PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI UANG MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS III MI TUKANGAN KEC.AMPEL KAB.BOYOLALI TAHUN AJARAN 20162017

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI UANG MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL

TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS III

  

MI TUKANGAN KEC.AMPEL KAB.BOYOLALI TAHUN

AJARAN 2016/2017

SKRIPSI

  

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

NAJMUL LAILA

  

NIM 115-12-062

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2016

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI UANG MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL

TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS III

  

MI TUKANGAN KEC.AMPEL KAB.BOYOLALI TAHUN

AJARAN 2016/2017

SKRIPSI

  

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

NAJMUL LAILA

  

NIM 115-12-062

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2016

  

MOTTO

“Ketika kamu berada tinggi di atas sana, jangan tinggi hati. Ketika

kamu jatuh, janganlah takluk kepada keputus-asaan. Apa yang ada

dalam hati mulah yang penting (Najmul Laila)”

  

“Mamayu hayuning bawana, ambrasta dur angkara (Bagas

Belagama)”

  

PERSEMBAHAN

  Kupersembahkan skripsi ini orang-orang yang sangat kukasihi dan kusayangi:

  1. Bapak dan ibu tercinta Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang tiada terhingga ku persembah kan karya kecil ini kepada bapak dan ibu yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan , dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat bapak dan Ibu bahagia.

  2. Saudara laki-lakiku: Ahmad Subhandan Muhammad HamdaYuafi.

  3. Sahabat Terbaikku Paramitha Ayu Ekasari, Vina Ardiyanti, Muhammad Afif yang tak pernah henti mendukungku, memberi semangat padaku.

  4. Teman-taman PGMI satu angakatan.

  5. Teman-teman KKN IAIN Salatiga posko 48.

  6. Teman-teman PPL di Kumpulrejo 02 Salatiga.

  7. Kepala Sekolah MI Tukangan Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.

  8. Wali Kelas III MI Tukangan.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah Nya sehingga Laporan Penelitian ini dapat kami laksanakan dan kami selesai kan sesuai rencana.

  Sebagai guru kita tentunya bangga dengan hasil prestasi siswa yang memuaskan sesuai dengan tujuan yang direncanakan, dengan menggunakan pendekatan yang tepat dalam proses pembelajaran merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam belajar, maka dari itu penilitian kami beri judul Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Uang dengan Pendekatan Contextual Teaching

  

Learning (CTL) Pada Siswa Kelas III Madrasah Ibtidayah Tukangan Kecamatan

Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2016/2017.

  Pelakasanaan Penelitian ini tidak akan terwujud tanpa adanya pemberian kesempatan, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis sampai kan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada: 1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. BapakDrs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.i. yang sangat sabar dan teliti di dalam membimbing skripsi penulis.

  3. Guru Kelas III MI Tukangan Ibu Sri Hartini, S.Pd.i.

  4. Bapak serta ibu yang takhenti-hentinya memberikan motivasi baik berupa material maupun spiritual.

  5. Sahabat - sahabat tebaikku Paramitha Ayu Ekasari, Vina Ardiyanti, Muhammad Afif yang selalu memberi semangat kepada penulis.

  

ABSTRAK

  Laila, Najmul 2016/2017, Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Uang dengan Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas III Madrasah Ibtidayah Tukangan Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran. Skipsi Fakultas Tarbiyah dan ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidayah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembibing: Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.

  

Kata Kunci: hasil belajar dan Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL).

  Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar adalah Matematika. Matematika diajarakan di sekolah dasar bersifat deduktif dan objek kajiannya abstrak. Jika sifat matematika ini dikaitkan dengan taraf berfikir siswa sekolah dasar yang masih berada dalam taraf oprasional kongkrit, maka akan terjadi kesenjangan yang berakibat kegagalan dalam mempelajarinya kegagalan tersebut ditandai dengan rendahnya hasil belajar seperti yang dialami siswa kelas III MI Tukangan. Hal ini disebabkan karena guru hanya menggunakan model konvensional dalam pembelajarannya sehingga pemahaman siswa tentang konsep sangan lemah. Berdasarkan uraian diatas penulis berusaha meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan CTL. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yaitu bagaimana pendekatan CTL dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi Uang dikelas III MI Tukangan.

  Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian yaitu siswa kelas III MI Tukangan yang berjumlah 20 siswa. Penelitian terdiri dari 3 siklus, masing-masing siklus melalui 4 tahapan yaitu 1) perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Observasi, dan 4) Refleksi. Pengambilan data melalui 1) Observasi, 2) Dokumentasi, dan 3) wawancara. Indikator keberhasilan yanf dicapai yaitu hasil tuntas belajar mencapai (nilai≥65) mencapai 85%.

  Berdasarkan analisis data penelitian siklus I ketuntasan belajar baru mencapai rata-rata 52 dan pada siklus II nilai rata-rata adalah 68 terdapat kenaikan nilai sebesar 16%. Pada siklus II nilai rata-rata 68 dan pada siklus III nilai rata-rata adalah 88 terdapat kenaikan nilai sebesar 20 atau (100%). Dari hasil penelitian tersebut dapat dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Matematika materi Uang dengan mengunakan pendekatan CTL dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ ii PENGESAHAN KELULUSAN .......................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................ iv MOTTO ................................................................................................................ v PERSEMBAHAN ................................................................................................ vi KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii ABSTRAK ........................................................................................................... ix DAFTAR ISI ........................................................................................................ x DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xiii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 6 D. Hipotesis .................................................................................................. 6 E. Manfaat Penelitian ................................................................................... 7 F. Definisi operasional ................................................................................. 9

  G. Model Penelitian ....................................................................................... 11

  H. Sistematika Penulisan ............................................................................... 20

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Hasil Belajar ............................................................................ 23 B. Pembelajaran Matematika ....................................................................... 36 C. Pemecahan masalah berkaiatan dengan uang ......................................... 41 D. Pembelajaran Contextual Teaching and learning (CTL) ........................ 47 E. Kriterian Ketuntasan Minimal (KKM) ................................................... 55 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. GambaranUmum Madrasah .................................................................... 61 B. Subyek Penelitian.................................................................................... 62 C. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................ 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 81 B. Pembahasan Hasil Penelitian.................................................................104 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN.....................................................................................105 B. SARAN.................................................................................................105 DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................107 LAMPIRAN-LAMPIRAN...................................................................................109

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Siklus Penelitian ................................................................................... 13Tabel 2.1 Hasil Penetapan KKM .......................................................................... 57Tabel 3.1 Perbatasan MI Tukangan ...................................................................... 60Tabel 3.2 Fasilitas sarana dan prasarana MI Tukangan ........................................ 60Tabel 3.3 Data guru dan staf MI Tukangan ......................................................... 61Tabel 3.4 Daftar nama siswa kelas III MI Tukangan ........................................... 62Tabel 4.1 Nilai Siswa Siklus I .............................................................................. 80Tabel 4.2 Nilai Siswa Siklus II ............................................................................. 84Tabel 4.3 Nilai Siswa Siklus III.............................................................................87Tabel 4.4 Data Nilai Keseluruhan Hasil Belajar Siswa.........................................89Tabel 4.5 Data Pencapaian Target KKM.............................................................89

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Rencana Pelaksanaan Penelitian Siklus I ..............................................................96 Lembar Pengamatan Guru Siklus I .....................................................................108 Rencana Pelaksanaan Penelitian Siklus II ...........................................................111 Lembar Pengamatan Guru Siklus II ....................................................................122 Rencana Pelaksanaan Guru Siklus III .................................................................125 Lembar Pengamatan Guru Siklus III ...................................................................134 Silabus .................................................................................................................136 Dokumentasi Penelitian ......................................................................................138 Lembar Konsultasi ..............................................................................................141 Surat Ijin Penelitian ............................................................................................142 Surat Keterangan Penelitian ...............................................................................143 Daftar Nilai SKK ...............................................................................................144 Riwayat Hidup Penulis ........................................................................................147

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Peran pendiddikan sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas,

  damai, terbuka, dan demokratis. Oleh karena itu, pembaruan pendiddikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan Nasional.

  Manusia telah menggunakan matematika sejak adanya catatan tertulis. Matematika berkaitan dengan penyelesaian jumlah dan bentuk serta pembahasannya. Pentingnya belajar matematika tidak lepas dari perannya dalam segala jenis dimensi kehidupan. Banyak persoalan kehidupan yang memerlukan kemampuan menghitung dan mengukur. Menghitung mengarah pada aritmatika dan mengukur mengarah pada geometri merupakan fondasi atau dasar dari matematika (Suharyanto, Darmono I.S, 2006 : halaman sampul luar).

  Pembelajaran matematika di SD sampai SMA merupakan sarana yang tepat untuk mempersiapkan para siswa agar dapat menggunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun di Indonesia sendiri menunjukkan kemampuan siswa untuk mempelajari matematika itu masih rendah. Berbagai persoalan dibalik rendahnya nilai mata pelajaran matematika, bahkan berbagai persepsi mengenai mata pelajaran tersebut menjadikan beban psikologi para siswa disetiap jenjang pendidikan. Matematika menjadi ditakuti karena dianggap sulit. Hal itu antara lain terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah cara pembelajaran yang dilakukan sekarang ini didasarkan pada anggapan, bahwa pengetahuan itu bisa ditrasfer dari pikiran orang lain sehingga guru yang aktif dalam pembelajaran untuk memindahkan pengetahuan yang dimilikinya seperti mesin, mereka mendengar, mencatat, dan mengerjakan latihan yang diberikan guru, sehingga pembelajaran berpusat pada guru dan pemahaman yang dicapai siswa bersifat instrumental.

  Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran merupakan sebagai implementasi dari kreativitas siswa. Siswa dapat berperan aktif dengan cara melakukan aktivitas yang dapat mendukung proses belajar diantaranya dengan cara berdiskusi, membaca dan memahami materi pelajaran, melaksanakan tugas-tugas yang diperintahkan guru atau mencari sumber- sumber materi lain yang sekiranya dapat membantu mereka dalam memahami pelajaran lain-lain. hal tersebut dpat membuat siswa dilibatkan dalam proses belajar mengajar baik mengajar baik secara fisik maupun mental.

  Idealnya pembelajaran dalam setiap mata pelajaran disekolah perlu menekankan pada partisipasi aktif siswa. Termasuk dalam mata pelajaran Matematika, hal tersebut dikarenakan kenyataan di lapangan bahwa proses pembelajaran Matematika di sekolah kurang memperhatikan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran dikelas.

  Selain itu penyebab rendahnya hasil belajar matematika yaitu dalam penyampaian matematika hanya menggunakan metode ceramah yang mungkin dianggap para guru adalah metode paling praktis, mudah, dan efisien dilaksanakan tampa persiapan. Mengajar yang hanya menggunakan metode ceramah saja mempersulit siswa memahami konsep dalam pembelajaran matematika. Jadi siswa tidak bisa menerima pembelajaran yang telah diberikan gurunya sehingga tingkat kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika kurang dari yang diharapkan. Begitu pula yang terjadi di MI Tukangan, Ampel Kab. Boyolali pembelajarannya masih tradisional dimana siswa hanya menerima informasi secara pasif dan pembelajarannya tidak memperhatikan pengalaman siswa.

  Guru dalam KBM diharapkan mampu menciptakan suasana belajar mengajar yang kondusif agar siswa dapat belajar dengan baik dan bersemangat. Siswa akan diharapkan pada suasana untuk mengexplor secara sehat serta menimbulkan motivasi dalam belajar. Hal ini berdampak positif dalam pencampaian hasil belajar yang optimal. Untuk mendapat respon siswa, guru sebaiknya menggunakan pendekatan atau strategi pembelajaran dan media yang tepat. Pemilihan dan penggunaan pendekatan pembelajaran merupakan hal penting dan berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran.

  Penggunaan pendekatan pembelajaran yang tepat memungkinkan terjadinya kegiatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun sendiri pengetahuannya, mendorong siswa untuk bertanya dan berdiskusi, serta dapat menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari.

  Menurut Peaget (dalam Endyah Murniat, 2007 :14) menjelaskan bahwa perkembangan siswa usia Sekolah Dasar pada hakikatnya berada dalam tahap operasional konkrit namun tidak menutup kemungkinan mereka masih berada pada tahap praoperasi. Bila anak berada pada tahap praoperasi maka mereka belum memahami hukum-hukum kekekalan, sehingga bila diajarkan konsep penjumlahan besar kemungkinan mereka tidak akan mengerti. Sedangkan siswa yang berada pada tahap operasi konkrit memahami hukum kekekalan, tetapi ia belum bisa berfikir secara deduktif, sehingga pembuktian dalil-dalil matematika tidak akan dimengerti oleh mereka. Hal ini berarti bahwa stratergi pembelajaran matematika haruslah sesuai dengan perkembangan intelektual atau perkembangan tingkat berfikir anak, sehingga pembelajaran matematika di Sekolah Dasar itu lebih efektif dan menyenangkan.

  Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, di kelas III MI Tukangan pada tanggal 11 April 2016 dari data dokumen guru sebanyak 20 siswa hasil ulangan materi mata uang masih rendah. Prestasi siswa tuntas hanya 43,33% dan untuk siswa lainnya belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dilihat dari Kriteria Ketuntasan Minimal yang diterapkan untuk mata pelajaran Matematika adalah 65. Berdasarkan wawancara dengan guru wali kelas III yang menyatakan bahwa siswanya masih banyak kesulitan dan kekeliruan dalam menyelasaikan soal-soal latihan. Dengan keadaan yang demikian juga kurang semangatnya siswa mengakibatkan hasil belajar Matematika sering rendah. Ditambah dengan bahan ajar yang digunakan oleh guru hanya berpusat pada buku paket dan lembar kerja siswa menambah penyebab siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM) khususnya di kelas III MI Tukangan.

  Setelah memperhatikan keadaan kelas diatas, maka perlu dipikirkan cara penyajian dan suasana pembelajaran Matematika yang tepat untuk siswa sehingga siswa dapat berpartisiapasi aktif dalam proses pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran yang tepat sangat penting agar dapat mencapai hasil yang diharapkan. Pendekatan pembelajaran yang menarik membuat siswa berperan aktif dan memahami materi pelajaran yang akan disampaikan guru.

  Mengingat pentingnya matematika dan kesulitan permasalahan dalam matematika, idealnya usaha ini dimulai dari pembenahan proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menawarkan suatu pendekatan pembelajaran dengan konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Selain itu juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.untuk mewujudkan itu salah satu caranya adalah dengan Penerapan Pendekatan (Contextual Teaching and

  Learning – CTL).

  Berdasarkan paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar matematika (materi mata uang) akan meningkat jika dalam proses pembelajaran digunakan model pembelajaran yang tepat. Salah satu pendekatan pembelajaran yang tepat untuk pelajaran matematika adalah Pendekatan (Contextual Teaching and Learning

  • – CTL). Hal ini lah yang mendorong penulis untuk mengambil judul “ Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Uang melalui Pendekatan Contextual Teaching and

  Learning (CTL) pada Siswa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Tukangan, Kecamatann Ampel, Kabupaten Boyolali Tahun pelajaran 2016/2017”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning

  (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi Uang pada siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Tukangan Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2016/2017 ?

C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar matematika materi uang melalui model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Tukangan, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2016/2017.

D. Hipotesis

  Hipotensis menurut Arikunto (2002 : 56) adalah tebakan pemecahan atau jawaban yang diusulkan. Dalam penelitian inin, rumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut:

  ”Penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi Uang serta dapat meningkatkan KKM pada siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Tuakangan, kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali

  Tahun Ajaran 2016/2017”. Penulis menetapkan Indikator keberhasilan yang ingin dicapai siklus tindakan terakhir sebagai berikut: Siswa menunjukkan peningkatan hasil belajar matematika materi uang melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL).

E. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik bersifat praktis maupun teoritis.

1. Manfaat Teoritis

  a) Hasil penelitian ini nanti secara teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada pembelajaran matematika, umumnya pada peningkatan mutu pendidikan matematika melalui pendekatan CTL.

b) Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai acuan bagi peneliti yang akan datang.

  c) Secara khusus peneliti ini memberikan kontribusi pada strategi pembelajaran berupa penggeseran dari paradigma mengajar menuju keparadigma belajar yang mementingkan pada proses untuk mencapai hasil.

2. Manfaat Praktis

  Dari hasil penelitian tindakan kelas yang sudah dilaksanakan diharap memberikan manfaat yang berarti bagi siswa, guru, sekolah maupun penulis sendiri.

  a) Bagi siswa Siswa juga hendaknya dapat berperan aktif dengan menyampaikan ide atau pemikiran pada proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal. Siswa dapat mengaplikasikan hasil belajarnya kedalam kehidupan seharian.

  b) Bagi guru Dapat memberikan masukan bagi para guru Matematika dan guru mata pellajaran lain, bahwa dengan penerapan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning dapat mengatasi masalah rendahnya partisipasi aktif siswa. Disamping itu hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi sesama guru Matematika untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran matematika.

  c) Bagi sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat. Memberikan masukan kepada sekolah dalam usaha perbaikan proses pembelajaran, sehingga berdampak pada peningkatan mutu sekolah.

  d) Bagi Peneliti Menambah ilmu pengetahuan yang dimiliki peneliti dan merupakan sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama proses perkuliah.

F. Definisi Operasional

  Agar dalam pembahasan ini nanti searah dengan yang penulis maksud, maka perlu ada penjelasan istilah yang terdapat dalam rumusan judul, yaitu sebagai berikut:

1. Hasil Belajar

  Makna hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian tentang hasil belaajar sebagaimana diuraikan diatas dipertegas lagi oleh Nawawi dalam K.Brahim (2007 : 39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

  2. Matematika Matematika adalah pengetahuan tentang bentuk yang terorganisasi.

  Sifat-sifat atau teori-teori itu dibuat secara deduktif berdasarkan unsur- unsur yang didefinisikan atau teori-teori yang sudah dibuktikan kebenaranya (Ismunamto 2011:2).

  3. Uang Menurut M.khafid dan Suyati (2004: 118) Media uang dalam pembelajaran siswa usia dini digunakan untuk mengenalkan tentang nilai mata uang dalam kehidupan sehari-hari baik uang logam maupun uang kertas. Dari pengenalan uang logam Rp. 50,00 sampai dengan Rp.1000,00 dan pengenalan uang kertas dari uang Rp.500,00 sampai dengan Rp.100.000,00.

  4. Contextual Teaching and Learning (CTL) Menurut Johnson (dalam Nurhadi, 2003: 12) merumuskan pengertian CTL merupakan suatu proses pendidikan yang membantu siswa melibatkan makna dalam bahan pelajaran yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan nya dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari, yaitu dengan konteks lingkungan pribadi, sosial, budayanya.

G. Model Penelitian

1) Rencana Penelitian

  Penelitian ini bersifat kolabosasi yaitu, kolaborasi antara peneliti dengan rekan sejawat sebagai kolaborasi. Penelitian tindakan kelas yang bersifat kolaborasi adalah dalam pengertian usulan harus secara jelas menggambarkan peranan masing-masing anggota. Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian pendekatan Contextual Teaching and

  Learning (CTL) dengan tujuan meningkatkan hasil belajar siswa mata

  pelajaran matematika dalam materi uang dikelas III MI Tukangan Ampel.

  Penelitian yang dilaksanakan merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas, suatu bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan (guru, siswa, dan rekan sejawat).

  Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari beberapa kegiatan yang berupa perencanaan, tindakan, dan pengamatan. Penelitian ini dimulai dengan 3 tindakan tersebut. Apabila sudah ditemukan hambatan dan keberhasilan pada siklus pengamatan pertama peneliti bisa melakukan siklus kedua atau selanjutnya sampai perbaikan dan peningkatan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diinginkan.

2) Subjek, Lokasi dan Waktu Penelitian

  a. Subjek Siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Tukangan, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali tahun 2016. Yang berjumlah 20 siswa 11 perempuan 9 laki-laki.

  Guru mata pelajaran Matematika di Madrasah Ibtidaiyah Tukangan, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2016/2017.

  b. Lokasi Madrasah Ibtidaiyah Tukangan, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali tahun ajaran 2016/2017.

  c. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di MI Tukangan Ampel pada 27 Juli 2016 sampai selesai.

3) Langkah – langkah Penelitian

  Langkah

  • – langkah atau siklus yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Secara rinci berikut prosedur pelakasanaan PTK digambarkan.

Gambar 1.1 Siklus penelitian bagan Rancangan Pelaksanaan PTK Model

  

Spiral (Suharsini Arikunto, 2002:74)

  Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan beberapa siklus hingga indikator benar-benar tercapai. Adapun tahap- tahap penelitian ini adalah sebagai berikut :

  Perencanaan Pelaksanaan Refleksi

  SIKLUS I Pengamatan

  Perencanaan Refleksi

  Pelaksanaan SIKLUS II

  Pengamatan

  ?

  Perencanaan Pelaksanaan SIKLUS III Refleksi

  Pengamatan

a. Perencanaan

  Pada tahap ini peneliti telah menyiapkan rencana pembelajaran yaitu:

  1. Menentukan kompetensi dasar.

  2. Menyusun RPP dengan model pembelajaran yang disusun daklam PTK.

  3. Menyusun skenario pembelajaran dengan model pembelajaran CTL rancana pelaksanaan pembelajaran.

  4. Menyusun tugas siswa.

  5. Menyusun pertanyaan untuk tanya jawab.

  6. Membuat lembar observasi.

  7. Mendesain pembelajaran pada siklus I, II, dan III.

  8. Menyusun soal penelitian untuk siswa.

  9. Membuat instrument penilaian.

  10. Target yang diharapkan dalam penerapan pendekatan CTL, ini keberhasilan pembelajran minimal memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM)

b. Pelaksanaan

  1. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan adalah merujuk pada skenario pembelajaran seperti yang telah direncanakan yaitu melalui pendekatan (CTL) .

  2. Guru hanya sebagai fasilitator dan membimbing proses pembelajaran.

  3. Peserta didik melakukan kegiatan belajar berdasarkan langkah yang sudah disampaikan.

  c. Pengamatan Peneliti melakukan pengamatan tentang proses pembelajaran yang berlangsung mengenai perhatian peserta didik, partisipasi peserta didik meliputi keaktifan dan inisiatif siswa selama kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Dan pada RPP bagian inti meliputi elaborasi, eksplorasi, dan konfirmasi. Pantauan guru saat pelajaran berlangsung. Kondisi siswa mampu menyerap konsentrasi secara maksimal atau tidak.

  d. Tahap Refleksi Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Dilakukan setelah observasi dan analisis serta diskusi, pembelajaran yang tertulis pada RPP dan tahap perencanaan. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Dan pada RPP bagian inti meliputi elaborasi, eksplorasi, dan konfirmasi.Refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan telah selesai. Hasil refleksi berupa perencanaan yang telah dilaksanakan tersebut, yang akan dipergunakan untuk memperbaiki kinerja guru pada tahap selanjutnya.

4) Instrumen penelitian

  Bentuk instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian adalah: a. Lembar Observasi

  Lembar observasi, alat yang digunakan dalam mengobservasi yaitu pedoman observasi berdasarkan indikator yang telah didesain berdasarkan fokus penelitian. Adapun hasil observasi ini berbentuk catatan lapangan yang mendeskripsikan proses kegiatan pembelajaran yang meliputi, antusiasnya peserta didik dan kemampuan siswa setelah melakukan pembelajaran Matematika dengan pendekatan pembelajaran CTL.

  b. Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2002:127).

  c. Rpp

  d. Silabus

  e. Materi Untuk mengetahui kemampuan siswa dan pemahaman yang diperoleh oleh siswa, terkait dengan pembelajaran Matematika materi Mata Uang.

5) Pengumpulan Data

  Sejalan dengan data yang akan dikumpulkan serta sumber data yang ada selanjutnya dikemukakan teknik pengumpulan data.

  a. Observasi Observasi dilakukan untuk memantau proses pembelajaran matematika yang sedang berlangsung dikelas. Observasi ini bertujuan untuk mengamati kegiatan yang dilakukan guru dan siswa di dalam kelas sejak sebelum melaksanakan tindakan, saat pelaksanaan tindakan sampai akhir tindakan.

  b. Dokumen Dokumentasi yaitu alat yang digunakan penelitian untuk memperoleh data langsung dalam penelitian seperti buku-buku, peraturan-peraturan, foto-foto serta data yang relevan yang dibutuhkan dalam penelitian. Dalam penelitian ini dokumentasi hanya berbentuk foto-foto mengenai aktivitas siswa dikelas mengenai proses pembelajaran.

c. Wawancara

6) Analisis Data

  Yang dimaksud analisis data adalah cara mengelolah data yang sudah diperoleh dari dokumen. Agar hasil penelitian data terwujud sesuai dengan menarik kesimpulan yang logis berdasarkan data yang telah dikumpulkan disetiap siklusnya.

  Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam analisis data peneliti sebagai berikut: a. Pengelompokan aspek yang diamati berdasarkan penerapan pendekatan CTL, ketujuan hakikat itu adalah konstruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian sebenarnya.

  b. Analisis terlaksana atau tidak terlaksananya setiap aspek yang diamati berdasarkan penerapan pendekatan CTL pada setiap siklus serta kaitannya dengan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran dan kemampuan guru melaksanakan pembelajaran pada setiap siklus.

c. Menghitung pencapaian aspek indikator proses pembelajaran matematika siswa.

  ∑

  M= Keterangan: M = Nilai rata-rata

  = Jumlah semua nilai kelas ∑X N = Jumlah siswa (Djamarah, 2005: 302)

  d. Untuk menghitung prosentase ketuntasan belajar siswa, digunakan rumus sebagai berikut: P = × 100% Keterangan: P = Jumlah nilai dalam persen F = Frekuensi N = Jumlah nilai keseluruhan (Djamarah,2005: 264-265)

H. Sistematik Penulisan

  Dalam rangka untuk mempermudah para pembaca dalam mengikuti uraian penyajian data penelitian ini, maka akan penulis paparkan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I: Pendahuluan Pada bab ini mencakup dengan Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis, Manfaat Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II: Kajian Pustaka Dalam bab ini menguraikan tentang Tinjauan Hasil Penelitian, Pembelajaran Matematika, Pemecahan Masalah Berkaiatan Dengan Uang, Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL), Kriteria Ketuntasan Minimal, Kaitan Pembelajaran Matematika Dengan CTL Materi Uang. BAB III: Pelaksanaan Penelitian Dalam bab ini penulis berupaya mengurai tentang pelaksanaan tindakan

  yang terdiri dari: gambaran umum MIN Tukangan, Subyek Penelitiaan, Deskripsi Pelaksanaan Siklus I, Deskripsi Pelaksanaan Siklus I dan Deskripsi Pelaksanaan Siklus III.

BAB IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan Dalam bab ini memuat Hasil Penelitian dan Pembahasan dari Siklus I Siklus II dan Siklus III. BAB V: Penutup Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjuan Tentang Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

  Banyak kita jumpai keanekaragaman definisi belajar yang dikemukakan para ahlli psikologi. Hal ini disebabkan karena point of view mileu (lingkungsn sekitar mereka) dan pendekatan antara satu dengan lainya terdapat perbedaan.

  “belajarlah kalian ilmu untuk ketentraman dan ketenangan serta rendah hatilah pada orang yang kamu belajar darinya”. HR.At-Tabrani.

  

  “wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu,”berilah kelapangan didalam majelis, maka lapangkanlah, niscahya Allah akan memberikan kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan berdiri kamu, maka berdirilah, niscahya Allah akan mengangkat derajar orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang- orang yang berilmu beberapa der ajat”.Q.S.Al-Mujadalah ayat 11. Untuk mengetahui beragam definisi tentang belajar, maka akan penulis kutip pendapat beberapa ahli psikologi dalam (Kastolani, 2014 :

  53-55).

  a) Chaplin Mengungkapkan definisi belajar menjadi dua rumusan.

  Pertama, belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Kedua, belajar adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus.

  b) Witting

  Menganggap belajar sebagai perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam atau keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman.

  c) Biggs

  Merumuskan definisi belajar menjadi tiga macam, yaitu secara kuantitatif, institusional dan kualitatif. Secara kuantitatif, belajar merupakan aktivitas pengisiian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Secara institutionnal berarti proses validasi terhadap penguasaan siswaatas materi yang telah ia pelajari. Secara kuantitatif ialah proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia disekeliling siswa.

  Merujuk pada berbagai definisi yang diungkap para ahli psikologi belajar, maka dapat disimpulkan bahwa belajar didefinisikan sebagai tahapan perubahan perilaku individual yang relatif menetap sebagai hasil pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan disekitarnya dan latihan yang diperkuatnya.

2. Tujuan Belajar

  Secara eksplisit, tujuan belajar adalah untuk mencapai tindakan instruksional (Instructional effects) yang berbentuk pengetahuan dan keterampilan. Sedang tujuan sampingan lainnya adalah untuk mencapai nurturant effects seperti kemampuan berpikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan demokratis, menerima pendapat orang lain (Kastolani 2014:66).

  Dari uraian tersebut, secara umum tujuan belajar adalah:

a. Untuk mendapatkan pengetahuan Hal ini ditandai dengamn pengetahuan dan kemampuan berpikir.

  Kemampuan pengembangan berpikir membutuhkan adanya bahan pengetahuan, dan kemampuan berpikir dapat memperluas pengetahuan.

b. Penanaman konsep dan keterampilan

  Artinya bahwa penanaman konsep atau rumusan konsep memerlukan suatau keterampilan baik keterampilan jasmani yang dapat dilihat dan dialami sehingga menitik beratkan pada keterampilan gerak atau penampilan anggota tubuh seseorang yang sedang belajar, atau keterampilan ruhani yang menyangkut persoalan-persoalan penghayatan dan keterampilan berpikir serta kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatau masalah atau konsep.

c. Pembentukan sikap

  Adalah guru harus bertindak bijak dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi siswa. Ia harus cakap dalam mengarahkan motivasi dan berpikir bahwa pribadi guru harus dipakai sebagai uswah (Sardiman, 2000: 26-28).

3. Ciri-ciri Belajar

  Setelah melakukan kegiatan mengajar matematika diharapkan menemukan ciri-ciri belajar melalui perubahan-perubahan perilaku.

  Burhanudin dan Nur Wahyuni, (2008: 15) mendefinisikan ada beberapa ciri belajar yaitu: a. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku. Ini berarti bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak terampil menjadi terampil. Tampa mengamati tingkah laku hasil belajar, kita tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar. b. Perubahan perilaku relatif permanen ini berarti bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah tetapi perubahan tingkah laku tersebut tidak akan terpancar seumur hidup.

  c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sdang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial.

d. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.

  e. Pengamatan atau latihan itu dapat memberikan penguatan sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku.

  f. Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri belajar yaitu ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku yang relatif permanen.

4. Prinsip-prinsip Belajar

  Mengajar harus dikaitkan dengan makna belajar yang perlu menyentuh sejumlah prinsip belajar yang ada pada diri siwa. Seorang guru akan dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik apabila ia dapat menerapkan cara mengajar sesuai dengan prinsip-prinsip belajar.

  Dengan kata lain, seorang guru haruslah meninggalkan pola kemapanan dan ritunitas dalam proses pembelajaran, sebaliknya lebih mengarah pada pengembangan gagasan, ide, dan perilaku yang kreatif.

  Menurut Gage dan Berliner (dalam Hosnan), prinsip-prinsip belajar siswa yang dapat dipakai oleh guru dalam meningkatkan kreativitas belajar yang mungkin dapat digunakan sebagai acuan dalam proses belajar mengajar, antara lain meliputi prinsip-prinsip sebagai berikut: a) Pemberian perhatian dan motivasi siswa.

  b) Mendorong dan memotivasi keaktifan siswa.

  c) Keterlibatan langsung siswa.

  d) Pemberian pengulangan.

  e) Pemberian tantangan.

  f) Umpan balik dan penguatan.

  g) Memeperhatikan perbedaan individual siswa (Hosnan, 2014:8).

5. Hakikat Hasil belajar

  Berdasarkan uraian tentang konsep belajar di atas, dapat dipahami tentang makna hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian tentang hasil belajar sebagaimana diuraikan diatas dipertegas lagi oleh Nawawi dalam K.Brahim (2007 : 39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

  Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.

  Karenan belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional.

  Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi.

  Sebagaimana dikemukakan oleh Sunal dalam (Nana Sudjana 2005 : 94), bahwa evaluasi merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa. Selain itu, dengan dilakukannya evaluasi atau penilaian ini dapat dijadikan feedback atau tindak lanjut, atau bahkan cara untuk mengukur tingkah penguasaan siswa. Kemajuan prestasi siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan. Dengan demikian, penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari disekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa.

  Dalam sistem pendidikan Nasional, baik tujuan kurikulum maupun tujuan intraksional menggunakan lklasikal hasil belajar dari Benjamin Bloom meliputi ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik (Nana Sudjana, 2005 : 22).

1. Aspek Kognitif

  Evaluasi aspek Kognitif, mengukur pemahaman konsep yang terkait dengan percobaan yang dilakukan untuk aspek pengetahuan evaluasi dapat dilakukan melalui tes tertulis yang relevan dan materi pokok tersebut. Aspek kognitif dapat berupa pengetahuan dan keterampilan intelektual yang meliputi : pengamatan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan evaluasi.

  Klasifikasi tujuan Kognitif oleh Bloom (1956) domain Kognitif terdiri atas enam bagian sebagai berikut:

a. Ingatan/recall

  Mengacu kepada kemampuan mengenal atau mengingat materi yang sudah dipelajari dari yang sederhana sampai pada teori-teori yang sukar. Yang penting adalah kemampuan mengingat keterangan dengan benar. b. Pemahaman Mengacu kepada kemampuan memehami makna materi. Aspek ini satu tingkat diatas pengetahuan dan merupakan tingkat berfikir yang rendah.

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SINAR SEMENDO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 8 48

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI GUNUNG MULYO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 46

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SISWA KELAS IX SMP AL KAUTSAR BANDARLAMPUNG

0 10 125

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD 2 SINGOCANDI TAHUN AJARAN 20132014

0 0 21

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS V SD 1 DAREN TAHUN PELAJARAN 20132014

0 0 22

UPAYA PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 4 SDN KESONGO 01 KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TAHUN PEMBELAJARAN 20162017

0 0 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD 2 BACIN SKRIPSI

0 1 19

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI MENGENAL TUMBUHAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS III DI MI MUHAMMADIYAH KARANGPLOSO WONOSEGORO BOYOLALI TAHUN AJARAN 20142015 SKRIPSI

0 0 132

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI KEGIATAN JUAL BELI ELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF KUTOWINANGUN SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2015 - Test Repository

0 0 167

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PELAPUKAN BATUAN DENGAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SEMESTER 2 MI PABELAN KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI

0 0 132