PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM, PADA SISWA MTS NEGERI SALATIGA TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

  

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM,

PADA SISWA MTS NEGERI SALATIGA TAHUN 2017

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

Umi Mahmudah

  

NIM: 11113040

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2017

  

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM,

PADA SISWA MTS NEGERI SALATIGA TAHUN 2017

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

Umi Mahmudah

  

NIM: 11113040

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2017 Dr. Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd. Dosen IAIN Salatiga Persetujuan Pembimbing Lamp : 4 eksemplar Hal : Naskah Skripsi Saudara : Umi Mahmudah

  Kepada: Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga Di Salatiga Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan melakukan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama : Umi Mahmudah NIM : 11113040 Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan / Pendidikan Agama Islam Judul : PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SEJARAH

  KEBUDAYAAN ISLAM, PADA SISWA MTS NEGERI SALATIGA TAHUN 2017

  Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian Wasalamu’alaikum. Wr. Wb.

  Salatiga, 7 Agustus 2017 Pembimbing Dr. Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd.

  NIP. 19710309 200003 1 001

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

Jalan Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716

SKRIPSI

  

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

PADA SISWA KELAS VII, VIII, DAN IX MTS NEGERI SALATIGA

TAHUN 2017

Disusun Oleh:

  

Umi Mahmudah

NIM: 11113040

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal .............................................. dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam.

  Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji: Sekretaris : Penguji I : Penguji II :

  Salatiga, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Suwardi, M.Pd.

  NIP. 19670121 199903 1 002

  

DEKLARASI

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Umi Mahmudah NIM : 11113040 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Skripsi ini boleh diupload di perpustakaan IAIN Salatiga.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, 27 September 2017 Yang menyatakan Umi Mahmudah NIM: 11113040

  

MOTTO

Lelahnya orang yang menuntut ilmu selalu akan membuahkan hasil. Jikalau

kamu merasa jenuh, berhentilah sejenak kemudian berlari untuk mewujudkan

kehidupan yang lebih baik.

  

(Zahra asy-Syauqillah)

PERSEMBAHAN

Segala Puji hanyalah milik Allah SWT. dan panutan terbaik hanyalah kepada

baginda Nabi Muhammad SAW.

  Skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1.

  Bapak dan Ibu tercinta yang senantiasa memberikan kasih sayangnya dengan sepenuh hati. Mensupport do‟a, semangat dan materi, sehingga dalam perjalanan panjang ini, penulis bisa menyelesaikan skripsi.

  2. K. Abdul Nashir Asy‟ari dan Ibu Nyai Siti Aminah yang selalu kuharapkan do‟a-do‟a dan berkah ilmunya.

  3. Kakakku tersayang, Noura Hied Assalam yang selalu kuharapkan kebaikannya dan semoga Allah selalu membaikkanmu dalam segala hal.

  4. Dosen Pembimbing Skripsi, Bp. Dr. Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd. yang dengan ketulusan dan keikhlasannya dalam memberikan bimbingan dan arahan guna terselesaikannya skripsi ini.

  5. Muhamad Sidik Afandi, sebagai calon imam yang terus menyemangati agar skripsi ini segera terselesaikan.

  6. Kajur Jurusan PAI, Ibu Siti Rukhayati, M.Ag.

  7. Sahabat terbaik Aprina Wardani, dan seluruh sahabat-sahabat PAI IAIN Salatiga angkatan masuk 2013 8. Teman-teman seperjuangan di Pondok Putri Masyithoh Tingkir Lor, yang selalu bersama-sama dalam suka duka.

  9. Keluarga besar TAZKIA dan JQH Al-Furqan IAIN Salatiga yang telah menjadi inspirasi terbaik dalam segala hal, yang tidak penulis dapatkan dalam bangku-bangku kuliah. Darinya, penulis belajar keikhlasan, optimisme, loyalitas dan kebersamaan untuk berbagi dengan indah.

  10. IPNU IPPNU PAC Pabelan, yang telah mengenalkanku untuk belajar berorganisasi, dan selalu berjuang untuk kemanfaatan banyak orang.

  11. Semua pembaca yang haus akan ilmu pengetahuan.

  Salatiga, 28 Agustus 2017 Penulis

KATA PENGANTAR

  Puji syukur alhamdulillahi robbil

  „aalamiin, penulis panjatkan kehadirat

  Allah SWT. yang telah memberikan rahmat, taufiq, hidayah serta inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Problematika Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, pada Siswa MTs Negeri Salatiga Tahun 2017.

  Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi

  Agung Muhammad saw. yang senantiasa dirindukan syafaatnya. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak orang. Untuk itu, ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Ag. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

  3. Ibu Hj. Siti Rukhayati,M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

  4. Bapak Dr. Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing skripsi.

  5. Bapak, Ibu dan semua pihak yang telah membantu, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyususan skripsi ini masih banyak kekurangan, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan skripsi ini. Demikian semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi peningkatan kualitas pendidikan.

  Salatiga, 28 Agustus 2017 Penulis

  

ABSTRAK

Mahmudah, Umi. 2017. Problematika Pembelajaran Sejarah Kebudayaan

  Islam, pada Siswa MTs Negeri Salatiga Tahun 2017. Skripsi, Jurusan

  Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dr. Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd.

  Kata Kunci : Pembelajaran SKI, Problematika, Solusi.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui problematika pembelajaran SKI pada siswa MTs Negeri Salatiga. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik, dan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mengatasi problematika pembelajaran SKI.

  Jenis penelitian ini adalah termasuk penelitan lapangan (field research) dan bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini, berupa sumber data primer, meliputi hasil wawancara waka kurikulum madrasah, hasil wawancara guru SKI, dan hasil wawancara siswa; dan sumber sekunder meliputi dokumen RPP guru SKI, profil madrasah dan foto-foto kegiatan pembelajaran. Adapun metode yang digunakan selama penelitian adalah metode wawancara, observasi dan dokumentasi.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran SKI di MTs Negeri Salatiga menggunakan metode ceramah, mendikte, meresum, membuat kata kunci, menghafal, siswa menjelaskan, tanya jawab, latihan soal, penayangan video dan diskusi. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru menggunakan strategi belajar menyesuaikan kondisi siswa. Problematika pembelajaran SKI meliputi: masa beradabtasi dengan sekolah baru (khusus kelas

  VII), menghafalkan materi banyak, terlambat mencatat, mengingat nama daerah, tahun dan tanggal peristiwa sejarah, serta motivasi membaca siswa rendah. Untuk mengatasi problematika tersebut, guru melakukan: variasi metode pembelajaran, merangkumkan materi, membuat kata kunci, mengadakan latihan soal setiap akhir pembelajaran dan memotivasi siswa.

  

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i

HALAMAN BERLOGO ...................................................................................... ii

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ v

HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. vi

HALAMAN MOTTO dan PERSEMBAHAN .................................................. vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

ABSTRAK ............................................................................................................ xi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

  

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1 B. Fokus Penelitian ............................................................................................. 5 C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 5 D. Kegunaan Penelitian ....................................................................................... 6 E. Kajian Penelitian Terdahulu ........................................................................... 7

  F.

  Sistematika Penulisan ..................................................................................... 8

  

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 10

A. Tinjauan Umum Pembelajaran ..................................................................... 10 1. Pembelajaran Belajar ............................................................................. 10 2. Proses Pembelajaran .............................................................................. 10 3. Pendekatan dan Metode Pembelajaran .................................................. 13 4. Strategi Pembelajaran ............................................................................ 26 5. Media Pembelajaran .............................................................................. 30 6. Motivasi Belajar .................................................................................... 31 7. Hubungan Motivasi dan Belajar ............................................................ 32 8. Pembelajaran yang Efektif..................................................................... 35 B. Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam .................................................. 40 1. Pengertian .............................................................................................. 40 2. Tujuan Belajar ....................................................................................... 41 3. Kegunaan Belajar .................................................................................. 42 4. Ruang Lingkup Pembelajaran ............................................................... 44

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 46

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ................................................................... 46 B. Lokasi Penelitian .......................................................................................... 47 C.

  D.

  Prosedur Pengumpulan Data ........................................................................ 50 E. Teknik Analisis Data .................................................................................... 52 F. Pengecekan Keabsahan Data ........................................................................ 54 G.

  Tahap-tahap Penelitian ................................................................................. 55

  

BAB IV PAPARAN DATA DAN ANALISIS .................................................... 57

A. Paparan Data ................................................................................................. 57 1. Profil MTs Negeri Salatiga ..................................................................... 57 2. Temuan Penelitian .................................................................................. 66 B. Analisis Data ................................................................................................ 76

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 90

A. Kesimpulan ................................................................................................... 90 B. Saran ............................................................................................................. 91

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 92

LAMPIRAN .......................................................................................................... 94

RIWAYAT HIDUP PENULIS .......................................................................... 119

  DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Pendekatan Pembelajaran Konvensional dan

  Pembelajaran Aktif ........................................................................ 14

Tabel 2.2 Ruang Lingkup Pembelajaran SKI ............................................... 44Tabel 4.1 Daftar Guru dan Karyawan MTs Negeri Salatiga ........................ 60Tabel 4.2 Data Siswa MTs Negeri Salatiga .................................................. 65

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Contoh Metode Mind Maping ................................................ 23Gambar 2.2 Hubungan Strategi Pembelajaran-Guru-Siswa-Hasil Belajar 27Gambar 3.1 Komponen-komponen Analisis Data: Model Interaktif ......... 54

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Catatan hasil observasi kelas VIII ................................................. 95 Lampiran 2 Catatan hasil observasi kelas IX ..................................................... 97 Lampiran 3 Transkrip wawancara siswa-siswi kelas VII .................................. 99 Lampiran 4 Transkrip wawancara siswa-siswi kelas VIII ............................... 102 Lampiran 5 Transkrip wawancara siswa-siswi kelas IX ................................. 105 Lampiran 6 Transkrip wawancara bersama guru SKI kelas VII dan IX ......... 108 Lampiran 7 Transkrip wawancara bersama guru SKI kelas VIII .................... 110 Lampiran 8 Transkrip wawancara bersama waka kurikulum .......................... 111 Lampiran 9 Foto kegiatan pembelajaran SKI kelas VIII ................................. 112 Lampiran 10 Foto kegiatan pembelajaran SKI kelas IX .................................... 113 Lampiran 11 Surat ijin penelitian....................................................................... 114 Lampiran 12 Surat keterangan penelitian .......................................................... 115 Lampiran 13 Nota Pembimbing ......................................................................... 116 Lampiran 14 Lembar konsultasi ........................................................................ 117 Lampiran 15 Struktur organisasi MTs Negeri Salatiga ..................................... 118

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu langkah untuk mengenalkan peserta

  didik pada segudang pengetahuan, karena ilmu pengetahuan tidak akan didapatkan oleh peserta didik tanpa belajar. Pembelajaran dapat dilakukan di mana saja, dengan bimbingan seorang pendidik. Sejak kecil, seorang anak telah mendapatkan pendidikan dari orang tuanya hingga tumbuh menjadi anak yang sesuai harapan. Seiring berjalannya waktu, anak tumbuh besar dan orang tua mengharapkan anak untuk memperoleh pengetahuan yang lebih luas. Banyak orang tua menyadari bahwa ilmu yang dimilikinya terbatas, maka mereka memutuskan untuk menitipkan putra putri mereka ke lembaga pendidikan yang terpercaya.

  Sudah hal yang pasti bahwa kualitas pendidikan pada suatu negara menentukan kualitas SDM masyarakatnya. Semakin baik kualitas pendidikan, maka kualitas SDMnya akan semakin baik. Begitu pula sebaliknya, rendahnya kualitas pendidikan, menandakan negara tersebut SDMnya rendah.

  Melalui sekolah anak akan belajar berbagai ilmu pengetahuan, baik pengetahuan umum maupun pengetahuan agama. Pengetahuan umum tersebut meliputi pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Penjaskes, dan masih banyak lagi. Sementara itu, untuk pengetahuan agama, pada sekolah yang umum akan diajarkan pelajaran PAI atau Qur‟an Hadits dan Sejarah Kebudayaan Islam). Namun pada sekolah yang berlatar belakang agama seperti MI, MTs dan MA maka mata pelajaran tersebut dipecah menjadi pelajaran tersendiri. Pengetahuan agama maupun umum, kesemuanya akan menjadi bekal bagi putra-putri bangsa untuk mempersiapkan kehidupan mereka di masa depan agar menjadi generasi yang lebih baik.

  Sholichun (2014:1) berpendapat bahwa peranan pendidikan agama Islam sangat besar bagi penyiapan SDM yang berkualitas. Pendidikan agama merupakan petunjuk arah, pembentuk etika dan penuntun bagaimana agar kita dapat beribadah dengan baik dan benar. Hal ini menunjukkan bahwa madrasah kiranya cukup menjadi referensi bagi para orang tua dalam mencarikan lembaga pendidikan bagi putra-putri mereka.

  Lingkungan madrasah yang kental dengan suasana religiusnya sangat memberi pengaruh bagi masyarakat yang ada di dalamnya. Secara tidak langsung, dengan pembiasaan yang telah ditetapkan madrasah dapat menjadi rutinitas yang baik untuk menambah nilai spiritualitas dalam diri mereka.

  Hasil survey yang peneliti lakukan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Salatiga, lingkungan madrasah mencerminkan identitas mereka dengan suasana religius. Selain dengan busana muslim muslimah yang dikenakan oleh seluruh warga madrasah, madrasah ini memiliki pembiasaan-pembiasaan yang sarat dengan nilai-nilai moral, pendidikan Islam dan kedisiplinan. Nilai- nilai tersebut dapat dijelaskan seperti berikut:

  Nilai moral, ditunjukkan dengan aktivitas bapak dan ibu guru

  menyambut kehadiran siswa-siswi mereka dengan berjabat tangan saat memasuki pintu madrasah di waktu pagi.

  Nilai pendidikan islam, (1) pada jam 7, setelah bel berbunyi, Bapak

  Ibu guru dan seluruh siswa melaksanakan shalat Dhuha berjamaah dan dilanjut pelantunan Asma‟ul Husna sampai setengah delapan; (2) Melaksanakan tadarus bersama sebelum pembelajaran dimulai. Untuk kelas

  VII dan VIII tad arus Juz „Amma. Sedangkan untuk kelas IX dengan membaca Surah Yaasin; (3)

  Infaq seikhlasnya pada hari Jum‟at; (4) Sebagai syarat kenaikan kelas, untuk kelas tujuh wajib menyelesaikan hafalan surat- surat pendek yang berjumlah 16 surat (dari an-Nas sampai al-

  „Adiyat). Untuk kelas VIII wajib menyelesaikan hafalan sepuluh surat, yaitu dari al-Zalzalah sampai al-Balad.

  Nilai kedisiplinan, bagi siswa yang terlambat, harus meminta izin

  terlebih dahulu ke guru piket, dan akan mendapatkan poin dari keterlambatannya.

  Beberapa hal positif di atas adalah yang memberikan motivasi kepada penulis untuk melakukan penelitian di Madrasah Tsanawiyah Negeri Salatiga.

  Selain memiliki pembiasaan-pembiasaan yang bagus, ternyata MTs N Salatiga ini memang masih memiliki kendala pembelajaran dalam bidang ilmu agama, khususnya yang masih dianggap sulit oleh siswa adalah pada mata pelajaran Bahasa Arab dan Sejarah Kebudayaan Islam (Berdasarkan hasil informasi guru SKI MTs N Salatiga). Melihat fokus studi penulis pada bidang PAI, maka peneliti memilih SKI sebagai objek penelitian. Di samping karena SKI memang mata pelajaran yang dimuat dalam mata pelajaran rumpun PAI, peneliti juga tidak memiliki hak untuk melakukan penelitian pembelajaran Bahasa Arab karena bukan bidangnya peneliti.

  Adapun alasan peneliti memilih pembelajaran SKI di MTs N Salatiga sebagai objek penelitian adalah karena beberapa hal seperti yang disampaikan oleh guru SKI MTs N Salatiga: pertama, materi SKI yang banyak, membuat siswa kesulitan belajar. Kedua, waktu belajar yang sedikit membuat guru belum maksimal menyampaikan materi. Ketiga, penjelasan guru yang cepat membuat siswa kesulitan memahami materi. Keempat, motivasi belajar siswa rendah. Kelima, siswa kesulitan menghafal nama-nama asing, tempat, serta tahun dan tanggal terjadinya suatu peristiwa.

  Berdasarkan hal-hal tersebut, seperti yang telah dipaparkan peneliti, dalam menyusun skripsi ini peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs N Salatiga. Apa upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi problematika pembelajaran tersebut, serta agar ditemukan cara pembelajaran SKI yang baik, yang mudah dipahami dan lebih diminati siswa sehingga hasil belajar siswa bisa lebih baik dari yang sebelumnya. Oleh karena itu, skripsi ini diberi judul dengan

  

“PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN

  ISLAM, PADA SISWA MTS NEGERI SALATIGA TAHUN 2017”.

B. Fokus Penelitian

  Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, yang mengkaji pokok permasalahan tentang problematika pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada siswa MTs N Salatiga, maka penulis merumuskan permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut: a.

  Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada siswa kelas VII, VIII dan IX MTs N Salatiga? b.

  Apa saja problematika pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada siswa kelas VII, VIII dan IX MTs N Salatiga? c.

  Apa upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi problematika pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada siswa kelas VII, VIII dan

  IX MTs N Salatiga? C.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah: 1.

  Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada siswa kelas VII, VIII dan IX MTs N Salatiga.

2. Untuk mengungkapkan problematika pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada siswa kelas VII, VIII dan IX MTs N Salatiga.

  3. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan guru SKI dalam mengatasi problematika pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada siswa kelas VII, VIII dan IX MTs N Salatiga.

D. Kegunaan Penelitian

  Melalui penelitian ini penulis berharap dapat memberikan kontribusi keilmuan baik secara teoritis maupun secara praktis.

  1. Secara teoritis: a.

  Hasil penelitian yang diperoleh dapat menjadi bahan rujukan ilmiah dalam penelitian lanjutan pada kasus yang hampir sama dan untuk dikembangkan secara mendetail.

  b.

  Menjadi tulisan yang berguna untuk meningkatkan hasil belajar siswa agar nilainya semakin baik dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

  c.

  Memberikan kontribusi secara teoritis dan metodologis dalam bidang pengkajian dan pengembangan pelaksanaan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

  2. Secara praktis: a.

  Bagi madrasah yang diteliti, hasil penelitian ini merupakan potret diri yang bisa dijadikan refleksi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, khususnya bagi guru dan siswa-siswi MTs N Salatiga.

  b.

  Bagi peneliti, penelitian ini merupakan pengalaman berharga untuk memperluas pemikiran dan wawasan, serta akan menjadi bekal penulis ketika nanti memasuki dunia pendidikan sebagai pendidik. c.

  Dapat menjadi sumbangan pemikiran untuk mengoptimalkan metodologi pembelajaran bagi pendidik mata pelajaran SKI, khususnya di MTs N Salatiga.

E. Kajian Penelitian Terdahulu

  Setelah melakukan penelusuran kepustakaan, penulis menemukan beberapa penelitian yang terkait dengan problematika pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di sekolah, diantaranya:

  Penelitian A. Tabi‟in, mahasiswa Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo Semarang tahun 2010 dengan judul “Problematika Metode Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs Nurul Huda Banyuputih Batang”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa problematika pembelajaran SKI disebabkan oleh metode pembelajaran yang kurang bervariasi, media pembelajaran yang kurang mendukung, serta dipengaruhi oleh lingkungan

  (Tabi‟in, 2010: IV). Penelitian Ni‟matul Fauziah, mahasiswi Pendidikan Agama Islam

  UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2013 dengan judul “Faktor Penyebab Kejenuhan Belajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) pada Siswa Kelas XI Jurusan Keagamaan di MAN Tempel Sleman”. Hasil penelitiannya memberikan informasi bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan siswa mengalami kejenuhan belajar mata pelajaran SKI, di antara faktor internalnya ialah minat belajar rendah yang disebabkan oleh suasana pembelajaran kurang menyenangkan, kelelahan merangkum materi yang terlalu banyak, kelelahan begadang, serta kelelahan rohani yang ditandai dengan kebosanan terhadap metode yang dipakai guru. Faktor eksternalnya ialah, sedikitnya referensi yang dipakai dalam pembelajaran, karena hanya menggunakan satu buku paket dalam pembelajaran, tugas guru yang kurang variatif dan motivasi dari guru yang rendah sehingga menyebabkan kejenuhan siswa (Fauziah, 2013: X).

  Penelitian Muhammad Syaifuddin, mahasiswa PAI UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, tahun 2015 de ngan judul “Problematika Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Menurut Kurikulum 2013 di Kelas X MAN Salatiga”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa problematika pembelajaran SKI pada siswa kelas X MAN Salatiga pada tahun 2015 ialah, waktu pembelajaran di akhir jam menyebabkan siswa kurang semangat dalam belajar, kurangnya keaktifan siswa ketika diajak untuk berdiskusi, dan guru kurang fokus karena terbebani dengan mata pelajaran lain yang dibebankan kepadanya (Syaifuddin, 2015: XVIII).

F. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan ini berisi mata rantai penulisan laporan penelitian secara umum, yang penulis susun secara sistematis agar mudah dipahami pembaca. Adapun mata rantai tesebut adalah sebagai berikut:

  BAB I, PENDAHULUAN, memaparkan tentang latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kajian penelitian terdahulu, dan sistematika penulisan.

  BAB II, LANDASAN TEORI, memaparkan tentang konsep umum pembelajaran, pembelajaran efektif, strategi pembelajaran, media pembelajaran, pendekatan dan metode pembelajaran, motivasi belajar, hubungan motivasi dan belajar, dan mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam.

  BAB III, METODE PENELITIAN, berisi tentang pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, instrumen penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, pengecekan keabsahan data dan tahap-tahap penelitian.

  BAB IV, PAPARAN DATA DAN ANALISIS, meliputi paparan data dan analisis data. BAB V, PENUTUP, berisi kesimpulan dan saran.

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pembelajaran 1. Pengertian Belajar Belajar secara umum dapat diartikan dengan tahapan perubahan

  seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan poses kognitif (Syah, 1995: 91).

  Sementara itu, Suyono dan Hariyanto (2014: 9) mendefinisikan belajar dengan suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan mengokohkan kepribadian.

  Melihat definisi yang diungkapkan para pakar di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu aktivitas dan interaksi yang melibatkan proses kognitif untuk mengubah tingkah laku individu dan meningkatkan segala aspek keribadiannya.

2. Proses Pembelajaran

  Istilah lain yang ada kaitannya dengan kegiatan belajar-mengajar adalah kata pembelajaran. Pembelajaran merupakan interaksi antara guru dan murid untuk membicarakan topik tertentu dalam kegiatan belajar dengan bimbingan guru atau pendidik. Pembelajaran adalah segala upaya didik (Sutikno, 2014: 12). Disamping itu, pembelajaran lebih menekankan pada cara-cara untuk mencapai tujuan yang berkaitan dengan bagaimana cara mengorganisasikan isi pembelajaran, meyampaikan isi pembelajaran, dan mengelola pembelajaran. Adapun ciri-ciri pembelajaran seperti yang diungkapkan Sutikno (2014: 14-15) adalah sebagai berikut: a.

  Memiliki tujuan, yaitu untuk membentuk peserta didik dalam suatu perkembangan tertentu; b.

  Terdapat mekanisme, langkah-langkah, metode dan teknik yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan; c.

  Fokus materi jelas, terarah dan terencana dengan baik; d.

  Adanya aktivitas peserta didik merupakan syarat mulak bagi berlangsungnya egiatan pembelajaran; e.

  Tindakan guru yang cermat dan tepat; f. Terdapat pola aturan yangditaati guru dan peserta didik dalam proporsi masing-masing; g.

  Limit waktu untuk mencapai tujuan pembelajaran;Adanya evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil atau produk.

  Selain mengetahui ciri-ciri pembelajaran, dalam melaksanakan proses pembelajaran juga harus memenuhi prinsip-prinsipnya. Sutikno, (2014: 15-16) menjelaskan bahwa ada beberapa prinsip pembelajaran yang harus diperhatikan: a.

  Pembelajaran berfokus pada peserta didik, artinya peserta didik menjadi subjek pembelajaran, dengan memperhatikan kecepatan belajar peserta didik yang berbeda-beda.

  b.

  Menyenangkan, artinya guru harus berupaya untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi peserta didik, agar peserta didik “betah” dan asyik dalam mengikuti pembelajaran.

  c.

  Interaktif, maksudnya adalah adanya hubungan timbal balik antara guru dengan peserta didik, dan antar peserta didik.

  d.

  Prinsip motivasi, yaitu dengan adanya motivasi dapat mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar.

  e.

  Mengembangkan kreativitas dan kemandirian peserta didik.

  f.

  Pembelajaran terpadu, yaitu pengelolaan pembelajaran dilakukan secara integratif. Semua tujuan pembelajaran berupa kemampuan dasar yang ingin dicapai bermuara pada satu tujuan akhir, yaitu mencapai kemampuan dasar lulusan.

  g.

  Memberikan penguatan dan umpan balik. Dalam situasi tertentu, guru memberikan pujian atau memperbaiki respon peserta didik.

  Namun guru tetap menjaga suasana agar peserta didik berani untuk berpendapat.

  h.

  Prinsip perbedaan individual, artinya setiap perbedaan yang ada pada peserta didik (baik watak, intelegensi, latar belakang keluarga, ekonomi, sosial dan lain-lain) dapat diperhitungkan oleh guru. Guru memberikan pengayaan kepada peserta didik yang berkemampuan lebih dan remedial bagi peserta didik yang berkemampuan kuang atau mengalami kesulitan belajar. i.

  Prinsip pemecahan masalah, yaitu dalam belajar peserta didik perlu dihadapkan pada situasi-situasi bermasalah dan guru membimbing peserta didik untuk memecahkannya. j.

  Memanfaatkan aneka sumber belajar. Guru menggunakan berbagai sumber belajar yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan. k.

  Memberi keteladanan. Guru memberikan keteladanan dalam bersikap, bertindak, dan bertutur kata baik di dalam maupun di luar kelas. l.

  Mengembangkan kecakapan hidup. Hal ini ditandai dengan tumbuhnya kompetensi peserta didik.

3. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

  Pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya (Hosnan, 2014: 206). Pendidikan diselenggarakan berdasarkan rencana yang mengacu pada kurikulum yang sedang diterapkan (Hosnan, 2014: 207).

  Hosnan (2014: 213-214) berpendapat bahwa terdapat dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan pembelajaran konvensional dan pendekatan pembelajaran aktif (active learning).

  Pembelajaran aktif merupakan proses pembelajaran di mana peserta didik (subjek didik) terlibat secara intelektual dan emosional, sehingga ia betul-betul berperan dan berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan belajar. Active learning adalah suatu pendekatan dalam kegiatan belajar dengan menggunakan seluruh potensi yang dimiliki peserta didik secara optimal, dengan tujuan agar siswa mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik kepribadiannya (Hosnan, 2014: 208).

  Berbeda dengan active learning, pendekatan pembelajaran konvensional lebih menekankan pada keaktifan pendidik dalam menyampaikan materi. Adapun perbedaan dari kedua pendekatan pembelajaran tersebut, menurut Hosnan (2014: 213-214) adalah sebagai berikut:

  Tabel 2.1

  NO. Pembelajaran Konvensional Pembelajaran Aktif 1. Berpusat pada guru. Berpusat pada siswa.

  2. Penekanan pada menerima Penekanan pada kegiatan pengetahuan. menemukan.

  3. Kurang menyenangkan Sangat menyenangkan.

  4. Kurang memberdayakan semua Memberdayakan semua indera dan potensi anak didik. indera dan potensi siswa.

  5. Menggunakan metode yang Menggunakan banyak monoton, kurang banyak media metode. yang digunakan.

  6. Tidak perlu disesuaikan dengan Disesuaikan dengan pengetahuan yang sudah ada. pengetahuan yang sudah ada.

  Perbedaan di atas dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan guru dalam memilih pendekatan pembelajaran yang baik untuk diterapkan di dalam kelas.

  Selain menggunakan pendekatan pembelajaran, pemilihan metode pembelajaran juga penting untuk diperhatikan. Beberapa metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut: a.

  Metode Ceramah Ceramah merupakan salah satu metode pembelajaran yang menggunakan cara penuturan atau penerangan lisan. Ceramah dikelompokkan sebagai metode megajar bercorak tradisional. Dalam hal ini, ada sekelompok orang yang menganggap metode ceramah tidak efisien digunakan, akan tetapi ada juga kelompok yang mengatakan bahwa dalam situasi dan kondisi tertentu ceramah adalah metode yang paling baik digunakan (Hamdayama, 2014: 167- 168).

  Hamdayana (2014: 168) menyebutkan bahwa metode

  1) Guru akan mengajarkan topik baru. Pada saat kegiatan pendahuluan, guru dapat mengantarkan gambaran umum materi baru tersebut dengan berceramah.

  2) Belum adanya sumber belajar pada siswa. Dengan begitu siswa dituntut kreativitasnya untuk membuat catatan-catatan atas apa yang disampaikan guru.

  3) Guru menghadapi jumlah peserta didik yang cukup banyak, sehingga guru tidak mungkin memperhatikan siswa secara individual.

  4) Guru ingin membangkitkan semangat belajar peserta didik. 5) Proses belajar membutuhkan penjelasan secara lisan.

  Kelebihan dan kekurangan metode ceramah menurut Hamdayana (2014: 169) adalah:

  Kelebihan:

  1) Guru mudah menguasai kelas karena dapat bertatap muka secara langsung dengan peserta didik ketika penyampaian materi.

  2) Metode dianggap sebagai yang ekonomis waktu dan biaya, karena guru dapat menentukan sistem yang akan digunakan.

  3) Mudah dilaksanakan. 4) Dapat diikuti oleh peserta didik berjumlah besar. 5) Guru dapat menyampaikan materi berjumlah besar.

  Kekurangan:

  1) Kegiatan pembelajaran menjadi verbalisme (hanya berwujud kata-kata).

  2) Menguntungkan peserta didik yang memiliki gaya belajar auditori, tetapi peserta didik dengan gaya belajar visual akan merasa dirugikan.

  3) Akan membosankan jika dilakukan dalam waktu yang lama. 4)

  Guru sukar mengontrol sejauh mana perolehan siswa terhadap materi yang diajarkan.

  5) Menjadikan anak didik menjadi pasif.

  Metode ceramah sepertinya mudah dilaksanakan, akan tetapi tidak semua guru dapat berceramah dengan tidak membosankan.

  Hamdayana (2014: 170) menuliskan beberapa tips agar ceramah dapat memberikan hasil yang optimal: 1) Guru perlu membatasi waktu ceramah. 2) Menyusun rencana ceramah. 3)

  Guru menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk diajukan kepada peserta didik, baik pada saat jeda ceramah atau di akhir pembelajaran sebagai evaluasi terhadap tingkat pemahaman pesta didik.

  4) Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti khalayak umum. b.

  Index Card Match

  Index Card Match merupakan sebuah metode pembelajaran

  yang cukup menyenangkan untuk ketika digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya, karena di sini siswa telah memiliki bekal pengetahuan ketika masuk kelas (Hosnan, 2014: 225).

  Adapun langkah-langkah penggunaan metode ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1)

  Guru membuat potongan kertas sebanyak jumlah siswa yang ada di kelas.

  2) Setiap potongan kertas, dibagi menjadi dua bagian yang sama besar.

  3) Separuh kertas yang telah selesai dibagi, ditulisi pertanyaan tentang materi, separuhnya lagi ditulisi jawaban materi.

  4) Setelah pertanyaan dan jawaban selesai ditulis, semua kartu dikocok hingga tercampur semua soal dan jawaban.

  5) Setiap siswa diberi satu kertas, dan mereka diberitahu bahwa kertas mereka memiliki pasangannya.

  6) Siswa diminta untuk mencari pasangannya. Jika sudah menemukan, guru meminta siswa untuk membacakannya secara berpasangan. c.

  Mind Maping

  Mind Maping adalah adalah cara teratur yang digunakan

  untuk melaksanakan suatu proses pembelajaran yang memfungsikan belahan otak kanan dan otak kiri agar dapat tercapai tujuan pembelajaran (Yusani, 2012: 52). Mind map adalah alat paling hebat yang membantu otak berpikir secara teratur (Buzan, 2006: 4). Anak didik akan menggunakan otak kanannya sebagai kreativitasnya dan menggunakan otak kirinya sebagai pusat berpikir. Oleh karena itu, keseimbangan otak kanan dan kiri menjadi baik. Pernyataan ini didukung oleh pendapat Yusani dalam skripsinya (2012: 55) sebagai berikut:

  Metode mind map, sebagai salah satu metode pembelajaran, lebih banyak menekankan pada kreativitas anak didik. Dalam metode ini, anak didik dituntut untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran dan mencurahkan kemampuan otak kanan dan otak kirinya. Jadi, pelaksanaan metode mind map yang sempurna akan berpengaruh pada prestasi belajar anak didik, semakin baik pelaksanaan metode ini, maka semakin baik pula prestasi yang dihasilkan.

  Metode ini telah berhasil membuat prestasi belajar peserta didik kelas IV meningk at di MI Ma‟arif Sidomulyo kecamatan

  Salaman kabupaten Magelang. Sebagai upaya guru, metode ini dapat dicoba diterapkan dalam pembelajaran SKI di MTs N Salatiga untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik yang ada di sana.

  Buzan (2006: 10) menyatakan bahwa metode Mind Map dapat membantu individu: 1) menjadi lebih kreatif, 2) menghemat waktu, 3) memecahkan masalah, 4) berkonsentrasi, 5) mengatur dan menjernihkan pikiran, 6) lulus ujian dengan nilai-nilai baik, 7) mengingat dengan lebih baik, 8) belajar lebih cepat dan efisien, 9) belajar dengan lebih mudah, 10) melihat “gambaran keseluruhan”, 11) membuat rencana, 12) berkomunikasi, 13) bisa tetap bertahan hidup!, 14) menyelamatkan pohon!

  Selain beberapa manfaat tersebut, Mind Map juga dapat membantu peserta didik belajar, mengatur dan menyimpan sebanyak mungkin informasi yang diinginkan, menggolongkan informasi tersebut, serta mengaksesnya seketika saat dibutuhkan.

  Untuk itu akan dijelaskan dibawah ini beberapa hal yang dibutuhkan untuk membuat Mind Map: 1)

  Kertas kosong tanpa garis Kertas tak bergaris lebih memberikan keleluasaan pembuat Mind Map dan membantunya untuk berimajinasi bebas tanpa batas. 2)

  Pena dan pensil warna Untuk menuliskan informasi-informasi penting dalam pembuatan Mind Map, pena dan pensil warna adalah alat yang tepat, karena dengan varian warna akan membuat Mind Map terlihat lebih hidup.

  3) Otak

  Otak merupakan hal urgent dalam pembuatan Mind Map, karena ia merupakan alat berpikir manusia.

  4) Imajinasi

  Agar Mind Map terlihat menarik dan tidak monoton, maka dibutuhkan imajinasi yang bagus dari pembuatnya.

  Kreativitaspun tidak kalah pentingnya.

  Setelah mengatahui alat-alatnya, maka langkah-langkah pembuatan Mind Map seperti yang dikemukakan Buzan (2006: 21- 23) adalah sebagai berikut: 1)

  Memulai dari bagian tengah kertas kosong yang diletakkan dalam posisi memanjang. Demikian ini akan memberikan keleluasaan bagi cara kerja otak untuk mengekspresikan diri lebih bebas dan alami.

  2) Menggunakan sebuah gambar untuk gagasan sentral. Gambar yang diletakkan di bagian tengah akan membantu memusatkan pikiran.

  3) Menggunakan warna pada seluruh Mind Map. Hal ini akan membuat Mind Map menjadi tampak lebih cerah dan hidup, serta menyenangkan untuk otak.

  4) Menghubungkan cabang-cabang utama ke gambar sentral, dan menghubungkan cabang-cabang tingkat kedua dan ketiga pada tingkat pertama dan kedua. Demikian seterusnya.

Dokumen yang terkait

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 26

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 14

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 16

PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI MTS AL HADI GIRIKUSUMO MRANGGEN DEMAK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

0 0 124

PEMBELAJARAN AL-QURAN PADA SISWA TUNARUNGU DI SMPLB NEGERI SALATIGA TAHUN PEMBELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 115

PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR PAI (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 2 SALATIGA) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata I (S.Pd.) Dalam Ilmu Tarbiyah

0 3 119

KONSEP IKHLAS DALAM KITAB MINHAJUL ABIDIN DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN IBADAH SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 100

IMPLEMENTASI SIKAP SOSIAL DAN SPIRITUAL PADA JAMAAH MAJELIS DOA MAWAR ALLAH DI IAIN SALATIGA TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

0 0 168

MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK TUNA LARAS DI SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 158

PERAN ORANG TUA MUALLAF DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK DI DESA BARUKAN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

1 1 135