EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASILBELAJAR SISWA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA DI MAN-2 TANJUNGPURA.
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA MATERI SISTEM REPRODUKSI
MANUSIA DI MAN-2 TANJUNGPURA
Oleh:
Nikmaturridha
NIM. 081244410020
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat
dan karunia yang tiada hentinya diberikan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul “Efektivitas
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap
Hasil Belajar Siswa Materi Sistem Reproduksi Manusia di MAN-2 Tanjungpura”
disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi
FMIPA Universitas Negeri Medan. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan
terima kasih kepada Bapak Drs. H. Ashar Hasairin, M.Si selaku Pembimbing
Skripsi yang dengan tulus telah memberi bimbingan dan pengarahan yang begitu
besar kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, Bapak
Drs. Puji Prastowo, M.Si, Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd, dan Ibu Dra. Meida
Nugrahalia, M.Sc. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan, saran
dan bimbingannya, Ibu Dra. Dameria Sitompul selaku Dosen Pembimbing
Akademik, Bapak/Ibu dosen staff pegawai di lingkungan Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam yang sudah banyak membantu selama penulis
menjadi mahasiswa di Universitas Negeri Medan. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Sugiono, MA. selaku Kepala MAN-2 Tanjungpura,
Bapak Drs. Zulfaruddin Matondang, Ibu Desriawita, S.Pd yang telah banyak
membantu penulis sewaktu melaksanakan penelitian.
Teristimewa ucapan terima kasih yang tak terhitung besarnya penulis
sampaikan kepada Ibunda Hj. Mahmudah dan Ayahanda Marwan yang dengan
penuh cinta membesarkan, merawat, dan mendidik penulis serta dengan penuh
pengorbanan memenuhi kebutuhan penulis, kepada Kakak Zahara ulfa S.P dan
Suaminya Wawan Adiaksa, S.ST, Abangda Syaiful Amri, dan Kakak Siti
Mudrika, AMkeb dan seluruh keluarga besar yang telah memberikan sumbangan
moril, materil dan spiritual sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan
baik.
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA MATERI SISTEM REPRODUKSI
MANUSIA DI MAN-2 TANJUNGPURA
Nikmaturridha (NIM 081244410020)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa,
ketuntasan belajar siswa dan ketercapaian tujuan pembelajaran khusus (TPK),
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head
Together (NHT) pada materi sistem reproduksi manusia di kelas XI IPA 1 MAN2 Tanjungpura tahun pembelajaran 2011/2012. Penelitian ini adalah jenis
penelitian Pra-eksperimental. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas XI IPA MAN-2 Tanjungpura Tahun Pembelajaran 2011/2011 yang terdiri
dari 3 kelas. Sampel yang digunakan adalah satu kelas yang dipilih secara acak
yaitu kelas XI IPA 1 yang terdiri dari 36 siswa. Instrumen yang digunakan berupa
tes tertulis berbentuk pilihan berganda. Sebelum tes diberikan kepada siswa
terlebih dahulu diuji kelayakannya di luar sampel yang meliputi uji validitas, uji
reliabilitas, tingkat kesukaran soal dan daya beda soal.
Hasil analisis data diperoleh untuk tingkat penguasaan siswa, hanya 1
siswa yang hasil belajarnya masih rendah (2,78%) sedangkan 11 siswa hasil
belajarnya cukup (30,56%), 13 siswa hasil belajarnya tinggi (36,11%) dan 11
siswa hasil belajarnya sangat tinggi (30,56%). Untuk ketuntasan belajar, ada 4
siswa yang belum tuntas dan 32 siswa yang sudah tuntas, namun untuk ketuntasan
klasikalnya sudah terpenuhi karena terdapat 88,89% dari 32 siswa telah mencapai
nilai lebih atau sama dengan 70. Untuk ketercapaian tujuan pembelajaran khusus
(TPK), ketiga indikator dalam penelitian ini sudah tercapai dengan rincian
indikator pertama 79,86%, indikator kedua 80,56% dan indikator ketiga 88,89%.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran biologi dengan mengunakan kooperatif tipe NHT pada
materi sistem reproduksi manusia dapat memenuhi tingkat penguasaan siswa
secara individual, memenuhi tingkat ketuntasan belajar secara individual dan
klasikal, dan memenuhi tingkat ketecapaian tujuan pembelajaran khusus (TPK).
Maka pembelajaran biologi dengan menggunakan kooperatif tipe NHT pada
materi sistem reproduksi manusia di kelas XI IPA 1 MAN-2 Tanjungpura tahun
pembelajaran 2011/2012 dinyatakan efektif.
THE EFFECTIVENESS OF COOPERATIVE LEARNING MODEL OF
TYPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) IN HUMAN’S
REPRODUCTIVE SYSTEM TOPIC IN
MAN-2 TANJUNG PURA
Nikmaturridha (NIM 081244410020)
ABSTRACT
This research used as an effort to learned students’ Mastery level,
completeness study, achievement of specific learning objectives with used
Cooperative Learning Model of Type Numbered Head Together (NHT) in
Human’s Reproductive System Topic in Class XI IPA 1 MAN-2 Tanjungpura in
2011/2012 academic year. The method of this research was Pra-experiment
method. The population of the research is all of students in class XI IPA MAN-2
Tanjungpura in 2011/2012 academic year which have three class. The sample was
choose by random sampling, class XI IPA 1 which are there 36 students. The data
were collected by using test (multiple choise) which have been get the validity,
reliability, discrimation power, and the different of the test before.
The result of the research showed for the Mastery level only one student
which had a low achievement (2,78%) as for 11 students had medium
achievement (30,56%), 13 students had high achievement (36,11%) and 11
students had very high achievement (36,11%). For the completeness of study,
there are 4 students was not complete and 32 students had complete, but for the
clasical completeness had already complete because there are 88,89% from 32
students had got the better or as like as 70 point. For the achievement of specific
learning objectives, all of indicator in this research had been complete. First
indicator 79,86%, second indicator 80,56% and third 88,89%.
Based on the result of the research, We can conclude descriptively that by
using Cooperative Learning Model of Type Numbered Head Together (NHT) in
Human’s Reproductive System Topic can meet students’ Mastery level
individually, completeness study individually and classical and achievement of
specific learning objectives. Accordingly The learning of biology by using
Cooperative Learning Model of Type Numbered Head Together (NHT) in
Human’s Reproductive System Topic in Class XI IPA 1 MAN-2 Tanjungpura in
2011/2012 academic year declared effective.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat hidup
Abstrak
Abstract
Kata pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
i
ii
iii
iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1
1
4
4
4
5
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis
2.1.1. Konsep Belajar
2.1.2. Hakikat Belajar dan Pembelajaran
2.1.3. Tujuan Belajar
2.1.4. Hasil Belajar
2.1.5. Faktor yang Mempengaruhi Belajar
2.1.6. Pengertian Efektivitas Belajar
2.1.7. Pembelajaran Kooperatif dalam Pengajaran Biologi di SMA
2.1.8. Sintaks Pembelajaran Model Kooperatif
2.1.9. Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
2.2 Tinjauan Materi
2.2.1. Sistem Reproduksi Pada Manusia
2.2.2. Mekanisme Pembentukan Gamet
2.2.3. Siklus Menstruasi
2.2.4. Fertilisasi, Kehamilan dan Perkembangan Embrio
2.2.5. Persalinan
2.2.6. Pemberian ASI
2.2.7. Kontrasepsi
2.2.8. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Reproduksi
2.3 Kerangka Konseptual
7
7
7
8
9
10
10
12
13
14
15
18
18
22
25
26
28
29
29
31
33
v
vii
ix
x
xi
viii
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.3. Variabel Penelitian
3.4. Jenis Penelitian
3.5. Desain Penelitian
3.6. Prosedur Penelitian
3.7. Instrumen Pengumpul Data
3.8. Analisis Butir Soal
3.9. Teknik Analisis Data
34
34
34
35
35
35
36
37
38
41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Uji Instrumen Penelitian
4.1.1. Hasil Uji Validitas
4.1.2. Hasil Uji Reliabilitas
4.1.3. Tingkat Kesukaran Soal
4.1.4. Daya Beda Soal
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
4.2.1. Tingkat Penguasaan Siswa
4.2.2. Ketuntasan Belajar Siswa
4.2.3. Ketercapaian Indikator
4.3. Pembahasan Hasil penelitian
44
44
44
44
44
44
45
45
48
48
50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
55
55
56
DAFTAR PUSTAKA
57
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
15
Tabel 3.1. Desain Penelitian
35
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Soal
37
Tabel 3.3. Pedoman Tingkat Penguasaan Siswa
41
Tabel 4.1. Persentase Penguasaan Siswa saat Pre-tes
46
Tabel 4.2. Persentase Penguasaan Siswa saat Post-tes
46
Tabel 4.3. Ketercapaian Indikator
49
Tabel 4.4. Pencapaian Efektifitas Pembelajaran Biologi
53
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Proses Belajar
Halaman
7
Gambar 2.2. Organ Reproduksi Pada Pria
18
Gambar 2.3. Organ Reproduksi Pada Wanita
21
Gambar 2.4. Skema Spermatogenesis
23
Gambar 2.5. Skema Oogenesis
24
Gambar 2.6. Siklus Menstruasi
26
Gambar 3.1. Prosedur Penelitian
36
Gambar 4.1. Grafik perbandingan Tingkat penguasaan Siswa saat Pre-test
47
dan Post-test
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus
59
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
65
Lampiran 3 Instrumen Penelitian
89
Lampiran 4 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian
96
Lampiran 5 Tabel perhitungan validitas soal
97
Lampiran 6 Perhitungan validitas soal
98
Lampiran 7 Tabel perhitungan reliabilitas soal
100
Lampiran 8 Perhitungan reliabilitas soal
101
Lampiran 9 Tabel perhitungan tingkat kesukaran soal
102
Lampiran 10 Perhitungan tingkat kesukaran soal
103
Lampiran 11 Tabel perhitungan daya beda soal
104
Lampiran 12 Perhitungan daya beda soal
105
Lampiran 13 Rekapitulasi Jawaban Siswa Terhadap Soal Pre-test
107
Lampiran 14 Rekapitulasi Jawaban Siswa Terhadap Soal Post-test
108
Lampiran 15 Tabel Tingkat Penguasaan Siswa Berdasarkan Hasil Pre-Test
109
Lampiran 16 Tabel Tingkat Penguasaan Siswa Berdasarkan Hasil Post-Test
111
Lampiran 17 Tabel Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Berdasarkan
113
Hasil Pre-Test
Lampiran 18 Tabel Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Berdasarkan
115
Hasil Post-Test
Lampiran 19 Tabel Ketercapaian Indikator
117
Lampiran 20 Tingkat Ketercapaian Indikator
118
Lampiran 21 Dokumentasi Penelitian
119
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Fenomena yang kita temui saat ini menunjukkan bahwa siswa memiliki
kemampuan yang sangat rendah. Rendahnya kemampuan ini dapat disebabkan
oleh berbagai faktor diantaranya faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa
dan dari luar diri siswa. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi
kemampuan, kesiapan, sikap, minat dan intelijensi. Faktor yang berasal dari luar
diri siswa adalah guru, prasarana dan lingkungan (Slameto, 2003). Selanjutnya
Dewey (2001) menyatakan rendahnya hasil belajar diakibatkan oleh pengaruh
strategi pembelajran yang kurang menarik dan terkesan sulit, sehingga siswa lebih
dahulu merasa jenuh sebelum mempelajarinya. Hal ini berkaitan dengan masalah
kualitas dan kemampuan guru dalam proses kegiatan belajar dan mengajar,
khususnya ilmu pengetahuan alam, siswa merasa bahwa pelajaran tersebut amat
sangat membosankan dan sangat sulit walaupun pada dasarnya menarik.
Permasalahan yang dihadapi ialah bagaimana
mengemas
proses
pembelajaran agar dapat memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa.
Pembelajaran yang bermutu tentunya memberikan bekas yang sangat dalam bagi
peserta didik, sehingga pembelajaran itu akan terekam dalam jangka waktu yang
lama. Menurut teori pembelajaran konstruktivitas (Contructivist Theorist of
Learning) siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya
(Trianto, 2007). Guru dapat memberi tangga kepada siswa ke pemahaman yang
lebih tinggi namun siswa sendiri yang harus memanjat anak tangga tersebut.
Pilihan strategi dalam pembelajaran menjadi sangat penting ketika guru
menyiapkan proses pengajaran. Pendekatan pengajaran dapat terentang
dari
berpusat pada guru dan berpusat pada siswa. Peran guru adalah menjadi sangat
strategis dalam proses perencanaan pengajaran. Dalam pembelajaran Biologi di
SMA pendekatan Contextual Teaching and learning (CTL) merupakan suatu
konsepsi yang membantu guru mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi
2
dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan
penerapannya dalam kehidupan mereka.
Model belajar kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara
siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif
yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok
yang heterogen (Rusman, 2011). Selanjutnya Nur (2005) juga menyatakan di
dalam pembelajaran kooperatif
tidak hanya mempelajari materi saja, namun
siswa juga harus mempelajari keterampilan-keterampilan khusus yang disebut
keterampilan
kooperatif.
Keterampilan
kooperatif
ini
berfungsi
untuk
melancarkan hubungan kerja dan tugas. Peranan hubungan kerja dapat dibangun
dengan mengembangkan komunikasi antar anggota kelompok. Sedangkan
peranan tugas di lakukan dengan membagi tugas antar anggota kelompok selama
kegiatan.
Ada
beberapa
variasi
dalam
model
pembelajaran
kooperatif
(Cooperative Learning) diantaranya adalah tipe Numbered Head Together (NHT).
Model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together)
adalah suatu model pembelajaran yang dikembangkan untuk melibatkan lebih
banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran. Setiap
individu diharapkan mampu mengemukakan ide pikirannya masing-masing.
Model pembelajaran ini menumbuh kembangkan sifat selalu membantu antara
sesama siswa dalam kelompok sehingga siswa lebih bersemangat dalam belajar,
rajin bertanya dan berani mengajukan pendapat.
Kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini adalah
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir bersama, kemudian saling
membagikan ide-ide atau atau menyatakan pendapatnya terhadap jawaban
pertanyaan itu dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Dengan
demikian setiap individu dalam kelompok merasa mendapat tugas dan tanggung
jawab sendiri. Menurut Huda (2011), pembelajaran kooperatif tipe NHT ini dapat
memberi keuntungan baik pada siswa yang berprestasi rendah maupun yang
berprestasi tinggi yang berkerja sama menjelaskan tugas-tugas pelajaran, siswa
yang berprestasi tinggi akan menjadi tutor bagi siswa yang berprestasi lebih
rendah.
3
Madrasah Aliyah Negeri 2 Tanjungpura merupakan sekolah yang masih
melakukan pengembangan-pengembangan untuk menaikkan citra sekolah, baik
dengan cara peningkatan prestasi sekolah, memenuhi kelengkapan sarana serta
prasarana sekolah. Dari hasil observasi peneliti di Madrasah Aliyah Negeri 2
tersebut diproleh informasi bahwa hasil belajar siswa kelas IX IPA masih relative
sangat rendah. Standar ketercapaian indikator adalah berkisar 65% dimana dalam
kategori persentase ketercapaian indikator dikatakan belum tuntas. Hasil belajar
yang masih rendah disebabkan oleh metode pembelajaran yang diterapkan masih
menggunakan metode konvensional. Untuk mengatasi masalah tersebut maka
diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
Menurut penuturan Ibu Desriawita, guru biologi di sekolah tersebut
mengatakan bahwa, Siswa umumnya sedikit sulit memahami materi sistem
reproduksi karena banyaknya ulasan materi yang harus mereka baca dan ingat,
ditambah lagi harus memahaminya dalam waktu yang singkat. Sehingga
terkadang waktu yang tersedia tidak mencukupi untuk menuntaskan materi ini
secara keseluruhan. Oleh karena itu, peneliti bermaksud menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT dimana siswa dapat dibagi kedalam beberapa
kelompok dan setiap anggota kelompok akan diberi materi diskusi yang berbedabeda guna menuntaskan materi secara keseluruhan. Selain itu, dalam proses
belajar mengajar seluruh siswa dituntut keaktifannya sehingga materi yang
memiliki cakupan yang sedemikian luas memungkinkan untuk dapat dipahami
secara keseluruhan.
Beliau juga mengatakan bahwa selama proses pembelajaran biologi di
sekolah tersebut belum pernah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT (Numbred Head Together).
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul : “ Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi
Sistem Reproduksi Manusia di MAN-2 Tanjungpura”.
4
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
identifikasi masalah dalam penilitian ini sebagai berikut:
a. Masih rendahnya penguasaan guru terhadap metode yang diterapkan
dalam proses belajar.
b. Rendahnya hasil belajar siswa.
c. Siswa kurang paham terhadap materi pelajaran khususnya materi
sistem reproduksi manusia.
1.3. Batasan Masalah
Sesuai dengan ruang lingkup yang dibahas dalam penelitian ini, maka
penulis membatasi masalah penelitian pada hal-hal berikut:
a. Rancangan pembelajaran biologi yang diterapkan pada penelitian ini
dibatasi pada penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
(Numbered Head Together).
b. Hasil belajar siswa dibatasi hanya pada materi sistem reproduksi
manusia.
c. Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas XI IPA 1 MAN-2 Tanjung
pura Tahun Pembelajaran 2011/2012.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
a. Bagaimana tingkat penguasaan siswa pada materi sistem reproduksi
manusia setelah diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT di kelas XI IPA 1 MAN-2 Tanjungpura Tahun Pembelajaran
2011/2012 ?
b. Bagaimana ketuntasan belajar siswa pada materi sistem reproduksi
manusia setelah diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT kelas XI IPA 1 MAN-2 Tanjungpura Tahun Pembelajaran
2011/2012 ?
5
c. Bagaimana ketercapaian indikator pada materi sistem reproduksi
manusia setelah diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT di kelas XI IPA 1 MAN-2 Tanjungpura Tahun Pembelajaran
2011/2012 ?
d. Bagaimana efektivitas pembelajaran biologi dengan menggunakan
model kooperatif tipe NHT pada materi sistem reproduksi manusia di
kelas XI IPA 1 MAN-2 Tanjungpura Tahun Pembelajaran 2011/2012?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa pada materi sistem
reproduksi manusia setelah diajar dengan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT di kelas XI IPA 1 MAN-2 Tanjungpura Tahun
Pembelajaran 2011/2012 .
b. Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa pada materi sistem
reproduksi manusia setelah diajar dengan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT di kelas XI IPA 1 MAN-2 Tanjungpura Tahun
Pembelajaran 2011/2012 .
c. Untuk mengetahui ketercapaian indikator pada materi sistem
reproduksi manusia setelah diajar dengan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT di kelas XI IPA 1 MAN-2 Tanjung pura Tahun
Pembelajaran 2011/2012 .
d. Untuk
mengetahui
efektivitas
pembelajaran
biologi
dengan
menggunakan model kooperatif tipe NHT pada materi sistem
reproduksi manusia di kelas XI IPA 1 MAN-2 Tanjungpura Tahun
Pembelajaran 2011/2012.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan diharapkan dari penelitian ini adalah:
a. Sebagai bahan masukan bagi penulis dalam proses belajar mengajar
nantinya dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai
6
dengan suatu materi pokok, sehingga siswa memproleh hasil belajar
yang optimum.
b. Sebagai bahan masukan bagi guru-guru biologi dalam memberikan
strategi belajar yang sesuai dengan materi pokok sehingga memproleh
hasil belajar yang optimum.
c. Sebagai bahan perbandingan yang relevan bagi penulis selanjutnya.
57
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2011), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Penerbit
Bumi Aksara, Jakarta.
Arikunto, S., (2007), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Penerbit
Bumi Aksara, Jakarta.
Depdiknas, (2000), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Penerbit balai pustaka,
Jakarta.
Dimyati Dan Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Hergenhahn, B.R Olson, Matthew H, (2009), Theoris Of learning, Penerbit
Prenada Media, Jakarta.
Ibrahim, M., (2000), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit University Press,
Surabaya.http://www.tuanguru.net/2011/12/penerapan-modelpembelajaran
Kooperatif.html (diakses 6 Februari 2012).
Kadaryanto, (2006), Biologi 2, Penerbit Yudhistira, Jakarta.http://gurungeblog.files.
Wordpres.com/2008/11/sistem–reproduksi-manusia-kls ix.pdf (diakses 6
Februari 2012).
Miftahul, H., (2011), Cooperative Learning, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Nurkancana, W., (1988), Evaluasi Pendidikan, Penerbit Usaha Nasional,
Surabaya.
Pujianto, S., (2008), Biologi 2 Untuk Kelas XI SMA dan MA, Penerbit PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri, Jakarta.
Rooijakkers, A.D., (2003), Mengajar dengan Sukses Petunjuk Merencanakan dan
Menyampaikan pengajaran, Penerbit Grasindo, Jakarta.
Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran mengembangkan Profesionalisme
Guru, Penerbit PT RajaGrafindo, Jakarta.
Sardiman, A.M., (2006), Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit PT
RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Setiadi, (2007), Anatomi dan Fisiologi Manusia, Yogyakarta. http://pratiwisyasi
wordpress.com/2010/12/10/makalah-biologi-sistem-reproduksi/(diakses
6 Februari 2012).
58
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana,N., (2009), Metode Statistika, Penerbit PT Tarsito, Bandung.
Sukmadinata, N.S., (2003), Landasan Psikologis Proses Pendidikan, Penerbit PT
Remaja Rosdakarya.
Suryo, (2005), Genetika Manusia, Penerbit Gajah Mada University Press,
Yogyakarta. http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/sel-danbiomoLekuler /spermatogenesis-oogenesis/ ( diakses 6 Februari 2012).
Suryosubroto, (2002), Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, Penerbit Rineka
Cipta , Jakarta.
Suryosubroto, (2007), Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, Penerbit Rineka
Cipta , Jakarta.
Suryosubroto, (2009), Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, Penerbit Rineka
Cipta , Jakarta.
Susilowarno,G., (2007), Biologi Untuk SMA/MA kelas XI, Penerbit PT Grasindo,
Jakarta.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inofatif Progresif, Penerbit
Prenada Media, Jakarta.
Trianto,
(2007),
Model-Model
Pembelajaran
Inovatif
Kontrusktivistis, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.
Berorientasi
Uno, H.B., (2008), Orientasi Baru Dalam Psikologis Pembelajaran, Penerbit
Bumi Aksara, Jakarta.
Yusuf, Y., dan Mariono, N., (2005), Upaya Peningkatan Hasil Belajar Biologi
Melalui Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Struktur di Kelas
17 SLTP Negri 20 Pekan Baru,http://biologi-fkip.unri.ac.id/karyatulis/ 2%
20yustini-UPAYA%20PENINGKATAN%208-12.Pdf (diakses 6 Februari
2012).
NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA MATERI SISTEM REPRODUKSI
MANUSIA DI MAN-2 TANJUNGPURA
Oleh:
Nikmaturridha
NIM. 081244410020
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat
dan karunia yang tiada hentinya diberikan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul “Efektivitas
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap
Hasil Belajar Siswa Materi Sistem Reproduksi Manusia di MAN-2 Tanjungpura”
disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi
FMIPA Universitas Negeri Medan. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan
terima kasih kepada Bapak Drs. H. Ashar Hasairin, M.Si selaku Pembimbing
Skripsi yang dengan tulus telah memberi bimbingan dan pengarahan yang begitu
besar kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, Bapak
Drs. Puji Prastowo, M.Si, Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd, dan Ibu Dra. Meida
Nugrahalia, M.Sc. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan, saran
dan bimbingannya, Ibu Dra. Dameria Sitompul selaku Dosen Pembimbing
Akademik, Bapak/Ibu dosen staff pegawai di lingkungan Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam yang sudah banyak membantu selama penulis
menjadi mahasiswa di Universitas Negeri Medan. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Sugiono, MA. selaku Kepala MAN-2 Tanjungpura,
Bapak Drs. Zulfaruddin Matondang, Ibu Desriawita, S.Pd yang telah banyak
membantu penulis sewaktu melaksanakan penelitian.
Teristimewa ucapan terima kasih yang tak terhitung besarnya penulis
sampaikan kepada Ibunda Hj. Mahmudah dan Ayahanda Marwan yang dengan
penuh cinta membesarkan, merawat, dan mendidik penulis serta dengan penuh
pengorbanan memenuhi kebutuhan penulis, kepada Kakak Zahara ulfa S.P dan
Suaminya Wawan Adiaksa, S.ST, Abangda Syaiful Amri, dan Kakak Siti
Mudrika, AMkeb dan seluruh keluarga besar yang telah memberikan sumbangan
moril, materil dan spiritual sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan
baik.
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA MATERI SISTEM REPRODUKSI
MANUSIA DI MAN-2 TANJUNGPURA
Nikmaturridha (NIM 081244410020)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa,
ketuntasan belajar siswa dan ketercapaian tujuan pembelajaran khusus (TPK),
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head
Together (NHT) pada materi sistem reproduksi manusia di kelas XI IPA 1 MAN2 Tanjungpura tahun pembelajaran 2011/2012. Penelitian ini adalah jenis
penelitian Pra-eksperimental. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas XI IPA MAN-2 Tanjungpura Tahun Pembelajaran 2011/2011 yang terdiri
dari 3 kelas. Sampel yang digunakan adalah satu kelas yang dipilih secara acak
yaitu kelas XI IPA 1 yang terdiri dari 36 siswa. Instrumen yang digunakan berupa
tes tertulis berbentuk pilihan berganda. Sebelum tes diberikan kepada siswa
terlebih dahulu diuji kelayakannya di luar sampel yang meliputi uji validitas, uji
reliabilitas, tingkat kesukaran soal dan daya beda soal.
Hasil analisis data diperoleh untuk tingkat penguasaan siswa, hanya 1
siswa yang hasil belajarnya masih rendah (2,78%) sedangkan 11 siswa hasil
belajarnya cukup (30,56%), 13 siswa hasil belajarnya tinggi (36,11%) dan 11
siswa hasil belajarnya sangat tinggi (30,56%). Untuk ketuntasan belajar, ada 4
siswa yang belum tuntas dan 32 siswa yang sudah tuntas, namun untuk ketuntasan
klasikalnya sudah terpenuhi karena terdapat 88,89% dari 32 siswa telah mencapai
nilai lebih atau sama dengan 70. Untuk ketercapaian tujuan pembelajaran khusus
(TPK), ketiga indikator dalam penelitian ini sudah tercapai dengan rincian
indikator pertama 79,86%, indikator kedua 80,56% dan indikator ketiga 88,89%.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran biologi dengan mengunakan kooperatif tipe NHT pada
materi sistem reproduksi manusia dapat memenuhi tingkat penguasaan siswa
secara individual, memenuhi tingkat ketuntasan belajar secara individual dan
klasikal, dan memenuhi tingkat ketecapaian tujuan pembelajaran khusus (TPK).
Maka pembelajaran biologi dengan menggunakan kooperatif tipe NHT pada
materi sistem reproduksi manusia di kelas XI IPA 1 MAN-2 Tanjungpura tahun
pembelajaran 2011/2012 dinyatakan efektif.
THE EFFECTIVENESS OF COOPERATIVE LEARNING MODEL OF
TYPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) IN HUMAN’S
REPRODUCTIVE SYSTEM TOPIC IN
MAN-2 TANJUNG PURA
Nikmaturridha (NIM 081244410020)
ABSTRACT
This research used as an effort to learned students’ Mastery level,
completeness study, achievement of specific learning objectives with used
Cooperative Learning Model of Type Numbered Head Together (NHT) in
Human’s Reproductive System Topic in Class XI IPA 1 MAN-2 Tanjungpura in
2011/2012 academic year. The method of this research was Pra-experiment
method. The population of the research is all of students in class XI IPA MAN-2
Tanjungpura in 2011/2012 academic year which have three class. The sample was
choose by random sampling, class XI IPA 1 which are there 36 students. The data
were collected by using test (multiple choise) which have been get the validity,
reliability, discrimation power, and the different of the test before.
The result of the research showed for the Mastery level only one student
which had a low achievement (2,78%) as for 11 students had medium
achievement (30,56%), 13 students had high achievement (36,11%) and 11
students had very high achievement (36,11%). For the completeness of study,
there are 4 students was not complete and 32 students had complete, but for the
clasical completeness had already complete because there are 88,89% from 32
students had got the better or as like as 70 point. For the achievement of specific
learning objectives, all of indicator in this research had been complete. First
indicator 79,86%, second indicator 80,56% and third 88,89%.
Based on the result of the research, We can conclude descriptively that by
using Cooperative Learning Model of Type Numbered Head Together (NHT) in
Human’s Reproductive System Topic can meet students’ Mastery level
individually, completeness study individually and classical and achievement of
specific learning objectives. Accordingly The learning of biology by using
Cooperative Learning Model of Type Numbered Head Together (NHT) in
Human’s Reproductive System Topic in Class XI IPA 1 MAN-2 Tanjungpura in
2011/2012 academic year declared effective.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat hidup
Abstrak
Abstract
Kata pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
i
ii
iii
iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1
1
4
4
4
5
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis
2.1.1. Konsep Belajar
2.1.2. Hakikat Belajar dan Pembelajaran
2.1.3. Tujuan Belajar
2.1.4. Hasil Belajar
2.1.5. Faktor yang Mempengaruhi Belajar
2.1.6. Pengertian Efektivitas Belajar
2.1.7. Pembelajaran Kooperatif dalam Pengajaran Biologi di SMA
2.1.8. Sintaks Pembelajaran Model Kooperatif
2.1.9. Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
2.2 Tinjauan Materi
2.2.1. Sistem Reproduksi Pada Manusia
2.2.2. Mekanisme Pembentukan Gamet
2.2.3. Siklus Menstruasi
2.2.4. Fertilisasi, Kehamilan dan Perkembangan Embrio
2.2.5. Persalinan
2.2.6. Pemberian ASI
2.2.7. Kontrasepsi
2.2.8. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Reproduksi
2.3 Kerangka Konseptual
7
7
7
8
9
10
10
12
13
14
15
18
18
22
25
26
28
29
29
31
33
v
vii
ix
x
xi
viii
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.3. Variabel Penelitian
3.4. Jenis Penelitian
3.5. Desain Penelitian
3.6. Prosedur Penelitian
3.7. Instrumen Pengumpul Data
3.8. Analisis Butir Soal
3.9. Teknik Analisis Data
34
34
34
35
35
35
36
37
38
41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Uji Instrumen Penelitian
4.1.1. Hasil Uji Validitas
4.1.2. Hasil Uji Reliabilitas
4.1.3. Tingkat Kesukaran Soal
4.1.4. Daya Beda Soal
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
4.2.1. Tingkat Penguasaan Siswa
4.2.2. Ketuntasan Belajar Siswa
4.2.3. Ketercapaian Indikator
4.3. Pembahasan Hasil penelitian
44
44
44
44
44
44
45
45
48
48
50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
55
55
56
DAFTAR PUSTAKA
57
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
15
Tabel 3.1. Desain Penelitian
35
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Soal
37
Tabel 3.3. Pedoman Tingkat Penguasaan Siswa
41
Tabel 4.1. Persentase Penguasaan Siswa saat Pre-tes
46
Tabel 4.2. Persentase Penguasaan Siswa saat Post-tes
46
Tabel 4.3. Ketercapaian Indikator
49
Tabel 4.4. Pencapaian Efektifitas Pembelajaran Biologi
53
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Proses Belajar
Halaman
7
Gambar 2.2. Organ Reproduksi Pada Pria
18
Gambar 2.3. Organ Reproduksi Pada Wanita
21
Gambar 2.4. Skema Spermatogenesis
23
Gambar 2.5. Skema Oogenesis
24
Gambar 2.6. Siklus Menstruasi
26
Gambar 3.1. Prosedur Penelitian
36
Gambar 4.1. Grafik perbandingan Tingkat penguasaan Siswa saat Pre-test
47
dan Post-test
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus
59
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
65
Lampiran 3 Instrumen Penelitian
89
Lampiran 4 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian
96
Lampiran 5 Tabel perhitungan validitas soal
97
Lampiran 6 Perhitungan validitas soal
98
Lampiran 7 Tabel perhitungan reliabilitas soal
100
Lampiran 8 Perhitungan reliabilitas soal
101
Lampiran 9 Tabel perhitungan tingkat kesukaran soal
102
Lampiran 10 Perhitungan tingkat kesukaran soal
103
Lampiran 11 Tabel perhitungan daya beda soal
104
Lampiran 12 Perhitungan daya beda soal
105
Lampiran 13 Rekapitulasi Jawaban Siswa Terhadap Soal Pre-test
107
Lampiran 14 Rekapitulasi Jawaban Siswa Terhadap Soal Post-test
108
Lampiran 15 Tabel Tingkat Penguasaan Siswa Berdasarkan Hasil Pre-Test
109
Lampiran 16 Tabel Tingkat Penguasaan Siswa Berdasarkan Hasil Post-Test
111
Lampiran 17 Tabel Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Berdasarkan
113
Hasil Pre-Test
Lampiran 18 Tabel Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Berdasarkan
115
Hasil Post-Test
Lampiran 19 Tabel Ketercapaian Indikator
117
Lampiran 20 Tingkat Ketercapaian Indikator
118
Lampiran 21 Dokumentasi Penelitian
119
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Fenomena yang kita temui saat ini menunjukkan bahwa siswa memiliki
kemampuan yang sangat rendah. Rendahnya kemampuan ini dapat disebabkan
oleh berbagai faktor diantaranya faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa
dan dari luar diri siswa. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi
kemampuan, kesiapan, sikap, minat dan intelijensi. Faktor yang berasal dari luar
diri siswa adalah guru, prasarana dan lingkungan (Slameto, 2003). Selanjutnya
Dewey (2001) menyatakan rendahnya hasil belajar diakibatkan oleh pengaruh
strategi pembelajran yang kurang menarik dan terkesan sulit, sehingga siswa lebih
dahulu merasa jenuh sebelum mempelajarinya. Hal ini berkaitan dengan masalah
kualitas dan kemampuan guru dalam proses kegiatan belajar dan mengajar,
khususnya ilmu pengetahuan alam, siswa merasa bahwa pelajaran tersebut amat
sangat membosankan dan sangat sulit walaupun pada dasarnya menarik.
Permasalahan yang dihadapi ialah bagaimana
mengemas
proses
pembelajaran agar dapat memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa.
Pembelajaran yang bermutu tentunya memberikan bekas yang sangat dalam bagi
peserta didik, sehingga pembelajaran itu akan terekam dalam jangka waktu yang
lama. Menurut teori pembelajaran konstruktivitas (Contructivist Theorist of
Learning) siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya
(Trianto, 2007). Guru dapat memberi tangga kepada siswa ke pemahaman yang
lebih tinggi namun siswa sendiri yang harus memanjat anak tangga tersebut.
Pilihan strategi dalam pembelajaran menjadi sangat penting ketika guru
menyiapkan proses pengajaran. Pendekatan pengajaran dapat terentang
dari
berpusat pada guru dan berpusat pada siswa. Peran guru adalah menjadi sangat
strategis dalam proses perencanaan pengajaran. Dalam pembelajaran Biologi di
SMA pendekatan Contextual Teaching and learning (CTL) merupakan suatu
konsepsi yang membantu guru mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi
2
dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan
penerapannya dalam kehidupan mereka.
Model belajar kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara
siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif
yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok
yang heterogen (Rusman, 2011). Selanjutnya Nur (2005) juga menyatakan di
dalam pembelajaran kooperatif
tidak hanya mempelajari materi saja, namun
siswa juga harus mempelajari keterampilan-keterampilan khusus yang disebut
keterampilan
kooperatif.
Keterampilan
kooperatif
ini
berfungsi
untuk
melancarkan hubungan kerja dan tugas. Peranan hubungan kerja dapat dibangun
dengan mengembangkan komunikasi antar anggota kelompok. Sedangkan
peranan tugas di lakukan dengan membagi tugas antar anggota kelompok selama
kegiatan.
Ada
beberapa
variasi
dalam
model
pembelajaran
kooperatif
(Cooperative Learning) diantaranya adalah tipe Numbered Head Together (NHT).
Model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together)
adalah suatu model pembelajaran yang dikembangkan untuk melibatkan lebih
banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran. Setiap
individu diharapkan mampu mengemukakan ide pikirannya masing-masing.
Model pembelajaran ini menumbuh kembangkan sifat selalu membantu antara
sesama siswa dalam kelompok sehingga siswa lebih bersemangat dalam belajar,
rajin bertanya dan berani mengajukan pendapat.
Kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini adalah
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir bersama, kemudian saling
membagikan ide-ide atau atau menyatakan pendapatnya terhadap jawaban
pertanyaan itu dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Dengan
demikian setiap individu dalam kelompok merasa mendapat tugas dan tanggung
jawab sendiri. Menurut Huda (2011), pembelajaran kooperatif tipe NHT ini dapat
memberi keuntungan baik pada siswa yang berprestasi rendah maupun yang
berprestasi tinggi yang berkerja sama menjelaskan tugas-tugas pelajaran, siswa
yang berprestasi tinggi akan menjadi tutor bagi siswa yang berprestasi lebih
rendah.
3
Madrasah Aliyah Negeri 2 Tanjungpura merupakan sekolah yang masih
melakukan pengembangan-pengembangan untuk menaikkan citra sekolah, baik
dengan cara peningkatan prestasi sekolah, memenuhi kelengkapan sarana serta
prasarana sekolah. Dari hasil observasi peneliti di Madrasah Aliyah Negeri 2
tersebut diproleh informasi bahwa hasil belajar siswa kelas IX IPA masih relative
sangat rendah. Standar ketercapaian indikator adalah berkisar 65% dimana dalam
kategori persentase ketercapaian indikator dikatakan belum tuntas. Hasil belajar
yang masih rendah disebabkan oleh metode pembelajaran yang diterapkan masih
menggunakan metode konvensional. Untuk mengatasi masalah tersebut maka
diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
Menurut penuturan Ibu Desriawita, guru biologi di sekolah tersebut
mengatakan bahwa, Siswa umumnya sedikit sulit memahami materi sistem
reproduksi karena banyaknya ulasan materi yang harus mereka baca dan ingat,
ditambah lagi harus memahaminya dalam waktu yang singkat. Sehingga
terkadang waktu yang tersedia tidak mencukupi untuk menuntaskan materi ini
secara keseluruhan. Oleh karena itu, peneliti bermaksud menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT dimana siswa dapat dibagi kedalam beberapa
kelompok dan setiap anggota kelompok akan diberi materi diskusi yang berbedabeda guna menuntaskan materi secara keseluruhan. Selain itu, dalam proses
belajar mengajar seluruh siswa dituntut keaktifannya sehingga materi yang
memiliki cakupan yang sedemikian luas memungkinkan untuk dapat dipahami
secara keseluruhan.
Beliau juga mengatakan bahwa selama proses pembelajaran biologi di
sekolah tersebut belum pernah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT (Numbred Head Together).
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul : “ Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi
Sistem Reproduksi Manusia di MAN-2 Tanjungpura”.
4
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
identifikasi masalah dalam penilitian ini sebagai berikut:
a. Masih rendahnya penguasaan guru terhadap metode yang diterapkan
dalam proses belajar.
b. Rendahnya hasil belajar siswa.
c. Siswa kurang paham terhadap materi pelajaran khususnya materi
sistem reproduksi manusia.
1.3. Batasan Masalah
Sesuai dengan ruang lingkup yang dibahas dalam penelitian ini, maka
penulis membatasi masalah penelitian pada hal-hal berikut:
a. Rancangan pembelajaran biologi yang diterapkan pada penelitian ini
dibatasi pada penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
(Numbered Head Together).
b. Hasil belajar siswa dibatasi hanya pada materi sistem reproduksi
manusia.
c. Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas XI IPA 1 MAN-2 Tanjung
pura Tahun Pembelajaran 2011/2012.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
a. Bagaimana tingkat penguasaan siswa pada materi sistem reproduksi
manusia setelah diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT di kelas XI IPA 1 MAN-2 Tanjungpura Tahun Pembelajaran
2011/2012 ?
b. Bagaimana ketuntasan belajar siswa pada materi sistem reproduksi
manusia setelah diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT kelas XI IPA 1 MAN-2 Tanjungpura Tahun Pembelajaran
2011/2012 ?
5
c. Bagaimana ketercapaian indikator pada materi sistem reproduksi
manusia setelah diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT di kelas XI IPA 1 MAN-2 Tanjungpura Tahun Pembelajaran
2011/2012 ?
d. Bagaimana efektivitas pembelajaran biologi dengan menggunakan
model kooperatif tipe NHT pada materi sistem reproduksi manusia di
kelas XI IPA 1 MAN-2 Tanjungpura Tahun Pembelajaran 2011/2012?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa pada materi sistem
reproduksi manusia setelah diajar dengan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT di kelas XI IPA 1 MAN-2 Tanjungpura Tahun
Pembelajaran 2011/2012 .
b. Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa pada materi sistem
reproduksi manusia setelah diajar dengan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT di kelas XI IPA 1 MAN-2 Tanjungpura Tahun
Pembelajaran 2011/2012 .
c. Untuk mengetahui ketercapaian indikator pada materi sistem
reproduksi manusia setelah diajar dengan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT di kelas XI IPA 1 MAN-2 Tanjung pura Tahun
Pembelajaran 2011/2012 .
d. Untuk
mengetahui
efektivitas
pembelajaran
biologi
dengan
menggunakan model kooperatif tipe NHT pada materi sistem
reproduksi manusia di kelas XI IPA 1 MAN-2 Tanjungpura Tahun
Pembelajaran 2011/2012.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan diharapkan dari penelitian ini adalah:
a. Sebagai bahan masukan bagi penulis dalam proses belajar mengajar
nantinya dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai
6
dengan suatu materi pokok, sehingga siswa memproleh hasil belajar
yang optimum.
b. Sebagai bahan masukan bagi guru-guru biologi dalam memberikan
strategi belajar yang sesuai dengan materi pokok sehingga memproleh
hasil belajar yang optimum.
c. Sebagai bahan perbandingan yang relevan bagi penulis selanjutnya.
57
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2011), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Penerbit
Bumi Aksara, Jakarta.
Arikunto, S., (2007), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Penerbit
Bumi Aksara, Jakarta.
Depdiknas, (2000), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Penerbit balai pustaka,
Jakarta.
Dimyati Dan Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Hergenhahn, B.R Olson, Matthew H, (2009), Theoris Of learning, Penerbit
Prenada Media, Jakarta.
Ibrahim, M., (2000), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit University Press,
Surabaya.http://www.tuanguru.net/2011/12/penerapan-modelpembelajaran
Kooperatif.html (diakses 6 Februari 2012).
Kadaryanto, (2006), Biologi 2, Penerbit Yudhistira, Jakarta.http://gurungeblog.files.
Wordpres.com/2008/11/sistem–reproduksi-manusia-kls ix.pdf (diakses 6
Februari 2012).
Miftahul, H., (2011), Cooperative Learning, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Nurkancana, W., (1988), Evaluasi Pendidikan, Penerbit Usaha Nasional,
Surabaya.
Pujianto, S., (2008), Biologi 2 Untuk Kelas XI SMA dan MA, Penerbit PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri, Jakarta.
Rooijakkers, A.D., (2003), Mengajar dengan Sukses Petunjuk Merencanakan dan
Menyampaikan pengajaran, Penerbit Grasindo, Jakarta.
Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran mengembangkan Profesionalisme
Guru, Penerbit PT RajaGrafindo, Jakarta.
Sardiman, A.M., (2006), Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit PT
RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Setiadi, (2007), Anatomi dan Fisiologi Manusia, Yogyakarta. http://pratiwisyasi
wordpress.com/2010/12/10/makalah-biologi-sistem-reproduksi/(diakses
6 Februari 2012).
58
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana,N., (2009), Metode Statistika, Penerbit PT Tarsito, Bandung.
Sukmadinata, N.S., (2003), Landasan Psikologis Proses Pendidikan, Penerbit PT
Remaja Rosdakarya.
Suryo, (2005), Genetika Manusia, Penerbit Gajah Mada University Press,
Yogyakarta. http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/sel-danbiomoLekuler /spermatogenesis-oogenesis/ ( diakses 6 Februari 2012).
Suryosubroto, (2002), Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, Penerbit Rineka
Cipta , Jakarta.
Suryosubroto, (2007), Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, Penerbit Rineka
Cipta , Jakarta.
Suryosubroto, (2009), Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, Penerbit Rineka
Cipta , Jakarta.
Susilowarno,G., (2007), Biologi Untuk SMA/MA kelas XI, Penerbit PT Grasindo,
Jakarta.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inofatif Progresif, Penerbit
Prenada Media, Jakarta.
Trianto,
(2007),
Model-Model
Pembelajaran
Inovatif
Kontrusktivistis, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.
Berorientasi
Uno, H.B., (2008), Orientasi Baru Dalam Psikologis Pembelajaran, Penerbit
Bumi Aksara, Jakarta.
Yusuf, Y., dan Mariono, N., (2005), Upaya Peningkatan Hasil Belajar Biologi
Melalui Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Struktur di Kelas
17 SLTP Negri 20 Pekan Baru,http://biologi-fkip.unri.ac.id/karyatulis/ 2%
20yustini-UPAYA%20PENINGKATAN%208-12.Pdf (diakses 6 Februari
2012).