Deskripsi motivasi belajar siswa yang berasal dari keluarga broken home dan harapan-harapan mereka terhadap layanan bimbingan dan konseling di sekolah (studi kasus).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG BERASAL DARI
KELUARGA BROKEN HOME DAN HARAPAN-HARAPAN MEREKA
TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
(Studi Kasus)
Margareta Septiani
Universitas Sanata Dharma
2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: bagaimana deskripsi motivasi
belajar tiga subjek yang mengalami broken home, apa saja hal-hal yang
mempengaruhi motivasi belajar subjek, apa sajakah harapan-harapan subjek yang
berasal dari keluarga broken home terhadap layanan bimbingan dan konseling di
sekolah? Bagaimanakah persepsi subjek terhadap layanan bimbingan dan
konseling di sekolah? Penelitian ini dilakukan di sebuah sekolah SMK swasta

Yogyakarta. Subjek penelitian adalah tiga siswa kelas X yang berasal dari
keluarga broken home.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, instrumen yang
digunakan lembar observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan
adalah membuat verbatim kemudian mereduksi data ke dalam verbatim,
melakukan coding pada verbatim, dan memasukkan teori dari hasil analisis data.
Penelitian ini menggunakan studi kasus untuk mendalami permasalahan yang
terjadi pada setiap subjek. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMK Swasta
Yogyakarta yang terdiri dari tiga orang. Objek yang diteliti adalah untuk
mengetahui motivasi belajar tiga siswa yang berasal dari keluarga broken home.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang berasal dari keluarga
broken home motivasi belajarnya terganggu, artinya motivasi belajar ketiga subjek
jika teringat masalah keluarga aktifitas belajar menjadi terganggu, dalam arti
siswa mengalami kesulitan belajar di kelas dan membuat siswa menangis di dalam
kelas dan siswa menjadi tidak konsentrasi dan kurang fokus saat jam pelajaran.
Hal-hal yang mempengaruhi motivasi belajar ketiga subjek, subjek pertama ingin
membahagiakan dan membuat bangga orang tua terutama ayahnya. Subjek kedua,
ibunya selalu memberikan motivasi supaya subjek kuat dalam menjalani hidup,
semangat, dan doa. Subjek ketiga, suport yang selalu diberikan oleh ibunya

berdampak positif untuk diri subjek, kelak subjek ingin membuat ibunya bangga.
Terkait dengan layanan BK di sekolah mereka mempunyai harapan untuk guru
BK di sekolah yaitu kinerja guru BK lebih ditingkatkan kembali untuk kebaikan
bersama.
Kata kunci : motivasi belajar, broken home, layanan BK.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
THE DESCRIPTION OF LEARNING MOTIVATION OF BROKEN
HOME FAMILY TREE STUDENTS AND THEIR HOPES TOWARD THE
GUIDANCE AND COUNSELLING SERVICES AT SCHOOL
(A Case Study)

Margareta Septiani
Sanata Dharma University
2015
The purpose of this research was to know how the description of three
subjects learning motivation that comes from broken home family tree was, what
the things that influenced the subjects learning motivation were, what the subjects
hopes toward the guidance and counselling services at school were, and how the
subjects perception against the guidance and counselling services at school was.
This research was undertaken at a private vocational senior high school in
Yogyakarta. The subjects of this research were three students of X Grade that
were originated from broken home family.
This was a qualitative research type. The technique used was interview with
observation and interview guide sheets as the instruments. The analysis data
technique used was verbatim arrangement and then reducting the data into
verbatim, coding at the verbatim, and entering the theory against the data analysis
results. This research used case study in order to in-depth literate the topic of the
subjects which were three students of X Grade of private vocational senior high
school in Yogyakarta. The object studied was the learning motivation of three
students of broken home family tree.
The results showed that the learning motivation of the students of broken

home family tree was interfered, which meant the learning activity of the three
subjects were disturbed when remembered the family problems, and the students
experienced studying difficulty and cried in classroom so out of concentration and
lack of focus in the course hours therefore. The matters that influenced the
learning motivation of the three subjects were for the first subject was to make the
parents especially the father happy and proud while for the second one was the
mother had always given motivation to the subject so as to be strong to live the
life, enthusiasm, and prayer, and for the third one was the support that had always
been given by the mother produced positive impact for the subject self, and the
subject wish to make the mother proud in the future. The subjects had the hopes
for the performance increasing of the guidance and counselling teacher for the
collective goodness concerned with the guidance and counselling services at
school.
Keywords : motivation, learning, broken home, layanan BK.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG BERASAL DARI
KELUARGA BROKEN HOME DAN HARAPAN-HARAPAN MEREKA
TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
(Studi Kasus)

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh :
Margareta Septiani
NIM : 111114050

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG BERASAL DARI
KELUARGA BROKEN HOME DAN HARAPAN-HARAPAN MEREKA
TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
(Studi Kasus)

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh :
Margareta Septiani
NIM : 111114050

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


MOTTO

Jika mengerjakan segala sesuatu dengan sungguh-sungguh maka segala
sesuatu indah tepat pada waktunya.

Selidikilah aku, ya Allah dan kenalilah hatiku, ujilah aku dan kenakanlah
pikiran-pikiranku, lihatlah, apakah jalanku serong. Dan tuntun aku di jalan
yang kekal (mazmur 23:24)

Bersikap jujur, rendah hati dan bersabarlah terhadap orang-orang di
sekeliling mu meskipun mereka membenci dan membuat sakit hati.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


PERSEMBAHAN

SKRIPSI ini kupersembahkan kepada :

Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yusuf

Orang tua, teman dekatku, dan keluarga yang selalu memberikan
semangat serta doa

Bapak Drs Budi Sarwono, M.A yang sudah meluangkan waktu dan tenaga
dalam menyelesaikan penulisan skripsi

Para dosen yang sudah memberikan ilmu, teori serta pengalaman selama
menempuh pendidikan selama ini

Sahabat-sahabatku BK 2011 B

Teman-teman kost tercinta


v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebukan
dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta 19 Agustus 2015
Peneliti

Margareta Septiani

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Margareta Septiani

No. Mahasiswa

: 111114050

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “DESKRIPSI
MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG BERASAL DARI KELUARGA
BROKEN HOME DAN HARAPANHARAPAN MEREKA TERHADAP
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH (Studi
Kasus)” beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara
terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada
saya selama tetap mencatumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
PadaTanggal: 19 Agustus 2015
Yang menyatakan

Margareta Septiani

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG BERASAL DARI
KELUARGA BROKEN HOME DAN HARAPAN-HARAPAN MEREKA
TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
(Studi Kasus)
Margareta Septiani
Universitas Sanata Dharma
2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: bagaimana deskripsi motivasi
belajar tiga subjek yang mengalami broken home, apa saja hal-hal yang
mempengaruhi motivasi belajar subjek, apa sajakah harapan-harapan subjek yang
berasal dari keluarga broken home terhadap layanan bimbingan dan konseling di
sekolah? Bagaimanakah persepsi subjek terhadap layanan bimbingan dan
konseling di sekolah? Penelitian ini dilakukan di sebuah sekolah SMK swasta
Yogyakarta. Subjek penelitian adalah tiga siswa kelas X yang berasal dari
keluarga broken home.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, instrumen yang
digunakan lembar observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan
adalah membuat verbatim kemudian mereduksi data ke dalam verbatim,
melakukan coding pada verbatim, dan memasukkan teori dari hasil analisis data.
Penelitian ini menggunakan studi kasus untuk mendalami permasalahan yang
terjadi pada setiap subjek. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMK Swasta
Yogyakarta yang terdiri dari tiga orang. Objek yang diteliti adalah untuk
mengetahui motivasi belajar tiga siswa yang berasal dari keluarga broken home.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang berasal dari keluarga
broken home motivasi belajarnya terganggu, artinya motivasi belajar ketiga subjek
jika teringat masalah keluarga aktifitas belajar menjadi terganggu, dalam arti
siswa mengalami kesulitan belajar di kelas dan membuat siswa menangis di dalam
kelas dan siswa menjadi tidak konsentrasi dan kurang fokus saat jam pelajaran.
Hal-hal yang mempengaruhi motivasi belajar ketiga subjek, subjek pertama ingin
membahagiakan dan membuat bangga orang tua terutama ayahnya. Subjek kedua,
ibunya selalu memberikan motivasi supaya subjek kuat dalam menjalani hidup,
semangat, dan doa. Subjek ketiga, suport yang selalu diberikan oleh ibunya
berdampak positif untuk diri subjek, kelak subjek ingin membuat ibunya bangga.
Terkait dengan layanan BK di sekolah mereka mempunyai harapan untuk guru
BK di sekolah yaitu kinerja guru BK lebih ditingkatkan kembali untuk kebaikan
bersama.
Kata kunci : motivasi belajar, broken home, layanan BK.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
THE DESCRIPTION OF LEARNING MOTIVATION OF BROKEN
HOME FAMILY TREE STUDENTS AND THEIR HOPES TOWARD THE
GUIDANCE AND COUNSELLING SERVICES AT SCHOOL
(A Case Study)
Margareta Septiani
Sanata Dharma University
2015
The purpose of this research was to know how the description of three
subjects learning motivation that comes from broken home family tree was, what
the things that influenced the subjects learning motivation were, what the subjects
hopes toward the guidance and counselling services at school were, and how the
subjects perception against the guidance and counselling services at school was.
This research was undertaken at a private vocational senior high school in
Yogyakarta. The subjects of this research were three students of X Grade that
were originated from broken home family.
This was a qualitative research type. The technique used was interview with
observation and interview guide sheets as the instruments. The analysis data
technique used was verbatim arrangement and then reducting the data into
verbatim, coding at the verbatim, and entering the theory against the data analysis
results. This research used case study in order to in-depth literate the topic of the
subjects which were three students of X Grade of private vocational senior high
school in Yogyakarta. The object studied was the learning motivation of three
students of broken home family tree.
The results showed that the learning motivation of the students of broken
home family tree was interfered, which meant the learning activity of the three
subjects were disturbed when remembered the family problems, and the students
experienced studying difficulty and cried in classroom so out of concentration and
lack of focus in the course hours therefore. The matters that influenced the
learning motivation of the three subjects were for the first subject was to make the
parents especially the father happy and proud while for the second one was the
mother had always given motivation to the subject so as to be strong to live the
life, enthusiasm, and prayer, and for the third one was the support that had always
been given by the mother produced positive impact for the subject self, and the
subject wish to make the mother proud in the future. The subjects had the hopes
for the performance increasing of the guidance and counselling teacher for the
collective goodness concerned with the guidance and counselling services at
school.
Keywords : motivation, learning, broken home, layanan BK.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Kemuliaan dan syukur kepada Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus, atas
kelimpahan kasih dan rahmat-Nya yang selalu menyertai sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul Deskripsi Motivasi Belajar Siswa yang
Berasal dari Keluarga Broken Home dan Harapan-harapan Mereka terhadap
Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Studi Kasus).
Terselesaikannya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan
dukungan berbagai pihak, baik berupa sumbangan

pikiran, waktu, tenaga,

maupun kerelaan, dan kesabaran dalam membimbing peneliti selama proses
penyusunan skripsi ini hingga selesai. Oleh karena itu pada kesempatan ini,
peneliti menyampaikan ucapan terimakasih yang tulus dan penuh kasih kepada:
1. Rohandi, Ph. D selaku Dekan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Dr. Gendon Barus, M.Si. selaku Ketua Prodi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Drs. R. Budi Sawono. M.A. selaku Pembimbing I, yang dengan sabar dan
rela membimbing dan menyediakan waktu, tenaga, pikiran selama proses
penyusunan skripsi ini.
4. Panitia penguji Ujian Sarjana Program Studi Bimbingan dan Konseling, yang
memberikan kesempatan kepada peneliti untuk mengikuti ujian sarjana
mempertanggungjawabkan skripsi ini.
5. Para Dosen Bimbingan dan Konseling yang telah membimbing dan mendidik
peneliti selama menimba ilmu di program studi Bimbingan dan Konseling.
x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6. St. Priyatmoko di sekretariat Bimbingan dan Konseling, yang selalu ramah
dan siap sedia dalam memberikan informasi dan kemudahan dalam berbagai
urusan administrasi sehingga peneliti tidak menghadapi kesulitan.
7. Orang tua, teman dekatku, serta para suster yang selalu memberika
dukungan, perhatian dan doa selama menjalani perutusan studi di Program
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.
8. Sahabat-sahabatku BK 2011 B yang selama ini sudah memberikan
kebahagiaan, kenyamanan dan dukungannya.
9. Teman-teman PPL SMP, yang sudah memebrikan semangat dalam penulisan
skripsi.
10. Ketiga subjek tercinta kelas X yang telah mendukung pelaksanaan penelitian.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab
itu masukan berupa saran, dan kritikan terhadap karya ini sangat diperlukan.
Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi banyak
pihak.

Margareta Septiani

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ...................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.................................................... vii
ABSTRAK.................................................................................................. viii
ABSTRACT ..................................................................................................ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ............................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN HASIL WAWANCARA DAN OBSERVASI..... xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah .................................................................................. 6
D. Rumusan Masalah ...................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 7
G. Definisi Operasional .................................................................................. 8
BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................. 10
A. Konsep Motivasi Belajar .......................................................................... 10
1. Pengertian Motivasi Belajar................................................................ 10
2. Prisip-prinsip Motivasi Belajar ........................................................... 12
3. Fungsi Motivasi dalam belajar ............................................................ 16
4. Bentuk-bentuk Motivasi Belajar ......................................................... 18
B. Konsep Anak Dari Keluarga Broken Home
1. Pengertian Broken Home .................................................................... 19
2. Masalah-masalah Broken Home .......................................................... 22
3. Penyebab Terjadinya Broken Home .................................................... 23
4. Akibat Broken Home yang Bercerai bagi Pendidikan Anak ................ 23
C. Konsep Remaja Broken Home ................................................................. 27
D. Konsep Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah
1. Penyelenggara Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah ........... 33
2. Makna dan Tujuan Pelayanan Bimbingan dan Konseling.................... 36
3. Fungsi Layanan Bimbingan di Sekolah ............................................... 38

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 39
A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 39
B. Tempat dan waktu Penelitian ................................................................... 40
C. Subjek Penelitian ..................................................................................... 40
D. Teknik dan Instrumen Penelitian .............................................................. 44
1. Wawancara . ....................................................................................... 41
2. Observasi ........................................................................................... 44
3. Kunjungan Rumah ............................................................................. 45
4. Alat Bantu Mengumpulkan Data ........................................................ 46
E. Keabsahan Data ....................................................................................... 46
F. Teknik Analilis Data ................................................................................ 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 49
A. Tempat Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 49
B. Jadwal Pertemuan dengan Subjek............................................................. 49
C. Deskripsi Subjek
1. Deskripsi Subjek I .............................................................................. 51
2. Deskripsi Subjek II ............................................................................. 51
3. Deskripsi Subjek III............................................................................ 54
D. Studi Kasus Subjek I ................................................................................ 56
E. Studi Kasus Subjek II ............................................................................... 69
F. Studi Kasus Subjek III ............................................................................. 83
G. Pembahasan ............................................................................................. 98
1. Pembahasan Subjek I .......................................................................... 98
2. Pembahasan Subjek II ...................................................................... 100
3. Pembahasan Subjek III ..................................................................... 103
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 112
A. Kesimpulan ............................................................................................ 112
B. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 116
C. Saran...................................................................................................... 116
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 118

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Verbatim Subjek I (Netly) ............................................................ 121
Lampiran 2. Verbatim Terkait BK di Sekolah .................................................. 136
Lampiran 3. Verbatim Significan Other Subjek I (Netly) ................................. 140
Lampiran 4. Reduksi Subjek I (Netly) .............................................................. 143
Lampiran 5. Reduksi Subjek I (Netly) Terkait BK di Sekolah .......................... 157
Lampiran 6. Reduksi Subjek I (Netly) Significan Other .................................. 159
Lampiran 7. Verbatim Subjek II (Zalfa) .......................................................... 161
Lampiran 8. Verbatim Subjek II Terkait BK di Sekolah ................................... 176
Lampiran 9. Verbatim Orang Tua Subjek II (Zalfa) ......................................... 179
Lampiran 10. Verbatim Significan Other Subjek II (Zalfa)............................... 185
Lampiran 11. Reduksi Subjek II (Zalfa) ........................................................... 189
Lampiran 12. Reduksi Subjek II (Zalfa) Terkait BK di Sekolah ....................... 203
Lampiran 13. Reduksi Orang Tua Subjek II (Zalfa) ......................................... 206
Lampiran 14. Reduksi Significan Other Subjek II (Zalfa) ................................ 210
Lampiran 15. Verbatim Subjek III (Micell) ..................................................... 212
Lampiran 16. Verbatim Subjek III Terkait BK di Sekolah ............................... 224
Lampiran 17. Verbatim Orang Tua Subjek III (Micell) .................................... 228
Lampiran 18. Verbatim Significa Other Subjek III (Micell) ............................ 237
Lampiran 19. Reduksi Subjek III (Micell) ....................................................... 243
Lampiran 20. Reduksi Subjek III (Micell) Terkait BK di Sekolah ................... 254
Lampiran 21. Reduksi Orang Tua Subjek III (Micell) ...................................... 256
Lampiran 22. Significan Other Subjek III (Micell) ........................................... 262
Lampiran 23. Hasil Observasi Subjek I, Subjek II, Subjek III........................... 265

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

Pada bab ini, peneliti memaparkan latar belakang masalah, identifikasi
masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan definisi operasional variabel penelitian. Ketujuh sub-judul
tersebut, merupakan bagian-bagian dari pendahuluan yang harus ada dalam sebuah
penelitian. Setiap pengertian dan penjabaran didasarkan pada pemahaman logis,
ilmiah, dan dapat dipertanggungjawabkan. Masing-masing sub bagian pendahuluan
ini, dijabarkan secara singkat, padat dan jelas.

A. Latar Belakang
Dalam proses perkembangannya remaja membutuhkan pengertian dan
bantuan dari orang yang dicintai dan dekat dengannya terutama orang tua atau
keluarganya.

Pendidikan

merupakan

tempat

dimana

a na k

dapat

mengembangkan kemampuannya dan bakatnya. Anak merupakan individu
yang layak mendapatkan bantuan dalam bentuk ilmu, pengetahuan, pendidikan
karakter, pembentukan dan pengembangan kepribadian yang lebih matang
dengan harapan agar kelak anak memiliki cita-cita yang sesuai dengan
kemampuannya. Anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda untuk itu

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

harus dikembangkan dalam dunia pendidikan. Anak diharapksan mampu untuk
memperoleh pendidikan yang layak sehingga apa yang menjadi cita-citanya
dapat tercapai. Untuk itu diharapkan anak memperoleh pendidikan wajib 9
tahun. Jadi, diharapkan anak dapat menjalani proses belajarnya lebih serius
karena melihat dunia pendidikan yang sangat mahal dan penting.
Motivasi belajar merupakan dorongan belajar yang ada dalam diri
setiap orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Harus ada kesadaran, niat
dan keseriusan untuk mencapai suatu tujuan atau cita-cita hidup. Motivasi
belajar dari orang tua mendukung anak untuk selalu proaktif dan kreatif dalam
segala kegiatan. Semangat yang diberikan orang tua untuk anak membantu
anak dalam mencapai prestasi belajar ang lebih baik. Latar belakang keluarga
juga sangat mendukung proses belajar mengajar anak, untuk itu dukungan
keluarga sangat penting.
Keluarga merupakan sumber semangat dan dukungan untuk setiap orang
untuk mencapai kesuksesan. Saat ini perceraian dalam keluarga sangat tidak
asing lagi dan sangat populer. Banyak ditemukan di sekolah dan lingkungan
tempat tinggal akibat orang tua bercerai anak yang menjadi korbannya. Anak
banyak yang tidak siap menerima pengalaman pahit dan akhirnya
menyebabkan motivasi belajar anak menjadi menurun. Perceraian membuat
anak merasa kurang perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tuanya,
Karena tidak adanya pehatian dan kasih sayang dari keluarga, membuat sang
anak akan merasa kesepian dan juga merasa kehilangan pegangan serta

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

panutan. Dalam masa transisi menuju dewasa anak yang mentalnya tidak siap
menerima kenyataan akan menjadi stres, keluarga broken home itulah salah
satu faktor yang mempengaruhi kurangnya motivasi belajar.
Broken home adalah sebagai kondisi keluarga yang tidak harmonis dan
tidak berjalan layaknya keluarga yang rukun, damai, dan sejahtera karena
sering terjadi keributan serta perselisihan yang menyebabkan pertengkaran dan
berakhir pada perceraian. Kondisi ini menimbulkan dampak yang sangat besar
terutama bagi anak-anak, seperti anak menjadi murung, sedih yang
berkepanjangan dan malu. Selain itu, anak juga kehilangan pegangan serta
panutan dalam masa transisi menuju kedewasaan (Hurlock, 2000: 217).
Awal mula ketertarikan penulis meneliti motivasi belajar anak berasal dari
keluarga broken home, berawal dari semakin banyaknya anak harus mengalami
situasi sulit dengan latar belakang keluarga yang broken home. Selain itu juga
praktikan juga berasal dari keluarga broken home. Hal tersebut dibuktikan
dengan adanya data bahwa jumlah perceraian yang merupakan salah satu
penyebab kondisi broken home meningkat setiap tahunnya. Menurut BKKBN
(Badan Koordinasi Keleuarga Bencana) broken home tahun 2013 Indonesia
menempati urutan tertinggi se Asia Pasifik. Tahun 2009, jumlah perceraian di
Indonesia mencapai 216.286 kejadian, tahun 2010 berjumlah 285.184 kejadian,
tahun 2011 berjumlah 258.119 kejadian, tahun 2012 berjumlah 372.522
kejadian, tahun 2013 berjumlah 324.527 kejadian (www.kompasiana.com).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

DATA BROKEN HOME DI INDONESIA
400000
350000
300000
250000
Data Broken Home di
Indonesia

200000
150000
100000
50000
0
2009 2010 2011 2012 2013

Berdasarkan pengamatan peneliti ternyata banyak di temukan keluarga
yang broken dan menyebabkan anak tidak memiliki motivasi belajar, tidak
mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tuanya, dan
lingkungan

tempat tinggal juga banyak ditemukan orang yang sudah

berkeluarga tetapi bercerai. Faktanya terlihat bahwa banyak anak menjadi
korban atas perilaku orang tuanya, anak menjadi putus sekolah, tidak mau
melanjutkan sekolah, anak memilih bekerja dan menikah usia dini.
Peneliti adalah anak yang berasal dari keluarga broken home sejak usia
11 tahun waktu itu kelas 5 SD. Hal yang membuat peneliti tertarik dengan
motivasi belajar anak broken home karena peneliti ingin belajar dari
pengalaman-pengalaman hidup anak yang mengalami broken home dalam
keluarganya. Selain itu peneliti ingin mengetahui motivasi belajar anak yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

berasal dari keluarga broken home. Penelitan ini membantu peneliti untuk
mengetahui peran dan tugas guru BK di sekolah. Berdasarkan yang terjadi
dilapangan bayak siswa-siswi yang kurang mendapatkan bantuan dari guru BK
di sekolah, guru BK di sekolah bayak yang tidak mengetahui permasalahan dan
kebutuhan siswa-siswiya. Peneliti menyadari bahwa setiap siswa-siswi berhak
mendapatkan batuan dari guru BK di sekolah, untuk itu peneliti harus
mengetahui harapan-harapan semua siswa-siswi terutama anak-anak yang
berasal dari keluarga broken home, penelitian ini juga membantu supaya
nantinya ketika peneliti menjadi konselor di sekolah mampu menjalankan
peran dan tugasnya sebagai guru BK dengan baik dan profesional.
Setelah melihat semua hal di atas, maka peneliti tertarik untuk
mengangkat judul “Deskripsi Motivasi Belajar Siswa yang Berasal dari
Keluarga Broken dan Harapan-harapan Mereka terhadap Layanan
Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Studi Kasus)” dalam pemenuhan
tugas akhir. Melalui proposal ini peneliti berharap akan ada manfaat yang dapat
diambil oleh SMK Swasta Yogyakarta, khususnya mengenai motivasi belajar
anak broken home. Pemilihan subjek yaitu anak yang berasal dari keluarga
broken home. Pemilihan difokuskan kedepannya pada anak yang berasal dari
keluarga broken home supaya diharapkan anak bisa belajar dari pengalaman
hidup yang menyakitkan dan memiliki motivasi belajar yang tinggi untuk citacitanya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

B. Identifikasi Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah di atas, terkait dengan Motivasi
Belajar Anak Keluarga Broken Home dapat diidentifikasikan berbagai masalah
sebagai berikut:
1. Adanya kecenderungan rendahnya motivasi belajar siswa broken home
yang disebabkan karena kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang
tua.
2. Ada kalanya orang tua tidak sadar bahwa sebenarnya siswa membutuhkan
perhatian dan kasih sayang yang tulus.
3. Sebagian siswa kurang memiliki motivasi belajar karena latar belakang
keluarga.
4. Siswa yang berasal dari keluarga broken home menunjukkan sikap tidak
konsentrasi, tidak fokus dan mengalami kesulitan dalam belajar.
5. Siswa yang berasal dari keluarga broken home terkesan relasi dengan
teman-temannya kurang.
6. Siswa mempunyai persepsi yang kurang baik terhadap kinerja guru BK di
sekolah.

C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, fokus kajian di arahkan pada menjawab masalahmasalah yang teridentifikasi di atas khususnya masalah mengenai motivasi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

belajar anak keluarga broken home dan harapan-harapan terhadap layanan
bimbingan dan konseling di sekolah.

D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana deskripsi motivasi belajar tiga siswa yang mengalami broken
home?
2. Apa sajakah hal-hal yang mempengaruhi motivasi belajar siswa yang
mengalami broken home?
3. Apa sajakah harapan-harapan siswa keluarga broken home terhadap
bimbingan dan konseling di sekolah?
4. Bagaimana persepsi siswa tehadap layanan bimbingan dan konselng di
sekolah?

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui deskripsi motivasi belajar tiga siswa yang broken home.
2. Mengetahui hal-hal yang berpengaruh terhadap motivasi belajar pada siswa
yang mengalami broken home.
3. Mengetahui harapan-harapan tiga siswa broken home terhadap bimbingan
dan konseling di sekolah.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

4. Untuk mengetahui persepsi siswa terhadap layanan bimbingan dan
konseling di sekolah.

F. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap muncul beberapa
manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan terhadap
pengembangan pengetahuan mengenai motivasi belajar untuk keluarga
broken home.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Keluarga Broken Home
Hasil penelitian ini dapat menjadi refleksi yang dapat digunakan
untuk melihat keluarga yang mengalami broken home. Selain itu,
dengan penelitian ini diharapkan banyak manfaat yang diperolah dan
memberikan solusi untuk keluarga broken home.
b. Bagi Anak Broken Home
Penelitian ini dapat digunakan untuk melihat motivasi belajar pada
anak yang berasal dari keluarga broken home. Memberikan solusi dan
inspirasi kepada siswa supaya memiliki motivasi belajar yang tinggi.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

G. Definisi Operasional Variabel
Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini yaitu:
1. Motivasi belajar adalah dorongan dalam diri siswa broken home untuk
mencapai prestasi yang baik dan cita-cita sesuai yang diinginkan.
2. Siswa yang berasal dari keluarga broken home adalah individu yang menjadi
korban ketidakharmonisan orang tua sehingga individu tersebut yang kurang
mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari orang tua.
3. Broken home adalah hubungan rumah tangga yang sudah tidak ada
kebahagiaan dan keharmonisan, sering terjadi pertengkaran dan kurang
komunikasi.
4. Harapan-harapan siswa yang berasal dari keluarga broken home terhadap
layanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah supaya di sekolah
memiliki guru BK yang mampu mengetahui kebutuhan dan permasalahan
anak broken home, sehingga di sekolah anak-anak merasa di perhatikan dan
terbantu dengan adanya guru BK.
5. Persepsi siswa broken home terhadap layanan bimbingan dan konseling di
sekolah adalah kinerja guru BK lebih ditingkatkan lagi.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN TEORI

Pada bab ini memaparkan teori motivasi belajar, anak dari keluarga broken
home, remaja broken home dan layanan bimbingan dan konseling. Keempat teori
tersebut merupakan bagian-bagian dari kajian pustaka yang harus ada dalam sebuah
penelitian. Setiap penjabaran didasarkan pada pemahaman logis, ilmiah, dan dapat
dipertanggungjawabkan. Masing-masing teori akan dijabarkan secara singkat, padat,
dan jelas.

A. Konsep Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk
berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi
kebutuhannya. Motivasi atau dorongan memiliki peran yang sangat kuat dalam
menentukan terwujudnya suatu perbuatan yang direncanakan. Maslow, sebagai
tokoh motivasi, menyatakan bahwa kebutuhan manusia secara hirarkis
semuanya laten dalam diri manusia. Kebutuhan tersebut mencakup kebutuhan
fisiologis (sandang pangan), kebutuhan rasa aman (bebas bahaya), kebutuhan
kasih sayang, kebutuhan dihargai dan dihormati, dan kebutuhan aktualisasi diri.
Aktualisasi diri, penghargaan atau pernghormatan, rasa memiliki, dan rasa cinta
atau sayang, perasaan aman, dan tentram merupakan kebutuhan fisiologis
10

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

mendasar. Teori Maslow ini dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan
manusia (Uno, 2012: 6) .
Motivasi sangat berpengaruh penting dalam setiap kegiatan, termasuk
aktivitas belajar, tanpa motivasi tidak ada kegiatan yang nyata. Belajar
merupakan kegiatan penting yang harus dilakukan setiap orang secara maksimal
untuk dapat menguasai atau memperoleh sesuatu. Belajar dapat didefinisikan
secara sederhana sebagai “suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan
mengadakan perubahan di dalam seseorang, mencakup perubahan tingkah lau,
sikap, dan kebiasaan ilmu pengetahuan keterampilan (Khairani, 2014: 3).”
Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang
tidak mempunyai motivasi belajar, tak akan mungkin melakukan aktivitas
belajar. Hal yang paling berpengaruh misalnya siswa datang terlambat dan
membuat konsentrasi belajar menjadi menurun, hal tersebut merupakan
pertanda bahwa sesuatu yang dikerjakan itu tidak menyentuh kebutuhannya.
Segala sesuatu yang menarik minat oranglain belum tentu menarik minat orang
tertentu selama sesuatu itu tidak bersentuhan dengan kebutuhannya. (Maslow
1943, 1970) sangat percaya bahwa tingkah laku manusia dibangkitkan dan
diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu, seperti kebutuhan fisiologis, rasa
aman, rasa cinta, penghargaan aktualisasi diri, mengetahui dan mengerti,
kebutuhan estetik. Kebutuhan-kebutuhan inilah menurut Maslow yang mampu
memotivasi tingkah laku individu. Oleh karena itu, apa yang seseorang lihat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang ia lihat itu
mempunyai hubungan dengan kepentingan sendiri (Djamarah, 2011).
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi.
Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan
keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita.
Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar
yang kondusif dan kegiatan belajar yang menarik. Hakikat motivasi belajar
adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswi yang sedang belajar
untuk mengadakan perubahan perilaku, pada umumnya dengan beberapa
indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam
keberhasilan seseorang dalam belajar. Indikator motivasi belajar diklarifikasikan
sebagai berikut adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan
kebutuhan belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya
penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar,
adanya lingkungan yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa
dapat belajar. (Uno, 2012: 23).

2. Prinsip-prinsip Motivasi Belajar
Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar
seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada
motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal,
maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya sekedar diketahui,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

tetapi harus diterangkan dalam aktivitas belajar mengajar. Menurut Djamarah
(2011: 152-1550) ada beberapa prinsip motivasi dalam belajar seperti uraian
berikut.
a) Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar
Seseorang

melakukan

aktivitas

belajar

karena

ada

yang

mendorongnya. Motivasilah sebagai dasar penggerak yang mendorong
seseorang untuk belajar. Seseorang yang berminat untuk belajar belum
sampai pada tataran motivasi belum menunjukkan aktivitas nyata. Minat
adalah alat motivasi dalam belajar. minat merupakan potensi psikologi yang
dapat dimanfaatkan untuk menggali motivasi. Bila seseorang sudah
termotivasi untuk belajar, maka dia akan melakukan aktivitas belajar dalam
rentangan waktu tertentu. Oleh karena itulah, motivasi diakui sebagai dasar
penggerak yang mendorong aktifitas belajar seseorang.
b)

Motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam belajar
Dari seluruh kebijakan pengajaran, guru lebih banyak memutuskan
memberikan motivasi ekstrinsik kepada setiap anak didik. Tidak pernah
ditemukan guru yang tidak memakai motivasi ekstrinsik dalam pengajaran.
Anak didik yang malas belajar sangat berpotensi untuk diberikan motivasi
ekstrinsik oleh guru supaya rajin belajar. Efek yang tidak diharapkan dari
pemberian motivasi ekstrinsik adalah kecenderungan ketergantungan anak
didik terhadap segala sesuatu di luar dirinya. Selain kurang percaya diri,
anak didik juga bermental pengharapan dan udah terpengaruh.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

Anak didik yang belajar berdasarkan motivasi intrinsik sangat sedikit
terpengaruh dari luar. Semangat belajarnya sangat kuat. Dia belajar bukan
karena ingin mendapatkan nilai yang tinggi, mengharapkan pujian orang lain
atau mengharapkan hadiah berupa benda, tetapi karena ingin memperoleh
ilmu sebanyak-banyaknya. Tanpa diberikan janji-janji yang muluk-muluk
pun anak didik rajin belajar sendiri. Perintah tak diperlukan, karena tanpa
perintah anak sudah taat pada jadwal belajar yang dibuatnya sendiri.
c) Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman
Meski hukuman tetap diberlakukan dalam emmicu semangat belajar
anak didik, tetapi masih lebih baik penghargaan berupa pujian. Setiap orang
senang dihargai dan tidak suka dihukum dalam bentuk apa pun juga.
Memuji orang lain berarti memberikan penghargaan atas prestasi kerja
orang lain. Hal ini lebih memberikan semangat kepada seseorang untuk
lebih meningkatkan prestasi kerjanya. Tetapi pujian yang diucap itu tidak
asal ucap, harus pada tempat dan kondisi yang tepat. Kesalahan pujian bisa
bermakna mengejek.
Berbeda dengan pujian, hukuman diberikan kepada anak didik dengan
tujuan untuk memberhentikan perilaku negatif anak didik. Frekuensi
kesalahan diharpkan lebih diperkecil setelah kepada anak didik diberi sanksi
berupa hukuman. Hukuman badan seperti yang sering diberlakukan dalam
pendidikan tradisional, tidak dipakai lagi dalam pendidikan modern
sekarang, karena hal itu tidak mendidik.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

d) Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar
Kebutuhan yang tidak bisa dihindari oleh anak didik adalah keinginan
untuk menguasai sejumlah ilmu pengetahuan. Oleh karena itu anak didik
belajar. Karena bila tidak belajar berarti anak didik tidak akan mendapatkan
ilmu pengetahuan.
Dalam kehidupan anak didik membutuhkan penghargaan. Dia tidak
ingin dikucilkan. Berbagai peranan dalam kehidupan yang dipercayakan
kepadanya sama halnya memberikan rasa percaya diri kepada anak didik.
Anak didik merasa berguna, dikagumi atau dihormati oleh guru atau orang
lain. Perhatian, kebenaran, status, martabat, dan sebagainya merupakan
kebutuhan yang wajar bagi anak didik. Semuanya dapat memberikan
motivasi bagi anak didik dalam belajar. Guru yang berpengalaman cukup
bijak memanfaatkan kebutuhan anak didik, sehingga dapat memancing
semangat belajar anak didik agar menjadi anak yang gemar belajar. Anak
didik pun giat belajar untuk memenuhi kebutuhannya demi memuaskan rasa
ingin tahunya terhadap sesuatu.
e) Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar
Anak didik yang mempunyai motivasi dalam belajar selalu yakin
dapat menyelesaikan setiap pekerjaan yang dilakukan. Dia yakin bahwa
belajar bukanlah kegiatan yang sia-sia. Hasilnya pasti akan berguna tidak
hanya kini, tetapi juga hari-hari mendatang. Setiap ulangan yang diberikan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

oleh guru bukan dihadapi dengan pesimisme, hati yang resah gelisah. Tetapi
dia hadapi dengan tenang dan percaya diri.
f) Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar
Dari berbagai hasil penelitian selalu menyimpulkan bahwa motivasi
mempengaruhi prestasi belajar. Tinggi rendahnya motivasi selalu dijadikan
indikator baik buruknya prestasi belajar seseorang anak didik. Anak didik
menyenangi mata pelajaran tertentu dengan senang hati mempelajari mata
pelajaran itu.

3. Fungsi motivasi dalam belajar
Motivasi ekstrinsik yang diberikan lama dapat membantu anak didik
keluar dari lingkaran masalah kesulitan belajar. Peranan yang dimainkan oleh
guru dengan mengandalkan fungsi-fungsi motivasi merupakan langkah akurat
untuk menciptakan iklim belajar yang kondusif bagi anak didik. Baik motivasi
intrinsik maupun motivasi ekstrinsik sama berfungsi sebagai pendorong,
penggerak, dan penyeleksi perbuatan. Menurut Djamarah (2011: 156-157)
fungsi motivasi dalam belajar antara lain:
a) Motivasi sebagai pendorong perbuatan
Pada mulanya siswa tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada sesuatu
yang dicari, muncullah minat untuk belajar. Hal ini sejalan dengan rasa
keingintahuan dia yang akhirnya mendorong siswa untuk belajar. Sikap
inilah yang akhirnya mendasari dan mendorong ke arah sejumlah perbuatan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

dalam belajar. Jadi, motivasi yang berfungsi sebagai pendorong ini
mempengaruhi sikap apa yang seharusnya siswa ambil dalam rangka belajar.
b) Motivasi sebagai penggerak perbuatan
Dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap siswa itu merupakan
suatu kekuatan yang tak terbendung. Siswa akan melakukan aktivitas
dengan segenap jiwa dan raga. Akal dan pikiran berproses dengan sikap raga
yang cenderung tunduk dengan kehendak perbuatan belajar.
c) Motivasi sebagai pengarah perbuatan
Anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan
yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan. Seorang anak
didik yang ingin mendapatkan sesuatu dari suatu mata pelajaran tertentu,
tidak mungkin dipaksakan untuk mempelajari mata pelajaran yang lain.
Sesuatu yang akan dicari anak didik merupakan tujuan belajar yang akan
dicapainya. Tujuan belajar itulah sebagai pengarah yang memberikan
motivasi kepada anak didik dalam belajar, dengan tekun anak didik belajar,
dengan penuh konsentrasi anak didik belajar agar tujuannya mencari sesuatu
yang ingin diketahui/dimengerti itu cepat tercapai. Segala sesuatu yang
mengganggu pikirannya dan dapat membuyarkan konsentrasinya diusahakan
disingkirkan jauh-jauh. Itulah peranan motivasi yang dapat mengarahkan
perbuatan anak didik dalam belajar.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

4. Bentuk-bentuk motivasi belajar
Dalam proses interaksi belajar mengajar, baik motivasi intrinsik maupun
motivasi ekstrinsik, diperlukan untuk mendorong anak didik agar tekun belajar.
Agar motivasi belajar anak terbangun, beberapa hal yang perlu dilakukan
diantaranya:
a) Memberikan pujian dan penghargaan terhadap mereka sekecil apapun;
b) Memperhatikan dan menanggapi gagasan, pikiran, pertanyaan, dan pendapat
anak dengan tulus;
c) Mengenali

nama-nama

anak

dan

kelebihan

mereka

untuk

tujuan

pembelajaran;
d) Mau mengerti dan memahami kebutuhan dalam proses pembelajaran;
e) Menghargai hasil pekerjaan anak;
f) Tidak menghina, menghardik, atau mencela anak di depan umum (temantemannya);
g) Meluruskan anak yang melakukan perlanggaran etika atau norma dengan
cara-cara yang manusiawi (humanistik);
h) Berkata dan bersikap sopan, ramah, dan penuh kasih sayang kepada siswa;
i) Tempatkan anak sebagai “orang penting”. Dengan cara ini kita
melayani anak secara optimal;
j) Berlaku adil dalam perlakuan, penilaian, dan sikap terhadap anak;

akan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

B. Konsep Anak dari Keluarga Broken Home
1. Pengertian Broken Home
Sejak dilahirkan, seorang anak membutuhkan bantuan dari orang dewasa.
Orang tua yang membantunya membimbing dan mendidik ke arah kedewasaan.
Masa itu merupakan jangka waktu yang amat lama, sebelum anak bisa sampai
pada taraf dapat berdiri sendiri, dan masa itulah yang disebut masa belajar bagi
seorang anak. Masa yang harus dipergunakan sebaik-baiknya untuk
memperoleh berbagai ragam kebiasaan, kemampuan memakai pikiran, i