T1 202009083 BAB III
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIANJenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi experimental), yaitu penelitian yang digunakan untuk mengungkap hubungan sebab – akibat dengan cara melibatkan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas eksperimen yaitu kelas yang diberikan perlakuan dengan mediakartu bilangan ARIF yaitu kelas 1-B. Kelas kontrol yaitu kelas yang tidak diberi perlakuan yaitu kelas 1-A, metode pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran konvensional.
B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN 1. Tempat
Penelitian ini dilakukan di SD N 3 Tuntang yang berada di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2012/2013. 2. Waktu
Pelaksanaan penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 3 Tuntang.Penelitian ini berlangsung dari Bulan Desember 2012 sampai April 2013 diawali dengan meminta ijin kepada Kepala Sekolah, melakukan wawancara kepada guru kelas 1-A dan 1-B kemudian melakukan penelitian di kelas 1-A dan 1-B. Jadwal penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1
Jadwal Penelitian Kelas Eksperimen
No Hari, Tanggal Waktu Kelas Eksperimen (IA)
1. Senin, 1 April2013
09.15 – 10.30 Penerapan konsep menjumlahan dua bilangan dengan teknik penjumlahan bersusun panjang 2. Selasa, 2 April
2013
09.15 – 10.30 Penerapan konsep menjumlah dua bilangan dengan teknik penjumlahan bersusun pendek 3. Rabu, 3 April
2013
09.15 – 10.30 Menyelesaikan soal cerita yang berhubungan dengan
penjumlahan 4. Kamis, 4 April
2013
(2)
Tabel 2
Jadwal Penelitian Kelas Kontrol
No Hari, Tanggal Waktu Kelas Kontrol (IB)
1. Selasa, 30 April2013
09.15 – 10.30 Penerapan konsep menjumlahan dua bilangan dengan teknik penjumlahan bersusun panjang 2. Rabu, 1 Mei
2013
09.15 – 10.30 Penerapan konsep menjumlah dua bilangan dengan teknik
penjumlahan bersusun pendek 3. Kamis, 2 Mei
2013
9.15 – 10.30 menyelesaikan soal cerita yang berhubungan dengan
penjumlahan 4. Jumat, 4 Mei
2013
09.15 – 10.30 Pemberian soal sebagai posttest
C. POPULASI DAN SAMPEL
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas 1 SD N 3 Tuntang tahun ajaran 2012/2013.Jumlah seluruh populasi sebanyak 53 siswa.Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling, yaitu seluruh populasi dijadikan sampel dalam penelitian.Kelas 1-A sebagai kelas eksperimen yang terdiri dari 24 siswa dan kelas 1-B sebagai kelas kontrol yang terdiri dari 29 siswa.
D. VARIABEL PENELITIAN
Penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu satu variabel bebas dan satu variabel terikat.Variabel bebas adalah suatu variabel yang menyebabkan atau menjadi sebab bagi berubahnya variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah penggunaan media kartu bilangan ARIF.
Variabel Terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar matematika.
E. DEFINISI OPERASIONAL
Variabel - variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah media kartu bilangan ARIF dan hasil belajar matematika.Hasil belajar adalah sebagai hasil yang telah dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan. Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.Hasil belajar
(3)
dapat dikatakan tuntas apabila telah memenuhi kriteria ketuntasan minimum yang ditetapkan oleh masing-masing guru mata pelajaran.
Mediakartu bilangan ARIF adalah pembelajaran yang dilakukan dengan cara mengubah bentuk simbolik menjadi bentuk numerik. Anak – anak Sekolah Dasar tingkat 1 lebih suka bermain dan tidak bisa duduk tenang di tempat duduknya, dengan media kartu bilangan ARIF siswa diberi kebebasan untuk mengotak-atik media kartu bilangan ARIF, sehingga siswa dapat menemukan sendiri konsep operasi penjumlahan.
F. DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini menggunakanpretest-posttest control desing. Desain ini terdapat dua kelas yaitu kelas yang diberikan perlakuan media kartu bilangan ARIF dengan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional.Kedua kelas dievaluasi untuk melihat perubahan yang terjadi terhadap pemahaman konsep operasi penjumlahan pada kelas yang mendapatkan perlakuan dengan kelas yang tidak mendapatkan perlakuan.Sebelum dilakukan penelitian diadakan Pretest dan setelah selesai penelitian kedua kelas tersebut diberi posttest. Hasil dari pretest dianalisis apakah kedua kelas memiliki nilai rata – rata yang sama dan hasil dari posttestdianalisis dengan statistik untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang diberikan. Desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3
Pretest-Posttest Control Desing
Keterangan: R = Responden
X = Perlakuan dengan metode bermain kartu bilangan ARIF O1 =Pretest kelas eksperimen
O3 =Pretest kelas Kontrol
O2 =Posttest siswa kelas eksperimen O4 =Posttest siswa kelas kontrol
R O1 X O2 R O3 O4
(4)
G. TEKNIK DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA 1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah.
a. Dokumentasi
Data yang diperoleh peneliti dari metode dokumentasi adalah tentang jumlah siswa kelas 1 SD N 3 Tuntang tahun ajaran 2012/2013, daftar nilai siswa serta foto selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
b. Tes
Metode tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan setelah pelaksanaan penelitian. Tes diberikan kepada dua kelas dengan instrumen tes yang sama. Jenis tes yang digunakan adalah tes objektif bentuk pilihan ganda yang telah diuji validitasnyadisekolah lain.
2. Instrumen Penelitian a. Instrumen Test
Instrumen tes dalam penelitian ini sebagai pretest dan posttest. Pretestyaitu butir soal yang digunakan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki nilai rata – rata yang sama sedangkan posttest yaitu butir soal yang digunakan untuk mendapatkan data pengaruh media kartu bilangan ARIF terhadap hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sebaran item tes dapat dilihat pada Tabel 4.
(5)
Table 4
Instrrumenpretest dan posttest
Instrumen tes (pretest) dan (posttest) mengunakan soal yang sama dan disusun berdasarkan kisi-kisi pada Tabel 4. Soal berjumlah 20 berupa pilihan ganda. Butir soal akan diujicobakan ke sekolah lain sebelum digunakan pada penelitian untuk mengetahui validitas dan reabilitas soal.
H. PENGUJIAN INSTRUMEN 1. Validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti, dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara NO KOMPETENSI
DASAR
MATERI INDIKATOR NO SOAL
JUMLAH
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Melakukan operasi
penjumlahan bilangan dua angka dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan bilangan dua angka
Penjumlahan bilangan sampai dua angka Menjumlahka n dua kelompok gambar
1, 2 2
2 Menjumlah
dua bilangan tanpa teknik menyimpan
6, 7, 8, 16, 17
5
3 Menjumlah
bilangan dengan satu kali teknik menyimpan (pengayaan)
3, 4, 5, 14, 15, 18, 19
7
4 Menyelesaika
n soal cerita yang
berhubungan dengan penjumlahan
9, 10, 11, 12, 13, 20
6
(6)
data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Untuk mengukur validitas, dapat digunakan rumus product moment atau pearson.
Kategori validitas :
a. alid jika r hitu g r tabel; b. tidak valid jika r hitung < r tabel.
r tabel dilihat dari tabel r product moment, de ga α = , . Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS.Hasil pengujian validitas dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5
Hasil Uji Coba Soal Pretest dan Soal Pretest
N o
Nilai r (Hitung)
rtabel Keterangan No Nilai r (Hitung)
rtabel Keterangan
1 0 0,324 Tidak Valid 11 0,676 0,324 Valid
2 0 0,324 Tidak Valid 12 0,275 0,324 Tidak Valid
3 0,412 0,324 Valid 13 0,686 0,324 Valid
4 0,399 0,324 Valid 14 0,608 0,324 Valid
5 0,747 0,324 Valid 15 0,348 0,324 Valid
6 0,747 0,324 Valid 16 0,592 0,324 Valid
7 0,603 0,324 Valid 17 0,322 0,324 Tidak Valid
8 0,588 0,324 Valid 18 0,420 0,324 Valid
9 0,522 0,324 Valid 19 0,448 0,324 Valid
10 0,747 0,324 Valid 20 0,517 0,324 Valid
Berdasarkan hasil analisis soal uji coba dengan rTabelsebesar 0,324, butir soal yang termasuk katagori valid adalah soal nomor 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 18, 19 dan 20, sedangkan butir soal yang tidak valid adalah soal nomor 1, 2, 12 dan 17.
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah keterpercayaan atau konsistensi hasil ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan pengukuran. Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Pengukuran reliabilitas menggunakan formula Spearman Brown.
(7)
Kategori koefisien reliabilitas menurut Guilford adalah sebagai berikut:
a. 0,80 <rxx , (reliabilitas sangat tinggi); b. 0,60 <rxx , (reliabilitas tinggi); c. 0,40 <rxx , (reliabilitas sedang); d. 0,20 <rxx , (reliabilitas rendah);
e. - , rxx , (reliabilitas sangat tidak rendah atau tidak reliabel).
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16.Hasil pengujian rabilitas dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6
Reliabilitas Soal Pretes dan Postest
Cronbach's
Alpha N of Items
.829 16
Berdasarkan perhitungan uji coba didapat rxx= 0,829, dengan taraf signifikan 5% . Karena 0,80<rxx , , aka dapat disi pulka bah a soal uji coba tersebut reliabel.
2. Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran suatu soal dinyatakan oleh suatu indeks yang dinamakan indeks kesukaran soal dan disimbolkan oleh huruf P. Indeks kesukaran soal merupakan rasio antara penjawab soal benar dan banyaknya penjawab soal.
Formalitas indeks kesukaran aitem adalah: P =
N
ni
ni = Banyaknya siswa yang menjawab aitem dengan benar N= Banyaknya siswa yang menjawab aitem
Menurut Nasution dan Zainul (2005), tingkat kesukaran butir soal dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu mudah, sedang, dan sukar.
a. , P , (tingkat kesukaran sukar) b. , < P , (tingkat kesukaran sedang) c. , < P , (tingkat kesukaran mudah)
Berdasarkan perhitungan tingkat kesukaran soal berikut klasifikasi tingkat kesukaran soal dari 20 soal pilihan ganda:
(8)
a. tingkat kesukaran sukar adalah butir soal nomor –;
b. tingkat kesukaran sedang adalah butir soal nomor 3, 8, 12, 14, 15, 18 dan 19;
c. tingkat kesukaran mudah adalah butir soal nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 13, 16, 17, 20.
3. Daya Beda Soal
Teknik untuk menentukan daya beda soal, terlebih dahulu mengurutkan skor seluruh peserta tes dari sekor teratas sampai sekor terbawah kemudian dibagi menjadi dua kelompok. Rumus yang digunakan adalah:
d =
R iR T iT
N n N n
Keterangan:
d = daya beda
NiT= Banyaknya penjawab aitem dengan benar dari kelompok tinggi
NT = Banyaknya penjawab dari kelompok tinggi
NiR = Banyaknya penjawab aitem dengan benar dari kelompok rendah
NR = Banyaknya penjawab dari kelompok rendah.
Menurut Ebel sebagaimana dikutip dalam Azwar (2011), kriteria daya beda dibagi menjadi empat, yaitu:
a. d , (jelek) b. , ˂ d , (cukup) c. , ˂ d , (baik)
Berdasarkan perhitungan tingkat kesukaran soal berikut klasifikasi tingkat kesukaran soal dari 20 soal pilihan ganda:
a. daya beda baik sekali adalah butir soal nomor 3, 4, 7, 8, 11, 14, 16,18 dan 20;
b. daya beda cukup adalah butir soal nomor 5, 6, 9, 10, 12, 13, 15 dan 19;
c. daya beda jelek adalah butir soal nomor 1,2 dan 17.
Berdasarkan hasil analisis validitas, reabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran, terlihat bahwa 15 soal butir soal dari 20 butir soal diujicobakan yang layak untuk dipakai yaitu soal nomor 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 18, 19 dan 20.Blue print akhir soal pretest dan posttest dapat dilihat pada Tabel 7.
(9)
Tabel 7
Blue Print Soal Pretest dan Posttest
No Kompetensi Dasar Indikator No Soal Total Valid
1 Melakukan operasi
penjumlahan bilangan dua
angka dan menyelesaikan
masalah yang berkaitan
dengan penjumlahan bilangan dua angka
Menjumlah dua
bilangan tanpa
teknik menyimpan
6, 7, 8, 16 4
Menjumlah dua
bilangan dengan satu kali teknik menyimpan
3, 4, 5, 14, 15, 18, 19
7
Menyelesaikan soal cerita yang berhubungan dengan penjumlahan
9, 10, 11, 13, 20
5
Total Valid 16
I. TEKNIK ANALISIS DATA
Dalam menganalisis variabel hasil belajar matematika maka dikategorikan kedalam tiga tingkatan, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Kategori tingkatan dengan menggunakan mean dan standar deviasi.
SD =
1
)
(
22
n n x x
Keterangan: SD = standar deviasi x = nilai responden n = jumlah responden =
Keterangan: = rata-rata x = nilai responden n = jumlah responden Rumus kategori tingkatan (Azwar, 2012)
X < ( - 1,0SD) rendah ( - , SD X < + 1,0SD) sedang
(10)
Data yang terkumpul dari hasil posttest dan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan pengujian perbedaan rata-rata. Pengujian dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas dan uji homogenitas., selanjutnya dilakukan uji banding dua sampel untuk menguji signifikansi perbedaan mean antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Analisis data menggunakan uji banding independent t test pada spss.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitasdapat mengetahui sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Apabila pengujian normal, maka hasil perhitungan statistik dapat digeneralisasi pada populasinya. Uji normalitas dilakukan dengan baik secara manual maupun menggunakan komputer program SPSS 16. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-smirnov, jika hasilnya <α =0,05 data dikataka tidak or al, da jika hasil ya >α= , aka data normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dimaksudkan untuk menguji bahwa setiap kelompok yang akan dibandingkan memiliki variansi yang sama, dengan demikian perbedaan yang terjadi dalam hipotesis benar-benar berasal dari perbedaan antara kelompok, bukan akibat dari perbedaan yang terjadi di dalam kelompok. Dalam penelitian ini yang digunakan untuk uji homogenitas adalah nilai hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan acuan segai berikut:
α , = berarti tidak ho oge ; α , = berarti ho oge . 3. Uji Perbedaan
Analisis tahap akhir dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian.Pengujian hipotesis penelitian menggunakan uji t untuk mengetahui perbedaan rata – rata, sehingga diketahui signifikansi perbedaan rata-rata dua kelompok sampel yang saling tidak berhubungan.Pengujian perbedaan rata-rata menggunakan uji t yang dilakukan dengan bantuan SPSS versi 16.00.Uji t ini dilakukan dengan membandingkan nilai thitungdengan ttabel pada tingkat alpha 5%. Jika
(11)
thitung>ttabel, maka H0 ditolak dan akan menerima H1 dan sebaliknya Sugiyono (2007: 96).
Hipotesis Statistik
H0 : µ1 = µ2 (tidak ada pengaruh media kartu bilangan ARIFterhadap hasil belajar matematika siswa kelas 1 SD Negeri 3 Tuntang.)
H1 : µ1≠ µ2 (ada pengaruh media kartu bilangan ARIF terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 1 SD Negeri 3 Tuntang.)
Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji banding independent t test dengan taraf signifikan 5%. Cara menguji hipotesis yaitu dengan melihat nilai signifikan, apabila nilai signifikan < 5% maka H0 ditolak yang artinya media kartu bilangan ARIFberpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 1 SD Negeri 3 Tuntang dan jika nilai signifikan > 5% maka H0 diterima yang artinya media kartu bilangan ARIF tidak berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 1 SD Negeri 3 Tuntang.
Jika uji prasarat yaitu uji normalitas tidak terpenuhi maka pengujian analisis dengan non parametikMann whitney.
(1)
data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Untuk mengukur validitas, dapat digunakan rumus product moment atau pearson.
Kategori validitas :
a. alid jika r hitu g r tabel; b. tidak valid jika r hitung < r tabel.
r tabel dilihat dari tabel r product moment, de ga α = , . Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS.Hasil pengujian validitas dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5
Hasil Uji Coba Soal Pretest dan Soal Pretest
N o
Nilai r (Hitung)
rtabel Keterangan No Nilai r (Hitung)
rtabel Keterangan
1 0 0,324 Tidak Valid 11 0,676 0,324 Valid
2 0 0,324 Tidak Valid 12 0,275 0,324 Tidak Valid
3 0,412 0,324 Valid 13 0,686 0,324 Valid
4 0,399 0,324 Valid 14 0,608 0,324 Valid
5 0,747 0,324 Valid 15 0,348 0,324 Valid
6 0,747 0,324 Valid 16 0,592 0,324 Valid
7 0,603 0,324 Valid 17 0,322 0,324 Tidak Valid
8 0,588 0,324 Valid 18 0,420 0,324 Valid
9 0,522 0,324 Valid 19 0,448 0,324 Valid
10 0,747 0,324 Valid 20 0,517 0,324 Valid
Berdasarkan hasil analisis soal uji coba dengan rTabelsebesar 0,324, butir soal yang termasuk katagori valid adalah soal nomor 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 18, 19 dan 20, sedangkan butir soal yang tidak valid adalah soal nomor 1, 2, 12 dan 17.
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah keterpercayaan atau konsistensi hasil ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan pengukuran. Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Pengukuran reliabilitas menggunakan formula Spearman Brown.
(2)
Kategori koefisien reliabilitas menurut Guilford adalah sebagai berikut:
a. 0,80 <rxx , (reliabilitas sangat tinggi); b. 0,60 <rxx , (reliabilitas tinggi); c. 0,40 <rxx , (reliabilitas sedang); d. 0,20 <rxx , (reliabilitas rendah);
e. - , rxx , (reliabilitas sangat tidak rendah atau tidak reliabel).
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16.Hasil pengujian rabilitas dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6
Reliabilitas Soal Pretes dan Postest
Cronbach's
Alpha N of Items
.829 16
Berdasarkan perhitungan uji coba didapat rxx= 0,829, dengan taraf signifikan 5% . Karena 0,80<rxx , , aka dapat disi pulka bah a soal uji coba tersebut reliabel.
2. Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran suatu soal dinyatakan oleh suatu indeks yang dinamakan indeks kesukaran soal dan disimbolkan oleh huruf P. Indeks kesukaran soal merupakan rasio antara penjawab soal benar dan banyaknya penjawab soal.
Formalitas indeks kesukaran aitem adalah: P =
N
ni
ni = Banyaknya siswa yang menjawab aitem dengan benar
N= Banyaknya siswa yang menjawab aitem
Menurut Nasution dan Zainul (2005), tingkat kesukaran butir soal dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu mudah, sedang, dan sukar.
a. , P , (tingkat kesukaran sukar) b. , < P , (tingkat kesukaran sedang) c. , < P , (tingkat kesukaran mudah)
Berdasarkan perhitungan tingkat kesukaran soal berikut klasifikasi tingkat kesukaran soal dari 20 soal pilihan ganda:
(3)
a. tingkat kesukaran sukar adalah butir soal nomor –;
b. tingkat kesukaran sedang adalah butir soal nomor 3, 8, 12, 14, 15, 18 dan 19;
c. tingkat kesukaran mudah adalah butir soal nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 13, 16, 17, 20.
3. Daya Beda Soal
Teknik untuk menentukan daya beda soal, terlebih dahulu mengurutkan skor seluruh peserta tes dari sekor teratas sampai sekor terbawah kemudian dibagi menjadi dua kelompok. Rumus yang digunakan adalah:
d =
R iR T iT
N n N n
Keterangan:d = daya beda
NiT= Banyaknya penjawab aitem dengan benar dari kelompok tinggi
NT = Banyaknya penjawab dari kelompok tinggi
NiR = Banyaknya penjawab aitem dengan benar dari kelompok rendah
NR = Banyaknya penjawab dari kelompok rendah.
Menurut Ebel sebagaimana dikutip dalam Azwar (2011), kriteria daya beda dibagi menjadi empat, yaitu:
a. d , (jelek) b. , ˂ d , (cukup) c. , ˂ d , (baik)
Berdasarkan perhitungan tingkat kesukaran soal berikut klasifikasi tingkat kesukaran soal dari 20 soal pilihan ganda:
a. daya beda baik sekali adalah butir soal nomor 3, 4, 7, 8, 11, 14, 16,18 dan 20;
b. daya beda cukup adalah butir soal nomor 5, 6, 9, 10, 12, 13, 15 dan 19;
c. daya beda jelek adalah butir soal nomor 1,2 dan 17.
Berdasarkan hasil analisis validitas, reabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran, terlihat bahwa 15 soal butir soal dari 20 butir soal diujicobakan yang layak untuk dipakai yaitu soal nomor 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 18, 19 dan 20.Blue print akhir soal pretest dan posttest dapat dilihat pada Tabel 7.
(4)
Tabel 7
Blue Print Soal Pretest dan Posttest
No Kompetensi Dasar Indikator No Soal Total Valid
1 Melakukan operasi
penjumlahan bilangan dua
angka dan menyelesaikan
masalah yang berkaitan
dengan penjumlahan bilangan dua angka
Menjumlah dua
bilangan tanpa
teknik menyimpan
6, 7, 8, 16 4
Menjumlah dua
bilangan dengan satu kali teknik menyimpan
3, 4, 5, 14, 15, 18, 19
7
Menyelesaikan soal cerita yang berhubungan dengan penjumlahan
9, 10, 11, 13, 20
5
Total Valid 16
I. TEKNIK ANALISIS DATA
Dalam menganalisis variabel hasil belajar matematika maka dikategorikan kedalam tiga tingkatan, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Kategori tingkatan dengan menggunakan mean dan standar deviasi.
SD =
1
)
(
2 2
n n x xKeterangan: SD = standar deviasi x = nilai responden n = jumlah responden =
Keterangan: = rata-rata x = nilai responden n = jumlah responden Rumus kategori tingkatan (Azwar, 2012)
X < ( - 1,0SD) rendah ( - , SD X < + 1,0SD) sedang ( + , SD X tinggi
(5)
Data yang terkumpul dari hasil posttest dan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan pengujian perbedaan rata-rata. Pengujian dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas dan uji homogenitas., selanjutnya dilakukan uji banding dua sampel untuk menguji signifikansi perbedaan mean antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Analisis data menggunakan uji banding independent t test pada spss.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitasdapat mengetahui sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Apabila pengujian normal, maka hasil perhitungan statistik dapat digeneralisasi pada populasinya. Uji normalitas dilakukan dengan baik secara manual maupun menggunakan komputer program SPSS 16. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-smirnov, jika hasilnya <α =0,05 data dikataka tidak or al, da jika hasil ya >α= , aka data normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dimaksudkan untuk menguji bahwa setiap kelompok yang akan dibandingkan memiliki variansi yang sama, dengan demikian perbedaan yang terjadi dalam hipotesis benar-benar berasal dari perbedaan antara kelompok, bukan akibat dari perbedaan yang terjadi di dalam kelompok. Dalam penelitian ini yang digunakan untuk uji homogenitas adalah nilai hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan acuan segai berikut:
α , = berarti tidak ho oge ; α , = berarti ho oge . 3. Uji Perbedaan
Analisis tahap akhir dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian.Pengujian hipotesis penelitian menggunakan uji t untuk mengetahui perbedaan rata – rata, sehingga diketahui signifikansi perbedaan rata-rata dua kelompok sampel yang saling tidak berhubungan.Pengujian perbedaan rata-rata menggunakan uji t yang dilakukan dengan bantuan SPSS versi 16.00.Uji t ini dilakukan dengan membandingkan nilai thitungdengan ttabel pada tingkat alpha 5%. Jika
(6)
thitung>ttabel, maka H0 ditolak dan akan menerima H1 dan sebaliknya Sugiyono (2007: 96).
Hipotesis Statistik
H0 : µ1 = µ2 (tidak ada pengaruh media kartu bilangan ARIFterhadap hasil belajar matematika siswa kelas 1 SD Negeri 3 Tuntang.)
H1 : µ1 ≠ µ2 (ada pengaruh media kartu bilangan ARIF terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 1 SD Negeri 3 Tuntang.)
Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji banding independent t test dengan taraf signifikan 5%. Cara menguji hipotesis yaitu dengan melihat nilai signifikan, apabila nilai signifikan < 5% maka H0 ditolak yang artinya media kartu bilangan ARIFberpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 1 SD Negeri 3 Tuntang dan jika nilai signifikan > 5% maka H0 diterima yang artinya media kartu bilangan ARIF tidak berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 1 SD Negeri 3 Tuntang.
Jika uji prasarat yaitu uji normalitas tidak terpenuhi maka pengujian analisis dengan non parametikMann whitney.