Mereka yang sakit, yang sedang dalam penyembuhan dan yang
lanjut usia, semuanya memerlukan pangan khusus karena status
kesehatan mereka yang buruk. Bayi dan anak-anak yang kesehatannya
buruk, adalah sangat rawan, karena pada periode hidup ini kebutuhan zat
gizi digunakan untuk pertumbuhan cepat (Suhardjo, et, all, 1986).
c)
Infeksi
Infeksi dan demam dapat menyebabkan menurunnya nafsu makan atau
menimbulkan kesulitan menelan dan mencerna makanan (Suhardjo, et,
all, 1986).
32
C. ANTROPOMETRI
Antropometri berasal dari kata antropos dan metros. Antropos
artinya tubuh dan metros artinya ukuran. Jadi antropometri adalah ukuran
dari tubuh. Pengertian ini bersifat sangat umum sekali. Pengertian dari
sudut pandang gizi, telah banyak diungkapkan oleh para ahli Jelliffe
(1966)
mengungkapkan
bahwa
;
“Nutritional
antropometry
is
measurement of the variations of the physical dimensions and the gross
composition of the human body at different age levels and degree of
nutrition”. Dari definisi ini dapat ditarik kesimpulan pengertian bahwa
antropometri
gizi
adalah
berhubungan
dengan
berbagai
macam
pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat
umur dan tingkat gizi. Berbagai jenis ukuran tubuh antara lain : berat
badan, tinggi badan, lingkar lengan atas dan tebal lemak di bawah kulit.
Antropometri sangat umum digunakan untuk mengukur status gizi dari
berbagai ketidak seimbangan antara asupan protein dan energi. Gangguan
ini biasanya terlihat dari pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan
tubuh seperti lemak, otot, dan jumlah air dalam tubuh. (Nyoman, 2002)
Dewasa ini, di masyarakat sangat lazim digunakan metode
antropometri untuk menentukan status gizi, baik pada dewasa maupun
anak – anak. Selain untuk tujuan tesebut, antropometri digunakan untuk
kegiatan penapisan status gizi masyarakat. Sedangkan dari sudut pandang
gizi, antropometri berarti pengukuran dari ukuran dan komposisi tubuh
pada berbagai level usia dan variasi keadaan gizi.
Jadi
dapat
disimpulkan,
bahwa
fokus
utama
pengukuran
antropometri meliputi pengukuran dimensi tubuh seperti berat badan,
tinggi badan atau panjang badan, lingkar lengan atas dan komposisi tubuh
meliputi lemak tubuh (fat mass) dan bukan lemak tubuh (fat-free mass)
dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.
Antropometri gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam
pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat
32
umur dan tingkat gizi. Berbagai jenis ukuran tubuh antara lain: berat
badan, tinggi badan, lingkar lengan atas dan tebal lemakdi bawah kulit.
Keunggulan antropometri gizi sebagai berikut :
a. Prosedurnya sederhana, aman dan dapat dilakukan dalam jumlah sampel
yang besar.
b. Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli, tetapi cukup dilakukan oleh
tenaga yang sudah dilatih dalam waktu singkat dapat melakukan
pengukuran antropometri. Kader gizi (Posyandu) tidak perlu seorang
ahli, tetapi dengan pelatihan singkat ia dapat melaksanakan kegiatannya
secara rutin.
c. Alatnya murah, mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan dan dibuat di
daerah setempat. Memang ada alat antropometri yang mahal dan harus
diimpor dari luar negeri, tetapi penggunaan alat itu hanya tertentu saja
seperti "Skin Fold Caliper" untuk mengukur tebal lemak di bawah kulit.
d. Metode ini tepat dan akurat, karena dapat dibakukan.
e. Dapat mendeteksi atau menggambarkan riwayat gizi di masa lampau.
f. Umumnya dapat mengidentifikasi status gizi sedang, kurang, dan gizi
buruk, karena sudah ada ambang batas yang jelas.
g. Metode antropometri dapat mengevaluasi perubahan status gizi pada
periode tertentu, atau dari satu generasi ke generasi berikutnya.
h. Metode antropometri gizi dapat digunakan untuk penapisan kelompok
yang rawan terhadap gizi.
Di samping keunggulan metode penentuan status gizi secara
antropometri, terdapat pula beberapa kelemahan :
a.Tidak sensitifnya metode ini tidak dapat mendeteksi status gizi dalam
waktu singkat. Di samping itu tidak dapat membedakan kekurangan zat
gizi tertentu seperti zink dan Fe.
b. Faktor di luar gizi (penyakit, genetik, dan penurunan penggunaan
energi) dapat menurunkan spesifikasi dan sensitivitas pengukuran
antropometri.
32
c. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempengaruhi
presisi, akurasi, dan validitas pengukuran antropometri gizi.
d. Kesalahan ini terjadi karena:
1.
2.
pengukuran.
perubahan hasil pengukuran baik fisik maupun komposisi
jaringan.
3.
analisis dan asumsi yang keliru.
e. Sumber kesalahan, biasanya berhubungan dengan:
1.
latihan petugas yang tidak cukup.
2.
kesalahan alat atau alat tidak ditera.
3.
kesulitan pengukuran. (Nyoman, 2002)
D. JENIS PARAMETER PENGUKURAN ANTROPOMETRI PADA BAYI
a. Umur
Faktor umur sangat penting dalam penentuan status gizi. Kesalahan
penentuan umur akan menyebabkan interpretasi status gizi menjadi salah.
Hasil pengukuran tinggi badan dan berat badan yang akurat, menjadi tidak
berarti bila tidak disertai dengan penentuan umur yang tepat.
Menurut Puslitbang Gizi Bogor (1980), batasan umur digunakan
adalah tahun umur penuh (Completed Year) dan untuk anak umur 0-2
tahun digunakan bulan usia penuh (Completed Month).
Contoh: Tahun usia penuh (Completed Year)
Umur : 7 tahun 2 bulan, dihitung 7 tahun 6 tahun 11 bulan,
dihitung 6 tahun
Contoh: Bulan Usia penuh (Completed Month)
Umur : 4 bulan 5 hari, dihitung 4 bulan 3 bulan 27 hari,
dihitung 3 bulan
b.
Berat Badan
32
Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan
paling sering digunakan pada bayi baru lahir (neonatus). Berat badan
digunakan untuk mendiagnosa bayi normal atau BBLR. Dikatakan BBLR
apabila berat bayi lahir di bawah 2500 gram atau di bawah 2,5 kg. Pada
masa bayi-balita, berat badan dapat dipergunakan untuk melihat laju
pertumbuhan fisik maupun status gizi, kecuali terdapat kelainan klinis
seperti dehidrasi, asites, edema dan adanya tumor. Di samping itu pula
berat badan dapat dipergunakan sebagai dasar perhitungan dosis obat dan
makanan. Berat badan menggambarkan jumlah dari protein, lemak, air dan
mineral pada tulang. Pada remaja, lemak tubuh cenderung meningkat, dan
protein otot menurun. Pada orang yang edema dan asites terjadi
penambahan cairan dalam tubuh. Adanya tumor dapat menurunkan
jaringan lemak dan otot, khususnya terjadi pada orang kekurangan gizi.
Penentuan berat badan dilakukan dengan cara menimbang. Alat yang
digunakan di lapangan sebaiknya memenuhi beberapa persyaratan:
1.
Mudah digunakan dan dibawa dari satu tempat ke tempat yang
lain.
2.
Mudah diperoleh dan relatif murah harganya.
3.
Ketelitian penimbangan sebaiknya maksimum 0,1 kg.
4.
Skalanya mudah dibaca.
5.
Cukup aman untuk menimbang anak balita.
Alat yang dapat memenuhi persyaratan dan kemudian dipilih dan
dianjurkan untuk digunakan dalam penimbangan anak balita adalah dacin.
Penggunaan dacin mempunyai beberapa keuntungan antara lain:
1.
Dacin sudah dikenal umutn sampai di pelosok pedesaan.
2.
Dibuat di Indonesia, bukan impor, dan mudah didapat.
32
3.
Ketelitian dan ketepatan cukup baik.
Dacin yang digunakan sebaiknya minimum 20 kg dan maksimum 25 kg.
Bila digunakan dacin berkapasitas 50 kg dapat juga, tetapi hasilnya agak
kasar, karena angka ketelitiannya 0,25 kg.
c. Tinggi Badan/Panjang Badan
Tinggi atau panjang badan merupakan indikator umum ukuran
tubuh dan panjang tulang. Namun, tinggi saja belum dapat dijadikan
indikator untuk menilai status gizi, kecuali jika digabungkan dengan
indikator lain seperti usia dan berat badan. Penggunaan tinggi, atau
panjang, bukan tanpa kelemahan. Pertama, baku acuan yang tersedia
umumnya terambil dari penilaian tinggi badan subjek yang berasal dari
masyarakat berstatus gizi baik di negara maju. Kedua, defisit pertumbuhan
linier baru akan terjelma manakala defisiensi telah berlangsung lama yang
berarti tidak akan termanifestasi semasa bayi. Jika bayi terukur lebih
pendek ketimbang baku acuan, tidak berarti bayi tersebut tengah
malnutrisi pascanatal, melainkan dampak dari ukuran lahir rendah. Ketiga,
secara genetik setiap orang terlahir menurut ukuran yang tidak serupa:
orang yang jika dibandingkan dengan populasi "acuan" berukuran lebih
pendek
tidak
langsung
berarti
malnutrisi.
Tinggi badan diukur dalam keadaan berdiri tegak lurus, tanpa alas
kaki, kedua tangan merapat ke badan, punggung dan bokong menempel
pada dinding, dan pandangan diarahkan ke depan. Sedangkan panjang
badan diukur dalam keadaan bayi telentang
E. INDEKS PENGUKURAN ANTROPOMETRI
a.
Berat badan menurut umur (BB/U)
Indeks BB/U merefleksikan berat badan relatif dibandingkan dengan
umur anak. Indeks ini menggambarkan status gizi masa kini, baik digunakan
32
apabila data umur tidak diketahui. Karena indeks ini menggambarkan
proporsi berat badan relatif terhadap tinggi badan maka indeks ini
merupakan indikator kekurusan (wasting). Dengan sifat labil, indeks BB/U
menggambarkan status gizi pada masa kini. Indeks ini dapat mendeteksi
apakah seorang anak beratnya kurang atau sangat kurang, tetapi tidak dapat
digunakan untuk mengklasifikasikan apakah seorang anak mengalami
kelebihan
berat
badan
atau
sangat
gemuk.
Penting untuk diketahui bahwa seorang anak dengan BB/U rendah dapat
disebabkan oleh pendek (stunting) atau kurus(thinness) atau keduanya.
Kelebihan indeks BB/U antara lain :
1.
Mudah dan cepat dimengerti masyarakat umum.
2.
Sensitif melihat perubahan status gizi jangka pendek.
3.
Dapat mendeteksi kelebihan berat badan (overweight).
4.
Pengukuran objektif, pengulangan memberikan hasil relatif sama.
5.
Alat mudah dibawa dan relatif murah.
6.
Pengukuran mudah dilakukan dan teliti.
7.
Pengukuran tidak makan waktu banyak.
Kekurangan indeks BB/U :
1.
Kekeliruan interpretasi bila ada oedema.
2.
Perlu data umur yang akurat.
3.
Sering kesalahan pengukuran akibat pengaruh pakaian dan gerakan
anak.
4.
Secara operasional sering terjadi hambatan karena masalah sosial
budaya setempat.
b.
Berat badan menurut panjang atau tinggi badan (BB/PB atau BB/TB)
Berat badan mempunyai hubungan linear dengan tinggi badan. Pada
keadaan normal, maka perkembangan berat badan searah dengan
pertambahan tinggi badan dengan kecepatan tertentu. Indeks ini
menggambarkan status gizi masa kini, baik digunakan apabila data umur
tidak diketahui. Karena indeks ini menggambarkan proporsi berat badan
32
relatif terhadap tinggi badan, maka indeks ini merupakan indikator
kekurusan (wasting).
Kelebihan indeks BB/TB antara lain :
1.
Hampir bebas terhadap pengaruh umur dan ras.
2.
Dapat membedakan anak : kurus, gemuk, marasmus atau bentuk
KEP lainnya.
Kelemahan indeks BB/TB :
1. Tidak dapat memberi gambaran apakah anak tersebut pendek, cukup
tinggi badan atau kelebihan TB, karena faktor umur tidak
diperhatikan.
2. Dalam praktek sering dialami kesulitan ketika mengukur panjang
badan anak baduta atau TB anak balita.
3. Sering terjadi kesalahan membaca angka hasil pengukuran, terutama
bila dilakukan oleh tenaga non-profesional.
c. Panjang atau tinggi badan menurut umur (PB/U atau TB/U)
Tinggi badan menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal. Pada
keadaan normal maka tinggi badan akan tumbuh bersamaan dengan
pertambahan umur. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat badan,
dimana tinggibadan relatif kurang sensitif terhadap defisiensi gizi dalam
jangka pendek. Indeks ini menggambarkan keadaan stunting.
Kelebihan indeks TB/U :
1.
Indikator yang baik untuk mengetahui kurang gizi masa lampau.
2.
Alat mudah dibawa ke lapangan dan dapat dibuat secara lokal.
3.
Jarang orangtua keberatan diukur anaknya.
4.
Pengukuran objektif.
Kelemahan indeks TB/U :
1.
Dalam menilai intervensi harus disertai indeks lain (spt BB/U),
karena perubahan TB tidak banyak terjadi dalam waktu singkat.
2.
Membutuhkan beberapa teknik pengukuran seperti : alat ukur PB
untuk anak < 2 tahun, dan alat ukur TB untuk anak >2 tahun.
32
3.
Hasil ukur yang teliti sulit diperoleh oleh tenaga kurang terlatih,
seperti kader atau petugas yang belum berpengalaman.
4.
Memerlukan tenaga 2 orang untuk mengukur panjang badan.
5.
Umur tepat kadang sulit didapatkan.
d. Indeks Massa Tubuh
Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada orang dewasa (usia 18
tahun) merupakan masalah penting, karena selain mempunyai resiko
penyakit tertentu, juga dapat mempengaruhi produktivitas kerja. Oleh
karena itu pemantauan keadaan tersebut perlu dilakukan secara
berkesinambungan. Salah satu cara adalah dengan mempertahankan berat
badan ideal/normal. Kategori batas ambang IMT untuk Indonesia menurut
WH)/WPR/IASO/ITF (2000) :
Kategori IMT
1.
Kurus Sangat kurus < 16,49
2.
Kurus 16,5 – 18,49
3.
Normal 18,5 – 22,9
4.
Overweight 23,0 – 24,0
5.
Obesitas
32
BAB III
METODOLOGI
A. METODE/BAROMETER PENILAIAN STATUS GIZI
Pada laporan ini metode/barometer penilaian status gizi yang
digunakan adalah pengukuran antropometri. Pengukuran anthropometri
pada bayi dengan mengukur panjang bayi, berat badan bayi serta umur
bayi.
B. WAKTU & LOKASI PENDATAAN
Waktu : Tanggal 13 Desember 2016
Pukul 09.00 – 12.30
Lokasi : Puskesmas Sudiang
Posyandu balita Batu tambung
Jl. GOA RIA KM 18 MAKASSAR Kelurahan sudiang kec.
Biringkanaya.
C. JENIS & CARA PENGUMPULAN DATA
Cara pengumpulan data/sampel menggunakan metode wawancara
& obeservasi dengan mengukur berat badan (BB) dan panjang badan (PB)
serta mewawancarai/mengisi kuesioner responden untuk menanyakan
informasi ( umur, nama, tanggal lahir dll) dengan menggunakan metode
anthropometri.
D. POPULASI & SAMPEL
Populasi bayi yang ada di puskemas berjumlah
32
Sampel yang dambil pada laporan ini sebanyak 10 sampel (bayi).
E. ALAT & BAHAN
1. Dacing
2. Length board
32
BAB IV
HASIL & PEMBAHASAN
A. KARAKTERISTIK SAMPEL
1. Umur
Dari hasil pendataan rata-rata umur bayi pada sampel yaitu
2. Jenis kelamin
Jenis Kelamin
Frekuensi
%
Laki-laki
5
50
Perempuan
5
50
Jumlah
10
100
3. Berat Badan
Dari hasil pendataan berat badan saampel berkisar antara 4.5 – 8.2 kg
4. Panjang badan
Dari hasil pendataan panjang badan sampel berkisar antara 57 – 74.5
cm.
32
B. STATUS GIZI
PENILAIAN STATUS GIZI MENGGUNAKAN Z – SCORE
1.
ANINDYA FAIKA RESKI
PEREMPUAN ( 3 BULAN )
BB = 6-1 kg
PB = 57 cm
BB/U ( berat badan menurut umur )
Median = 5,8
BB
= 6,1
+ 1 SD = 6.6
BB / U =
( gizi baik )
PB / U ( panjang badan menurut umur )
Median= 59.8
PB
= 57 cm
-1 SD = 57.7
Median
=
BB/PB ( berat badan menurut panjang badan )
Median= 5.1
B
= 6.1 kg
PB
= 57 cm
+ 1 SD = 5.6
32
BB/PB =
IMT / U ( indeks massa tubuh menurut umur)
Median = 16.4
BB
= 6.1 kg
PB
= 57 cm = 0.57 cm
+ 1 SD = 17.9
IMT =
IMT/U =
(normal)
2. AKRAM SYAHPUTRA
Laki-laki( 1bulan )
BB = 5.3 kg
PB = 64 cm
BB/U ( berat badan menurut umur )
Median= 4.5
BB
= 5.3 kg
+ 1 SD = 5.1
BB/U =
PB/U ( Panjang Badan Menurut Umur )
32
Median= 54.7
PB
= 64 cm
+ 1SD = 56.7
PB/U =
BB/PB ( Berat Badan Menurut Panjang Badan )
Median= 7.0
BB
= 5.3 kg
PB
= 64 cm
-1 SD = 6.5
BB/PB =
IMT/U ( Indeks massa tubuh menurut umur )
Median= 14.9
BB
= 5.3 kg
PB
= 64 cm
-1 SD = 13.6
IMT
=
IMT/U =
32
Hasil Recall
1. =====================================================
================
HASIL PERHITUNGAN DIET/
==========================================================
===========
Nama Makanan
Jumlah
energy
carbohydr.
__________________________________________________________________
____________
SARAPAN
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN SIANG
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN MALAM
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
32
==========================================================
===========
HASIL PERHITUNGAN
==========================================================
===========
Zat Gizi
hasil analisis
rekomendasi
persentase
nilai
nilai/hari
pemenuhan
__________________________________________________________________
____________
energy
3450.0 kcal
700.0 kcal
493 %
water
0.0 g
1000.0 g
0%
protein
74.5 g(9%)
10.0 g(12 %)
745 %
fat
169.1 g(43%)
30.0 g(< 30 %)
564 %
carbohydr.
419.5 g(49%)
91.0 g(> 55 %)
461 %
dietary fiber
0.0 g
alcohol
0.0 g
PUFA
61.4 g
5.0 g
1228 %
cholesterol
89.7 mg
Vit. A
2829.0 µg
600.0 µg
472 %
carotene
0.0 mg
Vit. E
0.0 mg
Vit. B1
1.0 mg
0.4 mg
259 %
Vit. B2
2.1 mg
0.4 mg
535 %
Vit. B6
1.0 mg
0.3 mg
345 %
folic acid eq.
0.0 µg
Vit. C
338.1 mg
55.0 mg
615 %
sodium
1104.0 mg
potassium
3353.4 mg
calcium
2656.5 mg
400.0 mg
664 %
magnesium
241.5 mg
60.0 mg
403 %
phosphorus
2076.9 mg
300.0 mg
692 %
iron
41.4 mg
8.0 mg
518 %
zinc
12.4 mg
2.0 mg
621 %
2. =====================================================
================
HASIL PERHITUNGAN DIET/
==========================================================
===========
Nama Makanan
Jumlah
energy
carbohydr.
__________________________________________________________________
____________
SARAPAN
32
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN SIANG
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN MALAM
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
==========================================================
===========
HASIL PERHITUNGAN
==========================================================
===========
Zat Gizi
hasil analisis
rekomendasi
persentase
nilai
nilai/hari
pemenuhan
__________________________________________________________________
____________
energy
3450.0 kcal
700.0 kcal
493 %
water
0.0 g
1000.0 g
0%
protein
74.5 g(9%)
10.0 g(12 %)
745 %
fat
169.1 g(43%)
30.0 g(< 30 %)
564 %
carbohydr.
419.5 g(49%)
91.0 g(> 55 %)
461 %
dietary fiber
0.0 g
alcohol
0.0 g
PUFA
61.4 g
5.0 g
1228 %
cholesterol
89.7 mg
Vit. A
2829.0 µg
600.0 µg
472 %
carotene
0.0 mg
Vit. E
0.0 mg
Vit. B1
1.0 mg
0.4 mg
259 %
Vit. B2
2.1 mg
0.4 mg
535 %
Vit. B6
1.0 mg
0.3 mg
345 %
32
folic acid eq.
Vit. C
sodium
potassium
calcium
magnesium
phosphorus
iron
zinc
0.0 µg
338.1 mg
1104.0 mg
3353.4 mg
2656.5 mg
241.5 mg
2076.9 mg
41.4 mg
12.4 mg
55.0 mg
400.0 mg
60.0 mg
300.0 mg
8.0 mg
2.0 mg
615 %
664 %
403 %
692 %
518 %
621 %
3. =====================================================
================
HASIL PERHITUNGAN DIET/
==========================================================
===========
Nama Makanan
Jumlah
energy
carbohydr.
__________________________________________________________________
____________
SARAPAN
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN SIANG
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN MALAM
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
==========================================================
===========
HASIL PERHITUNGAN
==========================================================
===========
Zat Gizi
hasil analisis
rekomendasi
persentase
nilai
nilai/hari
pemenuhan
32
__________________________________________________________________
____________
energy
3450.0 kcal
700.0 kcal
493 %
water
0.0 g
1000.0 g
0%
protein
74.5 g(9%)
10.0 g(12 %)
745 %
fat
169.1 g(43%)
30.0 g(< 30 %)
564 %
carbohydr.
419.5 g(49%)
91.0 g(> 55 %)
461 %
dietary fiber
0.0 g
alcohol
0.0 g
PUFA
61.4 g
5.0 g
1228 %
cholesterol
89.7 mg
Vit. A
2829.0 µg
600.0 µg
472 %
carotene
0.0 mg
Vit. E
0.0 mg
Vit. B1
1.0 mg
0.4 mg
259 %
Vit. B2
2.1 mg
0.4 mg
535 %
Vit. B6
1.0 mg
0.3 mg
345 %
folic acid eq.
0.0 µg
Vit. C
338.1 mg
55.0 mg
615 %
sodium
1104.0 mg
potassium
3353.4 mg
calcium
2656.5 mg
400.0 mg
664 %
magnesium
241.5 mg
60.0 mg
403 %
phosphorus
2076.9 mg
300.0 mg
692 %
iron
41.4 mg
8.0 mg
518 %
zinc
12.4 mg
2.0 mg
621 %
4. =====================================================
================
HASIL PERHITUNGAN DIET/
==========================================================
===========
Nama Makanan
Jumlah
energy
carbohydr.
__________________________________________________________________
____________
SARAPAN
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN SIANG
susu nutrilon
139.8 g
230 g
32
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN MALAM
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
==========================================================
===========
HASIL PERHITUNGAN
==========================================================
===========
Zat Gizi
hasil analisis
rekomendasi
persentase
nilai
nilai/hari
pemenuhan
__________________________________________________________________
____________
energy
3450.0 kcal
700.0 kcal
493 %
water
0.0 g
1000.0 g
0%
protein
74.5 g(9%)
10.0 g(12 %)
745 %
fat
169.1 g(43%)
30.0 g(< 30 %)
564 %
carbohydr.
419.5 g(49%)
91.0 g(> 55 %)
461 %
dietary fiber
0.0 g
alcohol
0.0 g
PUFA
61.4 g
5.0 g
1228 %
cholesterol
89.7 mg
Vit. A
2829.0 µg
600.0 µg
472 %
carotene
0.0 mg
Vit. E
0.0 mg
Vit. B1
1.0 mg
0.4 mg
259 %
Vit. B2
2.1 mg
0.4 mg
535 %
Vit. B6
1.0 mg
0.3 mg
345 %
folic acid eq.
0.0 µg
Vit. C
338.1 mg
55.0 mg
615 %
sodium
1104.0 mg
potassium
3353.4 mg
calcium
2656.5 mg
400.0 mg
664 %
magnesium
241.5 mg
60.0 mg
403 %
phosphorus
2076.9 mg
300.0 mg
692 %
iron
41.4 mg
8.0 mg
518 %
zinc
12.4 mg
2.0 mg
621 %
5. =====================================================
===============
32
HASIL PERHITUNGAN DIET/
==========================================================
===========
Nama Makanan
Jumlah
energy
carbohydr.
__________________________________________________________________
____________
SARAPAN
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN SIANG
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN MALAM
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
==========================================================
===========
HASIL PERHITUNGAN
==========================================================
===========
Zat Gizi
hasil analisis
rekomendasi
persentase
nilai
nilai/hari
pemenuhan
__________________________________________________________________
____________
energy
3450.0 kcal
700.0 kcal
493 %
water
0.0 g
1000.0 g
0%
protein
74.5 g(9%)
10.0 g(12 %)
745 %
fat
169.1 g(43%)
30.0 g(< 30 %)
564 %
carbohydr.
419.5 g(49%)
91.0 g(> 55 %)
461 %
dietary fiber
0.0 g
alcohol
0.0 g
PUFA
61.4 g
5.0 g
1228 %
cholesterol
89.7 mg
Vit. A
2829.0 µg
600.0 µg
472 %
32
carotene
Vit. E
Vit. B1
Vit. B2
Vit. B6
folic acid eq.
Vit. C
sodium
potassium
calcium
magnesium
phosphorus
iron
zinc
0.0 mg
0.0 mg
1.0 mg
2.1 mg
1.0 mg
0.0 µg
338.1 mg
1104.0 mg
3353.4 mg
2656.5 mg
241.5 mg
2076.9 mg
41.4 mg
12.4 mg
0.4 mg
0.4 mg
0.3 mg
55.0 mg
400.0 mg
60.0 mg
300.0 mg
8.0 mg
2.0 mg
259 %
535 %
345 %
615 %
664 %
403 %
692 %
518 %
621 %
6. =====================================================
================
HASIL PERHITUNGAN DIET/
==========================================================
===========
Nama Makanan
Jumlah
energy
carbohydr.
__________________________________________________________________
____________
SARAPAN
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN SIANG
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN MALAM
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
==========================================================
===========
HASIL PERHITUNGAN
32
==========================================================
===========
Zat Gizi
hasil analisis
rekomendasi
persentase
nilai
nilai/hari
pemenuhan
__________________________________________________________________
____________
energy
3450.0 kcal
700.0 kcal
493 %
water
0.0 g
1000.0 g
0%
protein
74.5 g(9%)
10.0 g(12 %)
745 %
fat
169.1 g(43%)
30.0 g(< 30 %)
564 %
carbohydr.
419.5 g(49%)
91.0 g(> 55 %)
461 %
dietary fiber
0.0 g
alcohol
0.0 g
PUFA
61.4 g
5.0 g
1228 %
cholesterol
89.7 mg
Vit. A
2829.0 µg
600.0 µg
472 %
carotene
0.0 mg
Vit. E
0.0 mg
Vit. B1
1.0 mg
0.4 mg
259 %
Vit. B2
2.1 mg
0.4 mg
535 %
Vit. B6
1.0 mg
0.3 mg
345 %
folic acid eq.
0.0 µg
Vit. C
338.1 mg
55.0 mg
615 %
sodium
1104.0 mg
potassium
3353.4 mg
calcium
2656.5 mg
400.0 mg
664 %
magnesium
241.5 mg
60.0 mg
403 %
phosphorus
2076.9 mg
300.0 mg
692 %
iron
41.4 mg
8.0 mg
518 %
zinc
12.4 mg
2.0 mg
621 %
7. =====================================================
================
HASIL PERHITUNGAN DIET/
==========================================================
===========
Nama Makanan
Jumlah
energy
carbohydr.
__________________________________________________________________
____________
SARAPAN
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
32
MAKAN SIANG
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN MALAM
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
==========================================================
===========
HASIL PERHITUNGAN
==========================================================
===========
Zat Gizi
hasil analisis
rekomendasi
persentase
nilai
nilai/hari
pemenuhan
__________________________________________________________________
____________
energy
3450.0 kcal
700.0 kcal
493 %
water
0.0 g
1000.0 g
0%
protein
74.5 g(9%)
10.0 g(12 %)
745 %
fat
169.1 g(43%)
30.0 g(< 30 %)
564 %
carbohydr.
419.5 g(49%)
91.0 g(> 55 %)
461 %
dietary fiber
0.0 g
alcohol
0.0 g
PUFA
61.4 g
5.0 g
1228 %
cholesterol
89.7 mg
Vit. A
2829.0 µg
600.0 µg
472 %
carotene
0.0 mg
Vit. E
0.0 mg
Vit. B1
1.0 mg
0.4 mg
259 %
Vit. B2
2.1 mg
0.4 mg
535 %
Vit. B6
1.0 mg
0.3 mg
345 %
folic acid eq.
0.0 µg
Vit. C
338.1 mg
55.0 mg
615 %
sodium
1104.0 mg
potassium
3353.4 mg
calcium
2656.5 mg
400.0 mg
664 %
magnesium
241.5 mg
60.0 mg
403 %
phosphorus
2076.9 mg
300.0 mg
692 %
iron
41.4 mg
8.0 mg
518 %
32
zinc
12.4 mg
2.0 mg
621 %
8. =====================================================
================
HASIL PERHITUNGAN DIET/
==========================================================
===========
Nama Makanan
Jumlah
energy
carbohydr.
__________________________________________________________________
____________
SARAPAN
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN SIANG
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN MALAM
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
==========================================================
===========
HASIL PERHITUNGAN
==========================================================
===========
Zat Gizi
hasil analisis
rekomendasi
persentase
nilai
nilai/hari
pemenuhan
__________________________________________________________________
____________
energy
3450.0 kcal
700.0 kcal
493 %
water
0.0 g
1000.0 g
0%
protein
74.5 g(9%)
10.0 g(12 %)
745 %
fat
169.1 g(43%)
30.0 g(< 30 %)
564 %
carbohydr.
419.5 g(49%)
91.0 g(> 55 %)
461 %
dietary fiber
0.0 g
32
alcohol
PUFA
cholesterol
Vit. A
carotene
Vit. E
Vit. B1
Vit. B2
Vit. B6
folic acid eq.
Vit. C
sodium
potassium
calcium
magnesium
phosphorus
iron
zinc
0.0 g
61.4 g
89.7 mg
2829.0 µg
0.0 mg
0.0 mg
1.0 mg
2.1 mg
1.0 mg
0.0 µg
338.1 mg
1104.0 mg
3353.4 mg
2656.5 mg
241.5 mg
2076.9 mg
41.4 mg
12.4 mg
5.0 g
600.0 µg
0.4 mg
0.4 mg
0.3 mg
55.0 mg
400.0 mg
60.0 mg
300.0 mg
8.0 mg
2.0 mg
1228 %
472 %
259 %
535 %
345 %
615 %
664 %
403 %
692 %
518 %
621 %
9. =====================================================
================
HASIL PERHITUNGAN DIET/
==========================================================
===========
Nama Makanan
Jumlah
energy
carbohydr.
__________________________________________________________________
____________
SARAPAN
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN SIANG
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN MALAM
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
32
==========================================================
===========
HASIL PERHITUNGAN
==========================================================
===========
Zat Gizi
hasil analisis
rekomendasi
persentase
nilai
nilai/hari
pemenuhan
__________________________________________________________________
____________
energy
3450.0 kcal
700.0 kcal
493 %
water
0.0 g
1000.0 g
0%
protein
74.5 g(9%)
10.0 g(12 %)
745 %
fat
169.1 g(43%)
30.0 g(< 30 %)
564 %
carbohydr.
419.5 g(49%)
91.0 g(> 55 %)
461 %
dietary fiber
0.0 g
alcohol
0.0 g
PUFA
61.4 g
5.0 g
1228 %
cholesterol
89.7 mg
Vit. A
2829.0 µg
600.0 µg
472 %
carotene
0.0 mg
Vit. E
0.0 mg
Vit. B1
1.0 mg
0.4 mg
259 %
Vit. B2
2.1 mg
0.4 mg
535 %
Vit. B6
1.0 mg
0.3 mg
345 %
folic acid eq.
0.0 µg
Vit. C
338.1 mg
55.0 mg
615 %
sodium
1104.0 mg
potassium
3353.4 mg
calcium
2656.5 mg
400.0 mg
664 %
magnesium
241.5 mg
60.0 mg
403 %
phosphorus
2076.9 mg
300.0 mg
692 %
iron
41.4 mg
8.0 mg
518 %
zinc
12.4 mg
2.0 mg
621 %
10. =====================================================
================
HASIL PERHITUNGAN DIET/
==========================================================
===========
Nama Makanan
Jumlah
energy
carbohydr.
__________________________________________________________________
____________
32
SARAPAN
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN SIANG
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
MAKAN MALAM
susu nutrilon
139.8 g
230 g
1150.0 kcal
Meal analysis: energy 1150.0 kcal (33 %), carbohydrate 139.8 g (33 %)
==========================================================
===========
HASIL PERHITUNGAN
==========================================================
===========
Zat Gizi
hasil analisis
rekomendasi
persentase
nilai
nilai/hari
pemenuhan
__________________________________________________________________
____________
energy
3450.0 kcal
700.0 kcal
493 %
water
0.0 g
1000.0 g
0%
protein
74.5 g(9%)
10.0 g(12 %)
745 %
fat
169.1 g(43%)
30.0 g(< 30 %)
564 %
carbohydr.
419.5 g(49%)
91.0 g(> 55 %)
461 %
dietary fiber
0.0 g
alcohol
0.0 g
PUFA
61.4 g
5.0 g
1228 %
cholesterol
89.7 mg
Vit. A
2829.0 µg
600.0 µg
472 %
carotene
0.0 mg
Vit. E
0.0 mg
Vit. B1
1.0 mg
0.4 mg
259 %
Vit. B2
2.1 mg
0.4 mg
535 %
Vit. B6
1.0 mg
0.3 mg
345 %
folic acid eq.
0.0 µg
Vit. C
338.1 mg
55.0 mg
615 %
sodium
1104.0 mg
32
potassium
calcium
magnesium
phosphorus
3353.4 mg
2656.5 mg
241.5 mg
2076.9 mg
400.0 mg
60.0 mg
300.0 mg
664 %
403 %
692 %
Provinsi
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Sulawesi selatan
7
70.0
70.0
70.0
Sulawesi selatan
2
20.0
20.0
90.0
Sulawesi Selatan
1
10.0
10.0
100.0
10
100.0
100.0
Total
iron
zinc
41.4 mg
12.4 mg
kecamatan
8.0 mg
2.0 mg
kabupaten/kota
Frequency
Percent
Valid Percent
Tanggal pengukuran/wawancara
Frequency
Makassar
Valid
518 %
621 %
Makassar
13-DEC-2016
Total
Percent
7
Valid Percent
70.0
Cumulative
Percent
Cumulative
70.0
70.0
Percent
3 10
30.0
100.0
Nama
Enumerator
10
100.0
30.0
100.0
100.0
Frequency
Valid Percent
Percent
100.0
100.0
Cumulative
Percent
ANDI FRIMAI DANA ELYAS
1
10.0
10.0
10.0
AYU ARDIATI
1
10.0
10.0
20.0
AYYI RIZKY NUR FAJRIAH
1
10.0
10.0
30.0
FARADILLAH SP
2
20.0
20.0
50.0
HAFILIA FIRDA
2
20.0
20.0
70.0
NUR HIKMAH
1
10.0
10.0
80.0
SEPTI MULDIANA
2
20.0
20.0
100.0
10
100.0
100.0
Total
32
Nama Lengkap Responden
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
DESI
1
10.0
10.0
10.0
FITRIANI
1
10.0
10.0
20.0
JUMARIAH
1
10.0
10.0
30.0
KARTINI
1
10.0
10.0
40.0
LINAWATI
1
10.0
10.0
50.0
NURUL HAERIYAH
1
10.0
10.0
60.0
Reski Wulandari
1
10.0
10.0
70.0
SRI BULAN
1
10.0
10.0
80.0
TRI LESTARI
1
10.0
10.0
90.0
TRI WAHYUNI
1
10.0
10.0
100.0
10
100.0
100.0
Total
32
Alamat Responden
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
BATU TAMBUNG
1
10.0
10.0
10.0
BATU TAMBUNG RT.3
1
10.0
10.0
20.0
1
10.0
10.0
30.0
1
10.0
10.0
40.0
1
10.0
10.0
50.0
BATU TAMBUNG RT3/RW5
1
10.0
10.0
60.0
BATU TAMBUNG RT5/RW5
1
10.0
10.0
70.0
BATU
1
10.0
10.0
80.0
Jl.P Kemerdekaan km. 17
1
10.0
10.0
90.0
Villa Bulu Roken Indah Blok
1
10.0
10.0
100.0
10
100.0
100.0
RW.5
BATU TAMBUNG
RT.3/RW.5
BATU TAMBUNG RT.4/
RW.5
BATU TAMBUNG
RT.4/RW.5
TAMBUNGRT.2/RW.5
E No. 3
Total
Nama Lengkap Bayi
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
ADISTYA INDAH
1
MAHARAN
32
10.0
10.0
10.0
AKRAM SYAHPUTRA
1
10.0
10.0
20.0
ANINDYA FAIKA RESKI
1
10.0
10.0
30.0
AUREL DINDA PRATIWI
1
10.0
10.0
40.0
AURELIA SEQWAN
1
10.0
10.0
50.0
M.GIBRAN
1
10.0
10.0
60.0
MUH. ISLAMUDDIN
1
10.0
10.0
70.0
MUH.ASKA ARAFAH
1
10.0
10.0
80.0
MUH.FAISAL
1
10.0
10.0
90.0
NUR SAPITRA
1
10.0
10.0
100.0
10
100.0
100.0
Total
Hubungan Responden dengan balita
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
Ibu Kandung
10
100.0
100.0
100.0
Jumlah anggota rumah tangga
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
4
6
60.0
60.0
60.0
5
1
10.0
10.0
70.0
6
2
20.0
20.0
90.0
9
1
10.0
10.0
100.0
10
100.0
100.0
Total
Pendidikan kepala rumah tangga(ayah)
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
Tidak tamat SD
1
10.0
10.0
10.0
Tamat SD
1
10.0
10.0
20.0
Tamat SMP
1
10.0
10.0
30.0
Tamat SMA
3
30.0
30.0
60.0
Tamat D4/S1-S3
4
40.0
40.0
100.0
32
Total
10
100.0
100.0
pendidikan ibu kandung/tiri
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
Tamat SD
1
10.0
10.0
10.0
Tamat SMP
2
20.0
20.0
30.0
Tamat SMA
4
40.0
40.0
70.0
Tamat D4/S1-S3
3
30.0
30.0
100.0
10
100.0
100.0
Total
pendidikan responden
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
Tamat SD
1
10.0
10.0
10.0
Tamat SMP
2
20.0
20.0
30.0
Tamat SMA
4
40.0
40.0
70.0
Tamat D4/S1-S3
3
30.0
30.0
100.0
10
100.0
100.0
Total
pekerjaan ayah kandung/tiri
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
PNS/TNI/Polri/BUMN/BUMD
3
30.0
30.0
30.0
Wiraswasta
5
50.0
50.0
80.0
Buruh
2
20.0
20.0
100.0
Total
10
100.0
100.0
pekerjaan ibu kandung/tiri
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
PNS/TNI/Polri/BUMN/BUMD
1
32
10.0
10.0
10.0
Peg.swasta
1
10.0
10.0
20.0
Lainnya
8
80.0
80.0
100.0
10
100.0
100.0
Total
pekerjaan responden
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
PNS/TNI/Polri/BUMN/BUMD
1
10.0
10.0
10.0
Pegawai swasta
1
10.0
10.0
20.0
lainnya
8
80.0
80.0
100.0
10
100.0
100.0
Total
pekerjaan lainnya ibu/responden
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
IRT
8
80.0
System
2
20.0
10
100.0
Total
100.0
100.0
Tanggal Lahir bayi
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
21-JAN-2016
1
10.0
10.0
10.0
13-MAR-2016
1
10.0
10.0
20.0
25-MAY-2016
1
10.0
10.0
30.0
13-JUN-2016
1
10.0
10.0
40.0
13-JUL-2016
1
10.0
10.0
50.0
19-JUL-2016
1
10.0
10.0
60.0
24-AUG-2016
1
10.0
10.0
70.0
21-SEP-2016
1
10.0
10.0
80.0
11-OCT-2016
1
10.0
10.0
90.0
10-NOV-2016
1
10.0
10.0
100.0
10
100.0
100.0
Total
32
umur bayi(bulan)
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
1
1
10.0
10.0
10.0
2
1
10.0
10.0
20.0
3
2
20.0
20.0
40.0
5
2
20.0
20.0
60.0
6
1
10.0
10.0
70.0
7
1
10.0
10.0
80.0
9
1
10.0
10.0
90.0
11
1
10.0
10.0
100.0
10
100.0
100.0
Total
tempat bayi dilahirkan
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
Rumah Sakit
7
70.0
70.0
70.0
Rumah/Klinik Bersalin
2
20.0
20.0
90.0
bidan praktek
1
10.0
10.0
100.0
10
100.0
100.0
Total
Penolong persalinan
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
Dokter
6
60.0
60.0
60.0
Bidan
4
40.0
40.0
100.0
32
Total
10
100.0
100.0
Inisiasi Menyusui Dini
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
YA
6
60.0
60.0
60.0
TIDAK
4
40.0
40.0
100.0
10
100.0
100.0
Total
sehari kemarin diberi minuman dan makanan apa saja
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
Missing
Hanya ASI saja
4
40.0
44.4
44.4
Diberi minuman/makanan
5
50.0
55.6
100.0
Total
9
90.0
100.0
System
1
10.0
10
100.0
lain
Total
jenis minuman/makanan selain ASI
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Susu Formula
4
40.0
80.0
umur Pertamakali diberi makanan dan minuman sealin ASI
Nasi Lumat
1
10.0
20.0
Frequency
Percent
Valid Percent
Total
5
50.0
100.0
Valid
Missing
Total
Valid
Missing
System
0 bulan(