BAB IV Proses Produksi

14

BAB IV
PROSES PRODUKSI
4.1

Spesifikasi Produksi
PT. Serambi Indonesia Lhokseumawe memproduksi koran. Adapun jenis

produk koran yang dihasilkan oleh PT. Serambi Indonesia Lhokseumawe adalah
sebagai berikut:
1. Koran serambi
2. Prohaba
3. Harian Aceh
4.2. Uraian

Untuk merancang tata letak pabrik diperlikan langkah-langkah yang
dimulai dengan input data dan aktivitas sebagai bahan masukan untuk
memperbarui tata letak yang sudah ada. Dalam penelitian ini langkah-langkah
untuk menjawab perumusan, masalah prosedur sistematis Layout Planning
Richard Muther yang dijabarkan dalam sub-sub bab sebagai beikut :

1)

Input Data Dan Aktivitas
Didalam penyusunan layout pabrik tersebut, manajemen perusahaan yang

bersangkutan memerlukan beberapa data yang digunakan sebagai dasar
pertimbangan dalam layout pabrik. Data yang diperlukann ini dipergunakan
sebagai masukan yang utama dalam penyusunan layout tersebut. Oleh karena itu
didalam kegiatan pengumpulan data yang diperlukan ini sedapat mungkin dapat
dilaksankan dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian dapat diharapkan bahwa
data yang terkumpul benar-benar data yang sesungguhnya. Sehingga tidak akan
terjadi penyimpanan didalam analisa data yang dilaksanakan guna penyusunan
layout tersebut.
Adapun beberapa data yang diperlukan oleh manajemen perusahaan yang
akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan layout pabrik ini
antara lain adalah sebagai berikut :
a. Jumlah percetakan
b. Komponen percetakan
c. Urutan pelaksanaan proses percetakan


15

d.
e.
f.
g.
h.
2)

Mesin dan peralatan produksi yang akan dipergunakan perusahaan
Informasi tentang mesin dan peralatan yang akan di pergunakan
Instalasi yang dipergunakan
Luas gudang yang diperlukan
Perbandingan perencanaan layout
Menentukan Pola Aliran Bahan
Sebelum memproduksi Koran secara massal atau melakukan pembuatan

suatu proses awal, adapun bahan-bahan yang dibutuhkan pada pembuatannya
adalah adalah lembaran gulung kertas, lem, dan mesin-mesin proses pengerjaan
adalah, mesin potong datar, mesin potong lurus, mesin press, mesin pengepakan,

printer besar dan mesin pengering tinta.
3)

Membentuk Peta Aliran Proses (Flow Proses Chart)
Flow Process Chart ini menggambarkan urutan proses-proses pengolahan

produk dimulai dari bahan baku sampai menjadi produk selesai di proses dan siap
dijual. Untuk memudahkan menganalisan pengolahan aktivitas yang telah
digambarkan pada flow process chart dapat diperhatikan pada lampiran I.
4)
Pembentukan Activiti Relationship Chart (ARC)
Adapun perancangan activity relationship chart disini menggambarkan
bagan yang menjelaskan departemen-departemen yang terlibat dalam satu lokasi
pabrik/perusahaan dalam pembuatan Koran serambi atau prohaba, penjelasan
mengenai bentuk activity relationship chart dapat dilihat Lampiran II
5)

Pembentukan Work Sheet
Diagram balok untuk menjelaskan work sheet pada PT. Serambi Indonesia


cabang Lhokseumawe dapat dilihat pada Lampiran III.
6)

Pembentukan Block Template
Kelanjutan dari work sheet adalah block template, adapun block template

dapat dilihat pada lampiran IV
7)
Pembentukan Activity Relationship Diagram (ARD)
Activity Relationship Diagram pada dasarnya ialah yang menyusun block
template, yang sesuai dengan tingkat hubungan antara satu block dengan block
yang lainnya, adapun caranya dengan memotong block template yang telah
ditentukan satu persatu, lalu block template yang telah terpotong tersebut disusun
kembali sesuai tingkat hubungannya. Bentuk Activity Relationship Diagram ini
dapat dilihat pada Lampiran V.

16

8)


Pembentukan Production Space Requirement Sheet (PSRS)
Production Space Requirement Sheet (PSRS) berfungsi untuk menganalisa

luas lantai produksi yang dibutuhkan, adapun Production Space Requirement
Sheet dapat dilihat pada Lampiran VI
9)
Pembentukan Plant Service Area Planning Sheet (PSAPS)
Pembentukan Plant Service Area Planning Sheet (PSAPS) digunakan
untuk menganalisa kebutuhan luas lantai pada kegiatan service, adapun sheet ini
dapat dilihat pada Lampiran VII
10)
Pembentukan Total Space Requerement Sheet
Sheet ini mmerupakan gabungan dari hasil analisa pada PSRS dan PSAPS,
dan sheet ini dapat dilihat pada lampiran VIII
11)
Pembentukan Area Template
Pembentukan Area Template ini dapat dilihat pada lampiran IX.
12)
Pembentukan Space Rel Diagram
Merupakan gambar yang memperlihatkan tentang kedekatan dengan garis

dan pada template di sertai dengan luas area, pembentukan diagram ini dapat
dilihat pada Lampiran X.
13)

Pembentukan Final Layout
Berdasarkan block plan dari hasil penyusunan area allocation diagram

(AAD) dan hasil pertimbangan mengenai luas lantai pada masing-masing
aktivitas, maka layout pabrik secara keseluruhan dan netail dapat digambarkan.
Detail layout secara keseluruhan adalah mengatur, mesin, fasilitas, kerja yang
berada masing-masing block. Pengaturan tersebut didasarkan pada analisa aliran
material dan tingkat hubungan antara block dan block lainnya. Adapun detail
layout untuk masing-masing aktifitas proses produksi dan layout keseluruhan
dapat dilihat pada lampiran XI.
4.2

Uraian Proses Produksi
Deskripsi mendasar dalam pembuatan koran adalah sebagai berikut :
1. Produksi pra cetak
a. Proses diawali dari penerimaan materi/konten koran dari bagan redaksi

untuk kemudian dibentuk menjadi film di bagian cetak koran.
b. Materi yang sudah berbentuk film kemudian disatukan menjadi
lembaran koran yang akan diproduksi

17

c. Setelah layout film terbentuk, kemudian film tersebut akan dicetak
kedalam plate dengan cara film tersebut di pressing diatas plate agar
menempel dan menyatu dengan plate tersebut. Proses pressing ini juga
memiliki peranan yang sangat penting karena pada proses ini bila ada
film yang tidak menempel betul pada plate, maka proses selanjutnya
adalah melakukan penyinaran ± 180 detik. Selesai penyinaran plate
masih harus diperiksa apakah teks dan gambarnya sudah lengkap dan
apakah sesuai dengan film.
d. Plate yang telah disinari dimasukan ke dalam mesin prosesor untuk
dilakukan proses cleaning dan developing, plate tersebut kemudian
dikeringkan.
e. Plate yang sudah dikeringkan selanjutnya didistribusikan kepada
bagian produksi cetak koran dan dipasang pada mesin cetak.
2. Produksi Cetak

a. Pada umumnya bagian ini menyiapkan bahan baku seperti kertas, tinta,
fountain dan plate untuk dipasang pada mesin.
b. Setelah bahan baku cetak siap kemudian melakukan setting mesin
awal. Setting yang dilakukan berupa brake, register warna, folder dan
speed.
c. Setelah mesin dan seluruh tools dalam kondisi siap jalan, maka
produksi cetak dimulai.
d. Update setting mesin dilakukan jika terdapat suatu ketidaksesuaian
yang diakibatkan oleh mesin, maka operator mesin kembali melakukan
setting mesin dan memperhatikan perubahan yang terjadi.6
e. Produk yang baik kemudian dikemas pada stsiun kerja packaging dan
kemudian didistribusikan oleh bagian ekspedisi.

4.3

Bahan Baku, Bahan Tambahan Dan Bahan Penolong
Dalam proses pembuatan atau percetakan Koran ini juga menggunakan

bahan-bahan untuk mendukung proses produksi pada pabrik seperti :
1. Bahan plastic polimer untuk mencegah adanya dempetan di setiap

lembaran koran.
2. Roda-roda untuk memindahkan material

18

3. Keranjang besar untuk memindahkan koran-koran yang sudah diprint
4. Dan bahan-bahan penolong lainnya untuk keselamatan kerja.
4.4

Mesin Dan Peralatan
Setiap pembuatan produk membutuhkan mesin dan peralatan untuk

mencapai tujuan yang baik dan benar untuk mendapatkan produksi yang bermutu.
Berikut ini adalah mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi
atau percetakan koran adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.

Mesin Gergaji Mata Halus.
Mesin Gergaji Horizontal.
Mesin Pengeringan Tinta.
Mesin Printer.
Mesin Gulung.
Pisau Tangan Kecil.
Mesin Press.