SOLO BATIK CARNIVAL SEBAGAI ATRAKSI WISATA BUDAYA DI SURAKARTA

(1)

commit to user

i

SOLO BATIK CARNIVAL SEBAGAI ATRAKSI WISATA

BUDAYA DI SURAKARTA

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata

Oleh : RIANA FAJAR RINI

C9407055

DIII USAHA PERJALANAN WISATA

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA


(2)

commit to user

ii

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING

Judul Laporan Tugas Akhir : SOLO BATIK CARNIVAL SEBAGAI

ATRAKSI WISATA BUDAYA DI

SURAKARTA Nama Mahasiswa : Riana Fajar Rini

NIM : C9407055

MENYETUJUI

Disetujui, Disetujui, Pembimbing I Pembimbing II


(3)

commit to user

iii

HALAMAN PENGESAHAN PANITIA PENGUJI

Judul Laporan Tugas Akhir : SOLO BATIK CARNIVAL SEBAGAI

ATRAKSI WISATA BUDAYA DI

SURAKARTA Nama Mahasiswa : Riana Fajar Rini

NIM : C9407055

Tanggal Ujian : 27 Januari 2011

DITERIMA DAN DISETUJUI OLEH PANITIA PENGUJI

Dra. Hj. Isnaini Wijaya W. M.Pd (……….) Ketua

Insiwi Febriary Setiasih, SS,MA (……….)

Sekretaris

Bambang Ary Wibowo, SH (……….)

Penguji I

Dra. Sawitri Pri Prabawati, M.Pd (……….) Penguji II

Dekan

Drs.Sudarno ,MA NIP .195303141985061001


(4)

commit to user

iv MOTTO

Success is a journey, not a destination.

( Ben Sweetland )

Jangan tetap tinggal di masa lalu, ataupun bermimpi tentang masa depan, namun fokuskan perhatian Anda pada masa sekarang.


(5)

commit to user

v PERSEMBAHAN

Karya yang sederhana ini aku persembahkan kepada : 1. Ayah dan ibu tercinta yang senantiasa membimbing

dalam hidup.

2. Kakak-kakakku yang selalu menjadi teman dekatku. 3. Sandhy yang selalu memberikan dukungan.


(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke Hadirat Allah SWT yang melimpahkan Rahmat dan Hidayahnya sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan sesuai waktu dengan waktu yang ditentukan. Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi syarat akhir studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata UNS Surakarta.

Selama penelitian dan penyusunan laporan ini banyak masukan serta bantuan dari pihak berupa sumbangan pemikiran maupun bimbingan. Oleh karena itu dalam kesempatanini penulis megucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Sudarno M.A selaku Dekan Fakultas Satra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah berkenan memberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Bapak Drs.Suharyana,M.Pd Ketua Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata yang selama ini telah memberikan banyak pengarahan yang berharga bagi penulis.

3. Bapak Bambang AryWibowo ,SH selaku Pembimbing I yang telah banyak memberikan petunjuk, saran-saran dan pengarahan yang berharga sehingga memperlancar penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini.

4. Ibu Dra.Sawitri Pri Prabawati,M.Pd selaku dosen Pembimbing II yang turut pula memberikan bimbingan dan pengarahannya sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

5. Bapak Heru Prasetya selaku Pimpinan Event Organaizer Mataya Art and Heritage yang telah berkenan memberikan izin dan membantu pelaksanaan penelitian.


(7)

commit to user

vii

6. Seluruh staff Mataya Art and Heritage yang membantu dalam penelitian. 7. Sahabatku Oky, Ria, Ika, Santi, Mieke dan Anggit terima kasih atas dukungan

dan kenangan suka duka selama ini.

8. Kekasihku Sandhy Irvany terima kash atas motivasinya.

9. Teman-teman DIII UPW angkatan 2007 atas kekompakan dan motivasinya. 10.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang turut

membantu dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan penelitian ini jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati mohon pembaca sudi memberikan masukan,saran dan kritik demi kesempurnan laporan penelitian ini.

Akhir kata semoga laporan penelitian ini dapat berguna bagi ilmu pengetahuan.

Surakarta, Januari 2011


(8)

commit to user

viii ABSTRAK

Riana Fajar Rini, C9407055.2011. Solo Batik Carnival Sebagai Atraksi

Wisata Budaya di Surakarta.Program Pendidikan Diploma III Kepariwisatan

Fakultas Sastra Dan Seni Rupa UNS.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Perbedaan dari Solo Batik Carnival 1,2 dan 3. (2) Perkembangan Solo Batik Carnival 1, 2 dan 3. (3)Kendala-kendala apa yang dihadapi dan bagaimana solusinya dalam penyelenggaraan Solo Batik Carnival.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan pengumpulan data melalui observasi,wawancara dan studi dokumen sehingga dapat diketahui tentang perkembangan batik dan Event budaya yang ada di kota Solo seperti Solo Batik Carnival serta dapat mengetahui perbedaan,perkembangan ,persiapan kendala-kendala dari penyelenggran Solo Batik Carnival 1,2 dan 3 ,serta solusi untuk menangani kendala yang dihadapi.

Hasil dari penelitian ini adalah Solo Batik Carnival merupakan salah satu event budaya yang memiliki cirri khas tersendiri jika dibandingkan dengan event-event budaya yang lain. Solo Batik Carnival sebuah atraksi budaya yang bisa menjadi potensi wisata budaya di Solo. Solo Batik Carnival disajikan dengan tema yang berbeda disetiap tahunnya sehingga menarik untuk disaksikan.

Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa (1)Solo Batik Carnival mempunyai potensi wisata yang sangat besar yang dapat menjadi aset wisata di kota Solo(2) Ada perkembangan event Solo Batik Carnival meningkat dari tahun ke tahunnya dapat dilihat dari beberapa segi,yaitu:dari segi peserta yang banyak berpartisipasi dalam penyelenggaran Solo Batik Carnival dan partisipasi masyarakat kota Solo yang menyaksikan event tersebut,ada pula kendala yang harus dibenahi agar Solo Batik Carnival ini jadi lebih menarik lagi dan dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke kota Solo.


(9)

commit to user

ix DAFTAR ISI

HALAMAN ... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

KATAPENGANTAR ... ... vii

ABSTRAK ... ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... ... xiii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Metode Penelitan ... 6

1. Lokasi dan Waktu Penelitian... 6

2. Teknik pengumpulan data ... 6


(10)

commit to user

x

b) Studi dokumen ... 6

c) Wawancara ... 7

F. Teknik Analisis ... 7

G. Tinjauan Pustaka ... 8

H. Sistematika Penulisan ... ... 12

BAB II : GAMBARAN UMUM KOTA SOLO ... ... 13

A. Sekilas Tentang Kota Solo ... ... 13

B. Kondisi Geografis Kota Solo ... ... 14

C. Potensi Wisata Kota Solo ... ... 15

D. Sejarah Perkembangan Batik ... ... 18

E. Perkembangan Batik di Kota Solo ... ... 23

F. Pemasaran Batik di Kota Solo... ... 24

G. Motif –motif Batik ... ... 29

BAB III: SOLO BATIK CARNIVAL SEBAGAI ATRAKSI WISATA BUDAYA ... ... 33

A. Latar Belakang Solo Batik Carnival ... ... 33


(11)

commit to user

xi

B. Sekilas Tentang Solo Batik Carnival 1,2 dan 3 ... ... 34 C. Tujuan dan Manfaat Solo Batik Carnival...

... 38 D. Perkembangan Solo Batik Carnival ...

... 39 E. Perbedaan Solo Batik Carnival 1,2 dan 3 ...

... 41 F. Pelaksaan dan Persiapan Solo Batik Carnival 3 ...

... 41 G. Kendala Dalam Penyelenggaran Solo Batik Carnival3 ...

... 47 H. Analisis SWOT dalam Solo Batik Carnival ...

... 48 I. Daya Tarik Solo Batik Carnival dalam Analisis 4A ...

... 52

BAB IV : PENUTUP ... ... 58

A. Kesimpulan ... ... 58 B. Saran ...

... 60 DAFTAR PUSTAKA ... ... 61 DAFTAR TABEL ... ... 62


(12)

commit to user

xii

LAMPIRAN ...

... 64

DAFTAR TABEL Tabel 1 Daftar Perkembangan SBC ... 40

Tabel 2Jadwal Workshop SBC ... 44

Tabel 3 Peserta Solo Batik Carnival 3Anak-anak ... 63

Tabel 4 Peserta Solo Batik Carnival 3 Flora Putih ... 67


(13)

commit to user

xiii

Tabel 6 Peserta Solo Batik Carnival 3 Flora Kuning dan Coklat ... 70

Tabel 7 Peserta Solo Batik Carnival 3 Flora Hijau ... 72

Tabel 8 Peserta Solo Batik Carnival 3 Flora Biru dan Ungu ... 74

Tabel 9 Peserta Solo Batik Carnival 3Fauna Udara ... 76

Tabel 10 Peserta Solo Batik Carnival 3 Fauna Darat ... 79

Tabel 11 Peserta Solo Batik Carnival 3 Fauna Air ... 81


(14)

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Daftar Informan ... 85

Lampiran 2: Surat Permohonan ijin Mataya ... 86

Lampiran 3: Surat Permohonan ijin Disparbud ... 87

Lampiran 4: Surat Permohonan ijin Kesbangpolimas ... 88

Lampiran 5: Solo City Map... 89

Lampiran 6: Peta Kota Surakarta ... 90

Lampiran 7: Peta Pengalihan Arus SBC 3 ... 91

Lampiran 8: Peta Jalur Perserta SBC 3 ... 92

Lampiran 9: Cover Solo Batik Carnival 3... 93

Lampiran 10: Dokumentasi Persiapan SBC 3 ... 94

Lampiran 11 : Dokumentasi Pembukaan SBC 3 ... 95

Lampiran 12: Dokumentasi Atraksi Perserta SBC3 ... 96

Lampiran 13: Dokumentasi Iring-iringan Walikota……… 97

Lampiran 14: Dokumentasi Iring-iringan Kereta Kencana ... 98

Lampiran 15 : DokumentasiPeserta Kategori Biru dan Ungu ... 99

Lampiran 16 : DokumentasiPeserta Kategori Putih dan Merah... 10

Lampiran 17 : DokumentasiPeserta Kategori Kuning dan Coklat ... 101

Lampiran 18 : DokumentasiPeserta Kategori Flora Hijau ... 102

Lampiran 19 : DokumentasiPeserta Kategori Fauna Udar ... 103

Lampiran20 : Dokumentasi Peserta Kategori Darat dan Air……… 104


(15)

SOLO BATIK CARNIVAL SEBAGAI ATRAKSI WISATA BUDAYA DI SURAKARTA

Riana Fajar Rini1

Bambang Ary Wibowo, SH2 Dra. Sawitri PriPrabawati, M.Pd3

ABSTRAK

2011. Program Pendidikan Diploma III Kepariwisatan Fakultas Sastra Dan Seni Rupa UNS.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Perbedaan dari Solo Batik Carnival 1,2 dan 3. (2) Perkembangan Solo Batik Carnival 1, 2 dan 3. (3)Kendala-kendala apa yang dihadapi dan

bagaimana solusinya dalam penyelenggaraan Solo Batik Carnival. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan

pengumpulan data melalui observasi,wawancara dan studi dokumen sehingga dapat diketahui tentang perkembangan batik dan Event budaya yang ada di kota Solo seperti Solo Batik Carnival serta dapat mengetahui perbedaan,perkembangan ,persiapan kendala-kendala dari penyelenggran Solo Batik Carnival 1,2 dan 3 ,serta solusi untuk menangani kendala yang dihadapi. Hasil dari penelitian ini adalah Solo Batik Carnival merupakan salah satu event budaya yang memiliki cirri khas tersendiri jika dibandingkan dengan event-event budaya yang lain. Solo Batik Carnival sebuah atraksi budaya yang bisa menjadi potensi wisata budaya di Solo. Solo Batik Carnival disajikan dengan tema yang berbeda disetiap tahunnya sehingga menarik untuk disaksikan. Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa (1)Solo Batik Carnival mempunyai potensi wisata yang sangat besar yang dapat menjadi aset wisata di kota Solo(2) Ada perkembangan event Solo Batik Carnival meningkat dari tahun ke tahunnya dapat dilihat dari beberapa segi,yaitu:dari segi peserta yang banyak berpartisipasi

1

Mahasiswa Jurusan D III Usaha Perjalanan Wisata dengan NIM C9407055

2

Dosen Pembimbing I 3

Dosen Pembimbing II

dalam penyelenggaran Solo Batik Carnival dan partisipasi masyarakat kota Solo yang menyaksikan event tersebut,ada pula kendala yang harus dibenahi agar Solo Batik Carnival ini jadi lebih menarik lagi dan dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke kota Solo.


(16)

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang kaya akan keindahaan alam dan keanekaragamaan kebudayaan yang dapat memberikan devisa yang cukup besar dari dunia pariwisata. Secara umum pariwisata dipandang sebagai sector yang dapat mentoring dan meningkatkan pembangunan ,membuka lapangan usaha serta dapat meningkatkan pendapatan asli daerah. Indonesia sendiri merupakan salah satu Negara berkembang yang kehidupanya bisa dikatakan stabil. Banyak negara berkembang yang mengembangkan industri pariwisata,seperti Malaysia dan Singapura.

Indonesia juga memiliki keanekaragaman budaya,adat istiadat dan juga tradisi. Di Indonesia sendiri budaya merupakan jantung dari suatu daerah , budaya juga sebagai pembeda antar suku satu dengan suku yang lainnya. Manusia sangat erat kaitanya dengan budaya karena budaya budaya sendiri bisa menjadi suatu identitas diri , tingkah laku dan pandangan hidup mereka dalam bermasyakat. Hal ini disebabkan oleh kebudayaan mencakup ruang lingkup dimana manusia sebagai mahluk Tuhan , selain hidup secara individual tapi juga sebagai mahluk sosial yang hidup seimbang dengan masyakat , lingkungan serta alam. Dalam perkembangannya budaya Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat terutama masyakat jawa. Budaya local yang masih menjunjung dan diwarisakan keseniaan yang masih tetap dijaga menjadi kunci utama masyakat jawa agar tetap terjaga didunia pariwisata nasional atau internasional.


(17)

commit to user

Keseniaan di Jawa sangat beragam seperti wayang, topeng, seni tari, dan batik. Batik adalah salah satu warisan generasi pendahulu kita sebagai ekspresi keahlian leluhur sebagai simbol dan mempunyai makna yang sangat berperan penting membawa bangsa Indonesia ke mata dunia.

Batik merupakan salah satu hasil kebudayaan bangsa Indonesia yang terus dijaga kelestariaanya. Batik pada jaman dahulunya hanya digunakan hanya untuk kalangan raja-raja dan para bangsawan Kraton. Tapi dengan berjalan seiringnya jaman sekarang dapat digunakan oleh semua kalangan termasuk masyakat umum.

Batik salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal , yang pertama adalah tehnik perwarnaan kain dengan menggunakan malam sebagai bagian dari kain. Dalam literature internasional , tehnik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertiaan kedua adalah kain atau busana dibuat dengan tehnik tersebut , termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan tersendiri. Batik Indonesia sebagai keseluruhan tehnik, teknologi serta pengembangan motif dan budaya yang terkait.

Tradisi membatik ini dahulunya dilakukan oleh perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau , membatik dijadikan sebagai pekerjaan eksklusif oleh perempuan jawa ,karena sebagai identitas kecantiakn wanita mengingat pada masa kerajaan Jawa ,kecantikan wanita pada masa itu diukur dari kepandainya membatik. Awalnya batik hanya di kerjakan oleh kalangan terbatas dalam kraton dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarganya serta para pengikut-pengikutnya.


(18)

commit to user

Pada masa itu , bahan yang digunakan merupakan hasil tenunan sendiri. Batik Jawa memiliki 2 macam jenis yaitu batik tuis dan batik cap. Batik cap adalah kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik yang dibentuk dengan cap, dengan lama proses pembuatan 2-3 hari , sedangkan batik tulis adalah kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik menggunakn tangan dengan lama proses pembuatan 2-3 bulan.(www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010,jam 20.00 WIB)

Solo adalah sebuah nama kota di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kota ini terletak pada jalur yang strategis , yaitu pertemuan jalur dari Semarang dan dari Jogjakarta menuju Surabaya dan Bali. Sisi timur kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu nyanyian keroncong, Bengawan Solo. Kota solo memiliki semboyan"BERSERI" yang merupakan akronim dari bersih,sehat,rapi dan indah. Untuk kepentingan pemasaran pariwisata Solo mengambil slogan pariwisata″Solo,the Spirit of Java″ yang diharapakn citra kota Solo sebagai pusat kebudayaan jawa.

Citra Solo sebagai salah satu wisata dan kota budaya di Indonesia salah satunya batik. Pada perjalanan kulturnya, batik Solo sebagi satu akar tradisi batik nusantara.Pemerintah Surakarta melalui Disparbud berkerjasama dengan pihak-pihak terkait telah mengemas event ″Solo Batik Carnival″ sebagai event tahuan yang bertarap nasional.

Solo Batik Carnival adalah suatu karnaval yang berbasis masyarakat yang lintas etnik,usia dan profesi ,batik sebagai tema utamanya. Batik merupakan kreatifitas yang tidak akan pernah selesaidan punya latar belakang sejarah yang


(19)

commit to user

panjang di Indonesia, baik dari filosofinya,desain motif dan masyarkat pemdukungnya. Solo Batik Carnival tafsiran masyarakat Solo dalam menyikapi batik sebagai kerja kreatif masyarakat Solo. Cipta ,mandiri dan kreatif dengan batik merupakan spirit Solo Batik Carnival.

Bekerjasama dengan Solo Center Point ,pemerintah Kota Surakarta dan Solo Batik Carnival Community menyelenggarakan Solo Batik Carnival setiap tahunnyadengan tema yang berbeda sejak pertama kali diadakan pada tahun 2008.

Berdasarkan uraian diatas maka dalam penyusunan tugas akhir ini penulis mengambil judul "Solo Batik Carnival Sebagai Atraksi Wisata Budaya di

Surakarta "

B. Rumusan Masalah Perumusan Masalah dalam Penelitian ini adalah : 1. Apa perbedaan dari Solo Batik Carnival 1,2 dan 3?

2. Bagaimana perkembangan Solo Batik Carnival 1, 2 dan 3 ?

3. Kendala-kendala apa yang dihadapi dan bagaimana solusinya dalam penyelenggaraan Solo Batik Carnival?

C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui perbedaan dari Solo Batik Carnival 1,2 dan 3. 2. Untuk mengetahui perkembangan Solo Batik Carnival 1, 2 dan 3.


(20)

commit to user

3. Untuk mengetahui kendala-kendala apa yang dihadapi dan bagaimana solusinya dalam penyelenggaraan Solo Batik Carnival.

D. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :

1. Manfaat Akademis

a. Adanya penelitian ini,diharapakan dapat bermanfaat bagi kepentingan semua pihak yang memerlukan refrensi sebagai bahan penelitian.

b. Dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan dan perbandingan dengan melakukan penelitian yang sama.

c. Dikalangan akademis dapat dijadikan refrensi tambahan dalam melakukan penelitian sejenis atau penelitian dimasa yang akan datang.

2. Manfaat Praktis

a. Menambah pengetahuan penulis mengenai khasah kebudayaan Jawa.Dan kemungkinan pengembangan aset wisata bagi kesejahteraan masyarakat di Surakarta.

b. Sebagai upaya pengenalan kebudayaan yang ada di kota Solo kepada masyarakat dan wisatawan untuk berkunjung ke Solo.


(21)

commit to user E. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Surakata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Surakarta dan Mataya Event Organiezer.

2. Teknik Pengumpulan data a. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian. Tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas dan maka kejadian yang dilihat dari perspektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut. ( Afifuddin, 2009 : 134 ).

Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap aktivitas masyarakat dan wisatawan kota Solo dalam mendukung Event Solo Batik Carnival dan melakukan pengamatan tentang pelaksanan Event Solo Batik Carnival. Observasi dilaksanakan di Disparbud Surakarta dan Mataya Event Orgenazer.

b. Studi Dokumentasi.

Metode atau teknik dokumenter adalah teknik pengumpulan data dan informasi melalui pencarian dan penemuan bukti-bukti. Metode dokumenter ini merupakan metode pengumpulan data yang berasal dari sumber nonmanusia. Dokumen-dokumen yang dikumpulkan akan membantu peneliti dalam memahami


(22)

commit to user

fenomena yang terjadi di lokasi penelitian dan membantu interpretasi data. Selain itu, dokumen dan data-data literer dapat membantu dalam menyusun analisis dan melakukan validitas data. ( Afifuddin, 2009 : 141 ).

Dalam penyusunan tugas akhir ini memanfatkan arsip data peserta Solo Batik Carnival 2010, sedangkan dokumentasi menggunakan foto-foto peserta Solo Batik Carnival untuk memperjelas gambaran tentang pelaksanaan Solo Batik Carnival.

c. Wawancara

Wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang yang menjadi informan atau responden. Caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka ( Afifuddin, 2009 : 131 ).

Penulis mencari data yang dibutuhkan melalui wawancara dan tanya jawab langsung dengan pihak yang berkompetensi dengan masalah yang dikaji. Dalam hal ini penulis mewawancarai pihak yang terkait yaitu Heru Prasetyo( pemilik Mataya Event Organaizer ) dan Reyhan ( sekretaris Mataya Event Organaizer .

F. Teknik Analisis

Data pengumpulan data dalam penelitian ini memggunakan analisis deskriptif yaitu pengumpulkan data yang di dapat dari hasil penelitian penelitian dengan memberikan gambaran menurut apa adanya sesuai dengan kenyataan pada waktu penelitian. ( Saifuddin Azwar, 2010 : 7 )


(23)

commit to user G. Tinjauan Pustaka

Berkaitan dengan penulisan tugas ahkir ini,penulis melakukan studi kepustakaan yang merupakan langkah pendahuluan yang memiliki tujuan untuk membaca,mencari data yang berhubungan dengan masalah penelitian untuk acuan penelitian.

1. Pengertian Pariwisata

Adalah perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan tujuan keluar dari pekerjaan-pekerjaan rutin ,keluar dari tempat kediamanya.Aktivitas dilakukan selama mereka tinggal ditempat yang dituju dan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan mereka yang dituju dan fasilitas dibuat memenuhi kebutuhan mereka.Pelajaran pariwisata adalah suatu pelajaran untuk keluar dari keadaan biasanya dan ini dipengaruhi oleh keberadaan ekonomi,fisik dan kesejahteran sosial wisatawan yang akan melakukan kegiatan wisata.Harapan dan penyesuaian dibuat oleh penduduk yang menerima mereka dan terdapat peran perantara dan istansi pengelola perjalanan wisata menjadi penengah antara wisatawan dan penduduk didaerah tujuan wisata.(Happy Marpaung,2000:13)

Sedangkan menurut UU Kepariwisataan yang terbaru Nomor 10 Tahun 2009 Bab 1 ketentuan umum pasal 1,secara jelas menyatakan bahwa Kepariwisataan adalah keseluruh kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan sifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha.


(24)

commit to user 2. Pengertian Budaya

Budaya berasal dari bahasa Sansekerta Buddhayah yang berarti hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal. Dalam pengertian bahasa Inggris budaya adalah culture, yang berasal dari bahasa Latin Colere yang berarti mengolah atau mengubah atau mengolah alam. Budaya juga dapat diartikan sebagai pemikiran, akal budi atau sesuatu yang sudah berkembang dan menjadi suatu kebiasaan yang sulit untuk diubah.

Kebudayaan menurut Koentjaraningrat adalah sistem ide yang dimiliki oleh masyarakat pendukung yang meliputi kepercayaan, pengetahuan, keseluruhan nilai mengenai apa yang dianggap baik untuk dilakukan, diusahakan dan ditaatinya norma berbagai jenis hubungan antara individu dalam masyarakat di keseluruhan cara mengungkap perasaan dengan bahasa lisan, bahasa tulisan, nyanyian, tari tarian, musik, lukisan dan penggunaan lambang. Wujud kebudayaan menurut Koentjaraningrat meliputi 3 hal, yaitu :

a. Wujud kebudayaan sebagai satu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma dan peraturan. Kebudayaan ideal disebut juga tata kelakuan ( sistem budaya )

b. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat ( sistem sosial ) yang menyangkut tindakan dan kelakuan berpola dan manusia itu sendiri.

c. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda peninggalan manusia (Koentjaraningrat, 1990 : 186 )


(25)

commit to user

Sedangkan kebudayaan menurut ilmu Antropologi adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar (Koentjaraningrat, 1990 : 180 )

3. Pengertian Batik

Batik adalah tehnik menghiasi kain dengan proses menutup dan mencelup dalam dalam zat warna. Maksudnya menutup ialah agar bagian yang tertutup tidak terkena zat perwarna sehingga memiliki warna dari kain itu. Pada batik bahan penutupnya ialah lilin yang keadaan cair karena dipanaskan digambarkan pada kain dengan alat yang disebut canting (www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010)

4. Jenis Pariwisata

Dalam dunia pariwisata tidak biasa lepas dari jenis-jenis pariwisata . Adapun beberapa jenis pariwisata menurut Nyoman S.Pendit adalah :

a. Wisata Budaya

Adalah suatu perjalanan untuk mempelajari tentang keadaan masyarakat ,kebiasaan, adat istiadat, budaya dan seni. Jenis wisata ini banyak dijumpai di Indonesia karena berbagai budaya dan adat istiadat merupakan ciri khas Indonesia yang menjadi daya tarik wisatawan mancanegara.

b. Wisata Kesehatan

Perjalanan yang di lakukan untuk tujuan berobat ataupun berwisata dengan tujuan proses penyembuhan.Biasanya ini dilakukan oleh orang-orang yang berobat keluar negeri.


(26)

commit to user c. Wisata Olaharaga

Perjalanan yang dilakukan kesuatu daerah atau wilayah dalam rangka untuk melakukan pertandingan antara lain : Sea Games dan Olimpiade.

d. Wisata Pilgrim

Jenis wisata ini sedikit banyak dikaitkan dengan agama,sejarah,adat istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat. Wisata pilgrim banyak dilakukan oleh perorangan atau rombongan ketempat suci, makam-makam orang besar atau pimpinan yang diagungkan, ke bukit atau gunung yang dianggap keramat tempat pemakaman tokoh.

e. Wisata Komersil

Kunjungan yang bersifat bisnis atau komersil, antara lain:Pameran. f. Wisata Industri

Kunjungan ke suatu industry.Biasanya dilakukan oleh rombongan pelajar atau mahasiswa ke suatu komplek pabrik atau komplek industry untuk tujuan tertentu.

5. Pengertian Wisata Budaya

Wisata budaya adalah perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ketempat lain atau ke luar negeri,mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka,cara hidup mereka,budaya dan seni mereka. Jenis wisata budaya ini adalah penting popular bagi tanah air kita.(Nyoman.S.Pendit 1986:38)


(27)

commit to user H. Sitematika Penulisan

Bab 1 berisi tentang latar belakang ,identifikasi masalah,tujuan penelitian ,manfaat penelitian ,metode penelitian ,tehnik analisis,tinjauan pustaka serta sistematika penulisan

Bab II berisi tentang Gambaraan umum kota Solo yang mencakup sekilas tentang sejarah kota Solo kondisi geografis kota Solo,potensi wisata kota Solo ,filosofi batik , di kota Solo dan motif-motif batik.

Bab III berisi tentang hasil laporan penelitian mengenai Solo Batik Carnival serta kendala yang dihadapi.

Bab IV berisi merupakan bab terahkir berisi tentang kesimpulan yang merupakan garis besar permasalahan yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya.


(28)

commit to user BAB II

GAMBARAN UMUM SEKILAS KOTA SOLO DAN BATIK A. Sekilas Tentang Kota Solo

Surakarta , juga disebut Solo atau Sala. Solo terletak di Provinsi Jawa Tengah. Kota Solo terletak sekitar 65 km Timur Laut Yogyakarta dan 100 km Tenggara Semarang. Sebelah Timur Solo dilewati sungai Bengawan Solo. Keberadaan Kota Solo dimulai ketika Kesultanan Mataram memindahakan kedudukan Raja dari Kartasura ke Desa Sala , di tepi Bengawan Solo. Akibat perpecahan wilayah Kerajaan tersebut ,hingga saat ini di Solo berdiri dua Keraton. Akibat perpecahan wilayah kerajaan, di Solo berdiri dua keraton: Kasunanan Surakarta dan Praja Mangkunegaran, menjadikan kota Solo sebagai kota dengan dua administrasi. Kekuasaan politik kedua kerajaan ini dilikuidasi setelah berdirinya Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Selama 10 bulan, Solo berstatus sebagai daerah setingkat provinsi, yang dikenal sebagai Daerah Istimewa Surakarta. Selanjutnya, karena berkembang gerakan antimonarki di Surakarta serta kerusuhan, penculikan, dan pembunuhan pejabat-pejabat DIS, maka pada tanggal 16 Juni 1945 pemerintah RI membubarkan DIS dan menghilangkan kekuasaan raja-raja Kasunanan dan Mangkunagaran. Status Susuhunan Surakarta dan Adipati Mangkunegara menjadi rakyat biasa di masyarakat dan Keraton diubah menjadi pusat pengembangan seni dan budaya Jawa. Kemudian Solo ditetapkan menjadi tempat kedudukan dari residen, yang membawahi Karesidenan Surakarta (Residentie Soerakarta) dengan luas daerah 5.677 km². Tanggal 16 Juni diperingati sebagai hari jadi Kota Solo era modern.


(29)

commit to user

Setelah Karesidenan Surakarta dihapuskan pada tanggal 4 Juli 1950, Surakarta menjadi kota di bawah administrasi Provinsi Jawa Tengah. Semenjak berlakunya UU Pemerintahan Daerah yang memberikan banyak hak otonomi bagi pemerintahan daerah, Surakarta menjadi daerah berstatus kota otonom. (sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata:2010)

B. Kondisi Geografis Kota Solo

Surakarta , juga disebut Solo atau Sala. Solo terletak di Provinsi Jawa Tengah. Kota Solo terletak sekitar 65 km Timur Laut Yogyakarta dan 100 km Tenggara Semarang. Sebelah Timur Solo dilewati sungai Bengawan Solo. Solo terletak di dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 92 meter diatas permukaaan air laut ,yang lebih rendah atau hampir sama tingginya dengan permukaan sungai Bengawan Solo. Selain Bengawan Solo dilalui juga beberapa sungai,yaitu Kali Pepe, Kali Anyar dan Kali Jenes yang semuannya bermuara di Bengawan Solo. Keadaan secara geografis kota Surakarta terletak antara 110 45’15” sampai 110 45’35’’ Bujur Timur dan 70 36 sampai 70 56 Lintang Selatan. Surakarta memiliki luas 44 km² yang dikelilingi kota/wilayah penyangganya. Kota/wilayah penyangga tersebut saling berintegrasi satu sama lain membentuk satu kesatuan kawasan kota besar yang berpusat di Kota Solo. Jumlah penduduk kota Surakarta pada tahun 2010 adalah 503.421 jiwatersebar di lima kecamatan yang meliputi 51 kelurahan. Perbandingan kelaminnya 96,06% yang berarti setiap 100 orang wanita terdapat 96 orang laki-laki. Angka ketergantungan penduduknya sebesar 66%. Jika wilayah penyangga Surakarta


(30)

commit to user

juga digabungkan secara keseluruhan (Solo Raya: Surakarta, Kartasura, Colomadu, Baki, Grogol, Palur), maka luasnya adalah 130 km². Penduduknya lebih dari 800.000 jiwa. ( sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata:2010)

C. Potensi Wisata Kota Solo

Solo juga dikenal sebagai daerah tujuan wisata yang biasa didatangi oleh wisatawan dari kota-kota besar. Biasanya wisatawan yang berlibur ke Yogyakarta dan candi Borobudur/Prambanan juga akan singgah di Solo, atau sebaliknya. Tujuan wisata utama kota Solo adalah Keraton Surakarta, Keraton Mangkunegaran, dan pasar-pasar tradisionalnya. Kota Solo memiliki potensi wisata yang sangat besar dan bisa dikembangkan lebih bagus dan menarik lagi untuk dikunjungi. Berikut objek dan daya tarik wisata di Solo :

1. Objek dan Daya Tarik Wisata Budaya

Kota Solo terkenal dengan sebutan kota Budaya,banyak sekali budaya yang ada di kota Solo. Berikut objek dan daya tarik wisata di Solo :

a. Keraton Kasunanan Solo b. Pura Mangkunegaran c. Monumen Pers Nasional d. Museum Radya Pustaka e. Museum Sangiran f. Kampung Batik Kauman g. Kampung Batik Laweyan


(31)

commit to user 2. Objek dan Daya Tarik Wisata Rekreasi

Selain objek wisata budaya kota Solo juga memiliki objek wisata rekreasi yang juga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke Solo.

Objek dan daya tarik wisata rekreasi yang ada di Solo adalah sebagai berikut : a. Taman Satwa Jurug

b. Taman Balekambang c. Taman Sriwedari

3. Objek dan Daya Tarik Wisata Belanja

Solo selama ini juga terkenal tempat-tempat wisata dan budayanya, juga terkenal terkenal dengan kerajinan-kerajinan dan makanan-makanan tradisional,ini salah satu yang tidak memiliki di daerah lain menjadikan Kota Solo sebagai tujuan wisata. Objek dan tarik wisata belanja yang ada di Solo adalah:

a. Pasar Klithikan Notoharjo Solo b. Pasar Gedhe Hardjonegoro Solo c. Pasar Klewer Solo

d. Pasar Malam Ngarsopura e. Pusat Grosir Solo

f. Pasar Antik Triwindu Jenar g. Benteng Trade Center

h. Solo Grand Mall dan Solo Square 4. Atraksi Wisata dan Upacara Adat

Masyakat Solo sampai saat ini masih mempertahankan adat istiadat Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Event-event budaya yang berakar dari Keraton Solo


(32)

commit to user

masih dapat disaksikan oleh masyakat dan merupakan atraksi menarik untuk disaksikan wisatwan. Atraksi wisata dan upacara adat tersebut adalah:

a. Atraksi wisata Kota Solo 1. Solo Batik Carnival 2. Wayang Kulit 3. Wayang Orang

4. Solo Internasional Perfoming Art (SIPA) 5. Solo International Ethnic Music (SIEM) b. Upacara Adat Kota Solo

1. Upacara Sekatenan 2. Upacara Kirab 1 Suro 3. Grebeg Mulud

4. Grebeg Sudiro 5. Daya Tarik Wisata Kuliner

Kota Solo selain mempunyai daya tarik wisata budaya kota Solo juga terkenal dengan wisata kulinernya. Solo mempunyai makanan khas antara lain:

a. Tengkleng Solo b. Cambuk Rambak c. Pecel Ndeso d. Srabi Notosuman e. Timlo Solo f. Nasi Liwet


(33)

commit to user

Nilai-nilai budaya masyakat Solo,terungkap pula pada kendaraan andong maupun becak yang merupakan kendaraan tradisional masih banyak dijumpai di Solo dan menjadi salah satu sarana transportasi andalan masyarakat Solo. Maraknya moderisasi yang ke Solo,nampaknya yang mempertahankan adat istiadat dan nilai-nilai budaya Jawa dalam kehidupan sehari-hari.Alat transportasi adalah:

a. Andong b. Becak

c. Trans Batik Solo. (Ratna Titi Sari 2010:147)

D. Sejarah Perkembangan Batik

Batik sebagai benda pakai yang mempunyai seni tinggi, selain itu juga mempunyai nilai historis. Ditinjau dari segi sejarahnya,batik ada keunikan.

Ada juga bahwa batik merupakan karya asli bangsa Indonesia dalam hal ini Prof.Dr.R.M. Wiryo Suparto(1964:4) menyatakan ,"Bangsa Indonesia sebelum bertemu dengan kebudayaan India telah mengenal tehnik membuat batik". Meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai asal batik , ternyata tidak menghambat pertumbuhan batik Indonesia.

Pendapat di atas belum dipastikan mengenai asal-usul batik di Indonesia meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai asal batik,ternyata tidak menghambat pertumbuhan batik di Indonesia,tetapi yang jelas batik sudah ada sejak zaman nenek moyang. Dan adanya hubungan bangsa lain membawa dampak terhadap perkembangan batik di Indonesia.


(34)

commit to user

Pada mulanya batik di Indonesia tidak dikerjakan dengan proses lilin,akan tetapi dengan bubur ketan sebagai penolak masuknya warna yang digambarkan pada permukaan kain mori ,dengan menggunakn semacam pencil dari bamboo batiknya dikenal dengan batik sianbut. Kemudian ditemukan lilin tawon atau bees wax sebagai bahan pengganti ketan dan bahan tersebut berkembang menjadi lilin batik di Indonesia. Adapun campuran lilin tersebut mula-mula hanya sejenis lilin dari tawon,semacam lancang kemudian dicampur dengan damar dari tumbuhan ditambahkan minyak dari tmbuhan dan parafin . Setelah ditemukan bahan tersebut kemudian ditemukan alat dari bahan tembaga yang disebut canting. Semula kegiatan membatik ini dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga pada waktu luang saja sebagai pekerjaan sampingan. Lama kelamaan kegemaran masyarakat tentang batik mulai meningkat , untuk itulah orang mulai berusaha untuk memproduksi batik secara tepat dan banyak . Maka terciptalah stempel dari tembaga untuk mengecap lilin dan dihasilkan batik cap. Dengan tehnik ini dapat meningkatkan produktifitas batik. (R.M. Wiryo Suparto.1964:4)

Filosofi Batik

Batik tidak hanya sekedar wastra, tetapi karya seni budaya yang selalu hadir pada upacara-upacara tradisi dalam masyarakat Jawa. Batik selalu menyertai setiap tahapan dalam daur hidup manusia.

Filosofi dalam pola batik yang merupakan harapan-harapan atau doa itulah yang menyebabkan batik selalu ada pada setiap upacara-upacar masyarakat Jawa, dari saat dilahirkan hingga maut menjemput.


(35)

commit to user

a. Pada saat lahir si bayi di beri alas batik yang sudah tua,yang kemudian disebut kain "Kopohan" yang disimpan hingga dewasa. Setelah bayi dimandikan lalu diselimuti ( Bahasa Jawa : di Gedhong ) dengan kain milik orang tua atau neneknya. Semua itu mengandung harapan agar si bayi kelak dikarunia umur panjang.

b. Menjelang usia remaja ada upacara khitanan dan pemandian gadis saat haid pertama. Batik yang digunakan untuk anak laki-laki berpola Parang Pamor dengan harapan sebagai pria akan memiliki pamor atau kepribadian.Sedang untuk gadis setelah dimandikan dengan kain mori (putih suci), kemudian mengenakan busana jawa dengan batik berpola Parang Canthel. Permohonan yang tersirat adalah agar sigadis cepat kecanthel (bahasa jawa) atau cepat terkait (lekas mendapat jodoh).

c. Pernikahan merupakan upacara yang terbesar dalam hidup manusia. Batik yang terlibatkan sangat banyak, dengan pola-pola yang mengandung filosofi yang indah dan baik. Dimulai saat lamaran,pada waktu melamar si pemuda mengenakan batik dengan pola Satriya Manah yang mempunya arti dia akan memanah hati si gadis. Dalam hal ini si gadisnya mengenakan batik dengan pola Semen Rante pola ini melambangkan bahwa si gadis akan dirantai atau diikat dalam pernikahan.

d. Menjelang upacara pernikahan kedua calon mempelai di mandikan guna mensucikan dan menghilangkan semua halangan (upacara siraman). Ibu dari pengantin mengenakan kain berpola Nitik Cakar yang melambangkan permohonan agar putra putri pengantin kelak di beri kemudahan dalam mencari


(36)

commit to user

nafkah. Calon pengantin pria setelah siraman berbusana jawa batiknya berpola Ceplok Satriya Wibawa, yang melambangkan permohonan kelak dia menjadi pribadi yang bersifat kesatria dan penuh dengan wibawa.Ada upacara yang disebut nyantri yaitu : calon pengantin pria pada malam sebelum akad nikah ketemu calon pengantin putri dan menginap dirumah yang berdekatan. Saat itu dia harus melaui ujian dalam pengetahuannya agama sebagai seorang Islam (=nyantri)dan mengenakan batik santri.

e. Keesokan harinya pada saat akad nikah batik yang dipakai oleh kedua mempelai adalah batik berpola Wahyu Tumurun yang mempunyai makna agar selalu mendapatkan petunjuk dari Allah SWT.Pada saat upacara panggih dikenakan batik berpola Bondet yang melambangkan jalinan cinta kasih. Orang tua pengantin mengenakan batik Truntum yang melambangkan berkumpulnya ke dua keluarga dan selalu tumbuh cinta. Sedangkan besan mengenakan batik berpola Wahyu Tumurun. Kedua pengantin mengenakan busana kebesaran dengan dodot alas alasan yang diprada emas.

f. Saat yang paling berbahagia adalah saat menunggu kelahiran putra pertama. Pada kehamilan yang ke tujuh bulan diadakan upacara yang melibatkan batik batik dengan pola yang mengandung harapan bagi si ibu maupun si bayi pada peristiwa ini dipakai 7 macam kain dan stu potong lurik. Pola pola kain yang dipakai antara lain :Babon angrem (lambang kasih sayang dan kesabaran),

Sidomukti,Sidoasih,Sidoluhur,Semen Rama,Semen Gendhong (mengandung

harapan agar si bayi lahir dengan selamat dan si ibu jadi menggendong putranya, satu potong lurik dengan pola Yuyu Sekandhang.


(37)

commit to user

g. Kematian yang tentu akan dialami oleh semua orang, peristiwanya pun disertai dengan pola tertentu.Untuk melayat di pakai batik dengan pola Slobog dari kata ini timbul kata Lobok dalam bahasa jawa artinya longgar , maksudnya agar yang ditinggal di beri hati yang longgar dan ikhlas, sedangkan yang pergi mendapatkan jalan yang longgar atau lapang menuju tempatnya di sisi Allah SWT. Di Puro Mangkunegaran terdapat pola Buket Pakis kain ini pun di pergunakan dalam upacara melayat.

Sehelai wastra batik tradisional bukan hanya selembaran wastra sekedar sebagai busana, tetapi pola-polanya memiliki makna yang mengandung pesan atau harapan. Oleh karena itu wastra batik tradisional mempunyai keindahan baik visual maupaun spiritual. Sehingga dalam tradisi jawa khususnya, wastra batik selalu dihadirkan dalam setiapa tahapan daur hidup manusia, dimulai dari kelahiran hingga sang pencipta memanggilnya kembali.Pada saat dilahirkan, seorang bayi setelah dimandikan, diselimuti (Jawa = digedhong) dengan wastra batik yang sudah lama dimiliki orang tau atau neneknya. Hal ini mengandung makna agar bocah tersebut dikaruniai umur panjang.

(www.google/filosofibatik.com. Tanggal akses 20 November 2010,jam 19.00 WIB)


(38)

commit to user

E. Perkembangan Batik di Kota Solo

Arti kata batik: para sarjana ahli seni rupa, baik yang berkebangsaan Indonesia maupun yang bangsa asing, belum mencapai kata sepakat tentang apa sebenarnya arti kata batik itu. Ada yang mengatakan bahwa sebutan batik berasal dari kata tik yang terdapat di dalam kata titik. Titik berarti juga tetes. Memang di dalam membuat kain batik dilakukan pula penetesan lilin di atas kain putih. Ada juga yang mencari asal kata batik di dalam sumber-sumber tertulis kuno. Menurut pendapat ini, kata batik dihubungkan dengan kata tulis atau lukis. Dengan demikian, asal mula batik dihubungkan pula dengan seni lukis dan gambar pada umumnya. Batik di Indonesia sudah ada pada kerajaan majapahit. Batik dahulu hanya diperuntukan untuk keluarga raja-raja saja. Seiring dengan perkembangan zaman, batik di Indonesia pun ikut berkembang menjadi kesenian yang hampir ada di seluruh wilayah Indonesia. (www.googel/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010,jam 20.00)

Perkembangan pembatikan di daerah-daerah luar selain dari Yogyakarta dan Solo erat hubungannya dengan perkembangan sejarah kerajaan Yogya dan Solo. Meluasnya pembatikan keluar kraton setelah berahkirnya perang Diponegoro dan kebanyakan keluarga kraton yang pindah kedarah-daerah luar Yogja dan Solo karena tidak mau kerjasama dengan pemerintah colonial . Keluarga kraton membawa para pengikut-pengikutnya kedarah baru itu dan ditempat itu kerajinan it uterus dilanjutkan dan kemudian menjadi pekerjaan untuk pencaharian.


(39)

commit to user

Kota Solo merupakan kota budaya yang penuh akan makna adat istiadat dan kental akan kebudayaan Jawannya. Kota Solo akan terus menjaga dan melestarikan kebudayaan jawa Kota Solo merupakan salah satu tempat wisata batik yang terkenal di Nusantara,antara lain kawasan Kampung Batik Laweyan dan Kampung Batik Kauman yang merupakan daerah pembuat batik khas Solo.

Batik Solo terkenal dengan corak tradisionalnya batik diproses cap ataupun batik tulis. Bahan-bahan yang digunakan yang dipergunakan untuk perwarnaan batik masih menggunakan bahan-bahan dalam negeri seperti soga Jawa yang cukup terkenal sejak dulu.

F. Pemasaran Batik di Kota Solo

Di kota Solo terkenal dengan kekhasan batiknya. Di Solo juga bisa ditemukan beberapa centra pembuataan batik tulis maupun batik cap dan tempat-tempat atau grosir penjualaan batik antara lain:

1. Kampung Batik Kauman

Berbekal keahlian yang diberikan Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, kini masyarakat Kauman dapat menghasilkan karya batik yang langsung berhubungan dengan motif-motif batik yang sering dipakai oleh keluarga karaton.

Dalam perkembangannya, seni batik yang ada di Kampung kauman dapat dibedakan menjadi tiga bentuk batik, yaitu batik klasik motif pakem (batik tulis),

batik murni cap, dan model kombinasi antara tulis dan cap. Batik tulis bermotif


(40)

commit to user

produk unggulan Kampung Batik Kauman. Produk-produk batik Kampung batik Kauman dibuat menggunakan bahan sutra alam dan sutra tenun, dan katun jenis primisima. Kampung yang memiliki 20-30 an home industry ini menjadi langganan para pembeli secara turun temurun dan wisatawan mancanegara (Jepang, Eropa, Asia Tenggara, dan Amerika Serikat). Di sini wisatawan bisa berbelanja sambil mengetahui secara langsung proses pembuatan batik. Bahkan bisa juga mencoba sendiri kegiatan membatik.

Di samping produk batik, Kampung Batik Kauman juga dilingkupi bangunan bersejarah berupa bangunan rumah joglo, limasan, kolonial, dan

perpaduan arsitektur Jawa dan kolonial. Bangunan-bangunan tempo dulu yang

tetap kokoh menjulang di tengah arsitektur modern pusat perbelanjaan, lembaga keuangan (perbankan dan valas), homestay dan hotel yang banyak terdapat di sekitar Kampung Kauman. Fasilitas-fasilitas pendukung yang ada di sekitar Kampung Kauman ini jelas menyediakan kemudahan-kemudahan bagi segenap wisatawan yang berkunjung dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan lain di luar batik.

2. Kampung Batik Laweyan

Laweyan adalah salah satu sentra Batik di Solo. Kampung ini tentunya ada banyak sekali sejarah yang tertinggal di kampung ini dan menjadi ikon Batik Solo. Batik merupakan hasil karya seni tradisional yang banyak ditekuni masyarakat Laweyan.Sejak abad-19.Kampung ini sudah terkenal sebagai kampung batik. Itulah sebabnya kampong Laweyan pernah dikenal sebagai kampung juraganbatik. Kawasan sentra industri batik ini sudah ada sejak zaman


(41)

commit to user

kerajaan Pajang tahun 1546 M. Seni batik tradisional yang dulu banyak didominasi oleh para juragan batik sebagai pemilik usaha batik, sampai sekarang masih terus ditekuni masyarakat Laweyan sampai sekarang.Sebagai langkah strategis untuk melestarikan seni batik, Kampung Laweyan didesain sebagai

kampung batik terpadu, memanfaatkan lahan seluas kurang lebih 24 ha yang

terdiri dari 3 blok.

Konsep pengembangan ini untuk memunculkan nuansa batik yang dominan yang secara langsung akan mengantarkan para pengunjung pada keindahan seni batik. Di antara ratusan motif batik yang dapat ditemukan di

Kampung Batik Laweyan, jarik dengan motif Tirto Tejo dan Truntum jadi ciri

khan Batik Laweyan. Pengelolaan Kampung Batik Laweyan ditujukan untuk menciptakan suasana wisata dengan konsep utama "Rumahku adalah Galeriku". Artinya rumah memiliki fungsi ganda sebagai showroom sekaligus rumah produksi.

Keroncong, karawitan, dan rebana merupakan jenis kesenian tradisional yang banyak ditemukan di masyarakat Laweyan. Di kampung ini juga dapat ditemukan Di kawasan ini,mereka memang menunjukkan kejayaannya dengan berlomba membangun rumah besar yang mewah dengan arsitektur cantik. Kawasan Laweyan dilewati jalan Dr. Rajiman, yang berada di poros Keraton Kasunanan Surakarta – bekas Keraton Mataram di Kartosura. Di jalan Rajiman ini banyak terliat tembok-tembok tinggi yang menutupi rumah-rumah besar ,dengan pintu gerbangnya besar yang terbuat dari kayu atau sering disebut regol. Sepintas


(42)

commit to user

tak terlalu menarik bahkan terkaesan kusam,tapi begitu regol dibuka barulah tampak bangunan rumah besar dan megah dengan arsitektur yang sangat indah. Biasanya terdiri dari bangunan utama di tengah ,bangunan sayap di kanan-kirinya dan bangunan pendukung di belakangnya,serta halaman depan yang luas.

Laweyan juga terkenal dengan bentuk bangunan rumah para juragan batik yang dipengaruhi arsitektur tradisional Jawa, Eropa, Cina, dan Islam. Bangunan-bangunan tersebut dilengkapi dengan pagar tinggi atau "beteng" yang menyebabkan terbentuknya gang-gang sempit spesifik seperti kawasan Town

Space. Kelengkapan khasanah seni dan budaya Kampung Batik Laweyan tersebut

membuat Laweyan banyak dikunjungi wisatawan dari dinas dan institusi pendidikan, swasta, mancanegara (Jepang, Amerika Serikat, dan Belanda).

3. Pasar Klewer

Pasar Klewer adalah pasar tradisional textile dan garment terbesar di Jawa Tengah. Pasar Klewer merupakan aset Kota Surakarta yang berdiri diatas tanah seluas 12.950 m2, di Pasar Klewer bisa kita dapatkan beragam produk textile dan garment dari harga yang paling murah sampai yang jutaan. Pasar Klewer dibangun dalam 2 (dua) tahap :

Tahap pertama : Pasar Klewer bagian barat terdiri dari dua lantai, selesai dibangun dan diresmikan pada tgl 9 Juni 1971 oleh Presiden RI Soeharto. Tahap kedua : Pasar Klewer bagian timur terdiri dari 1 (satu) lantai, selesai dibangun dan diresmikan pada tanggal 27 Desember 1986 oleh Gubernur Jawa Tengah H. Ismail . (www.wikipedia.com,Tanggal akses 21 Desember 2010 jam 23.00 WIB)


(43)

commit to user G. Motif-motif Batik

1. Motif SidoMukti (batik tulis)

Gb. 1 Motif batik "Sido Mukti"

Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010 Zat perwarna : Soga Alam

Unsur motif : Motif Garuda

Filosofi :Diharapkan selalu dalmkecukapan dan kebahagiaan

2. MotifPamiluto (batik tulis)

Gb. 2 Motif Pamiluto

Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010 Zat perwarna : Soga Alam

Unsur motif : Parang ,Ceplok,Truntum

Filosofi : Pamiluto berasal dari kata “pulut”,berarti perakat dalam bahasa jawa bisa berarti kepilut atau tertarik.


(44)

commit to user 3. Motif batik Parang Kusuma(batik tulis)

Gb. 3 Motif batik Parang Kusuma

Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010 Zat perwarna : Naptol

Unsur Motif : Parang,Mlinjo,cirri khas:Kerokan

Filosofi : Kusumo artinya bunga yang mekar,diharapkan yang memakainya terliat indah.

4. Motif batik Cuwiri(batik tulis)

Gb. 4 Motif batik Cuwiri

Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010 Zat perwarna : Soga Alam

Unsur Motif : Meru,Garuda

Filosofi : Cuwiri artinya kecil-kecil,diharapakan pemakainya terlihat pantas dan dihormati.


(45)

commit to user 5. Motif batik Karawitan(batik tulis)

Gb. 5 Motif batik Karawitan

Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010 Zat perwarna : Soga Alam

Unsur Motif : Ceplok

Filosofi :Diharapkan orang yang memakainya terlihat bijaksana .

6. Motif batik Ceplok Kasatriya(Batik Tulis)

Gb. 6 Motif batik Ceplok Kasatriya

Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010 Zat perwarna : Soga Alam

Unsur Motif : Garuda,Parang

Filosofi : Dipakai oleh golongan menengah kebawah agar terlihat gagah.


(46)

commit to user 7. Motif batik Truntum(batik tulis)

Gb. 7 Motif batik Truntum

Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010 Zat perwarna : Soga Alam

Filosofi :Truntum artinya menuntun,diharapkan orang tua dapat menutun calon pengantin.

8. Motif batik Udan Liris(batik tulis)

Gb. 8 Motif batik Udan Liris

Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010 Zat perwarna : Soga Alam

Unsur motif : Kombinasi Geometris dan Suluran


(47)

commit to user 9. Motif batik Slobog(batik tulis)

Gb. 9 Motif batik Slobog

Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010 Zat perwarna : Naptol

Unsur motif : Ceplok

Filosofi :Slobog artinya”lobok”atau longgar,kain ini biasanya dipakai untuk melayat agar yang meninggalkan tidak mengalami menghadap Yang Kuasa.

10. Motif batik Parang Rusak Barong(Batik tulis)

Gb. 10 Motif batik Parang Barong Rusak

Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010

Zat Perwarna : Soga Alam Unsur Motif : Parang ,Mlinjo


(48)

(49)

commit to user BAB II

GAMBARAN UMUM SEKILAS KOTA SOLO DAN BATIK A. Sekilas Tentang Kota Solo

Surakarta , juga disebut Solo atau Sala. Solo terletak di Provinsi Jawa Tengah. Kota Solo terletak sekitar 65 km Timur Laut Yogyakarta dan 100 km Tenggara Semarang. Sebelah Timur Solo dilewati sungai Bengawan Solo. Keberadaan Kota Solo dimulai ketika Kesultanan Mataram memindahakan kedudukan Raja dari Kartasura ke Desa Sala , di tepi Bengawan Solo. Akibat perpecahan wilayah Kerajaan tersebut ,hingga saat ini di Solo berdiri dua Keraton. Akibat perpecahan wilayah kerajaan, di Solo berdiri dua keraton: Kasunanan Surakarta dan Praja Mangkunegaran, menjadikan kota Solo sebagai kota dengan dua administrasi. Kekuasaan politik kedua kerajaan ini dilikuidasi setelah berdirinya Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Selama 10 bulan, Solo berstatus sebagai daerah setingkat provinsi, yang dikenal sebagai Daerah Istimewa Surakarta. Selanjutnya, karena berkembang gerakan antimonarki di Surakarta serta kerusuhan, penculikan, dan pembunuhan pejabat-pejabat DIS, maka pada tanggal 16 Juni 1945 pemerintah RI membubarkan DIS dan menghilangkan kekuasaan raja-raja Kasunanan dan Mangkunagaran. Status Susuhunan Surakarta dan Adipati Mangkunegara menjadi rakyat biasa di masyarakat dan Keraton diubah menjadi pusat pengembangan seni dan budaya Jawa. Kemudian Solo ditetapkan menjadi tempat kedudukan dari residen, yang membawahi Karesidenan Surakarta (Residentie Soerakarta) dengan luas daerah 5.677 km². Tanggal 16 Juni diperingati sebagai hari jadi Kota Solo era modern.


(50)

commit to user

Setelah Karesidenan Surakarta dihapuskan pada tanggal 4 Juli 1950, Surakarta menjadi kota di bawah administrasi Provinsi Jawa Tengah. Semenjak berlakunya UU Pemerintahan Daerah yang memberikan banyak hak otonomi bagi pemerintahan daerah, Surakarta menjadi daerah berstatus kota otonom. (sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata:2010

B. Kondisi Geografis Kota Solo

Surakarta , juga disebut Solo atau Sala. Solo terletak di Provinsi Jawa Tengah. Kota Solo terletak sekitar 65 km Timur Laut Yogyakarta dan 100 km Tenggara Semarang. Sebelah Timur Solo dilewati sungai Bengawan Solo. Solo terletak di dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 92 meter diatas permukaaan air laut ,yang lebih rendah atau hampir sama tingginya dengan permukaan sungai Bengawan Solo. Selain Bengawan Solo dilalui juga beberapa sungai,yaitu Kali Pepe, Kali Anyar dan Kali Jenes yang semuannya bermuara di Bengawan Solo. Keadaan secara geografis kota Surakarta terletak antara 110 45’15” sampai 110 45’35’’ Bujur Timur dan 70 36 sampai 70 56 Lintang Selatan. Surakarta memiliki luas 44 km² yang dikelilingi kota/wilayah penyangganya. Kota/wilayah penyangga tersebut saling berintegrasi satu sama lain membentuk satu kesatuan kawasan kota besar yang berpusat di Kota Solo. Jumlah penduduk kota Surakarta pada tahun 2010 adalah 503.421 jiwatersebar di lima kecamatan yang meliputi 51 kelurahan. Perbandingan kelaminnya 96,06% yang berarti setiap 100 orang wanita terdapat 96 orang laki-laki. Angka ketergantungan penduduknya sebesar 66%. Jika wilayah penyangga Surakarta


(51)

commit to user

juga digabungkan secara keseluruhan (Solo Raya: Surakarta, Kartasura, Colomadu, Baki, Grogol, Palur), maka luasnya adalah 130 km². Penduduknya lebih dari 800.000 jiwa. ( sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata:2010)

C. Potensi Wisata Kota Solo

Solo juga dikenal sebagai daerah tujuan wisata yang biasa didatangi oleh wisatawan dari kota-kota besar. Biasanya wisatawan yang berlibur ke Yogyakarta dan candi Borobudur/Prambanan juga akan singgah di Solo, atau sebaliknya. Tujuan wisata utama kota Solo adalah Keraton Surakarta, Keraton Mangkunegaran, dan pasar-pasar tradisionalnya. Kota Solo memiliki potensi wisata yang sangat besar dan bisa dikembangkan lebih bagus dan menarik lagi untuk dikunjungi. Berikut objek dan daya tarik wisata di Solo :

1. Objek dan Daya Tarik Wisata Budaya

Kota Solo terkenal dengan sebutan kota Budaya,banyak sekali budaya yang ada di kota Solo. Berikut objek dan daya tarik wisata di Solo :

a. Keraton Kasunanan Solo b. Pura Mangkunegaran c. Monumen Pers Nasional d. Museum Radya Pustaka e. Museum Sangiran f. Kampung Batik Kauman g. Kampung Batik Laweyan


(52)

commit to user 2. Objek dan Daya Tarik Wisata Rekreasi

Selain objek wisata budaya kota Solo juga memiliki objek wisata rekreasi yang juga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke Solo.

Objek dan daya tarik wisata rekreasi yang ada di Solo adalah sebagai berikut : a. Taman Satwa Jurug

b. Taman Balekambang c. Taman Sriwedari

3. Objek dan Daya Tarik Wisata Belanja

Solo selama ini juga terkenal tempat-tempat wisata dan budayanya, juga terkenal terkenal dengan kerajinan-kerajinan dan makanan-makanan tradisional,ini salah satu yang tidak memiliki di daerah lain menjadikan Kota Solo sebagai tujuan wisata. Objek dan tarik wisata belanja yang ada di Solo adalah:

a. Pasar Klithikan Notoharjo Solo b. Pasar Gedhe Hardjonegoro Solo c. Pasar Klewer Solo

d. Pasar Malam Ngarsopura e. Pusat Grosir Solo

f. Pasar Antik Triwindu Jenar g. Benteng Trade Center

h. Solo Grand Mall dan Solo Square 4. Atraksi Wisata dan Upacara Adat

Masyakat Solo sampai saat ini masih mempertahankan adat istiadat Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Event-event budaya yang berakar dari Keraton Solo


(53)

commit to user

masih dapat disaksikan oleh masyakat dan merupakan atraksi menarik untuk disaksikan wisatwan. Atraksi wisata dan upacara adat tersebut adalah:

a. Atraksi wisata Kota Solo 1. Solo Batik Carnival 2. Wayang Kulit 3. Wayang Orang

4. Solo Internasional Perfoming Art (SIPA) 5. Solo International Ethnic Music (SIEM) b. Upacara Adat Kota Solo

1. Upacara Sekatenan 2. Upacara Kirab 1 Suro 3. Grebeg Mulud

4. Grebeg Sudiro 5. Daya Tarik Wisata Kuliner

Kota Solo selain mempunyai daya tarik wisata budaya kota Solo juga terkenal dengan wisata kulinernya. Solo mempunyai makanan khas antara lain:

a. Tengkleng Solo b. Cambuk Rambak c. Pecel Ndeso d. Srabi Notosuman e. Timlo Solo f. Nasi Liwet


(54)

commit to user

Nilai-nilai budaya masyakat Solo,terungkap pula pada kendaraan andong maupun becak yang merupakan kendaraan tradisional masih banyak dijumpai di Solo dan menjadi salah satu sarana transportasi andalan masyarakat Solo. Maraknya moderisasi yang ke Solo,nampaknya yang mempertahankan adat istiadat dan nilai-nilai budaya Jawa dalam kehidupan sehari-hari.Alat transportasi adalah:

a. Andong b. Becak

c. Trans Batik Solo(Ratna Titi Sari 2010:147)

D. Sejarah Perkembangan Batik

Batik sebagai benda pakai yang mempunyai seni tinggi, selain itu juga mempunyai nilai historis. Ditinjau dari segi sejarahnya,batik ada keunikan.

Ada juga bahwa batik merupakan karya asli bangsa Indonesia dalam hal ini Prof.Dr.R.M. Wiryo Suparto(1964:4) menyatakan ,"Bangsa Indonesia sebelum bertemu dengan kebudayaan India telah mengenal tehnik membuat batik". Meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai asal batik , ternyata tidak menghambat pertumbuhan batik Indonesia.

Pendapat di atas belum dipastikan mengenai asal-usul batik di Indonesia meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai asal batik,ternyata tidak menghambat pertumbuhan batik di Indonesia,tetapi yang jelas batik sudah ada sejak zaman nenek moyang. Dan adanya hubungan bangsa lain membawa dampak terhadap perkembangan batik di Indonesia.


(55)

commit to user

Pada mulanya batik di Indonesia tidak dikerjakan dengan proses lilin,akan tetapi dengan bubur ketan sebagai penolak masuknya warna yang digambarkan pada permukaan kain mori ,dengan menggunakn semacam pencil dari bamboo batiknya dikenal dengan batik sianbut. Kemudian ditemukan lilin tawon atau bees wax sebagai bahan pengganti ketan dan bahan tersebut berkembang menjadi lilin batik di Indonesia. Adapun campuran lilin tersebut mula-mula hanya sejenis lilin dari tawon,semacam lancang kemudian dicampur dengan damar dari tumbuhan ditambahkan minyak dari tmbuhan dan parafin . Setelah ditemukan bahan tersebut kemudian ditemukan alat dari bahan tembaga yang disebut canting. Semula kegiatan membatik ini dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga pada waktu luang saja sebagai pekerjaan sampingan. Lama kelamaan kegemaran masyarakat tentang batik mulai meningkat , untuk itulah orang mulai berusaha untuk memproduksi batik secara tepat dan banyak . Maka terciptalah stempel dari tembaga untuk mengecap lilin dan dihasilkan batik cap. Dengan tehnik ini dapat meningkatkan produktifitas batik. (R.M. Wiryo Suparto.1964:4)

Filosofi Batik

Batik tidak hanya sekedar wastra, tetapi karya seni budaya yang selalu hadir pada upacara-upacara tradisi dalam masyarakat Jawa. Batik selalu menyertai setiap tahapan dalam daur hidup manusia.

Filosofi dalam pola batik yang merupakan harapan-harapan atau doa itulah yang menyebabkan batik selalu ada pada setiap upacara-upacar masyarakat Jawa, dari saat dilahirkan hingga maut menjemput.


(56)

commit to user

a. Pada saat lahir si bayi di beri alas batik yang sudah tua,yang kemudian disebut kain "Kopohan" yang disimpan hingga dewasa. Setelah bayi dimandikan lalu diselimuti ( Bahasa Jawa : di Gedhong ) dengan kain milik orang tua atau neneknya. Semua itu mengandung harapan agar si bayi kelak dikarunia umur panjang.

b. Menjelang usia remaja ada upacara khitanan dan pemandian gadis saat haid pertama. Batik yang digunakan untuk anak laki-laki berpola Parang Pamor dengan harapan sebagai pria akan memiliki pamor atau kepribadian.Sedang untuk gadis setelah dimandikan dengan kain mori (putih suci), kemudian mengenakan busana jawa dengan batik berpola Parang Canthel. Permohonan yang tersirat adalah agar sigadis cepat kecanthel (bahasa jawa) atau cepat terkait (lekas mendapat jodoh).

c. Pernikahan merupakan upacara yang terbesar dalam hidup manusia. Batik yang terlibatkan sangat banyak, dengan pola-pola yang mengandung filosofi yang indah dan baik. Dimulai saat lamaran,pada waktu melamar si pemuda mengenakan batik dengan pola Satriya Manah yang mempunya arti dia akan memanah hati si gadis. Dalam hal ini si gadisnya mengenakan batik dengan pola Semen Rante pola ini melambangkan bahwa si gadis akan dirantai atau diikat dalam pernikahan.

d. Menjelang upacara pernikahan kedua calon mempelai di mandikan guna mensucikan dan menghilangkan semua halangan (upacara siraman). Ibu dari pengantin mengenakan kain berpola Nitik Cakar yang melambangkan permohonan agar putra putri pengantin kelak di beri kemudahan dalam mencari


(57)

commit to user

nafkah. Calon pengantin pria setelah siraman berbusana jawa batiknya berpola Ceplok Satriya Wibawa, yang melambangkan permohonan kelak dia menjadi pribadi yang bersifat kesatria dan penuh dengan wibawa.Ada upacara yang disebut nyantri yaitu : calon pengantin pria pada malam sebelum akad nikah ketemu calon pengantin putri dan menginap dirumah yang berdekatan. Saat itu dia harus melaui ujian dalam pengetahuannya agama sebagai seorang Islam (=nyantri)dan mengenakan batik santri.

e. Keesokan harinya pada saat akad nikah batik yang dipakai oleh kedua mempelai adalah batik berpola Wahyu Tumurun yang mempunyai makna agar selalu mendapatkan petunjuk dari Allah SWT.Pada saat upacara panggih dikenakan batik berpola Bondet yang melambangkan jalinan cinta kasih. Orang tua pengantin mengenakan batik Truntum yang melambangkan berkumpulnya ke dua keluarga dan selalu tumbuh cinta. Sedangkan besan mengenakan batik berpola Wahyu Tumurun. Kedua pengantin mengenakan busana kebesaran dengan dodot alas alasan yang diprada emas.

f. Saat yang paling berbahagia adalah saat menunggu kelahiran putra pertama. Pada kehamilan yang ke tujuh bulan diadakan upacara yang melibatkan batik batik dengan pola yang mengandung harapan bagi si ibu maupun si bayi pada peristiwa ini dipakai 7 macam kain dan stu potong lurik. Pola pola kain yang dipakai antara lain :Babon angrem (lambang kasih sayang dan kesabaran),

Sidomukti,Sidoasih,Sidoluhur,Semen Rama,Semen Gendhong (mengandung

harapan agar si bayi lahir dengan selamat dan si ibu jadi menggendong putranya, satu potong lurik dengan pola Yuyu Sekandhang.


(58)

commit to user

g. Kematian yang tentu akan dialami oleh semua orang, peristiwanya pun disertai dengan pola tertentu.Untuk melayat di pakai batik dengan pola Slobog dari kata ini timbul kata Lobok dalam bahasa jawa artinya longgar , maksudnya agar yang ditinggal di beri hati yang longgar dan ikhlas, sedangkan yang pergi mendapatkan jalan yang longgar atau lapang menuju tempatnya di sisi Allah SWT. Di Puro Mangkunegaran terdapat pola Buket Pakis kain ini pun di pergunakan dalam upacara melayat.

Sehelai wastra batik tradisional bukan hanya selembaran wastra sekedar sebagai busana, tetapi pola-polanya memiliki makna yang mengandung pesan atau harapan. Oleh karena itu wastra batik tradisional mempunyai keindahan baik visual maupaun spiritual. Sehingga dalam tradisi jawa khususnya, wastra batik selalu dihadirkan dalam setiapa tahapan daur hidup manusia, dimulai dari kelahiran hingga sang pencipta memanggilnya kembali.Pada saat dilahirkan, seorang bayi setelah dimandikan, diselimuti (Jawa = digedhong) dengan wastra batik yang sudah lama dimiliki orang tau atau neneknya. Hal ini mengandung makna agar bocah tersebut dikaruniai umur panjang.


(59)

commit to user

E. Perkembangan Batik di Kota Solo

Arti kata batik: para sarjana ahli seni rupa, baik yang berkebangsaan Indonesia maupun yang bangsa asing, belum mencapai kata sepakat tentang apa sebenarnya arti kata batik itu. Ada yang mengatakan bahwa sebutan batik berasal dari kata tik yang terdapat di dalam kata titik. Titik berarti juga tetes. Memang di dalam membuat kain batik dilakukan pula penetesan lilin di atas kain putih. Ada juga yang mencari asal kata batik di dalam sumber-sumber tertulis kuno. Menurut pendapat ini, kata batik dihubungkan dengan kata tulis atau lukis. Dengan demikian, asal mula batik dihubungkan pula dengan seni lukis dan gambar pada umumnya. Batik di Indonesia sudah ada pada kerajaan majapahit. Batik dahulu hanya diperuntukan untuk keluarga raja-raja saja. Seiring dengan perkembangan zaman, batik di Indonesia pun ikut berkembang menjadi kesenian yang hampir ada di seluruh wilayah Indonesia. (www.googel/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010,jam 20.00)

Perkembangan pembatikan di daerah-daerah luar selain dari Yogyakarta dan Solo erat hubungannya dengan perkembangan sejarah kerajaan Yogya dan Solo. Meluasnya pembatikan keluar kraton setelah berahkirnya perang Diponegoro dan kebanyakan keluarga kraton yang pindah kedarah-daerah luar Yogja dan Solo karena tidak mau kerjasama dengan pemerintah colonial . Keluarga kraton membawa para pengikut-pengikutnya kedarah baru itu dan ditempat itu kerajinan it uterus dilanjutkan dan kemudian menjadi pekerjaan untuk pencaharian.


(60)

commit to user

Kota Solo merupakan kota budaya yang penuh akan makna adat istiadat dan kental akan kebudayaan Jawannya. Kota Solo akan terus menjaga dan melestarikan kebudayaan jawa Kota Solo merupakan salah satu tempat wisata batik yang terkenal di Nusantara,antara lain kawasan Kampung Batik Laweyan dan Kampung Batik Kauman yang merupakan daerah pembuat batik khas Solo.

Batik Solo terkenal dengan corak tradisionalnya batik diproses cap ataupun batik tulis. Bahan-bahan yang digunakan yang dipergunakan untuk perwarnaan batik masih menggunakan bahan-bahan dalam negeri seperti soga Jawa yang cukup terkenal sejak dulu.

F. Pemasaran Batik di Kota Solo

Di kota Solo terkenal dengan kekhasan batiknya. Di Solo juga bisa ditemukan beberapa centra pembuataan batik tulis maupun batik cap dan tempat-tempat atau grosir penjualaan batik antara lain:

1. Kampung Batik Kauman

Berbekal keahlian yang diberikan Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, kini masyarakat Kauman dapat menghasilkan karya batik yang langsung berhubungan dengan motif-motif batik yang sering dipakai oleh keluarga karaton.

Dalam perkembangannya, seni batik yang ada di Kampung kauman dapat dibedakan menjadi tiga bentuk batik, yaitu batik klasik motif pakem (batik tulis), batik murni cap, dan model kombinasi antara tulis dan cap. Batik tulis bermotif pakem yang banyak dipengaruhi oleh seni batik Karaton Kasunanan merupakan


(61)

commit to user

produk unggulan Kampung Batik Kauman. Produk-produk batik Kampung batik Kauman dibuat menggunakan bahan sutra alam dan sutra tenun, dan katun jenis primisima. Kampung yang memiliki 20-30 an home industry ini menjadi langganan para pembeli secara turun temurun dan wisatawan mancanegara (Jepang, Eropa, Asia Tenggara, dan Amerika Serikat). Di sini wisatawan bisa berbelanja sambil mengetahui secara langsung proses pembuatan batik. Bahkan bisa juga mencoba sendiri kegiatan membatik.

Di samping produk batik, Kampung Batik Kauman juga dilingkupi bangunan bersejarah berupa bangunan rumah joglo, limasan, kolonial, dan perpaduan arsitektur Jawa dan kolonial. Bangunan-bangunan tempo dulu yang tetap kokoh menjulang di tengah arsitektur modern pusat perbelanjaan, lembaga keuangan (perbankan dan valas), homestay dan hotel yang banyak terdapat di sekitar Kampung Kauman. Fasilitas-fasilitas pendukung yang ada di sekitar Kampung Kauman ini jelas menyediakan kemudahan-kemudahan bagi segenap wisatawan yang berkunjung dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan lain di luar batik.

2. Kampung Batik Laweyan

Laweyan adalah salah satu sentra Batik di Solo. Kampung ini tentunya ada banyak sekali sejarah yang tertinggal di kampung ini dan menjadi ikon Batik Solo. Batik merupakan hasil karya seni tradisional yang banyak ditekuni masyarakat Laweyan.Sejak abad-19.Kampung ini sudah terkenal sebagai kampung batik. Itulah sebabnya kampong Laweyan pernah dikenal sebagai kampung juragan batik. Kawasan sentra industri batik ini sudah ada sejak zaman


(62)

commit to user

kerajaan Pajang tahun 1546 M. Seni batik tradisional yang dulu banyak didominasi oleh para juragan batik sebagai pemilik usaha batik, sampai sekarang masih terus ditekuni masyarakat Laweyan sampai sekarang.Sebagai langkah strategis untuk melestarikan seni batik, Kampung Laweyan didesain sebagai kampung batik terpadu, memanfaatkan lahan seluas kurang lebih 24 ha yang terdiri dari 3 blok.

Konsep pengembangan ini untuk memunculkan nuansa batik yang dominan yang secara langsung akan mengantarkan para pengunjung pada keindahan seni batik. Di antara ratusan motif batik yang dapat ditemukan di

Kampung Batik Laweyan, jarik dengan motif Tirto Tejo dan Truntum jadi ciri

khan Batik Laweyan. Pengelolaan Kampung Batik Laweyan ditujukan untuk menciptakan suasana wisata dengan konsep utama "Rumahku adalah Galeriku". Artinya rumah memiliki fungsi ganda sebagai showroom sekaligus rumah produksi.

Keroncong, karawitan, dan rebana merupakan jenis kesenian tradisional yang banyak ditemukan di masyarakat Laweyan. Di kampung ini juga dapat ditemukan Di kawasan ini,mereka memang menunjukkan kejayaannya dengan berlomba membangun rumah besar yang mewah dengan arsitektur cantik. Kawasan Laweyan dilewati jalan Dr. Rajiman, yang berada di poros Keraton Kasunanan Surakarta – bekas Keraton Mataram di Kartosura. Di jalan Rajiman ini banyak terliat tembok-tembok tinggi yang menutupi rumah-rumah besar ,dengan pintu gerbangnya besar yang terbuat dari kayu atau sering disebut regol. Sepintas


(63)

commit to user

tak terlalu menarik bahkan terkaesan kusam,tapi begitu regol dibuka barulah tampak bangunan rumah besar dan megah dengan arsitektur yang sangat indah. Biasanya terdiri dari bangunan utama di tengah ,bangunan sayap di kanan-kirinya dan bangunan pendukung di belakangnya,serta halaman depan yang luas.

Laweyan juga terkenal dengan bentuk bangunan rumah para juragan batik yang dipengaruhi arsitektur tradisional Jawa, Eropa, Cina, dan Islam. Bangunan-bangunan tersebut dilengkapi dengan pagar tinggi atau "beteng" yang menyebabkan terbentuknya gang-gang sempit spesifik seperti kawasan Town

Space. Kelengkapan khasanah seni dan budaya Kampung Batik Laweyan tersebut

membuat Laweyan banyak dikunjungi wisatawan dari dinas dan institusi pendidikan, swasta, mancanegara (Jepang, Amerika Serikat, dan Belanda).

3. Pasar Klewer

Pasar Klewer adalah pasar tradisional textile dan garment terbesar di Jawa Tengah. Pasar Klewer merupakan aset Kota Surakarta yang berdiri diatas tanah seluas 12.950 m2, di Pasar Klewer bisa kita dapatkan beragam produk textile dan garment dari harga yang paling murah sampai yang jutaan. Pasar Klewer dibangun dalam 2 (dua) tahap :

Tahap pertama : Pasar Klewer bagian barat terdiri dari dua lantai, selesai dibangun dan diresmikan pada tgl 9 Juni 1971 oleh Presiden RI Soeharto. Tahap kedua : Pasar Klewer bagian timur terdiri dari 1 (satu) lantai, selesai dibangun dan diresmikan pada tanggal 27 Desember 1986 oleh Gubernur Jawa Tengah H. Ismail . (www.wikipedia.com,Tanggal akses 21 Desember 2010 jam 23.00 WIB)


(64)

commit to user G. Motif-motif Batik

1. Motif SidoMukti (batik tulis)

Gb. 1 Motif batik "Sido Mukti"

Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010 Zat perwarna : Soga Alam

Unsur motif : Motif Garuda

Filosofi :Diharapkan selalu dalmkecukapan dan kebahagiaan

2. MotifPamiluto (batik tulis)

Gb. 2 Motif Pamiluto

Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010 Zat perwarna : Soga Alam

Unsur motif : Parang ,Ceplok,Truntum

Filosofi : Pamiluto berasal dari kata “pulut”,berarti perakat dalam bahasa jawa bisa berarti kepilut atau tertarik.


(65)

commit to user 3. Motif batik Parang Kusuma(batik tulis)

Gb. 3 Motif batik Parang Kusuma

Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010 Zat perwarna : Naptol

Unsur Motif : Parang,Mlinjo,cirri khas:Kerokan

Filosofi : Kusumo artinya bunga yang mekar,diharapkan yang memakainya terliat indah.

4. Motif batik Cuwiri(batik tulis)

Gb. 4 Motif batik Cuwiri

Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010 Zat perwarna : Soga Alam

Unsur Motif : Meru,Garuda

Filosofi : Cuwiri artinya kecil-kecil,diharapakan pemakainya terlihat pantas dan dihormati.


(66)

commit to user 5. Motif batik Karawitan(batik tulis)

Gb. 5 Motif batik Karawitan

Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010 Zat perwarna : Soga Alam

Unsur Motif : Ceplok

Filosofi :Diharapkan orang yang memakainya terlihat bijaksana .

6. Motif batik Ceplok Kasatriya(Batik Tulis)

Gb. 6 Motif batik Ceplok Kasatriya

Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010 Zat perwarna : Soga Alam

Unsur Motif : Garuda,Parang

Filosofi : Dipakai oleh golongan menengah kebawah agar terlihat gagah.


(67)

commit to user 7. Motif batik Truntum(batik tulis)

Gb. 7 Motif batik Truntum

Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010 Zat perwarna : Soga Alam

Filosofi :Truntum artinya menuntun,diharapkan orang tua dapat menutun calon pengantin.

8. Motif batik Udan Liris(batik tulis)

Gb. 8 Motif batik Udan Liris

Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010 Zat perwarna : Soga Alam

Unsur motif : Kombinasi Geometris dan Suluran


(1)

commit to user

Resturat(Jl.Slamet Riyadi 397),Rumah makan Adem Anyem(Jl.Slamet Riyadi). ( Observasi, 30 Januari 2011 )

c) Tempat Ibadah

Tempat ibadah di Solo yaitu: Klenteng Tri Dharma Avakitesvara, Vihara Dharmma Sundara, GKJ Margoyudan SoloGereja Katolik St.Petrus, Masjid Agung Solo. ( Observasi, 30 Januari 2011 )

d) TIC

TIC (Tourism Information Center) Solo beralamat di Jl. Slamet Riyadi 275 Solo 57141, telepon +62 271 711435.

e) Jasa Komunikasi

Sistem komunikasi di kota Solo sangatlah memadai. Seperti jasa telepon, internet dan kantor pos.

f) Penerangan

Fasilitas penerangan dan jaringan listrik di kota Solo sudah ada dan sangat memadai.

g) Pos Keamanan

Pos keamanan di kota Solo sangat memadai. Di sepanjang jalan Slamet Riyadi terdapat pos-pos keamanan yang cukup lengkap.

4. Aktifitas

Aktifitas adalah segala sesuatu yang bisa dilakukan di tempat tujuan wisata. Kegiatan yang beraneka ragam bagi wisatawan dapat menyebabkan lama tinggal wisatawan lebih panjang yang dapat meningkatkan pengeluaran


(2)

commit to user

wisatawan. Adapun aktifitas yang bisa dilakukan selama pelaksanaan Solo Batik Carnival :

a) Wisatawan

Wisatawan yang ikut berpartisipasi dalam acara Solo Batik Carnival ini beraneka ragam dari kalangan TK hingga mahasiswa. Wisatawan bisa menyaksikan parade peserta Solo Batik Carnival sepanjang Center Point (Purwosari) hingga Ngarsopuro. Kebanyakan wisatawan sangat antusias dalam menyaksikan acara Solo Batik Carnival ini. ″ Saya sangat tertarik dengan acara ini karena dengan adanya Solo Batik Carnival ini kita secara langsung ikut serta menjaga dan melestarikan budaya bangsa yaitu batik dan kita bisa memperkenalkan batik kepada generasi muda bahkan ke seluruh dunia” ( Wawancara, Suharso 23 Juni 2010 )

b) Penduduk

Penduduk setempat merupakan salah satu faktor penting dalam industri pariwisata karena penduduk memiliki peran utama dalam melayani dan memperlakukan wisatawan selama berada di objek atau daya tarik wisata. Penduduk sekitar sangat menyambut baik dengan diadakannya Solo Batik Carnival ini selain berguna meningkatkan rasa cinta terhadap batik dan menambah wawasan dan bagi pengunjungnya, acara Solo Batik Carnival ini juga bermanfaat bagi masyarakat sendiri yaitu dapat meningkatkan pendapatan, dengan berjualan makanan dan minuman selama acara berlangsung ( Observasi, 23 Juni 2010 )


(3)

commit to user BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Kota Solo merupakan suatu kawasan yang memiliki potensi wisata budayanya salah satu budayanya adalah batik. Banyak wisatawan yang berkunjung ke Solo hanya ingin tahu tentang batik. Kawasan Solo banyak sekali daerah-derah penghasil batik seperti : Kampung batik Kauman , Kampung batik Laweyan dan Pasar Klewer. Selain daerah-daerah penghasil batik banyak juga outlet-outlet penjual batik dan grosiran batik seperti di PGS , itu menjadi daya tarik tersendiri kota Solo yang sering dijuluki sebagai kota budaya dan kota batik. Pemkot Solo, Solo Center Point dan dibantu oleh Mataya art and heritage juga masyarakat kota Solo mengadakan suatau event tahunan yang berhubungan dengan batik Solo Batik Carnival agar budaya kita tidak pudar.

Solo Batik Carnival diadakan pertama kali pada tahun 2008 tepatnya tanggal 12-13 April 2008 dengan wayang. Respon masyarakat Solo terhadap event tersebut sangat bagus,maka Solo Batik Carnival 2 pun diadakan lagi pada tanggal 28 Juni 2009 dengan tema topeng sedangkan Solo Batik Carnival 3 diadakan pada tanggal 23 Juni 2010 dengan tema sekar jagad.

Solo Batik Carnival 1,2 dan 3 hampir sama,hanya terletak dalam tema,jumlah perserta dan rute. Solo Batik Carnival yang pertama bertema wayang dengan jumlah peserta 158, Solo Batik Carnival 2 bertema topeng dengan jumlah peserta 240 sedangkan Solo Batik Carnival 3 bertema sekar jagad dengan jumlah peserta 361. Rute yang ditempuh pun berbeda Solo Batik Carnival 1 dan 2 Center


(4)

commit to user

Point sampai Balaikota sedangkan Solo Batik Carnival 3 Center Point sampai Balaikota.

Persiapan Solo Batik Carnival 1,2 dan 3 hampir sama,waktu yang dibutuhkan untuk persipan sarana dan prasarananya. Solo Batik Carnival 3 perencananya lebih matang jika dibandingkan dengan Solo Batik Carnival 1 dan Solo Batik Carnival 2.

Kendala yang dihadapi dalam penyelenggaran Solo Batik Carnival 1,2 dan Solo Batik Carnival 3 hampir sama juga,yaitu pengaturan penononton. Antusias penonton karnaval tersebut sangat besar sehingga banyak warga yang ingin menyaksikan karnaval tersebut secara langsung. Sebaiknya panitia menyediakan tribun-tribun untuk penonton dan para jurnalis agar tidak menggangu jalannya karnaval tersebut.

Semua kesimpulan di atas diharapakan Solo Batik Carnival ini dapat menjadi sebuah event budaya untuk kota Solo yang menjadikan kota Solo bisa bersaing di dalam maupun di luar negeri.


(5)

commit to user

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas,penulis memberikan saran sebagai masukkan bagi pihak terkait event Solo Batik Carnival sebagai berikut:

1. Memberikan promosi yang maksimal melalui siaran di radio, membuat brosur tentang event tersebut ,di jalan-jalan utama kota Solo dibuat balliho dan mengiklankan lewat televisi.

2. Penambahan fasilitas-fasiltas bagi para peserta pada persiapan Event Solo Batik Carnival seperti,toilet yang memadai. Agar para peserta bisa nyaman.

3. Penyedian tempat bagi para jurnalis dengan membuatkan tribun-tribun agar para jurnalis mudah untuk mengambil gambar sehingga tidak menganggu jalannya karnaval.

4. Panitia Solo Batik Carnival 3 agar lebih meningkatkan kerjasamanya dengan pers,peserta,masyarakat serta wisatawan agar mendapatkan hasil yang lebih baik lagi dari tahun-tahun kemarin.

5. Keamanan dan pengamanan para peserta dan penonton lebih diperhatikan


(6)

commit to user DAFTAR PUSTAKA

Afifuddin MM. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : CV Pustaka Setia Gamal Suwantoro .1997.Dasar-dasarPariwisata.Yogyakarta:Andi

Happy Marpaung.2000.Pengetahuan Kepariwisataan.Bandung:Altabeta

Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : PT Rineka Cipta

Nyoman S.Pendit.1986. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar

Perdana.Jakarta.Pradya Paramita

Oka A.Yoeti.2001.Ilmu Pariwisata .Jakarta:Pertja

---.1967.Pengantar Ilmu Pariwisata.Jakarta.Pradya Paramita

R.M. Wiryo Suparto 1964.Teknik Membuat Batik Tradisional dan Modern. Yogyakarta.Departemen Perindustrian

Saifuddin Azwar, MA. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Titi S.Ratna.2010.Panduan Lengkap Keliling Jogja dan Solo: Atma Media Press www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010,jam 20.00 WIB

www.google/filosofibatik.com. Tanggal akses 20 November 2010 ,jam 20.00 WIB

www.wikipedia.com.Tanggal akses 21 Desember 2010 jam 23.00 WIB