KEBERADAAN ALAT MUSIK PIPE ORGAN PADA IBADAH DI GEREJA METHODIST GLORIA JL MERAK JINGGA MEDAN.

(1)

KEBERADAAN ALAT MUSIK PIPE ORGAN

PADA IBADAH DI GEREJA METHODIST GLORIA

JL MERAK JINGGA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

BERNANDO E SITORUS NIM. 208342004

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

i

ABSTRAK

Bernando E Sitorus, 208342004. Keberadaan Alat Musik Pipe Organ Pada Ibadah Di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Keberadaan Alat Musik Pipe Organ Pada Ibadah Di gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan.

Penelitian ini dilaksanakan di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan, waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November 2012 dan Januari 2013 berdasarkan kepada landasan teoritis yang menjelaskan mengenai keberadaan, peranan dan alasan Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan menggunakan alat musik pipe organ pada ibadah di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan.

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Metode pengambilan sampel dan penelitian ini menggunakan metode sampel yang bertujuan atau Purposive Sample. Sampel pada penelitian ini adalah 1 orang pemain musik pipe organ, 2 orang penatua gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan, dan 15 orang jemaat Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan.

Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, audiovisual dan studi kepustakaan yang dilakukan langsung terhadap keberadaan pipe organ, pemusik,penatua gereja dan jemaat gereja.

Hasil penelitian ini berdasarkan data yang terkumpul maka peneliti dapat mengetahui mengenai keberadaan pipe organ saat ini berperan penting dalam mengiringi ibadah di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan dan dapat dikatakann memprihatinkan karena alat musik klasik ini kurang begitu banyak diketahui dan digunakan di gereja serta kurang dilestarikannya. Hal ini dapat kita lihat dengan terbatasnya alat musik dan pemain musik pipe organ di gereja. Faktor yang membuat keberadaan dan peranan alat musik ini kurang dikenal daan di gunakan, karena masuknya alat-alat musik modern seperti gitar, drum, keyboard, dan alat musik modern lainnya, sehingga para generasi muda cenderung lebih suka untuk mempelajari alat-alat musik modern. Disamping itu, kurang minat masyarakat dalma mengetahui dan mempelajari alat musik pipe organ. Padahal alat musik pipe organ merupakan salah satu alat musik klasik yang masih digunakan sampai nsekarang.


(7)

(8)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati dan rasa syukur peneliti persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

dengan judul ”Keberadaan Alat Musik Pipe Organ Pada Ibadah Di Gereja

Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan.”.

Skripsi ini merupakan hasil pemikiran peneliti secara ilmiah yang dibangun berdasarkan teori-teori penelitian di lapangan. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Dalam proses penelitian skripsi, banyak pihak yang membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu dengan sepenuh hati peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof Dr.Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Tuti Rahayu, M.Si selaku Ketua Jurusan Sendratasik yang memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Prodi Seni Musik yang juga telah banyak memberikan motivasi kepada peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Esra P. T Siburian M.Sn selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Pembimbing Skripsi I serta Bapak Lamhot Basani Sihombing, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah membantu memberikan masukan, arahan, bimbingan, serta motivasi yang sangat luar biasa kepada peneliti agar dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Sendratasik selaku sumber ilmu bagi peneliti dari semester awal hingga akhir.

7. Seluruh jemaat Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan yang menjadi tempat penelitian penulis, khususnya kepada Ibu Pingny dan Bapak Soelaiman yang telah memberikan izin serta narasumber dari penelitian saya yang berjudul Keberadaan Alat Musik Pipe Organ Pada Ibadah Di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan., dan nama-nama lainyang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu yang memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan banyak membantu


(9)

iii

penulis dalam pengumpulan data-data dan informasi yang dibutuhkan penulis.

8. Kedua orang tuaku tercinta, St Darman Sitorus dan Tiodora Silaen serta kedua adik saya yang saya kasihi, terima kasih untuk segala perhatian, kasih sayang, pengorbanan, doa, didikan, nasehat, motivasi yang selalu diberikan kepada peneliti dalam mendukung penyelesaian skripsi ini. 9. Terima kasih banyak buat seluruh keluargaku tercinta yang selalu

memberikan dorongan semangat dalam penyelesaian skripsi, terima kasih buat doa, dan terima kasih telah menjadi sumber inspirasi dalam penyelesaian skripsi.

10. Anggota Paduan Suara Solfeggio (2008 – 2012), moment pahit dan manis telah kita jalani bersama, semoga apa yang telah kita raih dapat bermanfaat kelak, dan terima kasih juga kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu.

11. Teman-teman Pend.seni musik stambuk 2008-2012, teman-teman Bujer Games ( Daniel, Doly, Poniton, Yosef, Parlin dan Tamrin ), TWC yang selalu mendukung dan mendoakan penulis, serta Sally Marcelina Hutabarat yang menjadi motivator dan motivasi dalam penyelesaian skripsi dan seluruh sahabat-sahabat penulis yang lain yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu.

Semoga Tuhan memberikan berkat yang melimpah kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan, baik moral maupun materil kepada peneliti dalam menyelesaikan skrispsi ini

Akhir kata, peneliti berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi peneliti maupun pembaca dalam usaha peningkatan mutu pendidikan, khususnya di bidang seni musik sekolah di masa yang akan datang.

Medan, Februari 2013

Bernando E Sitorus NIM. 208342004


(10)

iv DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian... 7

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II LANDASAN TEORETIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL . 10 A. Landasan Teoritis ... 10

1. Pengertian Keberadaan ... 10

2. Pengertian Alat Musik ... 11

3. Pengertian Pipe Organ ... 17

4. Pipa ... 18

5. Pengertian Ibadah ... 19

6. Gereja Methodist ... 20

B. Kerangka Konseptual ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24

B. Populasi dan Sampel ... 24

1. Populasi ... 24

2. Sampel ... 25


(11)

v

D. Teknik Pengumpulan Data ... 27

1. Observasi Lapangan ... 27

2. Wawancara ... 28

3. Dokumentasi ... 29

E. Teknik Analisis Data ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32

A. Sejarah Pipe Organ ... 32

1. Pipe organ Harmonium ... 35

2. Pipe organ listrik ... 36

3. Pipe organ Elektronik ... 37

4. Pipe organ Hybirthd ... 38

B. Keberadaan Alat music PipeOrgan Pada Ibadah di Gereja Methodist Gloria Jl. Merak Jingga Mendan ... 39

1. Pipa Labial ... 40

2. Pipa Lingual ... 41

3. Pipa Mutations... 41

a. Organ Keyboard... 42

b. Pedal Organ ... 42

c. Konsole Stop ... 42

d. Pedal cress ... 42

e. Blower ... 43

f. Pipa ... 43

C. Teknik Permainan Alat Musik PipeOrgan ... 49

1. Pembelajaran Tangga Nada ... 49

2. Penjarian ... 50

3. Etude ... 50

D. Peranan Alat Musik PipeOrgan Pada Ibadah di Gereja Methodist Gloria Jl.Merak Jingga Medan ... 51

1. Liturgi ... 52


(12)

vi

3. Memperindah Ibadah ... 53

E. Kendala dan cara mengatasi yang dihadapi pada ibadah di Gereja Methodist Gloria Jl. Merak Jingga Medan yang Menggunakan alat musik Pipe Organ ... 54

1. Penggunaan Listrik ... 54

2. Teknisi Perbaikan ... 55

3. Blower elektrik ... 56

4. Pipa Organ ... 56

F. Tanggapan Jemaat Gereja Methodist Gloria Jl. Merak Jingga Medan terhadap alat musik Pipe Organ di Gereja Jl. Merak Jingga Medan ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 60

A. Kesimpulan ... 60

B. Saran... 62

DAFTAR PUSTAKA ……… ... 63


(13)

viii

DAFTAR TABEL

1. 2.1 Istilah dari tempo ... 15

2. 2.2 Istilah tanda dinamik musik ... 16

3. 4.1 Daftar nama, gambar dan keterangan alat musik pipe organ ... 44

4. 4.2 Daftar nama-nama jemaat ... 47


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Musik tidak pernah lepas dari kehidupan kita sehari-hari. Musik dapat menjadi suatu media untuk menyalurkan segala aspirasi kita, selain itu musik juga menjadi penghibur, pengisi aktivitas hari kita bahkan musik juga tidak terlepas berperan penting sebagai acara kebudayaan dan keagamaan. Musik sendiri telah banyak mengalami perkembangan, baik itu dari segi keharmonisan, melodi, instrumen maupun timbre. Perkembangan musik tidak terlepas dari kehidupan manusia karena musik tumbuh dan berkembang di tengah-tengah kehidupan manusia, dan bersumber dari perasaan manusia baik itu perasaan senang, sedih maupun marah. Selain menjadi media yang dapat mengungkapkan isi perasaan, musik juga dipakai sebagai iringan tari, iringan upacara keagamaan. Tidak bisa di hindari perkembangan dan perubahan pada saat ini juga sangat berpengaruh terhadap peranan instrumen dan kebudayaan, seperti halnya dengan penggunaan alat musik pada acara formal maupun non formal terlebih pada acara keagamaan, perkembangan tersebut dapat berdampak pada peranan dan kualitas instrumen terhadap kenyamanan.

Di dalam ibadah gereja, musik memiliki peranan penting dalam rangkaian ibadah di gereja, hal ini dikarenakan musik merupakan ekspresi dan penyalur ungkapan isi hati manusia. Setiap orang mempunyai berbagai macam emosi dan memerlukan saluran. Saluran bagi ungkapan emosi manusia dapat berupa gerakan


(15)

2

badan atau vokal. Ungkapan-ungkapan seperti ini lambat laun menjadi suatu seni. Musik mempunyai pengaruh yang besar bagi emosi manusia yang mendengarnya, karena dapat menjadi alat yang baik untuk merangsang emosi dan memberi inspirasi pendengarnya, dengan demikian peran instrumen sangat berfungsi dalam hal ini. Di masa ini banyak instrumen yang berkembang akibat dari perubahan zaman dan perkembangan teknologi, salah satunya ialah keyboard dan sangat mudah kita jumpai ditempat umum dan di gereja, instrumen ini sangat diminati, dikarenakan kelengkapan voice atau suara yang dihasilkan serta mudahnya penggunaan instrumen tersebut.

Musik merupakan gagasan melalui suara atau bunyi yang unsur dasarnya berupa melodi dan harmoni, di gereja musik diketahui tidak begitu asing lagi, hal ini di buktikan dengan nyanyian-nyanyian yang di iringi oleh musik serta pertama kali digunakan dan di dengar dalam ibadah gereja seperti katolik. Di dalam ibadah gereja musik sangat berperan penting, dikarenakan dapat mendorong tujuan dalam ibadah. Tentunya dalam hal ini alat-alat musik menjadi sangat dibutuhkan untuk menunjang suasana ibadah di gereja. Salah satu instrumen tersebut adalah pipe

organ .

Di dalam buku sejarah musik I dijelaskan bahwa pipe organ merupakan alat musik tertua yang paling kompleks dan masih banyak digunakan, karena mampu menghasilkan berbagai macam variasi suara dan timbre nada. Pada dasarnya cikal bakal mengenai alat musik pipe organ merupakan alat musik tiup yang terdiri dari deretan pipa dari terpendek sampai terpanjang yang disebut


(16)

3

kuat dan menggema dari sopran,alto tenor, dan bass yang terkenal pada zaman yunani kuno. Aristoxenos merupakan seorang berkebangsaan yunani yang berperan penting dalam perkembangan dan revolusi alat musik tiup yang disebut

aulos. Pada awalnya pipe organ merupakan organ air atau alat tiup yunani yang

terdiri dari tujuh deretan pipa yang dijadikan satu dan mempunyai tingkatan pipa dari terpendek sampai terpanjang. Instrumen ini mulai berkembang pada zaman Yunani Kuno sekitar tahun 170 SM. Heron merupakan seoarang ahli mekanika dari Alexandria menciptakan organ air pertama. Organ air pada dasarnya tidak begitu berperan hal ini dikarenakan alat musik tersebut diciptakan tidak lain hanya untuk menunjukkan kecermatan dan keterampiilan. Akan tetapi seiring dari perkembangan dan perubahan mengenai alat musik, organ air menjadi bahan pembicaraan bagi para ahli musik yang berpendapat bahwa alat musik pipe organ atau organ air merupakan alat musik pertama yang paling kompleks dan berperan. Pada awal pipe organ hanya digunakan di gereja-gereja dan musik klasik, akan tetapi seiring dengan perubahan dan rotasi instrumen mulai banyak digunakan pada acara orkestra dan di rumah. Pada saat ini keberadaan alat musik pipe organ sangat jarang ditemukan, hal ini disebabkan oleh kemajuan dan perkembangan teknologi yang lebih menggunakan alat musik praktis dan mudah terjangkau serta pengaruh perubahan gaya aliran musik pada saat ini, hal serupa yang mempengaruhi ialah tingginya harga pembelian dan penempatan alat musik ini harus di dalam gedung yang memiliki interior atau akustik yang sesuai untuk mendapatkan kualitas suara yang baik. Faktor lain yang menjadikan alat musik


(17)

4

alat-alat musik modern seperti gitar, drum, keyboard, dan alat musik modern lainnya,hal ini dapat kita lihat dengan terbatasnya alat musik pipe organ dan pemain musik dalam ibadah-ibadah di gereja, seperti yang terdapat pada Gereja Methodist Gloria JL Merak Jingga Medan.

Ditengah semakin jarangnya keberadaan pipe organ perlu adanya usaha untuk mengenal dan mengetahui keberadaannya agar masyarakat bisa lebih dapat memahami alat musik ini. Pada saat sekarang ini ada beberapa tempat dan wadah yang masih menggunakan peran dari instrumen tersebut. Di kota Medan khususnya, alat musik ini dapat di temui di Gereja Methodis Gloria Jl. Merak Jingga Medan. Di gereja ini, pipe organ umumnya digunakan dalam mengiringi ibadah setiap minggunya.

Berdasarkan hal di atas, penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengangkat keberadaan pipe organ. Hal ini lah yang menjadi latar belakang penulis untuk meneliti “ Keberadaan Alat Musik pipe organ Pada Ibadah Di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan”.

B. Identifikasi Masalah

Untuk lebih mengarahkan penelitian serta masalah yang dihadapi maka umumnya penelitiaan menggunakan identifikasi masalah, agar penelitian yang dilakukan menjadi terarah serta cakupan tidak terlalu luas. Identifikasi masalah tersebut sesuai dengan pendapat Hadeli (2006:23) yang mengatakan bahwa: “Identifikasi masalah adalah suatu situasi yang merupakan akibat dari interaksi


(18)

5

dua atau lebih faktor (seperti kebiasaan-kebiasaan, keadaan-keadaan, dan yang lain sebagainya) yang menimbulkan beberapa pertanyaan”.

Dari uraian diatas yang terdapat pada latar belakang masalah, maka permasalahan penelitian dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Bagaimana sejarah alat musik pipe organ ? 2. Bagaimana organologi alat musik pipe organ ?

3. Bagaimana keberadaan alat musik pipe organ pada ibadah di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan?

4. Bagaimana teknik memainkan alat musik pipe organ pada ibadah di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan?

5. Bagaimana tanggapan jemaat terhadap alat musik pipe organ pada ibadah Gereja Methodist Gloria JL Merak Jingga Medan?

6. Bagaimana peranan alat musik pipe organ dalam mengiringi ibadah di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan?

7. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam memainkan alat musik pipe

organ pada ibadah di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan-cakupan masalah maka penulis perlu mengadakan pembatasan masalah untuk mempersingkat cakupan, keterbatasan waktu, dana,dan kemampuan penulis, maka peneliti mngadakan pembatasan masalah untuk mempermudah pemecehan masalah yang dihadapai dalam


(19)

6

penelitian ini. Pembatasan masalah tersebut sesuai dengan pendapat Sukardi (2004:30) yang mengatakan bahwa:

“Dalam merumuskan ataupun membatasi masalah permasalahan dalam suatu penelitian sangatlah bervariasi dan tergantung pada peneliti. Oleh karena itu perlu hati-hati dan jeli dalam mengevaluasi rumusan permasalahan penelitian, dan dirangkum kedalam beberapa pertanyaan yang jelas.”

Berdasarkan pendapat tersebut, maka penulis membatasi masalah penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana sejarah alat musik pipe organ ?

2. Bagaimana keberadaan alat musik pipe organ pada ibadah di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan?

3. Bagaimana teknik permainan alat musik pipe organ?

4. Bagaimana peranan alat musik pipe organ pada ibadah di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan?

5. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi dan cara mengatasinya pada ibadah di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan yang menggunakan alat musik pipe organ?

6. Bagaimana tanggapan jemaat Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan terhadap alat musik pipe organ di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan?


(20)

7

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian yang hendak dilakukan, mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik, sehingga dapat membantu dan mendukung dalam menemukan jawaban pertanyaan.

Berdasarkan uraian diatas hal ini sejalan dengan pendapat Maryeani (2005:14), yang menyatakan bahwa:

“Rumusan masalah merupakan jabatan detail fokus penelitian yang akan digarap. Rumusan masalah menjadi semacam kontrak bagi peneliti karena penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan sebagaimana terpapar pada rumusan masalahnya. Rumusan masalah juga biasa disikapi sebagai jabatan fokus penelitian karena dalam praktiknya, proses penelitian senantiasa berfokus pada butir-butir masalah sebagai mana dirumuskan”.

Berdasarkan uraian Latar belakang masalah, serta Identifikasi masalah, maka rumusan masalah yang akan dibahas dan dipecahkan dalam penelitian ini adalah “ Bagaimana keberadaan alat musik pipe organ pada ibadah di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan? ”.

E. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan senantiasa beriorientasi kepada tujuan, yang merupakan suatu keberhasilan peneliti yaitu tujuan penelitian, dan tujuan penelitian merupakan jawaaban atas pertanyaan dan penelitian. Hal ini diperkuat pendapat Ali (1987:7) yang mengatakan bahwa:


(21)

8

”Ketajaman seseorang dalam merumuskan tujuan penelitian akan sangat mempengaruhi keberhasilan penelitian yang dilakukan karena pada dasarnya tujuan penelitian merupakan titik anjak dan titik tuju yang akan dicapai seseorang dalam mencapai kegiatan penelitian dan harus mempunyai rumusan yang tegas, jelas, terperinci dan operasional”.

Maka tujuan yang hendak dicapai oleh penulis dari kegiatan tersebut adalah :

1. Untuk mengetahui sejarah alat musik pipe organ. 2. Untuk mengetahui keberadaan alat musik pipe organ. 3. Untuk mengetahui teknik permainan alat musik pipe organ.

4. Untuk mengetahui peranan alat musik pipe organ pada ibadah di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan.

5. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi pada ibadah di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan yang menggunakan alat musik pipe organ.

6. Untuk mengetahui cara mengatasi kendala yang dihadapi pada ibadah di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan yang menggunakan pipe organ.

7. Untuk mengetahui tanggapan jemaat Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan terhadap alat musik pipe organ di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan.


(22)

9

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan kegunaan dari penelitian yang merupakan informasi dalam mengembangkan kegiatan penelitian selanjutnya. Maka penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :

1. Sebagai bahan masukan bagi penulis dalam menambah wawasan pengetahuan penelitian khususnya mengenai alat musik pipe organ pada masyarakat umum.

2. Sebagai salah satu motivasi untuk mengetahui sejarah dan keberadaan alat musik pipe organ pada ibadah gereja di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga medan.

3. Sebagai informasi atau masukan bagi penulis dalam menambah pengetahuan mengenai alat musik pipe organ pada ibadah di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan.

4. Sebagai bahan acuan dan perbandingan bagi penulis berikutnya yang berkaitan dengan topik penelitian ini.


(23)

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan pada sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Alat musik pipe organ adalah alat musik klasik yang merupakan salah satu alat musik yang masih digunakan pada ibadah di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan.

2. Jemaat Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan tidak banyak yang dapat memainkan alat musik pipe organ.

3. Pipe organ merupakan alat musik yang tergolong dalam jenis musik

gabungan aerofon dan elektrofon yang dimana campuran antara sumber bunyi dari hembusan udara pada rongga dan sumber bunyi yang di bangkitkan oleh tenaga listrik. Dan dimainkan oleh satu orang pemusik yang di sebut organis.

4. Generasi muda khususnya jemaat Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan tidak banyak yang mengenal dan mengetahui mengenai alat musik pipe organ.

5. Keberadaan alat musik pipe organ dilestarikan karena semakin majunya teknologi modern yang mengahasilkan alat musik modern seperti

keyboard gitar electrik dan semakin sulit menemukan alat musik klasik

tersebut.


(24)

2

6. Alat musik pipe organ merupakan alat musik klasik dan mempunyai variasi suara yang digunakan jemaat Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan sebagai sarana komunikasi, ritual dan hiburan pada ibadah.


(25)

3

B. Saran

Dari beberapa kesimpulan hasil penelitian dan pembahasan, maka diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Diharapkan pada jemaat Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan yang mengenal dan mengetahui instrumen pipe organ supaya dapat memberikan sumbangsih pengetahuan tentang alat musik pipe

organ Kepada generasi muda agar alat musik klasik ini dapat

dipertahankan sesuai dengan perkembangan zaman.

2. Diharapkan kepada masyarakat atau jemaat Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan agar dapat mempertahankan alat musik pipe

organ khususnya generasi muda.

3. Untuk mengatasi kendala-kendala yang menjadi masalah pada alat musik pipe organ.

4. Penulis berharap hasil penelitian ini bermanfaat dan dapat menjadi pedoman untuk peneliti berikutnya.


(26)

DAFTAR PUSTAKA

Ali.1987. Metode Penelitian. Jakarta: Gramedia Pustaka. Bahdin.2005. Metode Penelitian. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Daminto.2004. Kerangka Teoritis Penelitian. Jakarta: Gramedia Pustaka. Hadari.2004. Penelitian Kualitatif. Bandung: Gramedia Pustaka.

Hadeli. 2006. Metode Penelitian Kependidikan. Padang: Quantum Teaching. Leach, Maria. 2001. The new book of knowledge. New York: Glolier, Inc Lexy, J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Klots, Hans 1969. “ Organ Handbook, Inggris : Concordia Publishing. Maryeani. 2005. Metode Penelitan Kebudayaan, Jakarta: Bumi Aksara.

Sibuea,Yose Helvin 2012.“Keberadaan Alat musik Gordang Sambilan pada

masyarakat Mandailing di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan

Tembung”. FBS Unimed.

Samosir, Iwan Bernando 2011.”pembentukan Dan Perkembangan Gereja

Methodist Indonesia Di Pematang Siantar (1960-1985)”. USU: Fakultas

Ilmu Sosial.

Simamora, Lindu 2011. “ Keberadaan Alat Musik Talatoit Gordang Sambilan

Pada Masayrakat Batak Toba Di Desa Tomok Kabupaten Samosir”. Skripsi,

FBS Unimed.

Sandra Henry 2010. “ Peranan Alat Musik Tradisional Gong Dalam Tarian Sumazau Di Kampung Kebudayaan Monosopiad Penampang Sabah Malasia”.

Situs.2012.www. wikipedia.com ( Pipe Organ ) Situs.2012.www. wikipedia.com ( Musik Gereja ) Situs.2012.http://id.wikipedia.org/wiki/Gereja_Metodis

Situs.http://ilmugreen.blogspot.com/2012/06/pengertian-dan-jenis-jenis ibadah.Html

Sugiyono.2009. Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Alfabeta Sukardi. 2004. Metodologi Penelitian Kependidikan, Yogyakarta: Bumi Aksara. Supranto.2004. Metodologi Penelitian Kependidikan, Bandung: Publishing House.


(27)

Suragin.2004.. Kerangka teoretis Penelitian, Jakarta: Gramedia Pustaka.

Tampubolon, Nova Elpawati 2012 “Peranan Onang-onang Dalam Bunga Bondar Sipirok”.


(1)

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan kegunaan dari penelitian yang merupakan informasi dalam mengembangkan kegiatan penelitian selanjutnya. Maka penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :

1. Sebagai bahan masukan bagi penulis dalam menambah wawasan pengetahuan penelitian khususnya mengenai alat musik pipe organ pada masyarakat umum.

2. Sebagai salah satu motivasi untuk mengetahui sejarah dan keberadaan alat musik pipe organ pada ibadah gereja di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga medan.

3. Sebagai informasi atau masukan bagi penulis dalam menambah pengetahuan mengenai alat musik pipe organ pada ibadah di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan.

4. Sebagai bahan acuan dan perbandingan bagi penulis berikutnya yang berkaitan dengan topik penelitian ini.


(2)

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan pada sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Alat musik pipe organ adalah alat musik klasik yang merupakan salah satu alat musik yang masih digunakan pada ibadah di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan.

2. Jemaat Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan tidak banyak yang dapat memainkan alat musik pipe organ.

3. Pipe organ merupakan alat musik yang tergolong dalam jenis musik gabungan aerofon dan elektrofon yang dimana campuran antara sumber bunyi dari hembusan udara pada rongga dan sumber bunyi yang di bangkitkan oleh tenaga listrik. Dan dimainkan oleh satu orang pemusik yang di sebut organis.

4. Generasi muda khususnya jemaat Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan tidak banyak yang mengenal dan mengetahui mengenai alat musik pipe organ.

5. Keberadaan alat musik pipe organ dilestarikan karena semakin majunya teknologi modern yang mengahasilkan alat musik modern seperti keyboard gitar electrik dan semakin sulit menemukan alat musik klasik tersebut.


(3)

6. Alat musik pipe organ merupakan alat musik klasik dan mempunyai variasi suara yang digunakan jemaat Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan sebagai sarana komunikasi, ritual dan hiburan pada ibadah.


(4)

3

B. Saran

Dari beberapa kesimpulan hasil penelitian dan pembahasan, maka diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Diharapkan pada jemaat Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan yang mengenal dan mengetahui instrumen pipe organ supaya dapat memberikan sumbangsih pengetahuan tentang alat musik pipe organ Kepada generasi muda agar alat musik klasik ini dapat dipertahankan sesuai dengan perkembangan zaman.

2. Diharapkan kepada masyarakat atau jemaat Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan agar dapat mempertahankan alat musik pipe organ khususnya generasi muda.

3. Untuk mengatasi kendala-kendala yang menjadi masalah pada alat musik pipe organ.

4. Penulis berharap hasil penelitian ini bermanfaat dan dapat menjadi pedoman untuk peneliti berikutnya.


(5)

Daminto.2004. Kerangka Teoritis Penelitian. Jakarta: Gramedia Pustaka. Hadari.2004. Penelitian Kualitatif. Bandung: Gramedia Pustaka.

Hadeli. 2006. Metode Penelitian Kependidikan. Padang: Quantum Teaching. Leach, Maria. 2001. The new book of knowledge. New York: Glolier, Inc Lexy, J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Klots, Hans 1969. “ Organ Handbook, Inggris : Concordia Publishing.

Maryeani. 2005. Metode Penelitan Kebudayaan, Jakarta: Bumi Aksara.

Sibuea,Yose Helvin 2012.“Keberadaan Alat musik Gordang Sambilan pada

masyarakat Mandailing di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan

Tembung”. FBS Unimed.

Samosir, Iwan Bernando 2011.”pembentukan Dan Perkembangan Gereja Methodist Indonesia Di Pematang Siantar (1960-1985)”. USU: Fakultas Ilmu Sosial.

Simamora, Lindu 2011. “ Keberadaan Alat Musik Talatoit Gordang Sambilan

Pada Masayrakat Batak Toba Di Desa Tomok Kabupaten Samosir”. Skripsi,

FBS Unimed.

Sandra Henry 2010. “ Peranan Alat Musik Tradisional Gong Dalam Tarian

Sumazau Di Kampung Kebudayaan Monosopiad Penampang Sabah Malasia”.

Situs.2012.www. wikipedia.com ( Pipe Organ ) Situs.2012.www. wikipedia.com ( Musik Gereja ) Situs.2012.http://id.wikipedia.org/wiki/Gereja_Metodis

Situs.http://ilmugreen.blogspot.com/2012/06/pengertian-dan-jenis-jenis ibadah.Html

Sugiyono.2009. Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Alfabeta Sukardi. 2004. Metodologi Penelitian Kependidikan, Yogyakarta: Bumi Aksara. Supranto.2004. Metodologi Penelitian Kependidikan, Bandung: Publishing House.


(6)

Suragin.2004.. Kerangka teoretis Penelitian, Jakarta: Gramedia Pustaka.

Tampubolon, Nova Elpawati 2012 “Peranan Onang-onang Dalam Bunga Bondar Sipirok”.