PENGARUH PENERAPAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP MOTIVASI UNTUK BERPRESTASI KARYAWAN BAGIAN MARKETING DI PT. LUXINDO RAYA CABANG BANDUNG.
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PENERAPAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP MOTIVASI UNTUK BERPRESTASI KARYAWAN BAGIAN MARKETING DI PT. LUXINDO RAYA CABANG BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran,
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia
Oleh :
Nadya Citra Febrianty 0802579
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2013
(2)
Nomor Daftar FPEB: 484/UN.40.FPEB.1.PL/2012
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PENERAPAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP
MOTIVASI UNTUK BERPRESTASI KARYAWAN BAGIAN MARKETING
DI PT. LUXINDO RAYA CABANG BANDUNG
Oleh
Nadya Citra Febrianty
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Nadya Citra Febrianty Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH PENERAPAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP MOTIVASI UNTUK BERPRESTASI KARYAWAN BAGIAN MARKETING DI PT.LUXINDO RAYA CABANG
BANDUNG
Skripsi ini telah Disetujui dan Disahkan oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Hj. Tjutju Yuniarsih, SE., M.Pd. NIP. 195309121979032001
Rini Intansari Meilani, S.Pd., M.Pd. NIP. 198008102008012029
Mengetahui, Ketua Program Studi
Pendidikan Manajemen Perkantoran Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
UPI
Dr. Rasto, M.Pd. NIP. 197207112001121001
(4)
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
PENGARUH PENERAPAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP MOTIVASI UNTUK BERPRESTASI KARYAWAN BAGIAN MARKETING DI PT. LUXINDO RAYA CABANG BANDUNG
Oleh:
Nadya Citra Febrianty NIM. 0802579 Skripsi ini dibimbing oleh:
Prof. Dr. Hj. Tjutju Yuniarsih, SE., M.Pd dan Rini Intansari Meilani, S.Pd, M.Pd
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi untuk berprestasi karyawan bagian marketing di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung yang ditandai dengan kelalaian, kesalahan, dan keterlambatan dalam penyelesaian pekerjaan sehingga berpotensi menjadi penghambat bagi tercapainya tujuan perusahaan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh dari sistem penghargaan terhadap motivasi untuk berprestasi karyawan bagian marketing di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey eksplanasi. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket yang direspon oleh 30 orang karyawan sebagai populasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji regresi linier sederhana.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa kedua variabel berada pada kategori tinggi, data berdistribusi homogen dan berpola linier. Dari hasil uji hipotesis pun diperoleh bahwa variabel sistem penghargaan berpengaruh positif terhadap variabel motivasi berprestasi karyawan secara signifikan. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa “Terdapat pengaruh yang positif antara sistem penghargaan terhadap motivasi untuk berprestasi karyawan”, diterima. Tetapi masih ada yang perlu diperhatikan pada variabel sistem penghargaan yaitu indikator equitable, cara mengatasinya yaitu perusahaan harus lebih memperhatikan dalam pemberian penghargaan berupa insentif sesuai dengan beban kerja dan prestasi yang lebih baik. Sedangkan pada variabel motivasi untuk berprestasi karyawan yaitu pada indikator memilih resiko yang tinggi didalam
perbuatannya memperoleh skor terendah. Untuk mengatasi hal tersebut, maka
sebaiknya perusahaan mengadakan dan mengikutsertakan karyawan dalam
coaching oleh pimpinan, agar karyawan lebih percaya diri mengambil resiko
(5)
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
THE INFLUENCE OF THE APPLICATION OF REWARD SYSTEM
ON THE EMPLOYEE’S MOTIVATION TO MAKE GOOD ACHIEVEMENT
AT PT LUXINDO RAYA, BANDUNG By:
Nadya Citra Febrianty NIM. 0802579
Supervised by:
Prof. Dr. Hj. Tjutju Yuniarsih, SE., M.Pd and Rini Intansari Meilani, S.Pd, M.Pd
The Issue examined in this research is related to the low motivation of the employees to make good achievement at marketing department of PT. Luxindo Raya Bandung, which is characterized by their negligence, errors, and delays in the completion of their work. These matters are significant to solve because they are potential to become barriers in achieving the company's goals.
The aim of this research is to determine how much influence of the reward
system on the employee’s motivation to make good achievement at PT. Luxindo
Raya, Bandung. The method used is the explanatory survey method. Data was collected using a questionnaire, responded by 30 employees as the population. The data were analyzed using simple linear regression.
The results of data analysis show that the two variables investigated in this study are in the high category, the data are homogeneously distributed and in linear pattern. Thus, the test of the hypothesis found that there is a significant influence from the reward system on the influence of the application of reward
system on the employee’s motivation to make good achievement at PT Luxindo
Raya, Bandung. However, there is still an indicator on each of the variables that should be improved. Related to the application of the reward system, the equitable
indicator should be improved by way of paying more attention to the employee’s
work load, especially for those giving more better performance. Whereas for the other variabel, the indicator to be improved is related to the willingness for high-risk taking. To solve this, it is recomended that the company should facilitate the employees with kind of coaching that would enchance their confident to take risk in doing their job.
(6)
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK ...
i ii
ABSTRACT... iii
KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... iv v DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...1
1.2 Identifikasi&Rumusan Masalah... 8
1.3 Tujuan Penelitian………... 9
1.4 Kegunaan Penelitian ...9
1.4.1Kegunaan Teoritis ...9
1.4.2 Kegunaan Praktis... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Konsep Sistem Penghargaan ...11
2.1.1 Pengertian Penghargaan ...11
2.1.2 Jenis-jenis Penghargaan... 13
2.1.3 Tujuan Sistem Penghargaan ... 16
2.1.4 Komponen-Komponen Sistem Penghargaan... 17
2.1.4.1 Sistem Pemberian Gaji... 17
2.1.4.2 Sistem Pemberian Bonus... 19
2.1.4.3 Sistem Pemberian Insentif... 20
2.1.4.4 Sistem Pemberian Promosi... 23
(7)
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2.1.6 Faktor-Faktor Yang MempengaruhiPenghargaan... 28
2.2 Konsep Motivasi Berprestasi... 30
2.2.1 Konsep Motivasi... 30
2.2.2 Teori-teori Motivasi... 31
2.2.3 Pengertian Motivasi Berprestasi... 36
2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Berprestasi... 37 2.2.5 Pengaruh Sistem Penghargaan terhadap Motivasi Berprestasi... 39 2.3 Penelitian Terdahulu... 41
2.4 Kerangka Berpikir... 43
2.5 Hipotesis... 49
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 ObjekPenelitian... 51
3.1.1 Karakteristik Objek Penelitian (Responden)... 52
3.1.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……… 52 3.1.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 52 3.1.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir... 53 3.1.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja... 54 3.2 Metode Penelitian ... 54
3.3 Operasional Variabel Penelitian... 57
3.4 Sumber Data... 61
3.5 Populasi... 62
3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data... 64
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data ...64
3.6.2 Prosedur Pengumpulan Data ...66
3.6.2.1.Uji Validitas ...66
3.6.2.2.Uji Realibilitas ...71
3.7 Teknik Analisis Data... 75
3.7.1 Pengolahan Data ...75
(8)
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3.7.3 Uji Persyaratan Analisis Data... 79
3.7.3.1 Uji Normalitas... 79
3.7.3.2 Uji Homogenitas ...81
3.7.3.3 Uji Linieritas ... 83
3.7.4 Pengujian Hipotesis... 85
3.7.4.1.Analisis Regresi Sederhana... 85
3.7.4.2.Menghitung Koefisien Korelsi antara Variabel X dan Variabel Y... 86 3.7.4.3.Uji Hipotesis dengan Uji Signifikan... 87
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ...90
4.1.1 Gambaran Hasil Penelitian ...90
4.1.2 Deskripsi Variabel-variabel Penelitian... 93
4.1.2.1 Deskripsi Sistem Penghargaan... 93
4.1.2.2 Deskripsi Motivasi Berprestasi... 102
4.1.3 Pengujian Persyaratan Analisis Data... 108
4.1.3.1 Uji Normalitas Data... 109
4.1.3.2 Uji Homogenitas Data... 110
4.1.3.3 Uji Linieritas... 111
4.1.4 Regresi Linier Sederhana... 118
4.1.5 Pengujian Hipotesis... 119
4.1.5.1 Merumuskan Hipotesis Statistik... 119
4.1.5.2 Menghitung Keefisien Korelasi antara Variabel X dan Variabel Y... 123 4.2 Pembahasan Penelitian... 125
4.2.1 Sistem Penghargaan... 125
4.2.2 Motivasi Berprestasi... 126
4.2.3 Pengaruh Sistem Penghargaan terhadap Motivasi Berprestasi Karyawan... 126 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan ...132
(9)
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA ...134 LAMPIRAN-LAMPIRAN
(10)
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Untuk mencapai tujuan perusahaan, diperlukan kinerja karyawan yang
maksimal. Sebagaimana diungkapkan Faustino Cardoso Gomes (2000:177, dalam Stephani 2011:1) bahwa “Performansi kerja akan berkaitan dengan dua faktor utama, yaitu (1) kesediaan atau motivasi dari karyawan untuk bekerja, yang menimbulkan usaha karyawan, dan (2) kemampuan kemampuan untuk
melaksanakannya…”.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka motivasi dan kemampuan merupakan dua faktor yang paling dominan dalam meningkatkan kinerja. Motivasi dapat berhubungan dengan sejauhmana dorongan karyawan dalam melakukan pekerjaan, meliputi motivasi yang muncul dari dalam diri pegawai (internal) dan motivasi yang muncul dari luar diri pegawai (eksternal), sedangkan kemampuan akan berhubungan dengan (1) pengetahuan yang didukung oleh tingkat pendidikan, pengalaman, latihan dan minat; serta (2) keterampilan yang didukung oleh kecakapan dan kepribadian.
Dewasa ini terdapat fenomena umum dalam organisasi yaitu adanya karyawan yang merasa tidak bergairah dalam bekerja. Hal ini terjadi karena mereka tidak mendapatkan motivasi dalam bekerja dan mereka tidak dianggap sebagai elemen penting bagi kemajuan perusahaan.
(11)
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Timbulnya motivasi dalam bekerja dapat mendorong semangat kerja, kuat lemahnya motivasi kerja seseorang ikut menentukan besar kecilnya prestasi. Seseorang memiliki kebutuhan akan prestasi, kebutuhan tersebut dapat terpenuhi apabila seseorang memiliki keinginan untuk melakukan suatu tugas/ tindakan itu lebih baik atau lebih cepat bila dibandingkan dengan yang lain dengan harapan mendapatkan penghargaan atas tugas yang telah dilakukannya. Berprestasi adalah keberhasilan (kesuksesan) dalam berkompetisi dengan standar terbaik akan tetapi masih banyak karyawan yang tidak memahami bagaimana cara untuk memiliki motivasi berprestasi tinggi. Karyawan yang tidak memiliki motivasi berprestasi yang tinggi tidak dapat mengarahkan potensi-potensi yang dimiliki sehingga karyawan bisa menjadi pusat persoalan, maka dari itu mengapa motivasi berprestasi karyawan merupakan hal yang penting bagi kesuksesan perusahaan.
Perusahaan harus memberikan motivasi agar karyawan lebih bersemangat menjalankan tugas-tugasnya di perusahaan. Dengan semangat tinggi, pekerjaan akan lebih cepat diselesaikan dan karyawan menyukai situasi pekerjaan dengan penuh tanggung jawab. Dalam rangka mengembangkan serta meningkatkan motivasi para karyawanya sebaiknya para pemimpin perusahaan mengetahui hal-hal yang sekiranya dapat mendorong karyawan untuk bekerja lebih bersemangat dan berprestasi.
PT. Luxindo Raya yang beralamat di Jl. Jend A Yani 221-223 Pert Segitiga Mas Kosambi Bl A/6, Bandung merupakan cabang distributor produk
Lux di Indonesia yang telah memiliki 41 kantor cabang perusahaan. Dalam profil
(12)
3
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
memasarkan alat-alat rumah tangga secara door to door (direct selling) yang antara lain : penghisap debu (vacuum cleaner), mesin cuci (washing machine), pembersih udara (air cleaner), pemurni air (water cleaner) dll.
Karyawan bagian marketing merupakan ujung tombak dari semua kegiatan perusahaan karena karyawan marketing merupakan orang yang langsung berhadapan dengan konsumen, terjadi penjualan atau tidak itu tergantung cara seorang karyawan marketing menawarkan produk yang ia bawa.
Pemberian motivasi merupakan salah satu faktor yang berdampak positif bagi karyawan itu sendiri, namun pada kenyataannya motivasi karyawan untuk berprestasi pada PT. Luxindo Raya Cabang Bandung masih dirasakan rendah, Berikut Grafik ketidakhadiran karyawan PT. Luxindo Cabang Bandung selama Periode Juni 2011 sampai dengan April 2012 :
(13)
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Tabel 1.1
Tabel Ketidakhadiran Karyawan
Bagian Marketing PT. Luxindo Raya Cabang Bandung Periode Juni 2011- April Tahun 2012
No Bulan
Jumlah
Karyawan Kriteria Absensi Absensi Jumlah Hari Kerja Jumlah Absensi Tingkat Alpha Sakit Izin
1. Juni 30 4 1 1 6 25 0,84%
2. Juli 30 3 3 1 7 26 0,94%
3. Agustus 30 5 2 2 9 20 1,50%
4. September 30 4 3 2 9 26 1,02%
5. Oktober 32 5 2 2 9 24 1,17%
6. November 30 3 4 1 8 26 1,12%
7. Desember 30 4 3 - 7 26 0,89%
8. Januari 30 4 3 1 8 25 1,06%
9. Februari 30 4 3 1 8 25 1,06%
10. Maret 32 6 2 1 9 26 1,08%
11. April 30 3 2 1 6 24 0,83%
Jumlah 303 45 28 13 86 248 12,54% Rata-rata 30,3 4,09 2,54 1,18 8,6 24,8 1,14%
Sumber : Bagian Administrasi PT Luxindo Raya Cabang Bandung
Berdasarkan data Tabel 1.1, terlihat bahwa tingkat ketidakhadiran karyawan PT. Luxindo Raya Cabang Bandung mengalami fluktuasi selama periode Juni 2011 sampai dengan April 2012. Persentase ketidakhadiran karyawan PT. Luxindo Raya Cabang Bandung paling tinggi sebesar 1,50% terjadi pada bulan Agustus 2011 dan persentase rata-rata tingkat absensi yang terjadi sebesar 1,14%. Umumnya ketidakhadiran karyawan disebabkan antara lain karena sakit, ada keperluan ataupun tanpa keterangan yang jelas.
Berdasarkan wawancara dengan Pendi selaku Kepala Cabang PT. Luxindo Raya Cabang Bandung bahwa masih rendahnya kesadaran karyawan untuk masuk kerja tepat pada waktunya sesuai peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan begitu juga halnya dengan pulang sebelum waktunya selanjutnya tingginya
(14)
5
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
jumlah persentase ketidakhadiran karyawan bagian marketing dapat berdampak pada penjualan produk Lux.
Berikut Grafik penjualan produk Lux PT. Luxindo Raya Cabang Bandung periode Januari 2009 sampai dengan Desember 2011 :
Sumber : Bagian Administrasi PT Luxindo Raya Cabang Bandung
Gambar 1.1
Grafik Penjualan Produk Lux PT. Luxindo Raya Cabang Bandung Periode Januari 2009 – Desember Tahun 2011
Berdasarkan data Gambar 1.2, dapat dilihat bahwa Pada tahun 2009 penjualan produk Lux mencapai 508 unit kemudian pada tahun 2010 penjualan produk Lux menurun menjadi 450 unit dan pada tahun 2011 penjualan produk Lux pun menurun kembali menjadi 389 unit. Menurut Arman salah satu supervisor di PT. Luxindo Raya Bandung bahwa banyak faktor yang mempengaruhi penurunan penjualan produk Lux diantaranya : 1) kurangnya keterampilan karyawan dalam menjual produk 2) target penjualan yang ditetapkan perusahaan terlalu tinggi 3) motivasi karyawan yang rendah.
(15)
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Sesuai dengan pernyataan diatas terjadinya penurunan penjualan salah satunya dapat dimaknai sebagai akibat sikap kerja dan motivasi yang kurang baik dari karyawan PT. Luxindo Raya Cabang Bandung dalam melakukan penjualan. Penurunan motivasi mengakibatkan berkurangnya semangat dalam menjual produk kepada konsumen yang berdampak pada penurunan penjualan produk Lux. Menurut Pendi selaku ketua cabang PT. Luxindo Raya Cabang Bandung, penurunan penjualan mengindikasikan bahwa prestasi kerja karyawan yang kurang baik yang diakibatkan oleh pemberian penghargaan (reward) yang tidak segera diberikan kepada karyawan sehingga dapat mengurangi motivasi karyawan dalam melakukan pekerjaan. Keterlambatan dalam pemberian penghargaan (reward) terjadi pada pemberian penghargaan berupa barang kepada karyawan yang ingin menukarkan poin yg telah dimiliki dari hasil penjualan produk Lux. Biasanya keterlambatan pemberian penghargaan berkisar 2-3 bulan dari waktu yang ditentukan untuk pemberian hadiah berupa barang karena perusahaan memberlakukan peraturan cooling reward yaitu penerima penghargaan diharuskan menunggu 2-3 bulan dari hasil penjualan..
Hal ini merupakan masalah penting yang harus segera diselesaikan perusahaan karena menyangkut keberlangsungan PT. Luxindo Raya Cabang Bandung. Salah satu usaha yang dilakukan untuk memotivasi karyawan untuk berprestasi adalah dengan menerapkan sistem penghargaan (reward system) yang baik.
Menurut Mahsun (2006:112) : ”Reward dapat mengubah seseorang dan
(16)
7
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
dimaksudkan sebagai dorongan agar karyawan mau bekerja dengan lebih baik dan membangkitkan motivasi sehingga dapat mendorong kinerja karyawan menjadi lebih baik.
Dengan adanya pemberian penghargaan (reward) yang baik diharapkan karyawan memiliki motivasi yang tinggi dan keinginan untuk unggul dalam melakukan pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkompetisi sehingga tercapai keseimbangan antara tujuan pribadi dan tujuan organisasi. Pemberian penghargaan (reward) didasarkan pada asas adil dan pemberian apresiasi atas prestasi kerja yang di raih sudah tentu akan mampu meningkatkan motivasi untuk berprestasi dalam diri pegawai, sehingga akan muncul dorongan dalam dirinya untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dengan prestasi baik.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 23 Februari 2012 dengan Kepala Cabang Bandung Barat PT Luxindo Raya Pendi bahwa:
“Insentif diberikan perusahaan kepada karyawan atas dasar kinerja yang diberikan karyawan dalam melakukan penjualan produk Lux. Tujuan dari pemberian insentif ini adalah sebagai suatu bentuk penghargaan (reward) dari perusahaan sekaligus alat untuk memotivasi karyawannya untuk terus berprestasi dan menjaga konsistensi dalam menjalankan kegiatan yang berkaitan dengan omzet atau banyaknya penjualan produk Lux”.
Adapun pemberian penghargaan (reward) dilakukan berdasarkan hasil penjualan produk Lux selama satu bulan penuh. Semakin banyak produk Lux yang dijual maka otomatis reward pun akan bertambah.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai sistem penghargaan serta pengaruhnya terhadap motivasi untuk berprestasi karyawan yang dituangkan dalam skripsi dengan judul : PENGARUH PENERAPAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP MOTIVASI
(17)
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
UNTUK BERPRESTASI KARYAWAN PADA PT. LUXINDO RAYA CABANG BANDUNG.
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan selanjutnya identifikasi masalah sebagai berikut: :
1. Adanya sikap kerja karyawan yang tidak sesuai dengan aturan perusahaan sebagai akibat dari kurangnya perhatian perusahaan.
2. Kurangnya motivasi kerja karyawan PT. Luxindo Raya Cabang Bandung dalam melakukan penjualan produk Lux.
3. Kinerja karyawan yang cenderung menurun terlihat dari hasil penjualan produk Lux di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung.
4. Reward yang sering terlambat diberikan kepada karyawan PT. Luxindo Raya
Cabang Bandung.
Penghargaan (reward) yang dilakukan oleh perusahaan agar karyawan termotivasi untuk berprestasi. Jika karyawan sudah termotivasi maka pekerjaan pun akan dilakukan secara antusias sehingga tujuan perusahaan bisa tercapai. Oleh karena itu penulis memaparkan bahwa perumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran tingkat efektifitas penerapan sistem penghargaan pada
karyawan bagian marketing di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung ?
2. Bagaimana gambaran tingkat motivasi untuk berprestasi karyawan bagian marketing di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung ?
(18)
9
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3. Adakah pengaruh positif penerapan sistem penghargaan terhadap motivasi untuk berprestasi karyawan bagian marketing PT. Luxindo Raya Cabang Bandung ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memperoleh gambaran empiris mengenai hal-hal berikut : 1. Untuk memberikan gambaran efektifitas penerapan sistem penghargaan di PT.
Luxindo Raya Cabang Bandung
2. Untuk memberikan gambaran tingkat motivasi untuk berprestasi karyawan bagian marketing di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
3. Untuk mengukur pengaruh efektivitas penerapan sistem penghargaan terhadap motivasi untuk berprestasi karyawan bagian marketing PT. Luxindo Raya Cabang Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini, secara teoritis diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti yang tertarik pada pembahasan yang dibahas dan peneliti dapat memahami teori yang berkaitan dengan penerapan dan motivasi untuk berprestasi.
(19)
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 1.4.2 Kegunaan Praktis
Hasil Penelitian ini, memberikan kegunaan praktis diantaranya :
1. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan pemahaman peneliti mempraktekkan teori untuk mencoba menganalisa data, fakta, gejala dan peristiwa yang terjadi untuk dapat ditarik kesimpulan secara objektif dan ilmiah khususnya yang berkaitan dengan pengaruh penerapan sistem penghargaan terhadap motivasi untuk berprestasi.
2. Bagi program studi pendidikan manajemen perkantoran, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi keilmuan serta dapat dimanfaatkan sebagai bahan kajian lebih lanjut untuk memperoleh konsep baru mengenai pengaruh penerapan sistem penghargaan terhadap motivasi untuk berprestasi karyawan.
3. Bagi PT. Luxindo Raya Cabang Bandung, penelitian ini diharapkan menjadi salah satu data ataupun rujukan dalam menerapkan sistem penghargaan sehingga dapat meningkatkan motivasi untuk berprestasi karyawan bagian marketing.
(20)
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian dari pengaruh sistem penghargaan (reward system) terhadap motivasi untuk berprestasi di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung, adalah terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Adapun yang menjadi variabel bebasnya (independent variable), sistem penghargaan (reward system) dinotasikan sebagai variabel X dan variabel terikatnya (dependent variable) adalah motivasi berprestasi dinotasikan sebagai variabel Y.
Adapun mengenai siapa dan apa unit yang akan diteliti, serta dimana tempat penelitian adalah sebagai berikut :
Unit yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah karyawan bagian marketing PT. Luxindo Raya Cabang Bandung.
Tempat penelitian dilakukan di PT. Luxindo Raya Cabang yang beralamat di Jl Jend A Yani 221-223 Pert Segitiga Mas Kosambi Bl A/6, Bandung.
Berdasarkan objek penelitian di atas, maka akan dianalisis mengenai pengaruh sistem penghargaan terhadap motivasi untuk berprestasi karyawan di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung.
(21)
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3.1.1 Karakteristik Objek Penelitian (Responden)
3.1.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Pengumpulan data melalui kuesioner berdasarkan karakteristik responden dari segi jenis kelamin diperoleh hasil seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.1
Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Responden Persentase
Perempuan 5 16,6%
Laki-Laki 25 83,4%
Jumlah 30 100%
Sumber : Data Penyebaran Angket, 2012
Berdasarkan hasil pengolahan data dari 30 responden karyawan bagian marketing PT. Luxindo Raya Cabang Bandung, terdapat 25 orang responden berjenis kelamin laki-laki dan 5 orang responden berjenis kelamin perempuan. Jika dilihat dari persentasenya jumlah karyawan bagian marketing PT. Luxindo Raya Cabang Bangdung yang dijadikan responden lebih banyak yang berjenis kelamin laki-laki, yaitu dengan persentase sebanyak 83,4% sedangkan yang berjenis kelamin perempuan hanya 16,6%.
3.1.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Pengumpulan data melalui kuesioner berdasarkan karakteristik responden dari segi usia diperoleh hasil seperti pada tabel berikut:
(22)
52
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2
Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Usia Usia Responden Persentase
<25tahun 14 46,6%
26-30 tahun 3 10%
31-35 tahun 6 20%
36-40 tahun 5 16,6%
41-45 tahun 2 6,6%
>45 tahun 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber : Data Penyebaran Angket, 2012
Hasil pengolahan data karakteristik responden berdasarkan usia menunjukkan bahwa mayoritas responden berada pada kelompok usia <25 tahun yang berjumlah 14 orang dengan persentase sebanyak 46,6%.
3.1.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pengumpulan data melalui kuesioner berdasarkan karakteristik responden dari segi pendidikan diperoleh hasil seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.3
Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Responden Persentase
SMP 3 10%
SMA,D1-D3 15 50%
S1 12 40%
S2 0 0%
Lainnya 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber : Data Penyebaran Angket, 2012
Hasil pengolahan data karakteristik responden berdasarkan jenjang pendidikan karyawan bagian marketing PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
(23)
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
menunjukkan bahwa mayoritas responden berada pada jenjang pendidikan SMA,D1-D3 yang berjumlah 15 orang dengan persentase sebanyak 50%.
3.1.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Pengumpulan data karakteristik responden berdasarkan masa kerja diperoleh hasil seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.4
Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja Responden Persentase
<1 tahun 9 30%
2-3 tahun 10 33,3%
4-5 tahun 7 23,3%
6-7 tahun 4 13,3%
8-10 tahun 0 0%
>10 tahun 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber : Data Penyebaran Angket, 2012
Hasil pengolahan data karakteristik responden berdasarkan masa kerja karyawan bagian marketing PT. Luxindo Raya Cabang Bandung menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki masa kerja 2-3 tahun dengan persentase sebanyak 33,3%.
3.2 Metode Penelitian
Tujuan penelitian akan tercapai bila peneliti menggunakan metode penelitian yang tepat. Menurut Sugiyono, (2007:4, dalam Iqra 2008:42) “Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan di kembangkan suatu pengetahuan sehingga
(24)
54
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengatasi masalah”. Metode penelitian dapat dijadikan pedoman bagi penulis, dan memudahkan penulis dalam mengarahkan penelitiannya, sehingga tujuan dari penelitian dapat tercapai. Mengingat tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari gambaran pengaruh penerapan dari sistem penghargaan (reward system) yang dinotasikan sebagai variabel X terhadap motivasi berprestasi yang dinotasikan sebagai variabel Y, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.
Berdasarkan penjelasan mengenai variabel-variabel yang diteliti, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono (2007:11, dalam Iqra 2008:42), penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik secara satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan, atau mencari hubungan dengan variabel yang lain.
Seperti digambarkan di atas, tujuan metode penelitian deskriptif pada intinya adalah untuk mengetahui gambaran objek studi yang diteliti. Hal ini sangat sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dilakukan, yang pada intinya untuk mencari gambaran mengenai efektifitas penerapan sistem penghargaan dan gambaran mengenai tingkat motivasi untuk berprestasi karyawan bagian marketing yang bekerja di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung.
Adapun mengenai penelitian verifikatif, Arikunto (2006:7) menyatakan bahwa penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran melalui pengumpulan data di lapangan. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, metode
(25)
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
verifikatif sesuai untuk digunakan, karena penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada pengaruh dari penerapan sistem penghargaan (reward system) terhadap motivasi berprestasi karyawan pada PT. Luxindo Raya Cabang Bandung melalui data dilapangan. Berdasarkan jenis penelitiannya yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data dilapangan, maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode explanatory survey.
Menurut Kellenger dalam Sugiyono (2010:11), bahwa yang dimaksud dengan metode survei adalah:
“Metode survei yaitu metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data-data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis”.
Sedangkan menurut Sugiyono (2010:7) explanatory survey adalah metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah dari data sampel yang diambil dari populasi tersebut. Penelitian yang menggunakan metode ini yaitu informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung ditempat secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka penelitian ini ditujukan untuk menguji kebenaran mengenai besarnya pengaruh penerapan sistem penghargaan (reward system) terhadap motivasi berprestasi karyawan yang didapatkan melalui kuesioner yang disebarkan ke para karyawan di PT. PT Luxindo Raya Cabang Bandung.
(26)
56
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3.3 Operasional Variabel Penelitian
Menurut Kerlinger (dalam Sugiyono, 2004:32) mengatakan bahwa “Operasionalisasi variabel penelitian adalah variabel konstruk atau sifat yang akan dipelajari”. Operasionalisasi variabel dilakukan untuk membatasi agar pembahasan tidak terlalu meluas.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel inti, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Asep Hermawan (2006:53 dalam Ghinna 2011:56), yang dimaksud dengan variabel bebas dan variabel terikat yaitu, “Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel terikat secara positif maupun negatif. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas”. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (independent variable) adalah sistem penghargaan (reward system) yang dinotasikan sebagai variabel X dan yang menjadi variabel terikatnya (dependent variable) adalah motivasi berprestasi yang dinotasikan sebagai variabel Y.
(27)
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Tabel 3.5
Operasionalisasi Variabel
Variabel Indikator Tingkat Pengukuran Skala No. Item Sistem
Penghargaan
1) Adequate Kesesuaian gaji dengan
upah minimum rata-rata (UMR) dalam peraturan pemerintah
Ordinal 1
Kesesuaian gaji dengan tuntutan serikat kerja
Ordinal 2
2) Equitable Kesesuaian pembayaran
berdasarkan beban kerja
Ordinal 3
Kesesuaian pembayaran berdasarkan keterampilan kerja
Ordinal 4
Kesesuaian pembayaran berdasarkan pengalaman kerja
Ordinal 5
3) Balance Kesesuaian pemberian
penghargaan berdasarkan kinerja
Ordinal 6
Kesesuaian pemberian penghargaan dalam memberikan timbal balik atas kinerja karyawan
Ordinal 7
4) Cost
effectiveness
Kesesuaian penghargaan dengan peraturan perusahaan.
Ordinal 8
Kesesuaian jenis penghargaan dengan kebutuhan hidup karyawan.
Ordinal 9
5) Secure Kesesuaian penghargaan
dalam memberikan rasa aman kepada karyawan.
Ordinal 10
Kesesuaian penghargaan memenuhi kebutuhan dasar hidup.
(28)
58
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Tabel 3.5
Lanjutan Operasionalisasi Variabel
Variabel Indikator Tingkat
Pengukuran Skala No. Item Sistem
Penghargaan
6) Incentive
providing
Kesesuaian
penghargaan dalam memotivasi
karyawan
Ordinal 12
Kesesuaian pemberian
penghargaan menuju efektivitas dan produktivitas.
Ordinal 13
7) Acceptable to the employee
Pemahaman karyawan terhadap sistem penghargaan
Ordinal 14
Transparansi dalam sistem penghargaan.
Ordinal 15
Keterlibatan karyawan dalam memberikan masukan terhadap sistem penghargaan.
Ordinal 16
Motivasi Berprestasi
1) Berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara baru dan kreatif
Menggunakan cara-cara baru yang lebih inovatif dalam bekerja
Ordinal 1
Memberikan gagasan-gagasan baru dalam bekerja
Ordinal 2
Berinisiatif dalam bekerja
(29)
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Tabel 3.5
Lanjutan Operasionalisasi Variabel
Variabel Indikator Tingkat
Pengukuran Skala No. Item Motivasi Berprestasi 2) Mencari feedback atau umpan balik tentang perbuatannya
Mengevaluasi hasil pekerjaan yang telah dilakukan
Ordinal 4
Menerima saran untuk perbaikan dari hasil kerja yang telah dilakukan
Ordinal 5
3) Memilih resiko yang tinggi didalam perbuatannya
Mengambil dan memikul resiko pekerjaan
Ordinal 6
Menghadapi pekerjaan yang menantang
Ordinal 7
Menyeselesaikan kesulitan pekerjaan
Ordinal 8
Bertahan terhadap tekanan sosial dari atasan
Ordinal 9
Bertahan terhadap tekanan sosial dari karyawan lain
(30)
60
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Tabel 3.5
Lanjutan Operasionalisasi Variabel
3.4 Sumber Data
Untuk kepentingan penelitian ini, sumber data yang dibutuhkan dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Menurut Sugiyono (2009:137) menjelaskan pengertian sumber data primer dan sumber data sekunder sebagai berikut :
Variabel Indikator Tingkat
Pengukuran Skala No. Item Motivasi
Berprestasi
4) Mengambil tanggung jawab pribadi atas
perbuatannya
Bertanya atas pekerjaan yang telah dilakukan
Ordinal 11
Melakukan pekerjaan dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan instruksi atasan
Ordinal 12
Bersungguh sungguh melaksanakan pekerjaan walaupun tanpa diawasi pimpinan
Ordinal 13
Melakukan pekerjaan dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan standar operasional prosedur perusahaan
(31)
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
“Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data sedangkan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen”.
Sesuai dengan pengertian sumber data primer dan sekunder di atas, berikut sumber data primer dan sekunder yang dipakai dalam penelitian ini diantaranya adalah :
1. Data primer
Data primer yang dipakai dalam penelitian ini didapatkan secara langsung dari penyebaran kuesioner. Dalam hal ini, data diperoleh langsung dari karyawan bagian marketing PT. Luxindo Raya Cabang Bandung.
2. Data Sekunder
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan/literatur, baik dari buku, artikel, skripsi, jurnal elektronik maupun hasil-hasil penelitian lainnya yang berkaitan dengan sistem penghargaan dan motivasi berprestasi.
3.5 Populasi
Dalam pengumpulan dan menganalisis suatu data, langkah yang paling penting adalah menentukan populasi terlebih dahulu. Pengertian populasi menurut Sugiyono (2010:61) adalah sebagai berikut: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.
(32)
62
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:131) mendefinisikan bahwa:
“Populasi (population atau universe) adalah keseluruhan elemen, atau unit
penelitian, atau unit analisis yang memiliki ciri atau karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan)”.
Penentuan populasi harus dimulai dengan penentuan secara jelas mengenai populasi yang menjadi sasaran penelitiannya yang disebut populasi sasaran, yaitu populasi yang akan menjadi cangkupan kesimpulan penelitian. Jadi, apabila dalam sebuah penelitian dikeluarkan kesimpulan, maka menurut etika penelitian kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk populasi yang ditentukan.
Menurut Arikunto (2002:112), bahwa:
“Bila jumlah subjek populasinya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Bila jumlah subjeknya lebih dari 100 dapat diambil antara 10 – 15%. Sedangkan untuk subjeknya kurang dari 100 dapat diambil 20 – 25% atau lebih.”
Berdasarkan pengertian di atas, yang menjadi populasi sasaran dalam penelitian ini adalah karyawan bagian marketing PT. Luxindo Raya Cabang Bandung yang berjumlah 30 orang dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 3.6
Data Jumlah Karyawan Bagian Marketing PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
DIVISI JUMLAH KARYAWAN
Kobold (Vacuum Cleaner) 24
KT-Line (Mesin Cuci) 4
Air Cleaner (Pembersih Udara/Ventus) 2
Jumlah 30
(33)
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menurut Uep dan Sambas (2011:99) adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Dengan teknik pengumpulan data yang tepat sesuai dengan karakteristik dari satuan pengamatan yang akan diungkap atau diketahui. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Angket/Kuesioner
Teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan selanjutnya adalah kuesioner. Menurut Uep dan Sambas (2011:108):
”Kuesioner atau yang juga dikenal sebagai angket merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam bentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya, dan harus diisi oleh responden”.
Kuesioner dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu kuesioner yang berisi instrumen sistem penghargaan (reward system) dan motivasi berprestasi karyawan.. Menurut Arikunto (2006:151) angket/kuesioner adalah “sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden”. Penyebaran kuesioner dalam penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden, yang berupa pertanyaan tentang item-item dari variabel bebas dan variabel terikat, yang diisi oleh responden. Kuesioner ini berbentuk pertanyaan yang bersifat tertutup, dimana setiap responden diminta memilih salah satu jawaban yang bersifat ordinal, dimana setiap alternatif jawaban mempunyai bobot masing-masing. Skala pembobotan atas jawaban kuesioner tersebut merupakan skala likert. Angket yang digunakan dalam penelitian ini
(34)
64
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
adalah angket dengan skala sikap kategori Likert. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2007:132) bahwa: “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang/sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Langkah-langkah penyusunan angket ini yakni sebagai berikut :
a. Menyusun kisi-kisi daftar pernyataan.
b. Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban.
c. Menetapkan skala penilaian angket dengan kriteria pemberian bobot untuk setiap alternatif jawaban, skala penilaian jawaban angket yang digunakan adalah skala lima kategori model Likert.
Tabel 3.7
Skala Penilaian Jawaban Angket No Alternatif Jawaban Positif Bobot
1. Sangat Setuju 5
2. Setuju 4
3. Kurang Setuju 3
4. Tidak Setuju 2
5. Sangat Tidak Setuju 1 Sumber : Sugiyono (2007:132)
Maka dari itu peneliti akan menggunakan Instrumen ini dalam proses penelitiannya untuk mendapatkan Informasi yang diinginkan dari populasi secara mendalam. Angket/kuesioner yang digunakan adalah angket yang khusus untuk mengetahui pengaruh sistem penghargaan (reward system) terhadap motivasi berprestasi karyawan pada PT. Luxindo Raya Cabang Bandung.
(35)
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2. Wawancara
Teknik wawancara ini hanya digunakan untuk mendapatkan data pra penelitian, sebagai landasan dalam membuat latar belakang penelitian. Uep dan Sambas (2011:102) mengungkapkan:
”Teknik wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung secara bertatap muka (personal face to face interview) dengan sumber data (responden)”.
3.6.2 Prosedur Pengumpulan Data
Sebelum dilakukan pengumpulan data, angket terlebih dahulu diuji kelayakannya sebagai alat pengumpul data yang sah. Kelayakan instrumen tersebut akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias. Pengujian kelayakan instrumen ini dilakukan melalui analisis validitas dan reliabilitas. Instrumen pengumpul data dikatakan layak jika telah memenuhi syarat valid dan reliabel.
3.6.2.1 Uji Validitas
Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari suatu instrumen, artinya bahwa instrumen yang dipakai benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Formula yang digunakan untuk tujuan ini adalah rumus Korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu:
rxy=
2 2
2 2
Y Y
N x X
N
Y X XY
N
(36)
66
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Keterangan:
rxy = Korelasi antara variabel X dan Y
X = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden uji coba
Y = Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden uji coba N = Jumlah responden uji coba
Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji validitas instrumen angket tersebut adalah sebagai berikut:
1) Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.
2) Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3) Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul, termasuk memeriksa kelengkapan pengisian item angket.
4) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh untuk memudahkan perhitungan dan pengolahan data selanjutnya.
Tabel 3.8
Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Validitas No.
Responden
Nomor Item Instrumen
Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5) Menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu.
6) Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item angket dari skor-skor yang diperoleh.
Tabel 3.9
Contoh Format Tabel Perhitungan Korelasi No.
Responden X Y XY X
2
Y2
7) Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n–2. Dan tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05.
(37)
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
8) Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r, maka item instrumen dinyatakan valid.
r hitung > r tabel, maka instrumen dinyatakan valid. r hitung r tabel, maka instrumen dinyatakan tidak valid.
Penelitian ini menggunakan penelitian populasi, maka pengujian validitas cukup menggunakan koefisien korelasi. Artinya, keputusan valid tidaknya item instrumen, cukup membandingkan nilai hitung r dengan nilai tabel r tanpa melakukan uji t. Pengujian validitas atau reliabilitas dengan sensus (populasi) tidak diperlukan generalisasi atau penarikan kesimpulan yang bersifat umum, karena seluruh anggota populasi dilibatkan dalam penilitian sehingga kesimpulan yang dibuat berlaku untuk populasi itu sendiri.
a. Hasil Uji Validitas Variabel Sistem Penghargaan (X) Tabel 3.10
Hasil Uji Validitas Variabel Sistem Penghargaan(X) No.
Item
rhitung rtabel Keterangan
1. 0.889 0.444 Valid 2. 0.862 0.444 Valid 3. 0.846 0.444 Valid 4. 0.889 0.444 Valid 5. 0.793 0.444 Valid 6. 0.709 0.444 Valid 7. 0.855 0.444 Valid 8. 0.728 0.444 Valid
(38)
68
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu No.
Item
rhitung rtabel Keterangan
9. 0.794 0.444 Valid 10. 0.848 0.444 Valid 11. 0.846 0.444 Valid 12. 0.890 0.444 Valid 13. 0.883 0.444 Valid 14. 0.838 0.444 Valid 15 0.771 0.444 Valid 16 0.482 0.444 Valid Sumber : Hasil uji coba angket
Berdasarkan tabel 3.10 pengujian validitas terhadap 16 item angket untuk variabel Sistem Penghargaan (X) menunjukkan sebanyak 16 item dinyatakan valid, sehingga angket yang digunakan untuk mengumpulkan data variabel Sistem Penghargaan/Reward System berjumlah 16 item.
b. Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Berprestasi (Y) Tabel 3.11
Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Berprestasi (Y) No.
Item
rhitung rtabel Keterangan
1. 0.487 0.444 Valid 2. 0.596 0.444 Valid 3. 0.684 0.444 Valid
(39)
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu No.
Item
rhitung rtabel Keterangan
4. 0.648 0.444 Valid 5. 0.558 0.444 Valid 6. 0.398 0.444 Tidak Valid 7. 0.845 0.444 Valid 8. 0.642 0.444 Valid 9. 0.792 0.444 Valid 10. 0.590 0.444 Valid 11. 0.540 0.444 Valid 12. 0.509 0.444 Valid 13. 0.650 0.444 Valid 14. 0.521 0.444 Valid Sumber : Hasil uji coba angket
Berdasarkan tabel 3.11 pengujian validitas terhadap 14 item angket untuk variabel Motivasi Berprestasi (Y) menunjukkan sebanyak 13 item dinyatakan valid dan 1 item dinyatakan tidak valid, sehingga angket yang digunakan untuk mengumpulkan data variabel Motivasi Berprestasi berjumlah 13 item., sehingga angket yang digunakan untuk mengumpulkan data variabel Motivasi Berprestasi berjumlah 13 item.
Dengan demikian secara keseluruhan rekapitulasi jumlah angket hasil uji coba tampak pada tabel berikut :
(40)
70
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Tabel 3.12
Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba
No. Variabel
Jumlah Item Angket
Sebelum Uji Coba Valid Tidak Valid
1. Sistem Penghargaan 16 16 0
2. Motivasi Berprestasi 14 13 1
Total 30 29 1
Sumber: Uji Coba Angket
3.6.2.2 Uji Reliabilitas
Pengujian alat pengumpulan data yang kedua adalah pengujian reliabilitas instrumen. Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil pengukuran dapat dipercaya. Instrumen penelitian yang dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama (homogen) diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini, relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran
Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empirik ditunjukan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Secara teoritis, besarnya koefisien reliabilitas berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00 dan interpretasinya selalu mengacu pada koefisien yang positif. Dalam konteks ini, koefisien reliabilitas yang
(41)
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
mendekati nilai satu, menunjukan tingginya tingkat kepercayaan, kehandalan atau tingkat konsistensi dari instrumen penelitian dalam mengukur apa yang hendak diukur.
Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrument dalam penelitian adalah Koefisien Alfa (α) dari Cronbach (1951), yaitu (Suharsimi Arikunto, 1993:236):
22
11 .1
1 t b k k r Dimana :
Rumus varians =
N N x x t
2 2 2 r11 = reliabilitas instrumen atau koefisien korelasi atau korelasi alpha k = banyaknya bulir soal
2b
= Jumlah varians butir
2
t
= Varians total N = Jumlah responden.
Menurut (Uep Tatang dan Sambas Ali 124:129) langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut:
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk didalamnya memeriksa kelengkapan item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.
5. Memberikan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu.
(42)
72
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 6. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total.
N N X X t
2 2 2 Keterangan:
= varians
X= jumlah skor N = jumlah peserta tes
Menggunakan tabel pembantu sebagai berikut: Tabel 3.13
Contoh Format Tabel Perhitungan Varians Item dan Varians Total
No. Responden X X2
1) Menghitung nilai koefisien Alfa.
22
11 .1
1 t b k k r
(Suharsimi Arikunto, 1993:236) Keterangan:
11
r
= reabilitas instrument/koefisien Alfak = banyaknya bulir soal
2b
= jumlah varians bulir
2
t
= varians total
2) Membuat nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n – 2. 3) Membuat kesimpulan dengan membandingkan nilai hitung r dan nilai
tabel r, dengan tingkat signifikasi 0,05.
(43)
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Jika r hitung r tabel, maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.
Hasil perhitungan reliabilitas angket terhadap variabel sistem penghargaan dan variabel motivasi berprestasi dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel 2007 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.14
Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas
No. Variabel
Nilai Koefisien
Alpha/ rhitung
Nilai
rtabel Ketentuan Keterangan
1. Sistem
Penghargaan 0.9609 0,444
rhitung > rtabel
dengan α 0.05 Reliabel
2. Motivasi
Berprestasi 0.8559 0,444
rhitung > rtabel
dengan α 0.05 Reliabel
Sumber: Uji Coba Angket
Berdasarkan tabel 3.14 dapat diketahui bahwa pada variabel X (Sistem Penghargaan), diperoleh rhitung = 0,9609 dan nilai tabel r pada α = 0,05 dan db = n-2 = 0,444. Hal ini berarti rhitung lebih besar dari rtabel (0,9609 > 0,444), dengan demikian angket untuk variabel X (Sistem Penghargaan) mempunyai daya ketetapan atau dengan kata lain reliabel.
Berdasarkan tabel 3.14 dapat diketahui bahwa pada variabel Y (Motivasi Berprestasi) diperoleh rhitung = 0.8559 dan nilai tabel r pada α = 0,05 dan db = n-2 = 0,444. Hal ini berarti rhitung lebih besar dari rtabel (0.8559> 0,444), dengan demikian angket untuk variabel Y (Motivasi Berprestasi) mempunyai daya ketetapan atau dengan kata lain reliabel.
(44)
74
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Dengan demikian instrumen dalam penelitian ini dinyatakan valid dan reliabel. Maka, seluruh instrumen dalam penelitian ini merupakan instrumen yang dapat dipercaya.
3.7 Teknik Analisis Data
Analisis data menurut Uep dan Sambas (2011:158) yaitu “Upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian”. Tujuan dilakukannya analisis data antara lain untuk mendeskripsikan data, sehingga dapat dipahami karakteristiknya, juga untuk menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi berdasarkan data yang telah diperoleh. Kesimpulan ini biasanya dibuat berdasarkan pendugaan dan pengujian hipotesis.
3.7.1 Pengolahan Data
a. Menyusun Data, pemeriksaan terhadap angket yang telah diisi dan dikumpulkan dari reponden. Pemeriksaan ini khususnya berkaitan dengan masalah kelengkapan jumlah lembaran angket dan kelengkapan pengisiannya. b. Skoring, pemberian skor jawaban pada setiap item angket dijadikan alat
pengumpul data. Untuk masing-masing pernyataan angket dimana penelitian ini menganalisis satu variabel bebas yaitu sistem penghargaan (reward system) (variabel X) dan satu variabel terikat yaitu motivasi untuk berprestasi karyawan (variabel Y). Skala penilaian jawaban angket yang digunakan
(45)
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
adalah skala lima kategori model Likert. Berikut tabel skala likert yang disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 3.15 Skala Likert
Alternatif Jawaban
Pernyataan (Item) Positif
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Kurang Setuju (KS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Diadaptasi dari: Ating Somantri dan Sambas (2006:38)
c. Tabulasi yaitu perekapan data hasil skoring pada langkah ke dua ke dalam tabel seperti berikut :
Tabel 3.16
Tabulasi Data Penelitian
Resp. Skor item Total
1 2 3 4 5 6 ………
1 2 . . . N
(46)
76
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu d. Mengubah skala ordinal ke interval
Skala pengukuran semua variabel dalam penelitian ini adalah pengukuran pada skala ordinal. Untuk kepentingan analisis data dengan Analisis Regresi Linier Sederhana yang menisyaratkan skala pengukuran minimal interval. Maka untuk menaikan tingkat pengukuran ordinal ke interval digunakan
method of successive intervals (Harun Al Rasyid, 2005). Berikut langkah kerja
untuk menaikkan tingkat pengukuran dari skala pengukuran ordinal ke tingkat skala pengukuran interval melalui method of successive intervals :
1) Perhatikan banyaknya (frekuensi) responden yang menjawab (memberikan) respon terhadap alternatif (kategori) jawaban yang tersedia.
2) Bagi setiap bilangan pada frekuensi oleh banyaknya responden (N), kemudian tentukan proporsi untuk setiap alternatif jawaban responden tersebut.
3) Jumlahkan proporsi secara beruntun sehingga keluar proporsi kumulatif untuk setiap alternatif jawaban responden.
4) Dengan menggunakan Tabel Distribusi Normal Baku, hitung nilai z untuk setiap kategori berdasarkan proporsi kumulatif pada setiap alternatif jawaban responden tadi.
5) Menghitung nilai skala (scale value) untuk setiap nilai z dengan menggunakan rumus :
Density at lower limit - Density at upper limit Area under upper limit - Area under lower limit SV =
(47)
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
6) Melakukan transformasi nilai skala (transformed scale value) dari nilai skala ordinal ke nilai skala interval, dengan terlebih dahulu menentukan angka indeks skala interval (SIx) yang diperoleh dari pengurangan angka satu (diperoleh dari nilai skala yang nilainya kecil atau harga negatif terbesar yang kemudian diubah menjadi sama dengan satu) dengan SVi terkecil (= SVMin). SIx = 1 - SVMin. Sehingga untuk setiap alternatif jawaban, skala intervalnya dapat diketahui dengan rumus : SIx = SVi + SIx.
3.7.2 Analisis Deskriptif
Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian. Termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, persentase, frekuensi, perhitungan mean, median atau modus.
Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah no.1 dan rumusan masalah no.2, maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yakni untuk mengetahui gambaran mengenai sistem penghargaan, dan untuk mengetahui gambaran mengenai motivasi berprestasi.
(48)
78
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Sementara itu, teknik analisis data inferensial akan digunakan oleh penulis untuk menjawab rumusan masalah No. 3. Maka teknik yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linier Sederhana.
3.7.3 Uji Persyaratan Analisis Data 3.7.3.1 Uji Normalitas
Menurut Ating Somantri dan Sambas (2006:289), “Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketetapan pemilihan uji statistik yang akan dipergunakan”. Penulis menggunakan uji normalitas dengan metode Liliefors test. Kelebihan Liliefors test adalah penggunaan/ perhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat sekalipun dengan ukuran sampel kecil, n = 4 (Harun Al Rasyid, 2005) dalam buku yang ditulis oleh Ating Somantri dan Sambas (2006:289). Langkah kerja uji normalitas dengan metode Liliefors test menurut Ating Somantri dan Sambas (2006:289-290) adalah sebagai berikut:
1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada beberapa data.
2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).
3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.
4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi). 5. Hitung nilai z untuk mengetahui theoritical proportion pada tabel z. Formulanya:
(49)
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ̅ dimana:
̅ ∑ dan √ ∑
(∑ )
6. Menghitung theoritical proportion.
7. Bandingkan empirical proportion dengan theoritical proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.
8. Carilah selisih terbesar di luar titik observasi.
Berikut ini adalah tabel distribusi pembantu dengan menggunakan α = 0.05 untuk uji normalitas data.
Tabel 3.17
Tabel Distribusi Pembantu untuk Uji Normalitas Data
X F Fk Sn (Xi) Z Fo (Xi) Sn (Xi) - Fo (Xi) │Sn (Xi-1) - Fo (Xi)│ (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Sumber: Ating Somantri dan Sambas (2006:290) Keterangan:
Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul
Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fki sebelumnya Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk : n Kolom 5 : Nilai Z, formula, ̅
Dimana: ̅ ∑ dan √∑
∑
(50)
80
Nadya Citra Febrianty, 2013
Pengaruh Penerapan Sistem Penghargaan Terhadap Motivasi Untuk Berprestasi Karyawan Bagian Marketing Di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
normal baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi normal
Kolom 7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion dengan cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)
Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tandai selisih mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut adalah D hitung.
Selanjutnya menghitung Dtabel pada α = 0,05 dengan cara
√ . Dengan kriteria
apabila dengan derajat kebebasan (dk) (0,05), maka dapat dinyatakan bahwa variabel penelitian mengikuti distribusi normal.
Untuk melakukan uji normalitas untuk kedua variabel tersebut, penulis menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2007.
3.7.3.2 Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas digunakan untuk mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen. Uji statistika yang digunakan adalah Uji Barlett. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas dengan uji Barlett adalah:
1. Menentukan hipotesis statistik
H0: , artinya semua kelompok dalam peubah memiliki varians skor yang sama (homogen).
H1: Paling tidak ada satu kelompok dalam peubah yang variansinya berbeda dari yang lainnya.
(1)
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1) Gambaran penerapan sistem penghargaan pada karyawan bagian marketing di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung ditunjukkan oleh hasil penelitian bahwa pada indikator secure (pembayaran harus cukup untuk memberikan rasa aman bagi karyawan dan membantunya dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari) memperoleh skor tertinggi sedangkan indikator equitable (setiap orang harus dibayar secara adil sesuai dengan beban kerja, keterampilan dan pengalaman yang dia miliki) memperoleh skor terendah.
2) Gambaran tingkat motivasi untuk berprestasi karyawan pada bagian marketing di PT. Luxindo Raya Cabang Bandung ditunjukkan oleh hasil penelitian bahwa pada indikator mengambil tanggungjawab pribadi atas perbuatannya memperoleh skor tertinggi sedangkan indikator memilih resiko yang tinggi didalam perbuatannya memperoleh skor terendah.
3) Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis diperoleh kesimpulan bahwa sistem penghargaan mempunyai pengaruh yang positif terhadap motivasi untuk berprestasi karyawan, hal ini dapat terlihat berdasarkan hipotesis yang diterima. Jadi, sistem penghargaan berpengaruh terhadap motivasi untuk berprestasi karyawan dapat diterima kebenarannya.
(2)
133
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis dan melihat hasil penelitian tersebut, maka penulis memberikan rekomendasi mengenai sistem penghargaan dan motivasi berprestasi karyawan sebagai berikut:
1) Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, untuk variabel sistem penghargaan yang masih rendah adalah pada indikator equitable. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis merekomendasikan kepada perusahaan untuk lebih memperhatikan dalam pemberian penghargaan kepada karyawan sesuai dengan beban kerja dan prestasi yang dicapai.
2) Indikator memilih resiko yang tinggi didalam perbuatannya merupakan indakator terendah pada variabel motivasi berprestasi karyawan. Untuk meningkatkan kualitas indikator tersebut, penulis menyarankan agar perusahaan mengadakan dan mengikutsertakan karyawan dalam coaching yang diberikan oleh pimpinan, agar karyawan mempunyai tingkat percaya diri yang tinggi untuk berani mengambil resiko dalam pekerjaan.
(3)
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. 1998. Teknik Belajar yang Tepat. Semarang: Mutiara Permata Widya.
Akbar, Maulana. (2011). Studi Tentang Minat Mahasiswa JPTA FPTK – UPI Pada Dunia Kerja Antara Profesi Guru Dan Arsitek. Universitas Pendidikan Indonesia.
Angelinne, Irina. (2011). Hubungan Antara Tipe Kepribadian Dengan Motivasi Gamers Ragnarok Pada Komunitas Evolution. Universitas Bina Nusantara Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.
Yogyakarta : Bina Aksara
Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Chaerudin Ari. (2011). Analisis insentif dan reward terhadap motivasi kerja karyawan pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU Puteramas Group Bandung).Unikom
Choirunnissa, raisa. (2007). Hubungan Pelaksanaan Kompensasi Dengan Produktivitas Karyawan Seksi Pencatat Meter Wilayah Bandung Barat Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung. Universitas pendidikan Indonesia
Dessler, Gary, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesembilan, Jakarta : PT. Indeks, Kelompok Gramedia,
Eko, Esthywaty.2003. PENGEMBANGAN MODEL REMUNERASI BERBASIS KOMPETENSI DI PT. PAL INDONESIA.Studi Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Program Pascasarjana Universitas Airlangga
Griffin, (2004). Manajemen Edisi Ketujuh Jilid 1. Jakarta : Erlangga,
Handoko, T, Hani, 2003, Manajemen, Cetakan Ketujuh, Yogyakarta : BPFE,. Hasibuan, S. P. Melayu, (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi,
Jakarta : PT. Bumi Aksara,
Hasibuan, Malayu S.P. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
(4)
135
Hasibuan, H. Malayu, (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.
Hesty, Stephani M.(2011). Pengaruh Orientasi Dan Hasil Pelatihan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada PT. X knitting. Universitas pendidikan Indonesia
Hisrich, (2007). Kewirausahaan.Jakarta. Penerbit Salemba Empat.
Irwanto, dkk. (1994). Psikologi Umum. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Indrawan, Bhuana Agung, 2005, Kualitas Kerja, Jakarta : Ghalia Indonesia.. Ivancevich, John M (2007). Human Resource Management Tenth Edition. Mc
Graw Hill
Kartono, Kartini. (1981). Psikologi Sosial untuk Manajemen, Perusahaan dan Industri. Jakarta.
Luthans. Fred. (2006). Prilaku Organisasi diterjemahkan oleh V.A. Yuwono (Edisi Sepuluh). Yogyakarta : Andi
M. Manullang. (2004).Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu .2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Mahsun, Mohammad. 2006, Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Edisi Pertama, Yogyakarta: Penerbit BPFE
Nababan, Fenny. 2011. “Pengaruh Persepsi Mengenai Penilaian. Prestasi Kerja terhadap Motivasi Berprestasi Karyawan PT JASA MARGA. (Persero) Cabang Balmera Medan. Universitas Sumatera Utara.
Nitisemito, Alex S. 1996. Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya Manusia). Jakarta: Galia Indonesia
Nelman dan Anggih. (2011). Pengaruh Pengaruh Pelatihan, Penerapan Sop, Reward system, Lingkungan Kerja dan Peralatan Terhadap Produktivitas Teknisi. Universitas Sumatera Utara.
Nurul Zuriah, Dra, M.Si., (2005), Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Teori-Aplikasi. Malang: Bumi Aksara.
(5)
Panggabean, Mutiara, S, 2002.Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan pertama. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Pridajumiga, Risna. 2009. Proses Peningkatan Minat Baca Melalui Pemberian Penghargaan: Studi Kasus di Perpustakaan Madrasah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah. Universitas Indonesia
Robbins, Stephen, P.2006. Perilaku Organisasi.Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Indeks Kelompok GRAMEDIA.
Ruky, Achmad S, 2001. Manajemen Pengganjian dan Pengupahan Untuk Karyawan Perusahaan, Cetakan Pertama. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Sastradipoera, Komarudin, (2001), Manajemen Sumber Manusia Fungsi Operatif. Bandung: Kappa-Sigma.
Schultz, D., Sydney, E. (1993). Theories of Personality (5th ed). California : Brooks Publisihing Company.
Siagian, Sondang. MPA. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Schuler R.S. (1987). Personnel and Human Resource Management, 3th Edition. Minnesouta: West Publishing Company
Simamora, Henry 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: STIE YKPN
Soeprihanto, John. (1996). Penilaian Kinerja Dan Pengembangan Karyawan BPFC (Edisi Pertama, Cetakan Kedua). Yogyakarta
Somantri dan Muhidin. (2006). Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Bandung:Pustaka Setia
Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV Alfabeta. Sugiyono.(2009). Metode Penelitian Bisnis,Alfabeta:Bandung
Tertilla, Iqra. (2008). Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Disiplin Kerja Pada Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia
Tressova, Ghinna. (2011) Peningkatan Loyalitas Tamu Bisnis Hotel Puteri Gunung Lembang Melalui Program Kualitas Pelayanan. Universitas Pendidikan Indonesia
(6)
137
Tohardi, Akhmad, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, Jakarta: PT. Raja Gravindo Persada
Uep Tatang Sontani, dkk, (2010), Desain Penelitian Kuantitatif, Panduan Praktis bagi Dosen dan Mahasiswa. Bandung: Karya Adhika Utama
Winkel, W.S. (1997). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. (Edisi Revisi). Jakarta: PT Gramedia Widia Sarana Indonesia.