PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU BELAJAR EFEKTIF SISWA: Studi Pengembangan Program Bimbingan pada Siswa Kelas XI IPS di SMAN 11 Garut Tahun Pelajaran 2012 / 2013.

(1)

PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR UNTUK

MENGEMBANGKAN PERILAKU BELAJAR EFEKTIF

SISWA

(Studi Pengembangan Program Bimbingan pada Siswa Kelas XI IPS di SMAN 11 Garut Tahun Pelajaran 2012 / 2013)

T

T

E

E

S

S

I

I

S

S

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

O Olleehh:: E

ENNUUNNGG MMUULLYYAATTII 1

1110022112277

P

PRROOGGRRAAMM SSTTUUDDII BBIIMMBBIINNGGAANN DDAANN KKOONNSSEELLIINNGG S

SEEKKOOLLAAHH PPAASSCCAASSAARRJJAANNAA U


(2)

Program Bimbingan Belajar untuk

Mengembangkan Perilaku Belajar

Efektif Siswa

Oleh Enung Mulyati S.Pd UPI Bandung, 2003

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Bimbingan dan Konseling Sekolah

Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

© Enung Mulyati 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Enung Mulyati 1102127

PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU BELAJAR EFEKTIF SISWA

(Studi Pengembangan Program Bimbingan pada Siswa Kelas XI IPS di SMAN 11 Garut Tahun Pelajaran 2012 / 2013)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

PEMBIMBING I

Prof. Dr. Uman Suherman AS, M.Pd

PEMBIMBING II

Dr. Suherman, M.Pd

Mengetahui,

KETUA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

SEKOLAH PASCASARJANA UPI

Dr. H. Nandang Rusmana, M.Pd NIP. 19600501198031


(4)

ABSTRAK

Enung Mulyati (2013), Program Bimbingan Belajar untuk Mengembangkan Perilaku Belajar Efektif Siswa (Studi Pengembangan Program Bimbingan pada Siswa Kelas XI IPS di SMAN 11 Garut Tahun Pelajaran 2012 / 2013)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena masih rendahnya perilaku belajar efektif siswa. Perilaku belajar akan berpengaruh pada keberhasilan dan kegagalan siswa dalam menempuh pendidikannya. Untuk memperbaiki perilaku belajar pada taraf yang lebih baik, maka dibutuhkan pondasi dan keinginan yang kuat serta kesungguhan dari dalam diri siswa itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan program bimbingan belajar untuk mengembangkan perilaku belajar efektif siswa. Untuk memenuhi tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode R & D (Research and Development) atau metode penelitian dan pengembangan. Instrumen yang digunakan adalah angket perilaku belajar efektif siswa, pedoman observasi, pedoman wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif dan kualitatif (Mixed Methodology Design). Hasil penelitian di SMA Negeri 11 Garut menunjukkan bahwa: (1) Perilaku belajar siswa kelas XI IPS Tahun Pelajaran 2012/2013 pada umumnya berada pada kategori rendah. Perilaku belajar siswa yang masih rendah atau belum efektif ini terlihat pada kelima dimensi yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini, yaitu sikap belajar, minat belajar, kemandirian belajar, motivasi berprestasi, dan pengelolaan diri dalam belajar (Academic Self Management). (2) Program bimbingan belajar efektif untuk mengembangkan perilaku belajar efektif siswa. Dengan demikian program bimbingan belajar hasil penelitian ini direkomendasikan untuk menjadi bagian dari program bimbingan dan konseling komprehensif yang diterapkan di sekolah dan pelaksanaannya melibatkan kepala sekolah, guru bimbingan dan konseling, wali kelas, guru mata pelajaran, serta seluruh personil sekolah lainnya.


(5)

ABSTRACT

Enung Mulyati (2013), Learning Guidance Program for Developing Effective Learning Behavior of Students (Development Studies of Guidance Program of Class XI IPS in SMAN 11 Garut for Academic Year 2012/2013)

This research is motivated by the phenomenon of the low effective student learning behavior. Learning behavior will affect the success and failure of students in his education. To improve the learning behavior at a better level, then the required foundation and a strong desire and sincerity of the student's own. The objectives of this research is to produce a learning guidance program for developing efective learning behavior of students. To meet these objectives, this study using the R & D (Research and Development). The instrument used was a questionnaire of effective student learning behavior, observation, interview, and documentation. The data analysis technique used is quantitative and qualitative data analysis (Mixed Methodology Design). The results of the research in SMAN 11 Garut show that: (1) The students learning behavior of class XI IPS for Academic Year 2012/2013 in general is in the low category. The learning behavior of students who are low or not effective is seen in the five dimensions that the primary focus in this study, namely; the attitude of learning, the interest in learning, the independence of learning, achievement motivation, and self-management in learning (Academic Self Management). (2) The learning guidance program ist effective to develop effective student learning behavior. Thus the learning guidance program that the results of this research is recommended to be a part of a comprehensive guidance and counseling program that implemented in schools and implementation involves principals, guidance and counseling teachers, “wali kelas”, subject teachers, as well as all other school personnels.


(6)

i

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ……… i

LEMBAR PENGESAHAN ……….. ii

ABSTRAK ………. iii

KATA PENGANTAR ……….. v

UCAPAN TERIMAKASIH……….. vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN……… ix

DAFTAR ISI ……….. x

DAFTAR BAGAN ……… xiii

DAFTAR TABEL ………. xiv

DAFTAR GRAFIK ……….. xv

DAFTAR LAMPIRAN ……… xviii

BAB I PENDAHULUAN ………. 1

A. Latar Belakang Masalah ………. 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ……… 6

C. Tujuan Penelitian ……… 7

D. Manfaat Penelitian ……….. 8

E. Asumsi Penelitian……… 10

F. Lokasi, Subyek, dan Waktu Penelitian ……….. BAB II KERANGKA KONSEPTUAL PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU BELAJAR EFEKTIF SISWA ….………. 13

A. Konsep Bimbingan Belajar Di SMA ……….. 13

1. Karakteristik Perkembangan Siswa SMA ………. 14

2. Makna Bimbingan Belajar di SMA ……….. 16

3. Tujuan Bimbingan Belajar di SMA ……….. 19

4. Bentuk Kegiatan Bimbingan Belajar di SMA ……..………… 21

B. Program Bimbingan Belajar ………... 23

1. Konsep Dasar Program Bimbingan Belajar ………. 23


(7)

3. Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah

Atas (SMA) ……….. 28

4. Asesmen untuk Pengembangan Program Bimbingan dan Konseling ……….. 30

C. Konsep Dasar Belajar ………. 31

1. Pengertian Belajar ……….… 31

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ……….. 38

3. Proses dan Hasil Belajar ……… 39

D. Perwujudan Perilaku Belajar Efektif ……….. 48

1. Pengertian Perilaku Belajar ……….. 48

2. Dimensi-dimensi Perilaku Belajar Efektif ……… 55

E. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan ……….. 96

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………. 101

A. Desain Penelitian ………... 101

1. Pendekatan Penelitian ………. 101

2. Metode dan Teknik Penelitian ……… 102

B. Variabel dan Definisi Operasional ……… 103

1. Variabel ………... 103

2. Definisi Operasional ……… 103

C. Data dan Sumber Data ……….………. 106

1. Data ………. 106

2. Sumber Data ……… 106

D. Teknik Pengumpulan Data ……… 108

E. Instrumen Penelitian ………. 109

1. Pedoman Wawancara ……….. 109

2. Observasi ………. 110

3. Dokumentasi ……… 110

4. Angket ………. 110

F. Pengembangan Instrumen Penelitian ……… 112

1. Pengembangan Kisi-kisi Instrumen Penelitian ……… 113

2. Penimbangan (judgement) Instrumen Penelitian ………. 114

3. Validitas ………... 115

4. Reliabilitas ……… 117

G. Prosedur dan Langkah-langkah Penelitian ……… 119


(8)

iii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….. 123

A. Gambaran Perilaku Belajar Efektif Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 11 Garut Tahun Pelajaran 2012/2013 ……….. 123

1. Gambaran Kualitas Perilaku Belajar Efektif Siswa Berdasarkan Aspek dalam Setiap Dimensi ……….. 127

2. Gambaran Kualitas Perilaku Belajar Efektif Siswa Berdasarkan Indikator dalam Setiap Aspek dan Dimensi …… 134

B. Program Bimbingan Belajar untuk Mengembangkan Perilaku Belajar Efektif Siswa ……….. 146

1. Rumursan Program Bimbingan Belajar ……… 146

2. Uji Coba Program Bimbingan Belajar Melalui Pemberian Treatment ……….. 147

C. Pengujian Efektivitas Program Bimbingan Belajar Hipotetik untuk Mengembangkan Perilaku Belajar Efektif Siswa …………. 159

1. Pengujian Efektivitas Program Bimbingan Belajar Melalui Focused Group Discussion (FGD) ……… 160

2. Pengujian Efektivitas Program Bimbingan Belajar Melalui Hasil Angket ……… 164

D. Pembahasan ………...…. 180

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ………... 187

DAFTAR PUSTAKA ……… 191 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(9)

DAFTAR BAGAN

Bagan


(10)

v

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1 Kisi-kisi Angket Perilaku Belajar Efektif ………. 113 4.1 Kategori Perilaku Belajar Efektif Siswa Kelas XI IPS SMAN 11

Garut Berdasarkan Pengelompokkan Skor ……… 123 4.2 Hasil Uji Asumsi Statistik untuk Uji Z (Uji Kenormalan)………. 165 4.3 Hasil Uji Asumsi Statistik untuk Uji F (Uji Homogenitas) …….. 166 4.4 Hasil Uji Efektivitas Program Bimbingan Belajar secara

Keseluruhan ……….. 167 4.5 Hasil Uji Efektivitas Program Bimbingan Belajar Setiap Aspek

pada Dimensi Sikap Belajar ………. 168 4.6 Hasil Uji Efektivitas Program Bimbingan Belajar Setiap Indikator

pada Setiap Aspek dalam Dimensi Sikap Belajar ………. 169 4.7 Hasil Uji Efektivitas Program Bimbingan Belajar Setiap Aspek

pada Dimensi Minat Belajar ………... 171 4.8 Hasil Uji Efektivitas Program Bimbingan Belajar Setiap Indikator

pada Setiap Aspek dalam Dimensi Minat Belajar ………. 172 4.9 Hasil Uji Efektivitas Program Bimbingan Belajar Setiap Aspek

pada Dimensi Kemandirian Belajar ……….. 173 4.10 Hasil Uji Efektivitas Program Bimbingan Belajar Setiap Indikator pada Setiap Aspek dalam Dimensi Kemandirian Belajar ………. 174 4.11 Hasil Uji Efektivitas Program Bimbingan Belajar Setiap Aspek

pada Dimensi Motivasi Berprestasi ……….. 175 4.12 Hasil Uji Efektivitas Program Bimbingan Belajar Setiap Indikator pada Setiap Aspek dalam Dimensi Motivasi Berprestasi ………. 176 4.13 Hasil Uji Efektivitas Program Bimbingan Belajar Setiap Aspek

pada Dimensi Pengelolaan Diri dalam Belajar ………. 178 4.14 Hasil Uji Efektivitas Program Bimbingan Belajar Setiap Indikator


(11)

DAFTAR GRAFIK

Grafik

4.1 Gambaran Perilaku Belajar Efektif Siswa Berdasarkan Setiap

Dimensi ………. 125

4.2 Gambaran Kualitas Aspek-aspek Perilaku Belajar Efektif pada Dimensi Sikap Belajar ……….. 127 4.3 Gambaran Kualitas Aspek-aspek Perilaku Belajar Efektif pada

Dimensi Minat Belajar ………. 128 4.4 Gambaran Kualitas Aspek-aspek Perilaku Belajar Efektif pada

Dimensi Kemandirian Belajar ……….. 130 4.5 Gambaran Kualitas Aspek-aspek Perilaku Belajar Efektif pada

Dimensi Motivasi Berprestasi ……….. 131 4.6 Gambaran Kualitas Aspek-aspek Perilaku Belajar Efektif pada

Dimensi Pengelolaan Diri dalam Belajar ……….. 133 4.7 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada

Aspek Sikap terhadap Guru ……… 135 4.8 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada

Aspek Sikap terhadap Pelajaran ………. 135 4.9 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada

Aspek Sikap terhadap Tugas ……….. 136 4.10 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada

Aspek Volenter ……….. 137 4.11 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada

Aspek Involenter ……… 137 4.12 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada

Aspek Nonvolenter ………. 138 4.13 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada

Aspek Keaktifan ………. 138 4.14 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada

Aspek Kebebasan Bertindak ……… 139 4.15 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada


(12)

vii

4.16 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada Aspek Tanggungjawab ……… 140 4.17 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada

Aspek Memilih Resiko Moderat ………. 140 4.18 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada

Aspek Menghendaki Umpan Balik ………. 141 4.19 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada

Aspek Berorientasi pada Keberhasilan ……… 142 4.20 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada

Aspek Tahan Terhadap Tekanan ………. 142 4.21 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada

Aspek Mengintegrasikan Tugas ………. 143 4.22 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada

Aspek Strategi Motivasi ……….. 144 4.23 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada

Aspek Metode Belajar ………. 144 4.24 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada

Aspek Penggunaan Waktu ……….. 145 4.25 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada

Aspek Lingkungan Fisik dan Sosial ……… 145 4.26 Profil Perilaku Belajar Efektif Siswa berdasarkan Indikator pada

Aspek Performa Belajar ……….. 146 4.27 Perbedaan Skor Gain Setiap Dimensi Perilaku Belajar Efektif

Siswa ………... 168 4.28 Perbedaan Skor Gain Setiap Aspek pada Dimensi Sikap Belajar .. 169 4.29 Perbedaan Skor Gain Setiap Indikator pada Setiap Aspek dalam

Dimensi Sikap Belajar ………. 170 4.30 Perbedaan Skor Gain Setiap Aspek pada Dimensi Minat Belajar .. 171 4.31 Perbedaan Skor Gain Setiap Indikator pada Setiap Aspek dalam

Dimensi Minat Belajar ………. 172 4.32 Perbedaan Skor Gain Setiap Aspek pada Dimensi Kemandirian

Belajar ………. 173 4.33 Perbedaan Skor Gain Setiap Indikator pada Setiap Aspek dalam


(13)

4.34 Perbedaan Skor Gain Setiap Aspek pada Dimensi Motivasi

Berprestasi ……….. 176 4.35 Perbedaan Skor Gain Setiap Indikator pada Setiap Aspek dalam

Dimensi Motivasi Berprestasi ………. 177 4.36 Perbedaan Skor Gain Setiap Aspek pada Dimensi Pengelolaan

Diri dalam Belajar ……….. 178 4.37 Perbedaan Skor Gain Setiap Indikator pada Setiap Aspek dalam


(14)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumen - dokumen

1. SK Pembimbing 2. Surat Izin Penelitian

3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di Sekolah Lampiran 2 Instrumen Penelitian

1. Angket Perilaku Belajar Efektif

2. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Kepala Sekolah 3. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru BK

4. Kisi-kisi Pedoman Observasi Kondisi Obyektif Siswa

5. Kisi-kisi Pedoman Observasi Kelengkapan Sarana Layanan BK 6. Pedoman Dokumentasi

Lampiran 3 Data Hasil Uji Statistik

1. Data Hasil Uji Validitas Angket Perilaku Belajar Efektif

2. Data Hasil Uji Coba Awal (Pretest) Angket Perilaku Belajar Efektif Lampiran 4 Laporan Uji Keterbacaan

1. Laporan Uji Keterbacaan Instrumen (Angket Perilaku Belajar Efektif) oleh Siswa

2. Laporan Uji Keterbacaan dan Kepraktisan Program Bimbingan Belajar untuk Mengembangkan Perilaku Belajar Efektif Siswa oleh Praktisi BK Lampiran 5 Program Bimbingan Belajar

1. Program Bimbingan Belajar untuk Mengembangkan Perilaku Belajar Efektif Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 11 Garut Tahun Pelajaran 2012/2013

2. Rencana Operasional Program Bimbingan Belajar


(15)

4. Materi-Materi Layanan Bimbingan Belajar (MATERI 1-3) 5. Lembar Kerja Siswa (LEMBAR KERJA 1-8)

6. Laporan Indikator Ketercapaian Tujuan Konseling Individual 7. Laporan Konseling Individual (KONSELING INDIVIDUAL 1-2) 8. Lembar Evaluasi Pelaksanaan Bimbingan Belajar

9. Rekapitulasi Hasil Evaluasi Pelaksanaan Bimbingan Belajar Lampiran 6 Foto-foto Penelitian


(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan terencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan dan kemampuan siswa. Dengan pendidikan diharapkan individu (siswa) dapat mengembangkan potensi-potensinya agar menjadi pribadi yang bermutu. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal mengemban tugas yang cukup berat diantaranya sebagai fasilitator bagi siswa untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal. Indikator keberhasilan sekolah dalam mengemban tugasnya dapat dilihat dari pencapaian prestasi akademik yang tinggi dan berbagai keterampilan khusus yang dimiliki oleh peserta didik (Nurwati, 2004).

Proses belajar yang terjadi pada individu memang merupakan sesuatu yang penting, karena melalui belajar individu mengenal lingkungannya dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Ditengah semakin ketatnya persaingan di dunia pendidikan dewasa ini, merupakan hal yang wajar apabila para siswa sering khawatir akan mengalami kegagalan atau ketidakberhasilan dalam meraih prestasi belajar atau bahkan takut tinggal kelas. Banyak usaha yang dilakukan oleh para siswa untuk meraih prestasi belajar agar menjadi yang terbaik


(17)

2

seperti mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah. Usaha semacam itu jelas positif, namun masih ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya dalam mencapai keberhasilan yang gemilang dalam belajar yaitu dengan mengembangkan perilaku belajar efektif selama mengikuti proses pendidikan.

Dalam kegiatan belajar akan timbul berbagai masalah bagi siswa itu sendiri maupun bagi guru. Bagi guru misalnya bagaimana menciptakan kondisi yang baik agar berhasil, bagaimana membuat rencana bagi siswa, menyesuaikan proses belajar, penilaian hasil belajar, kesulitan belajar dan sebagainya. Bagi siswa sendiri masalah-masalah belajar yang mungkin timbul adalah pengaturan waktu belajar, memilih cara belajar, menggunakan buku-buku pelajaran, mempersiapkan ujian dan sebagainya. Sehingga perlunya program bimbingan dan konseling untuk membantu siswa agar berhasil dan mencapai prestasi akademik yang diinginkan (Yusuf & Nurihsan, 2008).

Pembelajaran di sekolah bertujuan untuk keberhasilan siswa dalam mencapai prestasi belajar yang ditandai dengan tercapainya Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM). Untuk mencapai standar kelulusan dan standar kompetensi ini siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain faktor ekstern atau disebut faktor luar yaitu faktor yang berasal dari luar individu seperti sarana belajar, ekonomi orang tua, lingkungan dan metode mengajar guru. Faktor intern atau faktor dalam yaitu faktor yang berasal dari dalam individu itu sendiri, seperti motivasi belajar, minat, tingkat kecerdasan, sikap dan kebiasaan belajar. Di sekolah sering ditemukan siswa yang memiliki tingkat intelegensi cukup, ekonomi orang tua memadai, lingkungan


(18)

3

mendukung, namun prestasi belajarnya masih dibawah rata-rata atau dibawah potensinya. Hal ini dimungkinkan oleh faktor kebiasaan belajar yang kurang baik atau negatif.

Hasil-hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa pada kenyataannya di lapangan, hasil belajar siswa di sekolah tidak selalu sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan. Indikasinya adalah masih banyak ditemukan siswa-siswa yang menunjukkan tidak dapat mencapai hasil belajar dengan baik. Beberapa diantaranya adalah berkenaan dengan masih rendahnya kualitas perilaku belajar siswa. Karakteristik siswa yang tidak memiliki perilaku belajar efektif pada umumnya adalah malas belajar, tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, tidak mengumpulkan tugas tepat pada waktunya, sering menunda-nunda pekerjaan atau tugas yang diberikan guru, dan lain sebagainya (Sriyono, 2011; Sarjun, 2010; Supena, 2010)

Rendahnya kualitas perilaku belajar siswa tersebut ditunjukkan dengan nilai-nilai prestasi siswa yang naik turun atau tidak stabil. Siswa cenderung mengabaikan tugas jika kurang mendapatkan pengawasan dari guru. Siswa menunjukkan kurang kesadaran dan dorongan dari dalam diri sendiri untuk mencapai prestasi yang lebih baik. Padahal ini merupakan bentuk perilaku belajar yang berkaitan dengan motivasi yang semestinya terefleksikan dalam perilaku-perilaku siswa seperti menyukai pencapaian tujuan yang sulit, menginginkan penentuan rekor baru, ingin sukses dalam tugas sulit, dan senang mengerjakan sesuatu yang belum selesai sebelumnya (McClelland, 1985:224).


(19)

4

Fenomena serupa dijumpai di SMA Negeri 11 Garut. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti selama bertahun-tahun juga diperkuat oleh hasil studi observasi terhadap siswa kelas XI IPS selama penelitian berlangsung menunjukkan adanya permasalahan belajar yang muncul yaitu rendahnya kualitas perilaku belajar siswa. Data tentang kondisi siswa tersebut diperkuat pula dengan hasil wawancara kepada guru BK, wali kelas, serta guru mata pelajaran. Berdasarkan data hasil pra survei yang dilakukan terhadap keadaan siswa kelas XI IPS tersebut diperoleh hasil sebagai berikut:

1) Kurangnya perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru di kelas.

2) Siswa kurang percaya diri (malu) untuk mengajukan pertanyaan pada saat guru menyampaikan materi.

3) Kurangnya semangat, ketekunan, dan keuletan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar.

4) Kurangnya keterlibatan siswa pada saat proses pembelajaran.

5) Siswa kurang serius dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. 6) Rendahnya keinginan siswa menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. 7) Rendahnya keinginan dan semangat siswa untuk belajar di rumah maupun di

sekolah.

8) Rendahnya motivasi siswa untuk mencapai prestasi yang baik. 9) Siswa sering ribut di kelas saat proses belajar.


(20)

5

Secara teori dapat dijelaskan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, seperti metode pembelajaran, kemampuan siswa, minat, motivasi, fasilitas, bimbingan, keadaan ekonomi, tingkat inteligensi siswa, kecerdasan emosional siswa, perilaku belajar efektif, dan lain-lain. Dalam hal ini dapat dikemukakan bahwa masalah-masalah yang dijumpai seperti tersebut diatas yaitu berakar dari masih rendahnya perilaku belajar efektif siswa sehingga pada akhirnya berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas X1 IPS SMAN 11 Garut Tahun Pelajaran 2012/2013.

Studi pendahuluan yang dilaksanakan di SMAN 11 Garut berupa penyebaran instrumen awal yaitu angket perilaku belajar efektif menunjukkan hasil yang mendukung data-data observasi yang telah dilakukan oleh penulis. Secara lebih spesifik, masalah perilaku belajar yang menjadi fokus kajian di SMAN 11 Garut tersebut tercermin dalam lima dimensi, yaitu: (1) sikap belajar, (2) minat belajar, (3) kemandirian belajar, (4) motivasi berprestasi, dan (5) pengelolaan diri dalam belajar (academic self management). Berdasarkan hasil penghitungan ststistik menunjukkan perolehan skor siswa dalam perilaku belajar efektif secara keseluruhan dalam kelima dimensi sebanyak 60,53% berada pada kategori rendah, 31,58%, berada pada kategori sedang, dan 7,89% berada pada kategori tinggi. Perolehan skor rendah yang cukup banyak mengindikasikan bahwa kualitas perilaku belajar efektif siswa yang tergambar dalam kelima dimensi yang diperoleh dari aspek-aspek dan indikator-indikator pendukung penelitian ini masih sangat rendah. Selain itu, bagi siswa yang memperoleh skor


(21)

6

sedang secara keseluruhan, jika tidak mendapat penanganan atau tindak lanjut yang tepat dikhawatirkan bisa berubah menjadi lebih buruk.

Berdasarkan fenomena di atas, kiranya diperlukan suatu upaya preventif dan kuratif dari bimbingan dan konseling untuk mengembangkan perilaku belajar siswa supaya lebih efektif sehingga mereka dapat mencapai prestasi yang baik. Bimbingan dan konseling sebagai suatu sub sistem pendidikan memiliki peran penting dalam mendukung pencapaian proses pembelajaran dengan memfasilitasi siswa agar mampu mencapai perkembangannya dengan optimal.

Bimbingan yang dapat diberikan untuk membantu siswa mengembangkan perilaku belajar efektif ialah bimbingan akademik (belajar), karena bimbingan belajar merupakan bimbingan yang diarahkan untuk membantu individu dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah akademik yang meliputi kebiasaan belajar, mengembangkan motivasi berprestasi, cara belajar yang efektif, dan menyelesaikan tugas-tugas (Juntika Nurihsan, 2003:21).

Bimbingan akademik (belajar) untuk meningkatkan perilaku belajar efektif siswa disusun dalam rancangan program bimbingan dan konseling yang direncanakan secara sistematis, terarah, dan terpadu sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa. Program bimbingan belajar selain dapat membantu siswa dalam meningkatkan perilaku belajar efektif juga dapat membantu siswa mengatasi permasalahan-permasalahan yang mungkin timbul terkait dengan tugas perkembangan siswa SMA yang berada dalam rentang usia remaja.

Berdasarkan fenomena yang dipaparkan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengembangan program bimbingan dan konseling


(22)

7

khususnya dalam ranah bimbingan belajar untuk meningkatkan perilaku belajar efektif siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 11 Garut Tahun Pelajaran 2012/2013.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Para pakar pendidikan mengemukakan bahwa bimbingan dan konseling di sekolah merupakan salah satu upaya untuk membantu siswa ke arah perkembangan yang optimal. Berdasarkan hal tersebut, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya guru bimbingan dan konseling untuk mengembangkan perilaku belajar efektif siswa khususnya kelas XI IPS di SMA Negeri 11 Garut Tahun Pelajaran 2012/2013. Upaya ini dipandang penting karena perilaku belajar efektif siswa berkaitan erat dengan prestasi belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh para siswa secara optimal. Sedangkan pada kenyataannya, prestasi yang sudah dicapai oleh siswa kelas XI IPS pada umumnya belum optimal bahkan tergolong rendah. Berdasarkan fenomena tersebut, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan secara umum sebagai berikut:

“Bagaimana program bimbingan belajar yang dapat diterapkan di SMA untuk mengembangkan perilaku belajar efektif siswa.”

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini meliputi kondisi objektif pelaksanaan program bimbingan dan konseling di SMAN 11 Garut khususnya bimbingan belajar yang telah dilaksanakan saat ini, kualitas perilaku belajar efektif siswa khususnya kelas XI IPS, program bimbingan dan konseling hipotetik


(23)

8

yang dapat diterapkan, serta evaluasi terhadap proses dan hasil program bimbingan dan konseling hipotetik tersebut.

Selanjutnya permasalahan ini dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan, yaitu :

1. Bagaimana gambaran atau profil perilaku belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 11 Garut Tahun Pelajaran 2012/2013?

2. Seperti apa rumusan program bimbingan belajar untuk mengembangkan perilaku belajar efektif siswa?

3. Apakah program bimbingan belajar efektif untuk mengembangkan perilaku belajar efektif siswa?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh suatu program bimbingan dan konseling khususnya dalam bidang bimbingan belajar yang dapat diterapkan di SMA untuk mengembangkan perilaku belajar efektif siswa yang diharapkan akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa serta menangani permasalahan yang terkait di dalamnya.

Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk:

1. Memperoleh gambaran empirik mengenai kualitas perilaku belajar efektif siswa kelas XI IPS di SMAN 11 Garut Tahun Pelajaran 2012/2013.


(24)

9

2. Merumuskan program bimbingan belajar yang sesuai sehingga dapat menambah wawasan guru pembimbing dalam mengembangkan perilaku belajar efektif siswa kelas XI IPS di SMAN 11 Garut Tahun Pelajaran 2012/2013.

3. Memperoleh gambaran keefektifan program bimbingan belajar untuk mengembangkan perilaku belajar efektif siswa kelas XI IPS di SMAN 11 Garut Tahun Pelajaran 2012/2013.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini bisa dilihat dari 2 segi, yaitu manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis.

1. Manfaat secara teoritis, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran atau bahan kajian untuk kemajuan dunia pendidikan khususnya dalam bidang keilmuan bimbingan dan konseling. Diharapkan pula penelitian ini menghasilkan suatu rancangan program bimbingan dan konseling di SMA khususnya bidang bimbingan belajar untuk mengembangkan perilaku belajar efektif siswa yang diharapkan akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa serta mampu menangani permasalahan yang terkait didalamnya.

2. Secara praktis adalah:

a. Sebagai masukan bagi para pendidik, yaitu bagi guru pembimbing, wali kelas, dan guru mata pelajaran. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam pengembangan program


(25)

10

bimbingan dan konseling khususnya bidang bimbingan belajar untuk mengembangkan perilaku belajar efektif yang diharapkan akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa serta mampu menangani permasalahan yang terkait didalamnya.

b. Bagi pihak sekolah khususnya kepala sekolah sebagai pemegang otoritas dalam pengambilan keputusan dan kebijakan adalah sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling untuk mengembangkan perilaku belajar efektif siswa, juga sebagai pedoman bahwa program bimbingan dan konseling di SMA penting untuk diselenggarakan berdasarkan rancangan yang matang oleh tenaga profesional.

c. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan menjadi informasi agar siswa lebih memotivasi diri untuk selalu berusaha mencapai prestasi belajar yang maksimal. Selanjutnya, setelah mendapatkan layanan bimbingan dan konseling melalui program yang terencana, terarah, dan terpadu, diharapkan siswa akan dapat lebih memahami dan mengenali dirinya serta tugas dan kewajibannya sebagai pelajar sehingga akan terwujud di dalam dirinya perilaku belajar efektif.

E. Asumsi Penelitian

Penelitian ini dilakukan atas dasar beberapa asumsi sebagai berikut:


(26)

11

2. Perilaku belajar efektif bukanlah bakat alamiah atau bawaan sejak lahir dari siswa. Perilaku individu tergantung pada tujuan dan cita-citanya. Siswa dapat membentuk sendiri perilaku belajarnya sesuai dengan tujuan dan cita-cita yang ingin dicapainya. Setiap siwa yang telah mengalami proses belajar, perilakunya akan tampak berubah.

3. Bimbingan sebagai proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga individu sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat (Rochman Natawidjaya, dalam Winkel, 1991:67).

4. Bimbingan akademik ialah bimbingan yang diarahkan untuk membantu para individu dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah akademik (Juntika Nurihsan, 2003: 21).

5. Bimbingan belajar merupakan bimbingan yang tepat untuk mengembangkan motivasi siswa dalam mencapai suatu prestasi dan membantu siswa dalam menghadapi permasalahan akademik atau belajar misalnya menemukan cara belajar yang tepat, cara mengatasi kesukaran-kesukaran dalam belajar, dan cara mengelola diri dan waktu dalam belajar, serta menciptakan suasana yang kondusif dalam belajar (Dewa Ketut Sukardi, 2002: 464).

F. Lokasi, Subyek, dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMAN 11 Garut berdasarkan atas pertimbangan, antara lain bahwa SMA tersebut sudah memiliki program


(27)

12

bimbingan dan konseling, namun belum terstruktur dan tersusun secara sistematis khususnya dalam bidang bimbingan belajar.

Populasi dan sampel yang diteliti adalah siswa kelas XI IPS sebanyak 3 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 114 orang. Pemilihan siswa kelas XI IPS sebagai subyek penelitian didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut:

1. Siswa SMA sudah mampu berpikir secara abstrak. Hal ini sangat diperlukan dalam pemecahan masalah khususnya yang berkaitan dengan proses belajar mengajar di sekolah.

2. Siswa SMA kelas XI berada pada masa remaja madya (middle adolescence) yang sedang mengalami tahap krisis identitas diri sehingga perlu diarahkan perilakunya khususnya yang berkaitan dengan perilaku belajarnya supaya lebih efektif.

3. Siswa SMA jurusan IPS pada umumnya sering dipandang negatif sebagai siswa yang tingkat intelektualnya rendah, perilakunya buruk, sering berbuat onar, dan lain sebagainya. Ironisnya paradigma negatif seperti itu acapkali memang terjadi. Seperti halnya yang terjadi di SMAN 11 Garut, siswa kelas XI IPS seringkali menjadi bahan pembicaraan para guru yang mengajar di kelas tersebut. Dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi diperoleh hasil bahwa siswa kelas X1 IPS SMAN 11 Garut terindikasi memiliki perilaku belajar yang rendah atau tidak efektif.

Waktu penelitian akan dilaksanakan sejak bulan Pebruari sampai bulan Agustus 2013 dengan mengikuti prosedur penelitian yang telah ditetapkan.


(28)

101

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian yang akan dilaksanakan ini menggunakan pendekatan Penelitian dan Pengembangan atau Research & Development (R & D) yang bertujuan menghasilkan produk serta menguji keefektifannya. Dalam bidang pendidikan, Educational Research and Development biasa juga disebut Research Based Development. “ Educational Research and Development is a process used to

develop and validate educational products” (Borg and Gall, 2003:772). Penelitian dan Pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada. Produk yang dimaksud dalam penelitian ini adalah program bimbingan belajar untuk mengembangkan perilaku belajar efektif siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 11 Garut.

Karakteristik Research & Development adalah penelitian yang berbentuk “siklus”, diawali dengan adanya kebutuhan serta permasalahan yang membutuhkan pemecahan dengan suatu produk tertentu. Dalam bidang pendidikan, produk-produk yang dihasilkan melalui penelitian R & D diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan.

Menurut Borg and Gall (2003 : 571), langkah-langkah yang harus ditempuh dalam penelitian pengembangan meliputi: (1) studi pendahuluan,


(29)

102

(2) perencanaan, (3) pengembangan model hipotetik, (4) penelaahan model hipotetik, (5) revisi, (6) uji coba terbatas, (7) revisi hasil uji coba, (8) uji coba lebih luas, (9) revisi model akhir, dan (10) diseminasi dan sosialisasi.

2. Metode dan Teknik Penelitian

Metode yang digunakan dalam pembahasan hasil penelitian ini adalah Mixed Methodology Design, yaitu metode kuantitatif dan kualitatif digunakan secara bersama-sama, terpadu dan saling mendukung. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengetahui profil perilaku belajar siswa kelas XI di SMA Negeri 11 Garut. Profil perilaku belajar siswa yang ditampilkan dapat dilihat melalui data numerikal atau angka yang diperoleh secara statistika (analisis statistik). Sedangkan pendekatan kualitatif digunakan untuk memperkuat dan mengecek validitas data hasil kuesioner/angket yang telah dianalisis, kemudian dideskripsikan serta dihubungkan dengan hasil wawancara dan observasi agar hasil penelitian lebih valid.

Selain itu terdapat metode dan teknik lain yang ikut dilibatkan dalam penelitian Research & Development (R & D) ini karena disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu dalam cara pengambilan data responden yang akan dijadikan sampel akhir dalam penelitian. Kegiatan uji coba lapangan secara lebih mendalam dengan membagikan angket penelitian kepada siswa yang dijadikan sampel awal penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Quasi Eksperiment dengan teknik Pretest-Posttest Control Group Design. Uji coba dilakukan dengan membuat kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang sebelumnya sampel


(30)

103

diambil dari populasi dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Alasan penentuan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik Purposive Sampling atau sampling bertujuan karena sampling bertujuan adalah suatu strategi jika seseorang menginginkan agar dapat memahami sesuatu mengenai kasus-kasus terpilih tertentu tanpa membutuhkan (atau berhasrat) untuk menggeneralisasi kepada semua kasus seperti itu. Peneliti menggunakan Purposive Sampling untuk meningkatkan kegunaan informasi yang diperoleh dari sampel yang sedikit.

Kemudian pemberian treatment dilakukan kepada sampel kelompok eksperimen untuk selanjutnya akan dilihat hasilnya dari penerapan treatment yang berupa program bimbingan belajar tersebut.

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel

Variabel dalam penelitian ini terdiri atas : (1) Program Bimbingan Belajar, dan (2) Perilaku Belajar Efektif.

2. Definisi Operasional

a. Program Bimbingan Belajar

Program bimbingan dan konseling yang akan digunakan dalam penelitian ini difokuskan pada ranah bimbingan belajar yang komprehensif serta disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Program bimbingan belajar dalam penelitian ini diartikan sebagai suatu pelayanan bimbingan yang ditujukan untuk mendorong


(31)

104

siswa mempunyai perilaku belajar yang efektif sehingga prestasi yang diharapkan bisa tercapai secara optimal.

Program bimbingan belajar yang baik dapat disusun berdasarkan kepada kerangka berpikir yang tepat dan hasilnya dapat mempengaruhi pola dasar yang dipegang dalam mengatur seluruh kegiatan yang diselenggarakan. Agar program bimbingan belajar dapat dikembangkan dengan baik maka program tersebut perlu dievaluasi, baik prosesnya maupun hasil yang dicapai dari pelaksanaan program tersebut. Oleh karena itu program bimbingan belajar yang akan disusun haruslah direncanakan secara matang.

b. Perilaku Belajar Efektif

Berdasarkan tinjauan beberapa teori yang telah dipaparkan sebelumnya dalam Bab II tentang konsep perilaku belajar efektif, maka perilaku belajar dalam penelitian ini bisa didefinisikan secara operasional sebagai cara berpikir dan berperilaku yang otomatis dalam belajar. Dengan kata lain, perilaku belajar adalah cara belajar yang telah dilakukan secara rutin dan berulang-ulang yang bersifat teratur dan seragam serta tetap dengan sendirinya. Dengan demikian, perilaku belajar akan berpengaruh pada keberhasilan dan kegagalan seseorang dalam menempuh pendidikannya. Untuk memperbaiki perilaku belajar pada taraf yang lebih baik, maka dibutuhkan pondasi dan keinginan yang kuat serta kesungguhan dari dalam diri siswa itu sendiri.

Sedangkan pengertian efektif dalam makna perilaku belajar efektif yang dijadikan kajian utama dalam penelitian ini mengandung pengertian dicapainya


(32)

105

terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya dicapai. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga tahun 2003, halaman 284 yang disusun oleh Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, Efektif adalah: 1) ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya); 2) manjur atau mujarab; 3) dapat membawa hasil, berhasil guna; 4) mulai berlaku (misalnya: undang-undang, peraturan).

Berkaitan dengan definisi efektif tersebut, perilaku belajar bukanlah bakat alamiah atau bawaan sejak lahir dari siswa. Perilaku individu tergantung pada tujuan dan cita-citanya. Siswa dapat membentuk sendiri perilaku belajarnya menjadi efektif atau tidak efektif sesuai dengan tujuan dan cita-cita yang ingin dicapainya. Setiap siswa yang telah mengalami proses belajar, perilakunya akan tampak berubah. Menurut Bhurgardt (1973), kebiasaan itu timbul karena proses penyusutan kecenderungan respons dengan menggunakan stimulasi yang berulang-ulang. Dalam proses belajar, pembiasaan juga meliputi pengurangan perilaku yang tidak diperlukan (tidak efektif). Karena proses penyusutan atau pengurangan inilah maka muncul satu pola bertingkah laku baru yang relatif menetap dan otomatis.

Perilaku belajar efektif dapat terwujud apabila siswa sadar akan tanggung jawab mereka sebagai siswa sehingga mereka dapat membagi waktu mereka dengan baik antara belajar dengan kegiatan di luar belajar. Perilaku belajar efektif juga merupakan perilaku yang menyangkut keanekaragaman perasaan (afeksi), misalnya perasaan takut, sedih, gembira, kecewa, senang, benci, was-was, dan sebagainya. Perilaku seperti ini tidak terlepas dari pengaruh pengalaman belajar.


(33)

106

Oleh karenanya, kondisi tersebut juga dapat dianggap sebagai perwujudan perilaku belajar.

C. Data dan Sumber Data

1. Data

Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer. Data primer (Margono:156) adalah data yang diperoleh dari tangan pertama. Data primer yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data yang langsung diambil dari sampel, yaitu profil perilaku belajar efektif siswa kelas XI IPS SMA Negeri 11 Garut Tahun Pelajaran 2012/2013.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini merupakan subyek darimana data diperoleh.

a. Populasi Penelitian

Populasi (Margono:118) adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Populasi dalam penelitian campuran kuantitatif dan kualitatif ini meliputi tiga unsur yang berinteraksi secara sinergis, yaitu :

1) Tempat; dalam hal ini lokasi yang dipilih adalah SMA Negeri 11 Garut dengan alasan SMA tersebut sudah memiliki program bimbingan dan konseling, namun belum terstruktur dan tersusun secara sistematis serta masih mengalami banyak kendala dalam pelaksanaannya.


(34)

107

2) Pelaku; meliputi siswa, guru pembimbing, guru mata pelajaran, wali kelas, dan kepala sekolah.

3) Aktivitas yang berlangsung di sekolah sehubungan dengan program bimbingan dan konseling.

Populasi dalam penelitian ini yang merupakan sumber data primer adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 11 Garut Tahun Pelajaran 2012/2013 sebanyak 3 kelas dengan jumlah siswa seluruhnya 114 orang.

b. Sampel Penelitian

Sampel (Margono:121) sebagai bagian dari populasi, sebagai contoh yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu. Sampel penelitian untuk menggambarkan profil perilaku belajar efektif siswa diambil dari populasi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 11 Garut Tahun Pelajaran 2012/2013. Teknik pengambilan sampel yang digunakan sesuai dengan penjelasan Arikunto (2006: 112): “Apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% dari jumlah populasi”.

Ketentuan pemilihan sampel tergantung setidak-tidaknya dari: 1) Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana

2) Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data

3) Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik.


(35)

108

Jadi, karena populasi kelas XI IPS di SMA Negeri 11 Garut terdiri dari 3 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 38 orang per kelas sehingga total menjadi 114 orang siswa, maka dengan berbagai pertimbangan, sampel dalam penelitian ini diambil seluruh siswa kelas XI IPS, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi teknik wawancara, observasi, dokumentasi, dan angket. Alasan pemilihan keempat teknik ini karena melalui teknik-teknik tersebut dapat diperoleh informasi secara mendalam dan dapat dilakukan sebelum penelitian berlangsung sampai penelitian berakhir.

Data yang menjadi sasaran utama dalam penelitian ini adalah perilaku siswa khususnya yang menyangkut perilaku belajarnya serta pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling khususnya dalam program yang telah disusun untuk kepentingan penelitian.

Data awal mengenai profil perilaku belajar siswa diambil dengan menggunakan angket dengan jawaban tertutup. Sedangkan gambaran tentang program bimbingan dan konseling yang selama ini diterapkan di SMAN 11 Garut diperoleh melalui dokumentasi dan observasi terhadap kegiatan sehari-hari siswa, guru pembimbing, guru mata pelajaran, wali kelas, dan kepala sekolah selama di sekolah yang ada kaitannya dengan program bimbingan dan konseling serta observasi terhadap prasarana dan sarana yang ada di sekolah termasuk pemanfaatannya.


(36)

109

Untuk melengkapi gambaran tersebut di atas, peneliti melakukan wawancara terbuka terhadap guru pembimbing, guru mata pelajaran, wali kelas, dan kepala sekolah. Sedangkan data tentang perilaku siswa khususnya yang terkait dengan perilaku belajarnya, prestasi belajarnya, serta masalah-masalah lain yang terkait didalamnya diperoleh melalui telaah dokumen yang dicatat guru pembimbing, guru mata pelajaran, dan wali kelas selama 1 semester.

E. Instrumen Penelitian

Agar data yang diperoleh lengkap dan baik mengenai pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah saat ini, maka penulis mempergunakan beberapa instrumen penelitian, antara lain:

1. Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data tentang program bimbingan dan konseling di SMA Negeri 11 Garut, maka dikembangkan daftar wawancara sebagai berikut :

a. Rumusan tujuan program bimbingan dan konseling.

b. Rencana tahunan untuk program bimbingan dan konseling dengan tujuan dan sasaran tertulis.

c. Kurikulum bimbingan belajar dan metode penerapannya. d. Layanan responsif dalam menangani masalah.

e. Layanan perencanaan individual dan kelompok.

f. Dukungan sistem dalam memfasilitasi siswa untuk mengembangkan perilaku belajar yang efektif.


(37)

110

h. Evaluasi program bimbingan dan konseling khususnya dalam bidang bimbingan belajar.

2. Observasi

Pedoman observasi digunakan untuk melihat kelengkapan sarana dan prasarana BK yang ada di lokasi penelitian, juga digunakan untuk mengamati aktifitas siswa sebelum dan selama berlangsungnya proses pelaksanaan bimbingan. Observasi juga digunakan untuk mengamati respon atau perilaku verbal siswa selama dan setelah proses pemberian layanan bimbingan belajar.

3. Dokumentasi

Yaitu proses menemukan atau mengumpulkan informasi tentang dokumen-dokumen yang berkenaan dengan pelaksanaan program bimbingan belajar di lokasi penelitian. Dokumen merupakan salah satu sumber data penelitian tindakan yang banyak tersedia dalam institusi dan biasanya dapat diperoleh dengan cepat (Burn, 1999: 140). Dokumen dapat berupa catatan dan profil klien, rencana program intervensi, dan laporan berkala perkembangan siswa. Dokumen-dokumen tersebut dapat membantu menjelaskan aspek-aspek praktis yang terakumulasi selama penelitian.

4. Angket

Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk mengetahui profil perilaku belajar efektif siswa adalah dengan menggunakan angket atau kuesioner. Untuk


(38)

111

mendapatkan data yang akurat maka dalam penelitian ini dikembangkan instrumen berbentuk angket perilaku belajar efektif.

Kuesioner (Margono:167) adalah suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan komponen atau dimensi-dimensi perilaku belajar efektif sebagai kisi-kisi angket perilaku belajar efektif. Angket disusun dalam bentuk pilihan ganda dengan menyediakan lima alternatif jawaban. Dalam menjawab pertanyaan angket, siswa diminta untuk memberikan satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan siswa.

Ada dua macam skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini. Khusus untuk angket perilaku belajar efektif yang berkaitan dengan dimensi sikap belajar yaitu menggunakan skala Likert dengan alternatif jawaban lima point penilaian sebagai berikut:

SS : Sangat Setuju (skor = 5)

S : Setuju (skor = 4)

N : Netral (skor = 3)

TS : Tidak Setuju (skor = 2)

STS : Sangat Tidak Setuju (skor = 1)

Sedangkan untuk angket perilaku belajar efektif yang berkaitan dengan dimensi-dimensi minat belajar, kemandirian belajar, motivasi berprestasi, dan pengelolaan diri dalam belajar (Academic Self Management) adalah menggunakan skala Likert dengan alternatif jawaban lima point penilaian sebagai berikut:


(39)

112

SL : Selalu (skor = 5)

SR : Sering (skor = 4)

KD : Kadang-kadang (skor = 3)

JR : Jarang (skor = 2)

TP : Tidak Pernah (skor = 1)

Langkah-langkah pengumpulan data melalui angket yang ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: menyiapkan angket perilaku belajar efektif, meminta izin kepada guru bimbingan dan konseling untuk membagikan angket perilaku belajar efektif pada siswa, membagikan angket pada siswa dan memberi petunjuk cara menjawab angket, mengumpulkan jawaban angket siswa.

F. Pengembangan Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan instrumen angket perilaku belajar efektif yang dimensi-dimensi didalamnya merupakan kompilasi dari beberapa teori yang relevan dengan perilaku belajar efektif yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Dimensi-dimensi perilaku belajar efektif yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi; (1) sikap belajar, (2) minat belajar, (3) kemandirian belajar, (4) motivasi berprestasi, dan (5) pengelolaan diri dalam belajar (Academic Self Management).

Langkah-langkah pengembangan instrumen penelitian ini diuraikan sebagai berikut :


(40)

113

1. Pengembangan Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Berikut adalah kisi-kisi instrumen penelitian berupa kisi-kisi angket perilaku belajar efektif siswa (setelah proses validasi) disajikan pada Tabel 3.1 dibawah ini.

Tabel 3.1

KISI-KISI ANGKET PERILAKU BELAJAR EFEKTIF

N o

Dimensi Aspek Indikator No.

Item Jml

1 Sikap Belajar a. Sikap terhadap guru

(1) Pengakuan terhadap eksistensi guru 1 1 (2) Penghargaan terhadap guru 2, 3 2 (3)Berfikir positif 4, 5, 6 3 b. Sikap terhadap mata

pelajaran

(1) Ingin berprestasi dalam suatu pelajaran 7 1 (2) Bersikap positif terhadap semua

pelajaran

8, 9 2 (3) Meningkatkan keahlian berkaitan

dengan pelajaran

10 1 c. Sikap terhadap tugas

(1) Berusaha menyelesaikan tugas tepat waktu

11 1 (2) Mendahulukan mengerjakan tugas

daripada hal lainnya

12, 13 2 (3) Tidak terpengaruh hal-hal negatif dari

lingkungan

14, 15 2 (4) Bertanggungjawab terhadap perilaku

berkaitan dengan pengerjaan tugas

16, 17, 18

3 2 Minat Belajar

a. Volenter

(minat alami dalam diri siswa)

(1) Hasrat meningkatkan prestasi dalam semua mata pelajaran.

19 1 (2) Rasa ingin tahu yang tinggi dalam

berbagai bidang.

20, 21 2 (3) Meningkatkan kualitas diri pribadi. 22, 23 2 (4) Hasrat menerima pujian dari orang tua,

guru atau teman

24, 25 2 b. Involenter

( minat akibat pengaruh lingkungan)

(1) Mudah menerima perubahan 26, 27 2 (2) Mengikuti kegiatan yang dianjurkan

oleh guru.

28, 29 2 (3) Nonvolenter

(minat karena keharusan)

(1) Belajar giat agar lulus ujian. 30, 31 2 (2) Berlatih keras agar menjadi juara

kompetisi tertentu.

32 1 3 Kemandirian

Belajar

a. Keaktifan

(1) Kreatif 33, 34 2

(2) Berusaha unggul 35 1

(3) Menyukai tantangan 36,37 2 b. Kebebasan Bertindak (1) Tidak tergantung pada orang lain 38 1 (2) Rasional dalam meraih keberhasilan 39, 40 2 c. Keyakinan (1) Mengandalkan kemampuan sendiri 41, 42 2 (2) Menyukai umpan balik dan resiko 43, 44 2


(41)

114

d. Tanggung Jawab (1) Menerima tanggung jawab pribadi untuk sukses

45, 46 2 (2) Menyelesaikan tugas dengan baik 47, 48 2 4 Motivasi

Berprestasi

a. Memilih resiko moderat

(1) Berhati-hati dalam setiap tindakan. 49, 50 2 (2) Aktifitas yang terencana 51, 52 2 (3) Mempertimbangkan untung rugi 53 1 b. Menghendaki umpan

balik

(1) Menyukai kritik 54, 55 2

(2) Evaluasi 56, 57 2

(3) Belajar dari kesalahan 58, 59 2 (4) Meningkatkan prestasi 60, 61 2 c. Berorientasi pada

keberhasilan

(1) Tidak mengharapkan imbalan 62, 63 2 (2) Mendahulukan menyelesaikan tugas 64, 65 2 (3) Mengutamakan hasil yang baik 66, 67 2 d. Tahan terhadap

tekanan

(1) Menyelesaikan tugas yang sulit 68, 69 2 (2) Pantang menyerah 70, 71 2 (3) Tidak mudah terpengaruh 72, 73 2 e. Mengintegrasikan

tugas

(1) Tepat waktu 74, 75 2

(2) Tidak menganggap tugas sebagai beban 76, 77 2 (3) Menyukai pekerjaan/tugas 78, 79 2 5 Pengelolaan

Diri dalam Belajar

(Academic Self

Management)

a. Strategi Motivasi

(1) Memiliki tujuan dan harapan yang jelas. 80, 81 2 (2) Merasa yakin mampu menyelesaikan

tugas

82 1 (3) Berusaha mencapai kesuksesan dan

berani menghadapi kegagalan

83, 84 2 b. Metode Belajar

(1) Membuat jadwal dan melaksanakannya 85, 86, 87

2 (2) Menerapkan teknik dan strategi belajar

yang tepat

88, 89 2 c. Penggunaan Waktu

(1) Rencana menguasai suatu materi dalam waktu tertentu.

90, 91 2 (2) Sediakan waktu istirahat secukupnya 92, 93 2 d.Lingkungan Fisik dan

Sosial

(1) Mengatur lokasi belajar yang tenang dan tidak ada gangguan

94, 95 2 (2) Menentukan kapan belajar sendiri atau

belajar bersama teman.

96, 97 2 (3) Menentukan kapan perlu bantuan dari

guru, teman, dll.

98, 99 2 e.Performa/

penampilan belajar

(1) Meningkatkan kualitas hasil karya dalam belajar.

100, 101

2 (2) Bekerja dengan cara terbaik sebelum

memperoleh penilaian dari guru

102, 103

2

TOTAL 103

1. Penimbangan (Judgement) Instrumen Penelitian

Penimbangan instrumen penelitian dilakukan oleh empat orang pakar Bimbingan dan Konseling. Para pakar yang diminta untuk menilai dan memberi pertimbangan tentang instrumen perilaku belajar efektif ini antara lain: Prof. Dr.


(42)

115

Sugandhi, M.Pd, dan Dr. Ipah Saripah, M.Pd. Expert Judgement ini merupakan proses yang harus dilakukan agar instrumen yang telah dirancang memenuhi standar penelitian sehingga hasilnya layak untuk diuji coba. Kegiatan penimbangan ini berorientasi pada validitas konstruk dan validitas isi, berupa dimensi, aspek, dan indikator yang hendak diukur, redaksi setiap butir pernyataan, keefektifan susunan kalimat, dan koreksi terhadap bentuk format yang digunakan. Para pakar diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu apakah instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, atau dirombak total. Berdasarkan beberapa masukan tersebut kemudian dikembangkan revisi kisi-kisi instrumen penelitian tahap II.

3. Validitas

Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur (Gay dalam Sukardi, 2003:121). Validitas suatu instrumen penelitian, tidak lain adalah derajat yang menunjukkan dimana suatu instrumen mengukur apa yang hendak diukur. Prinsip suatu instrumen adalah valid, tidak universal. Validitas suatu instrumen adalah bahwa ia hanya valid untuk suatu tujuan tertentu saja.

Dalam penelitian ini, peneliti sebelumnya telah menggunakan validitas ahli yaitu pengujian validitas oleh pendapat para ahli bimbingan dan konseling serta berdasarkan teori yang relevan. Setelah pengujian dari para ahli dan berdasarkan hasil uji keterbacaan oleh responden (siswa), maka dilanjutkan dengan uji coba instrumen dalam skala kecil kepada siswa sebanyak 50 orang untuk mengetahui


(43)

116

tingkat validitasnya. Penghitungan tingkat validitas instrumen ini dilakukan secara kuantitatif dengan data statistik menggunakan bantuan SPSS 17.

Pengujian validitas tiap item instrumen dilakukan dengan mengajukan hipotesis sebagai berikut:

Item tidak valid : Item valid

Kriteria : tolak jika

Berdasarkan statistika tersebut, langkah awal adalah menentukan yang terdapat pada tabel hasil kali product moment (terlampir pada gambar) dengan memilih N=50 (sesuai dengan jumlah responden). Diperoleh nilai . Kemudian dihitung nilai tiap item dengan bantuan SPSS 17, hasilnya secara detil tercantum dalam lampiran.

Nilai dapat dilihat dari kolom Corrected Total Item Correlation. Jika nilai dari kolom tersebut lebih besar dari 0,279 maka item tersebut valid, namun jika nilainya kurang atau sama dengan 0,279 maka item tersebut tidak valid. Sehingga diperoleh hasil bahwa item-item yang tidak valid berjumlah 14 item, yaitu item-item nomor 2, 8, 12, 13, 16, 17, 26, 31, 36, 42, 45, 50, 65, dan 96. Sedangkan item-item yang lain dikatakan valid, yaitu berjumlah 103 item. Selanjutnya item yang valid tersebut akan dijadikan pertanyaan dalam Angket Perilaku Belajar Efektif yang akan digunakan sebagai salah satu instrumen dalam penelitian ini, baik pretest maupun posttest, yaitu untuk mengukur kualitas


(44)

117

keefektifan perilaku belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 11 Garut Tahun Pelajaran 2012/2013.

4. Reliabilitas

Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Ini berarti semakin reliabel suatu tes memiliki persyaratan maka semakin yakin kita dapat menyatakan bahwa dalam hasil suatu tes mempunyai hasil yang sama ketika dilakukan tes kembali.

Untuk mengetahui tingkat reliabilitas tes dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan rumus K-R. 21 menurut Arikunto (2006:189) sebagai berikut:

r11 =

              kVt M k M k k 1 1 Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir soal tes M = skor rata-rata

Vt = varians total

Sedangkan untuk mengukur keajegan dari angket digunakan rumus Alpha (Arikunto, 2010 : 239), yaitu:

               

2

2 11 1 1 t b k k r   Keterangan:


(45)

118

11

r = reliabilitas yang dicari

2

b

 jumlah varians skor tiap-tiap item

2

t

varians total

k = banyaknya butir soal

Untuk mencari varians total digunakan rumus :

Keterangan :

Varians total

= Jumlah data yang dikuadratkan

= Jumlah kuadrat data = Banyak data

Sugiyono (2010:257) mengemukakan kriteria untuk penafsiran indeks reliabilitas adalah sebagai berikut:

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,799 : tinggi

Antara 0,400 sampai dengan 0,599 : cukup Antara 0,200 sampai dengan 0,399 : rendah


(46)

119

Sehingga hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.953 117

Tabel di atas menunjukkan koefisien reliabilitas pada kolom Cronbach’s Alpha, yaitu sebesar 0,953 atau 95,3%. Artinya hasil yang diperoleh pada

responden untuk instrumen ini memiliki reliabilitas yang sangat tinggi atau kekonsistenan hasil yang akan diperoleh jika instrumen ini diujikan pada responden lain pada waktu yang akan datang.

G. Prosedur dan Langkah-langkah Penelitian

Prosedur dan langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini mengacu pada siklus penelitian dan pengembangan (R & D). Pada awal munculnya pendekatan R & D menurut Borg dan Gall ini, langkah-langkah yang digunakan masih panjang yaitu 10 langkah/tahapan penelitian. Dalam perkembangan selanjutnya, pendekatan R & D disederhanakan oleh beberapa ahli menjadi 4 langkah utama, yaitu survey (studi lapangan), perencanaan (pengembangan produk awal), validasi dan revisi, serta pengembangan (uji coba program).

Sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, pelaksanaan penelitian ini mengacu kepada 4 langkah yang telah disederhanakan tersebut, kemudian diorganisasikan secara lebih spesifik ke dalam lima tahap kegiatan, yaitu: tahap I persiapan, tahap II merancang program hipotetik, tahap III uji kelayakan program


(47)

120

hipotetik, tahap IV perbaikan program hipotetik, dan tahap V uji lapangan program akhir. Rancangan kegiatan setiap tahap adalah sebagai berikut:

1. Tahap pertama; persiapan dan pengembangan program, meliputi: a. Kajian konseptual dan analisis penelitian terdahulu.

b. Identifikasi masalah siswa, bersama guru BK melalui penyebaran angket perilaku belajar.

c. Mengkaji dokumen-dokumen pendukung lainnya di SMA Negeri 11 Garut.

2. Tahap kedua; merancang program bimbingan belajar.

Berdasarkan kajian teoritik, hasil-hasil penelitian terdahulu, hasil studi pendahuluan, analisis kondisi lapangan, kemudian disusunlah “Program Bimbingan Belajar untuk Mengembangkan Perilaku Belajar Efektif Siswa”. 3. Tahap ketiga; uji kelayakan program.

Untuk mendapatkan program bimbingan belajar bagi siswa SMA yang memiliki kehandalan, terpercaya, dan dapat digunakan untuk mengembangkan perilaku belajar efektif siswa, maka pada tahap ini dilakukan kegiatan berupa: a. Uji rasional program dengan mengidentifikasi masukan-masukan

konseptual dari para pakar bimbingan dan konseling. b. Uji keterbacaan oleh pakar bimbingan dan konseling.

c. Uji kepraktisan program, dilakukan melalui diskusi terfokus yang melibatkan guru pembimbing, bertujuan untuk melihat berbagai dimensi yang seyogianya dipertimbangkan dalam pengembangan dan penerapan


(48)

121

program bimbingan belajar untuk mengembangkan perilaku belajar efektif siswa.

4. Tahap keempat; revisi program bimbingan belajar.

Berdasarkan uji kelayakan program, kegiatan berikutnya adalah:

a. Mengevaluasi dan menginventarisasi hasil uji kelayakan program bimbingan belajar.

b. Memperbaiki redaksi dan program bimbingan belajar. c. Tersusun program yang sudah direvisi.

5. Tahap kelima; pengujian lapangan

Pada tahap ini dilaksanakan uji lapangan program bimbingan belajar melalui pemberian tindakan (treatment) untuk mengembangkan perilaku belajar efektif siswa, meliputi:

a. Menyusun rencana kegiatan uji lapangan. b. Melaksanakan uji lapangan.

c. Mendeskripsikan hasil pelaksanaan uji lapangan.

Setelah kelima tahapan penelitian ini selesai, maka dihasilkan sebuah produk berupa “Program Bimbingan Belajar untuk Mengembangkan Perilaku Belajar Efektif Siswa” yang telah beberapa kali mengalami proses validasi dan revisi sehingga dinyatakan layak untuk dikembangkan dilapangan.


(49)

122

H. Analisis Data

Teknik untuk menganalisis data disesuaikan dengan tujuan penelitian. Data yang terkumpul yakni skor angket perilaku belajar efektif siswa. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: reduksi data, paparan data, dan penyimpulan hasil analisis.

1. Reduksi Data

Reduksi data adalah proses penyederhanaan data yang dilakukan melalui seleksi, pengelompokkan, dan pengorganisasian data mentah menjadi sebuah informasi bermakna.

2. Paparan Data

Pemaparan data merupakan suatu upaya menampilkan data secara jelas dan mudah dipahami dalam bentuk paparan naratif, grafik, atau perwujudan lainnya. 3. Penyimpulan

Penyimpulan merupakan pengambilan intisari dari sajian data yang telah terorganisasikan dalam bentuk pernyataan atau kalimat yang singkat, padat dan bermakna.


(50)

187

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada umumnya siswa kelas XI IPS SMA Negeri 11 Garut Tahun Pelajaran 2012/2013 mempunyai masalah belajar yang disebabkan oleh rendahnya perilaku belajar efektif siswa. Gambaran tersebut ditunjukkan oleh pencapaian skor dan prosentase perilaku belajar efektif siswa yang tergolong rendah pada seluruh dimensi yang diteliti. Ada lima dimensi perilaku belajar efektif siswa yang dijadikan fokus kajian dalam penelitian ini, antara lain: (1) sikap belajar, (2) minat belajar, (3) kemandirian belajar, (4) motivasi berprestasi, dan (5) pengelolaan diri dalam belajar.

2. Program bimbingan belajar untuk meningkatkan perilaku belajar efektif siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 11 Garut dilaksanakan dengan menggunakan beberapa strategi yang terintegrasi dalam program bimbingan dan konseling secara keseluruhan yang meliputi layanan dasar, layanan responsif, layanan perencanaan individual, serta dukungan sistem.

3. Program bimbingan belajar efektif untuk mengembangkan perilaku belajar efektif siswa. Pelaksanaan program bimbingan belajar tersebut diimplementasikan dalam sebelas sesi pemberian tindakan yang terencana


(51)

188

disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Hasil yang diperoleh setelah pemberian tindakan tersebut menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam prosentase kualitas perilaku belajar efektif siswa dari rendah menjadi sedang, dari sedang menjadi tinggi, bahkan dari rendah menjadi tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa program bimbingan belajar yang diberikan kepada siswa terbukti efektif untuk meningkatkan perilaku belajar mereka.

B. Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, dihasilkan rekomendasi untuk memperbaiki kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Bagi seluruh personil sekolah

Program bimbingan belajar hendaknya dapat dilaksanakan secara kolaboratif, yaitu adanya kerjasama seluruh personil sekolah demi keberhasilan kegiatan bimbingan belajar. Sehingga program bimbingan belajar yang dilaksanakan dapat lebih efektif dan efisien. Program bimbingan belajar tersebut diharapkan dapat membantu para siswa dalam meningkatkan perilaku belajar efektif. 2. Bagi Kepala Sekolah

Berkenaan dengan hasil penelitian ini bahwa perilaku belajar siswa kelas XI IPS SMAN 11 Garut Tahun Pelajaran 2012/2013 secara umum berada pada tingkat atau kualitas rendah, maka hal ini selayaknya menjadi perhatian serius dari kepada sekolah sebagai pemegang otoritas kebijakan sekolah untuk


(52)

189

sekolah yang bisa dilaksanakan antara lain dalam hal penunjukkan personil yang tepat, pengadaan sarana dan prasarana BK yang lebih memadai, penyediaan anggaran, serta sosialisasi yang lebih intensif tentang penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling di sekolah.

3. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling

Berkenaan dengan hasil penelitian yang menunjukkan terjadinya peningkatan yang signifikan dalam kualitas perilaku belajar siswa setelah menjalani program bimbingan belajar, maka direkomendasikan kepada guru bimbingan di sekolah untuk menggunakan program bimbingan belajar yang lebih sistematis, terencana, dan terstruktur lebih baik sehingga diharapkan akan mampu meningkatkan perilaku belajar efektif siswa. Supaya lebih menarik dan membangkitkan motivasi siswa, strategi layanan yang digunakan harus lebih bervariasi, metode dan teknik yang digunakan harus sesuai dengan kondisi dan karakteristk siswa, serta materi yang diberikan harus relevan dengan kebutuhan siswa. Sehingga tujuan layanan bimbingan belajar akan tercapai dengan optimal.

4. Bagi Guru Mata Pelajaran

Guru mata pelajaran hendaknya melakukan proses pembelajaran yang akan mampu mengkondisikan dan memacu peningkatan perilaku belajar efektif siswa dalam setiap dimensinya. Pemberian reward dan punishment yang tepat bisa dijadikan salah satu upaya untuk meningkatkan perilaku belajar efektif siswa khususnya di kelas XI IPS.


(53)

190

5. Bagi peneliti selanjutnya

Sehubungan dengan pentingnya upaya untuk mengentaskan masalah-masalah belajar yang dihadapi oleh siswa, khususnya yang diakibatkan oleh rendahnya perilaku belajar efektif, maka kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian yang lebih luas lagi mengenai dimensi-dimensi perilaku belajar lainnya yang belum tersentuh didalam penelitian ini, seperti kontrol diri, penyesuaian diri, efikasi diri, regulasi diri, dan lain sebagainya. Obyek penelitian juga tidak hanya ditujukan pada siswa SMA kelas XI IPS, namun lebih luas lagi bagi siswa SMA jurusan IPA dan Bahasa, baik kelas X, XI, XII, maupun pada jenjang dan jenis pendidikan lainnya, seperti SMP dan SMK. Sehingga diharapkan akan lebih tergali lagi upaya-upaya yang dapat dilakukan khususnya oleh pihak sekolah untuk meningkatkan serta mengembangkan perilaku belajar efektif siswa yang akan menunjang pada pencapaian hasil belajar yang lebih optimal.


(54)

191

DAFTAR PUSTAKA

Azhari, Akyas. (2004). Psikologi Umum dan Perkembangan. Jakarta: Teraju. Azwar, S. (2005). Tes Prestasi : Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi

Belajar. Edisi II. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, Saifuddin. (1995). Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Liberty.

Calhoun, J.F & Acocella, Joan Ross. (1995). Psikologi Tentang Penyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan. Semarang : IKIP Semarang.

Danim, Sudarwan. (2004). Motivasi Kepemimpinan & Efektifitas Kelompok. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. (2007). Rambu-rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Rineka Cipta.

Djamarah, S. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Ellis, H. James. (1998). Psikologi Pendidikan. Jakarta: IKIP Jakarta.

Gibson, R.L & Mitchel, M.H. (2008). Introduction to Counseling and Guidance. New York: MacMillan Publishing Company.

Gie. (1995). Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Liberty. Gie. (1998). Strategi Hidup Sukses. Yogyakarta: Liberty

Gysbers, N.C. & Handerson, P. (2006). Developing and Managing Your School Guidance and Counseling Program. Alexandria: American Counseling Association.

Hamalik, Oemar. (1986). Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.

Hamalik, Oemar. (2003). Metode Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru.


(55)

192

Handoko, Martin. (1992). Motivasi; Daya Penggerak Tingkah Laku. Yogyakarta: Kanisius.

Hardjana. (1994). Kiat Sukses di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Kanisius.

Hasnawiyah. (1994). Minat dan Motivasi Siswa terhadap Jurusan Biologi pada SMA di Ujungpandang. Skripsi. Ujungpandang: FPMIPA IKIP Ujungpandang.

Herzbeg, at all. (1976). The Motivation to Work. New York: Jhon Wiley and Sons Inc.

Hurlock, E. B. (1999). Psikologi Perkembangan Suatu Rentang Kehidupan. Terjemah : Istiwidayanti . Jakarta: Erlangga.

Idrus dan Ishak. (1997). Analisis Hasil Belajar. Padang: Kanwil Depdikbud Prop. Sumatera Barat.

Kartono, K. (1995). Bimbingan Belajar di SMU dan Perguruan Tinggi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Komalasari, Gantina & Wahyuni, Eka. (2011). Teori dan Teknik Konseling. Jakarta: Indeks.

Loekmono. (1994). Belajar Bagaimana Belajar. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Monks, F. J. dkk. (1992). Psikologi Perkembangan : Pengantar dalam Berbagai

Bagiannya. Yogyakarta: Universitas Gajahmada Press.

Natawidjaja, Rochman. (1987). Pendekatan-pendekatan dalam Penyuluhan Kelompok. Bandung. CV. Diponegoro.

Nelson-Jones, Richard. (2011). Teori dan Praktik. Konseling dan Terapi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nurwati, E. (2004). Pengaruh Kendali Diri dalam Penyesuaian Sosial di Sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa. Skripsi (tidak diterbitkan). Bandung: PPB FIB UPI.

Poerwadarminta, W.J.S. (1976). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: P.N. Balai Pustaka.

Prayitno & Amti, E. (2004). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.


(56)

193

Samosir, Marten. (1992). Seni Berpikir Kreatif. Jakarta: Erlangga.

Sardiman, A.M. (1996). Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta: CV. Rajawali. Sardiman. (2003). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sofyan, Nurbaeti. (2004). Hubungan antara Minat dan Perhatian dengan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA pada SDN Labuang Baji I Makassar. Skripsi (tidak diterbitkan). Makassar: Universitas Veteran Republik Indonesia.

Sudarmono. (1994). Tuntunan Metodologi Belajar. Jakarta: Grasindo.

Sudjana, Hana. (1989). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sukardi, Dewa Ketut. (2002). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2007). Bimbingan dan Konseling Dalam Praktek Mengembangkan Potensi dan Kepribadian siswa, Bandung: Maestro Suryaningrum, dkk. (2009). Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar dan

Kecerdasan Emosional dalam Mempengaruhi Stess Kuliah Mahasiswa Akuntansi. Seminar Nasional Akuntansi XI. Pontianak.

Syah, Muhibbin. (2001). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tri Anni, Catharina. (2004). Psikologi Belajar. Semarang: UPT Unnes Press. Utami, Munandar. (2002). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah.

Petunjuk bagi Para Guru dan Orang Tua. Jakarta: PT Grasindo.

Walgito, B. (2005). Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir). Yogyakarta: C.V. Andi Offset.


(1)

sekolah yang bisa dilaksanakan antara lain dalam hal penunjukkan personil yang tepat, pengadaan sarana dan prasarana BK yang lebih memadai, penyediaan anggaran, serta sosialisasi yang lebih intensif tentang penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling di sekolah.

3. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling

Berkenaan dengan hasil penelitian yang menunjukkan terjadinya peningkatan yang signifikan dalam kualitas perilaku belajar siswa setelah menjalani program bimbingan belajar, maka direkomendasikan kepada guru bimbingan di sekolah untuk menggunakan program bimbingan belajar yang lebih sistematis, terencana, dan terstruktur lebih baik sehingga diharapkan akan mampu meningkatkan perilaku belajar efektif siswa. Supaya lebih menarik dan membangkitkan motivasi siswa, strategi layanan yang digunakan harus lebih bervariasi, metode dan teknik yang digunakan harus sesuai dengan kondisi dan karakteristk siswa, serta materi yang diberikan harus relevan dengan kebutuhan siswa. Sehingga tujuan layanan bimbingan belajar akan tercapai dengan optimal.

4. Bagi Guru Mata Pelajaran

Guru mata pelajaran hendaknya melakukan proses pembelajaran yang akan mampu mengkondisikan dan memacu peningkatan perilaku belajar efektif siswa dalam setiap dimensinya. Pemberian reward dan punishment yang tepat bisa dijadikan salah satu upaya untuk meningkatkan perilaku belajar efektif siswa khususnya di kelas XI IPS.


(2)

5. Bagi peneliti selanjutnya

Sehubungan dengan pentingnya upaya untuk mengentaskan masalah-masalah belajar yang dihadapi oleh siswa, khususnya yang diakibatkan oleh rendahnya perilaku belajar efektif, maka kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian yang lebih luas lagi mengenai dimensi-dimensi perilaku belajar lainnya yang belum tersentuh didalam penelitian ini, seperti kontrol diri, penyesuaian diri, efikasi diri, regulasi diri, dan lain sebagainya. Obyek penelitian juga tidak hanya ditujukan pada siswa SMA kelas XI IPS, namun lebih luas lagi bagi siswa SMA jurusan IPA dan Bahasa, baik kelas X, XI, XII, maupun pada jenjang dan jenis pendidikan lainnya, seperti SMP dan SMK. Sehingga diharapkan akan lebih tergali lagi upaya-upaya yang dapat dilakukan khususnya oleh pihak sekolah untuk meningkatkan serta mengembangkan perilaku belajar efektif siswa yang akan menunjang pada pencapaian hasil belajar yang lebih optimal.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Azhari, Akyas. (2004). Psikologi Umum dan Perkembangan. Jakarta: Teraju.

Azwar, S. (2005). Tes Prestasi : Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Edisi II. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, Saifuddin. (1995). Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Liberty.

Calhoun, J.F & Acocella, Joan Ross. (1995). Psikologi Tentang Penyesuaian dan

Hubungan Kemanusiaan. Semarang : IKIP Semarang.

Danim, Sudarwan. (2004). Motivasi Kepemimpinan & Efektifitas Kelompok. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. (2007). Rambu-rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling

dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Rineka Cipta.

Djamarah, S. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Ellis, H. James. (1998). Psikologi Pendidikan. Jakarta: IKIP Jakarta.

Gibson, R.L & Mitchel, M.H. (2008). Introduction to Counseling and Guidance. New York: MacMillan Publishing Company.

Gie. (1995). Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Liberty. Gie. (1998). Strategi Hidup Sukses. Yogyakarta: Liberty

Gysbers, N.C. & Handerson, P. (2006). Developing and Managing Your School

Guidance and Counseling Program. Alexandria: American Counseling

Association.

Hamalik, Oemar. (1986). Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.

Hamalik, Oemar. (2003). Metode Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru.


(4)

Handoko, Martin. (1992). Motivasi; Daya Penggerak Tingkah Laku. Yogyakarta: Kanisius.

Hardjana. (1994). Kiat Sukses di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Kanisius.

Hasnawiyah. (1994). Minat dan Motivasi Siswa terhadap Jurusan Biologi pada

SMA di Ujungpandang. Skripsi. Ujungpandang: FPMIPA IKIP

Ujungpandang.

Herzbeg, at all. (1976). The Motivation to Work. New York: Jhon Wiley and Sons Inc.

Hurlock, E. B. (1999). Psikologi Perkembangan Suatu Rentang Kehidupan. Terjemah : Istiwidayanti . Jakarta: Erlangga.

Idrus dan Ishak. (1997). Analisis Hasil Belajar. Padang: Kanwil Depdikbud Prop. Sumatera Barat.

Kartono, K. (1995). Bimbingan Belajar di SMU dan Perguruan Tinggi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Komalasari, Gantina & Wahyuni, Eka. (2011). Teori dan Teknik Konseling. Jakarta: Indeks.

Loekmono. (1994). Belajar Bagaimana Belajar. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Monks, F. J. dkk. (1992). Psikologi Perkembangan : Pengantar dalam Berbagai

Bagiannya. Yogyakarta: Universitas Gajahmada Press.

Natawidjaja, Rochman. (1987). Pendekatan-pendekatan dalam Penyuluhan

Kelompok. Bandung. CV. Diponegoro.

Nelson-Jones, Richard. (2011). Teori dan Praktik. Konseling dan Terapi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nurwati, E. (2004). Pengaruh Kendali Diri dalam Penyesuaian Sosial di Sekolah

terhadap Prestasi Belajar Siswa. Skripsi (tidak diterbitkan). Bandung:

PPB FIB UPI.

Poerwadarminta, W.J.S. (1976). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: P.N. Balai Pustaka.

Prayitno & Amti, E. (2004). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.


(5)

Samosir, Marten. (1992). Seni Berpikir Kreatif. Jakarta: Erlangga.

Sardiman, A.M. (1996). Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta: CV. Rajawali. Sardiman. (2003). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sofyan, Nurbaeti. (2004). Hubungan antara Minat dan Perhatian dengan Prestasi

Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA pada SDN Labuang Baji I Makassar.

Skripsi (tidak diterbitkan). Makassar: Universitas Veteran Republik Indonesia.

Sudarmono. (1994). Tuntunan Metodologi Belajar. Jakarta: Grasindo.

Sudjana, Hana. (1989). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sukardi, Dewa Ketut. (2002). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan

Konseling di Sekolah.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2007). Bimbingan dan Konseling Dalam Praktek

Mengembangkan Potensi dan Kepribadian siswa, Bandung: Maestro

Suryaningrum, dkk. (2009). Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar dan

Kecerdasan Emosional dalam Mempengaruhi Stess Kuliah Mahasiswa Akuntansi. Seminar Nasional Akuntansi XI. Pontianak.

Syah, Muhibbin. (2001). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tri Anni, Catharina. (2004). Psikologi Belajar. Semarang: UPT Unnes Press. Utami, Munandar. (2002). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah.

Petunjuk bagi Para Guru dan Orang Tua. Jakarta: PT Grasindo.

Walgito, B. (2005). Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir). Yogyakarta: C.V. Andi Offset.


(6)

Winkel, W.S. (1999). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Gresindo.

Witherington, H Carl. (2003). Psikologi Pendidikan. Terjemahan H. Buchari. Jakarta: Aksara Baru.

Woodworth, R.S. (1977). Psikologi: Suatu Pengantar ke dalam Ilmu Jiwa. Bandung: Jemmars.

Yusuf, Syamsu & Nurihsan, A.Juntika. (2005). Program Bimbingan dan

Konseling di Sekolah/Madrasah. Bandung: PT. Bani Qureys.

Yusuf, Syamsu & Nurihsan, A.Juntika. (2008). Landasan Bimbingan dan

Konseling. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Zimmerman, BJ. (2002). Achieving Self-Regulation: The Trial and Triumph of


Dokumen yang terkait

ANALISIS KESULITAN BELAJAR AKUNTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Pakusari Tahun Ajaran 2013/2014)

1 25 17

PENGARUH TERPAAN PROGRAM TALKSHOW KESEHATAN DR. OZ INDONESIA TERHADAP PERILAKU HIDUP SEHAT ( Studi Pada Siswa Kelas XI dan XII SMAN 3 Kota Bima )

2 13 70

PENGARUH PENGGUNAAN SMARTPHONE TERHADAP PERILAKU SOSIAL REMAJA (Studi pada Siswa Kelas XI SMAN 1 Pandaan Pasuruan)

3 23 44

ENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS WONDERSHARE QUIZ CREATOR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri Arjasa Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 Mata Pelajaran Ekonomi K

0 4 18

Analisis Kesalahan Penggunaan Preposisi pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat Tahun Pelajaran 2014/2015

1 5 85

ILEARNING METODE BELAJAR EFEKTIF UNTUK S

0 22 27

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF (PTK pada Siswa Kelas IV SD Negeri Tritunggal Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 10 17

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DITINJAU DARI HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 8 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 14 48

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS SMAN 10 PONTIANAK

0 1 10

1 MINAT BACA BUKU SOSIOLOGI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR XI IPS SMAN 3 PONTIANAK

0 0 8