SILABUS PROGRAM STUDI AKUNTANSI KEUANGAN

SILABUS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI KEUANGAN PUBLIK
Program Studi Akuntansi D4
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
Tujuan Instruksional :
1. Membimbing siswa untuk memahami organisasi perusahaan.
2. Melihat dan mengoreksi hasil kerja siswa baik Kasus dan Praktik Lapangan.
Sasaran Mata Kuliah :
1. Siswa memahami sistem operasional yang ada pada perusahaan, sehingga tampak batas
wewenang dan tanggung jawab yang ada pada organisasi perusahaan.
2. Siswa mengetahui prosedur yang harus dilaksanakan agar organisasi perusahaan berjalan dengan
baik dan pengendalian internal berjalan.
3. Siswa mampu merancang formulir-formulir yang dibutuhkan perusahaan.
4. Siswa mampu membuat bagan arus (flow chart) pada perusahaan, menunjukkan adanya hubungan
suatu bagian dengan bagian yang lain dengan tidak mengabaikan internal chek.
5. Siswa mampu memahami laporan keuangan perusahaan yang disajikan berdasarkan standar
akuntansi yang berterima umum.
Ketentuan Pengerjaan :
1. Tugas Praktik Sistem Informasi Akuntansi dibagi ke dalam dua bagian:
a. Tugas Lapangan yang akan dikumpulkan di 2 (dua) minggu sebelum akhir semester dan tiap
pertemuan kuliah ditanya perkembangan tugas lapangan, untuk dapat mencari jalan keluar

jika ada masalah.
b. Tugas Kasus dipresentasikan oleh mahasiswa.
2. Praktik dikerjakan permahasiswa.
3. Jawaban Kasus harus diketik rapi dengan format standar.
4. Jawaban Kasus harus dibagikan kepada mahasiswa lain dan Dosen dalam bentuk softcopy.
5. Satu minggu sesudah dikumpul akan dipresentasikan dengan menggunakan LCD di depan kelas.
6. Penentuan jadwal presentasikan berdasarkan:
a. Kesepakatan.
b. Undian.
c. Ditentukan oleh Dosen.
7. Semua mahasiswa harus mendapatkan giliran, jika tidak mempresentasikan sesuai jadwal yang
ditentukan, maka akan mengurangi nilai kelulusan.
Bentuk Laporan :
1. Cover: Tempat praktik SIA yaitu Nama Perusahaan yang dikunjungi
Nama Mahasiswa
NIM
Program Studi
Jenjang Pendidikan
Logo POLMED (sebanding/jangan besar)
Daftar Isi, memakai bab:

Bab I
: PENDAHULUAN
Bab II
: OBYEK PERUSAHAAN
Bab III
: JAWABAN INTI PERMASALAHAN
Bab IV
: KESIMPULAN dan SARAN
Bab V
: DAFTARPUSTAKA
2. Kata Pengantar diakhiri dengan Motto
3. Isi, berdasarkan urutan pertanyaan dalam Tugas
4. Daftar pustaka atau referensi
5. CV berisi: Nama, Tempat tgl lahir, Anak ke (berapa) dari (berapa bersaudara), Nama Ayah dan
Ibu. Alamat, Pendidikan dan jika ada kursus/pelatihan/seminar/lokakarya dapat ditulis.

6. Jika ada hambatan di lapangan praktik segera dilaporkan untuk dicari jalan keluar.
Syarat kelulusan:
1. Penilaian mata kuliah Praktik Sistem Informasi Akuntansi, tugas Lapangan memiliki bobot 50%
dan Tugas Kasus memiliki bobot 50%

2. Saat jadwal presentasi harus hadir, jika tidak maka mahasiswa didiskualifikasi dan dianggap
gugur.
3. Selesai presentasi dan mendapat masukan dari teman kuliah dan Dosen, jawaban kasus harus
diperbaiki dan diemail: sibaranipirma@gmail.com.
4. Semua jawaban kasus yang sudah diperbaiki berdasarkan masukan saat dibahas di dalam kelas,
dirangkum menjadi Laporan Kasus mahasiswa.
September 2017
Dosen Pengampu,

Pirma Sibarani
Sihar Simamora

PRAKTIK LAPANGAN
Kunjungi perusahaan yang berukuran menengah di lingkungan Anda. Jelaskan bahwa Anda
ditugaskan untuk mempelajari perusahaan lokal. Mintalah izin untuk mempelajari perusahaan tersebut
dan jelaskan bahwa Anda akan perlu bertemu dengan pegawai perusahaan beberapa kali selama
semester ini untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan tugas Anda. Akan tetapi, Anda
tidak perlu membutuhkan waktu yang banyak atau tidak akan mengganggu jalannya bisnis mereka.
Tawarkan untuk membagi temuan Anda ke perusahaan, agar Anda diizinkan mempelajari perusahaan
mereka.

Diminta:
Ketika Anda sudah berada di dalam perusahaan, jawab/kerjakanlah pertanyaan-pertanyaan atau
instruksi-instruksi berikut ini:
1. Jenis perusahaan/industri apa yang Anda kunjungi. Apakah jasa, dagang atau manufaktur.
2. Apakah perusahaan yang Anda kunjungi memiliki struktur organisasi?
 Jika “ya” minta dan sebutkan model struktur organisasi yang dimiliki dan sajikan pada
Laporan Tugas Praktik Sistem Informasi Akuntansi (LTP SIA).
 Jika “tidak” gambar struktur organisasi yang sesuai dengan aktivitas perusahaan yang Anda
kunjungi.
3. Serta Anda jelaskan manfaat struktur organisasi bagi perusahaan, dan pembagian tugas pada
struktur organisasi.
4. Siklus sistem informasi akuntansi apa saja yang dimiliki perusahaan.
a. Siklus operasional:
i.
Subsistem pendapatan (revenue cycle)
ii.
Subsistem pengeluaran (expenditure cycle)
iii.
Subsistem penggajikan (payrol cycle)
iv.

Subsistem produksi (produtiction cycle)
v.
Subsistem keuangan (finance cycle)
b. Siklus penyusunan laporan keuangan
5. Jika perusahaan yang Anda kunjungi memiliki siklus sistem yang dimaksud pada pertanyaan (4)
jenis sistem informasi apa saja yang dihasilkan? Dan untuk menghasilkan informasi tersebut
formulir-formulir apa saja yang dimiliki ? misalnya: faktur penjualan, pesanan pembelian
(purchase order), laporan penerimaan (receiving report), dan kartu jam kerja pegawai. Anda
harus menyebut dan menyajikan dokumen formulir tersebut pada LTP SIA.
6. Jika perusahaan yang Anda kunjungi tidak memiliki atau mungkin hanya beberapa sistem
informasi yang dimilili, maka Anda harus membantu perusahaan tersebut untuk membuat sistem
informasi yang belum dimiliki, termasuk belbagai dokumen formulir yang mendukung pembuatan
sistem informasi. Sehingga Anda memang mengunjungi perusahaan tersebut untuk membantu
perusahaan dan menjelaskan bahwa sistem informasi sangat penting disajikan.
7. Anda juga harus merancang laporan untuk mengelola persediaan, jika belum dimiliki perusahaan,
tetapi jika sudah dimiliki perusahaan Anda cukup menyajikan saja bentuk laporan persediaan.
8. Laporan-laporan apa saja yang dihasilkan dari siklus bisnis perusahaan? Keputusan-keputusan apa
yang dipengaruhi atau yang dapat diambil dari laporan-laporan tersebut? (misalnya: laporan
piutang, inventori, laba rugi, dsb).
9. Apakah pada perusahaan yang Anda kunjungi telah ada Sistem Internal Kontrol?

a. Jika “sudah ada”, Anda jalaskan pada LTP SIA unsur internal kontrol perusahaan yang
dimiliki.
b. Jika “tidak ada”, buat sistem internal kontrolnya sekaligus menjelaskan manfaat “mengapa
suatu perusahaan penting membuat internal kontrol”
10. Apakah perusahaan yang Anda kunjungi telah memiliki flow chart system?
a. Jika sudah ada, Anda sajikan pada LTP SIA.
b. Jika belum ada, Anda tolong perusahaan merancang flow chart system yang sesuai dengan
sistem operasional perusahaan.
11. Apakah perusahaan yang anda kunjungi sudah menggunakan e-business dalam opesaionalnya?
a. Jika “ya” e-business apa yang sudah digunakan, dan tanya manfaatnya.

b. Jika “tidak” tanya apa penyebabnya perusahaan belum menggunakan e-business.
12. Perusahaan yang anda kunjungi memiliki sistem manajemen database (management
systemdatabase –DBMS) apa saja? (misalnya: Pegawai, Persediaan, Pelanggan, Penjualan, dsb).
13. Jika perusahann tidak memiliki DBMS tanya mengapa! dan jelaskan manfaat DBMS bagi
perusahaan.
14. Dan pengelolaan DBMS tersebut menggunakan manual atau software (komputerisasi)?
15. Anda harus dapat menjelaskan mengapa sekarang ini perusahaan beralih dari sistem manual ke
komputerisasi. Penjelasan Anda harus mencakup seperti persiapan-persiapan yang harus
diperlukan agar sistem komputerisasi berhasil.

16. Tanya apakah perusahaan yang Anda kunjungi mempunyai unit Pengembangan Usaha sebagai
alat evaluasi usaha?

“Banyak Alasan Untuk Tidak Melakukan Kewajiban/Tugas, Tapi Hanya Satu Alasan Untuk
Mengerjakannya Yaitu TEKAD”

PRAKTIK KASUS
KASUS 1
Dora Harun, telah memutuskan akan memulai bisnis jual beli bunga dengan nama “Toko Bunga
D&H”. Ia telah menyewa Toko di tempat strategis dan membeli sebuah truk untuk angkutan bunga. Ia
juga telah menerima dua orang pegawai full timer(purnah waktu) perempuan, untuk membantu
dirinya di toko, bagian akuntansi, menyiapkan bunga, melayani pelanggan, membuat bukti-bukti
pembelian, penjualan, dan catatan akuntansi lainnya. Dora Harun juga, mengangkat dua orang anak
laki-laki sebagai pegawai part-timer (paruh waktu), tugasnya untuk mengantar pesanan bunga kepada
pembeli.
Terdapat
tiga pedagang besar bunga di daerah, di mana Dona mengharapkan dapat
menggunakannya sebagai sumber penyalur bunga ke Toko D&H. Dalam usaha jual beli bunga Dona
harus mempunyai persediaan berbagai jenis bunga dan tanaman, tetapi jenis bunga tersebut cepat
rusak atau layu, bahkan mati. Pembelian yang cerdik dan pengendalian persediaan bunga yang ketat,

merupakan faktor utama kesuksesan seorang pengusaha bunga.
Pengetahuan trend musim bunga memegang peranan yang sangat penting juga. Dona
mengharapkan bahwa, mayoritas penjualannya akan dilayani melalui telepon dan akan lebih banyak
dijual dengan kredit daripada dengan tunai. Akan tetapi, penagihan piutang rupanya akan merupakan
masalah bagi seorang pedagang bunga. Dona telah mendatangi Kelompok Anda, dan meminta
bantuan untuk menyusun Sistem Informasi Akuntansi perusahaan Toko Bunga D&H, milik Dona
Harun.
Diminta :
1. Berikan bagian-bagian apa saja yang harus ada pada Toko Bunga D&H, sehingga tujuan Internal
Kontrol dapat berjalan dengan baik.
2. Uraikan kegiatan masing-masing bagian pada pertanyaan nomor 1
3. Buatlah flow Chart hubungan kegiatan antar bagian seperti pertanyaan nomor 1 sehingga aliran
formulir dokumen yang Anda rancang seperti pertanyaan 4 semakin jelas.
4. Berikan:
a. manfaat formulir.
b. Unsur-unsur formulir yang baik.
5. Buat pola suatu fomulir dokumen; permintaan pembelian, penjualan, pembayaran gaji. Berapa
banyak lembar rangkap masing-masing dokumen formulir di atas harus disiapkan dan kemana
saja didistribusikan?
6. Susun suatu model pencatatan, prosedur-prosedur dan laporan-laporan untuk memungkinkan

Dona dapat memperoleh informasi yang up date (terkini) mengenai komposisi kewajiban
debiturnya.
7. Susun suatu model pencatatan, prosedur-prosedur, dan laporan-laporan untuk memungkinkan
Dona dapat mengetahui informasi keadaan barang dagangannya dengan baik, setiap waktu.
8. Susun satu model pencatatan dan prosedur-prosedur untuk memungkinkan Dona dapat
menerapkan pengendalian internal, atas penerimaan dan pengeluaran kas, dan dapat dengan tepat
waktu menerima laporan keuangan bulanan, dari bagian akuntansi/pembukuan.

Kepemimpinan Bukanlah Hal Menggunakan Otoritas, Tetapi Memberikan Wewenang
Dan Teladan Kepada Bawahan/Orang Lain

KASUS 2
Beberapa tahun yang lalu, DR. Bonar, mendirikan PT. Bonar Riset Energi untuk melaksanakan
riset dalam bidang energi. Saat ini, perusahaan telah tumbuh secara dramatis, tetapi masih beroperasi
seperti pada awal didirikannya. Bonar masih secara pribadi mengawasi seluruh proyek besar dan
fungsi yang mendukungnya, walaupun Ia sekarang berpikir bahwa tidak mungkin lagi untuk
melakukannya sendirian. Bonar belum yakin menyerahkan pengendalian operasi kepada orang lain,
karena takut akan merusak kualitas kerja perusahaan. Untuk berjalannya perusahaan, Bonar memiliki
70 ahli riset yang memerlukan dukungan: 3 pegawai keuangan, 10 teknisi, 12 petugas admisnistrasi,
dan 2 pegawai gudang. PT. Bonar Riset Energi, sekarang ini mempunyai sebanyak 25 proyek riset

yang dilaksanakan untuk kurun waktu 3 tahun.
Diminta:
1. Sebutkan fungsi struktur organisasi pada suatu perusahaan
2. Sebutkan ada berapa model struktur organisasi, sajikan model yang anda maksud dalam laporan
anda
3. Sebutkan prinsip organisasi yang penting yang dilanggar oleh Bonar
4. Berikan tiga rekomendasi, sehingga dapat menggambarkan bentuk struktur organisasi yang
dimiliki PT. Bonar Riset Energi.

Jika Anda Ingin Berhasil, Anda Harus Mengambil Jalan Yang Baru Dan Bukan Terus Berjalan
Pada Jalan Yang Telah Usang Dengan Keberhasilan Seadanya.
(John D. Rockefeller, Jr.)

KASUS 3
Berikut ini adalah daftar tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Ny. Nasution Nur untuk perusahaan
PT. Q&E.
1. Penjualan kredit setiap hari dijumlahkan dan dilaporkan kepada petugas pembukuan (akuntansi).
2. Hasil penagihan piutang setiap hari dijumlahkan. Cheque dan pita mesin jumlah mengenai
penerimaan tersebut diserahkan kepada kasir.
3. Penjualan dan hasil penagihan piutang dibukukan setiap hari pada perkiraan piutang.

4. Neraca Saldo Piutang disiapkan setiap bulan dan jumlahnya dibandingkan dengan jumlah
menurut buku besar piutang.
5. Rekening Koran piutang disiapkan dan dikirimkan kepada debitur melalui surat/electronik setiap
bulan. Piutang yang tidak dibayar pada tanggal 10 bulan berikutnya diikuti dengan serangkain
surat peringatan dan teguran.
6. Piutang yang ditentukan tidak dapat ditagih, dilaporkan kepada pemegang buku (akuntansi) agar
dihapuskan sekaligus seluruh jumlah piutang yang bersangkutan dari buku besar.
Perusahaan sedang mempertimbangkan penerimaan pegawai baru untuk membantu Ny. Nasution
Nur dengan tugas-tugas yang cukup banyak. Sebutkan setidak-tidaknya dua bentuk manipulasi
atau pengaruh manajemen tidak jujur yang dapat dilaksanakan oleh Ny. Nasution sebagai
tugasnya tersebut di atas. Pembagian tugas apa saja antara NY. Nasution Nur dan pegawi baru
yang akan Anda rekomendasikan untuk mecegah manipulasi/penyelewengan tersebut.

“Saat Anda berhenti untuk belajar, Anda berhenti untuk memimpin (Rick Warren) ”

KASUS 4
Pengendalian-pengendalian apa dalam suatu sistem pengolahan order penjualan yang didesain
untuk memberikan proteksi yang paling baik/aman terhadap kesalahan atau manipulasi berikut ini?
1. Pencurian barang oleh pegawai departemen pengiriman yang mengklaim bahwa kekurangan
berikutnya terjadi karena kesalahan yang dilakukan oleh petugas gudang persediaan barang jadi.
2. Suatu kesalahan pembukuan dari suatu lembaran tembusan faktur pada perkiraan piutang.
3. Penjualan kepada seorang pelanggan yang telah empat bulan terlambat membayar hutangnya.
4. Kegagalan untuk mengirim suatu nota tagihan untuk barang yang dipesan dan dikirimkan kepada
debitur secara langganan melalui perusahaan jasa pengiriman.
5. Penjualan dan pengiriman barang kepada pelanggan yang fiktif.
6. Otorisasi suatu nota kredit untuk suatu penjualan bila barang tidak pernah benar-benar
dikembalikan.
7. Pembuatan tagihan pada seorang pelanggan tanpa pembukuan piutang agar dapat menutupi
pencurian hasil penagihan berikutnya.
8. Pembuatan tagihan pelanggan untuk jumlah bahan baku yang dipesan, bila jumlah yang
dikirimkan benar-benar lebih sedikit daripada jumlah yang dipesan karena kondisi persediaan
habis.

Jika Seorang Pemimpin Menunjukkan Kemampuan, Perhatian Yang Tulus Terhadap
Bawahannya, Dan Karakter Terpuji, Maka Bawahannya Akan Mengikutinya.

KASUS 5
Dalam perusahaan manufaktur “Go Green”, para pengawas dari tiga departemen produksi
(Machining, Assembly, dan Finishing) ditambah satu departemen pemeliharaan (Maintenance)
melapor ke Manajer Pabrik. Diantara tanggung jawab lain dari manajer pabrik adalah pembuatan
rekomendasi mengenai gaji/upah untuk para pegawai bawahannya termasuk stafnya sendiri dan
pembuatan rekomendasi tentang pembelian peralatan untuk departemen yang yang berada dalam
rentang pengendalian (span of control) nya.
Berikut ini ringkasan biaya Departemen Assembly dalam bulan Mei 2011 di kompilasikan untuk
dipergunakan dalam penilaian persedian barang:
No
Daftar Komponen Biaya
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
1 Upah Langsung
3.500.000,00
4.000.000,00
2 Pemakain Bahan Baku
200.000,00
210.000,00
3 Uang Lembur
500.000,00
580.000,00
Memperbaiki produk yang rusak dalam
4
400.000,00
390.000,00
produksi
5 Perlengkapan dan Bahan habis pakai
300.000,00
310.000,00
6 Depresiasi Gedung
650.000,00
650.000,00
7 Depresiasi Peralatan
100.000,00
100.000,00
8 Gaji Manajer Pabrik
200.000,00
200.000,00
9 Gaji staf manajer pabrik
250.000,00
260.000,00
10 Biaya Departemen pemeliharaan
1.200.000,00
1.290.000,00
Jumlah
Rp 7.400.000,00
Rp 8.110.000,00
Informasi tambahan:
1. Biaya yang dianggarkan pada aktivitas yang dianggarkan untuk 1.000 unit produksi. Jumlah
produksi yang sesungguhnya terealisasi sebanyak 1.100 unit.
2. Semua departemen lain juga melampaui tingkat aktivitas yang dianggarkan sebesar 10%
3. Biaya departemen pemeliharaan dialokasikan dalam tiga jumlah uang yang sama kepada tiga
departemen produksi.
4. Semua alokasi lain dibuat dalam empat jumlah uang yang sama yang dibebankan kepada empat
departemen yang berada di bawah manajer pabrik.
5. Gaji/upah yang dianggarkan dan yang sebenarnya untuk para pengawas empat departemen
berjumlah Rp 2.500.000,00 termasuk Rp 650.000,00 untuk pengawas pemeliharaan.
6. Depresiasi dihitung atas dasar straight line methode (metode garis lurus.). Peralatan yang telah
dipakai dibeli awal bulan mei 2012 yang tidak termasuk dalam anggaran untuk tahun tersebut.
Diminta:
a. Kategorikan tiap biaya dalam daftar tersebut di atas apakah biaya tersebut (1) dapat dikendalikan
oleh pengawas departemen Assembly (perakitan) (2) dapat dikendalikan oleh manajer pabrik atau
(3) tidak dapat dikendalikan oleh petugas/departemen manapun, (jawaban Anda harus disertai
alasan).
b. Kategorikan tiap biaya dalam daftar tersebut di atas apakah biaya tersebut (1) fixed (tetap) atau (2)
variabel/berubah sesuai dengan tingkat aktivitas.
c. Siapkan laporan pelaksanaan untuk bulan Mei bagi pengawas departemen Assembly. Pergunakan
format tiga lajur dengan kolom pertama memuat jumlah anggaran, kedua memuat jumlah yang
sesungguhnya, dan ketiga memuat variance (selisih anggaran dengan realisasi). Anggaplah telah
menjadi kebijakan perusahaan untuk laporan pelaksanaan termasuk hanya biaya yang dapat
dikendalikan dan mempergunakan prinsip anggaran fleksibel.
d. Jumlah biaya yang sesungguhnya dari laporan pelaksanaan bagi departemen
Machining dan departemen Finishing serta jumlah biaya yang dianggarkan
untuk departemen-departemen tersebut sesuai dengan tingkat aktivitas yang
dianggarkan (bukan biaya yang sesungguhnya) adalah sebagai berikut:
Departemen
Anggaran
Realisasi
Machining
Rp 2.500.000,00
Rp 2.800.000,00
Finishing
Rp 2.000.000,00
Rp 2.100.000,00

Pergunakan format dan kebijakan perusahaan yang sama dengan yang telah diuraikan
pertanyaan (c), siapkan suatu laporan pelaksanaan produksi.

dalam

Bukan Berapa Banyak Buku Yang Telah Anda Baca, Dan Bukan Lamanya Waktu Yang Anda
Sediakan Untuk Mengikuti Sebuah Seminar, Pelatihan, Dan Perkuliahan Yang Membuat Anda
Berhasil, Tetapi Apakah Anda Sudah Memberikan Hati Dan Pikiran Anda Untuk Benar-Benar
Memahami Apa Yang Sudah Anda Ketahui Dan Pelajari Untuk Dilaksanakan.
Karena Bila Anda Hanya Membaca Buku, Mengikuti Pelatihan, Dan Perkuliahan, Tetapi Tidak
Memperhatikan, Apalagi Tidak Memahamiya, Tidak Mengubah, Dan Juga Tidak
Mentranformasikan Pola Hidup Yang Keliru Selama Ini Kepada Pola Hidup Yang Baik, Saya
Pikir Hal Itu Hanya Pemborosan Waktu Dan Uang Saja.
Keberhasilan Akan Perubahan Dan Mentranformasikan Pola Hidup Yang Baik Harus
Memerlukan:
1. Kesabaran, 2. Ketekunan, 3. Keuletan, 4. Kerja Keras, 5. Pengorbanan,
6. Tim Kerja Yang Solid, Dan 6. Doa
(Pirma Sibarani)

KASUS 6
Pada peninjauan baru-baru ini, perusahaan “Black Hole” menemukan bahwa perusahaan
mengadapi masalah pengendalian internal yang serius. Terpapar (terexpos) yang berasosiasi dengan
masalah ini diperkirakan sekitar US $1 juta dengan resiko 5%. Dua prosedur pengendalian internal
diusulkan untuk mengatasi masalah ini. Prosedur A memerlukan biaya US $25.000,00 dan
mengurangi resiko manjadi 2%. Prosedur B memerlukan biaya US $30.000,00 dan mengurangi resiko
menjadi 1%. Apabila kedua prosedur tersebut diimplementasikan, resiko akan berkurang menjadi
sepersepuluh dari 1%.
Diminta:
1. Berapa perkiraan ekspektasi kerugian yang diakibatkan oleh masalah pengendalian internal
diperusahaan Black Hole sebelum prosedur pengendalian internal yang baru diimplementasikan.
2. Hitunglah revisi perkiraan ekspektasi kerugian apabila prosedur A diimplementasikan, apabila
prosedur B diimplementasikan, dan apabila kedua prosedur diimplementasikan.
3. Bandingkan perkiraan kerugian dan manfaat dari prosedur A, prosedur B, dan gabungan kedua
prosedur tersebut.
4. Dengan hanya mempertimbangkan perkiraan biaya dan manfaat, prosedur manakah yang
seharusnya diimplementasikan? Faktor-faktor apakah yang mungkin relevan dengan keputusan
itu?

Integritas Berarti Teladan Dengan “Berani Mengatakan Yang Benar, Berani Melakukan Yang
Benar, Dan Juga Berani Bertanggung Jawab Atas Segala Perkataan Dan Perbuatan”

KASUS 7
Periksalah masmedia cetak (koran atau majalah) atau media elektronik terbitan terakhir (2012).
Carilah artikel mengenai korupsi atau penipuan yang dilakukan oleh pegawai pemerintah (PNS),
legeslatif, maupun swasta. Tulislah laporan sebanyak dua lembar yang meringkas bagaimana korupsi
atau penipuan tersebut terjadi (dilakukan pegawai) dan prosedur pengendalian apa yang mungkin
dapat mencegah hal tersebut.

Kiat menjadi budaya taat peraturan:
1. Dipaksa,
2. Terpaksa,
3. Bisa, dan akhirnya
4. biasa

KASUS 8
Saut Sihotang memulai usahanya dengan menjual perlengkapan seni dan kursus yang
berhubungan dengan hal tersebut kepada keluarga yang menyekolahkan anaknya secara privat di
rumah. Usaha ini berkembang cepat Penjualannya meningkat tiga kali lipat dalam periode lima tahun.
Pada titik ini, Saut Sihotang menjual usaha tersebut karena bertumbuh terlalu besar untuk dikelola
dari rumah sendiri. Di bawah kepemilikan baru penjualan meningkat dua kali lipat lagi selama dalam
dua tahun. Akan tetapi, laba tidak meningkat seperti halnya dengan peningkatan penjualan. Sebagai
tambahan, perusahaan tersebut meminjam uang pada bank dalam jumlah besar untuk membangun
sebuah gedung. Biaya persediaan dan operasional perusahaan di gudang tersebut, lebih tinggi dari
perkiraan. Pembayaran bulanan atas pinjaman (pokok pinjaman + bunga) juga sangat memberatkan
perusahaan. Akhir-akhir ini, jumlah tagihan yang telah melewati tanggal jatuh tempo juga meningkat
secara dramatis. Masalah-masalah tersebut telah menimbulkan masalah arus kas (cash flow) yang
sangat berat. Apabila situasi arus kas perusahaan tidak membaik dengan cepat, perusahaan tersebut
mungkin harus mengumumkan kebangkrutannya, walaupun penjualan terus meningkat.
Diminta:
Deskripsikan beberapa informasi yang dapat disediakan oleh Sistem Informasi Akuntasi yang
didesain dengan baik untuk perusahaan di atas, dan jika SIA tersebut disediakan tepat waktu akan
dapat menghindari beberapa masalah di atas.

Tenggelamkanlah Bola Ke Dalam Air, Maka Dengan Cepat Bola Akan Muncul Kembali
Ke Permukaan. Itulah Keuletan!

KASUS 9
Sistem keamanan biometris telah menjadi solusi yang efektif dari segi biaya untuk mengatasi
peningkatan masalah keamanan komputer. Alat keamanan ini mengukur ciri-ciri fisik unik manusia,
seperti pola suara, ciri fisik mata dan sidik jari, serta dinamika tanda tangan. Sistem yang ideal harus
andal dan tetap cukup fleksibel untuk menerima perubahan kecil dalam karakteristik fisik, seperti jari
yang terluka, atau suara yang serak (terganggu). Sistem tersebut juga mensyaratkan pemakai untuk
secara fisik hadir (tidak dapat dari jarak jauh) jika ingin mendapatkan akses. Hertz dan Security
Pacific Bank di AS, adalah dua perusahaan yang sedang mencoba untuk menggunakan teknologi baru
ini. Bagi kedua perusahaan tersebut, alat keamanan tersebut akan membantu memastikan bahwa
orang-orang yang memiliki otorisasi sajalah yang mendapatkan akses ke sistem komputer dan operasi
lainnya yang berhubungan dengan sistem tersebut.
Mengapa peralatan biometris meningkat popularitasnya? Apa sajakah keuntungan dan kelemahan
dari sistem ini jika dibandingkan dengan standar keamanan tradisional, seperti password dan pintu
yang dikunci?

“Jangan Menyia-Nyiakan Harapan Baik Dengan Menjalankan Hidup Yang Tidak Baik”

KASUS 10
Sebuah perusahaan kecil yang berkembang pesat baru-baru ini minta bantuan Anda untuk
menyelidiki potensi terjadinya penipuan. Pimpinan perusahaan mendengar adanya potensi penipuan
tersebut melalui staf khusus lainnya, bahwa staf administrasi bagian pencatatan pembelian secara
periodik memasukkan pembelian fiktif. Alamat pemasok fiktif dicatat pada kotak pos, yang disewa
oleh staf tersebut. Dia memberikan pemberitahuan atas pembelian fiktif, untuk dicatat ke dalam buku
pembantu utang dagang. Pembayaran oleh perusahaan dikirim ke kotak pos tersebut. Dia kemudian
menyimpan cek yang masuk ke dalam rekening yang dibuatnya atas nama pemasok fiktif.
Diminta:
1. Tetapkan penipuannya, cara menghalangi penipuan, pendeteksian penipuan dan penyelidikan
penipuan.
2. Buatlah daftar indikator-indikator penting (secara pribadi, bukan organisasional) yang dapat
menunjukkan keberadaan penipuan dalam contoh di atas.
3. Buatlah daftar dua prosedur yang dapat Anda ikuti untuk mengungkapkan perilaku penipuan
yang dilakukan staf administrasi bagian pencatatan pembelian , dalam situasi di atas.

“Kita Harus Berkuasa Atas Keinginan, Bukan Dikendalikan Oleh Keinginan & Keserakahan
Kita”

KASUS 11
Kasus 11 ini, informasinya bersumber dari KASUS LAPANGAN dari perusahaan yang Anda
kunjungi, berhubungan dengan e-business. Setelah Anda mendapat izin masuk di dalam perusahaan
tersebut, tulislah laporan yang meringkas informasi-informasi berikut ini:
1. Apa struktur umum jaringan kamunikasi data perusahaan tersebut? Apakah proses dan
pengendalian disentralisasi, desentralisasi, atau terdistribusi? Berikan alasan jawaban Anda, atas
jawaban proses pengendalian?
2. Identifikasi hardaware dan software komunikasi data yang dipergunakan perusahaan tersebut.
3. Identifikasi saluran komunikasi data yang dipergunakan perusahaan, dengan cara menentukan
karakterisrik utama setiap saluran dan konfigurasi yang dipergunakan.
4. Apakah perusahaan mempergunakan EDI atau FEDI? Mengapa atau mengapa tidak?
5. Jenis sertifikasi digital apakah yang dimiliki perusahaan?. Jika ada!, Mengapa perusahaan
memilih tingkat keamanan seperti itu? Persyaratan apa sehubungan dengan tanda tangan digital
dan sertifikasi digital, yang harus dipenuhi oleh rekan dagang perusahaan? Mengapa?
6. Apakah perusahaan memiliki Webpage? Jika demikian, bagaimana Webpage tersebut
dipergunakan? Kritik Webpage perusahaan tersebut dan berikan saran untuk perbaikan!
7. Apakah perusahaan memiliki kebijakan mengenai penggunaan enkripsi?
8. Bagaimana aktivitas e-business perusahaan tersebut mendukung strategi dan posisi strategis
perusahaan?
9. Apakah perusahaan tersebut mempergunakan, atau sudahkah mereka mempertimbangkan untuk
mempergunakan ASP? Mengapa ya atau mengapa tidak?

“Lakukan Semua Pekerjaan Dengan Disiplin Yang Tinggi. Bila Perlu, Anda Sertai Dengan
Prestasi Yang Menonjol Di Bidang Yang Digeluti”.

INTERNAL CONTROL
Salah satu perkembangan yang sangat penting artinya bagi pekerjaan akuntan publik (public
accountant) selama tahun-tahun terakhir ini ialah meningkatkan saling pengertian antara pihak
manajemen dan akuntan publik (public accountant), bahwa sesungguhnya tanggungjawab mereka
masing-masing itu mempunyai sifat yang komplementer dan saling berpengaruh. Hal inilah yang
mendorong timbulnya keinginan bersama untuk mengadakan kerjasama yang erat dan saling
menguntungkan antara kedua belah pihak dengan tujuan agar dapat menghasilkan laporan-laporan
akuntansi yang efisien dan dapat dipercaya.
Di masa-masa yang lampau sering sekali terjadi bahwa akuntan publik harus melakukan
pemeriksaan terhadap semua transaksi dan membuat berpuluh-puluh jurnal sebelum dapat dibuat
laporan keuangan yang cukup teliti. Keadaan sekarang ini, hampir semua tugas pekerjaan akuntan
publik yang bertujuan untuk memberikan pendapat sebagai seorang ahli yang tidak memihak
(independent) mengenai kewajaran (fairness) laporan-laporan manajemen, laporan keuangan dan
catatan-catatan akuntansi lainnya yang dapat memuaskan manajemen, yaitu; tepat waktu, relevan,
andal, lengkap, dapat dibandingkan, dapat dipahami, dan tidak mengandung kesalahan yang
signifikan.
Studi yang bersifat analitis ini dilaksanakan, khususnya ditujukan kepada dasar pikiran tentang
sifat dan ciri-ciri internal control dan pada pemberian garis batas yang jelas mengenai tempat
kedudukan manajemen dan akuntan publik mengenai kepentingan dan tanggungjawab masingmasing, dengan keyakinan bahwa untuk memperoleh manfaat tambahan bagi kedua belah pihak itu
mungkin dapat direalisir sepenuhnya bila ada kerjasama lebih mendalam mengenai masalah yang
menyangkut kepentingan bersama tentang internal control.
ARTI PENTING INTERNAL CONTROL YANG SEMAKIN MENINGKAT DAPAT DIURAIKAN
MENURUT AICPA DAN COSO
Menurut AICPA
Kesadaran yang semakin meningkat secara konstan mengenai arti pentingnya internal control
pada perusahaan disebabkan oleh unsur-unsur berikut:
1. Ruang lingkup dan luas perusahaan sebagai kesatuan ekonomi yang berdiri sendiri, telah meluas
sedemikian rupa sehingga struktur organisasi perusahaan itu menjadi kompleks dan melebar ke
segala arah. Untuk mengawasi jalannya operasional perusahaan secara efektif, manajemen harus
bergantung kepada laporan-laporan dan analisa-analisa yang andal dan banyak jumlahnya.
2. Tanggungjawab utama untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan dan untuk mencegah
serta menemukan kesalahan-kesalahan dan penggelapan (fraude) terletak di tangan manajemen.
Mempertahankan adanya sistem internal control yang baik adalah perlu dan tidak dapat diabaikan
dengan maksud agar dapat melaksanakan tanggungjawab yang tepat.
3. Perlindungan yang dilakukan oleh suatu sistem internal control yang berfungsi baik terhadap
kelemahan-kelemahan manusia merupakan hal yang sangat penting. Pekerjaan memeriksa dan
memeriksa kembali (review) yang harus dilakukan di dalam sistem internal control yang baik itu
akan dapat mengurangi kemungkinan kesalahan-kesalahan atau usaha penggelapan (fraude) yang
akan tetap tidak dapat diketahui untuk waktu lama dan juga menyebabkan manajemen menaruh
kepercayaan yang lebih besar terhadap kebenaran data.
4. Adalah tidak praktis bagi akuntan publik untuk melakukan audit secara mendetail terhadap semua
transaksi yang ada pada perusahaan dalam batas biaya yang ekonomis. Selanjutnya suatu audit
yang dilakukan oleh akuntan publik itu tidak dapat dianggap sebagai pengganti pengawasanpengawasan yang seharusnya dilakukan sendiri di dalam perusahaan terhadap peristiwa yang
nyata dalam melaksanakan transaksi-transaksi.
Menurut COSO (Committe of Sponsoring Organizations)
Internal Control sebagai proses yang diimplementasikan oleh dewan komisaris, pihak manajemen,
dan mereka yang berada di bawah arahan keduanya, untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa
tujuan pengendalian dicapai dengan pertimbangn hal-hal berikut:
1. Efektivitas dan efisiensi operasional organisasi
2. Keandalan pelaporan keuangan

3. Kesesuaian dengan hukum dan peraturan yang berlaku
Menurut COSO, internal control adalah proses karena hal tersebut menembus kegiatan
operasional organisasi dan merupakan bagian internal dari kegiatan manajemen level dasar. Internal
Contro memberikan jaminan yang wajar, bukan yang absolut atau mutlak, karena kemungkinan
kesalahan manusia (human error), kolusi atau persekongkolan (conspiracy), dan penolakan pihak atas
pengendalian, membuat proses ini menjadi tidak sempurna.
COSO menyajikan langkah yang signifikan atas difinisi Internal Control yang telah dibuat AICPA
sebelumnya terbatas pada pengendalian akuntansi, menjadi pengendalian yang menangani tujuan yang
lebih luas dari para dewan komisaris dan pihak manajemen. Adapun lima komponen Internal Control
yang harus dimiliki menurut COSO, seperti Tabel 1 di bawah ini:
Tabel 1: Lima Unsur Model Pengendalian Internal Menurut COSO yang Saling
Berhubungan
Komponen
Deskripsi
Lingkungan pengendalian
Inti dari bisnis apa pun adalah orang-orangnya ciri perorangan,
termasuk integritas, nilai-nilai etika, dan kompetensi serta lingkungan
tempat beroperasi. Mereka adalah mesin yang mengemudikan
organisasi dan dasar tempat segala hal terletak.
Aktivitas pengendalian
Kebijakan dan prosedur pengendalian harus dibuat dan dilaksanakan
untuk membantu memastikan bahwa tindakan yang diidentifikasi oleh
pihak manajemen untuk mengatasi risiko pencapaian tujuan organisasi,
secara efektif dijalankan.
Penilaian risiko
Organisasi harus sadar akan dan berurusan dengan risiko yang
dihadapinya. Organisasi harus menempatkan tujuan, yang terintegrasi
dengan penjualan, produksi, pemasaran, keuangari, dan kegiatan
lainnya, agar organisasi beroperasi secara harmonis. Organisasi juga
harus membuat mekanisme untuk meng-identifikasi, menganalisis, dan
mengelola risiko yang terkait.
Informasi dan komunikasi
Di sekitar aktivitas pengendalian terdapat sistem informasi dan
komunikasi. Mereka memungkinkan orang-orang dalam organisasi
untuk mendapat dan bertukar informasi yang dibutuhkan untuk
melaksahakan, mengelola, dan mengendalikan operasinya.
Pengawasan
Seluruh proses harus diawasi, dan perubahan dilakukan sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan. Melalui cara ini, sistem dapat beraksi
secara dinamis, berubah sesuai tuntutan keadaan.
UNSUR-UNSUR SISTEM YANG DIKOORDINASIKAN DENGAN BAIK
Internal control (Pengendalian Internal) meliputi cara organisasi dan semua cara-cara serta alatalat yang terkoordinasi yang digunakan di dalam entitas dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta
milik perusahaan atu aktiva, memeriksa ketelitian dan kewajaran data akuntansi, memajukan efisiensi
di dalam operasi, dan mendorong ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah ditetapkan lebih
dahulu. Definisi ini mungkin mempunyai arti lebih yang lebih luas dari arti yang kadang-kadang
diberikan kepada istilah itu. Telah diakui bahwa suatu sistem internal control itu meluas melampaui
batas masalah-masalah yang langsung berhubungan dengan departemen akuntansi dan keuangan.
Sistem semacam ini dapat meliputi pengawasan melalui anggaran (budgetary control), biaya-biaya
standar, laporan-laporan operasi secara periodik, analisa-analisa statistik serta perluasannya itu, suatu
program latihan pegawai yang direncanakan untuk membantu para pegawai bersangkutan di dalam
usaha untuk memenuhi syarat yang diminta oleh tanggungjawab mereka dan suatu staf audit internal
guna menambah jaminan bagi manajemen bahwa prosedur-prosedur yang telah ditetapkan itu cukup
baik dan sampai seberapa jauh prosedur-prosedur tersebut dijalankan secara efektif. Internal Control
sepantasnya meliputi juga aktivitas-aktivitas di bidang lain seperti misalnya, penyelidikan gerak dan
waktu yang sebenarnya termasuk bidang teknik dan pengawasan kualitas yang dilakukan dengan
suatu sistem inspeksi tertentu yang pada dasarnya adalah fungsi produksi. Pedoman kegiatan
organisasi yang dimaksud pada Internal Control seperti yang diilustrasikan pada Gambar 1 berikut:

Gambar 1: Internal Control (Pengendalian Internal)
Apakah yang dapat dikatakan menjadi ciri-ciri khas (characteristics) sistem internal control yang
memuaskan itu ? Ciri-ciri sistem internal control ini dapat diketahui dari sudut pandang AICPA dan
COSO.
Tabel 2: Characteristics Sistem Internal Control
NO Menurut AICPA
No Menurut COSO
1
Suatu
struktur
organisasi
yang 1
Lingkungan pengendalian, inti dari bisnis
memisahkan tanggungjawab fungsional
apapun adalah orang-orangnya, karakter
secara tepat.
manusia, termasuk integritas, nilai-nilai
etika, dan kompetensi, serta lingkungan
tempat bekerja. Mereka adalah motor yang
menjalankan organisasi dan dasar tempat
segala hal terletak.
2
Pengawasan Suatu sistem wewenang dan 2
Aktivitas pengendalian, kebijakan dan
prosedur pencatatan yang cukup
prosedur pengendalian harus dibuat dan
berguna untuk mengadakan akuntansi
dilaksanakan untuk membantu memastikan
yang layak terhadap aktiva, utang-utang,
bahwa tindakan yang diidentifikasikan oleh
pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya.
pihak manajemen untuk mengatasi risiko
pencapaian tujuan organisasi secara efektif
dijalankan.
3
Praktik-praktik yang sehat (sound) 3
Penilaian risiko, organisasi harus sadar
harus digunakan dalam melaksanakan
akan dan berurusan dengan risiko yang
tugas-tugas dan fungsi-fungsi setiap
dihadapinya.
Organisasi
harus
departemen dalam organisasi itu, dan
menempatkan tujuan yang terintegrasi
dengan penjualan, produksi, pemasaran,
keuangan, dan kegiatan lainnya, agar
organisasi beroperasi menjadi tim kerja
yang kompak.
4
Suatu tingkat kecakapan pegawai yang 4
Informasi dan komunikasi, di sekitar
sesuai dengan tanggungjawabnya.
aktivitas pengendalian terdapat sistem
informasi
dan komunikasi. Mereka
memungkinkan
orang-orang
dalam
organisasi untuk mendapatkan dan bertukar
informasi
yang
dibutuhkan
untuk
melaksanakan,
mengelola,
dan
mengendalikan operasi organisasi.
5
Pengawasan, seluruh proses organisasi
harus diawasi, dan perubahan dilakukan

sesuai dengan kebutuhan. Melalui cara ini,
sistem organisasi dapat beraksi secara
dinamis, berubah sesuai tuntutan keadaan
menuju penyempurnaan.
Characteristics Sistem Internal Control yang memuaskn pada tabel 2 di atas, sepintas
kelihatannya memiliki perbedaan akan tetapi, sebenarnya tidak. Hal itu, karena penyempurnaan unsur
penting yang dilakukan COSO disebabkan perkembangan organisasi yang sangat pesat saat ini dan
untuk mengantisipasi gaya hidup manusia yang dapat merusak sistem organisasi. Gaya hidup manusia
saat ini yang dapat merusak Internal Control meliputi:
1. Tekanan keadaan,
2. Peluang, dan
3. Integritas.

Gambar 2 berikut ini secara grafis memperlihatkan hubungan antara ketiga tekanan yang memotivasi
merusak internal control.
(Tinggi)
Tekanan Keadaan
Rendah

(Tinggi)

Rendah

Penipuan

Peluang

Karakteristik Pribadi (Integritas)

Rendah

(Tinggi)

Tidak ada Penipuan

Gambar 2: Tekanan Pribadi yang Mendorong Penipuan
Gambar 2 memperlihatkan bahwa:
 seseorang dengan tingkat integritas pribadi yang tinggi dan disertai tekanan serta peluang yang
terbatas untuk melakukan penipuan, akan cenderung untuk bertindak dengan jujur.
 seseorang dengan integritas yang lebih rendah, ketika ditempatkan dalam situasi tekanan yang
meningkat disertai peluang, akan cenderung untuk melakukan penipuan.
Jelasnya, ciri-ciri sistem internal control, baik yang dibuat AICPA maupun COSO sangat penting
dan saling berhubungan satu dengan yang lain, semuanya merupakan dasar bagi internal control yang
baik, sehingga kekurangan-kekurangan yang berat yang ada pada salah satu unsur itu pada umumnya
akan menghambat sistem itu bekerja dengan maksimal. Misalnya, sistem wewenang dan prosedur
pencatatan yang berguna untuk pengawasan akuntansi itu belum dianggap cukup agar sistem dapat
berjalan baik, kecuali pegawai yang melaksanakan prosedur yang telah dibuat itu kapabel, demikian
juga orang tidak dapat menganggap praktik-praktik yang diikuti dalam menjalankan tugas-tugas di
departemen dalam organisasi itu baik (sound), kecuali ada kedudukan yang bebas tidak memihak
(independent) bagi departemen, dengan demikian maka tanggungjawab dapat dipastikan dan
pengawasan-pengawasan antar departemen yang satu dengan yang lain dapat dijalankan dengan baik.
Pada halaman-halaman berikut ini, setiap unsur akan dibicarakan sendiri-sendiri, akan tetapi untuk
mengetahui secara menyeluruh arti penting masing-masing unsur itu, maka pembaca diharap selalu
ingat tentang saling hubungan semua unsur itu, satu dengan yang lain.
Characteristics Sistem Internal Control
Characteristics Sistem Internal Control Menurut AICPA
STRUKTUR ORGANISASI
Luas dan ruang lingkup perusahaan dewasa ini adalah sedemikian rupa, sehingga pada umumnya
dalam banyak hal manajemen pelaksana tidak dapat lagi melakukan pengawasan secara pribadi
terhadap jalannya operasi-operasi perusahaan. Di dalam keadaan demikian itu maka pembentukan
suatu struktur organisasi yang tepat merupakan hal yang penting.
Struktur organisasi yang tepat itu akan berbeda-beda bergantung pada jenis perusahaannya, luas
perusahaan, daerah tempat operasi perusahaan yang secara geografis terpisah, banyaknya cabangcabang perusahaan yang beroperasi, kalau ada, dan faktor-faktor lain yang boleh penting bagi
perusahaan tertentu. Tidaklah menjadi tujuan kita untuk membicarakan/membahas berbagai tipe
struktur organisasi dan rugi atau keuntungan bagi masing-masing struktur itu. Pada umumnya, suatu
organisasi yang memuaskan haruslah sederhana dan kesederhanaan itu secara ekonomis
menguntungkan; struktur organisasi harus fleksibel dalam arti bila ada perluasan atau perubahan
keadaan tidak akan mengganggu susunan yang ada itu secara berat; dan organisasi itu harus
berlandaskan pada penetapan bats-batas wewenang dan tanggungjawab yang jelas. Yang menjadi
perhatian kita di sini ialah tujuan yang disebutkan paling akhir itu.

Kedudukan Departemen-departemen dalam Organisasi yang
Bebas Tidak Memihak
Suatu kriteria yang penting untuk mengukur apakah suatu organisasi itu baik, ialah sejauh
organisasi itu mengatur kedudukan yang tidak memihak antara departemen-departemen operasional,
penyimpanan, dan akuntansi (termasuk audit intern). Kedudukan dalam organisasi yang tidak
memihak itu tidak mengandung arti untuk membuat perintang-perintang yang akan menghambat
konsultasi antara departemen, yang seharusnya sering dilakukan dengan tujuan untuk memperlancar
arus pekerjaan dan mempertinggi efisien operasi secara keseluruhan. Pekerjaan semua departemen itu
harus diintegrasikan dan dikoordinasikan dengan baik, dan akhirnya kerjasama itu merupakan suatu
hal yang sangat penting dalam organisasi. Dasar pemisahan fungsi itu merupakan alasan bahwa tidak
boleh ada satu departemen pun yang melakukan pembukuannya sendiri untuk kegiatan pekerjaan
(operasi) yang dilaksanakan. Hal ini merupakan perluasan ditingkat departemen, yaitu adanya prinsip
yang sering diulang-ulang, dimana tidak boleh ada seorangpun yang melakukan semua tahap dalam
transaksi tanpa ada orang atau departemen lain yang ikut campur dalam usaha melakukan
pemeriksaan lagi (cross-check). Tanpa adanya pemisahan semacam ini, maka catatan akuntansi
mungkin akan dapat dimanipulasikan sedemikian rupa sehingga sangat sulit untuk dapat ditemukan
kesalahan-kesalahan atau penggelapan (fraude).
Mungkin dapat dibuat laporan-laporan yang tidak benar apabila diketahui bahwa akan diberikan
ganjaran-ganjaran bagi pelaksanaan yang baik, yaitu apabila pelaksanaan akan diukur dengan standarstandar atau anggaran-anggaran. Misalnya, departemen produksi melakukan pembukuan biaya-biaya
departemen itu sendiri dan umpama operasi tertentu yang dilaksanakan ternyata melebihi standarstandar yang telah ditetapkan, maka kepala departemen produksi dapat memutuskan menurut inisiatif
sendiri untuk mengalokasikan sebagian biaya itu kepada operasi lain yang dilaksanakan di bawah
standar.Laporan-laporan yang tidak benar semacam ini dapat juga dibuat dengan jalan
mengalokasikan kembali (reallocation) biaya-biaya yang telah ada budgetnya. Dengan cara semacam
ini, maka laporan-laporan operasi mungkin sekali nampak bahwa pekerjaan telah dilakukan dengan
baik dan manajemen yang percaya pada data yang dibuat dalam keadaan demikian, mungkin sekali
akan menjadi sesat. Laporan yang mengungkapkan penyimpangan-penyimpangan yang dibuat dengan
cepat memungkinkan untuk mengadakan produksi dan penjualan perusahaan. Suatu departemen
akuntansi, yang mempunyai kedudukan tidak memihak di dalam melakukan operasinya, dan yang
hanya berkepentingan langsung di dalam produksi, dan yang hanya berkepentingan untuk melakukan
pencatatan-pencatatan yang teliti terhadap biaya-biaya berdasarkan bukti-bukti hadir, yang dibuat
berdasarkan wewenang yang ada, dan yang sesuai dengan prosedur pengawasan yang berlaku, dapat
melaporkan kepada manajemen laporan-laporan dan analisa-analisa yang diperlukan untuk
pengawasan operasi-operasi. Dengan demikian maka kedudukan departemen-departemen yang tidak
memihak dalam organisasi itu akan membantu menciptakan informasi-informasi yang benar dan dapat
dipercaya.
Keinginan untuk memisahkan antara departemen operasional dan pembkuan/akuntansi itu berlaku
juga untuk departemen penyimpanan. Misalnya, departemen gudang material seharusnya tidak boleh
melakukan pembukuan-pembukuan sendiri, sebab catatan-catatan itulah yang sebenarnya akan
menentukan apakah tugas menyimpan yang dilakukan oleh departemen itu benar. Demikian pula,
apabila mungkin, pekerjaan-pekerjaan penerimaan uang dan pengeluaran uang harus dipisahkan dari
fungsi pembukuan/akuntansi. Hal ini berlaku juga bahwa departemen akuntansi harus tidak
melakukan fungsi-fungsi operasional dan penyimpanan.
Suatu staf auditor internal dapat digunakan tidak hanya untuk keperluan pemeriksaan terhadap
ketelitian data akuntansi dan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan saja, akan tetapi juga
untuk digunakan sebagai suatu alat manajemen di dalam menetapkan apakah pelaksanaanpelaksanaan itu sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan lebih dahulu. Jadi dengan d emikian
aktivitas audit harus dilakukan secara luas, yaitu meliputi semua departemen. Hasil pemeriksaan dan
penilaian yang akan dipergunakan oleh manajemen haruslah tidak meragukan, hal ini berarti bahwa
tidak boleh ada pengaruh dari suatu departemen yang lain terhadap luas (scope) rencana audit dan
cara membuat laporannya. Petugas auditor internal harus mempunyai kebebasan di dalam hal
memberi nasehat manajemen tentang setiap kekurangan-kekurangan yang ada, tanpa adanya rasa
takut terhadap ancaman dari setiap kepala departemen apapun. Hubungan petugas audit dengan

kepala-kepala departemen lainnya harus ditetapkan secara tegas dan jelas oleh manajemen untuk
menghinadari setiap salah pengertian dalam kedudukan masing-masing. Di dalam keadaan demikian
ini, petugas audit intern berkedudukan tanpa batas, di dalam membantu manajemn untuk menemukan
penggelapan (fraude), kelemahan-kelemahan prosedur dan di dalam member penerangan tentang
kebijaksanaan-kebijaksanaan kepada seluruh karyawan perusahaan.
Sering pula terjadi, meskipun luas organisasi itu memungkinkan untuk memisahkan fungsi audit
intern itu berdiri sendiri, akan tetapi secara ekonomis mengangkat tenaga yang memenuhi syarat
untuk jabatan dengan kedudukan bebas tidak memihak itu mungkin sekali praktis tidak dapat
dilakukan. Dalam keadaan demikian sering timbul pertanyaan apakah tepat fungsi audit intern itu
ditempatkan ke dalam daerah kekuasaan controller. Susunan semacam itu umumnya dianggap sudah
memuaskan, dengan ketentuan adanya kedudukan yang tidak memihak di antara fungsi- fungsi audit
dan akuntansi pada tingkat yang lebih rendah. Susunan macam inilah, yang dipakai dalam
uraian/ilustrasi organisasi untuk pembahasan ini, dan yang ditempatkan di lampiran.
Batas Tanggungjawab
Dengan anggapan adanya suatu pembagian fungsi aktivitas-aktivitas perusahaan yang tepat, maka
langkah selanjutnya ialah menetapkan tanggungjawab di dalam divisi-divisi itu dengan tujuan agar
operasi-operasi efisien sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh kebijaksanaan
manajemen tingkat tertinggi. Dengan adanya penetapan tanggungjawab, maka harus pula diikuti
dengan penyerahan wewenang yang sesuai dengan tanggungjawab itu. Tanggungjawabtanggungjawab dan pelimpahan wewenang itu harus diberikan batas yang jelas dan apabila mungkin
dibuatkan pihak yang bersangkutan. Tanggungjawab-tanggungjawab yang rangkap dan saling
bertentangan sejauh mungkin harus dihindari, akan tetapi apabila pekerjaan dua divisi atau lebih
mempunyai sifat komplementer, yang umumnya sering terjadi, maka tanggungjawab harus dibagibagi menurut pelbagai tahap-tahap (phases) yang tepat. Pembagian semacam itu merupakan syarat
dalam internal control yang baik, yaitu yang memisahkan fungsi-fungsi yang mempunyai prakarsa,
dan wewenang melakukan transaksi, pembukuan, dan penyimpanan barang-barang sebagai akibat
transaksi itu.
Misalnya, departemen material bertanggungjawab mengenai tersedianya persediaan material pada
suatu tingkat tertentu, dan apabila suatu barang berkurang hingga di bawah batas tersebut, maka harus
diajukan permintaan pembelian. Tanggungjawab tahap berikutnya dalam transaksi itu kemdian pindah
ke tangan depatemen pembelian yang harus bertindak atas dasar permintaan departemen material itu.
Surat pesanan harus ditempatkan kepada seorang rekanan (vendor), sesuai dengan spesifikasi yang
diminta, barang harus diserahkan pada waktu yang diperlukan, dan dengan harga pembelian yang
memuaskan. Tanggungjawab penerimaan barang, pemeriksaan kuantitas dan kualitas dan
memperbandingkan apakah sesuai dengan surat pesanan, laporan tentang barang-barang yang cacad
atau kurang, dan penyerahan ke gudang adalah di tangan departemen penerimaan. Menetapkan
timbulnya hutang, pembukuan transaksi dan persetujuan untuk membayar faktur rekanan, yang
semuanya itu berdasarkan dokumen-dokumen yang mendukung transaksi tersebut dan yang diterima
dari departemen-departemen lain, merupakan fungsi departemen akuntansi.
Rangkaian tanggungjawab itu tidak hanya berhenti sampai pada kepala-kepala departemen saja.
Di dalam departemen tertentu tanggungjawab itu harus diturunkan ke tingkat bawah, akan tetapi harus
selalu dalam garis yang tidak terputus. Misalnya, pegawai akuntansi utang harus bertanggungjawab
kepada akuntan kepala dalam hal membuat dokumen voucher yang digunakan untuk dimintakan
persetujuan untuk dibayar dan kemudian disusul dengan pembayarannya. Selanjutnya pegawai yang
lain bertanggungjawab kepada pegawai tersebut, yaitu pegawai yang mempunyai tugas memeriksa
dengan jalan memperbandingkan faktur, surat pesanan, dengan laporan penerimaan barang-barang.
Tanggungjawab-tanggungjawab itu dapat juga hanya mempunyai bentuk semata-mata tanggungjawab
menyimpan saja, seperti misalnya pegawai gudang di dalam gudang, atau pemegang kas kecil
menyimpan uang kas kecil.
Banyak perusahaan yang mempunyai departemen-departemen atau individu-individu yang
mempunyai fungsi tidak langsung berhubungan dengan pekerjaan operasional, akan tetapi yang
mempunyai tugas pokok memeriksa, memberi nasehat, membuat analisis atau membuat ringkasan dan
melaporkan. Apabila departemen semacam itu ada, maka adalah sangat penting, bahwa
tanggungjawab tidah hanya harus ditetapkan dengan jelas, tetapi juga bahwa semua kepala divisi

harus mengerti/memahami tanggungjawab departemen itu serta s

Dokumen yang terkait

STUDI KANDUNGAN BORAKS DALAM BAKSO DAGING SAPI DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN BANGIL – PASURUAN

15 183 17

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA EMPIRIS PADA PASIEN RAWAT INAP PATAH TULANG TERTUTUP (Closed Fracture) (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

11 138 24

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

STUDI PENGGUNAAN ACE-INHIBITOR PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan)

15 136 28

STUDI PENGGUNAAN ANTITOKSOPLASMOSIS PADA PASIEN HIV/AIDS DENGAN TOKSOPLASMOSIS SEREBRAL (Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

13 158 25

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

AN ANALYSIS OF LANGUAGE CONTENT IN THE SYLLABUS FOR ESP COURSE USING ESP APPROACH THE SECRETARY AND MANAGEMENT PROGRAM BUSINESS TRAINING CENTER (BTC) JEMBER IN ACADEMIC YEAR OF 2000 2001

3 95 76

EFEKTIVITAS PENGAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA LAGU BAGI SISWA PROGRAM EARLY LEARNERS DI EF ENGLISH FIRST NUSANTARA JEMBER

10 152 10

IMPLEMENTASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT (Studi Deskriptif di Desa Tiris Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo)

21 177 22