Pengaruh Metode Ceramah dan Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Siswi Tentang Dismenorea di SMA Swasta Raksana Medan Tahun 2016

108

Lampiran 1.
LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN

Saya bernama Ice Mayanti Silviana Sidabutar adalah mahasiswa S2 Program
Studi Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara, Untuk memenuhi salah satu syarat S2 Ilmu Kesehatan
Masyarakat yang sedang saya jalani, saya melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh

Metode

Ceramah

Dan

Metode

Diskusi


Terhadap

Peningkatan

Pengetahuan Dan Sikap Siswi Tentang Dismenorea Di SMA Swasta Raksana
Medan”.
Tujuan penelitian saya adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan
metode ceramah dan metode diskusi. Kemudian saya juga ingin mengetahui
peningkatan pengetahuan dan sikap siswi tentang dismenorea dengan mengajukan
beberapa pertanyaan dan pernyataan yang berhubungan dengan dismenorea.
Untuk itu dibutuhkan kerjasama yang baik antara peneliti dan siswi remaja.
Identitas siswi remaja dan semua informasi yang diberikan akan dirahasiakan dan
hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini.
Apabila siswi remaja bersedia dan menyetujui untuk menjadi responden
dalam penelitian ini, agar kiranya menandatangani formulir sebagai tanda
persetujuan. Atas kerjasama yang baik dari semua pihak saya ucapkan terima kasih.

108
Universitas Sumatera Utara


109

Lampiran 2.
PERNYATAAN PERSETUJUAN
MENJADI RESPONDEN PENELITIAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama

:

Kelas

:

Alamat

:

Setelah mendapatkan penjelasan tentang penelitian ini maka saya menyatakan
bersedia berpartisipasi menjadi subjek dalam penelitian yang akan dilakukan oleh

saudara Ice Mayanti Silviana Sidabutar mengenai “Pengaruh Metode Ceramah dan
Metode Diskusi terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Siswi tentang
Dismenorea di SMU Swasta Raksana Medan”.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa penelitian ini sangat bermanfaat untuk
kepentingan ilmiah dan upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap siswi
tentang dismenorea. Identitas responden digunakan hanya untuk keperluan penelitian
dan akan dijaga kerahasiaannya.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sukarela tanpa ada paksaan dari pihak
manapun agar dapat dipergunakan sesuai keperluan.

Responden,

(..................................)

109
Universitas Sumatera Utara

110

Lampiran 3.

MATERI PENYULUHAN TENTANG
DISMENOREA (NYERI HAID)
A. Menstruasi
Seorang wanita pasti mengalami menstruasi. Keluarnya cairan seperti darah
pada daerah khusus (vagina) akibat pembusukan indung telur yang tidak dibuahi oleh
sel sperma pria. Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang
disertai dengan pendarahan dan terjadi setiap bulannya kecuali pada saat kehamilan.
Darah menstruasi terutama merupakan darah arteri dengan hanya 25% darah berasala
dari vena. Darah ini mengandung sisa jaringan, prostaglandin, dan fibrinolisin dalam
jumlah yang relatif besar dari jaringan endometrium. Lama menstruasi biasanya
terjadi 3-7 hari, tetapi pada wanita normal pengeluaran darah dapat terjadi 1 hari atau
selama 8 hari. Jumlah darah yang keluar secara normal berkisar 30-40 ml/hari.
Jumlah darah yang keluar dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk ketebalan
endometrium, pengobatan, penyakit yang memengaruhi mekanisme pembekuan
(Manuaba, 2008).
Menstruasi pertama kali (menarche) biasanya terjadi pada usia 8-9 tahun
tergantung pada faktor-faktor yang memengaruhi kedewasaan dan perkembangan
hormon dari wanita itu sendiri dan berlangsung hingga menopause (biasanya terjadi
sekitar usia 45-55 tahun). Proses ini berlangsung secara periodik, yaitu sebulan sekali.
Biasanya sebelum mengalami menstruasi seorang wanita akan mengalami gejalagejala sebagai berikut: a) suhu badan basal meningkat, b) payudara membengkak, c)

kejang perut, d) pinggang sakit sampai menjalar ke bagian belakang, e) pusing dan f)
emosi yang labil. Menstruasi pada umumnya berlangsung setiap 28 hari selama ±7
hari. Lama perdarahannya sekitas 3-5 hari dengan jumlah darah yang hilang sekitar
30-40cc. Puncak pendarahannya hari ke-2 atau 3 hal ini dapat dilihat dari jumlah
pemakaian pembalut sekitar 2-3 buah. Diikuti fase proliferasi sekitar 6-8 hari
(Manuaba dkk, 2006). Adapun fase-fase menstruasi adalah sebagai berikut:
e) Fase menstruasi
Suatu fase yang terjadi jika ovum yang telah dilepaskan tidak dibuahi yang
akibatnya korpus luteum berinvolusi sehingga estrogen dan progesteron akan
menurun drastis. Endometrium dilepaskan dari dinding uterus disertai perdarahan.
Hal ini mengakibatkan dilepaskannya vasokonstriktor prostaglandin sebagai mediator
inflamasi. Kemudian jaringan dekuamasi, darah di dalam kavum uteri, ditambah efek

110
Universitas Sumatera Utara

111

kontraksi sehingga semuanya akan merangsang kontraksi uterus yang menyebabkan
dikeluarkannya semua isi uterus. Fase ini belangsung 3-5 hari.

f) Fase regenerasi (pasca menstruasi)
Luka endometrium yang terjadi akibat pelepasan sebagian besar berangsurangsur sembuh dan ditutup kembali oleh selaput lendir baru yang tumbuh dari sel-sel
epitel endometrium, fase ini berlangsung kurang lebih 4 hari.
g) Fase ploriferasi
Pada fase ini terjadi sebelum ovulasi dan bertujuan untuk mempertebal
endometrium. Pengaruh estrogen yang disekresi oleh ovarium, mengakibatkan sel-sel
stroma dan sel-sel epitel berproliferasi dengan capat sehingga sel stroma bertambah
banyak dan akan ditemui banyak pembuluh darah di dalamnya,
kelenjar juga bertambah banyak. Fase ini berlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke14 dari siklus menstruasi.
Pada beberapa keadaan, ovulasi tidak terjadi selama siklus menstruasi (siklus
anovulatorik) yang sering terjadi pada 12-18 bulan pertama setelah menarche dan
juga sebelum awitan menopause. Bila tidak terjadi ovulasi, tidak terbentuk korpus
luteum dan efek progesteron pada endometrium tidak terjadi. Namun, estrogen terus
menyebabkan pertumbuhan endometrium proliferatif tersebut menjadi cukup tebal
untuk terjadinya perdarahan bervariasi, tetapi biasanya terjadi kurang dari 28 hari dari
periode menstruasi terakhir. Jumlah darah yang keluar juga bervariasi dan berkisar
dari sedikit sampai relatif banyak (Manuaba,2008).
B. Nyeri haid (Dismenorea)
1. Pengertian
Dismenorea adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi

selama menstruasi. Nyeri haid (algomenore) berarti haid yang sukar atau diartikan
sebagai nyeri pada saat menstruasi seperti kejang/ kolik dan biasanya pertama
dirasakan ketika mulai perdarahan dan terus berlangsung hingga 32-48 jam. Nyeri
haid dapat dikatakan sebagai nyeri yang terjadi akibat kontraksi disritmik
miometrium yang menampilkan satu atau lebih gejala, mulai dari nyeri ringan sampai
berat pada perut bagian bawah, bokong, dan nyeri sposmadik pada sisi medial paha.
Pada keadaan yang berat disertai gejala dan tanda, mulai dari mual, muntah, diare,
pusing, nyeri kepala sampai pingsan (Simanjuntak, 2008).
Nyeri haid adalah gangguan fisik yang berupa nyeri atau kram perut.
Gangguan ini biasanya terjadi pada 24 jam sebelum terjadinya perdarahan menstruasi
dan terasa selama 24-36 jam (Andira, 2010).

111
Universitas Sumatera Utara

112

2. Gejala dismenore
Gejala-gejala fisik nyeri haid adalah sakit perut, sakit kepala, mual, payudara
bengkak, nyeri otot, dan punggung.serta pembengkakan di tungkai kaki. Sementara

itu, gejala psikologinya seperti cepat tersinggung, mudah marah, depresi, tiba-tiba
sering menangis, cepat berubah dari gembira menjadi marah, cepat lupa, merasa
sendirian di tengah keramaian, tidak berkonsentrasi, malas, tegang, rendah diri, dan
bingung. Gejala lain adalah sulit tidur, lelah, pusing, sering merasa haus, banyak
makan, gairah seksual berubah, dan menurunnya minat dalam kehidupan sehari-hari
(Laila, 2011). Gejala nyeri haid yaitu gejala nyeri pada perut bagian bawah yang bisa
menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai, sakit kepala, pegal-pegal di kaki
dan pinggang untuk beberapa jam, kram perut dan sakit perut (Asrinah, 2011).
Dismenore sekunder memiliki gejala yang sesuai dengan apa yang
menyebabkannya, jika pasien tersebut mengalami endometriosis, maka akan timbul
gejala berupa nyeri yang lebih berat selama menstruasi dan nyeri tersebut menetap
serta bisa ditemukan tidak hanya di bagian uterus. Jika etiologinya merupakan PID,
maka dapat timbul gejala nyeri tekan pada palpasi serta massa adneksa yang teraba.
Fibroid uterus gejalanya berupa perubahan aliran menstruasi, nyeri kram dan polip
teraba. Prolaps uteri gejalanya berupa nyeri punggung serta dispareuni. Selain itu,
faktor risiko penyebab nyeri haid yakni menarche dini (kurang dari 11 tahun), tidak
pernah melahirkan (nullipara), darah menstruasi yang banyak, merokok, riwayat nyeri
haid pada keluarga, dan obesitas (Morgan & Hamilton, 2009).
Rasa nyeri haid disebabkan kontraksi otot perut yang terjadi secara terus
menerus saat mengeluarkan darah. Kontraksi yang sangat sering ini menyebabkan

otot menegang. Ketegangan otot tidak hanya terjadi pada otot perut yang terdapat
dibagian punggung bawah, pinggang, panggul, dan paha hingga betis (Asrinah,
2011).
3. Penyebab nyeri haid
Pelucutan (withdrawal) progesteron meningkatkan ekspresi siklooksigenase-2
(COX-2) yang dapat terinduksi untuk menyintesis prostaglandin dan menurunkan
ekspresi 15-hidroksiprostaglandin dehidrogenase (PGDH), yang mendegradasi
prostaglandin. Hasil bersihnya adalah peningkatan produksi prostaglandin oleh sel
stroma disertai peningkatan kepadatan reseptor prostaglandin pada pembuluh darah
dan sel-sel yang mengelilinginya (Cunningham, 2012).

112
Universitas Sumatera Utara

113

Nyeri haid disebabkan oleh adanya kontraksi miometrium yang dirangsang
oleh prostaglandin F2 (PGF2α) yang diproduksi dalam jumlah banyak pada
endometrium perempuan yang mengalami nyeri haid sehingga menyebabkan
kontraksi miometrium secara berlebihan dan iskemia uteri. Sebagian besar

prostaglandin dilepas dalam 2 hari pertama siklus menstruasi, bersamaan dengan
bertambahnya rasa yang tidak nyaman (Rudolph, 2006).
4. Klasifikasi
Menurut Anurogo (2011), berdasarkan ada tidaknya penyebab yang dapat
diamati, nyeri haid dapat dibagi menjadi:
a. Nyeri haid primer
Nyeri haid primer adalah nyeri haid yang di jumpai tanpa kelainan alat-alat
genital yang nyata. Nyeri haid primer biasanya terjadi dalam 6-12 bulan pertama
setelah haid pertama. Selama menstruasi, sel-sel endometrium yang terkelupas
melepaskan prostaglandin (sekelompok persenyawaan mirip hormon kuat yang terdiri
dari asam lemak esensi dan memengaruhi pembuluh). Prostaglandin merangsang otot
uterus (rahim) dan memengaruhi pembuluh darah biasa digunakan untuk
menginduksi aborsi atau kelahiran yang menyebabkan iskemia uterus (penurunan
suplai darah ke rahim) melalui kontraksi myometrium (otot dinding rahim) dan
vasoconstriction (penyempitan pembuluh darah). Peningkatan kadar prostaglandin
telah terbukti ditemukan pada cairan haid pada perempuan dengan nyeri haid berat.
Kadar ini memang meningkat terutama selama dua hari pertama haid. Siklus ini
kebanyakan dimulai pada usia 12 tahun atau sekitar 2-3 tahun setelah payudara mulai
tumbuh.
Beberapa faktor yang memegang peranan penting sebagai penyebab terjadinya

nyeri haid primer antara lain:
3) Faktor kejiwaan
Siswi yang sedang mengalami menstruasi memiliki emosional tidak stabil,
apabila tidak mendapat penerangan yang baik mudah timbul nyeri haid. Nyeri haid
primer banyak dialami oleh siswi yang sedang mengalami tahap pertumbuhan
dan perkembangan baik fisik maupun psikis. Ketidak siapan siswi dalam
menghadapi perkembangan dan pertumbuhan pada dirinya tersebut, mengakibatkan
gangguan psikis yang akhirnya menyebabkan gangguan fisiknya, misalnya
gangguan haid seperti Nyeri haid (Laila, 2011).
4) Faktor konstitusi
Faktor konstitusi erat hubungannya dengan faktor kejiwaan sebagai penyebab
timbulnya keluhan nyeri haid primer, karena faktor ini menurunkan ketahanan
seseorang terhadap rasa nyeri. Faktor ini seperti:

113
Universitas Sumatera Utara

114

b) Anemia
Anemia adalah defisiensi eritrosit atau hemoglobin atau dapat keduanya hingga
menyebabkan kemampuan mengangkut oksigen berkurang. Sebagian besar penyebab
anemia adalah kekurangan zat besi yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin,
sehingga disebut anemia kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi ini dapat
menimbulkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan baik sel tubuh maupun sel
otak dan dapat menurunkan daya tahan tubuh seseorang, termasuk daya tahan tubuh
terhadap rasa nyeri.
b) Penyakit menahun
Penyakit menahun yang diderita seorang wanita akan menyebabkan tubuh
kehilangan terhadap suatu penyakit atau terhadap rasa nyeri. Penyakit yang termasuk
penyakit menahun dalam hal ini adalah asma dan migraine.
Faktor yang menurunkan ketahanan terhadap nyeri seperti: anemia, penyakit
menahun dan sebagainya yang dapat memengaruhi kejadian nyeri haid.
3) Faktor Endokrin atau Hormon
Pada umumnya ada anggapan bahwa kejang yang terjadi pada nyeri haid
primer karena kontraksi uterus yang berlebihan. Jika hormon prostaglandin yang
diproduksi banyak dan dilepaskan di peredaran darah, maka selain mengakibatkan
nyeri haid juga menyebabkan keluhan lain seperti vomitus, nousea dan diarhea
(Carey, 2011).
4) Faktor alergi
Faktor ini merupakan teori yang dikemukakan setelah dilakukan penelitian
tentang adanya hubungan antara nyeri haid dan migraine atau asma. Melalui
penelitian tersebut, diduga bahwa penyebab alergi ini adalah karena adanya toksin
haid (Laila, 2011).
c) Faktor pengetahuan
Nyeri haid yang timbul pada siswi merupakan dampak dari kurang
pengetahuannya mereka tentang nyeri haid. Terlebih jika mereka tidak mendapatkan
informasi tersebut sejak dini dan mereka tidak siap dalam menghadapi menstruasi
dan segala hal yang akan dialami oleh siswi. Akhirnya kecemasan melanda mereka
dan mengakibatkan penurunan terhadap ambang nyeri yang pada akhirnya membuat
nyeri haid menjadi lebih berat. Penanganan yang kurang tepat membuat siswi selalu
mengalaminya setiap siklus menstruasinya.
c. Nyeri haid sekunder
Nyeri haid sekunder adalah nyeri haid yang dirasakan karena penyakit atau
kelainan alat reproduksi. Biasanya baru muncul kemudian jika ada keluhan yang
menetap seperti infeksi rahim, kista, atau polip, tumor sekitar kandungan, kelainan

114
Universitas Sumatera Utara

115

kedudukan rahim yang dapat mengganggu organ dan jaringan sekitarnya. Penyebab
nyeri haid sekunder antara lain: 1) alat kontrasepsi dalam rahim, 2) adanya
endometrium selain dirahim, 3) tumor jinak yang terdiri dari jaringan otot: perlekatan,
kista ovarium, sel telur terpeluntir, penyakit radang panggul kronis, kelainan letak
uterus seperti retrofleksi dan faktor psikis takut tidak punya anak. Faktor risiko nyeri
haid sekunder antara lain endometriosis, aenomiosis, IUD, penyakit radang panggul,
kanker endometrium dan kista ovarium. Gejala nyeri haid sekunder, yaitu nyeri haid
terjadi selama siklus pertama atau ke dua setelah haid pertama, nyeri haid dimulai
setelah usia 25 tahun, terdapat ketidaknormalan pelvis dengan pemeriksaa fisik, nyeri
yang tidak berkurang dengan terapi NSAID (Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drug),
rasa nyeri saat berhubungan seks dan infertilitas (Laila, 2011).
4. Pencegahan dan pengobatan nyeri haid
Pencegahan dan pengobatan nyeri haid dapat dilakukan antara lain: hindari
stress, pola makan yang teratur dengan asupan gizi seimbang, saat menjelang haid,
hindari makanan yang cenderung asam dan pedas, istirahat yang cukup, olahraga
secara teratur, selama haid, jangan melakukan olahraga berat atau bekerja berlebihan,
dan hindari mengkonsumsi alkohol, rokok, kopi, maupun coklat.
Pengobatan nyeri haid, antara lain :
d) Obat analgesik
Obat analgesik diberikan sebagai terapi simtomatik. Obat analgesik yang
diberikan misalnya kombinasi aspirin, fenasetin, dan kafein. Selain itu yang
beredar di pasaran, seperti novalgin, ponstan, acetaminophen.
e) Melakukan terapi hormonal
Dengan cara memberikan pil kontrasepsi kombinasi. Tujuan dari pemberian pil
kombinasi ini yaitu menekan ovulasi, namun tindakan ini hanya bersifat
sementara.
f) Obat nonsteoroid anti prostaglandin
Pemakaian obat ini, 70% perempuan yang merasa sakit saat menstruasi dapat
disembuhkan atau banyak mengalami perbaikan yang dirasa. Sebaiknya,
pengobatan ini diberikan dimulai 1 sampai 3 sebelum menstruasi. Obat steroid
yang termasuk di sini adalah ibuprofen, dan naproksen (Laila, 2011).
Selain dengan obat-obatan rasa nyeri juga dapat dikurangi dengan istirahat yang
cukup, antara lain:
d) Mengompres dengan suhu yang panas
Pengompresan bisa dengan menggunakan kompres handuk, atau botol berisi air
panas (hangat) tepat pada bagian yang terasa kram (bisa perut atau pinggang

115
Universitas Sumatera Utara

116

bagian belakang). Suhu panas dapat meminimalkan ketegangan otot. Setelah otot
rileks, rasa nyeri pun akan berlangsung hilang.
e) Berolahraga secara teratur
Berolahraga teratur tidak hanya mengurangi stress yang biasanya timbul saat
PMS dan menstruasi, tetapi juga bisa meningkatkan produksi endorphin otak dan
penawar sakit alami tubuh.
f) Melakukan pemijatan
Pemijatan dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri. Pemijatan yang dilakukan
secara ringan dan melingkar dengan telunjuk pada perut bagian bawah akan
membantu mengurangi nyeri haid. Aktivitas sehari-hari bisa membuat otot
menegang dan rasa lelah yang mengganggu, sehingga pikiran semakin stress dan
nyeri haid akan semakin parah (Laila, 2011).
5. Dampak nyeri haid
Adapun dampak yang diakibatkan nyeri haid ialah sebagai berikut.
f) Gangguan aktifitas
Presentasi wanita nyeri haid yang menghabiskan waktunya untuk istirahat jauh
lebih tinggi dibanding yang tidak yaitu sebesar 30,4% dibanding 3,1%.
Terganggu kehidupan sehari-harinya 88,2% versus 52,1%. Tidak masuk sekolah
akibat nyeri haid primer minimal sehari sebesar 31,1% versus 11,5%.
g) Menurunnya kualitas hidup
Permasalahan nyeri haid berdampak pada penurunan kualitas hidup akibat tidak
masuk sekolah maupun bekerja (Polat et al, 2009). Namun, di sisi lain
menurunnya kualitas hidup akibat nyeri haid berdampak pada profesionalitas
kerja dan peforma akademik.
h) Kerugian ekonomi
Studi yang dilakukan di United States menunjukkan sekitar 10% wanita yang
mengalami nyeri haid tidak bisa melanjutkan pekerjaannya akibat rasa sakitnya
dan setiap tahunnya terjadi kerugian ekonomi akibat hilangnya 600 juta jam kerja
dengan kerugian sekitar 2 miliar US dollar.
i) Infertilitas
Pada nyeri haid sekunder yang terjadi akibat endometriosis dapat mengganggu
fungsi seksual, menyebabkan infertilitas dan dapat mengarah ke komplikasi di
usus, kandung kemih atau ureter. Tidak hanya pada nyeri haid sekunder,
infertilitas serta gangguan fungsi seksual dapat terjadi pada nyeri haid primer jika
tidak ditangani.
j) Depresi

116
Universitas Sumatera Utara

117

Wanita nyeri haid setengah kali mengalami depresi daripada mereka yang tidak
mengalami nyeri haid. Risiko 1.39 kali lebih tinggi dalam mengalami depresi dan
rasa cemas pada wanita nyeri haid (Laila, 2011).
Derajat nyeri nyeri haid ditinjau dari berat ringanya rasa nyeri dibagi menjadi
tiga yaitu: setiap menstruasi menyebabkan rasa nyeri, terutama pada awal menstruasi
namun dengan kadar nyeri yang berbeda-beda. Nyeri haid secara siklik dibagi
menjadi tiga tingkat keparahan, yaitu:
4) Nyeri haid ringan
Nyeri haid yang berlangsung beberapa saat dan klien masih dapat melaksankan
aktifitas sehari-hari.
5) Nyeri haid sedang
Nyeri haid ini membuat klien memerlukan obat penghilang rasa nyeri dan kondisi
penderita masih dapat beraktivitas.
6) Nyeri haid berat
Nyeri haid berat membuat klien memerlukan istirahat beberapa hari dan dapat
disertai sakit kepala, migrain, pingsan, diare, rasa tertekan, mual dan sakit perut.
Nyeri haid dapat diatasi dengan 1) melakukan posisi knee chest, yaitu
menelungkupkan badan di tempat yang datar. lutut ditekuk dan di dekatkan ke dada,
2) mandi dengan air hangat, 3) istirahat cukup untuk mengurangi ketegangan, 4)
mengurangi konsumsi harian pada makanan dan minuman yang mengandung
kafein yang dapat memengaruhi kadar gula dalam darah, 5) menghindari makanan
yang mengandung kadar garam tinggi dan 6) meningkatkan konsumsi sayur, buah,
daging dan ikan sebagai sumber makanan yang mengandung vitamin B6 (Laila,
2011).

117
Universitas Sumatera Utara

118

Lampiran 4.
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH METODE CERAMAH DAN METODE DISKUSI TERHADAP
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWI TENTANG
DISMENOREA DI SMU SWASTA RAKSANA
MEDAN TAHUN 2016
I.

Identitas Responden

No Responden
:
......... (Diisi Peneliti)
Nama/Inisial
:
.................................
Umur
:
.................................
Sumber Informasi tentang nyeri haid:
a. Orangtua
b. Teman
c. Media cetak; majalah, koran
d. Media elektronik; radio/TB
Petunjuk Pengisian Kuesioner:
Pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda silang (X) menurut pendapat
Anda yang benar.
II. Kuesioner Pengetahuan tentang Dismenore
Berilah tanda (X) pada jawaban yang benar menurut Anda.
1. Apakah yang dimaksud dengan menstruasi?
a. Keluarnya darah haid
b. Gangguan saat menjelang haid
c. Nyeri saat haid
2. Apa yang dimaksud dengan dismenorea?
a. Nyeri yang dialami pada saat menstruasi
b. Nyeri yang berlebihan
c. Nyeri pada perut bagian bawah pada saat menstruasi
3. Apakah nyeri haid merupakan penyakit?
a. Ya
b. Tidak tahu
c. Tidak
4. Berapa lamakah nyeri haid yang dikatakan normal?
a. Setengah hari sampai lima hari.
b. Dua atau tiga hari sampai kurang dari dua minggu sebelum datangnya
menstruasi.
c. Tidak tahu

118
Universitas Sumatera Utara

119

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

Berapa lama biasanya siswi putri menstruasi?
a. 1 – 2 hari
b. 3 – 7 hari
c. 1 – 9 hari
Apa saja yang sering terjadi atau dialami siswi putri saat menjelang
menstruasi?
a. nyeri haid
b. flu
c. sakit gigi
Berapakah siklus haid yang normal pada siswi putri?
a. 28 hari
b. 24 hari
c. 20 hari
Dismenore biasanya terjadi pada saat...
a. beberapa jam sebelum haid
b. 4 hari saat haid
c. sesudah haid
Nyeri yang timbul pada saat haid dapat mengakibatkan?
a. Menurunnya daya ingat dan kepintaran
b. Dapat mengganggu aktifitas sehari-hari
c. Menurunnya fungsi tubuh
Nyeri haid atau nyeri haid ditandai dengan gejala?
a. kram nyeri, dan ketidaknyamanan
b. sakit saat menstruasi sampai dapat mengganggu aktivitas sehari-hari
c. nyeri pada pinggang bawah
Nyeri haid sering disertai oleh?
a. Sakit kepala, mual dan muntah
b. Sakit kepala dan batuk
c. Demam
Gejala nyeri haid yang mungkin dirasakan sebelum datangnya haid?
a. Tidak ada gejala yang dirasakan
b. Mudah tersinggung, sakit pada buah dada, sakit kepala, dan gangguan
tidur
c. Tidak menimbulkan rasa nyeri
Nyeri haid yang timbul sejak hari pertama dan akan pulih sendiri,
termasuk dalam kondisi?
a. Normal
b. Tidak normal
c. Biasa saja
Keluhan apa saja yang menyertai haid atau nyeri haid?
a. mual muntah, sakit kepala, dan nyeri pinggang bawah
b. mual, sakit gigi, diare dan flu
c. nyeri pinggang bawah, mual muntah dan flu
Beberapa penyebab nyeri haid di antaranya...
a. stress, pola makan tidak baik, dan tumor
b. minuman bersoda, minum air es

119
Universitas Sumatera Utara

120

c. makanan pedas dan sakit kepala
16. Penyebab utama terjadinya dismenore...
a. ketidakseimbangan hormon dalam tubuh
b. stress dan ketidaknyamanan
c. nyeri pinggang bagian bawah
17. Perubahan apa saja yang sering terjadi pada tubuh saat menjelang
menstruasi?
a. payudara agak bengkak
b. nyeri pada perut
c. sakit pada pinggang bawah
18. Lamanya menstruasi yang normal......
a. 3 – 7 hari
b. 1 – 2 hari
c. 8 – 10 hari
19. Nyeri haid yang di jumpai tanpa kelainan pada alat-alat genital yang
biasanya
terjadi dalam 6-12 bulan pertama setelah haid pertama disebut
nyeri haid …….
a. Nyeri haid primer
b. Nyeri haid sekunder
c. Nyeri haid tersier
20. Nyeri haid yang dirasakan karena penyakit atau kelainan alat reproduksi,
disebutkan nyeri haid….…
a. Nyeri haid primer
b. Nyeri haid sekunder
c. Nyeri haid tersier
21. Waktu siklus nyeri haid primer kebanyakan dimulai:
a. Pada usia 17 tahun
b. Pada usia 12 tahun atau sekitar 2-3 tahun setelah payudara mulai
tumbuh.
c. Pada usia 25 tahun
22. Waktu siklus nyeri haid sekunder biasanya terjadi :
a. Pada usia 17 tahun
b. Pada usia 12 tahun atau sekitar 2-3 tahun setelah payudara mulai
tumbuh.
c. Pada usia 25 tahun
23. Waktu siklus nyeri haid primer kebanyakan dimulai:
a. Pada usia 17 tahun
b. Pada usia 12 tahun atau sekitar 2-3 tahun setelah payudara mulai
tumbuh.
c. Pada usia 25 tahun
24. Faktor resiko nyeri haid primer kecuali...
a. Usia saat menstruasi yang pertama kurang dari 12 tahun
b. Pernah melahirkan anak
c. Haid memanjang atau dalam waktu yang lama
25. Cara penanganan dismenore yang tidak berlebihan ...
a. Minum es dan minum air hangat
b. Makan makanan yang pedas

120
Universitas Sumatera Utara

121

c. Mengkonsumsi buah-buahan, istirahat yang cukup, dan olahraga teratur
26. Apakah anda mengetahui salah satu dari penaganan nyeri haid?
a. Istirahat cukup untuk mengurangi ketegangan dan meningkatkan
makanan yang bergizi
b. Istirahat seperlunya
c. Tidak perlu istirahat dan tetap melakukan aktifitas seperti biasa
27. Penanganan pada nyeri haid dilakukan dengan cara?
a. Pemberian obat magh
b. Pemberian obat penghilang rasa sakit
c. Pemberian obat tidur
28. Menurut siswi cara mengatasi dismenore diantaranya...
a. Menggunakan heating pad (bantal pemanas), tidur yang cukup dan
olahraga teratur
b. Minum jamu, tidur yang cukup
c. Minum obat-obatan untuk mengurangi rasa nyeri
29. Pencegahan dan pengobatan nyeri haid dapat dilakukan kecuali…
a. Menghindari stress, pola makan yang teratur dengan asupan gizi yang
baik
b. Menjelang haid mengonsumsi makanan asam dan pedas
c. Istirahat yang cukup dan berolahraga secara rutin
30. Siswa yang mengalami nyeri haid setiap bulannya dapat mengakibatkan..
a. Penyakit lainnya seperti Magh
b. Gangguan jiwa
d. Penurunan aktivitas belajar
III. Kuesioner Sikap tentang Dismenore
Berilah Cheklis (√) pada jawaban yang benar menurut Anda.
SS
= Sangat Setuju
S
= Setuju
TS
= Tidak Setuju
STS
= Sangat Tidak Setuju
No
Pertanyaan
1
Nyeri haid yang terjadi setiap bulan merupakan
hal yang wajar bagi siswi
2
Nyeri haid yang dirasakan siswi setiap bulan
akan pulih sendiri tanpa diobati
3
Biasanya siswi akan mengalami gejala yang wajar
sebelum datangnya nyeri haid seperti mudah
tersinggung, sakit pada buah dada, sakit kepala,
dan gangguan tidur
4
Setiap siswi perlu mengetahui tanda gejala nyeri
haid agar dapat mengatasinya
5
Biasanya gejala yang biasanya terjadi pada saat
nyeri haid sakit di daerah sekitar pinggang bawah
6
Gangguan nyeri haid dapat menyebabkan siswa
tidak dapat beraktivitas di sekolah

SS

S

TS

STS

121
Universitas Sumatera Utara

122

7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Setiap siswi perlu mengetahui penanganan nyeri
haid agar dapat mengurangi rasa sakit
Jika terjadi nyeri haid perlu minum obat untuk
mengurangi rasa sakit.
Untuk mengurangi nyeri haid dengan
berolahraga secara teratur
Jika terjadi nyeri haid, seharusnya siswi
melakukan mengurangi aktivitas
Setiap siswi perlu mengetahui penyebab
terjadinya nyeri haid
Saat terjadi nyeri haid tidak perlu dilakukan
pengurutan ke tukang urut
Untuk mengurangi rasa nyeri haid tidak perlu
diberi buli-buli panas di atas perut
Untuk mengatasi rasa nyeri haid, siswi dapat
mengonsumsi jamu penghilang rasa sakit
Sebaiknya saat mengalami nyeri haid, saya
mengonsumsi soft drink (minum dingin)
Sebaiknya saat mengalami nyeri haid, saya
mengonsumsi makanan asam dan pedas
Saya akan mengkonsumsi buah-buahan untuk
mencegah nyeri haid
Saya perlu istirahat yang cukup ketika saya
mengalami nyeri haid
Ketika saya nyeri haid, saya akan melakukan
posisi menungging pada saat istirahat untuk
mengurangi rasa sakit
Saya akan berobat ke sarana kesehatan bila nyeri
haid semakin parah

122
Universitas Sumatera Utara

123

Lampiran 5.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Topik
Sasaran
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
Metode
Pembicara

: Dismenorea
: Siswi di SMA Swasta Raksana Medan
: Selasa/26 juli 2016
: 60 Menit
: Ruangan kelas SMA Swasta Raksana Medan
: Ceramah
: Ice Mayanti S Sidabutar

A. Tujuan
1. Tujuan umum :
Setelah mengikuti metode ceramah siswi dapat memahami tentang
dismenorea.
2. Tujuan khusus :
Setelah mengikuti ceramah tentang dismenorea, diharapakan siswi mampu
menjelaskan tentang:
a. Pengertian dismenorea
b. Faktor gejala dismenorea
c. Penyebab dismenorea
d. klasifikasi dismenorea
e. Pencegahan dismenorea
f. Pengobatan membantu rasa nyeri dismenorea
g. Dampak dismenorea
B. Metode dan Alat
a. Metode
: Ceramah
b. Alat
: LCD/Proyektor
C. Kegiatan tahapan metode ceramah
No
1

Tahapan
Pembukaan

Waktu
10

Kegiatan Penyuluh
Kegiatan Peserta
- Mengucap salam dan - Menjawab
menjelaskan
tentang
salam,
kegiatan
yang
akan
memperhatikan
dilaksanakan
penjelasan
- Membagikan materi yang
akan dijelaskan
- Menerima
materi
yang
dibagikan

123
Universitas Sumatera Utara

124

2

3

Pelaksanaan
ceramah

Penutup

40

10

- Memberikan penjelasan
tentang
 Pengertian dismenorea
 Faktor gejala dismenorea
 Penyebab dismenorea
 klasifikasi dismenorea
 pencegahan dismenorea
 Pengobatan dismenorea
 Dampak dismenorea
- Tanya jawab tentang
materi
yang
telah
disampaikan
Menyimpulkan materi yang
telah dibahas

- Mendengarkan
dan mencatat

- Memberikan
pertanyaan dan
tanggapan
- Mendengarkan
dan mencatat

D. Evaluasi
Kuesioner pertanyaan dan pernyataan sebanyak 50 soal pada saat post test

124
Universitas Sumatera Utara

125

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Topik
Sasaran
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
Metode
Pembicara

: Dismenorea
: Siswi di SMA Swasta Raksana Medan
: Rabu/27 juli 2016
: 90 Menit
: Ruangan kelas SMA Swasta Raksana Medan
: Diskusi Kelompok
: Ice Mayanti S Sidabutar

A. Tujuan
1. Tujuan umum :
Setelah mengikuti diskusi kelompok siswi dapat memahami tentang dismenorea.
2. Tujuan khusus :
Setelah mengikuti ceramah tentang dismenorea, diharapakan siswi mampu
menjelaskan tentang:
a. Pengertian dismenorea
b. Faktor gejala dismenorea
c. Penyebab dismenorea
d. klasifikasi dismenorea
e. Pencegahan dismenorea
f. Pengobatan membantu rasa nyeri dismenorea
g. Dampak dismenorea
B. Metode dan Alat
1. a. Metode : Diskusi kelompok
b. Alat
: LCD/Proyektor

125
Universitas Sumatera Utara

126

C. Kegiatan Tahapan Metode Diskusi
No Tahapan
Waktu Kegiatan penyuluh
1

2

3.

Pembukaan

Pelaksanaan
Diskusi

10

50

Tanya
20
jawab
tentang
materi hasil
diskusi

- Mengucap salam dan
menjelaskan
kegiatan
diskusi
- Membentuk kelompok
menjadi
5kelompok
masing-masing
6
pesertadan
memilih
ketua serta sekretaris dan
menganjurkan
supaya
duduk
dengan
membentuk
setengah
lingkaran
- Menjelaskan
tujuan
diskusi
dan
waktu
pelaksannaan diskusi
 Memberikan bahan yang
didiskusikan
berupa
pertanyaan yaitu :
 Jelaskanlah
apa
Pengertian dismenorea
 Apa saja yang menjadi
Faktor gejala dismenorea
 Apa saja yang menjadi
Penyebab dismenorea
 Jelaskanlah klasifikasi
dismenorea
 Jelaskanlah pencegahan
dismenorea
 Jelaskanlah Pengobatan
dismenorea
 Jelaskanlah apa saja
Dampak dismenorea
- Memberi waktu kepada
kelompok untuk diskusi
dan mengawasinya

Kegiatan peserta
- Menjawab salam,
memperhatikan
penjelasan
- Peserta
membentuk
kelompok
dan
masing-masing
kelompok duduk
setengah
lingkaran
- Mendengar dan
memperhatikan
- Masing-masing
ketua kelompok
menerima bahan
diskusi

- Ketua kelompok
memimpin
diskusi, sekretaris
mencatat
hasil
diskusi
dan
bersama-sama
dengan anggota
menyampaikan
pendapat

126
Universitas Sumatera Utara

127

- Memberi waktu untuk
memaparkan secara lisan
hasil diskusi
4

Penutup

10

- Menjelaskan
kembali
tentang pertanyaan yang
telah dibahas dengan
mempergunakan
silde
proyektor
dan
menyimpulkan
materi
yang telah dibahas

- Masing-masing
ketua kelompok
menyampaikan
hasil diskusi
- Mendengarkan
dan mencatat

D. Evaluasi
Kuesioner pengetahuan dan pernyataan sebanyak 50 soal pada saat post test

127
Universitas Sumatera Utara

128

Lampiran 6. Master Data Penelitian

128
Universitas Sumatera Utara

129

129
Universitas Sumatera Utara

130

130
Universitas Sumatera Utara

131

131
Universitas Sumatera Utara

132

132
Universitas Sumatera Utara

133

133
Universitas Sumatera Utara

134

134
Universitas Sumatera Utara

135

135
Universitas Sumatera Utara

136

Lampiran 7. Hasil Analisis Data Statistik
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENGETAHUAN
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
20
a
Excluded
0
Total
20
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
,879

%
100,0
,0
100,0

N of Items
30

Item Statistics
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
P10
P11
P12
P13
P14
P15
P16
P17
P18
P19
P20
P21
P22
P23
P24
P25
P26

Mean
,6000
,6500
,5500
,6000
,7000
,6000
,4500
,5000
,6000
,6500
,6500
,5500
,5500
,6500
,4500
,6000
,6500
,6000
,6500
,6500
,5000
,3500
,4500
,5500
,4000
,5000

Std. Deviation
,50262
,48936
,51042
,50262
,47016
,50262
,51042
,51299
,50262
,48936
,48936
,51042
,51042
,48936
,51042
,50262
,48936
,50262
,48936
,48936
,51299
,48936
,51042
,51042
,50262
,51299

N
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20

136
Universitas Sumatera Utara

137

P27
P28
P29
P30

,4500
,2500
,3500
,3500

,51042
,44426
,48936
,48936

20
20
20
20

Item-Total Statistics

P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
P10
P11
P12
P13
P14
P15
P16
P17
P18
P19
P20
P21
P22
P23
P24
P25
P26
P27
P28
P29
P30

Scale Mean if Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Item Deleted
Total Correlation
15,4500
46,050
,488
15,4000
46,147
,488
15,5000
45,842
,510
15,4500
47,103
,330
15,3500
45,818
,564
15,4500
46,366
,440
15,6000
46,779
,371
15,5500
46,366
,429
15,4500
46,997
,345
15,4000
46,779
,390
15,4000
46,674
,406
15,5000
46,684
,385
15,5000
46,684
,385
15,4000
46,779
,390
15,6000
46,674
,386
15,4500
46,997
,345
15,4000
46,779
,390
15,4500
46,471
,424
15,4000
46,779
,390
15,4000
46,463
,439
15,5500
46,576
,398
15,7000
46,537
,427
15,6000
46,884
,355
15,5000
45,737
,526
15,6500
46,345
,443
15,5500
46,787
,367
15,6000
46,884
,355
15,8000
46,905
,415
15,7000
47,063
,346
15,7000
46,116
,493

Scale Statistics
Mean
16,0500

Variance
49,629

Std. Deviation
7,04478

Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
,874
,874
,873
,877
,872
,875
,876
,875
,877
,876
,876
,876
,876
,876
,876
,877
,876
,875
,876
,875
,876
,875
,877
,873
,875
,877
,877
,875
,877
,874

N of Items
30

137
Universitas Sumatera Utara

138

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS SIKAP
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
20
Excludeda
0
Total
20
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
,922

%
100,0
,0
100,0

N of Items
20

Item Statistics
VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR00010
VAR00011
VAR00012
VAR00013
VAR00014
VAR00015
VAR00016
VAR00017
VAR00018
VAR00019
VAR00020

Mean
3,1500
2,7000
2,8500
3,0500
2,7000
3,1000
3,2500
2,9000
2,8500
2,5500
3,0500
2,7000
2,9000
2,8500
2,5500
2,8000
2,5500
2,8500
2,9000
2,7000

Std. Deviation
,81273
,86450
,81273
,75915
,86450
,91191
,63867
1,02084
,74516
,75915
,88704
,73270
,71818
,81273
,68633
,69585
,82558
,87509
,78807
1,03110

N
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20

138
Universitas Sumatera Utara

139

Item-Total Statistics

VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR00010
VAR00011
VAR00012
VAR00013
VAR00014
VAR00015
VAR00016
VAR00017
VAR00018
VAR00019
VAR00020

Scale Mean if Scale Variance
Item Deleted
if Item Deleted
53,8000
96,800
54,2500
97,461
54,1000
96,621
53,9000
99,779
54,2500
98,724
53,8500
97,608
53,7000
101,063
54,0500
94,155
54,1000
98,095
54,4000
97,305
53,9000
98,621
54,2500
100,303
54,0500
96,892
54,1000
97,674
54,4000
100,884
54,1500
99,082
54,4000
96,989
54,1000
94,305
54,0500
98,050
54,2500
94,092

Scale Statistics
Mean
56,9500

Variance
107,839

Corrected ItemTotal
Correlation
,649
,564
,661
,493
,487
,522
,496
,638
,623
,665
,479
,477
,738
,592
,470
,597
,625
,751
,587
,634

Std. Deviation
10,38458

Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
,917
,919
,916
,920
,920
,920
,920
,917
,917
,917
,921
,920
,915
,918
,920
,918
,917
,914
,918
,917

N of Items
20

139
Universitas Sumatera Utara

140

TABULASI SILANG PENGETAHUAN SISWI TENTANG DISMENOREA
SEBELUM DAN SESUDAH METODE CERAMAH
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
Post tes Ceramah * 30
Pre tes Ceramah

Percent
100,0%

Missing
N
Percent
0
,0%

Post tes Ceramah * Pre tes Ceramah Crosstabulation
Pre tes Ceramah
Baik
Cukup
Post
tes Baik Count
1
3
Ceramah
% within Post tes 9,1%
27,3%
Ceramah
Cukup Count
0
11
% within Post tes ,0%
64,7%
Ceramah
Kuran Count
0
0
g
% within Post tes ,0%
,0%
Ceramah
Total
Count
1
14
% within Post tes 3,3%
46,7%
Ceramah

Total
N
30

Percent
100,0%

Kurang Total
7
11
63,6% 100,0%
6
35,3%

17
100,0%

2
2
100,0% 100,0%
15
50,0%

30
100,0%

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2Value
df
sided)
a
Pearson Chi-Square
6,877
4
,143
Likelihood Ratio
7,943
4
,094
N of Valid Cases
30
a. 5 cells (55,6%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
,07.

140
Universitas Sumatera Utara

141

TABULASI SILANG PENGETAHUAN SISWI TENTANG DISMENOREA
SEBELUM DAN SESUDAH DISKUSI
Case Processing Summary
Cases
Valid
Missing
Total
N
Percent N
Percent N
Percent
Post tes Diskusi * Pre 15
100,0% 0
,0%
15
100,0%
tes Diskusi
Post tes Diskusi * Pre tes Diskusi Crosstabulation
Pre tes Diskusi
Baik
Cukup
Post
tes Baik Count
1
4
Diskusi
% within Post tes 12,5% 50,0%
Diskusi
Cukup Count
0
4
% within Post tes ,0%
57,1%
Diskusi
Total
Count
1
8
% within Post tes 6,7%
53,3%
Diskusi

Kurang Total
3
8
37,5% 100,0%
3
42,9%

7
100,0%

6
40,0%

15
100,0%

TABULASI SILANG SIKAP SISWI TENTANG DISMENOREA
SEBELUM DAN SESUDAH CERAMAH
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
Post Sikap Ceramah * 30
Pre Sikap Ceramah

Percent
100,0%

Missing
N
Percent
0
,0%

Total
N
30

Percent
100,0%

141
Universitas Sumatera Utara

142

Post Sikap Ceramah * Pre Sikap Ceramah Crosstabulation
Pre Sikap Ceramah
Tidak
Baik
Baik
Post
Sikap Baik
Count
18
10
Ceramah
% within Post Sikap 64,3% 35,7%
Ceramah
Tidak
Count
0
2
Baik
% within Post Sikap ,0%
100,0%
Ceramah
Total
Count
18
12
% within Post Sikap 60,0% 40,0%
Ceramah
TABULASI SILANG SIKAP SISWI TENTANG DISMENOREA
SEBELUM DAN SESUDAH DISKUSI
Case Processing Summary
Cases
Valid
Missing
Total
N
Percent N
Percent N
Post Sikap Diskusi * Pre 15
100,0% 0
,0%
15
Sikap Diskusi
Post Sikap Diskusi * Pre Sikap Diskusi Crosstabulation
Pre Sikap Diskusi
Tidak
Baik
Baik
Post Sikap Diskusi Baik
Count
7
7
% within Post Sikap 50,0% 50,0%
Diskusi
Tidak
Count
0
1
Baik
% within Post Sikap ,0%
100,0%
Diskusi
Total
Count
7
8
% within Post Sikap 46,7% 53,3%
Diskusi

Total
28
100,0%
2
100,0%
30
100,0%

Percent
100,0%

Total
14
100,0%
1
100,0%
15
100,0%

142
Universitas Sumatera Utara

143

UJI NORMALITAS PENGETAHUAN SISWI
SEBELUM DAN SESUDAH METODE CERAMAH
Descriptives
Post tes Ceramah

Pre tes Ceramah

Mean
95% Confidence Interval
for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Mean
95% Confidence Interval
for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis

Lower Bound
Upper Bound

Lower Bound
Upper Bound

Statistic
21,27
20,41
22,13
21,37
22,00
5,306
2,303
16
25
9
3
-,731
,062
16,93
16,04
17,83
16,85
16,50
5,720
2,392
13
23
10
4
,473
,014

Std. Error
,421

,427
,833
,437

,427
,833

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
df
Sig.
Post tes Ceramah
,158
30
,053
Pre tes Ceramah
,152
30
,076
a. Lilliefors Significance Correction

Shapiro-Wilk
Statistic
df
,935
30
,965
30

Sig.
,067
,415

143
Universitas Sumatera Utara

144

UJI NORMALITAS PENGETAHUAN SISWI
SEBELUM DAN SESUDAH METODE DISKUSI
Descriptives

Pre tes Diskusi

Post tes Diskusi

Mean
95% Confidence Interval
for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Mean
95% Confidence Interval
for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis

Lower Bound
Upper Bound

Lower Bound
Upper Bound

Statistic
18,27
16,67
19,87
18,24
19,00
8,352
2,890
14
23
9
4
,144
-1,313
23,07
21,84
24,30
23,02
23,00
4,924
2,219
19
28
9
3
,311
,782

Std. Error
,746

,580
1,121
,573

,580
1,121

Tests of Normality

Pre tes Diskusi
Post tes Diskusi

Kolmogorov-Smirnova
Statistic
df
Sig.
,184
15
,186
,182
15
,194

Shapiro-Wilk
Statistic
df
,930
15
,950
15

Sig.
,271
,518

a. Lilliefors Significance Correction

144
Universitas Sumatera Utara

145

UJI NORMALITAS SIKAP SISWI
SEBELUM DAN SESUDAH METODE CERAMAH
Descriptives
Pre Sikap Ceramah

Mean
95% Confidence Interval
for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Post Sikap Ceramah Mean
95% Confidence Interval
for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis

Lower Bound
Upper Bound

Lower Bound
Upper Bound

Statistic
54,83
51,91
57,76
54,72
55,00
61,316
7,830
43
69
26
12
,263
-,990
61,97
59,86
64,07
62,13
62,00
31,689
5,629
49
72
23
7
-,272
,103

Std. Error
1,430

,427
,833
1,028

,427
,833

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic df
Sig.
Pre Sikap Ceramah
,131
30
,197
Post Sikap Ceramah ,107
30
,200*
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.

Shapiro-Wilk
Statistic df
,949
30
,967
30

Sig.
,162
,473

145
Universitas Sumatera Utara

146

UJI NORMALITAS SIKAP SISWI
SEBELUM DAN SESUDAH METODE DISKUSI
Descriptives

Pre Sikap Diskusi

Mean
95% Confidence Interval
for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Post Sikap Diskusi Mean
95% Confidence Interval
for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis

Lower Bound
Upper Bound

Lower Bound
Upper Bound

Statistic
53,87
49,29
58,44
53,69
50,00
68,267
8,262
43
68
25
14
,299
-1,353
65,87
62,57
69,16
66,35
67,00
35,410
5,951
50
73
23
6
-1,467
2,621

Std. Error
2,133

,580
1,121
1,536

,580
1,121

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
df
Sig.
Pre Sikap Diskusi
,213
15
,064
Post Sikap Diskusi ,177
15
,200*
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.

Shapiro-Wilk
Statistic
df
,916
15
,885
15

Sig.
,165
,056

146
Universitas Sumatera Utara

147

Perbedaan Pengetahuan SISWI Tentang Dismenorea
Sebelum dan Sesudah Metode Ceramah
T-Test
Descriptive Statistics
Pre tes Ceramah
Post tes Ceramah
Valid N (listwise)

N
30
30
30

Minimum Maximum Mean
13
23
16,93
16
25
21,27

Std. Deviation
2,392
2,303

Paired Samples Statistics

Pair 1

Pre tes Ceramah
Post tes Ceramah

Mean
16,93
21,27

N
30
30

Std.
Std. Deviation Mean
2,392
,437
2,303
,421

Error

Paired Samples Test
Paired Differences
95%
Std. Confidence
Std.
Error Interval of the
Deviati Mea Difference
Mean on
n
Lower Upper t
df
Pai Pre
tes -4,333 3,377
,617 -5,594 -3,072 -7,029 29
r 1 Ceramah
Post
tes
Ceramah

Sig. (2tailed)
,000

147
Universitas Sumatera Utara

148

Perbedaan Sikap Siswi Tentang Dismenorea
Sebelum dan Sesudah Metode Ceramah
T-Test
Paired Samples Statistics

Pair 1

Pre Sikap Ceramah
Post Sikap Ceramah

Mean
54,83
61,97

N
30
30

Std.
Std. Deviation Mean
7,830
1,430
5,629
1,028

Error

Paired Samples Test
Paired Differences

Std.
Deviatio
Mean n
Pair Pre Sikap -7,133 4,006
1
Ceramah
Post
Sikap
Ceramah

Std.
Error
Mean
,731

95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper t
df
-8,629 -5,637 29
9,752

Sig.
(2tailed)
,000

Perbedaan Pengetahuan Siswi Tentang Dismenorea
Sebelum dan Sesudah Metode Diskusi
T-Test
Descriptive Statistics
N
Pre tes Diskusi
15
Post tes Diskusi
15
Valid N (listwise) 15

Minimum
14
19

Maximum Mean
23
18,27
28
23,07

Std. Deviation
2,890
2,219

Paired Samples Statistics

Pair 1

Pre tes Diskusi
Post tes Diskusi

Mean
18,27
23,07

N
15
15

Std.
Std. Deviation Mean
2,890
,746
2,219
,573

Error

148
Universitas Sumatera Utara

149

Paired Samples Test
Paired Differences
95%
Std. Confidence
Std.
Error Interval of the
Mea Deviati Mea Difference
n
on
n
Lower Upper t
df
Pai Pre
tes 2,833
,732 -6,369 -3,231 14
r 1 Diskusi
- 4,80
6,56
Post
tes 0
1
Diskusi

Sig.
tailed)
,000

(2-

Perbedaan Sikap Siswi Tentang Dismenorea
Sebelum dan Sesudah Metode Diskusi
T-Test
Descriptive Statistics
Pre Sikap Diskusi
Post Sikap Diskusi
Valid N (listwise)

N
15
15
15

Minimum Maximum Mean
43
68
53,87
50
73
65,87

Std. Deviation
8,262
5,951

Paired Samples Statistics

Pair 1

Pre Sikap Diskusi
Post Sikap Diskusi

Mean
53,87
65,87

N
15
15

Paired Samples Test
Paired Differences
Std.
Std.
Error
Deviati Mea
Mean on
n
Pair 1 Pre Sikap 7,663
1,97
Diskusi - 12,000
8
Post Sikap
Diskusi

Std.
Std. Deviation Mean
8,262
2,133
5,951
1,536

95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper t
df
-7,757 -6,065 14
16,243

Error

Sig.
(2tailed)
,000

149
Universitas Sumatera Utara

150

UJI NORMALITAS PENGETAHUAN SISWI TENTANG DISMENOREA
DENGAN METODE CERAMAH DAN DISKUSI
Descriptives
Metode Penyuluhan
Pengetahuan Diskusi
Mean
95%
Confidence
Interval for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Ceramah Mean
95%
Confidence
Interval for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis

Lower Bound
Upper Bound

Lower Bound
Upper Bound

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Metode
Penyuluhan
Statistic df
Sig.
Pengetahua Diskusi
,182
15
,194
n
Ceramah
,158
30
,053
a. Lilliefors Significance Correction

Statistic
23,07
21,84
24,30
23,02
23,00
4,924
2,219
19
28
9
3
,311
,782
21,27
20,41
22,13
21,37
22,00
5,306
2,303
16
25
9
3
-,731
,062

Shapiro-Wilk
Statistic df
,950
15
,935
30

Std.
Error
,573

,580
1,121
,421

,427
,833

Sig.
,518
,067

150
Universitas Sumatera Utara

151

UJI NORMALITAS SIKAP SISWI TENTANG DISMENOREA
DENGAN METODE CERAMAH DAN DISKUSI
Descriptives
Metode
Sikap Ceramah Mean
95%
Confidence
Interval for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Diskusi Mean
95%
Confidence
Interval for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis

Lower Bound
Upper Bound

Lower Bound
Upper Bound

Statistic
61,97
59,86
64,07
62,13
62,00
31,689
5,629
49
72
23
7
-,272
,103
65,87
62,57
69,16
66,35
67,00
35,410
5,951
50
73
23
6
-1,467
2,621

Std.
Error
1,028

,427
,833
1,536

,580
1,121

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Metode
Statistic df
Sig.
Sikap Ceramah ,107
30
,200*
Diskusi
,177
15
,200*
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.

Shapiro-Wilk
Statistic df
,967
30
,885
15

Sig.
,473
,056

151
Universitas Sumatera Utara

152

Perbedaan Pengetahuan Siswi Tentang Dismenorea
antara Metode Ceramah Dengan Diskusi
T-Test
Group Statistics
Metode
Penyuluhan
Pengetahuan Diskusi
Ceramah

N
15
30

Mean
23,07
21,27

Std.
Deviation
2,219
2,303

Std.
Mean
,573
,421

Error

Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality
of
Variances t-test for Equality of Means

Penget Equal
ahuan variances
assumed
Equal
variances
not
assumed

F
,157

Sig. t
,69 2,50
4
1
2,53
3

df
43
29,07
5

Sig.
(2tailed)
,016

Mean
Differe
nce
1,800

Std.
Error
Differe
nce
,720

95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
,348
3,252

,017

1,800

,711

,347

3,253

152
Universitas Sumatera Utara

153

Perbedaan Sikap Siswi Tentang Dismenorea
antara Metode Ceramah Dengan Diskusi
Uji T-Tes
Group Statistics
Sikap

Metode
Ceramah
Diskusi

N
30
15

Mean
61,97
65,87

Std. Deviation
5,629
5,951

Std. Error Mean
1,028
1,536

Independent Samples Test
Levene's
Test
for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means

F
Sig. T
Sika Equal
,004 ,948 p
variances
2,15
assumed
0
Equal
variances
2,11
not
0
assumed

df
43

95%
Confidence
Interval of the
Sig.
Std.
Difference
(2- Mean Error
taile Differe Differe Lowe
d)
nce
nce
r
Upper
,037 -3,900 1,814 -7,558 -,242

26,7 ,044 -3,900
47

1,848

-7,694 -,106

KARAKTERISTIK RESPONDEN
KELOMPOK METODE CERAMAH
Umur

Valid

16
17
18
Total

Frequency
9
16
5
30

Percent
30,0
53,3
16,7
100,0

Valid Percent
30,0
53,3
16,7
100,0

Cumulative
Percent
30,0
83,3
100,0

153
Universitas Sumatera Utara

154

Sumber Informasi

Valid

Media
Orangtua
Teman Sebaya
Tenaga Kesehatan
Total

Frequency
4
11
8
7
30

Percent
13,3
36,7
26,7
23,3
100,0

Valid Percent
13,3
36,7
26,7
23,3
100,0

Cumulative
Percent
13,3
50,0
76,7
100,0

KELOMPOK METODE DISKUSI
Umur

Valid

16
17
18
Total

Frequency
2
10
3
15

Percent
13,3
66,7
20,0
100,0

Valid Percent
13,3
66,7
20,0
100,0

Cumulative
Percent
13,3
80,0
100,0

Sumber Informasi

Valid

Media
Orangtua
Teman Sebaya
Tenaga Kesehatan
Total

Frequency
2
6
3
4
15

Percent
13,3
40,0
20,0
26,7
100,0

Valid Percent
13,3
40,0
20,0
26,7
100,0

Cumulative
Percent
13,3
53,3
73,3
100,0

154
Universitas Sumatera Utara

155

Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian

Perkenalan dan Penjelasan Pre Tes Untuk Kelompok Metode Ceramah
155
Universitas Sumatera Utara

156

Pemberian Penyuluhan Kesehatan dengan Metode Ceramah

156
Universitas Sumatera Utara

157

Penjelasan Pelaksanaan Metode Diskusi
157
Universitas Sumatera Utara

158

Peneliti Menyimpulkan Hasil yang Sudah Didiskusikan
158
Universitas Sumatera Utara

159

Foto Bersama Setelah Pelaksanaan Penyuluhan Kesehatan

159
Universitas Sumatera Utara

160

Pelaksanaan Post Tes Di SMA SwastaRaksana

160
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penyuluhan dengan Metode Ceramah tentang Bahaya Narkoba terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SMA Raksana Medan Tahun 2014

2 86 181

Perbedaan Pengaruh Antara Metode Diskusi Simulasi Dan Metode Ceramah Terhadap Pengetahuan bab 1

0 1 7

Pengaruh Metode Ceramah dan Metode Diskusi terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Pencegahan Makrosomia di Puskesmas Siabu Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2016

0 0 17

Pengaruh Metode Ceramah dan Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Siswi Tentang Dismenorea di SMA Swasta Raksana Medan Tahun 2016

0 0 19

Pengaruh Metode Ceramah dan Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Siswi Tentang Dismenorea di SMA Swasta Raksana Medan Tahun 2016

0 0 2

Pengaruh Metode Ceramah dan Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Siswi Tentang Dismenorea di SMA Swasta Raksana Medan Tahun 2016

0 0 9

Pengaruh Metode Ceramah dan Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Siswi Tentang Dismenorea di SMA Swasta Raksana Medan Tahun 2016

0 2 39

Pengaruh Metode Ceramah dan Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Siswi Tentang Dismenorea di SMA Swasta Raksana Medan Tahun 2016

0 1 4

EFEKTIFITAS METODE DISKUSI KELOMPOK DAN METODE CERAMAH TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU SEKS PRANIKAH

0 0 16

Pengaruh Penyuluhan dengan Metode Ceramah tentang Bahaya Narkoba terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SMA Raksana Medan Tahun 2014

0 0 54