PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, PERSEPSI TENTANG KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMP KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG.
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, PERSEPSI TENTANG KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH,
DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN TANJUNG MORAWA
KABUPATEN DELI SERDANG T E S I S
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh :
RIDARNI YANTI
NIM. 8136132045
PRODI ADMINISTASI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2 0 1 5
(2)
(3)
(4)
(5)
i
ABSTRACT
Ridarni Yanti. NIM. 8136132045. The Effect of Organizational Culture, Perception About Transformational Leadership Principal and Work Motivation to Teacher Performance in SMP Tanjung Morawa District of Deli Serdang. Thesis. Graduate Program, State University of Medan.
A teacher is required to have a good competence to carry out all duties begin learning plan, the implementation of learning to integrated learning evaluation. Without the ability to do it, learning will not run properly resulting in poor quality of learning and becoming qualified. This study aims to determine: (1) the effect of organizational culture on work motivation; (2) the effect of perception of transformational leadership principals on work motivation; (3) the effect of organizational culture on productive teacher performance; (4) the effect of perception of transformational leadership principals on teacher performance productive; and (5) the effect of the performance of teachers' motivation to work productively. Subjects were junior high school teachers Tanjung Morawa District of Deli Serdang district with a total sample of 152 people. Sampling was done by simple random sampling proportionate. The research method is the path analysis aimed to test the theory and obtain information about the research. Based on hypothesis testing concluded: (1) the effect of organizational culture on work motivation with tcount > ttable (3.114 > 1.645); (2) the effect of the perception of transformational leadership principals on work motivation with tcount> ttable(2.863 > 1.645); (3) the effect of organizational culture on productive teacher performance with tcount > ttable (2.466 > 1.645); (4) the effect of the perception of transformational leadership principals on teacher performance productively with tcount > ttable (2.370 > 1.645); and (5) the effect of the performance of teachers’ motivation to work productively with tcount > ttable (6.205 > 1.645). Results of the study describe the organization’s culture, the perception of transformational leadership principals, and teachers’ work motivation effect performance of 33.7% and the remainder other specified circumstances. It is hoped the research results can be used to improve the performance of teachers to take into account organizational culture, the perception of transformational leadership principals, and motivation in achieving the goals of education in schools.
(6)
ABSTRAK
Ridarni Yanti. NIM. 8136132045. Pengaruh Budaya Organisasi, Persepsi Tentang Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah, dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru SMP Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Untuk dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan baik, seorang guru memerlukan dukungan dari kepala sekolah dan rekan kerja yang ada di lingkungan sekolah. Terkait hal ini, maka dilakukan penelitian yang bertujuan mengetahui: (1) pengaruh langsung budaya organisasi terhadap motivasi kerja; (2) pengaruh langsung persepsi tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap motivasi kerja; (3) pengaruh langsung budaya organisasi terhadap kinerja guru produktif; (4) pengaruh langsung persepsi tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap kinerja guru produktif; dan (5) pengaruh langsung motivasi kerja terhadap kinerja guru produktif. Subjek penelitian adalah guru SMP Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang dengan jumlah sampel sebanyak 152 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan proportionate simple random sampling. Metode penelitian bersifat analisis jalur yang bertujuan untuk menguji teori dan memperoleh informasi tentang penelitian. Berdasarkan pengujian hipotesis disimpulkan: (1) terdapat pengaruh langsung budaya organisasi terhadap motivasi kerja dengan thitung > ttabel (3,114 > 1,645); (2) terdapat pengaruh langsung persepsi tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap motivasi kerja dengan thitung > ttabel (2,863 > 1,645); (3) terdapat pengaruh langsung budaya organisasi terhadap kinerja guru produktif dengan thitung > ttabel(2,466 > 1,645); (4) terdapat pengaruh langsung persepsi tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap kinerja guru produktif dengan thitung > ttabel (2,370 > 1,645); dan (5) terdapat pengaruh langsung motivasi kerja terhadap kinerja guru produktif dengan thitung > ttabel (6,205 > 1,645). Hasil penelitian menggambarkan budaya organisasi, persepsi tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah, dan motivasi kerja mempengaruhi kinerja guru sebesar 33,7% dan sisanya ditentukan keadaan lain. Dengan demikian diharapkan hasil penelitian dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja guru dengan memperhatikan faktor budaya organisasi, persepsi tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah, dan motivasi kerja dalam pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.
(7)
iii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulilah kehadirat Allah SWT, berkat limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. Tesis ini di buat untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Magister Pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini dapat diselesaikan berkat bantuan, masukan-masukan serta saran dari berbagai pihak baik secara moril maupun materil. Kiranya bantuan, masukan-masukan serta saran yang diberikan akan dibalas Allah SWT dengan kebajikan yang berlipat ganda.
Rasa terima kasih tiada terhingga penulis ungkapkan kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta seluruh staff yang memberikan fasilitas belajar ketika penulis dalam studi,
2. Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta staf yang banyak memberikan kontribusi dalam penyelesaian studi penulis,
3. Dr. Darwin, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta staf yang banyak memberikan kontribusi dalam penyelesaian studi penulis,
4. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Pd., selaku Pembimbing I yang telah banyak memotivasi dan masukan bagi penulis untuk penyelesaian tesis ini,
5. Prof. Dr. Yusnadi, M.Pd. selaku Pembimbing II yang telah banyak memotivasi dan masukan bagi penulis untuk penyelesaian tesis ini,
6. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., Dr. Arif Rahman, M.Pd., Dr. Darwin, M.Pd., sebagai narasumber, yang begitu banyak memberikan arahan dan masukan dalam rangka menyelesaikan tesis ini dengan sebaik-baiknya.
(8)
7. Dra. Wastiana Harahap selaku Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Deli Serdang beserta seluruh staff yang memberikan fasilitas belajar ketika penulis dalam pengumpulan dan pelaksanaan penelitian,
8. Elfian Lubis, S.Pd., Yusnedi Tarigan, S.Pd., Jumakir, S.Pd., M.Pd., Budi Siswoyo, S.Pd., Surati, S.Pd., selaku kepala SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang beserta seluruh staff yang memberikan fasilitas belajar ketika penulis dalam pengumpulan dan pelaksanaan penelitian,
9. Seluruh teman angkatan XXIII/B Prodi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang senantiasa dalam suka dan duka terus bekerja sama dengan penulis dalam menyelesaikan studi,
10. Ayahanda Alm. Dading S., dan Ibunda Hj Syamsani serta mertua Alm. Sonorejo dan Almh. Rukiem, sosok yang memberikan teladan, seluruh abanganda dan kakanda serta adinda yang senantiasa memberikan motivasi serta do’a dalam menyelesaikan studi penulis.
Akhirnya buat suami tercinta Jumakir, S.Pd., M.Pd., dan ananda Imam Fadhillah Oktafyan, Febi Ayu Rohmanda, dan Fehmi Ayu Rohmanda, dalam suasana bagaimanapun kalian terus memberikan yang terbaik pada penulis, tesis ini merupakan wujud dari bakti kalian kepada penulis. Terima kasih yang tiada terhingga dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan ridho atas apa yang telah dan akan kita kerjakan. Amin.
Medan, Agustus 2015 Penulis,
Ridarni Yanti NIM. 8136132045
(9)
v
DAFTAR ISI
Hal.
ABSTRACT... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI... v
DAFTAR TABEL... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I. PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Identifikasi Masalah... 10
C. Pembatasan Masalah ... 11
D. Perumusan Masalah ... 12
E. Tujuan Penelitian ... 12
F. Manfaat Penelitian ... 13
BAB II. KERANGKA TEORETIS, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 15
A. Kerangka Teoretis... 15
1. Kinerja Guru... 15
2. Persepsi Tentang Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah... 28
3. Budaya Organisasi ... 37
4. Motivasi Kerja... 48
B. Penelitian yang Relevan ... 54
C. Kerangka Berpikir... 57
1. Pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi kerja ... 57
2. Pengaruh persepsi tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap motivasi kerja... 58
3. Pengaruh budaya organisasi terhadap Kinerja guru... 59
4. Pengaruh persepsi tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap kinerja guru... 60
5. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru... 61
D. Hipotesis Penelitian... 62
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN... 64
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 64
B. Metode Penelitian... 64
C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 65
D. Teknik dan Instrumen Penelitian ... 68
F. Teknik Analisis Data Penelitian... 77
(10)
BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 87
A. Deskripsi Data... 87
B. Uji Persyaratan Analisis... 95
C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan... 107
D. Pembahasan Hasil... 112
E. Keterbatasan Penelitian... 122
BAB V . SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN... 124
A. Simpulan... 119
B. Implikasi... 125
C. Saran... 128
DAFTAR PUSTAKA ... 132 LAMPIRAN
(11)
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Uraian Hal.
2.1 Kompetensi Guru Kelas/Guru Mata Pelajaran ... 22
3.1 Distribusi Populasi Penelitian... 66
3.2 Distribusi Sampel Penelitian... 68
3.3 Instrumen Penilaian Kinerja Guru ... 70
3.4 Kisi-Kisi Instrumen Variabel Budaya Organisasi... 71
3.5 Kisi-Kisi Instrumen Variabel Persepsi Tentang Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah ... 73
3.6 Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Kerja... 74
4.1 Ringkasan Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif... 87
4.2 Distribusi Frekuensi Skor Data Variabel Budaya Organisasi... 88
4.3 Tingkat Kecenderungan Data Budaya Organisasi ... 89
4.4 Distribusi Frekuensi Skor Data Persepsi Tentang Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah ... 90
4.5 Tingkat Kecenderungan Data Persepsi Tentang Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah ... 91
4.6 Distribusi Frekuensi Skor Data Motivasi Kerja... 92
4.7 Tingkat Kecenderungan Data Motivasi Kerja ... 93
4.8 Distribusi Frekuensi Skor Data Kinerja Guru... 94
4.9 Tingkat Kecenderungan Data Kinerja Guru ... 95
4.10 Ringkasan Hasil Analisis Normalitas Data Penelitian... 96
4.11 Ringkasan ANAVA Persamaan Regresi X3atas X1... 98
4.12 Ringkasan ANAVA Persamaan Regresi X3atas X2... 99
4.13 Ringkasan ANAVA Persamaan Regresi X4atas X1... 101
4.14 Ringkasan ANAVA Persamaan Regresi X4atas X2... 102
4.15 Ringkasan ANAVA Persamaan Regresi X4atas X3... 104
4.16 Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Data... 106
4.17 Korelasi Antar Variabel Penelitian ... 107
(12)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Uraian Hal.
2.1 Diagram Kinerja Menurut Teori Colquitt... 16
3.1 Paradigma Penelitian ... 65
3.2 Penentuan Jumlah Sampel ... 67
4.1 Histogram Skor Variabel Budaya Organisasi ... 89
4.2 Histogram Skor Variabel Persepsi Tentang Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah ... 91
4.3 Histogram Skor Variabel Motivasi Kerja ... 93
4.4 Histogram Skor Variabel Kinerja Guru ... 94
4.5 Grafik Linier Sederhana X3atas X1... 99
4.6 Grafik Linier Sederhana X3atas X2... 100
4.7 Grafik Linier Sederhana X4atas X1... 102
4.8 Grafik Linier Sederhana X4atas X2... 103
4.9 Grafik Linier Sederhana X4atas X3... 105
(13)
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Uraian Hal.
1. Instrumen Penelitian... 136
2. Sebaran Uji Coba Angket Budaya Organisasi ... 157
3. Perhitungan Validitas Angket Budaya Organisasi... 158
4. Perhitungan Reliabilitas Angket Budaya Organisasi ... 160
5. Sebaran Uji Coba Angket Persepsi Tentang Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah ... 162
6. Perhitungan Validitas Angket Persepsi Tentang Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah ... 163
7. Perhitungan Reliabilitas Angket Persepsi tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah ... 165
8. Sebaran Uji Coba Angket Motivasi Kerja... 168
9. Perhitungan Validitas Angket Motivasi Kerja ... 169
10. Perhitungan Reliabilitas Angket Motivasi Kerja ... 171
11. Data Pokok Penelitian ... 173
12. Distribusi Frekuensi Variabel Penelitian ... 177
13. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian... 184
14. Uji Linieritas dan Keberartian Persamaan Regresi Sederhana... 186
15. Uji Normalitas... 206
16. Uji Homogenitas ... 237
17. Perhitungan Korelasi Antar Variabel ... 253
18. Perhitungan Analisis Jalur... 259
19. Pengujian Model Jalur... 265
(14)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia dengan laju pembangunannya masih menghadapi masalah pendidikan yang berat, terutama berkaitan dengan kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. Pendidikan merupakan unsur terpenting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Tidak ada satu bangsa atau negara yang bisa maju tanpa terlebih dahulu memajukan dunia pendidikan. Kemajuan dunia pendidikan akan berdampak positif dalam upaya peningkatan sumber daya manusia. Mulyasa (2011:3) mengemukakan:
Pengaruh pendidikan dapat dilihat dan dirasakan secara langsung dalam perkembangan serta kehidupan masyarakat, kehidupan kelompok, dan kehidupan setiap individu. Pendidikan berurusan langsung dengan pembentukan manusianya. Pendidikan menentukan model manusia yang akan dihasilkannya.
Dari uraian di atas, dapat ditarik benang merah bahwa salah satu upaya meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia pendidiknya, dalam hal ini guru. Dengan demikian, maka guru sebagai tenaga pengajar dalam satu lembaga pendidikan perlu meningkatkan kinerja guru supaya tidak berakibat pada menurunnya kualitas sekolah, serta rendahnya hasil belajar siswa, yang pada akhirnya akan
(15)
2
bermuara pula pada rendahnya kualitas pendidikan khususnya di Kabupaten Deli Serdang dan di Indonesia umumnya.
Pendidikan berkualitas akan terwujud jika proses belajar mengajar di kelas berlangsung dengan baik, dalam arti guru yang melaksanakan proses belajar mengajar telah melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran sampai evaluasi pembelajaran secara bermutu dan terpadu. Akan tetapi guru yang berkualitas masih jauh dari harapan masyarakat. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPMP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Syawal Gultom menyatakan: “Uji kompetensi guru bertujuan untuk pemetaan kompetensi dan sebagai titik awal penilaian kinerja guru. Secara nasional, rata-rata kompetensi guru TK 58,87, SD 36,86%, SMP 46,15, SMA 51,35, SMK 50,02, dan pengawas 32,58” (Koran Kompas, Kamis 26 Juli 2012 halaman 12). Dari data ini, dapat disimpulkan bahwa kinerja guru belum optimal baik guru bersertifikat maupun yang belum bersertifikat. Hal ini membuktikan persoalan kinerja guru tetap harus mendapat perhatian yang serius dari pemerintah baik daerah maupun nasional.
Berdasarkan informasi dari pengawas SMP Kabupaten Deli Serdang, diperoleh informasi tentang kinerja guru SMP Kabupaten Deli Serdang. Beberapa informasi itu merujuk kepada kurangnya kinerja guru di sekolah, di antaranya: (1) Masih banyak guru yang belum dapat menciptakan kondisi belajar yang baik di dalam kelas, sehingga siswa terlihat kurang aktif dalam pembelajaran. Dari 35 guru yang diamati, pengawas melihat bahwa hanya 10
(16)
3
orang guru yang mampu membangun kondisi belajar yang kondusif/ mendukung pembelajaran di kelas, selebihnya langsung memberikan materi tanpa menciptakan kondisi belajar yang mendukung pembelajaran; (2) Banyak guru hanya menggunakan metode ceramah dan mencatat di depan kelas. Dari 35 orang yang diamati hanya 17 yang terlihat melakukan metode bervariasi serta mengajak siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran di kelas; (3) Hampir tidak ada dari 35 orang guru yang melakukan umpan balik terhadap hasil tugas rumah siswa. Guru hanya memeriksa lalu memberikan nilai tanpa bertanya dan menjelaskan kelemahan siswa dalam menyelesaikan tugas rumahnya.
Beberapa guru SMP di Kabupaten Deli Serdang yang diwawancarai peneliti memberikan alasan yang membuat mereka malas bekerja baik, seperti: suasana lingkungan kerja yang tidak kondusif seperti teman yang tidak saling mendukung, kebijakan pimpinan yang kurang mendukung, serta siswa yang tingkah lakunya menjengkelkan. Di lain pihak ada dari mereka yang sudah tidak termotivasi lagi untuk bekerja lebih baik dari saat sekarang, menurun semangatnya dalam mengajar, merasa bosan, jenuh dengan pekerjaan yang disebabkan budaya organisasi di sekolah yang kurang berpihak pada kinerja guru. Kondisi ini mengindikasikan guru tidak bekerja dengan baik di sekolah.
Peraturan Menteri Pendidikan No 16 tahun 2007 tentang kualifikasi dan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan, seorang guru dituntut memiliki kompetensi yang baik untuk dapat melaksanakan seluruh tugas-tugasnya terutama dalam pelaksanaan proses pembelajaran di kelas. Suryadi (2001:42)
(17)
4
mengungkapkan guru bermutu harus mempunyai: (1) kemampuan profesional; (2) upaya profesional; (3) waktu yang tercurah untuk kegiatan profesional; dan (4) akuntabilitas. Peran serta guru dalam pendidikan sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Pasal 1 bahwa: “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.
Sehubungan dengan hal di atas, perlu dilakukan perbaikan dalam upaya meningkatkan kinerja guru di sekolah. Salah satunya dengan mengkaji berbagai faktor yang dimungkinkan mempengaruhi kinerja guru di sekolah. Banyak teori yang mengkaji tentang kinerja, salah satunya teori yang dikemukakan oleh Colquitt, dkk (2009:8):
A number of factors affect performance and commitment, including individual mechanisms (job satisfaction, stress, motivation, trust, justice and etics, learning and decision making), individual characteristics (personality and cultures values, ability), group mechanisms (team characteristics, team processes, leader power and influence, leader style and behaviours), and organizational mechanisms (organizational structure, organizational culture).
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sejumlah faktor yang mempengaruhi kinerja adalah mekanisme individual (motivasi kerja, stres, motivasi, kepercayaan, keadilan dan etika, pembelajaran dan pengambilan keputusan); karakteristik individu (kepribadian dan nilai-nilai budaya, kemampuan); kelompok mekanisme (tim karakteristik, tim proses, kekuasaaan dan pengaruh pemimpin, persepsi tentang kepemimpinan dan perilaku); dan
(18)
5
mekanisme organisasi (struktur organisasi, iklim kerja). Didasarkan pada teori ini, kinerja (job performance) dapat ditentukan oleh faktor motivasi (motivation). Selain motivasi kerja guru, salah satu faktor penting dalam peningkatan kinerja guru adalah kepemimpinan transformasional kepala sekolah serta budaya organisasi yang berlangsung di dalam organisasi.
Dalam melaksanakan tugasnya di sekolah, guru selalu berinteraksi dengan seluruh civitas sekolah. Sudah menjadi pemandangan umum guru harus mengikut tradisi yang ada di sekolah, baik dalam bergaul maupun bekerja (mengajar di kelas). Dalam hubungan antara manusia, budaya organisasi sangat berpengaruh, baik antar pemimpin dengan bawahan, dan antara sesama bawahan, bila budaya organisasi yang berlangsung tidak baik, maka kinerja guru yang dihasilkan tidak akan baik. Ketidakbaikan ini akan dapat menyebabkan seluruh komponen sekolah tidak akan menjalankan fungsinya dengan benar, sehingga tujuan sekolah tidak tercapai secara maksimal.
Informasi yang diberikan pengawas SMP sehubungan dengan kondisi ini, banyak kelalaian yang dikerjakan guru (seperti: terus berbicara dengan rekan guru walaupun waktu sudah masuk, mampir sebentar di kantin sekolah saat mengajar, berbicara dengan guru lain di luar kelas) sudah menjadi budaya sekolah tersebut. Hal ini mengindikasikan kinerja guru sulit untuk dimaksimalkan bila budaya di sekolah tersebut tidak mendukung atau mencerminkan sebagai organisasi tempat belajar. Hasil penelitian yang dilakukan Brahmasari dan Paniel (2009) dan Widodo (2011) mengemukakan bahwa budaya organisasi mempengaruhi kinerja guru. Dengan demikian
(19)
6
budaya organisasi dapat meningkatkan kinerja guru di sekolah. McShane, Von, dan Mary (2008:460) mengatakan budaya organisasi yang kuat memiliki potensi meningkatkan kinerja, dan sebaliknya bila budaya organisasinya lemah mengakibatkan kinerja menurun.
Selain budaya organisasi, faktor yang lain yang mempengaruhi kinerja guru adalah kepemimpinan transformasional kepala sekolah. Umam (2012:295) mengemukakan kepemimpinan transformasional semakin dirasakan penting untuk diterapkan pada era saat ini karena dapat memberikan kontribusi nyata dalam hal: (1) memberikan stimulan kepada bawahan maupun kolega untuk memandang pekerjaan dari perspektif yang baru; (2) menumbuhkan kepedulian terhadap visi dan misi dari tim kerja dan organisasi; (3) mengembangkan kolega dan bawahan agar memiliki kemampuan dan potensi yang lebih tinggi; (4) memotivasi kolega dan bawahan untuk melakukan suatu hal secara berbeda dari biasanya; (5) memberikan harapan-harapan yang lebih menantang; dan (6) mendorong pencapaian kinerja organisasi yang lebih tinggi. Pemimpin harus bisa memberi spirit dan contoh untuk senantiasa meningkatkan kualitas diri, visi akan bermakna bila ditransformasi kedalam misi, program, tujuan, sasaran, kriteria keberhasilan yang jelas, yang perlu dilakukan pemimpin adalah menciptakan iklim yang mengedepankan hubungan antara anggota organisasi dan memberdayakannya secara solid, pemimpin diminta menjadi model dan memotivator dalam menciptakan iklim pada organisasi.
(20)
7
Kepala sekolah harus bersikap transformatif dan menghargai ide-ide baru, cara baru, praktek-praktek guru dalam proses belajar mengajar di sekolah. Menurut Bass dalam Sunarto (2004:6) istilah kepemimpinan tranformasional adalah proses mempengaruhi secara transformasional, kepemimpinan ini juga didefinisikan sebagai kepemimpinan yang membutuhkan tindakan memotivasi para bawahan agar bekerja demi sasaran-sasaran tingkat tinggi yang dianggap melampaui kepentingan pribadinya.
Yildiz dalam Danim dan Suparno (2009:94) menyatakan kepemimpinan transformasional membantu kepala sekolah untuk membingkai sikap guru untuk mengubah sekolah menjadi sekolah yang baik, sikap pemimpin transformasional memotivasi dan menginspirasi orang di sekitar mereka. Pemimpin sebagai orang khusus yang bertindak sebagai motivator yang mencoba untuk mengembangkan potensi guru dalam bekerja. Akhirnya, kepala sekolah yang menunjukkan karakteristik utama kepemimpinan transformasional memiliki efek pada kepuasan antara guru dan kinerja guru yang lebih baik di sekolah. Perilaku kepemimpinan transformasional memberikan pengaruh kepada kinerja guru, dengan memberikan motivasi kepada guru dapat membantu guru dalam menyelesaikan tugas di sekolah.
Implementasi kepemimpinan transformasional akan mempermudah usaha kepala sekolah melakukan percepatan pertumbuhan kapasitas guru dalam mengembangkan diri, bekerja lebih cerdas bahkan lebih keras untuk mewujudkan reformasi sekolah yang lebih baik. Kepemimpinan transformasional kepala sekolah dapat berperan sebagai jembatan yang
(21)
8
menghubungkan berbagai keputusan tanpa ada pihak yang merasa dirugikan di sekolah, seperti halnya organisasi lainnya yang rawan terhadap komflik, baik komflik individu maupun kelompok yang ditimbulkan kerena perbedaan persepsi, cara pandang dan kepentingan yang dapat merusak pencapaian tujuan lembaga.
Navickaitė (2010:142) menyatakan kepemimpinan transformasional sangat penting bagi kepala sekolah yang ingin mencapai keberhasilan dan keefektifan sekolah, terutama ketika menentukan arah sekolah, menciptakan komunitas sekolah yang kompak dan solid, membangun hubungan diantara semua anggota komunitas sekolah. Tujuan dari penelitian ini untuk menyelidiki kepemimpinan transformasional kepala sekolah. Dalam konteks penelitian ini, hasil menunjukkan bahwa kepala sekolah yang menerapkan kepemimpinan transformasional selama kepemimpinannya dan implementasinya dapat membangkitkan kinerja guru, antara lain:(1) mengungkapkan tekad pribadi guru untuk menerapkan perubahan; (2) mengungkapkan kekhawatiran guru untuk pengembangan profesional guru; (3) menunjukkan dukungan untuk nilai sekolah dan komunitas sekolah yang bermutu; dan (4) mendorong guru untuk berhasil dalam mendidik siswa dengan pola kepemimpinan transformasional yang diterapkan kepala sekolah.
Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional yang diterapkan kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru, dengan kepemimpinan transformasional yang diterapkan kepala sekolah akan memciptakan budaya organisasi yang baik di sekolah dan dapat
(22)
9
membentuk tim kerja yang kompak dan solid. Dengan demikian hasil penelitian ini kemungkinan dapat terjadi di dunia pendidikan di Indonesia, jika kepala sekolah dapat menerapkan kepemimpinan yang benar, khususnya tentang kepemimpinan transformasional yang diterapkan oleh kepala sekolah pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri.
Selain faktor budaya organisasi dan kepemimpinan transformasional kepala sekolah, faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja guru adalah motivasi kerja. Motivasi seorang guru akan terwujud pada perilaku yang diarahkan pada pencapaian tujuannya dalam bekerja. Keinginan guru untuk bekerja dengan baik di sekolah memberikan pencapaian hasil kerja yang maksimal. Pada beberapa SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa, peneliti menemukan kenyataan bahwa guru masih sering berkumpul di ruang guru saat pelajaran masih berlangsung. Kebiasaan ini dibenarkan beberapa PKS Kurikulum yang menyatakan bahwa guru berkumpul setelah memberikan bahan catatan di kelas, ketika ditegur guru beralasan mencari bahan yang tertinggal di meja kerjanya. Hal lain yang diinformasikan kepada peneliti, guru kurang bersemangat dalam mengajar, baik guru PNS maupun honorer dikarenakan beberapa hal, seperti: fasilitas belajar yang masih terbatas, tidak ada teguran bagi guru yang malas, dan sebagainya. Hasil penelitian Samson (2006) dan Siwantara (2009) menyatakan bahwa motivasi kerja mempengaruhi kinerja seseorang.
Hasil penelitian Prasetyo dan Wahyuddin (2010:67) mengungkapkan ada hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja. Penelitian yang dilakukan
(23)
10
Kurnain (2006:84) bahwa kinerja dapat dipengaruhi oleh motivasi kerja erat kaitannya dengan kemampuan seseorang dalam menyesuaikan diri yang berangkat dari visi atas berbagai harapan akan keberhasilan usaha dan masa depan yang lebih baik. Siagian (2002:255), menyatakan yang diinginkan seseorang dari pekerjaannya pada umumnya adalah sesuatu yang mempunyai arti penting bagi dirinya sendiri dan bagi instansi. Dengan kata lain, orang yang bekerja di tempat kerja yang menyenangkan dan terisi dengan kegembiraan mulai melihat pekerjaan mereka sebagai tempat untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan dan memperkuat motivasi untuk bekerja pada tingkat yang lebih tinggi, karena unsur kesenangan berupa keceriaan dapat memotiviasikan pekerja yang tertekan, stress, lelah atau tidak enak dalam bekerja (Bruce, 2003:121).
Dari uraian di atas penulis penting melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Budaya Organisasi, Persepsi Tentang Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah, dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Bagaimana kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang?
(24)
11
3. Apakah terdapat pengaruh langsung budaya organisasi terhadap motivasi kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang?
4. Apakah terdapat pengaruh langsung persepsi tentang transformasional kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang?
5. Apakah terdapat pengaruh langsung budaya organisasi terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang? 6. Apakah terdapat pengaruh langsung persepsi tentang transformasional
kepala sekolah terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang?
7. Apakah terdapat pengaruh langsung motivasi kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang? C. Pembatasan Masalah
Sehubungan dengan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, banyak variabel yang dapat mempengaruhi kinerja guru, sehingga untuk lebih terarah dan terfokusnya penelitian ini, penulis perlu membuat suatu batasan masalah yang akan dikaji dan dianalisis dalam penelitian ini. Lingkup penelitian ini adalah kinerja guru yang dipengaruhi oleh budaya organisasi, persepsi tentang transformasional kepala sekolah, dan motivasi kerja.
Sedangkan subjek dalam penelitian ini dibatasi hanya pada guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Pembatasan
(25)
12
mempertimbangkan fenomena awal dan kemampuan peneliti yang belum memungkinkan untuk meneliti keseluruhan variabel.
D. Perumusan Masalah
Sesuai dengan pembatasan masalah yang telah dituliskan di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh langsung budaya organisasi terhadap motivasi kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang?
2. Apakah terdapat pengaruh langsung persepsi tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang?
3. Apakah terdapat pengaruh langsung budaya organisasi terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang? 4. Apakah terdapat pengaruh langsung persepsi tentang kepemimpinan
transformasional kepala sekolah terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang?
5. Apakah terdapat pengaruh langsung motivasi kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang? D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengaruh langsung budaya organisasi terhadap motivasi kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang.
(26)
13
2. Pengaruh langsung persepsi tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang.
3. Pengaruh langsung budaya organisasi terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang.
4. Pengaruh langsung persepsi tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang.
5. Pengaruh langsung budaya organisasi terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang.
E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis
Manfaat secara teoretis dalam penelitian ini adalah dapat menambahkan khasanah ilmu pengetahuan atau mengembangkan wawasan baru dalam peningkatan kinerja guru.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru
1) Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kinerja guru dalam peningkatan mutu pendidikan.
2) Sebagai bahan masukan dalam melihat pengaruh antara budaya organisasi persepsi tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah, dan motivasi kerja dalam upaya meningkatkan kinerja guru.
(27)
14
b. Bagi Kepala Sekolah
1) Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan budaya organisasi, persepsi tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah, dan motivasi kerja guru selama berada di sekolah.
2) Sebagai bahan masukan dalam upaya terus meningkatkan kinerja guru.
c. Bagi Dinas Pendidikan
Memberikan masukan tentang upaya peningkatan kinerja guru dalam mengajar yang dipengaruhi oleh faktor budaya organisasi, persepsi tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah, dan motivasi kerja.
(28)
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan:
1. Budaya organisasi berpengaruh langsung positif terhadap motivasi kerja SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa, artinya semakin baik budaya organisasi maka semakin baik juga motivasi kerja SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa.
2. Persepsi tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah berpengaruh langsung terhadap motivasi kerja SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa, artinya semakin baik persepsi tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah maka semakin baik juga motivasi kerja SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa.
3. Budaya organisasi berpengaruh langsung terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa, artinya semakin baik budaya organisasi maka semakin baik juga kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa.
4. Persepsi tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah berpengaruh langsung terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa, artinya semakin baik persepsi tentang kepemimpinan
(29)
131
transformasional kepala sekolah maka semakin baik juga kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa.
5. Motivasi kerja berpengaruh langsung terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa, artinya semakin baik motivasi kerja maka semakin baik juga kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa.
B. Implikasi
Berdasarkan temuan penelitian sebagaimana yang telah diuraikan memberi dapat diberikan implikasi sebagai berikut:
1. Dengan diterimanya hipotesis penelitian pertama yakni terdapat pengaruh langsung antara budaya organisasi terhadap motivasi kerja SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa, maka perlu ditingkatkan budaya organisasi untuk mengoptimalkan motivasi kerja SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa. Budaya organisasi dapat ditingkatkan melalui kemampuan guru beradaptasi dengan lingkungan sekolah. Selain itu hasil penelitian memberikan informasi kepada guru dalam meningkatkan interaksi di sekolah sehingga dapat mempelajari budaya yang berlaku di sekolahnya. Hasil penelitian juga memberikan informasi kepada kepala sekolah dalam meningkatkan budaya organisasi dan motivasi guru di sekolah. Hasil penelitian juga memberikan informasi kepada sekolah dalam meningkatkan budaya organisasi dan motivasi guru di sekolah.
Peningkatan budaya organisasi dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan guru dalam memperhatikan detail kegiatan yang ada di sekolah
(30)
132
memberikan kemudahan pada guru untuk melihat dengan lebih jelas apa yang menyebabkan seorang guru turut dalam setiap kegiatan di sekolah. Selain itu, perlu perbaikan dalam penanganan orientasi tim untuk meningkatkan budaya organisasi di sekolah. Harus ada upaya dalam meningkatkan keinginan guru untuk bekerja secara bersama-sama dalam menyelesaikan suatu pekerjaan di sekolah. Dengan adanya perbaikan dalam hal ini akan memberikan pengaruh yang baik pada motivasi kerja guru. 2. Dengan diterimanya hipotesis penelitian kedua yakni terdapat pengaruh
langsung antara persepsi tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap motivasi kerja SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa, maka perlu ditingkatkan persepsi tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah untuk mengoptimalkan motivasi kerja SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa. Persepsi tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah dapat ditingkatkan melalui peningkatan persepsi guru terhadap kemampuan kepala sekolah dalam memimpin guru di sekolah. Selain itu hasil penelitian memberikan informasi kepada guru dalam memandang setiap pengambilan keputusan kepala sekolah. Hasil penelitian juga memberikan informasi kepada kepala sekolah dalam meningkatkan kemampuannya menerapkan kepemimpinan transformasional di sekolah. Hasil penelitian juga memberikan informasi kepada sekolah dalam meningkatkan kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan motivasi guru di sekolah.
(31)
133
Peningkatan persepsi tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah dapat dilakukan dengan memaksimalkan pemberdayaan seluruh perangkat sekolah. Hal ini dikarenakan salah satu kunci keberhasilan sekolah adalah ketika seluruh pihak di dalam sekolah dapat bekerja secara baik dan bersama-sama. Dengan memberdayakan seluruh komunitas sekolah, kepala sekolah dapat menciptakan kondisi sekolah yang mendukung seluruh aktivitas mengajar guru. Guru akan senang untuk ikut serta dalam setiap kegiatan di sekolah, dan berkeinginan untuk menunjukkan setiap hal baik sehubungan dengan keikutsertaannya di sekolah.
Selain itu perlu perbaikan dalam melakukan tindakan pengawasan secara transformatif. Dengan minimnya pengawasan yang dilakukan kepala sekolah dapat memberi kelonggaran aturan pada guru untuk berbuat tidak benar. Tanpa pengawasan yang ketat, guru semakin banyak meninggalkan kelasnya dan perilaku tidak baik lainnya yang menunjukkan rendahnya motivasi kerja guru.
3. Dengan diterimanya hipotesis penelitian ketiga yakni terdapat pengaruh langsung antara budaya organisasi terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa, maka perlu ditingkatkan budaya organisasi maka semakin baik juga kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa. Budaya organisasi dapat ditingkatkan melalui kemampuan guru beradaptasi dengan lingkungan sekolah. Selain itu hasil penelitian memberikan informasi kepada guru dalam meningkatkan interaksi di
(32)
134
sekolah sehingga dapat mempelajari budaya yang berlaku di sekolahnya. Hasil penelitian juga memberikan informasi kepada kepala sekolah dalam meningkatkan budaya organisasi dan kinerja guru di sekolah. Hasil penelitian juga memberikan informasi kepada sekolah dalam meningkatkan budaya organisasi dan kinerja guru di sekolah.
Peningkatan budaya organisasi dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan guru dalam memperhatikan detail kegiatan yang ada di sekolah memberikan kemudahan pada guru untuk melihat dengan lebih jelas apa yang menyebabkan seorang guru turut dalam setiap kegiatan di sekolah. Selain itu, perlu perbaikan dalam penanganan orientasi tim untuk meningkatkan budaya organisasi di sekolah. Harus ada upaya dalam meningkatkan keinginan guru untuk bekerja secara bersama-sama dalam menyelesaikan suatu pekerjaan di sekolah. Dengan adanya perbaikan dalam hal ini akan memberikan pengaruh yang baik pada kinerja guru.
4. Dengan diterimanya hipotesis penelitian keempat yakni terdapat pengaruh langsung antara persepsi tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa, maka perlu ditingkatkan persepsi tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah untuk mengoptimalkan kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa. Persepsi tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah dapat ditingkatkan melalui peningkatan persepsi guru terhadap kemampuan kepala sekolah dalam memimpin guru di sekolah. Selain itu hasil penelitian memberikan informasi kepada guru
(33)
135
dalam memandang setiap pengambilan keputusan kepala sekolah. Hasil penelitian juga memberikan informasi kepada kepala sekolah dalam meningkatkan kemampuannya menerapkan kepemimpinan transformasional di sekolah. Hasil penelitian juga memberikan informasi kepada sekolah dalam meningkatkan kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan kinerja guru di sekolah.
Peningkatan persepsi tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah dapat dilakukan dengan memaksimalkan pemberdayaan seluruh perangkat sekolah. Hal ini dikarenakan salah satu kunci keberhasilan sekolah adalah ketika seluruh pihak di dalam sekolah dapat bekerja secara baik dan bersama-sama. Dengan memberdayakan seluruh komunitas sekolah, kepala sekolah dapat menciptakan kondisi sekolah yang mendukung seluruh aktivitas mengajar guru. Guru akan berusaha semaksimal mungkin dalam memberikan pelayanan pengajaran di kelas. Selain itu perlu perbaikan dalam melakukan tindakan pengawasan secara transformatif. Dengan minimnya pengawasan yang dilakukan kepala sekolah dapat memberi kelonggaran aturan pada guru untuk berbuat tidak benar. Tanpa pengawasan yang ketat, guru semakin banyak meninggalkan kelasnya dan perilaku tidak baik lainnya yang menunjukkan rendahnya kinerja guru di sekolah.
5. Dengan diterimanya hipotesis penelitian kelima yakni terdapat pengaruh langsung antara motivasi kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa, maka perlu ditingkatkan motivasi kerja untuk
(34)
136
mengoptimalkan kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa. Kinerja guru dapat ditingkatkan melalui peningkatan motivasi kerja di sekolah. Selain itu hasil penelitian memberikan informasi kepada guru dalam berkeinginan meningkatkan motivasi kerjanya bekerja di sekolah. Hasil penelitian juga memberikan informasi kepada kepala sekolah dalam meningkatkan kemampuannya memimpin dan meningkatkan kinerja guru di sekolahnya. Hasil penelitian juga memberikan informasi kepada sekolah dalam meningkatkan motivasi kerja dan kinerja guru di sekolah.
Peningkatan motivasi kerja guru dapat dilakukan dengan memberikan penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerja baik di sekolah. Selain itu dengan adanya pemberian penghargaan, setiap guru akan berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengajarnya. Hal ini tentu saja memberikan peningkatan pada kinerja guru di sekolah.
Selain itu perlu perbaikan dalam memenuhi kebutuhan aktualisasi diri guru di sekolah. Hal ini terjadi dikarenakan tidak adanya kebebasan guru dalam mengapresiasi setiap kemampuan yang dimilikinya di luar dari aturan sekolah. Hal ini memberikan ketidakinginan guru untuk berbuat kreatif dan leluasa dalam membuat perbedaan pembelajaran di kelas mereka. Kondisi ini jelas memberikan pengaruh yang tidak baik peningkatan kinerja guru di sekolah.
(35)
137
C. Saran
Berdasarkan hasil temuan penelitian dan kajian implikasi disarankan kepada beberapa pihak yang terkait dengan penelitian, sebagai berikut:
1. Dengan diterimanya hipotesis penelitian pertama yakni terdapat pengaruh langsung antara budaya organisasi terhadap motivasi kerja pada guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa, maka disarankan kepada guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan untuk meningkatkan budaya organisasi di sekolahnya. Peningkatan budaya organisasi dapat dilakukan melalui perbaikan dalam penanganan orientasi tim untuk meningkatkan budaya organisasi di sekolah. Harus ada upaya dalam meningkatkan keinginan guru untuk bekerja secara bersama-sama dalam menyelesaikan suatu pekerjaan di sekolah. Dengan adanya perbaikan dalam hal ini akan memberikan pengaruh yang baik pada motivasi kerja guru.
Hal ini dapat dilakukan guru dengan keterlibatannya dalam berbagai kegiatan di sekolah, seperti: terlibat secara aktif dalam kegiatan sekolah. Selain itu, kepala sekolah harus membuat berbagai kegiatan yang dapat membaurkan para guru di sekolah, di antaranya: mengadakan kegiatan pengajian rutin di sekolah, arisan guru dan pengawai sekolah, dan sebagainya. Kepada sekolah disarankan untuk tidak membedakan para guru dalam keterlibatan di sekolah.
2. Dengan diterimanya hipotesis penelitian kedua yakni terdapat pengaruh langsung antara persepsi tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap motivasi kerja SMP Negeri di Kecamatan Tanjung
(36)
138
Morawa, maka disarankan kepada guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan untuk meningkatkan persepsi tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah. Peningkatan persepsi tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah dapat dilakukan dengan meningkatkan tindakan pengawasan secara transformatif pada memberikan pengaruh yang paling kecil (minim). Dengan minimnya pengawasan yang dilakukan kepala sekolah dapat memberi kelonggaran aturan pada guru untuk berbuat tidak benar. Kondisi ini jelas memberikan pengaruh yang tidak baik dalam peningkatan motivasi kerja guru di sekolah. Tanpa pengawasan yang ketat, guru semakin banyak meninggalkan kelasnya dan perilaku tidak baik lainnya.
Dalam hal ini disarankan kepada guru untuk memandang secara positif bentuk kepemimpinan transformasional yang dilakukan kepala sekolah. Kepada kepala sekolah disarankan untuk berlatih terus dan mempelajari buku-buku kepemimpinan transformasional, di antaranya: mengikuti berbagai pelatihan kepemimpinan, membeli dan membaca buku-buku kepemimpinan, dan sebagainya. Kepada sekolah disarankan untuk mengadakan pelatihan bagi guru-guru dan kepala sekolah terkait kepemimpinan di sekolah.
3. Dengan diterimanya hipotesis penelitian ketiga yakni terdapat pengaruh langsung antara budaya organisasi terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa, maka disarankan kepada guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan dalam meningkatkan budaya organisasi.
(37)
139
Peningkatan budaya organisasi dapat dilakukan melalui perbaikan dalam penanganan orientasi tim untuk meningkatkan budaya organisasi di sekolah. Harus ada upaya dalam meningkatkan keinginan guru untuk bekerja secara bersama-sama dalam menyelesaikan suatu pekerjaan di sekolah. Dengan adanya perbaikan dalam hal ini akan memberikan pengaruh yang baik pada kinerja guru.
Hal ini dapat dilakukan guru dengan keterlibatannya dalam berbagai kegiatan di sekolah, seperti: terlibat secara aktif dalam kegiatan sekolah. Selain itu, kepala sekolah harus membuat berbagai kegiatan yang dapat membaurkan para guru di sekolah, di antaranya: mengadakan kegiatan pengajian rutin di sekolah, arisan guru dan pengawai sekolah, dan sebagainya. Kepada sekolah disarankan untuk tidak membedakan para guru dalam keterlibatan di sekolah.
4. Dengan diterimanya hipotesis penelitian keempat yakni terdapat pengaruh langsung antara persepsi tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa, maka disarankan kepada guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan untuk meningkatkan persepsi tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah. Peningkatan persepsi tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah dapat dilakukan dengan meningkatkan tindakan pengawasan secara transformatif pada memberikan pengaruh yang paling kecil (minim). Dengan minimnya pengawasan yang dilakukan kepala sekolah dapat memberi kelonggaran aturan pada guru untuk berbuat tidak benar. Kondisi
(38)
140
ini jelas memberikan pengaruh yang tidak baik dalam peningkatan motivasi kerja guru di sekolah. Tanpa pengawasan yang ketat, guru semakin banyak meninggalkan kelasnya dan perilaku tidak baik lainnya.
Dalam hal ini disarankan kepada guru untuk memandang secara positif bentuk kepemimpinan transformasional yang dilakukan kepala sekolah. Kepada kepala sekolah disarankan untuk berlatih terus dan mempelajari buku-buku kepemimpinan transformasional, di antaranya: mengikuti berbagai pelatihan kepemimpinan, membeli dan membaca buku-buku kepemimpinan, dan sebagainya. Kepada sekolah disarankan untuk mengadakan pelatihan bagi guru-guru dan kepala sekolah terkait kepemimpinan di sekolah.
5. Dengan diterimanya hipotesis penelitian kelima yakni terdapat pengaruh langsung antara motivasi kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa, maka disarankan kepada dinas pendidikan untuk berusaha meningkatkan motivasi para guru. Peningkatan motivasi kerja dapat dilakukan dengan meningkatkan aktualisasi diri guru di sekolah. Hal ini terjadi dikarenakan tidak adanya kebebasan guru dalam mengapresiasi setiap kemampuan yang dimilikinya di luar dari aturan sekolah.
Kepada guru disarankan untuk meningkatkan motivasi kerja di sekolah, di antaranya: selalu melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik, hadir tepat waktu, dan melakukan berbagai upaya perbaikan pembelajaran di kelas. Kepada kepala sekolah disarankan untuk memberikan motivasi tambahan
(39)
141
bagi guru di sekolah, di antaranya: mendukung setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru, memberikan reward (penghargaan) kepada guru-guru yang berprestasi baik di sekolah, dan membantu guru yang mengalami masalah pekerjaan di sekolah. Kepada dinas pendidikan harus dapat melakukan upaya memotivasi guru, di antarnya: mendukung setiap kegiatan guru di sekolah, memberikan pelatihan-pelatihan pengembangan kemampuan mengajar kepada para guru, mendukung kebijakan kepala sekolah yang bertujuan meningkatkan kemampuan guru.
6. Perlu dilakukan penelitian yang lebih mendalam untuk melihat pengaruh budaya organisasi, persepsi tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah, motivasi kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa, mengingat kinerja guru sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Selain itu perlu dikembangkan hal-hal lain yang mempunyai keterkaitan dengan kinerja guru di luar dari variabel yang telah dikaji dalam penelitian ini.
(40)
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Pandji. 1998.Psikologi Kerja.Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2002. Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Jakarta: RajaGrafindo Persada
________________. 2004. Prosedur Penelitian: Suatu Pelaksanaan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta
Brahmasari, Ida Ayu. dan Peniel Siregar. 2009. “Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan Situasional dan Pola Komunikasi terhadap Disiplin Kerja dan Kinerja Karyawan pada PT. Central Proteinaprima Tbk”. Jurnal Aplikasi Manajemen, Volume 7, Nomor 1, Februari 2009
Colquit Jason A., Jeffry A.Lepine, Michael J.Wesson. 2007. Organizational Behaviour. New York: Mc Graw Hill
Danim, Sudarwan dan Suparno. 2009. Manajemen dan Kepemimpinan Transformasional Kekepalasekolahan. Jakarta: Rineka Cipta
Davis, Keith dan John W.Newstroom. 1996. Perilaku Dalam Organisasi, Jilid 1 dan 2, Penerjemah Agus Dharma,Jakarta: Erlangga
Gibson, James L., John M. Ivancevich, dan James H. Donnelly. 2012.Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses – Jilid 1. Jakarta: Binarupa Aksara Publisher Hadjar, Ibnu. 1996. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam
Pendidikan. Semarang: Rajawali
Handoko, T. Hani. 1997. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE UGM
Hofstede, Geert. 1997. Cultures and Organizations Software of The Mind. New York: Mc Graw Hill
Husaini. 2008. Manajemen, Teori, Praktek dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Ivancevich. J.M. 2005. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta: PT. Glora Aksara Pratama
Koontz, Harold, O’Donnel, Cyrill and Weinric Heins. 1980. Management 7th edition. Kogakusha, Tokyo: Mc Graw Hill
(41)
143
Kusnendi. 2005. Analisis Jalur: Konsep dan Aplikasi dengan Program SPSS & LISREL. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Luthans, Fred. 2006.Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi
Mangkunegara, AA Anwar Prabu. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya
McShane, Steven L., Von Glinow dan Mary Ann. 2008.Organizational Behavior.
USA: McGraw Hill-International
Muijen, J.J, Den Hartog D.N, & Koopman V. 1997. Transactaional vs transformantional leadership & Organization culture: An analysis of the MLQ.Journal of Occupational and Organizational Psychology 70
Mulyana, D dan Rakhmat, J. 2003. Komunikasi Antar Budaya: Panduan Berkomunikasi Dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. Bandung: Rosdakarya
Mulyasa, E. 2003. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya
_________. 2011. Manajemen & Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara
Munir, Ningki. 2008.Knowledge Management Audit. Jakarta: PPM Nasution, S. 2003.Konsep Dasar Pendidikan. Bandung: Jemmars
Neal, Andrew dan Griffin, Mark A. 2001. “Safety Climate and Safety Behaviour”.
Australian Journal of Management, Vol. 27, Special Issue 2002, The Australian Graduate School of Management
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
Rivai, Veithzal. 2005. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Rajagrafindo Persada
Robbins, Stephen P. 2006.Organisational Behaviour. New York: Mc Graw Hill Sagala, Syaiful. 2008.Budaya dan Reinventing, Organisasi Pendidikan. Bandung:
(42)
144
Samson, L. ”Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Berprestasi terhadap Kinerja Karyawan PDAM di Kota Ambon”. Jurnal Aplikasi Manajemen, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2006
Schumacker, Randal E., Richard G. Lomax. 1996. A Beginner’s Guide to SEM. Mahwah. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates. Inc. Pub.
Sedarmayanti. 2002.SDM dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju Siagian P, Sondang. 2002. Organisasi Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi.
Jakarta: Gunung Agung
Siwantara, I Wayan. 2009. “Pengaruh Kompetensi Profesional dan Motivasi Kerja Serta Iklim Organisasi terhadap Disiplin Kerja dan Kinerja Dosen Politeknik Negeri Bali”.Ragam, Vol. 9, No. 2, Agustus 2009
Soemanto, Wasty. 1987.Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara
Stoner Edward Freeman, James F. 2001. Management, 5th Edition. New Jersey: Prentice Hall, Engiewood Cliffs
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta
Sunarto. 2004.Perilaku Organisasi. Yogjakarta: Amus
Suryadi, Perwiro Sentono. 2008. Model Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia, Asia dan Timur Jauh. Jakarta: Bumi Aksara
Sutrisno, Edy. 2009.Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta: Kencana Umam, Khaerul. 2012.Perilaku Organisasi. Bandung: Pustaka Setia
Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Wahjosumidjo. 2010. Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoretik dan Permasalahannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Wexley, K.N. dan Yukl, G. 1977. Organizational Behaviour and Personnel Psychology,Richard D. Irwin: Home Wood, Illinois
(43)
145
Widodo. 2011. “Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru”. Jurnal Pendidikan Penabur – No. 16, Tahun ke-10, Juni 2011
Williams, EB. 1979.The Scribner-Bantam English Dictionary. Toronto: Bantam Winardi. 2002. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: Raja
Grafindo Persada
Yukl, Gary. 2009. Kepemimpinan Dalam Organisasi. Alih bahasa: Budi Supriyanto. Jakarta: Indeks
(1)
ini jelas memberikan pengaruh yang tidak baik dalam peningkatan motivasi kerja guru di sekolah. Tanpa pengawasan yang ketat, guru semakin banyak meninggalkan kelasnya dan perilaku tidak baik lainnya.
Dalam hal ini disarankan kepada guru untuk memandang secara positif bentuk kepemimpinan transformasional yang dilakukan kepala sekolah. Kepada kepala sekolah disarankan untuk berlatih terus dan mempelajari buku-buku kepemimpinan transformasional, di antaranya: mengikuti berbagai pelatihan kepemimpinan, membeli dan membaca buku-buku kepemimpinan, dan sebagainya. Kepada sekolah disarankan untuk mengadakan pelatihan bagi guru-guru dan kepala sekolah terkait kepemimpinan di sekolah.
5. Dengan diterimanya hipotesis penelitian kelima yakni terdapat pengaruh langsung antara motivasi kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa, maka disarankan kepada dinas pendidikan untuk berusaha meningkatkan motivasi para guru. Peningkatan motivasi kerja dapat dilakukan dengan meningkatkan aktualisasi diri guru di sekolah. Hal ini terjadi dikarenakan tidak adanya kebebasan guru dalam mengapresiasi setiap kemampuan yang dimilikinya di luar dari aturan sekolah.
Kepada guru disarankan untuk meningkatkan motivasi kerja di sekolah, di antaranya: selalu melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik, hadir tepat waktu, dan melakukan berbagai upaya perbaikan pembelajaran di kelas. Kepada kepala sekolah disarankan untuk memberikan motivasi tambahan
(2)
141
bagi guru di sekolah, di antaranya: mendukung setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru, memberikan reward (penghargaan) kepada guru-guru yang berprestasi baik di sekolah, dan membantu guru yang mengalami masalah pekerjaan di sekolah. Kepada dinas pendidikan harus dapat melakukan upaya memotivasi guru, di antarnya: mendukung setiap kegiatan guru di sekolah, memberikan pelatihan-pelatihan pengembangan kemampuan mengajar kepada para guru, mendukung kebijakan kepala sekolah yang bertujuan meningkatkan kemampuan guru.
6. Perlu dilakukan penelitian yang lebih mendalam untuk melihat pengaruh budaya organisasi, persepsi tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah, motivasi kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tanjung Morawa, mengingat kinerja guru sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Selain itu perlu dikembangkan hal-hal lain yang mempunyai keterkaitan dengan kinerja guru di luar dari variabel yang telah dikaji dalam penelitian ini.
(3)
142
Arikunto, Suharsimi. 2002. Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Jakarta: RajaGrafindo Persada
________________. 2004. Prosedur Penelitian: Suatu Pelaksanaan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta
Brahmasari, Ida Ayu. dan Peniel Siregar. 2009. “Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan Situasional dan Pola Komunikasi terhadap Disiplin Kerja dan Kinerja Karyawan pada PT. Central Proteinaprima Tbk”. Jurnal Aplikasi Manajemen, Volume 7, Nomor 1, Februari 2009
Colquit Jason A., Jeffry A.Lepine, Michael J.Wesson. 2007. Organizational Behaviour. New York: Mc Graw Hill
Danim, Sudarwan dan Suparno. 2009. Manajemen dan Kepemimpinan Transformasional Kekepalasekolahan. Jakarta: Rineka Cipta
Davis, Keith dan John W.Newstroom. 1996. Perilaku Dalam Organisasi, Jilid 1 dan 2, Penerjemah Agus Dharma,Jakarta: Erlangga
Gibson, James L., John M. Ivancevich, dan James H. Donnelly. 2012.Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses – Jilid 1. Jakarta: Binarupa Aksara Publisher Hadjar, Ibnu. 1996. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam
Pendidikan. Semarang: Rajawali
Handoko, T. Hani. 1997. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE UGM
Hofstede, Geert. 1997. Cultures and Organizations Software of The Mind. New York: Mc Graw Hill
Husaini. 2008. Manajemen, Teori, Praktek dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Ivancevich. J.M. 2005. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta: PT. Glora Aksara Pratama
Koontz, Harold, O’Donnel, Cyrill and Weinric Heins. 1980. Management 7th
(4)
143
Kusnendi. 2005. Analisis Jalur: Konsep dan Aplikasi dengan Program SPSS & LISREL. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Luthans, Fred. 2006.Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi
Mangkunegara, AA Anwar Prabu. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya
McShane, Steven L., Von Glinow dan Mary Ann. 2008.Organizational Behavior. USA: McGraw Hill-International
Muijen, J.J, Den Hartog D.N, & Koopman V. 1997. Transactaional vs transformantional leadership & Organization culture: An analysis of the MLQ.Journal of Occupational and Organizational Psychology 70
Mulyana, D dan Rakhmat, J. 2003. Komunikasi Antar Budaya: Panduan Berkomunikasi Dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. Bandung: Rosdakarya
Mulyasa, E. 2003. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya
_________. 2011. Manajemen & Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara
Munir, Ningki. 2008.Knowledge Management Audit. Jakarta: PPM Nasution, S. 2003.Konsep Dasar Pendidikan. Bandung: Jemmars
Neal, Andrew dan Griffin, Mark A. 2001. “Safety Climate and Safety Behaviour”. Australian Journal of Management, Vol. 27, Special Issue 2002, The Australian Graduate School of Management
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
Rivai, Veithzal. 2005. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Rajagrafindo Persada
Robbins, Stephen P. 2006.Organisational Behaviour. New York: Mc Graw Hill Sagala, Syaiful. 2008.Budaya dan Reinventing, Organisasi Pendidikan. Bandung:
(5)
Samson, L. ”Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Berprestasi terhadap Kinerja Karyawan PDAM di Kota Ambon”. Jurnal Aplikasi Manajemen, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2006
Schumacker, Randal E., Richard G. Lomax. 1996. A Beginner’s Guide to SEM. Mahwah. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates. Inc. Pub.
Sedarmayanti. 2002.SDM dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju Siagian P, Sondang. 2002. Organisasi Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi.
Jakarta: Gunung Agung
Siwantara, I Wayan. 2009. “Pengaruh Kompetensi Profesional dan Motivasi Kerja Serta Iklim Organisasi terhadap Disiplin Kerja dan Kinerja Dosen Politeknik Negeri Bali”.Ragam, Vol. 9, No. 2, Agustus 2009
Soemanto, Wasty. 1987.Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara
Stoner Edward Freeman, James F. 2001. Management, 5th Edition. New Jersey: Prentice Hall, Engiewood Cliffs
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta
Sunarto. 2004.Perilaku Organisasi. Yogjakarta: Amus
Suryadi, Perwiro Sentono. 2008. Model Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia, Asia dan Timur Jauh. Jakarta: Bumi Aksara
Sutrisno, Edy. 2009.Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta: Kencana Umam, Khaerul. 2012.Perilaku Organisasi. Bandung: Pustaka Setia Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Wahjosumidjo. 2010. Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoretik dan Permasalahannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Wexley, K.N. dan Yukl, G. 1977. Organizational Behaviour and Personnel Psychology,Richard D. Irwin: Home Wood, Illinois
(6)
145
Widodo. 2011. “Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru”. Jurnal Pendidikan Penabur – No. 16, Tahun ke-10, Juni 2011
Williams, EB. 1979.The Scribner-Bantam English Dictionary. Toronto: Bantam Winardi. 2002. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: Raja
Grafindo Persada
Yukl, Gary. 2009. Kepemimpinan Dalam Organisasi. Alih bahasa: Budi Supriyanto. Jakarta: Indeks