Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Kepuasan Dan Kesetiaan Pelanggan Fashion Cryspyduck Pada Toko Skate Element Medan Chapter III V

41

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian dan Sumber Data Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kuantitatif.
Penelitian deskriptif kuantitatif menurut Sugiyono (2008:13) yaitu metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan.
Sedangkan sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dibedakan
atas:
1. Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui
wawancara dan pemberian kuesioner.
2. Data Sekunder yaitu data yang mendukung data primer yang diperoleh dari
studi dokumentasi guna mendukung penelitian.

3.2


Tempat dan Waktu Penelitian
Peneliti melaksanakan penelitian pada Distro/Toko Skate Element yang

beralamat Sun Plaza Jl. K.H. Zainul Arifin Medan.Penelitian ini dilakukan dengan
melakukan peninjauan langsung ke lokasi. Peneliti melakukan kegiatan penelitian
pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juni 2016.

Universitas Sumatera Utara

42

3.3Definisi Operasional Variabel
Menurut Sarwono (2006:28), “Operasionalisasi variabel adalah yang
menjadikan variabel- variabel yang sedang diteliti menjadi bersifat operasional
dalam kaitannya dengan proses pengukuran variabel-variabel tersebut.”
Definisi operasional variabel berisi tentang variabel-variabel dan indikator
atau karakteristik variabel terkait yang dapat digunakan sebagai alat ukur dalam
penelitian ini.
Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Indikator
Definisi
Dimensi
Operasional
1. Produk yang
Evaluasi
Kualitas
1. Kinerja
dihasilkan nyaman
menyeluruh
Produk
dipakai
pelanggan
atas
(X1)
2. Produk yang

Variabel

kebaikan

kinerja
barang atau jasa.1

Pengukuran

Skala Likert

dihasilkan modis

2. Daya Tahan

1. Produk yang
dihasilkan tahan
lama
2. Produk yang
dihasilkan
memiliki umur
ekonomis yang
lama


3. Reliabilitas

1. Produk yang
dihasilkan tidak
mudah rusak

4. Estetika

1. Produk yang
dihasilkan
memiliki desain
menarik
2. Produk yang
dihasilkan
memiliki cirri khas
tersendiri

Universitas Sumatera Utara

43


Variabel

Definisi
Operasional

Dimensi

Jumlah
yang 1.Kesesuaian harga
dengan kualitas
ditagihkan
atas
produk
suatu produk atau
jasa.3

Harga
(X2)


2. Daya saing harga.

3. Kesesuai harga
dengan manfaat

Kepuasan Evaluasi purnabeli
pelanggan(Z dimana alternatif
yang
dipilih
)
sekurangkurangnya
sama
atau
melampaui
harapan.5
Tjiptono (2008:24)

Kesetiaan
pelanggan
(Y)


Indikator

1. harga yang
ditawarkan sesuai
dengan kualitas
produk yang
dihasilkan
1. harga yang
terjangkau
2. harga yang
bersaing dengan
produk sejenis
3. potongan harga
untuk produk
tertentu
1. produk yang
dihasilkan
memiliki manfaat
yang sama dengan

harga yang
dibayarkan

1. Rasa puas

1. Tidak ada keluhan
atau keluhan yang
teratasi
2. Perasaan puas
pelanggan pada
keseluruhan
produk

2. Harapan

1.Kesesuaian dengan
Expectasi/harapan
pelanggan
2. Harapan
pelanggan yang

terlampau
1. Melakukan
pembelian ulang.
2. Membeli lebih
dari produk yang
ditawarkan.
1. Mereferensikan
toko kepada
orang lain.
1. Tidak mudah
terpengaruh dengan
produk pesaing.8

Komitmen
1. Repeat
pelanggan terhadap
suatu merek, toko,
pemasok
berdasarkan sikap
yang sangat positif 2. Refferal

dan
tercermin
dalam pembelian
ulang
yang 3. Retention
konsisten.7

Pengukuran

Skala Likert

Skala Likert

Skala Likert

Sumber: 1. Sangadji dan Sopiah (2013:188), 2,5, 7 Tjiptono ( 2008 : 25), Kotler dan Amstrong

3.4 Populasi(2008:
dan 345),
Sampel

4. Stanton dalam Lembang ( 2010 : 24 ), 5. Ellitan dalam Yusripa (2012 :
18 ) 8 Griffin (2007:44)

Universitas Sumatera Utara

44

3.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2008:115), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang

ditetapkan

oleh

peneliti

untuk

dipelajari

dan

kemudian

ditarik

kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah membersDistro Skate
Element yang berbelanja pada bulan Januari 2016 yang berjumlah 254 orang.

3.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2008:116) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Teknik pengambilan sampel

menggunakan teknik nonprobability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel
yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel, dan teknik yang digunakan dalam
pengambilan sampel adalah dilakukan secara accidental sampling. Teknik
accidental sampling adalah mengambil responden sebagai sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan
dapat digunakan sebagai sampel bila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai
sumber data dengan kriteria utamanya adalah orang tersebut merupakan
konsumen dari Distro Skate Element, Medan. Sampel akan didapatkan dengan
menggunakan rumus Slovin dalam Umar (2007:72), yaitu:
n=

N
1 + Ne 2

dimana :
n=

Jumlah sampel

Universitas Sumatera Utara

45

N= Ukuran Populasi
e=

Tingkat kesalahan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini di
tentukan sebesar 10%.
Dari rumus tersebut di atas, maka dapat dihitung jumlah sampel sebagai

berikut:
n=

254
1 + (254)(0,1) 2

n= 71,75 responden (dibulatkan menjadi 72 orang)
Berdasarkan perhitungan di atas, jumlah sampel yang digunakan
digenapkan menjadi 72 orang dengan teknik pengambilan sampel secara
accidental sampling.

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.5.1 Uji Validitas
Menurut Arikunto dalam Priyatno (2013:19), validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen
penelitian yang valid mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang
kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah.
Menurut Priyatno (2013: 19), uji validitas yang dibahas adalah validitas
item kuisioner. Validitas item digunakan untuk mengukur ketepatan atau
kecermatan suatu item dalam mengukur apa yang ingin diukur. Untuk penentuan
apakah suatu item layak digunakan atau tidak, caranya dengan melakukan uji
signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0.05 yang artinya suatu item
dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total item. seperti yang

Universitas Sumatera Utara

46

diungkapkan Azwar dalam Priyatno (2013:19), yaitu menggunakan batas nilai
minimal korelasi 0,30.
Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan
kepada 30 responden di luar dari responden penelitian, tetapi memiliki
karakteristik yang sama dengan responden penelitian yaitu membersDistro Skate
Element atau pernah melakukan pembelian minimal 2 kali.
Hasil uji validitas instrument variabel penelitian dapat dilihat pada Tabel
3.2 berikut:

Variabel
Kualitas
Produk (X1)

Harga
(X2)

Kepuasan
Pelanggan
(Z)

Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian
Pernyatan
rhitung
rtabel
Sig (2-tailed)
Q1
0.809
0.3610
0.000
Q2
0.738
0.3610
0.000
Q3
0.805
0.3610
0.000
Q4
0.612
0.3610
0.006
Q5
0.754
0.3610
0.000
Q6
0.699
0.3610
0.000
Q7
0.544
0.3610
0.002
Q8
0.749
0.3610
0.000
Q9
0.838
0.3610
0.000
Q10
0.593
0.3610
0.001
Q11
0.903
0.3610
0.000
Q12
0.826
0.3610
0.000
Q13
0.557
0.3610
0.001
Q14
0.769
0.3610
0.000
Q15
0.632
0.3610
0.000
Q16
0.839
0.3610
0.000
Q17
0.840
0.3610
0.000
Q18
0.399
0.3610
0.029
Q19
0.843
0.3610
0.000
Q20
0.775
0.3610
0.000
Q21
0.768
0.3610
0.000
Q22
0.801
0.3610
0.000

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Lanjutan Tabel 3.2

Universitas Sumatera Utara

47

Variabel
Kesetiaan
Pelanggan (Y)

Pernyatan

rhitung

rtabel

Q23
Q24
Q25
Q26
Q27
Q28

0.608
0.3610
0.686
0.3610
0.905
0.3610
0.858
0.3610
0.840
0.3610
0.720
0.3610
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Sig (2tailed)
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Berdasarkan Tabel 3.2 menunjukkan bahwa dari seluruh butir pernyataan
yang terdapat pada variabel penelitian yang menunjukkan seluruh pernyataan
dinyatakan valid yang dibuktikan dari nilai koefisien korelasi yang lebih besar
dari 0,3610 dan taraf signifikan lebih kecil dari 0,05. Menurut Sugiyono
(2008:251), nilai korelasi selanjutnya dibandingkan dengan rtabel dengan taraf
kesalahan 5% uji dua pihak dan dk = n – 2 = 28, maka diperoleh 0,3610

3.5.2 Uji Reliabilitas
Menurut Priyatno (2013:30), Suatu alat pengukur dikatakan reliabel bila
alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa
menunjukkan hasil yang sama. Jadi alat yang reliabel secara konsisten memberi
hasil ukuran yang sama. Metode uji reliabilitas yang sering digunakan adalah
Cronbach’s Alpha.Menurut Sekaran dalam Priyatno (2013:30) pengambilan
keputusan untuk uji reliabilitas sebagai berikut:
1.

Cronbach’s alpha< 0,6 = reliabilitas buruk.

2.

Cronbach’s alpha 0,6-0,79 = reliabilitas diterima.

3.

Cronbach’s alpha 0,8 = reliabilitas baik.
Tabel 3.3
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian

Universitas Sumatera Utara

48

Nilai
Reliabilitas

Variabel

Variabel Kualitas Produk
0.858
Variabel Harga
0.847
Variabel Kepuasan Pelanggan
0.869
Variabel Kesetiaan Pelanggan
0.856
Sumber : Hasil Penelitian, 2017(Data Diolah)

N
Of
Items
8
6
8
6

Keterangan
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel

3.6 Teknik Analisis Data
3.6.1 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu akan dilakukan
pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik. Dalam asumsi klasik
terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan, yakni Uji Normalitas, Uji
Multikolonieritas serta Uji Heterosdastisitas.

3.6.1.1.

Uji Normalitas

Menurut Sugiyono (2008:271), uji Normalitas adalah pengujian tentang
kenormalan distribusi data.

Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual

berdistribusi normal atau tidak yakni dengan analisis grafik dan uji statistik lewat
program SPSS sebagai berikut:
1.

Analisis Grafik
Menurut Ghozali (2013: 160-164), salah satu cara termudah untuk melihat
normalitas

residual

adalah

dengan

melihat

grafik

histogram

yang

membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati
distribusi normal. Jika distribusi data residual normal, maka grafik histogram
memberikan pola distribusi yang tidak melenceng ke kiri dan ke kanan

Universitas Sumatera Utara

49

(skewness). Cara lainnya dapat juga dilakukan dengan melihat normal
probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi
normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal. Jika
distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
2.

Analisis Statistik
Menurut Ghozali (2013: 160-164), Selain menggunakan grafik histogram,
untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau mendekati normal
bisa juga dilakukan dengan uji statistic non parametric kolmogorov-Smirnov,
yaitu dengan menggunakan table kolmogorov-Smirnov Test.
Menurut Priyatno (2013: 38), kriteria pengujian dalam metode One Sample

Kolmogrov Smirnov yaitu:
-

Jika nilai signifikan > 0,05 , maka data berdistribusi normal.

-

Jika nilai signifikan< 0,05 , maka data tidak berdistribusi normal.

3.6.1.2.

Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2013:105), Uji multikolinieritas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel independen.
Menurut Ghozali dalam Priyatno (2013 : 56), cara untuk mengetahui ada
atau tidaknya gejala multikolinearitas antara lain dengan melihat Variance

Universitas Sumatera Utara

50

Inflation Factor (VIF) dan Tolerance, apabila VIF kurang dari 10 dan Tolerance
lebih dari 0,1, maka dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas.

3.6.1.3.

Uji Heteroskedastisitas

Menurut Priyatno (2013: 62), heteroskedastisitas adalah keadaan dimana
terjadi ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model
regresi. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk uji heteroskedastisitas yaitu:
1. Uji Glejser
Menurut Ghozali dalam Priyatno (2013 : 62), uji glejser ini dilakukan dengan
meregresikan variabel-variabel bebas terhadap nilai absolute residual. Sebagai
pengertian dasar, residual adalah selisih antara nilai observasi dengan nilai
prediksi, dan absolut adalah nilai mutlaknya. Jika nilai signifikansi antara
variabel independen dengan residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi
heterokedastisitas.
2. Metode Grafik
Menurut Priyatno (2013 : 69), uji heteroskedastisitas dengan metode grafik,
yaitu dengan melihat pola titik-titik pada scatterplot regresi. Jika titik-titik
menyebar dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada
sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.6.2Analisis Jalur ( Path Analysis)
Menurut Ghozali (2011:249), untuk menguji pengaruh variabel intervening
digunakan metode analisis jalur (Path Analysis). Analisis jalur merupakan

Universitas Sumatera Utara

51

perluasan dari analisis regresi linear berganda, atau analisis jalur adalah
penggunaan analisis regresi untuk

menaksir hubungan kausalitas antar

variabel(model causal) yang telah ditetapkan sebelumnya. Analisis jalur sendiri
tidak dapat menentukan hubungan sebab-akibat dan juga tidak dapat digunakan
sebagai subtitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan kausalitas antar variabel.
Dalam analisis model jalur (path), harus terlebih dahulu dibuat model jalur
untuk menguji ada tidaknya peran mediasi. Model jalur merupakan suatu diagram
yang menghubungkan antara variabel bebas, perantara dan tergantung (Sarwono,
2007: 4). Dalam analisis jalur, pola hubungan ditunjukkan dengan menggunakan
anak panah,dimana anak panah tunggal menunjukan hubungan sebab akibat antara
variabel exogenous dan endogenus. Untuk mengukur ada tidaknya pengaruh
mediasi atau intervening menggunakan perbandingan koefisien jalur.
Koefisien jalur sendiri menurut Sarwono (2007: 4) adalah koefisien regresi
standar yang menunjukan pengaruh langsung suatu variabel bebas dan variabel
tergantung dalam suatu model. Koefisien jalur dihitung dengan membuat dua
persamaan struktural yaitu persamaan regresi yang menunjukan hubungan yang
dihipotesiskan (Ghozali 2011:251). Dibawah ini merupakan model jalur yang
dibuat berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu sebagai
berikut:

Universitas Sumatera Utara

52

b3
Kualitas produk
(X1)

b1

e1
Kepuasan
pelanggan (Z)

e2

Harga
(X2)

b2

b5

Kesetiaan
pelanggan (Y)

b4

Gambar 3.1. Model Analisis Jalur ( Path Analysis )

Persamaan strukturalnya adalah sebagai berikut:
Z

= b1X1+ b2X2+ e2

Y

= b3X1+ b4X1+ b5Z+ e1

Keterangan:
X1 = Kualitas Produk
X2 = Harga
Z

= Kepuasan pelanggan

Y

= Kesetiaan Pelanggan

b1 = Koefisien jalur X1ke Z
b2 = Koefisien jalur X2ke Z
b3 = Koefisien jalur X1ke Y
b4 = Koefisien jalur X2ke Y
b5 = Koefisien jalur Z ke Y
e1

= error struktur 1

e2

= error struktur 2

Universitas Sumatera Utara

53

Interpretasi dari analisis jalur diatas adalah sebagai berikut:
a.

Pengaruh dari X1 (Kualitas Produk) ke Y(Kesetiaan Pelanggan)
Pengaruh langsung = b3
Pengaruh tidak langsung melalui Z= b1 x b5
Total pengaruh koefisien jalur = b3+(b1 x b5)

b. Pengaruh dari X2 (Harga) ke Y(Kesetiaan Pelanggan)
Pengaruh langsung = b4
Pengaruh tidak langsung melalui Z= b2 x b5
Total pengaruh koefisien jalur = b4+(b2 x b5)
c.

Pengaruh dari Z(Kepuasan Konsumen) ke Y(KesetiaanPelanggan)
Pengaruh langsung = b5
Dalam penentuan terdapat atau tidaknya efek mediasi atau intervening dalam
model, dapat dilihat dari kriteria seperti dibawah ini yaitu:
1.

Jika nilai pengaruh total koefisien jalur > nilai pengaruh langsungnya,
maka terdapat hubungan intervening/mediasi

2.

Jika nilai pengaruh total koefisien jalur Ftabel, maka Ho ditolak
Jika Fhitung nilai Ftabel(2,74) maka Ho ditolak atau terdapat
kecocokan antara model dengandata. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aspek

Universitas Sumatera Utara

80

variabel kualitas produk dan harga secara simultan berpengaruhsignifikan
terhadap kep