PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMATANGAN KOGNITIF TERHADAP HASIL BELAJAR PAI SISWA KELAS X SMA SWASTA AL-ULUM MEDAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMATANGAN

KOGNITIF TERHADAP HASIL BELAJAR PAI SISWA

KELAS X SMA SWASTA AL ULUUM MEDAN

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh: K H A I R A N I NIM: 8116121011

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2013


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRACT

KHAIRANI. NIM. 8116121011. The Effect of Learning Strategies and Cognitive Maturity of Islamic Learning Outcomes in Xth Class SMA Swasta Al Uluum Medan of academic year 2013/2014. Thesis: Graduate Program, State University of Medan, 2013.

This study aims to: (1) the result of Islamic learning students who learned with Quantum Teaching learning strategies is higher than that learned with Murder learning strategies; (2) the result of Islamic learning outcomes of students who have high cognitive maturity is higher than with a low cognitive maturity; (3) the interaction between learning strategy based on the results of cognitive maturity of Islamic learning.

The research was carried out at Xth class SMA Swasta Al Uluum Medan in first semester of academic year 2013/2014. Population of 218 students. Sampling was done by cluster random sampling amount to 76 samples consisting of 38 samples of class X-4 learned with Quantum Teaching and learning strategies class X-5 is learned with Murder learning strategies. Cognitive maturity questionnaire conducted to classify students who had high levels of cognitive maturity and low. The research method used was a quasi experiment with 2 x 2 factorial design. Item try-out of learning outcomes are validity by point biserial, reliability by KR-20, difficulty indext, differential indext and distractor. Item try-out of cognitive maturity are validity by product moment correlation dan reliability by alpha. Statistical tests conducted were descriptive statistics to present the data and proceed with inferential statistics using ANOVA two lines with significant level α = 0.05 which was followed by Scheffe test. Previous analysis of the test in the form of tests of normality and homogeneity tests.

The results showed: (1) Islamic learning outcomes of students who learned with Quantum Teaching learning strategies is higher than the learning outcomes of students of Islamic learning strategies learned with Murder, with Fvalue = 10.04 > Ftable = 3.98; (2) the results Islamic learning students who have high cognitive maturity is higher than the result of Islamic learning students who have low cognitive maturity, with Fvalue = 40.17 > Ftable = 3.98; (3) there is an interaction between learning strategy and cognitive maturity of students in influencing the outcome student learning, with Fvalue = 14.19 > Ftable = 3.98. This hypothesis suggests that Quantum Teaching learning strategies more appropriate than Murder learning strategies to improve student learning outcomes, and students who have high cognitive maturity will acquire Islamic learning outcomes better than the students who have low cognitive maturity.


(6)

ii ABSTRAK

KHAIRANI. NIM. 8116121011. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kematangan Kognitif Terhadap Hasil Belajar PAI Siswa Kelas X SMA Swasta Al Uluum Medan Tahun Pelajaran 2013/2014. Tesis: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui hasil belajar pendidikan agama islam siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Quantum Teaching lebih tinggi dibandingkan yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Murder, (2) mengetahui hasil belajar pendidikan agama islam siswa yang memiliki kematangan kognitif tinggi lebih tinggi dibandingkan yang memiliki kematangan kognitif rendah, (3) mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran berdasarkan kematangan kognitif terhadap hasil belajar pendidikan agama islam.

Penelitian ini dilaksanakan di Kelas X SMA Swasta Al Uluum Medan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014. Populasi berjumlah 218 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling berjumlah 76 sampel yang terdiri dari 38 sampel kelas X-4 dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Quantum Teaching dan kelas X-5 yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Murder. Angket kematangan kognitif dilakukan untuk mengelompokkan siswa yang mempunyai tingkat kematangan kognitif tinggi dan rendah. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain faktorial 2 x 2. Uji coba instrumen dilakukan sebelum uji statistik. Uji coba instrumen hasil belajar yaitu validitas menggunakan point biserial, reliabilitas menggunakan KR-20, daya pembeda, taraf kesukaran dan pengecoh. Instrumen kematangan kognitif yaitu validitas menggunakan korelasi product moment dan reliabiltas menggunakan alpha. Uji statistik yang dilakukan adalah statistik deskriptif untuk menyajikan data dan dilanjutkan dengan statistik inferensial dengan menggunakan ANAVA dua jalur dengan taraf signifikan α = 0.05 yang dilanjutkan dengan uji Scheffe. Sebelumnya dilakukan uji analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) hasil belajar pendidikan agama islam siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Quantum Teaching lebih tinggi dari pada hasil belajar pendidikan agama islam siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Murder, dengan Fhitung = 10,04 > Ftabel = 3,98; (2) hasil belajar pendidikan agama islam siswa yang memiliki kematangan kognitif tinggi lebih tinggi dari pada hasil belajar pendidikan agama islam siswa yang memiliki kematangan kognitif rendah, dengan Fhitung = 40,17 > Ftabel = 3,98; (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan kematangan kognitif siswa dalam mempengaruhi hasil belajar siswa, dengan Fhitung = 14,19 > Ftabel = 3,98. Hipotesis ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran Quantum Teaching lebih tepat digunakan daripada strategi pembelajaran Murder dalam meningkatkan hasil belajar pendidikan agama islam siswa, dan siswa yang memiliki kematangan kognitif tinggi akan memperoleh hasil belajar pendidikan agama islam yang lebih baik dari pada siswa yang memiliki kematangan kognitif rendah.


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang atas rahmat dari-Nyalah, tesis yang berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kematangan Kognitif Terhadap Hasil Belajar PAI Siswa Kelas X SMA Swasta Al Uluum Medan Tahun Pelajaran 2013/2014” dapat diselesaikan. Tesis ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan di Program Studi Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Medan.

Dalam proses penulisan tesis ini penulis dalam segala keterbatasannya menghadapi kendala dan tantangan, namun berkah arahan, dorongan dan inovasi dari berbagai pihak untuk keberhasilan studi mencapai gelar Magister Pendidikan.

Secara khusus penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd, dan Prof. Dr. H. Sukirno, M.Pd., sebagai pembimbing I dan pembimbing II, Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M. Pd, Prof. Dr. Binsar Panjaitan, M. Pd dan Dr. R. Mursid M. Pd selaku narasumber atas kesediaan untuk meluangkan waktu yang sangat berharga dalam memberikan bimbingan, komentar dan wawsan pengetahuan yang luas untuk kesempurnaan tesis ini.

Penulis ingin mengungkapkan bahwa kesempatan untuk mengikuti studi di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan adalah sesuatu yang sangat berharga. Untuk ini penulis ucapkan terima kasih kepada Direktur Pascasarjana Universitas Negeri Medan : Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd,, Asisten Direktur I : Dr. Arif Rahman, M.Pd, Asisten Direktur II: Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd, Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan : Prof. Dr. Harun Sitompul,


(8)

iv

M.Pd, dan Sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan : Dr. R. Mursid, M.Pd dan kak Noni sebagai Tata Usaha di kantor Program Studi Teknologi Pendidikan, atas segala bantuan dalam memenuhi persyaratan-persyaratan akademis dan proses penyelesaian administrasi.

Proses pengumpulan data tesis ini, penulis mendapat izin dan dukungan dari Kepala Sekolah SMA Swasta Al Uluum Medan: Drs. Sofyan Siregar S, Ag, guru Agama Islam SMA Swasta Medan : Drs. Rahmat Nasrun dan Dra. Erlina dan seluruh guru-guru SMA Al Uluum Medan yang telah membantu memberikan kesempatan informasi data dari hasil pelaksanaan penelitian .

Keinginan penulis untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan ini sangat mendapat dukungan moril dan material dan doa dari Ayahanda dan Ibunda tercinta Drs. H. A. Darwis Lubis, Ibu Hj. Nasrah Lubis serta adik yang ku sayangi mendukung studiku Muhammad Irsyad Lubis, serta seluruh keluarga besar yang telah memberikan dukungannya. Selanjutnya keceriaan dalam mengikuti perkuliahan adalah berkah persahabatan yang sangat indah dari teman-teman di Program Pascasarjana Angkatan XX Program Studi Teknologi Pendidikan di Kelas A. Terima kasih atas kebersamaan kita dalam melewati hari-hari yang penuh dengan tugas.

Akhir kata tidak ada hasil kerja yang sempurna tetapi kesempurnaan itu adalah proses yang panjang, semoga tesis ini sebagai suatu karya akademik bermanfaat bagi peningkatan proses pembelajaran.

Medan, 23 Desember 2013 Penulis,

Khairani


(9)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 9

C. Pembatasan Masalah ... 10

D. Rumusan Masalah ... 10

E. Tujuan Penelitian ... 11

F. Manfaat Penelitian ... 11

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 13

A. Kajian Teoretis ... 13

1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ... 13

2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 16

a. Strategi Pembelajaran Quantum Teaching ... 19

b. Strategi Pembelajaran Murder ... 24

3. Hakikat Kematangan Kognitif ... 31

4. Penelitian yang Relevan ... 37

B. Kerangka Berpikir ... 39

1. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam yang diajarkan dengan Strategi Pembelajaran Quantum Teaching Lebih Tinggi daripada Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam yang Diajarkan dengan strategi pembelajaran Murder ... 39

2. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Kematangan Kognitif Tinggi Lebih Tinggi daripada Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Kematangan Kognitif Rendah ... 41 3. Interaksi Antara Strategi Pembelajaran dengan


(10)

vi

Pendidikan Agama Islam ... 43

C. Pengajuan Hipotesis ... 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 47

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 47

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 47

C. Metode dan Rancangan Penelitian ... 48

D. Variabel dan Definisi Operasional ... 49

E. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 51

1. Prosedur Perlakuan ... 51

2. Pelaksanaan Perlakuan ... 51

F. Pengontrolan Perlakuan ... 53

G. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 55

1. Teknik Pengumpulan Data ... 55

2. Instrumen Pengumpulan Data ... 56

a. Instrumen Hasil Belajar ... 56

1) Pengembangan Instrumen ... 56

2) Ujicoba Instrumen ... 58

a) Analisis Butir ... 58

b) Validitas Tes ... 62

c) Reliabilitas Tes ... 64

b. Instrumen Kematangan Kognitif ... 67

1) Konsep Pengembangan Instrumen Kematangan Kognitif ... 67

2) Ujicoba Instrumen ... 68

a) Validitas Butir ... 68

b) Content Validity ... 69

c) Construct Validity ... 70

d) Reliabilitas Angket ... 71

H. Teknik Analisis Data ... 72

I. Hipotesis Statistik ... 73

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 75

A. Deskripsi Data ... 75

1. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Quantum Teaching ... 75

2. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Murder ... 77

3. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Kematangan Kognitif Tinggi ... 80

4. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Kematangan Kognitif Rendah ... 82 5. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan

Kematangan Kognitif Tinggi yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran


(11)

vii

Quantum Teaching ... 84

6. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Kematangan Kognitif Rendah yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Quantum Teaching ... 86

7. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Kematangan Kognitf Tinggi yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Murder ... 89

8. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Kematangan Kognitif Rendah yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Murder ... 91

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 93

1. Uji Normalitas Data ... 93

2. Uji Homogenitas Varians Sampel ... 96

C. Pengujian Hipotesis ... 98

1. Perbedaan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembejaran Quantum Teaching dengan Strategi Pembelajaran Murder ... 99

2. Perbedaan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa yang Memiliki Kematangan Kognitif Tinggi dengan Siswa yang Memiliki Kematanan Kognitif Rendah ... 100

3. Interaksi Antara Strategi Pembelajaran dengan Kematangan Kognitif Terhadap Hasil Belajar Agama Islam Siswa ... 102

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 109

1. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa antara Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Quantum Teaching dan Strategi Pembelajaran Murder ... 109

2. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa yang Memiliki Kematangan Kognitif Tinggi dengan Kematangan Kognitif Rendah ... 114

3. Interaksi antara Strategi Pembelajaran dan Kematangan Kognitif dalam Mempengaruhi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ... 116

E. Keterbatasan Penelitian ... 118

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 120

A. Simpulan ... 120

B. Implikasi ... 121

C. Saran ... 123

DAFTAR PUSTAKA ... 128


(12)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 : Nilai Rata-rata UAS Pendidikan Agama Islam SMA Swasta

Al Uluum Medan ... 5

Tabel 2.1 : Perbedaan Strategi Pembelajaran Quantum Teaching dan Murder ... 40

Tabel 2.2 : Perbedaan Kematangan Kognitif Tinggi dan Rendah ... 42

Tabel 2.3 : Interaksi Strategi Pembelajaran dan Kematangan Kognitif ... 45

Tabel 3.1 : Rancangan Eksperimen Desain Faktorial 2 x 2 ... 49

Tabel 3.2 : Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Quantum Teaching .... 51

Tabel 3.3 : Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Murder ... 53

Tabel 3.4 : Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Sebelum Dilakukan Ujicoba Instrumen ... 57

Tabel 3.5 : Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Setelah Dilakukan Ujicoba Instrumen ... 66

Tabel 3.6 : Kisi-kisi Angket Kematangan Kognitif Sebelum Dilakukan Ujicoba Instrumen ... 68

Tabel 3.7 : Kisi-kisi Angket Kematangan Kognitif Setelah Dilakukan Ujicoba Instrumen ... 72

Tabel 4.1 : Kriteria Kategori Penilaian Ideal ... 75

Tabel 4.2 : Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Quantum Teaching ... 76

Tabel 4.3 : Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Murder ... 78

Tabel 4.4 : Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Kematangan Kognitif Tinggi ... 80

Tabel 4.5 : Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Kematangan Kognitif Rendah ... 82

Tabel 4.6 : Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Kematangan Kognitif Tinggi yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Quantum Teaching ... 84

Tabel 4.7 : Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Kematangan Kognitif Rendah yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Quantum Teaching ... 87

Tabel 4.8 : Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Kematangan Kognitif Tinggi yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Murder ... 89

Tabel 4.9 : Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Kematangan Kognitif Rendah yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Murder ... 92

Tabel 4.10 : Rangkuman Uji Normalitas Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran QuantumTeaching dan Strategi Pembelajaran Murder ... 94 Tabel 4.11 : Rangkuman Uji Normalitas Hasil Belajar Pendidikan Agama


(13)

ix

dan Kematangan Kognitif Rendah ... 94

Tabel 4.12 : Rangkuman Uji Normalitas Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Menggunakan Strategi Pembelajaran Berdasarkan Kematangan Kognitif Tinggi dan Rendah ... 95

Tabel 4.13 : Ringkasan Hasil Perhitungan Uji F Strategi Pembelajaran ... 96

Tabel 4.14 : Ringkasan Hasil Perhitungan Uji F Kematangan kognitif ... 97

Tabel 4.15 : Ringkasan Hasil Perhitungan Varians Populasi ... 97

Tabel 4.16 : Rangkuman Data Hasil Perhitungan Analisa Deskriptif ... 98

Tabel 4.17 : Ringkasan Perhitungan Anava 2 x 2 ... 99

Tabel 4.18 : Ringkasan Hasil dengan Menggunakan Uji Scheffe ... 104

Tabel 6.1 : Hasil Ujicoba Validitas, Reliabilitas, Taraf Kesukaran, Daya Pembeda dan Pengecoh Tes Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ... 186

Table 6.2 : Content Validity Tes Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ... 198

Tabel 6.3 : Construct Validity Tes Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ... 200

Tabel 6.4 : Perhitungan Daya Pembeda Tes Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ... 206

Tabel 6.5 : Perhitungan Taraf Kesukaran Tes Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ... 208

Tabel 6.6 : Distribusi Pengecoh Tes Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ... 210

Tabel 6.7 : Angket Kematangan Kognitif Siswa ... 214

Tabel 6.8 : Hasil Ujicoba Validitas dan Reliabilitas Angket Kematangan Kognitif ... 218

Tabel 6.9 : Content Validity Angket Kematangan Kognitif ... 222

Tabel 6.10 : Construct Validity Angket Kematangan Kognitif ... 223

Tabel 6.11 : Data Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Strategi Pembelajaran Quantum Teaching dan Murder ... 229

Tabel 6.12 : Data Angket Kematangan Kognitif Tinggi dan Rendah Siswa ... 230

Tabel 6.13 : Data Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam siswa Melalui Strategi Pembelajaran Quantum Teaching dengan Kematangan Kognitif Tinggi dan Rendah ... 232

Tabel 6.14 : Data Hasil Belajar Agama Islam Melalui Strategi Pembelajaran Murder Siswa dengan Kematangan Kognitif Tinggi dan Rendah ... 233

Tabel 6.15 : Data Hasil Belajar Aama Islam Siswa Ditinjau dari Kematangan Kognitif ... 234

Tabel 6.16 : Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Quantum Teaching ... 236

Tabel 6.17 : Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Murder... 238

Tabel 6.18 : Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam dengan Kematangan Kognitif Tinggi ... 241

Tabel 6.19 : Distribusi Frekuensi Hasil belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Kematangan Kognitif Rendah ... 244


(14)

x

Tabel 6.20 : Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Mengunakan Strategi Pembelajaran

Quantum Teaching dengan Kematangan Kognitif Tinggi ... 246

Tabel 6.21 : Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Quantum Teaching dengan Kematangan kognitif Rendah ... 249

Tabel 6.22 : Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Murder dengan Kematangan Kognitif Tinggi ... 251

Tabel 6.23 : Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Murder dengan Kematangan Kognitif Rendah ... 254

Tabel 6.24 : Uji Normalitas Data Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Quantum Teaching ... 257

Tabel 6.25 : Uji Normalitas Data Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Murder... 258

Tabel 6.26 : Uji Normalitas Data Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa yang Memiliki Kematangan Kognitif Tinggi ... 259

Tabel 6.27 : Uji Normalitas Data Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa yang Memiliki Kematangan Kognitif Rendah... 260

Tabel 6.28 : Uji Normalitas Data Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Quantum Teaching dan Kematangan Kognitif Tinggi ... 261

Tabel 6.29 : Uji Normalitas Data Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Quantum Teaching dan Kematangan Kognitif Rendah ... 262

Tabel 6.30 : Uji Normalitas Data Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Murder dan Kematangan Kognitif Tinggi ... 262

Tabel 6.31 : Uji Normalitas Data Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Murder dan Kematangan Kognitif Rendah ... 263

Tabel 6.32 : Ringkasan Hasil Perhitungan Varians Strategi Pembelajaran Quantum Teaching dan Murder ... 264

Tabel 6.33 : Ringkasan Hasil Perhitungan Varians Kematangan Kognitif Tinggi dan Rendah ... 265

Tabel 6.34 : Ringkasan Perhitungan Homogenitas Varians Populasi Uji Bartlett ... 265

Tabel 6.35 : Data Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Strategi Pembelajaran Quantum Teaching dan Murder Berdasarkan Kematangan Kognitif Tinggi dan Rendah ... 267

Tabel 6.36 : Ringkasan Hasil Perhitungan Analisis Deskriptif Strategi Pembelajaran Quantum Teaching dan Murder Berdasarkan Kematangan Kognitif Tinggi dan Rendah ... 268

Tabel 6.37 : Rangkuman Analisis Varians (ANAVA) ... 270

Tabel 6.38. : Tabel Hasil Uji Lanjut dengan Menggunakan Uji Scheffe ... 273

Tabel 6.39 : Distribusi r Product Moment ... 275


(15)

xi

Tabel 6.41 : Tabel Luas Di Bawah Lengkungan Kurva Normal

Dari 0 s/d Z ... 279 Tabel 6.42. : Tabel Nilai-Nilai Chi Kuadrat ... 283 Tabel 6.43 : Tabel Distribusi F ... 284


(16)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 : Histogram Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi

Pembelajaran Quantum Teaching ... 77 Gambar 4.2. : Histogram Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi

Pembelajaran Murder ... 79

Gambar 4.3 : Histogram Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

yang Memiliki Kematangan Kognitif Tinggi ... 81 Gambar 4.4. : Histogram Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

yang Memiliki Kematangan Kognitif Rendah ... 83 Gambar 4.5. : Histogram Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

dengan Kematangan Kognitif Tinggi yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Quantum

Teaching ... 85 Gambar 4.6. : Histogram Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

dengan Kematangan Kognitif Rendah yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Quantum

Teaching ... 88 Gambar 4.7. : Histogram Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

dengan Kematangan Kognitif Tinggi yang Dibelajarkan

dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Murder ... 90 Gambar 4.8. : Histogram Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

dengan Kematangan Kognitif Rendah yang Dibelajarkan

dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Murder ... 93 Gambar 4.9. : Interaksi Strategi Pembelajaran dan Kematangan Kognitif

Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa ... 108

Gambar 6.1 : Histogram Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi

Pembelajaran Quantum Teaching ... 236

Gambar 6.2 : Histogram Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi

Pembelajaran Murder ... 239

Gambar 6.3 : Histogram Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

yang Memiliki Kematangan Kognitif Tinggi ... 241

Gambar 6.4 : Histogram Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

yang Memiliki Kematangan Kognitif Rendah ... 244

Gambar 6.5 : Histogram Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa


(17)

xiii

dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Quantum

Teaching ... 247

Gambar 6.6 : Histogram Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

dengan Kematangan Kognitif Rendah yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Quantum

Teaching ... 249

Gambar 6.7 : Histogram Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

dengan Kematangan Kognitif Tinggi yang Dibelajarkan

dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Murder ... 252

Gambar 6.8 : Histogram Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

dengan Kematangan Kognitif Rendah yang Dibelajarkan


(18)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Silabus ... 133

Lampiran 2 : RPP Perlakuan (Quantum Teaching) ... 141

RPP Perlakuan (Murder) ... 157

Lampiran 3 : Soal Test Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam... 174

Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ... 184

Lampiran 4 : Ujicoba Instrumen Hasil Belajar ... 185

Hasil Ujicoba Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda Taraf Kesukaran dan Pengecoh Hasil Belajar Agama Islam ... 186

Content Validity Tes Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ... 198

Construct Validity Tes Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ... 200

Perhitungan Daya Pembeada, Taraf Kesukaran dan Pengecoh Tes Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ... 206

Perhitungan Reliabilitas Tes Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ... 212

Lampiran 5 : Instrumen Kematangan Kognitif ... 213

Lembar Angket Kematangan Kognitif ... 214

Lampiran 6 : Hasil Ujicoba Angket Kematangan Kognitif ... 217

Hasil Ujicoba Validitas dan Reliabilitas Angket Kematangan Kognitif ... 218

Content Validity Angket Kematangan Kognitif ... 222

Construct Validity Angket Kematangan Kognitif ... 223

Perhitungan Reliabilitas Angket Kematangan Kognitif ... 227

Lampiran 7 : Hasil Analisis Data Penelitian ... 228

Data Induk Penelitian ... 229

Perhitungan Distribusi Frekuensi dan Statistik Dasar ... 235

Perhitungan Uji Normalitas Data ... 257

Perhitungan Uji Homogenitas Data ... 264

Pengujian Hipotesis ... 267

Pengujian Uji Lanjut... 271

Lampiran 8 : Tabel Statistik ... 274

Distribusi r Product Moment ... 275

Tabel Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors ... 277

Tabel Luas Di Bawah Lengkungan Kurva Normal Dari ... 0 s/d Z ... 279

Tabel Nilai-Nilai Chi Kuadrat ... 283

Tabel F ... 284

Lampiran 9 : Pedoman Penggunaan Strategi Pembelajaran ... 285


(19)

xv

Lampiran 11 : Surat Undangan Keputusan Pembimbing Tesis Program

Studi Teknologi Pendidikan ... 312

Lampiran 12 : Undangan Seminar Proposal Tesis ... 313

Lampiran 13 : Surat Keterangan Validasi Penelitian ... 314

Lampiran 14 : Surat Izin Melakukan Ujicoba Instrumen... 320

Lampiran 15 : Surat Izin Melakukan Penelitian Lapangan dari Pascasarjana Unimed ... 321

Lampiran 16 : Izin Melakukan Penelitian ke Tempat yang Dituju ... 322

Lampiran 17 : Surat Keterangan Telah Melaksanakan Dari Tempat Penelitian ... 323


(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting dan merupakan modal utama untuk seseorang yang harus ditingkatkan dalam rangka melaksanakan pembangunan suatu negara serta untuk mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju sehingga dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah. Era globalisasi menuntut pendidikan agar tanggap terhadap situasi persaingan global dan memiliki pendidikan untuk dapat membentuk pribadi yang mampu belajar seumur hidup.

Pemerintah telah mempercepat pencanangan Millenium Development

Goals, yang semula dicanangkan tahun 2020 dipercepat menjadi 2015. Millenium Development Goals adalah era pasar bebas atau era globalisasi sebagai era persaingan mutu atau kualitas, siapa yang berkualitas dialah yang akan maju dan mampu mempertahankan eksistensinya (Mulyasa, 2007: 2). Oleh karena itu, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas merupakan suatu keniscayaan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Hal tersebut mutlak diperlukan karena akan menjadi penopang utama pembangunan nasional yang mandiri serta menjadi jalan keluar bagi bangsa Indonesia dari multidimensi krisis, kemiskinan dan kesenjangan.

Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam


(21)

2

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UURI-SISDIKNAS, 2011: 11-12).

Didalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional pendidikan dasar dan menengah wajib memuat: (1) pendidikan agama; (2) pendidikan kewarganegaraan; (3) bahasa; (4) matematika; (5) ilmu pengetahuan alam; (6) ilmu pengetahuan sosial; (7) seni dan budaya; (8) pendidikan jasmani dan olahraga; (9) keterampilan/kejuruan; dan (10) muatan lokal (UURI-SISDIKNAS, 2011: 26).

Mata pelajaran pendidikan agama islam adalah mata pelajaran yang berisi tentang sikap dan tingkah laku pribadi masyarakat, menuju kesejahteraan hidup perorangan dan bersama serta lebih banyak menekankan kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan sendiri maupun orang lain.

Muchtar Buchori (dalam Alhamuddin, 2012: 22) menilai pelaksanaan mata pelajaran pendidikan agama di SMA masih gagal. Kegagalan ini disebabkan karena dalam prakteknya pendidikan agama hanya memperhatikan aspek kognitif semata dari pertumbuhan kesadaran nilai-nilai agama, dan mengabaikan

pembinaan aspek afektif dan psikomotorik, yakni kemauan dan tekad untuk

mengamalkan nilai-nilai ajaran agama. Dengan perkataan lain, mata pelajaran pendidikan agama islam lebih berorientasi pada belajar tentang agama, dan kurang berorientasi pada belajar bagaimana cara beragama yang benar. Akibatnya, terjadi

kesenjangan antara pengetahuan dan pengamalan, antara gnosis dan praxis dalam


(22)

3

berubah menjadi pengajaran agama, sehingga tidak mampu membentuk pribadi-pribadi bermoral, padahal inti dari mata pelajaran pendidikan agama islam adalah

pendidikan moral. Amin Abdullah (dalam Alhamuddin, 2012: 21)

mengungkapkan:

Mata pelajaran pendidikan agama selama ini lebih terkonsentrasi pada persoalan-persoalan teoritis keagamaan yang bersifat kognitif, dan

kurang concern terhadap persoalan bagaimana mengubah pengetahuan

agama yang kognitif menjadi ”makna” dan ”nilai” yang perlu

diinternalisasikan dalam diri siswa lewat berbagai cara, media, maupun forum.

Demikian juga dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama islam di Sekolah Menengah Atas Swasta (SMA Swasta) Al Uluum Medan masih menunjukkan berbagai permasalahan yang kurang menyenangkan. Seperti pembelajaran saat ini masih sebatas sebagai proses penyampaian pengetahuan tentang pendidikan agama islam. Hanya sedikit yang arahnya pada proses internalisasi nilai-nilai islam pada diri siswa. Hal ini dapat dilihat dari proses pembelajaran yang dilakukan guru masih dominan ceramah karena dapat disajikan dengan mudah, waktu yang terbatas dan keterbatasan alat serta guru dapat menguasai arah pembicaraan seluruh kelas serta pengorganisasian kelas yang sederhana. Tetapi proses internalisasi tidak secara otomatis terjadi ketika nilai-nilai tertentu sudah dipahami oleh siswa. Artinya, metode ceramah yang digunakan guru ketika mengajar pendidikan agama islam berpeluang besar gagalnya proses internalisasi nilai-nilai pendidikan agama islam pada diri siswa, hal ini disebabkan siswa kurang termotivasi untuk belajar materi pendidikan agama islam.

Begitu juga selama ini banyak berbagai kritik terhadap pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama islam yang sedang berlangsung di sekolah,


(23)

4

bahwa pendidikan agama islam di sekolah lebih bersifat verbalistik dan formalis atau merupakan tempelan saja. Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama islam tidak kunjung berubah sejak dulu hingga sekarang, padahal masyarakat yang dihadapi sudah banyak mengalami perubahan. Pendekatan pendidikan agama islam cenderung normatif tanpa dibarengi ilustrasi konteks sosial budaya, sehingga siswa kurang menghayati nilai-nilai agama sebagai nilai yang hidup dalam keseharian.

Dari hasil pengamatan yang ada di lapangan, sebagian besar strategi dan suasana pembelajaran di sekolah yang digunakan para guru cenderung banyak menghambat untuk memotivasi potensi otak, proses internalisasi dalam diri siswa dan konteks sosial budaya. Sebagai contoh, seorang siswa hanya disiapkan sebagai seorang anak yang harus mau mendengarkan, mau menerima seluruh informasi dan mentaati segala perlakuan gurunya. Dan yang lebih parah lagi adalah fakta bahwa semua yang dipelajari dibangku sekolah itu ternyata tidak integratif dengan kehidupan sehari-hari. Bahkan tak jarang realitas sehari-hari yang mereka saksikan bertolak belakang dengan pelajaran di sekolah. Budaya dan mental semacam ini pada gilirannya membuat siswa tidak mampu mengaktivasi kemampuan otaknya. Sehingga mereka tidak memiliki keberanian menyampaikan pendapat, lemah penalaran dan tergantung pada orang lain.

Seperti halnya strategi pembelajaran pada mata pelajaran pendidikan agama islam yang selama ini lebih ditekankan pada hafalan, akibatnya siswa kurang memahami kegunaan dan manfaat dari apa yang telah dipelajari dalam materi pendidikan agama islam yang menyebabkan tidak adanya motivasi siswa untuk belajar materi pendidikan agama islam. Hal ini dapat dilihat dari hasil


(24)

5

belajar pendidikan agama islam siswa di SMA Swasta Al Uluum Medan pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Nilai Rata-rata UAS Pendidikan Agama Islam SMA Swasta Al Uluum Medan

Tahun Ajaran Nilai KKM

2007/2008 66.00 70

2008/2009 65.50 70

2009/2010 70.55 70

2010/2011 68.97 70

2011/2012 71.35 70

Sumber: Tata Usaha SMA Swasta Al Uluum

Perolehan nilai ini menggambarkan bahwa kemampuan pembelajaran pendidikan pendidikan agama islam siswa pada ranah kognitif secara umum masih tergolong rendah. Para siswa masih kesulitan dalam pembelajaran pendidikan agama islam khususnya pada materi manusia dan tugasnya sebagai khalifah dan keikhlasan dalam beribadah. Permasalahan mengenai kurangnya kemampuan siswa dalam memahami konsep manusia dan tugasnya sebagai khalifah dan keikhlasan dalam beribadah dapat dilihat dari sulitnya siswa menjawab soal yang diberikan. Sehingga siswa tidak mampu menemukan sendiri konsep belajarnya dan membuat pembelajaran menjadi tidak bermakna.

Banyak faktor yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar pendidikan agama islam siswa, salah satunya adalah ketidaktepatan penggunaan strategi pembelajaran yang digunakan guru di kelas dan karakteristik siswa yang kurang diperhatikan. Kenyataan menunjukkan bahwa selama ini kebanyakan guru menggunakan strategi pembelajaran yang bersifat konvensional dan banyak didominasi guru. Penggunaan strategi pembelajaran yang bersifat konvensional sangat praktis dari sisi persiapan dan media yang digunakan, efisien dari sisi waktu dan biaya, dapat menyampaikan materi pembelajaran yang luas dan lebih


(25)

6

mudah mengontrol kelas. Kelemahan dari strategi pembelajaran yang bersifat konvensional yaitu terlalu banyak materi yang harus diingat, tidak efektif untuk tujuan pembelajaran yang digunakan untuk mengajarkan sikap dan keterampilan, dan komunikasi guru dan siswa cenderung satu arah. Maka pembelajaran seperti ini harus diubah untuk menggiring siswa mencari ilmunya sendiri. Guru hanya sebagai fasilitator, sedangkan siswa harus menemukan konsep-konsep secara mandiri.

Untuk mengantisipasi masalah ini, guru dituntut mencari dan menemukan suatu cara yang dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa. Pengertian ini mengandung makna bahwa guru diharapkan dapat mengembangkan

suatu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan

mengembangkan, menemukan, menyelidiki dan mengungkapkan ide siswa sendiri.

Untuk menjawab persoalan-persoalan tersebut perlu diterapkan suatu cara alternatif guna mempelajari pendidikan agama islam dengan suasana yang cenderung dinamis sehingga memotivasi siswa untuk mengembangkan potensi otaknya dan terjadi proses internalisasi nilai-nilai pendidikan agama islam pada diri siswa sehingga siswa dapat mempraktekkan pengetahuan yang diperolehnya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu alternatif yang bisa digunakan adalah dengan penerapan suatu paradigma baru dalam pembelajaran di kelas yaitu dengan pemberian keterampilan berpikir kepada siswa. Hingga saat ini, keterampilan berpikir siswa di Indonesia belum begitu membudaya. Kebanyakan siswa terbiasa melakukan kegiatan belajar berupa menghafal tanpa dibarengi pengembangan keterampilan berpikir dan memecahkan masalah. Untuk


(26)

7

menyikapi permasalahan ini maka perlu dilakukan upaya pembelajaran berdasarkan teori kognitif yang di dalamnya termasuk teori belajar konstruktivis.

Menurut teori konstruktivis, keterampilan berpikir dapat dikembangkan jika siswa melakukan sendiri, menemukan, dan memindahkan kekompleksan pengetahuan yang ada. Dalam hal ini, secara spontanitas siswa akan mencocokkan pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang dimilikinya kemudian membangun kembali aturan pengetahuannya jika terdapat aturan yang tidak sesuai. Oleh karena itu guru hendaknya mampu menciptakan suasana belajar yang dapat membantu siswa untuk berlatih.

Strategi pembelajaran yang dapat membantu siswa berlatih untuk mengasah kemampuan berpikirnya, mengubah pengetahuan kognitif menjadi

”makna” dan ”nilai” yang perlu diinternalisasikan dalam diri siswa dan sesuai

dengan konteks sosial budaya adalah strategi pembelajaran Quantum Teaching

dan Mood, Understand, Recall, Ditect, Elaborate, Review (Murder). Pembelajaran

melalui strategi Quantum Teaching adalah belajar yang memadukan semua aspek

kehidupan manusia yaitu pikiran, perasaan, bahasa tubuh, pengetahuan, sikap, keyakinan dan persepsi masa depan. Sedangkan pembelajaran melalui strategi Murder adalah pembelajaran dimana siswa siap melakukan olah pikir, rasa dan raga dalam menjalani kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran melalui strategi Murder ditekankan pemahaman konsep yang kuat, pengulangan materi dangan menyelesaikan soal-soal yang terkait dengan konsep yang telah dipelajari, pendeteksian kesalahan atau kekuranglengkapan solusi dari permasalahan yang diberikan, serta pengelaborasian solusi agar menjadi lebih lengkap dan sempurna,


(27)

8

sehingga siswa terbiasa mengaitkan dan menganalisis suatu permasalahan dengan konsep yang terkait.

Selain faktor eksternal yaitu melalui perbaikan strategi pembelajaran, faktor internal dalam pembelajaran harus diperhatikan guru, yaitu karakteristik setiap siswa. Menganalisis karakteristik siswa dimaksudkan untuk mengetahui ciri-ciri perseorangan siswa. Beberapa yang termasuk didalamnya adalah bakat, kematangan tingkat berpikir, komunikasi dan kemampuan awalnya (Hamid, 2009: 18). Menganalisis karakteristik siswa diperlukan guru untuk mengetahui tingkat pertumbuhan, perkembangan, aspirasi dan kebutuhan siswa. Melihat perbedaan-perbedaan karakteristik dalam pembelajaran juga dituntut agar diperoleh hasil

belajar yang optimal. Permasalahan yang timbul adalah bagaimana

mengakomodasi perbedaan karakteristik individu dalam pembelajaran.

Permasalahan berikutnya adalah komponen-komponen pembelajaran yang mana saja dapat diadaptasikan dengan karakteristik individu yang amat beragam.

Dalam hal ini faktor internal yang harus diperhatikan guru adalah kematangan kognitif siswa karena dalam pembelajaran ini siswa dituntut untuk memaksimalkan kemampuan berpikirnya sehingga siswa dapat membangun sendiri konsep pembelajarannya.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, penelitian ini mengungkapkan tentang perbaikan pembelajaran pendidikan agama islam untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada pelajaran pendidikan agama

islam dengan menerapkan strategi pembelajaran Quantum Teaching dan Murder.


(28)

9

dengan karakteristik pembelajaran pendidikan agama islam dan karakteristik kematangan kognitif siswa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi masalah berkenaan dengan penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama islam di SMA Swasta Al Uluum Medan? (2) Apakah guru menggunakan strategi pembelajaran yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama islam? (3) Apakah penggunaan strategi pembelajaran mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar pendidikan agama islam siswa? (4) Bagaimanakah menyampaikan materi yang tepat pada pelajaran pendidikan agama islam? (5) Bagaimanakah pemahaman siswa tentang pengembangan materi pendidikan agama islam? (6) Apakah tujuan pembelajaran yang berbeda memerlukan strategi pembelajaran yang berbeda juga? (7) Apakah dalam pelaksanaan pembelajaran guru memerhatikan karakteristik siswa di SMA Swasta Al Uluum Medan? (8) Apakah karakteristik siswa yang berbeda memerlukan strategi pembelajaran yang berbeda pula? (9) Apakah penerapan

strategi pembelajaran Quantum Teaching dan Murder dapat meningkatkan hasil

belajar pendidikan agama islam siswa di SMA Swasta Al Uluum? (10) Apakah kematangan kognitif memengaruhi hasil belajar siswa? (11) Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kematangan kognitif siswa?


(29)

10

C. Pembatasan Masalah

Banyak faktor yang memengaruhi hasil belajar siswa, agar penelitian ini terfokus, dapat dikaji lebih mendalam dan tujuan dalam penelitian ini dapat tercapai dengan jelas, maka penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup lokasi penelitian, subjek penelitian dan variabel penelitian.

Berkaitan dengan lokasi penelitian, penelitian ini dilakukan di SMA Swasta Al Uluum Medan. Berkaitan dengan variabel penelitian, penelitian ini

memiliki variabel bebas yaitu strategi pembelajaran Quantum Teaching dan

Murder. Variabel moderatornya yaitu kematangan kognitif siswa. Sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar pendidikan agama islam siswa pada pokok bahasan manusia dan tugasnya sebagai khalifah dan keikhlasan dalam beribadah yang dibatasi pada ranah kognitif pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi di kelas X SMA Swasta Al Uluum Medan Tahun Pelajaran 2013/2014.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang dikemukakan diatas, maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut?

1. Apakah hasil belajar pendidikan agama islam siswa yang diajar dengan

menggunakan strategi Quantum Teaching lebih tinggi daripada siswa yang

diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Murder?

2. Apakah hasil belajar pendidikan agama islam siswa yang memiliki

kematangan kognitif tinggi lebih tinggi daripada siswa memiliki kematangan kognitif rendah?


(30)

11

3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kematangan

kognitif siswa terhadap hasil belajar pendidikan agama islam siswa?

E. Tujuan Penelitian

Dengan melihat masalah yang diteliti, maka penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui keefektifan penerapan strategi pembelajaran Quantum Teaching

dan Murder dan kematangan kognitif sehingga dapat:

1. Mengetahui hasil belajar pendidikan agama islam siswa yang diajar dengan

menggunakan strategi Quantum Teaching lebih tinggi daripada siswa yang

diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Murder.

2. Mengetahui hasil belajar pendidikan agama islam siswa yang memiliki

kematangan kognitif tinggi lebih tinggi daripada siswa memiliki kematangan kognitif rendah.

3. Mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan kematangan kognitif

terhadap hasil belajar pendidikan agama islam siswa.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah:

a. Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan

peningkatan kompetensi belajar siswa dan peran serta siswa dalam proses pembelajaran.


(31)

12

menggunakan strategi pembelajaran Quantum Teaching dan Murder dan

kematangan kognitif siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Sekolah yaitu sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan

strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran.

b. Guru memberikan informasi mengenai manfaat pembelajaran melalui

strategi pembelajaran Quantum Teaching dan Murder serta kematangan

kognitif siswa dalam meningkatkan peran serta siswa dalam proses pembelajaran.

c. Siswa yaitu untuk lebih meningkatkan kompetensi belajar siswa dengan


(32)

120 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil belajar pendidikan agama islam siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Quantum Teaching lebih tinggi (rata-rata 38,13) dibandingkan dengan yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Murder (rata-rata 34,45).

2. Hasil belajar pendidikan agama islam siswa yang memiliki kematangan kognitif tinggi (rata-rata 39,55) lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki kematangan kognitif rendah (rata-rata 33,13).

3. Ada interaksi antara strategi pembelajaran dan kematangan kognitif terhadap hasil belajar pendidikan agama islam. Hasil belajar pendidikan agama islam siswa yang memiliki kematangan kognitif tinggi yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Quantum Teaching (rata-rata 43,30) lebih tinggi daripada hasil belajar pendidikan agama islam siswa yang memiliki kematangan kognitif rendah dengan strategi pembelajaran yang sama (rata-rata 32,17). Demikian juga bila dibandingkan dengan hasil belajar pendidikan agama islam yang memiliki kematangan kognitif tinggi (rata-rata 35,83) dan rendah (rata-rata 33,50) yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Murder, masih lebih unggul hasil belajar


(33)

121

pendidikan agama islam dengan kematangan kognitif tinggi dengan strategi pembelajaran Quantum Teaching

B.Implikasi

Pertama, hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh strategi pembelajaran terhadap hasil belajar pendidikan agama islam siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran Quantum Teaching lebih efektif dari pada strategi pembelajaran Murder. Konsekuensi logis dari pengaruh penerapan strategi pembelajaran terhadap hasil belajar pendidikan agama islam berimplikasi kepada guru pendidikan agama islam untuk melaksanakan strategi pembelajaran Quantum Teaching. Dengan menggunakan strategi pembelajaran Quantum Teaching diharapkan guru dapat membangkitkan dan memotivasi keterlibatan partisipasi aktif siswa terhadap pembelajaran pendidikan agama islam dan dapat menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Implikasi dari penerapan strategi pembelajaran Quantum Teaching bagi para pengajar adalah guru berkewajiban untuk selalu berupaya memunculkan isu-isu dan memanfaatkan lingkungan sekitar serta berbagai pengalaman siswa selama pembelajaran yang tentunya berkaitan dengan materi pelajaran yang akan dibahas, oleh karena itu guru diharapkan dapat memperluas dan menambah wawasan ilmu pengetahuannya.

Kedua, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kematangan kognitif siswa berpengaruh terhadap hasil belajar pendidikan agama islam siswa. Konsekuensi logis dari pengaruh kematangan kognitif siswa terhadap hasil belajar


(34)

122

pendidikan agama islam siswa berimplikasi pada guru pendidikan agama islam untuk melakukan identifikasi dan prediksi didalam menentukan kematangan kognitif yang dimiliki siswa. Apabila kematangan kognitif siswa dapat dikelompokkan maka guru dapat menerapkan rencana-rencana pembelajaran dan strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik siswa, disamping itu juga guru dapat melakukan tindakan-tindakan lain misalnya untuk siswa dengan kematangan kognitif tinggi diberikan materi pengayaan dan soal-soal dengan tingkat kesukaran yang lebih tinggi dan untuk siswa dengan kematangan kognitif rendah diberikan materi-materi remedial yang bertujuan memberikan pemahaman dan penguasaan kepada siswa terhadapa materi pelajaran pendidikan agama islam. Dengan demikian siswa diharapkan mampu membangun dan menemukan sendiri pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkannya dalam menyelesaikan persoalan untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik dan dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari siswa.

Implikasi dari perbedaan karakteristik siswa dari segi kematangan kognitif mengisyaratkan kepada guru untuk memilih strategi pembelajaran harus mempertimbangkat tingkat kematangan kognitif siswa. Dengan adanya kematangan kognitif dalam diri siswa akan berperan terhadap reaksi positif atau negatif yang akan dilakukannya dalam pembelajaran yang berlangsung. Oleh karena itu strategi pembelajaran yang diterapkan guru akan efektif atau tidak tergantung kepada karakteristik siswa.

Adanya perbedaan kematangan kognitif siswa ini berimplikasi guru didalam memberikan motivasi, minat dan keaktifan siswa dalam belajar pendidikan agama islam. Bagi siswa dengan kematangan kognitif tinggi tidak


(35)

123

menjadi sebuah kesulitan bagi guru dalam memotivasi, membangkitkan minat dan mengaktifkan siswa selama pembelajaran, tetapi dengan siswa yang memiliki kematangan kognitif rendah maka guru memberikan perhatian yang lebih kontinu didalam memberikan motivasi, membangkitkan minat dan keaktifan siswa dalam belajar. Dapatlah dimaklumi bahwa pemberian motivasi dan membangkitkan minat dan keaktifan siswa akan efektif jika hubungan antara guru dan siswa tercipta dan terjalin secara kondusif.

Ketiga, hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan kematangan kognitif siswa terhadap hasil belajar pendidikan agama islam siswa. Konsekuensi logis dari perbedaan hasil interaksi antara strategi pembelajaran dan kematangan kognitif siswa berimplikasi terhadap guru dan siswa. Untuk guru agar dapat memahami dan tentunya melaksanakan dengan baik penerapan strategi pembelajaran Quantum Teaching dalam pembelajaran di kelas karena dalam penelitian ini terbukti lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang memiliki kematangan kognitif tinggi. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kematangan kognitif rendah memberikan hasil belajar pendidikan agama islam yang lebih baik melalui penerapan strategi pembelajaran Murder dari pada siswa yang memiliki kematangan kognitif rendah malalui strategi pembelajaran Quantum Teaching.

C.Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dikemukakan, maka disarankan beberapa hal yaitu :

1. Kepada guru perlu melihat karakteristik siswa didalam menerapkan strategi pembelajaran Quantum Teaching dan Murder.


(36)

124

a. Penerapan stategi pembelajaran Quantum Teaching menunjukkan hasil belajar yang lebih baik daripada penerapan strategi pembelajaran Murder.

b. Siswa yang memiliki kematangan kognitif tinggi memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dari pada siswa yang memiliki kematangan kognitif rendah.

c. Siswa yang memiliki kematangan kognitif tinggi lebih tepat dibelajarkan dengan menggunakan strategi belajar Quantum Teaching. d. Siswa yang memiliki kematangan kognitif rendah lebih tepat

dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Murder. 2. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan pembelajaran dengan

menggunakan strategi pembelajaran Quantum Teaching dan Murder mengharuskan guru menyesuaikan isi materi dan penggunaan waktu jam pelajaran, sehingga hal ini juga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa khususnya pada hasil belajar pendidikan agama islam.

3. Hendaknya pada penelitian selanjutnya memperhatikan faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil belajar pendidikan agama islam siswa, karena hasil penelitian dalam penelitian ini menunjukkan:

a. Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Quantum Teaching berada pada kriteria penilaian ideal tinggi, kriteria penilaian ideal ini bukanlah kriteria ideal yang baku. Maka penelitian selanjutnya harus dapat memberikan peningkatan terhadap kriteria penilaian ideal.


(37)

125

b. Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Murder berada pada kriteria penilaian ideal cukup, hasil ini menunjukkan bahwa hasil belajar pendidikan agama islam siswa harus dapat ditingkatkan melalui perbaikan proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa berada pada kriteria ideal tinggi.

c. Hasil belajar siswa yang memiliki kematangan kognitif tinggi berada pada kriteria penilaian ideal tinggi, kriteria penilaian ideal ini bukanlah kriteria ideal yang baku. Maka penelitian selanjutnya harus dapat memberikan peningkatan terhadap kriteria penilaian ideal.

d. Hasil belajar siswa yang memiliki kematangan kognitif rendah pada kriteria penilaian ideal cukup, hasil ini menunjukkan bahwa hasil belajar pendidikan agama islam siswa harus dapat ditingkatkan melalui perbaikan proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa berada pada kriteria ideal tinggi.

e. Hasil belajar siswa yang memiliki kematangan kognitif tinggi yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Quantum Teaching berada pada kriteria penilaian ideal tinggi, kriteria penilaian ideal ini bukanlah kriteria ideal yang baku. Maka penelitian selanjutnya harus dapat memberikan peningkatan terhadap kriteria penilaian ideal.

f. Hasil belajar siswa yang memiliki kematangan kognitif rendah yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Quantum Teaching berada pada kriteria penilaian ideal cukup, hasil ini menunjukkan bahwa hasil belajar pendidikan agama islam siswa harus dapat ditingkatkan melalui


(38)

126

perbaikan proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa berada pada kriteria ideal tinggi.

g. Hasil belajar siswa yang memiliki kematangan kognitif tinggi yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Murder berada pada kriteria penilaian ideal tinggi, kriteria penilaian ideal ini bukanlah kriteria ideal yang baku. Maka penelitian selanjutnya harus dapat memberikan peningkatan terhadap kriteria penilaian ideal.

h. Hasil belajar siswa yang memiliki kematangan kognitif rendah yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Murder berada pada kriteria penilaian ideal cukup, hasil ini menunjukkan bahwa hasil belajar pendidikan agama islam siswa harus dapat ditingkatkan melalui perbaikan proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa berada pada kriteria ideal tinggi.

4. Hendaknya pada pembelajaran pendidikan agama islam pemahaman antara konsep, teori, dan praktek berjalan beriring sehingga dapat memacu pola pikir siswa ke jenjang yang lebih tinggi.

5. Bahan/materi yang digunakan dalam penelitian ini hanya terbatas pada beberapa materi. Kepada peneliti slanjutnya disarankan agar kiranya diadakan penelitian lebih lanjut, yaitu pada materi lain atau dapat melanjutkan penelitian ini, hal ini sangat penting agar hasil penelitian ini bermanfaat sebagai penyeimbang teori maupun reformasi dunia pendidikan khususnya dalam pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah.


(39)

127

6. Dikarenakan tes hasil belajar yang disusun hanya mengukur ranah kognitif, disarankan penelitian lanjutan juga mengukur ranah psikomotorik dan afektif.


(40)

128

DAFTAR PUSTAKA

Alhamuddin. 2012. Pengembangan Kurikulum Jurusan Pendidikan Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Upaya Mencetak Guru Agama Profesional

(Sebuah Analisis Deskriptif dalam Konteks UUGD). “Al-Furqan”

Jurnal: Studi Pendidikan Islam. 1(1): 21

A.M. Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar Cet. Ke-19. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Ed. Revisi) Cet. Ke-10. Jakarta. Bumi Aksara

Asmin & Abil Mansyur. 2012. Pengukuran dan Hasil Belajar dengan Analisis Klasik dan Modern. Medan: Larispa Indonesia

Ayriza, Yulia. 1995. Teori Perkembangan Kognitif Piaget Sebagai Alat Bantu Petunjuk dalam Pelaksanaan Pendidikan Dasar 9 Tahun. Cakrawala Pendidikan: 159-160

Azwar, Saifuddin. 2013. Penyusunan Skala Psikologi (Ed. Ke 2). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Borg, W. R and Gall, M. D. 1978. Educational Research: An Introduction (7th ed). Boston: Allyn & Bacon

Bruner, Jerome S. 1999. The Process of Education (2nd ed). London. Harvard University Press

Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran Cet. Ke-1. Jakarta: Rineka Cipta

Butler, Paul. 2012. Sensational Study Buddy (2nd ed). www.outofthebox.co.nz. Diakses 20 Januari 2013

Carey, Dick Walter, Lou Carey & James O. Carey. 2005. The Systematic Design of Instruction (6th ed), New York: Pearson

DePorter, Bobbi & Mike Hernacki. 2011. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman Menyenangkan Cet. Ke-29. Bandung: Kaifa

DePorter, Bobbi, Mark Reardon & Sarah Singer Nourie. 2010. Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas (Ed. Baru) Cet. Ke-1. Bandung: Kaifa


(41)

129

Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru & Anak Didik: Dalam Interaksi Edukatif Cet. Ke-3. Jakarta: Rineka Cipta

Eggen, Paul & Don Kauchak. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran: Mengajarkan Konten dan Keterampilan Berpikir (Ed. VI) Cet. I. Jakarta: Indeks

Gage & David C Berliner. 1984. Educational Psychology (3rd ed). Boston: Houghton Mifflin Company

Gordon, Dryden & Jeanette Vos. 2001. Revolusi Cara Belajar (The Learning Revolution) Belajar Akan Efektif Kalau Anda dalam Keadaan "Fun". Cet. Ke-3. Bandung: Kaifa

Hamid K, Abdul & Inayah Hanum. 2009. Perencanaan dan Evaluasi Pembelajaran Berbasis Aneka Sumber. Jurnal Teknologi Pendidikan. 2 (1): 18

Hergenhahn, B.R & Mattew H. Olson. 2012. Theories of Learning (Teori Belajar) Cet. IV (ed. Ke-7). Jakarta: Kencana

Kemp. Jerrold E. 1977. Instructional Design: A Plan for Unit and Course Development (2nd ed). California: Fearon Publishers

Kuswoyo, Pandi. 2012. Ketuntasan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Melalui Metode Kisah: Jurnal Pendidikan Islam. 1(1): 74

Mager, Robert F. 1975. Preparing Instructional Objectives (2nd ed). California: Pitman Learning

Miarso, Yusufhadi. 2009. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan (Ed. 1) Cet. Ke-4. Jakarta: Kencana

Mӧnks, F.J, A.M.P Knoers & Siti Rahayu Haditono. 2004. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya Cet. Ke-15. Yogyakarta: UGM Press

Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Sebuah Panduan Praktis Cet. Ke-2. Bandung: Remaja Rosdakarya

Nasution, S. 2011. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar Cet. Ke-15. Jakarta: Bumi Aksara

Patton, Patricia. 2011. EQ Karir Sukses Menyelaraskan Apa yang Kita Ketahui dan yang Kita Lakukan Cet. Ke-11. Jakarta: Delapratasa

Purwanto, Ngalim. 2009. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran Cet. Ke-15. Bandung: Remaja Rosdakarya


(42)

130

Richey, Rita C. 1986. The Theoretical and Conceptual Bases of Instructional Design. New York: Nichols Publishing Company

Rose, Colin & Malcolm J Nichooll. 2009. Accelerated larning For The 21st Century: Cara Cepat Belajar Abad XXI Cet. Ke-3 . Bandung: Nuansa Ruseffendi, E.T. 2005. Dasar-dasar Penelitian Pendidikan & Bidang

Non-Eksakta Lainnya, Bandung. Tarsito

Said, M & Miftahul Jihan. Tanpa Tahun. Kiat Mengajar dengan Quantum Teaching. Konsorsium Pendidikan Islam (Education Quality Improvement Center)

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan Cet. Ke-7. Jakarta: Kencana

Santyasa, I Wayan. 2008. Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pembelajaran Kooperatif. Makalah disajikan dalam Pelatihan tentang Pembelajaran dan Asesmen Inovatif bagi Guru-guru Sekolah Menengah di Kecamatan Nusa Penida. F-MIPA Universitas Pendidikan Ganesha. Nusa Penida. 22, 23 dan 24 Agustus

Seels, Barbara B & Rita C. Richey. 1994. Teknologi Pembelajaran: Definisi dan Kawasannya. Jakarta: Unit Percetakan Universitas Negeri Jakarta

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D Cet. Ke-4. Bandung. Alfabeta

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan (Ed. 1). Cet. Ke-18. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sudjana. 2005. Metoda Statistika (Ed. Ke-6) Cet. Ke-3. Bandung: Tarsito

Suparman, Atwi. 2001. Desain Instruksional (Ed. Revisi) Cet.Ke-1. Jakarta: Universitas Terbuka

Suparmin, Mamin. 2010. Makna Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Jurnal Ilmiah Spirit. 10 (2): 35

Suparno, Paul. 2012. Teori Perkembangan Kongnitif Jean Piaget Cet. Ke-7. Yogyakarta: Kanisius

Surya, Mohammad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Jakarta: Pusataka Bani Quraisy

Tohirin. 2011. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Pendidikan Agama Islam Cet. Ke-4. Jakarta: Raja Grafindo Persada


(43)

131

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Cet. Ke-3. Jakarta: Kencana

Tuckman, Brucwe W. 1978. Conducting Educational Research (2nd ed). New York: Harcourt Brace Jovanovich Publishers

Tyler, Ralph W. 1949. Basic Principles of Curriculum and Instruction. Chicago: The University of Chicago Press

Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2011. Tangerang. SL. Media

Uno, Hamzah B. 2006. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran Cet. Ke-1, Jakarta: Bumi Aksara

Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran: Landasan & Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta


(1)

perbaikan proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa berada pada kriteria ideal tinggi.

g. Hasil belajar siswa yang memiliki kematangan kognitif tinggi yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Murder berada pada kriteria penilaian ideal tinggi, kriteria penilaian ideal ini bukanlah kriteria ideal yang baku. Maka penelitian selanjutnya harus dapat memberikan peningkatan terhadap kriteria penilaian ideal.

h. Hasil belajar siswa yang memiliki kematangan kognitif rendah yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Murder berada pada kriteria penilaian ideal cukup, hasil ini menunjukkan bahwa hasil belajar pendidikan agama islam siswa harus dapat ditingkatkan melalui perbaikan proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa berada pada kriteria ideal tinggi.

4. Hendaknya pada pembelajaran pendidikan agama islam pemahaman antara konsep, teori, dan praktek berjalan beriring sehingga dapat memacu pola pikir siswa ke jenjang yang lebih tinggi.

5. Bahan/materi yang digunakan dalam penelitian ini hanya terbatas pada beberapa materi. Kepada peneliti slanjutnya disarankan agar kiranya diadakan penelitian lebih lanjut, yaitu pada materi lain atau dapat melanjutkan penelitian ini, hal ini sangat penting agar hasil penelitian ini bermanfaat sebagai penyeimbang teori maupun reformasi dunia pendidikan khususnya dalam pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah.


(2)

127

6. Dikarenakan tes hasil belajar yang disusun hanya mengukur ranah kognitif, disarankan penelitian lanjutan juga mengukur ranah psikomotorik dan afektif.


(3)

128

Alhamuddin. 2012. Pengembangan Kurikulum Jurusan Pendidikan Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Upaya Mencetak Guru Agama Profesional (Sebuah Analisis Deskriptif dalam Konteks UUGD). “Al-Furqan” Jurnal: Studi Pendidikan Islam. 1(1): 21

A.M. Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar Cet. Ke-19.

Jakarta: Raja Grafindo Persada

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Ed. Revisi) Cet. Ke-10. Jakarta. Bumi Aksara

Asmin & Abil Mansyur. 2012. Pengukuran dan Hasil Belajar dengan Analisis Klasik dan Modern. Medan: Larispa Indonesia

Ayriza, Yulia. 1995. Teori Perkembangan Kognitif Piaget Sebagai Alat Bantu Petunjuk dalam Pelaksanaan Pendidikan Dasar 9 Tahun. Cakrawala Pendidikan: 159-160

Azwar, Saifuddin. 2013. Penyusunan Skala Psikologi (Ed. Ke 2). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Borg, W. R and Gall, M. D. 1978. Educational Research: An Introduction (7th ed).

Boston: Allyn & Bacon

Bruner, Jerome S. 1999. The Process of Education (2nd ed). London. Harvard University Press

Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran Cet. Ke-1. Jakarta: Rineka Cipta

Butler, Paul. 2012. Sensational Study Buddy (2nd ed). www.outofthebox.co.nz. Diakses 20 Januari 2013

Carey, Dick Walter, Lou Carey & James O. Carey. 2005. The Systematic Design of Instruction (6th ed), New York: Pearson

DePorter, Bobbi & Mike Hernacki. 2011. Quantum Learning: Membiasakan

BelajarNyaman Menyenangkan Cet. Ke-29. Bandung: Kaifa

DePorter, Bobbi, Mark Reardon & Sarah Singer Nourie. 2010. Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas (Ed. Baru) Cet. Ke-1. Bandung: Kaifa


(4)

129

Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru & Anak Didik: Dalam Interaksi Edukatif Cet. Ke-3. Jakarta: Rineka Cipta

Eggen, Paul & Don Kauchak. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran: Mengajarkan Konten dan Keterampilan Berpikir (Ed. VI) Cet. I. Jakarta: Indeks

Gage & David C Berliner. 1984. Educational Psychology (3rd ed). Boston: Houghton Mifflin Company

Gordon, Dryden & Jeanette Vos. 2001. Revolusi Cara Belajar (The Learning Revolution) Belajar Akan Efektif Kalau Anda dalam Keadaan "Fun". Cet. Ke-3. Bandung: Kaifa

Hamid K, Abdul & Inayah Hanum. 2009. Perencanaan dan Evaluasi Pembelajaran Berbasis Aneka Sumber. Jurnal Teknologi Pendidikan. 2 (1): 18

Hergenhahn, B.R & Mattew H. Olson. 2012. Theories of Learning (Teori Belajar) Cet. IV (ed. Ke-7). Jakarta: Kencana

Kemp. Jerrold E. 1977. Instructional Design: A Plan for Unit and Course Development (2nd ed). California: Fearon Publishers

Kuswoyo, Pandi. 2012. Ketuntasan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Melalui Metode Kisah: Jurnal Pendidikan Islam. 1(1): 74

Mager, Robert F. 1975. Preparing Instructional Objectives (2nd ed). California: Pitman Learning

Miarso, Yusufhadi. 2009. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan (Ed. 1) Cet. Ke-4. Jakarta: Kencana

Mӧnks, F.J, A.M.P Knoers & Siti Rahayu Haditono. 2004. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya Cet. Ke-15.

Yogyakarta: UGM Press

Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Sebuah Panduan Praktis Cet. Ke-2. Bandung: Remaja Rosdakarya

Nasution, S. 2011. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar Cet. Ke-15. Jakarta: Bumi Aksara

Patton, Patricia. 2011. EQ Karir Sukses Menyelaraskan Apa yang Kita Ketahui dan yang Kita Lakukan Cet. Ke-11. Jakarta: Delapratasa

Purwanto, Ngalim. 2009. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran Cet.


(5)

Richey, Rita C. 1986. The Theoretical and Conceptual Bases of Instructional

Design. New York: Nichols Publishing Company

Rose, Colin & Malcolm J Nichooll. 2009. Accelerated larning For The 21st Century: Cara Cepat Belajar Abad XXI Cet. Ke-3 . Bandung: Nuansa Ruseffendi, E.T. 2005. Dasar-dasar Penelitian Pendidikan & Bidang

Non-Eksakta Lainnya, Bandung. Tarsito

Said, M & Miftahul Jihan. Tanpa Tahun. Kiat Mengajar dengan Quantum

Teaching. Konsorsium Pendidikan Islam (Education Quality

Improvement Center)

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan Cet. Ke-7. Jakarta: Kencana

Santyasa, I Wayan. 2008. Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pembelajaran Kooperatif. Makalah disajikan dalam Pelatihan tentang Pembelajaran dan Asesmen Inovatif bagi Guru-guru Sekolah Menengah di Kecamatan Nusa Penida. F-MIPA Universitas Pendidikan Ganesha. Nusa Penida. 22, 23 dan 24 Agustus

Seels, Barbara B & Rita C. Richey. 1994. Teknologi Pembelajaran: Definisi dan Kawasannya. Jakarta: Unit Percetakan Universitas Negeri Jakarta

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D Cet. Ke-4.

Bandung. Alfabeta

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan (Ed. 1). Cet. Ke-18.

Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sudjana. 2005. Metoda Statistika (Ed. Ke-6) Cet. Ke-3. Bandung: Tarsito

Suparman, Atwi. 2001. Desain Instruksional (Ed. Revisi) Cet.Ke-1. Jakarta: Universitas Terbuka

Suparmin, Mamin. 2010. Makna Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Jurnal Ilmiah Spirit. 10 (2): 35

Suparno, Paul. 2012. Teori Perkembangan Kongnitif Jean Piaget Cet. Ke-7.

Yogyakarta: Kanisius

Surya, Mohammad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Jakarta: Pusataka Bani Quraisy

Tohirin. 2011. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Pendidikan Agama Islam Cet. Ke-4. Jakarta: Raja Grafindo Persada


(6)

131

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Cet. Ke-3.

Jakarta: Kencana

Tuckman, Brucwe W. 1978. Conducting Educational Research (2nd ed). New York: Harcourt Brace Jovanovich Publishers

Tyler, Ralph W. 1949. Basic Principles of Curriculum and Instruction. Chicago: The University of Chicago Press

Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2011. Tangerang. SL. Media

Uno, Hamzah B. 2006. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran Cet. Ke-1, Jakarta: Bumi Aksara

Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran: Landasan & Aplikasinya.


Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR EKONOMI TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2008/2009

0 21 12

PENGARUH MINAT BACA SISWA DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TEHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA N 13 BANDAR LAMPUNG SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 25 78

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR EKONOMI TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2008/2009

0 5 12

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA ICT DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA AL-KAUTSAR BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 10 79

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN MODEL ELABORASI TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS VIII MTS NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 10 57

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 11 79

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAM QUIZ TERHADAP HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF PADAPELAJARAN SEJARAH SISWA KELAS X.1 DI SMA BINA MULYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

0 11 61

PENGARUH STRATEGI BELAJAR PQ4R TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X IPS 3 SMA N 1 KALIREJO LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 4 59

PENGARUH METODE BELAJAR RESITASI TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X IPA SMA NEGERI 1 KOTAAGUNG TAHUN PELAJARAN 2013-2014

0 8 68

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 2 GADING REJO TAHUN PELAJARAN 20152016

1 0 9