Struktur otot tubuh 2 . docx

Struktur otot tubuh 2
D. OTOT PERUT
Terdiri dari atas :
1. Muskulus abdominis internal (dinding perut). Garis di tengah dinding
perut dinamakan linea alba, otot sebelah luar (muskulus abdominis
eksternal). Otot yang tebal dinamakan apeneurosis, membentuk kandung
otot yang terdapat di sebelah kiri dan kanan linea itu.

2.

3.

4.

a.
b.

Lapisan sebelah luar sekali dibentuk otot miring luar (muskulus obliqus
eksternus abdominis). Berpangkal pada kosta V sampai kosta yang bawah
sekali. Serabut ototnya yang sebelah belakang menuju ke tepi tulang
panggul (Krista iliaka). Serabut yang depan menuju linea alba. Serabut yang

tengah membentuk ikat yang terbentang dari spina iliaka anterior superior
ke simfisis.
Lapisan ke dua di bawah otot di bentuk oleh otot perut dalam (muskulus
obliqus internus abdominis). Serabut miring menuju ke atas dank e
tengah. Apeneurosis terbagi 2 dan ikut membentuk kandung otot perut lurus
sebelah depan dan belakang muskulus rektus abdominis, otot perut lurus
mulai dari pedang rawan kosta III di bawah dan menuju ke simfisis. Otot ini
mempunyai 4 buah urat melintang.
Muskulus transverses abdominis, merupakan xifoid menuju artikule ke
kosta III terus ke simfisis. Otot ini membentuk 4 buah otot yang bentuknya
melintang dibungkus oleh muskulus abdominis dan otot vagina.
Otot yang masuk ke dalam formasi bagian bawah dinding perut atau dindig
abdominal posterior :
Muskulus psoas, terletak di belakang diafragma bagian bawah
mediastinum, berhubungan dengan quadratus lumborum di dalamnya
terdapat arteri, vena dan kelenjar limfe
Muskulus iliakus terdapat pada sisi tulang ilium, sebelah belakang
berfungsi menopang sekum, dan sebelah depan menyentuh kolon
desendens.


E. OTOT PUNGGUNG

Otot punggung (bagian belakang tubuh), otot ini di bagi menjadi 3 bagian :
a. Otot yang ikut menggerakkan lengan
1. Trapezius (otot kerudung). Terdapat di semua ruas-ruas tulang vertebra.
Berpangkal di tulang oksipital. Fungsinya mengangkat dan menarik sendi
bahu. Bagian atas menarik scapula ke bagian medial dan yang bawah
menarik ke bawah lateral.
2. Muskulus latisimus dorsi (otot punggung lebar), berpangkal pada ruas
tulang vertebra yang kelima dari bawah fasia lumboid, tepi tulang vertebra
dan kosta III di bawah, gunanya menutupi ketiak bagian belakang,
menengahkan dan memutar tulang pangkal lengan ke dalam.
3.

b.
1.

2.
c.
1.

2.
3.

Muskulus lumboid (otot belah ketupat), berpangkal dari ujung prosesus
sifoid, dari tulang leher V, ruas tulang vertebra V, di sini menuju ke pinggir
tengah tulang belikat. Gunanya menggerakkan tulang belikat ke atas dan ke
tengah.
Otot antara ruas vertebra dan kosta
Otot yang bekerja menggerakkan kosta atau otot bantu pernapasan, terdiri
dari dua otot yaitu :
Muskulus seratus inferior superior (otot gergaji belakang bawah).
Terletak di bawah otot punggung lebar, berpangkal di fasia lumbodorsalis
dan menuju ke kosta V dari bawah. Gunanya menarik tulang kosta ke bawah
pada waktu bernapas.
Muskulus seratus posterior superior, terletak dibawah otot belah
ketupat dan berpangkal di ruas tulang leher keenam dan ke tujuh dari ruas
os vertebra yang kedua. Gunanya menarik os kosta ke atas waktu inspirasi.
Otot punggung sejati
Muskulus interspinalis transversi dan Muskulus semispinalis, terdapat di
antara kiri – kanan prosesus transversus dan prosesus spina. Fungsinya

untuk sikap dan pergelangan vertebra.
Muskulus sakrospinalis (muskulus erector spina), terletak disamping ruas
tulang belakang kiri dan kanan. Fungsinya memelihara dan menjaga
kedudukan kolumna vertebra dan pergerakan dari ruas os vertebra.
Muskulus quadratus lumborum, terletak antara krista iliaka dan os
kosta, terdiri dari dua lapisan : fleksi dari vertebra lumbalis dan di samping
itu juga merupakan dinding bagian belakang rongga perut.

a.
1.

2.
3.

F. OTOT PANGKAL LENGAN ATAS
Otot – otot ketul (fleksor):
Muskulus biseps braki (otot lengan berkepala 2). Otot ini meliputi dua
buah sendi dan mempunyai dua buah kepala (kaput). Kepala yang panjang
melekat di dalam sendi bahu, kepala yang pendek melekatnya disebelah
luar dan yang kedua disebelah dalam. Otot itu ke bawah menuju ke tulang

pengumpil. Di bawah uratnya terdapat kandung lender. Fungsinya
membengkokkan lengan bawah siku, meratakan hasta dan mengangkat
lengan.
Muskulus brakialis (otot lengan dalam). Otot ini berpangkal dibawah otot
segitiga di tulang pangkal lengan dean menuju prosesus sifoid di pangkal
tulang radius. Fungsinya membengkokkan lengan bawah siku.
Muskulus korakobrakialis. Otot ini berpangkal di prosesus korakoid dan
menuju ke tulang pangkal lengan. Fungsinya mengangkat lengan.

b. Otot kedang (ekstensor):
Muskulus triseps braki (otot lengan berkepala 3)
1. Kepala luar berpangkal di sebelah belakang tulang pangkal lengan dan
menuju ke bawah kemudian bersatu dengan yang lain.
2. Kepala dalam dimulai di sebelah dalam tulang pangkal lengan.
3. Kepala panjang dimulai pada tulang di bawah sendi dan ketiganya
mempunyai sebuah otot yang melekat di olekrani.
Tabel 14.2 otot-otot yang menghubungkan lengan atas dengan tubuh.
Nama
posisi
Asal

insersi
Kerja
Pektoralis Depan dada
Sternum,
Humerus
Mengaduksi
mayor
klavikula,
(lengkung
bahu, menarik
dan kartilago bisipital)
lengan melewati
iga-iga sejati
depan
dada.
Rotasi internal
bahu
Latisimus Menyilang
Torakal
Humerus

Mengaduksi
dorsi
punggung
bawah,
(lengkung
bahu, menarik
dari
regio vertebra
bisipital)
lengan
ke

lumbal
bahu

Seratus
anterior

ke lumbal dan
sekral serta

krista iliaka

belakang dan ke
bawah, seperti
menarik lonceng
dan mendayung,
dan
merotasi
internal bahu
Di atas sisi Bagian
Bagian
Menarik skapula
torak dan di depan
iga medial batas ke
depan,
bawah
ataas ke-8
skapula
antagonis
skapula pada

terhadap
punggung
trapezius

G. OTOT LENGAN BAWAH
1. Otot-otot kedang yang memainkan peranannya dalam pengetulang di atas
sendi siku, sendi tangan, sendi jari, dan sebagian dalam gerak silang radius :
a. Muskulus ekstensor karpi radialis longus
b. Muskulus ekstensor karpi radialis brevis
c. Muskulus ekstensor karpi ulnaris. Ketiga otot ini fungsinya sebagai
ekstensi lengan (menggerakkan lengan)
d. Digitonum karpi radialis, fungsinya ekstensi falang kecuali ibu jari
e. Muskulus ekstensor policis, fungsinya ekstensi ibu jari
2.
a.

Otot-otot ketul yang mengedangkan sikudan tangan serta ibu jari dan
meratakan radius. Otot-otot ini berkumpul sebagai berikut :

Otot-otot di sebelah metacarpal. Otot-otot ini ada 4 lapis. Lapis yang

pertama ke 2 di sebelah luar berpangkal di tulang pangkal lengan. Didalam
lapis yang pertama terdapat otot-otot yang meliputi sendi siku, sendi antara
radius dan tulang pengumpil sendi pergelangan. Fungsinya dapat
membengkokkan falang. Lapis yang ke 4 ialah otot-otot untuk sendi antara
tulang radius dan tulang pengumpil. Di antara otot-otot ini di sebut :
 Muskulus pronator teres. Fungsinya dapat mengerjakan silang radius dan
membengkokkanlengan bawah siku

 Muskulus Palmaris ulnaris, berfungsi mengetulkan lengan,muskulus
Palmaris longus, muskulus fleksor karpi radialis, muskulus fleksor
digitor sublimis,
Fungsinya
fleksi
jari
kedua
dan
kelingking.:
muskulus
fleksor
digitorumprofundus, fungsinya fleksi jari 1, 2, 3, 4: muskulus fleksor policis

ingus, fungsinya fleksi ibu jari.
 Otot yang bekerja memutar radialis (pronator dan supinator) terdiri dari :
muskulus pronator teres equadratus, fungsinya pronasi tangan : muskulus
spinator brevis, fungsinya supunasi tangan.
b.
Otot – otot di sebelah tulang ulna, berfungsi membengkokkan lengan di
siku, membengkokkan tangan ke arah tulang ulna atau tulang radius.
c. Kedang Otot – otot di sebelah punggung atas, disebut otot kedang jari
bersama yang meluruskan jari tangan. Otot yang lain meluruskan ibu jari
(telunjuk). Otot – otot lengan bawah mempunyai otot yang panjang di bagian
bawah di dekat pergelangan dan di tangan. Otot – otot tersebut menpunyai
kandung otot.
H. OTOT – OTOT TANGAN
Di tangan terdapat otot – otot tangan pendek terdapat di antara tulang –
tulang telapak tangan atau membantu ibu jari tangan (thenar) dan anak
jantung tangan (hipothenar).

STRUKTUR OTOT DAN KERJA OTO
Struktur otot lurik adalah sebagai berikut :
1. Empal otot atau ventrikel otot dengan membran pembungkusnya disebut
fasia superfasialis tersusun atas banyak berkas otot
2. Berkas otot dengan membran pembungkusnya disebut fasia propria tersusun
atas banyak serabut otot atau serat otot atau sel otot
3. Serat otot atau sel otot tersusun atas banyak miofibril
Struktur Sel Otot
Bagian-bagian sel otot adalah :
1. Sarkolema, merupakan membran plasma sel otot
2. Sarkoplasma, merupakan sitoplasma sel otot
3. Retikulum sarkoplasma, merupakan retikulum endoplasma sel otot

4. Nukleus, jumlahnya banyak dan terletak di sepanjang tepi sel otot
Sarkolemma


Sarkolemma adalah selaput pembungkus otot yang tersusun ganda (double
membrane), yakni selaput luar ( 40 angstrom) Ruang antara ( 20 angstrom )
dan Selaput dalam (setebal 40 Angstrom)



Selaput luar mirip membrane basal epitel yang dibalut serabut retikuler.
Selaput dalam (plasmalemma) terdiri dari dua lapis protein yang ditengahnya
diisi lemak (lipid).



Secara umum sarkolema bersifat transparan, kenyal dan resisten terhadap
asam dan alkali.



Serabut-serabut otot kerangka yang bergabung membentuk berkas serabut
otot primer disebut fasikulus, yang dibalut oleh jaringan ikat kolagen pekat
(endomisium).



Ada 5 sel utama yang dijumpai dalam fasikulus yaitu: serabut otot, sel
endotel, perisit, fibroblast dan miosatelit.

Sarkoplasma adalah sitoplasma Otot


Sarkoplasma (Cytoplasmic matrix) mengandung: Organoida, a.l.: mitokondria
(sarcosomes) - ribosom- Apparatus golgi - myofibril -Endoplasmik retikulum



Selain itu terdapat pula enzim sitokrom oksidatif. Mitokondria terdapat
berbatasan dengan sarkolema dan dekat inti di antara myofibril.



Sarkoplasmik retikulum bersifat agranuler (Smooth ER.), karena ribosom
pada otot kerangka terdapat bebas dari matriks. Sisterna pada sarkolasmik
retikulum terjalin pararel dengan myofibril, yang pada interval tertentu
membentuk pertemuan dengan jalinan transversal, disebut triade.



Penelitian pada otot salamander (Amblistoma punctatum) , triade ini terdapat
mengitari garis Z (Zwischenschreibe). Pada hewan lain dan manusia tiap
sarkomer memiliki dua triade di daerah pertemuan garis A (anisotrop) dan
garis I (isotrop). Organoida ini berfungsi menyalurkan impuls dari permukaan
otot kerangka ke dalam serabut yang lebih dalam letaknya.

Struktur Miofibril
Muifibril tersusun atas banyak miofilamen. Miofilamen tersusun atas filamen tipis
dan filamen tebal.
1. Filamen tipis tersusun atas tiga protein yaitu aktin, tropomiosin dan troponin.
Aktin merupakan protein struktural utam penyusun filamen tipus yang terdiri

dari dua untai helix (spiral). Molekul aktin memiliki tempat aktif untuk
berikatan dengan jembatan silang miosin. Tropomiosin merupakan protein
berbentuk seperti benang yang terletak di sepanjang untai heliks aktin dan
menutupi tempat-tempat aktif aktin yang berikatan dengan jembatan silang.
Troponin merupakan kompleks protein yang terdiri atas tiga protein yaitu
troponin I (mengikat aktin), troponin T (mengikat tropomiosin) dan troponin C
mengikat ion kalsium (Ca2+)
2. Filamen tebal terdiri dari benang-benang protein miosin. Setiap filamen
miosin membentuk sebuah kepala yang menonjol di salah satu ujung. Satu
susunan filamen miosin memiliki memiliki kepala-kepala yang menonjol di
berbagai tempat di kedua ujung. Kepala-kepala molekul miosin membentuk
jembatan silang. Setiap setiap jembatan silang memiliki memiliki dua tempat
penting yaitu tempat mengikat aktin dan temat enzim ATPase miosin.


Di dalam sebuah miofibril, filamen aktin dan miosin sejajar dan tersusun
berdampingan.



Filamen aktin dan miosin saling tumpang tindih tersusun menurut pola
tertentu sehingga menghasilkan pandangan garis-garis seran lintang.



Masing-masig satuan pola berulang yang disebut daerah sarkomer dan setiap
sarkomer dipisahkan oleh dua garis Z. Sarkomer merupakan unit fungsional
otot ragka karena mampu berkontraksi.



Garis Z merupakan tempat menempelnya filamen-filamen ak tin.



Filamen-filamen miosin dengan kepalanya yang menonjol terletak diantara
filamen aktin, tidak menempel pada garis Z.



Daerah terang disebut pita I (isotrop), hanya memiliki filamen tipis (filamen
aktin), daerah gelap disebut pita A (anisotrop) memiliki filamen tipis dan
tebal (miosin).



Pita I dibagi dua oleh garis Z dan pita A dibagi dua oleh zona H. Pada zona H
hanya terdapat filamen tebal (miosin).

untuk lebih jelas uraian ini perhatikan


Sekali lagi dengan mikroskop cahaya myofibril tampak memiliki

1. bagian cerah (cakram I)
2. bagian gelap (caktam A),


Bila menggunakan pewarnaan hematoksilin besi (Heidenheia). Inilah yang
memberikan aspek bergaris melintang baik pada otot kerangka maupun otot
jantung. Garis melintang ini dapat diamati pada:

1. Otot kerangka yang masih hidup
2. Otot segar tanpa menggunakan pewarnaan
3. Otot setelah mengalami fiksasi dan di warnai


Pada satu serabut otot kerangka terdapat ribuan myofibril, sedangkan tiap
myofibril memiliki ratusan myofilamen yang bersifat submikroskopis.

Myofilamen terdiri dari 2 macam yaitu:
1. Filament Miosin


Sering disebut filament kasar (coarse filaments), berdiameter 100 Angstrom
dan panjangnya 1,5 µ. Filamen ini membentuk daerah A atau cakram A.



Filamen ini tersusun pararel dan berenang bebas dalam matriks.



Bagian tengah agak tebal dari bagian tepi. Fungsi dari myosin adalah sebagai
enzim katalisator yang berperanan memecah ATP menjadi ADP + energi, dan
energi ini digunakan untuk kontraksi.

2. Filamen Aktin


Panjangnya 1µ dan diameternya 50 Angstrom, terpancang antara 2 garis Z.



Bagian tengahnya langsing dan elastis.



Filamen ini membentuk cakram I, meskipun sebagian masuk ke dalam
cakram A.



Aktin dan myosin tersusun sejajar dengan sumbu memanjang serabut otot
skelet.



Pada sediaan histologi yang baik selain cakram I dan A, tampak pula garis Z
dan H bahkan garis M. dan Garis Z (Zwischenschreibe) atau intermediate
disc: yang Berupa garis tipis dan gelap yang membagi cakram I sama rata.



Daerah antara 2 garis Z disebut “sarkomer” yang panjangnya sekitar 1,5µ.

§ Garis H (Helleschreibe):
Terdapat dalam cakram A. Merupakan bagian agak cerah di kanan-kiri garis M, yang bebas dari
unsur aktin.
§ Garis M (Mittelschreibe):
Terdapat di tengah-tengah cakram A, suatu garis yang disusun oleh bagian tengah filamen
myosin yang menebal.

Jadi dalam 1 sarkomer terdapat garis-garis Z-I-A-H-M-H-A-I-Z (tepatnya interval antara 2 garis
Z, 1 pita A, dan ½ dari 2 garis I). OK

Gambar serat otot lurik
Mekanisme kerja oto rangka
Metode pergeseran filamen dijelaskan melalui mekanisme kontraksi pencampuran
aktin dan miosin membentuk kompleks akto-miosin yang dipengaruhi oleh ATP.
Miosin merupakan produk, dan proses tersebut mempunyai ikatan dengan ATP.
Selanjutnya ATP yang terikat dengan miosin terhidrolisis membentuk kompleks
miosin ADP-Pi dan akan berikatan dengan aktin. Selanjutnya tahap relaksasi
konformasional kompleks aktin, miosin, ADP-pi secara bertahap melepaskan ikatan
dengan Pi dan ADP, proses terkait dan terlepasnya aktin menghasilkan gaya
fektorial.

Otot akan berkontraksi jika mendapatl rangsangan motorik dari pusat motorik
(otak ). Antara otot dan saraf otot dan saraf akan membentuk sambungan yang
disebut sinapsis neuromuskulus dimana ujung saraf motorik melekat pada serabut
otot. Langkah-langkah kontraksi otot :
1. Jika rangsang sampai pada ujung saraf motorik, maka ujung saraf motorik akan
melepaskan neurotransmiter (pemindah rangsang ke sel berikutnya) yang berupa
asetil kolin keserabut otot melalui celah sinapsis
2. Asetilkolin menyebabkan retikulum sarkoplasma melepaskan ion Ca 2+ masuk
kedalam sarkoplasma otot
3 Ion Ca2+ yang dilepaskan di ikat oleh unit troponin C yang menyebabkan kompleks
troponin-miosin secara fisik bergeser kesamping, membuka tempat pengikatan
jembatan silang aktin.
4. Dengan terbentuknya tempat pengikatn jembatan silang aktin menyebabkan
terbentuknya jembatan silang antara kepala miosin dan filamen aktin dan
menyebabkan serabut otot menjadi lebih pendek (zona Z dan H menjadi pendek
dan juga sarkomer menjadi lebih pendek) dan otot berkontraksi.
Untuk berkontraksi ini otot memerlukan energi yang berasal dari ATP dan kreatin
pospat. Pada saat kontraksi ATP terurai menjadi ADP+posfat+energi dan ADP
menjadi AMP+posfat +energi. Pemecahan zat tersebut dalam keadaan anaerob.
Energi pembentukan ATP berasal dari pemecahan glikogen atau gula yang
dilarutkan menjadi laktasidogen yang kemudian dipecah menjadi asam laktat dan
glukosa secara aerob.
Langkah relaksasi otot:
1. Tidak adanya ion kalsium di dalam sarkoplasma. Ion Ca 2+ dibebaskan oleh unit
troponin C. Ion Ca2+ dipompa kembali kedalam retikulum sarkoplasma dengan
transporatktif
2. Komplek troponin-tropomiosin bergeser kembali keposisinya menutupi tempat
pengikatan jembatan silang aktin sehingga aktin dan miosin tidak lagi berikatan di
jembatan silang

3. Filamen tipis bergeser kembali keposisi istirahat dan terjadi proses relaksasi.
Penimbunan asam laktat (hasil pemecahan asam piruvat dalam keadaan anaerob)
dalam otot menyebabkan kelelahan dan pegal linu, dan jika otot tidak mampu
berkontraksi lagi maka akan terjadi kejang otot atau kram. Gangguan pada otot

antara lain, tetanus (akibat racun Clostrodium tetani) , kram, dl

Berdasarkan cara kerjanya, otot dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
 Otot sinergis, yaitu otot yang saling menduung. Contoh: otot bisep dan otot lengan
bawah (pronator) yang terdiri otot pronator kuadratus dan otot pronator teres.
Ketiga otot ini sama-sama berkontraksi ke satu arah sehingga lengan bawah dapat
diigerakkan memutar.
 Otot antagonis, yaitu otot yang bekerja secara berlawanan. Contoh: mekanisme kerja
otot bisep dan trisep dapat membengkokkan dan meluruskan siku
KLASIFIKASI OTOT
1. Menurut bentuk dan serabutnya
2. Menurut jumlah kepalanya
3. Menurut Pekerjaannya
4. Menurut Letaknya otot ditubuh
Menurut bentuk dan serabutnya
1. otot serabut sejajar atau bentuk kumparan
2. otot bentuk kipas, otot bersirip dan otot melingkar/sfingter
Menurut jumlah kepalanya
1. otot berkepala dua (Bisep)
2. otot berkepala tiga/triseps
3. otot berkepala empat/quadriseps
3. Menurut pekerjaannya, meliputi:
1. Otot sinergis, otot bekerja bersama-sama
2. Otot antagonis, yaitu otot yang bekerjanya berlawanan



Otot abduktor, yaitu otot yang menggerakkan anggota menjauhi tubuh



Otot abduktor, yaitu otot yang menggerakkan anggota mendekati tubuh



Otot fleksor, yaitu otot yang membengkokkan sendi tulang atau melipat sendi



Otot ekstensor, otot yang meluruskan kembali sendi tulang kedudukan
semula



Otot pronator, ketika ulna dan radial dalam keadaan sejajar



Otot suponator, ulna dan radial dalam keadaan menyilang



Endorotasi, memutar ke dalam



Eksorotasi, memutar ke luar



Dilatasi, memanjangkan otot



Kontraksi, memendekkan otot

Menurut letaknya otot-otot tubuh dibagi dalam beberapa golongan yaitu:
1. Otot bagian kepala
2. Otot bagian leher
3. Otot bagian dada
4. Otot bagian perut
5. Otot bagain punggung
6. Otot bahu dan lengan
7. Otot panggul
8. Otot anggota gerak bawah
Otot Kepala

Otot bagian ini dibagi menjadi 5 bagian:
Otot pundak kepala, funsinya sebagian kecil membentuk gales aponeurotika disebut
juga muskulus oksipitifrontalis, dibagi menajdi 2 baigan:
1. Muskulus frontalis, funsinya mengerutkan dahi dan menarik dahi mata
2. Oksipitalis terletak di bagian belakang, fungsinya menarik kulit ke belakang
Otot wajah terbagi atas:
a. Otot mata (muskulus rektus okuli
b. otot bola mata terdiri dari otot otot
1. Muskulus oblikus okuli/otot bola mata sebanyak 2 buah, fungsinya memutar
mata
2. Muskulus orbikularis okuli/otot lingkar mata terdapat di sekliling mata,
funsinya sebagai penutup mata atau otot sfingter mata
3. Muskulus levator palpebra superior terdapat pada kelopak mata. Fungsinya
menarik, mengangkat kelopak mata atas pada waktu membuka mata
c. Otot mulut bibir dan pipi, terbagi atas:
1. Muskulus triangularis dan muskulus orbikularis oris/otot sudut mulut,
fungsinya menarik sudut mulut ke bawah
2. Muskulus quadratus labii superior, otot bibir atas mempunyai origo penggir
lekuk mata menuju bibir atas dan hidung
3. Muskulus quadratus labii inferior, terdapat pada dagu merupakan kelanjutan
pada otot leher. Fungsinya menarik bibir ke bawah atau membentuk mimik
muka ke bawah

4. Muskulus buksinator, membentuk dinding samping rongga mulut. Origo pada
taju mandibula dan insersi muskulus orbikularis oris. Fungsinya untuk
menahan makanan waktu mengunyah.
5. Muskulus zigomatikus/otot pipi, fungsinya untuk mengangkat dagu mulut ke
atas waktu senyum.
d. Otot pengunyah/otot yang bekerja waktu mengunyah, teerbagi atas:
1. Muskulus maseter, fungsinya mengangkat rahang bawah pada waktu mulut
terbuka
2. Muskulus temporalis fungsinya menarik rahang bawah ke atas dan ke
belakang
3. Muskulus pterigoid internus dan eksternus, fungsinya menarik rahang bawah
ke depan

e. . Otot lidah sangat berguna dalam membantu pancaindra untuk menunyah,
terbagi atas:
1. Muskulus genioglosus, fungsinya mendorong lidah ke depan
2. Muskulus stiloglosus, fungsinya menarik lidah ke atas dan ke belakang
f. Otot Leher
Bagian otot ini dibagi menjadi 3 bagian:
1. Muskulus platisma, terdapat di samping leher menutupi sampai bagian dada.
Fungsinya menekan mandibula, menarik bibir ke bawah dan mengerutkan
kulit bibir.
2. Muskulus sternokleidomastoid di samping kiri kanan leher ada suatu tendo
sangat kuat. Fungsinya menarik kepala ke samping, ke kiri, dan ke kanan,
memutar kepala dan kalau keduanya bekerja sama merupakan fleksi kepala
ke depan disamping itu sebagai alat bantu pernapasan..
3. Muskulus longisimus kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis kapitis.
Ketiga otot ini terdapat di belakang leher, terbentang dari belakang kepala ke
prosesus spinalis korakoid. Fungsinya untuk menarik kepala belakang dan
menggelengkan kepala.
Otot Bahu
Otot bahu hanya meliputi sebuah sendi saja dan membungkus tulang pangkal
lengan dan tulang belikat akromion yang teraba dari luar.

1. M. deltoid (otot segitiga), otot ini membentuk lengkung bahu dan berpangkal
di bagian sisi tulang selangka ujung bahu, balung tulang belikat dan diafise
tulang pangkal lengan. Di antara otot ini dan taju besar tulang pangkal
lengan terdapat kandung lendir. Fungsinya mengangkat lengan sampai
mendatar.
2. M. subskapularis (otot depan tulang belikat) Otot ini mulai dari bagian depan
tulang belikat, menuju taju kecil tulang pangkal lengan, di bawah uratnya
terdapat kandung lendir. Fungsinya menengahkan dan memutar tulang
humerus ke dalam.
3. M. supraspinatus (otot atas balung tualang belikat). Otot ini berpangkal di
lekuk sebelah atas menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya
mengangkat lengan.
4. M. infraspinatus (otot bawah balung tulang belikat). Otot ini berpangkal di
lekuk sebelah bawah balung tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang
pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan ke luar.
5. M. teres mayor (ototo lengan bulat besar). Otot ini berpangkal di siku bawah
tulang belikat dan menuju ke taju kecil tulang pangkal lengan. Di antara otot
lengan bulat kecil dan otot lengan bulat besar terdapat kepala yang panjang
dari muskulus triseps brakii. Fungsinya bisa memutar lengan ke dalam.
6. M. teres minor (otot lengan belikat kecil). Otot ini berpangakal di siku sebelah
luar tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang ke pangkal lengan.
Fungsinya memutar lengan ke luar.
Otot Dada

Terdiri atas:

1. Otot dada besar (muskulus pektoralis mayor). Pangkalnya terdapat di ujung
tengah selangka, tulang dada dan rawan iga. Fungsinya dapat memutar
lengan ke dalam dan menengahkan lengan, menarik lengan melalui dada,
merapatkan lengan ke dalam.
2. Otot dada kecil (muskulus pektoralis minor). Terdapat di bawah otot dada
besar, berpangkal di iga III, IV dan V menuju ke prosesus korakoid. Fungsinya
menaikkan tulang belikat dan menekan bahu.
3. Otot bawah selangka (muskulus subklavikula). Terdapat di antara tulang
selangka dan ujung iga I, bagian dada atas sebelah bawah os klavikula.
Fungsinya menetapkan tulang selangka di sendi sebelah tulang dada dan
menekan sendi bahu ke bawah dan ke depan.
4. Otot gergaji depan(muskulus seratus anterior). Berpangkal di iga I sampai IX
dan menuju ke sisi tengah tulang belikat, tetapi yang terbanyak menuju ke
bawah.
5. Otot dada sejati yaitu otot-otot sela iga luar dan otot-otot sela iga dalam.
Fungsinya mengangkat dan menurunkan iga waktu bernapas.
Otot dada bagian dalam disebut juga otot dada sejati, yaitu otot dada yang membantu
pernapasan terdiri dari:
1. Muskulus interkostalis eksternal dan internal terdapat di antara tulang-tulang
iga. Fungsinya mengangkat dan menurunkan tulang iga ke atas dan ke
bawah pada waktu bernapas.
2. Muskulus diaragmatikus, merupakan alat istimewa yang di tengahnya
mempunayi aponeurosis yang disebut sentrum tendineum. Bentuknya
melengkung ke atas mengahadap ke rongga toraks, mempunyai lobang
tempat lalu aorta vena kava dan esofagus. Fungsinya menjadi batas antara
rongga dada dan rongga perut. Kontraksi dan relaksinya memperkecil serta
memperbesar rongga dada waktu bernapas.
Otot Perut
Terdiri atas:
1. Muskulus abdominis internal (dinding perut). Garis di tengah dinding perut
dinamakan linea alba, otot sebelah luar (muskulus abdominis eksternal). Otot
yang tebal dinamakan aponeurosis, membentuk kandung otot yang terdapat
di sebelah kiri dan kanan linea itu.
2. Lapisan sebelah luar sekali dibentuk otot miring luar (muskulus obliqus
eskternus abdominis). Berpangkal pada igaV sampai iga yang bawah sekali.
Serabut ototnya yang sebelah belakang menuju ke tepi tulang panggul
(kristailiaka). Serabut yang depan menuju linea alba. Serabut yang tengah
membentuk ikat yang terbentang dari spina iliaka anterior superior ke
simfisis.

3. Lapisan kedua di bawah otot dibentuk oleh otot perut dalam(M. obliqus
internus abdominis). Serabut miring menuju ke atas dan ke tengah.
Aponeurosis terbagi 2 dan ikut membentuk kandung otot perut lurus sebelah
depan dan belakang muskulus rektus abdominis, otot perut lurus mulai dari
pedang rawan iga III di bawah dan menuju ke simfisi. Otot ini mempunyai 4
buah urat melintang.
4. Muskulus transversus abdominis, merupakan xifoid menuju artikule ke kosta
III terus ke simfisis. Otot ini membentuk 4 buah urat yang bentuknya
melintang dibungkus oleh muskulus rektus abdominis dan otot vagina.
Otot yang masuk ke dalam formasi bagian bawah dinding perut atau dinding
abdominal posterior :
1. Muskulus psoas, terletak di belakang diafragma bagain bawah mediastinum,
berhubungan dengan quadratus lumborum di dalamnya terdapt arteri, vena
dan kelenjar limfe
2. Muskulus iliakus terdapat pada sisi tulang ilium, sebelah belakang berfungsi
menopang sekum, dan sebelah depan menyentuh kolon desendens
Otot Punggung

Otot punggung (bagian belakang tubuh), otot ini dibagi menjadi 3 bagian:
1. Otot yang ikut menggerakkan lengan , Trapezius (otot kerudung). Terdapat di
semua ruas-ruas tulang punggung. Berpangkal di tulang kepala belakang.
Fungsinya: mengangkat dan menarik sendi bahu. Bagian atas menarik
skapula ke bagian medial dan yang bawah menarik ke bagian lateral.
2. Muskulus latisimus dorsi (otot pungung lebar), berpangkal pada ruas tulang
punggung yang kelima dari bawah fasia lumboid, tepi tulang punggung dan

iga III di bawah, gunanya menutupi ketiak bagian belakang, menengahkan
dan memutar tulang pangkal lengan ke dalam.
3. Muskulus rumboid (otot belah ketupat), berpangkal dari taju duri, dari tulang
leher V, ruas tulang punggung V, di sisni menuju ke pinggir tengah tulang
belikat. Gunanya menggerakkan tulang belikat ke atas dan ke tengah.
Otot antara ruas tulang belakang dan iga
Otot yang bekerja menggerakkan tulang iga atau otot bantu pernapasan, terdir dari
dua otot yaitu:
1. Muskulus seratus posterior inferior (otot gergaji belakang bawah). Terletak di
bawah otot pungung lebar, berpangkal di fasia lumbodorsalis dan menuju ke
iga V dari bawah. Gunanya menarik tulang iga ke bawah pada waktu
bernapas.
2. Muskulus seratus posterior superior, terletak di bawah otot belah ketupat dan
berpangkal di ruas tulang leher keenam dan ketujuh dari ruas tulang
punggung yang kedua. Gunanya menarik tulang iga ke atas waktu inspirasi.
Otot punggung sejati
1. Muskulus interspinalis transversi dan muskulus semispinalis, terdapat di
antara kiri-kanan prosesus transversus dan prosesus spina. Fungsinya untuk
sikap dan pergerakan tulang belakang.
2. Muskulus sakrospinalis (muskulus eraktor spina) terletak di samping ruas
tulang belakang kiri dan kanan. Fungsinya memelihara dan menjaga
kedudukan kolumna vertebra dan pergerakan dari ruas tulang belakang
3. Mukulus quadratus lumborum, terletak antara krista iliaka dan os kosta,
terdiri dari 2 lapisan; fleksi dari vertebra lumbalis dan di samping itu juga
merupakan dinding bagian belakang rongga perut.
Otot pangkal lengan atas
a. Otot-otot membengkokkan (fleksor):
Muskulus biseps


Otot ini meliputi 2 buah sendi



mempunyai 2 buah kepala (kaput).



Kepala yang panjang melekat di dalam sendi bahu,



kepala yang pendek melekatnya di sebelah luar dan yang kedua di sebelah
dalam.



Otot itu ke bawah menuju ke tulang pengumpil.



Di bawah uratnya terdapat kandung lendir.



Fungsinya membengkokkan lengan bawah siku, meratakan hasta dan
mengangkat lengan.

Muskulus brakialis (otot lengan dalam).


Otot ini berpangkal di bawah otot segitiga di tulang pangkal lengan



otot menuju taju di pangkal tulang hasta.



Fungsinya membengkokkan lengan bawah siku.

Muskulus korakobrakialis.


Otot ni berpangkal di prosesus korakoid



otot menuju ke tulang pangkal lengan.



Fungsinya mengangkat lengan.

b. Otot-otot meluruskan (ekstensor):
Muskulus triseps


mempunyai 3 buah kepala (kaput).



Kepala luar berpangkal di sebelah belakang tulang pangkal lengan dan
menuju ke bawah kemudian bersatu dengan yang lain.



Kepala dalam dimulai di sebelah dalam tulang pangkal lengan.



Kepala panjang dimulai pada tulang di bawah sendi dan ketiganya
mempunyai sebuah urat yang melekat di olekrani



berperan berlawanan dengan otot bisep yaitu untuk meluruskan siku

Otot otot selain sebagai fleksi dan ekstensi juga ada yang melakukan yang lain
misalnya


Otot yang bekerja memutar radialis (pronator dan supinator) terdiri dari:
muskulus pronator teres equadratus, fungsinya pronasi tangan; muskulus
spinator brevis, fungsinya supinasi tangan



Otot-otot di sebelah tulang pengumpil, berfungsi membengkokkan lengan di
siku, membengkokkan tangan ke arah tulang pengumpil atau tulang hasta.

Otot-otot sekitar panggul
Otot ini berasal dari tulang panggul atau kolumna vertebralis menuju ke pangkal
paha.
1. Sebelah depan bagian dalam dari panggul terdapat:


Muskulus psoas mayor, terbentang dari prosesus transversi lumbalis menuju
trokanter minor dan iliakus



Muskulus iliakus, berasal dari fosa iliaka menuju trokanter minor



Muskulus psoas minor, yang terletak di muka psoas mayor.



Ketiga otot ini disebut juga otot iliopsoas,



fungsinya mengangkat dan memutar tungkai ke bagian luar

2. Sebelah belakang bagian luar terdapat:


Muskulus gluteus maksmius merupakan otot yang terbesar yang terdapat di
sebelah luar panggul membentuk bokong.



Fungsinya, antagonis dari iliopsoas yaitu rotasi fleksi dan endorotasi femu

Otot-otot tungkai atas
Otot tungkai atas (otot pada paha), mempunyai selaput pembungkus yang sangat
kuat dan disebut fasia lata yang dibagi atas 3 golongan yaitu:
1. Otot abduktor terdiri dari:


Muskulus abduktor maldanus sebelah dalam



Muskulus adduktor brevis sebelah tengah



Muskulus abduktor longus sebelah luar



Ketiga otot ini menjadi satu yang disebut muskulus abduktor femoralis.



Fungsinya menyelenggarkan gerakan abduksi dari femur.

2. Muskulus ekstensor (quadriseps femoris) otot berkepala empat. Otot ini
merupakan otot yang terbesar terdiri dari:


Muskulus rektus femoris



Muskulus vastus lateralis eksternal



Muskulus vastus medialis internal



Muskulus vastus intermedial

Otot fleksor femoris, yang terdapat di bagian belakang paha terdiri dari:


Biseps femoris, otot berkepala dua. Fungsinya membengkokkan paha dan
meluruskan tungkai bawah.



Muskulus semi membranosus, otot seperti selaput. Fungsinya
membengkokkan tungkai bawah.



Muskulus semi tendinosus, otot seprti urat. Fungsinya membengkokkan urat
bawah serta memutarkan ke dalam.



Muskulus sartorius, otot penjahit. Bentuknya panjang seperti pita, terdapat di
bagain paha.



Fungsi: eksorotasi femur memutar ke luar pada waktu lutut mengetul, serta
membantu gerakan fleksi femur dan membengkokkan ke luar.

Otot tungkai bawah
Terdiri dari:


Otot tulang kering depan muskulus tibialis anterior. Fungsinya mengangkat
pinggir kaki sebelah tengah dan membengkokkan kaki.



Muskulus ekstensor talangus longus. Fungsinya meluruskan jari telunjuk ke
tengah jari, jari manis dan kelingking kaki.



Otot kedang jempol, fungsinya dapat meluruskan ibu jari kaki. Urat-urat
tersebut dipaut oleh ikat melintang dan ikat silang sehingga otot itu bisa
membengkokkan kaki ke atas.



Otot-otot yang terdapat di belakang mata kaki luar dipaut oleh ikat silang dan
ikat melintang. Fungsinya dapat mengangkat kaki sebelah luar.

4. Urat akiles (tendo achlilles).


Fungsinya meluruskan kaki di sendi tumit dan membengkokkan tungkai
bawah lutut (muskulus popliteus).

Otot Rangka
Otot rangka bekerja secara volunter (secara sadar atas perintah dari otak), bergaris

melintang, bercorak dan berinti banyak di bagian perifer. Secara anatomis terdiri
dari jaringan konektif dan sel kontraktil.

Fungsi Otot Rangka
1.
2.
3.
4.
5.

Menghasilkan gerakan rangka tubuh.
Mempertahankan sikap & posisi tubuh.
Menyokong jaringan lunak.
Menunjukkan pintu masuk & keluar saluran dalam sistem tubuh.
Mempertahankan suhu tubuh dengan pembentukan kalor saat kontraksi.

Struktur Otot Rangka

Setiap otot dilapisi jaringan konektif yang disebut epimisium. Otot rangka disusun
oleh fasikula yang merupakan berkas otot yang terdiri dari beberapa sel otot. Setiap
fasikula dilapisi jaringan konektif yang disebut perimisium dan setiap sel otot
dipisahkan oleh endomisium.
Organisasi otot rangka terdiri dari :
1.
2.
3.
4.
5.

Otot
Fasikula
Serabut Otot
Miofibril
Miofilamen

Secara mikroskopis sel otot rangka terdiri dari :
1. Sarkolema (membran sel serabut otot)
2. Miofibril (mengandung filamen aktin dan miosin)
3. Sarkoplasma (cairan intrasel berisi kalsium, magnesium, phosfat, protein &
enzim.
4. Retikulum Sarkoplasma (tempat penyimpanan kalsium)
5. Tubulus T (sistem tubulus pada serabut otot)

Diposkan oleh Titi Etika di 00.42
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
http://titietika.blogspot.com/2010/11/struktur-otot-dan-kerja-oto.html

Penyakit Sistem otot
Ada lebih dari 650 otot dalam sistem otot manusia. Setiap otot memiliki peran
khusus untuk melakukan. Otot-otot ini membantu kita berbicara, berjalan, duduk,
lari, makan, bergerak, memegang sesuatu, dan yang paling penting terus
memompa otot-otot jantung membuat kita tetap hidup. Penyakit sistem otot
menyebabkan banyak masalah dalam tubuh manusia, yang mempengaruhi
mobilitas dan fungsi berbagai bagian tubuh. Daftar ini sangat panjang karena ada
sejumlah gangguan yang mempengaruhi tubuh manusia.
distrofi otot
Ini adalah penyakit genetik merupakan kelompok penyakit otot bawaan yang
menyebabkan kerusakan serat-serat otot. Gejala-gejala penyakit distrofi otot
termasuk kelemahan, kehilangan mobilitas dan kurangnya koordinasi. Penyakit yang
paling umum diklasifikasikan sebagai distrofi otot Duchenne adalah, Becker, tungkai
korset, kongenital, facioscapulohumeral, miotonik, Oculopharyngeal, distal, dan

Emery-Dreifuss. Fakta dasar tentang distrofi otot adalah bahwa tidak ada obat
khusus untuk distrofi otot.
serebral palsi
Palsi serebral adalah salah satu penyakit yang mempengaruhi sistem otot, di mana
sikap orang, keseimbangan dan motorik fungsinya yang terpengaruh. Kerusakan
otak selama atau sebelum melahirkan menyebabkan hilangnya kebugaran otot,
menyebabkan masalah melaksanakan tugas-tugas fisik pada anak-anak. Ini adalah
salah satu kelainan bawaan yang paling umum.
Fibrodysplasia ossificans progressiva
Ini adalah kelainan bawaan yang sangat langka yang menyebabkan jaringan lunak
menjadi keras seperti tulang secara permanen. Hal ini menyebabkan otot-otot,
tendon, ligamen serta jaringan ikat lainnya untuk tumbuh tulang antara sendi.
Dengan demikian, menyebabkan pembatasan permanen gerakan. Tidak ada
Fibrodysplasia ossificans progressiva (FOP) pengobatan yang efektif dan nyeri
dikontrol dengan menggunakan obat-obatan.
dermatomiositis
Inflamasi miopati yang mengarah ke otot kronis dan peradangan kulit disebut
dermatomiositis. Ini adalah penyakit autoimun yang progresif dari jaringan ikat yang
menyebabkan kelemahan otot. Gejala dermatomiositis termasuk nyeri otot,
endapan kalsium mengeras di bawah kulit, radang saluran pencernaan, perforasi
usus, masalah paru-paru, demam, kelelahan dan penurunan berat badan. Ini
menyebabkan berwarna ruam merah atau ungu kulit pada wajah, tangan, lutut,
dada dan punggung. Tidak ada obat untuk kelemahan otot yang progresif ini tetapi
dapat dikontrol dengan menggunakan kortikosteroid dan obat imunosupresif.
Sindrom kompartemen
Sindrom kompartemen kronis yang disebabkan oleh kompresi dari pembuluh darah,
saraf dan otot dalam area tertutup tubuh. Hal ini menyebabkan kematian jaringan
akibat kekurangan oksigen. Gejala-gejala sindrom kompartemen termasuk sakit
parah otot, rasa sesak di otot, paresthesia, kelumpuhan, dll Pengobatan melibatkan
perawatan bedah segera, disebut fasicotomy. Hal ini membantu dalam mengurangi
tekanan pada otot dan membantu mereka menjadi normal kembali.
miastenia Gravis
Miastenia gravis merupakan penyakit autoimun kronis yang ditandai dengan
kelemahan otot dan kelelahan. Ada kerusakan pada sambungan neuromuskuler dan
dengan demikian, otak kehilangan kontrol atas otot-otot ini. Ini myasthenia gravis
mengalami tanda dan gejala termasuk kelopak mata terkulai, kesulitan menelan,
kelelahan otot, kesulitan bernapas, ketidakmampuan untuk mengontrol ekspresi
wajah, dll Pengobatan dan intervensi bedah adalah bagian dari pengobatan
myasthenia gravis.
Amyotrophic Lateral Sclerosis

Amyotrophic lateral sclerosis adalah penyakit neurodegeneratif yang serius.
Penyakit ini juga dikenal sebagai penyakit Lou Gehrig. Pada penyakit ini, motor
neuron menghancurkan menyebabkan hilangnya kontrol atas gerakan otot sadar.
Gejala awal ALS termasuk kesulitan menelan, napas dan berbicara. Kelumpuhan
adalah gejala penyakit lanjutan Lou Gehrig.
Myopathies mitokondria
Miopati mitokondria adalah suatu kondisi dimana mitokondria, pembangkit tenaga
listrik sel, rusak. Gejala-gejala penyakit ini neuromuskuler termasuk kelemahan
otot, kelainan irama jantung, ketulian, kebutaan dan gagal jantung. Dalam beberapa
kasus, itu mengarah pada kejang, demensia, kelopak mata terkulai dan muntah.
Gejala lain termasuk kesulitan bernapas, mual dan sakit kepala.
rhabdomyolysis
Rhabdomyolysis adalah suatu kondisi di mana ada kerusakan otot rangka yang
cepat. Hal ini menyebabkan serat otot mengakibatkan perpecahan dalam mioglobin
yang dilepaskan ke dalam urin. Hal ini menyebabkan gagal ginjal karena mioglobin
adalah berbahaya untuk ginjal. Gejala rhabdomyolysis termasuk kelemahan otot,
kekakuan, dan nyeri. Jika terdeteksi dini, ada kemungkinan pengobatan
rhabdomyolysis. Pengobatan termasuk penggunaan cairan intravena, dialisis serta
hemofiltration pada kasus yang berat.
polymyositis
Polymyositis adalah penyakit sistem otot inflamasi dan degeneratif. Ini adalah
penyakit jaringan ikat sistemik yang menyebabkan kelemahan simetris dan atrofi
otot sampai batas tertentu.
fibromyalgia
Ini melemahkan, kelainan otot kronis disebut fibromyalgia. Hal ini ditandai dengan
nyeri, kelelahan dan banyak gejala lain seperti nyeri dan kekakuan otot. Hal ini
terlihat mempengaruhi lebih banyak perempuan daripada laki-laki dan dianggap
sebagai kondisi genetik.
myotonia
Myotonia adalah suatu kondisi di mana otot-otot rileks perlahan-lahan setelah
kontraksi dan stimulasi. Gejala myotonia termasuk kesulitan saat melepaskan
pegangan, berjalan dan kesulitan dalam bangun setelah duduk atau tidur. Obatobatan, antikonvulsan dan terapi fisik yang terlibat dalam pengobatan myotonia.
Beberapa Penyakit lain dari Sistem otot
Ada penyakit sistem neuromuskuler lainnya yang mungkin mempengaruhi orangorang. Beberapa penyakit neuromuskuler dikategorikan menurut asal lokasi mereka.
Penyakit otot bawaan
Penyakit pusat inti

miopati centronuclear
Kongenital jenis serat disproporsi miopati
Nemaline miopati
penyakit Multominicore
miopati Myotubular
Autophagic vakuolar miopati
Zebra miopati body
penyakit Cap
Hyaline miopati body
Penyakit Junction neuromuskular
Lambert-Eaton Syndrome
miastenia Gravis
Sindrom piriformis
Penyakit saraf perifer
Penyakit Gigi Charcot-Marie
Dejerine-Sottas Penyakit
Ataxis Friedreich
Atropies Spinal Muscular
Infantil Progresif Spinal Muscular Atrophy
Menengah Spinal Muscular Atrophy
Juvenile Spinal Muscular Atrophy
Dewasa Spinal Muscular Atrophy
Penyakit metabolik dari Sistem otot
Asam maltase Defisiensi
Carnitine PALMITOIL transferase Defisiensi
Myoadenylate deaminase Defisiensi
Debrancher Enzim Defisiensi
Phosphoglycerate Kinase Deficiency
Sistem Penyakit otot Langka
Penyakit Inti Central
hipertiroid Miopati
Kelumpuhan periodik - hipokalemia - Hyperkalemic
Miopati Myotubular
Nemaline Miopati

myotonia congenita
Paramyotonia congenita
Ini adalah beberapa penyakit pada sistem otot. Penyakit ini dapat menyebabkan
banyak melemahkan kondisi yang menurunkan produktivitas dan mobilitas batas.
Hal ini penting untuk mencari bantuan medis awal untuk mengontrol penyakit
sebelum perkembangannya. Semoga artikel di atas telah membantu Anda
mempelajari semua tentang gangguan yang berbeda dari sistem otot.
http://smabiologi.blogspot.com/2013/07/contoh-penyakit-sistem-pada-otot.html

Gangguan pada otot:
1. Stiff (kaku leher)
Keadaan meradangnya otot trapesius. Hal ini disebabkan karena gerak hentakan secara tiba-tiba
sehingga otot menjadi tertarik secara tiba-tiba. Selain itu, stress yang berat akan membuat kejang
otot leher dan punggung. Rasa sakit itu akan hilang jika stress sudah hilang.
2. Kram
Otot berada dalam keadaan kejang. Keadaan ini antara lain disebabkan karena terlalu lamanya
aktivitas otot secara terus menerus.
3. Keseleo
adalah tertariknya atau tendon didaerah persendian, dan jika terlalu keras bisa menyebabkan
putusnya otot,
4. Nyeri otot
alirah darah yang terhambat, sehingga menyebabkan peredaran darah tidak lancar
5. Kejang otot
ketegangan otot yang sangat kuat, hal ini dapat terjadi kerena cuaca dingin, aktivitas yang terlalu
berat, serta tidak seimbangnya ion dan air didalam tubuh

kelainan pada otot
1. Kedutan
Kedutan terjadi karena serabut saraf di dalam otak mengalami kontraksi sesaat. Denyutan
pembuluh darah tiba-tiba seperti mengalami rangsangan (kontraksi) yang membangkitkan aliran
listrik melalui nervus facialis yang membuat mata kejang sesaat.
2. Hipertropi otot
Suatu keadaan otot yang lebih besar dan lebih kuat. Hal ini disebabkan karena otot sering dilatih
bekerja dan berolahraga. Hipertrofi otot ini sering dimiliki oleh atlet binaragawan.
3. Distrofi otot
Distrofi otot merupakan penyakit kronis pada otot sejak anak-anak, diperkirakan merupakan
penyakit genetis (bawaan).
http://pustaka.pandani.web.id/2013/08/gangguan-penyakit-dan-kelainan-pada.html

Penyakit / Kelainan:

C) Pada otot
1. Kelelahan Otot
Kelelahan otot adalah suatu keadaan di mana otot tidak mampu lagi melakukan kontraksi
sehingga mengakibatkan terjadinya kram otot atau kejang-kejang otot.
2. Astrofi Otot
Astrofi otot adalah penurunan fungsi otot akibat dari otot yang menjadi kecil dan kehilangan
fungsi kontraksi. Biasanya disebabkan oleh penyakit poliomielitis.
3. Distrofi Otot
Distrofi otot adalah suatu kelainan otot yang biasanya terjadi pada anak-anak karena adanya
penyakit kronis atau cacat bawaan sejak lahir.

4. Kaku Leher / Leher Kaku / Stiff
Kaku leher adalah suatu kelainan yang terjadi karena otot yang radang / peradangan otot
trapesius leher karena salah gerakan atau adanya hentakan pada leher serta menyebabkan rasa
nyeri dan kaku pada leher seseorang.
5. Hipotrofit Otot
Hipotrofit otot adalah suatu jenis kelainan pada otot yang menyebabkan otot menjadi lebih besar
dan tampak kuat disebabkan karena aktivitas otot yang berlebihan yang umumnya karena kerja
dan olahraga berlebih.
6. Hernis Abdominal
Hernis abdominal adalah kelainan pada dinding otot perut yang mengakibatkan penyakit hernia
atau turun berok, yaitu penurunan usus yang masuk ke dalam rongga perut.

Pencegahan :
C)

Pada otot

1. selalu melakukan pemanasan agar otot tidak tegang
2. Kram biasanya bisa dicegah dengan tidak segera berolahraga setelah makan dan
dengan peregangan otot secara perlahan sebelum olahraga atau pergi tidur.
Peregangan membuat otot dan tendon lebih fleksibel dan sedikit mungkin
berkontraksi secara spontan. Tidak mengkonsumsi kafein (misalnya, pada kopi atau
coklat) dan tidak merokok juga membantu untuk mencegah kram. Obat-obatan
yang merangsang, seperti ephedrine atau pseudoephedrine (yang mengandung
dekongestan pada banyak sekali obat-obatan di toko), harus tidak digunakan jika
kram adalah sebuah masalah. Minum banyak cairan (terutama sekali minuman
ringan yang mengandung potassium) setelah olahraga juga membantu mencergah
kram.
3. jangan membawa barang yang berar

4. Mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang dengan mengkonsumsi
kalsium yang cukup
5. Melakukan olah raga dengan beban
6. Mengkonsumsi obat (untuk beberapa orang tertentu).
http://zakyrizki.blogspot.com/2012/10/penyakit-kelainan-pada-sistem-rangka.html