KEGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING MENURUT SISWA-SISWI KELAS XI SMA EL SHADAI MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20092010 SKRIPSI Skripsi Ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
KEGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING MENURUT SISWA-SISWI KELAS XI SMA EL SHADAI MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Skripsi Ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun oleh: WINGGIANA SURYA MENANDA NIM : 041114019 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
KEGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING MENURUT SISWA-SISWI KELAS XI SMA EL SHADAI MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Skripsi Ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun oleh: WINGGIANA SURYA MENANDA NIM : 041114019 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto :
< Segala perkara dapat kutanggung di dalam DIA yang member kekuatan kepada ku < dan
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya <
<
Skripsi ini ku persembahkan untuk :
ª Tuhan Yesus Kristus ª Dediku Tri Suryo Iskardono dan Ibuku Dwi Agustini ª Donna & Gresty ª Dito ª Almamaterku
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.Yogyakarta, 25 Januari 2011 Penulis Winggiana Surya Menanda
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama : Winggiana Surya Menanda NIM : 041114019Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “Kegunaan Layanan
Bimbingan dan Konseling Menurut Siswa-Siswi Kelas XI SMA El Shadai
Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010” beserta perangkat yang diperlukan (bila
ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis,
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi royalti kepada saya dengan
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.Yogyakarta, 25 Januari 2011 Yang menyatakan Winggiana Surya Menanda
ABSTRAK
KEGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING MENURUT
SISWA SISWI KELAS XI SMA EL SHADAI MAGELANG
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
WINGGIANA SURYA MENANDA
NIM : 041114019
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan metodesurvey. Populasi penelitian ini adalah populasi terbatas, yaitu seluruh siswa-siswi
kelas XI SMA El Shadai Magelang yang berjumlah 104 siswa (Putra = 48 dan
putri = 56).Masalah penelitian adalah sejauh mana kegunaan layanan Bimbingan dan
Konseling menurut siswa-siswi kelas XI SMA El Shadai Magelang tahun
pelajaran 2009/2010? Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner kegunaan layanan Bimbingan dan Konseling dengan jumlah pernyataan
sebanyak 40 item. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik
deskriptif, yang meliputi pengujian data melalui hasil perhitungan teoritik, standar
deviasi, serta pengkategorisasian.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa siswi kelas X SMA El Shadai
Magelang tahun pelajaran 2009/2010 adalah (1) 83 subyek (80%) menyebutkan
mereka sangat setuju bahwa layanan Bimbingan dan Konseling sangat berguna di
sekolah, (2) sementara 21 subyek (20%) menyebutkan mereka cukup setuju
bahwa layanan Bimbingan dan Konseling cukup berguna di sekolah, (3) dan tidak
ada 1 subyek pun yang menyebutkan mereka kurang setuju dan tidak setuju
bahwa layanan Bimbingan dan Konseling kurang dan tidak berguna di sekolah.
ABSTRACT
THE FUNCTION OF GUIDANCE AND COUNSELING SERVICE
ACCORDING TO THE 2009/2010 ELEVENTH GRADE STUDENTS OF
SMA EL SHADAI MAGELANG
WINGGIANA SURYA MENANDA
NIM : 041114019
This study of descriptive research with is use survey method. The populationof this research is limited population, that is the whole of eleventh grade students
of SMA El Shadai Magelang which total of 104 students (male = 48 and female
=56).The complication of this research is how far the usefulness of guidance and
counseling service according to the 2009/2010 eleventh grade students of SMA El
Shadai Magelang? The instrument that was used in this research was “the
questionnaire of usefulness guidance and counseling” wich the total number of
items used in this questionnaire was 40 items. The technique of data analysis used
in this research was descriptive statistical, which included presentation of data
through the calculation results of theoretical mean, deviation standards, and also
through the classification based on the norm / the rule in wich classified into low,
medium and high.The result of this study shows that the usefulness of guidance and counseling th
service according to the 2009/2010 11 grade students of SMA El Shadai
Magelang are (1) 83 subject (80%) say that they are stongly agree that the
guidance and counseling service was very usefull in the school. (2) while 21
subject (20%) say that they are quite agree that the guidance and counseling
service was very usefull in the school. (3) and no one of subject says that they are
quite disagree and absolutely disagree that the guidance and counseling service
was very usefull in the school.KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, kebaikan, karunia,
dan penyertaan-Nya yang tidak pernah berhenti sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini sebagai tugas akhir dan syarat memperoleh gelar
sarjana.Selama menempuh studi di program studi bimbingan konseling banyak hal
dan pengalaman yang penulis rasakan dan tentunya hal itu tidak dapat digantikan
oleh apapun. Dalam penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari dukungan, doa,
motivasi serta bimbingan dari berbagai pihak untuk itu penulis mengucapkan
trimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi
ini, yaitu:1. Ibu Dr. M.M. Sri Hastuti, M. Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2. Ibu A. Setyandari, S. Pd., S. Psi., Psi,. M. A., selaku dosen pembimbing skripsi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
3. Para Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang telah banyak membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan.
4. Dra. Ch. Sri Sulastri selaku Kepala Sekolah SMA El Shadai yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan ujicoba dan penelitian di SMA El Shadai Magelang.
5. Dra. Dwi Agustini, Dra. Henny, Magdalena Bith, S.Th selaku para guru Bimbingan dan Konseling SMA El Shadai yang telah membimbing penulis dalam melaksanakan ujicoba dan penelitian di SMA El Shadai Magelang.
6. Dediku dan Ibuku tercinta yang selama ini telah mencurahkan kasih sayang, perhatian, doa, semangat bahkan semua hal yang penulis butuhkan hingga akhir perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.
7. Dona & Gresty, kedua adekku tercinta atas doa, dukungan, motivasi dan bantuannya mengetik sampai akhir penyusunan skripsi ini.
8. Tante Eva tercinta yang telah memberikan banyak hal (moril dan materil) selama penulis menempuh perkuliahan.
9. Dito Aprilianto Cahyo Putro atas semangat, doa, pikiran, kasih sayang, cinta, perhatian serta bantuannya kepada penulis hingga akhir penyusunan skripsi ini.
10. Sahabatku tercinta Phimpom & Riza, bersama kalian aku bisa bercerita banyak hal.
11. Teman-teman yang banyak mendukungku (Anton, Maria, Tian, Dita, Tina, Mbak Lia, Mbak Sisil, Ferdy, Andre, Hanna, Andang, Wahyu, Alel, Bayu, Vai, Deki, Ota) bersyukur bisa mengenal kalian.
12. Teman-teman angkatan 2004 & 2005 (Ria, Rini, Sr. Miryam, Sendy, Uday, Estu, Agam, Ikke, Dedek, Br Edy) bersyukur bisa mengenal dan menjadi satu dengan kalian.
Untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan dan 13. penyelesaian skripsi ini
Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari banyak sekali kekurangan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………… iii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN…………………………… iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………… v
PUBLIKASI……………………………………………………………… vi
ABSTRAK………………………………………………………………… vii
ABSTRACT………………………………………………………………… viii
KATA PENGANTAR…………………………………………………… ix
DAFTAR ISI………………………………………………………………. xi
DAFTAR TABEL………………………………………………………… xiii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………… xiv
B. Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling………………….. 11
4. Layanan Konseling Individual……………………………. 20
3. Layanan Bimbingan Kelompok…………………………… 20
2. Layanan Penempatan dan Penyaluran…………………….. 20
1. Layanan Informasi……………………………………….... 20
7. Layanan Konseling Kelompok……………………………. 18
6. Layanan Konseling Individual……………………………. 17
5. Layanan Bimbingan Kelompok…………………………... 16
4. Layanan Pembelajaran……………………………………. 15
3. Layanan Penempatan dan Penyaluran……………………. 14
2. Layanan Informasi………………………………………... 13
1. Layanan Orientasi………………………………………… 11
3. Fungsi layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah…… 9
2. Tujuan layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah…… 8
1. Pengertian layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah…. 6
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………… 1
A. Latar Belakang……………………………………………………. 1 B. Rumusan Masalah………………………………………………… 4 C. Tujuan Penelitian…………………………………………………. 4 D. Manfaat Penelitian………………………………………………... 5 E. Definisi Operasional……………………………………………… 5BAB II KAJIAN PUSTAKA…………………………………………….. 6
A. Layanan Bimbingan dan Konseling……………………………… 6C. Layanan Bimbingan dan Konseling di SMA El Shadai…………… 19
D. Siswa-siswi Kelas XI SMA El Shadai……………………………. 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian…………………………………………………… 23 B. Subyek Penelitian………………………………………………… 23 C. Instumen Penelitian………………………………………………. 23
2. Pemberian Skor…………………………………………… 25
D. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner. ……………………………. 26
1. Validitas………………………………………………….. 26
2. Reliabilitas ………………………………………………. 28
E. Prosedur Pengumpulan Data……………………………………… 30
1. Tahap Persiapan…………………………………………. 30
2. Tahap Penelitian…………………………………………… 31
F. Teknik Analisis Data……………………………………………… 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………… 35
A. Kegunaan layanan Bimbingan dan Konseling Menurut Siswa-Siswi Kelas XI SMA El Shadai Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010… 35 B. Pembahasan………………………………………………………. 36BAB V PENUTUP…………………………………….…………………. 37
A. Kesimpulan…………………………………….…………………. 38 B. Saran…………………………………….………………………... 38DAFTAR PUSTAKA…………………………………….………………. 41
LAMPIRAN…………………………………….………………………… 43
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1. Data siswa Kelas XI SMA El Shadai Magelang tahun pelajaran2009/2010....................................................................................... 24 Tabel 2. Kisi-Kisi Kuesioner Kegunaan Layanan Bimbingan dan Konseling
menurut Siswa-Siswi Kelas XI............................................................
25 Tabel 3. Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas dan Validitas Suatu Tes30 Tabel 4. Jadwal Penelitian............................................................................ 31 Tabel 5. Norma Kategori skor item Kegunaan Layanan Bimbingan dan Konseling Menurut Siswa-Siswi Kelas XI SMA El Shadai Magelang
Tahun Pelajaran 2009/2010............................................................ 34 Tabel 6. Hasil kegunaan layanan Bimbingan dan Konseling menurut siswa- siswi kelas XI SMA El Shadai Magelang tahun pelajaran 2009/201......................................................................................... 35
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian/Ujicoba Alat Penelitian………………… 44
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian………………. 45
Lampiran 3. Lembar untuk Judgments Ahli penyusunan kuesioner ………. 46
Lampiran 4. Kuesioner Kegunaan Layanan Bimbingan dan Konseling diSekolah…………………………..…………………………... 47
Lampiran 5. Tabulasi Data Ujicoba Kuesioner………………………….… 49
Lampiran 6. Skor Ganjil Genap…………………………………………… 53
Lampiran 7. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Uji Coba……………. 54
Lampiran 8. Reliabilitas Item Dengan Menggunakan SPSS versi 17,0 Windows…………………………………………………….. 55Lampiran 9. Tabulasi Penelitian…………………………………………… 60
BAB I PENDAHULUAN Dalam pendahuluan ini akan dibahas latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional A.
Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan tempat dimana siswa mengikuti serangkaian kegiatan pendidikan. Winkel (1996: 169) mengungkapkan bahwa sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal karena di sekolah terlaksana serangkaian kegiatan terencana dan terorganisasi termasuk kegiatan dalam rangka proses belajar mengajar di kelas. Berbagai usaha dilakukan sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikannya. Salah satunya dengan melaksanakan program layanan bimbingan dan konseling bagi siswa SMA. Agar bimbingan dan konseling dapat terlaksana dengan baik di suatu sekolah, maka semua personil sekolah yang terlibat dalam kegiatan layanan bimbingan dan konseling harus menguasai pengertian yang tepat mengenai bimbingan dan konseling itu (Syahril, 1986: 40).
Saat ini terjadi perubahan pandangan mengenai bimbingan dan konseling, yaitu pendekatan yang berorientasi tradisional, remidial, klinis dan terpusat pada konselor kepada pendekatan yang berpusat pada perkembangan siswa (Syamsu, 2009: 7). Pendekatan tersebut lebih dikenal dengan pendekatan bimbingan dan konseling komprehensif yaitu bimbingan yang mengarah pada perkembangan pribadi siswa. Pendekatan tersebut menekankan kerjasama antara guru pembimbing dengan pihak lain yaitu kepala sekolah, guru mata pelajaran, staff administrasi serta orang tua siswa.
Bimbingan dan konseling komprehensif bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai tugas perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial, belajar dan karier (Depdiknas, 2007: 197). Siswa diharapkan mampu mengenal dirinya sendiri dan lingkungan dimana dia berada. Selain itu siswa diharapkan juga dapat menerima dirinya sendiri dan lingkungannya secara positif, dapat mengambil keputusan tentang berbagai hal, mengarahkan diri sendiri serta mewujudkan bagi dirinya sendiri.
Dalam program bimbingan dan konseling terdapat komponen layanan bimbingan dan konseling. Layanan-layanan tersebut diantaranya: layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran, bimbingan kelompok, konseling individual, serta konseling kelompok.
Berdasarkan pengamatan dari guru pembimbing di SMA El Shadai Magelang, belum banyak siswa yang menggunakan layanan bimbingan dan konseling yang ada. Para siswa kurang antusias menanggapi layanan-layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Hal ini terlihat ketika guru pembimbing masuk kelas untuk memberikan topik bimbingan kurang disambut baik oleh para siswa. Tetapi kebanyakan siswa sibuk mengerjakan tugas mata pelajaran lain atau bahkan keluar kelas karena siswa menganggap layanan Bimbingan dan Konseling tidak penting baginya. Ada indikasi bahwa kebanyakan dari mereka kurang memahami manfaat layanan Bimbingan dan Konseling itu sendiri sehingga mereka tidak tidak merasakan manfaat dan seringkali beranggapan bahwa tenaga pembimbing merupakan polisi sekolah.
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kegunaan layanan Bimbingan dan Konseling menurut siswa-siswi kelas XI SMA El Shadai Magelang tahun pelajaran 2009/2010. Sehingga timbul pertanyaan bagaimanakah kegunaan layanan Bimbingan dan Konseling menurut siswa-siswi kelas XI SMA El Shadai Magelang tahun pelajaran 2009/2010? Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu guru pembimbing di sekolah dalam mengembangkan program layanan bimbingan yang akan di berikan kepada siswa sehingga siswa merasakan manfaat dari layanan BK di sekolah serta menggunakan layanan-layanan Bimbingan dan Konseling secara optimal berkaitan dengan proses pendidikan di sekolah.
Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI SMA El Shadai Magelang tahun pelajaran 2009/2010. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan pengembangan layanan bimbingan di sekolah.
B. Rumusan Masalah
Masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Bagaimanakah kegunaan layanan Bimbingan dan Konseling menurut siswa- siswi kelas XI SMA El Shadai Magelang tahun pelajaran 2009/2010?
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kegunaan layanan Bimbingan dan Konseling menurut siswa-siswi kelas XI
SMA El Shadai Magelang tahun pelajaran 2009/2010.
D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru pembimbing di sekolah dalam mengembangkan program layanan bimbingan yang akan di berikan kepada siswa.
E. Definisi Operasional
1. Kegunaan layanan Bimbingan dan Konseling adalah manfaat layanan Bimbingan dan Konseling yang dirasakan oleh para siswa dalam menggunakan layanan Bimbingan dan Konseling seperti yang diukur
dalam kuesioner kegunaan layanan Bimbingan dan Konseling.
2. Siswa-siswi kelas XI SMA El Shadai Magelang tahun pelajaran 2009/2010 adalah siswa-siswi yang terdaftar sebagai siswa kelas II SMA El Shadai Magelang tahun pelajaran 2009/2010.
BAB II KAJIAN TEORITIS Bab ini memuat mengenai Layanan Bimbingan dan Konseling meliputi:
pengertian, tujuan, fungsi, jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling; Layanan Bimbingan dan Konselin g di SMA El Shadai; siswa-siswi kelas XI SMA El Shadai Magelang.
A. Layanan Bimbingan dan Konseling 1. Pengertian
Layanan bimbingan adalah tindakan-tindakan yang harus disusun oleh sekolah dan pelaksanaan bimbingan diperuntukkan bagi semua siswa (Sukardi, 1988: 16). Usaha-usaha yang dilakukan oleh sekolah bertujuan untuk membantu siswa mengenal dirinya, mengenal lingkungannya, serta mengambil keputusan yang tepat. Selain itu layanan bimbingan juga bertujuan memberikan arahan terhadap perkembangan siswa, tidak hanya
untuk siswa yang bermasalah tetapi untuk semua siswa di sekolah.
Layanan bimbingan dan konseling menurut Winkel (1991: 129) adalah beberapa komponen dalam program bimbingan yang mengandung pelayanan bimbingan langsung kepada siswa. Sedangkan menurut Prayitno dkk (1997: 129), layanan bimbingan dan konseling adalah kegiatan bimbingan da konseling yang dilakukan melalui kontak langsung dengan sasaran layanan (siswa) dan secara langsung berkenaan dengan permasalahan ataupun kepentingan tertentu yang dirasakan oleh sasaran layanan (siswa). Dalam layanan bimbingan dan konseling di sekolah, bantuan kepada siswa diberikan secara berkesinanmbungan dalam semua fase perkembangan. Hal ini bertujuan agar siswa dapat mengakualisasikan diri secara optimal.
Saat ini terjadi perubahan paradigma mengenai bimbingan dan konseling, yaitu pendekatan yang berorientasi tradisional, remidial, klinis dan terpusat pada konselor kepada pendekatan yang berpusat pada perkembangan siswa (Yusuf, 2009: 7). Pendekatan tersebut lebih dikenal dengan pendekatan bimbingan dan konseling komprehensif yaitu bimbingan yang mengarah pada perkembangan pribadi siswa. Pendekatan tersebut menekankan kerjasama antara guru pembimbing dengan pihak lain yaitu kepala sekolah, guru mata pelajaran, staff administrasi serta orang tua siswa.
Bimbingan dan konseling komprehensif merupakan proses membantu siswa untuk mencapai tugas perkembangannya secara optimal (Sukmadinata, 2003: 3). Siswa diharapkan mampu mengenal dirinya sendiri dan lingkungan dimana dia berada. Selain itu siswa diharapkan juga dapat menerima dirinya sendiri dan lingkungannya secara positif, dapat mengambil keputusan tentang berbagai hal, mengarahkan diri sendiri serta mewujudkan bagi dirinya sendiri.
Bimbingan dan Konseling komprehensif di sekolah memberikan pelayanan bantuan kepada seluruh siswa, tidak hanya pada siswa yang bermasalah. Syamsu (2009: 38-39) mengemukakan bahwa:
“Bimbingan dan konseling komprehensif merupakan
proses pemberian bantuan konselor kepada individu
secara berkesinambungan agar mampu memahami potensi
diri dan lingkungannya, menerima diri, mengembangkan
dirinya secara optimal dan menyesuaikan diri secara
positif dan konstruktif terhadap tuntutan norma kehidupan
sehingga mencapai kehidupan yang bermakna, baik
secara personal maupun sosial” Dalam layanan bimbingan dan konseling di sekolah, bantuan pada siswa diberikan secara berkesinambungan dalam semua fase perkembangannya. Hal ini bertujuan untuk agar siswa dapat mengaktualisasikan dirinya secara optimal. Selain itu siswa diharapkan mampu mencapai tugas perkembangannya sebagai remaja serta mewujudkan potensi dirinya secara penuh yang meliputi aspek pribadi- sosial, akademik dan karier.2. Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Pelaksanaan bimbingan dan konseling komprehensif di sekolah terwujud dalam program-program bimbingan dan konseling yang mencakup sejumlah layanan bimbingan dan konseling. Tujuan layanan bimbingan dan konseling tersebut di kemukakan oleh Syamsu (2009: 49). sebagai berikut: “Tujuan Bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu siswa atau peserta didik agar dapat mencapai
tugas-tugas perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-
sosial, belajar (akademik) dan karir” Selain itu tujuan Bimbingan dan Konseling menurut Syahril (1986:46-47) adalah untuk membantu seseorang mengenal diri sendiri dan dan lingkungannya, membantu seseorang untuk dapat mengambil keputusan, membantu seseorang untuk mengarahkan dirinya dan membantu seseorang untuk mewujudkan dirinya sendiri.
Kegiatan Bimbingan dan Konseling akan berjalan secara optimal apabila pengertian, fungsi, serta tujuan yang ingin dicapai berhubungan erat. Siswa diharapkan mampu memahami secara baik tujuan tersebut agar ia mampu mengatasi masalah perkembangan yang dihadapinya.
3. Fungsi Layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah
Layanan bimbingan dan konseling memiliki sejumlah fungsi. Tohirin (2007: 39) mengemukakan fungsi layanan Bimbingan dan Konseling yaitu fungsi pencegahan, fungsi pemahaman, fungsi pengentasan, fungsi pemeliharaan, fungsi penyaluran, fungsi penyesuaian, fungsi pengembangan, fungsi perbaikan serta fungsi advokasi. Menurut Syamsu (2009: 59-61), fungsi-fungsi itu adalah:
a. Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan yang membantu siswa agar memiliki pemahaman terhadap dirinya dan lingkungannya.
b. Fungsi pencegahan, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya agar tidak terjadi pada siswa.
c. Fungsi pengembangan, yaitu fungsi bimbingan yang sifatnya proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan siswa. d.
Fungsi perbaikan, yaitu fungsi bimbingan yang bersifat kuratif, artinya konselor memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami masalah
baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar maupun karir
e. Fungsi penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu siswa untuk memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir yang sesuai dengan bakat dan minat.f.
Fungsi adaptasi, yaitu fungsi membantiu pelaksana pendidikan, kepala sekolah dan staff konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan siswa.
g. Fungsi penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu siswa agar dapat menyesuiaikan diri secara dinamis dan konstruktif terhadap
program pendidikan, peraturan sekolah, serta norma agama.
B. Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling
Menurut Winkel ada tiga ragam layanan bimbingan yaitu: bimbingan karier untuk mempersiapkan diri siswa menghadapi dunia kerja, bimbingan akademik untuk memahami siswa menemukan cara belajar yang tepat, bimbingan pribadi sosial untuk menuntun siswa menghadapi keadaan batinnya sendiri (Winkel, 1997: 139-142).
Sedangkan Sukardi (1988: 16-17) membagi layanan Bimbingan dan Konseling dibagi menjadi empat, yaitu: a.
Layanan Penilaian. Layanan penilaian ini dirancang untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menggunakan data pribadi, data psikologis, dan data sosial yang obyektif dan subyektif mengenai setiap siwa untuk tujuan pemahaman dengan baik serta membantu untuk memahami dirinya.
b.
Layanan Informasi. Dirancang diberikan pada para siswa dengan pengetahuan tentang kesempatan dalam bidang kependidikan, pekerjaan, sosial, pribadi yang luas agar siswa dapat memilih dan mengambil keputusan tentang informasi yang akurat dalam suatu masyarakat yang semakin komplek.
c.
Layanan Konseling. Dirancang untuk memperlancar pemahaman diri dan perkembangan diri melalui hubungan kelompok kecil. Penekanan utama dalam hubungan semacam ini cenderung terjadi pada perkembangan pribadi dan pengambilan keputusan yang didasarkan atas pemahaman diri dan pengetahuan lingkungan.
d.
Layanan Perencanaan, Penempatan, dan Tindak Lanjut.
Dirancang untuk mempertinggi pengembangan siswa dengan membantunya memilih dan memanfaatkan kesempatan yang ada di sekolah dan di luar pasar kerja.
Pelaksanaan program bimbingan dan konseling terkait dengan beberapa komponen dasar layanan yang ditujukan kepada siswa. Layanan-layanan tersebut yaitu:
a. Layanan orientasi
1) Pengertian dan tujuan layanan orientasi Layanan orientasi adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk memperkenalkan siswa baru dan atau seseorang terhadap lingkungan yang baru dimasukinya (Priyatno dan Amti, 1999: 255).
Selain itu layanan orientasi membantu siswa memahami lingkungan (seperti sekolah) yang baru dimasukinya, untuk mempermudah dan
memperlancar berperannya siswa di lingkungan yang baru itu.
Tujuan layanan ini adalah agar siswa cepat/mudah menyesuaikan diri dengan pola kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan kegiatan lain yang mendukung keberhasilan belajar. 2) Materi layanan orientasi Secara umum, materi layanan orientasi, antara lain: kurikulum/mata pelajaran yang ada, lingkungan fisik sekolah, staf pengajar dan tata usaha, hak dan kewajiban siswa, peraturan/tata tertib sekolah, organisasi siswa, fasilitas dan sumber belajar, dan kegiatan penunjang (misalnya pelayanan kesehatan, dan layanan bimbingan dan konseling) (Priyatno dan Amti, 1999: 256-257).
Secara khusus atau dalam bidang bimbingan dan konseling, materi layanan orientasi adalah perkenalan atau pemberian orientasi mengenai, antara lain: kegiatan bimbingan dan konseling sebagi bagian dari keseluruhan kegiatan pendidikan; bidang-bidang bimbingan (pribadi, sosial, belajar, dan karier); jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling; dan bagaimana jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling itu dilaksanakan untuk menunjang keberhasilan dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karier.
3) Penyelenggaraan layanan orientasi Layanan orientasi dapat dilaksanakan dalam bentuk pertemuan umum (para siwa dari banyak kelas), pertemuan klasikal (para siswa di setiap kelas), atau pertemuan kelompok (siswa dalam jumlah terbatas).
Dalam pertemuan klasikal, guru pembimbing mengunjungi/mendatangi setiap kelas (Priyatno dan Amti, 1999: 258- 259).
b. Layanan informasi
1) Pengertian dan tujuan layanan informasi Layanan informasi merupakan salah satu program layanan bimbingan di sekolah yang bertujuan untuk membantu siswa dalam mengenal lingkungannya. Layanan informasi adalah usaha untuk membekali para siswa dengan pengetahuan dan pemahanman tentang lingkungan hidupnya dan tentang proses perkembangan diri (Winkel&Sri Hastuti, 2004: 316). Layanan informasi dapat membantu siswa menerima dan memahami berbagai informasi (seperti informasi pendidikan dan pekerjaan) yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan siswa.
Tujuan dari layanan ini adalah membekali individu dengan pengetahuan tentang data dan fakta di bidang pendidikan sekolah, bidang pekerjaan dan bidang perkembangan pribadi-sosial supaya mereka dengan belajar tentang lingkungan hidupnya lebih mampu mengatur dan merencanakan kehidupannya sendiri (Winkel&Sri Hastuti, 2004: 316).
2) Materi layanan informasi Menurut Winkel&Sri Hastuti (2004: 318)., materi layanan informasi, antara lain: informasi mengenai peraturan sekolah; ekstrakurikuler; kurikulum; jurusan; layanan BK di sekolah; informasi mengenai pendidikan sekolah/akademik, informasi mengenai dunia pekerjaan/karier, dan informasi mengenai kehidupan pribadi-sosial.
3) Pelaksanaan layanan informasi Layanan informasi dapat melalui media papan bimbingan/mading, folder, leaflet, brosur, ceramah, diskusi, karyawisata/kunjungan, buku panduan, serta konfrensi karier berkaitan
dengan semua layanan serta bidang-bidang pribadi, sosial, belajar, serta karier (Priyatno dan Amti, 1999 : 269-271).
c. Layanan penempatan dan penyaluran
1) Pengertian dan tujuan layanan penempatan penyaluran Layanan penempatan dan penyaluran adalah “layanan bimbingan yang memungkinkan siswa memperoleh penempatan dan penyaluran secara tepat (misalnya penempatan/penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program khusus, kegiatan ekstrakurikuler) sesuai dengan potensi, bakat dan minat, serta kondisi pribadinya” Prayitno dan Amti, 1999: 273). Layanan ini dapat membantu siswa memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat (misalnya penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, kegiatan ektrakulikuler) sesuai dengan potensi, bakat, minat erta kondisi pribadinya.
Tujuan dari layanan penempatan dan penyaluran adalah agar peserta didik (dengan seluruh kemampuannya) berkembang secara optimal (Priyatno dan Amti, 1999 : 272). 2) Bentuk-bentuk layanan penempatan dan penyaluran Sesuai dengan pengertiannya, bentuk-bentuk layanan ini, antara lain: penempatan siswa di dalam kelas (pengaturan tempat duduk dan pembagian kelas); penempatan dalam kelompok belajar (termasuk penempatan dalam program pengajaran perbaikan/pengayaan); penyaluran dalam kegiatan ko/ekstrakurikuler; dan penyaluran dalam jurusan atau program studi (Priyatno dan Amti, 1999: 273-278).
d. Layanan pembelajaran
1) Pengertian layanan pembelajaran Layanan pembelajaran adalah layanan yang memungkinkan siswa mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai meteri pelajaran yang sesuai dengan kemampuan dirinya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya 2) Materi layanan pembelajaran
Materi layanan pembelajaran, antara lain: pengenalan siswa yang mengalami masalah belajar; peningkatan motivasi belajar (misalnya memperjelas tujuan belajar, dan melengkapi sumber dan sarana belajar); peningkatan ketrampilan belajar (misalnya: pembuatan catatan dan ringkasan yang baik, serta ketrampilan membaca dan bertanya); dan pengembangan sikap serta kebiasaan belajar yang baik
(misalnya: pengembangan sikap positif terhadap guru dan mata pelajaran, serta pengaturan waktu belajar atau pembuatan jadwal belajar.
e. Layanan bimbingan kelompok
1) Pengertian dan tujuan layanan bimbingan kelompok Layanan bimbingan kelompok adalah layanan yang diberikan dalam suasana kelompok (Prayitno dan Amti, 1999: 309). Layanan bimbingan kelompok melalui dinamika kelompok memberikan berbagai pengalaman, pengetahuan, dan nilai-nilai yang bermanfaat bagi peserta didik. Adapun tujuan layanan ini adalah untuk membantu
peserta didik menyusun rencana dan keputusan yang tepat.
2) Materi layanan bimbingan kelompok Materi/topik layanan bimbingan kelompok dikelompokkan berdasrkan asalnya dan sifatnya. Berdasarkan asalnya, topik bimbingan kelompok dibagi dalam “ topik tugas” dan “topik bebas”. Sedangkan berdasarkan sifatnya, topik/materi bimbingan kelompok dibatasi pada topik umum.Topik tugas adalah topik/materi bimbingan kelompok yang berasal dari guru pembimbing sedangkan topik bebas adalah topik yang berasal dari para peserta/anggota. Oleh karena itu ada istilah kelompok tugas dan kelompok bebas. Kelompok tugas adalah kelompok yang membahas topik tugas. Sedangkan kelompok bebas adalah kelompok yang membahas topik bebas.
Menurut Prayitno&Amti (1999: 314), materi/topik umum bimbingan kelompok bersifat tidak rahasia dan diketahui oleh semua anggota kelompok. Materi/topik bimbingan itu antara lain: pengaturan dan penggunaan waktu secara efektif, pengembangan sikap dan kebiasaan belajar; kemampuan berkomunikasi; pemahaman dan pengendalian emosi; pemahaman dan penerimaan diri (dan orang lain); cara mengatasi konflik dalam hubungan antarpribadi; pengenalan dan pemahaman mengenai kelebihan dan kekurangan diri; motivasi dan tujuan belajar; dan hubungan dengan teman sebaya. 3) Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok Prayitno&Anti mengatakan bahwa jumlah anggota dalam bimbingan kelompok adalah siswa-siswi satu kelas atau satu tingkat kelas yang sama, maksimal 80 orang (1999: 310, 314).
f. Layanan Konseling Individual
1) Pengertian dan tujuan layanan konseling individual Layanan konseling individual adalah hubungan lansung tatap muka antara konselor dan konseli secara pribadi (Prayitno&Amti, 1999:288). layanan konseling individual memungkinkan siswa untuk memperoleh layanan langsung tatap muka (secara perorangan) dengan guru pembimbing dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi yang dialaminya.
2) Materi/topik layanan konseling individual Materi layanan konseling individual mencakup seluruh aspek kehidupan, perkembangan siswa yang berkaitan dengan layanan- layanan yang lain (Prayitno&Amti, 1999:289).
g. Layanan konseling kelompok
1) Pengertian dan tujuan layanan konseling kelompok Layanan konseling kelompok adalah layanan yang memungkinkan siswa memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok, masalah yang dibahas itu adalah masalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok. Sementara itu menurut Winkel (1991: 485), konseling kelompok adalah konseling antara konselor profesional dengan beberapa orang sekaligus yang tergabung dalam suatu kelompok kecil.
Tujuan layanan konseling kelompok antara lain agar siswa dapat memahami dirinya dengan lebih baik; siswa dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara terbuka, saling menghargai dan saling memperhatikan; peserta menjadi lebih mampu memahami perasaan orang lain; dan siswa lebih menyadari dan menghayati makna dari suatu kehidupan bersama (dapat menerima orang lain dan adanya harapan untuk dapat diterima oleh orang lain).
2) Materi/topik layanan konseling kelompok Materi/topik layanan konseling kelompok adalah masalah pribadi yang secara langsung dialami atau lebih tepat lagi merupakan masalah yang sedang diderita oleh peserta yang menyampaikan masalah atau topik itu (Prayitno, 1997: 72). Jadi, seperti dalam konseling perseorangan, setiap anggota kelompok dapat menampilkan masalah yang dirasakannya. Masalah-masalah tersebut dilayani melalui pembahasan yang intensif oleh seluruh anggota kelompok (Prayitno dkk., 1997: 108).
Karena materi layanan adalah masalah perorangan yang muncul/diungkapkan dalam kelompok, maka materi layanan ini tidak dapat ditentukan oleh guru pembimbing. Dengan kata lain, topik/materi dalam konseling kelompok adalah topik bebas, yaitu topik/materi yang berasal dari anggota kelompok. Materi-materi/topik seperti itu meliputi materi dalam bidang (pribadi, sosial, belajar, dan karier).
C. Layanan Bimbingan dan Konseling di SMA El Shadai
Layananan bimbingan dan Konseling merupakan salah satu komponen penting yang dibutuhkan di sekolah. Adapun tujuan layanan bimbingan dan konseling di sekolah ini adalah membantu siswa dalam mengatasi dan memecahkan masalah yang di hadapinya. Guru pembimbing bertanggung jawab atas program bimbingan dan konseling di sekolah yaitu setiap kegiatan serta layanan-layanan yang ada. Program bimbingan dan konseling di SMA El Shadai terdiri dari beberapa layanan yang ada yaitu:
1. Layanan Informasi, yaitu penyajian informasi yang diberikan melalui media papan bimbingan/mading dan folder dengan topik antara lain: mengenal kelebihan dan kekurangan diri; menghadapi orang keras kepala; cara redakan stres, serta ciri orang berpikir positif.